• coklatx.blogspot.com

    www.coklatx.blogspot.com

  • berasx.blogspot.com

    www.berasx.blogspot.com

  • kacangx.blogspot.com

    www.kacangx.blogspot.com

Tampilkan postingan dengan label alam malaikat 8. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label alam malaikat 8. Tampilkan semua postingan

alam malaikat 8


 QS. Al-Baqarah: 268)"zn

Terdapat juga hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud secara


mauquf, y ang serupa dengannya.


Realita saat ini menunjukkan kebenaran sabda Rasulullah ffi


tersebut. Oleh sebab itu, Allah Mi memerintahkan kepada kita dalam


banyak ayat untuk memohon perlindungan dari syaitan yangterkutuk,


di antaranyafrcmanAllah W di bawah ini:


-6{ig}j@ <,}tifi*,}fi' o-,$v)b'fi;y


serta berpalinglah dari orang-orangyd,ngbodob. Dan jika kamu ditimpa


sesud.tu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada Allab. Sesungubnya


Allab Maba Mendengar lagi Maba Mengetabui. Sesunggubnya ord.ng￾ordngydng bertakwa bila mereka ditimpa'u,)as'@as dari syaitan, mereka


ingat kepada Allab, maha ketika itu juga mereka melihat kesalaban￾k esalahannya. " (QS. Al-A'raaf : L99-201)


;

Dan jika syaian mengangumu dertgan sud.tu gd,ngud.n, maka mohonkb


perlindungan kepada Allah. Sesunggubnya Dialab YangMaba Mendengar


lagi Maha Mengetabui." (QS. Fushshilat:36) lVallaabu a'lam.


e. Mengatur nutbfab dalam rahim


Allah [H berfirman:


"Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentd.ng kebangkitan (dari


kubur); maka (ketabuilab) sesunggubnya Kami telab menjadikan kamu


dari tanah, hemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darab,


kemudian dari segumpal dagingyang sernpurnd kejadiannya dan yang


tidak sen-tpurnd, agar Kami jelaskan kepadamu dan Kami tetapkan dalam


rabim, apd yang Kami kebendaki sampai uaktu ydng sudab ditentukan,


kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan


berangsur-angsur) kamu sampai pada bedeansaan, dan di antara kamu


ada y ang dianfatkan dan (ada p ula) di antara kamu y dng dip anj angkan


urnurnyd sampai pikun, supayd. dia tidak mengetahui lagi sesud.tu pun


ydng dahulunya telah diketahuinya. Dan karnu lihat bumi ini kering


kemudian apabila Karni turunkan air di d.td.snyd., biduplab bumi itu dan


suburlab dan menumbuhkan berbagai rnacarn tumbub-tumbuban yang


indab." (QS. Al-Hajj: s)


Demikianlah penggambaran tahapan-tahapan kehidupan yang


dilalui manusia, yaitu sejak diciptakannya Adam dari tanah sampai

penciptaan keturunannya dari air yang hina. Manusia berada di


dalam rahim ibunya berupa nuthfab, hingga berkembang menjadi


'alaqab (segumpal darah), kemudian menjadi mudbghab (segumpal


daging). Ketika berada dalam kondisi seperti ini, manusia lemah


sekali. Seandainya Allah tidak menjaganya, niscaya dia pasti hancur


sejak masih berbentuk nuthfdb. Akan tetapi, Allah wj merahmati


dan menjaganya serta menugaskan Malaikat untuk melindungi dan


memelihar^nya. Manusia saat itu tidak mampu berbuat sesuatu untuk


mengurus dirinya sendiri; dia jtgatidak mengetahui apakah dia akan


hidup atau mati, berkelamin laki-laki atau perempuan, dan nantinya


bakal sengsara atau bahagia.


Pada waktu pertama kali turunrLya nuthfdb inike dalam rahim,


para Malaikat meliputi dan memeliharanya sesuai dengan perintah


Allah. Bagaiman a para Malaikat dapat meliputi nutbfah tersebut,


padahal ilmu tentang hal ini hanya milik Allah dan tidak ada petunjuk


ilmiah yalgmenjelaskan hal itu? Dalam masalah seperti ini kita wajib


beriman dan berserah diri dengan apa-apayangditerangkan oleh hadits￾hadits Nabi ffi.Di antarahadits yangdiriwayatkan dalam hal tersebut


adalah sebagai berikut.


Diriwayatkan dari Anas eB , dari Nabi ffi, beliau bersabda:



*Allah menugaskan Malaikat kepada rahim, lalu Malait r, ir,, berkata:


'\7ahai Rabb, nutbfab (air mani). \7ahai Rabb, darah. \7ahai Rabb,


daging.'Jika Allah hendak menetapkan penciptaarrnya, maka Malaikat


itu berkata: ''$[ahai Rabb, laki-laki atau perempuan, apakah sengsara atau


bahagia, bagaimanarizkinya? Bagaimana pula aplnya? Maka Malaikat


pun mencatat sepefti itu (ketetaparl Allah) dalam rahim 7bwya."2'2

Diriwayatkan dari 'Abdullah bin Mas'ud gg 


, dia berkata: "Telah


menceritakan kepada kami Nabi *5, seorangyangjujur dan diakui


kejujurannya, beliau bersabda:



'sesunggu hnyasalah ,.orrri, di 


^,n ^r^kalian dikumpulkan dalam


perut ibunya selama 40 hari berupa nutbfab,lalu menjadi segumpal


darah seperti itu (40 hari), kemudian menjadi segumpal daging seperti


itu (+0 hari). Sesudah itu, Allah mengutus Malaikat lalu diperintahkan


(untuk mencatat) empat hal: rizkinya, ajalnya, sengsaranya, dan


bahagianya. Selanjutnya, ditiupkanlah roh ke dalamnya. Demi Allah,


sesungguhnya salah satu kalian-atau seseorang-benar-benar telah


melakukan perbuatan penghuni Neraka hingga tidak ada (arak) antara


dia dan Neraka melainkan hanya satu depa atau satu hasta; namun


ketetapan (takdir) mendahuluinya sehingga dia melakukan perbuatan


penghuni Surga, maka dia pun memasuki. Demikian pula, sesungguhnya


seseorang benar-benar telah melakukan perbuatan penghuni Surga


hingga tidak ada (arak) antara dia dan Surga melainkan hanya satu


hasta atau dua hasta; namun ketetapan Grkdi| mendahuluinya sehingga

dia melakukan perbuatan penghuni Neraka, maka dia pun memasuki


Neraka."213


SeorangMukmin harus beriman kepada semua ini dan mengetahui


bahwa segala sesuatu yang diciptakan Allah adalah dengan qadar


(ketentuan). Allah telah menulis apa-apa y angtelah terj adi dan apa-apa


yangakan terjadi. Semuanya akan dimudahkan kepada apayangDia


ciptakan baginya. Seorang Mukmin iuga harus beriman bahwasanya


Allah telah menugaskanparaMalaikat terhadap unrsan mereka untuk


memelihara, membentuk, dan menciptakan nuthfdb ini sesuai dengan


perintah-Nya t$i , sebasaimana hal itu disebutkan dalam hadits


Hudzalfah bin Usaid al-Ghifari qb , dia berkata: "Aku mendengar


Rasulullah ffi bersabda:



'Apabila nuthfabtelah melewati +Z *^l^ri.,maka Allah mengutus


Malaikat kepadanya, lalu Malaikat itu membentuknya dan menciptakan


penden ga r anny a, penglihat anny a, kulitnya, dagin g dan tulan gnY a,


kemudian ia berkata: '\7ahai Rabb, apakah (anin ini) berkelamin laki￾laki atau perempuan?' Rabbmu pun memutusk an apa yatgdikehendaki￾Nyr, lalu Malaikat menc atatnya. Kemudian, Malaikat itu kembali


berkata: ''Wahai Rabb, bagaimana ajalnya?'Maka Rabbmu mengatakan

apayang dikehendaki-Nya dan Malaikat mencatatnya. Setelah itu,


ia berkata: 'N7ahai Rabb, rizkinya?' Lalu, Rabbmu memuruskan


apa yangdikehendakinya dan Malaikat mencatatnya. Sesudah itu,


Malaikat keluar dengan membawa sebuah lembaran di tangannya


yang tidak ditambahkan dan tidak dikurangi sesuai dengan apa yang


diperintahll n."zr+


Para ulama telah menerangkan hadits ini dan hadits yangsemakna


dengannya dengan jelas. Mereka berhasil memadukan (makna hadits)


y^ng secara zhahir bertentangan dengan hadits-hadits ini."s Maksud


dari periwayatanhadits-hadits di sini adalah untuk menetapkan bahwa


Allah Mj. telah menugaskan Malaikat kepada rahim, sedangkan kata


Malak di sini adalah isim jenis bagi Malaikat, wallaabu a'lam.


f. Mencabut roh manusia ketika kematian datang


Para Malaikat selalu menyertai manusia sejak masih berupa


nutbfah, sebagaima na yang telah disebutkan dalam pembahas an y arrg


lalu, hingga akhir dari saat-saat kehidupannya di dunia. Ada Malaikat


yang membentuk manusia di dalam rahim ibunya dan ada Malaikat


yangmencabut rohnya. Pembentukan (anin) dan pencabutan nyawa


itu merupakan dua urusan besar yangdiemban oleh para Malaikat 2Ss.


Telah ditetapkan dalam al-Qur-an dan as-Sunnah bahwa Allah


[H menugaskan Malaikat untuk mencabut roh saat kematian telah


ditetapkan. Hal tersebut dijelaskan dalam banyak ayat al-Qur-an.


Firman Allah \H:


Ddn Dialab yang mernpunydi kekuasaan tertinggi atas semud bamba'


Nya, dan diutusnya kepadamu Malaikat-Malaikat penjaga, sebingga


apabila ddtang kematian kEada salab seordng di antara kamu, ia di'


uafatkan oleb Malaikat-Malaikat Kami, dan Malaikat-Malaikat Kami


itu tidak melalaikan kewajibannya.. Kemudian, mereka ftamba Allab)


dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereha yang sebendrnya.. Ketabui'


lah, bahua segala hukum (pada bari itu) kepunyaan-Nyo. Dan Dialah


pembuat perbitungan yangpaling cEdt." (QS. AI-An'aam: 6L-62)



" Katakanlab :'Malaikat rnd.ut y dng diserab i untuk, (menc abut ny aua)mu


ahan mematikan kamu; kemudian banya kepada Rabbmulah kamu akan


dikembalikAn. "' (QS. As-Sajdah: 1 1)


Syaikh Muhammad al-Amin'{)5 berkata: "secara zhahir, ayat


yangmulia ini menerangkan bahwa yangmencabut roh manusia adalah


satu Malaikat. Demikian yangmasyhur, bahkan dalam beberapa dtsdr


disebutkan namanya, yakni (Izra-71.'216


Allah ffi menjelaskan dalam ay^t-ayat lainnya bahwa manusia


diwafatkan oleh paraMalaikat, bukan oleh satu Malaikat saja, sePerti


halnya yangdisebutkan dalam firman-Nya \W:


..."trTdp'K.{s&r;rif }


" (Yaitu) ord.ng- ord,ng y ang dimatikan oleh p ara Malaikat dalam keadaan


berbuat zbalim kepada diri mereha sendiri,..." (QS. An-Nahl: 28

Dan Dialah ydng n ernpunydi hekuasaan tertinggi atas semud bamba￾Nya, dan diutusnya kepadamu Malaikat-Malaikat penjaga, sebingga


apabila daung kematian kEod" salab seorang di antara hamu, ia dianfat￾han oleb MalaikarMalaikat Kami, dan Malaihat-Malaikat Kami itu tidab


melalaikan k eanjibanrrya." (QS. Al-An'aam: 6 1)


Masih banyak ay^t-ayat lainnya yangmenegaskan hal ini.


Syaikh al-Amin berkata: "Menurut para ulam a, yangditugaskan


untuk mencabut ruh-ruh adalah satu Malaikat, yaitu yangdisebutkan di


sini. Akan tetapi, dia memiliki pembantu-pembanru yang melaksanakan


apa saja sesuai dengan perintahnya. Kemungkinan mereka mencabut


ruh sampai tenggorokan,lalu Malaikat maut pun mengambilnya; atau


mereka membantunya dalam hal lain.


nya, hadits al-Bara' menunjukkan bahwa bersama


Malaikat maut terdapat banyak Malaikat lain yang mengambil roh


dari tangannya setelah dia mencabutnya dari jasad manusia.


Adapun firman Allah W:


$....-q-.v a-.* f dSt'dj' 'w.;:i:.ii-6;1-{t1 $ "ellab mernegang jiua


(orang) ketika matinya dan (memegang) jian (orang) yang belum mati di


ataktu ti"dumya...." (QS. Az-Ztmar: 42),ayat tersebut tidak menimbul￾kan kerancuan karena sesungguhnya para Malaikat tidak dapat


mewafatkan seseorang, kecuali dengan izin-Nya:


4 "9. i V5 r", aiyf 9 # ;1 Al,r4 Y 5 $ " S e s u at u y an g berny au a t idak


akan mati melainhan dengan izin Allab, sebagai ketetapan yang telab


ditmtukan waktunya...." (QS. Ali 'Imran: 145)


Maka dapat disimpulkan bahwa kematian itu disandarkan kepada


satu Malaikat maut, sebagaimana firman Allah \H:


45#j'&*tt*'$K;" ji;$iit{*;.5*g"Katakantab:'Mataikat


rndutyangdiserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu;


kemudian banya kepada Rabbmulab kamu akan dikembalikarr.- (QS.


As-Sajdah: 11), karena dialah yarLl diperintahkan untuk mencabut


roh-roh. Adapun kematian yang disandarkan kepada para Malaikat,


sesuai dengan firman-Ny"' { .... 


tK$ A*j 6\.IK$"Bagaimanakah


keadaan mueka) apabik Malaikat (naut) mmcabut nyd.wd. mereka... " (QS.


Muhammad:27) dan ayat-ayat semacamnya, adalah karena Malaikat


maut memiliki pembantu-pembantu yegmelaksanakan perintahnya.


Dalam pada itu, kematian disandarkan jugakepada Allah, seperti


h alny a dal a m fi rm an-N y t 4 l'ri;''w ;E'ii -,t{-'at 


$ ",l l l ah m e m e gan g


jiua (orang) ketika matinya'dan (memegang)jiua (orang)yang belum


rndti di utaktu tidurnya..." (QS. Az-Zumar: 42), karena segala sesuatu,


bagaimanapun keadaannya, tidak mungkin terjadi melainkan dengan


ketetapan Allah dan takdir-Nyr. Sesungguhnya pengetahuan mengenai


hal ini hanyalah milik Allah Yang Mahatinggi.2'7


Tidak ada yang dapat meragukan (pemah aman ini)-wallaabu


a'lam-bahwa Malaikat maut dalam ayat tersebut adalah nama jenis


bagi Malaikat yang melaksanakan tugas ini dari kalangan Malaikat. Di


samping itu, bahwasanya yangmencabut nyawa adalahpara Malaikat


yangjumlahnya sangat banyak, sepefti yangtampak dalam firman


Allah Bu 


' { 't t{i iiCt:"^*;* *k diuafatkan oleb Malaikat-Malaikat


Kami, dan Malaikat-Malaikat Kimi itu tilak, melalaikan keuajibannyA."


(QS. Al-An'aam: 61) dan ayat-ayat yang semisalnya. Sesungguhnya


mereka semua dipimpin oleh satu Malaikat, sebagaimana keadaanny^


pada beberapa perbuatan (tugas) yang diemban oleh Malaikat Mika-il


(y^ngmenurunkan hujan) dan Malik penlagaNeraka. Dengan kata lain,


Malaikat tersebut memiliki pembantu-pembantu yang melaksanakan


ap 



y ang dia perintahkan.


Para Malaikat turut hadir untuk mencabut nyawabersama Malaikat


maut, baik Malaikat rahmat-kita memohon kepada Allah hal itu￾maupun Malaikat adzab-kita mohon perlindungan kepada Allah.


Firman Allah 

sesunggubny d. ord.ng- ord.ng y dng mengatakan:' Rabb kami ialab Allah'


kemudian mereka menegubkan pendirian mereka, maka Malaikat akan


tilrun kEada mereka (dengan mengatakan): 'tanganlab kamu nlerasd


takut dan janganlah kamu n'terasa sedib; dan bergembiralab kamu


dengan (mempero leb) Surga y ang telah dij anj ikan A llah kep adamu. " (QS.


Fushshilat: 30)


Ibnu Katsir '+!$5 berkata: "Yaitu t paffi, Malaikat berkata kepada


orang-orang Mukmin ketika kematian telah menghampirinya: 'Kami


adalah penolong-penolong kalian, atau qarin (teman) kalian di dunia.


Kami memperteguh kalian, memberi taufik, dan menjaga kalian


dengan perintah Allah. Demikian pula, kami bersama kalian di akhirat.


Kamilah yangakan menghibur (menenangkan) kalian dari apa-apa yarLg


menyeramkan di dalam kubur dan ketika ditiup sangkakala. Kami akan


memberikan kedamaian kepada kalian ketika hari berbangkit dan akan


membawa kalian menyeber angi asb-Sbiratb serr.amenyampaikan kalian


ke dalam Surga yangpenuh kenikmatan."'2t}


Malaikat adzab- w al' i aadzu bil laah 



diutus kep ada oran g-orang


yanghendak diadzab oleh Allah untuk mencabut roh mereka dengan


segala kekuatan dan kekerasan, sebagaimana firman Allah \H:


'

"Ddn siapakab ydng lebib zbalim daripada ord.ng yang mengadakan


kedustaan terbadap Allab dtdu ydng berkata: 'Telah diwalryukan kepada


saya,'padabal tidak ada diualryukan sesud.tu pun kepadanya, dan ord.ng


yang berkata: 'Sa1ta akan menurunkan sepmi apa yang diturunkan Allab.'

Alanghab dabsyatnya sekiranya kamu melihat di uaktu ordng-ordng


yangzbalim berada dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedangpara


Malaikat memukul dengan trmgannyd., (sambil berkata):'Keluarkanlab


nyd.@arnu.'Di bari ini kamu dibalas dengan siksaanyangmenghinakan,


karena kamu selalu mengatakan terbadap Allab (perkataan) ydng tidak


benar dan (karma) karnu selalu menyombongkan diri terbadap d.ydl'ayat￾Nyo." (QS. A1-An'aam 93)


Ayat ini menunjukkan bahwa para Malaikat memiliki tangan


untuk mencabut roh orang-orang yang akan meninggal dunia. Ayat


ini juga menunjukkan adanya adzab kubur berdasarkan firman-Nya:


$<;;fu'Ay"Di bari ini kamu dibalas."


Allah \iM berfirman:


"Kalau kamu melibat ketika para Malaikat rnencd.but jiwa ord.ng'orang


ydng kafir serd.yd. memukul muha dan belakang mereka (dan berkata):


'Rasakan olebmu siksa Neraka yang membakar." (Tentulah kamu akan


rnerasa ngeri). Demikian itu disebabkan oleh perbuatd.n tanganmu smdiri.


Sesunggubnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya. " (QS. A1-


Anfaal: 50-51)



"Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila Malaikat (maut) mencabut


nyaa)a mereka serrtyd. memukul muha mereka dan punggung mereka.


Yang demikian itu karena sesunggubnya mereka mengikuti apa ydng

menimbulkan kemurkaan Allab dan (karena) mereka rnernbenci (apa


yangmenimbulkan) keridbaan-Nya; sebab itu Allab mengbapus (pabala)


amal-arnal mereka." (QS. Muhamm ad: 27 -28)


Dalam hadits al-Bara' bin'Azib y^ngsangat masyhur disebutkan


rincian tugas Malaikat pencabut roh-roh, yaitu:


'sesungguhnya seorang hamba Mukmin jika dia sedang menghadapi


(awal kehidupan) dari akhirat dan terputus dari dunia, maka turunlah


para Malaikat yang seolah-olah di wajah mereka ada matahari. Mereka


membawa kain kafan dari Surga danbanuth (wewangian) dari Surga...


Sesungguhnya seorang hamba kafir jika akan terputus dari (kehidupan)


dunia dan sedang menghadapi (awal kehidupan) dari akhirat, maka


turunlah kepadany a paraMalaikat y^ngwaj ahnya hitam sambil mem￾bawa al-musuh (tenunan kasar)."2re


Disebutkan sebelumnya bahwa Malaikat rahmat dan Malai￾kat adzab saling berebut mengenai seorang hamba yang belum jelas


keadaannya. Keduanya mengatakan: "Akulah yang akan mencabut


rohnya." Akhirnya, Allah pun memutuskan perkara di antara keduanya.


Hal itu sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Sa'id al-Khudri 45 ,


bahwasanya Nabi ffi bersabda:


"Dahulu di kalangan umat sebelum kalian, terdapat seorang laki-laki


yang telah membunuh 99 orang. Laki-laki itu pun ingin bertanya


kepada penduduk negeri yar,g paling alim, maka ia ditunjukkan


kepada seorang rahib, lalu dia mendatanginya. Laki-laki itu berkata:


' Sesunggu hny a seseoran g telah membunuh 99 o r mg, apakah taubatnya


dapat diterima?' Rahib itu menj awab:' Tidak.' Menden gar jaw aban itu,


laki-laki tadi langsung membunuhnya sehingga genaplah 100 orang y{Lg


dia bunuh. Kemudian, dia bertanya lagi tentang penduduk bumi yang


paling alim, lalu ia ditunjukkan pada seorang alim. Kemudian ia berkata


kepadanya: 'sesungguhnya seseorang telah membunuh 100 orang,


apakah taubatnya dapat diterima?' Orang alim tersebut menjawab:

'Ya. Siapakah yang dapat menghalangi diriny a dari bertaubat? Pergilah


ke negeri sana karena di situ terdapat sekumpulan masyarakat yang


beribadah kepada Allah. Beribadahlah kepada Allah bersama mereka


dan janganlah kamu kembali ke negerimu yang bermoral rusak itu.'


Setelah itu, laki-laki itu berangkat menuju negeri tersebut hingga


ketika samp ai p ada perten gahan jalan, kematian datangmenj emputnya.


Maka dia (rohnya) diperebutkan oleh Malaikat rahmat dan Malaikat


adzab. Malaikat rahmat berkata: 'Dia datang untuk bertaubat dengan


menghadapkan hatinya kepada Allah.' Sementara itu, Malaikat adzab


berkata: 'sesungguhnya dia sama sekali belum melakukan kebaikan.'


Kemudian, datanglah seorang Malaikat dalam bentuk manusia. Kedua


Malaikat itu pun menjadikainnya (hakim) di antara mereka, lalu dia


berkata: 'Ukurlah jarakantaradua negeri itu. Ke negeri mana orang ini


lebih dekat maka itulah putusannya.' Setelah mengukurnya, mereka


mendapatkan bahwa laki-laki itu lebih dekat ke negeri yanghendak


dia tuju. OIeh sebab itu, rohnya dicabut oleh Malaikat rahmat."


Qatadah berkata: "Al-Hasan berkata: 'Disebutkan kepada kami


bahwa ketika kematian datang, pembunuh itu sudah lebih dekat dengan


negeri yangditujunya."'


Dalam riwayat lain disebutkan:



"Allah mewahyukan kepada (negeri yangditinggalkan) agar menjauh,


sedangkan kepada (negeri y arTg dituju) agar mend ekat."220


Dalam hadits ini terkandung penjelasan bahwa Allah memiliki


Malaikat yangdiutus untuk mencabut roh orang-orang Mukmin, yaitu


Malaikat rahmat. Allah juga memiliki Malaikat yang diutus untuk


mencabut roh orang-orang kafir, yakni Malaikat adzab.


Di dalamnya |uga terdapat keterangan bahwa Malaikat mem￾butuhkan pengajaran Allah. Sesungguhnya mereka, meskipun ditugas-

kan untuk melaksanakan tugas-tugas besar, tidak pernah merasa cukup


(akan ilmu) walau hanyasekejap mata, bahkan lebih singkat daripada


itu, sebagaimana firman Allah \H:

*Mereka mmjawab: 'Mahasuci Engkau, ti.dak adayangkami kaabui selain


a.pd. ydng telab Engkau ajarkan kepada kami; sesunggubnya Engkaulab


Yang Maba Mengetabui lagi Mahabij aksand,. "' (QS. A1-B aqarah: 32)


Di dalam hadits di atas terkandung pula keterangan mengenai ke￾mampuan sebagian Malaikat untuk menjelma, bahkan tidak adayang


dapat mengetahui bahwa sebenarnya dia adalah Malaikat, meskipun


oleh sesama Malaikat.


Di dalamnya dijelaskan keutamaan bertaubat dan berhiirah


kepada Allah yaiwmeninggalkan negeri tempat dia mendurhakai Allah


menuju negeri yangbaik.


Di dalamnya disebutkan betapa luasnya rahmat Allah terhadap


hamba-hamba-Nya. Allah memudahkan mereka untuk bertaubat dari


berbagai dosa, meskipun dosa yang sangat besar, lalu menolongnya


dalam hal itu.


Di dalamnya pun terkandung dalil yang dipegang teguh oleh


Ahlus Sunnah wal Jama'ah, bahwasanya dosa tidak mengeluarkan


pelakunya dari keimanan meskipun kadarnya sangat besar.


Ath-Thah awi '+ii)5 berkata: "Kami tidak menganggap kafir


seorang pun dari ahli kiblat (kaum Muslimin) karena dia berbuat dosa,


selama orang itu tidak menghalalkannya (menganggap dosa itu halal


untuk dilakukan). Meskipun demikian, kami tidak berpendapat bahwa


iman seseorang tidak rusak dengan dosa yang diperbuatnya. Kami


hanya berharap agar orans-orang Mukmin yang berbuat kebaikan


dimaafkan dan dimasukkan ke dalam Surga dengan rahmat-Nya. Kami


pun tidak merasa aman dari pelaku kemaksiatan tersebut dan tidak


memberi kesaksian Surga bagi mereka. Kami memohon ampunan bagi

orang-orangyang berbuat jahat di antara mereka dan takut terhadap


mereka, tetapi kami tidak berputus asa (dalam memberikan petunjuk)


kepada mereka."z2l


Itulah pendapat yangmoderat (penengahan)-walillabil hamdu


anl m inn ah 



ant ar a madzhab Mi t aztlah dan Kh aw ari j de n gan Murj i￾ah. Imam Ibnu Abil'lzz al-Hanafi mengulas secara luas pendapat ath￾Thahawi ini, sekaligus menyebutkan dalil-dalilnya dari al-Qur-an dan


as-Sunnah."'


An-Nawaw i'#55 berkat a : "Adapun p en gukur an y angdilakukan


paraMalaikat terhadap dua negeri tersebut, juga keputusan Malaikat


y^ng mereka jadikan sebagai penengah, hal ini dapat dipahami


bahwasanya Allah \99 telah memerintahkan demikian. Ketika terjadi


masalah bersamaan dengan prinsip dua Malaikat pencabut nyawa ini,


mereka pun berbeda pendapat hingga akhirnya mereka menjadikan


seseorang yartglewat sebagai hakim. Tidak lama kemudian, Malaikat


dalam bentuk seorang lakilaki lewat lalu memutuskan perkara itu."223


nya, Malaikat maut ada dua yaitu, Malaikat rahmat


dan Malaikat adzab. Mereka turun untuk mencabut roh manusia


sesuai dengan amal perbuatannya. Orang Mukmin dicabut rohnya


oleh Malaikat rahmat, sedangkan orang kafir dicabut rohnya oleh


Malaikat adzab.


Disebutkan dalam beberapa d,tsd,r (riwayat), bahwa orang yang


sedang sakaratul maut merasakan keberadaan Malaikat maut, bahkan


terkadang dia bertanya kepada orang-orargyang sedang duduk di


sekitarnya tentang keberadaan orang asing di antara mereka. Hal ini


sebenarnya sangat mungkin terjadi, sebagaima na y 


^ngditunjukkan 


oleh


beberapa nash (hadits) sebelumnya mengenai tunrnnya Malaikat yang


memberi kabar gembira dengan Surga kepada orang Mukmin ketika


sedang sekarat, dan turunnya Malaikat yang memberi kabar buruk


dengan Neraka kepada orang-orang kafir ketika sedang sekarat.

Di,


6f,, , dia


antara riw ay at y angmenguatkan hal itu adalah hadits' Aisyah


berkata bahwa Rasulullah ffi bersabda:



'Siapa yangsenang bertemu dengan Allah, maka Allah akan senang


bertemu dengannya, dan siapa yang benci bertemu dengan Allah,


maka Allah benci bertemu dengannya.' Aku bertanya: ''$7ahai Nabi


Allah, apakah dilarang membenci kematian, karena kami semua


membencinya?' Beliau menj awab :' Tidak demikian (maksudnya). Akan


tetapi, jika orang Mukmin diberi kabar gembira dengan rahmat Allah


dan ridha-Nya serta Surga-Nya, maka dia senang bertemu dengan Allah


sehingga Allah pun senang bertemu dengannya. Sebaliknya,ilkaorang


kafir telah diberi kabar buruk dengan adzab dan murka Allah, maka


dia benci bertemu dengan Allah sehingga Allah pun benci bertemu


denganny a.e 224 Vdllaahu a'lam.


g. Bertanya kepada manusia di dalam kubur dan memutuskan


apakah nikmat ataukah adzab yang akan mengiringinya


Ahlus Sunnah walJama'ah mengimaniadanya fitnah kubur dan


pertanya n dua Malaikat yang ditugaskan kepada mayit (orang yang


telah meninggal), beserta apa-apa yang mengiringinya atas jawaban


ma.yit, baik berupa nikmat maupun adzab.


Ath-Thahawi 'taSH berkata: "Demikian pula adzab kubur￾yaitt, kita beriman-hal itu akan dialami oleh siapa saia yang pantas


menerimanya. Begitu juga (adanya) pefi^nyaan Munkar dan Nakir

di dalam kubur seseorang tentang siapa Rabbnya, apa agam^nya, dan


siapa Nabinya. Semua itu berdasarkan dalil-dalil dari Rasulullah ffi


dan para Sahabatnya ,M. Sesungguhnya kuburan adalah salah satu


taman dari taman-taman Surga atau salah satu lubang dari lubang￾lubang Neraka."22s


Al-Qur-an dan as-Sunnah telah menunjukkan kebenaran adzab


dan nikmat kubur, di antaranyafirman Allah \H berikut ini:


"... dln Fir'aun beserta ftaumnya dikepungoleh adzabydngarnd.t buruk.


Kepada mereka ditampakkan Neraka pada pagi dan petang, dan pada


bari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada Malaikat): 'Masukkanlab


Fir'aun dan kaumnya ke dalam adzabyangsd.ngd.t keras.'" (QS. Mu'min:


4s-46)



*Maka biarkanlab mereka hinga mereka menemui hari (yangdijanjikan


hrpod") merekayangpada bari itu rnereka dibinasakan. (Yaitu) bari ketika


tidak berguna bagi mereka sedihit pun tipu daya mereka dan mereka


tidak ditolong. Dan sesungubnya untuk ordng-ord.ngydng zbalim ada


adzab selain itu. Akan tetapi, kebanyakan mereka tidak mengetahui."


(QS. Ath-Thuur: 45-47)


Ibnu larir 4E berkata: "Para ahli tafsir berbeda pendapat


mengenai adzab yang dijanjikan Allah kepada orang-orang zhalim

tersebut sebelum hari kematian. Sebagian mereka berpendapat bahwa


adzab itu adalah adzab kubur, sebagaimana diriwayatkan dari al-Bara'


dan Ibnu 'Abbas. Ada juga yatgmengatakan bahwa yang dimaksud


adalah kelaparan, sepefti yangdiriwayatkan dari Mujahid. Yang lainnya


menyatakan bahwa itu adalah kesulitan yang menimpa mereka di


dunia, yaitu hilangnya harta dan anak. Adapun pendapat yangrajih


(kuat) ialah ayat tersebut menunjukkan keumuman makna setiaP


adzab,sebelum adzabpada hari Kiamat, dan di antaranyaadalah adzab


kubur.' 226


Asy-Syaikh Muhammad al-Amin'rt)H berkata: "secara zhahir,


makna firman Allah: 4 aySi(la:;$ "adzab selain itu" adalah adzab y^ng


menimpa manusia di dunia, seperti pembunuhan dan yanglainnya ...


namun tidak menghalangi (dipungkiri) bahwa adzab kubur termasuk


adzab tersebut karena ia masuk ke dalam lahiriah ayat." 227 Sungguh,


y ang semakna den gannya s an gat b any ak."r


Adapun dalil dari as-Sunnah mengenai fitnah kubur dan PeraanyaarL


dua Malaikat serta siksa dan nikmat kubur banyak sekali. Penulis


berusaha mencukupkannya dengan mengungkapkan satu hadits yang


kiranya akan menguatkan pembahasan ini dan mendukung hadits￾hadits yangdi dalamnya disebutkan Malaikat. Di antara hadits-hadits


tersebut adalah hadits Anas €;' dari Nabi ffi, beliau bersabda:Setelah seorang hamba (Mukmin) diletakkan di dalam kuburnya


dan sahabat-sahabatnya (orang yang melayarnya) telah berpaling


(pergi) hingga diadapatmendengarkan suara sandal mereka, datanglah


kepadanya dua Malaikat. Kedua Malaikat itu mendudukkannya lalu


bertanya kepadanya: 'Apa y^rLgkamu ketahui mengenai laki-laki ini,


yaitu Muhammad ffi| Ia menjawab: 'Aku bersaksi bahwa dia adalah


hamba Allah dan Rasul-Ny..'Maka dikatakan (kepadanya): 'Lihatlah


tempatmu di dalam Neraka y^ngtelah digantikan oleh Allah bagimu


dengan tempat duduk di dalam Surga ini."'Nabi ffi bersabda: "Orang


Mukmin itu pun melihat keduanya. Adapun orang kafir atau munafik,


dia berkata: 'Aku tidak tahu. Aku mengatakan sebagaimana dikatakan


oleh orang-orang.' Maka dikatakan: 'Kamu memang tidak tahu dan


tidak mau membaca.'Kemudian, orang itu dipukul dengan palu yang


terbuat dari besi dengan satu pukulan di ant^r^ kedua telinganya


sehingga dia pun berteriak sekeras-kerasnya hingga dapat didengar


oleh semua makhluk yang berada di sekitarnya, kecuali ats-tsaqalain


(jin dan manusia)."'2e


Telah diriwayatkan hadits masyhur yarlgsemisal dengan hadits


di atas dari al-Bara' bin'Azib. Di dalamnya disebutkan:

selanjutnya dua Malaikat mendatanginya. Kedua Malaikat itu


mendudukkannya lalu bertanya kepadanya:'Siapa Rabbmu?' Ia


menjawab: 'Rabbku adalah Allah.'Keduanya bertanya lagi: 'Apa


agamamu?' Ia menjawab: 'Agamaku Islam.'Keduanya kembali bertanya:


'siapakah laki-laki ini yang diutus kepada kalian? Ia menjawab: 'Beliau


adalah Rasulullah ffi .' Kedu any a b erttnya kep ad any ai' Siap akah y ang


mengajarkanmu (awaban ini)? Ia menjawab: 'Aku membaca Kitab


Allah W serta beriman kepadanya dan membenarkannya.'Tiba-tiba,


berserulah penyeru dari langit mengabarkan bahwa'hamba-Ku itu


benar. Oleh karena itu, sediakanlah baginya tempat tidur di dalam


Surga, berilah dia pakaian dari Surga, dan lapangkanlah baginyapintu


menuju Surga.' Selanjutnya, dihembuskan kepadanya angin sepoi￾sepoi dan wewangian, serta dilapangkan baginya di dalam kubur


sejauh mata memandang ... Sesungguhnya seorang hamba yangkafir


... maka dikembalikan rohnya ke dalam jasadnya,lalu dia didatangi


dua Malaikat. Keduanya mendudukkannya lalu bertanya:'siapakah


Rabbmu?'Ia menjawab: 'Ha, ha, aku tidak tahu.'Keduanya bertanya


lagi: 'Apa agamamu? Ia menjawab: 'Ha, ha, aku tidak tahu.'Keduanya


kembali bertanya:'siapakah laki-laki ini yang diutus kepada kalian?Ia menjawab: 'Ha, ha, aku tidak tahu.'Maka berserulah penyeru dari


langit mengabarkan bahwa 'hamba-Ku telah berdusta. Oleh karena


itu, sediakanlah baginya tempat tidur di dalam Neraka, bukakanlah


baginya pintu menuju Neraka, dan datangkanlah kepadanyaudara


yang panas dan racunnya, Selanjutnya, kuburnya pun menyempit


sehingga meremukkan tulang-tulang rusuknya."230


Hadits-hadits yang semakna dengan hadits tersebut sangat banyak.


Telah disebutkan pula pada pembahasan seputar nama-nama Malaikat,


bahwasanya salah satu dari kedua Malaikat yangditugaskan untuk


menangani siksa kubur bernama Munkar; sedangkan Malaikat yang


lainnya bernama Nakir.


Diterangkan jr,rya sebelumnya mengenai sifat kedua Malaikat


itu. Sosok keduanya yang hitam kebiru-biruan tidak lain untuk


membangkitkan ketakutan dan kekaguman dalam hati manusia. Orang


yang berbahagia adalah orang yarug diteguhkan (lisannya) oleh Allah


(untuk menjawab pert^nyaan Malaikat dengan repat), sedangkan orang


yangsengsara adalah orang y^ngmengatakan: "Ffa, ha, aku tidak tahu."


Kita memohon kepada Allah keteguhan.23'


Telah dijelaskan hadits y^ng diriwayatkan dari Abu Hurairah



, bahwasanya para Malaikat berdo'a untuk orang Mukmin; bahkan


setelah rohnya dibawa ke langit, paraMalaikat di setiap langit pun rurut


mendo'akannya,. Sebalikny\ orangkafir dilaknat oleh para Malaikat;


bahkan setelah rohnya dibawa ke langit, para Malaikat di seriap langit


pun mel ak natny a-w dl' iy aadz u b ill aab _hin gga ro h itu dike mb alikan


ke dalam jasadnya.232


Nash-nash yangdisebutkan di atas memberikan beberap a f.aedah,


di antaranya:


1) Penetapan adanya fitnah kubur dan pertanyaan dtaMalaikat.


2) Penetapan adanya siksa dan nikmat kubur.

3) Penetapan nama kedua Malaikat (penjaga kubur), yakni yang


pertama bernama Munkar dan yang kedua bernama Nakir.


4) Rahmat Allah dicurahkan bagi hamba-hamba-Nya yalgberiman


ketika meninggal dunia dan pemberitahuan mengenai berita


gembira yangdisampaikan Malaikat kepadanya.


5) Adzab bagi orang kafir dimulai sejak ia sekarat dan Malaikat


menyampaikan berita duka kepadanya dengan Neraka.


6) Bahwasanya kedua Malaikat itu menanyakantiga perkara kepada


manusia: Siapa Rabbmu? Apa agamamu? dan Siapakah laki-laki


yangdiutus kepada kalian ini?


7) Allah memberikan kemampuan kepada Malaikat untuk masuk


dan keluar dari kubur serta menyiksa orang berdosa yangtelah


meninggal dunia tanpa menghadapi kesulitan aPa pun.


Demikianlah beberapa faedah yang kiranya dapat diambil dari


penjelasan nash-nash tersebut, uallaabu a'lam.


h. Menyampaikan salam kepada Nabi ffi dari ummatnya


Allah \s9 memuliakan Nabi-Nya ffi setelah sebelumnya meng￾anugerahkan beliau dengan kenabian, kerasulan, dan persahabatan.


Dia \H memuliakan beliau dengan memberinya temPat y^ngterpuji,


haudb (telaga) yang dapat dilalui, dan dengan bendera pujian. Rabb


lH menjadikan Muhammad sebagai penutuP kenabian dan kerasulan,


serta penghapus agamapara Nabi sebelumn ya. P araMalaikat bersama


Rabb mereka di langit bershalawat kepadanya.DiaPun memerintahkan


kepada penghuni bumi untuk bershalawat kepada beliau dan


menjanjikan bagi mereka yang melakukannya pahala yang besar.


Allah \s9 berfirman:


;

"sesungubnya Allab dan Makikat-Malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi.


Hai orang-orangydng beriman, bershalaantlah kamu untuk Nabi dan


ucap kanlab salam pengb ormatan bep adany A. " (QS. Al-Ahzaab : 5 6)

Nabi ffi bersabda:



"Barang siapa yangbersahalawat kepadaku satu kali maka Allah akan


bershalawat (memberi rahmat) kepadanya sepuluh kali.D233


Masih banyak lagi hadits-hadits yangsemakna dengan ini.234


Nabi ffi mengancam orang yangtidak bershalawatkepadanya,


yaitu dalam sabda beliau ffi:



"Sesungguhnya orang bakhil itu adalah orang y^ngketika namaku di￾sebut di hadapannya, dia tidak bershalawat kepadaklr."23s


Di antara kemuliaan Nabi ffiadalahAllah Wj menueaskan para


Malaikat untuk bershalawat kepadanya. Mereka mengelilingi bumi


untuk menyampaikan shalawat ummatnya kepada beliau, sebagaimana


disebutkan dalam hadits'Abdullah bin Mas'ud "ty, dia berkata bahwa


Rasulullah ffi bersabda:



"Sesungguhnya Allah memiliki Malaikat-Malaikat yangberkeliling di


bumi untuk menyampaikan salam ummatku kepadaku.


Diriwayatkan dari Abu Hurairah ly , dia berkata bahwa


Rasulullah ffi bersabda:



"Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan.


Janganlah pula kalian menjadikan kuburanku sebagai tempat perayaan.


Bershalawatlah kalian kepadaku karena sesungguhnya shalawat kalian


sampai kepadaku, di mana pun kalian berada."z31


Hadits ini menunjukkan disyari'atk anrry 



mengucapkan salam


kepada Nabi M, di mana pun seseorang berada. Di dalamnya juga


terdapat larangan mengunjungi kuburan Nabi ffi berkali-kali sehingga


seseorang menjadika nny a sebagai kebiasaan (rutinitas).


Diriwayatkan dari 'AIi bin al-Husain, bahwasanya dia melihat


seorang laki-laki mendatangi sebuah lubang di sisi kuburan Nabi ffi.


Laki-laki itu biasa memasuki ny a dan berdo' a sehingga' Ali melar angny 


^


dan berkata: 'Akan kuberitahukan kepadamu sebuah hadits yang aku


dengar dari ayahku, dari kakekku, dari Rasulullah ffi, bahwasanya


beliau bersabda:



'Janganlah kalian menjadikan kuburanku sebagai tempat perayaandan


janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan.


Ucapkanlah salam kepadaku karena ucapan salam kalian sampai


kepadaku, di mana pun kalian berada.''

As-Sakhawi'ri'55 berkata: "Hadits di atas memiliki penguat dari


riwayat al-Hasan bin al-Husain bin'Ali. Kami telah meriwayatkannya


dalam Mushannaf Abdurrazzaq dari jalur lain secara mursal dengan


lafazh: "Flasan bin 'Ali pernah melihat suatu kaum berkumpul di sisi


kuburan. Maka dia melarang mereka dan berkata: 'sesungguhnya Nabi


ffi bersabda:



'Janganlah kalian menjadikan kuburanku sebagai tempat perayaandan


janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian seperri kuburan.


Bershalawatlah kalian kepadaku di mana pun kalian berada karena


sesungguhnya shalawat kalian benar-benar sampai kepadaku."23e


Telah diriwayatkan pula bahwa dia (al-Hasan bin al-Husain)


melihat seorang laki-laki berseru di sisi kuburan: "Hai, kamu (di sini)


dan orang di Spanyol (di sana) sama saja.' Semtanyadapat menyampai￾kan shalawat dan salam Allah kepada Rasulullah selamanya, hingga


hari Kiamat."24o


Telah ditetapkan melalui hadits-hadits dan beberapa dtsdr shahih


ini larangan menjadikan kuburan Nabi ffi sebagai tempat perayaan


sehingga seseorang membiasakan diri, secara rutin, mengunjunginya


pada waktu-waktu tertentu, seperti setiap minggu, setiap bulan, setiap


tahun, ataupun setiap hari. Demikian pula dilarang berkumpul di sisi


kuburan beliau sebagaimana orang-orang berkumpul pada hari raya.


Kuburan beliau dikunjungi sama dengan kuburan-kuburan lainnyaagar


dapat mengingatkan manusia terhadap akhirat. Seandainya seseorang


datang dari perjalanan jauh lalu pergi ke Masjid Nabawi kemudian


menziarahi kubur Nabi M secara syar'i, maka hal itu diperbolehkan


dan termasuk amal shalih, insya Allab.


Di dalamnya terdapat keutamaan bershalawat kepada Nabi ffi,


yakni shalawat te rsebut sampai kep adany a dari oran g y angbershalawat


dan mengucapkan salam kepadanya dengan perarLtaraMalaikat di mana


pun orang itu berada.


Di dalam nya iuga terkandung perkara yang bathil, yaltv aPt


yangdilakukan sebagian orang dengan mengirimkan (menitipkan)


,r1r- kepada sebagian y^nglainnya agar disampaikan kepada Nabi


ffi, sebagaimana y^ng biasa dilakukan oleh para lamaah haii dan


"r"rrh. Perbr.ratan ini bertentangan dengan petunjuk Nabi ffi dan


para Sahabatnya.Justru sebaliknya, Nabi ffi mensyari'atkan kepada


titr rrrrtrk langsung mengucaPkan salam kepadanya. Sungguh, Allah


telah menugaskan Malaik at yangamanah untuk menyamPaikan salam


seorang Muslim kepada beliau. Oleh sebab itu, tidak perlu seorang


Muslim mengirimkan salam melalui orang lain, karena bukan termasuk


petunjuk para Sahabat de. Sesungguhnya setiaP y^ng diada-adakan


lUia'rtr; itu adalah sesat. Maka dari itu, wajib meninggalkan bid'ah_ini


dan mencukupkan diri dengan aPa yang ditegaskan bahwa Malaikat


menyampaikan salam seorang Muslim kepada beliau. Hal ini adalah


nikmat y^ttgsangat agung, walillaabil hamdu uan ni'mah.


Di dalam nya terdapat keterangan bahwa tidak ada kelebihan


bagi seorang Muslim yangmemberikan salam kepada Nabi ffi ketika


beiada di sisi kuburan dibandingkan dengan temPat-temPat ftuburan)


lainnya. Semuanya sampai kepada beliau sebagaima na yarLgdikatakan


al-Hasan bin al-Husain: "Anda dengan orang yangberada di Spanyol


sama saja."


Hal ini menuniukkan kefaqihan ulama Salaf iirl i,i;, dankedalaman


pemahaman mereka terhadap hakikat tauhid untuk meniaga ummat


agar tidak terjerumus kepada aPa yang orang-orang sebelum mereka


terjerumus ke dalamnya, seperti mengagungkan kuburan hingga


mereka menyemb ahnya selain Allah, wal'iaadzu billaab.


Menguatkan hadits ini dan d.tsd.r setelahnya adalah bahwasanya


Allah telah menugaskan Malaikat untuk menyamPaikan shalawat atas


Nabi ffiagarmereka menyamPaikannya kepada beliau di alam barzakh.

Maka seyogyanya bagi setiap Muslim untuk senanriasa mengucapkan


shalawat untuk Nabi ffi, dengan redaksi shahih yangr.r,rai.yrri'rt,


dan hendaknya dia mengetahui bahwa salamnya itu pasti disampaikan


kepada Nabi ffi, uallaabu d'ldm.24l


i. Menghadiri dan berdiam di masiid-masiid pabhariJum'at


Telah disebutkan sebelumnya dalil dalam hal ini.z4z


i. Menghadiri majelis-majelis ilmu


sebelumnya telah disebutkan dalil atas hal ini. oleh sebab itu,


sepantasnyabagipara penuntut ilmu unruk meyakini hadits-hadits ini


yangmenunjukkan hadir nya paraMalaikat bersama mereka di majelis


ilmu. Para ulama telah menyebutkan beberapa keutamaan bagi orang


yang menuntut ilmu, di antaranyai


1) Allah menyebut mereka di tempat yangpaling tinggi.


2) Turun ketenangan atas mereka.


3) Mereka diliputi rahmat.


4) Mereka dikelilingiparaMalaikat yangmemenuhi antaramereka


dengan langit dunia.


5) Allah memberikan apa yang mereka minta, dan yangpaling


agung adalah Surga, maka kita memohon kepada Allah agar


mendapatkan Surga.


6) Allah melindungi mereka dari apa ya gmereka takutkan, dan


yangpaling agung adalah berlindung diri dari Neraka, maka kita


berlindung diri dari Neraka.


7) Allah mengampuni mereka dan orang yang hadir bersama mereka,


sebagaimana sabda beliau: "Mereka adalah kaum y^rLgtidak akan


celaka orang yangduduk bersama mereka." Telah disJutkan juga


bahwa majelis-majelis ilmu memiliki banyak keutamaan selain


ini, anllaab 14 a' ldm.


Namun, yangsangat mengherankan ialah sedikit sekali diantara


para penuntut ilmu yang merasakan hal ini, ualaa baula ualaa qrru)a)d.td.


illaa billah (tiada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan


Allah).


k. Tugas-tugas lainnya


Demikianlah tugas-tugas para Malaikat yang berkaitan dengan


manusia. Seandainyakita mau meneliti as-Sunnah, niscaya kita


akan mendapatkan lebih banyak selain dari tugas-tugas ini. Masih


banyak tugas lain yang telah dan akan dilaksanakan oleh Malaikat, di


antar any a-secara glob al-sebagai berikut :


o Memandikan Nabi Adam ketika wafat


Diriwayatkan dari Ubay bin Ka'ab *!9.' , dia berkata: "Ketika


wafat, Nabi Adam )ptr dimandikan oleh Malaikat dengan air dalam


jumlah ganjil lalu mereka menggalikan liang lahad untuknya, seraya


berkata: 'Ini adalah sunnah Adam pada anaktrya."'zu


. Menghancurkan kaum Luth


Telah dikisahkan sebelumnya kisah yangberkenaan dengan tamu


Nabi Ibrahim ,W,yaiwbahwasanya Allah mengutus mereka untuk


menghancurkan kaum Nabi Luth, sebagaimana firman-Nya:"Ibrahim bertanya: 'Apakah urusdnrnu, bai pard utusan.' Mereka


mmjawab: 'sesunggubnya kami diutus kepada kaumyangberdosa (kaum


Lutb), agar kami timpakan hepada mereka batu-batu dari tanah ydng


(kera), y ang ditandai di sisi Rabbmu untuk (membinasakan) ordng- orang


y ang melamp aui batas.' Lalu Kami k eluark an ordng- ordng y ang beriman


yangberada di negeri kaum Lutb itu. Dan Kami tidak, mendapati di negeri


itu, kecuali sebuah rumah dari orang-orangydngberserah diri. Dan Kami


tinggalkan pada negeri itu suatu tanda bagi orang-orangyangtakut pada


siksa yang pedih." (QS. Adz-Dzaariyaat: 3l-37)


. Membawa Tabut kepada Bani Israil


Firman Allah \gH:



"DAn Nabi mereka mengatakan kepada mereka: 'sesunggubnya tanda


ia akan menjadi raja ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya


terddpdt keterangan dari Rabbmu dan sisa dari peningalan keluarga


Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibauta oleb Malaikat. Sesungubnya


pada ydng demikian itu terdapat tanda bagimu, jika hamu orangyang


berirnan.'" (QS. Al-Baqarah: 2aB)


Allah W memberitahukan bahwa Dia mengangkat Thalut


sebagai rajabagi Bani Israil. Akan tetapi, kaum Bani Israil ini tidak


rela atas pengangka:.anThalut sebagai raja mereka, sebagaimana


kebiasaan mereka mendurhakai perintah-perintah Allah dan berbuat


sombong dengan menentangny^,dengan alasan bahwa Thalut bukan￾lah keturunan ra)a dan tidak memiliki harta, sementara mereka


adalah hamba hana. Allah pun memberikan tanda-tanda kebenaran


untuk Raja ini, yaitu dengan membawakan tabut kepada mereka; ada

yangmengatakan bahwa di dalamnya terkandung ilmu Bani Israil.


Para Malaikat datang membawanya antara langit dan bumi hingga


mereka meletakkannyadi hadapan Thalut, sementara itu orang-orang


menyaksikannya. Meskipun demikian, peristiwa ini-wal'iyaadzu


billab-tidak memberikan manfaat bagi pemilik hati yanglalai, telinga


yangtuli, dan mata y^ng buta. Akibatnya, teriadilah apa yang mesti


terjadi, yaitu Bani Israil mendurhakai raiaini, sebagaimanayang


dikisahkan Allah kepada kita di dalam surat A1-Baqarah.'os


Dasar y^ngdijadikan dalil dalam hal ini bahwa para ahli tafsir


berkata: "sesungguhnya paruMalaikat datang membawa Tabut itu


di hadapan manusia sehingga manusia dapat melihat tanda-tanda


kekuasaan Allah atas kebenaran Thalut dan Nabi pada zaman itt,


uallaahu d'ld.rn.n


. Menolong Nabi ffi dan para Sahabatnya dalam pePerangan


Di antara berbagai peristiwa yang dialami Nabi ffi, adalah


pembedah an dadabeliau M, dan melihat Jibril dalam bentuk aslinya.


Termasuk juga penj agaan Malaikat terhadap beliau, sebagaimana


disebutkan dalam hadits Abu Hurairah <9., , dia berkata: "Abu Jahal


berkata: 'Apakah Muhammad pernah melumuri wajahnya dengan


tanah di hadapan kalian?'Seseorang menjawab: 'Ya.'AbuJahal berseru:


'Demi Lata dan 'lJzza,jika aku melihatnya melakukan hal itu, niscaya


akan kuinjak tengkukty, atau akan kulumuri waiahnyadengan tanah.'"


Abu Hurairah melanjutkan: 'Abu Jahal pun mendatangi Rasulullah


ffi ketika beliau sedang shalat, dengan tujuan untuk menginjak


tengkuknya.' Abu Hurairah berkata: 'Orang kafir itu tidak dapat


melakuka n apa-apamelainkan berbalik ke belakang sambil menjadikan


tangannya sebagai tameng.' Abu Hurairah bercerita: "Ditanyakan


kepadanya: 'Ada apa?'Abu Jahal menjawab: 'sesungguhnya arrtara


aku dan Muhammadterdapat sebuah parit besar dari api, penghalang


yangmenakutkan, dan sayap. Maka Rasulullah ffi bersabda:



Seandainya dia mendekat kepadaku, niscaya dia akan disambar


Malaikat pada setiap anggota badannya."'2a6


Allah \99 menyebutkan pertolongan para Malaikat terhadap


orang-orang Mukmin dalam banyak ayat, di antaranya firman-Nya


\H berikut ini:


"

"(Ingatlah), ketika kamu memobon pertolongan kEada Rabbmu, lalu


diperkenankan-Ny a bagimu :'sesunggubny o2 h, akan mendatangkan


bala bantuan kepadamu dengan seribu Malaikat ydng datang bertutut￾turut.'" (QS. Al-Anfaal: 9)



"Hai orang-ordngydngberiman, ingatlab akan nikmat Allab (yangtelab


dikaruniakan) kepadamu ketika datang hepadamu tentdrd-tentara, lalu


Kami kirimkan kepada mereka angin topd.n dan tentarayangtidak dapat


kamu melibatnya. Dan adalab Allah Maha Melibat akan apayangkamu


k erj akan." (QS. Al-Ahzab: 9)


Al-Bukhari menjelaskan masalah ini dalam satu bab, yakni Bab


"Syuhuudhul Malaaikah Badra" melalui sanad dari hadits Rifa'ah bin


Rafi', dia berkata: Jibril datang kepada Nabi ffi lalu bertanya: 'Ap"


yangkalian siapkan untuk Perang Badar?" Beliau menjawab: "Kaum


Muslimin y angterbaik, atau kalim at yangsemisalnya. " Jibril berkata:


"Demikian pula dari kalang nparaMalaikat akan ikut berjuang dalam


Perang Badar ini."

Dari'Aisyah @, dia berkata: "Ketika kembali dari Perang


Khandaq, Rasulullah ffi meletakkan senjata dan mandi, laluJibril r}@i


mendatangi beliau seraya berkata: 'Engkau telah meletakkan senjata?


Demi Allah, kami belum meletakkannya, maka keluarlah kepada


(perangilah) mereka.' Beliau bertanya: 'Ke mana?'Jibril Meniawab:


'Ke sini.'Jibril menunjuk kepada Bani Quraizhah. Setelah itu, Nabi


ffi berangkat ke Bani Quraizhah."z48


Diriwayatkan dari Anas €b , dia berkata: "seolah-olah aku


melihat debu yang bersinar di lorongJorong Bani Ghanam karenaJibril


menyertai Nabi ffi ketika berjalan menuju Bani Quraizhah."24e


. MenaungiJenazah Sahabat yangmulia,'Abdullah bin Haram


al-Anshari gg


Al-Bukha ri,+i')H berkata: "Bab Zhillul Malaa-ikah' alasy Syahiid


@ab Naungan Malaikat terhadap Orang yalgMati Syahid)." Ia pun


menyebutkan hadits dari Jabir bin'Abdullah qtlrr, dia berkat a: "J enazah


ayahku ('Abdullah bin Haram) dibawa kepada Nabi ffi dalam keadaan


cacat,lalu diletakkan di hadapan beliau. Kemudian, aku pergi untuk


menyingkap wajahnya, tetapi kaumku melarangku. Tiba-tiba, aku


mendengar suara ratapan. Ada yang mengatakan: 'Puteri 'Amr atau


saudara perempuan 'Amr.' Nabi berkata: 'Mengapa engkau menangis,'


atau 'jangan menangis, karena sesungguhnya Malaikat senantiasa


menaunginya dengan sayapnya."' Aku (al-Bukhari) bertanya kepada


Shadaqah:'Apakah dalam hadits ini disebutkan: 'sehingga jenazahnya


diangkat?' Ia menjawab:'sepertinya begitu.'D2s,


Di antara urusan yang akan dilakukan para Malaikat bersama


manusia dan pasti akan terjadi adalah mereka akan turun bersama


Nabi 'Isa )pi pada akhir zaman. Peristiwa tunrnnya'Isa lpi pada


akhir zamanini termasuk tanda Kiamat besar yangdiimani oleh Ahlus


Sunnah wal Jama'ah, sebagaimana telah disebutkan oleh al-Qur-an


dan as-Sunnah. Sangat penting untuk diperhatikan di sini bahwa

Nabi'Isa )pi akan turun pada akhir zamansambil meletakkan kedua


tangannya di atas dua Malaikat yang mulia, seperti yangditerangkan


dalam sebuah hadits panjang yang diriwayatkan oleh an-Nuwas bin


Sam'an. Dalam hadits itu disebutkan: "Ketika dia (Drjjrl) dalam kondisi


seperti itu, tiba-tiba Allah mengutus al-Masih bin Maryam. Beliau pun


tunrn di menara berwarna putih di sebelah timur Damaskus di antara


Mahruudatain2st dengan meletakkan kedua telapak tang nnya di atas


sayap dua Malaikat."zs2


Tentang deralat hadits tunrnnya Nabi'Isa pW, sebagian ulama


berpendap at b ahwa hadits-hadits terse bu t rnut a@ at ir.2s3


o Memberikan syaf.aatkepada orang beriman pada hari Kiamat


Diriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri *!B , dia berkata bahwa


Rasulullah ffi bersabda:


"... Allah t6i" pun berfirman:'Para Malaikat telah memberi syaf.aat,


para Nabi telah memberi syaf.aat, dan orang-orang Mukmin telah


memberi sy afaat; hingga tidak ada y angtersisa (dalam memberi syafaat),


kecuali Allah Yang Maha Penyayang."'2s4


Allah menyebutkan syafaat para Malaikat rS bagi siapa yang di￾ridhai setelah mendapatkan izin dari-Nya, sesuai dengan firman-Nya [H :

"Dan berapa banyaknya Malaikat di langit, syafaat mereka sedikit pun


tidak berguna, kecuali sesudab Allab mengizinkan bagi orang ydng


dikehendak i dan diridhai-(Nya)." (QS. An-Naj m: 26)


Demikianlah tugas-tugas terpenting para Malaikat secara global.


Seandainya kita mengkaji as-Sunnah lebih detail lagi, niscaya kita akan


mendapatkan pengetahuan lebih dari itu. Cukuplah kiranya apayang


dijelaskan pada pembahasan di atas sebagai petunjuk banyaknya tugas


mereka, w.,allaabu a'lam.



Hak-HakPara Malaikat Atas Manusia


Dan Buah Beriman Kepada Mereka


A. Perbedaan Keutamaan antara Malaikat dan Manusia


Al-Baihaqi +W berkata: "Orang-orang dahulu dan sekarang


telah berbicara tentang perbedaan keutamaan antara Malaikat dan


manusia. Di antara mereka ada yang berpendapat bahwa para Rasul


dari kalangan manusia lebih utama daripada para Rasul dari kalangan


Malaikat, dan para wali dari kalangan manusia lebih utama daripada


para wali dari kalangan Malaikat. Ulamayanglain berpendapat bahwa


al-Mala-ul a'la (salah satu jenis Malaikat) lebih baik daripada seluruh


penduduk bumi."


Ia (al-Baihaqi) berkata: "Kedua pendapat tersebut memiliki alasan


(dalil)."'


Ibnu Abrl'Izz al-Hanafi '#E berkata: nOrang-orang telah


membicarakan perbedaan keutamaan antara Malaikat dan orang-orang


shalih. Ia menisbatkan kepada pendapat Ahlus Sunnah bahwasanya


orang shalih dan para Nabi saja yanglebih utama daripada Malaikat.


Kaum Mu'tazilah berpendapat bahwa Malaikat lebih utama. Sementara


itu, para pengikut al-Asy'ari terbagi menjadi dua pendapat. Di arLtara


mereka ada yang berpendapat bahwa para wali dan para Nabi lebih


utama, sedangkan yanglainnya tawaqquf (diam) atau tidak menentukan

9a1u pendapat. Namun, dikabarkan bahwasanya mereka cenderung


lebih mengutamakan Malaikat. Pendapat demikian juga disebutkan


dari selain mereka dari kalangan Ahlus Sunnah dan sebagian kalangan


Shufi."'


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah +V" berkara: "sebagian orang


yangmembicarakan tentang amal-amal hati menyarakan pendap 


kepadaku: 'Dibandingkan ^tnya dengan para Malaikat yang *.ngrtrri langit


dan bumi serta apa-apayangadadiantarakeduanya, juga mereka yang


ditugaskan kepada manusia, maka mereka-yaitu orang-orang shalih￾lebih baik darip ada paraMalaikat tersebut. Adapun al-karubiy un yang


kedudukannyalebih tinggi dari itu, tidak ada seorang pun yanglebih


utama daripada mereka. Namun, sebagian mereka mengkhususkan


Nabi kita, Muhammad ffi, yakni mengecualikannya dari keumuman


manusia, baik mereka lebih mengutamakan beliau daripada seluruh


Malaikat maupun hanyaterhadap para Malaikat yang mengarur urusan


alam semesta.""


Dengan demikian, menurut kami, dalam masalah ini terdapat


tiga pendapat:


1) orang-orang shalih dari kalangan manusia lebih utama daripada


para Malaikat. Pendapar ini masyhur menunrr madzhab Ahlus


Sunnah wal Jama'ah.


2) Malaikat lebih urama daripada seluruh manusia. Pendapat ini


diceritakan dari sebagian Asya'irah, dan Mu'r azilahserta dikuat￾kan dan didukung oleh Ibnu Hazmdalam kitabnya, al-Fasbl.o


3) Para Malaikat lebih utama daripada orang-orang shalih, kecuali


Nabi Muhammad W.Beliau lebih utama daripada semua


Malaikat.


Demikian pendapat-pendapat terpenring dalam masalah ini.


Semuanya (ptara ulama) berargumentasi dengan dalil dan berusaha


men-tarj ib pendapatnya masing-masing.

Syaikhul Islam telah mengumPulkan dalil-dalil pendapat Ahlus


Sunnah wal Jama'ah bahwasanya orang-orang shalih lebih utama


daripada Malaikat-Malaikat, lalu berkata: "Aku pernah menganggaP


pendapat tersebut adalah muhdats (sesuatu yangdiada-adakan), hingga


,khirrry, aku meyakininya sebagai pendapat para Salaf dan Sahabat


Nabi ffi. Alhasil, timbullah keinginan berpaling untuk men-tabqiq


(menetapkan) pendapat tersebut. Maka dari itu, kami berpendapat


sebagaima na y angdikatakan oleh Salaf, yaitu orang-orang shalih lebih


utama daripada para Malaikat."


Setelah itu, beliau {d)H ^rnyebutkan tiga belas da1i15 mengenai


keutamaan orang-orang shalih atas Malaikat, sebagai berikut:


Dalil pertama; .Ptb:u Ya'la al-Mushili meriwayatkan dalam kitab￾nya, at-Tafsiir, dengan sanadnya dari 'Abdullah bin Salam # , dia


berkata: "Tidak ada makhluk ciptaan yang lebih mulia daripada


Muhammad Mi."o


Dalil kedua: Firman Allah \H ketika mengkisahkan Iblis:


4 '& a? "itt6 &-':;\ iv $ " Dia (iblis) berkata: 'Terangkanlab kepada'


tu, inikab ordngnydyangEnghau muli.akan atas diriku?"' (QS. Al-Israa':


62) merupakan nash yang menunjukkan bahwa Adam lebih mulia


daripada Iblis sehingga dia diperintahkan sujud kepadanya. Yang


dimaksudkan oleh Syaikhul Islam '{o)H sujud kepada Adam adalah


dalil pemuliaan Allah baginya atas makhluk (Malaikat dan Iblis) yang


diperintahkan bersujud kepadanya.


Dalil ketiga: Allah menciptakan manusia dengan tangan-Nya,


sedangkan Malaikat tidak diciptakan dengan tangan-Nya, tetapi dengan


kalimat-Nya.


Dalil keempat: Dalam firman Allah W' 41aj9 e.:ni C'bq cL*


"sesungguhnya'Ahu hendak menjadikan tror)rg kbalifab di mulia


bumi." (QS. Al-Baqarah: 30) terdapat dalil diutamakannya (manusiamenjadi*d) khalifah dari dua segi. Pertama, khatifah lebih mulia


daripada yangdipimpin, sementara di bumi sudah ada Malaikat. Kedua,


paraMalaikat telah meminta kepada Allah agar menjadikan mereka


sebagai khalifah dan yang menjadi khatifah dari kalangan mereka.


Seandainya kedudukan khalifah itu tidak memiliki derajatyang tinggi,


yangmelebihi deralatmereka, rentu para Malaikat tidak akan meminta


hal itu dan tidak akan menginginkannya.


Dalil ketujub: Allah memuliakan Adam atas mereka dengan


ilmu. Hal ini dapatdilihat ketika Allah bertanya kepada para Malaikat


tentang nama-nama, tetapi mereka tidak dapat menjawab-Nyr, bahkan


mengakui tidak mengetahuinya. Maka Adam pun memberitahukan


hal itu.


Dalil kedelapan: Kisah sujudnya para Malaikat kepada Adam, serta


mengutuk siapa sqa yang tidak mau bersujud, ini karena pemuliaan


dan penghormatan terhadap Adam.


Dalil kesembilan: Banyak d.tsdr dari para Salaf yang memberikan


faedah bahwa orang-orang shalih lebih mulia daripada para Malaikat,


tanpa pengingkaran dari mereka akan hal itu dan tidak ada seorang


pun yang menyelisihi mereka dalam hal itu. Akan tetapi, perbedaan


pendapat itu terjadi ketika hawa nafsu telah menguasai para pelakunya


sehingga pendapat pun bercerai berai. Hal itu rn.r.r*1