• coklatx.blogspot.com

    www.coklatx.blogspot.com

  • berasx.blogspot.com

    www.berasx.blogspot.com

  • kacangx.blogspot.com

    www.kacangx.blogspot.com

Tampilkan postingan dengan label daniel obaja 23. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label daniel obaja 23. Tampilkan semua postingan

daniel obaja 23


 h gading, dan habislah rumah-rumah gedang,” demikianlah firman TUHAN. 

Dalam perikop ini umat Israel kembali dinyatakan bersalah dan dijatuhi 

hukuman. Mereka diberi tahu tentang kejahatan-kejahatan yang telah diingatkan 

kepada mereka, dan tentang hukuman yang akan dijatuhkan kepada mereka. 

I. Pemberitahuan itu disampaikan kepada para tetangga mereka. Sang nabi 

diperintahkan untuk menyiarkannya di dalam puri di Asyur, salah satu kota 

besar orang Filistin. Lebih dari itu, pengumuman itu harus disiarkan lebih 

jauh, bahkan sampai ke puri di tanah Mesir. “Orang-orang besar kedua 

bangsa itu, yang tinggal di istana-istana, yang ingin tahu tentang perkara-

perkara di negara tetangga, dan mengenal rahasia umum, biarlah mereka 

berkumpul di gunung-gunung dekat Samaria,” (ay. 9). Di sana, di atas takhta 


 

736 

yang tinggi dan menjulang, penghakiman ditetapkan. Samaria yaitu  si 

penjahat yang akan diadili. Biarlah mereka hadir di persidangan itu, sebab , 

sama seperti persidangan lain, persidangan itu akan diselenggarakan di 

depan umum, di hadapan seluruh bangsa. Biarlah mereka mengatur 

perjanjian untuk berjumpa di sana dari seluruh bagian negeri, untuk 

mengadakan peradilan di antara Tuhan   dengan kebun anggur-Nya. Tuhan   

berseru memanggil semua orang benar tanpa pandang bulu (Yeh. 23:45). 

Mereka semua akan meyakini keadilan pelaksanaan-Nya jika  mereka 

melihat bagaimana duduk perkaranya. Perhatikanlah, perselisihan Tuhan   

dengan orang-orang berdosa tidak takut untuk diperiksa semua orang. 

Bahkan orang-orang Filistin dan Mesir pun akan dibuat untuk melihat 

peradilan itu juga dan berkata, tindakan Tuhan tepat, sedangkan tindakan 

kami tidak tepat. Mereka juga dipanggil untuk hadir, tidak saja supaya 

mereka dapat membenarkan Tuhan   dan menjadi saksi bagi-Nya bahwa 

perlakuan-Nya adil, namun  juga supaya mereka pun mendengar peringatan 

itu. Sebab jika  rumah Tuhan   sendiri yang harus pertama-tama dihakimi 

seperti yang mereka lihat itu, maka apa jadinya dengan orang-orang yang 

tidak mengenal Dia? (1Ptr. 4:17). Jikalau orang berbuat demikian dengan 

kayu yang masih hidup, apa pula yang akan dilakukan mereka terhadapa 

kayu kering? Atau, hal ini bisa juga menyiratkan bahwa dosa Israel telah 

begitu terkenal buruknya hingga negara-negara tetangga pun dapat datang 

untuk bersaksi menentang mereka. sebab  itu sungguh pantas bila hukuman 

mereka harus dilaksanakan seperti itu. “Andai kata disembunyikan, kami 

tentu akan berkata, Janganlah kabarkan itu di Gat, janganlah beritakan itu di 

lorong-lorong Askelon.” Mengapa sahabat-sahabat mereka harus peduli 

dengan nama baik mereka, sementara mereka sendiri tidak ambil peduli? 

Mereka sudah menjadi luar biasa berani dalam berbuat dosa, jadi biarlah 

mereka menanggung malu: “Siarkanlah di dalam puri di Asyur dan di tanah 

Mesir.” 

1. Biarlah mereka melihat betapa menyedihkan tuduhan itu, dan betapa 

terbukti dengan jelas. Biarlah mereka mengamati perilaku penduduk 

Samaria. Biarlah mereka memandang dari bukit-bukit yang berdekatan, 

maka mereka akan melihat betapa kasar dan ributnya mereka, serta 

mendengar betapa keras bunyi dosa mereka, seperti yang terjadi di 

Sodom. 

(1) Pandanglah jalan-jalan mereka, dan yang terlihat hanyalah 

kerusuhan dan kekacauan, kekacauan besar yang ada di tengah-

tengahnya. Dalam segala hal, akal sehat dan keadilan dilanggar oleh 

Kitab Amos 3:1-8 

 

737 

gerombolan-gerombolan yang bising dan ganas, yang dikuasai dosa 

dan menjadi aib siapa pun, dan pasti akan menjadi kehancuran 

mereka. 

(2) Pandanglah ke dalam penjara-penjara mereka, maka akan terlihat 

tempat-tempat itu sarat dengan orang-orang yang tidak bersalah 

yang teraniaya: pemerasan ada di kota itu. Ada banyak orang yang 

tertindas, dijatuhkan dan dihancurkan oleh para penindas mereka, 

dikuasai dan dibuat kewalahan, dan tak ada yang menghibur mereka 

(Pkh. 4:1). 

(3) Pandanglah ke dalam gedung pengadilan mereka, dan akan tampak 

bahwa orang-orang yang memimpin di situ tidak tahu berbuat jujur, 

sebab sejak dahulu mereka terbiasa berbuat jahat. Mereka bertindak 

seolah-olah sama sekali tidak memahami apa itu yang disebut 

keadilan, dan tidak peduli untuk melakukan keadilan atau 

mengusahakan agar orang lain berbuat adil. 

(4) Pandanglah ke dalam perbendaharaan dan tempat penyimpanan 

mereka, dan akan terlihat tempat-tempat itu penuh dengan 

kekerasan dan aniaya, dengan apa yang diperoleh dan disimpan 

dengan cara tidak adil. Demikianlah mereka telah mengumpulkan 

harta pada hari-hari yang sedang berakhir, untuk hari-hari terakhir 

itu, namun akan terbukti mereka menimbun murka atas diri mereka 

sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman akan dinyatakan . 

Dapat juga dikatakan, orang-orang yang tidak tahu berbuat jujur ada-

lah mereka yang berpikir untuk memperkaya diri dengan melakukan 

kecurangan. 

2. Biarlah mereka melihat betapa berat hukuman yang akan dijatuhkan, 

dan betapa hebat pelaksanaannya (ay. 11-12). 

(1) Negeri mereka akan diserbu dan dihancurkan. Amatilah bagaimana 

hukuman itu sesuai dengan dosa yang mereka lakukan. 

[1] Kekacauan besar yang ada di tengah-tengahnya, dan oleh sebab 

itu musuh akan ada di sekeliling negeri. Pasukan Asyur akan 

mengepungnya dan menerobos masuk dari setiap sisinya. 

Perhatikanlah, saat  dosa dijamu dan diperturutkan di tengah 

suatu bangsa, maka tidak ada lagi yang dapat mereka harapkan 

selain pengepungan musuh di segala sisi. Akibatnya, ke mana 

pun mereka hendak pergi, mereka akan jatuh ke dalam bahaya 

(Luk. 19:43). 


 

738 

[2] Mereka menguatkan diri dalam kejahatan mereka, namun  kekuatan 

mereka akan ditanggalkan musuh dari pada mereka, kekuatan 

yang mereka salah gunakan untuk menindas kaum miskin dan 

melakukan kekerasan kepada semua orang di sekeliling mereka. 

Perhatikanlah, kekuatan yang dijadikan alat ketidakadilan akan 

dijatuhkan dan dihancurkan dengan adil. 

[3] Mereka itu menimbun kekerasan dan aniaya di dalam purinya, 

dan oleh sebab itu puri mereka akan dijarahi. sebab  apa yang 

diperoleh dan disimpan dengan tidak benar tidak akan bertahan 

lama. Bahkan istana pun tidak akan dapat melindungi perbuatan 

curang dan penindasan. Orang-orang terbesar pun, jika mereka 

menjarah orang-orang lain, akan dijarah juga, sebab Tuhan 

yaitu  pembalas dari semuanya ini. 

(2) Orang-orang sebangsa dengan mereka tidak akan dapat melarikan 

diri (ay. 12). Mereka akan jatuh ke tangan musuh bagaikan anak 

domba di mulut singa, siap ditelan dan dilahap habis. Sama sekali 

tidak mampu melawan. Kalaupun ada yang berhasil melepaskan diri 

sehingga tidak roboh sebab  pedang atau dibawa ke pembuangan, 

namun jumlah mereka akan sangat sedikit. Dan jumlah yang sedikit 

ini akan menjadi yang terhina dan tidak berarti, bagaikan dua tulang 

betis, atau tulang kering anak domba, atau mungkin juga potongan 

telinga yang dijatuhkan singa, atau yang diambil seorang gembala 

dari mulutnya sesudah singa itu melahap badannya. Jadi, mungkin di 

sana sini ada juga yang berhasil melarikan diri dari Samaria dan 

Damsyik, saat  raja Asyur menyerang mereka, namun tidak ada 

gunanya lagi untuk diperhatikan. Bahkan, orang-orang yang berhasil 

melarikan diri akan melakukannya dengan susah payah sambil 

menentang bahaya, dengan bersembunyi di bawah tempat tidur, 

seperti di katil dan seperti sepenggal dari kaki balai-balai. Ini 

menyiratkan bahwa nyali mereka sudah sedemikian ciutnya sampai 

menyelinap dengan cara memalukan di tengah bahaya. Mereka tidak 

akan bersembunyi di liang dan gua, namun  di bawah kolong tempat 

tidur, di katil atau sepenggal dari kaki balai-balai, seperti orang 

miskin yang harus puas dengan keterbatasannya. Mereka akan 

nyaris tidak bisa melarikan diri, seperti yang telah dinubuatkan 

sebelumnya mengenai penghancuran Yerusalem, bahwa akan ada 

dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan 

yang lain akan ditinggalkan. Perhatikanlah, saat  penghakiman 

Tuhan   jatuh ke atas umat, maka sia-sia saja berpikir untuk menghin-

Kitab Amos 3:1-8 

 

739 

darinya. Menurut beberapa penafsir, katil, dan juga sepenggal dari 

kaki balai-balai, menunjukkan rasa aman dan hawa nafsu mereka. 

Mereka merasa nyaman seperti di katil, atau di balai-balai. Namun, 

saat  Tuhan   datang untuk beperkara dengan mereka, Ia akan 

membuat mereka tidak nyaman. Ia akan menarik mereka dari 

ranjang kemalasan dan tempat tidur mereka. Orang-orang yang 

berbaring dengan malas di tempat tidur saat penghakiman Tuhan   da-

tang, akan pergi sebagai orang buangan di kepala barisan. 

II. Pemberitahuan mengenai penghakiman ini disampaikan kepada mereka 

sendiri (ay. 13). Biarlah hal ini didengar, dan diperingatkan kepada kaum 

keturunan Yakub, sebab  demikianlah firman Tuhan Tuhan  , Tuhan   semesta 

alam, yang memiliki wewenang untuk menjatuhkan hukuman ini dan juga 

kemampuan untuk melaksanakannya. Biarlah mereka tahu dari Dia, bahwa 

saatnya sudah tiba saat  Tuhan   akan menghukum Israel sebab  perbuatan-

perbuatannya yang jahat. saat  itu Ia menyelidiki mereka dan membuat 

perhitungan dengan mereka, maka akan tiba hari Ia melawat mereka, yakni 

hari penghukuman. Pada hari itu segala sesuatu yang mereka banggakan dan 

andalkan akan mengecewakan mereka. Maka saat itu mereka akan 

merasakan akibat dosa-dosa yang telah mereka perbuat. 

1. Celakalah mezbah-mezbah Betel, sebab Tuhan   akan melakukan hukuman 

atas mereka, dan menyuruh mereka mempertanggungjawabkan semua 

perbuatan takhayul dan penyembahan berhala mereka, segala ibadah 

mereka kepada dewa-dewa palsu mereka, dan semua pengharapan 

mereka dari dewa-dewa itu. Ia akan menaruh mezbah-mezbah berhala 

itu di bawah tanda amarah-Nya, sebab tanduk-tanduk mezbah itu 

dipatahkan dan jatuh ke tanah. Dan bersama tanduk-tanduk itu, mezbah 

itu sendiri akan dihancurkan sampai berkeping-keping. Kita mendapati 

mezbah di Betel itu dinubuatkan (1Raj. 13:2), serta akan pecah (1Raj. 

13:3), dan bahwa nubuat itu digenapi saat  Yosia mengambil tulang-

tulang dari kuburan-kuburan itu, dan membakarnya di atas mezbah 

(2Raj. 23:15-16). Hukuman ini mendukung nubuat itu, dan sepertinya 

menunjuk kepada peristiwa yang sama. Perhatikanlah, jika manusia 

tidak mau menghancurkan mezbah-mezbah berhala, maka Tuhan   akan 

melakukannya, termasuk para pemujanya. Ada penafsir yang 

berpendapat bahwa tanduk-tanduk mezbah menandakan segala sesuatu 

tempat mereka melarikan diri, yang mereka percayai, dan yang mereka 

jadikan tempat suci. Semua ini akan dipatahkan, sehingga tidak ada lagi 

yang dapat mereka jadikan pegangan. 


 

740 

2. Celakalah rumah-rumah mereka, sebab Tuhan   juga akan menghukum 

semuanya. Ia akan mengadili dosa-dosa yang telah mereka lakukan di 

rumah-rumah itu, hasil jarahan yang telah mereka simpan di rumah-

rumah mereka, dan kemewahan hidup yang telah mereka nikmati di 

dalamnya: Aku akan merobohkan balai musim dingin beserta balai musim 

panas (ay. 5). Kaum ningrat, golongan keluarga terhormat, dan para sau-

dagar kaya memiliki balai musim dingin di kota dan balai musim panas 

di daerah pedesaan. Mereka begitu cermat melindungi diri dari 

ketidaknyamanan musim dingin saat  cuaca di daerah pedesaan 

dianggap terlampau dingin. Juga dari gangguan musim panas saat  

udara di kota dirasa terlampau panas, meskipun cuaca negeri itu cukup 

sedang seperti halnya di negeri kita, hingga baik hawa dingin maupun 

panas tidak pernah melebihi batas. Mereka memperturutkan hati dengan 

upaya berlebihan demi mendapatkan perubahan dan selingan. Namun, 

Tuhan   akan, baik melalui peperangan maupun gempa bumi, menghantam 

balai musim dingin maupun balai musim panas. Tidak ada yang akan 

dapat melindungi mereka dari penghakiman-Nya. Rumah-rumah gading 

(disebut begitu sebab  langit-langit, pelapis dinding, atau beberapa 

hiasan rumah, diberi tepi atau tatahan dengan gading) akan hancur, 

dibakar, atau dirobohkan, dan habislah rumah-rumah gedang. Rumah-

rumah paling indah dan luas, rumah-rumah kepunyaan orang-orang besar 

tidak akan ada lagi, atau setidaknya bukan menjadi milik mereka lagi. 

Perhatikanlah, kemegahan rumah manusia yang menyenangkan sama 

sekali tidak akan mampu membentengi mereka dari penghakiman Tuhan  . 

Rumah-rumah yang demikian malah akan membuat mereka lebih sedih 

dan kesal, sebab  kelimpahan di sekeliling mereka akan menjadi 

penyebab dosa-dosa dan kebodohan mereka. 

 

 

 

     

 

PASAL  4  

Dalam pasal ini, 

I. Para penindas di Israel dikecam atas penindasan mereka terhadap 

orang miskin (ay. 1-3). 

II. Para penyembah berhala di Israel, yang berpaling kepada ilah-ilah, 

diserahkan kepada hawa nafsu mereka sendiri (ay. 4-5). 

III. Segala dosa Israel semakin kentara parahnya dengan kebebalan dan 

keengganan mereka untuk berbalik dan berubah, padahal mereka telah 

mengalami beraneka ragam teguran dari Tuhan   sang Pemelihara (ay. 6-

11). 

IV. Namun pada akhirnya mereka tetap diajak merendahkan diri di 

hadapan Tuhan  , sebab mustahil bagi mereka untuk melawan Dia (ay. 12-

13). 

Ancaman Hukuman atas Penindas yang Congkak  

(4:1-5) 

1 “Dengarlah firman ini, hai lembu-lembu Basan, yang ada di gunung Samaria, yang 

memeras orang lemah, yang menginjak orang miskin, yang mengatakan kepada tuan-

tuanmu: bawalah ke mari, supaya kita minum-minum! 2 Tuhan Tuhan   telah bersumpah 

demi kekudusan-Nya: sesungguhnya, akan datang masanya bagimu, bahwa kamu 

diangkat dengan kait dan yang tertinggal di antara kamu dengan kail ikan. 3 Kamu akan 

keluar melalui belahan tembok, masing-masing lurus ke depan, dan kamu akan diseret ke 

arah Hermon,” demikianlah firman TUHAN. 4 “Datanglah ke Betel dan lakukanlah 

perbuatan jahat, ke Gilgal dan perhebatlah perbuatan jahat! Bawalah korban 

sembelihanmu pada waktu pagi, dan persembahan persepuluhanmu pada hari yang 

ketiga! 5 Bakarlah korban syukur dari roti yang beragi dan maklumkanlah persembahan-

persembahan sukarela; siarkanlah itu! Sebab bukankah yang demikian kamu sukai, hai 

orang Israel?” demikianlah firman Tuhan Tuhan  . 

Dalam ayat-ayat di atas dinubuatkan dalam nama Tuhan  , bahwa para penindas 

akan direndahkan dan para penyembah berhala akan dikeraskan hatinya. 


 

744 

I. Penindas yang congkak akan dipermalukan sebab  penindasan mereka, 

sebab barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu. 

Nah, amatilah, 

1. Seperti apa dosa mereka itu (ay. 1). Mereka digambarkan seperti lembu-

lembu Basan, jenis hewan ternak yang sangat besar dan kuat, apalagi jika 

diberi makan di gunung Samaria yang tanah penggembalaannya luar 

biasa subur. Amos yaitu  seorang gembala, maka ia berbicara dengan 

bahasa dari dunia pekerjaannya itu. sebab  itu ia mengibaratkan orang-

orang kaya dan terpandang yang hidup dalam kemewahan serta meng-

umbar hawa nafsu seperti lembu-lembu Basan yang juga rakus dan liar, 

tidak mau diam dalam batasan padang gembalaan mereka sendiri, namun  

menerobos pembatas, menerjang semua pagar, dan melanggar ke 

wilayah tetangga. Tidak hanya itu, mereka juga menyeruduk dan 

melukai hewan-hewan ternak lebih kecil yang bukan tandingannya. 

Orang-orang yang memiliki rumah peristirahatan di gunung-gunung 

Samaria, saat datang ke sana mencari udara segar, mereka juga sama 

brutalnya seperti lembu Basan dan mencelakakan orang-orang di sekitar 

mereka.  

(1) Mereka menindas orang-orang lemah dan miskin, menginjaknya 

untuk memeras sesuatu yang bisa mereka ambil. Para penindas itu 

memanfaatkan kemiskinan, kekurangan, dan ketidakberdayaan 

korbannya untuk membuat mereka semakin miskin dan lebih 

berkekurangan lagi. Mereka memanfaatkan kuasa sebagai hakim dan 

pejabat untuk merebut hak dan harta milik orang lain, termasuk 

yang miskin. Mereka tega merampok tempat-tempat amal sekalipun.  

(2) Para penindas itu bekerja sama dengan sesama penindas. Mereka 

berkata kepada tuan-tuan mereka (yaitu tuan-tuan orang miskin 

yang menyiksa dan merenggut hak milik si miskin dengan kekerasan, 

padahal seharusnya meringankan bebannya), “Bawalah ke mari, 

supaya kita minum-minum! Mari kita berpesta pora bersama dengan 

hasil penindasan kita, dan kami akan melindungi engkau dan mem-

belamu, kami akan menolak tuntutan orang lemah terhadap engkau.” 

Perhatikanlah, apa yang didapat lewat pemerasan biasanya dipakai 

merawat tubuh untuk memuaskan keinginannya. Itulah sebabnya 

manusia menindas orang miskin sewenang-wenang, sebab mereka 

menjadi budak hawa nafsunya sendiri. “Bawalah ke mari, supaya kita 

minum-minum,” yaitu  bahasa mereka yang menginjak orang miskin, 

seolah air mata orang-orang yang ditindas menambah kenikmatan 

Kitab Amos 4:1-5 

 

745 

minum bila dicampurkan ke dalam anggur mereka. Dengan 

persekongkolan mereka dalam minum-minum, pesta pora, dan huru-

hara, mereka memperkuat kerjasama dalam penganiayaan dan 

penindasan itu, serta saling mengeraskan hati satu sama lain dalam 

kejahatan ini . 

2. Seperti apa hukuman mereka (ay. 2-3). Tuhan   akan mengangkat mereka 

dengan kait dan yang tertinggal di antara mereka dengan kail ikan. Dia 

akan mengirimkan tentara Asyur yang akan menghabisi mereka, bukan 

hanya mengurung seisi bangsa itu dalam jaringnya, namun  juga 

mengincar orang-orang tertentu dan mengangkut mereka sebagai 

tawanan, seperti dengan kait dan kail ikan. Tentara Asyur akan menyeret 

mereka sekaligus anak-anak mereka dari negerinya seperti ikan ditarik 

keluar dari air, tempat hidupnya yang nyaman. Atau, mereka akan 

diseret oleh musuh pada zamannya, dan anak-anak mereka diangkut 

pada angkatan berikutnya, sehingga penghukuman berturut-berturut itu 

akhirnya akan memusnahkan mereka seluruhnya. Lembu-lembu Basan 

ini mengira dirinya tidak dapat lagi ditarik dengan kait dan tali seperti 

Lewiatan (Ayb. 40:20-21, KJV: buaya). Namun, Tuhan   akan menunjukkan 

bahwa pada-Nya ada kelikir untuk hidung mereka dan kekang untuk 

bibirnya (Yes. 37:29). Musuh akan mengangkut mereka semudah 

seorang nelayan mengangkut ikan kecil serta menjadikannya hiburan 

dan kesenangan. saat  pihak musuh telah menguasai Samaria,  

(1) Sebagian orang akan berusaha lolos dengan melarikan diri: Kamu 

akan keluar melalui belahan tembok yang ada di tembok kota, 

masing-masing lurus ke depan mengejar keamanan dirinya, dan 

berusaha lari secepat mungkin. Saat itulah lembu Basan yang liar 

dijinakkan, kini mereka sendiri diremukkan sama seperti mereka 

meremukkan orang miskin dan kekurangan. Perhatikanlah, 

barangsiapa menerima tanah gembalaan yang baik dari Tuhan  , jika 

mereka memakainya dengan sewenang-wenang, mereka akan diusir 

dari sana. Dan barangsiapa tidak mau diam dalam pagar batas titah-

titah Tuhan  , mereka kehilangan pagar batas perlindungan Tuhan  , dan 

terpaksa kabur dengan sia-sia lewat celah-celah tembok yang yang 

mereka buat dengan ketakutan.  

(2) Sebagian lain berusaha melindungi diri di istana, sebab  tempat 

itulah kastil yang berbenteng kuat dan kubu yang dijaga dengan baik. 

Beberapa penafsir membaca kalimat “dan kamu akan diseret ke arah 

Hermon” diterjemahkan dengan “kamu akan melemparkan diri” atau 


 

746 

“melemparkan mereka ke dalam istana,” yakni keturunanmu, anak-

anakmu, atau siapa pun yang kamu kasihi. Namun, tempat itu pun 

siap direbut musuh. Perhatikanlah, apa yang diperoleh dengan 

penindasan tidak akan dapat lama dinikmati dengan kepuasan. 

3. Bagaimana putusan hukuman mereka disahkan: Tuhan Tuhan   telah 

bersumpah demi kekudusan-Nya. Dia telah sering mengatakannya, namun  

mereka tidak mengindahkanknya. Mereka pikir Tuhan   dan para nabi-Nya 

hanya bergurau. Oleh sebab  itu, Tuhan   bersumpah dalam murka-Nya, dan 

Dia tidak akan menarik kembali sumpahnya. Ia bersumpah demi keku-

dusan-Nya, sifat-Nya yang merupakan kemuliaan-Nya, dan semakin 

dimuliakan dengan penghukuman orang fasik. Tuhan   yaitu  Tuhan   yang 

kudus, itu pasti, demikian pula orang yang membajak kejahatan dan 

menabur kesusahan, ia menuainya juga, ini pun pasti. 

II. Para penyembah berhala yang tegar tengkuk akan dikeraskan dalam 

penyembahan berhala mereka (ay. 4-5): Datanglah ke Betel dan lakukanlah 

perbuatan jahat. Kalimat ini merupakan sindiran, “Lakukanlah sesukamu. 

Perhebatlah perbuatan jahat dengan memperbanyak korban-korbanmu, sebab 

bukankah yang demikian kamu sukai. Namun, bisa apa engkau pada akhirnya 

nanti?” Dalam ayat ini, kita melihat, 

1. Betapa mereka bersungguh-sungguh dalam berbakti kepada para 

berhala dan rela membayar harga. Mereka membawa korban sembelihan, 

persembahan persepuluhan, dan persembahan sukarela, sambil berharap 

bahwa dengan begitu mereka akan diterima oleh Tuhan  . Namun, semua 

itu hanyalah kekejian bagi-Nya. Jika para penyembah berhala saja 

melayani ilah-ilah palsu dengan begitu royal, seharusnya kita malu jika 

kita pelit dalam melayani Tuhan   yang hidup dan benar. 

2. Bagaimana mereka meniru tata ibadah Tuhan  . Orang Israel membawa 

korban sehari-hari ke mezbah di Betel, seperti persembahan bagi Tuhan   di 

mezbah-Nya. Mereka juga mempersembahkan korban syukur sama 

seperti kepada Tuhan  , hanya saja mereka memakai ragi, bahan yang 

dilarang Tuhan  , sebab  para imam mereka tidak suka roti yang keras dan 

hambar, yaitu yang tidak diberi ragi. Kepada mereka tidak akan disajikan 

roti kudus, kecuali jika rasanya lezat. 

3. Betapa mereka menikmati ibadah berhala mereka ini: Bukankah yang 

demikian kamu sukai, hai orang Israel! Mereka menyukai hasil buatan 

mereka sendiri dan berpegang teguh padanya. Mereka pikir, kalau itu 

sesuai dengan khayalan mereka, maka Tuhan   pasti juga menyukainya. 

Kitab Amos 4:1-5 

 

747 

4. Betapa mereka dicela sebab nya: “Datanglah ke Betel, ke Gilgal! Bawalah 

korban sembelihanmu dan persembahan persepuluhanmu! Maklumkanlah 

persembahan-persembahan sukarela; siarkanlah itu, supaya mereka 

tergerak membawa banyak-banyak. Teruslah berbuat begitu,” artinya,  

(1) “Sudah jelas bahwa engkau pasti melakukannya, tidak peduli apa 

kata Tuhan   dan hati nuranimu.”  

(2) “Nabi-nabimu akan membiarkan engkau melakukannya, tidak lagi 

menegurmu seperti sebelumnya, sebab  percuma saja. Janganlah 

ada orang menegor.”  

(3) “Hatimu yang bebal akan bertambah-tambah gelap dan terbuai, dan 

engkau akan diserahkan pada kesesatan sehingga engkau percaya 

akan dusta.”  

(4) “Apakah yang akan engkau peroleh dengan berbuat begitu? 

Datanglah ke Betel dan perbanyaklah persembahanmu, lalu lihat apa 

faedahnya bagimu, balasan apa yang kaudapat dari persembahan itu, 

bagaimana semua itu akan menolongmu pada hari kesesakan. 

Engkau akan menjadi malu oleh sebab  Betel, kepercayaanmu” (Yer. 

48:13).  

(5) “Datanglah dan lakukanlah perbuatan jahat, datanglah, dan 

perhebatlah perbuatan jahat, supaya engkau memenuhi takaran 

kejahatanmu dan menjadi matang, siap dihancurkan.” Begitu pula 

kata Kristus kepada Yudas, “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah 

dengan segera,” dan kepada orang Yahudi, “Penuhilah juga takaran 

nenek moyangmu” (Mat. 23:32). 

Kebebalan Israel;  

Ancaman Hukuman yang Lebih Besar  

(4:6-13) 

6 “Sekalipun Aku ini telah memberi kepadamu gigi yang tidak disentuh makanan di segala 

kotamu dan kekurangan roti di segala tempat kediamanmu, namun kamu tidak berbalik 

kepada-Ku,” demikianlah firman TUHAN. 7 “Aku pun telah menahan hujan dari padamu, 

saat  tiga bulan lagi sebelum panen; Aku menurunkan hujan ke atas kota yang satu dan 

tidak menurunkan hujan ke atas kota yang lain; ladang yang satu kehujanan, dan ladang, 

yang tidak kena hujan, menjadi kering; 8 penduduk dua tiga kota pergi terhuyung-huyung 

ke satu kota untuk minum air, namun  mereka tidak menjadi puas; namun kamu tidak 

berbalik kepada-Ku,” demikianlah firman TUHAN.  

9 “Aku telah memukul kamu dengan hama dan penyakit gandum, telah melayukan taman-

tamanmu dan kebun-kebun anggurmu, pohon-pohon ara dan pohon-pohon zaitunmu 

dimakan habis oleh belalang, namun kamu tidak berbalik kepada-Ku,” demikianlah 

firman TUHAN. 10 “Aku telah melepas penyakit sampar ke antaramu seperti kepada orang 

Mesir; Aku telah membunuh terunamu dengan pedang pada waktu kudamu dijarah; Aku 

telah membuat bau busuk perkemahanmu tercium oleh hidungmu; namun kamu tidak 


 

748 

berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN. 11 “Aku telah menjungkirbalikkan kota-

kota di antara kamu, seperti Tuhan   menjungkirbalikkan Sodom dan Gomora, sehingga 

kamu menjadi seperti puntung yang ditarik dari kebakaran, namun kamu tidak berbalik 

kepada-Ku,” demikianlah firman TUHAN. 12 “Sebab itu demikianlah akan Kulakukan 

kepadamu, hai Israel. – Oleh sebab  Aku akan melakukan yang demikian kepadamu, maka 

bersiaplah untuk bertemu dengan Tuhan  mu, hai Israel!” 13 Sebab sesungguhnya, Dia yang 

membentuk gunung-gunung dan menciptakan angin, yang memberitahukan kepada 

manusia apa yang dipikirkan-Nya, yang membuat fajar dan kegelapan dan yang berjejak 

di atas bukit-bukit bumi – TUHAN, Tuhan   semesta alam, itulah nama-Nya. 

Dalam perikop di atas,  

I. Tuhan   mengeluh tentang kebebalan umat-Nya yang tidak juga mau 

merendahkan diri dan bertobat, sekalipun Ia telah mendatangkan macam-

macam penghukuman ke atas mereka. Dia telah menunjukkan kemarahan-

Nya dengan beberapa cara, supaya mereka berdamai dengan-Nya lewat 

pertobatan. Namun, itu tidak membuahkan hasil. 

1. Dalam ayat-ayat di atas, kebebalan Israel diulang sebanyak lima kali, 

sebagai dakwaan terhadap mereka, “Namun kamu tidak berbalik kepada-

Ku, demikianlah firman Tuhan. Kamu sudah beberapa kali ditegur, namun  

sia-sia. Kamu tidak menyesal, tiada tanda perubahan. Kepadamu telah 

diutus nabi demi nabi, namun  kamu tidak kembali, kamu tidak pulang.”  

(1) Ini menunjukkan bahwa tujuan Tuhan   di balik semua teguran-Nya 

ialah untuk mengembalikan kesetiaan mereka, menggugah hati 

mereka agar kembali kepada-Nya.  

(2) Seandainya mereka berbalik kepada Tuhan  , mereka pasti diterima, 

Dia akan menyambut umat-Nya, dan persoalan yang tengah melanda 

mereka akan disingkirkan.  

(3) Alasan Tuhan   mendatangkan kesusahan lebih banyak lagi yaitu  

sebab  masalah yang sebelumnya tidak mendatangkan hasil, padahal 

tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak 

manusia.  

(4) Tuhan   berduka sebab  kebebalan umat-Nya itu dan berat hati-Nya 

melihat mereka memaksa Dia melakukan apa yang sebetulnya tidak 

ingin Ia lakukan, “Kamu tidak verbalik kepada-Ku dari siapa kamu 

telah menyeleweng, kepada-Ku yang mengikat kovenan dengan 

kamu, kepada-Ku yang siap menerima engkau, kepada-Ku yang sudah 

begitu sering memanggil-manggil engkau.” Nah, 

2. Untuk menunjukkan betapa hebatnya kebebalan mereka, dan untuk 

membuktikan diri-Nya adil dalam mendatangkan hukuman yang lebih 

Kitab Amos 4:1-5 

 

749 

besar, Tuhan   menyebutkan hukuman-hukuman ringan yang pernah 

diadakan-Nya untuk membuat mereka vertobat. 

(1) Terkadang mereka ditimpa kekurangan bahan pangan tanpa sebab 

yang jelas (ay. 6), “Aku ini telah memberi kepadamu gigi yang tidak 

disentuh makanan, sebab tidak ada padamu daging untuk dikunyah 

yang bisa tersangkut di gigimu,” khususnya tidak ada daging, yang 

mengotori gigi. Atau versi terjemahan lain, “Aku tidak memberi  

gigimu apa-apa,” tidak ada apa-apa untuk mengisi mulutmu. “Roti, 

atau makanan pokok, telah menipis, sebab kamu menabur banyak, 

namun  hasilnya sedikit” (Hag. 1:9). Sebagian penafsir beranggapan 

bahwa ayat ini merujuk pada tujuh tahun kelaparan pada zaman 

Elisa, yang kita baca kisahnya dalam 2 Raja-raja 8:1. saat  Tuhan   

mengambil kembali gandum-Nya pada masanya sebab  mereka 

mempersiapkannya untuk Baal, seharusnya mereka berkata, “Kami 

akan pulang kembali kepada suami kami yang pertama, kami telah 

sangat menderita sebab  meninggalkan Dia.” Namun, hukuman itu 

tidak ada pengaruhnya. “Mereka tidak verbalik kepada-Ku,” demikian 

firman Tuhan. 

(2) Terkadang, mereka kekurangan hujan. Akibatnya, hasil bumi pun 

kurang. Kemalangan ini dari Tuhan asalnya: “Aku pun telah menahan 

hujan dari padamu.” Tuhan   memegang kunci awan-awan, dan jika Dia 

telah menutup, siapa yang dapat membuka? (ay. 7). Hujan ditahan 

saat  tiga bulan lagi sebelum panen. Pada masa itu, biasanya pasti 

ada hujan. Jadi, yaitu  hal yang aneh jika tidak turun hujan saat itu, 

dan jika hukum alam berubah, mereka harus mengakui tangan Tuhan   

semesta alam. Hujan itu ditahan pada waktu mereka paling 

membutuhkannya, maka ketiadaan hujan itu menjadi hukuman yang 

sangat pedih sekaligus membuyarkan harapan mereka akan hasil 

panen. Dan yang lebih mengherankan lagi, di kala tempat-tempat 

tertentu kekurangan hujan hingga gersang, tempat-tempat lain yang 

berdekatan mendapat hujan berlimpah. Tuhan   menurunkan hujan ke 

atas kota yang satu dan tidak menurunkan hujan ke atas kota yang 

lain dalam wilayah yang sama. Dia bahkan menurunkan hujan ke 

atas ladang yang satu, hingga berbuah dan subur, namun  di ladang 

sebelah, di balik pagar pembatas, atau bahkan di sisi lain dari ladang 

yang sama, tidak ada hujan sama sekali. Begitu lamanya tidak ada 

hujan hingga semua tanaman di dalamnya menjadi kering. Tidak 

diragukan lagi hal ini benar-benar terjadi, dan ada banyak contoh 

yang dapat diamati di mana-mana. Nah,  


 

750 

[1] Dengan demikian, tampaklah bahwa tertahannya hujan itu bukan 

peristiwa biasa, melainkan sebab  ketetapan dan pengaturan 

ilahi, dan bahwa awan yang mengairi bumi bergerak ke seluruh 

penjuru menurut pimpinan-Nya, untuk melakukan di permukaan 

bumi segala yang diperintahkan-Nya,  baik untuk menjadi pentung 

bagi isi bumi-Nya maupun untuk menyatakan kasih setia (Ayb. 

37:12-18). Curah hujan tidak ditentukan oleh planet-planet 

seperti kata orang, melainkan Tuhan  -lah yang mengirimkannya 

dengan angin-Nya.  

[2] Kita punya alasan untuk menduga bahwa kota-kota yang tidak 

mendapat hujan yaitu  yang paling terkenal kejahatannya, 

seperti Betel dan Gilgal (ay. 4), sedangkan kota yang mendapat 

hujan yaitu  yang masih memelihara agama dan kebajikan di 

dalamnya. Demikian juga di ladang-ladang, hujan atau tidaknya 

ditentukan berdasar  pemiliknya, sebab  kita yakin bahwa 

kutuk TUHAN ada di dalam rumah orang fasik, juga di tanahnya, 

namun  tempat kediaman orang benar diberkati-Nya, dan 

ladangnya yaitu  padang yang diberkati Tuhan.  

[3] Orang-orang yang ladangnya kering sebab  kekurangan hujan 

akan semakin sedih dan kesal saat mereka melihat ladang 

tetangganya basah dan tumbuh subur. Hamba-hamba-Ku akan 

makan, namun  kamu akan menderita kelaparan (Yes. 65:13). 

Orang fasik melihatnya, lalu sakit hati. Barang kali, orang yang 

tertindas diberi hujan, sehingga kerugian mereka tergantikan, se-

mentara para penindas kekeringan sehingga kehilangan untung.  

[4] Meskipun demikian, bagi bangsa Israel itu secara umum, ada 

campuran antara belas kasih dan hukuman, sehingga menguatkan 

panggilan kepada mereka untuk bertobat dan mereformasi diri, 

serta mendorong mereka untuk mengharapkan belas kasihan 

dengan berbalik kepada Tuhan  , sebab Tuhan   menunjukkan begitu 

banyak kemurahan di tengah teguran-Nya sekalipun. Akan te-

tapi, sebab  mereka tidak memanfaatkan kemurahan di tengah 

hukuman keras itu, maka mereka tidak mendapatkan berkat 

yang semestinya bisa mereka peroleh, buktinya (ay. 8), penduduk 

dua tiga kota pergi terhuyung-huyung kebingungan, sebagai 

pengemis, ke satu kota untuk minum air, dan kalau 

memungkinkan juga membawanya pulang, namun  mereka tidak 

menjadi puas. Di kota-kota tertentu ada air, sementara banyak 

kota lain kekurangan, maka saat itulah usus communis aquarum – 

Kitab Amos 4:1-5 

 

751 

air cuma-cuma untuk semua orang tidak berlaku seperti 

biasanya. Yang punya air pun ada batasnya, atau mereka tidak 

tahu berapa lama airnya akan habis, sebab  itu mereka hanya 

bisa memberi sedikit kepada yang kekurangan air, kata mereka, 

“Nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu.” Orang datang 

minum air, namun  tidak menjadi puas, sebab  mereka memi-

numnya dalam ukuran terbatas dengan hati yang gundah gulana, 

dan orang yang minum air ini, ia akan haus lagi (Yoh. 4:13). 

Mereka tidak puas sebab  nafsu tamak, dan apa yang mereka 

punyai, tidak diberkati Tuhan   (Hag. 1:6). jsesudah  mengalami 

semua ketidakpuasan itu, seharusnya bangsa Israel 

memperhatikan keadaan mereka dan bertobat. Namun, 

hukuman itu tidak berpengaruh apa-apa. “Mereka tidak berbalik 

kepada-Ku, tidak, bahkan mereka tidak berdoa dengan cara yang 

benar meminta hujan pada awal dan akhir musim (Za. 10:1). 

Lihatlah kebodohan hati yang penuh hawa nafsu. Mereka 

mengembara dari kota ke kota, dari satu ciptaan kepada yang 

lain untuk mengejar kepuasan, namun  tetap saja tidak 

mendapatkannya. Mereka berjerih payah untuk sesuatu yang 

tidak mengenyangkan (Yes. 55:2), namun  jsesudah  itu pun mereka 

tidak berbalik kepada Tuhan, tidak mau menyendengkan telinga 

kepada Dia yang dapat memberi  kepuasan. Pemberitaan Injil 

ibarat hujan. Adakalanya Tuhan   mencurahkan berkat itu kepada 

satu tempat melebihi tempat lain. Sejumlah negeri, sejumlah 

kota, basah dengan embun ini, seperti bulu domba Gideon, 

sedangkan tanah di sekitarnya tetap kering. Segala sesuatu 

meranggas saat  hujan ini tidak turun. Alangkah baik bila orang 

bersikap bijak bagi jiwa mereka sama seperti bagi tubuh mereka. 

saat  tiada hujan Injil di dekat mereka, alangkah baiknya bila 

mereka pergi mencarinya di mana ada. Dan jika mereka 

mencarinya dengan benar, mereka tidak akan mencari dengan 

sia-sia. 

(3) Adakalanya hasil tanah mereka habis dimakan belalang atau hama 

dan penyakit (ay. 9). Langit dan bumi tidak bersahabat terhadap 

orang-orang yang memusuhi Tuhan  . saat  Tuhan   murka,  

[1] Mereka menderita sebab  cuaca buruk, entah terlampau panas 

atau dingin, yang akibatnya merusak hasil tanam mereka dengan 


 

752 

kekuatan yang tidak dapat diperkirakan maupun dihindari. Dan 

tidak ada perlindungan terhadapnya.  

[2] Mereka menderita sebab  hewan perusak. Kebun-kebun anggur 

dan taman-taman mereka berbuah lebat, demikian juga pohon 

ara dan pohon zaitun. Namun, belalang memakannya habis 

sebelum buah-buah itu matang dan siap dipanen. Ini bisa jadi 

merujuk pada hukuman yang kita baca dalam Yoel 1:4-6, atau 

mungkin juga hukuman sejenis namun  lebih ringan yang 

didatangkan sebelumnya sebagai peringatan. Namun, orang 

Israel tidak mengindahkan peringatan: Mereka tidak berbalik 

kepada-Ku. 

(4) Adakalanya tulah mengamuk di antara mereka dan pedang 

menghabisi orang banyak (ay. 10). Penyakit sampar itu yaitu  

utusan Tuhan  . Dia melepasnya ke antara mereka dengan petunjuk 

siapa yang harus dipukul mati olehnya, dan terjadilah demikian. 

Penyakit sampar itu sama seperti yang ditulahkan kepada orang 

Mesir. Kematian merajalela di antara mereka oleh tangan malaikat 

pemusnah pada tengah malam. Dan barangkali juga, sampar ini 

menyerang anak-anak sulung orang Israel, sama seperti di Mesir. Se-

perti cara Mesir, demikian tafsiran luasnya. saat  orang Israel kabur 

ke Mesir, atau pergi ke sana mencari pertolongan, penyakit sampar 

mengejar mereka di tengah jalan dan menghentikan perjalanan 

mereka. Pedang peperangan pun sama seperti pedang Tuhan, 

dihunuskan di antara mereka dengan perintah. Lalu pedang itu 

membunuh teruna mereka, kekuatan generasi saat itu sekaligus tunas 

angkatan selanjutnya. Tuhan   berfirman, “Aku telah membunuh me-

reka.” Dia mengakui pembunuhan yang dilakukannya. Orang-orang 

yang mati terbunuh oleh TUHAN akan banyak jumlahnya. Musuh 

menjarah kuda mereka dan memakainya untuk keperluan mereka 

sendiri. Mayat orang-orang yang mati baik sebab  pedang maupun 

sampar begitu banyaknya, dan sebab  terlalu sedikit jumlah orang 

yang masih hidup, maka mayat-mayat itu dibiarkan begitu lama 

tidak dikuburkan hingga bau busuk perkemahanmu tercium oleh 

hidungmu. Bau itu memualkan sekaligus berbahaya, dan dengan 

begitu mungkin mengingatkan mereka bahwa dosa mereka terhadap 

Tuhan   sangat memuakkan dan menyakitkan. Namun, semua itu pun 

tidak berhasil merendahkan diri dan memperbaharui mereka. Kamu 

tidak berbalik kepada Dia yang menghajarmu. Pemandangan yang 

Kitab Amos 4:1-5 

 

753 

memilukan dan memedihkan seperti itu pun tidak berhasil membuat 

mereka berubah saleh. 

(5) Dalam berbagai hukuman ini , sebagian orang dibinasakan 

dengan dahsyat dan dijadikan tugu peringatan akan keadilan, 

sedangkan sebagian yang lain lagi diselamatkan dengan ajaib dan 

dijadikan tugu peringatan akan kemurahan. Keadaan yang bertolak 

belakang itu diharapkan dapat mengubah mereka, namun  tidak 

berhasil juga (ay. 11).  

[1] Sejumlah orang dimusnahkan sama sekali, mereka dibinasakan 

beserta sanak keluarga mereka juga: Aku telah 

menjungkirbalikkan kota-kota di antara kamu, seperti Tuhan   

menjungkirbalikkan Sodom dan Gomora. Barangkali mereka 

dimusnahkan dengan petir, seperti Sodom, atau rumah-rumah 

beserta penghuninya dihanguskan dengan cara yang lain. Kota 

Sodom dan Gomora dimusnahkan dengan api untuk menjadi 

suatu peringatan (2Ptr. 2:6). Tuhan   pernah mengancam akan 

menghancurkan seluruh negeri dengan kemusnahan seperti 

yang terjadi di Sodom (Ul. 29:23). Namun, Ia terlebih dahulu 

mengawalinya di tempat-tempat tertentu untuk memberi 

mereka peringatan, atau mungkin dengan orang-orang tertentu 

yang dosanya mencolok, seakan-akan mendahului mereka ke 

pengadilan.  

[2] Sebagian orang luput, namun  nyaris saja mati: banyak di antara 

kamu menjadi seperti puntung yang ditarik dari kebakaran, 

seperti Lot keluar dari Sodom, saat  api sudah berkobar atasmu. 

namun  , kamu tidak semakin membenci dosa sebab  bahaya 

yang didatangkannya, tidak pula kamu semakin mengasihi Tuhan   

sebab  keselamatan yang dikerjakannya bagimu. Kamu yang 

sudah diluputkan dengan begitu ajaib, dan dengan cara yang 

amat luar biasa pun tidak berbalik kepada-Ku. 

II. Pada akhirnya, Tuhan   memanggil umat-Nya agar mereka memahami apa yang 

menjadi damai sejahtera mereka, sebelum semuanya itu tersembunyi dari 

mata mereka (ay. 12-13). Perhatikanlah, 

1. Bagaimana Tuhan   mengancamkan hukuman yang lebih menyakitkan 

dibandingkan  semua yang pernah mereka jalani: “Sebab itu, sebab  kamu 

tidak berubah dengan teguran sebelumnya, demikianlah akan Kulakukan 

kepadamu, hai Israel!” Dia tidak mengatakan seperti apa persisnya, namun  


 

754 

itu pasti lebih buruk dibandingkan  yang sudah ada selama ini (Yoh. 5:14). 

Atau, “Demikianlah akan terus Kulakukan kepadamu, memberi  hu-

kuman demi hukuman, seperti tulah di Mesir, hingga genap seluruhnya.” 

Hanya pertobatan dan reformasi diri yang mencegah orang berdosa dari 

kebinasaan. Bila mereka tidak berbalik kepada-Nya, murka-Nya tidak 

akan surut, dan tangan-Nya tetap teracung. Jikalau kamu dalam keadaan 

yang demikian pun tidak mau Kuajar, Aku sendiri akan menghukum kamu 

tujuh kali lipat sebab  dosamu. Demikian yang tertulis dalam hukum 

Taurat (Im. 26:23-24). 

2. Bagaimana Ia membangunkan mereka agar mereka berpikir untuk 

berdamai dengan-Nya: “Oleh sebab  Aku akan melakukan yang demikian 

kepadamu, dan tidak ada penangkalnya, maka bersiaplah untuk bertemu 

dengan Tuhan  mu, hai Israel!” Artinya,  

(1) “Pertimbangkanlah bahwa engkau bukan lawan yang sepadan bagi-

Nya.” Kalimat ini bisa dipahami sebagai sindiran atau tantangan: 

“Bersiaplah untuk bertemu dengan Tuhan   yang datang untuk 

melawan engkau. Perisai apa yang dapat engkau kenakan? Dengan 

apa engkau dapat memberanikan dirimu? Celaka! Semua itu tak 

ubahnya seperti menaruh puteri malu dan rumput di hadapan api 

yang menghanguskan (Yes. 27:4-5). Dengan jumlah orang kurang 

dari sepuluh ribu, dapatkah engkau sanggup menghadapi Dia yang 

datang melawanmu dengan lebih dari dua puluh ribu?” (Luk. 14:31).  

(2) “Oleh sebab  itu, siapkanlah hatimu untuk menjumpai Dia dengan 

bertobat, memohon dengan rendah hati. Temui Dia sebagai Tuhan  mu 

yang mengadakan ikatan kovenan denganmu, tunduklah dan jangan 

melawan lagi.” Kita harus versiap untuk menanti-nantikan saatnya 

Tuhan   menjalankan penghakiman (Yes. 26:8), untuk mencari 

perlindungan kepada Dia dan mencari damai dengan-Nya. 

Perhatikanlah, sebab  kita tidak dapat lari dari Tuhan  , maka kita 

harus bersiap menghadapi-Nya. Oleh sebab itu Dia memberi  

peringatan, supaya kita mempersiapkan diri. saat  kita akan 

bertemu dengan-Nya sesuai ketetapan-Nya, kita harus bersiap untuk 

menjumpai Dia, bersiap untuk mencari Dia. 

3. Bagaimana Ia mengemukakan kebesaran dan kuasa-Nya sebagai alasan 

bagi kita untuk mempersiapkan diri bertemu dengan-Nya (ay. 13). Kalau 

Dia yaitu  Tuhan   seperti yang digambarkannya itu, maka melawan Dia 

yaitu  tindakan bodoh, dan kewajiban serta hak kita ialah berdamai 

Kitab Amos 4:1-5 

 

755 

dengan-Nya. Lebih baik menjadikan Dia sebagai teman, namun  celakalah 

kalau sampai menjadikan Dia sebagai musuh.  

(1) Dia membentuk gunung-gunung, menjadikan bumi, bagian-bagiannya 

yang kokoh dan termegah, dan dengan kuasa firman-Nya Ia masih 

menopang semuanya itu. Apa pun hasil dari gunung-gunung yang 

ada sejak purbakala, Dialah yang membentuknya. Apa pun 

keselamatan yang diharapkan dari bukit-bukit dan gunung-gunung, 

Dialah yang mendirikannya (Mzm. 89:12-13). Dia yang menjadikan 

gunung besar sanggup meratakannya jika itu menghalangi 

keselamatan umat-Nya.  

(2) Dia menciptakan angin. Kekuatan angin berasal dari-Nya dan 

diarahkan oleh-Nya. Dia mengeluarkan angin dari perbendaharaan-

Nya dan mengatur dari sebelah mana ia harus bertiup. Dia yang 

menjadikannya juga mengaturnya. Angin dan danau pun taat kepada-

Nya.  

(3) Dia memberitahukan kepada manusia apa yang dipikirkan-Nya. Dia 

menyatakan rencana-Nya lewat hambanya, para nabi, kepada anak-

anak manusia, keadilan-Nya terhadap orang berdosa yang tidak mau 

bertobat, dan kebaikan yang dipikirkan-Nya terhadap orang yang 

bertobat. Dia juga dapat menyingkapkan pikiran yang ada dalam hati 

manusia, sebab Ia mengetahuinya dengan sempurna. Dia mengerti 

pikiran kita dari jauh, dan pada hari penghakiman, pikiran-pikiran 

yang jahat akan diperhitungkan-Nya di antara dosa-dosa lain dan Dia 

akan membawa perkara ini ke hadapan mereka.  

(4) Dia yang membuat fajar dan kegelapan (KJV: membuat pagi menjadi 

kegelapan) dengan awan tebal yang menutupi langit segera jsesudah  

matahari terbit dengan cerah dan megahnya. Demikianlah saat kita 

mencari kemakmuran dan kegirangan, Dia dapat membuyarkan 

harapan kita dengan musibah yang tidak terduga.  

(5) Dia berjejak di atas bukit-bukit di bumi. Dia bukan hanya lebih tinggi 

dibandingkan  yang tertinggi, namun  juga berkuasa atas segalanya, Dia 

menginjak orang-orang sombong dan berhala-berhala yang dipuja di 

tempat-tempat tinggi.  

(6) TUHAN, Tuhan   semesta alam, itulah nama-Nya, sebab Ia memiliki 

keberadaan-Nya dari diri-Nya sendiri. Dialah sumber dari segala 

yang ada, dan segala bala tentara langit dan bumi berada di bawah 

perintah-Nya. Marilah kita merendahkan diri di hadapan Tuhan   ini, 

mempersiapkan diri untuk bertemu dengan-Nya, dan bertekun 

menjadikan-Nya Tuhan   kita, sebab berbahagialah orang yang 


 

756 

memiliki Dia sebagai Tuhan  nya, yang mengarahkan segala kuasa-Nya 

untuk kepentingan mereka. 

 

 

 

 

PASAL  5  

ujuan pasal ini yaitu  melanjutkan nasihat kepada Israel di dalam 

penutupan pasal sebelumnya, guna menyiapkan mereka untuk bertemu 

dengan Tuhan   mereka. Sang nabi di sini memberi tahu mereka,  

I. Persiapan apa yang harus mereka buat. Mereka harus “mencari 

TUHAN,” dan bukan mencari berhala-berhala (ay. 4-8). Mereka harus 

mencari yang baik dan mencintainya (ay. 14-15).  

II. Mengapa mereka harus membuat persiapan ini untuk bertemu Tuhan   

mereka,  

1. Oleh sebab  keadaan mereka yang menyengsarakan (ay. 1-3).  

2. Oleh sebab  dosalah mereka tertimpa sengsara ini (ay. 7, 10-12).  

3. sebab  mereka akan berbahagia jika mencari Tuhan  , dan Ia siap 

untuk mereka temui (ay. 8-9, 14).  

4. sebab  dalam murka-Nya Ia akan melanjutkan penghukuman-Nya 

sampai mereka hancur binasa, jika mereka tidak mencari Dia (ay. 

5-6, 13, 16-17).  

5. Sebab apa pun semua yang mereka andalkan akan mengecewakan 

mereka, jika mereka tidak mencari Tuhan   dan menjadikan-Nya 

teman mereka.  

(1) Penghinaan mereka yang keji terhadap semua hukuman Tuhan  , 

dan perlawanan mereka terhadapnya, tidak akan 

mengamankan mereka (ay. 18-20).  

(2) Semua ibadah lahiriah mereka dan kesalehan mereka yang 

bersifat pamer belaka, tidak akan berhasil menyingkirkan 

murka Tuhan   (ay. 21-24).  

(3) Sekalipun sudah lama mereka memiliki berbagai hak istimewa 

sebagai umat-Nya dengan segala kewajiban ibadah, semuanya 

itu tetap saja tidak akan menjadi perlindungan mereka, selama 


 

760 

mereka tetap mempertahankan kebiasaan penyembahan 

berhala (ay. 25-27). sebab  itu tidak ada jalan lagi untuk 

menyelamatkan diri, selain melalui pertobatan dan reformasi 

diri.  

Undangan dan Peringatan 

(5:1-3) 

1 Dengarlah perkataan ini yang kuucapkan tentang kamu sebagai ratapan, hai kaum 

Israel: 2 “Telah rebah, tidak akan bangkit-bangkit lagi anak dara Israel, terkapar di atas 

tanahnya, tidak ada yang membangkitkannya.” 3 Sebab beginilah firman Tuhan Tuhan   

kepada kaum Israel: “Kota yang maju berperang dengan seribu orang, dari padanya akan 

tersisa seratus orang, dan yang maju berperang dengan seratus orang, dari padanya akan 

tersisa sepuluh orang.” 

 

Pasal ini, seperti dua pasal sebelumnya, dimulai dengan: Dengarlah perkataan 

ini. saat  mulut Tuhan   berbicara, kita harus menyediakan telinga untuk 

mendengar. Merupakan kewajiban kita, kepentingan kita, untuk mendengar 

perkataan TUHAN, namun kebanyakan orang begitu bodoh sehingga mereka 

perlu berulang-ulang dipanggil untuk perkataan-Nya, untuk mendengar dan 

memperhatikan. Dengarlah perkataan ini.  Perkataan untuk menginsafkan dan 

membangunkan ini harus didengar dan diperhatikan, sebab  mengandung peng-

hiburan dan damai sejahtera. Perkataan yang melawan kita dan juga untuk 

kebaikan kita. Sebab, entah kita mendengar atau mengabaikan, perkataan Tuhan   

tetap akan terjadi, dan tidak ada satu bagian pun darinya yang akan gugur sia-

sia. Inilah perkataan yang aku terima, bukan hanya dari sang nabi namun  juga 

dari Tuhan   yang mengutusnya. Inilah firman yang diucapkan TUHAN  (3:1). 

Firman yang diucapkan ini yaitu  sebuah ratapan, kata-kata penuh ratapan 

tentang keadaan kerajaan Israel sekarang yang penuh celaka. Sebuah nubuatan 

yang penuh ratap tangis akan kehancuran kerajaan Israel. Keadaan mereka 

menyedihkan: Telah rebah anak dara Israel (ay. 2), jatuh dari tempatnya berdiri. 

Keadaannya yang semula, kendati tidak murni seperti perawan, namun indah 

menawan dan penuh pesona. Ia tampil anggun dan dilamar banyak orang 

layaknya seorang perawan. Namun dia telah terkapar ke dalam hinaan dan 

kemiskinan, dan diejek semua orang. Bahkan bukan itu saja, keadaan mereka 

tidak dapat tertolong lagi: tidak akan bangkit-bangkit lagi anak dara Israel, tidak 

akan pernah pulih kepada martabatnya yang semula. Belum lama berselang 

Tuhan   telah mulai menggunting daerah Israel (2Raj. 10:32), dan, sebab  mereka 

tidak bertobat juga, maka tidak lama kemudian Ia membinasakan Israel.  

Kitab Amos 5:1-3 

 

761 

1. Raja-raja mereka, yang seharusnya menolong mereka, dilumpuhkan: Ia 

terkapar di atas tanahnya. Tidak hanya orang-orang yang menjadi 

sekutunya telah mengecewakannya, namun  juga teman-temannya di rumah 

pergi meninggalkannya. Ia tidak akan dibawa menjadi tawanan ke dalam 

negeri asing jika dia tidak terlebih dahulu dicampakkan dan terkapar di 

tanahnya sendiri. Semua yang diandalkan meninggalkannya. Tidak ada 

yang membangkitkannya, tidak ada yang mampu melakukannya, tidak ada 

yang peduli mengulurkan tangan kepadanya.  

2. Rakyat yang seharusnya menolong akan berkurang jumlahnya (ay. 3). 

“Kota yang memiliki pasukan 1.000 orang di awal peperangan, telah 

mengirim 1.000 orang yang kuat dan dipersenjatai dengan baik, namun 

saat  mereka menghitung kembali tentara mereka jsesudah  maju 

berperang, hanya mendapati 100 orang yang tersisa. Dan, dalam cara yang 

sama, kota yang mengirim 100 orang hanya akan mendapati sepuluh orang 

yang kembali. Begitu hebat pembunuhan yang terjadi, hingga hanya tersisa 

sedikit orang untuk melayani rakyat dan menjaga keamanan bagi bangsa 

Israel.” Dari antara sepuluh orang yang seharusnya menyelamatkan bangsa 

yang hina dan tertekan ini, nyaris hanya satu orang saja yang pulang 

dengan selamat. Perhatikanlah, berkurangnya jumlah Israel rohani Tuhan  , 

melalui kematian atau murtad, patutlah diratapi. Sebab bagaimanakah 

Yakub dapat bertahan, siapakah yang akan memulihkan kemerosotan ini, 

saat  Israel dijadikan sedikit?  

Pesan dan Nasihat Tuhan   kepada Israel;  

Parahnya Dosa-dosa Israel  

(5:4-15) 

4 Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: “Carilah Aku, maka kamu akan 

hidup! 5 Janganlah kamu mencari Betel, janganlah pergi ke Gilgal dan janganlah 

menyeberang ke Bersyeba, sebab Gilgal pasti masuk ke dalam pembuangan dan Betel 

akan lenyap.” 6 Carilah TUHAN, maka kamu akan hidup, supaya jangan Ia memasuki 

keturunan Yusuf bagaikan api, yang memakannya habis dengan tidak ada yang 

memadamkan bagi Betel. 7 Hai kamu yang mengubah keadilan menjadi ipuh dan yang 

mengempaskan kebenaran ke tanah! 8 Dia yang telah membuat bintang kartika dan 

bintang belantik, yang mengubah kekelaman menjadi pagi dan yang membuat siang gelap 

seperti malam; Dia yang memanggil air laut dan mencurahkannya ke atas permukaan 

bumi – TUHAN itulah nama-Nya. 9 Dia yang menimpakan kebinasaan atas yang kuat, 

sehingga kebinasaan datang atas tempat yang berkubu. 10 Mereka benci kepada yang 

memberi teguran di pintu gerbang, dan mereka keji kepada yang berkata dengan tulus 

ikhlas. 11 Sebab itu, sebab  kamu menginjak-injak orang yang lemah dan mengambil pajak 

gandum dari padanya, – sekalipun kamu telah mendirikan rumah-rumah dari batu pahat, 

kamu tidak akan mendiaminya; sekalipun kamu telah membuat kebun anggur yang indah, 

kamu tidak akan minum anggurnya. 12 Sebab Aku tahu, bahwa perbuatanmu yang jahat 

banyak dan dosamu berjumlah besar, hai kamu yang menjadikan orang benar terjepit, 


 

762 

yang menerima uang suap dan yang mengesampingkan orang miskin di pintu gerbang. 13 

Sebab itu orang yang berakal budi akan berdiam diri pada waktu itu, sebab  waktu itu 

yaitu  waktu yang jahat. 14 Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; 

dengan demikian TUHAN, Tuhan   semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu 

katakan. 15 Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik; dan tegakkanlah keadilan di pintu 

gerbang; mungkin TUHAN, Tuhan   semesta alam, akan mengasihani sisa-sisa keturunan 

Yusuf. 

Ini yaitu  sebuah pesan dari Tuhan   kepada kaum Israel, yang mana,  

I. Mereka diberi tahu tentang kesalahan mereka, supaya mereka dapat melihat 

kesempatan untuk bertobat dan mereformasi diri. Juga, supaya saat  mereka 

dipanggil untuk kembali, mereka tidak perlu bertanya, Dengan cara 

bagaimanakah kami harus kembali? 

1. Tuhan   memberi tahu mereka, secara umum (ay. 12), “Sebab Aku tahu, 

bahwa perbuatanmu yang jahat banyak dan dosamu berjumlah besar. 

Dan engkau akan dibuat mengetahuinya.” saat  kita merenungkan 

dosa-dosa kita dengan penuh sesal, kita harus mempertimbangkan, 

seperti Tuhan   saat  menghakimi Israel, dan seperti yang akan diperbuat-

Nya pada hari penghakiman besar itu,  

(1) Bahwa dosa-dosa kita sangatlah banyak. Perbuatan kita yang jahat 

banyak, berbagai macam dosa dan sering diulangi. O betapa banyak 

pikiran yang sia-sia dan keji berdiam dalam diri kita! Betapa banyak 

perkataan yang gila, bodoh dan jahat yang telah diucapkan oleh kita! 

Dalam berbagai bentuk kita turuti dan puaskan segala nafsu hasrat 

kita yang bejat! Dan betapa banyak kita melalaikan dan lalai dalam 

kewajiban kita. Siapakah yang dapat memahami kesalahannya? 

Siapakah yang dapat memberi tahu berapa sering dia melakukan 

pelanggaran? Tuhan   tahu berapa banyak, berapa banyak persisnya, 

perbuatan jahat kita. Tidak ada satu pun yang luput dari 

pengawasan-Nya. Kita tahu bahwa dosa-dosa kita banyak tidak 

terbilang. Lebih banyak dari rambut di kepala kita. Dan kita punya 

alasan untuk melihat bahaya apa yang telah kita timpakan ke atas 

diri sendiri dan betapa banyak pekerjaan yang harus kita lakukan 

untuk bertobat, oleh perbuatan jahat kita yang banyak, oleh 

banyaknya dosa kita yang tidak terbilang yang terjadi setiap hari.  

(2) Bahwa beberapa dari dosa kita itu sangat keji. Dosa yang berjumlah 

besar dan jahat. Dosa-dosa yang luar biasa jahat, yang diperbuat 

dengan sengaja dan berani. Dosa-dosa ini melawan terang alam, 

kejahatan yang mencolok, sangat kuat sampai mengalahkan 

keyakinan kita dan menarik hukuman ke atas diri kita.  

Kitab Amos 5:1-3 

 

763 

2. Tuhan   memerinci beberapa dari dosa besar ini.  

(1) Mereka merusakkan ibadah penyembahan kepada Tuhan   dan 

menyembah kepada berhala. Hal ini tersirat pada ayat 5. Mereka 

mencari Betel, di mana salah satu dari patung lembu emas berada. 

Mereka sering ke Gilgal, tempat yang mereka pilih untuk mendirikan 

berhala, sebab  tempat itu terkenal di masa Yosua dengan banyak 

penampakan ajaib Tuhan   kepada dan bagi umat-Nya. Bersyeba juga, 

sebuah tempat yang dahulunya terkenal di masa bapa-bapa leluhur, 

kini dipakai sebagai tempat berhala, seperti yang kita temukan juga 

di pasal 8:14. Dan ke sana mereka menyeberang, kendati tempat itu 

berada jauh dari Israel, di tanah Yehuda. Kini, jsesudah  dengan 

memalukan pergi bersundal dari Tuhan  , tak diragukan lagi mereka 

seharusnya merasa prihatin untuk kembali kepada Dia.  

(2) Mereka menyimpangkan keadilan di antara mereka sendiri (ay. 7): 

“Engkau mengubah keadilan menjadi ipuh, yaitu engkau membuat 

pelaksanaan keadilan menjadi pahit dan memuakkan, dan sangat 

tidak menyenangkan bagi Tuhan   dan manusia.” Buah telah menjadi 

sebuah belukar, belukar di kebun. sebab  seperti tidak ada yang 

lebih terhormat, tidak ada yang lebih berharga, dibandingkan  keadilan 

yang dijalankan dengan semestinya, demikian pula tidak ada yang 

lebih menyakitkan, tidak ada yang lebih keji, dibandingkan  dengan 

sengaja melakukan kejahatan dengan berpura-pura berbuat baik. 

Corruptio optimi est pessima – Yang terbaik, saat  dirusakkan, 

menjadi yang terburuk. “Engkau mengempaskan kebenaran ke tanah, 

seakan-akan orang yang berbuat salah hanya bertanggung jawab 

kepada Tuhan   sorgawi saja, dan tidak kepada penguasa dan hakim-

hakim di bumi.” Demikianlah hal itu seperti sebelum air bah, saat  

bumi dipenuhi dengan kekerasan.  

(3) Mereka menindas orang miskin dan menjadikannya lebih miskin. 

Mereka menginjak-injak orang yang lemah (ay. 11), melangkahi 

mereka, menerjang mereka, menjadikan mereka tumpuan kaki. 

Mereka berbuat semena-mena dan biadab terhadap yang tidak 

mampu melawan dan hanya pasrah saja. Mereka tidak peduli betapa 

malu dan menderitanya orang-orang yang mereka perlakukan 

dengan jahat itu, padahal mereka hanya orang miskin dan tidak ada 

keuntungan yang diperoleh dari mereka. Para hakim tidak memiliki 

tujuan selain untuk memperkaya diri. Dan sebab nya mereka 

mengambil pajak gandum dari orang miskin, dengan kekerasan atau 

ancaman, entah dengan cara suap atau pinjaman dengan bunga 


 

764 

tinggi. Orang miskin tidak punya jalan lain untuk menyelamatkan 

diri dari diinjak-injak, dan dicampakkan ke tanah, oleh mereka, 

selain dengan mempersembahkan kepada mereka muatan gandum 

yang menjadi topangan hidup keluarga. Orang miskin dipaksa untuk 

melakukannya. Mereka mengambil dari orang miskin utang gandum, 

demikian yang dibaca oleh sebagian penafsir. Utang gandum itu 

dibenarkan, namun mereka menuntutnya dengan keras dari orang-

orang yang tidak dimampukan oleh penyelenggaraan Tuhan   untuk 

membayarnya, seperti di dalam Kitab Nehemia 5:2, 5. Dalam 

menuntut dan meminta kembali bahkan sejumlah utang pun kita 

harus berhati-hati supaya jangan sampai bertindak tidak adil dan 

tidak bermurah hati. Dosa penindasan ini kembali didakwakan (ay. 

12): Hai kamu yang menjadikan orang benar terjepit, dengan 

mengubah ujung hukum dan ujung pedang keadilan melawan 

mereka yang tak bersalah dan berdiam diri di negeri. Mereka mem-

benci orang-orang sebab  hidup orang-orang itu lebih benar 

dibandingkan  mereka, dan sebab  orang yang menjauhi kejahatan men-

jadikan diri mangsa bagi mereka. Mereka menerima suap dari orang 

kaya untuk melindungi orang kaya dalam menindas orang miskin, 

sehingga barang siapa memiliki  uang, penghakiman akan 

berpihak kepadanya, sekalipun perkaranya tidak benar. Maka 

mereka  mengesampingkan orang miskin di pintu gerbang, di sidang 

pengadilan, dari hak mereka. saat  orang miskin menuntut hak 

mereka, mereka tidak bisa menyuap hakim, atau mereka begitu jujur 

sehingga tidak mau memberi suap. Dan meskipun sangat jelas 

perkara mereka itu benar, namun mereka ditolak dan diberi putusan 

hukuman yang tidak adil. Sebab itu orang yang berakal budi akan 

berdiam diri pada waktu itu (ay. 13). Orang akan menganggap bijak 

untuk berdiam diri saja, saat  mereka diperlakukan salah dan 

dilukai, dan tidak usah mengeluh kepada para pejabat, sebab tidak 

ada gunanya. Mereka tetap tidak akan mendapatkan keadilan.  

(4) Para penguasa dan hakim-hakim Israel itu yaitu  para penganiaya 

kejam terhadap para pelayan dan umat Tuhan   yang setia (ay. 10). Hati 

mereka begitu sarat dengan rancangan untuk berbuat jahat sehingga 

tidak tahan ditegur,  

[1] Oleh pelayanan firman, oleh pembacaan dan penjelasan hukum 

Taurat, dan oleh pesan-pesan yang disampaikan nabi-nabi 

kepada mereka di dalam nama TUHAN. Mereka benci kepada 

yang memberi teguran di pintu gerbang, di pintu gerbang rumah 

Kitab Amos 5:1-3 

 

765 

TUHAN, atau di dalam sidang pengadilan, atau di tempat-tempat 

pertemuan, di mana Hikmat mengangkat suaranya (Ams. 1:21). 

Penegur di pintu gerbang yaitu  penegur resmi. Mereka ini 

dibenci, dianggap sebagai musuh sebab  mereka berkata dengan 

tulus ikhlas, seperti Ahab membenci Mikha. Mereka tidak hanya 

menghina, namun  juga memusuhi, dan berupaya untuk berbuat 

jahat terhadap para penegur itu. Orang yang membenci teguran 

mencintai kehancuran.  

[2] Oleh perilaku sesama mereka yang jujur. Kendati segala sesuatu 

umumnya sangat buruk, namun ada beberapa di antara orang 

Israel yang berkata benar, berkata dengan tulus ikhlas dengan 

penuh kesadaran hati nurani akan apa yang mereka katakan. 

Dan, seperti halnya perilaku mereka itu menjadi pujian bagi 

mereka, demikian pula ia menjadi aib bagi yang berkata dusta. 

Perkataan jujur mereka menghukum orang yang berkata dusta 

itu, seperti iman Nuh menghukum ketidakpercayaan dunia lama, 

dan sebab  itulah mereka membenci orang benar. Mereka yaitu  

musuh bebuyutan terhadap yang namanya kejujuran sehingga 

mereka tidak dapat tahan melihat seorang yang jujur. Semua 

orang yang memiliki rasa kepentingan bersama mengenai ke-

manusiaan akan mencintai dan menghargai orang yang 

berbicara benar, sebab kebenaran yaitu  ikatan umat manusia. 

Betapa dalamnya kebodohan dan kegilaan orang-orang yang 

jsesudah  membuang semua pemikiran dan rasa keadilan dari hati 

mereka, mau membuangnya juga dari dunia ini. Dengan 

demikian mereka menempatkan umat manusia ke dalam perang, 

sebab mereka membenci orang yang berkata dengan tulus ikhlas!, 

sehingga mengakibatkan orang yang berakal budi akan berdiam 

diri pada waktu itu (ay. 13). Nabi-nabi pun tidak dapat dan  tidak 

berani, mereka hanya diam saja. Dorongan dalam diri mereka 

tidak akan memungkinkan mereka untuk bertindak dengan hati-

hati. Mereka harus berseru dengan keras, dan tidak 

menyayangkan. Namun, seperti halnya orang-orang baik dan 

bijak lainnya, mereka akan berdiam diri saja, dan memandang 

baik atas perbuatannya, sebab  ini waktu itu yaitu  waktu yang 

jahat.  

Pertama, mereka melihat bahwa akan berbahaya untuk 

mengeluh, sehingga lebih baik diam. Di waktu yang jahat ini 

orang benar akan diperdaya. Dengan tuduhan palsu dan hasutan, 


 

766 

mereka dituduh berdosa di dalam suatu perkara (Yes. 29:21). 

Dan oleh sebab  itu orang yang berakal budi, yang cerdik seperti 

ular, sebab  mereka tidak tahu bila apa yang mereka katakan 

dapat disalahartikan dan diputarbalikkan, maka lebih baik 

berhati-hati untuk tidak berkata apa-apa, jangan sampai mereka 

difitnah, sebab  waktu itu yaitu  waktu yang jahat. Perhatikan-

lah, selama waktu jahat, seperti orang yang baik 

menyembunyikan diri, demikian pula mereka berdiam diri, dan 

bijaklah mereka untuk berbuat demikian. Sedikit kata segera 

diperbaiki. namun  merupakan penghiburan mereka, bahwa 

mereka dapat dengan bebas mencurahan isi hati mereka kepada 

Tuhan   saat  mereka tidak tahu kepada siapa lagi mereka dapat 

berbicara dengan dengan bebas.  

Kedua, mereka menganggap percuma untuk menegur. 

Mereka melihat luar biasanya kejahatan yang dilakukan, 

sehingga bangkitlah semangat mereka, seperti Paulus di Atena. 

namun  mereka menganggap bijak untuk tidak bersaksi secara 

terbuka terhadapnya, sebab tidak ada gunanya. Orang-orang itu 

bergabung dengan berhala mereka. Biarkanlah mereka sendiri. 

Janganlah ada orang mengadu, dan janganlah ada orang 

menegor. Sebab hal itu hanyalah melemparkan mutiara kepada 

babi. Orang yang hati-hati akan berkata kepada seorang penegur 

yang berani, seperti Erasmus kepada Luther, “Abi in cellam, et 

dic, Miserere mei, Domine – Masuklah ke bilikmu, dan 

menangislah, Kasihanilah aku, O Tuhan!” Biarlah pelajaran dan 

nasihat yang baik disimpan untuk orang yang lebih baik dan 

waktu yang lebih baik. Ada waktu untuk berdiam diri dan 

juga waktu untuk berbicara (Pkh. 3:7). Waktu yang jahat tidak 

akan tahan dengan tindakan yang terus terang, orang yang jahat 

tidak akan tahan. Dan orang-orang yang dibicarakan oleh sang 

nabi di sini punya alasan untuk memandang diri jahat, sebab 

orang yang baik dan bijaksana menganggapnya sia-sia untuk ber-

bicara kepada mereka dan takut berurusan dengan mereka.  

II. Mereka diberi tahu akan bahaya yang mendatangi mereka dan hukuman apa 

yang akan mereka terima sebab  dosa-dosa mereka.  

1. Tempat-tempat penyembahan berhala mereka yang pertama berada 

dalam bahaya sebab  dihancurkan (ay. 5). Gilgal, pusat penyembahan 

berhala, pasti masuk ke dalam pembuangan, tidak hanya para 

Kitab Amos 5:1-3 

 

767 

penduduknya, namun  juga patung-patungnya, dan Betel, dengan patung 

lembu emasnya akan lenyap. Musuh yang perkasa tidak akan bersusah 

payah untuk mengalahkannya, begitu mudahnya untuk dijarah, dan 

dihancurkan, begitu mudah semuanya untuk dihabiskan. Berhala selalu 

sia-sia, dan akan lenyap, dan akan terbukti saat  Tuhan   hadir untuk 

memusnahkan mereka.  

2.  Seluruh kerajaan Israel berada dalam bahaya dihancurkan bersama 

berhala-berhalanya (ay. 6). Akan ada bahaya, jika engkau tidak mencari-

Nya pada waktunya, Ia akan memasuki keturunan Yusuf bagaikan api, 

yang memakannya habis. Sebab Tuhan   kita yaitu  Hakim yang benar, api 

yang menghanguskan, dan orang-orang Israel, para pembuat kejahatan 

itu, menjadi jerami untuk dibakar di hadapan-Nya. Celakalah mereka 

yang menjadikan diri sebagai bahan bakar bagi api murka Tuhan  . Dan 

tidak ada yang memadamkannya di Betel. Di sanalah berhala mereka 

berada, bersama para imamnya. Ke sana mereka membawa korban-

korban persembahan mereka, dan ke sana mereka menaikkan doa-doa 

mereka. namun  Tuhan   memberi tahu mereka bahwa saat  api hukuman-

Nya menyala ke atas mereka, maka semua Tuhan   yang mereka layani di 

Betel tidak akan sanggup memadamkannya, tidak ada yang dapat me-

nyingkirkan hukuman-Nya, dan tidak akan ada kelegaan bagi siapa pun. 

Seperti itulah orang-orang yang menjadikan sebuah berhala dunia akan 

mendapatinya tidak mampu untuk melindungi mereka saat  Tuhan   

datang meminta pertanggungjawaban mereka atas penyembahan 

berhala rohani mereka.  

3. Apa yang mereka peroleh melalui penindasan dan pemerasan akan 

diambil dari mereka (ay. 11): “Kamu telah mendirikan rumah-rumah dari 

batu pahat, yang kamu sangka akan bertahan lama. namun  kamu tidak 

akan mendiaminya, sebab musuh-musuhmu akan merobohkannya, atau 

merampasnya, atau membawa kamu sebagai tawanan. Kamu telah 

membuat kebun anggur yang indah, telah berusaha bagaimana membuat-

nya menyenangkan, dan menjanjikan diri bahwa akan banyak 

kesenangan saat berjalan-jalan di dalamnya nanti. namun  engkau akan 

dipaksa untuk berjalan pergi, dan tidak akan pernah minum anggurnya.” 

Hukum Taurat telah bermurah hati menyediakan, bahwa jika seseorang 

telah mendirikan rumah, atau membuat kebun anggur, maka ia bebas 

untuk pulang dan tidak usah ikut berperang (Ul. 20:5-6). namun  kini ada 

kebutuhan sangat mendesak sehingga hal itu tidak diizinkan. Semua 

orang harus pergi ke medan pertempuran, dan banyak orang yang baru-

baru ini sedang membangun dan menanam harus gugur di dalam 


 

768 

peperangan, dan tidak pernah menikmati apa yang telah mereka 

usahakan. Apa yang didapat dengan cara yang tidak jujur mungkin tidak 

akan lama dinikmati.  

III. Orang Israel diberi tahu akan kewajiban mereka dan diberikan dorongan 

besar untuk sungguh-sungguh melaksanakannya dengan alasan yang baik. 

Kewajiban-kewajiban mereka itu yaitu  berlaku saleh dan berbuat jujur, 

bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Tuhan   dan berlaku adil 

terhadap sesama. Dan tiap kewajiban ini ditekankan kepada mereka dengan 

alasan-alasan yang tepat supaya mereka melakukannya.  

1. Mereka di sini dinasihati untuk tulus hati dan saleh dalam menghampiri 

Tuhan   (ay. 4). Tuhan   berkata kepada kaum Israel, “Carilah Aku,” dan 

dengan alasan yang baik, sebab bukankah suatu bangsa patut meminta 

petunjuk kepada Tuhan  nya? (Yes. 8:19). Ke mana lagi mereka harus pergi 

selain kepada Pelindung mereka? Israel (Yakub – pen.) telah bergumul 

melawan Tuhan   dan menang, sebab  itu hendaknya keturunannya juga 

mencari TUHAN, seperti Israel, dan mereka harus demikian pula. Nah, 

untuk itu, mereka harus melepaskan penyembahan berhala mereka. 

Tuhan   sesungguhnya tidak dapat dicari jika Ia tidak dicari secara khusus, 

sebab Ia tidak ada tandingannya: “Carilah TUHAN, janganlah kamu 

mencari Betel (ay. 5), jangan meminta nasihat kepada berhala atau 

bertanya kepada mulut imam-imamnya di Betel. Janganlah mencari 

patung lembu emas di sana untuk perlindungan, dan jangan pula mem-

persembahkan doa-doamu dan korban-korbanmu lagi di sana, atau di 

Gilgal, sebab engkau meninggalkan belas kasihanmu sendiri jika engkau 

melayani berhala kesia-siaan. namun  carilah TUHAN (ay. 6, 8). 

Bertanyalah kepada-Nya. Berusahalah mengetahui pikiran-Nya sebagai 

aturan hidupmu, untuk mendapatkan perkenanan-Nya sebagai 

kebahagiaanmu.” Untuk menegaskan nasihat ini kita diberi tahu untuk 

mempertimbangkan,  

(1) Apa yang akan kita dapatkan dengan mencari Tuhan  . Itu demi hidup 

kita. Kita akan menemukan Dia dan akan berbahagia di dalam Dia. 

Demikianlah Ia sendiri memberi tahu mereka (ay. 4): Carilah Aku, 

maka kamu akan hidup! Orang yang mencari Tuhan  -Tuhan   yang binasa 

akan binasa bersama mereka (ay. 5), namun  mereka yang mencari 

Tuhan   yang hidup akan hidup bersama Dia: “Engkau akan dilepaskan 

dari hukuman membinasakan yang mengancam engkau. Bangsamu 

akan hidup dan pulih dari duka nestapa yang menimpamu. Jiwamu 

Kitab Amos 5:1-3 

 

769 

akan hidup. Engkau akan dikuduskan dan dihiburkan, dan diberkati 

untuk selamanya. Kamu akan hidup.” 

(2) Tuhan   seperti apa Ia yang kita cari (ay. 8-9).  

[1] Ia yaitu  Tuhan   yang Mahakuasa. Semua berhala yaitu  benda-

benda yang tidak berdaya, tidak dapat melakukan yang baik 

maupun yang jahat, dan sebab  itu bodohlah untuk merasa takut 

atau percaya kepada mereka. namun  Tuhan   Israel melakukan 

segala sesuatu dan dapat melakukan apa saja, dan sebab nya kita 

harus mencari Dia. Ia menuntut hormat kita, sebab  Ia memiliki 

segala kuasa di tangan-Nya, dan sebab  itu kita harus 

mendapatkan Ia di pihak kita demi kebaikan kita. Berbagai bukti 

dan contoh diberikan di sini tentang kuasa Tuhan  , sebagai 

Pencipta, di dalam kerajaan alam semesta, sebagai yang 

mengadakan dan memerintah kerajaan ini  (bdk. 4:13).  

Pertama, bintang-bintang yaitu  pekerjaan tangan-Nya. 

Bintang-bintang yang disembah oleh bangsa-bangsa lain (ay. 26), 

dewa bintangmu, bintang-bintang itu yaitu  ciptaan dan hamba-

hamba Tuhan  . Ia membuat bintang kartika dan bintang belantik, 

dua gugus bintang yang sangat luar biasa, yang Amos, seorang 

peternak domba, sementara dia menjaga ternaknya di waktu ma-

lam namun juga memperhatikan secara khusus gugusan-gugusan 

bintang ini . Pada awalnya Ia membuat bintang-bintang dan 

Ia tetap menjadikannya seperti apa adanya mereka bagi bumi ini, 

untuk mengikat dan melepaskan pengaruh yang indah dari 

Kartika dan Belantik, dua gugus bintang yang disebut di sini (Lih. 

Ayb 38:31; 9:9). Ayat-ayat yang sepertinya dirujuk oleh Amos di 

sini, untuk mengingatkan orang Israel akan apa yang sudah 

diketahui akan kemuliaan Tuhan   sejak dahulu kala sebelum 

mereka dipanggil sebagai Tuhan   Israel.  

Kedua, pergantian yang tetap antara siang dan malam ada di 

bawah petunjuk-Nya, dan dijaga oleh kuasa dan 

penyelenggaraan-Nya. Ia-lah yang mengubah kekelaman atau 

malam (yang gelap seperti bayang-bayang maut) menjadi pagi 

dengan menerbitkan matahari, dan dengan menjadikan matahari 

terbenam, membuat siang gelap seperti malam. Dan kuasa yang 

sama dapat, bagi para petobat yang merendahkan diri, dengan 

mudah mengubah kesusahan dan kesengsaraan menjadi kesejah-

teraan dan sukacita, namun  juga sama mudahnya dapat 


 

770 

mengubah kesejahteraan orang-orang berdosa menjadi 

kegelapan, menjadi kekelaman.  

Ketiga, hujan turun dan berhenti seperti yang dikehendaki-

Nya. Ia memanggil air laut, darinya Ia menarik uap ke atas 

dengan panas matahari, yang berkumpul menjadi awan, dan 

mencurahkannya ke atas permukaan bumi, untuk mengairinya 

dan membuatnya subur. Inilah belas kasihan yang ditahan dari 

mereka (4:7). Dan sebab nya kepada siapa lagi mereka harus 

berharap selain kepada Dia yang memiliki kuasa untuk mem-

berikannya? Sebab kesia-siaan bangsa-bangsa tidak dapat 

menurunkan hujan, dan langit sendiri pun tidak dapat memberi 

hujan lebat (Yer. 14:22). Tuh