• coklatx.blogspot.com

    www.coklatx.blogspot.com

  • berasx.blogspot.com

    www.berasx.blogspot.com

  • kacangx.blogspot.com

    www.kacangx.blogspot.com

Tampilkan postingan dengan label ibrani wahyu 26. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ibrani wahyu 26. Tampilkan semua postingan

ibrani wahyu 26

 


tuk bekerja seperti kuda-kuda 

yang disiapkan untuk peperangan. Di atas kepala mereka ada se-

suatu yang menyerupai mahkota emas. Itu bukanlah wewenang 

yang sesungguhnya, melainkan wewenang palsu. Mereka mem-

perlihatkan hikmat dan kebijaksanaan, muka manusia, meskipun 

roh mereka yaitu  roh setan. Mereka tampak memiliki segala 

daya pikat kecantikan, sama seperti rambut wanita . Meskipun 

tampil dengan kelembutan wanita , mereka sebenarnya ada-

lah makhluk yang sungguh kejam. Mereka mendapat pembelaan 

dan perlindungan dari kuasa-kuasa duniawi, yakni baju zirah. 

Mereka membuat keributan besar di dunia, dan ributnya gerakan 

mereka yaitu  seperti gerakan tentara dengan kereta-kereta 

kuda. Meskipun di awal-awal mereka membelai dan menina-bobo-

kan orang dengan penampilan yang indah, namun ada sengat di 

Kitab Wahyu 9:13-21 

ekor mereka. Raja dan pangima pasukan neraka ini digambarkan 

di sini sebagai seorang malaikat. Malaikat jurang maut, masih 

malaikat, namun  malaikat yang jatuh, jatuh ke dalam jurang maut. 

Nama sebenarnya yaitu  Abadon, Apolion si perusak, sebab itulah 

pekerjaannya, yang dilaksanakannya dengan giat. 

Sangkakala Keenam Dibunyikan  

(9:13-21) 

13 Lalu malaikat yang keenam meniup sangkakalanya, dan aku mendengar 

suatu suara keluar dari keempat tanduk mezbah emas yang di hadapan 

Tuhan , 14 dan berkata kepada malaikat yang keenam yang memegang sangka-

kala itu: “Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat dekat sungai besar 

Efrat itu.” 15 Maka dilepaskanlah keempat malaikat yang telah disiapkan bagi 

jam dan hari, bulan dan tahun untuk membunuh sepertiga dari umat manu-

sia. 16 Dan jumlah tentara itu ialah dua puluh ribu laksa pasukan berkuda; 

aku mendengar jumlah mereka. 17 Maka demikianlah aku melihat dalam 

penglihatan ini kuda-kuda dan orang-orang yang menungganginya; mereka 

memakai baju zirah, merah api dan biru dan kuning belerang warnanya; 

kepala kuda-kuda itu sama seperti kepala singa, dan dari mulutnya keluar 

api, dan asap dan belerang. 18 Oleh ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga 

dari umat manusia, yaitu oleh api, dan asap dan belerang, yang keluar dari 

mulutnya. 19 Sebab kuasa kuda-kuda itu ada  di dalam mulutnya dan di 

dalam ekornya. Sebab ekornya sama seperti ular; mereka berkepala dan de-

ngan kepala mereka itu mereka mendatangkan kerusakan. 20 namun  manusia 

lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobat dari perbuatan 

tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan ber-

hala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga, batu dan kayu yang tidak 

dapat melihat atau mendengar atau berjalan, 21 dan mereka tidak bertobat 

dari pada pembunuhan, sihir, percabulan dan pencurian. 

I.  Pengantar bagi penglihatan ini (ay. 13-14). jika  bangsa-bangsa 

sudah matang untuk hukuman, alat-alat murka Tuhan  yang sebe-

lumnya ditahan akan dilepaskan kepada mereka (ay. 14).  

II.  Penglihatan itu sendiri (ay. 15-16).  

1.  Waktu penyerangan mereka terbatas hanya satu jam, satu 

hari, satu bulan, dan satu tahun. Ciri-ciri waktu dari nubuatan 

sulit untuk kita pahami. Sejauh mana penyerangan itu akan 

berhasil, yaitu kepada sepertiga dari penduduk bumi.  

2.  Tentara yang akan melaksanakan perintah penugasan yang 

besar ini dikerahkan, dan jumlahnya didapati dua puluh ribu 

laksa pasukan berkuda. namun  kita dibiarkan menebak-nebak 

siapa prajurit-prajuritnya. Secara umum, diberitahukan ke-

pada kita bahwa tentara-tentaranya pasti luar biasa besar.  

3.  Perlengkapan dan penampilan mereka yang menakutkan (ay. 

17). Kuda-kudanya ganas, seperti singa, dan orang-orang yang 

menungganginya memakai baju zirah yang terang dan mahal.  

4.  Kekacauan dan kehancuran besar yang mereka buat.  

5. Persenjataan mereka, yang dengannya mereka membuat pem-

bantaian seperti itu, yang digambarkan dengan api, asap, dan 

belerang, yang keluar dari mulut kuda-kuda mereka, dan 

sengatan-sengatan yang ada di ekor mereka. 

6.  Tidak bertobatnya angkatan yang menentang Kekristenan ini 

di bawah penghakiman-penghakiman yang mengerikan ini (ay. 

20). Mereka masih berkeras dalam dosa-dosa yang untuknya 

Tuhan  menghukum mereka dengan begitu berat. Meskipun 

Tuhan  telah menyatakan murka-Nya dari sorga melawan mere-

ka, mereka tetap keras kepala, dan tidak mau bertobat. Tin-

dakan tidak mau bertobat saat  ada di bawah penghakiman-

penghakiman ilahi merupakan perbuatan salah yang besar, 

dan dengan sendirinya menjadi kehancuran para pendosa. 

Sebab jika  Tuhan  menghakimi, Ia akan berhasil. 

PASAL 10  

asal ini merupakan pengantar bagi bagian terakhir dari nubuat-

nubuat Kitab Wahyu ini.  

I. Suatu gambaran luar biasa mengenai seorang malaikat yang 

sangat mulia dengan sebuah artikel  yang terbuka di tangan-

nya (ay. 1-3).  

II. Penjelasan tentang tujuh guruh yang didengar Rasul Yohanes. 

Tujuh guruh ini menggemakan suara sang malaikat (ay. 4). 

III. Sumpah yang diambil oleh malaikat yang memiliki artikel  di 

tangannya (ay. 5-7). 

IV. Perintah yang diberikan kepada Rasul Yohanes dan yang 

dikerjakannya (ay. 8-11). 

Malaikat dengan Gulungan  

Kitab Kecil yang Terbuka 

(10:1-7) 

1 Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselu-

bungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti 

matahari, dan kakinya bagaikan tiang api. 2 Dalam tangannya ia memegang 

sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya 

di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi, 3 dan ia berseru dengan suara 

nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh 

guruh itu memperdengarkan suaranya. 4 Dan sesudah ketujuh guruh itu 

selesai berbicara, aku mau menuliskannya, namun  aku mendengar suatu 

suara dari sorga berkata: “Meteraikanlah apa yang dikatakan oleh ketujuh 

guruh itu dan janganlah engkau menuliskannya!” 5 Dan malaikat yang kuli-

hat berdiri di atas laut dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya ke 

langit, 6 dan ia bersumpah demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya, 

yang telah menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan segala isinya, 

dan laut dan segala isinya, katanya: “Tidak akan ada penundaan lagi! 7 Te-

tapi pada waktu bunyi sangkakala dari malaikat yang ketujuh, yaitu jika  

ia meniup sangkakalanya, maka akan genaplah keputusan rahasia Tuhan , 

seperti yang telah Ia beritakan kepada hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi.”

Penglihatan lain yang Tuhan  berkenan berikan kepada Rasul Yohanes. 

I.  Orang yang menyampaikan pengungkapan ini kepada Yohanes. 

Yaitu, seorang malaikat dari sorga, seorang malaikat lain yang kuat. 

II.  Kedudukan dan sikap tubuhnya. Dalam tangannya ia memegang 

sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki 

kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi. Mungkin artikel  

itu artikel  yang sama yang dimeterai itu, namun  sekarang dibuka dan 

digenapi olehnya. 

III. Suaranya yang mengerikan (ay. 3) digemakan oleh ketujuh guruh, 

tujuh cara yang khidmat dan menakutkan yang mengungkapkan 

pikiran Tuhan . 

IV. Larangan diberikan kepada Rasul Yohanes. Ia diminta untuk me-

melihara dan memberitakan apa yang dilihat dan didengarnya 

dalam semua penglihatan ini, namun  waktunya belum tiba. 

V.  Sumpah khidmat dibuat oleh malaikat yang kuat ini. ia bersum-

pah demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya, yang telah 

menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan segala isinya, 

dan laut dan segala isinya, katanya: Tidak akan ada penundaan 

lagi! Ini maksudnya, 

1. Bahwa sekarang tidak akan ada penundaan lagi terhadap peng-

genapan semua nubuat dalam kitab ini, sampai malaikat yang 

terakhir, yaitu yang ketujuh, meniup sangkakala, ay. 7. Atau, 

2. Bahwa saat  rahasia Tuhan  ini selesai diungkapkan, maka 

tidak akan ada waktu lagi. 

Perintah untuk Bernubuat 

(10:8-11) 

8 Dan suara yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, 

katanya: “Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, 

yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu.” 9 Lalu aku pergi kepada malai-

kat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberi  gulungan kitab itu 

kepadaku. Katanya kepadaku: “Ambillah dan makanlah dia; ia akan mem-

buat perutmu terasa pahit, namun  di dalam mulutmu ia akan terasa manis 

seperti madu.” 10 Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan 

memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, namun  sesu-

Kitab Wahyu 10:8-11 

 881 

dah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya. 11 Maka ia berkata 

kepadaku: “Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum 

dan bahasa dan raja.” 

I.  Sebuah perintah yang tegas diberikan kepada Rasul Yohanes, 

1.  Yaitu, pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka itu dari 

tangan si malaikat yang kuat itu. 

2.  Supaya ia memakan artikel  itu. Sebelum ia memberitakan apa 

yang telah ia temukan itu, ia harus lebih mencerna lagi selu-

ruh nubuat-nubuat itu. 

II. Penggambaran tentang apa rasa artikel  kecil itu. Pada awalnya, di 

dalam mulutmu ia akan terasa manis. Namun, saat  artikel  nu-

buat ini lebih dicerna lagi oleh Rasul Yohanes, isinya akan terasa 

pahit. Ini yaitu  perkara-perkara yang sungguh mengerikan dan 

menakutkan, sehingga sangat tidak menyenangkan untuk dilihat. 

III. Rasul Yohanes melakukan tugas yang diberikan kepadanya (ay.10): 

ia merasakan apa yang dikatakan kepadanya mengenai rasa dari 

artikel  itu. 

IV. Kitab nubuat ini tidak diberikan kepada Rasul Yohanes hanya un-

tuk sekadar memuaskan rasa ingin tahunya, namun  untuk disam-

paikan olehnya kepada dunia. Dia diperintahkan untuk bersiap-

siap melakukan tugas perutusan lain lagi, untuk menyampaikan 

semua penyataan pikiran dan kehendak Tuhan  kepada dunia, dan 

semua itu harus dibacakan dan ditulis dalam banyak bahasa. 

 

  

 

 

PASAL 1 1  

Dalam pasal ini kita temukan penggambaran tentang, 

I. Tongkat pengukur diberikan kepada Rasul Yohanes untuk 

mengukur Bait Suci (ay. 1-2). 

II. Dua saksi Tuhan  (ay. 3-13). 

III. Bunyi sangkakala ketujuh dan kejadian yang mengikutinya 

(ay. 14 dst.). 

Perintah untuk Mengukur Bait Suci 

(11:1-2) 

1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, 

dengan kata-kata yang berikut: “Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Tuhan  dan mezbah dan 

mereka yang beribadah di dalamnya. 2 namun  kecualikan pelataran Bait Suci yang di 

sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, sebab  ia telah diberikan kepada bangsa-

bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan 

lamanya.” 

 

Kalimat-kalimat nubuatan tentang mengukur Bait Suci ini merupa-

kan rujukan langsung pada apa yang kita dapati dalam penglihatan 

Yehezkiel (Yeh. 40:3, dst.). Maksud dari pengukuran ini yaitu  untuk 

memelihara Bait Suci selama masa-masa bahaya dan bencana umum 

yang dinubuatkan di sini. 

I.  Berapa banyak yang harus diukur. 

1.  Bait Suci, yaitu jemaat Injili biasanya . 

2.  Mezbah, apakah jemaat memiliki mezbah yang sejati. 

3.  Orang-orang yang beribadah pun harus diukur, apakah 

mereka sungguh menjadikan kemuliaan Tuhan  sebagai tujuan 

mereka dan firman-Nya sebagai peraturan mereka. 

II.  Apa yang tidak perlu diukur (ay. 2): namun  kecualikan pelataran 

Bait Suci yang di sebelah luar. Herodes, sebagai tambahan pada 

Bait Suci, membangun lagi pelataran luar, dan menyebutnya 

sebagai pelataran bagi bangsa-bangsa lain. Ini bukan bagian dari 

Bait Suci, dan sebab  itu Tuhan  tidak memedulikannya. Baik Bait 

Suci maupun kota Yerusalem diinjak-injak selama suatu waktu, 

empat puluh dua bulan lamanya. Orang-orang yang beribadah di 

pelataran luar yaitu  mereka yang beribadah dengan hati yang 

tidak benar atau munafik. Mereka yang beribadah di pelataran 

luar akan ditolak, dan hanya mereka yang beribadah di dalam 

serambi sajalah yang akan diterima. 

Dua Saksi Tuhan  

(11:3-13) 

3 Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka ber-

nubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya. 4 Me-

reka yaitu  kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadap-

an Tuhan semesta alam. 5 Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti 

mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh 

mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang 

itu harus mati secara itu. 6 Mereka memiliki  kuasa menutup langit, su-

paya jangan turun hujan selama mereka bernubuat; dan mereka memiliki  

kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memu-

kul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendaki-

nya. 7 Dan jika  mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka, maka 

binatang yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan 

mengalahkan serta membunuh mereka. 8 Dan mayat mereka akan terletak di 

atas jalan raya kota besar, yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di 

mana juga Tuhan mereka disalibkan. 9 Dan orang-orang dari segala bangsa 

dan suku dan bahasa dan kaum, melihat mayat mereka tiga setengah hari 

lamanya dan orang-orang itu tidak memperbolehkan mayat mereka dikubur-

kan. 10 Dan mereka yang diam di atas bumi bergembira dan bersukacita atas 

mereka itu dan berpesta dan saling mengirim hadiah, sebab  kedua nabi itu 

telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi. 11 Tiga 

setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Tuhan  ke dalam 

mereka, sehingga mereka bangkit dan semua orang yang melihat mereka 

menjadi sangat takut. 12 Dan orang-orang itu mendengar suatu suara yang 

nyaring dari sorga berkata kepada mereka: “Naiklah ke mari!” Lalu naiklah 

mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka. 

13 Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan sepersepuluh 

bagian dari kota itu rubuh, dan tujuh ribu orang mati oleh gempa bumi itu 

dan orang-orang lain sangat ketakutan, lalu memuliakan Tuhan  yang di sorga. 

Kitab Wahyu 11:3-13 

Tuhan  telah menyediakan bagi diri-Nya sendiri saksi-saksi yang setia. 

I.  Jumlah dari saksi-saksi ini. 

1.  Hanya kecil saja. Satu orang saksi, saat  perkara sedang 

diadili, sering kali berharga seperti banyak saksi. 

2. Cukup jumlahnya. Sebab di dalam mulut dua saksi setiap 

perkara akan diputuskan. Kristus mengutus pergi murid-

murid-Nya dua per dua, untuk memberitakan Injil. 

II.  Waktu bagi kedua saksi untuk bernubuat. Seribu dua ratus enam 

puluh hari lamanya. Yaitu, seperti yang dipikir banyak orang, 

selama waktu memerintahnya antikristus. 

III. Keadaan mereka. Mereka bernubuat sambil berkabung, sebagai-

mana orang yang sangat terpukul dengan keadaan jemaat yang 

terpuruk dan tertekan. 

IV. Bagaimana mereka ditopang. Mereka berdiri di hadapan Tuhan 

semesta alam. Tuhan  membuat mereka berdiri seperti Zerubabel 

dan Yosua, kedua pohon zaitun dan kandil yang ada dalam 

penglihatan Zakaria (Za. 4:2 dst.). 

V. Keamanan dan pertahanan mereka selama mereka bernubuat, ay. 

5. Sebagian orang berpikir ini menunjuk pada peristiwa Nabi Elia 

memanggil api dari langit untuk menghanguskan para perwira 

raja dan anak buanya yang hendak menangkap dia (2Raj. 1:12), 

dan menahan embun dari langit, menutup langit, supaya hujan 

tidak turun bertahun-tahun, yang terjadi sebagai jawaban Tuhan  

atas doa Elia (1Raj. 17:1). 

VI. Pembunuhan kedua saksi itu. Supaya kesaksian kedua saksi itu 

lebih kuat lagi, mereka harus memeteraikannya dengan darah 

mereka. Waktu saat  mereka dibunuh: Dan jika  mereka telah 

menyelesaikan kesaksian mereka. Mereka tidak dapat mati sam-

pai pekerjaan mereka selesai dilaksanakan. Musuh yang akan me-

ngalahkan dan membunuh mereka yaitu  binatang yang muncul 

dari jurang maut. Antikristus secara terang-terangan akan meme-

rangi mereka dengan kekuatan dan kekerasan. Dan Tuhan  akan 

mengizinkan musuh-musuh-Nya untuk menang atas para saksi-

Nya selama suatu waktu. Perbuatan biadab musuh-musuh ini 

membunuh para saksi-Nya. Niat jahat musuh-musuh mereka bah-

kan memburu juga mayat-mayat mereka. Mayat-mayat mereka 

dilemparkan ke jalanan. Kematian mereka menjadi kegembiraan 

dan sukaria bagi segenap antikristus (ay. 10). 

VII. Kebangkitan saksi-saksi itu. Waktu kebangkitan mereka (ay. 11). 

Para saksi Tuhan  bisa saja dibunuh, namun  mereka akan bangkit 

kembali. Tuhan  akan menghidupkan kembali pekerjaan-Nya saat  

pekerjaan-Nya itu tampak sudah mati di dalam dunia. Tiga sete-

ngah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Tuhan  ke dalam 

mereka, sehingga mereka bangkit. Tuhan  tidak saja menaruh hidup 

ke dalam diri mereka, namun  juga keberanian. Pengaruh kebang-

kitan mereka terhadap musuh-musuh mereka: semua orang yang 

melihat mereka menjadi sangat takut. Roh penganiaya, walaupun 

kejam, tidaklah pemberani, melainkan roh yang pengecut. 

VIII. Kenaikan para saksi itu ke sorga (ay. 12-13). 

1.  Kenaikan mereka. Untuk mendapatkan kehormatan ini, mere-

ka tidak mencoba naik sendiri, sampai Tuhan  memanggil mere-

ka dan berkata, Naiklah ke mari! Para saksi Tuhan  harus me-

nunggu untuk ditinggikan, sampai Tuhan  memanggil mereka. 

2.  Akibat dari kenaikan mereka. Keterkejutan dan kebingungan 

hebat terjadi dan rubuhlah sepersepuluh bagian dari kota itu. 

Orang-orang lain sangat ketakutan, lalu memuliakan Tuhan  yang 

di sorga. Demikianlah, saat  pekerjaan Tuhan  dan para saksi-

Nya bangkit kembali, maka pekerjaan dan saksi-saksi Iblis 

pun jatuh tersungkur di hadapan-Nya. 

Sangkakala Ketujuh Dibunyikan 

(11:14-19) 

14 Celaka yang kedua sudah lewat: lihatlah, celaka yang ketiga segera menyu-

sul. 15 Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah 

suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: “Pemerintahan atas dunia 

dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah 

sebagai raja sampai selama-lamanya.” 16 Dan kedua puluh empat tua-tua, 

yang duduk di hadapan Tuhan  di atas takhta mereka, tersungkur dan 

menyembah Tuhan , 17 sambil berkata: “Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya 

Tuhan, Tuhan , Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada, sebab  

Engkau telah memangku kuasa-Mu yang besar dan telah mulai memerintah

Kitab Wahyu 11:14-19 

sebagai raja 18 dan semua bangsa telah marah, namun  amarah-Mu telah da-

tang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi 

upah kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan ke-

pada mereka yang takut akan nama-Mu, kepada orang-orang kecil dan 

orang-orang besar dan untuk membinasakan barangsiapa yang membinasa-

kan bumi.” 19 Maka terbukalah Bait Suci Tuhan  yang di sorga, dan kelihatan-

lah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru 

guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat. 

Apa yang dinanti-nantikan sang nabi sebelumnya kini didengarnya, 

yaitu suara sangkakala malaikat ketujuh. 

I.  Suara-suara nyaring dan penuh sukacita dari para kudus dan 

malaikat di sorga. Mereka bangkit dari tempat duduk masing-

masing, dan tersungkur dan menyembah Tuhan . Mereka mengakui 

dengan penuh syukur hak Tuhan  dan Juruselamat kita untuk 

berkuasa dan memerintah atas dunia (ay. 15). Mereka menaikkan 

syukur kepada-Nya sebab  Dia telah memegang kuasa yang 

besar. Mereka bersukacita sebab  pemerintahan-Nya tidak akan 

berakhir. Tidak ada seorang pun yang akan bisa merebut tongkat 

pemerintahan dari tangan-Nya.  

II.  Perasaan marah dunia atas berkuasanya Tuhan  ini (ay. 18): semua 

bangsa telah marah. Hati mereka bangkit melawan Dia. Mereka 

murka terhadap Tuhan , dan dengan begitu menambah kesalahan 

mereka dan mempercepat kehancuran mereka.  

III. Terbukanya Bait Suci Tuhan  di sorga. Apa yang terlihat di sana: 

tabut perjanjian-Nya. Tabut ini ada di dalam ruang mahakudus. Di 

dalamnya tersimpan loh-loh hukum. Seperti sebelumnya pada 

masa Yosia, hukum Tuhan  hilang namun  ditemukan kembali, demi-

kian juga pada masa pemerintahan antikristus, hukum Tuhan  

dikesampingkan. Sekarang Kitab Suci terbuka lagi, dibentangkan 

di hadapan semua orang. Apa yang didengar dan dirasakan di 

sana: terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es 

lebat. Dengan hal-hal mengerikan Tuhan  menjawab dalam kebenar-

an doa-doa yang dipanjatkan di dalam Bait-Nya yang kudus. Se-

muanya dibuka sekarang. 

 

  

PASAL 12  

alam pasal ini kita dapati penggambaran tentang peperangan 

antara jemaat dan antikristus, antara keturunan si wanita  

dan si ular tua beserta pengikutnya. 

I. Peperangan itu dimulai di langit (ay. 1-11). 

II. Dan berlanjut sampai ke padang gurun (ay. 12 dst.). 

Peperangan di Langit 

(12:1-11) 

1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang wanita  berselu-

bungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota 

dari dua belas bintang di atas kepalanya. 2 Ia sedang mengandung dan dalam 

keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan. 3 

Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga 

merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di 

atas kepalanya ada tujuh mahkota. 4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari 

bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu 

berdiri di hadapan wanita  yang hendak melahirkan itu, untuk menelan 

Anaknya, segera sesudah wanita  itu melahirkan-Nya. 5 Maka ia melahir-

kan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa 

dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada 

Tuhan  dan ke takhta-Nya. 6 wanita  itu lari ke padang gurun, di mana 

telah disediakan suatu tempat baginya oleh Tuhan , supaya ia dipelihara di situ 

seribu dua ratus enam puluh hari lamanya. 7 Maka timbullah peperangan di 

sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan 

naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, 8 namun  mereka tidak dapat 

bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. 9 Dan naga besar itu, 

si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, 

dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan 

malaikat-malaikatnya. 10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga 

berkata: “Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan 

Tuhan  kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, sebab  telah dilemparkan 

ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang 

dan malam di hadapan Tuhan  kita. 11 Dan mereka mengalahkan dia oleh 

darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. sebab  mereka 

tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. 

I.  Jerih payah Iblis untuk mencegah bertambahnya jemaat. 

1. Jemaat digambarkan sebagai: 

(1) Seorang wanita , mempelai Kristus, dan ibu dari orang-

orang kudus. 

(2) Berselubungkan matahari. sebab  telah mengenakan Kris-

tus, yang yaitu  Surya Kebenaran, si wanita  itu ber-

sinar dalam cahaya-Nya. 

(3) Dengan bulan di bawah kakinya. Hati dan harapannya 

tidak ditujukan pada perkara-perkara di dunia bawah ini, 

melainkan pada hal-hal yang di sorga, tempat kepalanya 

bersandar. 

(4) Sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. 

Ini yaitu  ajaran Injil yang diberitakan oleh kedua belas 

rasul. 

(5) Ia sedang mengandung dan sekarang sedang berteriak 

kesakitan hendak melahirkan suatu keturunan yang kudus 

bagi Kristus. 

2.  Bagaimana si musuh besar jemaat digambarkan. 

(1)  Sebagai seekor naga perkasa dan menakutkan. Seekor 

naga merah padam yang buas dan kejam. 

(2) Sebagai berkepala tujuh. Mungkin yang dimaksudkan di 

sini yaitu  kerajaan Romawi yang kafir. 

(3) Sebagai bertanduk sepuluh, dibagi ke dalam sepuluh pro-

vinsi, sebagaimana adanya Kekaisaran Romawi di bawah 

pemerintahan Kaisar Agustus. 

(4) Sebagai yang di atas kepalanya ada tujuh mahkota, yang 

dijelaskan kemudian sebagai tujuh raja (17:10).  

(5) Sebagai yang ekornya menyeret sepertiga dari bintang-

bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi.  

(6) Sebagai yang berdiri di hadapan wanita  yang hendak 

melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah 

wanita  itu melahirkan-Nya. Ia berjaga-jaga untuk meng-

hancurkan agama Kristen begitu lahir. 

II. Sia-sianya semua jerih payah Iblis ini. Si wanita  berhasil 

melahirkan seorang Anak laki-laki (ay. 5). Anak ini dijaga dengan 

baik. Agama Kristen dipelihara secara istimewa sejak masa bayi-

nya oleh Tuhan  yang agung dan Penyelamat kita Yesus Kristus. 

Kitab Wahyu 12:1-11 

Sang ibu dan Anaknya dipelihara dengan aman (ay. 6). Sang ibu 

disediakan tempat yang khusus dan tersembunyi selama jangka 

waktu tertentu. 

III. Semua daya upaya si naga itu terbukti bukan hanya gagal, namun  

juga membawa kehancuran bagi kepentingannya sendiri (ay. 7).  

Sorga akan menopang peperangan jemaat.  

1.  Tempat peperangan ini, yaitu di sorga, di jemaat, yang yaitu  

kerajaan sorga di bumi, ada di bawah pemeliharaan sorga. 

2.  Pihak-pihak yang berperang: Kristus, Sang Malaikat agung 

dari perjanjian itu dan para pengikut-Nya yang setia, melawan 

Iblis dan semua pembantunya. Kekuatan jemaat terletak pada 

dimilikinya jemaat akan Tuhan Yesus sebagai panglima kese-

lamatan mereka. 

3. Keberhasilan pertempuran: naga itu dibantu oleh malaikat-

malaikatnya, namun  mereka tidak dapat bertahan. Kemenangan 

diraih oleh Kristus dan jemaat-Nya, dan si naga beserta malai-

kat-malaikatnya tidak saja ditaklukkan, namun  juga dilempar-

kan. 

4. Nyanyian kemenangan yang digubah dan dikumandangkan 

pada kesempatan ini (ay. 10-11). Sang Penakluk diagung-

agungkan. Keselamatan dan kekuatan jemaat semuanya ber-

utang kepada Sang Raja dan Kepala dari jemaat. Si musuh 

yang takluk digambarkan di sini. Dengan niat jahat ia tampil 

di hadapan Tuhan  sebagai musuh jemaat. Walaupun ia benci 

dengan kehadiran Tuhan , namun ia mau muncul juga di hadap-

an Tuhan  supaya bisa mendakwa umat Tuhan . Bagaimana 

kemenangan umat Tuhan  diperoleh. Para hamba Tuhan  menga-

lahkan Iblis. 

(1) Oleh darah Anak Domba. 

(2) Oleh perkataan kesaksian mereka. Yaitu oleh pemberitaan 

Injil kekal dengan hati bulat dan yang penuh kuasa. De-

ngan keberanian dan kesabaran mereka dalam penderita-

an. Mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke da-

lam maut. Cinta mereka akan nyawa mereka sendiri dika-

lahkan oleh perasaan-perasaan yang lebih kuat yang lain 

sifatnya. 

Peperangan di Bumi  

(12:12-17) 

12 sebab  itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di 

dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! sebab  Iblis telah turun 

kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, sebab  ia tahu, bahwa waktunya 

sudah singkat.” 13 Dan saat  naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di 

atas bumi, ia memburu wanita  yang melahirkan Anak laki-laki itu. 14 

Kepada wanita  itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, 

supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh 

dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. 15 

Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah pe-

rempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu. 16 namun  bumi datang meno-

long wanita  itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disem-

burkan naga itu dari mulutnya. 17 Maka marahlah naga itu kepada perem-

puan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti 

hukum-hukum Tuhan  dan memiliki kesaksian Yesus. 

I.  Peringatan akan datangnya kesusahan yang menimpa penghuni 

dunia. sebab  telah dikalahkan dengan rancangannya terhadap 

jemaat, Iblis pun bertekad mengganggu sedapat mungkin seluruh 

dunia (ay. 12). 

II.  Sekarang upaya kedua Iblis untuk mengganggu jemaat yaitu  di 

padang gurun (ay. 14). 

1.  Pemeliharaan Tuhan  atas jemaat-Nya. Ia membawa pergi jemaat 

seperti di atas sayap burung rajawali, ke suatu tempat yang 

aman. 

2. Niat jahat si naga terus memburu jemaat. Tempat persembu-

nyian jemaat tidak lantas bisa melindunginya. 

3.  Pertolongan yang tepat pada waktunya disediakan kepada je-

maat di saat yang berbahaya (ay. 16).  

4.  Niat jahat si naga terhadap si wanita  itu memaksa si naga 

untuk pergi memerangi keturunannya yang lain. Kesetiaan akan 

terus membuat orang ada dalam bahaya, sampai pada akhir 

dunia, saat  musuh yang terakhir, yang dibinasakan yaitu  

maut. 

PASAL 1 3  

enggambaran lebih jauh lagi mengenai musuh-musuh jemaat 

dalam bentuk yang lain. Musuh-musuh itu digambarkan sebagai 

dua binatang. Binatang yang pertama dijelaskan dalam ay. 1-10, dan 

yang kedua dalam ay. 11 dst. 

Binatang yang Keluar dari dalam Laut 

(12:18-13:10) 

12:18 Dan ia tinggal berdiri di pantai laut. 13:1 Lalu aku melihat seekor binatang 

keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas 

tanduk-tanduknya ada  sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis 

nama-nama hujat. 2 Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, 

dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan 

naga itu memberi  kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasa-

annya yang besar. 3 Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya 

seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, namun  luka yang mem-

bahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut bina-

tang itu. 4 Dan mereka menyembah naga itu, sebab  ia memberi  kekuasa-

an kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil ber-

kata: “Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat 

berperang melawan dia?” 5 Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang 

penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk me-

lakukannya empat puluh dua bulan lamanya. 6 Lalu ia membuka mulutnya 

untuk menghujat Tuhan , menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan 

semua mereka yang diam di sorga. 7 Dan ia diperkenankan untuk berperang 

melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepada-

nya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa. 8 

Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap 

orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab 

kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih. 9 Barangsiapa berteli-

nga, hendaklah ia mendengar! 10 Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia 

akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia 

                                                 

 Ada perbedaan pembagian perikop antara LAI dan KJV. Pasal 13 versi KJV dimulai 

pada ayat 12:18 versi LAI – ed. 

harus dibunuh dengan pedang. Yang penting di sini ialah ketabahan dan 

iman orang-orang kudus. 

Penjelasan tentang binatang yang pertama. Binatang ini terlihat oleh 

Rasul Yohanes yang sedang berdiri di pantai laut. Dari mana binatang 

ini datang: ia keluar dari dalam laut. Bentuk dan rupa binatang ini. 

Beberapa gambaran tentang binatang ini tampaknya menunjuk ke-

pada penglihatan Daniel mengenai empat binatang besar, yang me-

wakili empat kerajaan (Dan. 7:1-3, dst.). Tujuh kepala dan sepuluh 

tanduk tampaknya menunjuk pada kekuatan kuasanya. Sepuluh 

mahkota menunjuk pada para penguasa yang menjadi jajahannya. 

Nama-nama hujat pada dahinya menyatakan permusuhannya secara 

langsung terhadap kemuliaan Tuhan . Sumber dan asal kekuasaannya, 

yaitu si naga. Ia ditetapkan oleh si Iblis, dan Iblis memberi  

segenap bantuan semampunya. Sebuah luka berbahaya menimpa-

nya, namun sembuh secara tak terduga (ay. 3). Kehormatan dan 

penyembahan diberikan kepada monster jahanam ini: Seluruh dunia 

heran, lalu mengikut binatang itu. Orang-orang memberi hormat dan 

tunduk kepada Iblis itu dan kaki tangannya, dan berpikir tidak ada 

kuasa yang mampu menghadapinya. Bagaimana binatang itu menja-

lankan kuasa dan keahlian nerakanya: binatang itu diberikan mulut, 

yang penuh kesombongan dan hujat. Dan ia diperkenankan untuk ber-

perang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka. 

Dan juga untuk melawan semua mereka yang diam di sorga. Niat 

jahat Iblis nyata melawan sorga dan para penghuninya yang terber-

kati. Lawan-lawannya ini ada di luar jangkauan kuasanya. Melulu 

yang dapat diperbuatnya hanyalah menghujat mereka. namun  , 

para kudus di bumi lebih terbuka untuk mengalami kekejamannya, 

dan terkadang ia diizinkan untuk menang atas mereka. Batas kuasa 

dan keberhasilan Iblis. Ia dibatasi dalam hal waktu (ay. 5). Ia juga 

terbatas pada orang-orang tertentu saja yang dapat ditundukkannya 

sepenuhnya kepada kehendaknya, yaitu setiap orang yang namanya 

tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari 

Anak Domba. Barangsiapa yang telah membunuh dengan pedang, ia 

akan rebah oleh pedang (ay. 10), dan siapa yang telah membawa 

umat Tuhan  ke dalam penawanan, ia sendiri akan ditawan. 

 

Kitab Wahyu 13:11-18 

 

Binatang yang Keluar dari dalam Bumi 

(13:11-18) 

11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertan-

duk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga. 12 

Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan mata-

nya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah 

binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh. 13 Dan ia mengadakan 

tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di 

depan mata semua orang. 14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi 

dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di 

depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, 

supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka 

oleh pedang, namun yang tetap hidup itu. 15 Dan kepadanya diberikan kuasa 

untuk memberi  nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung bi-

natang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, 

yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh. 16 Dan ia menyebab-

kan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, mer-

deka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, 17 

dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada 

mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan 

namanya. 18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, 

baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, sebab  bilangan itu yaitu  

bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh 

enam. 

I.  Bentuk dan rupa dari binatang kedua: ia bertanduk dua sama 

seperti anak domba, namun  berbicara seperti seekor naga. Semua 

penafsir setuju bahwa ini pastilah seorang penyamar ulung, yang 

berpura-pura dengan alasan agama hendak menipu jiwa-jiwa 

manusia. 

II.  Kuasa yang dijalankannya (ay. 12) untuk menarik manusia su-

paya tidak menyembah Tuhan  yang benar dan beralih menyembah 

yang kodratnya bukan Tuhan . 

III. Cara-cara yang dipakai binatang kedua ini untuk menjalankan 

rencana-rencananya. Tanda-tanda dahsyat yang bohong, mujizat-

mujizat palsu, dipakai untuk menipu orang. Ia berpura-pura me-

nurunkan api dari sorga. Terkadang Tuhan  mengizinkan musuh-

musuh-Nya melakukan perkara-perkara yang tampaknya sangat 

ajaib, dan dengannya orang-orang yang tidak hati-hati akan dise-

satkan. Orang-orang yang tertipu memiliki tanda pada tangan ka-

nannya atau pada dahinya, dan juga memiliki  nama binatang 

itu atau bilangan namanya. Secara terang-terangan mereka meng-

akui diri tunduk pada binatang itu. 

IV. Kita punyai di sini bilangan binatang itu, yang diberikan kepada kita 

dengan cara yang cukup untuk dipahami oleh hikmat dan pengerti-

an manusia: bilangan itu yaitu  bilangan seorang manusia, dan 

bilangannya yaitu  666. Hanya ini yang kita ketahui, Tuhan  sudah 

menulis Mene Tekel di atas semua musuh-Nya. Ia telah menghitung 

jumlah hari-hari mereka, dan mereka akan habis, namun  kerajaan-

Nya akan berlangsung sampai selama-lamanya. 

 

PASAL 14  

ini hari menjelang fajar, dan di sini kita dapati penggambaran ten-

tang, 

I. Tuhan Yesus sebagai Kepala dari para pengikut-Nya yang 

setia (ay. 1-5). 

II. Tiga malaikat diutus dengan berhasil untuk mengumandang-

kan kejatuhan Babel (ay. 6-13). 

III. Penglihatan tentang masa menuai (ay. 14, dst.). 

Tuhan Yesus sebagai Kepala  

dari Para Pengikut-Nya yang Setia 

(14:1-5) 

1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan 

bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di 

dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. 2 Dan aku mendengar 

suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh 

yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain 

kecapi yang memetik kecapinya. 3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru 

di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak 

seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus 

empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. 4 Mereka 

yaitu  orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan wanita -

wanita , sebab  mereka murni sama seperti perawan. Mereka yaitu  

orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka 

ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Tuhan  dan 

bagi Anak Domba itu. 5 Dan di dalam mulut mereka tidak ada  dusta; 

mereka tidak bercela. 

Tuhan Yesus sebagai Kepala dari orang-orang yang setia. 

1.  Bagaimana Kristus tampil: sebagai Anak Domba berdiri di bukit 

Sion. Anak domba palsu disebutkan dalam pasal sebelumnya se-

bagai muncul dari bumi, yang sesungguhnya ternyata seekor 

naga. namun  di sini Kristus muncul sebagai Anak Domba Paskah 

yang sebenar-benarnya. 

2.  Bagaimana umat-Nya tampil. Mereka yaitu  semua orang yang di-

meterai. Tak satu pun dari mereka hilang dalam semua kesesakan 

yang mereka lalui. Di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama 

Bapa-Nya. Mereka menyanyikan puji-pujian (ay. 3). Mereka digam-

barkan sebagai orang yang tidak mencemari diri dengan wanita  

dan hidup murni. Mereka murni sama seperti perawan. Mereka 

tidak mencemari diri dengan perzinahan jasmani maupun rohani. 

Dengan kesetiaan dan keteguhan hati mereka melekat pada Kris-

tus: Mereka yaitu  orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke 

mana saja Ia pergi. Mereka berpegang pada kehormatan yang 

mereka tuju (ay. 4). Mereka yaitu  korban-korban sulung bagi 

Tuhan  dan bagi Anak Domba itu, dan menjadi tanda bagi banyak 

orang lagi yang mengikuti mereka dalam mengikuti Kristus seperti 

mereka adanya. Di dalam mulut mereka tidak ada  dusta; me-

reka tidak bercela. Hati mereka lurus di hadapan Tuhan , dan 

mereka diampuni dengan melimpah dalam Kristus. 

Tiga Malaikat Pembawa Pesan Kejatuhan Babel  

(14:6-12) 

6 Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan 

padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam 

di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, 7 

dan ia berseru dengan suara nyaring: “Takutlah akan Tuhan  dan muliakanlah 

Dia, sebab  telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah 

menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.” 8 Dan seorang 

malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: “Sudah rubuh, 

sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa 

dengan anggur hawa nafsu cabulnya.” 9 Dan seorang malaikat lain, malaikat 

ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: “Jikalau 

seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada 

dahinya atau pada tangannya, 10 maka ia akan minum dari anggur murka 

Tuhan , yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia 

akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat 

kudus dan di depan mata Anak Domba. 11 Maka asap api yang menyiksa 

mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka 

tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta 

patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya.” 12 

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti 

perintah Tuhan  dan iman kepada Yesus. 

Tiga malaikat atau pembawa pesan diutus dari sorga untuk memberi-

tahukan tentang kejatuhan Babel. 

Kitab Wahyu 14:13-20 

I.  Malaikat pertama diutus untuk mempersiapkan pemberitaan itu 

(ay. 6-7). Injil yaitu  Injil yang kekal. Pekerjaan itu pantas dilaku-

kan oleh malaikat untuk memberitakan Injil yang kekal ini. Injil 

kekal memiliki kepentingan luar biasa bagi seluruh dunia. Injil 

yaitu  sarana agung yang dengannya manusia dibawa untuk ta-

kut akan Tuhan  dan memberi kemuliaan kepada-Nya. Melalui pem-

beritaan Injillah manusia berbalik dari berhala-berhala kepada 

Tuhan  untuk melayani Tuhan  yang hidup dan yang benar (1Tes. 1:9). 

II. Malaikat kedua mengikuti malaikat yang pertama, dan menguman-

dangkan kejatuhan Babel. Kejahatan Babel membuat kejatuhannya 

menjadi hal yang sudah sepantasnya (ay. 8). 

III. Malaikat ketiga menyusul kedua malaikat itu (ay. 9-10). Jika sete-

lah pemberitahuan ini masih saja ada orang yang berkeras mela-

kukan penyembahan berhala, maka mereka pasti tinggal menung-

gu waktunya untuk minum dari anggur murka Tuhan . Mereka yang 

menolak untuk keluar dari Babel pasti akan menerima segala tu-

lahnya. saat  pengkhianatan pemberontakan orang-orang lain di-

hukum, maka itu akan dikatakan sebagai kehormatan bagi orang-

orang yang setia (ay. 12): Yang penting di sini ialah ketekunan orang-

orang kudus. Kamu telah melihat bagaimana mereka bersabar, dan 

sekarang kamu lihat bagaimana mereka diberi pahala. 

Penglihatan mengenai Penuaian 

(14:13-20) 

13 Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: “Berbahagialah 

orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini.” “Sungguh,” 

kata Roh, “supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, sebab  

segala perbuatan mereka menyertai mereka.” 14 Dan aku melihat: sesungguh-

nya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak 

Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit 

tajam di tangan-Nya. 15 Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; 

dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan 

itu: “Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, sebab  sudah tiba saatnya untuk 

menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak.” 16 Dan Ia, yang duduk di atas 

awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumipun dituailah. 17 

Dan seorang malaikat lain keluar dari Bait Suci yang di sorga; juga padanya 

ada sebilah sabit tajam. 18 Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah; ia 

berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang 

memegang sabit tajam itu, katanya: “Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan 

potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, sebab  buahnya sudah masak.” 

19 Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong

buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, 

yaitu murka Tuhan . 20 Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan 

dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauh-

nya dua ratus mil. 

Penglihatan tentang penuaian dan tuaian anggur. 

I.  Pengantar (ay. 13). Nubuat ini turun dari sorga, dan bukan dari 

manusia, sehingga kebenarannya sangatlah pasti. Nubuat ini harus 

dijaga dan diberitakan, melalui tulisan. Nubuat ini harus dicatat, 

supaya umat Tuhan  boleh membacanya kembali di segala kesem-

patan untuk penghiburan mereka. Terutama isinya dimaksudkan 

untuk menunjukkan betapa diberkatinya semua hamba-hamba 

yang setia kepada Tuhan , baik sampai mati maupun sesudah  ke-

matian: Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, 

sejak sekarang ini. Gambaran tentang mereka yang sekarang dan 

akan diberkati, yaitu yang mati di dalam Tuhan. Mereka diberkati 

dalam peristirahatan mereka. Mereka diberkati sebagai upah bagi 

mereka: segala perbuatan mereka menyertai mereka. Ini yaitu  

bukti bahwa mereka telah hidup dan mati di dalam Tuhan. 

II.  Penglihatan itu sendiri. 

1.  Tuaian (ay. 14-15), suatu lambang yang terkadang menanda-

kan ditebangnya orang-orang jahat, dan terkadang juga untuk 

melambangkan dikumpulkannya orang-orang benar. namun  di 

sini tuaian tampaknya menggambarkan penghakiman Tuhan  

terhadap orang-orang jahat. 

(1) Tuan yang punya tuaian. Yaitu seorang seperti Anak Manu-

sia, yaitu Tuhan Yesus. Kereta yang dinaiki-Nya, yaitu sua-

tu awan putih, suatu awan yang sisi sebelahnya terang 

benderang mengarah kepada jemaat, tak peduli seberapa 

pun gelapnya jemaat itu di mata orang jahat. Lambang dari 

kuasa-Nya: sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya, ke-

kuasaan untuk melakukan apa saja sesuka hati-Nya. Alat 

untuk melakukan perbuatan-Nya: sebilah sabit tajam di 

tangan-Nya.  

(2) Pekerjaan menuai, untuk mengayunkan sabit kepada gan-

dum, dan mengumpulkan hasil tuaian. 

(3)  Waktu menuai. saat  gandum sudah matang, saat takar-

an dosa manusia sudah penuh. saat  itulah Ia tidak akan 

Kitab Wahyu 14:13-20 

 901 

menunda-nunda waktu lagi. Ia akan mengayunkan sabit, 

dan bumi pun dituailah. 

2.  Penuaian anggur (ay. 17). Kepada siapa pekerjaan penuaian 

anggur ini dipercayakan. Yaitu seorang malaikat lain yang da-

tang dari mezbah (ay. 18). Pekerjaan penuaian anggur itu terdiri 

dari dua bagian: 

(1) Potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, sebab  buah-

nya sudah masak.  

(2)  Lemparkan buah-buah anggur itu ke dalam kilangan besar 

(ay. 19). Kilangan itu yaitu  murka Tuhan , yang ada di luar 

kota, tempat pasukan prajurit yang datang melawan Babel. 

Di sini ada jumlah anggur, yaitu darah yang mengalir aki-

bat penghakiman ini (ay. 20). namun  di sini kita dibiarkan 

dengan berbagai dugaan yang tidak pasti. 

 

  

PASAL 1 5  

Penglihatan akan tujuh cawan. 

I. Penglihatan akan tujuh malaikat di sorga yang akan melak-

sanakan pekerjaan agung ini (ay. 1-4). 

II. Penglihatan akan ketujuh malaikat ini keluar dari sorga un-

tuk menerima ketujuh cawan itu, yang akan mereka tumpah-

kan (ay. 5 dst.). 

Tujuh Malaikat dengan Tujuh Malapetaka 

(15:1-4) 

1 Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat 

dengan tujuh malapetaka terakhir, sebab  dengan itu berakhirlah murka 

Tuhan . 2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan 

di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang 

itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Tuhan . 3 

Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Tuhan , dan nyanyian Anak 

Domba, bunyinya: “Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Tuhan , 

Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa! 4 

Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? 

Sebab Engkau saja yang kudus; sebab  semua bangsa akan datang dan 

sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakim-

an-Mu.” 

Pekerjaan penumpahan tujuh cawan, yang dipercayakan kepada tujuh 

malaikat. Pekerjaan yang harus mereka lakukan, yaitu untuk meram-

pungkan kehancuran antikristus. Penonton dan saksi atas penugasan 

mereka ini: semua orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu, dst. 

Mereka berdiri di tepi lautan kaca sambil menyanyikan nyanyian Musa. 

Mereka mengagung-agungkan kebesaran segala pekerjaan Tuhan . Mereka 

menyerukan agar semua bangsa tunduk dengan rasa takut kepada Tuhan  

oleh sebab  penyingkapan akan kebenaran dan keadilan-Nya yang 

sedemikian agung ini: Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan? (ay. 4). 

Kemunculan Ketujuh Malaikat;  

Perlengkapan Ketujuh Malaikat 

(15:5-8) 

5 Kemudian dari pada itu aku melihat orang membuka Bait Suci – kemah 

kesaksian – di sorga. 6 Dan ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka itu, 

keluar dari Bait Suci, berpakaian lenan yang putih bersih dan berkilau-

kilauan dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. 7 Dan satu dari 

keempat makhluk itu memberi  kepada ketujuh malaikat itu tujuh cawan 

dari emas yang penuh berisi murka Tuhan , yaitu Tuhan  yang hidup sampai 

selama-lamanya. 8 Dan Bait Suci itu dipenuhi asap sebab  kemuliaan Tuhan  

dan sebab  kuasa-Nya, dan seorangpun tidak dapat memasuki Bait Suci itu, 

sebelum berakhir ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu. 

I.  Bagaimana ketujuh malaikat ini muncul (ay. 5). Di sini ada rujuk-

an ke tempat yang kudus dalam Kemah Pertemuan dan Bait Suci, 

di mana ada tutup pendamaian, yang di atas tabut hukum Tuhan . 

Dalam semua penghakiman yang sekarang hendak Tuhan  laksana-

kan ini, Ia sedang memenuhi firman dan perjanjian-Nya, yang 

selalu ada di hadapan-Nya. 

II.  Bagaimana ketujuh malaikat itu diperlengkapi. Mereka berkilau-

kilauan (ay. 6). Ini sudah menjadi kebiasaan dari para imam besar 

saat  mereka masuk ke dalam Bait Suci untuk bertanya kepada 

Tuhan  dan keluar dengan sebuah jawaban dari Dia. Mereka mela-

kukan segala sesuatu dengan cara yang murni dan kudus. Sen-

jata ketujuh malaikat itu yaitu  tujuh cawan dari emas yang 

penuh berisi murka Tuhan . Mereka dipersenjatai dengan murka 

Tuhan  melawan musuh-musuh-Nya. 

III. Ketujuh malaikat itu dibungkus dalam awan asap, yang meme-

nuhi Bait Suci, asap yang berasal dari kehadiran Tuhan  yang ter-

amat mulia dan penuh kuasa. Ini terjadi supaya seorangpun tidak 

dapat memasuki Bait Suci itu, sampai pekerjaan itu selesai dilaku-

kan. Tuhan  sendiri sekarang sedang berbicara kepada jemaat dan 

kepada seluruh dunia, melalui perkara-perkara mengerikan yang 

terjadi sebagai perbuatan yang benar dan adil. namun , saat  pe-

kerjaan ini rampung, Bait Suci akan dibukakan. 

 

PASAL 16  

itumpahkannya cawan-cawan yang dipenuhi dengan murka Tuhan  

itu. 

I.  Ke atas bumi (ay. 2). 

II.  Ke atas laut (ay. 3). 

III. Ke atas sungai-sungai dan mata-mata air (ay. 4). Sampai di 

sini bala tentara sorga bersorak memuji kebenaran semua 

penghakiman Tuhan . 

IV. Cawan keempat ditumpahkan ke atas matahari (ay. 8). 

V. Cawan yang kelima ditumpahkan ke atas takhta binatang itu. 

VI.  Cawan yang keenam ke atas Sungai Efrat. 

VII. Cawan yang ketujuh ditumpahkan ke angkasa, maka 

runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa. 

Penumpahan Cawan Murka 

(16:1-7) 

1 Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata 

kepada ketujuh malaikat itu: “Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan 

murka Tuhan  itu ke atas bumi.” 2 Maka pergilah malaikat yang pertama dan ia 

menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka timbullah bisul yang jahat dan 

yang berbahaya pada semua orang yang memakai tanda dari binatang itu 

dan yang menyembah patungnya. 3 Dan malaikat yang kedua menumpahkan 

cawannya ke atas laut; maka airnya menjadi darah, seperti darah orang mati 

dan matilah segala yang bernyawa, yang hidup di dalam laut. 4 Dan malaikat 

yang ketiga menumpahkan cawannya atas sungai-sungai dan mata-mata air, 

dan semuanya menjadi darah. 5 Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa 

atas air itu berkata: “Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada, 

Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan hukuman ini. 6 sebab  mereka 

telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga 

telah memberi mereka minum darah; hal itu wajar bagi mereka!” 7 Dan aku 

mendengar mezbah itu berkata: “Ya Tuhan, Tuhan , Yang Mahakuasa, benar 

dan adil segala penghakiman-Mu.” 


I.  Walaupun segala sesuatu sudah disiapkan sebelumnya, namun 

tidak ada yang dilaksanakan tanpa perintah dari Tuhan . Dan 

perintah-Nya Dia keluarkan dari Bait Suci. 

II.  Begitu perkataan perintah dikeluarkan, langsung segera ditaati. 

Tuhan  berfirman, Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka 

Tuhan  itu, dan segera saja pekerjaan dimulai. Di sini kita dapati 

rujukan dan pengingatan kembali akan beberapa tulah Mesir. 

Dosa-dosa yang jmemicu  tulah-tulah itu mirip, dan begitu 

juga dengan penghakimannya. Cawan-cawan ini jelas-jelas meru-

juk ke tujuh bunyi sangkakala, yang menggambarkan kemuncul-

an antikristus. Kejatuhan antikristus akan pelan-pelan terjadinya. 

Kejatuhan kepentingan antikristus akan terjadi di seluruh dunia. 

Segala sesuatu yang berkaitan dengannya dalam cara apa saja, 

semuanya ditentukan untuk dibinasakan, semuanya ada di 

bawah kutukan oleh sebab  kejahatan orang-orang jahat itu. 

1.  Malaikat pertama (ay. 2). Ke mana cawan itu jatuh. Yaitu ke 

atas bumi, ke atas orang-orang biasa. Apa yang diakibatkan-

nya:  bisul yang jahat dan yang berbahaya pada semua orang 

yang memakai tanda dari binatang itu. Mereka menandai diri 

mereka sendiri dengan dosa-dosa mereka, dan sekarang Tuhan  

menandai mereka dengan penghakiman-penghakiman-Nya. 

2.  Dan malaikat yang kedua menumpahkan cawannya. Ke mana 

ia jatuh: ke atas laut. Cawan itu mengubah laut menjadi da-

rah, seperti darah orang mati dan matilah segala yang bernya-

wa, yang hidup di dalam laut. Tuhan  tidak saja menemukan 

kesia-siaan dan kepalsuan dari agama mereka, namun  juga 

sifatnya yang merusak dan mematikan. 

Malaikat berikut menumpahkan cawannya. Di mana cawan itu 

jatuh: atas sungai-sungai dan mata-mata air, dan semuanya men-

jadi darah. Doksologi (puji-pujian) mengikutinya (ay. 5-6). Alat 

yang dipakai Tuhan  dalam pekerjaan ini disebut di sini sebagai ma-

laikat yang berkuasa atas air, yang mengagung-agungkan keadil-

an Tuhan  dalam melakukan pembalasan ini, yang diamini penuh 

oleh malaikat yang lain (ay. 7). 

Kitab Wahyu 16:8-11 


Penumpahan Cawan Murka 

(16:8-11) 

8 Dan malaikat yang keempat menumpahkan cawannya ke atas matahari, 

dan kepadanya diberi kuasa untuk menghanguskan manusia dengan api. 9 

Dan manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat, dan mereka meng-

hujat nama Tuhan  yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka 

tidak bertobat untuk memuliakan Dia. 10 Dan malaikat yang kelima menum-

pahkan cawannya ke atas takhta binatang itu dan kerajaannya menjadi 

gelap, dan mereka menggigit lidah mereka sebab  kesakitan, 11 dan mereka 

menghujat Tuhan  yang di sorga sebab  kesakitan dan sebab  bisul mereka, 

namun  mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan mereka. 

Malaikat keempat menuangkan cawannya, dan jatuh di atas mata-

hari. Matahari yang sebelumnya memelihara mereka dengan penga-

ruh-pengaruhnya yang hangat dan nyaman, kini menjadi membara 

terhadap para penyembah berhala ini, dan akan membakar mereka, 

namun mereka jauh dari rasa bertobat dan malah membuat mereka 

mengutuki Tuhan . Hati mereka mengeras sampai membuat mereka 

binasa. Kemudian malaikat kelima (ay. 10). Di mana cawannya jatuh, 

yaitu ke atas takhta binatang itu. Seluruh kerajaan binatang itu men-

jadi gelap. Kegelapan berlawanan dengan hikmat dan pengertian, dan 

jmemicu  kebingungan dan kebodohan yang akan didapati para 

penyembah berhala saat itu. Kegelapan berlawanan dengan kenik-

matan dan sukacita. 

Penumpahan Cawan Murka 

(16:12-16) 

12 Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang 

besar, sungai Efrat, lalu keringlah airnya, supaya siaplah jalan bagi raja-raja 

yang datang dari sebelah timur. 13 Dan aku melihat dari mulut naga dan dari 

mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang 

menyerupai katak. 14 Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-per-

buatan ajaib, dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, 

untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari 

Tuhan  Yang Mahakuasa. 15 “Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagia-

lah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia 

jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya.” 16 

Lalu ia mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut 

Harmagedon. 

Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya. 

I.  Di mana jatuhnya. Yaitu ke atas sungai yang besar, sungai Efrat. 

Sebagian orang mengartikannya secara harfiah.  

II. Apa yang diakibatkan oleh cawan ini? Lalu keringlah airnya. De-

ngan ini disiapkanlah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebe-

lah timur. Usaha terakhir dari si naga yang hebat ini. Ia bertekad 

melancarkan pukulan lain lagi. Alat yang dipakainya: tiga roh 

najis yang menyerupai katak. Ini membentuk pasukan Iblis yang 

menentukan hasil pertempuran. Sarana-sarana yang dipakai alat-

alat ini untuk bekerja. Mereka akan mengerjakan mujizat-mujizat 

palsu. Medan pertempurannya, yaitu sebuah tempat yang disebut 

Harmagedon, yang menurut sebagian orang yaitu  gunung Me-

gido (di Israel sekarang ini – pen.). Penjelasan mengenai perbuat-

an-perbuatan ajaib ini ditunda sampai kita tiba di pasal 19 nanti  

(ay. 19-20). Peringatan yang diberikan Tuhan  mengenai ujian yang 

besar dan menentukan ini (ay. 15). saat  perkara Tuhan  tiba 

waktunya untuk diuji dan pertempuran-Nya dilaksanakan, maka 

semua umat-Nya akan siap dan setia dan gigih bertempur dalam 

melayani-Nya. 

Penumpahan Cawan Murka 

(16:17-21) 

17 Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari 

dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: 

“Sudah terlaksana.” 18 Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi 

guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi 

sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu. 19 Lalu 

terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota 

bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan . Maka teringatlah Tuhan  akan 

Babel yang besar itu untuk memberi  kepadanya cawan yang penuh de-

ngan anggur kegeraman murka-Nya. 20 Dan semua pulau hilang lenyap, dan 

tidak ditemukan lagi gunung-gunung. 21 Dan hujan es besar, seberat seratus 

pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Tuhan  

sebab  malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat. 

Penggambaran tentang malaikat ketujuh dan yang terakhir menum-

pahkan cawannya, yang merupakan hantaman penutup. 

I.  Di mana tulah ini jatuh, yaitu ke angkasa, ke atas penguasa 

kerajaan angkasa, yaitu Iblis. Di sini sebuah cawan dituangkan ke 

atas kerajaannya, dan ia tidak mampu lagi menopang perkara dan 

kepentingannya yang goncang. 

Kitab Wahyu 16:17-21 

 909 

II.  Apa yang diakibatkan.  

1. Terdengar ucapan syukur dari sorga, mengumandangkan bah-

wa sekarang pekerjaan itu sudah dilaksanakan. Sudah terlak-

sana. 

2. Gempa bumi, sangat dahsyat yang tidak pernah terjadi sebe-

lumnya, diawali oleh kilat dan bunyi guruh. 

3.  Kejatuhan Babel (ay. 19). Sekarang Tuhan  ingat akan kota yang 

besar dan jahat ini. Sekarang Dia memberi  kepadanya ca-

wan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya, dan 

setiap pulau dan setiap gunung, yang dari rupa dan bentuk-

nya tampak paling aman, disapu habis oleh air bah kehancur-

an ini. 

III. Bagaimana pihak antikristus terkena akibatnya. Walaupun cawan 

murka itu menimpa mereka seperti badai yang mengerikan, se-

olah-olah batu-batu kota dilemparkan ke atas dan jatuh ke atas 

kepala mereka, bagaikan hujan batu yang berat, namun hati me-

reka jauh dari bertobat, malah mereka balik menghujat Tuhan  bah-

wa Ia menghukum mereka sedemikian rupa.

 


 

PASAL 17  

Sekarang antikristus digambarkan sebagai seorang pelacur besar. 

I. Rasul Yohanes diundang untuk melihat wanita  yang bejat 

ini (ay. 1-2). 

II. Rasul Yohanes menceritakan bagaimana hebatnya wanita  

ini tampil (ay. 3-6). 

III. Rahasia kemunculannya dijelaskan oleh malaikat kepada Ra-

sul Yohanes (ay. 7-12). Dan, 

IV. Kehancuran si wanita  itu dinubuatkan (ay. 13, dst.). 

Penglihatan akan Si Pelacur Besar 

(17:1-6) 

1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh 

cawan itu dan berkata kepadaku: “Mari ke sini, aku akan menunjukkan 

kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak 

airnya. 2 Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-

penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya.” 3 Dalam roh aku 

dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang wanita  duduk di 

atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-

nama hujat. Binatang itu memiliki  tujuh kepala dan sepuluh tanduk. 4 

Dan wanita  itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan 

emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh 

dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. 5 Dan pada dahinya 

tertulis suatu nama, suatu rahasia: “Babel besar, ibu dari wanita-wanita 

pelacur dan dari kekejian bumi.” 6 Dan aku melihat wanita  itu mabuk 

oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus. Dan saat  aku 

melihatnya, aku sangat heran. 

Di sini kita dapati sebuah penglihatan baru. 

1.  Undangan diberikan kepada Rasul Yohanes (ay. 1). Ini yaitu  

nama yang luar biasa jahat. Ia sudah lama menjadi pelacur bagi 

raja-raja di bumi, yang diracuninya oleh anggur percabulannya. 

2.  Kemunculannya (ay. 4). 

3.  Takhta dan tempat kediamannya, di atas seekor binatang, yang 

memiliki  tujuh kepala dan sepuluh tanduk.  

4. Namanya, yang pada dahinya tertulis. Ia dinamai berdasar  

tempat kediamannya, Babel besar. Ia dinamai berdasar  jalan 

dan perbuatannya yang terkenal bejat dan jahat. Ia bukan saja 

seorang pelacur, namun  juga ibu dari wanita-wanita pelacur.  

5.  Makanannya. Ia memuaskan diri dengan darah orang-orang kudus 

dan darah saksi-saksi Yesus. Ia meminum darah mereka dengan 

begitu rakus sampai meracuni dirinya sendiri. 

Rahasia tentang Binatang Berkepala Tujuh 

dan Bertanduk Sepuluh 

(17:7-13) 

7 Lalu kata malaikat itu kepadaku: “Mengapa engkau heran? Aku akan 

mengatakan kepadamu rahasia wanita  itu dan rahasia binatang yang 

memikulnya, binatang yang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh itu. 8 

Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia 

akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan me-

reka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab 

kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, jika  mereka melihat, bah-

wa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi. 9 Yang 

penting di sini ialah akal yang mengandung hikmat: ketujuh kepala itu 

yaitu  tujuh gunung, yang di atasnya wanita  itu duduk, 10 ketujuhnya 

yaitu  juga tujuh raja: lima di antaranya sudah jatuh, yang satu ada dan 

yang lain belum datang, dan jika ia datang, ia akan tinggal sesaat  saja. 11 

Dan binatang yang pernah ada dan yang sekarang tidak ada itu, ia sendiri 

yaitu  raja kedelapan dan namun demikian satu dari ketujuh itu dan ia 

menuju kepada kebinasaan. 12 Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu 

yaitu  sepuluh raja, yang belum mulai memerintah, namun  satu jam lamanya 

mereka akan menerima kuasa sebagai raja, bersama-sama dengan binatang 

itu. 13 Mereka seia sekata, kekuatan dan kekuasaan mereka mereka berikan 

kepada binatang itu. 

Di sini rahasia dari penglihatan ini dijelaskan. Namun, penjelasannya 

dibuat sedemikian rupa sehingga masih memerlukan penjelasan lagi. 

1.  Binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi. Ia 

telah ada dan dahulu ia menjadi tempat penyembahan berhala 

dan penganiayaan. Namun tidak ada, tidak dalam bentuk zaman 

dahulu, dan akan muncul lagi menjadi tempat penyembahan 

berhala dan kesewenang-wenangan yang sesungguh-sungguhnya. 

Ia akan muncul dari jurang maut, dan ia akan kembali ke sana dan 

menuju kepada kebinasaan. 

Kitab Wahyu 17:14-18 

2.  Ia binatang yang berkepala tujuh, yang punya dua pengertian. 

Tujuh gunung, dan tujuh raja, yaitu tujuh macam pemerintahan. 

Lima darinya sudah musnah. Satu lagi ada pada zaman Rasul 

Yohanes, dan satu lagi masih akan datang (ay. 10). Binatang ini 

sendiri merupakan pemerintahan yang kedelapan. 

3.  Binatang ini punya sepuluh tanduk, yang disebut sebagai sepuluh 

raja, yang belum mulai memerintah. 

Anak Domba akan Mengalahkan Binatang Itu 

(17:14-18) 

14 Mereka akan berperang melawan Anak Domba. namun  Anak Domba akan 

mengalahkan mereka, sebab  Ia yaitu  Tuan di atas segala tuan dan Raja di 

atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu 

mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia.” 15 Lalu ia berkata 

kepadaku: “Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu 

duduk, yaitu  bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa. 16 

Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu serta binatang itu akan mem-

benci pelacur itu dan mereka akan membuat dia menjadi sunyi dan telan-

jang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya dengan api. 

17 Sebab Tuhan  telah menerangi hati mereka untuk melakukan kehendak-Nya 

dengan seia sekata dan untuk memberi  pemerintahan mereka kepada 

binatang itu, sampai segala firman Tuhan  telah digenapi. 18 Dan wanita  

yang telah kaulihat itu, yaitu  kota besar yang memerintah atas raja-raja di 

bumi.” 

I.  Perang dimulai di antara binatang itu beserta para pengikutnya 

dan Anak Domba beserta para pengikut-Nya. Orang akan mengira 

bahwa sebuah pasukan dengan seekor anak domba sebagai 

pemimpin mereka tidak akan dapat bertahan menghadapi naga 

besar merah padam.  

II.  Kemenangan yang diraih oleh Anak Domba: Anak Domba akan 

mengalahkan mereka. Dia pasti akan menemui banyak musuh, 

namun  pasti juga Ia akan meraih kemenangan. 

III. Dasar atau alasan kemenangan-Nya. 

1. sebab  kedudukan Anak Domba itu: Ia yaitu  Tuan di atas se-

gala tuan dan Raja di atas segala raja. Segala kekuasaan di bumi 

dan neraka semuanya tunduk pada kuasa dan kendali-Nya.  

2. sebab  kedudukan para pengikut-Nya: mereka yang terpang-

gil, yang telah dipilih dan yang setia. Sebuah pasukan yang 


 914

demikian hebat, yang ada di bawah panglima yang sedemikian 

luar biasa, pasti pada akhirnya akan menyeret seluruh dunia 

di hadapan mereka. 

IV. Kemenangan itu layak ditinggikan. 

1.  Oleh beberapa  besar orang yang telah menunjukkan kepatuhan 

dan ketundukannya kepada binatang dan pelacur itu (ay. 15, 18). 

2.  Oleh pengaruh penuh kuasa yang Tuhan  tunjukkan di sini atas 

hati dan akal budi orang-orang besar. yaitu  oleh sebab  

Tuhan  dan untuk memenuhi kehendak-Nyalah maka raja-raja 

itu memberi  pemerintahan mereka kepada binatang itu. Dan 

oleh Dialah maka sesudah  itu hati mereka berbalik melawan si 

pelacur itu.

 


PASAL 18  

I. Seorang malaikat mengumandangkan kejatuhan Babel (ay. 1- 2). 

II. Sambil menyatakan alasan-alasan kejatuhannya (ay. 3). 

III. Sambil memberi peringatan kepada semua orang milik Tuhan  

supaya keluar dari Babel (ay. 4-5), dan supaya ikut memban-

tu dalam kehancurannya (ay. 6-8). 

IV. Ratapan amat sangat atas Babel oleh mereka yang selama ini 

ikut berbagi dalam kesenangan dan keuntungannya yang penuh 

dosa (ay. 9-19). 

V. Sukacita besar yang akan ada di antara orang-orang lain saat 

melihat kehancurannya yang tidak terpulihkan lagi (ay. 20, dst.). 

Kejatuhan Babel 

(18:1-8) 

1 Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. 

Ia memiliki  kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya. 

2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: “Sudah rubuh, sudah 

rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh 

jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala 

burung yang najis dan yang dibenci, 3 sebab  semua bangsa telah minum 

dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul 

dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelim-

pahan hawa nafsunya.” 4 Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: 

“Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan 

mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut 

ditimpa malapetaka-malapetakanya. 5 Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-

timbun sampai ke langit, dan Tuhan  telah mengingat segala kejahatannya. 6 

Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga membalaskan, dan berikanlah 

kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya, campurkanlah baginya dua 

kali lipat di dalam cawan pencampurannya; 7 berikanlah kepadanya siksaan 

dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nik-

mati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bu-

kan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung. 8 Sebab itu segala malape-

takanya akan datang dalam satu hari, yaitu sampar dan perkabungan dan 

kelaparan; dan ia akan dibakar dengan api, sebab  Tuhan Tuhan , yang meng-

hakimi dia, yaitu  kuat.” 

Di sini ada malaikat lain yang diutus dari sorga (ay. 1). Ia tidak saja 

memiliki terang dalam dirinya, untuk mencerna kebenaran nubuat 

yang disampaikannya, namun  juga untuk memberitahukan dan mene-

rangi dunia dengan peristiwa agung itu. Malaikat ini memberitakan 

kejatuhan Babel, sebagai peristiwa yang sudah terjadi. Tampaknya 

nubuat ini menunjuk pada nubuat tentang kejatuhan Babel kafir 

dalam Yesaya 21:9, di mana perkataannya diulangi di sini: sudah 

rubuh, sudah rubuh (ay. 2). Ini juga dipinjam dari Yesaya 21:9, dan 

tampaknya tidak menggambarkan dosanya namun  terlebih hukuman-

nya, sebab  roh-roh najis, dan juga burung-burung yang membawa 

pertanda buruk dan seram, biasanya dipandang selalu menghantui 

kota atau rumah yang hancur. Alasan kejatuhan ini diumumkan (ay. 

3). Babel tidak hanya telah mencampakkan Tuhan  yang benar saja, 

dan menegakkan berhala-berhala, melainkan juga telah menarik se-

gala macam manusia ke dalam perzinahan rohani, dan dengan 

kekayaan dan kemewahannya telah menahan mereka dalam kepen-

tingannya. Semua orang yang mengharapkan belas kasih Tuhan  tidak 

hanya harus pergilah dari padanya, namun  juga harus ikut membantu 

dalam kehancurannya (ay. 4-5). Tuhan  bisa saja memiliki umat bah-

kan di Babel sekalipun. Barangsiapa yang bertekad ambil bagian 

dengan orang-orang jahat dalam dosa-dosa mereka, ia pasti akan 

menerima juga tulah-tulah atau segala malapetaka mereka. Walau-

pun membalas dendam secara pribadi tidak diperbolehkan, namun 

Tuhan  akan menggerakan umat-Nya untuk bertindak di bawah pimpin-

annya, bila Ia memanggil mereka untuk itu, untuk meruntuhkan mu-

suh-musuh bebuyutan-Nya, yang juga menjadi musuh-musuh umat-

Nya (ay. 6). Tuhan  akan mengukur hukuman para pendosa sesuai 

dengan takaran kesombongan dan rasa aman mereka (ay. 7). Bilamana 

kehancuran menimpa suatu bangsa dengan tiba-tiba, maka kejutan-

nya sungguh menambah berat kesengsaraan mereka (ay. 8). 

Ratapan Para Sahabat Babel;  

Sorak-sorai atas Keruntuhan Babel 

(18:9-24) 

9 Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpah-

an dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, jika  mereka melihat 

Kitab Wahyu 18:9-24 

asap api yang membakarnya. 10 Mereka akan berdiri jauh-jauh sebab  takut 

akan siksaannya dan mereka akan berkata: “Celaka, celaka engkau, hai kota 

yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah 

berlangsung penghakimanmu!” 11 Dan pedagang-pedagang di bumi menangis 

dan berkabung sebab  dia, sebab tidak ada orang lagi yang membeli barang-

barang mereka, 12 yaitu barang-barang dagangan dari emas dan perak, per-

mata dan mutiara, dari lenan halus dan kain ungu, dari sutera dan kain 

kirmizi, pelbagai jenis barang dari kayu yang harum baunya, pelbagai jenis 

barang dari gading, pelbagai jenis barang dari kayu yang mahal, dari tem-

baga, besi dan pualam, 13 kulit manis dan rempah-rempah, wangi-wangian, 

mur dan kemenyan, anggur, minyak, tepung halus dan gandum, lembu sapi, 

domba, kuda dan kereta, budak dan bahkan nyawa manusia. 14 Dan mereka 

akan berkata: “Sudah lenyap buah-buahan yang diingini hatimu, dan segala 

yang mewah dan indah telah hilang dari padamu, dan tidak akan ditemukan 

lagi.” 15 Mereka yang memperdagangkan barang-barang itu, yang telah 

menjadi kaya oleh dia, akan berdiri jauh-jauh sebab  takut akan siksaannya, 

dan sambil menangis dan meratap, 16 mereka berkata: “Celaka, celaka, kota 

besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan 

yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam 

saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa.” 17 Dan setiap nakhoda dan 

pelayar dan anak-anak kapal dan semua orang yang mata pencahariannya di 

laut, berdiri jauh-jauh, 18 dan berseru, saat  mereka melihat asap api yang 

membakarnya, katanya: “Kota manakah yang sama dengan kota besar ini?” 

19 Dan mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, 

sambil menangis dan meratap, katanya: “Celaka, celaka, kota besar, yang 

olehnya semua orang, yang memiliki  kapal di laut, telah menjadi kaya oleh 

barangnya yang mahal, sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa. 20 

Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai orang-orang kudus, rasul-

rasul dan nabi-nabi, sebab  Tuhan  telah menjatuhkan hukuman atas dia 

sebab  kamu.” 21 Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu 

sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: “Demi-

kianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan 

ia tidak akan ditemukan lagi. 22 Dan suara pemain-pemain kecapi dan pe-

nyanyi-penyanyi, dan peniup-peniup seruling dan sangkakala, tidak akan 

kedengaran lagi di dalammu, dan seorang yang ahli dalam sesuatu kesenian 

tidak akan ditemukan lagi di dalammu, dan suara kilangan tidak akan 

kedengaran lagi di dalammu. 23 Dan cahaya lampu tidak akan bersinar lagi di 

dalammu, dan suara mempelai laki-laki dan pengantin wanita  tidak 

akan kedengaran lagi di dalammu. sebab  pedagang-pedagangmu yaitu  

pembesar-pembesar di bumi, oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan.” 24 

Dan di dalamnya ada  darah nabi-nabi dan orang-orang kudus dan darah 

semua orang, yang dibunuh di bumi. 

I.  Ratapan sengsara sahabat-sahabat Babel atas kejatuhannya. 

1.  Para peratap ini, orang-orang yang selama ini dibuai dengan 

kecabulannya, dan yang mendapat untung oleh kekayaan dan 

perdagangannya, yaitu raja-raja dan pedagang-pedagang di 

bumi. 

2.  Cara mereka berkabung. Mereka berdiri jauh-jauh. Bahkan sa-

habat-sahabat Babel pun berdiri jauh-jauh dari kejatuhannya. 

Walaupun mereka telah ambil bagian dalam segala kenikmat-

an dan keuntungannya yang penuh dosa, namun mereka tidak 

rela ikut menanggung segala malapetakanya. Mereka berseru 

dan menangis dengan pedih (ay. 19). Orang-orang yang paling 

terbenam dalam kesombongan dan kenikmatan, mereka itu 

yang paling tidak tahan menanggung malapetaka. 

3. Penyebab ratapan mereka. Bukan dosa mereka, namun  hukum-

an mereka. Roh antikristus yaitu  roh duniawi, jadi dukacita 

mereka pun hanyalah dukacita duniawi. Kekayaan dan barang 

dagangan kota ini, semuanya mendadak lenyap (ay. 12-13), 

musnah tidak dapat ditemukan lagi (ay. 14). Jemaat Tuhan  bisa 

saja jatuh untuk sesaat, namun  akan bangkit kembali. Akan 

namun  kejatuhan Babel akan menjadi keruntuhan untuk 

selamanya. Dukacita ilahi menjadi pendukung di saat derita, 

namun  dukacita duniawi malah menambah berat celaka. 

II. Sukacita dan sorak-sorai terjadi di sorga dan bumi saat Babel 

runtuh (ay. 20).  

1.  Ada di mana-mana sukacita ini saat  itu: sorga dan bumi, 

para malaikat dan semua orang kudus, ikut bergabung. 

2.  Sungguh adil dan pantas. 

(1) Sebab keruntuhan Babel merupakan perbuatan keadilan 

Tuhan . Walaupun mereka semua tidak bersuka di dalam 

kesengsaraan orang, namun mereka punya alasan untuk 

bersuka cita saat menemukan keadilan Tuhan  yang mulia. 

(2) Sebab itu yaitu  kehancuran yang tidak dapat dipulihkan 

lagi (ay. 21). Tempat itu tidak akan dapat dihuni lagi oleh 

manusia, tidak akan ada pekerjaan di sana, tidak ada peng-

hiburan yang akan dinikmati, tidak ada cahaya terlihat di 

sana, selain kegelapan pekat dan sunyi senyap, sebagai 

upah atas kejahatannya yang hebat (ay. 24). Dosa-dosa yang 

begitu menjijikkan seperti itu pantas mendapat kehancuran 

yang sedemikian dahsyat. 

PASAL 19  

I. Gambaran selanjutnya mengenai nyanyian kemenangan dari 

para malaikat dan orang kudus atas keruntuhan Babel (ay. 

1-4). 

II. Perkawinan antara Kristus dan jemaat diumumkan (ay. 5-10). 

III. Peperangan lain yang diadakan oleh Pemimpin jemaat yang 

mulia itu (ay. 10, dst.). 

Nyanyian Kemenangan Sorga atas Keruntuhan Babel 

(19:1-4) 

1 Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari 

himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: “Haleluya! Keselamatan dan 

kemuliaan dan kekuasaan yaitu  pada Tuhan  kita, 2 sebab benar dan adil 

segala penghakiman-Nya, sebab  Ialah yang telah menghakimi pelacur besar 

itu, yang merusakkan bumi dengan percabulannya; dan Ialah yang telah 

membalaskan darah hamba-hamba-Nya atas pelacur itu.” 3 Dan untuk kedua 

kalinya mereka berkata: “Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lama-

nya.” 4 Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersung-

kur dan menyembah Tuhan  yang duduk di atas takhta itu, dan mereka 

berkata: “Amin, Haleluya.” 

Keruntuhan Babel selesai dilaksanakan dan dikumandangkan seba-

gai tidak terpulihkan lagi, dan ini dimulai dengan sorak-sorai keme-

nangan yang kudus atas dia. Ucapan syukur sorak-sorai itu yaitu , 

Haleluya. Dengan perkataan ini mereka mulai, dengannya mereka 

terus bersorak, dan dengannya mereka menutup sorakan mereka (ay. 

4). Doa-doa mereka kini berubah menjadi puji-pujian, teriakan hos-

ana mereka berakhir dalam ucapan haleluya. Mereka memuji Dia 

atas kebenaran firman-Nya dan keadilan perbuatan pemeliharaan-

Nya, terutama dalam peristiwa yang besar ini, yaitu keruntuhan 

Babel (ay. 2). saat  para malaikat dan pada kudus bersorak Hale-

luya, api yang membakar Babel pun semakin ganas (ay. 3). saat  

kita memuji Tuhan  atas apa yang kita miliki, maka itu berarti kita se-

dang berdoa dengan cara yang paling mujarab untuk apa yang masih 

akan terus dilakukan Tuhan  atas diri kita. Puji-pujian para kudus 

meniup api murka Tuhan  menjadi bertambah besar yang melahap mu-

suh mereka dan musuh Tuhan . Ada keselarasan yang penuh berkat 

antara malaikat dan para kudus dalam menyanyikan sorak keme-

nangan ini (ay. 4). 

Nyanyian Perkawinan antara Kristus dan Jemaat 

(19:5-10) 

5 Maka kedengaranlah suatu suara dari takhta itu: “Pujilah Tuhan  kita, hai 

kamu semua hamba-Nya, kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun 

besar!” 6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, 

seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: “Haleluya! 

sebab  Tuhan, Tuhan  kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. 7 Marilah kita 

bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! sebab  hari perkawin-

an Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. 8 Dan 

kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-

kilauan dan yang putih bersih!” (Lenan halus itu yaitu  perbuatan-perbuat-

an yang benar dari orang-orang kudus.) 9 Lalu ia berkata kepadaku: “Tulis-

kanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak 

Domba.” Katanya lagi kepadaku: “Perkataan ini yaitu  benar, perkataan-

perkataan dari Tuhan .” 10 Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk 

menyembah dia, namun  ia berkata kepadaku: “Janganlah berbuat demikian! 

Aku yaitu  hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang 

memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Tuhan ! sebab  kesaksian Yesus yaitu  

roh nubuat.” 

Sebuah epithalamium, atau nyanyian perkawinan, dimulai (ay. 6). 

I.  Konser musik sorgawi. Suara himpunan orang yang besar dan ke-

ras, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat. 

II.  Peristiwa nyanyian ini dilagukan (ay. 7). 

1. Gambaran tentang pengantin wanita , bagaimana ia tam-

pil. Bukan dengan mengenakan pakaian ibu para pelacur yang 

gemerlap dan mentereng, melainkan memakai kain lenan halus 

yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih, yang yaitu  per-

buatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus, dalam 

jubah kebenaran Kristus. Semua perhiasan perkawinan ini 

tidak dia beli sendiri, namun  diterimanya sebagai hadiah besar 

dari Tuannya yang terberkati. 

Kitab Wahyu 19:11-21 

2.  Pesta atau perjamuan kawin yang diumumkan itu sangatlah 

luar biasa sehingga akan membuat bahagia mereka yang diun-

dang menghadirinya, perjamuan yang dibuat dari janji-janji 

Injil, Perkataan ini yaitu  benar, perkataan-perkataan dari 

Tuhan  (ay. 9).  

3.  Rasa sukacita tak terperikan sang rasul. Maka tersungkurlah 

aku di depan kakinya untuk menyembah dia. namun  malaikat 

itu menolak disembah, dengan sedikit rasa tidak senang, “Ja-

nganlah berbuat demikian! Aku yaitu  hamba, sama dengan 

engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian 

Yesus. Engkau, seorang rasul, yang memiliki roh nubuat, 

memiliki kesaksian yang sama untuk disampaikan, sebab  itu 

dalam hal ini kita yaitu  sesama saudara dan hamba. Sem-

bahlah Tuhan , dan Dia saja.” 

Sang Penunggang Kuda Putih 

(19:11-21) 

11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; 

dan Ia yang menungganginya bernama: “Yang Setia dan Yang Benar,” Ia 

menghakimi dan berperang dengan adil. 12 Dan mata-Nya bagaikan nyala api 

dan di atas kepala-Nya ada  banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis 

suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri. 13 Dan Ia 

memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: “Firman 

Tuhan .” 14 Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menung-

gang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih. 15 Dan dari 

mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala 

bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan 

memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Tuhan , Yang 

Mahakuasa. 16 Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: 

“Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan.” 17 Lalu aku melihat seorang 

malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru dengan suara nyaring 

kepada semua burung yang terbang di tengah langit, katanya: “Marilah ke 

sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan Tuhan , perjamuan yang 

besar, 18 supaya kamu makan daging semua raja dan daging semua panglima 

dan daging semua pahlawan dan daging semua kuda dan daging semua 

penunggangnya dan daging semua orang, baik yang merdeka maupun 

hamba, baik yang kecil maupun yang besar.” 19 Dan aku melihat binatang itu 

dan raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka telah berkumpul untuk 

melakukan peperangan melawan Penunggang kuda itu dan tentara-Nya. 20 

Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, 

yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demi-

kian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari binatang itu 

dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan hidup-hidup 

ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang. 21 Dan semua orang 

lain dibunuh dengan pedang, yang keluar dari mulut Penunggang kuda itu; 

dan semua burung kenyang oleh daging mereka. 

Pemimpin agung jemaat dipanggil untuk maju, tampaknya untuk 

mengadakan pertempuran besar itu, yaitu Harmagedon. 

I.  Gambaran tentang Sang Panglima Besar. Tempat kerajaan-Nya, 

dan itu yaitu  sorga. Perlengkapan perang-Nya: Ia digambarkan 

lagi sedang menunggang kuda putih. Ia setia dan benar, Ia benar 

dan adil dalam segala perbuatan-Nya, Ia sanggup melihat sampai 

ke dalam semua kekuatan musuh-musuh-Nya, kekuasaan-Nya 

besar dan luas, banyak mahkota-Nya. Pelindung-Nya: yaitu jubah 

yang telah dicelup dalam darah. Nama-Nya: Firman Tuhan , sebuah 

nama yang tidak diketahui siapa pun kecuali Dia sendiri. 

Kesempurnaan-Nya tidak dapat dipahami oleh makhluk apa pun. 

II.  Pasukan yang dipimpin-Nya (ay. 14). 

III.  Senjata perang-Nya: sebilah pedang tajam, yang keluar dari mulut-

Nya (ay. 15). 

IV. Lambang kekuasaan-Nya, perisai-Nya (ay. 16). 

V.  Undangan diberikan kepada semua burung yang terbang di tengah 

langit, supaya mereka datang dan berbagi dalam rampasan perang 

(ay. 17-18). 

VI. Ikut serta dalam pertempuran. Musuh menyerang dengan kema-

rahan dahsyat. Segala kuasa di bumi dan neraka bersatu, mereka 

berusaha sehabis-habisnya (ay. 19). 

VII. Kemenangan diraih oleh Sang Pemimpin Besar jemaat. Binatang 

itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu semuanya ditawan, 

dan  dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-

nyala, para pengikut mereka dibunuh dengan pedang, dan se-

mua burung berpesta dengan daging mereka. 

PASAL  20  

Di sini kita dapati gambaran tentang, 

I. Diikatnya Iblis selama seribu tahun (ay. 1-3). 

II. Memerintahnya para kudus bersama Kristus selama masa 

yang sama itu (ay. 4-6). 

III. Pembebasan Iblis dan peperangan para kudus, dengan Gog 

dan Magog (ay. 7-10). 

IV. Hari penghakiman (ay. 11, dst.). 

Masa Seribu Tahun; Peperangan 

dengan Gog dan Magog  

(20:1-10) 

1 Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci 

jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya; 2 ia menangkap naga, si 

ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lama-

nya, 3 lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang 

maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesat-

kan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari 

pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya. 4 Lalu aku melihat 

takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka 

diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, 

yang telah dipenggal kepalanya sebab  kesaksian tentang Yesus dan sebab  

firman Tuhan ; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang 

tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka 

hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus 

untuk masa seribu tahun. 5 namun  orang-orang mati yang lain tidak bangkit 

sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama. 6 

Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan 

pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, namun  

mereka akan menjadi imam-imam Tuhan  dan Kristus, dan mereka akan 

memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya. 7 

Dan sesudah  masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari pen-

jaranya, 8 dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat pen-

juru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk ber-

perang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut. 9 Maka 

naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan ten-

tara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. namun  dari langit turun-

lah api menghanguskan mereka, 10 dan Iblis, yang menyesatkan mereka, 

dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan 

nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya. 

I. Nubuat tentang diikatnya Iblis. Kepada siapa pekerjaan ini diper-

cayakan, yaitu seorang malaikat dari sorga. Kristus tidak pernah 

kekurangan kuasa dan alat untuk mematahkan kuasa Iblis. Pe-

laksanaan pekerjaan ini (ay. 2-3). Kekuatan si naga maupun keli-

cikan si ular tidaklah cukup untuk menyelamatkan si Iblis. Malai-

kat melemparkannya ke dalam jurang maut. Iblis dipenjarakan 

kembali, dan dirantai di sana. Malaikat menutup jurang maut itu 

dan memeteraikannya di atasnya. Kita dapati kurun waktu Iblis 

dikurung, yaitu seribu tahun, dan sesudah itu ia akan dilepaskan 

kembali untuk sedikit waktu lamanya.  

II.  Gambaran tentang pemerintahan para kudus selama waktu keti-

ka Iblis diikat (ay. 4-6). Siapa mereka itu yang menerima kehor-

matan yang sedemikian besar ini, yaitu mereka yang telah men-

derita bagi Kristus dan semua orang yang setia mengikuti-Nya. 

Kehormatan dianugerahkan kepada mereka. Mereka dibangkitkan 

dari kematian dan hidup kembali. Mereka memerintah sebagai raja 

bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. Orang-

orang yang menderita bersama Kristus akan memerintah bersama 

Kristus. Ini disebut kebangkitan pertama, yang dianugerahkan ti-

dak kepada siapa pun selain yang melayani Kristus dan menderita 

bagi Dia. Kebahagiaan para hamba Tuhan  ini. Mereka berbahagia 

dan kuduslah (ay. 6). Tidak ada orang yang berbahagia selain yang 

hidup kudus, dan semua orang yang hidup kudus akan berbaha-

gia. Mereka diamankan dari kuasa kematian yang kedua. Mereka 

yang mengalami kebangkitan rohani akan diselamatkan dari 

kuasa kematian kedua. 

III. Gambaran tentang pertempuran dahsyat, sangat hebat, namun  sing-

kat dan menentukan. Kekangan terhadap Iblis akhirnya diangkat. 

Selama dunia ini masih berlangsung, kuasa Iblis di dalamnya tidak 

akan dihancurkan seluruhnya. Begitu Iblis dilepaskan, langsung 

saja ia jatuh kembali ke pekerjaan lamanya, menyesatkan bangsa-

bangsa, sehingga mengaduk-aduk mereka untuk berperang mela-

Kitab Wahyu 20:11-15 

wan para kudus dan hamba-hamba Tuhan . Upaya-upaya Iblis yang 

terakhir tampaknya paling hebat (ay. 8). Yang menjadi para pang-

lima tinggi dalam pasukan di bawah naga ini yaitu  Gog dan 

Magog. Mengenai keduanya ini kita hanya baca dalam Yehezkiel 

38:2, di mana banyak ujud dalam nubuatnya dipinjam dalam nu-

buat di Kitab Wahyu. Barisan dan kedudukan pasukan yang 

menakutkan ini (ay. 9). Celaka dan hukuman terhadap pasukan 

besar yang hebat ini, Iblis. Sekarang ia dilemparkan ke dalam 

neraka, bersama kedua perwira utamanya, binatang dan nabi 

palsu itu, untuk disiksa siang malam sampai selama-lamanya. 

Takhta Pengadilan Kristus  

(20:11-15) 

11 Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di 

atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan 

lagi tempatnya. 12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri 

di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab 

lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut per-

buatan mereka, berdasar  apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. 13 

Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut 

dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, 

dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya. 14 Lalu maut 

dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian 

yang kedua: lautan api. 15 Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya 

tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu. 

Sesudah habis binasa kerajaan Iblis, tibalah gambaran tentang hari 

penghakiman. Ini akan menjadi hari yang besar, hari besar, saat  

kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus. 

1.  Kita akan melihat takhta putih yang besar, sangat mulia dan adil 

dan benar sepenuhnya. 

2.  Sang Hakim, Tuhan Yesus Kristus. Dari hadapan-Nya lenyaplah 

bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.  

3.  Orang-orang yang akan dihakimi (ay. 12). Tidak ada orang yang di-

anggap hina sampai tidak punya talenta untuk dimintai pertang-

gungan jawab, dan tidak ada yang menganggap diri orang besar 

sampai bisa menghindar dari peradilan pengadilan ini. Tidak hanya 

yang masih hidup saat kedatangan Kristus, namun  juga semua yang 

mati sebelumnya. 

4. Aturan penghakiman ditetapkan: dibuka semua kitab. Kitab kemaha-

tahuan Tuhan , dan kitab hati nurani pendosa. Dan dibuka juga 

sebuah kitab lain, yaitu Kitab Suci, kitab hukum sorga, peraturan 

hidup. 

5. Perkara yang diadili: perbuatan orang-orang, apa yang telah mereka 

lakukan dan apakah itu baik atau jahat.  

6.  Hasil dari peradilan dan hukumannya. Semua orang yang telah 

mengikat perjanjian dengan maut dan telah mengadakan persetuju-

an dengan dunia maut (Yes. 28:15) akan dihukum bersama sekutu-

sekutu neraka mereka, dilemparkan bersama mereka ke dalam laut-

an api. namun  orang-orang yang namanya tertulis di dalam kitab itu 

akan dinyatakan benar dan diputus bebas oleh Sang Hakim. 

PASAL  2 1  

ari merekah, dan bayang-bayang menghilang. Sebuah dunia 

yang baru sekarang muncul, sesudah  dunia yang sebelumnya 

sudah punah. 

I. Kata-kata pendahuluan mengenai penglihatan Yerusalem baru 

(ay. 1-9). 

II. Penglihatan itu sendiri (ay. 10, dst.). 

Penglihatan mengenai Yerusalem Baru 

(21:1-8) 

1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang 

pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi. 2 

Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, 

dari Tuhan , yang berhias bagaikan pengantin wanita  yang berdandan 

untuk suaminya. 3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu 

berkata: “Lihatlah, kemah Tuhan  ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan 

diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia 

akan menjadi Tuhan  mereka. 4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari 

mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabung-

an, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu te-

lah berlalu.” 5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: “Lihatlah, Aku men-

jadikan segala sesuatu baru!” Dan firman-Nya: “Tuliskanlah, sebab  segala 

perkataan ini yaitu  tepat dan benar.” 6 Firman-Nya lagi kepadaku: “Semua-

nya telah terjadi. Aku yaitu  Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. 

Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air 

kehidupan. 7 Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan 

Aku akan menjadi Tuhan nya dan ia akan menjadi anak-Ku. 8 namun  orang-

orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-

orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-

penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian 

mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah 

kematian yang kedua.” 

I.  Sebuah dunia baru sekarang tampak di mata kita (ay. 1). Untuk 

menyiapkan jalan bagi dimulainya dunia baru ini, maka dunia 

lama telah berlalu.  

II. Dalam dunia baru ini, Rasul Yohanes melihat kota yang kudus, 

Yerusalem yang baru, turun dari sorga. Yerusalem baru ini yaitu  

jemaat Tuhan  dalam keadaannya yang baru dan sempurna, yang 

berhias bagaikan pengantin wanita  yang berdandan untuk 

suaminya.  

III. Kehadiran Tuhan  yang membahagiakan bersama umat-Nya diku-

mandangkan di sini (ay. 3). Kehadiran Tuhan  bersama jemaat-Nya 

merupakan kemuliaan jemaat. Kehadiran Tuhan  di tengah umat-

Nya di sorga tidak terganggu seperti di bumi ini, di sana Ia ber-

diam dengan mereka terus-menerus. Mereka akan menjadi umat-

Nya dan Ia akan menjadi Tuhan  mereka. 

IV. Keadaan yang baru dan terberkati ini akan bebas dari segala 

susah dan duka. Segala air mata akan dihapus. Tuhan  sendiri, 

sebagai Bapa mereka yang lembut hati, dengan tangan-Nya 

sendiri, akan menghapus segala air mata dari mata anak-anak-

Nya. Mereka tidak akan tanpa air mata bila Tuhan  tidak datang 

dan menghapus air mata mereka. Segala penyebab dukacita akan 

disingkirkan.  Tidak akan ada lagi perkabungan, dan sebab  itu 

tidak akan ada ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu 

yang lama itu telah berlalu.  

V.  Kebenaran dan kepastian dari keadaan yang membahagiakan ini 

disahkan oleh firman dan janji Tuhan  (ay. 5-6). Tuhan  ingin agar 

firman dan janji-Nya ini ditulis, supaya diingat selamanya, dan 

dipakai terus-menerus oleh umat-Nya. Segala perkataan ini ada-

lah tepat dan benar, dan perkataan berikutnya lagi, Semuanya 

telah terjadi, sangat pasti janji itu seperti sudah dilaksanakan. 

Kita boleh dan sudah merupakan keharusan untuk memegang 

janji Tuhan  sebagai pembayaran yang sudah dilakukan sekarang 

ini. Jika Ia sudah berkata bahwa Ia menjadikan segala sesuatu 

baru, maka semuanya telah terjadi. Gelar kehormatan-Nya meru-

pakan jaminan akan pemenuhan penuh janji-Nya, Alfa dan Omega, 

Yang Awal dan Yang Akhir. Sebagaimana kuasa dan kehendak-Nya 

Kitab Wahyu 21:9-27 

merupakan penyebab pertama dari segala sesuatu, maka begitu 

pula kesenangan dan kemuliaan-Nya merupakan tujuan akhir, 

dan rancangan-Nya tidak akan gagal. Manusia bisa merencanakan 

sesuatu yang tidak pernah bisa dilaksanakannya, namun  firman 

Tuhan  kita tetap untuk selama-lamanya. Tidaklah selaras dengan ke-

baikan Tuhan  dan kasih-Nya kepada umat-Nya, jika Ia menumbuh-

kan keinginan kudus dalam diri mereka namun  pada saat yang sama 

tidak mau memuaskan hati mereka dengan semestinya. sebab  itu, 

umat-Nya boleh merasa yakin bahwa Ia memberi mereka minum 

dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.  

VI. Keagungan kebahagiaan akan datang ini dikumandangkan. Keba-

hagiaan besar ini cuma-cuma: Ia memberi minum dengan cuma-

cuma dari mata air kehidupan. Kepenuhannya. Mereka memper-

oleh semuanya ini (ay. 7). Dia yaitu  semua di dalam semua. Hak 

dan kedudukan yang mereka peroleh dalam menikmati kebaha-

giaan ini yaitu  sebagai anak-Ku, sebuah gelar yang sangat pasti 

dan tidak akan hilang. Keadaan ini luar biasa sangat berbeda 

dibandingkan  keadaan orang-orang fasik (ay. 8). Dosa-dosa dari orang-

orang yang binasa. Orang-orang penakut berada di urutan depan 

dalam daftar hitam ini. Mereka ini orang-orang yang begitu jahat 

dan kejam sampai tidak berani memikul salib Kristus, namun  juga 

begitu putus asanya sampai terjerumus ke dalam segala macam 

kejahatan yang menjijikkan. Hukuman mereka. Mereka tidak 

ingin dibakar demi Kristus, dan sebab  itu harus dibakar dalam 

neraka demi dosa. Mereka harus mengalami kematian lain sesudah  

kematian jasmani. Kesakitan luar biasa dan kengerian kematian 

yang pertama mengantar mereka kepada kengerian dan kesakitan 

kematian kekal yang teramat jauh lebih perih lagi.  

Penglihatan mengenai Yerusalem Baru 

(21:9-27) 

9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh 

cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata 

kepadaku, katanya: “Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pe-

ngantin wanita , mempelai Anak Domba.” 10 Lalu, di dalam roh ia mem-

bawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan 

kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Tuhan . 11 

Kota itu penuh dengan kemuliaan Tuhan  dan cahayanya sama seperti permata 

yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. 12 Dan 

temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di 

atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis 

nama kedua belas suku Israel. 13 Di sebelah timur ada  tiga pintu ger-

bang dan di sebelah utara tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga 

pintu gerbang dan di sebelah barat tiga pintu gerbang. 14 Dan tembok kota 

itu memiliki  dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas 

nama kedua belas rasul Anak Domba itu. 15 Dan ia, yang berkata-kata 

dengan aku, memiliki  suatu tongkat pengukur dari emas untuk mengukur 

kota itu serta pintu-pintu gerbangnya dan temboknya. 16 Kota itu bentuknya 

empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia mengukur kota itu 

dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan 

tingginya sama. 17 Lalu ia mengukur temboknya: seratus empat puluh empat 

hasta, menurut ukuran manusia, yang yaitu  juga ukuran malaikat. 18 

Tembok itu terbuat dari permata yaspis; dan kota itu sendiri dari emas tulen, 

bagaikan kaca murni. 19 Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan 

segala jenis permata. Dasar yang pertama batu yaspis, dasar yang kedua 

batu nilam, dasar yang ketiga batu mirah, dasar yang keempat batu zamrud, 

20 dasar yang kelima batu unam, dasar yang keenam batu sardis, dasar yang 

ketujuh batu ratna cempaka, yang kedelapan batu beril, yang kesembilan 

batu krisolit, yang kesepuluh batu krisopras, yang kesebelas batu lazuardi 

dan yang kedua belas batu kecubung. 21 Dan kedua belas pintu gerbang itu 

yaitu  dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan 

jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening. 22 Dan aku tidak 

melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Tuhan , Tuhan Yang Mahakuasa, yaitu  

Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu. 23 Dan kota itu tidak memerlu-

kan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Tuhan  

meneranginya dan Anak Domba itu yaitu  lampunya. 24 Dan bangsa-bangsa 

akan berjalan di dalam cahayanya dan raja-raja di bumi membawa kekayaan 

mereka kepadanya; 25 dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup pada 

siang hari, sebab malam tidak akan ada lagi di sana; 26 dan kekayaan dan 

hormat bangsa-bangsa akan dibawa kepadanya. 27 namun  tidak akan masuk 

ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau 

dusta, namun  hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan 

Anak Domba itu. 

Sekarang kita tiba pada penglihatan itu sendiri. 

I.  Orang yang membuka penglihatan Rasul Yohanes (ay. 9). Tuhan  

memiliki beragam pekerjaan dan tugas bagi malaikat-malaikat-

Nya yang kudus. Mereka siap sedia melaksanakan setiap tugas 

yang mereka terima dari Tuhan .  

II.  Tempat yang di atasnya Rasul Yohanes mendapat penglihatan yang 

penuh kemuliaan ini. Ia dibawa ke atas sebuah gunung. Orang-

orang yang mau mendapat penglihatan yang jelas mengenai sorga 

harus mendekat semampu mereka ke sorga, ke gunung penglihatan. 

III. Apa yang dilihatnya (ay. 10). Jemaat Tuhan  dalam keadaannya 

yang mulia, sempurna, penuh kemenangan. 

Kitab Wahyu 21:9-27 


1. Bagian luar kota itu, yakni temboknya dan pintu gerbangnya.  

(1) Tembok untuk keamanan. Sorga itu aman baik tempat 

maupun keadaannya. Tinggi temboknya (ay. 17), cukup se-

bagai hiasan dan untuk keamanan. Bahannya: bagaikan 

permata yaspis (ay. 11). Kota ini memiliki tembok yang 

tidak dapat ditembus serta juga sangat mulia. Bentuknya: 

di Yerusalem baru segala sesuatu sama murni dan sempur-

nanya. Ukuran dari temboknya (ay. 15-16). Di sini ada cu-

kup ruangan untuk seluruh umat Tuhan , Di rumah Bapa-Ku 

banyak tempat tinggal. Dasar-dasar atau fondasi dari 

tembok itu (ay. 19). Fondasi-fondasi digambarkan menurut 

jumlah mereka, dua belas, menunjuk kepada kedua belas 

rasul (ay. 14). Bahan dari fondasi-fondasi ini, banyak ma-

cam dan mulia, dibuat dari dua belas jenis batu mulia.  

(2) Pintu gerbang untuk masuk. Sorga bukan tempat yang ti-

dak dapat dimasuki. Ada izin masuk cuma-cuma bagi se-

mua orang yang dikuduskan. Jumlah pintu gerbangnya, 

dua belas pintu gerbang, menurut jumlah kedua belas suku 

Israel. Semua orang Israel sejati diberi jalan masuk ke da-

lam Yerusalem baru. Para penjaganya, dua belas malaikat, 

untuk memperbolehkan dan menyambut beberapa suku 

Israel rohani. Tulisan pada pintu gerbang, nama kedua belas 

suku Israel, untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki  

hak atas pohon kehidupan dan untuk masuk ke dalam kota 

melalui pintu-pintu gerbang itu. Keadaan di pintu-pintu ger-

bang. Sebagaimana kota itu memiliki  empat persegi 

yang sama besarnya, yang menunjuk pada keempat pen-

juru dunia, demikian pula pada tiap persegi itu ada  

tiga pintu gerbang, yang menandakan bahwa ada jalan ma-

suk cuma-cuma dari setiap penjuru dunia. Bahan-bahan 

dari pintu-pintu gerbang ini. Semuanya terbuat dari muti-

ara, setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara. Kristus 

yaitu  mutiara yang agung harganya, dan Dia yaitu  jalan 

kita menuju Tuhan . Tidak ada sesuatu apa pun di dunia ini 

yang cukup megah untuk menandingi kemuliaan sorga. 

2.  Bagian dalam dari Yerusalem baru (ay. 22-27). Hal pertama 

yang kita amati yaitu  jalanan kota itu (ay. 21). Para kudus di 

sorga berjalan di atas emas. Para kudus di sana ada dalam 

keadaan beristirahat, namun  bukan sekadar istirahat yang diam 

begitu saja, namun  dalam keadaan bergerak penuh keceriaan: 

Dan bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya. Mere-

ka berjalan dengan Kristus dalam baju lenan putih. Mereka 

bersekutu tidak hanya dengan Tuhan , namun  juga satu sama 

lain. 

(1) Bait Suci Yerusalem baru, bukan bait dari benda, sebab 

Tuhan , Tuhan Yang Mahakuasa, yaitu  Bait Sucinya, demi-

kian juga Anak Domba itu.  

(2) Cahaya dari kota ini (ay. 23). Cahaya matahari tidak diperlu-

kan, sebab kemuliaan Tuhan  meneranginya dan Anak Domba 

itu yaitu  lampunya. Tidak perlu matahari atau bulan, se-

perti kita di sini tidak perlu menyalakan lilin di siang hari 

terang. 

(3) Para penghuni kota ini. Jumlah mereka, yaitu seluruh bang-

sa-bangsa dari jiwa-jiwa yang diselamatkan. Semua orang 

banyak yang dimeterai di bumi diselamatkan di sorga. Mar-

tabat mereka, beberapa yaitu  raja-raja dan para pemimpin 

saat  di bumi. Tuhan  akan memiliki beberapa dari segala de-

rajat dan tingkatan manusia untuk memenuhi istana-istana 

sorgawi, tinggi dan rendah. Mereka terus-menerus masuk ke 

dalam kota ini: pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup. 

Mereka yang dikuduskan selalu menemukan pintu-pintu 

gerbang terbuka.  

(4) Perlengkapan kota ini: kekayaan dan hormat bangsa-bang-

sa akan dibawa kepadanya. Apa saja yang unggul dan ber-

nilai di dunia ini akan dinikmati di sana dalam jenis yang 

lebih diperhalus dan dalam derajat yang jauh lebih unggul. 

(5) Kemurnian sejati tanpa campuran dari semua orang yang 

menjadi milik Yerusalem baru (ay. 27). Di sana tidak akan 

ada ketidakmurnian yang tersisa dalam diri para kudus. 

Sekarang di bumi ini mereka merasa sedih dengan kebejat-

an yang bercampur dengan segala kasih karunia yang me-

reka miliki, namun  saat  mereka masuk ke dalam tempat 

kudus nanti, mereka dibasuh dalam bejana pembasuhan 

yang berisi darah Kristus, dan dipersembahkan kepada 

Bapa tanpa noda. Di sana orang-orang yang tidak murni 

tidak akan diakui di antara mereka. Di Yerusalem baru ada 

sebuah perhimpunan yang sepenuhnya murni. Bebas dari 

Kitab Wahyu 21:9-27 

segala sesuatu yang duniawi. Tidak ada orang yang mela-

kukan kekejian yang diperbolehkan masuk sorga. Bebas 

dari kemunafikan, dari segala kebohongan. Mereka tidak 

dapat menerobos masuk ke dalam Yerusalem baru. 

  


 

PASAL  22  

I. Gambaran selanjutnya dari keadaan jemaat di sorga (ay. 1-5). 

II. Peneguhan kebenaran penglihatan ini dan semua penglihat-

an lainnya dari kitab ini (ay. 6-19). 

III. Penutup (ay. 20-21). 

Keadaan Jemaat Sorgawi 

(22:1-5) 

1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan 

kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Tuhan  dan takhta Anak Domba itu. 2 

Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, 

ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan 

sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-

bangsa. 3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Tuhan  dan takhta Anak 

Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah 

kepada-Nya, 4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan 

tertulis di dahi mereka. 5 Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka 

tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Tuhan  

akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai 

selama-lamanya. 

Keadaan sorgawi di sini digambarkan sebagai sebuah firdaus. Sebuah 

firdaus dalam sebuah kota, atau seluruh kota ada dalam sebuah 

firdaus! Di taman firdaus yang pertama dulu hanya ada dua orang 

yang memandang keindahannya. namun  di taman firdaus yang kedua 

ini seluruh kota-kota dan bangsa-bangsa akan menemukan kegem-

biraan dan kepuasan berlimpah. 

I.  Sungai firdaus. Sumber mata airnya, yaitu takhta Tuhan  dan takh-

ta Anak Domba itu. Sumber dari semua anugerah, penghiburan 

dan kemuliaan kita ada dalam Tuhan . Dan semua aliran yang 

mengalir dari Dia yaitu  melalui Anak Domba. Mutunya, jernih 

bagaikan kristal. Semua aliran penghiburan di bumi ini keruh 

berlumpur. namun  aliran-aliran yang sorgawi ini jernih, memberi 

hidup, bagi mereka yang meminum darinya. 

II.  Pohon kehidupan, dalam firdaus ini. Pohon seperti ini dahulu ada 

dalam firdaus di bumi (Kej. 2:9). namun  pohon kehidupan yang di 

sorga ini jauh mengunggulinya. Letaknya, di tengah-tengah jalan 

kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu. Pohon kehi-

dupan ini diberi makan oleh air murni dari sungai yang mengalir 

dari takhta Tuhan . Buah-buah dari pohon ini. Ia mengeluarkan 

banyak macam buah, dua belas kali. Ia mengeluarkan buah di 

segala waktu, tiap-tiap bulan sekali. Selalu ada buah di pohon itu. 

Buahnya tidak hanya menyenangkan, namun  juga menyehatkan. 

Kehadiran Tuhan  di sorga merupakan kesehatan dan kebahagiaan 

orang-orang kudus. 

III. Kebebasan sempurna firdaus ini dari segala sesuatu yang jahat 

(ay. 3). Tidak ada ular tua di sana, seperti di firdaus bumi dahulu. 

Iblis tidak punya apa-apa di sana untuk dikerjakan.  

IV. Kebahagiaan istimewa luar biasa di firdaus ini. Di sana orang-

orang kudus akan memandang wajah Tuhan . Tuhan  akan mengakui 

mereka sebagai memiliki meterai dan nama pada dahi mereka. 

Mereka akan memerintah bersama Dia sebagai raja sampai sela-

ma-lamanya. Dan semua ini akan mereka lakukan dengan penge-

tahuan dan sukacita yang sempurna, dengan berjalan dalam 

terang Tuhan. Dan ini bukan hanya selama suatu waktu, namun  

sampai selama-lamanya. 

Peneguhan akan Kebenaran Kitab Ini 

(22:6-19) 

6 Lalu Ia berkata kepadaku: “Perkataan-perkataan ini tepat dan benar, dan 

Tuhan, Tuhan  yang memberi roh kepada para nabi, telah mengutus malaikat-

Nya untuk menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera 

terjadi.” 7 “Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang me-

nuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!” 8 Dan aku, Yohanes, akulah 

yang telah mendengar dan melihat semuanya itu. Dan sesudah  aku mende-

ngar dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah 

menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya. 9 namun  ia 

berkata kepadaku: “Jangan berbuat demikian! Aku yaitu  hamba, sama 

Kitab Wahyu 22:6-19 ?

seperti engkau dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka yang 

menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah Tuhan !” 10 Lalu ia berkata 

kepadaku: “Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab 

ini, sebab waktunya sudah dekat. 11 Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah 

ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan 

barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa 

yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!” 12 “Sesungguhnya Aku 

datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada 

setiap orang menurut perbuatannya. 13 Aku yaitu  Alfa dan Omega, Yang 

Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.” 14 Berbahagia-

lah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas 

pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam 

kota itu. 15 namun  anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, 

orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang 

yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar. 16 “Aku, Yesus, 

telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini 

kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku yaitu  tunas, yaitu keturunan Daud, bin-

tang timur yang gilang-gemilang.” 17 Roh dan pengantin wanita  itu ber-

kata: “Marilah!” Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: 

“Marilah!” Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa 

yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma! 18 Aku 

bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat 

dari kitab ini: “Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkata-

an ini, maka Tuhan  akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka 

yang tertulis di dalam kitab ini. 19 Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu 

dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Tuhan  akan mengambil 

bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di 

dalam kitab ini.” 

Di sini kita dapati peneguhan yang khidmat akan kebenaran dari 

semua isi kitab ini. 

1. Ini diteguhkan melalui nama dan kodrat Tuhan  yang menyingkap-

kan semua temuan ini: Dialah Tuhan Tuhan , setia dan benar. 

2. Melalui para utusan yang Dia pilih. Para malaikat kudus memper-

lihatkan semua isi kitab kepada para orang kudus Tuhan . 

3. Semua isi kitab ini akan segera dibenarkan melalui penggenapan-

nya. Kristus akan bergegas, Aku datang segera.  

4. Melalui kelurusan hati dan kesetiaan malaikat yang menjadi pe-

nuntun Rasul Yohanes dan penafsir dari semua penglihatan itu. 

5. Melalui perintah yang diberikan kepada Rasul Yohanes untuk 

membiarkan kitab nubuat ini terbuka, untuk dicermati oleh 

semua orang. Rasul Yohanes tidak berbicara diam-diam. 

6. Melalui pengaruh yang diakibatkan kitab ini terhadap manusia. 

Mereka yang cemar dan tidak benar akan terus berbuat demikian, 

sedang  yang lurus hatinya di hadapan Tuhan  akan terus 

dikuduskan oleh kitab ini. 

7. Peraturan penghakiman Kristus akan berlaku pada hari besar itu. 

Ia akan memberi upah dan hukuman kepada manusia sesuai 

dengan perbuatan mereka, apakah seturut atau tidak dengan 

firman Tuhan . 

8.  Isi kitab ini yaitu  firman-Nya, yaitu Dia yang yaitu  pemberi, 

penggenap, dan pemberi upah iman dan kekudusan kepada 

umat-Nya (ay. 13-14). Dia Yang Awal dan Yang Akhir. Oleh fir-

man-Nya Ia memberi kepada umat-Nya hak atas pohon-pohon 

kehidupan, dan pintu masuk ke sorga.  

9.  Isi kitab ini menghukum dan mengeluarkan dari sorga semua 

orang fasik, dan khususnya setiap orang yang mencintai dusta 

dan yang melakukannya (ay. 15). 

10. Isi kitab ini diteguhkan oleh kesaksian Yesus, yang yaitu  Roh 

nubuat. Dialah sumber dari segala terang, bintang timur yang 

gilang-gemilang, dan Dia telah memberi  kepada semua je-

maat-Nya terang bintang pagi atau bintang timur dari nubuat ini, 

untuk memberi kepastian kepada mereka tentang terang dari 

hari yang sempurna itu, yang sedang mendekat. 

11. Isi kitab ini diteguhkan dengan undangan terbuka kepada semua 

orang untuk datang dan ambil bagian dari aliran-aliran air 

kehidupan. Undangan ini ditawarkan kepada semua orang yang 

merasa haus dalam jiwa mereka, yang tidak dapat dipadamkan 

oleh apa pun di dunia ini. 

12. Isi kitab ini diteguhkan oleh kesaksian bersama dari Roh Tuhan  

dan Roh yang mulia itu yang diam dalam diri semua anggota 

jemaat Tuhan  yang sejati. Roh dan pengantin wanita  itu. 

13. Isi kitab ini diteguhkan oleh hukuman yang sungguh khidmat 

(ay. 18-19). Hukuman ini bagaikan sebuah pedang yang menyala-

nyala, untuk menjaga aturan hukum Kitab Suci dari tangan-

tangan cemar. 

Penutup 

(22:20-21) 

20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: “Ya, Aku datang 

segera!” Amin, datanglah, Tuhan Yesus! 21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyer-

tai kamu sekalian! Amin. 

Kitab Wahyu 22:20-21 

Sekarang kita tiba pada bagian penutup dari seluruh kitab ini.  

I.  Ucapan selamat berpisah Kristus kepada jemaat-Nya. Ya, Aku da-

tang segera. Sama seperti saat  Ia naik ke sorga, sesudah  Ia bang-

kit, Ia berpamitan dengan sebuah janji akan kehadiran-Nya yang 

mulia, demikian juga di sini Ia berpisah dengan sebuah janji akan 

kembali segera. Penglihatan ini dimaksudkan untuk digenapi 

pada suatu waktu tertentu, dan tidak akan ditahan-tahan. Ia 

akan datang segera. 

II.  Gema hati jemaat kepada janji Kristus. Iman percayanya teguh: 

Amin, begitulah yang terjadi, dan begitulah yang akan terjadi. 

Keinginannya sungguh-sungguh: Amin, datanglah, Tuhan Yesus. 

Janganlah kita berpuas hati sampai ada roh yang demikian ber-

embus dalam diri kita. Seperti inilah bahasa dari jemaat sulung, 

dan kita harus bergabung dengan mereka. Apa yang datang dari 

sorga berupa sebuah janji, harus kita kembalikan ke sorga dalam 

sebuah doa, “Datanglah, Tuhan Yesus. Selesaikanlah rencana-Mu 

yang agung, dan genapilah seluruh firman itu, yang dengannya 

Engkau telah membuat umat-Mu berharap.” 

III. Ucapan berkat dari Rasul Yohanes, yang menutup seluruh kitab: 

Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin. Tidak 

ada yang harus diinginkan oleh kita lebih dari hal ini, bahwa 

kasih karunia Kristus kiranya bersama kita di dunia ini, untuk 

menyiapkan kita bagi kemuliaan Kristus di dunia lain. Kepada 

doa yang penuh arti ini, hendaklah kita tambahkan dengan sepe-

nuh hati perkataan Amin, sambil berharap dengan segala kesung-

guhan hati dan rasa haus akan pengaruh-pengaruh besar dari 

Yesus dalam jiwa kita. Dan kiranya juga kehadiran-Nya yang 

penuh rahmat bersama kita, hingga kemuliaan menyempurnakan 

seluruh kasih karunia-Nya kepada kita.