PASAL 1 5
I. Penghitungan Orang Israel (1:1-16) 5
II. Penghitungan Orang Israel (1:17-43) 9
III. Jumlah Keseluruhan Israel (1:44-46) 13
IV. Perkecualian bagi Suku Lewi (1:47-54) 14
PASAL 2 17
I. Penempatan Beberapa Suku (2:1-2) 17
II. Penempatan Beberapa Suku (2:3-34) 21
PASAL 3 27
I. Pemisahan Orang-orang Lewi (3:1-13) 28
II. Pembagian Tugas Menurut Kaum-kaumnya (3:14-39) 32
III. Pertukaran Anak-anak Sulung (3:40-51) 36
PASAL 4 39
I. Pekerjaan Orang-orang Lewi (4:1-20) 39
II. Pembagian Tugas Menurut Kaum-kaumnya (4:21-33) 45
III. Jumlah dari Tiap-tiap Kaum dan
Jumlah Keseluruhan Dicatat (4:34-49) 48
PASAL 5 51
I. Orang Najis Harus Dikeluarkan (5:1-10) 51
II. Air Pahit Kecemburuan (5:11-31) 55
PASAL 6 65
I. Hukum tentang Orang yang Bernazar (6:1-21) 65
II. Suatu Bentuk Pemberkatan Ditetapkan (6:22-27) 75
PASAL 7 79
I. Persembahan-persembahan para Pemimpin Israel
(7:1-9) 79
II. Para Pemimpin Mempersembahkan Persembahan
(7:10-89) 83
PASAL 8 93
I. Penerangan-penerangan di Tempat Kudus (8:1-4) 93
II. Penahbisan Orang-orang Lewi (8:5-28) 95
PASAL 9 103
I. Hukum Paskah (9:1-14) 103
II. Tiang Awan dan Api (9:15-23) 110
PASAL 10 115
I. Berangkatnya Laskar-laskar Israel yang Berkemah
(10:1-10) 115
II. Berangkatnya Laskar-laskar Israel yang Berkemah
(10:11-28) 119
III. Permintaan Musa kepada Hobab (10:29-36) 122
PASAL 11 131
I. Sungut-sungut Bangsa Israel (11:1-3) 132
II. Sungut-sungut Bangsa Israel (11:4-15) 135
III. Pertolongan Disediakan untuk Musa (11:16-23) 142
IV. Tuhan Menjanjikan Daging kepada Bangsa Israel,
Masalah Eldad dan Medad (11:24-30) 147
V. Burung-burung Puyuh (11:31-35) 152
PASAL 12 157
I. Miryam dan Harun Bersungut-sungut (12:1-3) 157
II. Miryam dan Harun Bersungut-sungut (12:4-9) 160
III. Miryam Terkena Kusta (12:10-16) 165
PASAL 13 173
I. Tugas Perutusan untuk Kedua Belas Pengintai (13:1-20) 173
II. Mengintai Tanah Perjanjian (13:21-25) 177
III. Hasil Mengintai (13:26-33) 179
PASAL 14 185
I. Sungut-sungut Umat Israel (14:1-4) 186
II. Imbauan Yosua dan Kaleb (14:5-10) 191
III. Doa Syafaat Musa (14:11-19) 196
IV. Jawaban Tuhan kepada Musa,
Bangsa Israel Diancam (14:20-35) 203
V. Kematian Sepuluh Pengintai (14:36-45) 211
PASAL 15 217
I. Hukum-hukum Mengenai Berbagai Korban (15:1-21) 218
II. Korban-korban untuk Dosa yang Tidak Disengaja
(15:22-29) 222
III. Hukuman bagi Orang-orang yang Sengaja Berdosa
(15:30-36) 225
IV. Hukum Mengenai Jumbai-jumbai (15:37-41) 229
PASAL 16 233
I. Pemberontakan Korah, Datan, dan Abiram (16:1-11) 234
II. Pemberontakan Korah, Datan, dan Abiram (16:12-22) 242
III. Penghukuman atas Korah, Datan,
dan Abiram (16:23-34) 251
IV. Penghukuman atas Korah, Datan,
dan Abiram (16:35-40) 258
V. Pemberontakan yang Baru (16:41-50) 261
PASAL 17 267
I. Tongkat Masing-masing Suku (17:1-7) 267
II. Tongkat Harun Berbunga (17:8-13) 270
PASAL 18 277
I. Pelayanan para Imam dan Orang Lewi (18:1-7) 278
II. Pemeliharaan bagi para Imam (18:8-19) 282
III. Para Imam dan Orang Lewi Diberi Persediaan (18:20-32) 285
PASAL 19 291
I. Abu Penahiran (19:1-10) 292
II. Hal-hal Najis dan Penahirannya (19:11-22) 297
PASAL 20 303
I. Kematian Miryam, Mata Air Meriba,
Musa dan Harun Ditegur (20:1-13) 304
II. Para Utusan Dikirim ke Edom (20:14-21) 314
III. Orang Edom Menolak Membiarkan Orang Israel Lewat,
Kematian Harun (20:22-29) 318
PASAL 21 321
I. Arad Ditaklukkan (21:1-3) 323
II. Ular Tembaga (21:4-9) 326
III. Perkemahan Bangsa Israel (21:10-20) 332
IV. Raja Sihon dan Raja Og Digulingkan (21:21-35) 336
PASAL 22 343
I. Balak Mengirimkan Utusan kepada Bileam (22:1-14) 343
II. Pesan Balak yang Kedua kepada Bileam (22:15-21) 349
III. Murka Tuhan terhadap Bileam, Bantahan Keledai Bileam,
Malaikat Menampakkan Diri kepada Bileam (22:22-35) 354
IV. Pertemuan antara Balak dan Bileam (22:36-41) 362
PASAL 23 365
I. Bileam Dipaksa Memberkati Israel,
dan Berkat pun Dinyatakan atas Israel (23:1-12) 365
II. Bileam Sekali Lagi Memberkati Israel (23:13-30) 376
PASAL 24 387
I. Bileam Memberkati Israel untuk Ketiga Kalinya
(24:1-9) 387
II. Keluhan Balak (24:10-14) 392
III. Nubuatan Bileam (24:15-25) 395
PASAL 25 401
I. Dosa Israel (25:1-5) 402
II. Semangat Pinehas untuk Membela Tuhan (25:6-15) 405
III. Hukuman bagi Midian (25:16-18) 409
PASAL 26 411
I. Penghitungan Umat (26:1-4) 411
II. Penghitungan Umat (26:5-51) 412
III. Pembagian Milik Pusaka Setiap Suku (26:52-56) 417
IV. Perkecualian bagi Suku Lewi (26:57-62) 418
V. Catatan yang Akurat (26:63-65) 419
PASAL 27 423
I. Anak-anak Perempuan Zelafehad (27:1-11) 423
II. Musa Diperingatkan akan Kematiannya (27:12-14) 427
III. Yosua Ditetapkan sebagai Penerus Musa (27:15-23) 429
PASAL 28 435
I. Hukum-hukum tentang Berbagai Korban (28:1-8) 435
II. Penetapan Korban-korban pada Hari Sabat (28:9-15) 438
III. Penetapan Korban-korban Paskah (28:16-31) 440
PASAL 29 443
I. Perayaan-perayaan pada Bulan Ketujuh (29:1-11) 443
II. Perayaan-perayaan pada Bulan Ketujuh (29:12-40) 446
PASAL 30 451
I. Mengenai Nazar Seorang Laki-laki (30:1-2) 451
II. Mengenai Nazar Seorang Perempuan (30:3-16) 453
PASAL 31 459
I. Pembantaian terhadap Orang Midian (31:1-6) 459
II. Pembantaian terhadap Orang Midian (31:7-12) 463
III. Kemenangan Israel Atas Midian (31:13-24) 465
IV. Pembagian Hasil Rampasan (31:25-47) 468
V. Pembagian Hasil Rampasan (31:48-54) 471
PASAL 32 475
I. Permohonan Bani Ruben (32:1-15) 475
II. Persyaratan dan Persetujuan (32:16–27) 481
III. Milik Pusaka Bani Ruben (32:28–42) 484
PASAL 33 487
I. Tempat-tempat Persinggahan Orang Israel (33:1-49) 487
II. Orang-orang Kanaan Dihukum (33:50-56) 491
PASAL 34 495
I. Batas-batas Kanaan (34:1-15) 495
II. Pembagian Tanah Kanaan (34:16-29) 498
PASAL 35 501
I. Kota-kota Orang Lewi (35:1-8) 501
II. Kota-kota Perlindungan (35:9-34) 504
PASAL 36 513
I. Hukum Mengenai Milik Pusaka (36:1-4) 513
II. Mengenai Keturunan Zelafehad (36:5-13) 516
KITAB ULANGAN
Tafsiran Kitab Ulangan Disertai Renungan Praktis 523
PASAL 1 527
I. Sejarah Israel Diulangi (1:1-8) 527
II. Perintah kepada para Hakim (1:9-18) 530
III. Dosa Israel di Kadesh (1:19-46) 534
PASAL 2 543
I. Keturunan Esau dan Lot Dibiarkan Hidup (2:1-7) 544
II. Keturunan Esau dan Lot Dibiarkan Hidup (2:8-23) 546
III. Sejarah Orang Moab (2:24-37) 550
PASAL 3 555
I. Raja Sihon dan Raja Og Ditundukkan (3:1-11) 555
II. Pembagian Negeri-negeri yang Ditaklukkan (3:12-20) 558
III. Yosua Ditunjuk sebagai Penerus Musa (3:21-29) 560
PASAL 4 567
I. Nasihat dan Anjuran (4:1-40) 567
II. Nasihat dan Anjuran (4:41-49) 588
PASAL 5 591
I. Sepuluh Perintah Tuhan Diulangi (5:1-5) 591
II. Sepuluh Perintah Tuhan Diulangi (5:6-22) 593
III. Sepuluh Perintah Tuhan Diulangi (5:23-33) 596
PASAL 6 601
I. Intisari Agama (6:1-3) 601
II. Peringatan dan Perintah (6:4-16) 603
III. Perintah kepada Orang Israel (6:17-25) 612
PASAL 7 617
I. Peringatan akan Penyembahan Berhala (7:1-11) 618
II. Peringatan akan Penyembahan Berhala (7:12-26) 625
PASAL 8 631
I. Perintah kepada Israel, Melihat Kembali
Perjalanan Israel di Waktu Dulu (8:1-9) 631
II. Peringatan-peringatan Berkenaan dengan
Kemakmuran Duniawi (8:10-20) 640
PASAL 9 645
I. Kemenangan Dijanjikan (9:1-6) 646
II. Israel Diperingatkan akan Pemberontakan-
pemberontakan mereka (9:7-29) 649
PASAL 10 655
I. Kebaikan Tuhan yang Besar terhadap Israel (10:1-11) 656
II. Imbauan untuk Taat (10:12-22) 659
PASAL 11 667
I. Ajakan untuk Taat (11:1-7) 668
II. Ajakan untuk Taat (11:8-17) 670
III. Ajakan untuk Taat (11:18-25) 674
IV. Berkat dan Kutuk (11:26-32) 676
PASAL 12 681
I. Barang-barang Keramat Peninggalan
Penyembahan Berhala Harus Dimusnahkan (12:1-4) 682
II. Di mana Korban-korban Harus Dipersembahkan,
Tata Laksana Upacara Ibadah, Peringatan terhadap
Tata Ibadah Penyembahan Berhala (12:5-32) 684
PASAL 13 697
II. Peringatan terhadap Penyembahan Berhala (13:1-5) 697
III. Peringatan terhadap Penyembahan Berhala (13:6-11) 701
IV. Peringatan terhadap Penyembahan Berhala (13:12-18) 704
PASAL 14 709
I. Apa yang Boleh Dimakan
dan yang Tidak Boleh Dimakan (14:1-21) 709
II. Persepuluhan untuk Perayaan dan Amal (14:22-29) 715
PASAL 15 721
I. Tahun Penghapusan Utang (15:1-11) 721
II. Hukum tentang Hamba-hamba Ibrani (15:12-18) 727
III. Hukum tentang Anak Sulung Ternak (15:9-23) 730
PASAL 16 733
I. Perayaan Tahunan akan Hari Pembebasan (16:1-17) 733
II. Penegak Keadilan Diberikan (16:18-22) 740
PASAL 17 743
I. Hukuman atas Penyembahan Berhala (17:1-7) 743
II. Kewenangan para Hakim (17:8-13) 747
III. Pemilihan Seorang Raja (17:14-20) 751
PASAL 18 759
I. Pemeliharaan Suku Lewi (18:1-8) 759
II. Kebiasaan-kebiasaan Orang Kanaan
dalam Menyembah Berhala (18:9-14) 763
III. Nabi Besar dan Nabi-nabi Palsu (18:15-22) 766
PASAL 19 773
I. Kota-kota Perlindungan (19:1-13) 773
II. Saksi-saksi Dusta (19:14-21) 779
PASAL 20 785
I. Petunjuk-petunjuk tentang Perang, Orang-orang yang
Diperbolehkan untuk Tidak Berperang (20:1-9) 785
II. Maklumat-maklumat Perang, Petunjuk-petunjuk
tentang Perang (20:10-20) 791
PASAL 21 797
I. Pembunuhan yang Tak Terlacak (21:1-9) 797
II. Perkara tentang Perempuan-perempuan Tawanan
(21:10-14) 802
III. Hak Anak Sulung (21:15-17) 805
IV. Hukuman terhadap Anak yang Membangkang,
Penguburan para Penjahat (21:18-23) 807
PASAL 22 813
I. Kebaikan dan Kemanusiaan (22:1-4) 813
II. Berbagai Macam Larangan (22:5-12) 815
III. Hukuman terhadap Perzinahan (22:13-30) 820
PASAL 23 827
I. Hukum-hukum tentang Pemisahan (23:1-8) 827
II. Kemurnian dalam Akhlak dan
Upacara Ibadah Diperintahkan (23:9-14) 831
III. Perlindungan terhadap Orang Pelarian
dan Hukum tentang Riba (23:15-25) 834
PASAL 24 841
I. Hukum tentang Perceraian (24:1-4) 841
II. Hukum Perceraian (24:5-13) 844
III. Keadilan dan Kemurahan Hati (24:14-22) 849
PASAL 25 853
I. Pukulan Tidak Boleh Melebihi Empat Puluh Kali
(25:1-4) 853
II. Perkawinan dengan Istri Saudara (25:5-12) 856
III. Amalek Harus Dihancurkan (25:13-19) 860
PASAL 26 865
I. Persembahan Hasil-hasil Bumi yang Pertama (26:1-11) 865
II. Pembagian Persembahan Persepuluhan (26:12-15) 871
III. Israel Diingatkan akan Kovenan dengan Tuhan
(26:16-19) 874
PASAL 27 877
I. Hukum Tuhan Dipertunjukkan (27:1-10) 878
II. Kutukan-kutukan dari Gunung Ebal (27:11-26) 883
PASAL 28 891
I. Janji-janji (28:1-14) 892
II. Ancaman-ancaman (28:15-44) 899
III. Ancaman-ancaman (28:45-68) 907
PASAL 29 919
I. Segala Belas Kasih Perlu Dikenang (29:1-9) 919
II. Perjanjian Diperbaharui (29:10-29) 923
PASAL 30 937
I. Janji-janji kepada Orang yang Bertobat (30:1-10) 937
II. Keuntungan-keuntungan Wahyu (30:11-14) 944
III. Kewajiban untuk Mengasihi Tuhan (30:15-20) 946
PASAL 31 951
I. Petuah-petuah yang Khidmat, Yosua Dikuatkan (31:1-8) 952
II. Pembacaan Hukum Taurat (31:9-13) 956
III. Kemurtadan Dinubuatkan (31:14-21) 961
IV. Nyanyian Musa (31:22-30) 965
PASAL 32 969
I. Nyanyian Musa (32:1-6) 970
II. Nyanyian Musa (32:7-14) 977
III. Nyanyian Musa (32:15-18) 985
IV. Nyanyian Musa (32:19-25) 989
V. Nyanyian Musa (32:26-38) 994
VI. Nyanyian Musa (32:39-43) 1003
VII. Nasihat Musa yang Terakhir (32:44-52) 1007
PASAL 33 1011
I. Berkat Musa atas Israel (33:1-5) 1012
II. Berkat Musa atas Israel (33:6-7) 1018
III. Berkat Musa atas Israel (33:8-11) 1020
IV. Berkat Musa atas Israel (33:12-17) 1024
V. Berkat Musa atas Israel (33:18-21) 1031
VI. Berkat Musa atas Israel (33:22-25) 1038
VII. Berkat Musa atas Israel (33:26-29) 1042
PASAL 34 1051
I. Musa di Puncak Gunung Pisga (34:1-4) 1051
II. Kematian Musa (34:5-8) 1055
III. Citra Diri Musa (34:9-12) 1060
ama kelima kitab Musa, yang kita pergunakan di dalam Alkitab,
semuanya dipinjam dari Septuaginta, yaitu terjemahan Perjan-
jian Lama ke dalam bahasa Yunani yang merupakan versi tertua
yang kita ketahui. Namun, hanya nama kitab ini saja yang diter-
jemahkan ke dalam bahasa Inggris, sementara nama keempat kitab
lainnya tetap dipertahankan dalam bahasa Yunani. Saya tidak tahu
persis alasannya, namun para penerjemah bahasa Latin pun juga
melakukan hal yang sama, sebab bila tidak, tentu kitab ini akan
dinamai Arithmoi, yaitu nama aslinya dalam bahasa Yunani, seperti
halnya kitab pertama diberi nama Genesis, dan kitab kedua diberi
Exodus. Atau nama kitab-kitab ini juga bisa diterjemahkan dan
dinamai, untuk kitab pertama, Generation (“Kejadian”) atau Original
(“Asal Usul”), dan untuk kitab kedua, Outlet, atau Escape (“Keluar-
an”), seperti halnya kitab ini diberi nama Numbers (“Bilangan”). Kitab
ini diberi nama demikian oleh sebab jumlah orang Israel, yang kerap
kali disebutkan di dalam kitab ini, dan sangat pas diberi nama
demikian sebab ini sesuai dengan penggenapan janji Tuhan yang luar
biasa kepada Abraham, bahwa keturunannya akan menjadi sebanyak
bintang di langit. Kitab ini juga berkaitan dengan dua kali peng-
hitungan laskar Israel, yang pertama di atas gunung Sinai (ps. 1),
dan kedua di dataran Moab, tiga puluh sembilan tahun lalu
(ps. 26). Dan di catatan penghitungan yang terakhir, kurang dari tiga
orang yang masih hidup dari yang tercatat di penghitungan yang
pertama. Isi kitab ini hampir terbagi dengan seimbang antara sejarah
dan hukum-hukum, keduanya bercampur di dalamnya.
Kita dapati dalam Kitab ini,
I. Sejarah penghitungan dan penghimpunan semua suku (ps. 1-4),
persembahan pentahbisan mezbah serta pentahbisan orang Lewi
(ps. 7-8), keberangkatan bangsa Israel (ps. 9-10), gerutu dan keti-
dakpercayaan bangsa Israel, yang membuat mereka dihukum
untuk mengembara empat puluh tahun lamanya di padang gurun
(ps. 11-14), pemberontakan Korah (ps. 16-17), sejarah tahun ter-
akhir dari empat puluh tahun pengembaraan bangsa Israel (ps.
20-26), penaklukan bangsa Midian, dan penyelesaian masalah
tanah yang diminta oleh dua suku (ps. 31-32), serta catatan per-
jalanan bangsa Israel (ps. 33),
II. Berbagai hukum mengenai orang nazir, dll. (ps. 5-6), dan sekali
lagi mengenai kewajiban para imam, dll. (ps. 18-19), hari raya (ps.
28-29), dan sumpah (ps. 30), dan mengenai tanah kediaman
mereka di Kanaan (ps. 27, 34-36). Kita dapat menjumpai ikhtisar
kitab ini, yang diungkapkan hanya dalam beberapa kata di Kitab
Mazmur 95:10, Empat puluh tahun Aku jemu kepada angkatan itu,
serta penerapannya dalam hidup kita sendiri di dalam Kitab
Ibrani 4:1, Baiklah kita waspada supaya jangan ada seorang di
antara kita yang dianggap ketinggalan. Sudah ada banyak bang-
sa-bangsa besar selama ini, yang berdiam di kota-kota dan tem-
pat-tempat berkubu, namun tidak satupun yang diperhatikan dan
dicatat oleh sejarah suci ini, kecuali bangsa yang satu ini. Catat-
an-catatan yang sangat terperinci dan tepat mengenai segala
kejadian yang dialami oleh sekumpulan manusia yang berdiam di
kemah-kemah dan yang dengan anehnya mengembara di padang
gurun ini dicatat, sebab mereka ini yaitu anak-anak perjanjian.
Sebab, bagian Tuhan ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang
ditetapkan bagi-Nya.
PASAL 1
srael pada saat ini akan dibentuk menjadi bangsa dengan suatu
bentuk pemerintahan, atau lebih tepatnya suatu kerajaan, sebab
“Tuhan yaitu raja mereka” (1Sam. 12:12), dengan sistem pemerin-
tahan teokrasi, dan Musa menjadi raja di bawah-Nya di Yesyurun (Ul.
33:5). Sekarang, untuk menegakkan negara kudus ini dengan benar,
selain tata hukum yang baik yang telah mereka punyai, diperlukan
pula tatanan pemerintahan dan warga yang baik. Oleh sebab
itu, harus ada pencatatan yang jelas mengenai warga negara kerajaan
ini, dan inilah yang dikerjakan di dalam pasal ini, di mana kita
dapati,
I. Perintah yang diberikan kepada Musa untuk menghitung
jumlah orang Israel (ay. 1-4).
II. Orang-orang yang diangkat untuk membantu Musa (ay. 5-16).
III. Jumlah orang yang membantunya dari masing-masing suku,
seperti yang diserahkan kepada Musa (ay. 17-43).
IV. Jumlah keseluruhannya (ay. 44-46).
V. Perkecualian yang berlaku bagi orang Lewi (ay. 47, dst.)
Penghitungan Orang Israel
(1:1-16)
1 TUHAN berfirman kepada Musa di padang gurun Sinai, dalam Kemah Perte-
muan, pada tanggal satu bulan yang kedua dalam tahun yang kedua se-
sudah mereka keluar dari tanah Mesir: 2 “Hitunglah jumlah segenap umat
Israel menurut kaum-kaum yang ada dalam setiap suku mereka, dan catat-
lah nama semua laki-laki di Israel 3 yang berumur dua puluh tahun ke
atas dan yang sanggup berperang, orang demi orang. Engkau ini beserta
Harun harus mencatat mereka menurut pasukannya masing-masing. 4 Dari
tiap-tiap suku harus ada satu orang yang mendampingi kamu, yaitu orang
yang menjadi kepala dari suku yang diwakilinya itu. 5 Dan inilah nama semua
orang yang harus mendampingi kamu. Dari suku Ruben: Elizur bin Sye-
deur; 6 dari suku Simeon: Selumiel bin Zurisyadai; 7 dari suku Yehuda: Nahason
bin Aminadab; 8 dari suku Isakhar: Netaneel bin Zuar; 9 dari suku Zebu-
lon: Eliab bin Helon; 10 dari keturunan Yusuf: Elisama bin Amihud dari suku
Efraim, dan Gamaliel bin Pedazur dari suku Manasye; 11 dari suku Be-
nyamin: Abidan bin Gideoni; 12 dari suku Dan: Ahiezer bin Amisyadai; 13 dari
suku Asyer: Pagiel bin Okhran; 14 dari suku Gad: Elyasaf bin Rehuel; 15 dari
suku Naftali: Ahira bin Enan.” 16 Itulah orang-orang yang dipilih dari umat
itu, masing-masing sebagai pemimpin dari suku bapa leluhurnya; mereka
inilah kepala-kepala pasukan Israel.
I. Kita dapati di sini sebuah perintah yang dikeluarkan untuk meng-
hitung jumlah orang Israel. Daud, jauh di lalu hari, harus
membayar harga sebab telah berbuat hal yang sama tanpa men-
dapat perintah. Inilah,
1. Tanggal dikeluarkannya perintah ini (ay. 1).
(1) Tempat: perintah ini diberikan di pelataran Tuhan di
padang gurun Sinai, dari istana-Nya yang agung, yaitu
Kemah Pertemuan.
(2) Waktu: Dalam tahun yang kedua sesudah mereka keluar
dari tanah Mesir. Kita dapat menyebutnya sebagai tahun
kedua dari pemerintahan ini . Hukum-hukum yang
terdapat di dalam Kitab Imamat diberikan di bulan pertama
tahun itu, sementara perintah penghitungan ini dikeluar-
kan di awal bulan kedua.
2. Arahan yang diberikan guna kepentingan pelaksanaan perin-
tah ini (ay. 2-3).
(1) Tidak boleh ada lain yang dihitung kecuali laki-laki yang
sanggup berperang. Tidak boleh ada yang berumur di
bawah dua puluh tahun, sebab walaupun laki-laki dalam
kurun waktu usia itu cukup besar dan kuat untuk meng-
emban tugas militer, namun mengingat usianya yang ma-
sih belia, Tuhan tidak mau membebani mereka dengan
kewajiban mengangkat senjata.
(2) Selain itu, laki-laki yang tua, lemah, buta, cacat, atau men-
derita penyakit menahun, dan sebab nya tidak sanggup
berperang, tidak boleh ikut dihitung. Oleh sebab jemaat
harus berjuang dan bertempur, maka hanya orang yang
telah mendaftarkan diri sebagai tentara Yesus Kristus saja
yang dianggap sebagai anggota jemaat yang sejati, sebab
Kitab Bilangan 1:1-16
kehidupan kita, tepatnya kehidupan Kristen kita, sejatinya
merupakan sebuah peperangan.
(3) Penghitungan itu dikerjakan menurut kaum-kaum mereka,
agar tidak hanya jumlah dan nama mereka saja yang di-
ketahui, namun juga asal suku dan kaum, atau klan, atau
bahkan, dari keluarga mana tiap orang laki-laki yang ter-
catat itu. Atau juga, sebab ini merupakan suatu penghim-
punan bala tentara, penghitungan itu dilakukan untuk me-
ngetahui asal resimen tiap orang, agar ia mengetahui tem-
patnya sendiri dan pemerintah bisa mengetahui di mana
menemukannya. Mereka ini sebetulnya sudah dihitung se-
belum ini, saat mereka harus membayarkan uang per-
sembahan mereka guna pendirian Kemah Suci (Kel. 38:25-
26). Namun, tampaknya pada saat itu mereka tidak di-
daftar menurut keluarga leluhur mereka (KJV), seperti yang
dilakukan sekarang. Jumlah mereka pada waktu itu sama
persis dengan sekarang, yaitu 603.550 orang laki-laki,
sebab sebanyak laki-laki yang meninggal Sesudah peng-
hitungan yang sebelumnya, sehingga tidak lagi dihitung,
sebanyak itu pula ada banyak laki-laki yang mencapai usia
dua puluh tahun, sehingga masuk ke dalam hitungan.
Perhatikan, keturunan yang satu pergi dan keturunan yang
lain datang. Seiring adanya kekosongan setiap hari, begitu
pula dicari orang baru setiap hari untuk mengisi kekosongan
ini , dan Penyelanggaraan Tuhan memastikan bahwa
kapan pun dan di mana pun, kelahiran akan menyeimbang-
kan kematian, agar ras manusia dan tunas yang kudus
tidak terputus dan punah.
3. Nama-nama orang yang ditunjuk untuk melakukan pekerjaan
ini disebutkan. Musa dan Harun harus menjadi pemimpin me-
reka (ay. 3), dan satu orang dari tiap-tiap suku, yang ternama
di sukunya dan dipandang mengenal sukunya dengan baik,
harus membantu penghitungan ini , dan mereka inilah
para pemimpin suku (ay. 16). Perhatikan, orang-orang yang ter-
pandang haruslah belajar melayani. Siapa yang hebat, biarlah
ia menjadi pelayanmu dan memperlihatkan bahwa ia yang
mengenal baik warga nya, juga layak dikenal oleh orang
banyak. Tugas penghimpunan ini disematkan kepada orang-
orang yang merupakan para pemimpin suku. Sekarang,
II. Mengapa sampai ada perintah untuk melakukan dan mencatat
penghitungan ini? Ada beberapa alasan.
1. Untuk membuktikan penggenapan janji yang diberikan kepada
Abraham, yaitu bahwa Tuhan akan membuatnya sangat ba-
nyak, dan janji ini dibaharui kepada Yakub (Kej. 28:14), bahwa
keturunannya akan menjadi seperti debu tanah banyaknya.
Sekarang, tampak jelas bahwa tidak ada hal kecil sekalipun
yang dibatalkan dari janji yang indah itu, sehingga ini me-
nguatkan mereka untuk berharap bahwa janji lainnya, yaitu
mengenai tanah Kanaan yang kelak akan dijadikan warisan
mereka, akan digenapi pada waktunya. jika jumlah sekum-
pulan manusia hanya disimpulkan dengan cara menebak,
sekadar lewat pandangan mata, maka mudah bagi seseorang
yang gemar mencari-cari kesalahan untuk mengatakan, tanpa
dasar yang jelas, bahwa tebakan itu salah, dan bahwa bila
jumlah mereka betul-betul dihitung, jumlah mereka mungkin
tidak ada separuh dari yang sebelumnya dinyatakan. Oleh
sebab itu, Tuhan hendak menghitung jumlah orang Israel agar
jelas tercatat betapa pesatnya pertumbuhan jumlah mereka
dalam waktu singkat, bahwa kekuatan penyelenggaraan Tuhan
dan kebenaran janji-Nya nyata dan diketahui semua orang.
Orang secara alamiah tidak akan pernah menduga bahwa
tujuh puluh lima jiwa, yaitu jumlah kaum Yakub saat ia
pergi ke Mesir, akan bertambah banyak menjadi ratusan ribu
jiwa dalam hitungan dua ratus lima belas tahun dan tidak
lebih lama lagi. Demikianlah hal ini terjadi sebab kebajikan
luar biasa yang terkandung di dalam janji dan berkat ilahi.
2. Untuk menunjukkan pemeliharaan khusus yang Tuhan sendiri
mau sediakan bagi umat-Nya Israel, dan yang Tuhan harap akan
disediakan pula oleh Musa dan para pemimpin yang menjadi
bawahannya. Tuhan disebut Gembala Israel (Mzm. 80:2). Gem-
bala selalu menghitung jumlah ternaknya, dan menyerahkan
mereka menurut jumlahnya kepada gembala-gembala bawah-
annya, agar mereka mengetahui bila ada ternak yang hilang.
Dengan cara yang sama, Tuhan menghitung ternak-Nya agar
dari semua yang Ia rengkuh ke dalam pangkuan-Nya, bahkan
dari yang dikorbankan demi keadilan-Nya, tidak akan ada
yang hilang kecuali atas satu pertimbangan yang sangat ber-
arti.
Kitab Bilangan 1:17-43
3. Untuk menciptakan perbedaan antara orang yang terlahir
sebagai Israel sejati dan orang-orang asing yang bercampur
bersama mereka. Tiada lain yang dihitung kecuali orang Israel:
seluruh dunia tak ubahnya seperti benda-benda biasa bila di-
bandingkan dengan orang Israel yang layaknya permata itu.
Yang lain sedikit saja dipandang, namun orang-orang suci di-
akui Tuhan dipedulikan-Nya sebagai milik-Nya. Tuhan mengenal
siapa kepunyaan-Nya (2Tim. 2:19), mengenal nama mereka
(Flp. 4:3, KJV), bahkan rambut di kepala mereka pun dihitung.
Akan namun , kepada yang lainnya, Ia akan berkata, “Aku tidak
pernah mengenal kamu, tidak pernah memperhitungkanmu.”
4. Penghitungan ini sejalan dengan rencana penempatan mereka
ke beberapa lokasi untuk mempermudah pelaksanaan peradil-
an, serta sejalan dengan perjalanan mereka melalui padang
gurun yang akan lebih sering lagi ditempuh. Kumpulan orang
yang tidak dihimpun dan diatur dengan baik bukanlah suatu
pasukan, melainkan hanya suatu gerombolan pengacau dan
pembuat onar.
Penghitungan Orang Israel
(1:17-43)
17 Lalu Musa dan Harun memanggil orang-orang yang tertunjuk namanya
itu, 18 dan pada tanggal satu bulan yang kedua mereka menyuruh segenap
umat berkumpul. lalu silsilah orang-orang Israel disusun menurut kaum-
kaum yang ada dalam setiap suku mereka, sedang nama-nama mereka yang
berumur dua puluh tahun ke atas dicatat orang demi orang, 19 seperti yang
diperintahkan TUHAN kepada Musa. Demikianlah Musa mencatat mereka di
padang gurun Sinai. 20 saat silsilah bani Ruben, yaitu keturunan anak su-
lung Israel, disusun menurut kaum-kaum yang ada dalam suku mereka,
maka dicatatlah nama semua laki-laki yang berumur dua puluh tahun ke
atas, semua orang yang sanggup berperang, orang demi orang. 21 Jumlah
yang dicatat dari suku Ruben ada empat puluh enam ribu lima ratus
orang. 22 saat silsilah bani Simeon disusun menurut kaum-kaum yang ada
dalam suku mereka, maka dicatatlah nama semua laki-laki yang berumur
dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup berperang, orang demi
orang. 23 Jumlah yang dicatat dari suku Simeon ada lima puluh sembilan
ribu tiga ratus orang. 24 saat silsilah bani Gad disusun menurut kaum-
kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama orang-orang yang
berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup berpe-
rang. 25 Jumlah yang dicatat dari suku Gad ada empat puluh lima ribu enam
ratus lima puluh orang. 26 saat silsilah bani Yehuda disusun menurut
kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama orang-
orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup
berperang. 27 Jumlah yang dicatat dari suku Yehuda ada tujuh puluh empat
ribu enam ratus orang. 28 saat silsilah bani Isakhar disusun menurut
kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama orang-
orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup
berperang. 29 Jumlah yang dicatat dari suku Isakhar ada lima puluh empat
ribu empat ratus orang. 30 saat silsilah bani Zebulon disusun menurut
kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama orang-
orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup
berperang. 31 Jumlah yang dicatat dari suku Zebulon ada lima puluh tujuh
ribu empat ratus orang. 32 Mengenai keturunan Yusuf: saat silsilah bani
Efraim disusun menurut kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka
dicatatlah nama orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua
orang yang sanggup berperang. 33 Jumlah yang dicatat dari suku Efraim ada
empat puluh ribu lima ratus orang. 34 Dan saat silsilah bani Manasye disusun
menurut kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama
orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang
sanggup berperang. 35 Jumlah yang dicatat dari suku Manasye ada tiga
puluh dua ribu dua ratus orang. 36 saat silsilah bani Benyamin disusun
menurut kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama
orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang
sanggup berperang. 37 Jumlah yang dicatat dari suku Benyamin ada tiga
puluh lima ribu empat ratus orang. 38 saat silsilah bani Dan disusun me-
nurut kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama
orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang
sanggup berperang. 39 Jumlah yang dicatat dari suku Dan ada enam puluh
dua ribu tujuh ratus orang. 40 saat silsilah bani Asyer disusun menurut
kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama orang-
orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup
berperang. 41 Jumlah yang dicatat dari suku Asyer ada empat puluh satu
ribu lima ratus orang. 42 saat silsilah bani Naftali disusun menurut kaum-
kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama orang-orang yang
berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup ber-
perang. 43 Jumlah yang dicatat dari suku Naftali ada lima puluh tiga ribu
empat ratus orang.
Kita dapati di sini bagaimana perintah untuk menghitung orang
Israel itu dilaksanakan dengan segera. Penghitungan ini dimu-
lai di hari yang sama dengan keluarnya perintah itu, yaitu tanggal
satu bulan yang kedua (bdk. ay. 18 dengan ay. 1). Perhatikan, bila
kita hendak melakukan pekerjaan apa pun bagi Tuhan , kita harus me-
mulainya segera, saat rasa tanggung jawab akan pekerjaan itu
masih kuat dan menggelora. Dan, dari apa yang bisa dibaca, pekerja-
an itu tampaknya selesai dalam satu hari, sebab ada banyak hal
lain yang dikerjakan antara hari ini dan hari kedua puluh di bulan
itu, saat mereka memindahkan perkemahan mereka (10:11). Yoab
membutuhkan waktu hampir sepuluh bulan untuk menghitung
penduduk di masa pemerintahan Daud (2Sam. 24:8), namun pada saat
itu mereka tinggal terpencar-pencar, sementara pada saat ini mereka
tinggal dekat bersama-sama. Pula, pada saat itu, Setanlah yang
mengajukan hal ini untuk dilakukan, sementara pada saat ini
Kitab Bilangan 1:17-43
Tuhan lah yang memerintahkannya. Kali ini, penghitungan itu berlang-
sung lebih cepat dan lebih mudah sebab sudah dilakukan beberapa
saat lalu, sehingga mereka hanya perlu melihat kembali catatan yang
lama serta meninjau perubahan yang terjadi, yang mungkin senan-
tiasa mereka catat saat terjadi perubahan.
Di dalam perincian yang ada di dalam catatan ini , kita
dapat mengamati,
1. Bahwa bilangan hasil penghitungan dicatat dalam bentuk huruf
seperti yang saya bisa katakan, dan bukan dalam bentuk angka.
Untuk tiap suku dari kedua belas suku Israel, perkataan berikut
senantiasa diulangi untuk semakin menambah nuansa resmi dan
khidmat dari penghitungan ini , yaitu bahwa mereka di-
hitung menurut silsilah-silsilah mereka, menurut kaum-kaum mere-
ka, menurut keluarga leluhur mereka, menurut bilangan nama
mereka (KJV), untuk menunjukkan bahwa masing-masing suku
dihitung menurut aturan dan cara yang sama, meski ada banyak
orang yang terlibat di dalam penghitungan ini , dengan per-
tama-tama menentukan silsilah mereka, untuk menunjukkan
bahwa kaum mereka merupakan keturunan Israel, lalu meng-
urutkan mereka menurut kaum-kaum mereka, lalu mem-
bagi masing-masing kaum ke dalam keluarganya masing-masing,
atau keluarga kecilnya yang bercabang dari keluarga utama, dan
Sesudah itu menentukan nama-nama orang-orang tertentu, menu-
rut tandanya masing-masing. Demikianlah setiap orang akan
mengetahui siapa saja sanak saudaranya. Beberapa hukum yang
telah kita kenal mengandalkan sistem kekerabatan ini. Lagipula,
semakin dekat kekerabatan kita dengan seseorang, semakin
bersedia pula kita untuk berbuat baik bagi orang ini .
2. Bahwa bilangan semua suku berakhir dengan angka ratusan,
hanya suku Gad saja yang berakhir dengan angka lima puluh (ay.
25), namun tidak ada suku yang berakhir dengan satuan atau
puluhan. Beberapa orang beranggapan bahwa ada penyelenggara-
an khusus yang mengatur semua suku pada waktu itu sedemikan
rupa sehingga jumlah mereka genap, tanpa ada angka ganjil atau
aneh di antara mereka. Mengingat bahwa tidak biasanya hal itu
terjadi, ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang luar biasa be-
kerja di dalam rancangan pertambahan jumlah mereka. Kemung-
kinan lain yang lebih masuk akal yaitu bahwa sebab Musa,
beberapa waktu sebelum penghitungan itu, telah memilih bebe-
rapa orang menjadi pemimpin seratus orang dan pemimpin lima
puluh orang (Kel. 18:25), maka mereka lalu menghitung jumlah
orang menurut pemimpin mereka masing-masing, sehingga ini
membuat hasil penghitungannya genap dalam hitungan ratusan
atau lima puluhan.
3. Bahwa suku Yehuda yaitu suku yang paling besar jumlahnya,
lebih dari dua kali lipatnya suku Benyamin dan Manasye, dan
nyaris 12.000 orang lebih banyak dibandingkan suku-suku lainnya
(ay. 27). Yehudalah yang harus dipuji oleh saudara-saudaranya,
sebab dari Yehudalah Mesias Sang Raja akan turun. Namun,
sebab hal ini baru akan terjadi jauh di lalu hari nanti,
Tuhan dengan berbagai cara memuliakan suku ini pada
waktu ini, secara khusus dengan menambah jumlah mereka sede-
mikian hebatnya, demi diri-Nya yang akan berasal dari suku
Yehuda (Ibr. 7:14) bila waktunya telah tiba. Yehuda akan memim-
pin rombongan ini melewati padang gurun, sehingga ia di-
perlengkapi untuk melaksanakan hal itu dengan kekuatan yang
lebih besar dibandingkan suku-suku lainnya.
4. Efraim dan Manasye, anak-anak Yusuf, dihitung sebagai suku
yang khusus, dan jumlah keduanya bila digabung akan hampir
sama banyaknya dengan Yehuda. Ini sesuai dengan diangkatnya
mereka oleh Yakub sebagai anak, sehingga mereka menjadi sama
seperti paman mereka Ruben dan Simeon (Kej. 48:5). Hal ini juga
merupakan dampak dari diberkatinya Yusuf oleh Yakub, yang
akan menjadi pohon buah-buahan yang muda (Kej. 49:22). Efraim,
yang lebih muda, ditempatkan pertama kali dan lebih banyak
jumlahnya dibandingkan Manasye, sebab Yakub telah bersilang
tangan dan menubuatkan bahwa ada puluhan ribu orang Efraim
dan ribuan orang Manasye. Penggenapan semuanya ini meneguh-
kan iman kita di dalam roh nubuatan, yang merupakan anugerah
yang dimiliki oleh para bapa leluhur.
5. saat mereka pergi ke Mesir, Dan barulah berputra satu (Kej.
46:23), sehingga sukunya hanya terdiri atas satu kaum (26:42).
Benyamin awalnya berputra sepuluh (Kej. 46:21), namun kini jum-
lah suku Dan hampir dua kali lipatnya suku Benyamin. Perhati-
kan, pertambahan dan pengurangan jumlah orang di dalam kaum
tidak selalu sejalan dengan hukum probabilitas. Beberapa kaum
dilipatgandakan jumlahnya, dan lalu akan dikurangi, se-
Kitab Bilangan 1:44-46
mentara kaum lainnya yang miskin dibuat menjadi seperti kawan-
an domba banyaknya (Mzm. 107:38-39, 41 dan Ayb. 12:23).
6. Kepada tiap suku, dikatakan bahwa laki-laki yang dihitung ada-
lah yang sanggup berperang, untuk mengingatkan mereka bahwa
kelak akan ada peperangan di lalu hari, meski kini keada-
annya damai dan tidak ada yang melawan mereka. Orang yang
baru menyandangkan pedang janganlah memegahkan diri seperti
orang yang sudah menanggalkannya.
Jumlah Keseluruhan Israel
(1:44-46)
44 Itulah jumlah orang-orang yang dicatat oleh Musa dengan Harun dan
dengan kedua belas pemimpin Israel yang masing-masing mewakili suku-
nya. 45 Jadi semua orang Israel yang dicatat menurut suku-suku mereka,
yaitu orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke atas dan yang sanggup
berperang di antara orang Israel, 46 berjumlah enam ratus tiga ribu lima
ratus lima puluh orang.
Kita dapati di sini jumlah keseluruhannya di akhir penghitungan itu,
yaitu terdapat 600.000 dan 3.550 orang laki-laki yang sanggup ber-
perang. Beberapa orang beranggapan bahwa angka ini yaitu jumlah
orang yang dihitung beberapa bulan sebelumnya (Kel. 38:26), se-
waktu orang Lewi turut dihitung bersama mereka, namun kali ini suku
Lewi dipisahkan khusus untuk tugas pelayanan Tuhan . Sekalipun de-
mikian, sebab begitu banyaknya laki-laki yang mencapai usia dua
puluh tahun, jumlah penghitungan kali ini menjadi sama dengan
jumlah penghitungan sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa apa pun
yang kita pisahkan bagi kemuliaaan dan pelayanan Tuhan akan di-
ganti oleh-Nya bagaimanapun caranya. Kini kita lihat, betapa besar-
nya mereka sebagai kumpulan manusia. Mari kita mempertimbang-
kan,
1. Betapa besar upaya yang dikerahkan untuk memelihara semua
orang ini selama empat puluh tahun di padang gurun. Sebab
selain orang laki-laki, ada pula wanita dan anak-anak, orang yang
sakit dan lanjut usia, serta orang-orang asing yang turut beserta
mereka, yang jumlahnya sudah pasti lebih dari dua kali lipat
dibandingkan orang-orang laki-laki yang sanggup berperang. Dan me-
reka semua ada dalam penjagaan Tuhan setiap hari, dengan ma-
kanan yang tersedia dari embun yang dari langit, bukan dari
ladang yang subur. Oh betapa agung dan baiknya Tuhan kita
sebagai Sang Pemelihara, yang diandalkan begitu banyak orang
yang menerima berkat-Nya setiap hari!
2. Bagaimana dosa bekerja di dalam manusia. Dalam waktu empat
puluh tahun, kebanyakan dari mereka jelas akan mati oleh sebab
dosa bawaan umat manusia, sebab saat dosa masuk ke dalam
dunia, maut turut bersamanya, dan betapa besar kerusakan yang
terjadi di dunia akibat dosa! Namun, untuk dosa khusus berupa
ketidakpercayaan dan gerutu, semua orang yang kini turut di-
hitung, kecuali dua orang, kelak akan meletakkan tulang mereka
sebab kesalahan mereka dan binasa di padang gurun.
3. Betapa pada akhir nanti akan ada sekumpulan besar umat Israel
rohani kepunyaan Tuhan . Meski pada satu masa dan satu tempat
hanya ada segelintir dari mereka, namun saat mereka semua
datang bersama-sama, mereka akan menjadi sekumpulan besar
orang yang tidak terhitung jumlahnya (Why. 7:9). Dan, meski
pada mulanya kecil, jemaat pada akhirnya nanti akan bertambah
besar dengan pesat. Yang paling kecil akan menjadi kaum yang
besar.
Perkecualian bagi Suku Lewi
(1:47-54)
47 namun mereka yang menurut suku bapa leluhurnya termasuk orang
Lewi, tidak turut dicatat bersama-sama dengan mereka itu. 48 Sebab TUHAN
telah berfirman kepada Musa: 49 “Hanya suku Lewi janganlah kaucatat dan
janganlah kauhitung jumlahnya bersama-sama dengan orang Israel, 50 namun
tugaskanlah mereka untuk mengawasi Kemah Suci, tempat hukum Tuhan
dengan segala perabotan dan perlengkapannya; mereka harus mengangkat
Kemah Suci dengan segala perabotannya; mereka harus mengurusnya dan
harus berkemah di sekelilingnya. 51 jika berangkat, Kemah Suci harus di-
bongkar oleh orang Lewi, dan jika berkemah, Kemah Suci harus dipa-
sang oleh mereka; sedang orang awam yang mendekat harus dihukum
mati. 52 Orang Israel haruslah berkemah masing-masing di tempat perkemah-
annya dan masing-masing dekat panji-panjinya, menurut pasukan mere-
ka, 53 namun orang Lewi haruslah berkemah di sekeliling Kemah Suci, tempat
hukum Tuhan supaya umat Israel jangan kena murka; orang Lewi haruslah
memelihara Kemah Suci, tempat hukum itu.” 54 Maka orang Israel berbuat
demikian; tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikian-
lah diperbuat mereka.
Pada bagian ini, Tuhan secara khusus memisahkan dari suku-suku
lainnya suku Lewi, yang di dalam permasalahan mengenai anak
lembu emas telah menunjukkan bahwa diri mereka istimewa (Kel.
Kitab Bilangan 1:47-54
32:26). Perhatikan, pelayanan yang istimewa akan dibayar dengan
kemuliaan yang istimewa. Kini,
I. Orang-orang Lewi mendapat kehormatan menjadi pemelihara ke-
rohanian bangsa Israel. Di tangan merekalah terletak tugas pela-
yanan Kemah Suci dan segala perabotannya, baik di dalam perke-
mahan maupun di dalam perjalanan bangsa Israel.
1. saat mereka berangkat pergi, orang-orang Lewi haruslah
yang membongkar Kemah Suci, lalu membawanya beserta
segala perabotannya, dan lalu memasangnya kembali di
tempat yang telah ditentukan (ay. 50-51). Demi kemuliaan
barang-barang kudus, tidak ada orang awam yang diperboleh-
kan melihatnya, atau menyentuhnya, kecuali orang yang telah
dipanggil Tuhan untuk mengerjakan tugas pelayanan ini .
Demikianlah kita semua tidak pantas dan tidak layak ber-
sekutu dengan Tuhan sampai kita terlebih dulu dipanggil oleh
kasih karunia-Nya kepada persekutuan dengan Anak-Nya,
Yesus Kristus, Tuhan kita, dan, dengan menjadi keturunan
rohani dari Imam Besar yang Agung itu, dibuat menjadi imam-
imam bagi Tuhan kita. Tuhan juga berjanji akan mengambil
orang-orang Lewi bagi diri-Nya sendiri, bahkan dari bangsa-
bangsa lain (Yes. 66:21).
2. saat mereka beristirahat, orang Lewi haruslah berkemah di
sekeliling Kemah Suci (ay. 50, 53), supaya mereka tinggal dekat
dengan tugas mereka, menghidupi kewajiban mereka, selalu
siap melayani, dan supaya mereka menjadi pemelihara Kemah
Suci, menjaganya agar tidak dijarah atau dicemarkan. Mereka
harus berkemah di sekeliling Kemah Suci supaya umat Israel
jangan kena murka, yang akan menimpa mereka bila Kemah
Suci dan tanggung jawab pemeliharaannya diabaikan. Mereka
juga harus berjaga-jaga agar orang awam tidak diperbolehkan
mendekatinya atau mengerumuninya. Catat, kita harus ber-
sikap sangat hati-hati untuk mencegah dosa, sebab men-
cegah dosa berarti mencegah murka.
II. Mereka menerima kemuliaan yang lebih besar lagi sebab Israel
sebagai bangsa yang kudus tidak dihitung di antara bangsa-
bangsa kafir, sehingga Lewi sebagai suku yang kudus tidak di-
hitung bersama dengan orang-orang Israel lainnya, namun dihitung
lalu oleh kaum mereka sendiri (ay. 49). Tugas pelayanan
yang akan dikerjakan orang Lewi di Kemah Suci disebut dalam
tafsiran luasnya sebagai suatu peperangan (4:23, KJV). Dan, de-
ngan bergiat di dalam peperangan ini , mereka dibebaskan
dari tugas pasukan bala tentara, sehingga tidak dihitung bersama
dengan mereka yang akan pergi berperang. Perhatikan, orang
yang melayani hal-hal yang kudus haruslah tidak mengikatkan
diri, atau tidak terikat, dengan hal-hal yang duniawi. Tugas pela-
yanan itu sendiri sudah merupakan suatu pekerjaan yang besar
bagi seseorang, dan hanya ada sedikit orang yang ditunjuk untuk
mengerjakan hal ini . Ini merupakan suatu peringatan bagi
para pelayan umat untuk mengkhususkan diri mereka sendiri
dari orang Israel awam melalui teladan hidup mereka, tidak ber-
gemar agar terlihat hebat, namun berusaha sungguh-sungguh
menjadi lebih baik di dalam segala hal dibandingkan orang lain.
PASAL 2
ibuan orang Israel yang dalam pasal sebelumnya telah dikum-
pulkan sebagai pasukan perang, dalam pasal ini diatur penem-
patannya. Perkemahan mereka diatur melalui penunjukan ilahi. Di
sini terdapat,
I. Perintah umum mengenai pengaturan pasukan itu (ay. 1-2).
II. Petunjuk khusus tentang penempatan setiap suku yang di-
bagi dalam empat pasukan berbeda, tiga suku dalam setiap
pasukan.
1. Di barisan depan sebelah timur ditempatkan suku-suku
Yehuda, Isakhar, dan Zebulon (ay. 3-9).
2. Di sisi kanan sebelah selatan, ditempatkan suku-suku
Ruben, Simeon, dan Gad (ay. 10-16).
3. Di bagian belakang sebelah barat, ditempatkan suku-
suku Efraim, Manasye, dan Benyamin (ay. 18-24).
4. Di sisi kiri sebelah utara, ditempatkan suku-suku Dan,
Asyer, dan Naftali (ay. 25-31).
5. Kemah Pertemuan terletak di tengah (ay. 17).
III. Bagian penutup tentang pengaturan pasukan ini (ay. 32 dst.).
Penempatan Beberapa Suku
(2:1-2)
1 TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: 2 “Orang Israel harus berkemah
masing-masing dekat panji-panjinya, menurut lambang suku-sukunya. Mere-
ka harus berkemah di sekeliling Kemah Pertemuan, agak jauh dari padanya.
Di sini terdapat penempatan secara umum atas pasukan, supaya
mereka berkemah dengan teratur saat beristirahat dan berjalan
R
dalam barisan dengan tertib saat berpindah tempat. Mungkin juga
terdapat beberapa tata tertib lain yang telah mereka jalankan sampai
saat itu. Dahulu mereka keluar dari Mesir sebagai rakyat jelata (Kel.
13:18), namun sekarang kedudukan mereka sudah lebih baik.
1. Mereka semua tinggal di tenda, dan saat berbaris meninggalkan
tempat, mereka membawa serta semua tenda mereka, sebab jalan
ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan (Mzm.
107:4). Hal ini menggambarkan keadaan kita di dunia ini, yaitu
keadaan yang tidak menetap. Hari ini kita di sini, dan esok kita
sudah pergi. Selain itu, hal itu juga menggambarkan keadaan
siaga perang. Bukankah hidup kita ini merupakan medan pepe-
rangan? Kita sekadar mendirikan tenda di dunia ini, dan di da-
lamnya tidak ada bagi kita kota yang abadi. Oleh sebab itu, se-
mentara mendirikan tenda di dunia ini, kita harus terus berjalan
mendesak maju.
2. Orang-orang yang tergolong satu suku harus mendirikan tenda ber-
sama, masing-masing dekat panji-panjinya. Perhatikanlah, Tuhan
berkehendak supaya sikap saling mengasihi dan menyayangi, serta
saling bergaul dan bersekutu, dipelihara di antara sesama yang
memiliki hubungan. Orang-orang yang memiliki hubungan ke-
luarga sudah seharusnya saling mengenal sebisa mungin. Ikatan
kekeluargaan harus ditingkatkan demi menguatkan ikatan dalam
persekutuan Kristen.
3. Setiap orang harus mengetahui tempatnya dan tetap berada di
dalamnya. Mereka tidak boleh menempatkan diri sendiri sesuka
hati, atau pindah ke tempat lain semaunya. Sebaliknya, Tuhan me-
nempatkan mereka dengan perintah untuk tetap berada di tempat
masing-masing. Perhatikanlah, Tuhan sendirilah yang telah menen-
tukan batas-batas kediaman kita, dan kepada Dialah kita harus
berserah. Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita (Mzm. 47:5), dan
pilihan-Nya itu harus kita setujui. Janganlah kita suka berubah-
ubah, atau bersikap seperti burung yang lari dari sarangnya.
4. Setiap suku memiliki panji-panji, bendera, atau lambangnya
sendiri. Sepertinya setiap keluarga memiliki lambang sukunya
sendiri yang dibawa seperti kita membawa warna setiap pasukan
atau kompi dalam resimen tentara. Semua itu berguna untuk
membedakan suku dan keluarga masing-masing, serta untuk
mengumpulkan dan tetap menyatukan mereka. Dengan merujuk
pada hal ini, pekabaran Injil disebut bagaikan berdiri sebagai
Kitab Bilangan 2:1-2
panji-panji bagi bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku
bangsa, dan berdasar inilah tenda didirikan (Yes. 11:10, 12).
Perhatikanlah, Tuhan yaitu Tuhan ketertiban dan bukan Tuhan
kekacauan. Panji-panji ini membuat tentara perkasa ini tampak
lebih indah di mata sahabat-sahabanya, dan lebih menakutkan
bagi lawan-lawannya. Jemaat Kristus disebut dahsyat seperti bala
tentara dengan panji-panjinya (Kid. 6:10). Tidak begitu jelas bagai-
mana panji-panji ini dibedakan satu sama lain. Ada yang mem-
perkirakan bahwa panji-panji setiap suku berwarna sama dengan
batu permata yang ada di baju efod imam kepala. Pada batu terse-
but tercantum nama suku ini . Banyak orang Yahudi masa
kini berpendapat bahwa setiap panji dilukis dengan gambar lam-
bang yang berkenaan dengan berkat yang diberikan Yakub ke-
pada suku ini . Panji-panji suku Yehuda digambar dengan
lambang singa, suku Dan berlambang ular, suku Naftali berlam-
bang rusa, suku Benyamin berlambang serigala, dan seterusnya.
Ada juga yang berkata bahwa keempat panji utama yaitu milik
suku Yehuda berlambang singa, suku Ruben berlambang ma-
nusia, suku Yusuf berlambang lembu jantan, sedang suku
Dan berlambang rajawali, merujuk pada penglihatan yang diteri-
ma Yehezkiel. Yang lain berkata bahwa nama setiap suku tertulis
di panji-panji masing-masing. Apa pun halnya, setiap panji punya
petunjuk tertentu.
5. Mereka harus mendirikan tenda di sekeliling Kemah Pertemuan
yang berada di tengah-tengah mereka, seperti halnya kemah ke-
diaman seorang jenderal berada di tengah-tengah pasukannya.
Mereka harus berkemah di sekeliling Kemah Pertemuan,
(1) Supaya menjadi penghiburan dan juga sukacita bagi mereka
semua, sebab Kemah Pertemuan menandakan hadirat Tuhan
yang penuh rahmat di antara mereka (Mzm. 46:6), Tuhan ada di
dalamnya, kota itu tidak akan goncang. saat berkemah, me-
reka pasti merasa kuat dan tenteram, sebab Tuhan ada di
tengah-tengah mereka. Menerima roti turun dari langit setiap
hari di sekitar perkemahan dan tiang api dari langit, bersama
tanda-tanda perkenanan lain dari Tuhan di tengah-tengah per-
kemahan mereka, sangatlah memadai untuk menjawab perta-
nyaan, Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak? Ber-
bahagialah engkau, hai Israel. Ada kemungkinan bahwa semua
pintu tenda mereka menghadap ke Kemah Pertemuan dari
segala sisi, sebab setiap orang Israel harus senantiasa meman-
dang TUHAN. Itulah sebabnya mereka sujud menyembah di
depan pintu Kemah Pertemuan. Kemah ini terletak di tengah
perkemahan supaya berada dekat dengan mereka. Sungguh
menyenangkan jika ketetapan-ketetapan kudus diselengga-
rakan di dekat kita dan dalam jangkauan kita. Kerajaan Tuhan
ada di antara kamu.
(2) Supaya mereka dapat menjaga serta mempertahankan Kemah
Pertemuan dan orang-orang Lewi berada di setiap sisinya.
Tidak seorang pun penyusup dapat mendekati Kemah Tuhan
tanpa menembus penjagaan ketat pasukan-pasukan mereka
terlebih dahulu. Perhatikanlah, jika Tuhan menjamin perlin-
dungan terhadap ketenteraman kita, maka sudah seharusnya
kita menjamin perlindungan terhadap semua ketetapan-Nya,
dan membela kehormatan, kepentingan, serta para pelayan-
Nya.
6. Akan namun , mereka harus mendirikan tenda agak jauh dari Kemah
Pertemuan sebagai penghormatan terhadap tempat kudus. Tujuan-
nya yaitu supaya tempat itu tidak tampak sesak dan berdesakan
di antara mereka, dan agar kesibukan sehari-hari di perkemahan
itu tidak mengganggu. Mereka juga diajar untuk menjaga jarak,
sebab keakraban yang berlebihan dapat menimbulkan pelanggar-
an. Diperkirakan bahwa jarak di antara bagian terdekat perke-
mahan dengan Kemah Pertemuan, atau mungkin juga di antara
mereka dengan perkemahan orang Lewi yang berdiri di dekat
Kemah Pertemuan, yaitu 2000 hasta atau 880 meter (Yos. 3:4).
Letak bagian luar perkemahan harus lebih jauh. Ada yang men-
jabarkan bahwa luas perkemahan mereka tidak kurang dari 19
kilometer persegi. Tempat itu bagaikan kota yang dapat berpin-
dah, lengkap dengan jalanan dan lorong, tempat manna mungkin
berjatuhan selain di luar perkemahan, supaya mereka dapat
memungutnya dekat pintu masing-masing. Di dalam jemaat Kris-
ten, kita membaca perihal sebuah takhta, sebagaimana di dalam
Kemah Pertemuan terdapat tutup pendamaian tabut, yang dise-
but takhta kemuliaan, luhur dari sejak semula (Yer. 17:12). Takhta
ini dikelilingi oleh orang-orang Israel rohani, yaitu dua
puluh empat tua-tua, dua kali lipat jumlah suku-suku Israel,
yang memakai pakaian putih (Why. 4:4), dan panji di atas mereka
yaitu cinta. Namun, berbeda dengan mereka, kita tidak diperin-
Kitab Bilangan 2:3-34
tahkan untuk mendirikan tenda jauh-jauh. Tidak, kita justru
diajak mendekat, dan datang dengan berani. Orang-orang kudus
Yang Mahatinggi dikatakan berada di sekeliling-Nya (Mzm. 76:12).
Melalui kasih karunia-Nya Tuhan menarik kita mendekat kepada-
Nya!
Penempatan Beberapa Suku
(2:3-34)
3 Yang berkemah di sebelah timur dekat panji-panjinya, ialah laskar Yehuda,
menurut pasukan-pasukan mereka. Pemimpin bani Yehuda ialah Nahason
bin Aminadab. 4 Pasukannya terdiri dari tujuh puluh empat ribu enam ratus
orang yang dicatat. 5 Yang berkemah di dekatnya ialah suku Isakhar. Pemim-
pin bani Isakhar ialah Netaneel bin Zuar. 6 Pasukannya terdiri dari lima
puluh empat ribu empat ratus orang yang dicatat. 7 lalu suku Zebulon.
Pemimpin bani Zebulon ialah Eliab bin Helon. 8 Pasukannya terdiri dari lima
puluh tujuh ribu empat ratus orang yang dicatat. 9 Jumlah orang yang di-
catat dalam laskar Yehuda menurut pasukan-pasukan mereka ada seratus
delapan puluh enam ribu empat ratus orang. Merekalah yang terdahulu be-
rangkat. 10 Panji-panji laskar Ruben yaitu di sebelah selatan, menurut pa-
sukan-pasukan mereka. Pemimpin bani Ruben ialah Elizur bin Syedeur.
11 Pasukannya terdiri dari empat puluh enam ribu lima ratus orang yang
dicatat. 12 Yang berkemah di dekatnya ialah suku Simeon. Pemimpin bani Si-
meon ialah Selumiel bin Zurisyadai. 13 Pasukannya terdiri dari lima puluh
sembilan ribu tiga ratus orang yang dicatat. 14 lalu suku Gad. Pemim-
pin bani Gad ialah Elyasaf bin Rehuel. 15 Pasukannya terdiri dari empat pu-
luh lima ribu enam ratus lima puluh orang yang dicatat. 16 Jumlah orang
yang dicatat dalam laskar Ruben menurut pasukan-pasukan mereka ada se-
ratus lima puluh satu ribu empat ratus lima puluh orang. Merekalah yang
nomor dua berangkat. 17 Sesudah itu berangkatlah Kemah Pertemuan de-
ngan laskar orang Lewi, di tengah-tengah laskar yang lain itu. Sama seperti
mereka berkemah, demikianlah juga mereka berangkat, masing-masing di
tempatnya menurut panji-panji mereka. 18 Panji-panji laskar Efraim, me-
nurut pasukan-pasukan mereka, yaitu di sebelah barat. Pemimpin bani
Efraim ialah Elisama bin Amihud. 19 Pasukannya terdiri dari empat puluh
ribu lima ratus orang yang dicatat. 20 Di dekatnya ialah suku Manasye. Pe-
mimpin bani Manasye ialah Gamaliel bin Pedazur. 21 Pasukannya terdiri dari
tiga puluh dua ribu dua ratus orang yang dicatat. 22 lalu suku Benya-
min. Pemimpin bani Benyamin ialah Abidan bin Gideoni. 23 Pasukannya ter-
diri dari tiga puluh lima ribu empat ratus orang yang dicatat. 24 Jumlah
orang yang dicatat dalam laskar Efraim menurut pasukan-pasukan mereka
ada seratus delapan ribu seratus orang. Merekalah yang nomor tiga be-
rangkat. 25 Panji-panji laskar Dan yaitu di sebelah utara, menurut pasukan-
pasukan mereka. Pemimpin bani Dan ialah Ahiezer bin Amisyadai. 26 Pasuk-
annya terdiri dari enam puluh dua ribu tujuh ratus orang yang dicatat.
27 Yang berkemah di dekatnya ialah suku Asyer. Pemimpin bani Asyer ialah
Pagiel bin Okhran. 28 Pasukannya terdiri dari empat puluh satu ribu lima
ratus orang yang dicatat. 29 lalu suku Naftali. Pemimpin bani Naftali
ialah Ahira bin Enan. 30 Pasukannya terdiri dari lima puluh tiga ribu empat
ratus orang yang dicatat. 31 Jumlah orang yang dicatat dalam laskar Dan ada
seratus lima puluh tujuh ribu enam ratus orang. Merekalah yang terkemu-
dian berangkat, menurut panji-panji mereka.” 32 Itulah pencatatan orang
Israel menurut suku-suku mereka. Jumlah orang yang dicatat dalam laskar-
laskar dengan pasukan-pasukannya ada enam ratus tiga ribu lima ratus lima
puluh orang. 33 namun orang Lewi tidak turut dicatat bersama-sama dengan
orang Israel, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. 34 Maka orang
Israel berbuat demikian; tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada
Musa, demikianlah mereka berkemah menurut panji-panji mereka, dan demi-
kianlah mereka berangkat, masing-masing menurut kaumnya dan sukunya.
Di sini kita melihat kedua belas suku itu dibagi menjadi empat
pasukan, tiga suku dalam setiap pasukan, dan salah satunya men-
jadi pemimpin bagi kedua suku yang lain. Amatilah,
1. Tuhan sendiri menentukan tempat mereka demi mencegah terjadi-
nya perselisihan dan iri hati di antara mereka. Andaikata mereka
dibiarkan menentukan siapa yang pertama di antara mereka,
mereka akan menghadapi bahaya bertengkar satu sama lain,
seperti halnya murid-murid Yesus yang bertengkar soal siapakah
yang terbesar. Masing-masing akan beranggapan bahwa dialah
yang pertama, atau paling tidak bukan yang terakhir. Andaikata
Musa-lah yang harus menentukan, mereka tentu akan berteng-
kar dengannya dan menuduhnya bersikap memihak. Oleh sebab
itu Tuhan sendirilah yang melakukannya. Dialah mata air dan
hakim sumber kehormatan, dan apa yang ditentukan-Nya harus
disetujui semua pihak. jika Tuhan dalam penyelenggaraan-Nya
meninggikan orang lain melebihi kita dan merendahkan kita,
maka kita harus puas dengan tindakan-Nya itu, seolah-olah,
seperti yang diperbuat-Nya di sini, Ia menetapkan keadaan kita
itu melalui suara yang keluar dari Kemah Pertemuan. Pertim-
bangan bahwa demikianlah kehendak Tuhan , sudah seharusnya
membungkam sepenuhnya semua iri hati dan ketidakpuasan.
Mengenai sejauh apa tempat kita menurut pilihan sendiri, Juru-
selamat kita telah memberi kita aturannya dalam Lukas 14:8,
janganlah duduk di tempat kehormatan, dan juga dalam Matius
20:27, barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu,
hendaklah ia menjadi hambamu. Orang yang paling rendah hati
dan paling siap melayani, dialah yang benar-benar paling ter-
hormat.
2. Setiap suku memiliki pemimpin, pemuka, atau kepala pasukan
yang ditunjuk Tuhan sendiri. Mereka yaitu orang yang sama yang
telah diangkat-Nya untuk menghitung jumlah mereka (1:5). Wa-
laupun merupakan anak-anak dari satu Adam, kita sama sekali
Kitab Bilangan 2:3-34
tidak bisa membenarkan bahwa kedudukan semua orang sama
dan menolak adanya perbedaan dalam hal kedudukan dan
kehormatan. Sebab, bahkan di antara anak-anak Abraham, Ya-
kub, dan Yehuda, Tuhan sendiri telah menunjuk yang seorang
menjadi pemimpin bagi yang lain. Ada pemerintah-pemerintah
yang ditetapkan oleh Tuhan , dan kepada mereka kehormatan dan
rasa takut harus diberikan. Ada yang mengamati makna dari
nama-nama para pemuka ini, paling tidak secara umum. Tuhan
tampaknya sungguh memperhatikan nama dari orang-orang ter-
sebut, sebab kebanyakan nama itu mengandung suku kata El,
atau Tuhan , pada bagian akhir atau bagian lain nama mereka.
Misalnya saja, Netaneel, pemberian Tuhan . Eliab, Tuhan -ku Bapa-ku.
Elizur, Tuhan -ku batu karang. Selumiel, Tuhan damai sejahteraku.
Elyasaf, Tuhan sudah menambahkan. Elisama, Tuhan -ku telah men-
dengar. Gamaliel, Tuhan pahalaku. Pagiel, Tuhan telah menjumpaiku.
Nampak dari sini, sepertinya orang Israel saat di Mesir dulu
belum melupakan nama Tuhan mereka. Untuk mengingat nama
Tuhan , mereka memelihara ingatan akan nama-Nya dalam nama
anak-anak mereka, dan dengan cara itu menghibur diri di tengah
penderitaan mereka.
3. Suku-suku itu ditempatkan bersama di bawah panji-panji suku
yang paling dekat kekerabatannya. Yehuda, Isakhar, dan Zebulon
yaitu tiga putra Lea yang lebih muda, dan mereka pun ditempat-
kan bersama. Isakhar dan Zebulon tidak akan menggerutu berada
di bawah Yehuda, sebab keduanya memang adik-adiknya. Ruben
dan Simeon tidak akan senang seandainya berada di tempat
mereka. Itulah sebabnya Ruben, putra sulung Yakub, dijadikan
kepala pasukan berikutnya. Tidak perlu diragukan bahwa Simeon
bersedia berada di bawah pimpinannya, sedang Gad, putra
Zilpa, budak perempuan Lea, cocok untuk ditambahkan kepada
rombongan Lewi. Efraim, Manasye, dan Benyamin yaitu ketu-
runan Rahel. Dan, putra sulung Bilha, dijadikan pemimpin, mes-
kipun ia hanyalah anak seorang selir, supaya lebih banyak kehor-
matan dapat dilimpahkan kepada yang kekurangan. Dikatakan
juga bahwa Dan akan mengadili bangsanya, dan kepadanya di-
tambahkan dua putra yang lahir dari budak-budak perempuan.
Demikianlah urutan penempatan pasukan dibuat tanpa ada yang
merasa keberatan.
4. Suku Yehuda menduduki tempat kehormatan pertama. Perkemah-
an mereka menghadap matahari terbit, dan suku itu berbaris pa-
ling depan. Tidak saja sebab jumlah mereka paling banyak, namun
terutama sebab dari suku itulah Kristus akan datang, Ia yang
disebut singa dari suku Yehuda, yang akan lahir dari keturunan
dia yang sekarang diangkat menjadi kepala pasukan suku terse-
but. Nahason diperhitungkan sebagai leluhur Kristus (Mat. 1:4).
Dengan demikian, saat ia berjalan di depan mereka, sesung-
guhnya Kristus sendirilah yang berjalan di depan mereka sebagai
pemimpin. Yehuda yaitu yang pertama dari kedua belas putra
Yakub yang diberkati. Ruben, Simeon, dan Lewi dikecam oleh
ayah mereka menjelang ajal. sebab Yehuda yang pertama di-
berkati walau tidak lahir pertama, ia didahulukan untuk meng-
ajar anak-anak cara menghargai senyuman orangtua mereka yang
saleh dan takut akan kerutan kening mereka.
5. Suku-suku Lewi mendirikan tenda di dekat Kemah Pertemuan
dalam lingkungan suku-suku lain (ay. 17). Mereka ini harus mem-
bela tempat kudus, sedang suku-suku lain harus membela
mereka. Demikianlah, dalam penglihatan yang diterima Yohanes
tentang kemuliaan surga, di antara para tua-tua dan takhta ter-
dapat empat makhluk penuh dengan mata (Why. 4:6, 8). Pemerin-
tah sipil harus melindungi kepentingan agama suatu bangsa, dan
menjaga kemuliaan itu.
6. Meskipun perkemahan Dan ditempatkan di sisi kiri saat ber-
kemah, mereka diperintahkan berangkat lebih dahulu di bagian
depan (ay. 31). Suku itu juga dinamai demikian jauh sesudah me-
reka menetap di Kanaan, sebab mereka terkenal sebab keberani-
an pasukan mereka (Hak. 13:25). Sesudah suku Yehuda, jumlah
suku Dan paling banyak, dan oleh sebab itu diperintahkan me-
nempati urutan kedua dari depan, bagian yang membutuhkan ke-
kuatan terbesar. Kekuatan menentukan jalannya hari itu. Yang
terakhir, umat Israel memperhatikan dengan cermat perintah-
perintah yang diberikan kepada mereka, dan melakukan tepat
seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa (ay. 34). Mereka
menempatkan diri di tempat-tempat yang telah ditetapkan bagi
mereka, tanpa menggerutu atau membantah. Tindakan ini yaitu
keamanan mereka sendiri, serta menjadi keindahan mereka juga.
Bileam terpesona memandang semua ini: Alangkah indahnya
kemah-kemahmu, hai Yakub (24:5). Demikian jugalah jemaat Injili
Kitab Bilangan 2:3-34
yang disebut perkemahan tentara orang-orang kudus, harus tersu-
sun rapi sesuai pola Kitab Suci. Masing-masing mengetahui dan
tetap berada di tempatnya, sehingga semua orang yang meng-
harapkan kesejahteraan jemaat pun bersukacita melihat tertib
hidup mereka (Kol. 2:5).
PASAL 3
asal ini dan pasal berikutnya yaitu mengenai suku Lewi, yang
harus dikumpulkan dan diatur secara tersendiri, dan tidak ber-
sama-sama dengan suku-suku lain. Ini menyiratkan kehormatan
khusus yang diberikan kepada mereka serta kewajiban dan pelayan-
an khusus yang dituntut dari mereka. Orang-orang Lewi dalam pasal
ini dipandang,
I. Sebagai pelayan-pelayan, dan pendamping-pendamping, para
imam dalam pekerjaan di Bait Suci. Dan dengan begitu kita
memiliki gambaran,
1. Tentang para imam itu sendiri (ay. 1-4) dan pekerjaan me-
reka (ay. 10).
2. Tentang diberikannya orang-orang Lewi kepada mereka
(ay. 5-9), yang untuk itu mereka dikumpulkan (ay. 14-16),
dan jumlah mereka dicatat (ay. 39). Tiap-tiap kaum dari
mereka dikumpulkan, dan ditentukan tempat dan tugas-
nya, kaum-kaum Gerson (ay. 17-26), kaum-kaum Kehat
(ay. 27-32), dan kaum-kaum Merari (ay. 33-39).
II. Sebagai padanan untuk anak-anak sulung (ay. 11-13).
1. Anak-anak sulung dihitung, dan orang-orang Lewi diambil
sebagai ganti mereka, sejauh jumlah orang Lewi menu-
tupinya (ay. 40-45).
2. Anak-anak sulung yang melebihi jumlah orang-orang Lewi
ditebus (ay. 46, dst.).
P
Pemisahan Orang-orang Lewi
(3:1-13)
1 Inilah keturunan Harun dan Musa pada waktu TUHAN berfirman kepada
Musa di gunung Sinai. 2 Nama anak-anak Harun, ialah: yang sulung Nadab,
lalu Abihu, Eleazar dan Itamar. 3 Itulah nama anak-anak Harun,
imam-imam yang diurapi, yang telah ditahbiskan untuk memegang jabatan
imam. 4 namun Nadab dan Abihu sudah mati di hadapan TUHAN di padang
gurun Sinai, saat mereka mempersembahkan api yang asing ke hadapan
TUHAN. Mereka tidak memiliki anak. Jadi saat Harun, ayah mereka,
masih hidup, yang memegang jabatan imam ialah Eleazar dan Itamar.
5 TUHAN berfirman kepada Musa: 6 “Suruhlah suku Lewi mendekat dan
menghadap imam Harun, supaya mereka melayani dia. 7 Mereka harus me-
ngerjakan tugas-tugas bagi Harun dan bagi segenap umat Israel di depan
Kemah Pertemuan dan dengan demikian melakukan pekerjaan jabatannya
pada Kemah Suci. 8 Mereka harus memelihara segala perabotan Kemah Per-
temuan, dan mengerjakan tugas-tugas bagi orang Israel dan dengan
demikian melakukan pekerjaan jabatannya pada Kemah Suci. 9 Orang Lewi
harus kauserahkan kepada Harun dan anak-anaknya; dari antara orang
Israel haruslah orang-orang itu diserahkan kepadanya dengan sepenuhnya.
10 namun Harun dan anak-anaknya haruslah kautugaskan untuk memegang
jabatannya sebagai imam, sedang orang awam yang mendekat harus
dihukum mati.” 11 TUHAN berfirman kepada Musa: 12 “sebetulnya , Aku
mengambil orang Lewi dari antara orang Israel ganti semua anak sulung
mereka, yang terdahulu lahir dari kandungan, supaya orang Lewi menjadi
kepunyaan-Ku, 13 sebab Akulah yang punya semua anak sulung. Pada waktu
Aku membunuh semua anak sulung di tanah Mesir, maka Aku mengudus-
kan bagi-Ku semua anak sulung yang ada pada orang Israel, baik dari
manusia maupun dari hewan; semuanya itu kepunyaan-Ku; Akulah TUHAN.”
Di sini,
I. Kaum Harun diteguhkan dalam jabatan imamat (ay. 10). Mereka
sudah dipanggil untuk memegang jabatan itu sebelumnya, dan
telah ditahbiskan untuk itu. Di sini mereka ditugaskan untuk
memegang jabatan mereka sebagai imam. Rasul Paulus meng-
gunakan ungkapan yang sama (Rm. 12:7), yang diterjemahkan se-
bagai untuk melayani. Jabatan pelayanan menuntut kesiapsedia-
an yang terus-menerus dan ketekunan yang sungguh-sungguh.
Pekerjaan pelayanan itu silih berganti, dan begitu cepat berlalu
kesempatan-kesempatannya yang baik untuk melakukannya, se-
hingga harus siap sedia terus-menerus. Di sini diulangi apa yang
dikatakan sebelumnya (1:51): Orang awam yang mendekat harus
dihukum mati. Perintah ini melarang orang lain mana pun untuk
menyerobot jabatan imam. Tak seorang pun boleh datang men-
dekat untuk melayani kecuali Harun dan anak-anaknya, semua
yang lain yaitu orang-orang asing. Hal itu juga membebankan
Kitab Bilangan 3:1-13
tugas kepada para imam, sebagai para penjaga pintu di rumah
Tuhan , untuk berhati-hati supaya tak seorang pun yang dilarang
oleh hukum, datang mendekat. Mereka harus mengusir semua
penyusup, sebab mereka akan menajiskan barang-barang kudus
jika mendekati Kemah Pertemuan. Suku Lewi harus memberi-
tahukan orang lain bahwa jika mereka mendekat, mereka sendiri-
lah yang akan terkena bahaya, mereka akan mati oleh tangan
Tuhan , seperti yang terjadi pada Uza. Orang-orang Yahudi berkata
bahwa di lalu hari digantungkan di atas pintu Bait Suci
sebuah pedang emas, mungkin dengan merujuk pada pedang
yang bernyala-nyala di pintu masuk taman Eden, yang di atasnya
terukir tulisan, Orang awam yang mendekat harus dihukum mati.
II. Sebuah gambaran khusus diberikan tentang kaum Harun ini. Apa
yang sudah kita jumpai sebelumnya mengenai mereka diulangi
lagi di sini.
1. Penahbisan anak-anak Harun (ay. 3). Mereka semua diurapi
untuk melayani di hadapan Tuhan, meskipun tampak sesu-
dahnya, dan Tuhan mengetahuinya, bahwa dua orang dari me-
reka berhikmat dan dua orang yang lain bodoh.
2. Jatuhnya kedua saudara yang lebih tua (ay. 4): mereka mem-
persembahkan api yang asing, dan mati sebab berbuat demi-
kian, ke hadapan TUHAN. Hal ini disebutkan di sini sebagai
pembuka untuk hukum tentang imamat atau jabatan imam,
sebagai peringatan kepada semua imam yang akan datang.
Hendaklah mereka tahu, melalui contoh ini, bahwa Tuhan
yaitu Tuhan yang pencemburu, dan tidak akan membiarkan
diri-Nya dipermainkan. Minyak urapan yang kudus merupa-
kan suatu kehormatan bagi orang yang taat, namun bukan pe-
lindung bagi orang yang tidak taat. Di sini dikatakan, mereka
tidak memiliki anak, sebab penyelenggaraan ilahi meng-
aturnya demikian, untuk memberi hukuman yang lebih
besar kepada mereka, supaya tak seorang pun dari keturunan
mereka akan tinggal untuk menjadi imam, sehingga menyan-
dang nama mereka yang telah menajiskan nama Tuhan .
3. Berlanjutnya kedua saudara yang lebih muda: Eleazar dan
Itamar melayani saat Harun masih hidup. Ini menyiratkan,
(1) Perhatian yang mereka berikan pada pelayanan mereka
untuk tidak membuat kesalahan-kesalahan yang bodoh.
Mereka tetap berada di bawah pengawasan ayah mereka,
dan meminta petunjuk darinya dalam segala hal yang me-
reka lakukan, sebab , ada kemungkinan, Nadab dan Abihu
berada di luar pengawasan ayah mereka saat mereka
mempersembahkan api yang asing. Perhatikanlah, sungguh
baik bagi kaum muda untuk bertindak di bawah arahan
dan pengawasan orang-orang yang sudah berumur dan
berpengalaman.
(2) Penghiburan yang didapat Harun di dalamnya. Hatinya
senang melihat anak-anaknya yang lebih muda berperilaku
bijak dan sungguh-sungguh, saat kedua anaknya yang
lebih tua sudah melakukan kesalahan. Perhatikanlah, ada-
lah suatu kepuasan yang besar bagi orangtua untuk meli-
hat bahwa anak-anak mereka hidup dalam kebenaran
(3Yoh. 1:4).
III. Orang-orang Lewi diberikan untuk menjadi pendamping bagi para
imam dalam pekerjaan mereka: Orang Lewi harus kauserahkan
kepada Harun (ay. 9). Harun harus mendapatkan kepemilikan,
dan kekuasaan, yang lebih besar atas suku Lewi dibandingkan kepala-
kepala suku lain atas suku mereka masing-masing. Ada banyak
sekali pekerjaan dalam jabatan imam, dan sekarang hanya ada
tiga pasang tangan untuk mengerjakan semuanya, tangan Harun
dan kedua anak laki-lakinya. Sebab tidak tampak bahwa kedua-
nya memiliki anak pada saat itu, setidak-tidaknya tidak ada
anak yang sudah cukup umur untuk melayani. Oleh sebab itu,
Tuhan menunjuk orang-orang Lewi untuk mendampingi mereka.
Perhatikanlah, orang-orang yang disediakan pekerjaan oleh Tuhan ,
akan disediakan-Nya pertolongan. Di sini ada,
1. Pelayanan yang dirancangkan untuk orang-orang Lewi. Mereka
harus melayani para imam dalam pelayanan mereka kepada
Tuhan (ay. 6), dan mengerjakan tugas-tugas bagi Harun (ay. 7).
Seperti para diaken bagi para penilik jemaat dalam ketetapan
Injili, yang melayani meja, sementara para penilik jemaat
mengawasi pelayanan mereka. Orang-orang Lewi menyembelih
korban-korban, dan lalu para imam hanya perlu memer-
cikkan darahnya dan membakar lemaknya. Orang-orang Lewi
Kitab Bilangan 3:1-13
mempersiapkan ukupan, dan para imam membakarnya. Mere-
ka harus mengerjakan, bukan hanya tugas-tugas bagi Harun,
melainkan juga tugas-tugas bagi segenap umat. Perhatikanlah,
suatu kepercayaan yang besarlah yang diberikan kepada para
hamba Tuhan, bukan hanya bagi kemuliaan Kristus, melain-
kan juga bagi kebaikan jemaat-Nya. Dengan begitu, mereka
tidak hanya harus mengerjakan tugas-tugas bagi sang Imam
Besar, namun juga harus setia kepada jiwa-jiwa manusia, yang
dipercayakan kepada mereka, dan yang sebab itulah hak
istimewa jabatan imam diserahkan kepada mereka.
2. Pertimbangan yang dituntut dari orang-orang Lewi. Mereka
diambil sebagai ganti anak-anak sulung. Terlindunginya anak-
anak sulung Israel, saat semua anak sulung Mesir (yang
dengan mereka banyak dari anak-anak sulung Israel bercam-
pur baur) dibinasakan, dipandang oleh Dia yang tidak pernah
membuat tuntutan-tuntutan yang tidak masuk akal sebagai
alasan yang cukup untuk mengambil semua anak sulung bagi
diri-Nya sendiri sejak saat itu (ay. 13): Akulah yang punya
semua anak sulung. Itu sudah cukup untuk membuat mereka
menjadi milik-Nya, meskipun Ia tidak memberi alasan un-
tuk itu, sebab Dia yaitu satu-satunya sumber dan Tuhan
dari segala makhluk dan kekuasaan. namun sebab semua ke-
taatan harus mengalir dari kasih, dan tindakan kewajiban
harus merupakan tindakan yang lahir dari rasa syukur, maka
sebelum mereka ditantang untuk mengerjakan pelayanan-
pelayanan khusus, mereka dimahkotai dengan perkenanan-
perkenanan khusus. Perhatikanlah, saat Dia yang telah men-
ciptakan kita menyelamatkan kita, kita dengan demikian
berada di bawah kewajiban-kewajiban untuk melayani-Nya dan
hidup bagi Dia. Hak Tuhan atas kita melalui penebusan, yaitu
Sesudah Dia menebus kita, menguatkan hak yang sebelumnya
telah dimiliki-Nya atas kita melalui penciptaan, yaitu saat Ia
menciptakan kita. Nah, sebab anak sulung dari sebuah ke-
luarga pada umumnya yaitu anak kesayangan, dan sebagian
orang akan menganggap sebagai penghinaan jika anak sulung
laki-laki mereka menjadi pelayan-pelayan para imam, dan
melayani di depan pintu Kemah Suci, maka Tuhan mengambil
seluruh suku Lewi sebagai milik-Nya sendiri, sebagai ganti
anak-anak sulung (ay. 12). Perhatikanlah, ketetapan-ketetap-
an Tuhan tidak menyusahkan manusia sampai harus mengor-
bankan kepentingan-kepentingan mereka yang wajar atau
perasaan-perasaan mereka yang masuk akal. Dianggap bahwa
orang-orang Israel akan lebih memilih berpisah dengan suku
Lewi dibandingkan dengan anak-anak sulung mereka, dan sebab
itu Tuhan dengan penuh rahmat memerintahkan pertukaran
itu. Namun, demi kita semata, Ia tidak menyayangkan Anak-
Nya sendiri.
Pembagian Tugas Menurut Kaum-kaumnya
(3:14-39)
14 TUHAN berfirman kepada Musa di padang gurun Sinai: 15 “Catatlah bani
Lewi menurut puak-puak dan kaum-kaum mereka; semua laki-laki yang
berumur satu bulan ke atas harus kaucatat.” 16 Lalu Musa mencatat mereka
sesuai dengan titah TUHAN, seperti yang diperintahkan kepadanya. 17 Inilah
anak-anak Lewi dengan nama mereka: Gerson, Kehat dan Merari. 18 Inilah
nama anak-anak Gerson dan kaum-kaum mereka: Libni dan Simei. 19 Anak-
anak Kehat dan kaum-kaum mereka ialah Amram, Yizhar, Hebron dan Uziel.
20 Anak-anak Merari dan kaum-kaum mereka ialah Mahli dan Musi. Inilah
kaum-kaum orang Lewi yang ada dalam puak-puak mereka. 21 Puak Gerson
terdiri dari kaum Libni dan kaum Simei; itulah kaum-kaum Gerson. 22 Jum-
lah pencatatan mereka saat semua laki-laki yang berumur satu bulan ke
atas dicatat ada tujuh ribu lima ratus orang. 23 Kaum-kaum Gerson ini
berkemah di belakang Kemah Suci di sebelah barat. 24 Pemimpin puak
Gerson ialah Elyasaf bin Lael. 25 Yang harus dipelihara oleh bani Gerson
dalam Kemah Pertemuan ialah Kemah Suci dan Kemah dengan tudungnya,
tirai pintu Kemah Pertemuan, 26 layar pelataran dan tirai pintu pelataran
yang ada sekeliling Kemah Suci dan mezbah, dan talinya, termasuk segala
pekerjaan yang berhubungan dengan semuanya itu. 27 Puak Kehat terdiri
dari kaum Amram, kaum Yizhar, kaum Hebron dan kaum Uziel; itulah kaum-
kaum Kehat. 28 Jumlah pencatatan mereka saat semua laki-laki yang ber-
umur satu bulan ke atas dicatat ada delapan ribu enam ratus orang, yaitu
mereka yang memelihara barang-barang kudus. 29 Kaum-kaum bani Kehat
ini berkemah pada sisi Kemah Suci sebelah selatan. 30 Pemimpin puak Kehat
dan kaum-kaumnya ialah Elisafan bin Uziel. 31 Yang harus dipelihara mereka
ialah tabut, meja, kandil, mezbah-mezbah, perkakas tempat kudus yang di-
pakai untuk menyelenggarakan ibadah, juga tirai, termasuk segala pekerjaan
yang berhubungan dengan semuanya itu. 32 Adapun pemimpin tertinggi
orang Lewi ialah Eleazar, anak imam Harun, yang mengawasi mereka yang
memelihara barang-barang kudus. 33 Puak Merari terdiri dari kaum Mahli
dan kaum Musi; itulah kaum-kaum Merari. 34 Jumlah pencatatan mereka ke-
tika semua laki-laki yang berumur satu bulan ke atas dicatat ada enam ribu
dua ratus orang. 35 Pemimpin puak Merari dan kaum-kaumnya ialah Zuriel
bin Abihail. Mereka berkemah pada sisi Kemah Suci sebelah utara. 36 Yang
ditugaskan kepada bani Merari untuk dipelihara ialah papan Kemah Suci,
kayu lintangnya, tiang-tiangnya, alasnya, segala perabotannya, termasuk se-
gala pekerjaan yang berhubungan dengan semuanya itu, 37 juga tiang pela-
taran sekelilingnya, alas, patok dan talinya. 38 Yang berkemah di depan
Kemah Suci di sebelah timur, di depan Kemah Pertemuan, ialah Musa, dan
Kitab Bilangan 3:14-39
Harun serta anak-anaknya, yang mengerjakan tugas pemeliharaan tempat
kudus bagi orang Israel; namun orang awam yang mendekat, haruslah dihu-
kum mati. 39 Jumlah orang Lewi yang sesuai dengan titah TUHAN dicatat
oleh Musa dan Harun, menurut kaum-kaum mereka, yaitu semua laki-laki
yang berumur satu bulan ke atas, ada dua puluh dua ribu orang.
sebab orang-orang Lewi diberikan kepada Harun untuk melayani
dia, maka mereka di sini diserahkan kepadanya dengan dihitung
jumlahnya, supaya ia tahu apa yang dimilikinya, dan mempekerjakan
mereka sebagaimana mestinya. Amatilah,
I. Dengan aturan apa mereka dihitung: Semua laki-laki yang ber-
umur satu bulan ke atas (ay. 15). Semua suku yang lain dihitung
hanya dari usia dua puluh tahun ke atas, dan dari mereka ini
hanya orang-orang yang sanggup berperang. namun ke dalam
bilangan suku Lewi mereka harus menghitung bayi-bayi maupun
orang-orang lemah. sebab orang-orang Lewi dibebaskan dari
perang, maka tidak dituntut bahwa mereka harus cukup umur
dan cukup kuat untuk berperang. Meskipun tampak sesudahnya
bahwa sedikit lebih dari sepertiga orang-orang Lewi layak dipeker-
jakan untuk melayani di Kemah Suci (sekitar 8.000 dari 22.000
orang, 4:47-48), namun Tuhan ingin mereka semua dihitung se-
bagai pelayan-pelayan untuk kaum Harun. Hal ini dimaksudkan
supaya tak seorang pun berpikir bahwa mereka tidak diakui dan
ditolak oleh Tuhan sebab mereka tidak berkemampuan untuk me-
lakukan pelayanan kepada-Nya, yang mereka lihat dilakukan
orang lain. Orang-orang Lewi yang berumur satu bulan tidak
dapat memberi penghormatan kepada Tuhan dan melayani di
Kemah Suci, seperti yang dapat dilakukan orang-orang yang
sudah dewasa. Namun, dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang
menyusu, puji-pujian suku Lewi disempurnakan. Janganlah
anak-anak kecil dihalang-halangi untuk terhitung di antara
murid-murid Kristus, sebab terdiri dari orang-orang seperti itulah
suku Lewi, terdiri dari orang-orang seperti itulah kerajaan surga,
kerajaan imamat itu. Penebusan anak-anak sulung dihitung sejak
anak-anak itu berumur satu bulan (18:15-16), oleh sebab itu
sejak usia itulah orang-orang Lewi dihitung. Mereka dihitung me-