• coklatx.blogspot.com

    www.coklatx.blogspot.com

  • berasx.blogspot.com

    www.berasx.blogspot.com

  • kacangx.blogspot.com

    www.kacangx.blogspot.com

Tampilkan postingan dengan label alam malaikat 13. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label alam malaikat 13. Tampilkan semua postingan

alam malaikat 13

 




mengenai Malaikat, yangmasih tetap dipegang teguh dari agama Nabi


Isma'il B4;. Telah tetap pula pengetahuan mereka tentang Malaikat


di dalam al-Qur-an dan tergambar dari perkataan-perkataan yangada,


utallaabu A'lAn1.'

B. Keyakinan Orang Hindu mengenai Malaikat


1. Sekilas tentang agarn"aa Hindu


Al-Hindus*yob atau al-Hindukiyab (agama Hindu) adalah ag ma


paganisme (pemuja berhala) yangpaling masyhur di Negara India yang


tegak di atas pencampurarL antar keyakinan yang saling berlawanan


dan bertentangan. Para ahli sejarah menyebutkan bahwa agamaini


terbentuk dari pemikiran-pemikiran yangdikumpulkan dalam jangka


waktu 2000 tahun.te


Orang yang mendalami 'aqidah-'aqidah Hindu pasti mendapatkan


percampuran berbagai agama samawi, paganisme, dan berbagai pen￾dapat yalgditambahkan ke dalamnya dari masa ke masa. Para penulis


agam Hindu kebanyakan berasal dari orang-orang Eropa yang


berimigrasi dari Iran dan Eropa menuju India pada abad 15 SM.


Dikarenakan pluralisme (pencampuran' aqid ah) y ang terdapat


dalam 'aqidah Hindu ini, maka para penganut tidak beriman kepada


'aqidah yangpaling pokok. Meskipun demikian, telah sangat masyhur


di kalangan mereka hal-hal yangtelah diimani seolah-olah merupakan


hal yang memang disepakati dalam'aqidah Hindu.2,


Hal-hal yangdimaksud sebagai berikut:


l. Mengakui bahwa alam ini memiliki pencipta yangsatu meskipun


terjadi perselisihan tajam mengenai nama pencipta ini dan cara


penciptaannya.


2. Hukum karma. Maksudnya, alam ini tegak di atas peraturan ilahi


yang adil sehingga setiap pelaku perbuatan akan mendapatkan


balasanny a pada kehidupan y ang lain setelah mati.


3. Tanasukb (penitisan ruhlreinkarnasi). Maksudnya, ketika berpisah


dengan jasad setelah mati, roh manusia berpindah ke jasad lain


sesuai dengan amal perbuatan pemiliknya. Jadi, roh tersebut akan


berpindah ke dalam jasad yanglebih baik jika amalnyabaik atau


ke dalam jasad yangburuk jika amalnya rusak.4.


5.


Keyakinan niruana. Maksudrya, roh yang baik senantiasa


berpindah dari satu periode ke periode lainnya hingga bersatu


dengan Brahma, sang Pencipta. Keyakinan ini sangat mirip


dengan keyakinan al-bulul dan al-ittihad serta uibdatul wujuud


(bersatunya antara makhluk dengan khaliq) menunrt kaum sufi


yang sesat.2r


Nizbam at-Thabaqaat (attran kasta). Maksudnya, mereka ber￾keyakinan bahwa itu adalah pembagian abadi yangtidak boleh


diselisihi. Tingkatan-tingkatan dalam agama Hindu tersebut


terbagi menjadi empat, yaitu:


Pertama,Brahma. Golongan ini mengklaim bahwa mereka lahir


dari mulut tuhan Brahma. Mereka adalah para hakim, guru, dan para


dukun di bumi.


Kedua,Ksatria. Mereka adalah yangsibuk dalam ketentaraan dan


peperangan. Golongan ini mengklaim bahwa mereka diciptakan dari


tangan tuhan Brahma.


Ketiga,'Sflaisya. Mereka adalah tingkatan para pebisnis dan petani.


Golongan ini mengklaim bahwa mereka diciptakan dari paha tuhan


Brahma.


Keempat, Syudra. Mereka adalah tingkatan orang-orang jalanan


y^ng bertugas sebagai pelayan dan melakukan pekerjaan rendahan.


Golongan ini mengklaim bahwa mereka diciptakan dari kaki tuhan


Brahma.


Tingkatan-tingkatan di atas memiliki undang-undang dan adab￾adab yang didasarkan pada faktor kesukuan, kecongkakan, dan


kesombongan. Yang sangat mengherankan adalah terdapatnya tingkatan


yang hina di kalangan mereka, padahal ummat Hindu mengklaim


bahwa mereka semuanya diciptakan oleh tuhan Brahma



Agama Hindu tegak di atas pencampuran agama-agama yang


banyak, ilmu-ilmu filsafat, berbagai pendapat, dan ijtihad-ijtihad.


Meskipun demikian, masih terdapat sisa-sisa peninggalan agama


samawi walaupun sarat (bercampur) dengan syirik dan khurafat.


Akan tetapi, orang yang memperhatikan secara saksama perkataan￾perkataan mereka tentang Malaikat akan dapat memastikan bahwa


mereka mewarisi keyakinan ny a dari agama-agama samawi kuno. Boleh


jadi sebagian pembaca heran dengan hal tersebut, namun sebenarnya


bukanlah hal yang aneh apabila orang-orang India memiliki sisa-sisa


agamasamawi. Sebab, pada prinsipnya setiap makhluk pasti diajarkan


tauhid, sedangkan syirik adalah sesuatu yangdatang dan baru, sePerti


halnya yangsudah maklum, sebagaimana firman Allah Ta'ala:


"Manusia dabulunya hanyalab sdtu untd.t, kemudian mereba berselisib.


Kalau tidaklab karena sud.ttt ketetapan ydng telah ada dari Rabbmu


dahulu, pastilab telab diberi keputusan di antara mereha, tenta.ng dPa


ydng mereka perselisihkan itu." (QS. Yunus: 19)


Ayat-ayat dan hadits-hadits yang semakna dengan ini sangat


banyak.


2. Malaikat menurut agama Hindu


Kata Malaikat disebutkan berulang kali dalam 'aqidah Hindu.


Mereka juga menamakannya ikb (dewa), tetapi bukan ungkapan untuk


Sang Pencipta. Orang-orang paganisme menggunakan nama ini (dewa)


dalam banyak hal. Mereka memberikan nama ini kepada segala sesuatu


yangmulia, seperti gunung, laut, dan yanglainnya, serta untuk tubuh


yangdapat diindera di langit. Demikianlah yang banyak dipahami oleh


orang 'ajam (non Arab).'


Berdasarkan hal itu, tuhan (dewa) dalam agama Hindu sangat


b anyak, y ang se muanya ke mb ali- ut al laah u a' lam-kep ada sifat-sifat


Malaikat. Di antara tuhan-tuhan mereka adalah sebagai berikut:


Aghna: Tuhan (dewa) api.


Fayu: Tuhan (dewa) angin.


Indra: Tuhan (dewa) guntur.


Aruna: Tuhan (dewa) langit.


Surya: Tuhan (dewa) matahari.


Autsa: Tuhan (dewa) waktu pagilShubuh.


Kiyan: Tuhan (dewa) ilmu.


Kam: Tuhan (dewa) syahwat.2a


Tuhan-tuhan-uallaahu a'lam-yang mereka maksudkan ini


adalah para makhluk yang ditugaskan untuknya dan mengaturnya.


Penyifatan ini cocok untuk Malaikat, tetapi, mereka tidak segan-segan


menamakan setiap yangmulia lainnya sebagai tuhan, sementara tidak


diragukan bahwa Malaikat itu mulia sebagaima na y arlgtelah dij elaskan.


Yang tersirat dalam kitab-kitab India, menurut apa yang disebutkan


oleh orang-orang yang menukil darinya, bahwasanyapara Malaikat


itu adalah roh-roh samawi yangmemiliki kekuatan untuk mengatur


alam ini.2s


Nama-nam 



yangmereka sebutkan untuk Malaikat dan makhluk￾makhluk lainnya sangat banyak, di antaranya ada yarrg bercampur


baur dan membingungkan. Al-Bairuni berkata: "IJmmat Hindu adalah


kaum yangkurang memperhatikan sistematika dan serampangan dalam


politheisme. Nama-nama yangdisebut mereka banyak sekali, tetapi


posisi tugas masing-masing yangtidak ada.


Jenis-jenis tubuh makhluk hidup menurur mereka ada tiga,


yatu:

1. Ar-Rubantryyin (kelompok rohani), berada di tempat yangtinggi.


2. Manusia, berada di tengah.


3. Hewan-hewan, berada di tempat paling bawah.26


Menurut Hindu, iman dan keutamaan termasuk ar-Ruhanfiryiin


dalam Dewa. Adapun para Malaikat dan yang menyerupainya dari


kalangan manusia akan beriman kepada Allah, memohon perlindungan


kepada-Nya, dan merindukan-Nya. Sementara itu, kekafiran dan


kehinaan terdapat pada syaitan bernama Asururakisy dan yang me￾nyerupainya dari kalangan manusia. Mereka kafir kepada Allah,


tidak mengindahkan perintah-perintah-Nya dantidak memakmurkan


alam.


3. Jumlah Dewa (Malaikat)


IJmmat hindu berpendapat bahwa dewa (Malaikat) berjumlah


33 Karuti, IanB artinya sama dengan 3,3 miliar Malaikat. Mereka


menisbatkan untuk dewa-dewa itu makna makan, minum, berjima',


serta hidup dan mati, karena mereka adalah sekumpulan materi,


meskipun mereka ada yang sangat halus dan sederhana, juga karena


mereka meraih hal itu dengan amal bukan dengan ilmu.27


Adapun asal Malaikat Malaikat menurut Hindu ialah dari manusia. Akan


tetapi, manusia yangmencapai predikat ini bergantung pada perbuatan


Hindu ialah dari manusia. Akan


mereka ketika masih hidup. Kemudian, setelah manusia itu mati,


roh-roh mereka pun keluar daritubuh meninggalkannya di belakang


karena jasad itu adalah beban yangdapat menghilangkan kekuatan dan


menelan masa. Mereka yangmendapatkan kesenangan dan ketenangan


itu lalu mati dan membentuk dirinya (berubah) menjadi Dewa, yaitu:


"Malaikat tanpa materi." Demikianlah yang dijelaskan mereka dengan


keyakinan tanaasukh (penitisan ruh/reinkarnasi).

4. Tempat tinggal (Dewa) Malaikat


lJmmat Hindu sering menyebutkan kalimat as-sarnaa' dan as￾samaawii.lryiin atas roh. Hal itu merupakan dalil bahwa para malaikat


bertempat tinggal di langit, tetapi mereka juga memiliki tempat tinggal


di bumi. Tempat tinggal mereka di bumi adalah di Gunung Mirwa


yangterletak di seperdua bumi y^rlgkering.2e


Kisah-kisah riwayat mereka menyebutkan banyak nama bagi


Malaikat, yarrg di dalamnya terdapat banyak khurafat dan pemujaan


terhadap berhala, di antaranya: "Seorang laki-laki pernah bersedekah


dengan beberapa sapi yang tidak layak untuk diperah susunya, namun


dia berharap mendapatkan pahala karenanya. Purera laki-laki itu


pun memprotesnya, lalu ayah itu marah dan membawanya ke alam


maut. Maka Malaikat maut menyamburnya dan bergembira dengan


kedatangan anak yang cerdas ini dan berkata kepadanya: "Mintalah


apayangkamu inginkan." Maka anak itu menjawab: "sesungguhnya


manusia berbeda pendapat di bumi terhadap apayangakan menimpa


manusia setelah kematiannya." Sebagian mereka berpendapat bahwa


roh orang mati akan tinggal setelah mati, sedangkan sebagian yang


lain mengingkarinya." Bagaimana hakikat pembic araanini? Malaikat


maut menjawab: "\7ahai anak yang cerdas, sesungguhnya masalah ini


termasuk masalah yang sangat sulit dipahami dan diketahui, hingga


paraMalaikat yang dekat kepada Allah saja bingung dalam mengetahui


p erjalanan ro h-roh. " 30


Inti permasalahan dalam kisah ini adalah justifikasi mereka


terhadap Malaikat dan Malaikat maur. Y*g demikian itu, menunjukkan


kerusakan 'aqidah mereka mengenai penitisan roh, dan akal tidak dapat


menerima keyakinan tersebut selamanya.


Beberapa poin yang dapatkita simpulkan dari kepercayaan orang￾orang Hindu mengenai Malaikat adalah sebagai berikut:

t.



Pengakuan mereka terhadap Malaikat.


Para Malaikat adalah makhluk ruhani yang dititiskan dari


manusia.


Tempat tinggal Malaikat di langit dan di bumi.


Jumlah Malaikat sangat banyak.


Para Malaikat adalah ruh-ruh yang baik dan beriman kepada


Allah.


Mereka menyebutkan ungkap an ilab (dewa) atas Malaikat karena


diatermasuk roh yangmulia lagi agung. Oleh karena itu, terdapat


banyak dewa dalam agama Hindu.


Mereka membolehkan ungkapan-ungkaPan sePerti bersetubuh,


makan, dan minum bagi Malaikat.


Setiap manusia dapat menjadi Malaikat pada salah satu periodenya


jika dia melaksanakan amal yang baik pada setiaP periodenya


hingga sampai kepada martabat Nirvana.


Demikianlah hal-hal terpenting yangpenulis dapatkan dalam


7.


8.


'aqidah Hindu tentang Malaikat. Semoga orang y?ngmerujuk kitab￾kitab mereka, yang ditulis dengan bahasa mereka sendiri, akan


mendapatkan banyak pengetahuan y^ng baru.


C. Keyakinan Orang Budha mengenai Malaikat


l. Sekilas tentang agarna Budha


Budha adalah agama paganisme yang lahir dari agama Hindu.


Di negeri India dan China, agamaini sangat terkenal dan dinisbatkan


kep ada p endiriny a, y aiat Btdza. Btdza adalah Pute ra keluarga Hindu


y^ngkaya. Namun, dia meninggalkan keluarganya dan tinggal di


gunung lalu melahirkan khurafat y^ng disebut Budha ini. Budza


meninggalkan kehidupan duniawi dan bersikap sederhana serta


mengadakan pengembaraan. Llmmat Budha mengangg ap Btdza,sebagai


tuhan atau anak tuhan.Inti pemahaman Budha adalah paganisme, yang tegak di atas


peribadatan kepada berhala. Mereka berj alan mengelilin ginyadengan


keyakinan bahwa berhala itu adalah simbol bagi Budza. Mereka juga


memiliki ajaran-ajaran dan berbagai perayaan yangterkait dengan


berhala, namun hal tersebut tidak mungkin dipaparkan di sini.3r


2. Malaikat menurut agama Budha


Kitab-kitab agama Budha mengisyaratkan adany aMalaikat dalam


'aqidahnya. Bahkan, Malaikat dalam agamaBudha memiliki peranan


yang sangat penting, sebagaima la y ang dinukil dari mereka. Apakah


keyakinan ini masih ada di kalangan orang awam mereka? Keterangan


ini belum penulis dapatkan. Adanya penambahan dan pengurangan


dalam agama paganisme adalah dua hal yang sangat lumrah. Maka


dari itu, tidak perlu heran apabila ketika membaca suatu kitab rentang


salah satu agama paganisme, tetapi Anda tidak mendapatkannya dalam


realita. Hal itu dikarenakan sesuatu itu telah diganti dan diubah.


Yang terpenting bagi kita ialah kitab-kitab mereka yangsampai


kepada kita, menerangkan bahwa Malaikat memiliki peran yangsangar


penting dalam 'aqidah agama Budha. Sebab, Ruhul Quduslah yang


menjelma dalam rahim Mayaal:Adzra', ibu Budza. Ruhul Qudus itu


turun dalam wujud seekor gajahputih. Simbol ini menandakan hikmah


dan kekuatan bagi mereka.32 ucapan tersebut sangat mirip dengan apa


yangdiklaim kaum Nasrani rentang'Isa )pi. Hal itu mengindikasikan


bahwasanya asal mula agamaNasrani yangtelah diselewengkan adalah


kepercayaan-keperc ay aan bangsa India.


Budza dahuluny a adalah Malaikat, tet api kemudian ia menj elma


menjadi manusia. Pada kesempatan lainnya mereka berkata: "Sesung￾guhnya dia adalah tuhan y^ng menjelma." Pada kali lainnya mereka


berpendapat:'Dia adalahputera Allah.' Referensi agamaBudha banyak


menyebutkan Khurafat mengenai hubungan antaraMalaikat dengan


Btdza, di antaranya perkataan mereka:'ParaMalaikat hadir pada saatkelahiran Budza,lalu mereka meletakkannya di dalam jaringyang


benangnya terbuat dari emas.'"33


Para Malaikat meliputi al-'Adzra',Maya, dan Puteranya sambil


benasbih dan memberkahi, serta mengukir kemuliaan baginya. \7ahai


Malaikat Maya, bergembiralah dan bertahlillah karena anak yang


engkau lahirkan qudduus (suci). Malaikat langit yang empat berkata:


'sekarang Budza dilahirkan untuk memberikan kegembiraan dan


kesenangan." Tuhan langit berkumpul-yaitu Malaikat, sebagaimana


y angtelah diteran gkan sebelum ny a-dan telah dilahirkan Budza p ada


hari ini di atas bumi agar dia dapat memberikan kegembiraan dan


keselamatan bagi manusia dan menerangi temPat-temPat yanggelap,


serta memberikan penglihatan kepada orang buta.3a Para Malaikat pun


gembira dengan kelahirannya.3s


Para Malaikat senantiasa mengelilingi Budza dan meneguh￾kan hatinya.Pada hari pertamq para Malaikat menetapkan awal


kehidupannya dengan kezuhudan dan menjauhi kesenangan dunia


serta mengendari kudanya, bahkan mereka menutuP mulut hewan


itu hingga tidak bisa meringkik. Setelah itu, Budza memberikan


perhatian (pencerahan) kepada penghuni istana, sebagaimana dia


melarang kukunya menginjak bumi, lalu pintu istana pun terbuka.


Jalan sepanjang bangunan itu penuh dengan bunga-bunga, kemudian


Budza keluar pada waktu tengah malam untuk lari ke gunung karena


tidak ingin ada salah seorang dari keluarganyayartg mengetahui


kepergianrLya.'u


Syaitan berusaha menghalangi Budza dari kehendaknya dalam


mencari hikmah, namun Budza menghardik dan meneriakinyaz


"Menjauhlah dariku!" Pada saat itu, bunga-bunga Pun berjatuhan


dari langit, seperti hujan, lalu Malaikat turun melayani dan member￾kahinya."

Tatkala Budza memutuskan untuk keluar dari'uzlab-nya me￾nuju alam (bumi) dan bertemu dengan manusia, serta setelah dia


menyampaikan nasihat perramanya, maka para Malaikat bertebaran


mengumumkan bahwa manusia telah bebas sepenuhnya dan menjadi


tuan bagi dirinya sendiri.38


Demikianlah ummat Budha menyulam dongeng-dongeng tentang


kehidupanBudza bersama Malaikat dan bersama manusia. Kisah


tersebut membuat orang-orang mengagungkannya hingga mereka pun


mempertuhankan dan menyembahnya selain Allah. Kita memohon


'aft zt (<eselamatan) kepada Allah. Kaum Nasrani mengambil keyakinan


paganisme ini dari mereka lalu meyakininya pada diri'Isa )Si. Semua


yang kaum itu tulis adalah hasil terjemahan dongeng ini, hanya saja


mereka memberi rtama 'Isa sebagai ganti Budza serta namaMaryam


sebagai ganti dari Maya. Dengan demikian, semua yangdikatakan


orang-orang Budha mengenai Budza sebagai tuhan mereka, mirip


dengan y ang dikatakan orang-orang Nasrani tentang'Isa.3e


Ketika Budza atau sang tuhan telah wafat, menurur dugaan


mereka, para Malaikat pun turun dan berkumpul meratapi dan


menangisi kematiannya.a, Seperti itulah' aqidah agamaBudha mengenai


Malaikat. Secara zhahir, keyakinan mereka tidak banyak berbeda


dengan'aqidah 


^gamaHindu.


D. Keyakinan Ahli Filsafat mengenai Malaikat


1. Sekilas tentang aliran filsafat


Fakafab adalah bahasa Yunani yang terdiri dari dua suku kata,


y aitu p h il o s t f ang berarti lebih men gutamakan, dan sh ofo s t f angberarti


al'hikmab (kebijaksanaan). oleh karena itu, seorang Filosof dijuluki


dengan nama ini, yaitu orang yangmementingkan hikmah.


Ada yang berpendapat bahwa sofi.a adalah bahasa Yunani yang


berarti hikmah, sedangkan pbilo artinya orang yangmencintai. Jadi,


failusuf adalah orang y 


^ng 


mencintai hikmab ft ebij aksa naan) .a2


Aliran filsafat masuk ke kalangan kaum Muslimin dengan Peran￾tara terjemahan kitab-kitab Yunani dan yanglainnya dari kelompok


ahli debat dan ahli kalam. Rujukan ini pun diambil oleh sebagian


orang y^lgmenisbatkan diri kepada Islam karena kebodohan lalu dia


menyangka bahwa filsafat itu termasuk ilmu y^ngbermanfaat. Adapula


yang mengambilnya dari kelompok bathin iy rt y anghendak melakukan


tipu muslihat terhadap Islam dengan menyebarkan kekafiran-kekafiran


seperti ini.


Pemikiran filsafat dalam Islam diwakili oleh beberapa golongan,


di antaranya kelompok bathiniyah Isma'iliyyah, para pemilik risalah


Ikhwan as-Shafa, dan al-'Abidun, serta al-H akimiyy ah-ad-Du rtlz￾di antaranya adalah Ibnu Sina. Sebab, semua keluarganya adalah


pengikut al-Hakimi Wah, bahkan ayah serta kakeknya termasuk yang


mendakwahkannya. Oleh sebab itu, dia masuk aliran filsafat karena


mereka bangga sebagai pengikut suatu aiaran dan mengklaim bahwa


agama itu memiliki batin, berbeda dengan lahiriahnya.o'


Sangat disayangkan, kebanyakan kaum Muslimin sekarang tertipu


dengan kalimat (pendapat) filsafat. Akibatnya, mereka mengagungkan


para ahli filsafat dan meninggikan derajat mereka, sampai-sampai


sebagian mereka dinisbatkan kepada Islam .Pernyataan ini menunjukkan


kebodohan mereka karena dua hal Penting. Pertama,hakikat dakwah


Nabi ffi. Kedua, hakikat aliran pemahaman zindik tersebut.


Para ahli filsafat terbagi meniadi dua macam: Thabaa-i'iyuun (ahli


filsafat alam) dan Ilahiyprun (ahli filsafat ketuhanan).


Kelompok Thaba-i'iyyuun tidak mengakui segala yar,g ada di


belakang planet dan apa saja yang meliputinya. Hakikat pendapat


mereka ialah alam im wajibul uujud binafsihi (wajib ada dengansendirinya), ddak ada y angmenciptakan dan membuatnya, sebagaimana


peniadaan yang pernah diyakini Fir'aun ketika mengingkari Rabb


semesta alam. Perkataan yangdicetuskan oleh Fir'aun ini sama dengan


perkataan kelompok Mu'aththilah dari golongan Thaba-i'iyy,un.


Adapun kelomp o k al-IlaahiyF,un ad-D ahriiyy'un berpendap at


bahwa alam semesta ini qadim (ama). Akan tetapi, pendapaiini tiJak


sejalan dengan pandangan Ibnu sina dan yanglainiya,yrk"i mereka


mengakui bahwa alam ini baru, maka dari itu, pendapat mereka


bertentangan dengan pendapat kelompok Mu'atlrthitah, meskipun


mereka tidak konsisten terhadap pendapatnya.M


Kepada kelompok itulah bergabung ahli filsafat yangmenisbatkan


diri kepada Islam, seperti al-Kindi, al-Farabi, dan Ibnu sina, serta yang


lainnya. Kelompok inilah yangpenting untuk kita perhatikan dalam


pembahasan ini. saya akan memaparkan sebagian diri komentar para


ulama mengenai pemahaman mereka.


Ibnu Abil 'Izz al-Hanafi ,t;$7" berkata dalam menjelaskan hakikat


pemahaman para ahli filsafat: "Prinsip-prinsip ini-yaitu rukun iman


yangenam-telah disepakati oleh para Nabi dan Rasul-sbalawaatullabi


'alaihim ua salaamuh-dantidaklah beriman kepadanya dengan iman


yarLg sebenarnya, melaink an parapengikut Rasul.


Mengenai musuh-musuh dan orang-orang yangmenempuh jejak


mereka dari kalangan ahli filsafat dan Ahlul Bid'ah, pembangkangan


dan pengingkaran mereka berbeda-beda.


Manusia yang paling besar pengingkarannya adalah para ahli


filsafat yang dinamai oleh para penBagumnya dengan orang-orang


bii ak. Sesungguh ny a o rang y angmengetahui hakikat perkataan me.eka


pasti mengetahui bahwa dia tidak beriman kepada Allah, Rasul-Rasul,


Kitab-Kitab, Malaikat-Malaikat, dan hari akhir.


Menurut pendapat ahli filsafat, Allah W itu ada, tetapi tidak


ada inti dan hakikatnya. Dengan kata lain, Dia tidak mengetahui


perincian segala sesuatu. Menurut mereka pula, Allah tidak berbuat


dengan kekuatan dan kehendak-Nya. Alam menurut mereka adalah


lazim bagiNya serta azali dan abadi. Kalaupun mereka menyatakan


bahwa alam sebagai objek yangterbuka, maka Pernyat^an itu hanyalah


sebatas pura-pura dan demi berdamai terhadap kaum Muslimin saja.


Mereka tidak beriman kepada Kitab-Kitab dan tidak menyifati Allah


dengan kalam. Al-Qur-an bersumber dari akal manusia yang jiwanya


suci dan bersih menurut mereka.


Mengenai hari akhir, secara nyata ahli filsaf at adalah manusia


yalgpaling keras pendustaan dan pengingkarannya. Mereka meyakini


bahwa alam tidak akan hancur dan langit tidak akan terbelah atau


retak, bintang-bintang tidak akan jatuh, manusia tidak akan bangkit


dari kuburr:ya,serta manusia tidak akan dibangkitkan ke dalam Surga


dan Neraka. Semua itu bagi mereka hanyalah Perumpamaan untuk


memahamkan orang awam, tetapi sebenarnya tidak memiliki hakikat


apa-apa.as


Demikianlah inti keyakinan-keyakinan orang-orang sesat itu.


Setelah mengetahui hal ini, setiap Muslim tidak diperbolehkan lagi


untuk mengagungkan ^Pa 


yar,g mereka utarakan, bahkan yang


wajib adalah membenci mereka dan apayangmereka bawa tersebut,


lalu berpegang teguh dengan apa yang dianut oleh Salafush Shalih


rahimahumulkh karena merekal ah yangberada di atas kebenaran nyata


dan petunjuk yang terang.


2. Malaikat menurut aliran filsafat


'Aqidah para ahli filsafat mengenai Malaikat tidak lebih baik


daripada'aqidah mereka terhadap rukun-rukun iman lainnya. Mereka


mengklaim bahwa Malaikat langit adalah jiwa langit, para Malaikat


al- K arublry uun al - Mu qarr abiin hanyalah penafsiran akal sema ta, y aitu


permata-permata y angte gak dengan sendirinya, y angtidak berbentuk


dan tidak mampu berbuat apa-apa di dalam tubuh. Al'Karuubilryuun


lebih mulia daripada Malaikat langit karena dia bermanfaat,sebagaimana


pemberi manf aat lebih mulia daripada yang mengambil manfaat ....Kaum filsafat mengklaim bahwa berhubungan dengan jiwa-jiwa


tersebut (para Malaikat) dapat dilakukan, karena tidak adanya hijab


(penghalang) di sana. Akan tetapi, ketika kita dalam keadaan terjaga,


mereka akan disibukkan dengan apa saja yang dibisikkan oleh indra


dan syahwat kepada kita.a6


Demikianlah Nabi ffi mendapatkan al-Qur-an menunrr dugaan


mereka, yaitu tanpa ada wahyu dan tidak ada Malaikat yang rurun


kepadanya, tetapi semua itu hanyalah didasarkan penafsiran akal yarLg


memiliki tiga kelebihan:


L. Kekuatan pemahaman dan dugaan. Maksudnya, nabi memiliki


kekuatan suci sehingga bisa mendapatkan ilmu dengan mudah


yang tidak dapat dicapai oleh selain beliau, kecuali dengan


mengerahkan usaha yangsangar keras. Terkadang mereka meng￾ungkapkan hal itu, yaitu bahwa seseorang dapat mengetahui


b atasan perten gah an tanp a membutuhkan ap a y ang dibutuhkan


orang yangtidak sama dengannya. nya, Rasulullah


Mi^ lebih cerdas daripadayarLglainnya dan ilmu baginya lebih


mudah didapat daripada oleh orang lain.


Beliau memiliki kekuatan jiwa sehingga dapat berbuat terhadap


alam,aT sebagaimana orang yangmemiliki kekuatan jiwa sehingga


dapat melihat sebuah benda. Mereka menduga bahwa kejadian￾kejadian luar biasa yangterladi pada para Nabi dan para wali


muncul dari perkembangan ini.


Kekuatan khayalan dan perasaan batin sehingga dapat tergambar


olehnya apa yang diketahui di dalam jiwa hingga ia melihat


dan mendengarkannya. Beliau dapat melihat di dalam jiwanya


gambaran nurani yangmenurut mereka adalah Malaikat Altah.


Beliau pun dapat mendengarkan suara yang menurut mereka


adalah kalamullah....Ahli filsafat berkata bahwa apa yar.g diberitahukan para Rasul,


berupa hal-hal ketuhanan dan hari akhir,as hanyalah khayalan dan


pe rump amaan-pe nrm p amaan y ang dibuat-buat, bukan be rita t ent an g


hakikat seperti kenyataannya. Bentuk dan jasad nurani yang dikhayalkan


seorang Nabi ini adalah Malaikat, menurut ar'ggaPan mereka. Sebab,


menurut mereka hal itu sebenarnya ialah kekuatan logika yartgtidak


berjasad, hanyasaja Nabi mengkhayalkannya sebagai jasad yangdapat


diindera. Jika tidak begitu, maka di luar tidak akan ada zat khusus


(makhluk ghaib) yang dapat naik dan turun, pergi dan datang, serta


dilihat dan diajak bicara oleh seorang Rasul. Hal-hal itu bersumber dari


pikiran yangtidak memiliki wujud dalam kenyataannya (abstrak)..'


Penjelasan ini pada hakikatnya mengindikasikan pengingkaran


terhadap para Malaikat, juga pendushan terhadap hak-hak mereka yang


disebutkan di dalam al-Qur-an dan as-Sunnah. Bukanlah keimanan


yangakan dijadikan ganjaran bagi pelakunya, melainkan kekafiran dan


pendustaan wal'i.yaadzu billab. Sungguh, pendapat kaum filsafat lebih


rusak daripada pendapat orang-orang kafir Makkah yang mengakui


akan keberadaanpara malaikat, tetapi tetap menganggap ParaMalaikat


itu sebagai anak perempuan Allah, tidak lain dikarenakan kekafiran


dan kerusakan pemahaman mereka.