• coklatx.blogspot.com

    www.coklatx.blogspot.com

  • berasx.blogspot.com

    www.berasx.blogspot.com

  • kacangx.blogspot.com

    www.kacangx.blogspot.com

Tampilkan postingan dengan label manasik haji 5. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label manasik haji 5. Tampilkan semua postingan

manasik haji 5

rkan kitab (Al-
Qur’an) yang diturunkan setelah Musa, membenarkan 
(kitab-kitab) yang datang sebelumnya, mem  bimbing 
kepada kebe naran dan kepa da jalan yang lurus (30). 
Wahai kaum kami! Terimalah (seruan) orang (Muham-
mad) yang menyeru kepada Allah. Dan ber imanlah 
kepada-Nya, niscaya Dia akan meng am puni dosa-dosa 
kalian dan melepaskan kalian dari azab yang pedih 
(31). Dan ba rang siapa tidak mene rima (seruan) orang 
yang menyeru kepada Allah (Muhammad), maka dia 
tidak akan dapat melepaskan diri dari siksaan Allah 
di bumi, padahal tidak ada pelindung bagi nya selain 
Allah, mereka berada dalam kesesatan yang nyata 
(32). Al-Ahqaf (46) : 29 - 32.
Masjid Jin di Makkah 
Masjid Syajarah (Masjid Pohon)8.  
Menurut al-Azraqy, Masjid Syajarah terletak 
berhadapan dengan Masjid Jin. Al-Fakihi juga 
berpendapat serupa. Di sanalah terdapat pohon 
di mana Nabi memanggilnya lalu pohon tersebut 
mendatangi Nabi.
Menurut riwayat, Nabi memanggil sebuah 
pohon (yang sekarang dibangun masjid) lalu pohon 
itu tercerabut dari bumi dan memenuhi panggilan 
Nabi hingga berada di depannya. Kemudian Nabi 
menyuruhnya kembali, maka pohon itu pun kembali 
ke tempat asalnya. 
Dapat disimpulkan bahwa mu’jizat itu terjadi 
di Hujun, di mana pohon tersebut berada. Saat itu 
Nabi berada di dekat Masjid Jin. Dalam riwayat yang 
dituturkan al-Fakihi, saat itu jin meminta bukti atau dalil 
tentang kebenaran kenabiannya. Maka, muncullah 
mu’jizat itu dan mereka pun masuk Islam sekaligus 
memba’iat Nabi. Masjid Syajarah diperbaharui kembali 
bersama dengan renovasi Masjid Jin pada 1421 H. 23
Masjid Dzi Tuwa 9. 
Dzi Thuwa merupakan wadi yang mempunyai 
kaitan dengan sejarah Rasulullah SAW. Tempat ini 
dikenal karena keberadaan sebuah sumur Dzi Thuwa 
yang terletak di daerah Jarwal yang sekarang penuh 
dihuni oleh penduduk Makkah. Saat melakukan haji 
23  Ilyas Abdul Ghani, Sejarah Makkah, hlm. 184

dan umrah, Rasulullah SAW tidak langsung menuju 
Masjidil Haram melainkan bermalam di tempat 
tersebut lalu mandi di sumur Dzi Tuwa.  Setelah itu 
Nabi masuk Masjidil Haram saat melakukan ibadah 
haji dan umrah. Kisah ini sesuai dengan hadis Nabi 
yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.24
Setelah lebih dari 14 abad, sumur ini sampai 
sekarang masih tetap bertahan di daerah Jarwal dekat 
dengan rumah sakit bersalin. Untuk mengenang 
tempat di mana Rasulullah SAW bermalam itu lalu 
dibangun sebuah masjid yang diberi nama Masjid Bir 
Dzi Thuwa. 
Masjid Namirah 10. 
Ada dua tempat di Arafah yang memiliki nilai 
sejarah sangat penting, pertama Masjid Namirah, 
kedua Jabal Arafah.  Di masjid ini atau di mana saja 
di Arafah jamaah haji dianjurkan untuk melakukan 
salat Zuhur dan Ashar dengan jama’ dan qashar dua 
rakaat dengan satu azan dan dua kali iqamah, sesuai 
dengan yang telah dilakukan Rasulullah SAW saat ia 
melakukan haji wada’ dan berwukuf di Arafah. Nabi 
salat Ashar dan Zuhur jama’ dan qashar.
Kemudian di Arafah Nabi berkhutbah. Tempat 
di mana Rasulullah berkhuthbah dibangun sebuah 
masjid pada pertengahan abad kedua oleh penguasa 
Abbasiyah dan diberi nama Masjid Namirah. 
24  Al-Bukhari nomor hadits 1767.
Dinamakan Namirah karena letaknya berdekatan 
dengan bukit kecil yang berada di sebelah barat 
masjid bernama Bukit Namirah. 
Sebagian dari Masjid Namirah yang mengarah 
ke timur terletak di wadi ‘Uranah. Tempat ini tidak 
termasuk Arafah dan Rasulullah SAW melarang umat 
Islam berwukuf di tempat itu sesuai dengan sabda 
Rasulullah SAW saat melakukan ibadah haji wada’: 
”Aku berwukuf di sini dan Arafat seluruhnya tempat 
wukuf, kecuali wadi ’Uranah.”  Jadi, Masjid Namirah 
yang terletak di dalam wadi ini tidak termasuk Arafah 
meski wadi ini sangat berdekatan dengan Arafah. 
Sementara bagian belakangnya telah masuk ke tanah 
Arafah. Masjid ini sekarang sangat luas, berukuran 
kurang lebih 8.000 meter persegi, memiliki 64 pintu 
masuk, enam menara, dan bisa memuat 350.000 orang 
untuk salat di dalamnya.
Masjid Namirah dikenal juga dengan julukan 
Masjid Ibrahim atau masjid Arafah. Setelah diperluas, 
masjid ini terbagi dua: sebelah depan masjid tidak 
termasuk Arafah dan sebelah belakang masjid 
termasuk bagian dari Arafah. Di bagian muka 
dan belakang Masjid Namirah terbentang papan 
penunjuk arah yang menuju ke Arafah dan arah yang 
bukan  Arafah. 
Masjid Ba’iah 11. 
Masjid al-Bai’at terletak di Mina, tujuh kilometer 
dari Makkah, berjarak kurang lebih 300 meter dari 

Jamrah Aqabah. Masjid ini punya nilai penting dalam 
sejarah perkembangan Islam. Di tempat ini Rasulullah 
SAW menerima bai’at 12 laki laki  dari kabilah Aus dan 
Khazraj yang datang dari Madinah. Mereka bertemu 
dengan Rasulullah di Aqabah dan menggelar bai’at 
untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, tidak 
mempersekutukan-Nya, menaati perintah-Nya dan 
menjauhkan larangan-Nya. Bai’at ini dinamakan 
bai’at Al-Aqabah pertama terjadi pada tahun 
ke- 12  kenabian. 
Kemudian, di tempat yang sama pada tahun 
13 kenabian, delegasi Yatsrib (Madinah) berjumlah 
73 laki-laki dan dua perempuan datang kembali 
menemui Nabi SAW di Aqabah. Rasulullah SAW datang 
bersama pamannya, Abbas, menggelar bai’at kedua di 
Aqabah. Di sana terjadi kesepakatan untuk melindungi 
Rasulullah SAW jika berhijrah ke Madinah, memerangi 
orang yang memerangi mereka, dan berdamai dengan 
orang yang ingin berdamai dengan mereka. Rasulullah 
SAW meminta kepada delegasi Yatsrib agar memilih 
12 orang diantara mereka berbaiat dengan semua 
klausul yang telah disepakati. Lalu dipilihlah sembilan 
orang dari kaum Khazraj dan tiga orang dari kaum 
Aus. Bai’at ini dinamakan Baiat Al-Aqobah kedua.
Untuk mengenang peristiwa bersejarah itu, 
di tempat yang penuh barakah ini telah dibangun 
sebuah masjid yang diberi nama Masjid Al-Bai’ah. 
Masjid kuno berukuran 400 meter persegi atau 17 x 

29 meter dan tingginya sekitar tujuh meter, dengan 
dinding bagian belakang dua meter ini ditemukan 
sekitar tahun 2005. Sebelumnya, masjid yang 
terpendam ini hanya diketahui kalangan terbatas 
karena letaknya  terpencil.
Tidak seperti masjid pada umumnya, masjid kuno 
berwarna krem ini dikelilingi pagar besi berwarna 
hitam. Para peziarah bisa melihat kondisi dari luar atau 
melongok sebagian ruangan dari jendelanya yang 
dibiarkan terbuka.
Masjid al-Khaef12. 
Masjid Al-Kheif terhitung salah satu masjid yang 
sangat bersejarah di Mina. Al-Kheif adalah bahasa 
Arab, artinya tempat naik dan turun permukaan 
gunung.  Dinamakan Kheif karena masjid ini terletak 
di tepi turunan bukit yang keras dan di atas tempat 
turunnya air. Bukit-bukit itu saat ini diratakan lalu 
dijadikan perkemahan. 
Masjid ini terletak di sebelah selatan bukit Mina, 
tidak berjauhan dengan tempat lempar Jumratul 
Shughra’ dan tidak sedikit dikunjungi jama’ah haji dari 
seluruh pelosok dunia untuk mengambil barakahnya 
karena masjid ini memiliki banyak keistimewaan. 
Imam Baihaqi meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa 
Nabi berkata: “Telah salat di masjid al-Kheif 70 nabi.”
Masjid Kheif merupakan tempat salat Rasulullah 
SAW selama tinggal di Mina dan telah ditentukan 
tempatnya salat Nabi di masjid tersebut. Tempat salat 
Nabi dulu adalah Kubbah, yang letaknya di tengah 
masjid. Sebelum masjid direnovasi, kubbah sangat 
populer dan diketahui banyak orang. Syeikh Al-Azraqi 
meriwayatkan dari kakeknya dari Abdul Majid dari Ibnu 
Juraih dari Ismalil bin Umayah sesungguhnya Khalid 
bin Madras mengabarkan bahwa ia melihat beberapa 
orang tua dari kabilah al-Anshar mencari tempat salat 
Rasulullah di Masjid Kheif di muka menara masjid 
dekat dengannya.
Masjid kheif mewakili masjid-masjid bersejarah 
dalam Islam dan melambangkan syiar Islam yang 
menonjol di kawasan Mina. Mesjid ini sekarang telah 
diperluas dan dipugar pada 1407 H dan menjadi masjid 
terbesar di Mina yang bisa menampung ribuan orang. 
Diriwayatkan sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: 
“Telah salat di Masjid Kheif 70 nabi,25 di antara mereka 
nabi Musa AS, seolah-olah aku melihatnya memakai 
dua pakaian ihram terbuat dari katun, ia berihram di 
atas unta.”  
Masjid Hudaibiyah 13. 
Masjid ini terletak di daerah Hudaibiyah, daerah 
yang terletak di antara Makkah ke Jeddah. Jaraknya 
kurang lebih 25 kilometer dari Masjidil Haram. 
Daerah itu sekarang dikenal dengan nama daerah 
Al- Syumaisyi. 
Nama Hudaibiyah berasal dari nama seorang 
laki-laki penggali sumur di tempat tersebut, yang 
kemudian nama itu dinisbatkan untuk nama sumur 
dan daerah Hudaibiyah. Di dekat sumur iu terdapat 
pohon yang rindang, namanya pohon Hadba’. Pohon 
yang menjadi saksi bisu peristiwa bai’at itu sekarang 
sudah tidak ada lagi. Di bawah pohon itulah telah 
terjadi bai’at pada 7 H yang disebut juga dengan bai’at 
al-Ridhwan. 
Diriwayatkan bahwa Rasulullah mengundang 
sekitar 1400 orang untuk berbuat bai’ait kepadanya di 
daerah Hudaibiyah. Bai’at ini terjadi  di bawah pohon 
sebagaimana tertera dalam Al-Quran surat al-Fath: 18

”Sesungguhnya Allah telah rida terhadap orang-orang 
Mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di 
bawah pohon.”
Di daerah ini pula dan di tahun yang sama telah 
terjadi perdamaian antara Rasulullah SAW dengan 
orang-orang kafir Makkah. Perjanjian berlaku 10 tahun, 
ditulis oleh Ali bin Abi thalib RA. Setelah perdamaian 
berjalan dua tahun, kaum kafir Makkah melanggar 
perjanjian tersebut. Perdamaian ini terkenal dengan 
nama Perdamaian Hudaibiyah.

Di daerah itu telah dibangun lagi sebuah 
masjid yang diberi nama Masjid Ar-Ridhwan. Masjid 
kuno ini masih bertahan dan dibangun sebelahnya 
sebuah masjid baru yang berdampingan dengan 
masjid  lama.
Masjid Tan’im14. 
Tan’im merupakan batas tanah haram Makkah 
dari arah Madinah, terletak di sebelah utara Makkah. 
Jarak antara Tan’im dan Bab Umrah di Makkah 
kurang lebih tujuh kilometer. Sejumlah tempat yang 
berdekatan dengan Tan’im antara lain Gunung Na’im 
di selatan, Gunung Mun’im di utara, dan Wadi Nu’man 
(Lembah Nu’man) atau Wadi Tan’im.
Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW 
memerintahkan Abdurahman bin Abu Bakar RA untuk 
membawa adiknya, ‘Aisyah, yang adalah istri Nabi 
SAW sendiri, ke Tan’im untuk berihram dari sana untuk 
melakukan umrah setelah haji wada’ bersama Nabi 
masih dalam bulan Dzulhijjah. Di tempat ini kemudian 
didirikan sebuah masjid yang dikenal dengan nama 
Masjid Tan’im atau Masjid Siti ‘Aisyah RA. 
Atas dasar ini, menurut Hanafiyah dan Hanabilah, 
miqat umrah yang paling utama adalah Tan’im,  disusul 
Ji’ranah dan selanjutnya Hudaibiyah. 26 Masjid ini 
juga dikenal oleh penduduk setempat dengan nama 
Masjid “Khaimah Jumanah”. Jumanah adalah puteri 
Abu Thalib, adik perempuan Ali bin Abi Thalib. Tapi 
masjid itu lebih tersohor dengan nama Masjid Tan’im 
atau “Masjid ‘Aisyah”.
Masjid Ji’ranah15. 
Kata Ji’ranah, atau penduduk Makkah 
menyebutnya Ju’ranah, berasal dari nama sebuah 
perkampungan kecil yang berdekatan dengan Masjidil 
Haram. Kampung ini terletak di lembah atau wadi 
Saraf sebelah selatan ke arah Makkah. 
Di desa ini terdapat sebuah masjid yang dikenal 
dengan nama Masjid Ji’ranah. Masjid ini selalu 
digunakan penduduk Makkah untuk melakukan 
ihram saat umrah atau haji. Desa Ji’ranah merupakan 
perbatasan kota Haram dari selatan Makkah ke arah 
Thaif. Rasulullah SAW pernah singgah di tempat ini 
sepulang dari perang Hunain dan sempat membagikan 
harta rampasan perang di sana.
Karena Ji’ranah merupakan tanda batas haram, 
dari sana Rasulullah SAW berihram untuk melakukan 
umrahnya yang ketiga. Atas dasar itu, menurut Imam 
Syafi’i, Ji’ranah adalah miqat ihram umrah yang paling 
utama, disusul Tan’im, selanjutnya Hudaibiyah. 27
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah 
SAW melakukan umrah selama hidupnya empat kali; 
pertama umrah Hudaibiyah, kedua umrah Qadha’, 
ketiga umrah yang dilakukannya dari Ji’ranah sepulang 
dari perang Hunain, keempat umrah saat ia melakukan 
haji wada’. Tempat di mana Rasulullah melakukan 
umrah dari Ji’ranah dibangun sebuah masjid yang 
diberi nama”Masjid Ji’ranah”.
Ji’ranah merupakan tempat miqat umrah yang 
paling afdhal bagi penduduk Makkah. Ini menurut 
kebanyakan pendapat para ulama, termasuk di 
antaranya Imam Syafi’i. Rasulullah sendiri melakukan 
umrah dari ji’ranah.28 Nabi bermukim di sana selama 
13 hari dan berihram dari sana.
Masjid Ji’ranah sangat populer di kalangan 
kaum Muslimin, baik di kalangan penduduk Makkah 
maupun kalangan luar Makkah. Masjid ini telah 
dipugar berkali-kali dari zaman ke zaman sepanjang 
sejarah. Kemudian pada pemerintahan Arab Saudi 
dibangun masjid besar bersebelahan dengan masjid 
lama yang tidak terpisahkan.
Masjid Masy’aril Haram 16. 
Masy’ar (Bahasa Arab: ر Ցع Օȼ Ցم ) atau Masy’aril Haram 
(Bahasa Arab: مارحلا Ւر Ցع Օȼ Ցم) yang juga masyhur dengan 
sebutan Muzdalifah adalah sebuah kawasan daerah 
yang terletak antara Arafah dan Mina. Panjangnya 
berjarak sekitar empat kilometer. Jemaah haji 
mengumpulkan batu kerikil di tempat ini dan nantinya 
digunakan untuk melempar jumrah. 

Kawasan yang terletak di dalam Tanah Haram 
Mekah ini adalah sebuah lembah yang tidak luas, 
berada di antara Arafat dan Mina, dan panjangnya 
kurang lebih empat kilometer. Di daerah ini ada 
sebuah masjid besar yang biasa disebut dengan 
“Masjid Muzdalifah”. Luas utama masjid ini sekitar 
1.700 meter persegi. Pada periode Abbasiyah, luasnya 
mencapai 4.000 meter. Masjid ini saat itu tidak 
memiliki atap dan hanya pagar di sekelilingnya saja. 
Setelah beberapa kali mengalami rekonstruksi dan 
pemugaran, sekarang dalam bentuk persegi panjang 
yang luas areanya sekitar 5.040 meter persegi dengan 
kapasitas lebih dari 12.000 jamaah shalat29. 
Dalam Alquran disebutkan nama tempat ini. Di 
sini jemaah haji diminta untuk mengingat Allah SWT:
 
Maka apabila kalian telah bertolak dari Arafah, 
berzikirlah kepada Allah di Masy`aril Haram. Berzikirlah 
(dengan menyebut) Allah sebagaimana yang 
ditunjukkan-Nya kepada kalian; dan sesungguhnya 
kalian sebelum itu benar-benar termasuk orang-
orang yang sesat.  Kemudian bertolaklah kalian dari 
tempat bertolaknya orang-orang banyak (Arafah) 
dan mohonlah ampun kepada Allah; sesungguhnya 
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS al-
Baqarah (2) : 198]
Catatan:
Ziarah di Makkah berbeda dengan ziarah di 
Madinah. Ziarah di Madinah sudah  termasuk dalam 
kontrak paket penyewa an hotel dan realisasinya 
menjadi tugas majmu’ah. Sedangkan di Makkah tidak 
demikian. Jemaah yang mau ber zia rah hendaknya 
berkoordinasi dengan ketua regu (Karu), ketua 
rombongan (karom), atau ketua kloter dengan biaya 
ditanggung masing-masing oleh jemaah.

TANYA JAWAB MANASIK HAJI DAN UMRAH
Pengertian Syarat, Rukun dan Wajib Haji A. 
Apa yang dimaksud ibadah haji? 1. 
Ibadah haji adalah berkunjung ke Baitullah 
(Ka’bah) untuk melakukan amalan-amalan ibadah, 
antara lain wukuf, mabit, thawaf, sa’i, dan lainnya pada 
masa tertentu, demi memenuhi panggilan Allah SWT 
dan mengharapkan ridha-Nya.
Apa yang dimaksud ibadah umrah? 2. 
Ibadah umrah adalah berkunjung ke Baitullah 
untuk melaksanakan thawaf, sa’i, dan men cu kur atau 
menggunting rambut (tah}allul) karena Allah SWT dan 
mengharapkan ridha-Nya.
Apa hukum ibadah haji dan umrah?3. 
Hukum ibadah haji dan umrah adalah wajib bagi 
yang mampu dan dilaksanakan sekali seumur hidup.

Apakah setiap ibadah haji harus digabung 4. dengan umrah?
Ibadah haji dan ibadah umrah adalah dua 
peribadatan yang masing-masing berdiri sen-
diri. Tidak setiap ibadah haji harus digabung dengan 
ibadah  umrah.
Apa yang dimaksud haji tamattu’?5. 
Haji tamattu’ adalah melakukan umrah lebih dulu 
kemudian mengerjakan ibadah haji. Jemaah yang 
melakukan cara ini dikenakan dam.
Apa yang dimaksud haji ifrād?6. 
Haji ifrād adalah melakukan haji saja. Jemaah yang 
akan umrah wajib atau sunat, setelah menyelesaikan 
haji dapat melak sanakan umrah dengan Mīqāt 
dari Tan’im, Ji’ranah, Hudaibiyah atau daerah tanah 
halal lainya. Jemaah yang melakukan cara ini tidak 
dikenakan dam.
Apa yang dimaksud haji qirān?7. 
Haji qirān adalah mengerjakan haji dan umrah 
di dalam satu niat dan satu pekerjaan seka ligus. 
Jemaah yang melakukan cara ini juga wajib membayar 
dam nusuk. Pelaksanaan dam haji qiran sama dengan 
pelaksanaan dam pada haji tamattu’.
Apa syarat wajib haji/umrah?8. 
Syarat wajib haji/umrah ada lima:
Islama. 
Baligh (dewasa)b. 

Berakal sehatc. 
Merdeka (bukan budak)d. 
Istite. }a’ah (mampu)
Setiap orang yang belum memenuhi syarat 
tersebut belum wajib berhaji/umrah.
Apakah yang dimaksud dengan istit9. }a’ah (mam pu) dalam 
ibadah haji?
Istit}a’ah (mampu) dalam ibadah haji adalah 
sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW saat 
ditanya tentang istit}a’ah, yaitu bekal dan kendaraan. 
Yang dimak sud dengan bekal adalah bekal materi, 
penge tahuan, dan kesehatan. Sedangkan yang di-
maksud dengan kendaraan adalah sesuatu yang 
dapat mengantarkan seseorang untuk melaksanakan 
ibadah haji, yaitu kenda raan, waktu, kesempatan dan 
memperoleh jatah (kuota), terma suk penugasan.
Ada berapa rukun haji itu?10. 
Rukun haji ada 6 (enam):
Ihram (niat)a. 
Wukuf di Arafahb. 
Thawaf ifadc. }ah
Sa’id. 
Bercukure. 
Tertib, sesuai dengan urutannya.f. 
Apabila tidak melaksanakan salah satu rukun haji 
tersebut, maka hajinya tidak sah.

Ada berapa wajib haji?11. 
Wajib haji ada 6 (enam):
Ihram haji dari mīqāta. 
Mabit di Muzdalifahb. 
Mabit di Minac. 
Melontar Jamrahd. 
Menghindari perbuatan yang terlarange. 
dalam keadaan berihram.f. 
Thawaf wada’ bagi yang akan meninggal kan g. 
Makkah.
Apabila meninggalkan salah satu wajib haji, 
maka hajinya sah, akan tetapi wajib membayar dam. 
Meninggalkan thawaf wada’ bagi jema ah haji yang 
uzur (sakit atau sedang haid) tidak dikenakan dam.
Apa yang dimaksud tertib dalam pelaksa naan ibadah haji?12. 
Tertib dalam pelaksanaan ibadah haji adalah 
melaksanakan ketentuan hukum manasik sesuai dengan 
aturan yang ada.
Rukun, Wajib dan Sunnah Umrah B. 
Ada berapakah rukun umrah? Rukun umrah ada 5 (lima):1. 
Ihram (niat)a. 
Thawafb. 
Sa’ic. 
Bercukurd. 
Tertibe. 
Apabila meninggalkan salah satu rukun umrah, 
maka umrahnya tidak sah.

Apa yang dimaksud wajib umrah?2. 
Wajib umrah adalah ihram umrah dari mīqāt dan 
tidak melakukan perbuatan/ hal-hal yang diharamkan 
pada waktu melakukan umrah. Apabila meninggalkan 
wajib umrah, maka wajib membayar dam.
Apa yang dimaksud umrah wajib?3. 
Umrah wajib adalah umrah yang baru perta ma 
kali dilakukan (disebut juga umratul Islam) atau umrah 
yang di lakukan karena nadzar.
Apa yang dimaksud umrah sunat?4. 
Umrah sunat adalah umrah yang dilaksana-
kan untuk yang kedua kali dan seterusnya, bukan 
karena   nadzar.
Apa benar melaksanakan umrah 7 (tujuh) kali sama 5. 
pahalanya dengan melaksana kan ibadah haji 1 (satu) kali?
Tidak benar, karena tidak ada dalil yang 
mengatakan demikian.
Apa boleh melakukan umrah berkali-kali 6. sebe lum wukuf?
Diperbolehkan melakukan umrah berkali-kali 
sebelum wukuf, namun untuk menjaga kon disi 
kesehatan dalam rangka persiapan wukuf se baik nya 
tidak melakukan umrah berkali-kali sebelum wukuf, 
mengingat Rasulullah SAW melakukan umrah 4 
(empat) kali dalam 4 (empat) tahun yang berbeda.

Ihram dan MīqātC. 
Apa yang dimaksud dengan ihram?1. 
Ihram adalah niat masuk (mengerjakan) dalam 
ibadah haji dan umrah dengan menghindari hal-hal 
yang dilarang selama berihram.
Di mana dimulai ihram haji dan umrah bagi jemaah 2. 
haji  Indonesia?
Bagi jemaah haji gelombang I, a) mīqāt ihram-
nya di Bir Ali (Dzul Hulaifah).
Bagi jemaah haji gelombang II, mīqāt b) 
ihram nya:
Asrama Haji Embarkasi di Tanah Air. 1. 
Bagi yang berihram semenjak di Asra-
ma Haji Embarkasi, baginya berlaku 
semua ketentuan dan larangan 
berihram selama me nem puh perja-
lanan menuju Jeddah antara 8-11 jam, 
sampai  tahallul.
Di atas pesawat udara sebelum melintas 2. 
di atas/berada pada garis sejajar dengan 
Yalamlam/Qarnul Manazil atau;
Di Bandar Udara King Abdul Azis 3. 
Jeddah, sesuai dengan Keputusan 
Komisi Fatwa MUI tanggal 28 Maret 
1980 yang dikukuhkan kembali tanggal 
19 September 1981 tentang Mīqāt Haji 
dan Umrah.

Bagaimana bentuk pakaian ihram bagi laki-laki 3. 
dan  perempuan?
Pakaian ihram bagi laki-laki adalah dua 
helai kain yang tidak berjahit; satu helai dipakai 
sebagai sarung dan satu helai sebagai selendang 
(disandangkan di bahu). Pakaian ihram tersebut bagi 
laki-laki disunatkan berwarna putih, sedangkan bagi 
perempuan adalah pakaian biasa yang menutup 
seluruh badan, tetapi harus terbuka bagian muka dan 
kedua telapak  tangannya.
Apa boleh dalam keadaan ihram menyem belih hewan ternak 4. 
untuk keperluan makan?
Boleh, karena yang dilarang adalah berburu dan 
membunuh binatang buruan darat yang halal serta 
binatang lain yang tidak memba hayakan.
Apa saja yang dilarang selama dalam kea daan ihram?5. 
Bagi laki-laki dilarang:
Memakai pakaian biasa.1. 
Memakai kaos kaki atau sepatu yang menutupi 2. 
mata kaki dan tumit.
Menutup kepala yang melekat seperti: 3. topi atau 
peci dan sorban.
Bagi perempuan dilarang:
Menutup kedua telapak 1. tangan dengan kaos 
tangan.
Menutup muka dengan cadar. 2. 

Larangan selama ihram bagi laki-laki dan pe-
rempuan adalah:
Memakai wangi-wangian kecuali yang sudah 1. 
dipakai di badan sebelum niat haji/umrah.
Memotong kuku dan mencukur atau mencabut 2. 
rambut dan bulu badan.
Memburu dan menganiaya/ membunuh 3. 
binatang dengan cara apapun, kecuali binatang 
yang membahayakan boleh dibunuh.
Menikah, menikahkan atau meminang 4. 
perempuan untuk dinikahi.
Bercumbu atau bersetubuh.5. 
Mencaci, bertengkar atau mengucapkan kata-6. 
kata kotor.
Apa saja ibadah yang boleh dilakukan oleh 6. perempuan selama 
haid dalam ibadah haji?
Semua ibadah boleh dilakukan, kecuali shalat 
dan thawaf.
Apakah jemaah haji laki-laki atau 7. perem puan yang sedang 
berihram boleh melepas kan pakaian ihramnya?
Boleh, melepas pakaian ihramnya di tempat 
tertutup, seperti ketika berhajat di kamar mandi atau 
menggantikannya karena kotor. Apabila membuka 
pakaian ihram di tempat terbuka hukumnya haram, 
tetapi tidak kena dam.
- 263 -

Apakah boleh berihram haji/umrah sebe lum sampai mīqāt?8. 
Boleh berihram haji/umrah sebelum sampai 
mīqāt. Menurut Abu Hanifah hukumya lebih utama. 
Apa hukumnya jika jemaah haji melewati mīqāt makānī tanpa 9. 
berihram umrah/haji karena lupa atau tidak tahu?
Apabila jemaah haji melewati mīqāt makānī 
tanpa ihram umrah/haji, hukumnya wajib membayar 
dam isa’ah (dam kesalahan) atau mengambil cara 
lain,  yaitu:
Kembali lagi ke 1. mīqāt yang dilewati tadi, 
sebelum melaksanakan salah satu kegi at an 
ibadah umrah/haji.
Mengambil 2. mīqāt haji yang terdekat de ngan 
Tanah Haram, bukan Tan’im, Ji’ra nah, dan 
Hudaibiyah, tetapi di Rabigh/ Jeddah.
Berniat ihram dari tempat dia teringat 3. 
(menyadari). Cara ini dikenakan dam denda 
(dam isa’ah).
Apa hukumnya orang sakit yang dibawa ke kota Makkah, 10. 
sebelumnya dia berkeinginan melaksanakan ibadah 
haji/  umrah?
Wajib memasuki kota Makkah dalam keadaan 
ihram, akan tetapi dianjurkan isytirath (ihram bersyarat). 
Apabila karena penyakitnya terpaksa tidak dapat 
menyelesaikan hajinya, maka boleh ia ber-tah}allul 
(melepas ihramnya) tanpa membayar dam, dan apabila 
akan melaksanakan hajinya nanti dia mengambil mīqāt 
dari rumah sakit atau rumah kediaman.

Artinya:
Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji. 
Tetapi jika aku terhalang oleh sesuatu, ya Allah, maka aku 
akan ber-tah}allul di tempat aku terhalang   itu.
Apabila penyakitnya tidak memungkinkan untuk 
melaksanakan ibadah (thawaf-sa’i), maka dianjurkan 
tidak perlu diihramkan de ngan niat kepergian ke 
Makkah sebagai pera watan/pengobatan lanjutan 
(rujukan sakit).
Apa hukumnya membuka kain ihram jema ah haji sakit 11. 
karena alasan perawatan?
Boleh karena darurat. Pada saat sudah me-
mungkinkan, wajib mengenakan kembali kain 
ihramnya tanpa dam dan tidak perlu niat (ihram) lagi. 
Apabila tidak memungkinkan memakai kain ihram, 
boleh melaksanakan hajinya tanpa kain ihram, akan 
tetapi dike nakan dam.
Apakah perbedaan antara jemaah haji 12. sakit yang memasuki 
kota Makkah untuk alasan pengobatan dalam keadaan ihram 
dan tidak?
Apabila jemaah haji sakit memasuki kota Makkah 
dengan keadaan ihram dan mati dalam keadaan ihram, 

maka dia telah mendapatkan pahala hajinya, dan 
apabila memasuki kota Makkah tanpa ihram, maka 
dia mati bukan dalam keadaan berhaji (Hadis dari 
Ibnu  Abbas).
Apakah hukumnya orang yang sudah ihram dari mīqāt, akan 13. 
tetapi karena sesuatu hal terpaksa membatalkan ihramnya?
Hukumnya wajib membayar dam dengan 
memotong seekor kambing.
Apa yang dianjurkan setelah berihram dari mīqāt?14. 
Setelah berihram, dianjurkan membaca talbi yah, 
shalawat, dan doa.
Apakah boleh membaca talbiyah sejak 15. dari rumah kediaman, 
di perjalanan, dan di Asra ma Haji Embarkasi?
Boleh, hanya saja tidak disertai niat ihram haji/
umrah. Pendapat lain mengatakan, belum boleh karena 
talbiyah merupakan bagian dari ihram.
Mana yang lebih afd16. }al (utama) membaca talbiyah, doa, dan zikir 
dengan suara keras atau pelan (sir)?
Membaca doa dan zikir diutamakan dengan sir 
(suara tidak nyaring). Tetapi membaca talbiyah bagi 
laki-laki diutamakan dengan bersuara keras/ nyaring 
(jahr), sedangkan bagi perempuan dengan sir.

Apa hukumnya memotong/mencukur/ mencu kur rambut, 17. 
memotong kuku, atau memakai wangi-wangian dalam 
keadaan  ihram?
Hukumnya dilarang, memotong/men cukur/
mencabut rambut. Memotong kuku atau memakai wangi-
wangian dalam keadaan ihram wajib membayar fidyah 
(denda), dengan memilih salah satu diantara tiga, 
yaitu menyembelih seekor kambing atau bersedekah 
kepada 6 (enam) orang fakir miskin masing-masing 
1/2 s}a’ (2 mud = 1 1/2 kg) beras makanan pokok atau 
berpuasa tiga hari.
Apakah boleh berbicara dengan kata-kata 18. kotor (keji) atau 
berbuat fasiq sewaktu melakukan ibadah haji?
Tidak diperbolehkan, dan apabila hal itu dila kukan 
hajinya sah, tidak membayar dam/fid yah, akan tetapi 
menggugurkan pahala hajinya.
Apakah boleh laki-laki yang sedang 19. berih ram menutup kepala 
dengan payung? 
Boleh, menutup kepala dengan sesuatu yang tidak 
menempel di kepala, seperti payung.
Apakah boleh jemaah haji yang sedang berihram memakai 20. 
jam tangan, cincin atau sabuk?
Boleh, jemaah haji yang sedang berihram 
memakai jam tangan, cincin, dan sabuk, karena 
peralatan tersebut tidak termasuk pakaian.
- 267 -

Apakah boleh jemaah haji yang sedang ihram menggunakan 21. 
pasta gigi, sabun man di, membunuh nyamuk dan lalat?
Boleh dan tidak kena dam, karena bertujuan 
untuk kebersihan gigi dan merawat kesehatan (tidak 
untuk wangi-wangian). Demikian juga diperbolehkan 
membunuh nyamuk, lalat, dan binatang lain 
yang  mengganggu.
Apa hukumnya menyisir rambut dalam ke ada an ihram?22. 
Boleh, apabila berkeyakinan tidak akan me ron-
tokkan rambutnya, akan tetapi sebaiknya dihindari.
Apakah boleh suami-istri yang  sudah menyelesaikan umrah 23. 
bagi haji tamattu’ bersetubuh (jima’)?
Boleh, apabila sudah menyelesaikan tawaf, sa’i  
dan cukur.
Apakah boleh suami-istri yang sedang me nu naikan ibadah 24. 
haji bersetubuh (jima’)?
Boleh, apabila tidak sedang dalam keadaan ihram 
dan sudah tah}allul tsani.
Apa yang dimaksud mīqāt makānī?25. 
Mīqāt makānī adalah tempat yang dijadikan 
batas untuk memulai ihram haji/umrah.
Di mana letak mīqāt makānī itu?26. 
Letak mīqāt makānī ada 5 (lima) tempat, yaitu:
Zulhulaifah (Bir Ali), tempat 1. mīqāt-nya ba gi 
penduduk Madinah dan yang melewa tinya.
- 268 -

Juhfah, 2. mīqāt-nya penduduk Syam dan yang 
melewatinya.
Qarnul Manazil (as-Sail), 3. mīqāt-nya pen du duk 
Najad dan yang melewatinya.
Yalamlam, 4. mīqāt-nya penduduk Yaman dan 
yang melewatinya.
Zatu Irqin, 5. mīqāt-nya penduduk Iraq dan yang 
melewatinya.
Tempat-tempat tersebut di atas telah dite-
tapkan oleh Rasulullah SAW sebagai mīqāt makānī 
untuk berhaji/umrah bagi penduduk dan bagi 
setiap orang yang melewatinya walaupun bukan 
termasuk  penduduknya.
Di manakah letak mīqāt makānī jemaah haji Indonesia?27. 
Letak mīqāt makānī bagi jemaah haji Indo-
nesia gelombang I yang datang dari Madinah 
adalah Zulhulaifah (Bir Ali). Sedang kan jemaah haji 
Indonesia gelombang II yang langsung ke Makkah, 
mīqāt makānīnya adalah di atas udara sejajar dengan 
Yalamlam/ Qarnul Manazil . A pabila dianggap sulit, 
dapat dilaksanakan di Asrama Haji Embarkasi atau 
setelah sampai di Bandar Udara internasional King 
Abdul Aziz (KAIA) Jeddah.
Apakah Tan’im28. , Ji’ranah, dan Hudaibiyah itu 
Mīqāt  Haji? 
Tan’im, Ji’ranah dan Hudaibiyah bukan mīqāt 
haji. Ketiganya adalah mīqāt umrah bagi penduduk 
- 269 -

Makkah atau bagi orang yang mukim (tinggal) 
di Makkah, termasuk jemaah haji yang akan 
melaksanakan  umrah.
ThawafD. 
Apa yang dimaksud thawaf?1. 
Thawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak 
7 (tujuh) kali putaran dengan berjalan kaki, di mana 
Ka’bah selalu berada di sebelah kirinya, dimulai dan 
diakhiri pada arah sejajar dengan Hajar Aswad. Bagi 
yang uzur boleh menggunakan kursi roda yang 
tawafnya dilakukan di lantai 2, lantai 3 dan lantai 4, 
atau skuter matik yang tersedia di tempat khusus di 
lantai tiga.
Apakah setiap orang yang masuk Masjidil 2. Haram harus 
thawaf  sunah?
Tidak harus thawaf, hanya saja bila me mung-
kinkan dapat melaksanakan thawaf se ba gai pengganti 
shalat sunat tahiyyatul masjid.
Apakah setiap orang melakukan thawaf harus suci dari hadas3. \ 
besar atau kecil?
Ya, setiap orang yang melakukan thawaf harus 
suci dari hadas\ besar dan hadas\ kecil.
Apakah jemaah haji yang batal wudunya 4. harus 
mengulangi  thawafnya?
Wajib berwudu dan mengulang putaran tawaf 
yang batal dari arah sejajar Hajar Aswad/mulai thawaf. 
Sementara putaran tawaf sebelumnya sah. 
Apakah orang yang thawaf harus 5. menghen tikan 
thawafnya apabila datang waktu shalat wajib yang 
dilakukan  berjamaah?
Apabila datang waktu shalat wajib yang 
dilakukan berjamaah, maka bagi yang thawaf harus 
menghentikan thawafnya untuk mengi kuti shalat 
berjamaah lebih dahulu dan pu taran thawaf yang 
masih tersisa diteruskan setelah selesai shalat dari tempat 
di mana ia mulai niat memasuki barisan/s}af shalat.
Wajibkah menghadap sepenuh badan ke 6. Ka’bah ketika akan 
memulai thawaf?
Menghadap sepenuh badan ke Ka’bah ketika 
akan memulai thawaf tidak wajib, tetapi disu-
nahkan apabila keadaan memungkinkan. Jika tidak 
memungkinkan cukup dengan memi ring kan badan dan 
menghadap muka ke arah Ka’ bah serta  melambaikan 
tangan dan menge cup nya sambil mengucapkan: 
Bismillāhi Wallāhu Akbar.
Apakah disunahkan mengusap atau isyarat 7. pada waktu melewati 
Rukun Yamani?
Disunahkan istilam/melambaikan tangan ke arah 
Rukun Yamani dan tangan nya tidak usah dikecup.
Apa hukumnya ramal (lari-lari) bagi laki- laki pada putaran 8. 
thawaf ke 1 s.d. 3?
Disunahkan bila situasinya memungkinkan. 
Namun tidak disunahkan bagi perempuan.
Apa yang dimaksud shalat sunat thawaf? 9. 
Shalat sunat thawaf adalah shalat 2 (dua) rakaat 
yang dilakukan setelah selesai thawaf.
Di manakah melaksanakan shalat sunat thawaf?10. 
Shalat sunat thawaf dilakukan di belakang 
Maqam Ibrahim. Bila tidak mungkin, maka dilakukan 
di mana saja, baik di dalam mau pun di luar Masjidil 
Haram, dan baik di Tanah Haram maupun di luar 
Tanah  Haram.
Apakah setiap thawaf harus diikuti dengan 11. sa’i?
Tidak semua thawaf harus diikuti dengan sa’i, 
seperti thawaf sunat.
Ada berapa macam thawaf yang diikuti sa’i?12. 
Ada tiga macam:
Thawaf a. ifad}ah, yakni thawaf rukun haji bagi 
haji tamattu’ dan bagi haji ifrād atau haji qirān 
yang belum sa’i setelah waktu thawaf qudum.
Thawaf b. qudum bagi haji ifrād atau haji qirān.
Thawaf umrah.c. 
Ada berapa macam thawaf itu?13. 
Thawaf ada 5 (lima) macam, yaitu:

Thawaf a. qudum
Thawaf rukun (ifadb. }ah dan umrah)
Thawaf sunatc. 
Thawaf wada’d. 
Thawaf nadzare. 
Apakah batal wudunya apabila laki-laki dan perempuan 14. 
bersentuhan badan ketika tawaf?
Persentuhan kulit laki-laki dan wanita ajnabi 
menurut madzhab Syafi’i mengakibatkan batal 
wudhu. Namun menurut madzhab Maliki tidak 
membatalkan wudhu. Dalam kondisi semacam ini 
timbul permasalahan perpindahan madzhab (talfiq). 
Pada dasarnya perpindahan madzhab dibolehkan, 
karena dharurat syar’i. 
Namun dalam hal wudhu maka talfiqnya 
dengan cara mengikuti imam Malik yaitu wudhunya 
menggosok-gosok anggota wudhu dan harus 
menyapu seluruh kepalanya.1 Karena itu, sebaiknya 
jemaah haji ketika hendak tawaf agar wudhunya 
mengikuti cara imam Malik. 
Apakah yang dimaksud thawaf qudum? 15. 
Thawaf qudum adalah thawaf yang dilakukan oleh 
orang yang baru tiba di Makkah sebagai peng hormatan 
terhadap Ka’bah.
1  Ibrahim Hosen, Fiqh Perbandingan Masalah Pernikahan, 
(Jakarta: Pustaka Firdaus, 2003), hal.106.
Apakah seseorang yang baru tiba di 16. Makkah wajib melakukan 
thawaf qudum? 
Hukum tawaf qudum adalah sunat, Namun bagi 
yang mela kukan haji tamattu’, thawaf qudum-nya 
sudah termasuk dalam thawaf umrahnya.
Apa yang dimaksud dengan thawaf  ifad17. }ah? 
Thawaf ifad}ah adalah thawaf rukun haji, dike nal 
juga dengan thawaf shadr (inti) atau thawaf ziarah.
Apa hukum thawaf ifad18. }ah?
Hukumnya adalah sebagai salah satu rukun haji 
dan apabila tidak dikerjakan, maka tidak sah hajinya.
Kapan  waktu  melaksanakan  thawaf ifad19. }ah? 
Thawaf ifad }ah dikerjakan setelah lewat tengah 
malam hari Nah }r (tanggal 10 Dzulhijjah) sampai kapan 
saja, tetapi dianjurkan di hari-hari Tasyriq atau masih 
dalam bulan Dzulhijjah. Bahkan bagi seseorang yang 
karena ada halangan tertentu dapat melaksanakan 
kapan saja tidak ada batas waktunya.
Bagaimana ketentuan orang yang telah 20. sele sai semua amalan 
hajinya kecuali thawaf ifad}ah?
Orang tersebut baru tah }allul awwal, belum tah}allul 
tsani, sehingga masih terkena larangan  bersetubuh.
Apakah yang dimaksud thawaf umrah? 21. 
Thawaf umrah adalah thawaf yang dikerjakan 
setiap melakukan umrah wajib atau umrah sunat.
- 274 -

Apakah yang dimaksud dengan thawaf sunah?22. 
Thawaf sunat adalah thawaf yang dilakukan 
setiap saat ketika seseorang berada dalam Masjidil 
Haram tidak diikuti dengan sa’i dan yang bersangkutan 
mengenakan pakaian biasa.
Apakah yang dimaksud thawaf wada’? 23. 
Thawaf wada’ adalah thawaf pamitan yang 
dilakukan oleh setiap orang yang telah selesai 
melakukan ibadah haji/umrah dan akan meninggalkan 
kota  Makkah.
Apakah hukum thawaf wada’?24. 
Hukum thawaf wada’ adalah wajib bagi setiap 
orang yang akan meninggalkan kota Makkah. 
Menurut pendapat Imam Malik, hukumnya mustah}ab 
(dianjurkan).
Kapankah thawaf wada’ dilakukan?25. 
Thawaf wada’ dilakukan setelah selesai melak-
sa nakan ibadah haji/umrah pada waktu akan 
meninggalkan kota Makkah, baik akan pulang ke Tanah 
Air atau akan ziarah ke Madinah, yang tidak akan 
kembali lagi ke Makkah.
Apakah boleh jemaah haji yang telah mela kukan thawaf 26. 
wada’ kembali ke Hotel?
Boleh, jemaah haji yang telah melakukan thawaf 
wada’ kembali ke Hotel untuk sesuatu keperluan, 
seperti untuk mengambil barang atau membuang 
- 275 -

hajat, menunggu bis atau menghindari terik 
panas  matahari.
Bolehkah setelah tawaf wada’ tidur di hotel dan harus 27. 
langsung keluar dari Makkah ?
Boleh, selama dia tidak mukim di Makkah. 
Seseorang dianggap mukim, sebagaimana berlaku 
dalam ketentuan sholat jamak dan qashar, menurut 
Imam Malik, Syafi’i, Abu Tsaur dan Ahmad, adalah 
4 hari.  Bahkan menurut Abu Hanifah ,  selama tidak 
bermaksud menetap di Makkah, dia tidak mengulang 
tawafnya, meskipun masih tinggal di Makkah selama 
satu tahun. 
Apakah hukumnya jemaah haji yang 28. haid/nifasnya berhenti 
sementara, lalu dia bersuci (mandi) dan melakukan thawaf?
Thawaf yang dilakukan jemaah tersebut sah dan 
tidak dikenakan dam, sekalipun setelah mengerjakan 
amalan tersebut darah haidl/ni fas nya keluar lagi.
Apa hukumnya melakukan thawaf wada’ bagi  perempuan 29. 
yang sedang haid/nifas? 
Tidak wajib, cukup berdoa di depan pintu Masjidil 
Haram, dan tidak dikenakan dam.
Apa hukumnya thawaf wada’ bagi jemaah haji yang 30. 
sakit  berat?
Tidak wajib dan tidak dikenakan dam.
Siapakah saja yang boleh meninggalkan thawaf wada’31. ?
Jemaah haji wanita yang sedang haidha. 
- 276 -

Wanita yang nifas, istihadahah (keluar darah b. 
penyakit secara terus menerus)
Orang yang beser c. 
Anak kecil d. 
Orang yang lemah e. 
Orang yang terkena luka sehingga darah terus f. 
keluar 
Orang yang takut dari perbuatan orang g. 
dzalim 
Orang yang takut tertinggal rombongan h. 
Munajat di Multazam, shalat di belakang Maqam Ibrahim, E. 
dan shalat di Hijir Ismail
Apa yang dimaksud dengan munajat? 1. 
Munajat adalah mencurahkan isi hati, berse rah 
diri untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Di manakah letak Multazam?2. 
Multazam adalah tempat yang terletak antara 
Hajar Aswad dan Pintu Ka’bah.
Apa hukumnya munajat di Multazam? 3. 
Hukumnya adalah sunat apabila keadaan me-
mungkinkan.
Bagaimana cara munajat di Multazam? 4. 
Munajat di Multazam dapat dilaksanakan de-
ngan merapatkan badan di Multazam apabila 
memungkinkan, kalau tidak memungkinkan dapat 
dilaksanakan dengan cara mengambil tempat 
- 277 -

persis di depan Multazam atau tempat yang searah 
dengan  Multazam.
Kapan munajat di Multazam dilaksanakan? 5. 
Munajat di Multazam disunatkan setelah thawaf 
serta dapat dilakukan kapan saja.
Apa dan di mana letak Maqam Ibrahim? 6. 
Maqam Ibrahim adalah batu tempat berpijak 
Nabi Ibrahim AS. pada saat membangun Ka’bah dan 
terletak antara Rukun Hajar Aswad dan Rukun Syami, 
berbentuk sangkar burung dan di atas batu tersebut 
ada bekas telapak kedua kaki Nabi Ibrahim AS.
Apa saja ibadah yang dapat dilaksanakan 7. di Maqam Ibrahim?
Di belakang Maqam Ibrahim dapat melakukan 
shalat sunat thawaf dan berdoa.
Kapan waktunya shalat sunat di belakang 8. Maqam Ibrahim 
dilakukan?
Shalat sunat di belakang Maqam Ibrahim da pat 
dilakukan setelah selesai thawaf, kecuali pada waktu 
datang shalat fardu.
Apa dan dimana letak Hijir Ismail itu? 9. 
Hijir Ismail adalah bagian bangunan dari 
Ka’bah yang terletak antara Rukun Syami dan Rukun 
Iraqi yang ditandai dengan tembok berbentuk 
setengah  lingkaran.
- 278 -

Apa saja ibadah yang dapat dilaksanakan 10. di dalam Hijir 
Ismail?
Di dalam Hijir Ismail merupakan tempat mustajab, 
di sini dapat melakukan shalat sunat, berdzikir dan 
berdoa. Shalat sunat di Hijir Ismail tidak ada kaitannya 
dengan thawaf, dapat dilakukan kapan saja. 
Apa keutamaan shalat di Hijir Ismail? 11. 
Keutamaan shalat di Hijir Ismail adalah sama 
dengan shalat di dalam Ka’bah.
Kapan shalat sunat di dalam Hijir Ismail dilakukan?12. 
Shalat sunat dapat dilakukan kapan saja, kecuali 
pada waktu datang shalat fardu.
Sa’iF. 
Apa yang dimaksud sa’i?1. 
Sa’i ialah berjalan dimulai dari bukit s }afa ke 
bukit Marwah dan sebaliknya, sebanyak 7 (tujuh) kali 
perjalanan, yang berakhir di bukit Marwah (perjalanan 
dari bukit s }afa ke bukit Marwah dihitung satu kali dan 
juga dari bukit Marwah ke s }afa dihitung satu kali). Bagi 
yang uzur boleh menggunakan kursi roda yang sa’inya 
dilakukan di lantai 2, lantai 3 dan lantai 4, atau skuter 
matik yang tersedia di tempat khusus di lantai tiga.
- 279 -

Apakah jemaah haji yang melakukan sa’i 2. wa jib suci dari hadas\ 
besar atau hadas\  kecil?
Jemaah haji yang melakukan sa’i tidak wajib suci 
dari hadas\ besar atau kecil, tetapi disu natkan suci dari 
hadas\ besar atau kecil.
Apakah disyaratkan naik ke atas bukit s3. }afa/Marwah 
waktu  sa’i?
Tidak disyaratkan. Jika keadaan memungkinkan 
naik ke atas bukit s}afa/Marwah, tetapi apabila sulit, 
maka cukup sampai di kaki bukit saja.
Apa hukum lari-lari kecil antara dua pilar/ 4. lampu hijau?
Bagi laki-laki disunatkan lari-lari kecil antara dua 
pilar/lampu hijau. Sedangkan bagi perem puan tidak 
disunatkan, cukup mempercepat langkahnya.
Apakah dianjurkan mengangkat kedua tangan sambil takbir 5. 
ketika berada di s}afa atau Marwah?
Tidak dianjurkan mengangkat kedua tangan 
sambil takbir menghadap Ka’bah waktu sa’i. Tetapi yang 
dianjurkan adalah mengangkat ke dua tangan untuk 
berdoa sambil mengha dap Ka’bah.
Apakah orang yang sedang sa’i harus meng hentikan 6. 
sa’i-nya apabila datang wak tu shalat wajib yang 
dilakukan  berjamaah?
Bagi yang berpendapat, shalat wajib berja ma ah 
fard}u ‘ain, berhenti dari sa’i dan dilanjutkan kembali 
setelah selesai shalat berjamaah. Sedangkan bagi 
- 280 -

yang berpendapat fard}u kifayah, sa’i boleh diteruskan 
apabila kondisi memungkinkan.
Apakah ada sa’i sunat?7. 
Tidak ada sa’i sunat.
Apa yang harus dikerjakan setelah selesai melakukan sa’i 8. 
dalam rangkaian umrah? 
Hal yang harus dikerjakan setelah selesai mela-
kukan sa’i adalah mencukur atau memotong rambut 
(ber-tah}allul).
Apa setiap sa’i diakhiri dengan mencukur atau 9. 
memotong  rambut? 
Iya, semua sa’i diakhiri dengan cukur, kecuali : 
Jemaah haji ifrad atau qiran yang memilih a. 
melakukan sa’i setelah tawaf qudum, sebab 
pada saat itu dia masih dalam keadaan ihram 
dan berlaku semua larangan ihram. 
Jemaah haji yang melakukan sa’i setelah tawaf b. 
ifadhah, apabila sudah bercukur pada saat di 
Mina (sudah tahallul awwal). 
Bagaimana jika jemaah haji ragu-ragu da lam hitungan 10. 
thawaf atau sa’i?
Dia harus berpegang pada hitungan yang lebih 
kecil.
Bagaimana jika jemaah haji memulai sa’i-11. nya dari Marwah?
Sah sa’inya, tetapi harus menambah satu per-
jalanan lagi, sehingga berakhir di Marwah.
- 281 -

WukufG. 
Kapan waktu wukuf dan berapa lama mela kukannya?1. 
Waktu wukuf pada hari Arafah mulai dari setelah 
tergelincir matahari (ba’da zawal) 9 Dzulhijjah sampai 
dengan terbit fajar 10 Dzulhijjah. Wukuf dinilai sah, 
walaupun dilaksa nakan hanya sesaat selama dalam 
rentang waktu tersebut, akan tetapi diutamakan men-
dapatkan sebagian waktu siang dan waktu malam.
Apa yang dilakukan jemaah haji pada masa persiapan wukuf 2. 
8 s.d. 9 Dzulhijjah?
Pada 8 Dzulhijjah jemaah haji ber pakaian ihram 
dan niat haji bagi yang berhaji tamattu’ di hotel masing-
masing. Jemaah haji ifrād dan qirān tidak niat haji lagi 
karena masih dalam keadaan ihram sejak dari mīqāt 
saat tiba. Selanjutnya semua jemaah berangkat ke 
Arafah. Pada 9 Dzulhijjah, bagi jemaah haji yang telah 
berada dalam kemah masing-masing menan ti saat 
wukuf yaitu setelah tergelincir matahari (ba’da zawāl) 
sambil berzikir dan berdoa.
Apa yang harus dilakukan oleh jemaah haji pada 3. 
waktu  wukuf?
Jemaah haji yang sedang melakukan wukuf 
dianjurkan untuk memperbanyak membaca talbiyah, 
zikir yang diselingi dengan membaca doa serta 
memperbanyak membaca al-Qur’an, istighfar, dan 
tahlil serta shalawat.

Apakah membaca doa tersebut dilakukan 4. sendiri-sendiri?
Boleh membaca doa sendiri-sendiri atau bersa ma-
sama (berjamaah).
Apakah jemaah haji yang melakukan 5. wukuf disyaratkan suci 
dari hadas\ besar atau kecil?
Jemaah haji yang melakukan wukuf tidak 
disyaratkan suci dari hadas\ besar atau kecil. Dengan 
demikian, wukuf  bagi jemaah haji yang sedang haidl, 
nifas, junub, dan hadas\ kecil adalah sah.
Apakah wukuf itu harus di luar tenda? 6. 
Wukuf boleh di mana saja di luar atau di dalam 
tenda, selama berada di dalam area tanah Arafah.
Apakah sah hukumnya wukuf orang yang 7. tidak sadarkan diri 
(pingsan)?
Menurut Imam Malik, sah wukufnya orang yang 
tidak sadarkan diri selama orang terse but dalam 
keadaan ihram. Sedangkan menu rut Imam Hanafi, 
Imam Syafi’i, dan Imam Hambali  tidak sah.
Apa tata cara melaksanakan shalat jama’ qas8. }ar Żuhur dan As }ar 
di Arafah sama hal nya dengan di tempat lain?
Sama saja, tidak ada perbedaan.
Mabit di MuzdalifahH. 
Kapan dan berapa lama jemaah haji mabit 1. di Muzdalifah?
Mabit di Muzdalifah waktunya mulai setelah 
Maghrib sampai terbit fajar 10 Dzulhijjah dan boleh 
sesaat asal sudah lewat tengah malam.

Apakah jemaah haji boleh tidak mabit di Muzdalifah?2. 
Bagi Jemaah yang sehat wajib Mabit di Muzdalifah 
tetapi bagi yang sakit dan yang mengurus orang sakit 
atau pun yang mengalami kesulitan (masyaq qah) boleh 
tidak Mabit di Muzdalifah dan tidak dikenakan dam.
Seberapa besar batu kerikil yang 3. diperguna kan untuk 
melontar jamrah?
Batu kerikil yang dipergunakan untuk melon tar 
jamrah kira-kira sebesar kelereng (gundu).
Apakah di Muzdalifah sudah disiapkan kantong kerikil 4. 
oleh  maktab? 
Ya, maktab menyiapkan kantong kerikil dengan 
jumlah yang cukup untuk melontar seluruh jamrah  
dan dibagikan di tempat mabit. Namun jika jemaah 
tidak mendapat jatah pembagian atau tetap ingin 
mengambil kerikil sendiri, jemaah dapat mencari 
kerikil di tempat mabit. 
Berapa butir kerikil yang diambil di Muz dalifah?5. 
Jemaah bisa mengambil 7 (tujuh) butir batu a. 
kerikil untuk melontar Jamrah Aqabah. 
Sedangkan untuk melontar jamrah pada hari-
hari Tasyriq boleh diambil di Mina. 
Boleh mengambil yaitu 49 (empat puluh b. 
sembilan) butir bagi yang nafar awwal 
Boleh mengambil 70 (tujuh puluh) butirc.  bagi 
yang akan nafar tsani.
- 284 -

Apakah batu kerikil yang akan digunakan untuk melontar 6. 
jamrah harus dicuci lebih dahulu?
Tidak harus dicuci lebih dahulu.
Kapan jemaah haji boleh meninggalkan 7. tapal 
batas  Muzdalifah?
Jemaah haji baru boleh meninggalkan tapal batas 
akhir Muzdalifah apabila telah lewat tengah  malam.
Bagaimana cara menghitung waktu tengah malam di 8. 
Arab  Saudi?
Pertengahan malam di Arab Saudi bukan pukul 
00.00 WAS tetapi waktu pertengahan antara waktu 
magrib dan waktu fajar (subuh). 
Misalnya, apabila waktu Maghrib jatuh pukul  
18.55 dan waktu Subuh 04.35, berarti lama malam 
adalah 9.5 jam. Dengan demikian, separuh malam 
adalah 9.5 /2 = 4 jam 45 menit. Dengan demikian, 
perhitungan tengah malamnya adalah pukul 18.55 + 
4 jam 45 menit = pukul 11.40 menit. Jadi lewat tengah 
malam adalah pukul 11.40 lebih 1 detik.
Melontar Jamrah I. 
Apa yang dimaksud melontar jamrah? 1. 
Melontar jamrah adalah melontar marma (tem-
pat melontar) dengan batu kerikil pada hari Nah}r dan 
hari  Tasyriq.

Di mana letak Jamrah Ula, Wust2. }a dan dan Aqabah?
Jamrah Ūlā (pertama) adalah jamrah yang a. 
terletak dekat dari arah Haratullisan.
Jamrah Wustb. }a adalah jamrah yang kedua (yang 
terletak di tengah-tengah antara Jamrah ( Ūlā )  
dan Jamrah  (Aqabah).
Jamrah Aqabah adalah jamrah yang terletak di c. 
perbatasan antara Mina dan Makkah.
Kapan waktu me lontar jamrah?3. 
Waktu melontar jamrah sebagai berikut:
Melontar Jamrah Aqabah pada hari a. nah}r 10 
Dzulhijjah sebagai berikut:
Waktu afd1. }al (utama) setelah terbit matahari 
hari nah}r. Untuk menjaga keselamatan 
bagi jemaah agar meng hindari waktu 
asd}aliyah, karena waktu tersebut sangat 
beresiko/ber bahaya.
Waktu ikhtiar, siang hari sampai terbenam 2. 
matahari (ghurub).
Waktu jawaz, setelah lewat tengah malam 3. 
10 Dzulhijjah hingga terbit fajar 14 
Dzulhijjah.
Melontar Jamrah Aqabah 10 Dzulhijjah, 4. 
sebaiknya dilakukan le wat tengah malam 
sampai dengan pukul 05.00 pagi, atau 
pukul 14.00 sampai dengan pukul 18.00 
atau me milih waktu malam dari pukul 
18.00 sampai dengan pukul 24.00. Hindari 

memilih waktu melontar antara pukul 
05.00 pagi sampai dengan 12.00 siang, 
karena sangat padat dan berisiko tinggi.
Melontar jamrah pada hari-hari Tasyriq (11, 12, b. 
dan 13 Dzulhijjah) waktu nya adalah:
Waktu a. afd}al: ba’da zawāl, (setelah 
tergelincir nya matahari).
Waktu b. ikhtiar: sore hari sampai ma lam.
Waktu c. jawaz (diperbolehkan): yaitu selain 
waktu afd}al dan ikhtiar dimulai dari terbit 
fajar hari bersangkutan.
Kapan waktu yang dilarang untuk me lontar jamrah oleh 4. 
pemerintah Arab Saudi?
Ketentuan waktu larangan lontar jamrah 
ditetapkan oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan 
akan diinformasikan kepada jemaah haji sebelum 
pelaksanaan wukuf melalui ketua kloter. 
Apakah 7 (tujuh) batu kerikil boleh sekali gus dilontarkan 5. 
untuk satu jamrah? 
Tidak boleh melontarkan 7 (tujuh) batu kerikil 
sekaligus untuk satu jamrah, jika melontar 7 (tujuh) 
batu kerikil sekaligus untuk satu jamrah, maka dihitung 
hanya satu lontaran.
Apakah melontar ketiga jamrah itu  harus 6. tertib dari  Ūlā, 
Wust }a, dan  Aqabah?
Harus tertib dari Ūlā, Wust}a, dan Aqabah. Apabila 
tidak tertib, maka harus diulang dari awal.

Apakah melontar jamrah boleh diwakilkan 7. kepada orang lain?
Melontar jamrah tidak boleh diwakilkan, kecuali 
karena uzur, baik karena sakit atau karena masyaqqah 
(kesulitan yang berat).
Bagaimana cara mewakili melontar jam rah?8. 
Cara mewakili melontar jamrah dilakukan dengan 
melontar setiap jamrah untuk diri sendiri, kemudian 
untuk yang diwakili pada tempat yang sama. Tidak 
diharuskan bagi yang mewakili menyelesaikan 
lontaran 3 (tiga) jamrah untuk dirinya, karena tidak 
ada dalil yang mewajibkannya.
Apakah melontar jamrah boleh di akhirkan (ditunda) 9. 
lontarannya pada hari berikut? 
Boleh, apabila ada alasan-alasan darurat syar’iy, 
seperti sakit, petugas yang mengurus orang sakit, dan 
lain-lain.
Bagaimana cara melontar jamrah sebagai 10. pengganti pelontaran 
yang tertunda?
Caranya adalah dimulai dari Jamrah Ūlā, Wust}a, 
dan Aqabah secara sempurna sebagai lon tar an untuk 
hari pertama. Kemudian mulai lagi dari Jamrah Ūlā, 
Wust}a, dan Aqabah untuk ha ri kedua. Selanjutnya, 
mulai lagi dari Jam rah Ūlā, Wust}a dan Aqabah untuk 
hari ketiga.

Apa hukumnya bagi orang yang 11. meninggal kan lontaran 
Jamrah Aqabah pada 10 Dzulhijjah dan hari-hari Tasyriq?
Hukumnya adalah:
Bagi yang tidak mengerjakan Jamrah Aqa bah a. 
pada tanggal 10 Dzulhijjah, maka di kenakan 
dam seekor kambing.
Bagi orang yang meninggalkan 1 (satu) kali b. 
lontaran (1 hari/1 jamrah/1 batu) dike nakan 
denda dengan memberikan makan an pokok 
sebanyak satu mud (sekitar ¾ kg) dan bagi 
yang meninggalkan 2 (dua) kali lontaran 
dikenakan dua mud (sekitar 1 ½ kg) kepada 
fakir miskin.
Bagi yang meninggalkan 3 (tiga) kali lontaran c. 
atau lebih, dikenakan dam seekor kambing.
Bagi orang yang meninggalkand.  semua 
lontaran hari-hari Tasyriq dikenakan dam 
seekor  kambing.
Kapankah waktu yang dibolehkan melontar Jamrah Aqabah, 12. 
apabila terlambat tiba di Mina dari Arafah?
Setiba di Mina langsung melontar Jamrah 
Aqabah.
Mabit di Mina dan NafarJ. 
Apa yang dimaksud mabit di Mina?1. 
Mabit di Mina adalah bermalam di Mina pada 
hari-hari Tasyriq (malam tanggal 11, 12, dan 13 
Dzulhijjah).
- 289 -

Apa hukum Mabit di Mina?2. 
Menurut jumhur ulama hukumnya 
wajib, sadangkan menurut mazhab Hanafi 
hukumnya  sunnah.
Kapan dan berapa lama Mabit di Mina? 3. 
Mabit di Mina dilaksanakan pada hari-hari Tasyriq, 
yaitu malam 11, 12, dan malam 13 Dzulhijjah. Bagi yang 
mengambil nafar awwal mabit di Mina pada malam 
11 dan 12 Dzulhijjah dan yang mengambil nafar tsani 
mabit di Mina malam 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Apakah Mabit di Mina harus dimulai 4. sejak waktu Maghrib 
(sesudah matahari terbe nam)?
Tidak harus dimulai dari waktu Maghrib asal bisa 
berada di Mina melebihi separuh malam (mu’żamul 
lail) dengan hitungan malam dimulai dari maghrib 
hingga  subuh. 
Apa yang harus dilakukan apabila tidak 5. mabit di Mina pada 
seluruh hari Tasyriq? 
Apabila tidak mabit di Mina pada seluruh hari 
Tasyriq, maka wajib membayar dam (satu ekor 
kambing). Tetapi apabila tidak mabit di Mina hanya 
satu malam atau dua malam, maka harus diganti 
dengan denda, yaitu satu malam satu mud (¾ kg 
beras/makanan po kok), dua malam dua mud (1 ½ kg 
beras/ma kanan pokok), tiga malam, membayar dam 
seekor kambing.
Apakah yang dilakukan jemaah haji   apabila dari Arafah yang 6. 
seha rus nya ke Mina, tersesat ke Makkah?
Jemaah haji yang tersesat ke Makkah, menunggu 
sampai lewat tengah malam, kemudian melakukan 
thawaf ifad}ah, sa’i, dan bercukur. Dengan begitu, 
jemaah sudah tah}allul awwal. Kemudian menuju 
ke Mina untuk melontar Jamrah Aqabah. Setelah 
melontar jumrah aqabah berarti sudah tah}allul tsani. 
Selanjutnya jemaah melaksanakan mabit di Mina. 
Bagaimana hukumnya Mabit jemaah haji di Mina atau di 7. 
wilayah perluasan Mina? 
Hukumnya adalah:
Hukum Mabit di Mina pada malam hari Tasyriq a. 
menurut sebagian besar mazhab Syafi’i, 
mazhab Maliki, dan sebagian ulama mazhab 
Hanbali serta fatwa MUI tahun 1981 adalah 
wajib dan bagi yang tidak mabit dikenakan 
dam. Namun ada seba gian dari mazhab Hanafi, 
sebagian Hanbali, sebagian mazhab Syafi’i, 
dan sebagian mazhab Żahiri berpendapat, 
bahwa mabit di Mina pada malam hari Tasyriq 
hukumnya sunat.
Mabit di perluasan kemah di kawasan per-b. 
luasan Mina hukumnya sah, seperti di Mina, 
sebagaimana pendapat para ulama Makkah 
dan para ulama lainnya, juga menu rut ijtihad 
yang didasarkan pada keadaan darurat karena 
kondisi di Mina saat ini sudah penuh sesak dan 

kemah di perluasan Mina masih bersambung 
de ngan perkemahan di Mina, sesuai dengan 
Keputusan Hasil Mużakarah Ulama Ten tang 
Mabit di Luar Kawasan Mina, tanggal 10 
Januari 2001.
Bagi yang berpendapat, mabit di Mina itu wajib c. 
dan perluasan kemah di Mina tidak sah untuk 
mabit, maka pelaksanaan ma bit nya masuk ke 
wilayah Mina kemudian setelah mabit kembali 
ke kemahnya di perluasan Mina.
Apa yang dimaksud nafar awwal? 8. 
Nafar awwal adalah keberangkatan jemaah haji 
meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzulhijjah setelah 
melontar 3 jamrah (bermalam di Mina 2 malam) paling 
lambat sebelum matahari terbenam. 
Apa yang dimaksud nafar tsani?9. 
Nafar tsani adalah keberangkatan jemaah haji 
meninggalkan Mina pada tanggal 13 Dzulhijjah setelah 
melontar 3 jamrah  (bermalam di Mina 3 malam).
Mana yang lebih utama nafar awwal atau 10. nafar tsani?
Nafar awwal atau nafar tsani sama nilainya, yang 
membedakan adalah nilai ketaqwaanya. Rasulullah 
SAW melaksanakan nafar tsani. 
- 292 -

TahK. }allul
Apa yang dimaksud ta1. h}allul?
Tah}allul adalah keadaan seseorang yang sudah 
bebas (halal) dari ihramnya setelah menyelesaikan 
amalan-amalan manasik hajinya. Tah}allul  terbagi  
menjadi 2  (dua)  ba gian  yaitu:  tah}allul awwal 
(pertama) dan tah}allul tsani (kedua).
Apa yang dimaksud tah2. }allul awwal? 
Tah}allul awwal adalah keadaan seseorang yang 
telah melakukan dua diantara kegiatan, yaitu : 
Melontar Jamrah Aqabah dan menggun ting/a. 
mencukur rambut.
Thawaf ifdb. }aah, sa’i, dan menggunting/ me-
ncukur rambut.
Thawaf ifadc. }ah, sa’i, dan melontar Jamrah 
Aqabah.
Apa yang dimaksud tah3. }allul tsani? 
Tah}allul tsani adalah yaitu keadaan seseorang 
Jemaah yang telah melakukan tiga kegiatan, yaitu 
melontar jamrah aqabah, memotong atau mencukur 
rambut, dan tawaf ifadhah serta sa’i. 
Apa larangan yang masih berlaku bagi jemaah haji yang sudah 4. 
tah}allul awwal? 
Perbuatan yang dilarang setelah tah}allul awwal 
adalah bersetubuh (jima’). 
- 293 -

Bagaimana cara memotong rambut?5. 
Lebih afdhal bagi laki-laki mencukur a. habis 
(gundul), namun diperbolehkan memotong/
memendekkan rambut kepala atau sekurang-
kurangnya memo tong sebelah  kanan, tengah, 
dan kiri.
Lebih afdb. }hal bagi perempuan mengumpulkan 
rambutnya jadi satu kemudian memotong 
ujungnya atau sekurang-kurang nya tiga helai 
rambut sepanjang jari.
Baik laki-laki maupun perempuan boleh c. 
menggunting rambut sendiri atau dengan 
bantuan orang lain apabila ada hubungan 
mahram. Bila tidak ada hubungan mahram 
hukumnya haram.
Apa perbedaan antara tah6. }allul haji dan tah}allul umrah?
Tah}allul haji terdiri dari tah}allul awwal dan 
tah} allul tsani. Sedangkan tah}allul umrah hanya satu 
tahallul  saja.
Kapan rambut orang sakit (uzur) dipotong (dicukur) bagi 7. 
yang melontar jamrah nya diwakilkan?
Menggunting rambut orang sakit dapat 
dilakukan sebelum maupun setelah pelaksanaan 
lontar jamrah Aqabah oleh orang yang mewakili. 
Hanya saja penting dicatat bahwa orang yang uzur 
belum berstatus tahallul awal sebelum memperoleh 
informasi kepastian pelaksanaan lontar jumrah 
aqabah  dilakukan.  
- 294 -

DamL. 
Apa yang dimaksud dengan dam?1. 
Dam menurut bahasa artinya darah, sedang-
kan menurut istilah adalah mengalir kan darah 
(menyembelih ternak, yaitu: kambing, unta atau sapi) 
dalam rangka memenuhi keten tuan manasik haji.
Ada berapa macam dam?2. 
Dam terdiri dari  dua macam, yaitu:
Dam a. Nusuk (sesuai ketentuan manasik) 
adalah dam yang dikenakan bagi orang yang 
mengerjakan haji tamattu’ atau Qiran (bukan 
karena melakukan kesa lahan).
Dam b. Isa’ah adalah dam yang dikenakan bagi 
orang yang melanggar aturan atau melakukan 
kesalahan, yaitu:
Melanggar aturan ihram haji atau umrah.1. 
Meninggalkan salah satu wajib haji atau 2. 
umrah, yang terdiri dari:
Tidak berihram/niat dari Mīqāt.a) 
Tidak mabit di Muzdalifah.b) 
Tidak mabit di Mina.c) 
Tidak melontar jamrah.d) 
Tidak thawaf wada’.e) 
Kapan hewan dam tamattu’ boleh disembelih? 3. 
Para ulama berbeda pendapat tentang waktu 
penyembelihan hewan untuk membayar dam haji 
tamattu’ sebagai berikut:
- 295 -

Madzhab Syafi’i membolehkan penyembelihan a. 
hewan dam setelah selesai umrah. 
Madzhab Hanafi, Maliki dan Hanbali b. 
berpendapat penyembelihan hewan 
dilaksanakan setelah melontar jumrah aqabah 
pada 10 dzulhijjah.
Apa kelebihan membayar dam melalui bank? 4. 
Membayar dam dengan menyetorkan sejumlah 
uang ke bank sesuai nilai harga hewan yang hendak 
dipotong memiliki kelebihan berikut ini: 
Bank penerima setoran dam adalah lembaga a. 
resmi yang ditunjuk pemerintah kerajaan Arab 
Saudi sehingga akuntablitas kinerjanya bisa 
dipertanggungjawabkan
Memiliki b.  lajnah thibbi , yang bertugas 
menyeleksi binatang yang memenuhi syarat 
untuk di jadikan hadyu
Memiliki lajnah syar’i/fiqhi, yang bertugas c. 
mengawasi dan memastikan keabsahan 
penyembelihan, distribusi dan lainnya yang 
berkaitan dengan aspek fiqih 
Harga standart sehingga md.  endapat jaminan 
keamanan dari resiko unsur bisnis tak wajar 
dan unsur penipuan. 
Mencapai target tepat sasaran dalam e. 
distribusi  daging.
Menumbuhkan solidaritas sosial dan f. 
menciptakan kemaslahatan yang lebih luas.  
- 296 -

Apa perbedaan antara qurban dan penyem belihan dam?5. 
Qurban adalah sembelihan yang berkaitan dengan 
hari qurban dan hari Tasyriq, yang disunatkan untuk 
seluruh umat Islam, baik yang sedang melaksanakan 
haji maupun tidak dan dapat dilaksanakan di mana 
saja termasuk di Tanah Air. Sedangkan dam adalah 
sembe lihan yang berkaitan dengan amalan manasik 
haji, baik karena ketentuan manasik haji, seperti 
tamattu’ dan qirān mau pun karena pelanggaran dan 
harus dilaksa nakan di Tanah  Haram.
Apa yang harus dilakukan apabila tidak sanggup 6. 
membayar  dam?
Apabila jemaah haji melakukan haji a. tamattu’ 
atau qirān, tetapi tidak sanggup membayar 
dam dengan seekor kambing, maka wajib 
mengganti dengan puasa 10 (sepuluh) hari 
dengan ketentuan: 3 (tiga) hari dilakukan 
selama ibadah haji di Makkah dan 7 (tujuh) 
hari dilakukan sesudah kembali ke Tanah Air. 
Bila tidak mampu puasa 3 (tiga) hari semasa 
haji di Tanah Suci, maka harus melaksanakan 
puasa 10 (sepuluh) hari di Tanah Air, dengan 
ketentuan: 3 (tiga) hari pertama dilakukan 
sebagai pengganti kewajiban berpuasa 3 (tiga) 
hari pada waktu melaksanakan haji di Makkah, 
kemudian berpuasa 7 (tujuh) hari sebagai 
kewajiban setelah tiba di Tanah Air dengan 

memisahkan antara kedua puasa tersebut, 
minimal 4 (empat) hari.
Bila sengaja melanggar larangan ihram, seperti b. 
mencukur rambut, memotong kuku, memakai 
wangi-wangian, memakai pakaian biasa bagi 
laki-laki, menutup muka, memakai sarung 
tangan bagi perempuan, setiap pelanggaran 
boleh memilih membayar dam seekor 
kambing, atau membayar fidyah (bersedekah) 
kepada 6 (enam) orang miskin masing-masing 
½ s}a’ (2 mud =1 ½ kg) berupa makanan pokok, 
atau berpuasa 3 (tiga) hari.
Bila melanggar larangan berupa membu nuh c. 
hewan buruan dan tidak sanggup membayar 
dam, wajib membayar dengan makanan pokok 
seharga binatang terse but. Bila benar-benar 
tidak mampu, maka harus diganti dengan 
puasa, dengan perbandingan set