• coklatx.blogspot.com

    www.coklatx.blogspot.com

  • berasx.blogspot.com

    www.berasx.blogspot.com

  • kacangx.blogspot.com

    www.kacangx.blogspot.com

Tampilkan postingan dengan label daniel obaja 9. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label daniel obaja 9. Tampilkan semua postingan

daniel obaja 9


 ng nubuatan ini (ay. 1): firman itu benar. Setiap 

firman Tuhan   memang demikian. Benar bahwa Daniel mendapat penglihatan 

seperti itu, dan bahwa hal-hal yang begini dan begitu dikatakan. Hal ini 

ditegaskannya dengan khidmat untuk membuktikan perkataannya sebagai 

seorang nabi. Et hoc paratus est verificare – Ia siap untuk membuktikan 

kebenarannya. Dan, jika itu yaitu  firman yang diucapkan dari sorga, tidak 

diragukan lagi bahwa firman itu teguh dan dapat diandalkan. namun  waktu 

yang ditetapkan masih lama (KJV), sampai akhir masa pemerintahan 

Antiokhos, yaitu 300 tahun, waktu yang memang lama jika  dilihat 

sebagai yang akan datang. Bahkan, dan sebab  sudah biasa bagi para nabi 

untuk memandang sepintas pada hal-hal yang rohani dan kekal, maka dalam 

nubuatan ini pun ada yang sesuatu yang, dalam perlambang, melihat jauh ke 

depan kepada akhir dunia dan kebangkitan orang mati. Dan dengan demi-

kian pantaslah ia berkata, waktu yang ditetapkan masih lama. Walaupun 

begitu, nubuatan itu dibuat jelas untuknya seolah-olah itu lebih merupakan 

sejarah dibandingkan  nubuatan. Dicamkannyalah firman itu (KJV: ia memahami 

hal itu). Begitu jelasnya hal itu disampaikan kepadanya, dan diterima 

olehnya, sehingga ia dapat berkata bahwa diperhatikannyalah penglihatan 

itu (KJV: mendapat pemahaman tentang penglihatan itu). Penglihatan itu 

tidak diterimanya dengan khayalannya, namun  pemahamannya. 

II. Penjelasan tentang mati raga yang dijalankan Daniel sebelum ia mendapat 

penglihatan ini, bukan untuk mengharapkan datangnya penglihatan itu, 

melainkan semata-mata murni untuk beribadah dan berbela rasa yang 

disertai kesalehan terhadap umat Tuhan   yang menderita.  Hal ini tampak juga 

saat  ia memanjatkan doa yang khidmat itu (ps. 9), di mana ia tidak 

bermaksud mengharapkan datangnya suatu penglihatan sebagai jawaban 

terhadap doanya itu. Ia berkabung tiga minggu penuh (ay. 2), untuk dosa-

dosanya sendiri dan dosa-dosa bangsanya, dan untuk dukacita-dukacita 

mereka. Sebagian orang berpikir bahwa penyebab khusus dari 

perkabungannya yaitu  kemalasan dan ketidakpedulian banyak orang 

Yahudi, yang walaupun mendapat kebebasan untuk kembali ke tanah 

mereka sendiri, masih saja terus tinggal di tanah pembuangan mereka, tidak 

tahu bagaimana menghargai hak-hak istimewa yang ditawarkan kepada 

mereka. Dan yang mungkin lebih menyusahkan hatinya lagi yaitu  sebab  

orang-orang yang terus tinggal di tanah perbudakan itu membenarkan diri 

berbuat demikian sebab  mengikuti contoh Daniel yang juga terus tinggal di 

sana, padahal mereka tidak memiliki  alasan untuk tetap tinggal di sana 

seperti Daniel. namun , sebagian penafsir lain lagi berpendapat bahwa Daniel 

berkabung sebab  mendengar kabar tentang adanya halangan dalam 

pembangunan Bait Suci yang dilancarkan oleh musuh-musuh orang Yahudi, 

yang menyogok para penasihat untuk melawan orang-orang  Yehuda itu dan 

menggagalkan rancangan mereka (Ezr. 4:4-5), selama zaman Koresh, dan 

bahwa mereka berhasil mencapai tujuan mereka melalui anaknya, Kambisus, 

atau Artahsasta, yang memerintah sewaktu Koresh sedang dalam 

peperangan dengan orang Skit. Perhatikanlah, orang-orang yang baik tidak 

bisa tidak namun pasti berkabung melihat betapa lambannya pekerjaan 

Tuhan   berlangsung di dunia, dan perlawanan seperti apa yang dijumpainya, 

betapa lemah kawan-kawannya dan betapa giat lawan-lawannya. Selama 

hari-hari berkabungnya, Daniel tidak makan makanan yang sedap. Ia tidak 

bisa hidup tanpa makanan, namun  ia hanya makan sedikit, dan sangat 

berhemat. Ia melakukan mati raga dalam hal mutu maupun jumlah dari apa 

yang dimakannya, yang benar-benar dapat dianggap sebagai puasa, dan 

menjadi suatu tanda dari perbuatan perendahan diri dan dukacita. Ia tidak 

makan makanan sedap yang biasa dimakannya, namun  makan makanan yang 

kasar dan tidak enak, dan ia tidak akan tergoda untuk makan melebihi apa 

yang diperlukan untuk menopang hidupnya. Perhiasan dan juga makanan 

yang lezat sangatlah tidak sesuai untuk dipakai dan dimakan pada hari 

saat  orang merendahkan diri. Daging dan anggur tidak masuk ke dalam 

mulut Daniel, dan ia tidak berurap, selama tiga minggu itu (ay. 3). Sekarang ia 

sudah sangat tua, dan bisa beralasan bahwa kerapuhan tubuhnya menuntut 

makanan yang bergizi. Ia juga yaitu  seorang pembesar, dan bisa berseru 

bahwa, sebab  sudah terbiasa dengan makanan yang lezat-lezat, ia tidak bisa 

makan tanpanya, dan akan merugikan kesehatannya jika ia makan tanpa se-

muanya itu. namun  , meskipun begitu, demi untuk memberi  

kesaksian atas ibadahnya dan untuk membantu dirinya  beribadah, ia mau 

menyangkal diri seperti itu. Hendaklah hal ini diperhatikan dengan rasa 

malu oleh banyak orang muda dari kalangan umum, yang tidak dapat 

membujuk diri mereka untuk menyangkal diri seperti itu. 

III. Gambaran tentang sosok penuh kemuliaan yang dilihat Daniel dalam 

penglihatan, yang, pada umumnya disepakati orang, tidak lain yaitu  Kristus 

sendiri, firman yang kekal. Daniel sedang berada di tepi sungai Tigris (ay. 4), 

mungkin sedang berjalan-jalan di sana, bukan untuk bersenang-senang, 

melainkan untuk beribadah dan merenungkan firman, seperti Ishak berjalan 

di ladang, untuk bermenung. Dan, sebagai orang yang terhormat, ia diiringi 

oleh hamba-hambanya dari kejauhan. Di sana ia mengangkat mukanya, dan 

melihat seseorang, Kristus Yesus. Itu pasti Dia, sebab Ia menampakkan diri 

dalam rupa yang sama seperti pada waktu Ia menampakkan diri kepada 

Rasul Yohanes di pulau Patmos (Why. 1:13-15). Ia berpakaian seperti imam, 

sebab Ia yaitu  Imam Besar yang kita imani, berpakaian kain lenan, seperti 

imam besar sendiri pada hari Pendamaian, hari yang agung itu. Ia berikat 

pinggang (dalam penglihatan Rasul Yohanes, dadanya berlilitkan ikat 

pinggang), ikat pinggang dari emas murni, dari ufas, sebab segala sesuatu 

tentang Kristus yaitu  yang terbaik dari jenisnya. Pinggang yang diikat ini 

menandakan kesiapan dan ketekunan-Nya untuk melakukan pekerjaan-Nya, 

sebagai hamba Bapa-Nya, dalam mengerjakan penebusan kita. Rupa tubuh-

Nya menyenangkan hati, tubuhnya seperti permata Tarsis, batu mulia 

berwarna biru langit. Wajah-Nya dahsyat, dan cukup membuat orang yang 

memandang-Nya merasa ngeri, sebab wajahnya seperti cahaya kilat, yang 

menyilaukan mata, terang benderang dan juga mengancam. Mata-Nya 

menyala terang dan berkilauan, seperti suluh yang menyala-nyala. Lengan 

dan kakinya seperti kilau tembaga yang digilap (ay. 6). Suara ucapannya 

nyaring, dan keras, dan sangat menusuk, seperti gaduh orang banyak. Vox Dei 

– suara Tuhan dapat mengalahkan vox populi – suara rakyat. Demikian 

mulianya Kristus menampakkan diri, dan itu harus menggugah kita,  

1. Untuk memikirkan tentang Dia dengan rasa luhur dan penuh hormat. 

Camkanlah betapa besarnya orang itu, dan dalam segala hal biarlah Dia 

yang diunggulkan.  

2. Untuk mengagumi perendahan diri yang dilakukan-Nya bagi kita dan 

keselamatan kita. Ia menarik tudung untuk menutupi semua 

kegemerlapan-Nya itu saat  Ia mengambil rupa sebagai seorang hamba, 

dan mengosongkan diri-Nya sendiri. 

IV. Pengaruh menakjubkan yang ditimbulkan oleh penampakan ini kepada 

Daniel dan orang-orang yang bersama-sama dengan dia, dan kengerian yang 

dientakkannya kepada dia dan mereka. 

1. Orang-orang yang bersama-sama dengan dia tidak melihat penglihatan 

itu. Tidak pantas kalau mereka diberi kehormatan untuk melihatnya. Ada 

wahyu ilahi yang berkenan diberikan kepada semua orang, yang dapat 

diketahui semua orang tanpa mengecualikan siapa pun selain orang-

orang yang mengecualikan diri mereka sendiri. namun  penglihatan 

seperti yang satu ini harus diberikan khusus kepada Daniel, yang yaitu  

orang kesayangan. Teman-teman seperjalanan Paulus mengetahui 

adanya cahaya, namun  tidak melihat seorang juga pun (Kis. 9:7; Kis. 22:9). 

Perhatikanlah, suatu kehormatan bagi orang-orang yang dikasihi Tuhan   

bahwa, apa yang disembunyikan dari orang lain, diberitahukan kepada 

mereka. Kristus menyatakan diri-Nya kepada mereka, dan bukan kepada 

dunia (Yoh. 14:22). namun  , meskipun mereka tidak melihat peng-

lihatan itu, mereka diliputi perasaan gemetar yang tidak dapat 

dijelaskan. Entah sebab  suara yang mereka dengar, atau sebab  suatu 

goncangan atau getaran di udara yang aneh yang mereka rasakan, 

demikianlah mereka ditimpa oleh ketakutan yang besar, sehingga mereka 

lari bersembunyi, mungkin di antara pohon-pohon gandarusa yang 

tumbuh di tepian sungai. Perhatikanlah, banyak orang memiliki  roh 

perbudakan yang membuat mereka menjadi takut, sebab mereka tidak 

pernah menerima Roh yang menjadikan mereka anak Tuhan  , sehingga 

bagi mereka Kristus menjadi, dan akan menjadi, tiada yang lain selain 

kengerian. Nah, ketakutan yang meliputi orang-orang yang bersama-

sama dengan Daniel merupakan peneguhan terhadap kebenaran 

penglihatan itu. Penglihatan itu tidak mungkin merupakan khayalan 

Daniel, atau buah dari angan-angannya yang membara, sebab peng-

lihatan itu memiliki  dampak yang nyata, kuat, dan mengherankan 

terhadap orang-orang di sekelilingnya. 

2. Ia sendiri melihatnya, dan melihatnya sendirian, namun  ia tidak tahan 

melihatnya. Penglihatan itu tidak hanya menyilaukan matanya, namun  

juga membuat rohnya kepayahan, sehingga hilanglah kekuatannya (ay. 

8). Ia berkata, seperti Musa sendiri, aku sangat ketakutan dan sangat 

gemetar. Segenap roh dan jiwanya tercurah dengan hebatnya, entah 

untuk menduga-duga dengan keras apa sebenarnya kemuliaan dari 

penglihatan ini atau untuk menguatkan hatinya terhadap kengerian dari 

penglihatan itu, hingga tubuhnya pun terasa mati dan tanpa roh. Ia tidak 

lagi bertenaga, dan hanya tinggal selangkah lagi menjadi mayat. 

Mukanya pucat pasi, lenyap warnanya. Ia menjadi pucat sama sekali, dan 

tidak ada lagi kekuatan padanya. Perhatikanlah, orang-orang yang 

terbesar dan terbaik sekalipun tidak akan tahan dengan penyingkapan-

penyingkapan langsung dari kemuliaan ilahi. Tak seorang pun dapat 

melihatnya dan hidup. Sama saja dengan mati kalau sampai melihatnya 

walaupun sekilas saja, seperti Daniel di sini. namun  orang-orang kudus 

yang dimuliakan melihat Kristus sebagaimana adanya Dia dan tahan 

melihatnya. namun  , walapun Daniel menjadi takut seperti itu oleh 

penglihatan akan Kristus, namun ia mendengar suara ucapan-Nya dan 

tahu apa yang Dia katakan. Perhatikanlah, kita harus berjaga-jaga supaya 

penghormatan kita terhadap kemuliaan Tuhan  , yang olehnya kita harus 

tergugah untuk mendengar suara-Nya baik dalam firman-Nya maupun 

penyelenggaraan-Nya, jangan sampai merosot menjadi ketakutan yang 

begitu rupa terhadap-Nya hingga membuat kita tidak mampu atau 

enggan mendengar suara-Nya. Tampak bahwa saat  penglihatan akan 

Kristus membuat Daniel ketakutan, suara perkataan-Nya segera 

menenangkan dan menenteramkan dia, membungkam rasa takutnya, 

dan membuatnya tertidur dalam rasa aman yang kudus dan pikiran yang 

tenang: saat  aku mendengar suara ucapannya itu, jatuh pingsanlah aku 

(KJV: aku tertidur lelap), tidur manis, tertelungkup dengan mukaku ke 

tanah. saat  ia melihat penglihatan itu, ia segera bersujud, mengambil 

sikap tubuh yang memuja dan penuh kerendahan hati, dan tertidur 

sesaat , bukan sebab  tidak peduli dengan apa yang didengar dan 

dilihatnya, melainkan sebab  terpesona olehnya. Perhatikanlah, betapa 

pun mengerikannya Kristus mungkin tampak bagi orang-orang yang 

berada di bawah teguran-teguran dosa, dan yang merasa ngeri oleh 

sebab nya, firman-Nya cukup untuk menenteramkan roh mereka dan 

membuat mereka tenang, jika saja mereka mau memperhatikannya dan 

menerapkannya.  

Daniel Ketakutan dan Dihibur 

(10:10-21)  

10 namun  ada suatu tangan menyentuh aku dan membuat aku bangun sambil bertumpu 

pada lutut dan tanganku. 11 Katanya kepadaku: “Daniel, engkau orang yang dikasihi, 

camkanlah firman yang kukatakan kepadamu, dan berdirilah pada kakimu, sebab 

sekarang aku diutus kepadamu.” saat  hal ini dikatakannya kepadaku, berdirilah aku 

dengan gemetar. 12 Lalu katanya kepadaku: “Janganlah takut, Daniel, sebab telah 

didengarkan perkataanmu sejak hari pertama engkau berniat untuk mendapat pengertian 

dan untuk merendahkan dirimu di hadapan Tuhan  mu, dan aku datang oleh sebab  

perkataanmu itu. 13 Pemimpin kerajaan orang Persia berdiri dua puluh satu hari lamanya 

menentang aku; namun  kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin 

terkemuka, datang menolong aku, dan aku meninggalkan dia di sana berhadapan dengan 

raja-raja orang Persia. 14 Lalu aku datang untuk membuat engkau mengerti apa yang akan 

terjadi pada bangsamu pada hari-hari yang terakhir; sebab penglihatan ini juga mengenai 

hari-hari itu.” 15 saat  dikatakannya hal ini kepadaku, kutundukkan mukaku ke tanah 

dan aku terkelu. 16 namun  sesuatu yang menyerupai manusia menyentuh bibirku; lalu 

kubuka mulutku dan mulai berbicara, kataku kepada yang berdiri di depanku itu: 

“Tuanku, oleh sebab penglihatan itu aku ditimpa kesakitan, dan tidak ada lagi kekuatan 

padaku. 17 Masakan aku, hamba tuanku ini dapat berbicara dengan tuanku! Bukankah 

tidak ada lagi kekuatan padaku dan tidak ada lagi nafas padaku?” 18 Lalu dia yang rupanya 

seperti manusia itu menyentuh aku pula dan memberi  aku kekuatan, 19 dan berkata: 

“Hai engkau yang dikasihi, janganlah takut, sejahteralah engkau, jadilah kuat, ya, jadilah 

kuat!” Sementara ia berbicara dengan aku, aku merasa kuat lagi dan berkata: 

“Berbicaralah kiranya tuanku, sebab engkau telah memberi  aku kekuatan.” 20 Lalu 

katanya: “Tahukah engkau, mengapa aku datang kepadamu? Sebentar lagi aku kembali 

untuk berperang dengan pemimpin orang Persia, dan sesudah aku selesai dengan dia, 

maka pemimpin orang Yunani akan datang. 21 Namun demikian, aku akan 

memberitahukan kepadamu apa yang tercantum dalam Kitab Kebenaran. Tidak ada satu 

pun yang berdiri di pihakku dengan tetap hati melawan mereka, kecuali Mikhael, 

pemimpinmu itu, 

Banyak hal yang dilakukan di sini untuk membuat Daniel sanggup menanggung 

apa yang hendak dikatakan Kristus kepadanya. Namun masih juga kita 

mendapatinya dalam ketakutan, dengan susah payah dan sangat perlahan untuk 

pulih kembali. namun  ia masih diberi jawaban dan disokong dengan kata-kata 

yang ramah dan yang menghiburkan. Mari kita lihat bagaimana Daniel secara 

perlahan-lahan sadar kembali, dan mengingat sejumlah perkataan yang 

bermakna sama. 

I. Daniel sedang merasa sangat ketakutan dan sangat sulit untuk 

menghilangkan ketakutan itu. Sebuah tangan yang menyentuhnya pertama-

tama membuatnya bangun sambil bertumpu pada lutut dan tangannya (ay. 

10). Perhatikanlah, kekuatan dan penghiburan biasanya datang secara 

perlahan-lahan kepada orang-orang yang sudah lama sedih dan gelisah. 

Mereka pertama-tama dibantu sedikit, dan kemudian sedikit lagi. Ia akan 

menghidupkan kita sesudah dua hari, dan kemudian pada hari yang ketiga Ia 

akan membangkitkan kita. Dan kita tidak boleh memandang hina hari 

peristiwa-peristiwa yang kecil, namun  harus bersyukur atas sumber belas 

kasihan. jsesudah  itu ia dibantu berdiri, namun  ia berdiri dengan gemetar (ay. 

11), sebab  takut jangan-jangan jatuh lagi. Perhatikanlah, sebelum Tuhan   

mengaruniakan kekuasaan dan kekuatan kepada umat-Nya, Ia membuat 

mereka menyadari kelemahan mereka sendiri. Aku gemetar di tempat aku 

berdiri, namun dengan tenang akan kunantikan hari kesusahan (Hab. 3:16). 

namun  saat , sesudah itu, Daniel mendapatkan kembali kekuatan yang 

begitu besar dalam raganya sehingga ia bisa berdiri tegak, ia memberi tahu 

kita (ay. 15) bahwa ia menundukkan mukanya ke tanah dan ia terkelu. Ia 

seperti orang yang terkejut, yang tidak tahu harus berkata apa, menjadi kelu 

oleh rasa kagum dan takut, dan segan untuk bercakap-cakap dengan 

seseorang yang begitu jauh di atasnya. Ia diam, bahkan, jauh dari hal yang 

baik, sampai ia kembali sadar sedikit. namun , pada akhirnya ia pulih juga, dan 

tidak hanya bisa menggunakan kakinya, namun  juga bisa menggunakan 

lidahnya. Dan, saat  ia membuka mulutnya (ay. 16), apa yang harus ia 

katakan yaitu  memohon maaf sebab  ia sudah diam begitu lama, sebab 

sebenarnya ia tidak berani berbicara, ia tidak bisa berbicara: “Tuanku” 

(demikianlah, dalam kerendahan hati yang besar, nabi ini memanggil 

malaikat itu, meskipun para malaikat, dalam kerendahan hati yang besar, 

menyebut diri mereka sendiri hamba, sama seperti para nabi, Why. 22:9), 

“oleh sebab penglihatan itu aku ditimpa kesakitan. Kesakitan itu menimpaku 

dengan hebat. Kesadaran akan keadaanku yang berdosa dan menyedihkan 

menimpaku saat  aku melihat kemurnian dan terangmu.” Perhatikanlah, 

manusia, yang telah kehilangan kelurusan hatinya, memiliki  alasan untuk 

merah padam mukanya, dan merasa malu pada dirinya sendiri, saat  ia 

melihat atau merenungkan kemuliaan para malaikat yang terberkati yang 

menjaga kelurusan hati mereka. “Aku ditimpa kesakitan, dan tidak ada lagi 

kekuatan padaku untuk menahan rasa sakit itu atau mengangkat kepala 

untuk melawan sakit itu.” Dan lagi (ay. 17), seperti orang yang setengah mati 

sebab  ketakutan, ia mengeluh, “Adapun aku, tidak ada lagi kekuatan padaku 

untuk menerima penampakan-penampakan dari kemuliaan ilahi ini dan 

penyingkapan-penyingkapan dari kehendak ilahi ini. Bahkan, tidak ada lagi 

nafas padaku.” Pingsan yang dialaminya begitu rupa hingga ia tidak bisa 

menarik napas secara teratur, namun  terengah-engah dan lemah, dan seperti 

tak bernapas saja. Lihatlah betapa baik bagi kita bahwa harta wahyu ilahi 

dimasukkan ke dalam bejana tanah liat, bahwa Tuhan   berbicara kepada kita 

melalui manusia seperti kita sendiri, dan bukan melalui para malaikat. Apa 

pun yang kita harapkan, saat  kita tidak suka dan kesal dengan cara yang 

dipakai Tuhan   dalam berhadapan dengan kita, sudah pasti bahwa jika kita 

diuji, kita pasti akan sehati dan sepikiran dengan Israel di gunung Sinai, 

saat  mereka berkata kepada Musa, “Engkaulah berbicara dengan kami, 

maka kami akan mendengarkan; namun  janganlah Tuhan   berbicara dengan 

kami, nanti kami mati,” (Kel. 20.19). Jika Daniel saja tidak tahan, bagaimana 

kita bisa? Nah, hal ini ditegaskannya sebagai alasan mengapa ia berdiam diri 

seperti bersikap tidak hormat, yang kalau tidak demikian alasannya, ia patut 

disalahkan: Masakan aku, hamba tuanku ini dapat berbicara dengan tuanku? 

(ay. 17). Perhatikanlah, setiap kali kita masuk ke dalam persekutuan dengan 

Tuhan  , sudah sepatutnya kita sadar akan jarak dan ketidakpadanan antara 

kita dan para malaikat kudus, dan akan jarak tak terhingga, dan 

ketidaklayakan kita untuk diperbandingkan antara kita dan Tuhan   yang 

kudus. Dan kita harus mengakui bahwa tak ada yang dapat kita paparkan 

oleh sebab  kegelapan (37:19). Bagaimana mungkin kita yang yaitu  debu 

dan abu, berbicara dengan Tuhan yang Mahamulia? 

II. Malaikat yang terberkati yang dipekerjakan oleh Kristus untuk berbicara 

dengan Daniel memberinya segala dorongan dan penghiburan yang bisa 

diberikan. Dari apa yang tampak, itu bukan malaikat yang kemuliaannya 

dilihat Daniel dalam penglihatan (ay. 5-6) yang di sini menyentuhnya, dan 

berbicara dengan dia. Yang dia lihat sebelumnya yaitu  Kristus, namun  yang 

ini tampaknya malaikat Gabriel, yang pernah sekali diperintahkan Kristus 

untuk mengajar Daniel (8:16). Penampakan yang mulia itu, seperti penam-

pakan Tuhan   yang Mahamulia kepada Abraham (Kis. 7:2), yaitu  untuk 

memberi  wewenang dan untuk menarik perhatian pada apa yang harus 

disampaikan sang malaikat. Kristus sendiri menghibur Yohanes saat  

Yohanes dalam keadaan serupa tersungkur di depan kaki-Nya sama seperti 

orang yang mati (Why. 1:17). namun  di sini Ia melakukannya melalui 

malaikat, yang dilihat Daniel dalam kemuliaan yang jauh lebih rendah 

dibandingkan  kemuliaan penglihatan dalam ayat-ayat sebelumnya. Sebab ia 

menyerupai manusia (ay. 16, KJV: menyerupai anak-anak manusia), seseorang 

yang rupanya seperti manusia (ay. 18). saat  hanya dia yang menampakkan 

diri, seperti yang dia lakukan sebelumnya (9:21), kita tidak mendapati Daniel 

menjadi gelisah, seperti yang ia alami oleh penglihatan ini. Oleh sebab itu, 

malaikat ini  di sini dipekerjakan untuk kali ketiga untuk menemui 

Daniel. 

1. Malaikat itu mengulurkan tangannya untuk membantu Daniel, 

menyentuhnya dan membuatnya bangun sambil bertumpu pada lutut dan 

tangannya (ay. 10), sebab kalau tidak ia akan tetap terbaring dan 

tersungkur. Malaikat itu juga menyentuh bibirnya (ay. 16), sebab kalau 

tidak ia akan tetap kelu. Kembali ia menyentuhnya (ay. 18), dan 

memberi  kekuatan kepadanya, sebab kalau tidak ia akan tetap lemah 

lunglai dan gemetar. Perhatikanlah, tangan kuasa Tuhan   yang menyertai 

firman anugerah-Nya sanggup untuk menghilangkan penyebab dari se-

mua kesusahan kita, dan untuk memperbaiki apa saja yang salah dalam 

diri kita. Satu sentuhan dari sorga dapat membuat kita berlutut, berdiri 

di atas kaki kita, membuka mulut kita, dan menguatkan kita. Sebab Tuhan  -

lah yang bekerja atas diri kita, dan yang mengerjakan di dalam kita baik 

kemauan maupun pekerjaan untuk melakukan apa yang baik. 

2. Malaikat itu meyakinkan Daniel akan perkenanan besar Tuhan   untuknya: 

Engkau yaitu  orang yang dikasihi (ay. 11), dan lagi (ay. 19), hai engkau 

yang dikasihi! Perhatikanlah, tidak ada yang lebih mungkin, tidak ada 

yang lebih mujarab, untuk menghidupkan kembali roh orang-orang 

kudus yang terkulai selain dengan meyakinkan mereka akan kasih Tuhan   

terhadap mereka. Sungguh sangat terkasih orang-orang yang dikasihi 

Tuhan  . Dan sudah cukup untuk menghibur hati orang bila hal itu 

diketahuinya. 

3. Malaikat itu membungkam ketakutan-ketakutan Daniel, dan mendorong 

harapan-harapannya, dengan kata-kata yang baik dan menghibur. Sang 

malaikat berkata kepadanya, janganlah takut, Daniel (ay. 12), dan lagi 

(ay. 19), hai engkau yang dikasihi, janganlah takut. Sejahteralah engkau, 

jadilah kuat, ya, jadilah kuat. Belum pernah seorang ibu yang lembut me-

nenangkan anaknya, saat  ada yang membuat anaknya sedih atau takut, 

dengan belas kasihan dan kasih sayang yang lebih besar dibandingkan  yang 

dilakukan malaikat ini di sini untuk menenangkan Daniel. Orang-orang 

yang dikasihi Tuhan   tidak memiliki  alasan untuk takut terhadap 

kejahatan apa saja. Damai sejahtara yaitu  untuk mereka. Tuhan   sendiri 

menyampaikan damai sejahtera kepada mereka. Dan mereka harus, 

berdasar  jaminan itu, memperkatakan damai sejahtera kepada diri 

mereka sendiri. Dan damai itu, sukacita sebab  TUHAN itulah yang akan 

menjadi perlindungan mereka. Sudikah Tuhan   mengadakan perkara 

dengan aku dalam kemahakuasaan-Nya? Akankah Ia mengambil 

keuntungan dari kita sebab  kita sudah dikuasai oleh kengerian-Nya? 

Tidak, Ia akan menaruh perhatian kepada kita (Ayb. 23:6, KJV: Ia akan 

memberi  kekuatan kepada kita). Demikian pula yang dilakukan-Nya 

kepada Daniel di sini, saat , oleh sebab  kemilau dari penglihatan itu, 

tidak ada kekuatan padanya. Dan ia mengakuinya (ay. 19): Sementara ia 

berbicara dengan aku, aku merasa kuat lagi. Perhatikanlah, Tuhan   melalui 

firman-Nya memberi  hidup, kekuatan, dan roh kepada umat-Nya. Se-

bab jika Ia berkata, jadilah kuat, maka kekuatan pun menyertai 

perkataan itu. Dan, sebab  sekarang Daniel sudah mengalami 

kemanjuran dari firman dan anugerah Tuhan   yang menguatkan, ia siap 

untuk apa pun juga: “Berbicaralah kiranya tuanku, sekarang aku bisa 

mendengarnya, aku tahan menanggungnya, dan aku siap untuk berbuat 

seperti yang dikatakan, sebab engkau telah memberi  aku kekuatan.” 

Perhatikanlah, bagi orang-orang yang (seperti Daniel di sini) tidak mem-

punyai kekuatan, Tuhan   menambah semangat (Yes. 40:29) kepada 

mereka. Dan kita tidak bisa menjaga persekutuan kita dengan Tuhan   

selain dengan kekuatan yang berasal dari Dia. namun  , jika  Ia 

berkenan memberi  kekuatan kepada kita, maka kita harus 

memanfaatkannya dengan baik, dan berkata, berbicaralah, TUHAN, sebab 

hamba-Mu ini mendengar. Biarlah Tuhan   memampukan kita untuk 

mematuhi kehendak-Nya, maka, apa pun itu, kita akan berdiri sepenuh-

nya dalam kehendak-Nya itu. Da quod jubes, et jube quod vis – Sampai-

kanlah apa yang Engkau perintahkan, lalu perintahkanlah apa yang 

Engkau kehendaki. 

4. Malaikat itu meyakinkan Daniel bahwa puasa dan doanya telah naik 

sebagai peringatan di hadapan Tuhan  , seperti yang dikatakan malaikat 

kepada Kornelius (Kis. 10:4): Janganlah takut, Daniel (ay. 12). Wajar bagi 

manusia yang jatuh untuk takut terhadap utusan yang luar biasa dari 

sorga, sebab  takut mendengar kabar-kabar buruk dari sana. namun  

Daniel tidak perlu takut, sebab melalui perendahan diri dan permohon-

annya selama tiga minggu itu ia telah mengirimkan utusan-utusan yang 

luar biasa ke sorga, yang diharapkannya akan kembali dengan dahan 

pohon zaitun kedamaian: “Sejak hari pertama engkau berniat untuk 

mendapat pengertian tentang firman Tuhan  , yang akan menjadi pedoman 

bagi doa-doamu, dan untuk merendahkan dirimu di hadapan Tuhan  mu, 

supaya engkau bisa menajamkan doa-doamu, maka perkataanmu di-

dengar,” seperti sebelumnya, saat  engkau mulai menyampaikan 

permohonan (9:23). Perhatikanlah, sama seperti masuknya firman Tuhan   

memberi terang kepada orang-orang yang benar, demikian pula 

masuknya doa-doa mereka menyenangkan hati Tuhan   (Mzm. 119:130). 

Sejak hari pertama kita mulai melihat kepada Tuhan   di jalan kewajiban, Ia 

siap menemui kita di jalan belas kasih. Demikianlah siapnya Tuhan   untuk 

mendengar doa. Aku akan mengaku, dan Engkau mengampuni.  

5. Malaikat itu memberi tahu Daniel bahwa ia sengaja diutus kepadanya 

untuk membawakan kepadanya nubuatan tentang keadaan jemaat di 

masa depan, sebagai tanda bahwa Tuhan   menerima doa-doanya bagi 

jemaat: “Tahukah engkau, mengapa aku datang kepadamu? Seandainya 

engkau tahu untuk tugas apa aku datang, engkau tidak akan dibuat 

cemas seperti itu oleh kedatanganku.” Perhatikanlah, jika kita 

memahami dengan benar makna dari tindakan-tindakan Tuhan   dalam 

menghadapi kita, dan cara-cara penyelenggaraan dan anugerah-Nya 

menyangkut kita, maka kita pun akan merasa damai dengan semuanya 

itu. “Aku datang oleh sebab  perkataanmu itu (ay. 12), untuk 

membawakan kepadamu jawaban yang penuh rahmat atas doa-doamu.” 

Demikianlah, saat  umat Tuhan   yang berdoa memanggil Dia, Ia berkata, 

ini Aku (Yes. 58:9). Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu? 

Lihatlah kuasa doa, betapa mulianya hal-hal yang, pada waktunya, 

diperolehnya dari sorga, betapa mengherankan semua penyingkapan 

yang didapat melalui doa itu! Untuk tugas apa malaikat ini datang 

kepada Daniel? Ia memberi tahu dia (ay. 14): Aku datang untuk membuat 

engkau mengerti apa yang akan terjadi pada bangsamu pada hari-hari 

yang terakhir. Daniel yaitu  orang yang selalu ingin tahu dan suka 

bertanya, yang sepanjang hidupnya menyelidiki hal-hal yang rahasia, 

sehingga pastilah hatinya sangat puas bila diberi tahu tentang hal-hal 

yang akan datang. Daniel selalu merasa prihatin dengan jemaat. 

Kepentingan-kepentingannya sangat melekat di hatinya, sehingga 

hatinya pastilah sangat puas tak terkira bila mengetahui seperti apa 

keadaannya nanti, dan ia akan mengetahui lebih baik apa yang harus 

didoakan bagi jemaat selama ia hidup. Ia sedang meratapi kesulitan-

kesulitan yang tengah dijumpai bangsanya pada saat itu. namun , supaya 

ia tidak tersandung oleh kesusahan-kesusahan jemaat itu, sang malaikat 

harus memberi tahu dia kesulitan-kesulitan lebih besar apa lagi yang 

masih ada di hadapan mereka. Dan, jika sekarang mereka dilelahkan 

padahal mereka hanya berlari dengan orang berjalan kaki, 

bagaimanakah mereka hendak berpacu melawan kuda? Perhatikanlah, 

kebencian kita terhadap kesusahan-kesusahan pada saat ini akan 

mereda jika kita merenungkan bahwa kita tidak tahu kesusahan-

kesusahan lebih besar apa lagi yang ada di hadapan kita, yang menjadi 

kepentingan kita untuk bersiap-siap menghadapinya. Daniel harus 

dibuat mengetahui apa yang akan menimpa bangsanya pada hari-hari 

terakhir dari jemaat, jsesudah  nubuatan berhenti, dan saat  sudah dekat 

waktunya bagi Mesias untuk muncul, sebab penglihatan ini juga 

mengenai hari-hari itu (KJV: sebab penglihatan itu masih untuk berhari-

hari mendatang). Hal-hal utama yang berniat diberitahukan oleh 

penglihatan ini kepada jemaat akan digenapi pada zaman Antiokhus, 

hampir 300 tahun sesudah ini. Nah, apa yang dipercayakan kepada 

malaikat untuk disampaikan kepada Daniel, dan Daniel didorong untuk 

menantikan itu dari dia, bukanlah dugaan-dugaan yang tidak nyata, 

ramalan-ramalan tentang kebaikan dan keburukan, bukan pula 

pandangan-pandangan hasil pemikirannya sendiri, meskipun ia seorang 

malaikat, melainkan apa yang telah diterimanya dari Tuhan. Wahyu Yesus 

Kristuslah yang diberikan malaikat kepada Rasul Yohanes untuk 

disampaikan kepada jemaat-jemaat (Why. 1:1). Demikian pula di sini (ay. 

21): Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang tercantum dalam 

Kitab Kebenaran, yaitu, apa yang ditetapkan menurut maksud dan 

rencana Tuhan  . Titah Tuhan   yaitu  hal yang tertulis, itu yaitu  Kitab Suci 

yang tetap ada dan tidak bisa diubah. Apa yang kutulis, tetap tertulis. 

Sama seperti ada Kitab Suci untuk menyatakan kehendak Tuhan   yang 

dibukakan, surat paten, yang diberitakan kepada dunia, demikian pula 

ada Kitab Suci untuk menyatakan kehendak Tuhan   yang rahasia, gulungan 

kitab yang tertutup, yang dimeteraikan di antara harta-Nya, kitab titah-

titah-Nya. Keduanya yaitu  Kitab Kebenaran. Tak ada yang boleh 

ditambahkan atau diambil dari keduanya. Hal-hal yang tersembunyi 

bukan bagi kita, hanya sesekali saja beberapa alinea disalin dari kitab 

putusan hikmat Tuhan  , dan disampaikan kepada para nabi untuk dipakai 

oleh jemaat, seperti di sini kepada Daniel. namun  ada hal-hal yang 

dinyatakan, yaitu segala perkataan hukum Taurat ini, yang 

diperuntukkan bagi kita dan bagi anak-anak kita. Dan merupakan 

kepentingan kita untuk mempelajari apa yang tertulis dalam Kitab Kebe-

naran ini, sebab itu yaitu  hal-hal yang diperuntukkan bagi damai 

sejahtera kita yang kekal. 

6. Malaikat itu memberi  kepada Daniel penjelasan umum tentang 

musuh-musuh yang memusuhi kepentingan jemaat, yang pasti akan 

mendatangkan kesusahan-kesusahan. Sang malaikat juga memberi 

penjelasan tentang para pengayomnya, yang di bawah perlindungan 

mereka keselamatan dan kemenangan jemaat terjamin pada akhirnya.  

(1) Raja-raja dunia yaitu , dan akan menjadi, musuh-musuh jemaat. 

Sebab mereka bersiap-siap melawan Tuhan, dan melawan yang 

diurapi-Nya (Mzm. 2:2). Malaikat itu memberi tahu Daniel bahwa ia 

datang kepadanya dengan jawaban yang penuh rahmat untuk doa-

doanya, namun  bahwa pemimpin kerajaan orang Persia berdiri dua 

puluh satu hari lamanya menentang dia, tepat tiga minggu saat  

Daniel sedang berpuasa dan berdoa. Kambyses raja Persia sudah 

sangat sibuk mempermalukan perkara-perkara orang Yahudi, dan 

melakukan segala kejahatan yang dapat dilakukannya terhadap 

mereka, dan sang malaikat selama waktu itu pula bekerja untuk 

melawannya. Dengan begitu, ia terpaksa menunda kunjungannya 

kepada Daniel sampai sekarang, sebab para malaikat hanya bisa 

berada di satu tempat pada satu waktu. Atau, seperti yang dikatakan 

Dr. Lightfoot, raja Persia yang baru ini, dengan menghalang-halangi 

pembangunan Bait Suci, telah menghambat kabar-kabar baik yang 

seharusnya sudah lama disampaikan malaikat itu kepadanya. Raja-

raja dan kerajaan-kerajaan dunia memang kadang-kadang 

membantu jemaat, namun  mereka lebih sering merugikannya. 

“Sesudah aku selesai dengan raja-raja Persia, saat  kerajaan mereka 

digulingkan sebab  kejahatan mereka terhadap orang-orang Yahudi, 

maka pemimpin orang Yunani akan datang” (ay. 20). Kerajaan 

Yunani, meskipun bersikap baik terhadap orang-orang Yahudi pada 

awalnya, seperti halnya kerajaan Persia, namun akan menyusahkan 

mereka di kemudian hari. Begitulah keadaan jemaat yang sedang 

berjuang. jsesudah  ia berhasil mengusir satu musuh, ada lagi musuh 

lain yang harus dihadapi. Dan begitulah si ular tua itu, ia seperti ular 

raksasa yang berkepala banyak. saat  satu badai selesai menerjang, 

tidak lama sesudahnya badai lain datang. 

(2) Tuhan   di sorga yaitu , dan akan menjadi, pelindung jemaat, dan, di 

bawah Dia, para malaikat di sorga yaitu  pengayom dan penjaganya.  

[1] Di sini malaikat Gabriel sibuk melayani jemaat, melakukan 

bagiannya dengan baik dalam membelanya selama dua puluh 

satu hari, pemimpin kerajaan orang Persia berdiri menentang, 

dan, meninggalkan dia di sana berhadapan dengan raja-raja 

orang Persia (terjemahan bebas: melawan pemimpin orang 

Persia, dan tetap di sana dengan raja-raja orang Persia), sebagai 

konsulat, atau duta besar, untuk mengurus perkara-perkara 

orang Yahudi di istana itu, dan untuk melayani mereka (ay. 13). 

Dan, meskipun banyak hal yang dilakukan melawan mereka oleh 

raja-raja Persia (sebab Tuhan   mengizinkannya), ada kemungkinan 

bahwa jauh lebih banyak kejahatan akan dilakukan terhadap 

mereka, dan mereka akan dibinasakan (lihat saja rencana 

Haman) seandainya Tuhan   tidak mencegahnya melalui pelayanan 

para malaikat. Gabriel menetapkan hati, sesudah melaksanakan 

tugas ini kepada Daniel, bahwa ia akan kembali untuk berperang 

dengan pemimpin orang Persia, akan terus menentangnya, dan 

pada akhirnya akan merendahkan dan menggulingkan kerajaan 

yang congkak itu (ay. 20), meskipun ia tahu bahwa kerajaan lain 

yang sama jahatnya, yaitu kerajaan Yunani, akan bangkit 

menggantikannya.  

[2] Di sini ada Mikhael pemimpin kita, pelindung agung jemaat, dan 

pengayom kepentingannya yang benar namun dijahati: Salah 

seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka (ay. 13, KJV: yang 

pertama dari pemimpin-pemimpin terkemuka). Sebagian orang 

memahaminya sebagai  malaikat ciptaan, namun  penghulu 

malaikat tingkat tertinggi (1Tes. 4:16; Yud. 9). Sebagian yang lain 

berpendapat bahwa Mikhael penghulu malaikat itu tidak lain 

yaitu  Kristus sendiri, malaikat perjanjian, dan Tuhan para 

malaikat, Dia yang dilihat Daniel dalam penglihatan (ay. 5). Ia 

datang menolong aku (ay. 13). Dan tidak ada satu pun yang 

berdiri di pihakku dengan tetap hati melawan mereka, kecuali 

Mikhael (ay. 21). Kristus yaitu  kepala jemaat, para malaikat 

bukan (Ibr. 2:5). Ia punya wewenang dalam mengurus perkara-

perkara jemaat dan menyediakan segala keperluan bagi kebaik-

annya. Ia dikatakan berdiri di pihak para malaikat, sebab Dialah 

yang membuat mereka berguna bagi para ahli waris 

keselamatan. Dan, seandainya Ia tidak berada di pihak jemaat, 

maka keadaannya akan buruk. namun  , kata Daud, dan begitu 

pula kata jemaat, TUHAN di pihakku, menolong aku (Mzm. 118:7, 

KJV: TUHAN di pihakku bersama dengan mereka yang menolong 

aku). Tuhanlah yang menopang aku (Mzm. 54:6, KJV: Tuhan 

bersama dengan mereka yang menopang jiwaku). 

 

 

 

PASAL  1 1  

alaikat Gabriel, dalam pasal ini, menepati janji yang dibuatnya kepada 

Daniel dalam pasal sebelumnya, bahwa ia akan “menunjukkan kepadanya 

apa yang akan terjadi pada bangsanya pada hari-hari yang terakhir,” menurut 

apa yang “tertulis dalam Kitab Kebenaran.” Dengan sangat terperinci ia di sini 

menubuatkan tentang pergantian raja-raja Persia dan Yunani, dan berbagai 

perkara dari kerajaan-kerajaan mereka, terutama kejahatan yang dilakukan 

Antiokhos Epifanes pada masanya terhadap jemaat, yang dinubuatkan 

sebelumnya (8:11-12). Di sini ada,  

I. Nubuatan singkat tentang didirikannya kerajaan Yunani di atas 

reruntuhan kerajaan Persia, yang pada saat itu baru saja dimulai (ay. 1-

4).  

II. Nubuatan tentang perkara-perkara dari dua kerajaan, yaitu Mesir dan 

Siria, dengan rujukan kepada satu sama lain (ay. 5-20).  

III. Tentang kemunculan Antiokhos Epifanes, dan tindakan-tindakan serta 

keberhasilan-keberhasilannya (ay. 21-29).  

IV. Tentang kejahatan besar yang akan dilakukannya terhadap bangsa dan 

agama Yahudi, dan penghinaannya terhadap segala agama (ay. 30-39).  

V. Tentang kejatuhan dan kehancurannya pada akhirnya, saat  ia sedang 

gencar-gencarnya melakukan penyerbuan terhadap bangsa-bangsa lain 

(ay. 40-45). 

Kehancuran Kerajaan Persia 

(11:1-4) 

1 seperti dahulu aku juga mendampinginya untuk menguatkan dan menyokongnya, yakni 

pada tahun pertama pemerintahan Darius, orang Media itu.” 2 “Oleh sebab itu, aku akan 

memberitahukan kepadamu hal yang benar. Sesungguhnya, tiga raja lagi akan muncul di 

negeri Persia, dan yang keempat akan mendapat kekayaan yang lebih besar dari mereka 

semua, dan jika  ia telah menjadi kuat sebab  kekayaannya, ia akan berusaha sekuat-

kuatnya untuk melawan kerajaan Yunani. 3 Kemudian akan muncul seorang raja yang 

gagah perkasa, yang akan memerintah dengan kekuasaan yang besar dan akan berbuat 

sekehendaknya. 4 namun  baru saja ia muncul, maka kerajaannya akan pecah dan terbagi-

bagi menurut keempat mata angin dari langit, jatuh bukan kepada keturunannya, dan 

tanpa kekuasaan seperti yang dipunyainya; sebab kerajaannya akan runtuh dan menjadi 

milik orang-orang yang lain dari pada orang-orang ini. 

Di sini,  

1. Malaikat Gabriel memberi tahu Daniel tentang pelayanan baik yang telah 

dilakukannya untuk bangsa Yahudi (ay. 1): “Pada tahun pertama 

pemerintahan Darius, orang Media, yang menghancurkan Babel dan 

membebaskan orang-orang Yahudi dari rumah perbudakan itu, aku 

mendampinginya untuk menguatkan dan menyokongnya. Yaitu, aku berperan 

untuk melindunginya, dan memberinya keberhasilan dalam wilayahnya, dan, 

jsesudah  ia menaklukkan Babel, aku meneguhkan dia dalam ketetapan hatinya 

untuk membebaskan orang-orang Yahudi,” yang ada kemungkinan menemui 

banyak perlawanan. Demikianlah oleh sang malaikat, dan atas permintaan 

sang penjaga, kepala dari emas itu hancur, dan kapak ditebaskan pada akar 

pohon. Perhatikanlah, kita harus mengakui ada campur tangan Tuhan   dalam 

menguatkan orang-orang yang merupakan teman-teman jemaat saat  

mereka sedang berbuat kebaikan kepadanya. Kita juga harus mengakui 

campur tangan Tuhan   dalam meneguhkan mereka dalam ketetapan-

ketetapan hati mereka yang baik untuk membantu jemaat. Dalam hal ini 

Tuhan   memakai pelayanan para malaikat lebih dibandingkan  yang kita sadari. Dan 

banyaknya contoh yang sudah kita ketahui tentang kepedulian Tuhan   

terhadap jemaat-Nya di masa lalu akan mendorong kita untuk bergantung 

pada-Nya dalam berbagai kesusahan dan kesulitan yang menjelang.  

2. Ia menubuatkan pemerintahan empat raja Persia (ay. 2): Oleh sebab itu, aku 

akan memberitahukan kepadamu hal yang benar, yaitu, arti sebenarnya dari 

penglihatan-penglihatan tentang patung besar itu, dan tentang keempat 

binatang itu, dan akan menguraikan secara jelas apa yang sebelumnya 

digambarkan melalui perlambangan-perlambangan yang gelap.  

(1) Akan berdiri tiga raja di negeri Persia, selain Darius, di mana masa 

pemerintahannya nubuatan dipakai untuk memberi penanggalan pada 

nubuatan ini (9:1). Menurut Tuan Broughton, ketiga raja ini yaitu  

Koresh, Artahsasta, yang disebut orang Yunani dengan Kambises, dan 

Ahasyweros yang menikahi Esther, yang disebut sebagai Darius anak 

Histaspes. Kepada ketiga raja ini orang Persia memberi  sebutan-

sebutan ini, Koresh yaitu  seorang ayah, Kambises seorang tuan, dan 

Darius seorang penimbun. Demikian menurut Herodotos.  

(2) Akan ada raja keempat, jauh lebih kaya dari mereka semua, yaitu Xerxes, 

yang kekayaannya dicatat oleh para penulis Yunani. Dengan kekuatannya 

(tentaranya yang banyak, yang setidak-tidaknya terdiri atas 800.000 

orang) dan kekayaannya, yang dengannya ia menanggung penghidupan 

dan membayar tentara yang banyak itu, ia akan berusaha sekuat-kuatnya 

untuk melawan kerajaan Yunani. Penyerbuan Xerxes terhadap Yunani 

terkenal dalam sejarah, dan juga kekalahan yang memalukan yang 

diterimanya. Orang yang saat  pergi keluar menjadi kengerian bagi 

Yunani, dalam kepulangannya menjadi cemoohan bagi Yunani. Daniel 

tidak perlu diberi tahu kekecewaan apa yang akan ditemuinya, sebab 

Xerxes yaitu  orang yang menghalang-halangi pembangunan Bait Suci. 

namun  segera sesudah itu, sekitar tiga puluh tahun jsesudah  kepulangan 

yang pertama dari pembuangan, Darius, seorang raja muda, 

menghidupkan kembali pembangunan Bait Suci, sambil mengakui 

tangan Tuhan   melawan para pendahulunya sebab  sudah menghambat 

pembangunannya (Ezr. 6:7). 

3. Sang malaikat menubuatkan penaklukan-penaklukan Aleksander dan 

terbagi-baginya kerajaannya (ay. 3). Dialah raja yang gagah perkasa itu, yang 

akan muncul melawan raja-raja Persia, dan ia akan memerintah dengan 

kekuasaan yang besar, atas banyak kerajaan, dan dengan kekuasaan yang 

lalim. Sebab ia akan berbuat sekehendaknya, dan membatalkan apa yang 

sudah diperbuatnya dengan sekehendak hati juga, yang, menurut hukum 

orang Media dan Persia, tidak dapat dilakukan oleh raja-raja mereka. saat  

Aleksander, jsesudah  menaklukkan Asia, ingin disembah sebagai dewa, pada 

saat itulah nubuatan ini digenapi, bahwa ia akan berbuat sekehendaknya. 

Berbuat sekehendak hati yaitu  hak istimewa Tuhan  , namun  ia berlagak 

melakukannya juga. namun   (ay. 4) kerajaannya akan segera pecah, dan 

terbagi-bagi menjadi empat bagian, jatuh bukan kepada keturunannya, dan 

tak seorang pun dari para penerusnya akan memiliki  kekuasaan seperti 

yang dipunyainya. Tak seorang pun dari mereka akan memiliki wilayah-

wilayah yang sedemikian luas atau kekuasaan yang sedemikian penuhnya 

seperti dia. Kerajaannya akan runtuh dan menjadi milik orang-orang yang 

lain dari pada orang-orang keluarganya sendiri. Arideus, saudaranya, 

diangkat menjadi raja di Makedonia. Olimpias, ibu Aleksander, mem-

bunuhnya, dan meracuni kedua anak laki-laki Aleksander, yaitu Herkules 

dan Aleksander. Demikianlah keluarganya dicabut dari akarnya oleh 

tangannya sendiri. Lihatlah betapa kemegahan duniawi dan harta benda 

yaitu  hal-hal yang akan membusuk dan binasa, begitu pula dengan kekua-

saan-kekuasaan yang olehnya hal-hal duniawi itu didapat. Tidak pernah 

kesia-siaan dunia dan kesia-siaan perkara-perkaranya yang terbesar 

diperlihatkan dengan begitu jelas seperti dalam kisah Aleksander ini. Segala 

sesuatu yaitu  kesia-siaan dan usaha menjaring angin. 

Pemerintahan Antiokhos Magnus  

(11:5-20) 

5 Maka raja negeri Selatan akan menjadi kuat; namun  salah seorang dari panglima-

panglimanya akan menjadi lebih kuat dari padanya dan orang ini memerintah, lalu 

kekuasaannya akan menjadi kekuasaan yang besar. 6 Beberapa tahun kemudian keduanya 

akan bersekutu: puteri raja negeri Selatan akan datang kepada raja negeri Utara untuk 

mengadakan persetujuan. namun  puteri itu tidak berhasil, juga keturunannya tidak dapat 

bertahan: puteri itu akan diserahkan, demikian pula orang-orang yang mengantarnya, 

anak yang dilahirkannya dan orang yang mengawininya. 7 Dan pada waktu itu akan 

tumbuh suatu tunas yang seakar dengan puteri itu menggantikan orang itu, dan orang ini 

akan bergerak maju melawan tentara raja negeri Utara dan memasuki kota bentengnya, 

dan ia akan bertindak terhadap mereka dan ia akan berkuasa. 8 Bahkan dewa-dewa 

mereka dan patung-patung tuangan mereka dan barang-barang mereka yang berharga 

dari perak dan emas akan diangkutnya sebagai jarahan ke Mesir, lalu beberapa tahun 

lamanya ia akan berhenti berperang melawan raja negeri Utara. 9 Kemudian raja ini akan 

memasuki kerajaan raja negeri Selatan, namun  kemudian pulang ke negerinya sendiri. 10 

Kemudian anak-anaknya akan bersiap untuk berperang, dan akan mengerahkan sejumlah 

tentara yang besar, lalu salah seorang dari mereka itu akan bergerak maju melawan dia, 

menggenangi dan meliputi semuanya seperti air bah; dan pada serbuan yang kedua 

kalinya ia akan sampai ke benteng musuhnya. 11 Maka menggeramlah raja negeri Selatan 

itu, lalu maju berperang melawan raja negeri Utara, yang telah mengerahkan sejumlah 

tentara besar, dan tentara besar itu akan jatuh ke tangan musuhnya. 12 jsesudah  tentara 

besar itu dihancurkannya, maka hatinya akan bermegah; walaupun ia telah menewaskan 

berlaksa-laksa orang, ia tidak akan memiliki  kekuatan. 13 Lalu untuk kedua kalinya raja 

negeri Utara itu akan mengerahkan sejumlah tentara besar, lebih besar dari yang 

pertama, dan beberapa tahun kemudian, ia akan bergerak maju melawan dia dengan 

tentara yang besar dan dengan banyak perlengkapan perang. 14 Pada waktu itu banyak 

orang akan bangkit melawan raja negeri Selatan; juga orang-orang yang lalim dari 

bangsamu akan membesarkan diri, sehingga penglihatan itu menjadi kenyataan, namun  

mereka akan tergelincir. 15 Maka raja negeri Utara itu akan datang, mendirikan kubu 

pengepungan dan merebut kota yang berbenteng; dan tentara negeri Selatan tidak akan 

dapat bertahan, juga pasukan-pasukan pilihannya sekalipun, ya, tidak ada kekuatan apa 

pun yang dapat bertahan, 16 sehingga raja yang menyerangnya akan berbuat sekehendak 

hati, dan tidak ada seorang pun yang dapat bertahan menghadapinya; ia akan menduduki 

Tanah Permai dan seluruhnya akan ada dalam kekuasaannya. 17 Kemudian ia akan 

berusaha untuk menguasai seluruh kerajaan orang yang lain itu: ia akan mengadakan 

persetujuan dengan dia, dan seorang puterinya diberikannya kepadanya untuk 

menghancurkan kerajaan itu, namun  maksudnya itu tidak akan berhasil dan tidak akan 

menguntungkannya.  

18 Lalu ia akan memalingkan mukanya ke tanah-tanah pesisir dan banyak yang 

direbutnya; namun  seorang panglima akan menghentikan penghinaannya itu, bahkan akan 

mengembalikan penghinaan itu kepadanya. 19 Sesudah itu ia akan memalingkan mukanya 

ke kota-kota benteng di negerinya sendiri; namun  ia akan tergelincir dan jatuh dan tidak 

akan ditemukan lagi. 20 Menggantikan dia akan muncul seorang yang menyuruh seorang 

pemungut pajak menjalani bagian yang terindah dari kerajaan itu, namun  beberapa hari 

kemudian ia akan dibinasakan, bukan oleh kemarahan atau oleh peperangan. 

Di sini dinubuatkan, 

I. Muncul dan berkuasanya dua kerajaan besar dari sisa-sisa penaklukan 

Aleksander (ay. 5).  

1. Kerajaan Mesir, yang dibuat besar oleh Ptolemaios Lagos, salah seorang 

panglima Aleksander, yang para penerusnya, berdasar  namanya, 

disebut Lagides. Ia disebut raja selatan, yaitu Mesir, yang disebutkan di 

sini (ay. 8, 42-43). Bangsa-bangsa yang pada awalnya dianggap milik 

Ptolemaios yaitu  Mesir, Fenisia, Arabia, Libia, Etiopia, dst. (Theocritus, 

Idyll 17).  

2. Kerajaan Siria, yang didirikan oleh Seleukos Nikanor, atau sang penakluk. 

Ia yaitu  salah seorang panglima Aleksander, dan menjadi lebih kuat 

dibandingkan  panglima yang lain, dan memiliki kekuasaan terbesar dari 

semuanya. Ia yaitu  yang paling kuat dari semua penerus Aleksander. 

Dikatakan bahwa ia memiliki tidak kurang dari tujuh puluh dua kerajaan 

di bawahnya. Dua kerajaan Mesir dan Siria ini sangat keras melawan 

Yehuda (yang perkara-perkaranya diperhatikan secara khusus dalam 

nubuatan ini). Ptolemaios, segera jsesudah  ia merebut Mesir, menyerang 

Yudea, dan menguasai Yerusalem pada hari Sabat, dengan berpura-pura 

mengadakan kunjungan persahabatan. Seleukos juga mengusik Yudea. 

II. Upaya yang sia-sia untuk menyatukan kedua kerajaan ini seperti besi dan 

tanah liat dalam patung Nebukadnezar (ay. 6): “Beberapa tahun kemudian, 

sekitar tujuh puluh tahun jsesudah  kematian Aleksander, Lagides dan Seleukia 

akan bersekutu, namun  tidak dengan tulus. Ptolemaios Filadelfos, raja Mesir, 

akan menikahkan putrinya Berenike dengan Antiokhos Teos, raja Siria,” 

yang sudah memiliki  istri bernama Laodike. “Berenike akan datang 

kepada raja negeri Utara, untuk mengadakan kesepakatan, namun  itu tidak 

akan bertahan: Puteri itu tidak berhasil. Baik dia maupun keturunannya tidak 

akan ditegakkan di kerajaan utara. Begitu pula Ptolemaios ayahnya, atau 

Antiokhos suaminya (yang di antara keduanya akan ada persekutuan besar), 

tidak dapat bertahan, dan begitu pula pasukan mereka. namun  puteri itu akan 

diserahkan, demikian pula orang-orang yang mengantarnya,” semua orang 

yang merencanakan pernikahan yang tidak membahagiakan antara dia dan 

Antiokhos, yang menimbulkan begitu banyak kejahatan, bukannya 

menghasilkan persekutuan antara mahkota kerajaan utara dan selatan, 

seperti yang diharapkan. Antiokhos menceraikan Berenike, mengambil 

kembali mantan istrinya, Laodike, yang segera jsesudah  itu meracuninya, 

mengakibatkan Berenike dan anaknya dibunuh. Kemudian Berenike meng-

angkat anaknya sendiri dari Antiokhos sebagai raja, yang dipanggil Seleukos 

Kalinikos. 


III. Perang di antara kedua kerajaan (ay. 7-8). Tunas yang seakar dengan 

Berenike akan tumbuh menggantikan orang itu. Ptolemaios Euergetes, putra 

dan penerus Ptolemaios Filadelfus, akan datang dengan suatu pasukan untuk 

melawan Seleukos Kalinikos, raja Siria, untuk membalaskan perselisihan 

adik wanita nya, dan akan berhasil. Ia akan membawa pergi jarahan 

yang berlimpah baik berupa orang maupun barang ke Mesir, dan beberapa 

tahun lamanya akan berhenti berperang melawan raja negeri Utara (KJV: 

akan terus berlanjut beberapa tahun lebih lama dibandingkan  raja negeri Utara). 

Ptolemaios ini memerintah selama empat puluh enam tahun. Dan Yustinus 

berkata bahwa seandainya urusan-urusannya sendiri tidak memanggilnya 

pulang, maka ia, dalam perang ini, akan menjadikan dirinya penguasa atas 

seluruh kerajaan Siria. namun  (ay. 9) ia terpaksa memasuki kerajaan raja 

negeri Selatan dan kemudian pulang ke negerinya sendiri, untuk menjaga 

perdamaian di sana, sehingga ia tidak bisa lagi melanjutkan peperangan di 

negeri lain. Perhatikanlah, sudah sangat biasa jika perdamaian yang 

dikhianati akan berakhir dalam peperangan yang berdarah. 

IV. Pemerintahan yang lama dan sibuk dari Antiokhos yang Agung, raja Siria. 

Seleukos Kalinikos, raja negeri Utara yang dikalahkan itu (ay. 7) dan yang 

mati secara menyedihkan, meninggalkan dua anak laki-laki, Seleukos dan 

Antiokhos. Mereka inilah anak-anaknya, anak-anak raja negeri Utara, yang 

akan bersiap untuk berperang, dan akan mengerahkan sejumlah tentara yang 

besar, untuk mengambil kembali apa yang telah hilang dari ayah mereka (ay. 

10). namun  Seleukos sang kakak, sebab  lemah, dan tidak mampu 

memerintah tentaranya, diracuni oleh teman-temannya, dan hanya 

memerintah selama dua tahun. Dan adiknya Antiokhos menggantikannya, 

dan memerintah selama tiga puluh tujuh tahun, dan dipanggil dengan yang 

Agung. Itulah sebabnya sang malaikat, meskipun berbicara tentang anak-

anak pada awalnya, melanjutkan cerita tentang salah seorang saja, yang baru 

berumur lima belas tahun saat  ia mulai memerintah. Anak ini pasti akan 

bergerak maju, menggenangi dan meliputi semuanya seperti air bah , dan pada 

akhirnya akan mengembalikan apa yang hilang dari ayahnya.  

1. Raja negeri Selatan, dalam perang ini, pertama-tama akan memperoleh 

keberhasilan yang sangat besar. Ptolemaios Philopator, sebab  didorong 

oleh amarah terhadap penghinaan-penghinaan yang dilakukan oleh 

Antiokhos yang Agung, akan maju berperang melawan dia, meskipun 

sebenarnya ia yaitu  seorang raja yang malas. Ia akan membawa tentara 

yang besar ke medan pertempuran, yang terdiri atas 70.000 prajurit, 

5.000 kuda, dan tujuh puluh tiga gajah. Dan tentara besar lain (tentara 

Antiokhos, yang terdiri atas 62.000 prajurit, 6.000 kuda, dan 102 gajah) 

akan jatuh ke tangannya. Polibius, yang tinggal bersama Skipio, 

memberi  penjelasan khusus tentang pertempuran di Rafia ini. 

Ptolemaios Philopator, jsesudah  memperoleh kemenangan ini, bertumbuh 

menjadi sangat kurang ajar. Hatinya akan bermegah. Kemudian ia pergi 

ke Bait Suci Tuhan   di Yerusalem, dan, dengan menentang hukum Taurat, 

memasuki tempat maha kudus. Itulah sebabnya Tuhan   berseteru 

dengannya, sehingga, meskipun ia akan menewaskan berlaksa-laksa 

orang, namun ia tidak akan memiliki  kekuatan dengan 

keberhasilannya itu, yang dapat melindungi kepentingannya. Sebab,  

2. Raja negeri Utara itu, Antiokhus yang Agung, akan kembali dengan 

mengerahkan sejumlah tentara besar, lebih besar dari yang pertama. Dan, 

pada akhir masa (yaitu beberapa tahun kemudian), ia akan bergerak 

maju dengan tentara yang besar, dan dengan banyak perlengkapan 

perang, melawan raja negeri Selatan, yaitu Ptolemaios Epifanes, yang 

menggantikan Ptolemaios Philopator ayahnya, saat  ia masih anak-

anak, yang menguntungkan Antiokhos yang Agung. Dalam serangan ini ia 

memiliki  beberapa sekutu yang kuat (ay. 14): Banyak orang akan 

bangkit melawan raja negeri Selatan. Filipus dari Makedonia yaitu  

sekutu Antiokhos melawan raja Mesir, beserta Skopas jenderalnya, yang 

dikirimnya ke Siria. Antiokhos mengalahkannya habis-habisan, 

menghancurkan sebagian besar tentaranya. Sebagai akibatnya, orang-

orang Yahudi yang dengan sukarela menyerah kepada Antiokhos, 

bergabung dengannya, membantunya mengepung pasukan Ptolemaios. 

Mereka, orang-orang yang lalim dari bangsamu, akan membesarkan diri, 

sehingga penglihatan itu menjadi kenyataan, mereka akan membantu 

penggenapan nubuatan ini. namun  mereka akan tergelincir, dan tidak 

mendapat apa-apa (ay. 14). Sebagai akibatnya (ay. 15) raja dari negeri 

Utara, Antiokhos Magnus yang sama ini, akan meneruskan rancangannya 

melawan raja negeri Selatan dengan cara lain.  

(1) Antiokhos akan mengejutkan benteng-bentengnya. Semua yang telah 

diperolehnya di Siria dan Samaria, dan pasukan-pasukan dari negeri 

Selatan, semua kekuatan raja Mesir, tidak akan mampu 

menentangnya. Lihatlah betapa arah neraca perang itu tidak pasti dan 

berubah-ubah. Seperti jual beli, perang yaitu  perkara menang dan 

kalah. Kadang-kadang satu pihak diuntungkan dan adakalanya pihak 

lain yang diuntungkan. Namun keduanya tidak terjadi secara 

kebetulan. Itu bukan, seperti mereka menyebutnya, keberuntungan 

perang, melainkan terjadi menurut kehendak dan putusan hikmat 

Tuhan  , yang merendahkan sebagian orang dan mengangkat sebagian 

yang lain. 

(2) Antiokhos akan menjadikan dirinya penguasa atas tanah Yudea (ay. 

16): Raja yang menyerangnya (yaitu raja negeri Utara) akan 

membawa pergi semua yang ada di hadapannya dan berbuat 

sekehendak hatinya. Ia akan menduduki dan berpijak di Tanah 

Permai. Seperti itulah tanah Israel, dan dengan tangannya tanah itu 

diporak-porandakan dan dimusnahkan, sebab dengan jarahan dari 

tanah yang baik itulah ia menyediakan makanan bagi tentaranya 

yang besar. Tanah Yudea terletak di antara dua kerajaan Mesir dan 

Siria yang kuat ini, sehingga dalam semua pertempuran yang terjadi 

di antara mereka, Yudea pasti akan menderita, sebab mereka berdua 

memiliki  itikad buruk terhadapnya. Namun sebagian orang 

membaca ini, dengan tangannya tanah itu akan disempurnakan. 

Seolah-olah tersirat bahwa tanah Yudea, sebab  berada di bawah 

perlindungan Antiokhos ini, akan berkembang, dan keadaannya akan 

lebih baik dibandingkan  sebelumnya.  

(3) Antiokhos akan tetap mendesakkan perangnya melawan raja Mesir, 

dan akan berusaha untuk menguasai seluruh kerajaan orang yang 

lain itu, mengambil keuntungan dari usia Ptolemaios Epifanes yang 

masih kanak-kanak, dan orang-orang yang lurus (KJV), yaitu banyak 

dari orang-orang Israel yang saleh, akan berpihak kepadanya (ay. 

17). Dalam meneruskan rancangannya, ia akan memberi  kepada 

raja Mesir putrinya Kleopatra sebagai istri, dengan merancang, 

seperti Saul dalam memberi  putrinya Mikhal kepada Daud, 

supaya ia menjadi jerat baginya dan berbuat jahat kepadanya. namun  

maksudnya itu tidak akan berhasil (terjemahan bebas: namun  ia tidak 

akan berpihak kepada ayahnya), dan tidak akan menguntungkannya. 

Sebaliknya, putrinya itu akan berpihak kepada suaminya, dan 

dengan demikian rencana ayahnya itu gagal.  

(4) Perangnya dengan orang Romawi dinubuatkan di sini (ay. 18): Ia 

akan memalingkan mukanya ke tanah-tanah pesisir (ay. 18), bangsa-

bangsa daerah pesisir (Kej. 10:5), Yunani dan Italia. Ia merebut 

banyak pulau di sekitar Hellespontos-Rodos, Samos, Delos, dst. 

Melalui perang atau perjanjian ia menjadikan dirinya penguasa atas 

pulau-pulau itu. namun  seorang panglima, atau pemerintahan 

(demikian menurut sebagian orang), yaitu majelis tinggi Roma, atau 

seorang pemimpin, yaitu jenderal Roma, akan mengembalikan 

penghinaannya itu, penghinaan yang ia perbuat dengan sewenang-

wenang terhadap orang Roma, kepada dirinya sendiri. Atau panglima 

itu akan membuatnya dipermalukan, dan tanpa rasa malu dari 

panglima itu sendiri, atau aibnya sendiri, ia akan mempermalukannya 

lagi. Hal ini digenapi saat  kedua orang dari keluarga Scipio dikirim 

dengan suatu pasukan untuk melawan Antiokhos. Hannibal, 

jenderalnya, ada bersamanya pada waktu itu, dan menyarankannya 

untuk menyerang Italia dan memorak-porandakannya seperti yang 

sudah dia lakukan. namun  Antiokhos tidak mendengarkan sarannya. 

Dan Scipio ikut bertempur melawannya, dan mengalahkan dia 

dengan telak, meskipun ia memiliki 70.000 orang dan orang Romawi 

hanya 30.000 orang. Demikianlah Scipio akan menghentikan 

penghinaannya itu. 

(5) Kejatuhannya. saat  Antiokhos dikalahkan secara habis-habisan 

oleh orang Romawi, dan dipaksa menyerahkan kepada mereka 

segala sesuatu yang dimilikinya di Eropa, dan dituntut untuk 

membayar upeti yang sangat besar, ia memalingkan mukanya ke 

negerinya sendiri, dan, tanpa mengetahui cara untuk mengumpulkan 

uang untuk membayar upetinya, ia menjarah kuil Zeus. Hal ini 

membuat rakyatnya sendiri begitu marah terhadapnya hingga 

mereka menyerangnya, dan membunuhnya. Demikianlah ia diguling-

kan, dan jatuh, dan tidak akan ditemukan lagi (ay. 19).  

(6) Penerus berikutnya (ay. 20). Ada seseorang yang muncul 

menggantikannya, seorang yang menyuruh seorang pemungut pajak, 

atau pemeras. Tabiat ini dipenuhi secara luar biasa dalam diri 

Seleukos Philopator, anak sulung dari Antiokhos Agung, yang 

merupakan seorang penindas besar terhadap rakyatnya sendiri, dan 

memeras uang yang berlimpah dari mereka. Dan, saat  ia diberi 

tahu bahwa dengan begitu ia akan kehilangan teman-temannya, ia 

berkata bahwa ia tidak memiliki  teman yang lebih baik dibandingkan  

uang. Ia juga berusaha merampok Bait Suci di Yerusalem, yang 

tampaknya terutama dirujuk di sini. namun  beberapa hari kemudian 

ia akan dibinasakan, bukan oleh kemarahan atau oleh peperangan, 

namun  sebab  diracuni oleh Heliodorus, salah seorang hambanya 

sendiri, saat  ia baru memerintah selama dua belas tahun, dan tidak 

melakukan apa-apa yang luar biasa. 

V. Dari semuanya ini hendaklah kita belajar,  

1. Bahwa Tuhan   dalam penyelenggaraan-Nya mengangkat yang satu, dan 

menjatuhkan yang lain, seperti yang dikehendaki-Nya, memajukan 

sebagian orang dari kedudukannya yang rendah dan menurunkan 

sebagian yang lain yang ada di tempat yang sangat tinggi. Sebagian orang 

menyebut orang-orang besar sebagai bola keberuntungan. Atau lebih 

tepatnya, mereka yaitu  alat-alat Penyelenggaraan ilahi.  

2. Dunia ini penuh dengan sengketa dan pertengkaran, yang timbul dari 

hawa nafsu manusia, dan menjadikannya panggung dosa dan 

kesengsaraan.  

3. Semua perubahan dan gejolak pemerintahan dan kerajaan, dan setiap 

peristiwa, bahkan yang paling kecil dan kebetulan sekalipun, secara jelas 

dan sempurna telah diketahui sebelumnya oleh Tuhan   di sorga, dan bagi-

Nya tidak ada hal yang baru.  

4. Firman Tuhan   tidak akan ada yang jatuh sia-sia ke tanah. namun  apa yang 

telah dirancangkan-Nya, apa yang telah dinyatakan-Nya, akan terlaksana 

tanpa terelakkan. Bahkan dosa-dosa manusia akan dibuat melayani 

tujuan-Nya, dan berperan dalam menggenapi putusan-putusan hikmat-

Nya pada waktunya. Dan sekalipun begitu, Tuhan   bukanlah pencipta dosa.  

5. Bahwa, untuk memahami dengan benar beberapa bagian Kitab Suci, 

penting untuk mencari petunjuk dari penulis-penulis kafir, yang 

menerangkan Kitab Suci, dan menunjukkan penggenapan dari apa yang 

dinubuatkan di sana. Oleh sebab itu, beralasan bagi kita untuk bersyukur 

kepada Tuhan   atas pengetahuan manusia, yang dengannya banyak orang 

telah melakukan pelayanan besar terhadap kebenaran-kebenaran ilahi. 

Pemerintahan Antiokhos Epifanes 

(11:21-45) 

21 Menggantikan dia akan muncul seorang yang hina, yang tidak memperoleh martabat 

raja; namun  dengan tak disangka-sangka ia akan datang merebut kedudukan raja dengan 

perbuatan-perbuatan licin. 22 Seluruh tentara yang datang melanda akan dihanyutkan di 

hadapannya dan dihancurkan, bahkan juga seorang raja Perjanjian. 23 Dan dari saat 

diadakan persekutuan dengan dia, ia akan berlaku curang, dan ia akan maju serta menjadi 

berkuasa, meskipun sedikit orang-orangnya. 24 Dengan tak disangka-sangka ia akan me-

masuki daerah-daerah yang paling subur dari negeri itu, dan melakukan apa yang belum 

pernah dilakukan oleh para bapa dan nenek moyangnya, yakni menghamburkan 

rampasan dan jarahan dan harta di antara orang-orangnya; juga terhadap tempat-tempat 

yang berbenteng ia membuat siasat, namun  hanya untuk sementara waktu. 25 Kekuatan 

dan keberaniannya akan ditujukannya melawan raja negeri Selatan dengan memakai 

tentara yang besar; dan walaupun raja negeri Selatan itu akan bersiap untuk berperang 

dengan tentara yang amat besar dan kuat, ia tidak akan dapat bertahan, sebab akan 

diadakan siasat terhadap dia, 26 dan orang-orang yang makan dari santapannya akan 

meruntuhkannya: tentaranya akan hanyut dan banyak orangnya yang tewas dibunuh. 27 

Dan kedua raja itu bermaksud jahat, dan sedang mereka duduk bersama-sama pada satu 

meja, mereka akan saling membohongi; namun  hal itu tidak akan berhasil, sebab akhir 

zaman itu belum mencapai waktu yang ditetapkan. 28 Kemudian ia akan pulang ke 

negerinya dengan banyak harta, dan hatinya bermaksud menentang Perjanjian Kudus; 

dan itu dilakukannya, lalu pulang ke negerinya. 29 Pada waktu yang ditetapkan ia akan 

memasuki pula negeri Selatan, namun  kali yang kedua ini tidak akan sama dengan yang 

pertama, 30 sebab  akan datang kapal-kapal orang Kitim melawan dia, sehingga hilanglah 

keberaniannya. Lalu pulanglah ia dengan hati mendendam terhadap Perjanjian Kudus dan 

ia akan bertindak: jsesudah  pulang kembali, ia akan menujukan perhatiannya kepada 

mereka yang meninggalkan Perjanjian Kudus. 31 Tentaranya akan muncul, mereka akan 

menajiskan tempat kudus, benteng itu, menghapuskan korban sehari-hari dan 

menegakkan kekejian yang membinasakan. 32 Dan orang-orang yang berlaku fasik 

terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin; namun  umat 

yang mengenal Tuhan  nya akan tetap kuat dan akan bertindak. 33 Dan orang-orang 

bijaksana di antara umat itu akan membuat banyak orang mengerti, namun  untuk 

beberapa waktu lamanya mereka akan jatuh oleh sebab  pedang dan api, oleh sebab  

ditawan dan dirampas. 34 Sementara jatuh, mereka akan mendapat pertolongan sedikit, 

dan banyak orang akan menggabungkan diri kepada mereka secara berpura-pura. 35 

Sebagian dari orang-orang bijaksana itu akan jatuh, supaya dengan demikian diadakan 

pengujian, penyaringan dan pemurnian di antara mereka, sampai pada akhir zaman; 

sebab akhir zaman itu belum mencapai waktu yang telah ditetapkan. 36 Raja itu akan 

berbuat sekehendak hati; ia akan meninggikan dan membesarkan dirinya terhadap setiap 

Tuhan  . Juga terhadap Tuhan   yang mengatasi segala Tuhan   ia akan mengucapkan kata-kata 

yang tak senonoh sama sekali, dan ia akan beruntung sampai akhir murka itu; sebab apa 

yang telah ditetapkan akan terjadi. 37 Juga para Tuhan   nenek moyangnya tidak akan diin-

dahkannya; baik pujaan orang-orang wanita  maupun Tuhan   mana pun juga tidak akan 

diindahkannya, sebab terhadap semuanya itu ia akan membesarkan diri. 38 namun  sebagai 

ganti semuanya itu ia akan menghormati dewa benteng-benteng: dewa yang tidak dikenal 

oleh nenek moyangnya akan dihormatinya dengan membawa emas dan perak dan 

permata dan barang-barang yang berharga. 39 Dan ia akan bertindak terhadap benteng-

benteng yang diperkuat dengan pertolongan dewa asing itu. Siapa yang mengakui dewa 

ini akan dilimpahi kehormatan; ia akan membuat mereka menjadi berkuasa atas banyak 

orang dan kepada mereka akan dibagikannya tanah sebagai upah.  

40 namun  pada akhir zaman raja negeri Selatan akan berperang dengan dia, dan raja negeri 

Utara itu akan menyerbunya dengan kereta dan orang-orang berkuda dan dengan banyak 

kapal; dan ia akan memasuki negeri-negeri, dan menggenangi dan meliputi semuanya 

seperti air bah. 41 Juga Tanah Permai akan dimasukinya, dan banyak orang akan jatuh; 

namun  dari tangannya akan terluput tanah Edom, tanah Moab dan bagian yang penting 

dari bani Amon. 42 Ia akan menjangkau negeri-negeri, dan negeri Mesir tidak akan 

terluput.  

43 Ia akan menguasai harta benda emas dan perak dan segala barang berharga negeri Mesir, 

dan orang Libia serta orang Etiopia akan mengikuti dia. 44 namun  kabar-kabar dari 

sebelah timur dan dari sebelah utara akan mengejutkan hatinya, sehingga ia akan keluar 

dengan kegeraman yang besar untuk memusnahkan dan membinasakan banyak orang. 45 

Ia akan mendirikan kemah kebesarannya di antara laut dan gunung Permai yang kudus 

itu, namun  kemudian ia akan menemui ajalnya dan tidak ada seorang pun yang me-

nolongnya.” 

Semuanya ini yaitu  nubuatan tentang pemerintahan Antiokhos Epifanes, 

tanduk kecil yang dibicarakan sebelumnya (8:9), musuh bebuyutan bagi agama 

Yahudi, dan penganiaya yang sengit terhadap orang-orang yang memeluknya. 

Kesusahan-kesusahan yang dijumpai oleh orang Yahudi dalam pemerintahan 

raja-raja Persia tidak dinubuatkan dengan begitu terperinci kepada Daniel 

seperti kesusahan-kesusahan ini. Sebab pada waktu itu mereka memiliki  

nabi-nabi yang masih hidup bersama mereka, Hagai dan Zakharia, untuk 

menyemangati mereka. namun  kesusahan-kesusahan pada zaman Antiokhos ini 

dinubuatkan, sebab , sebelum waktu itu, nubuatan akan berhenti, dan mereka 

akan menyadari bahwa penting untuk mencari pertolongan dengan melihat 

firman tertulis. Beberapa hal dalam nubuatan tentang Antiokhos ini disinggung 

dalam nubuatan-nubuatan Perjanjian Baru tentang antikristus, terutama ayat 36 

dan 37. Dan biasa bagi para nabi, saat  menubuatkan kemakmuran jemaat 

Yahudi, untuk memakai ungkapan-ungkapan yang begitu rupa hingga dapat 

diterapkan kepada kerajaan Kristus, dan tanpa terasa bergerak terus untuk 

mencakup nubuatan tentang kerajaan Kristus. Demikian pula halnya, saat  

menubuatkan kesusahan-kesusahan jemaat, mereka memakai ungkapan-

ungkapan yang begitu rupa hingga merujuk lebih jauh kepada kerajaan 

antikristus, kemunculan dan kehancurannya. Sekarang mengenai Antiokhos, 

sang malaikat menubuatkan di sini, 

I. Tabiatnya: Ia akan menjadi seorang yang hina. Ia menyebut dirinya Epifanes 

– yang terkemuka, namun  tabiatnya bertolak belakang dengan julukannya. 

Para penulis kafir menggambarkannya sebagai orang yang berkelakuan 

aneh, kasar dan ribut, hina dan kotor. Kadang-kadang ia menyelinap keluar 

secara sembunyi-sembunyi dari istana ke kota, dan berkumpul dengan suatu 

kumpulan yang hina incognito – dengan menyamar. Ia berteman dengan 

orang dari kalangan biasa, dan dengan orang-orang asing rendahan yang 

datang ke kota. Tingkah polanya sangat susah dipahami, sehingga sebagian 

orang menganggapnya bodoh, dan sebagian yang lain menganggapnya gila. 

Itulah sebabnya ia disebut Epimanes – orang gila. Ia disebut seorang yang 

hina, sebab ia lama menjadi sandera di Roma sebab  kesetiaan ayahnya 

saat  orang-orang Roma telah menaklukkannya. Dan disepakati bahwa, 

saat  para sandera lain ditukarkan, ia tetap harus menjadi tahanan penuh. 

II. Terangkatnya ia ke mahkota kerajaan. Dengan tipu muslihat ia membuat 

anak kakaknya, Demetrius, dikirim sebagai sandera ke Roma, untuk 

menggantikan dia, bertentangan dengan persetujuan yang sudah tertulis. 

Dan, sebab  kakaknya dibuat pergi jauh oleh Heliodorus (ay. 20), ia 

mengambil alih kerajaan itu. Pemerintahan Siria tidak memberi  mahkota 

kerajaan itu kepadanya (ay. 21), sebab  mereka tahu bahwa mahkota itu 

yaitu  milik anak kakaknya, tidak pula ia mendapatkannya dengan pedang, 

namun  dengan tak disangka-sangka ia datang, berpura-pura memerintah 

untuk anak kakaknya, Demetrius, yang pada waktu itu menjadi sandera di 

Roma. namun  dengan bantuan Eumenes dan Attalus, raja-raja dari negeri 

tetangga, ia memenangkan hati rakyat, dan merebut kedudukan raja dengan 

perbuatan-perbuatan licin, menegakkan dirinya dalam kerajaan itu, dan 

menghancurkan Heliodorus, yang hendak maju melawannya dengan seluruh 

tentara yang datang melanda. Orang-orang yang menentangnya dihanyutkan 

dan dihancurkan di hadapannya, bahkan juga seorang raja Perjanjian, 

keponakannya, ahli waris yang sah, yang dengannya ia berpura-pura 

mengadakan kovenan, bahwa ia akan mengembalikan kerajaan itu 

kepadanya bilamana ia kembali (ay. 22). namun   (ay. 23) dari saat 

diadakan persekutuan dengan dia, ia akan berlaku curang, seperti orang yang 

memiliki  pegangan bahwa raja tidak harus terikat oleh kata-katanya 

kecuali kalau tidak menguntungkan kepentingannya. Dan meskipun sedikit 

orang-orangnya, yang pertama-tama menggabungkan diri kepadanya, ia 

akan menjadi berkuasa, dan (ay. 24) dengan tak disangka-sangka ia akan 

memasuki daerah-daerah yang paling subur dari kerajaan Siria. Dan, sangat 

berbeda dari para pendahulunya, ia akan menghamburkan di antara 

rakyatnya rampasan dan jarahan, dan harta, untuk membuat dirinya disukai. 

namun  , pada saat yang sama, ia akan membuat siasat terhadap tempat-

tempat yang berbenteng, untuk menjadikan dirinya penguasa atas tempat-

tempat itu, sehingga kedermawanannya itu hanya akan berlangsung sesaat 

saja. jsesudah  ia menguasai benteng-benteng itu di tangannya, ia tidak akan 

lagi menghamburkan jarahannya, namun  memerintah dengan kekerasan, 

seperti yang biasa dilakukan orang-orang yang datang dengan tipu muslihat. 

Orang yang datang seperti rubah akan memerintah seperti singa. Sebagian 

orang memahami ayat-ayat ini sebagai perjalanannya yang pertama ke 

Mesir, saat  ia datang bukan sebagai musuh, melainkan sebagai teman dan 

penjaga bagi raja muda Ptolemaios Philometor, dan sebab  itu membawa 

serta bersamanya hanya sedikit pengikut. Namun orang-orang yang gagah 

berani itu, dan yang setia kepada kepentingannya, ditempatkannya di