• coklatx.blogspot.com

    www.coklatx.blogspot.com

  • berasx.blogspot.com

    www.berasx.blogspot.com

  • kacangx.blogspot.com

    www.kacangx.blogspot.com

Tampilkan postingan dengan label bilangan ulangan 1. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bilangan ulangan 1. Tampilkan semua postingan

bilangan ulangan 1

 






PASAL 1  5 

I. Penghitungan Orang Israel (1:1-16) 5 

II. Penghitungan Orang Israel (1:17-43) 9 

III. Jumlah Keseluruhan Israel (1:44-46) 13 

IV. Perkecualian bagi Suku Lewi (1:47-54) 14 

PASAL 2  17 

I. Penempatan Beberapa Suku (2:1-2) 17 

II. Penempatan Beberapa Suku (2:3-34) 21 

PASAL 3  27 

I. Pemisahan Orang-orang Lewi (3:1-13) 28 

II. Pembagian Tugas Menurut Kaum-kaumnya (3:14-39) 32 

III. Pertukaran Anak-anak Sulung (3:40-51) 36 

PASAL 4  39 

I. Pekerjaan Orang-orang Lewi (4:1-20) 39 

II. Pembagian Tugas Menurut Kaum-kaumnya (4:21-33) 45 

III. Jumlah dari Tiap-tiap Kaum dan  

 Jumlah Keseluruhan Dicatat (4:34-49) 48  

PASAL 5  51 

I. Orang Najis Harus Dikeluarkan (5:1-10) 51 

II. Air Pahit Kecemburuan (5:11-31) 55 


PASAL 6  65 

I. Hukum tentang Orang yang Bernazar (6:1-21) 65 

II. Suatu Bentuk Pemberkatan Ditetapkan (6:22-27) 75 

PASAL 7  79 

I. Persembahan-persembahan para Pemimpin Israel 

 (7:1-9) 79 

II. Para Pemimpin Mempersembahkan Persembahan  

 (7:10-89) 83  

PASAL 8  93 

I. Penerangan-penerangan di Tempat Kudus (8:1-4) 93 

II. Penahbisan Orang-orang Lewi (8:5-28) 95  

PASAL 9  103 

I. Hukum Paskah (9:1-14) 103 

II. Tiang Awan dan Api (9:15-23) 110 

PASAL 10  115 

I. Berangkatnya Laskar-laskar Israel yang Berkemah 

 (10:1-10) 115 

II. Berangkatnya Laskar-laskar Israel yang Berkemah 

 (10:11-28) 119 

III. Permintaan Musa kepada Hobab (10:29-36) 122  

PASAL 11  131 

I. Sungut-sungut Bangsa Israel (11:1-3) 132 

II. Sungut-sungut Bangsa Israel (11:4-15) 135 

III. Pertolongan Disediakan untuk Musa (11:16-23) 142 

IV. Tuhan  Menjanjikan Daging kepada Bangsa Israel,  

 Masalah Eldad dan Medad (11:24-30) 147 

V. Burung-burung Puyuh (11:31-35) 152 

PASAL 12  157 

I. Miryam dan Harun Bersungut-sungut (12:1-3) 157 

II. Miryam dan Harun Bersungut-sungut (12:4-9) 160 

III. Miryam Terkena Kusta (12:10-16) 165 

PASAL 13  173 

I. Tugas Perutusan untuk Kedua Belas Pengintai (13:1-20) 173 

II. Mengintai Tanah Perjanjian (13:21-25)  177 

III. Hasil Mengintai (13:26-33) 179 


PASAL 14  185 

I. Sungut-sungut Umat Israel (14:1-4) 186 

II. Imbauan Yosua dan Kaleb (14:5-10) 191 

III. Doa Syafaat Musa (14:11-19) 196 

IV. Jawaban Tuhan  kepada Musa,  

 Bangsa Israel Diancam (14:20-35) 203 

V. Kematian Sepuluh Pengintai (14:36-45) 211 

PASAL 15  217 

I. Hukum-hukum Mengenai Berbagai Korban (15:1-21) 218  

II. Korban-korban untuk Dosa yang Tidak Disengaja  

 (15:22-29) 222 

III. Hukuman bagi Orang-orang yang Sengaja Berdosa 

 (15:30-36) 225  

IV. Hukum Mengenai Jumbai-jumbai (15:37-41) 229  

PASAL 16  233 

I. Pemberontakan Korah, Datan, dan Abiram (16:1-11) 234 

II. Pemberontakan Korah, Datan, dan Abiram (16:12-22) 242 

III. Penghukuman atas Korah, Datan,  

 dan Abiram (16:23-34) 251 

IV. Penghukuman atas Korah, Datan,  

 dan Abiram (16:35-40) 258 

V. Pemberontakan yang Baru (16:41-50) 261 

PASAL 17  267 

I. Tongkat Masing-masing Suku (17:1-7) 267  

II. Tongkat Harun Berbunga (17:8-13) 270 

PASAL 18  277 

I. Pelayanan para Imam dan Orang Lewi (18:1-7) 278 

II. Pemeliharaan bagi para Imam (18:8-19) 282 

III. Para Imam dan Orang Lewi Diberi Persediaan (18:20-32) 285  

PASAL 19  291 

I. Abu Penahiran (19:1-10) 292 

II. Hal-hal Najis dan Penahirannya (19:11-22) 297 

PASAL 20 303 

I. Kematian Miryam, Mata Air Meriba, 

 Musa dan Harun Ditegur (20:1-13) 304 


II. Para Utusan Dikirim ke Edom (20:14-21) 314 

III. Orang Edom Menolak Membiarkan Orang Israel Lewat, 

 Kematian Harun (20:22-29) 318 

PASAL 21 321 

I. Arad Ditaklukkan (21:1-3) 323 

II. Ular Tembaga (21:4-9)  326 

III. Perkemahan Bangsa Israel (21:10-20) 332 

IV. Raja Sihon dan Raja Og Digulingkan (21:21-35) 336 

PASAL 22 343 

I. Balak Mengirimkan Utusan kepada Bileam (22:1-14) 343 

II. Pesan Balak yang Kedua kepada Bileam (22:15-21)  349 

III. Murka Tuhan  terhadap Bileam, Bantahan Keledai Bileam, 

 Malaikat Menampakkan Diri kepada Bileam (22:22-35) 354 

IV. Pertemuan antara Balak dan Bileam (22:36-41) 362 

PASAL 23 365 

I. Bileam Dipaksa Memberkati Israel,  

 dan Berkat pun Dinyatakan atas Israel (23:1-12) 365 

II. Bileam Sekali Lagi Memberkati Israel (23:13-30) 376 

PASAL 24 387 

I. Bileam Memberkati Israel untuk Ketiga Kalinya 

 (24:1-9) 387 

II. Keluhan Balak (24:10-14) 392 

III. Nubuatan Bileam (24:15-25) 395 

PASAL 25 401 

I. Dosa Israel (25:1-5) 402 

II. Semangat Pinehas untuk Membela Tuhan  (25:6-15) 405  

III. Hukuman bagi Midian (25:16-18) 409 

PASAL 26 411 

I. Penghitungan Umat (26:1-4) 411 

II. Penghitungan Umat (26:5-51) 412  

III. Pembagian Milik Pusaka Setiap Suku (26:52-56) 417  

IV. Perkecualian bagi Suku Lewi (26:57-62) 418  

V. Catatan yang Akurat (26:63-65) 419 


 

 

PASAL 27 423 

I. Anak-anak Perempuan Zelafehad (27:1-11) 423 

II. Musa Diperingatkan akan Kematiannya (27:12-14) 427 

III. Yosua Ditetapkan sebagai Penerus Musa (27:15-23) 429  

PASAL 28 435 

I. Hukum-hukum tentang Berbagai Korban (28:1-8) 435 

II. Penetapan Korban-korban pada Hari Sabat (28:9-15) 438 

III. Penetapan Korban-korban Paskah (28:16-31) 440  

PASAL 29 443  

I. Perayaan-perayaan pada Bulan Ketujuh (29:1-11) 443 

II. Perayaan-perayaan pada Bulan Ketujuh (29:12-40) 446 

PASAL 30 451 

I. Mengenai Nazar Seorang Laki-laki (30:1-2) 451 

II. Mengenai Nazar Seorang Perempuan (30:3-16) 453 

PASAL 31 459 

I. Pembantaian terhadap Orang Midian (31:1-6) 459 

II. Pembantaian terhadap Orang Midian (31:7-12) 463 

III. Kemenangan Israel Atas Midian (31:13-24) 465 

IV. Pembagian Hasil Rampasan (31:25-47) 468 

V. Pembagian Hasil Rampasan (31:48-54) 471 

PASAL 32 475 

I. Permohonan Bani Ruben (32:1-15) 475 

II. Persyaratan dan Persetujuan (32:16–27) 481 

III. Milik Pusaka Bani Ruben (32:28–42) 484 

PASAL 33 487 

I. Tempat-tempat Persinggahan Orang Israel (33:1-49) 487 

II. Orang-orang Kanaan Dihukum (33:50-56) 491  

PASAL 34 495 

I. Batas-batas Kanaan (34:1-15) 495  

II. Pembagian Tanah Kanaan (34:16-29) 498  

PASAL 35 501 

I. Kota-kota Orang Lewi (35:1-8) 501 

II. Kota-kota Perlindungan (35:9-34) 504  



PASAL 36 513 

I. Hukum Mengenai Milik Pusaka (36:1-4) 513 

II. Mengenai Keturunan Zelafehad (36:5-13) 516 

KITAB ULANGAN  

Tafsiran Kitab Ulangan Disertai Renungan Praktis 523 

PASAL 1  527 

I. Sejarah Israel Diulangi (1:1-8) 527 

II. Perintah kepada para Hakim (1:9-18) 530 

III. Dosa Israel di Kadesh (1:19-46) 534  

PASAL 2  543 

I. Keturunan Esau dan Lot Dibiarkan Hidup (2:1-7) 544 

II. Keturunan Esau dan Lot Dibiarkan Hidup (2:8-23) 546 

III. Sejarah Orang Moab (2:24-37) 550 

PASAL 3  555 

I. Raja Sihon dan Raja Og Ditundukkan (3:1-11) 555  

II. Pembagian Negeri-negeri yang Ditaklukkan (3:12-20) 558  

III. Yosua Ditunjuk sebagai Penerus Musa (3:21-29) 560  

PASAL 4  567  

I. Nasihat dan Anjuran (4:1-40) 567 

II. Nasihat dan Anjuran (4:41-49) 588   

PASAL 5  591 

I. Sepuluh Perintah Tuhan  Diulangi (5:1-5) 591 

II. Sepuluh Perintah Tuhan  Diulangi (5:6-22) 593 

III. Sepuluh Perintah Tuhan  Diulangi (5:23-33) 596 

PASAL 6  601 

I. Intisari Agama (6:1-3) 601 

II. Peringatan dan Perintah (6:4-16) 603 

III. Perintah kepada Orang Israel (6:17-25) 612 

PASAL 7  617 

I. Peringatan akan Penyembahan Berhala (7:1-11) 618 

II. Peringatan akan Penyembahan Berhala (7:12-26) 625  


PASAL 8  631 

I. Perintah kepada Israel, Melihat Kembali  

 Perjalanan Israel di Waktu Dulu (8:1-9) 631 

II. Peringatan-peringatan Berkenaan dengan  

 Kemakmuran Duniawi (8:10-20) 640 

PASAL 9  645 

I. Kemenangan Dijanjikan (9:1-6) 646 

II. Israel Diperingatkan akan Pemberontakan- 

 pemberontakan mereka (9:7-29) 649 

PASAL 10  655  

I. Kebaikan Tuhan  yang Besar terhadap Israel (10:1-11) 656 

II. Imbauan untuk Taat (10:12-22) 659 

PASAL 11  667  

I. Ajakan untuk Taat (11:1-7) 668 

II. Ajakan untuk Taat (11:8-17) 670  

III. Ajakan untuk Taat (11:18-25) 674 

IV. Berkat dan Kutuk (11:26-32) 676 

PASAL 12  681 

I. Barang-barang Keramat Peninggalan  

 Penyembahan Berhala Harus Dimusnahkan (12:1-4) 682  

II. Di mana Korban-korban Harus Dipersembahkan,  

 Tata Laksana Upacara Ibadah, Peringatan terhadap  

 Tata Ibadah Penyembahan Berhala (12:5-32) 684  

PASAL 13  697  

II. Peringatan terhadap Penyembahan Berhala (13:1-5) 697 

III. Peringatan terhadap Penyembahan Berhala (13:6-11) 701 

IV. Peringatan terhadap Penyembahan Berhala (13:12-18) 704 

PASAL 14  709  

I. Apa yang Boleh Dimakan  

 dan yang Tidak Boleh Dimakan (14:1-21) 709 

II. Persepuluhan untuk Perayaan dan Amal (14:22-29) 715  

PASAL 15  721  

I. Tahun Penghapusan Utang (15:1-11) 721  

II. Hukum tentang Hamba-hamba Ibrani (15:12-18) 727  

III. Hukum tentang Anak Sulung Ternak (15:9-23) 730 



PASAL 16  733  

I. Perayaan Tahunan akan Hari Pembebasan (16:1-17) 733 

II. Penegak Keadilan Diberikan (16:18-22)  740 

PASAL 17  743  

I. Hukuman atas Penyembahan Berhala (17:1-7) 743 

II. Kewenangan para Hakim (17:8-13) 747 

III. Pemilihan Seorang Raja (17:14-20) 751 

PASAL 18  759  

I. Pemeliharaan Suku Lewi (18:1-8) 759 

II. Kebiasaan-kebiasaan Orang Kanaan  

 dalam Menyembah Berhala (18:9-14) 763 

III. Nabi Besar dan Nabi-nabi Palsu (18:15-22) 766 

PASAL 19  773  

I. Kota-kota Perlindungan (19:1-13) 773 

II. Saksi-saksi Dusta (19:14-21)  779 

PASAL 20  785 

I. Petunjuk-petunjuk tentang Perang, Orang-orang yang 

 Diperbolehkan untuk Tidak Berperang (20:1-9) 785  

II. Maklumat-maklumat Perang, Petunjuk-petunjuk  

 tentang Perang (20:10-20) 791  

PASAL 21  797 

I. Pembunuhan yang Tak Terlacak (21:1-9) 797  

II. Perkara tentang Perempuan-perempuan Tawanan  

 (21:10-14)  802  

III. Hak Anak Sulung (21:15-17)   805 

IV. Hukuman terhadap Anak yang Membangkang, 

 Penguburan para Penjahat (21:18-23) 807 

PASAL 22  813 

I. Kebaikan dan Kemanusiaan (22:1-4) 813 

II. Berbagai Macam Larangan (22:5-12)  815 

III. Hukuman terhadap Perzinahan (22:13-30) 820 

PASAL 23  827 

I. Hukum-hukum tentang Pemisahan (23:1-8) 827 

II. Kemurnian dalam Akhlak dan  

 Upacara Ibadah Diperintahkan (23:9-14) 831 


III. Perlindungan terhadap Orang Pelarian  

 dan Hukum tentang Riba (23:15-25) 834 

PASAL 24  841 

I. Hukum tentang Perceraian (24:1-4) 841 

II. Hukum Perceraian (24:5-13) 844 

III. Keadilan dan Kemurahan Hati (24:14-22) 849 

PASAL 25  853 

I. Pukulan Tidak Boleh Melebihi Empat Puluh Kali  

 (25:1-4) 853 

II. Perkawinan dengan Istri Saudara (25:5-12) 856 

III. Amalek Harus Dihancurkan (25:13-19) 860 

PASAL 26  865 

I. Persembahan Hasil-hasil Bumi yang Pertama (26:1-11) 865 

II. Pembagian Persembahan Persepuluhan (26:12-15) 871 

III. Israel Diingatkan akan Kovenan dengan Tuhan   

 (26:16-19) 874 

PASAL 27  877 

I. Hukum Tuhan  Dipertunjukkan (27:1-10) 878 

II. Kutukan-kutukan dari Gunung Ebal (27:11-26)  883 

PASAL 28 891 

I. Janji-janji (28:1-14) 892 

II. Ancaman-ancaman (28:15-44) 899 

III. Ancaman-ancaman (28:45-68) 907 

PASAL 29 919 

I. Segala Belas Kasih Perlu Dikenang (29:1-9) 919 

II. Perjanjian Diperbaharui (29:10-29)  923 

PASAL 30 937 

I. Janji-janji kepada Orang yang Bertobat (30:1-10) 937 

II. Keuntungan-keuntungan Wahyu (30:11-14) 944 

III. Kewajiban untuk Mengasihi Tuhan  (30:15-20) 946 

PASAL 31 951 

I. Petuah-petuah yang Khidmat, Yosua Dikuatkan (31:1-8) 952 

II. Pembacaan Hukum Taurat (31:9-13) 956 

III. Kemurtadan Dinubuatkan (31:14-21) 961 

IV. Nyanyian Musa (31:22-30) 965 


 

PASAL 32 969 

I. Nyanyian Musa (32:1-6) 970 

II. Nyanyian Musa (32:7-14) 977 

III. Nyanyian Musa (32:15-18) 985 

IV. Nyanyian Musa (32:19-25) 989 

V. Nyanyian Musa (32:26-38) 994 

VI. Nyanyian Musa (32:39-43) 1003 

VII. Nasihat Musa yang Terakhir (32:44-52) 1007 

PASAL 33 1011 

I. Berkat Musa atas Israel (33:1-5) 1012 

II. Berkat Musa atas Israel (33:6-7) 1018  

III. Berkat Musa atas Israel (33:8-11) 1020 

IV. Berkat Musa atas Israel (33:12-17) 1024 

V. Berkat Musa atas Israel (33:18-21) 1031 

VI. Berkat Musa atas Israel (33:22-25) 1038 

VII. Berkat Musa atas Israel (33:26-29) 1042 

PASAL 34 1051 

I. Musa di Puncak Gunung Pisga (34:1-4) 1051 

II. Kematian Musa (34:5-8) 1055  

III. Citra Diri Musa (34:9-12) 1060 

 


ama kelima kitab Musa, yang kita pergunakan di dalam Alkitab, 

semuanya dipinjam dari Septuaginta, yaitu  terjemahan Perjan-

jian Lama ke dalam bahasa Yunani yang merupakan versi tertua 

yang kita ketahui. Namun, hanya nama kitab ini saja yang diter-

jemahkan ke dalam bahasa Inggris, sementara nama keempat kitab 

lainnya tetap dipertahankan dalam bahasa Yunani. Saya tidak tahu 

persis alasannya, namun  para penerjemah bahasa Latin pun juga 

melakukan hal yang sama, sebab  bila tidak, tentu kitab ini akan 

dinamai Arithmoi, yaitu nama aslinya dalam bahasa Yunani, seperti 

halnya kitab pertama diberi nama Genesis, dan kitab kedua diberi 

Exodus. Atau nama kitab-kitab ini juga bisa diterjemahkan dan 

dinamai, untuk kitab pertama, Generation (“Kejadian”) atau Original 

(“Asal Usul”), dan untuk kitab kedua, Outlet, atau Escape (“Keluar-

an”), seperti halnya kitab ini diberi nama Numbers (“Bilangan”). Kitab 

ini diberi nama demikian oleh sebab jumlah orang Israel, yang kerap 

kali disebutkan di dalam kitab ini, dan sangat pas diberi nama 

demikian sebab  ini sesuai dengan penggenapan janji Tuhan  yang luar 

biasa kepada Abraham, bahwa keturunannya akan menjadi sebanyak 

bintang di langit. Kitab ini juga berkaitan dengan dua kali peng-

hitungan laskar Israel, yang pertama di atas gunung Sinai (ps. 1), 

dan kedua di dataran Moab, tiga puluh sembilan tahun lalu  

(ps. 26). Dan di catatan penghitungan yang terakhir, kurang dari tiga 

orang yang masih hidup dari yang tercatat di penghitungan yang 

pertama. Isi kitab ini hampir terbagi dengan seimbang antara sejarah 

dan hukum-hukum, keduanya bercampur di dalamnya. 

Kita dapati dalam Kitab ini, 

I. Sejarah penghitungan dan penghimpunan semua suku (ps. 1-4), 

persembahan pentahbisan mezbah serta pentahbisan orang Lewi 

(ps. 7-8), keberangkatan bangsa Israel (ps. 9-10), gerutu dan keti-

dakpercayaan bangsa Israel, yang membuat mereka dihukum 

untuk mengembara empat puluh tahun lamanya di padang gurun 

(ps. 11-14), pemberontakan Korah (ps. 16-17), sejarah tahun ter-

akhir dari empat puluh tahun pengembaraan bangsa Israel (ps. 

20-26), penaklukan bangsa Midian, dan penyelesaian masalah 

tanah yang diminta oleh dua suku (ps. 31-32), serta catatan per-

jalanan bangsa Israel (ps. 33), 

II. Berbagai hukum mengenai orang nazir, dll. (ps. 5-6), dan sekali 

lagi mengenai kewajiban para imam, dll. (ps. 18-19), hari raya (ps. 

28-29), dan sumpah (ps. 30), dan mengenai tanah kediaman 

mereka di Kanaan (ps. 27, 34-36). Kita dapat menjumpai ikhtisar 

kitab ini, yang diungkapkan hanya dalam beberapa kata di Kitab 

Mazmur 95:10, Empat puluh tahun Aku jemu kepada angkatan itu, 

serta penerapannya dalam hidup kita sendiri di dalam Kitab 

Ibrani 4:1, Baiklah kita waspada supaya jangan ada seorang di 

antara kita yang dianggap ketinggalan. Sudah ada banyak bang-

sa-bangsa besar selama ini, yang berdiam di kota-kota dan tem-

pat-tempat berkubu, namun  tidak satupun yang diperhatikan dan 

dicatat oleh sejarah suci ini, kecuali bangsa yang satu ini. Catat-

an-catatan yang sangat terperinci dan tepat mengenai segala 

kejadian yang dialami oleh sekumpulan manusia yang berdiam di 

kemah-kemah dan yang dengan anehnya mengembara di padang 

gurun ini dicatat, sebab mereka ini yaitu  anak-anak perjanjian. 

Sebab, bagian Tuhan ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang 

ditetapkan bagi-Nya.   

 

 

PASAL  1  

srael pada saat ini akan dibentuk menjadi bangsa dengan suatu 

bentuk pemerintahan, atau lebih tepatnya suatu kerajaan, sebab  

“Tuhan yaitu  raja mereka” (1Sam. 12:12), dengan sistem pemerin-

tahan teokrasi, dan Musa menjadi raja di bawah-Nya di Yesyurun (Ul. 

33:5). Sekarang, untuk menegakkan negara kudus ini dengan benar, 

selain tata hukum yang baik yang telah mereka punyai, diperlukan 

pula tatanan pemerintahan dan warga  yang baik. Oleh sebab  

itu, harus ada pencatatan yang jelas mengenai warga negara kerajaan 

ini, dan inilah yang dikerjakan di dalam pasal ini, di mana kita 

dapati, 

I. Perintah yang diberikan kepada Musa untuk menghitung 

jumlah orang Israel (ay. 1-4). 

II. Orang-orang yang diangkat untuk membantu Musa (ay. 5-16). 

III. Jumlah orang yang membantunya dari masing-masing suku, 

seperti yang diserahkan kepada Musa (ay. 17-43). 

IV. Jumlah keseluruhannya (ay. 44-46). 

V. Perkecualian yang berlaku bagi orang Lewi (ay. 47, dst.) 

Penghitungan Orang Israel  

(1:1-16) 

1 TUHAN berfirman kepada Musa di padang gurun Sinai, dalam Kemah Perte-

muan, pada tanggal satu bulan yang kedua dalam tahun yang kedua se-

sudah mereka keluar dari tanah Mesir:  2 “Hitunglah jumlah segenap umat 

Israel menurut kaum-kaum yang ada dalam setiap suku mereka, dan catat-

lah nama semua laki-laki di Israel 3 yang berumur dua puluh tahun ke 

atas dan yang sanggup berperang, orang demi orang. Engkau ini beserta 

Harun harus mencatat mereka menurut pasukannya masing-masing. 4 Dari 

tiap-tiap suku harus ada satu orang yang mendampingi kamu, yaitu  orang 

yang menjadi kepala dari suku yang diwakilinya itu. 5 Dan inilah nama semua 

orang yang harus mendampingi kamu. Dari suku Ruben: Elizur bin Sye-

deur; 6 dari suku Simeon: Selumiel bin Zurisyadai; 7 dari suku Yehuda: Nahason 

bin Aminadab; 8 dari suku Isakhar: Netaneel bin Zuar; 9 dari suku Zebu-

lon: Eliab bin Helon; 10 dari keturunan Yusuf: Elisama bin Amihud dari suku 

Efraim, dan Gamaliel bin Pedazur dari suku Manasye; 11 dari suku Be-

nyamin: Abidan bin Gideoni; 12 dari suku Dan: Ahiezer bin Amisyadai; 13 dari 

suku Asyer: Pagiel bin Okhran; 14 dari suku Gad: Elyasaf bin Rehuel; 15 dari 

suku Naftali: Ahira bin Enan.” 16 Itulah orang-orang yang dipilih dari umat 

itu, masing-masing sebagai pemimpin dari suku bapa leluhurnya; mereka 

inilah kepala-kepala pasukan Israel. 

I. Kita dapati di sini sebuah perintah yang dikeluarkan untuk meng-

hitung jumlah orang Israel. Daud, jauh di lalu  hari, harus 

membayar harga sebab  telah berbuat hal yang sama tanpa men-

dapat perintah. Inilah, 

1. Tanggal dikeluarkannya perintah ini  (ay. 1). 

(1) Tempat: perintah ini  diberikan di pelataran Tuhan  di 

padang gurun Sinai, dari istana-Nya yang agung, yaitu  

Kemah Pertemuan. 

(2) Waktu: Dalam tahun yang kedua sesudah mereka keluar 

dari tanah Mesir. Kita dapat menyebutnya sebagai tahun 

kedua dari pemerintahan ini . Hukum-hukum yang 

terdapat di dalam Kitab Imamat diberikan di bulan pertama 

tahun itu, sementara perintah penghitungan ini dikeluar-

kan di awal bulan kedua. 

2. Arahan yang diberikan guna kepentingan pelaksanaan perin-

tah ini  (ay. 2-3). 

(1) Tidak boleh ada lain yang dihitung kecuali laki-laki yang 

sanggup berperang. Tidak boleh ada yang berumur di 

bawah dua puluh tahun, sebab  walaupun laki-laki dalam 

kurun waktu usia itu cukup besar dan kuat untuk meng-

emban tugas militer, namun mengingat usianya yang ma-

sih belia, Tuhan  tidak mau membebani mereka dengan 

kewajiban mengangkat senjata.  

(2) Selain itu, laki-laki yang tua, lemah, buta, cacat, atau men-

derita penyakit menahun, dan sebab nya tidak sanggup 

berperang, tidak boleh ikut dihitung. Oleh sebab  jemaat 

harus berjuang dan bertempur, maka hanya orang yang 

telah mendaftarkan diri sebagai tentara Yesus Kristus saja 

yang dianggap sebagai anggota jemaat yang sejati, sebab  

Kitab Bilangan 1:1-16 

kehidupan kita, tepatnya kehidupan Kristen kita, sejatinya 

merupakan sebuah peperangan.  

(3) Penghitungan itu dikerjakan menurut kaum-kaum mereka, 

agar tidak hanya jumlah dan nama mereka saja yang di-

ketahui, namun  juga asal suku dan kaum, atau klan, atau 

bahkan, dari keluarga mana tiap orang laki-laki yang ter-

catat itu. Atau juga, sebab  ini merupakan suatu penghim-

punan bala tentara, penghitungan itu dilakukan untuk me-

ngetahui asal resimen tiap orang, agar ia mengetahui tem-

patnya sendiri dan pemerintah bisa mengetahui di mana 

menemukannya. Mereka ini sebetulnya sudah dihitung se-

belum ini, saat  mereka harus membayarkan uang per-

sembahan mereka guna pendirian Kemah Suci (Kel. 38:25-

26). Namun, tampaknya pada saat itu mereka tidak di-

daftar menurut keluarga leluhur mereka (KJV), seperti yang 

dilakukan sekarang. Jumlah mereka pada waktu itu sama 

persis dengan sekarang, yaitu  603.550 orang laki-laki, 

sebab  sebanyak laki-laki yang meninggal Sesudah  peng-

hitungan yang sebelumnya, sehingga tidak lagi dihitung, 

sebanyak itu pula ada banyak laki-laki yang mencapai usia 

dua puluh tahun, sehingga masuk ke dalam hitungan. 

Perhatikan, keturunan yang satu pergi dan keturunan yang 

lain datang. Seiring adanya kekosongan setiap hari, begitu 

pula dicari orang baru setiap hari untuk mengisi kekosongan 

ini , dan Penyelanggaraan Tuhan  memastikan bahwa 

kapan pun dan di mana pun, kelahiran akan menyeimbang-

kan kematian, agar ras manusia dan tunas yang kudus 

tidak terputus dan punah. 

3. Nama-nama orang yang ditunjuk untuk melakukan pekerjaan 

ini disebutkan. Musa dan Harun harus menjadi pemimpin me-

reka (ay. 3), dan satu orang dari tiap-tiap suku, yang ternama 

di sukunya dan dipandang mengenal sukunya dengan baik, 

harus membantu penghitungan ini , dan mereka inilah 

para pemimpin suku (ay. 16). Perhatikan, orang-orang yang ter-

pandang haruslah belajar melayani. Siapa yang hebat, biarlah 

ia menjadi pelayanmu dan memperlihatkan bahwa ia yang 

mengenal baik warga nya, juga layak dikenal oleh orang 

banyak. Tugas penghimpunan ini disematkan kepada orang-

orang yang merupakan para pemimpin suku. Sekarang,

II. Mengapa sampai ada perintah untuk melakukan dan mencatat 

penghitungan ini? Ada beberapa alasan. 

1. Untuk membuktikan penggenapan janji yang diberikan kepada 

Abraham, yaitu  bahwa Tuhan  akan membuatnya sangat ba-

nyak, dan janji ini dibaharui kepada Yakub (Kej. 28:14), bahwa 

keturunannya akan menjadi seperti debu tanah banyaknya. 

Sekarang, tampak jelas bahwa tidak ada hal kecil sekalipun 

yang dibatalkan dari janji yang indah itu, sehingga ini me-

nguatkan mereka untuk berharap bahwa janji lainnya, yaitu  

mengenai tanah Kanaan yang kelak akan dijadikan warisan 

mereka, akan digenapi pada waktunya. jika  jumlah sekum-

pulan manusia hanya disimpulkan dengan cara menebak, 

sekadar lewat pandangan mata, maka mudah bagi seseorang 

yang gemar mencari-cari kesalahan untuk mengatakan, tanpa 

dasar yang jelas, bahwa tebakan itu salah, dan bahwa bila 

jumlah mereka betul-betul dihitung, jumlah mereka mungkin 

tidak ada separuh dari yang sebelumnya dinyatakan. Oleh 

sebab  itu, Tuhan  hendak menghitung jumlah orang Israel agar 

jelas tercatat betapa pesatnya pertumbuhan jumlah mereka 

dalam waktu singkat, bahwa kekuatan penyelenggaraan Tuhan  

dan kebenaran janji-Nya nyata dan diketahui semua orang. 

Orang secara alamiah tidak akan pernah menduga bahwa 

tujuh puluh lima jiwa, yaitu jumlah kaum Yakub saat  ia 

pergi ke Mesir, akan bertambah banyak menjadi ratusan ribu 

jiwa dalam hitungan dua ratus lima belas tahun dan tidak 

lebih lama lagi. Demikianlah hal ini terjadi sebab  kebajikan 

luar biasa yang terkandung di dalam janji dan berkat ilahi. 

2. Untuk menunjukkan pemeliharaan khusus yang Tuhan  sendiri 

mau sediakan bagi umat-Nya Israel, dan yang Tuhan  harap akan 

disediakan pula oleh Musa dan para pemimpin yang menjadi 

bawahannya. Tuhan  disebut Gembala Israel (Mzm. 80:2). Gem-

bala selalu menghitung jumlah ternaknya, dan menyerahkan 

mereka menurut jumlahnya kepada gembala-gembala bawah-

annya, agar mereka mengetahui bila ada ternak yang hilang. 

Dengan cara yang sama, Tuhan  menghitung ternak-Nya agar 

dari semua yang Ia rengkuh ke dalam pangkuan-Nya, bahkan 

dari yang dikorbankan demi keadilan-Nya, tidak akan ada 

yang hilang kecuali atas satu pertimbangan yang sangat ber-

arti.

Kitab Bilangan 1:17-43 

3. Untuk menciptakan perbedaan antara orang yang terlahir 

sebagai Israel sejati dan orang-orang asing yang bercampur 

bersama mereka. Tiada lain yang dihitung kecuali orang Israel: 

seluruh dunia tak ubahnya seperti benda-benda biasa bila di-

bandingkan dengan orang Israel yang layaknya permata itu. 

Yang lain sedikit saja dipandang, namun  orang-orang suci di-

akui Tuhan  dipedulikan-Nya sebagai milik-Nya. Tuhan mengenal 

siapa kepunyaan-Nya (2Tim. 2:19), mengenal nama mereka 

(Flp. 4:3, KJV), bahkan rambut di kepala mereka pun dihitung. 

Akan namun , kepada yang lainnya, Ia akan berkata, “Aku tidak 

pernah mengenal kamu, tidak pernah memperhitungkanmu.” 

4. Penghitungan ini sejalan dengan rencana penempatan mereka 

ke beberapa lokasi untuk mempermudah pelaksanaan peradil-

an, serta sejalan dengan perjalanan mereka melalui padang 

gurun yang akan lebih sering lagi ditempuh. Kumpulan orang 

yang tidak dihimpun dan diatur dengan baik bukanlah suatu 

pasukan, melainkan hanya suatu gerombolan pengacau dan 

pembuat onar. 

Penghitungan Orang Israel  

(1:17-43) 

17 Lalu Musa dan Harun memanggil orang-orang yang tertunjuk namanya 

itu, 18 dan pada tanggal satu bulan yang kedua mereka menyuruh segenap 

umat berkumpul. lalu  silsilah orang-orang Israel disusun menurut kaum-

kaum yang ada dalam setiap suku mereka, sedang nama-nama mereka yang 

berumur dua puluh tahun ke atas dicatat orang demi orang, 19 seperti yang 

diperintahkan TUHAN kepada Musa. Demikianlah Musa mencatat mereka di 

padang gurun Sinai. 20 saat  silsilah bani Ruben, yaitu keturunan anak su-

lung Israel, disusun menurut kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, 

maka dicatatlah nama semua laki-laki yang berumur dua puluh tahun ke 

atas, semua orang yang sanggup berperang, orang demi orang. 21 Jumlah 

yang dicatat dari suku Ruben ada empat puluh enam ribu lima ratus 

orang. 22 saat  silsilah bani Simeon disusun menurut kaum-kaum yang ada 

dalam suku mereka, maka dicatatlah nama semua laki-laki yang berumur 

dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup berperang, orang demi 

orang. 23 Jumlah yang dicatat dari suku Simeon ada lima puluh sembilan 

ribu tiga ratus orang. 24 saat  silsilah bani Gad disusun menurut kaum-

kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama orang-orang yang 

berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup berpe-

rang. 25 Jumlah yang dicatat dari suku Gad ada empat puluh lima ribu enam 

ratus lima puluh orang. 26 saat  silsilah bani Yehuda disusun menurut 

kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama orang-

orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup 

berperang. 27 Jumlah yang dicatat dari suku Yehuda ada tujuh puluh empat 

ribu enam ratus orang. 28 saat  silsilah bani Isakhar disusun menurut 

kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama orang-

orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup 

berperang. 29 Jumlah yang dicatat dari suku Isakhar ada lima puluh empat 

ribu empat ratus orang. 30 saat  silsilah bani Zebulon disusun menurut 

kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama orang-

orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup 

berperang. 31 Jumlah yang dicatat dari suku Zebulon ada lima puluh tujuh 

ribu empat ratus orang. 32 Mengenai keturunan Yusuf: saat  silsilah bani 

Efraim disusun menurut kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka 

dicatatlah nama orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua 

orang yang sanggup berperang. 33 Jumlah yang dicatat dari suku Efraim ada 

empat puluh ribu lima ratus orang. 34 Dan saat  silsilah bani Manasye disusun 

menurut kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama 

orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang 

sanggup berperang. 35 Jumlah yang dicatat dari suku Manasye ada tiga 

puluh dua ribu dua ratus orang. 36 saat  silsilah bani Benyamin disusun 

menurut kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama 

orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang 

sanggup berperang. 37 Jumlah yang dicatat dari suku Benyamin ada tiga 

puluh lima ribu empat ratus orang. 38 saat  silsilah bani Dan disusun me-

nurut kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama 

orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang 

sanggup berperang. 39 Jumlah yang dicatat dari suku Dan ada enam puluh 

dua ribu tujuh ratus orang. 40 saat  silsilah bani Asyer disusun menurut 

kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama orang-

orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup 

berperang. 41 Jumlah yang dicatat dari suku Asyer ada empat puluh satu 

ribu lima ratus orang. 42 saat  silsilah bani Naftali disusun menurut kaum-

kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama orang-orang yang 

berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup ber-

perang. 43 Jumlah yang dicatat dari suku Naftali ada lima puluh tiga ribu 

empat ratus orang.  

Kita dapati di sini bagaimana perintah untuk menghitung orang 

Israel itu dilaksanakan dengan segera. Penghitungan ini  dimu-

lai di hari yang sama dengan keluarnya perintah itu, yaitu  tanggal 

satu bulan yang kedua (bdk. ay. 18 dengan ay. 1). Perhatikan, bila 

kita hendak melakukan pekerjaan apa pun bagi Tuhan , kita harus me-

mulainya segera, saat  rasa tanggung jawab akan pekerjaan itu 

masih kuat dan menggelora. Dan, dari apa yang bisa dibaca, pekerja-

an itu tampaknya selesai dalam satu hari, sebab  ada banyak hal 

lain yang dikerjakan antara hari ini dan hari kedua puluh di bulan 

itu, saat  mereka memindahkan perkemahan mereka (10:11). Yoab 

membutuhkan waktu hampir sepuluh bulan untuk menghitung 

penduduk di masa pemerintahan Daud (2Sam. 24:8), namun  pada saat 

itu mereka tinggal terpencar-pencar, sementara pada saat ini mereka 

tinggal dekat bersama-sama. Pula, pada saat itu, Setanlah yang 

mengajukan hal ini  untuk dilakukan, sementara pada saat ini 

Kitab Bilangan 1:17-43 

Tuhan lah yang memerintahkannya. Kali ini, penghitungan itu berlang-

sung lebih cepat dan lebih mudah sebab  sudah dilakukan beberapa 

saat lalu, sehingga mereka hanya perlu melihat kembali catatan yang 

lama serta meninjau perubahan yang terjadi, yang mungkin senan-

tiasa mereka catat saat  terjadi perubahan.  

Di dalam perincian yang ada di dalam catatan ini , kita 

dapat mengamati, 

1. Bahwa bilangan hasil penghitungan dicatat dalam bentuk huruf 

seperti yang saya bisa katakan, dan bukan dalam bentuk angka. 

Untuk tiap suku dari kedua belas suku Israel, perkataan berikut 

senantiasa diulangi untuk semakin menambah nuansa resmi dan 

khidmat dari penghitungan ini , yaitu  bahwa mereka di-

hitung menurut silsilah-silsilah mereka, menurut kaum-kaum mere-

ka, menurut keluarga leluhur mereka, menurut bilangan nama 

mereka (KJV), untuk menunjukkan bahwa masing-masing suku 

dihitung menurut aturan dan cara yang sama, meski ada banyak 

orang yang terlibat di dalam penghitungan ini , dengan per-

tama-tama menentukan silsilah mereka, untuk menunjukkan 

bahwa kaum mereka merupakan keturunan Israel, lalu meng-

urutkan mereka menurut kaum-kaum mereka, lalu  mem-

bagi masing-masing kaum ke dalam keluarganya masing-masing, 

atau keluarga kecilnya yang bercabang dari keluarga utama, dan 

Sesudah  itu menentukan nama-nama orang-orang tertentu, menu-

rut tandanya masing-masing. Demikianlah setiap orang akan 

mengetahui siapa saja sanak saudaranya. Beberapa hukum yang 

telah kita kenal mengandalkan sistem kekerabatan ini. Lagipula, 

semakin dekat kekerabatan kita dengan seseorang, semakin 

bersedia pula kita untuk berbuat baik bagi orang ini . 

2. Bahwa bilangan semua suku berakhir dengan angka ratusan, 

hanya suku Gad saja yang berakhir dengan angka lima puluh (ay. 

25), namun  tidak ada suku yang berakhir dengan satuan atau 

puluhan. Beberapa orang beranggapan bahwa ada penyelenggara-

an khusus yang mengatur semua suku pada waktu itu sedemikan 

rupa sehingga jumlah mereka genap, tanpa ada angka ganjil atau 

aneh di antara mereka. Mengingat bahwa tidak biasanya hal itu 

terjadi, ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang luar biasa be-

kerja di dalam rancangan pertambahan jumlah mereka. Kemung-

kinan lain yang lebih masuk akal yaitu  bahwa sebab  Musa, 

beberapa waktu sebelum penghitungan itu, telah memilih bebe-

rapa orang menjadi pemimpin seratus orang dan pemimpin lima 

puluh orang (Kel. 18:25), maka mereka lalu menghitung jumlah 

orang menurut pemimpin mereka masing-masing, sehingga ini 

membuat hasil penghitungannya genap dalam hitungan ratusan 

atau lima puluhan. 

3. Bahwa suku Yehuda yaitu  suku yang paling besar jumlahnya, 

lebih dari dua kali lipatnya suku Benyamin dan Manasye, dan 

nyaris 12.000 orang lebih banyak dibandingkan  suku-suku lainnya 

(ay. 27). Yehudalah yang harus dipuji oleh saudara-saudaranya, 

sebab  dari Yehudalah Mesias Sang Raja akan turun. Namun, 

sebab  hal ini baru akan terjadi jauh di lalu  hari nanti, 

Tuhan  dengan berbagai cara memuliakan suku ini  pada 

waktu ini, secara khusus dengan menambah jumlah mereka sede-

mikian hebatnya, demi diri-Nya yang akan berasal dari suku 

Yehuda (Ibr. 7:14) bila waktunya telah tiba. Yehuda akan memim-

pin rombongan ini  melewati padang gurun, sehingga ia di-

perlengkapi untuk melaksanakan hal itu dengan kekuatan yang 

lebih besar dibandingkan  suku-suku lainnya. 

4. Efraim dan Manasye, anak-anak Yusuf, dihitung sebagai suku 

yang khusus, dan jumlah keduanya bila digabung akan hampir 

sama banyaknya dengan Yehuda. Ini sesuai dengan diangkatnya 

mereka oleh Yakub sebagai anak, sehingga mereka menjadi sama 

seperti paman mereka Ruben dan Simeon (Kej. 48:5). Hal ini juga 

merupakan dampak dari diberkatinya Yusuf oleh Yakub, yang 

akan menjadi pohon buah-buahan yang muda (Kej. 49:22). Efraim, 

yang lebih muda, ditempatkan pertama kali dan lebih banyak 

jumlahnya dibandingkan  Manasye, sebab  Yakub telah bersilang 

tangan dan menubuatkan bahwa ada puluhan ribu orang Efraim 

dan ribuan orang Manasye. Penggenapan semuanya ini meneguh-

kan iman kita di dalam roh nubuatan, yang merupakan anugerah 

yang dimiliki oleh para bapa leluhur.  

5. saat  mereka pergi ke Mesir, Dan barulah berputra satu (Kej. 

46:23), sehingga sukunya hanya terdiri atas satu kaum (26:42). 

Benyamin awalnya berputra sepuluh (Kej. 46:21), namun  kini jum-

lah suku Dan hampir dua kali lipatnya suku Benyamin. Perhati-

kan, pertambahan dan pengurangan jumlah orang di dalam kaum 

tidak selalu sejalan dengan hukum probabilitas. Beberapa kaum 

dilipatgandakan jumlahnya, dan lalu  akan dikurangi, se-

Kitab Bilangan 1:44-46 

mentara kaum lainnya yang miskin dibuat menjadi seperti kawan-

an domba banyaknya (Mzm. 107:38-39, 41 dan Ayb. 12:23). 

6. Kepada tiap suku, dikatakan bahwa laki-laki yang dihitung ada-

lah yang sanggup berperang, untuk mengingatkan mereka bahwa 

kelak akan ada peperangan di lalu  hari, meski kini keada-

annya damai dan tidak ada yang melawan mereka. Orang yang 

baru menyandangkan pedang janganlah memegahkan diri seperti 

orang yang sudah menanggalkannya.  

Jumlah Keseluruhan Israel  

(1:44-46) 

44 Itulah jumlah orang-orang yang dicatat oleh Musa dengan Harun dan 

dengan kedua belas pemimpin Israel yang masing-masing mewakili suku-

nya. 45 Jadi semua orang Israel yang dicatat menurut suku-suku mereka, 

yaitu orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke atas dan yang sanggup 

berperang di antara orang Israel, 46 berjumlah enam ratus tiga ribu lima 

ratus lima puluh orang. 

Kita dapati di sini jumlah keseluruhannya di akhir penghitungan itu, 

yaitu  terdapat 600.000 dan 3.550 orang laki-laki yang sanggup ber-

perang. Beberapa orang beranggapan bahwa angka ini yaitu  jumlah 

orang yang dihitung beberapa bulan sebelumnya (Kel. 38:26), se-

waktu orang Lewi turut dihitung bersama mereka, namun  kali ini suku 

Lewi dipisahkan khusus untuk tugas pelayanan Tuhan . Sekalipun de-

mikian, sebab  begitu banyaknya laki-laki yang mencapai usia dua 

puluh tahun, jumlah penghitungan kali ini menjadi sama dengan 

jumlah penghitungan sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa apa pun 

yang kita pisahkan bagi kemuliaaan dan pelayanan Tuhan  akan di-

ganti oleh-Nya bagaimanapun caranya. Kini kita lihat, betapa besar-

nya mereka sebagai kumpulan manusia. Mari kita mempertimbang-

kan, 

1. Betapa besar upaya yang dikerahkan untuk memelihara semua 

orang ini selama empat puluh tahun di padang gurun. Sebab 

selain orang laki-laki, ada pula wanita dan anak-anak, orang yang 

sakit dan lanjut usia, serta orang-orang asing yang turut beserta 

mereka, yang jumlahnya sudah pasti lebih dari dua kali lipat 

dibandingkan  orang-orang laki-laki yang sanggup berperang. Dan me-

reka semua ada dalam penjagaan Tuhan  setiap hari, dengan ma-

kanan yang tersedia dari embun yang dari langit, bukan dari 

ladang yang subur. Oh betapa agung dan baiknya Tuhan  kita 

sebagai Sang Pemelihara, yang diandalkan begitu banyak orang 

yang menerima berkat-Nya setiap hari! 

2. Bagaimana dosa bekerja di dalam manusia. Dalam waktu empat 

puluh tahun, kebanyakan dari mereka jelas akan mati oleh sebab 

dosa bawaan umat manusia, sebab  saat  dosa masuk ke dalam 

dunia, maut turut bersamanya, dan betapa besar kerusakan yang 

terjadi di dunia akibat dosa! Namun, untuk dosa khusus berupa 

ketidakpercayaan dan gerutu, semua orang yang kini turut di-

hitung, kecuali dua orang, kelak akan meletakkan tulang mereka 

sebab  kesalahan mereka dan binasa di padang gurun. 

3. Betapa pada akhir nanti akan ada sekumpulan besar umat Israel 

rohani kepunyaan Tuhan . Meski pada satu masa dan satu tempat 

hanya ada segelintir dari mereka, namun saat  mereka semua 

datang bersama-sama, mereka akan menjadi sekumpulan besar 

orang yang tidak terhitung jumlahnya (Why. 7:9). Dan, meski 

pada mulanya kecil, jemaat pada akhirnya nanti akan bertambah 

besar dengan pesat. Yang paling kecil akan menjadi kaum yang 

besar. 

Perkecualian bagi Suku Lewi 

(1:47-54) 

47 namun  mereka yang menurut suku bapa leluhurnya termasuk orang 

Lewi, tidak turut dicatat bersama-sama dengan mereka itu. 48 Sebab TUHAN 

telah berfirman kepada Musa: 49 “Hanya suku Lewi janganlah kaucatat dan 

janganlah kauhitung jumlahnya bersama-sama dengan orang Israel, 50 namun  

tugaskanlah mereka untuk mengawasi Kemah Suci, tempat hukum Tuhan  

dengan segala perabotan dan perlengkapannya; mereka harus mengangkat 

Kemah Suci dengan segala perabotannya; mereka harus mengurusnya dan 

harus berkemah di sekelilingnya. 51 jika  berangkat, Kemah Suci harus di-

bongkar oleh orang Lewi, dan jika  berkemah, Kemah Suci harus dipa-

sang oleh mereka; sedang orang awam yang mendekat harus dihukum 

mati. 52 Orang Israel haruslah berkemah masing-masing di tempat perkemah-

annya dan masing-masing dekat panji-panjinya, menurut pasukan mere-

ka, 53 namun  orang Lewi haruslah berkemah di sekeliling Kemah Suci, tempat 

hukum Tuhan  supaya umat Israel jangan kena murka; orang Lewi haruslah 

memelihara Kemah Suci, tempat hukum itu.” 54 Maka orang Israel berbuat 

demikian; tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikian-

lah diperbuat mereka. 

Pada bagian ini, Tuhan  secara khusus memisahkan dari suku-suku 

lainnya suku Lewi, yang di dalam permasalahan mengenai anak 

lembu emas telah menunjukkan bahwa diri mereka istimewa (Kel.

Kitab Bilangan 1:47-54 

32:26). Perhatikan, pelayanan yang istimewa akan dibayar dengan 

kemuliaan yang istimewa. Kini, 

I. Orang-orang Lewi mendapat kehormatan menjadi pemelihara ke-

rohanian bangsa Israel. Di tangan merekalah terletak tugas pela-

yanan Kemah Suci dan segala perabotannya, baik di dalam perke-

mahan maupun di dalam perjalanan bangsa Israel. 

1. saat  mereka berangkat pergi, orang-orang Lewi haruslah 

yang membongkar Kemah Suci, lalu membawanya beserta 

segala perabotannya, dan lalu  memasangnya kembali di 

tempat yang telah ditentukan (ay. 50-51). Demi kemuliaan 

barang-barang kudus, tidak ada orang awam yang diperboleh-

kan melihatnya, atau menyentuhnya, kecuali orang yang telah 

dipanggil Tuhan  untuk mengerjakan tugas pelayanan ini . 

Demikianlah kita semua tidak pantas dan tidak layak ber-

sekutu dengan Tuhan  sampai kita terlebih dulu dipanggil oleh 

kasih karunia-Nya kepada persekutuan dengan Anak-Nya, 

Yesus Kristus, Tuhan kita, dan, dengan menjadi keturunan 

rohani dari Imam Besar yang Agung itu, dibuat menjadi imam-

imam bagi Tuhan  kita. Tuhan  juga berjanji akan mengambil 

orang-orang Lewi bagi diri-Nya sendiri, bahkan dari bangsa-

bangsa lain (Yes. 66:21). 

2. saat  mereka beristirahat, orang Lewi haruslah berkemah di 

sekeliling Kemah Suci (ay. 50, 53), supaya mereka tinggal dekat 

dengan tugas mereka, menghidupi kewajiban mereka, selalu 

siap melayani, dan supaya mereka menjadi pemelihara Kemah 

Suci, menjaganya agar tidak dijarah atau dicemarkan. Mereka 

harus berkemah di sekeliling Kemah Suci supaya umat Israel 

jangan kena murka, yang akan menimpa mereka bila Kemah 

Suci dan tanggung jawab pemeliharaannya diabaikan. Mereka 

juga harus berjaga-jaga agar orang awam tidak diperbolehkan 

mendekatinya atau mengerumuninya. Catat, kita harus ber-

sikap sangat hati-hati untuk mencegah dosa, sebab  men-

cegah dosa berarti mencegah murka. 

II. Mereka menerima kemuliaan yang lebih besar lagi sebab  Israel 

sebagai bangsa yang kudus tidak dihitung di antara bangsa-

bangsa kafir, sehingga Lewi sebagai suku yang kudus tidak di-

hitung bersama dengan orang-orang Israel lainnya, namun  dihitung 

lalu  oleh kaum mereka sendiri (ay. 49). Tugas pelayanan 

yang akan dikerjakan orang Lewi di Kemah Suci disebut dalam 

tafsiran luasnya sebagai suatu peperangan (4:23, KJV). Dan, de-

ngan bergiat di dalam peperangan ini , mereka dibebaskan 

dari tugas pasukan bala tentara, sehingga tidak dihitung bersama 

dengan mereka yang akan pergi berperang. Perhatikan, orang 

yang melayani hal-hal yang kudus haruslah tidak mengikatkan 

diri, atau tidak terikat, dengan hal-hal yang duniawi. Tugas pela-

yanan itu sendiri sudah merupakan suatu pekerjaan yang besar 

bagi seseorang, dan hanya ada sedikit orang yang ditunjuk untuk 

mengerjakan hal ini . Ini merupakan suatu peringatan bagi 

para pelayan umat untuk mengkhususkan diri mereka sendiri 

dari orang Israel awam melalui teladan hidup mereka, tidak ber-

gemar agar terlihat hebat, namun  berusaha sungguh-sungguh 

menjadi lebih baik di dalam segala hal dibandingkan  orang lain.  

 

 

 

PASAL  2  

ibuan orang Israel yang dalam pasal sebelumnya telah dikum-

pulkan sebagai pasukan perang, dalam pasal ini diatur penem-

patannya. Perkemahan mereka diatur melalui penunjukan ilahi. Di 

sini terdapat, 

I.    Perintah umum mengenai pengaturan pasukan itu (ay. 1-2). 

II. Petunjuk khusus tentang penempatan setiap suku yang di-

bagi dalam empat pasukan berbeda, tiga suku dalam setiap 

pasukan. 

1.  Di barisan depan sebelah timur ditempatkan suku-suku 

Yehuda, Isakhar, dan Zebulon (ay. 3-9). 

2.  Di sisi kanan sebelah selatan, ditempatkan suku-suku 

Ruben, Simeon, dan Gad (ay. 10-16). 

3.  Di bagian belakang sebelah barat, ditempatkan suku-

suku Efraim, Manasye, dan Benyamin (ay. 18-24). 

4.  Di sisi kiri sebelah utara, ditempatkan suku-suku Dan, 

Asyer, dan Naftali (ay. 25-31). 

5.  Kemah Pertemuan terletak di tengah (ay. 17). 

III. Bagian penutup tentang pengaturan pasukan ini (ay. 32 dst.). 

Penempatan Beberapa Suku 

(2:1-2) 

1 TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: 2 “Orang Israel harus berkemah 

masing-masing dekat panji-panjinya, menurut lambang suku-sukunya. Mere-

ka harus berkemah di sekeliling Kemah Pertemuan, agak jauh dari padanya. 

Di sini terdapat penempatan secara umum atas pasukan, supaya 

mereka berkemah dengan teratur saat beristirahat dan berjalan 

dalam barisan dengan tertib saat  berpindah tempat. Mungkin juga 

terdapat beberapa tata tertib lain yang telah mereka jalankan sampai 

saat itu. Dahulu mereka keluar dari Mesir sebagai rakyat jelata (Kel. 

13:18), namun sekarang kedudukan mereka sudah lebih baik. 

1.  Mereka semua tinggal di tenda, dan saat  berbaris meninggalkan 

tempat, mereka membawa serta semua tenda mereka, sebab jalan 

ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan (Mzm. 

107:4). Hal ini menggambarkan keadaan kita di dunia ini, yaitu 

keadaan yang tidak menetap. Hari ini kita di sini, dan esok kita 

sudah pergi. Selain itu, hal itu juga menggambarkan keadaan 

siaga perang. Bukankah hidup kita ini merupakan medan pepe-

rangan? Kita sekadar mendirikan tenda di dunia ini, dan di da-

lamnya tidak ada bagi kita kota yang abadi. Oleh sebab  itu, se-

mentara mendirikan tenda di dunia ini, kita harus terus berjalan 

mendesak maju. 

2.  Orang-orang yang tergolong satu suku harus mendirikan tenda ber-

sama, masing-masing dekat panji-panjinya. Perhatikanlah, Tuhan  

berkehendak supaya sikap saling mengasihi dan menyayangi, serta 

saling bergaul dan bersekutu, dipelihara di antara sesama yang 

memiliki hubungan. Orang-orang yang memiliki  hubungan ke-

luarga sudah seharusnya saling mengenal sebisa mungin. Ikatan 

kekeluargaan harus ditingkatkan demi menguatkan ikatan dalam 

persekutuan Kristen. 

3. Setiap orang harus mengetahui tempatnya dan tetap berada di 

dalamnya. Mereka tidak boleh menempatkan diri sendiri sesuka 

hati, atau pindah ke tempat lain semaunya. Sebaliknya, Tuhan  me-

nempatkan mereka dengan perintah untuk tetap berada di tempat 

masing-masing. Perhatikanlah, Tuhan  sendirilah yang telah menen-

tukan batas-batas kediaman kita, dan kepada Dialah kita harus 

berserah. Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita (Mzm. 47:5), dan 

pilihan-Nya itu harus kita setujui. Janganlah kita suka berubah-

ubah, atau bersikap seperti burung yang lari dari sarangnya. 

4. Setiap suku memiliki  panji-panji, bendera, atau lambangnya 

sendiri. Sepertinya setiap keluarga memiliki lambang sukunya 

sendiri yang dibawa seperti kita membawa warna setiap pasukan 

atau kompi dalam resimen tentara. Semua itu berguna untuk 

membedakan suku dan keluarga masing-masing, serta untuk 

mengumpulkan dan tetap menyatukan mereka. Dengan merujuk 

pada hal ini, pekabaran Injil disebut bagaikan berdiri sebagai 

Kitab Bilangan 2:1-2 


panji-panji bagi bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku 

bangsa, dan berdasar  inilah tenda didirikan (Yes. 11:10, 12). 

Perhatikanlah, Tuhan  yaitu  Tuhan  ketertiban dan bukan Tuhan  

kekacauan. Panji-panji ini membuat tentara perkasa ini tampak 

lebih indah di mata sahabat-sahabanya, dan lebih menakutkan 

bagi lawan-lawannya. Jemaat Kristus disebut dahsyat seperti bala 

tentara dengan panji-panjinya (Kid. 6:10). Tidak begitu jelas bagai-

mana panji-panji ini dibedakan satu sama lain. Ada yang mem-

perkirakan bahwa panji-panji setiap suku berwarna sama dengan 

batu permata yang ada di baju efod imam kepala. Pada batu terse-

but tercantum nama suku ini . Banyak orang Yahudi masa 

kini berpendapat bahwa setiap panji dilukis dengan gambar lam-

bang yang berkenaan dengan berkat yang diberikan Yakub ke-

pada suku ini . Panji-panji suku Yehuda digambar dengan 

lambang singa, suku Dan berlambang ular, suku Naftali berlam-

bang rusa, suku Benyamin berlambang serigala, dan seterusnya. 

Ada juga yang berkata bahwa keempat panji utama yaitu  milik 

suku Yehuda berlambang singa, suku Ruben berlambang ma-

nusia, suku Yusuf berlambang lembu jantan, sedang  suku 

Dan berlambang rajawali, merujuk pada penglihatan yang diteri-

ma Yehezkiel. Yang lain berkata bahwa nama setiap suku tertulis 

di panji-panji masing-masing. Apa pun halnya, setiap panji punya 

petunjuk tertentu. 

5. Mereka harus mendirikan tenda di sekeliling Kemah Pertemuan 

yang berada di tengah-tengah mereka, seperti halnya kemah ke-

diaman seorang jenderal berada di tengah-tengah pasukannya. 

Mereka harus berkemah di sekeliling Kemah Pertemuan, 

(1) Supaya menjadi penghiburan dan juga sukacita bagi mereka 

semua, sebab  Kemah Pertemuan menandakan hadirat Tuhan  

yang penuh rahmat di antara mereka (Mzm. 46:6), Tuhan  ada di 

dalamnya, kota itu tidak akan goncang. saat  berkemah, me-

reka pasti merasa kuat dan tenteram, sebab  Tuhan  ada di 

tengah-tengah mereka. Menerima roti turun dari langit setiap 

hari di sekitar perkemahan dan tiang api dari langit, bersama 

tanda-tanda perkenanan lain dari Tuhan  di tengah-tengah per-

kemahan mereka, sangatlah memadai untuk menjawab perta-

nyaan, Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak? Ber-

bahagialah engkau, hai Israel. Ada kemungkinan bahwa semua 

pintu tenda mereka menghadap ke Kemah Pertemuan dari 

segala sisi, sebab setiap orang Israel harus senantiasa meman-

dang TUHAN. Itulah sebabnya mereka sujud menyembah di 

depan pintu Kemah Pertemuan. Kemah ini terletak di tengah 

perkemahan supaya berada dekat dengan mereka. Sungguh 

menyenangkan jika  ketetapan-ketetapan kudus diselengga-

rakan di dekat kita dan dalam jangkauan kita. Kerajaan Tuhan  

ada di antara kamu. 

(2) Supaya mereka dapat menjaga serta mempertahankan Kemah 

Pertemuan dan orang-orang Lewi berada di setiap sisinya. 

Tidak seorang pun penyusup dapat mendekati Kemah Tuhan  

tanpa menembus penjagaan ketat pasukan-pasukan mereka 

terlebih dahulu. Perhatikanlah, jika Tuhan  menjamin perlin-

dungan terhadap ketenteraman kita, maka sudah seharusnya 

kita menjamin perlindungan terhadap semua ketetapan-Nya, 

dan membela kehormatan, kepentingan, serta para pelayan-

Nya. 

6. Akan namun , mereka harus mendirikan tenda agak jauh dari Kemah 

Pertemuan sebagai penghormatan terhadap tempat kudus. Tujuan-

nya yaitu  supaya tempat itu tidak tampak sesak dan berdesakan 

di antara mereka, dan agar kesibukan sehari-hari di perkemahan 

itu tidak mengganggu. Mereka juga diajar untuk menjaga jarak, 

sebab  keakraban yang berlebihan dapat menimbulkan pelanggar-

an. Diperkirakan bahwa jarak di antara bagian terdekat perke-

mahan dengan Kemah Pertemuan, atau mungkin juga di antara 

mereka dengan perkemahan orang Lewi yang berdiri di dekat 

Kemah Pertemuan, yaitu  2000 hasta atau 880 meter (Yos. 3:4). 

Letak bagian luar perkemahan harus lebih jauh. Ada yang men-

jabarkan bahwa luas perkemahan mereka tidak kurang dari 19 

kilometer persegi. Tempat itu bagaikan kota yang dapat berpin-

dah, lengkap dengan jalanan dan lorong, tempat manna mungkin 

berjatuhan selain di luar perkemahan, supaya mereka dapat 

memungutnya dekat pintu masing-masing. Di dalam jemaat Kris-

ten, kita membaca perihal sebuah takhta, sebagaimana di dalam 

Kemah Pertemuan terdapat tutup pendamaian tabut, yang dise-

but takhta kemuliaan, luhur dari sejak semula (Yer. 17:12). Takhta 

ini  dikelilingi oleh orang-orang Israel rohani, yaitu dua 

puluh empat tua-tua, dua kali lipat jumlah suku-suku Israel, 

yang memakai pakaian putih (Why. 4:4), dan panji di atas mereka 

yaitu  cinta. Namun, berbeda dengan mereka, kita tidak diperin-

Kitab Bilangan 2:3-34 

tahkan untuk mendirikan tenda jauh-jauh. Tidak, kita justru 

diajak mendekat, dan datang dengan berani. Orang-orang kudus 

Yang Mahatinggi dikatakan berada di sekeliling-Nya (Mzm. 76:12). 

Melalui kasih karunia-Nya Tuhan  menarik kita mendekat kepada-

Nya! 

Penempatan Beberapa Suku 

(2:3-34) 

3 Yang berkemah di sebelah timur dekat panji-panjinya, ialah laskar Yehuda, 

menurut pasukan-pasukan mereka. Pemimpin bani Yehuda ialah Nahason 

bin Aminadab. 4 Pasukannya terdiri dari tujuh puluh empat ribu enam ratus 

orang yang dicatat. 5 Yang berkemah di dekatnya ialah suku Isakhar. Pemim-

pin bani Isakhar ialah Netaneel bin Zuar. 6 Pasukannya terdiri dari lima 

puluh empat ribu empat ratus orang yang dicatat. 7 lalu  suku Zebulon. 

Pemimpin bani Zebulon ialah Eliab bin Helon. 8 Pasukannya terdiri dari lima 

puluh tujuh ribu empat ratus orang yang dicatat. 9 Jumlah orang yang di-

catat dalam laskar Yehuda menurut pasukan-pasukan mereka ada seratus 

delapan puluh enam ribu empat ratus orang. Merekalah yang terdahulu be-

rangkat. 10 Panji-panji laskar Ruben yaitu  di sebelah selatan, menurut pa-

sukan-pasukan mereka. Pemimpin bani Ruben ialah Elizur bin Syedeur.  

11 Pasukannya terdiri dari empat puluh enam ribu lima ratus orang yang 

dicatat. 12 Yang berkemah di dekatnya ialah suku Simeon. Pemimpin bani Si-

meon ialah Selumiel bin Zurisyadai. 13 Pasukannya terdiri dari lima puluh 

sembilan ribu tiga ratus orang yang dicatat. 14 lalu  suku Gad. Pemim-

pin bani Gad ialah Elyasaf bin Rehuel. 15 Pasukannya terdiri dari empat pu-

luh lima ribu enam ratus lima puluh orang yang dicatat. 16 Jumlah orang 

yang dicatat dalam laskar Ruben menurut pasukan-pasukan mereka ada se-

ratus lima puluh satu ribu empat ratus lima puluh orang. Merekalah yang 

nomor dua berangkat. 17 Sesudah itu berangkatlah Kemah Pertemuan de-

ngan laskar orang Lewi, di tengah-tengah laskar yang lain itu. Sama seperti 

mereka berkemah, demikianlah juga mereka berangkat, masing-masing di 

tempatnya menurut panji-panji mereka. 18 Panji-panji laskar Efraim, me-

nurut pasukan-pasukan mereka, yaitu  di sebelah barat. Pemimpin bani 

Efraim ialah Elisama bin Amihud. 19 Pasukannya terdiri dari empat puluh 

ribu lima ratus orang yang dicatat. 20 Di dekatnya ialah suku Manasye. Pe-

mimpin bani Manasye ialah Gamaliel bin Pedazur. 21 Pasukannya terdiri dari 

tiga puluh dua ribu dua ratus orang yang dicatat. 22 lalu  suku Benya-

min. Pemimpin bani Benyamin ialah Abidan bin Gideoni. 23 Pasukannya ter-

diri dari tiga puluh lima ribu empat ratus orang yang dicatat. 24 Jumlah 

orang yang dicatat dalam laskar Efraim menurut pasukan-pasukan mereka 

ada seratus delapan ribu seratus orang. Merekalah yang nomor tiga be-

rangkat. 25 Panji-panji laskar Dan yaitu  di sebelah utara, menurut pasukan-

pasukan mereka. Pemimpin bani Dan ialah Ahiezer bin Amisyadai. 26 Pasuk-

annya terdiri dari enam puluh dua ribu tujuh ratus orang yang dicatat.  

27 Yang berkemah di dekatnya ialah suku Asyer. Pemimpin bani Asyer ialah 

Pagiel bin Okhran. 28 Pasukannya terdiri dari empat puluh satu ribu lima 

ratus orang yang dicatat. 29 lalu  suku Naftali. Pemimpin bani Naftali 

ialah Ahira bin Enan. 30 Pasukannya terdiri dari lima puluh tiga ribu empat 

ratus orang yang dicatat. 31 Jumlah orang yang dicatat dalam laskar Dan ada 

seratus lima puluh tujuh ribu enam ratus orang. Merekalah yang terkemu-

dian berangkat, menurut panji-panji mereka.” 32 Itulah pencatatan orang 

Israel menurut suku-suku mereka. Jumlah orang yang dicatat dalam laskar-

laskar dengan pasukan-pasukannya ada enam ratus tiga ribu lima ratus lima 

puluh orang. 33 namun  orang Lewi tidak turut dicatat bersama-sama dengan 

orang Israel, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. 34 Maka orang 

Israel berbuat demikian; tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada 

Musa, demikianlah mereka berkemah menurut panji-panji mereka, dan demi-

kianlah mereka berangkat, masing-masing menurut kaumnya dan sukunya. 

Di sini kita melihat kedua belas suku itu dibagi menjadi empat 

pasukan, tiga suku dalam setiap pasukan, dan salah satunya men-

jadi pemimpin bagi kedua suku yang lain. Amatilah, 

1. Tuhan  sendiri menentukan tempat mereka demi mencegah terjadi-

nya perselisihan dan iri hati di antara mereka. Andaikata mereka 

dibiarkan menentukan siapa yang pertama di antara mereka, 

mereka akan menghadapi bahaya bertengkar satu sama lain, 

seperti halnya murid-murid Yesus yang bertengkar soal siapakah 

yang terbesar. Masing-masing akan beranggapan bahwa dialah 

yang pertama, atau paling tidak bukan yang terakhir. Andaikata 

Musa-lah yang harus menentukan, mereka tentu akan berteng-

kar dengannya dan menuduhnya bersikap memihak. Oleh sebab 

itu Tuhan  sendirilah yang melakukannya. Dialah mata air dan 

hakim sumber kehormatan, dan apa yang ditentukan-Nya harus 

disetujui semua pihak. jika  Tuhan  dalam penyelenggaraan-Nya 

meninggikan orang lain melebihi kita dan merendahkan kita, 

maka kita harus puas dengan tindakan-Nya itu, seolah-olah, 

seperti yang diperbuat-Nya di sini, Ia menetapkan keadaan kita 

itu melalui suara yang keluar dari Kemah Pertemuan. Pertim-

bangan bahwa demikianlah kehendak Tuhan , sudah seharusnya 

membungkam sepenuhnya semua iri hati dan ketidakpuasan. 

Mengenai sejauh apa tempat kita menurut pilihan sendiri, Juru-

selamat kita telah memberi kita aturannya dalam Lukas 14:8, 

janganlah duduk di tempat kehormatan, dan juga dalam Matius 

20:27, barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, 

hendaklah ia menjadi hambamu. Orang yang paling rendah hati 

dan paling siap melayani, dialah yang benar-benar paling ter-

hormat. 

2. Setiap suku memiliki  pemimpin, pemuka, atau kepala pasukan 

yang ditunjuk Tuhan  sendiri. Mereka yaitu  orang yang sama yang 

telah diangkat-Nya untuk menghitung jumlah mereka (1:5). Wa-

laupun merupakan anak-anak dari satu Adam, kita sama sekali 

Kitab Bilangan 2:3-34 

tidak bisa membenarkan bahwa kedudukan semua orang sama 

dan menolak adanya perbedaan dalam hal kedudukan dan 

kehormatan. Sebab, bahkan di antara anak-anak Abraham, Ya-

kub, dan Yehuda, Tuhan  sendiri telah menunjuk yang seorang 

menjadi pemimpin bagi yang lain. Ada pemerintah-pemerintah 

yang ditetapkan oleh Tuhan , dan kepada mereka kehormatan dan 

rasa takut harus diberikan. Ada yang mengamati makna dari 

nama-nama para pemuka ini, paling tidak secara umum. Tuhan  

tampaknya sungguh memperhatikan nama dari orang-orang ter-

sebut, sebab kebanyakan nama itu mengandung suku kata El, 

atau Tuhan , pada bagian akhir atau bagian lain nama mereka. 

Misalnya saja, Netaneel, pemberian Tuhan . Eliab, Tuhan -ku Bapa-ku. 

Elizur, Tuhan -ku batu karang. Selumiel, Tuhan  damai sejahteraku. 

Elyasaf, Tuhan  sudah menambahkan. Elisama, Tuhan -ku telah men-

dengar. Gamaliel, Tuhan  pahalaku. Pagiel, Tuhan  telah menjumpaiku. 

Nampak dari sini, sepertinya orang Israel saat di Mesir dulu 

belum melupakan nama Tuhan  mereka. Untuk mengingat nama 

Tuhan , mereka memelihara ingatan akan nama-Nya dalam nama 

anak-anak mereka, dan dengan cara itu menghibur diri di tengah 

penderitaan mereka. 

3. Suku-suku itu ditempatkan  bersama di bawah panji-panji suku 

yang paling dekat kekerabatannya. Yehuda, Isakhar, dan Zebulon 

yaitu  tiga putra Lea yang lebih muda, dan mereka pun ditempat-

kan bersama. Isakhar dan Zebulon tidak akan menggerutu berada 

di bawah Yehuda, sebab  keduanya memang adik-adiknya. Ruben 

dan Simeon tidak akan senang seandainya berada di tempat 

mereka. Itulah sebabnya Ruben, putra sulung Yakub, dijadikan 

kepala pasukan berikutnya. Tidak perlu diragukan bahwa Simeon 

bersedia berada di bawah pimpinannya, sedang  Gad, putra 

Zilpa, budak perempuan Lea, cocok untuk ditambahkan kepada 

rombongan Lewi. Efraim, Manasye, dan Benyamin yaitu  ketu-

runan Rahel. Dan, putra sulung Bilha, dijadikan pemimpin, mes-

kipun ia hanyalah anak seorang selir, supaya lebih banyak kehor-

matan dapat dilimpahkan kepada yang kekurangan. Dikatakan 

juga bahwa Dan akan mengadili bangsanya, dan kepadanya di-

tambahkan dua putra yang lahir dari budak-budak perempuan. 

Demikianlah urutan penempatan pasukan dibuat tanpa ada yang 

merasa keberatan.  

4. Suku Yehuda menduduki tempat kehormatan pertama. Perkemah-

an mereka menghadap matahari terbit, dan suku itu berbaris pa-

ling depan. Tidak saja sebab  jumlah mereka paling banyak, namun  

terutama sebab  dari suku itulah Kristus akan datang, Ia yang 

disebut singa dari suku Yehuda, yang akan lahir dari keturunan 

dia yang sekarang diangkat menjadi kepala pasukan suku terse-

but. Nahason diperhitungkan sebagai leluhur Kristus (Mat. 1:4). 

Dengan demikian, saat  ia berjalan di depan mereka, sesung-

guhnya Kristus sendirilah yang berjalan di depan mereka sebagai 

pemimpin. Yehuda yaitu  yang pertama dari kedua belas putra 

Yakub yang diberkati. Ruben, Simeon, dan Lewi dikecam oleh 

ayah mereka menjelang ajal. sebab  Yehuda yang pertama di-

berkati walau tidak lahir pertama, ia didahulukan untuk meng-

ajar anak-anak cara menghargai senyuman orangtua mereka yang 

saleh dan takut akan kerutan kening mereka. 

5. Suku-suku Lewi mendirikan tenda di dekat Kemah Pertemuan 

dalam lingkungan suku-suku lain (ay. 17). Mereka ini harus mem-

bela tempat kudus, sedang  suku-suku lain harus membela 

mereka. Demikianlah, dalam penglihatan yang diterima Yohanes 

tentang kemuliaan surga, di antara para tua-tua dan takhta ter-

dapat empat makhluk penuh dengan mata (Why. 4:6, 8). Pemerin-

tah sipil harus melindungi kepentingan agama suatu bangsa, dan 

menjaga kemuliaan itu. 

6. Meskipun perkemahan Dan ditempatkan di sisi kiri saat  ber-

kemah, mereka diperintahkan berangkat lebih dahulu di bagian 

depan (ay. 31). Suku itu juga dinamai demikian jauh sesudah me-

reka menetap di Kanaan, sebab mereka terkenal sebab  keberani-

an pasukan mereka (Hak. 13:25). Sesudah suku Yehuda, jumlah 

suku Dan paling banyak, dan oleh sebab itu diperintahkan me-

nempati urutan kedua dari depan, bagian yang membutuhkan ke-

kuatan terbesar. Kekuatan menentukan jalannya hari itu. Yang 

terakhir, umat Israel memperhatikan dengan cermat perintah-

perintah yang diberikan kepada mereka, dan melakukan tepat 

seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa (ay. 34). Mereka 

menempatkan diri di tempat-tempat yang telah ditetapkan bagi 

mereka, tanpa menggerutu atau membantah. Tindakan ini yaitu  

keamanan mereka sendiri, serta menjadi keindahan mereka juga. 

Bileam terpesona memandang semua ini: Alangkah indahnya 

kemah-kemahmu, hai Yakub (24:5). Demikian jugalah jemaat Injili 

Kitab Bilangan 2:3-34 

yang disebut perkemahan tentara orang-orang kudus, harus tersu-

sun rapi sesuai pola Kitab Suci. Masing-masing mengetahui dan 

tetap berada di tempatnya, sehingga semua orang yang meng-

harapkan kesejahteraan jemaat pun bersukacita melihat tertib 

hidup mereka (Kol. 2:5).  

 

PASAL  3  

asal ini dan pasal berikutnya yaitu  mengenai suku Lewi, yang 

harus dikumpulkan dan diatur secara tersendiri, dan tidak ber-

sama-sama dengan suku-suku lain. Ini menyiratkan kehormatan 

khusus yang diberikan kepada mereka serta kewajiban dan pelayan-

an khusus yang dituntut dari mereka. Orang-orang Lewi dalam pasal 

ini dipandang,  

I.   Sebagai pelayan-pelayan, dan pendamping-pendamping, para 

imam dalam pekerjaan di Bait Suci. Dan dengan begitu kita 

memiliki  gambaran,  

1.  Tentang para imam itu sendiri (ay. 1-4) dan pekerjaan me-

reka (ay. 10).  

2. Tentang diberikannya orang-orang Lewi kepada mereka 

(ay. 5-9), yang untuk itu mereka dikumpulkan (ay. 14-16), 

dan jumlah mereka dicatat (ay. 39). Tiap-tiap kaum dari 

mereka dikumpulkan, dan ditentukan tempat dan tugas-

nya, kaum-kaum Gerson (ay. 17-26), kaum-kaum Kehat 

(ay. 27-32), dan kaum-kaum Merari (ay. 33-39).  

II.   Sebagai padanan untuk anak-anak sulung (ay. 11-13).  

1.  Anak-anak sulung dihitung, dan orang-orang Lewi diambil 

sebagai ganti mereka, sejauh jumlah orang Lewi menu-

tupinya (ay. 40-45).  

2.  Anak-anak sulung yang melebihi jumlah orang-orang Lewi 

ditebus (ay. 46, dst.). 

P

Pemisahan Orang-orang Lewi 

(3:1-13)  

1 Inilah keturunan Harun dan Musa pada waktu TUHAN berfirman kepada 

Musa di gunung Sinai. 2 Nama anak-anak Harun, ialah: yang sulung Nadab, 

lalu  Abihu, Eleazar dan Itamar. 3 Itulah nama anak-anak Harun, 

imam-imam yang diurapi, yang telah ditahbiskan untuk memegang jabatan 

imam. 4 namun  Nadab dan Abihu sudah mati di hadapan TUHAN di padang 

gurun Sinai, saat  mereka mempersembahkan api yang asing ke hadapan 

TUHAN. Mereka tidak memiliki  anak. Jadi saat  Harun, ayah mereka, 

masih hidup, yang memegang jabatan imam ialah Eleazar dan Itamar.  

5 TUHAN berfirman kepada Musa: 6 “Suruhlah suku Lewi mendekat dan 

menghadap imam Harun, supaya mereka melayani dia. 7 Mereka harus me-

ngerjakan tugas-tugas bagi Harun dan bagi segenap umat Israel di depan 

Kemah Pertemuan dan dengan demikian melakukan pekerjaan jabatannya 

pada Kemah Suci. 8 Mereka harus memelihara segala perabotan Kemah Per-

temuan, dan mengerjakan tugas-tugas bagi orang Israel dan dengan 

demikian melakukan pekerjaan jabatannya pada Kemah Suci. 9 Orang Lewi 

harus kauserahkan kepada Harun dan anak-anaknya; dari antara orang 

Israel haruslah orang-orang itu diserahkan kepadanya dengan sepenuhnya. 

10 namun  Harun dan anak-anaknya haruslah kautugaskan untuk memegang 

jabatannya sebagai imam, sedang orang awam yang mendekat harus 

dihukum mati.” 11 TUHAN berfirman kepada Musa: 12 “sebetulnya , Aku 

mengambil orang Lewi dari antara orang Israel ganti semua anak sulung 

mereka, yang terdahulu lahir dari kandungan, supaya orang Lewi menjadi 

kepunyaan-Ku, 13 sebab Akulah yang punya semua anak sulung. Pada waktu 

Aku membunuh semua anak sulung di tanah Mesir, maka Aku mengudus-

kan bagi-Ku semua anak sulung yang ada pada orang Israel, baik dari 

manusia maupun dari hewan; semuanya itu kepunyaan-Ku; Akulah TUHAN.” 

Di sini,  

I.  Kaum Harun diteguhkan dalam jabatan imamat (ay. 10). Mereka 

sudah dipanggil untuk memegang jabatan itu sebelumnya, dan 

telah ditahbiskan untuk itu. Di sini mereka ditugaskan untuk 

memegang jabatan mereka sebagai imam. Rasul Paulus meng-

gunakan ungkapan yang sama (Rm. 12:7), yang diterjemahkan se-

bagai untuk melayani. Jabatan pelayanan menuntut kesiapsedia-

an yang terus-menerus dan ketekunan yang sungguh-sungguh. 

Pekerjaan pelayanan itu silih berganti, dan begitu cepat berlalu 

kesempatan-kesempatannya yang baik untuk melakukannya, se-

hingga harus siap sedia terus-menerus. Di sini diulangi apa yang 

dikatakan sebelumnya (1:51): Orang awam yang mendekat harus 

dihukum mati. Perintah ini melarang orang lain mana pun untuk 

menyerobot jabatan imam. Tak seorang pun boleh datang men-

dekat untuk melayani kecuali Harun dan anak-anaknya, semua 

yang lain yaitu  orang-orang asing. Hal itu juga membebankan 

Kitab Bilangan 3:1-13 

tugas kepada para imam, sebagai para penjaga pintu di rumah 

Tuhan , untuk berhati-hati supaya tak seorang pun yang dilarang 

oleh hukum, datang mendekat. Mereka harus mengusir semua 

penyusup, sebab  mereka akan menajiskan barang-barang kudus 

jika mendekati Kemah Pertemuan. Suku Lewi harus memberi-

tahukan orang lain bahwa jika mereka mendekat, mereka sendiri-

lah yang akan terkena bahaya, mereka akan mati oleh tangan 

Tuhan , seperti yang terjadi pada Uza. Orang-orang Yahudi berkata 

bahwa di lalu  hari digantungkan di atas pintu Bait Suci 

sebuah pedang emas, mungkin dengan merujuk pada pedang 

yang bernyala-nyala di pintu masuk taman Eden, yang di atasnya 

terukir tulisan, Orang awam yang mendekat harus dihukum mati.  

II. Sebuah gambaran khusus diberikan tentang kaum Harun ini. Apa 

yang sudah kita jumpai sebelumnya mengenai mereka diulangi 

lagi di sini.  

1. Penahbisan anak-anak Harun (ay. 3). Mereka semua diurapi 

untuk melayani di hadapan Tuhan, meskipun tampak sesu-

dahnya, dan Tuhan  mengetahuinya, bahwa dua orang dari me-

reka berhikmat dan dua orang yang lain bodoh.  

2. Jatuhnya kedua saudara yang lebih tua (ay. 4): mereka mem-

persembahkan api yang asing, dan mati sebab  berbuat demi-

kian, ke hadapan TUHAN. Hal ini disebutkan di sini sebagai 

pembuka untuk hukum tentang imamat atau jabatan imam, 

sebagai peringatan kepada semua imam yang akan datang. 

Hendaklah mereka tahu, melalui contoh ini, bahwa Tuhan  

yaitu  Tuhan  yang pencemburu, dan tidak akan membiarkan 

diri-Nya dipermainkan. Minyak urapan yang kudus merupa-

kan suatu kehormatan bagi orang yang taat, namun  bukan pe-

lindung bagi orang yang tidak taat. Di sini dikatakan, mereka 

tidak memiliki  anak, sebab penyelenggaraan ilahi meng-

aturnya demikian, untuk memberi  hukuman yang lebih 

besar kepada mereka, supaya tak seorang pun dari keturunan 

mereka akan tinggal untuk menjadi imam, sehingga menyan-

dang nama mereka yang telah menajiskan nama Tuhan .  

3. Berlanjutnya kedua saudara yang lebih muda: Eleazar dan 

Itamar melayani saat  Harun masih hidup. Ini menyiratkan,  

(1) Perhatian yang mereka berikan pada pelayanan mereka 

untuk tidak membuat kesalahan-kesalahan yang bodoh. 

Mereka tetap berada di bawah pengawasan ayah mereka, 

dan meminta petunjuk darinya dalam segala hal yang me-

reka lakukan, sebab , ada kemungkinan, Nadab dan Abihu 

berada di luar pengawasan ayah mereka saat  mereka 

mempersembahkan api yang asing. Perhatikanlah, sungguh 

baik bagi kaum muda untuk bertindak di bawah arahan 

dan pengawasan orang-orang yang sudah berumur dan 

berpengalaman.  

(2) Penghiburan yang didapat Harun di dalamnya. Hatinya 

senang melihat anak-anaknya yang lebih muda berperilaku 

bijak dan sungguh-sungguh, saat  kedua anaknya yang 

lebih tua sudah melakukan kesalahan. Perhatikanlah, ada-

lah suatu kepuasan yang besar bagi orangtua untuk meli-

hat bahwa anak-anak mereka hidup dalam kebenaran 

(3Yoh. 1:4). 

III. Orang-orang Lewi diberikan untuk menjadi pendamping bagi para 

imam dalam pekerjaan mereka: Orang Lewi harus kauserahkan 

kepada Harun (ay. 9). Harun harus mendapatkan kepemilikan, 

dan kekuasaan, yang lebih besar atas suku Lewi dibandingkan  kepala-

kepala suku lain atas suku mereka masing-masing. Ada banyak 

sekali pekerjaan dalam jabatan imam, dan sekarang hanya ada 

tiga pasang tangan untuk mengerjakan semuanya, tangan Harun 

dan kedua anak laki-lakinya. Sebab tidak tampak bahwa kedua-

nya memiliki  anak pada saat itu, setidak-tidaknya tidak ada 

anak yang sudah cukup umur untuk melayani. Oleh sebab  itu, 

Tuhan  menunjuk orang-orang Lewi untuk mendampingi mereka. 

Perhatikanlah, orang-orang yang disediakan pekerjaan oleh Tuhan , 

akan disediakan-Nya pertolongan. Di sini ada,  

1. Pelayanan yang dirancangkan untuk orang-orang Lewi. Mereka 

harus melayani para imam dalam pelayanan mereka kepada 

Tuhan (ay. 6), dan mengerjakan tugas-tugas bagi Harun (ay. 7). 

Seperti para diaken bagi para penilik jemaat dalam ketetapan 

Injili, yang melayani meja, sementara para penilik jemaat 

mengawasi pelayanan mereka. Orang-orang Lewi menyembelih 

korban-korban, dan lalu  para imam hanya perlu memer-

cikkan darahnya dan membakar lemaknya. Orang-orang Lewi 

Kitab Bilangan 3:1-13 

mempersiapkan ukupan, dan para imam membakarnya. Mere-

ka harus mengerjakan, bukan hanya tugas-tugas bagi Harun, 

melainkan juga tugas-tugas bagi segenap umat. Perhatikanlah, 

suatu kepercayaan yang besarlah yang diberikan kepada para 

hamba Tuhan, bukan hanya bagi kemuliaan Kristus, melain-

kan juga bagi kebaikan jemaat-Nya. Dengan begitu, mereka 

tidak hanya harus mengerjakan tugas-tugas bagi sang Imam 

Besar, namun  juga harus setia kepada jiwa-jiwa manusia, yang 

dipercayakan kepada mereka, dan yang sebab  itulah hak 

istimewa jabatan imam diserahkan kepada mereka.  

2. Pertimbangan yang dituntut dari orang-orang Lewi. Mereka 

diambil sebagai ganti anak-anak sulung. Terlindunginya anak-

anak sulung Israel, saat  semua anak sulung Mesir (yang 

dengan mereka banyak dari anak-anak sulung Israel bercam-

pur baur) dibinasakan, dipandang oleh Dia yang tidak pernah 

membuat tuntutan-tuntutan yang tidak masuk akal sebagai 

alasan yang cukup untuk mengambil semua anak sulung bagi 

diri-Nya sendiri sejak saat itu (ay. 13): Akulah yang punya 

semua anak sulung. Itu sudah cukup untuk membuat mereka 

menjadi milik-Nya, meskipun Ia tidak memberi  alasan un-

tuk itu, sebab Dia yaitu  satu-satunya sumber dan Tuhan 

dari segala makhluk dan kekuasaan. namun  sebab  semua ke-

taatan harus mengalir dari kasih, dan tindakan kewajiban 

harus merupakan tindakan yang lahir dari rasa syukur, maka 

sebelum mereka ditantang untuk mengerjakan pelayanan-

pelayanan khusus, mereka dimahkotai dengan perkenanan-

perkenanan khusus. Perhatikanlah, saat  Dia yang telah men-

ciptakan kita menyelamatkan kita, kita dengan demikian 

berada di bawah kewajiban-kewajiban untuk melayani-Nya dan 

hidup bagi Dia. Hak Tuhan  atas kita melalui penebusan, yaitu 

Sesudah  Dia menebus kita, menguatkan hak yang sebelumnya 

telah dimiliki-Nya atas kita melalui penciptaan, yaitu saat Ia 

menciptakan kita. Nah, sebab  anak sulung dari sebuah ke-

luarga pada umumnya yaitu  anak kesayangan, dan sebagian 

orang akan menganggap sebagai penghinaan jika anak sulung 

laki-laki mereka menjadi pelayan-pelayan para imam, dan 

melayani di depan pintu Kemah Suci, maka Tuhan  mengambil 

seluruh suku Lewi sebagai milik-Nya sendiri, sebagai ganti 

anak-anak sulung (ay. 12). Perhatikanlah, ketetapan-ketetap-

an Tuhan  tidak menyusahkan manusia sampai harus mengor-

bankan kepentingan-kepentingan mereka yang wajar atau 

perasaan-perasaan mereka yang masuk akal. Dianggap bahwa 

orang-orang Israel akan lebih memilih berpisah dengan suku 

Lewi dibandingkan  dengan anak-anak sulung mereka, dan sebab  

itu Tuhan  dengan penuh rahmat memerintahkan pertukaran 

itu. Namun, demi kita semata, Ia tidak menyayangkan Anak-

Nya sendiri. 

Pembagian Tugas Menurut Kaum-kaumnya 

(3:14-39) 

14 TUHAN berfirman kepada Musa di padang gurun Sinai: 15 “Catatlah bani 

Lewi menurut puak-puak dan kaum-kaum mereka; semua laki-laki yang 

berumur satu bulan ke atas harus kaucatat.” 16 Lalu Musa mencatat mereka 

sesuai dengan titah TUHAN, seperti yang diperintahkan kepadanya. 17 Inilah 

anak-anak Lewi dengan nama mereka: Gerson, Kehat dan Merari. 18 Inilah 

nama anak-anak Gerson dan kaum-kaum mereka: Libni dan Simei. 19 Anak-

anak Kehat dan kaum-kaum mereka ialah Amram, Yizhar, Hebron dan Uziel. 

20 Anak-anak Merari dan kaum-kaum mereka ialah Mahli dan Musi. Inilah 

kaum-kaum orang Lewi yang ada dalam puak-puak mereka. 21 Puak Gerson 

terdiri dari kaum Libni dan kaum Simei; itulah kaum-kaum Gerson. 22 Jum-

lah pencatatan mereka saat  semua laki-laki yang berumur satu bulan ke 

atas dicatat ada tujuh ribu lima ratus orang. 23 Kaum-kaum Gerson ini 

berkemah di belakang Kemah Suci di sebelah barat. 24 Pemimpin puak 

Gerson ialah Elyasaf bin Lael. 25 Yang harus dipelihara oleh bani Gerson 

dalam Kemah Pertemuan ialah Kemah Suci dan Kemah dengan tudungnya, 

tirai pintu Kemah Pertemuan, 26 layar pelataran dan tirai pintu pelataran 

yang ada sekeliling Kemah Suci dan mezbah, dan talinya, termasuk segala 

pekerjaan yang berhubungan dengan semuanya itu. 27 Puak Kehat terdiri 

dari kaum Amram, kaum Yizhar, kaum Hebron dan kaum Uziel; itulah kaum-

kaum Kehat. 28 Jumlah pencatatan mereka saat  semua laki-laki yang ber-

umur satu bulan ke atas dicatat ada delapan ribu enam ratus orang, yaitu  

mereka yang memelihara barang-barang kudus. 29 Kaum-kaum bani Kehat 

ini berkemah pada sisi Kemah Suci sebelah selatan. 30 Pemimpin puak Kehat 

dan kaum-kaumnya ialah Elisafan bin Uziel. 31 Yang harus dipelihara mereka 

ialah tabut, meja, kandil, mezbah-mezbah, perkakas tempat kudus yang di-

pakai untuk menyelenggarakan ibadah, juga tirai, termasuk segala pekerjaan 

yang berhubungan dengan semuanya itu. 32 Adapun pemimpin tertinggi 

orang Lewi ialah Eleazar, anak imam Harun, yang mengawasi mereka yang 

memelihara barang-barang kudus. 33 Puak Merari terdiri dari kaum Mahli 

dan kaum Musi; itulah kaum-kaum Merari. 34 Jumlah pencatatan mereka ke-

tika semua laki-laki yang berumur satu bulan ke atas dicatat ada enam ribu 

dua ratus orang. 35 Pemimpin puak Merari dan kaum-kaumnya ialah Zuriel 

bin Abihail. Mereka berkemah pada sisi Kemah Suci sebelah utara. 36 Yang 

ditugaskan kepada bani Merari untuk dipelihara ialah papan Kemah Suci, 

kayu lintangnya, tiang-tiangnya, alasnya, segala perabotannya, termasuk se-

gala pekerjaan yang berhubungan dengan semuanya itu, 37 juga tiang pela-

taran sekelilingnya, alas, patok dan talinya. 38 Yang berkemah di depan 

Kemah Suci di sebelah timur, di depan Kemah Pertemuan, ialah Musa, dan

Kitab Bilangan 3:14-39 

Harun serta anak-anaknya, yang mengerjakan tugas pemeliharaan tempat 

kudus bagi orang Israel; namun  orang awam yang mendekat, haruslah dihu-

kum mati. 39 Jumlah orang Lewi yang sesuai dengan titah TUHAN dicatat 

oleh Musa dan Harun, menurut kaum-kaum mereka, yaitu  semua laki-laki 

yang berumur satu bulan ke atas, ada dua puluh dua ribu orang. 

sebab  orang-orang Lewi diberikan kepada Harun untuk melayani 

dia, maka mereka di sini diserahkan kepadanya dengan dihitung 

jumlahnya, supaya ia tahu apa yang dimilikinya, dan mempekerjakan 

mereka sebagaimana mestinya. Amatilah, 

I. Dengan aturan apa mereka dihitung: Semua laki-laki yang ber-

umur satu bulan ke atas (ay. 15). Semua suku yang lain dihitung 

hanya dari usia dua puluh tahun ke atas, dan dari mereka ini 

hanya orang-orang yang sanggup berperang. namun  ke dalam 

bilangan suku Lewi mereka harus menghitung bayi-bayi maupun 

orang-orang lemah. sebab  orang-orang Lewi dibebaskan dari 

perang, maka tidak dituntut bahwa mereka harus cukup umur 

dan cukup kuat untuk berperang. Meskipun tampak sesudahnya 

bahwa sedikit lebih dari sepertiga orang-orang Lewi layak dipeker-

jakan untuk melayani di Kemah Suci (sekitar 8.000 dari 22.000 

orang, 4:47-48), namun Tuhan  ingin mereka semua dihitung se-

bagai pelayan-pelayan untuk kaum Harun. Hal ini dimaksudkan 

supaya tak seorang pun berpikir bahwa mereka tidak diakui dan 

ditolak oleh Tuhan  sebab  mereka tidak berkemampuan untuk me-

lakukan pelayanan kepada-Nya, yang mereka lihat dilakukan 

orang lain. Orang-orang Lewi yang berumur satu bulan tidak 

dapat memberi  penghormatan kepada Tuhan  dan melayani di 

Kemah Suci, seperti yang dapat dilakukan orang-orang yang 

sudah dewasa. Namun, dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang 

menyusu, puji-pujian suku Lewi disempurnakan. Janganlah 

anak-anak kecil dihalang-halangi untuk terhitung di antara 

murid-murid Kristus, sebab terdiri dari orang-orang seperti itulah 

suku Lewi, terdiri dari orang-orang seperti itulah kerajaan surga, 

kerajaan imamat itu. Penebusan anak-anak sulung dihitung sejak 

anak-anak itu berumur satu bulan (18:15-16), oleh sebab  itu 

sejak usia itulah orang-orang Lewi dihitung. Mereka dihitung me-