n ini pernah terjadipada Nabi ffi,
di dalam mimpi, hal itu
sementara mimpi para Nabi pasti benar, bahkan para ulama menganggapnya salah satu tingkatan wahyu."
Di antara dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah hadits
'Aisyah dg, , diaberkata bahwa Rasulullah ffi bersabda:
;; ;y y" e ei\.g,erlri r -.,5 ;is'Y, #r$ii if #ri n
";e
bl*|,3a- 3!'aui..4 e\\v
'Engkau ('Aisyah) telah diperlihatkan kepadaku sebanyak dua kali
,.b."l.r.rr rt., -.nikah denganmu. Aku melihat Malaikat membawamu
di dalam sepotong kain sutJra. Ketika aku berkata kepadanya:-'Bukalah!'
maka i, prrr, ,rr.ribrkrnya dan terny^taitu adalah engkau. Aku berkata
lagi: .Jika ini berasal daii Allah, maka semoga Dia mewuiud\11nya.'
rl*,rdirrr, aku kembali melihatmu dibawa oleh Malaikat di dalam
sepotong kain sutera. Tatkala aku berkata: 'Bukalah!' maka ia pun
*.rrrbrrfrnya dan ternyataitu adalah engkau. Aku pun berkata: 'Jika
ini berasal iari Allah, maka semoga Dia mewujudkannya."'su
Malaikat y^ngdisebutkan dalam hadits ini berwujud seorang
laki-laki, sebagaimana disebutkan dalam riwayat lain:
kr-r b Y"')-q*Jtr''l ll
"Tiba-tiba, seorang laki-laki membawamu di dalam saraqabsl (sepotong
kain) dari sutera."tt
Dalil lain yang menunjukkan hal tersebut adalah hadits Samurah
bin Junda b #,bih*arrrrya Rasulullah srbersabda: " sesungguhnYl
tadi-alrm atu didatangi dua Malaikat. Keduanya menyuruhku pergi
seraya berkata kepadaku: 'Pergilah!' ... Di dalamnya iuga (disebutkan):
"Kami pun pergi. Setelah itu, kami bertemu dengan seorang laki-laki
yangberwajah sangat buruk, seakan-akan ia laki-laki paling buruk yang
pernah engkau lihat. Di dekatnya terdapat api yang dinyalakannya.
Lalu, ia berjalan di sekitarnya ..." Pada akhir hadits itu, beliau bersabda:
'Adapun laki-laki yangsangat buruk wajahnyayangberada di sisi api,
lalu ia menyalakannya dan berjalan di sekitarnya , dia adalah Malaikat
Malik, penjaga Neraka Jahannam."5e
Peristiwa Nabi ffi melihat Malaikat dalam bentuk seorang laki
laki juga diterangkan dalam Sbabiibul Bukbari, Bab "Bad-ul Khalqi":
"Sesungguhnya beliau melihat Jibril, Mika-il, dan Malik dalam sosok
laki-laki."uo
Melihat Malaikat dalam mimpi juga pernah dialami oleh orang
selain Nabi ffi, sebagaimana diterangkan dalam hadits 'Abdullah
bin 'Umar 4#,: "...Aku melihat di dalam mimpi seakan-akan dua
Malaikat mengambilku lalu membawaku (melihat) Neraka. Ia (Neraka)
berbentuk melingkar seperti sumur dan memiliki dua tanduk.ut Di
dalamnya terdapat orang-orang yang kukenal. Aku berkata: 'Aku
pun berlindung kepada Allah dari api Neraka.' Lalu, kami menemui
Malaikat lainnya. Ia berkata kepadaku: 'Engkau tidak akan mendapatkan
bahaya.'Sesudah itu, aku menceritakannya kepada Hafshah, kemudian
Hafshah menceritakannya kepada Rasulullah M. Beliau bersabda:
'Sebaik-baik laki-laki adalah'Abdullah jika ia rajin melakukan shalat
malam.' Setelah itu, 'Abdullah tidak pernah tidur pada malam hari,
kecuali hany a sebentar. "62
Hadits ini menunjukkan Malaikat mungkin saja dilihat dalam
mimpi oleh manusia selain Nabi ffi. Akan tetapi, perlu diketahui
bahwa mimpi seperti ini bukanlah sumber syarr'at, tetapi sama saja
seperti mimpi-mimpi lainnya. Mimpi bisa berupa berita gembira,
ancaman, ataupun waswas pribadi. Adapun menjadikannya sebagai
sumber penentuan hukum, sebagaimana yang dilakukan oleh orangorang sufi yang bodoh, tentu saja hal ini merupakan kesalahan yang
sangat jelas. Sebab, boleh jadi syaitan mempermainkan manusia
dengan menyaru sebagai Malaikat lalu menyuruhnya melakukan
hal-hal yang diharamkan atau meninggalkan berbagai kewajiban.
Akibatnya, orangtersebut membenarkannya sehingga akhirnya hal
itu membinasakannya, ual'iyaadzu billah.
Dapatkah Malaikat melihat Allah w;; ?
Tidak ada dalil shahih y^ngmenunjukkan Malaikat dapat melihat
Allah wj di dunia. Allah sendiri tidak mengizinkan para NabiNya
untuk bisa melihat-Nya di alam fana ini. Dia terlindungi dari makhlukNya di balik hijab dari cahaya-Nya; yang seandainya hijab tersebut
dibuka, niscaya cahaya wajah-Nya akan membinasakan seluruh
makhluk. Dengan demikian, berarti semua makhluk tidak dapat
melihat-Nya di dunia, uallaahu a'lam.
D. Kematian para Malaikat
Di antara keagungan Allah dan kesempurnaan Rububiyyah-Nya
adalah kekekalan y ang hany a dimilikiNya.
Allah \H berfirman:
"Janganlab kamu sembah di samping (menyembab) Allah, Rabb apa
pun ydng lain, tidak ada ilab (yong berhak disembab) melainkan Dia.
Tiap+iap sesud.tu pdsti binasa, kecuali wajab-Nya (Allab). Bagi-Nyalah
segalapenentuAn, dan hanya kepada-Nyalab kamu dikembalikan." (QS.
Al-Qashash: 88)
sernudyangada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Rabbmu
y dng rnernpuny d.i kebes aran dan kemuli.aan." (QS. Ar-Rahm aan: 26-27)
Ibnu Katsir '#E berkata: "Allah memberitahukan bahwa semua
penghuni bumi akan binasa dan mati secara keseluruhan, demikian pula
penduduk langit, kecuali yangdikehendaki Allah. Tidak ada seorang
pun yang tertinggal selain Allah. Sesungguhnya Rabb \€ tidak akan
mati. Dialah Yang Mahahidup dan Yang tidak akan pernah mati."63
Para ulama berbeda pendapat mengenai makhluk yang dikecualikan
dalam firman-Nya:
ce'y 'd'ix\
"DAn ditiuplab sangkakala, maka matilab siapa ydng di langit dan di
bumi kecuali siapa y ang dikeh endaki A llab. Kemudian ditiup s angkakala
itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri Tnenunggu (putusannya
masing-masing)." (QS. Az-Zumar: 68)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah 4!'M berkata: "Pengecualian
tersebut mencakup para bidadariyangberada di dalam Surga. Sebab, di
dalam Surga tidak terdapat kematian. Pengecualian itu juga mencakup
hal lainnya. Akan tetapi, kita tidak boleh menetapkan secara pasti
apa sqa yangtermasuk hal tersebut karena dalam Kitab-Nya, Allah
menyebutkannya secara mutlaq (umum)."u.
Ibnu Katsir 4!$5 berkata: "Tiupan ini adalah tiupan y^tgkedua,
yaitu tiupan melengkingyangmembuat semua yarTg hidup menjadi
mati, baik ia penghuni langit maupun penghuni bumi, kecuali yang
dikehendaki Allah, sebagaimana disebutkan dengan tegas dalam hadits
ash-Shuur (sangkakala) yangmasyhur. Kemudian, semua makhluk yang
masih tersisa akan dimatikan, hingga yalgterakhir akan mati adalah
Malaikat maut. Maka tinggallah Allah sendirian Yang Mahahidup danMaha Berdiri sendiri, Yang Peftama, Dialah yattgtinggal selamanya,
dan Yang kekal abadi."u'
Dalam meniawab Perttny^an sePutar kematian para Malaikat,
Syaikhul Islam Ibnu Tii^iyy.^h +sy" berkata: ..Yang diyakini oleh
*ryorit., kaum Muslimin adalah semua makhluk hidup ak11r.mati,
t.r*rrrk para Malaikat, bahkan Malaikat Maut sekalipun. +11ah. \ry
Mahakuao rrrt.rk mematikan lalu menghidupkan mereka kembali,
sebagaimana Dia mamPu mematikan manusia dan iin kemudian menghidupkan mereka lagi.
Allah \iM berfirman:
# @ . .. Xi; 5; fr ;3; f';\Ai G'^i-,sii ,*'y \'\r'/-
"Dd,n Dialah ydng menciptahan (manusia) dari permulaan, k'emudian
**gr*bolikdn (i* Shi"pk"n)ny a kembali, dan mmgbil'upkan k embali
itu idalah lebib mudib bagi'Nya..." (QS. Ar-Ruumz 27 )"
Telah ditegaskan dalam hadits shahih dari Nabi My^ngdiriwayatkan oleh le6ih dari satu ialur dan lebih dari seorang Sahabat,
trh*rrrnya beliau bersabda: "sesungguhnya iika Allah berbicara
dengan *rhyo, maka para Malaikat pun pingsan." Dalam riwayat lain:
"Ap"abi1a piaMalaikat mendrng i firman-Nya, maka mereka akan
lrtrrt pirrgr"rr.,, Dalam hadits shatritr ini Nabi ffi memberitahukan
frn*. Vfrtaikat pingsan sampai tidak sadarkan diri. Dengan demikian,
jika mereka bisa ter"r.rrt"k dan jatuh pingsan, maka mereka pun bisa
tersentak dan mati."66
Dari sini, tampaklah bahwa Malaikat sama sePefti manusia dan
jin. Mereka akan mati dan kemudian dibangkitkan kembali' Adapun
,prkah mereka mati sebelum tiupan sangkakala, sePefti manusia dan
ji'rr,
"tr., apakah ketika sangkakaia mrlaiditiup, maka tidak ada dalil
ii"**.rrjelrskan hal ,.rrlb.rr; sehingga yarLgterbaik adalah tidak
membahasnya, uallaabu a'lam.
E. Akhlak paraMalaikat
Allah telah memuliakan Malaikat-Malaikat-Nya 7W dengan
menciptakan mereka dengan akhlak yangutama lagi mulia. Ini adalah
nikmat Allah yang paling besar terhadap hamba-hamba-Nya. Allah
telah menyifati Nabi kita, Muhammad ffi, dengan akhlak yangmulia
sebagaimana firman-Nya:
-4 /t/
-1 *V iq35)y
,/ \-P-r
"Sungguh telah datang kepada?nu seordng Rasul dari kaummu sendiri.
Berat terasa olehnya penderitaanrnu, sangat menginginkan (heimanan
dan keselamatan) bagimu, arndt belas kasiban lagi penyaydng terhadap
ordng-ordng Mukmin." (QS. At-Taubah: 128)
{@ **Jiar}
" DAn sesungguhny a kamu benar-benar berbudi p ekerti y ang agung." (QS.
Al-Qalam:4).
Akhlak yang baik merupakan nikmat Allah yang sangat besar.
Balasan atas akhlak tersebut di sisi Allah pun besar. Nikmat ini tidak
dapat diraih, kecuali oleh orang yangmemiliki keuntunganyangbesar
pula.
Para Malaikat ffi memiliki kedudukan yang agung sehingga
Allah menganugerahkan kepada mereka akhlak mulia. Kita mohon
kepada Allah den gan nama-nam any a y aingbaik dan sifat-sifat-N y a y ang
mulia agarDia menganugerahkan akhlak y^ngbaik dan meneguhkan
kita di atas agama-Nyr, hingga kita bertemu dengan-Nya dalam keadaan
ridha terhadap kita.
Di antara dalil yang menyebutkan akhlak para Malaikat )Wi
adalah firman Allah
Di tangan pdra. penulis (Malaikat). Yang mulia lagi berba&r1. " (QS.
'Abasa: 15-16)
As-Safarab di sini adalah Malaikat, seperti y^rLgtelah diielaskan
sebelumnya bahwa as-safarabtermasuk salah satu nama Malaikat'
Ibnu Katsir qliw berkataz "Kejadian mereka mulia lagi bagus,
bahkan akhlak mereka baik, suci, dan semPurna. Berdasarkan hal ini,
sudah seyo giany a b agip ara pemb awa al-Qur-an (pengh afal, p elaiar, dan
prngrj^i,rJ., yrrrgk.-br..nya) untuk berbuat dan berucap dengan
benar dan lurus."u'
Sikap tersebut merupakan salah satu buah keimananterhadap para
Malaikat.
^Maksudnya, rprbil, Anda telah mengetahui sifat-sifat mereka
,.f..i ini dan trh., brh*a Allah mencintai hal tersebut, maka Anda
dit.r.rt rt.rntuk meneladani mereka dalam hal itu. Dengan demikian, Anda
akan mendapatkan kecintaan Allah dan kecintaandarisesama manusia.
Dari .Aisy
^h w, dia berkata bahwa Rasulullah ffi bersabda:
tii; *irs,{'}\rr$l ;?:)\ e rbv x ai$\i}:gir rl
((.9U;i
,orang ^3u#L'r;t yangmembaca al-Qur-an dengan mahir maka.dia akan bersama
d.r, gri', ofoT oh (kelo mp ot ) vtatait ^i
y
^ng
mulia la.gi b aik, sedan gkan
orang yarLgmembacarryr redr.rg ia mengalami kesulitan maka baginya
dua pahala.'"u8
Demikianlah, hadits ini menjadi penguat terhadap apa yang
disebutkan di dalam al-Qur-an. Di samping itu, hadits ini iuga
menerangkan tentang balasan bagi setiap Muslim y^tgbagus bacaanal-Qur-annya, yaitu Allah akan mengumpulkannya bersama para
Malaikat yangmerupakan perantara dan utusan antaraAllah dan para
Nabi-Nya.
Dalam hadits ini, Nabi ffi menyifati mereka dengan dua sifat
yang mulia:
1. Al-Karam (mulia)
Al-Karam adalah akhlak mulia dan luhur yang mengaj ak pelakunya
kepada setiap kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat. Al-Ashbahani
berkata dalam al-Mufradaat: "Al-Kararn adalah nama bagi akhlak
dan perbua:'anyangterpuji. Al-Karam tidak disebutkan selain untuk
kebaikan-kebaikan y ang besar. "6e
Ibnu Atsir berkata: "Al-Karim adalah orang yangmenghimpun
berbagai macam kebaikan, kemuliaan, dan keutamaan."7O
/-llah wj menciptakan Malaikat-Malaikat-Nya dalam kondisi
demikian dan menganugerahkan kemuliaan yangagung dikarenakan
kedekatan mereka dengan Allah \H ; selain karena mereka melaksanakan
tugas-tugas besar yangtidak dapat diemban oleh makhluk yang tidak
memiliki sifat-sifat seperti ini.
Allah \99 berfirman:
{@ 6;;33q&...)F
"... Sebenarnya (Malaikat-Malaikat itu) adalab bamba-barnba yang
dimuliakar." (QS. Al-Anbiyaa' : 26)
Ar-Raghib berkata: "Yaitu, Allah menjadikan mereka mulia."
Barang siapa yarrg ingin memperoleh akhlak mulia seperri ini
maka hendaklah dia bertakwa kepada Allah tbi karena takwa adalah
kunci segala kebaikan. Setiap kali ketakwaan seseorang meningkat
maka setiap kali itu pula kemuliaan dan ketinggian kedudukannya
bertambah di dunia dan di akhirat, sebagaimana firman Allah
Hai manusia, sesungubnya Kami menciptakan kamu dari seoranglakilaki d,an seorang pril*pion dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
d,an bersukr-trEi trpoyo kamu saling mengenal. .Sesungguhnyd. ord..ng
yangpaling mulia di ontora kamu. dilisi Allab ialab orangyang.plllng.
"brriok*oii ontoro kamu. Sesunggubnya Allab Maba mengetabui lagi
Maba Mengenal." (QS. Al-Huiuraat: L3)
2. Al-Birr (Baik)
Al-Birr, dengan memberikan harak at kasrab pada hut.uf. ba,
bermakna kebaikan dan keutamaan. Adapun ka:a baarr, Y an1 berarti
orang yangjujur dan bertakwa, merupakan lawan darikaafaajir (otatg
yrrrg-i.rrtirkr); t.drt gkan bentuk jamaknya (baarr) adalah bararab'
Ar-Raghib berkata: "Al-Birr artinyaluas dalam kebaikan. Adapun
bentuk j a*ik dari baarr adalah abraar dan bararaD, seperti y arTgterlihat
dalam firman Allah \iM:
{@;a";si3l}
,,Se sunggub ny a orang- ordng y d.ng bany ah berbllti -.b9nar-benar
berada
d.alamYurga' y org p irrh kinikm)td'n. " (QS. Al-Infithaar: 1 3)
Allah pun menyifati Malaikat dengan firman-Nya:
{@tr';Y "Yang mulia lagi berbakd. " (QS. 'Abasa : 1'6)
Di dalam al-Qur-an, kata bararah dikhususkan bagi para
Malaikat karena *rk.trttya lebih dalam daripada kata abraar' Kata
bararab merupakan beniuk jamak dari kata barr, sedangkan.kaLa
a;braar -.rrprkrn bentuk jamak dari kata baarr. Kata barrleblh
Jrlr- (maknanya) daripad a'baarr,sebagaimana kata'adl lebih dalam
(maknanya) daripad a'aadil.
Ibnu Rajab '{M berkata: "Al-Birr mengandung dua makna.
Pertama, bermuamalah dan berbuat baik kepada makhluk. Kedua,
melakukan segala ketaatan, baik yang bersifat lahir maupun batin."72
Jelas sekali bahwa kedua makna tersebut terdapat pada diri
Malaikat. Mereka berlaku ihsan (baik) dalam ibadahnya dan taat
kepada Allah. Mereka tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
Dia perintahkan dan senantiasa mengerjakan apa yarag diperintahkan
kepada mereka. Mereka juga berlaku ihsan terhadap makhluk-makhluk
Allah dan mencintai orang-orang Mukmin. Kebaikan mereka terhadap
manusia sangatlah besar. Semoga Allah membalas kebaikan mereka
kepada kita dengan balasan yangterbaik dan sempurna.
Di antara bentuk kebaikan para Malaikat kepada orang-orang
Mukmin adalah:
a. Do'a dan permohonan ampun mereka untuk kita
Sebagaimana firman Allah W:
Jy, ; fiAi'; kA iK;t;e"W,#-
(@G;'4"35\i'
" D ialah y ang rnemberi rabmat kepadamu dan Malaikat-Ny a (memoh onkan
arnpunan untukmu), supd1a Dia mengeluarhan kamu dari kegelapan
kepada cabaya (yong terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada
orang-ordng yang beriman." (QS. Al-Ahzaab: a3)
Ini merupakan salah satu kebaikan para Malaikat terhadap
kita. Do'a dan permohonan ampun mereka memiliki pengaruh yang
sangat besar dalam memberikan hidayah dan meneguhkan kita di atas
kebenaran , insya AllaD. Simaklah ayat berikut agar Anda dapat melihat
betapa besar keutamaan dan kebaikan mereka terhadap kita.
Allah \H berfirman:
,,(Malaikat-Malaikat)yang memikul-'Arry dan Malaikat yang beyada /i
iekelilingnya brrtas'bib iemuii Rabbnya dan mereka beriman kEada'
Nya ,ert-a memintakd,n 4lnpun bagi orang-orang yang beriman (serarya
*rrgrropkan): 'W'abai naib kami, rabmat dan ilmu'Mu meliputi seglla
,rrriru, mak a berilah d.rnp unan kepada ord'ng- orang y ang bertaubat dan
mengiiuti jalan-Mw, d,ai pelibaralab mereka dari siksaan Neraka yang
*rrj,oh-ryala. Wahal a)bb kami, dan masukkanlab merek'a ke dalam
Srrgo ,Ad,i yangtelab Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang
yarig sbalib'd,i intara bapak bapol mrrrka, dan isteri-isteri merek'a, dan
'ketirunan mereka ,r*io. Sesinggubnya Engkawlah yang Mabaperk'asa
lagi Mababijaksana. Dan pelibaralah mereka dari (balawn) h,ejabata". ?on
or0ng-ord.ngyang Engkau pelibara dari (pembalasan) .kqabatan
pada bari
itu iaka nirnggphri,o tel)b f,ngkau anigerahkan rahmat kepadarrya dan
itulab kemenaigan yang besar." (QS' Al-Mu'mi n: 7 -9)
Demi Allah, ini merupakan salah satu kebaikan terbesar mereka
kepada kita. Hal ini menunjukkan kesempurnaan iman, kebaikan, serta
lrrh.rrrry, akhlak p^r^Mai^ikat. Semoga Allah memberikan balasan
yangpdi"g baik dan semPurna kepada mereka'
Renungkanlah, wahai saudaraku, tentang nikmat yarLgagung ini
dan bersyukirrlah kepada Allah, kemudian berterima kasihlah kepada
para Malaikat atas nikmat tersebut
b. \fahyu y^ngmereka bawa dari langit kepada para Nabi ffi,
yangdi dalamnyaterdapat kebaikan dunia dan akhirat
Allah \H berfirman:
{@*P'
"Dd.n demikianlab Kami meuabyukan kEadamu uabyu (al-Qur-an)
dmganperintah Kami. Sebelurnnya kamu tidaklah mengetabui apakab alKitab (al-Qur-an) dan tidakpula mengetabui apakab iman itu, tetapi Kami
mmj ad.iknn al-Qur-an itu cabarya, yang Kami tunjuki dmgan dia siapa yang
Kami kebendaki di antara bamba-bamba Kami. Dan sesungguhnya kamu
bqtar-bnar membui paunj uk kepada 1 akn yang lurus." (QS. Asy-Syuura: 52)
c. Syafaat mereka pada hari Kiamat bagi orang yangmengesakan
Allah
Allah \H berfirman:
{ @ ... ;;i A* y- 5#it {i . .. }
"... Dd,n mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada ordng ydng
diridhai Allah... " (QS. Al-Anbiyaa' : 28)
Sikap ihsan para Malaikat dalam setiap kewajiban yang mereka
tunaikan sudah sangat jelas dan nyata. Insya Allab,hal itu akan dijelaskan secara lebih terperinci dalam pembahasan mengenai tugas-tugas
para Malaikat.
Intinya, al-birr atau berlaku ihsan terhadap makhluk serta berbuat kebaikan merupakan keutamaan dari salah satu sifat-sifat para
Malaikat, sekaligus termasuk akhlak yang mulia lagi luhur. Hal itu
wajib diyakini dan diimani. rU7ajib pula menyifati Malaikat dengannya
serta mengikutinya karena hal tersebut merupakan bagian dari beriman
kepada mereka.
3. Tawadhu'
Di antara akhlak mulia mereka adalah tawadhu' terhadap kebenaran dan kepada makhluk, serra tidak bersikap sombong
Allah \H berfirman:
1' ty' ,z -Z ?., tJJ l)-e <r_r\j
&
{@ 6s
"Al-Masih sekali-kali tidak engd.n menjadi bamba bagi Allah dan tidak
(p ula enggan) Malaikat -Malaihat y dng ter dekat (kep ada Al!.ab).
.
Barang
i*poyd.ngenggan dari beribadab kepada-Nya dan menyombongkan diri,
"inti,ltlob iho" rnengulnpulkan mereka sernud kepada-Nya. " (QS. AnNisaa': 172)
@-At:i j.#-3a1?Gi''i<:rii4i'*bl\lLF
{@m
"sesunggubnya Malaikat-Malaikat yang ada di sisi Rabbmu tidaklah
*rroriinggon beribadah kepada Allah dan mereka mentasbibk'an-Nya
dan banyilepada-Nyalab mereka bersujud." (QS. Al-A'raaf :206)
/./ ,/
.J6;W ,'e /./ '/ Y
J UAi i)
c;;:$*
{@3i4.{t
"Ddn kepunyaan-Nyalah segalayangdi langit dan di bumi. Dan MalaikatMalaik)t yo"S d.i sisi-Nya, mereka tiada mernpunyai rasa angkuh untuk
Mbddai k pod"-Nyo dan tiada (pula) muasa letih." (QS. Al-Anbiy aa'z L9)
Masih banyak lagi nash-nash yang semakna dengan ay^t-ayatyang
disebutkan di atas.
Tawadhu' adalah akhlak luhur yar'g diwujudkan dengan kekhusyu'an dan ketundukan kepada Allah M} ,
jauh dari hal-halyang
mengandung unsur membanggakan dan menonjolkan diri, serta
sikap lapang dalam menerima kebenaran dari siapa saja yang membawanya.T3
Lawan dari tawadhu' adalah sombong, Nabi ffi telah menjelaskan
hal tersebut dalam sabdanya:
((..,,r81 I"5, &\ H-iir ll
*Sombong adalah menolak kebenaran dan merem.nOrn manusia."Ta
Dengan kata lain, al-kibr (sombong) berarti menolak dan mengingkari kebenaran karena keangkuhan dan meremehkan orang lain.
Para Malaikx tW bersikap tawadhu di hadapan Allah, mencintai
dan merendahkan diri kepada manusia, serta berdo'a dan beristighfar
untuk mereka. Para Malaikat sangat mencintai sifat ini dan mengetahui
keutamaannya. Oleh karena itu, mereka mengisyaratkan hal tersebut
kepada Nabi ffi sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah # ,
ia
berkata: Jibril duduk di dekat Nabi ffi dan memberi salam. Lalu,
Rasulullah ffi memandang ke langit dan tiba-tiba seorang Malaikat
turun. Jibril berkata: 'sesungguhnyaMalaikat ini tidak pernah turun ke
bumi sejak diciptakan sebelumnya.' Setelah turun, Malaikat itu berkata:
''Wahai Muhammad, aku diutus oleh Rabbmu untuk menemuimu.
Apakah Dia menjadikanmu seorang Malaikat ataukah seorang hamba
dan Rasul?'Jibril berkata: 'Tawadhu'lah kepada Rabbmu, wahai
Muhammad!' Beliau menjawab: '(Aku) adalah seorang hamba dan
Rasul.'"7s
Manusia yang paling sombong adalah mereka yang bersikap
angkuh kepada Allah dan Rasul-Nyr.Mereka berpaling dari al-Qur-an
dan as-Sunnah IaIu bergantungpada akal, pendapat,danhawa nafsunyaserra bertaklid kepada para syaikh, bahkan menganggap madzhab
mereka lebih ,rrerrgetrh.ri drt lebih benar, ual'iyaadzu billaab'
Tawadhu' adalah akhlak mulia yangdimiliki para Malaikat ;#.
Mereka mencintainya dan mencintai orang-or arLg yang berakhlak
demikian, seperti telah diisyaratkan oleh Jibril kepada Nabi ffi'
4. Malu
Malu merupakan sifat yangsangar mulia, akhlak yang sanSat
agung, serta d^pit mencegah pelakunyt dati perbuatan buruk dan
p".rrrilri yangrendah; j,rg, drprt mendorong seseorang untuk beradab
mulia"lagi tinggi.'u Malu termasuk bagian dari_ iman, sebagaimana
disebutk"an d"lr* hadits Abu Huratrah $F.', dart Nabi ffi, beliau
bersabda:
((.g\ili :y'e;A L.V "a;:,'Jfu)&i Sqlr ll
'Iman itu lebih dari enam puluh cabang dan malu adalah satu cabang
dariiman.""
Diantaradalil yang menunjukkan bahwa Malaikat memiliki sifat
dan akhlak yang..rrii, i.ri rdrlah hadits yangdiriwayatkan oleh'Aisyah
# ,rab.rlrtr, ,,Rasulullah W,pernah berbaring di rumahku dengan
k.drm paha atau betis yang terbuka. Kemudian, Abu Bakar meminta
izin (masuk) dan beliau mengizinkanrTy^,sedang beliau dalam kondisi
..rr.t.rr, lai, ia berbicara. Sltelah itu'IJmar meminta izin (masuk)
dan beliau pun mengizinkannya, sedangkan beliau dalam kondisi
tersebut, *rk, ia pun berbicara. Setelah itu,'IJtsman datang meminta
izin (uniuk -m.rt) sehingga Rasulullah ffi duduk dan memperbaiki
kainnya ... k.rn,riian ia (tltrrnrrr) masuk dan berbicara. Ketika ia
telah t.lrrrr, 'Aisyah bertanya: 'Ketika Abu Bakar masuk, engka_u
tidak menyambutnya demikian dan tidak mempedulikannya' Tatk-al-a
'IJmar masuk, engkau juga tidak menyambutnya demikian dan tidakmempedulikannya. Namun, pada saat 'lJtsman masuk, engkau pun
duduk dan memperbaiki kainmu.' Beliau menjawab: 'Tidakkah aku
malu dari seorang laki-laki yangMalaikat malu kepadanya?"'78
An-Nawawi'qb)H berkata: "Dalam hadits tersebut terdapat
keutamaarL yang sangat jelas bagi 'IJtsman dan kemuliaannya di
sisi para Malaikat. Hadits ini pun menerangkan bahwa malu adalah
sifat yang sangat mulia, bahkan termasuk sifat para Malaikat."'e
Berdasarkan hadits tersebut, jelaslah bahwa malu termasuk akhlak
para Malalkat ffi.Maka dari itu, wajib meyakini dan mengimani serta
mencontoh mereka dalam hal itu, sebagaiman^yangdicontohkan oleh
Nabi kita, Muhammad W'allaahu a'lam.
Ibadah Malaikat Dan Perbuatannya
A. Takliif (Pembeb anan Syari'at) bagi para Malaikat dan
Kema'shuman Mereka dari Dosa dan Maksiat
Allah menciptakan para Malaikat r)@ dan memberikan kuasa
kepada mereka untuk melaksanakan tugas-tugas mulia terhadap
makhluk-Nyayangberada di langit dan di bumi. Allah \H menugaskan
mereka untuk melaksanakan ibadah-ibadah yang sangat banyak lagi
agung, selaras dengan apayangAllah karuniakan kepada mereka, yakni
berupa kekuatan fisik yang sangat luar biasa. Allah \H menciptakan
serta memberi mereka kekuatan untuk melaksanakan ibadah-ibadah
tersebut. Agar urusan langit dan bumi berlangsung dengan baik, Allah
pun melindungi mereka dari perbuatan maksiat.
Sepeninya, perintah-perintah yangdiembankan kepada mereka
merupakan perintah kauniab yangtidak mungkin dilanggar atau didurhakai. Berbeda dengan syari'at yang dibebankan kepada manusia
dan jin; karena perintah yangditugaskan kepada mereka, menyangkut
ibadah, merupakan perintah syar'iyyab; yang siapa mentaatinya akan
di b e ri ganj ar an dan si ap a y ang mendurh akainya akan diadzab. Adapun
nash-nash syari'at yar..g menunjukkan kema'shuman (terpeliha rany a)
para Malaikat dari perbuatan dosa, di antaranyaadalahfirman Allah \H :
Dd.n mereka berkata: 'Rabb Yang Maba Pemurah telab mengambil
(memp un y ai) anak,' Mah asuci Allab. Sebenarny a (Malaikat'Malaikat itu), 'o*it
bamba-bamba yang dimuliahan, mereka itu tidak mendabului-Nya
d,engan perk atoon doi mireha mmgeri akan perintah-perintah-Nyo Alla!
*rigrahui segala sesudtu yang di h)dapan mereka (Malaikat) dan l.ang (i
behEang*ribo, d,an mireki tiada memberi syafaat melainkan kepada
orrmg y"dng diridhai Allab, dan mereka itu selalu berhati-bati karena
tohui nrpia*Nya. Dan barang siapa di antara mereka mengatakan:
,sesungpy.bryo iku adalah ilabielain Allab,' maka ord,ng itu Kami.beri
batasil drigo, labannam, demikian Kami memberikan pembalasan
kepada ororg' orong zh alim." (QS. Al-Anbiy aa' : 26-29)
.;\+6 J$i C;F, 5u "*"V KA rj' Q1t; ti'i W-y
t:I:iY'o\:;d:"rf;1ti61'ot;|S3(+L\".WW
{@
" Hai orang-ordng yd.ng beriman, peliharalab dirimu dan keluargamu dari
api Nerak) yongbohin baharnya adalab rnanusia dan batu; peniaganya
Malaikat-Molo";kot ydng karar, yang keras, ydng tidak mendurhakai
Allab terhad.ap opo yon! diperintabEan-Nya kepad1 mereka dan selalu
mengerj akon )pi y o'ng iiperintahkan. " (QS. At-Tahriim: 6)
Ibnu katsir q,E berkata: "ParaMalaikat adalah hamba Allah
y angdimuliakan di sisi-N y a, padarempar y angtinggi dan kedudukan
yarr;mu[a. Mereka berada pada tingkat ketaatan kepada-Ny" y.1"F
i,.fi"g tinggi, baik dari segi ucapaq *r,,p"1perbuatan' Mereka tidak
-.rrirhri,ii ettrt dalam-perintah-Nya dan tidak pula menyelisihi
perintah-Nyr, bahkan rnereka selalu sigap dalam melaksanakan
perintah-Nya. Allah \iM Yang Mahatinggi ilmu-Nya meliputi mereka;
tidak ada sedikit pun yang tersembunyi bagi-Nya dari (perbuatan)
mereka."r
Tampaknya, nash-nash tersebut menjelaskan bahwa Xllah wj
membebankan kepada para Malaikat ibadah-ibadah dan tugas-tugas
yang agung; serta sesungguhnya Dia menjagadanmembentengi mereka
agar tidak mendurhakai-Nya.
Inilah makna dari firman Allah \H:
{@ 6;-,{33\+.ii...}
"... Sebenarnya (Malaikat-Malaikat itu) adalah hamba-hamba yang
dimuliakaz. " (QS. A1-Anbiyaa' z 26)
As-Suyuthi menyebutkan satu riwayat dari al-Qadhi 'Iyadh
mengenai ijma' ftesepakatan) para ulama tentang kema'shuman semua
Malaikat dan kesucian derajat mereka yangtinggi, yaitu dari segala
hal yang dapat menurunkan mereka dari deralat dan kedudukan yang
mulia.2
Berdasarkan hal ini, muncullah kerancuan mengenai Iblis yang
tidak mau sujud kepada Adam. Akan tetapi, persoalan ini telah dijawab,
yakni bahwasanya Iblis bukanlah dari golongan Malaikat, sebagaimana
dijelaskan pada pembahasan-pembahasan terdahulu.'
Demikian pula, terjadi kerancuan mengenai kisah Harut dan
Marut, namun itu pun telah dijawab, yaitu bahwa keduanya adalah
Malaikat yang turun sebagai fitnah bagi manusia. Keduanyamengaiarkan
sihir kepada manusia dan itu merupakan bentuk ketaatan keduanya
kepada Allah dan ketundukan dalam melaksanakan perintah-Nya,
sebagaima ra yangtelah diterangkan sebelum ny a.
Di antara kerancuan yarlgada mengenai ungkapan bahwa Malaikat
ma'shum adalah ancaman Allah bagi siapa saja dari Malaikat itu yang
mengklaim memiliki sifat ulubilryab (ketuhanan), yaitu dalam firmanNya: te+*r* dtfi4; e "Jyel"& "t*i" * *
{@'a#Ar"*1K
"Ddn barang siapa di antara mereha mengatakan: 'sesunggubny.a aku
adalah ilabielain Allah,' maka orang itu Kami beri balasan dengan
lahannam, dcmikian Kami mernberikan pembalasan kepada ord.ny-ordng
zbalim." (QS Al-Anbiyaa': 29)
zhahir ayat ini menunjukkan bahwa mereka (para Malaikat)
mampu berbuat maksiat.
Syubhat ini telah dijawab oleh asy-Syaikh Muhammad al-Amin
'#8, i'Mrkrr."rya adalah mereka memang mulia dalam P'lq"".g'l
Allah, namun jita salah satu dari mereka mengklaim memiliki hak
melakukan sesuatu dari hak Allah yangkhusus bagi-Nya, niscaya dia
termasuk musyrik dan balasannya adalah Neraka Jahannam. Sudah
dimaklumi bairwa ta'liq (syarat) itu diperbolehkan dalam hal yang
tidak mungkin dan tidak akan terjadi, seperti firman Allah \H:
{ @'u-"Srt $ GtxJ,#T''GLS' y
"Katakanlab, jika benar Rabb Yang Maba Pemurab rnelnp-urlyd.i anak,
maka akulab"(Mubammad) orang ydng mula-mula memuliakan (anak
itu)." (QS Az-Zukhruf: 8 1)
yang dimaksud ayat rersebut adalah besarnyabahay_a ryirik.
Ketetapanlan ketentuan yangdisebutkan Allah Mj" tersebut berkaitan
d.rrg"r, para Malaikat, tetapi juga disebutkan keterkaitannyadengan
prriRrt.rl. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan atas
mereka semuanya.
Allah W berfirman:
nDan sesunggubnya telab diwalryukan kepadamu dan kEada (Nabi-Nabi)
sebelumn-ru: fika kamu mempersekutukan (Allab), nisca.ya akan bapuslab
amalmu dan tentulab kamu termasuh ord.ng-orangydngmerugi.'" (QS.
Az-Zwar: 65)
Tatkala Allah Mj. menyebutkan nama-nama Nabi dalam surat
al-An'aam, yaitt dalam firman-Nya:
{ @ .... 3jt', 4*$,ei ...y
"... dd.n kepada sebagian dari keturundnnyct. Nub), yaitu Dawud, ...."
(QS. Al-An'aam: 84), sampai akhir nama Nabi yangdi sebutkan-Nya,
maka setelah itu Allah [H berfirman:
'q itrjl 55 "-: >Q b #;- i +q; $t o.i .116 *
{@'oJq\3fu'-{'
"Itulab petunjuk Allab, ydng dengannya Dia memberi petunjuk kepada
siapa yang dikebendaki-Nya di antara bamba'bamba'Nya. Seandainya
mereha mempersekutukan Allab, nisca.ya lenyaplah dari mereba amalan
yang telah mereka berjakan." (QS. Al-An'aam: 88)
Dalam firman Allah \iM pada ayatyangmulia ini iuga diterangkan:
....
tA; * 4$ -*; ;':iy -4 "&
nDan barang siapa di antara mereha mengatakan: 'sesunggubnya aku
adalab ilah selain Allab,' maka ordng itu Kami beri balasan dengan
Jahannam.... " (QS. Al-Anbiyaa' : 29)
Lyat ini adalah dalil pasti bahwa hak-hak A1lah yanqhalYl
khusus bagi-Nya dari semua bentuk ibadah sama sekali tidak boleh
dipalingkan daii-Nya kepada siapa pun, meskipun ia.adalah Malaikat
yingdekat ftepada Allah) atauPun ia seorang Nabi dan Rasul.'
Ibnu Katsir 4t$7, berkata: "Ini adalah syarat. Diketahui bahwa
syarat itu tidak mesti terjadi, seperti dalam firman Allah W :
{ @l-^$$'erb *4 i'%t i,*
"Katakanlab, jika benar Rabb Yang Maba Pemurab rnenx?unyai anak,
maha akulab'(Mubammad) orang yang mula-mula memuliakan (anak
itu)." (QS. Lz-Zukhruf: 81)
{@ 'uqScSK; Gn?';tr'q Le*r"'y,
"... Jika kamu mernpersekutukan (Allab), niscaya akan hapuslab amalmu
dan tentulah kamu termasuk oranS-orang yang merugi." (QS. AzZwar:65)6
Dengan demikian, jelaslah bahwa Nllah Wj memuliak^rL Para
Malaikat ffi d^nmenjaganya
^gar
tidak terjerumus dalam perbuatan
maksiat. Jika tidak demikian, niscaya tidak mungkin langit dan bumi
bisa berjalan dengan benar, anllaahu a'lam.
B. Macam-Macam Ibadah Malaikat
Allah memuliakarL paraMalaikat ffi dan membebani mereka
dengan berbagai macam ibadah. Pembebanan ibadah-ibadah ini tidak
berani ibadah mereka sama dengan ibadah kita dalam syari'at Islam.
Akan tetapi, Allah \W memerintahkan dan mengharuskan mereka
untuk melaksanakan ibadah-ibadah yangsangat agung tersebut, sesuai
dengan bentuk penciptaan dan fisik mereka, karena sesungguhnya
Allah tidak membebani sesuatu di luar kemampuannya.Secara umum, kesesuaian apayatgAllah wajibkan kepada para
Malaikat r& akan Anda dapatkan sesuai dengan ibadah-ibadah yang
diwajibkan kepada kita, walaupun berbedadarisegi sifat dan iumlahnya.
Nash-nash yang menerangkan ibadah mereka tidak menunjukkan
bahwa mereka diwajibkan melaksanakan ibadah khusus yangtiada
tandingannya dalam syari'at Islam.
Allah menyifati mereka dengan sifat'ubuudiyyab (pengabdian)
dalam firman-Nya:
{@ 4t334Ji...}
"... Sebenarnya (Malaikat-Malaikat itu), adalah hamba-bamba yang
dimuliakaz. " (QS. Al-Anbiy aa' : 26)
Allah menjelaskan pula bahwa mereka diperintahkan lalu mereka
pun menr
^atinya,
yaitu dalam firman-Nya:
{ @ t:I iY'o}iry "rxi tl
^i'o';;-'r
. . . }
"... (mere ka) tidak mendurb ak ai A llab terh adap dp a y dng diperintab kan'
Nya kepada mereka dan selalu mengerjakdn d.pd. ydng diperintabbd.n."
(QS. At-Tahriim: 6)
{ @ fr 'o#'i(,'r}*p $i i firi}A y
*Merekatakut kepada Rabb merekayangdi atas merekadan melaksanakan
dpd. y d.ng diperintabkan (kep ada mereka)." (QS. An-Nahl : 5 0)
Allah \H juga menielaskan bahwa semua aktivitas mereka
semata-mata dilakukan atas dasar perintah dari-Nya, sePerti dalam
firman-Nya:
{@ ' "'q;t*Y-'i;r-tY
"Ddn tidaklah kami |ibril) tltrun, kecuali dengan perintab Rabbmu ..."
(QS. Maryam:64)
Mengenai sebab turunnya ayat ini, al-Bukhari menyebutkan
hadits dari Ibnu'Abbas ug.,,iaberkata: "Rasulullah ffi berkata kepada
Jibril )p;: 'Tidakkah engkau mengunjungi kami lebih sering daripada
biasanya?' Maka turunlah (ayat tadi)."
Semua ayat ini-dan yang semacamnya-menunjukkan bahwa
Allah menyuruh kepada para Malaikat untuk melakukan tugas-tugas
khusus. Meskipun demikian, mereka termasuk dalam firman-Nya:
tL* €i,iti e{3i 7.\
)!f:u, ,2a euff ri11);, GSs
)) -z Ja-J_
-e;4&Jt,rat
{
{@fr)cYr'
"Hanya kepada Allahlah sujud (patub) segala d'pd. yang di langit dan di
bumi, baik dengan kemauan sendiri dtd.upun terpaksa (dan sujud pula)
baltang-baryangrya di uaktu pagi dan petd.nghari." (QS. Ar-Ra'd: 15)
"Langit yang tujuh, bumi, dan semua ydng ada di dalamnya bertasbih
h,epada Allab. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbib dengan
memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengertitasbib mereka. Sesunggubnya Dia adalab Maha Penyantun lagi Maba Pengampua. " (QS. A1-
Israa' :44)
Kesimpul annya, semua nash (al-Qur-an) tersebut-dan yang
semacamnya-menunjukkan bahwa mereka melaksanakan berbagai
macam ibadah yarLgAllah tugaskan kepada mereka, di antaranya:
1. Dzikir, tasbih, dan do'a
Dzikir, tasbih, dan do'a adalah ibadah yangpaling populer di
kalangan para Malaikat rffis. Hal itu banyak di sebutkan dalam alQur-an dan as-Sunnah, di antaranya firman Allah W:
{@ ..oA ill; !*6'#5.
padabal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau...'" (QS Al-Baqarah : 30)
{ @;si i v;( J e;6:Y"v-1iup".7 6)i4rJ rr }
"Mereka menjawab: 'Maba Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui
selain dari apa yang telab Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya
Engkaulab Yang Maba Mengetabui lagi Maha Bijaksana.'" (QS A1-
Baqarah:32)
Terkadang, mereka mengiringi tasbih (mereka) dengan istighfar
untuk para penghuni bumi, seperti dalam firman Allah \H:
-.2 ). !/- azz 2 tz o)F)tr)
"Hampir saja langit itu pecah dari sebelab dtd.snyd. (karena kebesaran Rabb)
dan Malaikat-Malaikat bettasbib sma memuji Rabbryo dan memobonkan
dmpun bagi orang-orangyd,ngada di bumi. Ingatlab, bahan sesungubnya
Allab Dialab Yang Maha Pengampun lagi Maba Penyayang." (QS AsySyuuraa: 5)
Sesekali mereka pun mengiringi do'a untuk para penghuni bumi
dengan tasbih dan istighfar, sebagaimana dalam firman-Nya W:
-*,{,}-iJ 6 )2:a}#-fr;6 3}f\'b}7eJ( }
"(Malaihat-Malaikat) yang memikul 'Arry dan Malaikat yang berada di
sekelilingnya bertasbib memuji Rabbnya dan mereka beriman kepadaNya serta memintakd.n d.rnpun bagi orang-ordng ydng beriman (seraya
rnengucapkan): Ya Rabb kami, rabmat dan ilmu Engkau meliputi segala
,rr ritr, mak a berilah dnxPund.n kep ada ord.ng- ordng y dng bertaubat dan
mengikuti jalan Engkau dan peliharalab mereka dari siksaan Neraka
yangrnenyd.la-nyala. Ya Rabb kami, dan masukkanlab mereka ke dalarn
Surga'Adnyangtelah Engkau janjih,an kepada mereka dan orang'ordng
yang sbalih di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan
keturunan mereka sernu.d. Sesunggubnya Engkaulab Yang Mabaperkasa
lagi Mababijaksana, dalt.leliby,yakh mereka dari (balas.an) kejabaan. lan
orang-ordng yang Engk au pelibara dari (pembalasan) k ej abatan pada hari
itu, maka sesungguhnya telab Engkau anugerahkan rahmat kepadanya
dan itulab kemenangan yang besar.'" (QS. Al-Mu'mi n: 7 -9)
Kadang-kadang juga mereka mengiringi tasbih dengan sujud,
sebagaimana dalam Firman Allah W:
@-Aix;q'-i,;8ili''i(*54i'*b$\lLy
{@m
"sesunggubnya Malaikat-Malaikat ydng ada di sisi Rabbmu tidaklah
nterasd enggd.n beribadab kepada Allab dan ntereka rnentdsbibkan-Nya
dan hanya kEada-Nyalab mereka bersujud." (QS. Al-A'raaf:206)
Para Malaikat melakukan tasbih secara terus-menerus tanPa
merasa bosan, sebagaimana dinyatakan firman Allah \H:
-5;Q G (''trK3-1,: i+ "6616 efii c Jt&y
( @ tfrI.\ 3($b ut'tg":" @ i''i,-.;5-{;
"Dd.n kepunyaan-Nyalab segakyangdi langit dan di bumi. Dan MalaikatMalaikat ydng di sisi-Nya, rnereka tiada rnernpunyd.i rasa angkuh untuk,
beribddab kepa.da-Nya dan tiad,a (p"k) lnerd.sd letib. Mereka seklu benasbih
malam dan siangtiada benti-hentinya.' (QS . Al-Anbiyaa': 19-20)
Tasbih mereka tidak diiringi rasa letih dan putus asa, seperti
halnya dalam firman Allah:
'o;#"Ai:-e'"i:6\:iUJoy:*
(@ frs;c'tr€r
"Jiba mereka menyombongkan diri, maka mereka (Malaikat)yangdi sisi
Rabbmu bertasbib kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang mereka
tidak jemu-jemu." (QS. Fushshilat: 38)
Para Malaikat pun bertasbih kepada Allah ketika Dia hendak
menciptakan Adam l,Mi. Mereka juga benasbih kepada-Nya ketika
Allah menampakkan diri untuk memutuskan perkara. Begitu pula
ketika penghuni Surga masuk ke dalam Surga-kita memohon kepada
Allah, semoga Dia menjadikan kita termasuk dalam golongan mereka
(y^ngmasuk Surga). Demikian pula ketika penghuni Neraka masuk
ke dalam Neraka-dan kita berlindung diri dari mereka (yang masuk
Neraka) -sebagaimana firman Allah \ffi:
{ @ ;*l-ti E ;+ 3g,t$ ;;!\ 6.
"Dd,n kamu (Mubammad) akan melibat Malaikat-Malaikat berlingkar di
sekeliling'Arsy bertasbib sambil memuji Rabbnya; dan diberiputusan di
antd.ra hamba-bamba Allah dengan adil dan diucapkan: 'segala puji bagi
Allab, Rabb sernestd. alam.'" (QS. Az-Zumar:75)
Karena kecintaan para Malaikat terhadap tasbih dan banyaknya
tasbih yangmereka lakukan, mereka pun menjadi mulia dengannya.
Allah pun menetapkan mereka dengan sebutan yang menunjukkan
bukti kejujuran mereka, di samping mereka memang berhak atas
sebutan ini, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah \Dd.n sesungguhnya kami bmar-benar bershaf-sbaf (dalam menunaikan
perintab AII;b). Dan sesunggubnya kami benar-benar (makhluk yang)
bertasbih (kepada Allah)." (QS. Ash-Shaaffaatz 165-166)
Kebanyakan ayat (mengenai Malaikat) menunjukkan bahwa
mereka bertasbih kepada Allah dengan mengatakan: "Mahasuci Allah
dan Maha Terpuji."
Sifat ini sangat dicintai Atlah d:;1 . Olehkarena itu, Dia memilih
sifat ini bagi para Malaikat untuk bertasbih mensucikan-Nya, sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Hurairah 49., ,
ia berkata bahwa
Rasulullah ffi bersabda:
'gsJr eauJry6../u*!l &qv;it"- df:ltit,>r*; qusll
tt',-Eltt ,lt Of,.i' 'o;2"1rilt i[i-..i,,
"Ada dua kalim
^t
yangsangat dicintai Allah, sangat ringan diucapkan
dan sangat berat di atas timbangan,yaitv: 'Mahasuci Allah lagi Maha
Terpuji, Mahasuci Allah lagi Mahaagaig."'7
Diriwayatkan dari Abu Dzarr, bahwasanya Rasulullah ffi pernah
ditanyatentang ucapan (kalimat) apakah yangpaling utama. Maka
beliau menjawab:
(.,;-4r rirr iu;..^, :e2\1):i *->L:) Ai,r ;tbl \i ll
"Kalimat yangAllah pilih untuk para Malaikat atau untuk para hambaNyr, yaitu: 'Mahasuci Allah lagi Maha Terpuji."'8
Dalam riwayatnya yartg lain, ia (Abu Dzarr) berkata bahwa
Rasulullah ffi bersabda:
Maukah aku beritahukan kepadamu ucapan yang paling dicintai
Allah?' Aku menj awab:'I7ahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku
ucapan yangpaling dicintai Allah.' Beliau bersabda: 'sesungguhnya
ucapan yangpaling di cintai Allah adalah: Mahasuci Allah lagi Maha
Terpuji.''n
Terkadang pula para Malaikat bertasbih tanpa diiringi dengan
pujian, seperti yangdinyatakan dalam firman Allah \H:
{ @;Si ( $i e {1;6:Y'Y*y-v';e7 63s#U rr }
*Mereka mmjawab: 'Mabasuci Engkau, tidak adayangkami kaabui selain
dari apayangtelab Engkau ajarkan krpod" hami; sesunggubnya Engkaulah
Yang Mab a Mengetabui lagi Mababij aksand.. "' (QS. A1-B aqarah: 32)
Adapun do'aparaMalaikat untuk orang-orang Mukmin, hal itu
telah disebutkan dalam banyak nash (al-Qur-an), baik yang bersifat
umum untuk orang-orang Muslim maupun yang bersifat khusus
dengan sebab perbuatan baik tertentu yang dilakukan. Di antara do'a
mereka yarLgumum adalah firman Allah:
" Diakb yang membri rabrrmt kepadamu dan Makikat-Nya (memobonkan
d,rnpunan untukmu), supdya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan
kepada cahaya (yong terang). Dan adalah Dia Maba Penyayang kEada
ordng-ord.ng yang beriman." (QS. Al-Ahzaab: a3)
Ibnu katsi r'#)5 menjelaskan: "Makna shalawat dari paraMalaikat
adalah do'a dan istighfar mereka untuk manusia,"to sebagaimanayang
diriwayatkan dari Abul'Aliyah."
D o' a ini-u all aab u a' lam-memiliki pen garuh y ang san gat besar
terhadap tunrnnya rahmat Allah kepada manusia, juga sebagai wasilah
dikeluarkannyamereka dari kegelapan menuju cahaya. Keterangan hal
ini telah disebutkan pada sifat tasbih serta Permohonan amPun mereka
berikut do'anyauntuk kaum Muslimin secara umum.
Adapun tentang do'a mereka secara khusus, adabanyak nash yar,g
menunjukkan do'a Malaikat agar kebaikan diberikan kepada orang
y ang melakukan perbuatan tertentu, di antar anyai
a. Do'a para Malaikat bagi Para Penuntut ilmu dan orang yang
mengajarkannya
Banyak sekali nash yang menuniukkan keutamaan ilmu dan
ulama. Di antaranya adalah para Malaikat mendo'akan ahli ilmu
(ulama), sebagaimana dalam hadits Abud Darda' gb ,iaberkata: "Aku
mendengar Rasulull ah M bersabda:
'Barang siapa yangmenempuh satu jalan untuk tujuan menuntut ilmu
maka Att"h akan membukakan ialan baginya menuju Surga. SesungguhrLy
^
par aMalaikat men ghamparkan sayap-sayaPnya b agi penuntut ilmu
karena ridha terhadap apa yang ia perbuat. Keutamaan orang 'alim
(ahli ilmu) atas orang'abid (ahli ibadah) seperti keutamaan bulan pada
malam purnama di atas semua bintang-bintang. Sesungguhnya orang
alim itu akan dimintakan ampunan untuknya oleh semuayangada di
langit dan di bumi, hingga ikan-ikan yang ada di dasar laut. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi. Para Nabi itu tidak
mewariskan dinar dan dirham, melainkan merekahanya mewariskan
ilmu. Maka dari itu, barang siapa yargmemperolehnya (ilmu) berarti
ia telah mengambil bagian yangcukup.'"r2
Dari Abu Umamah al-Bahili gb ,
ra berkata: "Rasulull ah M
mencerit akan tent an g (p e rb andin gan antar a) s e o ran g' a b i d (ahli i b adah)
dan seorang'alim (ahli ilmu), seraya bersabda: 'Keutamaan seorang
ulama atas seorang ahli ibadah seperti keutamaan diriku atas orang yang
paling rendah di antara kalian.' Kemudian, Rasulullah M bersabda:
'sesungguhnya Allah, Malaikat-Malaikat-Nyr, penghuni langit dan
bumi, hingga semut di dalam sarangnya dan ikan (paus) benar-benar
bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia."' t3
Perhatikanlah, wahai saudaraku penuntut ilmu, mengenai
keutamaan ilmu. Hendaklah Anda senantiasa bersemangat dalam
menuntut ilmu dan ikhlas supaya dapat memperoleh pahala dan
keutamaannya di dunia dan di akhirat.
b. Do'a Malaikat bagi orangyar,g menunggu shalat dan bagi
yangduduk di masjid setelah shalat
Banyak hadits yang diriw ay atkanmengenai keutamaan menunggu
shalat dan keutamaan duduk di dalam masjid setelah shalat. Di antaranya adalah do'a para Malaikat untuk mereka sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Abu Hurairah 4r , bahwasanya Rasulullah ffi
bersabda:
Malaikat bershalawat kepada salah seorang di antara kalian selama
ia masih berada di tempat shalatnya dan selama ia belum berhadats.
Malaikat itu pun berdo'a: 'Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, rahmatilah dia.'"to
Dalam riwayat lain dalam Shahih Muslim, Rasulullah ffi bersabda:
"Seseorang dinilai tetap shalat selama dia masih berada di tempat shalatnya untuk menunggu shalat fterikutnya). Malaikat akan berkata: 'Ya
Allah, ampunilah dia. Ya Allah, rahmatilah dia.' hingga ia berpaling
(keluar) atau berhadats."rs
c. Do'a Malaikat untuk orang yang berada pada shaf perrama
dalam shalat
Para Malaikat berlomba untuk berada di shaf Pertama ketika
mereka bershaf (berbaris) untuk menghadap Allah dan merapatkan shaf
mereka. Oleh karena itu, Nabi ffi menyuruh kita agar mencontoh
mereka, sebagaimana sabdanya:
'
"Mengapa kalian tidak bershaf sebagaimana para Malaikat bershaf
di sisi-Rabbnya? Mereka menjawab: ''wahai Rasu1ullah, bagaimana
para Malaikai bershaf di sisi Rabbnya?' Beliau menjawab: 'Mereka
menyempurnakan shaf dan meraPatnya
Lantaran kecintaan terhadap orang-orang yang berdiri di shaf
pertama, para Malaikat pun mendo'akan mereka, sebagaimana
disebutkan dalam hadits al-Bara' bin'Azib QF.,,iaberkata: "Rasulullah
ffi memeriksa shaf dari ujung ke ujung. Beliau juga mengusap dada
dan pundak kami lalu bersabda:
'Janganlah kalian bercerai berai yang menyebabkan hati-hati kalian
ikut bercerai berai.' Beliau juga bersabda: 'sesungguhnya Allah dan
Malaikat-Malaikat-Nya bershalawat kepada (orang-ora ng yangada di)
shaf penama."'17
Dalam satu riwayat dari an-Nasa-i: "Sesungguhnya Allah dan
Malaikat-Malaikat-Nya bershalawat kepada (untuk) shaf yang terdepan."r8
Dan dalam satu riwayat dari Ibnu Majah: "sesungguhnya Allah
dan Malaikat-Malaikat-Nya bershalawat kepada shaf yang pertama."re
d. Do'a Malaikat untuk orang-orang yang menyambung shaf
dan mengisi barisan yatgkosong
Telah saya sebutkan sebelumnya, bahwa para Malaikat r>isl
menyempurnakan shaf penama dan mengisi barisan yangkosong serta
rapatdalam bershaf. Untuk itu, mereka berdo'a dan bersalawat untuk
orang yangmelakukan hal tersebut, seperti yarTgterdapat dalam hadits
'Aisyah q$,
,
ia berkata bahwa Rasulullah ffi bersabda:
sesungguhnya Allah dan Malaikat-Malaikat-Ny, bershalawat atas orang
yangmenyambung (merapatkan) shaf. Barang siapa berkenan mengisi
shaf yang kosong niscaya Allah akan mengangkat deraiatnya."2,
e. Do'a Malaikat untuk orang yangbershalawat kepada Nabi ffi
Bershalawat kepada Nabi ffi termasuk amal yangpaling utama
di sisi Allah wi . Oleh sebab itu, barang siapa yang bershalawat
kepada Nabi ffi niscaya Allah akan bershalawat kepadanya dan memerintahkan Malaikat-Malaikat-Nya untuk bershalawat kepadanya.
Hal ini sebagaimanayangdisebutkan dalam hadits'Amir bin Rabi'ah,
dari Nabi ffi, bahwasanya beliau bersabda:
"Tidak ada seorang Muslim pun yang bershalawat kepadaku, melainkan
Malaikat akan bershalawat kepadanya sebanyak ia (orang tersebut)
bershalawat kepadaku. Maka hendaklah seorang hamba memberikan
sedikit atau banyak dari shalawat itu."2'
f. Do'a Malaikat bagi orangyartg menginfakkan hananya di
jalan Allah
Dari Abu Hurairah QF, ,
ia berkata bahwa Nabi ffi bersabda:
"Tidak ada satu hari pun ketika seorang hamba berada pada waktu
pagi, melainkan terdapat dua Malaikat yang turun. Malaikat Pertama
mengatakan: 'Ya A1lah, berilah ganti kepada orang yangmenginfakkan
hartanya.'Adapun Malaikat yanglainnya berkata: 'Ya Allah, berilah
kehancuran kep ada o ran g y ang menahan hartafly a."' 22
An-Nawa wi'+!$5 berkata: "P araulama mengatakan bahwa y ang
dimaksud infak di sini adalah membelan jakan harta untuk tujuan
ibadah, akhlak mulia, na{kah keluarga, menjamu tamu, sedekah, dan
yanglainnya; selama amal itu tidak tercela dan tidak termasuk boros.
Sementara itu yang dimaksud dengan kata "menahan" dalam konteks
celaan adalah tidak membelanjakan (hananya) untuk hal-hal (kebaikan)
tersebut."'3
Ibnu Hajar'qii)H mengatakan: "Al-Qurthubi berpendapat bahwa
hal itu mencakup semua y^ng wajib dan yang sunnah. Akan tetapi,
orang y^ngtidak berinfak untuk hal-hal sunnah tidak berhak atas do'a
ini. Terlebih lagi bagi orangyang sangat bakhil, yar,g hatinya tidak
merasa senang dengan mengeluarkan kewajibannya meskipun ia (tetap)
mengeluarkannya."'2a
g. Do'a Malaikat untuk orang-orang yang makan sahur
Sahur adalah hidangan penuh berkah yang diperintahkan dan
sangat dianjurkan oleh Nabi ffi. Yangmenarik di dalam makan sahur
adalah sesungguhnya Allah dan Malaikat-Malaikat-Nya bershalawat
atas orang-orang yang makan sahur, sebagaimana disebutkan dalam
hadits Ibnu'Umar up.s,, bahwasanya Rasulullah ffi bersabda:
"Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Malaikat-Nya bershalawat atas
orang-ora rtg y ang makan sahur.
Do'a paraMalaikat untuk orang yangberpuasa iika ada yarlg
makan di rumahnya
Dari Ummu'Amarah binti Ka'ab al-Anshariyyah, ia bercerita:
"Nabi ffipernahmasuk untuk menemuinya. Lalu, aku memberinya
makanan, namun beliau bersabda:'Makanlah.' LJmmu'Amarah
menjawab: 'Aku sedang sbaum (puasa).' Rasulullah M pun bersabda:
' Sesunggu hny aorang y angberpuasa dishalawati oleh para Malaikat j ika
adayangmakan di sisi (rumah)nya hingga mereka selesai atau hingga
mereka kenyang."'26
i. Do'a Malaikat bagi orang yangmenjenguk orang sakit
Diriwayatkan dari'Ali bin Abi Thalib, ia berkata: 'Aku mendengar Rasulullah ffi bersabda:
'Apabila seseorang menjenguk saudaranya sesama Muslim, maka ia
seperti berjalan di taman-taman Surga,27 hingga ia duduk. Setelah
duduk, ia akan diliputi rahmat. Jika (ia melakukannya) di waktu pagi,maka 70.000 Malaikat bershalawat kepadanyahinggasore hari. Sedangkan jika ia melakukannya pada waktu sore, maka 70.000 Malaikat
bershalawat kepadanya hingg a pagi hari.' "28
j. Malaikat mengaminkan do'a orang yangberada di dekat orang
sakit atau orangyangsedang sekarat
Seyogianya orang yeng berada di sisi orang yang sedang sakit
atau sekarat mendo'akannya dan menghindari do'a yang buruk
untuknya. Boleh juga mendo'akan atas diri dan keluarganya, seperti
yarTg diriwayatkan bahwa p^ra Malaikat mengaminkan do'a orang
yrngberada di sisi orang sakit atau sekarat.
Dari Ummu Salamah tle}s,, ia berkata bahwa Rasulullah ffi bersabda:
t
'Jika kalian hadir di sisi orang sakit atau mayit, maka berdo'alah dengan
kebaikan karena sesungguh ny a para Malaikat mengaminkan apa yang
kalian ucapkan.'"2e
k. Malaikat mengaminkan do'a seorang Muslim yang mendo'akan
saudaranya
Dari Abud Darda' *!b ,
ia berkata bahwa Rasulullah ffi bersabda:
'Tidaklah seorang Muslim mendo'akan saudaranya ketika sedang
tidak berada di sisinya (tanpa sepengetahuan saudaranya), melainkan
Malaikat berkata: Semoga engkau mendapatkan hal yangsama.
Dalam riwayat lain, Ummu DardE-' +!E' berkata: "Tuanku
memberitahukan kepadaku bahwa ia pernah mendengar Rasulullah
ffi bersabda:
'Barang siapa yangberdo'a untuk saudaranya ketika sedang tidak ada di
sisinyaltanpa sepengetahuan saudaranya) maka Malaikat yang ditugaskan
untuknya akan berk ata:' Aamiin, semogaengkau mendapatkan hal yang
sama."'30
An-Nawa*i '#)H menjelaskan: "Dalam hadits tersebut (terdapat
dalil) diperbolehkannya seorang isteri memanggil suaminya dengan
sa1ryid (tuan) untuk menghorm atinya." 3l
1. Do'a Malaikat untuk roh orang-orang Mukmin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ry, ia berkata: "Apabila roh
orang Mukmin keluar (dari jasadnya), maka roh itu akan langsung
diamtil oleh dua Malaikat lalu dibawa naik."-Hammad (perawi)
berkata: Lalu, guruku menyebutkan harum rLy a ar omayang dikeluarkan
roh tersebut dan menyebut-nyebut minyak kesturi-ia (Abu Hurairah)
berkata: Penghuni langit (para Malaikat) berkata: 'Duhai ruh yang
baik, y^ng datangdari bumi, semoga Allah senantiasa melimpahkan
kesejahteraan kepadamu dan kepada jasad yangpernah engkau diami.'
Lantas, Malaikat itu membawa roh tadi kepada Rabbnya, kemudian
Allah berkata: 'Bawalah ia ke akhir temPat (ke Sidratul Muntaha,
atau sampai akhir umur dunia).r, Perawi melanjutkan: "sesungguhryra
orang kafir apabila rohnya keluar-Hammad berkata: 'Lalu, guruku
menyeb.rtkan busuknya dan menyebut-nyebut laknat-kemudian
penghuni langit (Malaikat) berkata: "'$7'ahai Roh keji ya\qdatang dar_i
tumi," hingga dikatakan kepadanya: "Bawalah dia ke akhir rempat."
Abu Hurairah berkata: "Maka Rasulullah ffi kembali meletakkan kain
halus miliknya di atas hidungnya, sePerti begini ...
Do'a Malaikat dengan mengucapkan salam (agar mendapatkan
keselamatan) pada kedua tepi asb-Sbiratb:
Dari Abu Sa'id al-Khudri gb ia berkata: "Suatu ketika, Rasulullah
ffi berbicara tentang syaf.aat,Beliau bersabda:'Sesungguhnya manusia
akan ditampakkan di atas jembatan Jahannam yang di atasnya ada
tumbuhan dan besi berduri yangmenyambar manusia, sedangkan pada
kedua sisinya terdapat Malaikat yangberdo'a: 'Ya Allah, selamatkanlah,
selamatkanlah.'"30
Para Malaikat mendo'akan orang-orang Mukmin dan bershalawat
atas mereka serta memohon ampunan untuk mereka. Sebaliknya,para
Malaikat membenci orang-orang kafir, melaknat mereka, dan turun
dari langit untuk mengadzab mereka. Lebih dari itu, paraMalaikat juga
membantu orang-orang Mukmin untuk menghancurkan orang-orang
kafir, sebagaiman ayarLgteqadi dalam peperangan yang dipimpin Nabi
Nash-nash dari al-Qur-an dan as-Sunnah sangat banyak mengenai hal ini.
Di antara dalil-dalil dari al-Qur-an adalah firman Allah \H:
"sesunggubnya orang-orttng kafi.r dan mereka mati dalam keadaan
kafir, mereka itu mendapat laknat Allab, para Malaikat dan manusia
seluruhnya. " (QS. Al-Baqarah: 161)
Dan firman Allah W:
Bagaimana Alkb akan mmunjuki suatu kaum yang kafi.r sesudah mereka
beriman, sertd. rnereka telah n'tengakui babwa Rasul itu (Muhammad)
benar-benar Rasul, dan keterangan'keterangd.n Pun telab datang kepada
mereka? Allah tidak menunjuki orang'orang ya.ng zbalim. Mereka itu,
balasannya ialab babuasanya laknat Allab ditimpakan kepada mereka,
(demikian pula) laknat para Malaikat dan manusia selurubnya." (QS.
Ali'Imran: 85-87)
Laknat dari Malaikat ini-kita berlindung diri kepada Allah
dari laknat ini-senantiasa menyertai pelakunya sampai hari Kiamat,
sebagaimana firman Allah :
"DAn sia.pakab yang lebib zbalim daripada orrtng yd.ng membuat'buat dusta
terhadap Allah? Mereka itu akan dibadapkan kepada Rabb mereka dan
para saksi akan berkata: "Orang-orang inilah yang telah berdusta terbadap
Rabb mereka.' Ingatlab, kutukan Allab (ditimpakan) atas ordng'orangyang
zhalim. (Yoit") orang-orangyang mmgbalangi (manusia) dari jalan Allah
dan mengbendaki (supayQ jalan itu bengh,ok. Dan mereka itulah ord.ngord.ngydng tidak Percq)d. ahan adanya bari akbirar." (QS. Hud: 13-19)
Al-asyhaad (para saksi) yangdisebutkan dalam ayatiniadalah para
Malaikat. Adapula yangmengatakan mereka adalah para Malaikat, para
Nabi, para Rasul, serta semua manusia dan jin. Yang menjadi syahidnya adalah bahwa para Malaikat melaknat orang-orang kafir pada hari
Kiamat. Semoga Allah melindungi kita.
Al-Qunhubi berpendapat bahwa al-asybad adalah para Malaikat
penjaga. Ia menyebutkan hal itu sesuai dengan riwayat dari Mujahid,
al-A'masy, dan yanglainnya.3t Di samping itu, mereka juga melaknat
penghuni Neraka pada hari Kiamat setelah pintu Surga dibukakan bagi
para penghuninya, sebagaimana firman Allah \H:
i
";,c "Dan pmgltuni-penghuni Surga berseru hepada pmghuni'pmgbuni Neraka
(dengan mengatakan): 'sesunggubnya