• coklatx.blogspot.com

    www.coklatx.blogspot.com

  • berasx.blogspot.com

    www.berasx.blogspot.com

  • kacangx.blogspot.com

    www.kacangx.blogspot.com

Tampilkan postingan dengan label daniel obaja 18. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label daniel obaja 18. Tampilkan semua postingan

daniel obaja 18

 




reka semua menjadi kudus sama seperti Dia (Im. 

19:2). Sepanjang ada Yang Kudus di tengah-tengah kita, kita aman 

dan baik-baik saja. Namun celakalah kita jika  Ia meninggalkan 

kita! Perhatikanlah, orang-orang yang menyerahkan diri pada kuasa 

Tuhan   dapat menerima penghiburan dari kekudusan Tuhan  .  

II. Di sini ada kerinduan Tuhan   yang menakjubkan untuk melakukan kebaikan 

bagi Israel, yang tampak dalam hal ini, bahwa Ia akan melayakkan mereka 

untuk menerima kebaikan yang dirancang-Nya bagi mereka (ay. 10-

11): Mereka akan mengikuti TUHAN. Hal ini merujuk pada kebaikan yang 

sama seperti dalam pasal 3:5, orang Israel akan berbalik dan akan mencari 

TUHAN, Tuhan   mereka. Kata-kata itu diucapkan saat  berbicara tentang 

kesepuluh suku, dan digenapi secara sebagian saat  separuh dari mereka 

kembali bersama dengan orang-orang dari kedua suku pada zaman Ezra. 

namun  kata-kata itu digenapi secara lebih penuh dalam Israel rohani milik 

Tuhan  , jemaat Injili, yang disatu-padukan bersama-sama oleh Injil Kristus. 

Orang-orang Yahudi pada zaman dahulu merujuk ayat itu pada zaman 

Mesias. Cendekiawan Dr. Pocock memandangnya sebagai nubuatan tentang 

kedatangan Kristus untuk memberitakan Injil kepada anak-anak Israel yang 

tersebar, anak-anak Tuhan   yang terserak ke tempat-tempat yang jauh. Dan 

jika demikian cermatilah,  

1. Bagaimana mereka akan dipanggil dan dipersatukan bersama-sama: 

TUHAN akan mengaum seperti singa. Firman TUHAN (demikian menurut 

kitab terjemahan bahasa Aram) akan menjadi seperti singa yang 

mengaum. Kristus disebut sebagai singa dari suku Yehuda, dan Injil-Nya, 

pada permulaannya, yaitu  suara orang yang berseru-seru di padang 

gurun. saat  Kristus berseru dengan suara nyaring, suara-Nya itu sama 

seperti singa yang mengaum (Why. 10:3). Suara Injil terdengar dari jauh, 

seperti auman seekor singa, dan suara itu merupakan suara yang dahsyat 

(Lihat Yl. 3:16).  

2. Kesan yang akan ditimbulkan oleh panggilan ini atas diri mereka, kesan 

yang begitu rupa seperti yang ditimbulkan oleh auman seekor singa atas 

semua binatang di hutan: Sungguh, Ia akan mengaum, maka anak-anak 

akan datang dengan gemetar. Lihat Amos 3:8, singa telah mengaum. 

Tuhan Tuhan   telah berfirman. Maka siapakah yang tidak takut? saat  

orang yang hatinya dijamah Injil menjadi gemetar, tertegun, dan berseru, 

apakah yang harus kami perbuat?, dan saat  mereka oleh Injil dibuat 

mengerjakan keselamatan mereka, dan menyembah Tuhan   dengan takut 

dan gemetar, pada saat itulah janji ini digenapi. Anak-anak akan datang 


 

558 

dengan gemetar dari barat. Orang-orang Yahudi yang tersebar diangkut 

ke arah timur, ke Asyur dan Babel, dan mereka yang kembali datang dari 

timur. Oleh sebab  itu, hal ini sepertinya merujuk pada panggilan kepada 

bangsa-bangsa bukan Yahudi yang berada di sebelah barat dari Kanaan, 

sebab ke arah itulah terutama Injil tersebar. Mereka akan gemetar. 

Mereka akan bergerak dan datang dengan gemetar, dengan penuh 

perhatian dan bergegas, dari barat, dari bangsa-bangsa yang teletak di 

sana, ke gunung TUHAN (Yes. 2:3), ke Yerusalem Injili, jsesudah  

mendengar suara panggilan dari Injil. Rasul Paulus berbicara tentang 

kuasa tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang diadakan melalui pemberi-

taan Injil dari Yerusalem sampai ke Ilirikum (Rm. 15:19). Pada saat itulah 

anak-anak datang dengan gemetar dari barat. Dan, walaupun Israel 

menurut daging tersebar di Mesir dan Asyur, dijanjikan bahwa mereka 

akan dipanggil dan datang dari sana (ay. 11, KJV): Mereka akan gemetar. 

Mereka akan datang dengan gemetar, dan dengan bergegas, seperti 

burung dengan sayapnya, dari Mesir, dan seperti merpati dari tanah 

Asyur. Burung merpati terkenal sebab  bisa terbang cepat dan tetap, 

terutama saat  dia terbang ke pintu kandangnya. Dengan itulah 

masuknya orang-orang Yahudi dan orang-orang bukan Yahudi ke dalam 

jemaat secara berbondong-bondong dibandingkan di sini, seperti di 

dalam Yesaya 60:8. Di mana pun orang-orang yang terpilih oleh 

anugerah ilahi berada, di timur, barat, utara, atau selatan, mereka akan 

mendengar suara sukacita, dan terpanggil olehnya. Orang-orang dari 

Mesir dan Asyur akan datang bersama-sama. Orang-orang yang berada 

paling jauh satu dari yang lain akan bertemu di dalam Kristus, dan 

disatukan di dalam jemaat. Penyatuan Mesir dan Asyur telah 

dinubuatkan dalam Yesaya 19:23.  

3. Dampak apa yang akan ditimbulkan oleh kesan-kesan ini atas diri 

mereka. sebab  digerakkan oleh ketakutan, mereka akan melarikan diri 

ke bahtera: Mereka akan mengikuti TUHAN, melayani TUHAN (demikian 

dalam kitab terjemahan bahasa Aram). Mereka akan mengikuti Tuhan 

Yesus Kristus sebagai pemimpin dan panglima mereka. Mereka akan 

berhimpun di bawah Dia sebagai panglima keselamatan mereka, dan me-

nyerahkan diri kepada tuntunan Roh sebagai pembimbing mereka 

melalui firman. Mereka akan meninggalkan segala sesuatu untuk 

mengikut Kristus, seperti yang seharusnya dilakukan seorang murid. 

Perhatikanlah, jika  kita gemetar dengan penuh kekudusan terhadap 

firman Kristus, maka kita akan terdorong untuk datang kepada-Nya, dan 

bukan menjauh dari-Nya. saat  Ia mengaum seperti singa, budak-budak 

Kitab Hosea 11:1-7 

 

559 

gemetar dan lari dari-Nya, namun  anak-anak gemetar dan lari kepada-

Nya.  

4. Penghiburan apa yang akan mereka dapatkan saat kembali (ay. 11): Aku 

akan menempatkan mereka lagi di rumah-rumah mereka (semua orang 

yang datang memenuhi panggilan Injil akan mendapat tempat dan nama 

di dalam jemaat Injili, di dalam jemaat-jemaat tertentu yang merupakan 

rumah mereka, di mana mereka menjadi anggotanya. Mereka akan 

tinggal di dalam Tuhan  , dan menjadi betah di dalam Dia, akan merasa 

tenang dan juga aman, seperti seseorang di dalam rumahnya sendiri. 

Mereka akan memiliki tempat tinggal, sebab ada banyak tempat di 

rumah Bapa kita), di dalam kemah-Nya di bumi dan di dalam bait-Nya di 

sorga, di dalam kemah abadi, yang dapat disebut rumah mereka, sebab 

rumah itu yaitu  bagian yang akan mereka dapatkan pada kesudahan 

zaman. 

III. Di sini ada keluhan yang menyedihkan atas pengkhianatan Efraim dan Israel, 

yang mungkin mengisyaratkan bahwa janji-janji yang disampaikan 

sebelumnya itu bukanlah untuk Israel menurut daging, melainkan untuk 

Israel rohani, sebab  adapun Efraim ini, Israel ini, mereka mengepung Tuhan   

dengan kebohongan dan tipu. Semua ibadah mereka kepada-Nya, saat  

mereka berpura-pura mengelilingi mezbah-Nya, penuh dengan kepalsuan 

dan kemunafikan. saat  mereka mengelilingi Dia dengan doa-doa dan puji-

pujian mereka, dengan setiap orang memiliki suatu permohonan untuk 

diajukan kepada-Nya, mereka memperdaya Dia dengan mulut mereka, dan 

dengan lidahnya mereka membohongi Dia. Apa yang mereka perlihatkan 

begitu bagus, namun  maksud mereka begitu busuk, sehingga bila mungkin 

mereka hendak memperdaya Tuhan   sendiri. Segala pengakuan dan janji 

mereka hanyalah tipuan, namun dengan semuanya ini mereka hendak 

mengepung Tuhan  , seolah-olah ingin mengurung Dia, supaya Dia tetap ada di 

antara mereka, dan mencegah Dia meninggalkan mereka.  

IV. Di sini ada pujian yang menggembirakan tentang kelurusan hati kedua suku, 

yang mereka pegang teguh, dan hal ini disampaikan untuk memperberat 

kedurhakaan kesepuluh suku, dan sebagai alasan mengapa Tuhan   

menyediakan belas kasihan bagi Yehuda yang tidak disediakan-Nya bagi 

Israel (1:6-7). Sebab Yehuda memerintah bersama Tuhan   dan setia dengan 

orang-orang kudus, atau dengan Yang Mahakudus (12:1, KJV).  

1. Yehuda memerintah bersama Tuhan  , yaitu, ia melayani Tuhan  , dan 

melayani Tuhan   itu bukan hanya kebebasan dan kemerdekaan yang 


 

560 

sesungguhnya, melainkan juga martabat dan kekuasaan. Yehuda 

memerintah, yaitu, para pemuka dan pemimpin Yehuda memerintah 

bersama Tuhan  . Mereka menggunakan kekuasaan mereka bagi Dia, bagi 

kehormatan-Nya, dan untuk mendukung kepentingan-Nya. Orang-orang 

yang memerintah bersama Tuhan   yaitu  mereka yang memerintah dengan 

takut akan Tuhan   (2Sam. 23:3). Sungguh merupakan kehormatan bagi 

mereka untuk berbuat demikian, dan pujian bagi mereka akan datang 

dari Tuhan  , seperti pujian bagi Yehuda di sini. Yehuda yaitu  Israel – raja 

yang memerintah bersama Tuhan  .  

2. Yehuda setia dengan Tuhan   yang kudus, tetap dekat dengan ibadah 

kepada-Nya dan dengan orang-orang kudus-Nya, dengan Abraham, Ishak, 

dan Yakub, yang jejak langkahnya mereka ikuti dengan setia. 

Mereka menempuh jalan orang baik. Dan orang-orang yang berbuat 

demikian memerintah bersama Tuhan  , mereka mendapat bagian yang 

amat besar di sorga. Yehuda masih belum memerintah bersama Tuhan  , 

yang menyiratkan bahwa akan tiba waktunya saat  Yehuda juga mem-

berontak dan merosot. Perhatikanlah, saat  kita melihat betapa banyak 

orang yang mengepung Tuhan   dengan kebohongan dan tipu, dapat 

menjadi penghiburan bagi kita untuk merenungkan bahwa Tuhan   

memiliki sisa umat yang berpaut kepada-Nya dengan sepenuh hati, dan 

yang setia kepada orang-orang kudus-Nya. Dan bagi mereka yang setia 

sampai mati seperti itu disediakan mahkota kehidupan, sedangkan orang-

orang munafik dan semua pendusta akan mendapat bagian di alam 

maut. 

 

PASAL  12  

Dalam pasal ini kita mendapati, 

I. Dakwaan berat yang diajukan baik terhadap Israel maupun Yehuda 

sebab  dosa-dosa mereka, yang menjadi dasar perselisihan Tuhan   

dengan mereka (ay. 2-3). Khususnya dosa kecurangan dan 

ketidakadilan, yang didakwakan kepada Efraim (ay. 8), dan yang 

dibenarkannya sendiri (ay. 9). Juga dosa penyembahan berhala (ay. 

12), yang menyulut murka Tuhan   untuk berseteru dengan mereka (ay. 

15). 

II.  Sejumlah hal yang memperberat dosa-dosa yang didakwakan kepada 

mereka, dengan menimbang kehormatan yang telah diberikan Tuhan   

kepada Yakub, bapa leluhur mereka (ay. 4-6), diangkatnya mereka 

menjadi sebuah bangsa dari asal mula mereka yang rendah dan hina 

(ay. 13-14), serta pertolongan yang telah disediakan-Nya bagi jiwa 

mereka melalui para nabi yang diutus-Nya kepada mereka (ay. 11). 

III. Panggilan kepada orang-orang yang belum bertobat untuk berpaling 

kepada Tuhan   (ay. 7). 

IV. Isyarat akan belas kasih yang disediakan Tuhan   bagi mereka (ay. 10). 

Kejahatan Israel dan Yehuda; 

Perbantahan dengan Israel 

(12:2-7) 

2 Efraim menjaga angin, dan mengejar angin timur sehari suntuk, memperbanyak dusta 

dan pemusnahan; mereka mengadakan perjanjian dengan Asyur, dan membawa minyak 

kepada Mesir. 3 TUHAN memiliki  perbantahan dengan Yehuda, Ia akan menghukum 

Yakub sesuai dengan tingkah lakunya, dan akan memberi balasan kepadanya sesuai 

dengan perbuatan-perbuatannya. 4 Di dalam kandungan ia menipu saudaranya, dan 

 

 Ada perbedaan pembagian perikop antara LAI dan KJV. Pasal 12:1 versi KJV dijumpai pada pasal 

12:2 pada versi LAI. 


 

564 

dalam kegagahannya ia bergumul dengan Tuhan  . 5 Ia bergumul dengan Malaikat dan 

menang; ia menangis dan memohon belas kasihan kepada-Nya. Di Betel ia bertemu de-

ngan Dia, dan di sanalah Dia berfirman kepadanya: 6 – yakni TUHAN, Tuhan   semesta alam, 

TUHAN nama-Nya – 7 “Engkau ini harus berbalik kepada Tuhan  mu, peliharalah kasih setia 

dan hukum, dan nantikanlah Tuhan  mu senantiasa.” 

Dalam ayat-ayat ini, 

I. Efraim dinyatakan bersalah atas kebodohan, sebab  bersandar pada Mesir 

dan Asyur saat  sedang kesusahan (ay. 2): Efraim menjaga angin, artinya, ia 

membuai diri dengan harapan-harapan kosong akan mendapat bantuan dari 

manusia, saat  ia sedang berselisih dengan Tuhan  . Dan, saat menemui 

kekecewaan, ia masih saja mengejar hal yang sama, dan dengan tamak 

berusaha menggapai serta mengejar angin timur, yang tidak dapat 

ditangkapnya dengan seutuhnya. Atau, kalaupun ia dapat menangkapnya, 

angin itu tidak akan menyehatkan, bahkan akan membuat sakit. Tentang 

angin timur kita berkata, ini tidak baik untuk manusia ataupun hewan. Telah 

dikatakan (8:7) bahwa Efraim menabur angin. Dan apa yang dia tabur, itulah 

yang dituainya (ia menuai puting beliung). Dan apa yang dia tuai, itulah yang 

dimakannya. Ia memakan angin timur (ay. 2, KJV). Perhatikanlah, orang-orang 

yang mengandalkan makhluk-makhluk lain membodohi diri mereka sendiri. 

Mereka bersusah payah memperdaya jiwa mereka sendiri dan 

mempersiapkan kesusahan bagi diri sendiri: Ia sehari suntuk memperbanyak 

dusta. Artinya, ia melipatgandakan hubungan dan persekutuannya dengan 

bangsa-bangsa tetangganya, yang semuanya terbukti memperdaya dirinya. 

Bahkan, bangsa-bangsa itu akan terbukti mendatangkan kehancuran bagi-

nya. Bangsa-bangsa yang dijadikannya tempat berlindung justru akan 

terbukti menjadi kebinasaannya. Orang-orang yang menggantungkan diri 

pada dusta akan ingin terus memperbanyaknya, supaya mereka bisa 

membangun pengharapan mereka dengan teguh di atasnya. Seakan-akan 

banyak dusta yang dijalin bersama akan membentuk satu kebenaran, atau 

banyak buluh yang patah dan lapuk dapat menopang satu buluh yang kuat, 

suatu khayalan besar belaka, dan kelak akan terbukti menjadi kehancuran 

yang besar bagi mereka. Sebab jika  orang berpegang teguh pada berhala 

kesia-siaan, semakin mereka memperbanyak dusta dan kesia-siaan itu, 

semakin banyak pula kekecewaan yang mereka persiapkan bagi diri mereka 

sendiri, dan semakin jauh pula mereka meninggalkan Dia, yang mengasihi 

mereka dengan setia. Demikianlah yang diperbuat orang Efraim saat  

mereka menyangka dapat membuat orang Asyur tetap berpihak pada kepen-

tingan mereka melalui perjanjian khidmat yang ditandatangani, dimeterai-

kan, dan dibuat dengan sumpah: Mereka mengadakan perjanjian dengan 

Kitab Hosea 12:2-7 

 

565 

Asyur, namun  mereka akan mendapati bahwa mereka tidak dapat berpegang 

pada orang Asyur. Raja yang perkasa itu hanya akan setia pada 

perkataannya tidak lebih lama dibandingkan  yang dikehendakinya. Mereka 

mencoba membuat orang Mesir tetap bersekutu dengan mereka melalui 

pemberian melimpah berupa hasil negeri mereka, tidak saja untuk membeli 

perkenanan orang Mesir, namun  juga untuk memperlihatkan bahwa 

persahabatan dengan orang Mesir itu layak diupayakan: Mereka membawa 

minyak kepada Mesir. Namun orang Mesir, sesudah menerima suap itu, 

menghentikan persekutuan ini , dan orang Efraim tidak pernah 

diuntungkan oleh mereka. Oleum perdidit et operam – minyak maupun kerja 

keras hilanglah sudah. Inilah yang dinamakan menjaga angin, inilah yang 

disebut memperbanyak dusta dan pemusnahan. 

II. Dengan Yehuda juga Tuhan   berseteru, dan dengan Yakub, yang mencakup 

baik Efraim maupun Yehuda (ay. 3): TUHAN memiliki  perbantahan dengan 

Yehuda. Sebab meskipun beberapa waktu sebelumnya Yehuda memerintah 

bersama Tuhan  , dan bersikap setia bersama orang-orang kudus, namun 

sekarang ia mulai merosot akhlaknya. Atau, meskipun tetap dekat dengan 

keluarga Daud dan keluarga Harun, dan di dalam diri keduanya mereka tetap 

dekat dengan kovenan rajani dan imamat, namun mereka sama sekali tidak 

berada di pihak yang benar. Dengan keluarga Daud mereka memerintah 

bersama Tuhan  , dan dengan keluarga Harun mereka setia bersama orang-

orang kudus. Namun, dalam perkara-perkara lain Tuhan   memiliki  

perbantahan dengan mereka, dan akan menghukum mereka. Perhatikanlah, 

meskipun manusia benar dalam beberapa hal, dalam hal-hal utama, ini tidak 

akan membebaskan mereka dari perbaikan, dan sebab  itu tidak boleh 

membebaskan mereka dari teguran, atas hal-hal yang di dalamnya mereka 

berada di pihak yang salah. Ada sejumlah orang dari ketujuh jemaat Asia 

yang diperkenan dan dipuji Kristus. Sekalipun begitu Ia menambahkan, 

namun demikian Aku mencela engkau. Demikian pula halnya di sini. 

Meskipun keturunan Yakub merupakan umat yang dekat dengan Tuhan  , 

namun Ia akan menghukum mereka sesuai dengan jalan-jalan jahat yang di 

dalamnya mereka didapati, dan perbuatan-perbuatan jahat yang atasnya 

mereka didapati bersalah. Sebab Tuhan   melihat dosa bahkan dalam diri umat-

Nya sendiri, dan akan mengadakan perhitungan dengan mereka sebab nya. 

III. Sebagai keturunan Yakub, yang namanya mereka miliki (dan itu merupakan 

kehormatan mereka), baik Efraim maupun Yehuda diingatkan kepada bapa 

leluhur mereka itu tentang hal-hal luar biasa yang pernah dilakukannya dan 


 

566 

yang telah dilakukan Tuhan   baginya, supaya mereka semakin malu terhadap 

diri mereka sendiri sebab  sudah merosot dari leluhur yang begitu 

terkemuka, dan mencoreng keharuman nama yang begitu besar. Selain itu, 

mereka diingatkan kepada Yakub supaya mereka tergugah dan terdorong 

untuk kembali kepada Tuhan  , Tuhan   Yakub, bapa leluhur mereka, sambil 

berharap akan memperoleh perkenanan-Nya demi Yakub. Tuhan   menyebut 

umat ini Yakub (ay. 3), dengan mengancam akan menghukum mereka. 

namun  masakan Aku membiarkan mereka? Masakan nama yang terkasih itu 

dilupakan? 

1. Tiga hal mulia menyangkut Yakub sebagai pribadi dan Yakub sebagai 

umat diingatkan di sini, namun  melalui beberapa penggalan kisah singkat 

saja, sebab mereka dianggap sudah mengenal kisahnya: 

(1) Pergumulannya dengan Esau dalam kandungan: Di situ ia menipu 

saudaranya (ay. 4, KJV: ia memegang tumit saudaranya). Kita 

mendapati kisah ini dalam kitab Kejadian 25:26. Ini merupakan 

tindakan berani yang sudah terlihat sejak dini, dan upaya untuk 

mendapatkan keutamaan, suatu hasrat yang saleh untuk 

memperoleh hak kesulungan dalam kovenan. Maka dari itu, sudah 

sepantasnya Esau dicap sebagai orang cemar sebab  memandang 

rendah hak itu. Namun demikian, keturunan Yakub yang merosot, 

sebab  bergaul dengan bangsa-bangsa lain dan bersekutu dengan 

mereka, mencemarkan mahkota itu dan membuang kehormatan 

ini  ke dalam debu, kehormatan yang berusaha diraihnya 

dengan mulia itu. Pada saat itulah kekuasaan diserahkan kepada 

Yakub: Anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda. 

Pada saat itulah ia diakui Tuhan   sebagai kesayangan-Nya: Aku 

mengasihi Yakub, namun  membenci Esau. namun  keturunan Yakub, 

melalui dosa mereka, telah kehilangan baik kasih Tuhan   maupun ke-

kuasaan atas bangsa-bangsa sekitar mereka. 

(2) Pergumulan Yakub dengan malaikat. “Ingatlah bagaimana bapamu 

Yakub dalam kegagahannya bergumul dengan Tuhan  , kegagahan yang 

dimilikinya oleh karunia Tuhan  , yang tidak mengadakan perkara 

dengannya dalam kemahakuasaan-Nya, namun  menaruh perhatian 

kepadanya,” (Ayb. 23:6). Malaikat yang dengannya Yakub bergumul 

disebut Tuhan  , dan oleh sebab  itu dianggap sebagai Anak Tuhan  , Ma-

laikat Perjanjian. “Tuhan   bertindak sebagai petarung melawan Yakub 

sekaligus penolongnya. Ia menunjukkan kekuatan yang lebih besar 

sebagai penolongnya dibandingkan  sebagai petarung melawannya. Ia 

Kitab Hosea 12:2-7 

 

567 

seakan-akan bertarung melawan Yakub dengan tangan kiri, dan 

bertarung baginya dengan tangan kanan, dan mengerahkan 

kekuatan yang lebih besar pada tangan kanan-Nya.” Demikian 

menurut Dr. Pocock. Penyelenggaraan Tuhan   bertempur melawan dia 

saat  ia menghadapi bahaya demi bahaya dalam perjalanan pulang. 

namun  anugerah Tuhan   memampukannya untuk meneruskan 

perjalanannya dengan gembira. Dan, saat  imannya yang bertindak 

berdasar  janji ilahi yang dibuat baginya itu berhasil mengatasi 

segala ketakutannya yang timbul dari tindakan ilahi yang melawan 

dia, pada saat itulah ia dalam kegagahannya bergumul dengan Tuhan  . 

namun  , perkataan ini terutama merujuk kepada doanya memo-

hon kelepasan dari Esau, dan juga meminta berkat: Ia bergumul 

dengan Malaikat dan menang, sebab ia menangis dan memohon belas 

kasihan. Di sini terlihat perpaduan antara keberanian yang sangat 

besar dan kelembutan yang luar biasa, sebab Yakub bergumul 

seperti seorang kesatria namun menangis seperti anak kecil. Perhati-

kanlah, doa dan air mata merupakan senjata yang telah digunakan 

orang-orang kudus untuk memperoleh kemenangan yang paling 

gemilang. Demikianlah Yakub mulai dari saat itu menjadi Israel – 

raja yang memerintah bersama Tuhan  . Keturunannya disebut Israel, 

namun mereka tidak pantas menyandang nama itu, sebab mereka 

telah kehilangan persekutuan mereka dengan Tuhan  , dan bagian 

mereka di dalam Dia, dengan memberontak dari kewajiban mereka 

terhadap-Nya. 

(3) Perjumpaan Yakub dengan Tuhan   di Betel: Di Betel ia bertemu dengan 

Tuhan  , dan di sanalah Dia berfirman kepadanya (KJV: di sanalah Dia 

berfirman kepada kita). Tuhan   pertama kali berjumpa dengannya di 

Betel, saat  ia dalam perjalanan menuju ke Padan-Aram (Kej. 

28:10), dan kedua kalinya jsesudah  ia kembali dari sana (Kej. 35:9 

dst.). Ada kemungkinan bahwa kata ini merujuk baik kepada Yakub 

maupun kepada Nabi Hosea, sebab dalam diri keduanya Tuhan   

berbicara kepada Yakub, dan memperbarui kovenan dengannya. Dan 

sang nabi pun boleh saja berkata, di sanalah Dia berfirman kepada 

kita yang yaitu  keturunan Yakub, sebab dalam dua kesempatan 

Tuhan   berbicara kepada Yakub di Betel, Ia juga berbicara dengannya 

menyangkut keturunannya. Keturunanmu akan menjadi seperti debu 

tanah banyaknya (Kej. 28:14), dan negeri ini akan Kuberikan kepada 

keturunanmu (Kej. 35:12). Dengan demikian, Tuhan   pada saat itu 

mengadakan kovenan dengan Yakub dan juga dengan keturunannya 


 

568 

sesudahnya. Nah, sudah sepatutnya mereka ditegur dengan hal ini. 

Sebab di tempat yang oleh Yakub, bapa leluhur mereka, dinamai 

Betel – rumah Tuhan  , untuk mengenang persekutuan yang dialaminya 

di sana dengan Tuhan  , di situ mereka justru mendirikan salah satu 

patung anak lembu emas, dan menyembahnya. Demikianlah mereka 

mengubah Betel itu menjadi Bet-Awen – rumah kedurjanaan. Di sana 

Tuhan   berfirman kepada mereka tentang janji-janji yang luar biasa 

besar dan berharga, yang telah mereka pandang hina sehingga 

mereka kehilangan manfaatnya. 

2. Dari kisah-kisah tentang Yakub ini ditarik dua kesimpulan, untuk 

dijadikan pedoman bagi keturunannya: 

(1) Di sini ada pengetahuan yang diperoleh. Dari apa yang berlangsung 

antara Tuhan   dan Yakub, kita dapat mengetahui bahwa TUHAN, Tuhan   

semesta alam, yaitu  Tuhan   Israel. Dialah Tuhan   Yakub, dan ini 

merupakan peringatan akan nama-Nya untuk seluruh keturunan 

Yakub (ay. 6). Hal ini semakin mempermalukan orang-orang yang 

melupakan peringatan dalam jemaat mereka, yang meninggalkan 

Tuhan   nenek moyang mereka, dan menukar TUHAN, Tuhan   semesta 

alam dengan para Baal. Perhatikanlah, yang dipandang sebagai umat 

Tuhan   hanyalah orang-orang yang memelihara peringatan akan Tuhan  , 

peringatan akan diri-Nya yang telah ditetapkan-Nya sendiri, yang 

melaluinya Ia menyatakan diri-Nya dan ingin agar kita mengingat-

Nya. Di sini ada dua peringatan akan Tuhan  , yang melaluinya Ia 

dibedakan dari semua yang lain, dan harus diakui dan dipuja oleh 

kita. 

[1] Kata awal dalam nama-Nya menandakan keberadaan diri-Nya. 

Dialah Yehovah, banyak kesamaannya dengan AKU yaitu  AKU, 

sama dengan yang sudah ada dan yang ada dan yang akan 

datang. Dia tidak terbatas, kekal, dan tidak berubah. Yehovah 

yaitu  nama-Nya, nama-Nya yang istimewa. 

[2] Kata akhir dalam nama-Nya menandakan kekuasaan-Nya atas 

segala sesuatu: Ia yaitu  Tuhan   semesta alam, dan seluruh bala 

tentara sorga dan bumi siap menerima perintah-Nya. Ia memakai 

mereka seperti yang dikehendaki-Nya. Yakub melihat Mahanaim 

– dua bala tentara Tuhan  , sekitar waktu saat  ia bergulat dengan 

malaikat (Kej. 32:1-2). Dengan demikian, ia pun mulai menyebut 

Tuhan   sebagai Tuhan   semesta alam, dan meneruskannya kepada 

kita sebagai peringatan akan nama-Nya. Semua nama, gelar, dan 

Kitab Hosea 12:2-7 

 

569 

sifat Tuhan   merupakan peringatan tentang diri-Nya. Tidak 

diperlukan gambar atau patung untuk itu. Dan apa yang 

merupakan penyingkapan Tuhan   kepada satu orang menjadi 

peringatan akan diri-Nya bagi banyak orang, bahkan bagi semua 

angkatan. 

(2) Di sini ada imbauan yang harus didengarkan (ay. 7). “Bukankah 

benar bahwa Yakub bapa leluhurmu telah berjumpa dengan TUHAN, 

Tuhan   semesta alam, dan bukankah ini masih menjadi peringatan 

akan Dia?” Kalau begitu, 

[1] Biarlah orang-orang yang telah tersesat jauh dari Tuhan   kembali 

bertobat kepada-Nya: Engkau ini harus berbalik kepada Tuhan  mu. 

Dia yang merupakan Tuhan   Yakub yaitu  Tuhan   Israel, Tuhan  mu. 

Terhadap Dialah engkau telah memberontak dengan jahat dan 

tidak sepantasnya. Oleh sebab itu berbaliklah kepada-Nya melalui 

pertobatan dan iman. Berpalinglah kepada Dia sebagai milikmu, 

untuk mengasihi-Nya, menaati-Nya, dan bergantung kepada-Nya. 

[2] Biarlah orang-orang yang berbalik kepada-Nya berjalan bersama 

Dia dalam segala kesalehan dan perilaku yang kudus: 

“Peliharalah kasih setia dan hukum, kasih setia dalam 

meringankan beban orang-orang yang miskin dan menderita, 

dan hukum dalam membalaskan kepada semua orang apa yang 

pantas mereka dapatkan. Berbuat baiklah kepada semua orang, 

dan jangan berbuat jahat kepada siapa pun. Peliharalah 

kesalehan dan hukum” (demikian ayat itu bisa dibaca), “hiduplah 

dengan adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini. 

Bersikaplah saleh dan tulus. Janganlah melakukan semuanya ini 

hanya sesekali, namun  lakukanlah itu dengan penuh perhatian 

dan terus-menerus, dan dengan penuh rasa tanggung jawab.” 

[3] Biarlah orang-orang yang berjalan bersama Tuhan   terdorong 

untuk menjalani hidup dengan bergantung kepada-Nya: 

Nantikanlah Tuhan  mu senantiasa, sambil berharap dengan 

percaya untuk menerima dari-Nya segala pertolongan dan 

persediaan yang kaubutuhkan.” Orang-orang yang menjalani 

hidup dengan mematuhi Tuhan  , akan menjalani kehidupan yang 

penuh keyakinan dan penghiburan dalam Dia, asal saja bukan 

sebab  kesalahan mereka sendiri. Biarlah mata kita tetap terarah 

kepada TUHAN. Hendaklah kita menjaga rasa aman yang kudus 

dan pikiran yang tenang di bawah perlindungan kuasa ilahi dan 


 

570 

naungan perkenanan ilahi, sambil memandang pada 

ketidakpastian tanpa rasa khawatir, dan dengan iman memelihara 

roh kita agar tetap sabar dan tenang. Inilah makna menantikan 

Tuhan   sebagai Tuhan   kita dalam kovenan, dan hal ini harus kita 

lakukan senantiasa. 

Teguran bagi Dosa; Hukuman Diancamkan; 

Peringatan akan Kasih Setia Ilahi 

(12:8-15) 

8 Sama seperti Kanaan, dengan neraca palsu di tangannya, dan suka memeras, 9 

berkatalah Efraim: “Bukankah aku telah menjadi kaya, telah mendapat harta benda 

bagiku! namun  segala hasil jerih payahku tidak mendatangkan kesalahan yang merupakan 

dosa bagiku.” 10 namun  Aku yaitu  TUHAN, Tuhan  mu sejak di tanah Mesir; Aku masih mau 

membuat engkau diam kembali di kemah-kemah seperti di hari-hari pertemuan raya. 11 

Aku berbicara kepada para nabi dan banyak kali memberi penglihatan dan memberi per-

umpamaan dengan perantaraan para nabi. 12 Bila di Gilead ada kejahatan, maka mereka 

menjadi kesia-siaan belaka; di Gilgal mereka mempersembahkan lembu-lembu jantan, 

maka mezbah-mezbah mereka juga menjadi seperti timbunan batu di alur-alur ladang. 13 

Yakub melarikan diri ke tanah Aram, dan Israel memperhambakan diri untuk mendapat 

isteri, ya, untuk mendapat isteri ia menjadi gembala. 14 Israel dituntun oleh TUHAN keluar 

dari Mesir dengan perantaraan seorang nabi, ya, ia dijaga oleh seorang nabi. 15 Efraim 

telah menimbulkan sakit hati-Nya secara pahit, maka Tuhannya akan membiarkan hutang 

darahnya menimpa dia, dan akan membalas celanya kepadanya. 

Dalam ayat-ayat ini bercampur baur, 

I. Teguran-teguran terhadap dosa. saat  Tuhan   tampil untuk beperkara 

dengan suatu bangsa, supaya Ia dapat memperlihatkan kebenaran-Nya 

sendiri, Ia juga akan memperlihatkan ketidakbenaran mereka. Efraim 

dipanggil untuk kembali kepada Tuhan  nya dan memelihara hukum (ay. 7). 

Nah, untuk menunjukkan bahwa Efraim membutuhkan panggilan itu, ia 

didakwa telah berpaling dari Tuhan  nya melalui penyembahan berhala dan 

telah melanggar hukum-hukum keadilan serta penghakiman. 

1. Efraim di sini didakwa atas ketidakadilan yang bertentangan dengan 

perintah-perintah pada loh batu kedua (ay. 8-9). Amatilah di sini, 

(1) Dosa apa yang didakwakan kepadanya: Ia seorang saudagar (ay. 8, 

KJV). Dalam terjemahan yang agak luas dikatakan, ia yaitu  Kanaan, 

atau seorang Kanaan, tidak layak digolongkan ke dalam Yakub dan 

Israel, dan pantas dibuang dengan kutukan dari negeri yang baik ini, 

seperti halnya orang Kanaan (Lihat Am. 9:7). namun  , adakalanya 

Kanaan berarti seorang saudagar, dan oleh sebab itu besar 

kemungkinan itulah artinya di sini, saat  Efraim didakwa berlaku 

Kitab Hosea 12:2-7 

 

571 

curang dalam jual beli. Meskipun Tuhan   telah memberi umat-Nya 

sebuah negeri yang berlimpah susu dan madu, Ia tidak melarang 

mereka untuk memperkaya diri dengan berdagang. Dan mereka 

memang menggantikan orang Kanaan dalam berdagang seperti juga 

dalam bertani. Mereka mengisap kelimpahan laut dan harta yang 

terpendam di dalam pasir (Ul. 33:19). Dan, andai kata mereka yaitu  

saudagar-saudagar yang jujur, itu sama sekali tidak akan menjadi 

cela bagi mereka, melainkan kehormatan dan berkat. Namun, Efraim 

yaitu  saudagar seperti orang Kanaan, yang jujur hanya kalau 

diawasi, namun  kalau bisa, mereka akan menipu semua orang yang 

berurusan dengan mereka. Itulah yang dilakukan Efraim. Ia menipu 

dan dengan demikian menindas. Perhatikanlah, selain penindasan 

melalui kecurangan, ada juga penindasan dengan paksa. Bukan 

hanya para raja, penguasa, dan tuan tanah yang menindas rakyat, 

penyewa, dan hamba-hamba mereka. Para saudagar dan pedagang 

pun acapkali bersalah sebab  menindas orang-orang yang berurusan 

dengan mereka, saat  mereka memperdaya orang-orang yang tidak 

tahu-menahu itu, atau memanfaatkan kebutuhan mereka, dengan 

memasang harga tinggi. Atau mereka bertindak keras dan kejam 

dalam menagih utang dari orang-orang itu. Efraim menipu, 

[1] Dengan sangat lihai dan licik: Neraca palsu ada di tangannya. Ia 

menggunakan neraca dan menjual barang dagangannya menurut 

berat dan ukurannya, seolah-olah ia hendak melakukannya 

dengan sangat tepat. Namun, neraca itu palsu belaka, dengan 

berat palsu dan ukuran palsu. Dan dengan demikian, dengan 

berpura-pura bertindak benar, ia justru melakukan kesalahan 

terbesar. Perhatikanlah, Tuhan   mengawasi para saudagar dan 

pedagang, saat  mereka menimbang barang dagangan mereka 

dan membayarkan uang mereka, apakah mereka berlaku jujur 

atau curang. Ia mengamati neraca macam apa yang ada di tangan 

mereka dan bagaimana mereka memegangnya. Dan, meskipun 

orang-orang yang berjual beli dengan mereka mungkin tidak 

menyadari ketangkasan tangan yang membuat neraca itu 

menjadi neraca palsu, namun Tuhan   melihatnya, dan 

mengetahuinya. Oleh akal manusia, perdagangan dijadikan 

sebagai sesuatu yang rahasia, namun sungguh disayangkan 

bahwa oleh dosa manusia perdagangan dijadikan sebagai rahasia 

kedurhakaan. 


 

572 

[2] Dengan perasaan yang sangat senang dan bangga: Ia suka 

memeras. Memeras itu sendiri merupakan tindakan yang sudah 

buruk, namun  suka memeras yaitu  tindakan yang jauh lebih 

buruk lagi. Hati nuraninya tidak menahan atau menegurnya atas 

tindakannya itu, seperti yang seharusnya. Seandainya hati 

nuraninya betul-betul menegur dia, maka meskipun melakukan 

dosa itu, ia tidak akan bisa menikmatinya. namun  kebobrokannya 

begitu kuat, dan sudah begitu menang atas nuraninya, hingga ia 

tidak saja menyukai keuntungan yang diperolehnya lewat 

pemerasan itu, namun  juga suka memeras. Ia berbuat dosa demi 

dosa itu sendiri, dan sangat senang kalau berhasil mengakali dan 

memperdaya orang-orang yang tidak merasa curiga kepadanya. 

(2) Bagaimana Efraim membenarkan dirinya sendiri dalam dosa ini (ay. 

9). Orang-orang fasik selalu bisa membela diri saat  diberi tahu 

tentang kesalahan-kesalahan mereka, dengan mengalihkan 

pembicaraan pada satu atau lain hal yang remeh-temeh untuk 

mengelak dari firman yang menyatakan kesalahan mereka. Efraim 

didakwa melakukan penipuan bersama. Sekarang lihatlah apa 

pembelaannya terhadap dakwaan itu. Ia memang tidak menyangkal 

dakwaan itu, tidak pula menyatakan diri tidak bersalah, namun ia 

juga tidak mengakuinya dengan penuh penyesalan dan memohon 

pengampunan. Sebaliknya, ia berkeras membenarkan dirinya 

sendiri. Kalaupun benar bahwa ia menggunakan neraca palsu, 

namun, 

[1] Ia membela diri bahwa ia memperoleh harta benda yang banyak 

dengannya. Biarkan saja sang nabi berbicara sesuka hati tentang 

kecurangannya, tentang dosa dari kecurangan itu, dan tentang 

kutuk Tuhan   yang menyertainya. Ia tidak akan dapat diyakinkan 

bahwa kelakuan itu yaitu  sesuatu yang mencelakakan atau 

membahayakan, sebab yang pasti ia menjadi makmur dengan 

melakukannya: “Bukankah aku telah menjadi kaya, telah 

mendapat harta benda bagiku. Apa pun yang engkau katakan 

tentangnya, aku telah memperoleh penghasilan yang baik 

darinya.” Perhatikanlah, hati yang bersifat kedagingan acapkali 

bersikeras memandang baik cara-cara mereka yang jahat oleh 

sebab  kemakmuran dan keberhasilan duniawi yang mereka 

peroleh dengan cara-cara itu. Namun, ini sangatlah keliru. Setiap 

kata yang diucapkan Efraim di sini menyatakan kebodohannya.  

Kitab Hosea 12:2-7 

 

573 

Pertama, sungguh bodoh menyebut kekayaan dunia ini 

sebagai harta yang tetap, sebab kekayaan itu yaitu  sesuatu yang 

akan lenyap (Ams. 23:5).  

Kedua, sungguh bodoh menganggap bahwa kita memiliki 

kekayaan itu sebab  diri kita sendiri, dan berkata (sebagaimana 

sebagian penafsir membacanya), aku telah menjadikan diriku 

kaya. Harta yang kumiliki ini semata-mata kuperoleh berkat 

kecerdikan dan ketekunanku – aku telah mendapat harta benda, 

kekuasaanku dan  kekuatan tangankulah yang membuat aku 

memperoleh kekayaan ini.  

Ketiga, sungguh bodoh menganggap bahwa apa yang kita 

miliki yaitu  untuk diri kita sendiri. Aku telah mendapat harta 

benda bagiku, seolah-olah kita memperolehnya untuk kita 

gunakan bagi keperluan dan keuntungan kita sendiri, padahal 

harta itu dipercayakan kepada kita, hanya sebagai pengurus.  

Keempat, sungguh bodoh menganggap bahwa kekayaan 

yaitu  hal untuk dimegahkan, dan berkata dengan penuh 

kegirangan, aku telah menjadi kaya. Kekayaan bukanlah 

kehormatan bagi jiwa, bukan sesuatu yang khas dimiliki orang-

orang terbaik, bukan pula sesuatu yang pasti bagi kita. Oleh sebab 

itu, janganlah orang kaya bermegah sebab  kekayaannya (Yak. 1:9-

10).  

Kelima, sungguh bodoh menyangka bahwa menjadi kaya 

dengan menempuh jalan dosa membuat kita tidak bersalah, atau 

akan membuat kita aman, atau bisa membuat kita tenang, di 

jalan dosa itu. Sebab orang bebal akan dibinasakan dan 

diperdaya oleh kemakmurannya (Lihat Yes. 47:10 dan Ams. 1:32, 

KJV).  

[2] Efraim membela diri bahwa ia telah menjaga nama baiknya. Sudah 

biasa bahwa orang-orang berdosa, saat  ditegur dengan 

sepantasnya oleh hamba-hamba Tuhan, mencari dukungan dari 

sesama mereka. Dan sebab  orang-orang itu tidak mengetahui 

keburukan mereka, atau tidak mau mengatakan apa-apa, atau 

menganggap baik hal buruk yang didakwakan kepada mereka 

oleh para nabi, maka mereka akan menentang orang-orang yang 

menegur mereka: Segala hasil jerih payahku tidak mendatangkan 

kesalahan yang merupakan dosa bagiku, kata Efraim. 

Perhatikanlah, hati yang bersifat kedagingan cenderung 

memandang baik diri sendiri berdasar  citra diri mereka yang 


 

574 

baik di antara sesama mereka. Efraim merasa sangat aman. 

Sebab,  

Pertama, semua tetangganya mengenal dia sebagai orang 

yang rajin dalam pekerjaannya. Mereka memperhatikan segala 

hasil jerih payahnya, dan memuji dia sebab nya. Orang 

menyanjungnya, sebab  ia berbuat baik terhadap dirinya sendiri .  

Kedua, tidak seorang pun dari antara mereka yang 

mengetahui bahwa Efraim berlaku curang dalam pekerjaannya. 

Ia bertindak dengan begitu cerdik hingga tidak seorang pun 

dapat mengatakan hal sebaliknya selain bahwa ia bertindak 

jujur. sebab  bisa jadi, 

1. Efraim menutup-nutupi kecurangannya, sehingga tidak ada 

yang mengetahuinya: “Kesalahan apa pun yang ada padanya, 

tidak akan mereka temukan.” Seolah-olah tidak ada 

kesalahan yang menyulut murka Tuhan  , dan membinasakan 

jiwa, selain kesalahan yang terbuka dan menjadi aib di mata 

semua orang. Apa untungnya bagi kita bila manusia tidak 

menemukan kejahatan dalam diri kita, namun Tuhan   mene-

mukan banyak sekali kejahatan pada kita, dan akan 

menghakimi setiap perbuatan rahasia, bahkan setiap 

kecurangan yang dirahasiakan? Atau, 

2. Efraim memaklumi kecurangan itu, supaya tidak seorang pun 

menyalahkannya: “Mereka tidak akan menemukan kesalahan 

apa pun yang merupakan dosa bagiku. Di sini tidak ada 

sesuatu yang sangat buruk, tidak ada hal lain selain sesuatu 

yang sangat bisa dimaklumi. Hanya ada beberapa dosa kecil, 

dosa-dosa yang tidak penting untuk diperbincangkan.” Me-

reka menyangka bahwa Tuhan   tidak akan mempermasalahkan 

dosa-dosa itu sebab  mereka tidak mempermasalahkannya. Ini 

hanyalah kesalahan yang sudah lazim, sudah menjadi 

kebiasaan, dan semua orang melakukannya. Kesalahan itu 

menyenangkan, menguntungkan, dan mereka beranggapan 

bahwa kesalahan ini bukanlah dosa. Tidak seorang pun akan 

memandang buruk diri mereka sebab nya. namun  yang dilihat 

Tuhan   bukanlah seperti yang dilihat manusia. Ia tidak 

menghakimi seperti manusia menghakimi. 

2. Efraim di sini didakwa atas penyembahan berhala, yang bertentangan 

dengan perintah-perintah pada loh batu pertama. Ia didakwa atas 

Kitab Hosea 12:2-7 

 

575 

kesalahan yang secara khusus merupakan kesia-siaan, yaitu mendirikan 

dan menyembah patung-patung, yang merupakan kesia-siaan (ay. 12): 

Mereka menjadi kesia-siaan belaka. Mereka tidak mendatangkan 

keuntungan, namun  menipu. Sekarang sang nabi menyebut dua tempat 

yang sudah terkenal sebab  penyembahan berhala: 

(1) Gilead yang berada di seberang sungai Yordan, yang sebelumnya 

telah dicap sebagai kota penjahat (6:8): Adakah kejahatan di Gilead? 

(ay. 12, KJV). Hal ini patut dipertanyakan, dan patut diratapi dengan 

sedih. Astaga! Kejahatan di Gilead? Penyembahan berhala di sana? 

Gilead yaitu  negeri yang subur dan menyenangkan, menyenangkan 

sampai dijadikan pepatah (Yer. 22:6), lantas sejahat itukah ia 

membalas Tuhan? Gilead merupakan daerah perbatasan, dan sangat 

rentan diserang pihak musuh, oleh sebab itu sangat membutuhkan 

perlindungan ilahi. Astaga! Dan sekalipun demikian ia melemparkan 

diri keluar dari perlindungan itu? Adakah kejahatan di Gilead? Ada, 

(2) Begitu pula di Gilgal. Di sana mereka mempersembahkan lembu-

lembu jantan (9:15), dan di sana mezbah-mezbah yang telah mereka 

dirikan, entah bagi dewa-dewa asing atau sebagai perlawanan 

terhadap mezbah yang telah ditentukan Tuhan   sendiri, begitu banyak 

seperti timbunan batu di alur-alur ladang yang akan ditanami benih 

(8:11). Apakah hanya di Gilead ada kejahatan? Begitulah menurut se-

bagian penafsir. Apakah hanya di tempat-tempat terpencil di negeri 

itu orang begitu percaya kepada takhayul, di mana mereka 

berbatasan dengan negeri-negeri lain? Tidak. Penduduk Gilgal pun 

sama buruknya. Di Gilead Tuhan   melindungi Yakub bapa leluhur 

mereka (yang sedang dibicarakan-Nya saat ini) dari kegeraman 

Laban. Masakan di sana kamu mau melakukan kejahatan? 

II.  Di sini ada ancaman-ancaman murka sebab  dosa. Ada sebagian penafsir 

yang mengartikannya sebagai berikut (ay. 10), Aku akan membuat engkau 

diam kembali di kemah-kemah seperti di hari-hari yang telah ditetapkan. 

Artinya, Aku akan membawamu ke dalam keadaan seperti yang dialami 

orang Israel saat  mereka tinggal di kemah-kemah dan mengembara 

selama empat puluh tahun. Itulah waktu yang telah ditetapkan di padang 

gurun. Efraim lupa bahwa Tuhan   membawanya keluar dari Mesir dan 

mendidiknya sehingga menjadi seperti sekarang. Ia membanggakan kekaya-

annya, dan menggunakan cara-cara penuh dosa untuk memperbanyak 

kekayaan itu. Oleh sebab itu, Tuhan   mengancam akan membawanya ke dalam 

keadaan berkemah lagi, keadaan yang serba miskin, hina, terlantar, dan 


 

576 

tidak menetap. Perhatikanlah, saat  manusia dengan dosa-dosa mereka 

telah mengubah kemah mereka menjadi rumah, adillah bagi Tuhan   untuk 

mengubah rumah mereka menjadi kemah kembali melalui penghakiman-

penghakiman-Nya. Apa pun itu, yang pasti ini merupakan ancaman (ay. 15), 

Efraim telah menimbulkan sakit hati-Nya secara pahit. Lihatlah betapa 

manusia tertipu dalam menilai diri sendiri, dan bagaimana mereka suatu 

hari nanti akan disadarkan. Efraim menganggap bahwa tidak ada kesalahan 

dalam dirinya yang pantas disebut dosa (ay. 9). Namun Tuhan   berkata 

kepadanya bahwa dalam dirinya ada  dosa, dan akan didapati demikian 

jika  ia tidak bertobat dan mereformasi diri. Sebab, 

1. Kesalahan itu luar biasa menyakitkan hati Tuhan  nya: Efraim telah 

menimbulkan sakit hati-Nya secara pahit dengan kesalahan-

kesalahannya, yang begitu tidak disukai Tuhan  , dan baginya pun akan 

menjadi kepahitan pada akhirnya. Ia begitu degil sebab  sengaja berdosa 

atas sepengetahuan dan kesadarannya sendiri, sehingga siapa pun dapat 

melihat dan berkata bahwa ia memang berencana menimbulkan sakit 

hati Tuhan   dengan sejadi-jadinya. 

2. Kesalahan itu pasti akan menghancurkan dirinya sendiri. Apa yang 

menimbulkan sakit hati Tuhan  , dan menyulut api murka-Nya, tidak bisa 

tidak pasti akan menghancurkan dirinya sendiri. Oleh sebab itu, 

(1) Tuhan   akan mengambil hidupnya yang sudah terhilang itu: Tuhannya 

akan membiarkan hutang darahnya menimpa dia. Artinya, Ia tidak 

akan menganggap Efraim tidak bersalah, namun  akan menjatuhkan ke 

atasnya maut yang merupakan upah dosa. Dia akan menanggung 

sendiri darahnya (2Sam. 1:16), sebab kesalahannya sendiri telah ber-

saksi melawan dia dan ia sendirilah yang akan menanggungnya. 

Perhatikanlah, jika  orang berdosa binasa, ia harus menanggung 

sendiri darahnya. 

(2) Tuhan   akan mengambil kehormatannya yang sudah terhilang itu: 

Tuhannya akan membalas celanya kepadanya. Tuhan   yaitu  

Tuhannya. Dengan penyembahan berhala dan dosa-dosa lain, ia telah 

mencela Tuhan dan tidak memberi  kehormatan kepada-Nya, 

serta kepada nama dan keluarganya. Ia juga telah memberi peluang 

kepada orang-orang lain untuk mencelanya. Sekarang Tuhan   akan 

membalas cela itu ke atasnya, sesuai firman yang telah disampaikan-

Nya, bahwa siapa yang menghina Dia, akan dipandang rendah. 

Perhatikanlah, dosa-dosa yang memalukan akan mendapat hukuman 

yang memalukan pula. Jika Efraim menghina Tuhan  nya, ia akan begitu 

Kitab Hosea 12:2-7 

 

577 

direndahkan hingga semua bangsa tetangganya akan memandang 

hina dirinya. 

III. Di sini ada peringatan akan belas kasih Tuhan   pada masa lampau, yang 

disampaikan untuk menyalahkan mereka atas sikap mereka yang hina dan 

tidak tahu berterima kasih sebab  memberontak terhadap-Nya. Biarlah 

muka mereka menjadi merah padam saat mengingat, 

1. Bahwa Tuhan   telah mengangkat mereka dari kehinaan. saat  Efraim 

telah menjadi kaya, dan membanggakan hal itu, ia melupakan hal yang 

telah diwajibkan Tuhan   (supaya ia tidak melupakannya) untuk diakui 

setiap tahun (Ul. 26:5), bapaku dahulu seorang Aram, seorang 

pengembara. namun  di sini Tuhan   mengingatkan mereka akan hal itu (ay. 

13). Biarlah mereka mengingat, bukan saja kehormatan Yakub, bapa 

leluhur mereka, betapa ia seorang raja agung yang memerintah bersama 

Tuhan   (ay. 4), kehormatan yang tidak menjadi bagian mereka selama 

mereka memberontak terhadap Tuhan  , melainkan juga betapa ia seorang 

hamba yang miskin bagi Laban. Hal ini cukup untuk merendahkan hati 

orang-orang yang membusungkan dada sebab  kekayaan yang telah 

mereka tumpuk. Yakub melarikan diri ke tanah Aram untuk menghindari 

saudaranya yang mendendam, dan di sana ia memperhambakan diri ke-

pada seorang paman yang tamak demi mendapat isteri, ya, untuk 

mendapat isteri ia menjadi gembala, sebab ia tidak memiliki harta benda 

untuk dijadikan mahar. Yakub pada waktu itu yaitu  orang yang miskin, 

rendah, dan seorang pelarian. Oleh sebab  itu keturunannya tidak boleh 

sombong. Ia seorang yang sederhana, tinggal di kemah, dan menggem-

balakan domba. Itulah sebabnya neraca palsu tidak pantas ada pada 

mereka. Ia memperhambakan diri untuk mendapat isteri yang bukan 

orang Kanaan, tidak seperti istri-istri Esau. Oleh sebab itu, sungguh 

memalukan jika  mereka merosot menjadi seperti orang Kanaan, dan 

berbaur dengan bangsa-bangsa lain. Tuhan   secara ajaib memelihara 

Yakub dalam pelariannya dan juga dalam pengabdiannya, sehingga ia 

beranak pinak sampai banyak sekali. Dan dari akar di tanah kering itulah 

tumbuh sebuah bangsa yang termasyhur, yang menyandang namanya. 

Hal ini mengagungkan kebaikan Tuhan  , baik kepada Yakub maupun 

kepada mereka, dan membuat mereka menanggung noda sebab  telah 

bersikap hina dan tidak tahu berterima kasih kepada Tuhan   yang sudah 

mendirikan bangsa mereka dan sangat berjasa bagi mereka. 

2. Bahwa Tuhan   telah menyelamatkan mereka dari kesengsaraan, telah 

mengangkat mereka pada keadaan yang sekarang, bukan saja dari 


 

578 

kemiskinan, melainkan juga dari perhambaan (ay. 14). Hal ini membuat 

mereka terikat kewajiban yang semakin kuat untuk melayani Dia, dan 

terkena kesalahan yang bahkan lebih berat lagi sebab  telah melayani 

Tuhan  -Tuhan   lain.  

(1) Tuhan   menuntun Israel keluar dari Mesir dengan tujuan supaya 

mereka dapat melayani Dia. Dan dengan menebus mereka dari 

perhambaan, Ia mendapat hak khusus atas mereka dan pelayanan 

mereka. 

(2) Tuhan   memelihara mereka, seperti domba dipelihara dengan penuh 

perhatian oleh sang gembala. Ia memelihara mereka dari kegeraman 

Firaun di laut, bahkan di Laut Teberau, melindungi mereka dari 

segala bahaya di padang gurun, dan menyediakan semua kebutuhan 

mereka. 

(3) Tuhan   melakukan hal ini dengan perantaraan seorang nabi, yakni 

Musa, yang meskipun disebut raja di Yesyurun (Ul. 33:5), namun 

bertindak bagi Israel sebagai seorang nabi, melalui bimbingan Tuhan   

dan kuasa firman-Nya. Lambang wewenangnya bukanlah tongkat 

kerajaan, melainkan tongkat Tuhan  . Dengan tongkat itulah ia 

mendatangkan baik tulah-tulah di Mesir maupun berkat-berkat bagi 

Israel. Sebagai nabi, Musa melambangkan Kristus (Kis. 3:22). Dan 

melalui Kristus sebagai nabilah kita dibawa keluar dari Mesir, yang 

melambangkan dosa, dan dari Iblis oleh kuasa kebenaran-Nya. Nah, 

hal ini menunjukkan betapa tidak berharga dan tidak berterima 

kasihnya umat ini. 

[1] Dalam menolak Tuhan   mereka, yang telah membawa mereka keluar 

dari Mesir. Dalam  bagi sepuluh perintah Tuhan  , 

pernyataan itu disebut secara khusus sebagai alasan untuk 

perintah yang pertama, yaitu mengapa pada mereka tidak boleh 

ada Tuhan   lain di hadapan-Nya. 

[2] Dalam memandang rendah dan menganiaya nabi-nabi-Nya, yang 

seharusnya mereka kasihi dan hargai. Mereka juga seharusnya 

berusaha memenuhi tujuan Tuhan   dalam mengutus para nabi itu, 

demi seorang nabi yang melaluinya Tuhan   telah membawa 

mereka keluar dari Mesir dan memelihara mereka di padang 

gurun. Perhatikanlah, keuntungan yang telah kita dapatkan dari 

firman Tuhan   akan sangat memperparah dosa dan kebodohan kita 

jika  kita meremehkan firman Tuhan  . 

Kitab Hosea 12:2-7 

 

579 

3. Bahwa Tuhan   telah memperhatikan pendidikan mereka selagi mereka 

bertumbuh dewasa. Contoh kebaikan Tuhan   ini kita dapati dalam ayat 11. 

Sama seperti dengan perantaraan seorang nabi Ia membebaskan 

mereka, demikian juga dengan perantaraan para nabi Ia masih terus 

berbicara kepada mereka. Manusia yang dibentuk dari tanah, juga diberi 

makan dari hasil tanah. Demikian pula bangsa itu, yang dibentuk melalui 

nubuat, juga diberi makan dan diajar melalui nubuat. Mulai dari kitab-

kitab Musa dan kemudian segala kitab nabi-nabi dari masa ke masa 

dalam sejarah jemaat itu, kita mendapati bahwa sepanjang masa itu 

wahyu ilahi menjadi pembimbing mereka. 

(1) Ada sejumlah orang yang dibangkitkan sebagai nabi-nabi di antara 

mereka (Am. 2:11), secara silih berganti, dan hampir selalu ada Roh 

nubuatan di antara mereka, mulai dari Musa sampai Maleakhi.   

(2) Nabi-nabi ini yaitu  para pelihat. Mereka mendapat penglihatan dan 

mimpi, yang di dalamnya Tuhan   menyingkapkan kehendak-Nya 

kepada mereka secara langsung, dengan jaminan penuh bahwa 

itulah kehendak-Nya (Bil. 12:6). 

(3) Penglihatan-penglihatan ini banyak kali terjadi. Tuhan   tidak saja 

berbicara satu kali, bahkan dua kali, namun  acapkali. Jika sebuah 

penglihatan tidak dihiraukan, maka Ia memberi  penglihatan lain. 

Para nabi menerima berbagai penglihatan, dan kerap kali 

pengulangan dari penglihatan-penglihatan yang sama. 

(4) Tuhan   berbicara kepada mereka dengan perantaraan para nabi. Apa 

yang mereka terima dari Tuhan, mereka teruskan dengan jelas dan 

tepat kepada umat. Umat Israel di gunung Sinai memohon agar Tuhan   

berbicara kepada mereka melalui manusia seperti mereka, dan 

demikianlah yang diperbuat-Nya. 

(5) saat  berbicara kepada mereka melalui para nabi, Tuhan   memberi 

perumpamaan, supaya pesan yang dikirimkan-Nya melalui para nabi 

itu dapat dimengerti, lebih menyentuh, dan lebih besar 

kemungkinannya untuk diingat. Penglihatan-penglihatan yang 

mereka lihat acapkali berupa perumpamaan, dan ucapan-ucapan 

mereka dihiasi dengan ibarat kata yang sangat mengena. Dan, sama 

seperti melalui nabi-nabi-Nya, begitu pula melalui Anak-Nya Tuhan   

memberi perumpamaan, sebab  Ia membuka mulut-Nya mengatakan 

perumpamaan. Perhatikanlah, Tuhan   mencatat, entah kita mencatat 

atau tidak, khotbah-khotbah apa saja yang kita dengar. Orang-orang 

yang sudah lama menikmati sarana anugerah dalam kemurnian, 

kelimpahan, dan kuasa, yang telah diberi tahu kehendak Tuhan   


 

580 

dengan sering, tepat, dan akrab, akan dimintai banyak 

pertanggungjawaban suatu hari nanti jika  mereka berkeras di 

jalan kejahatan. 

IV. Di sini ada isyarat mengenai kasih setia yang lebih lanjut, dan kasih setia ini 

diingat juga di tengah dosa dan murka (sebagaimana sejumlah penafsir 

memahami ayat 10): “Aku yaitu  TUHAN, Tuhan  mu sejak di tanah Mesir , yang 

pada waktu itu dan di tempat itu menerimamu sebagai umat-Ku, dan yang 

sejak saat itu telah membuktikan diri-Ku sebagai Tuhan  mu, melalui 

serangkaian penyelenggaraan ilahi yang penuh belas kasihan secara terus-

menerus. Aku masih menyimpan kebaikan bagimu, sekalipun engkau jahat. 

Dan Aku mau membuat engkau diam kembali di kemah-kemah, bukan seperti 

di padang gurun, melainkan seperti di hari-hari pertemuan raya,” yaitu hari 

raya Pondok Daun, yang dirayakan dengan penuh sukacita (Im. 23:40). 

1. Mereka akan dibuat menyadari, melalui anugerah Tuhan  , bahwa 

meskipun mereka kaya dan telah mengumpulkan banyak harta benda, 

namun keadaan mereka sebenarnya masih seperti di dalam kemah. Dan 

dalam kekayaan duniawi mereka, mereka tidak memiliki  tempat 

tinggal yang tetap. 

2. Mereka masih memiliki  alasan untuk bersukacita di dalam Tuhan  , dan 

beroleh kesempatan untuk melakukannya dalam ibadah-ibadah umum. 

Hari raya Pondok Daun merupakan hari pertemuan raya pertama yang 

diadakan orang Yahudi sesudah mereka kembali dari Babel (Ezr. 3:4). 

3. Janji ini, seperti juga janji-janji lain, akan digenapi secara penuh dalam 

anugerah Injil, yang menyediakan kemah-kemah bagi orang-orang percaya 

dalam perjalanan mereka menuju sorga, dan yang akan melengkapi 

mereka dengan sesuatu untuk bersukacita, sukacita yang kudus, sukacita 

di dalam Tuhan  , seperti yang dirasakan pada hari raya Pondok Daun (Za. 

14:18-19). 

 

 

 

PASAL  13  

lunan-alunan nada yang sama seperti dalam pasal-pasal sebelumnya, 

kendati pada umumnya tidak nyaman didengar, dimainkan juga dalam 

pasal ini. Orang tidak mau peduli untuk diberi tahu tentang dosa mereka atau 

bahaya yang mengancam mereka sebab  dosa. Namun demi kebaikan mereka, 

mereka perlu diberi tahu tentang keduanya. Dan mereka tidak akan dapat 

mendegar tentang keduanya dengan lebih baik dibandingkan dari firman Tuhan   

dan dari hamba-hamba Tuhan yang setia, selama dosa itu dapat ditinggalkan dan 

bahayanya dapat dicegah. Dalam pasal ini,  

I. Bangsa Israel ditegur dan diancam sebab  penyembahan berhala 

mereka (ay. 1-4).  

II. Mereka ditegur dan diancam sebab  keliaran, kesombongan, dan gaya 

hidup mereka yang mewah, serta penyelewengan-penyelewengan lain 

terhadap kekayaan dan kemakmuran mereka (ay. 5-8).  

III. Kehancuran yang akan menimpa mereka sebab  dosa-dosa ini dan 

semua dosa mereka yang lain dinubuatkan sebagai kehancuran yang 

sangat mengerikan (ay. 12-13, 15, dan 14:1).  

IV. Sejumlah orang di antara mereka yang masih menghormati Tuhan   

mereka di sini didorong untuk berharap bahwa Ia akan datang untuk 

melegakan mereka, kendati para raja dan pemuka mereka, dan semua 

dukungan serta pertolongan mereka yang lain, mengecewakan mereka 

(ay. 9-11, 14). 

 

 Ada perbedaan pembagian perikop antara LAI dan KJV. Pasal 13:16 versi KJV dijumpai pada pasal 

14:1 pada versi LAI. 


 

586 

Teguran dan Ancaman 

(13:1-4) 

1 jika  Efraim berbicara, gemetarlah orang; ia diangkat-angkat di Israel, namun  ia 

bersalah dengan menyembah Baal, sehingga matilah ia. 2 Sekarang pun mereka terus 

berdosa, dan membuat baginya patung tuangan dari perak dan berhala-berhala sesuai 

dengan kecakapan mereka; semuanya itu buatan tukang-tukang. Persembahkanlah 

korban kepadanya!, kata mereka. Baiklah manusia mencium anak-anak lembu! 3 Sebab itu 

mereka akan seperti kabut pagi atau seperti embun yang hilang pagi-pagi benar, seperti 

debu jerami yang diterbangkan badai dari tempat pengirikan atau seperti asap dari 

tingkap. 4 namun  Aku yaitu  TUHAN, Tuhan  mu sejak di tanah Mesir; engkau tidak 

mengenal Tuhan   kecuali Aku, dan tidak ada juruselamat selain dari Aku. 

Penyembahan berhala yaitu  dosa yang paling mudah merintangi bangsa 

Yahudi hingga sesudah masa pembuangan. Sepuluh suku dari awal telah 

bersalah atas dosa ini, namun  terutama sesudah zaman Ahab. Dan inilah dosa 

yang, dalam ayat-ayat ini, didakwakan kepada mereka. Amatilah,  

I. Ketentuan yang dibuat Tuhan   untuk mencegah mereka jatuh ke dalam 

penyembahan berhala (ay. 4). Tuhan   berbuat apa yang patut diperbuat untuk 

menjaga mereka tetap dekat dengan-Nya. Semua yang perlu sudah 

dilakukan, tidak ada yang kurang.  

1. Ia menyatakan diri-Nya kepada mereka sebagai TUHAN Tuhan   mereka, dan 

menerima mereka sebagai umat-Nya secara istimewa. Baik melalui 

firman maupun karya-karya-Nya sejak di tanah Mesir Ia menyatakan, Aku 

yaitu  TUHAN, Tuhan  mu. Ia memberi tahu mereka demikian dari sorga di 

gunung Sinai, bahwa Ia yaitu  TUHAN dan Tuhan   mereka, yang telah 

membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Hal ini terus Dia nyatakan dan 

buktikan kepada mereka melalui para nabi-Nya dan tindakan 

penyelenggaraan-Nya.  

2. Ia memberi mereka hukum yang melarang mereka untuk menyembah 

Tuhan   lain: “Engkau tidak mengenal Tuhan   kecuali Aku. Engkau bukan 

hanya tidak boleh mengakui dan menyembah Tuhan   lain, namun  juga tidak 

boleh mengenal Tuhan   lain, atau mengenal upacara ibadah dan kebiasaan 

yang dilakukan oleh bangsa-bangsa lain.” Perhatikanlah, sungguh 

bahagia jika  kita tidak tahu-menahu tentang sesuatu yang urusannya 

tidak boleh kita campuri. Kita mendapati bahwa orang-orang yang tidak 

menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, mendapat pujian. 

3. Ia memberi mereka alasan yang baik untuk tidak menyembah Tuhan   lain: 

Tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku. Apa pun yang kita terima 

sebagai Tuhan   kita, pasti kita harap akan menjadi Juruselamat kita, untuk 

membuat kita bahagia di dunia ini dan di dunia yang akan datang. 

Kitab Hosea 13:1-4 

 

587 

jika  kita mendapat perlindungan, maka kita berutang budi kepada 

yang memberi  perlindungan itu. Demikian pula halnya, jika  kita 

mendapat keselamatan dan mengharapkannya, maka kita berutang 

pemujaan kepada yang memberi  keselamatan itu.  

II. Kehormatan yang didapat Efraim saat  ia menjaga dirinya bersih dari 

penyembahan berhala (ay. 1): jika  Efraim berbicara, gemetarlah orang. 

Atau, selama Efraim berbicara dengan gemetar (yaitu, sebagaimana Dr. 

Pocock memahaminya, saat  dia berperilaku baik di hadapan Tuhan   seperti 

bapaknya Yakub, dengan menangis dan memohon, dan tidak berbicara 

dengan sombong atau kurang ajar terhadap Tuhan   dan para nabi-Nya, selama 

dia tetap menjaga ketakutan yang kudus akan Tuhan  , dan menyembah Dia 

dengan gentar), maka ia diangkat-angkat di Israel, yaitu, dia sangat menonjol 

di antara suku-suku dan memiliki  pengaruh besar. Yerobeam, yang 

berasal dari suku ini , mengangkat diri dan keluarganya. jika  dia 

berbicara, gemetarlah orang, maksudnya, semua yang ada di sekitar dia 

merasa kagum dan gentar terhadapnya, demikian sebagian penafsir 

memahaminya. Perhatikanlah, barangsiapa merendahkan diri, terutama yang 

merendahkan diri di hadapan Tuhan  , ia akan ditinggikan. jika  orang ber-

bicara dengan bersahaja dan menahan diri, dengan tidak menilai tinggi diri 

sendiri dan menaruh hormat pada orang lain, maka mereka mengangkat diri 

sendiri dan mendapat nama baik. namun  adapun Efraim, dia segera 

kehilangan apa yang ada pada dirinya: saat  ia bersalah dengan menyembah 

Baal, matilah ia, yaitu ia kehilangan nama baiknya, kehormatannya segera 

menyusut dan tenggelam, dan terhempas di dalam debu. Baal di sini disebut 

untuk melambangkan semua penyembahan berhala. saat  Efraim 

meninggalkan Tuhan   dan mulai menyembah patung-patung, ia menerima luka 

yang mematikan dan menjadi tidak berguna sama sekali sesudahnya. 

Perhatikanlah, meninggalkan Tuhan   yaitu  kematian bagi siapa saja.  

III. Bertumbuhnya penyembahan berhala di antara mereka yang patut 

disesalkan (ay. 2): Sekarang pun mereka terus berdosa. Begitu dia mulai 

bersalah dengan menyembah Baal, terbukalah pintu untuk melakukan 

berbagai macam kesalahan, dan makin lama makin menjadi buruklah dia. Ia 

menginginkan lebih banyak berhala, semakin memuja-muja semua berhala 

yang dimilikinya, dan makin bersikap konyol dalam menyembah berhala-

berhala itu. Perhatikanlah, jalan penyembahan berhala, sama seperti jalan 

dosa-dosa yang lain, terjal ke bawah, sehingga orang tidak dapat berhenti 

dengan mudah. Hal yang menyedihkan yang terjadi kepada semua orang 


 

588 

yang telah meninggalkan Tuhan   yaitu  bahwa semakin lama mereka semakin 

terus berdosa. Mari kita telusuri jejak kemurtadan mereka.  

1. Mereka membuat bagi mereka patung tuangan, bangga memiliki Tuhan  -

Tuhan   yang dapat mereka bentuk sesuka hati. Ada kemungkinan bahwa 

Tuhan  -Tuhan   ini yaitu  patung anak lembu dalam ukuran kecil, seperti 

kuil-kuilan dewi Artemis dari perak. Bisa jadi para penyembah anak 

lembu yang fanatik selalu membawa patung-patung dari berhala yang 

mereka sembah, yang sengaja dibuat bagi diri mereka sendiri.  

2. Mereka membuat patung-patung itu dari perak mereka, dan tidak merasa 

ragu akan hak milik mereka atas patung-patung itu, sebab mereka 

membelinya dengan uang mereka sendiri atau membuatnya dari 

lempeng logam yang sengaja dicairkan untuk keperluan itu. Lihatlah 

betapa mereka rela membayar mahal untuk beribadah kepada berhala-

berhala mereka, yang mereka hormati dengan hal terbaik yang mereka 

miliki, sehingga mereka membuat patung-patung tuangannya dari perak 

mereka.  

3. Mereka membuat patung-patung tuangan itu sesuai dengan kecakapan 

mereka, sesuai dengan khayalan mereka sendiri. Mereka memikirkan 

sendiri apa bentuk dari patung yang ingin mereka buat, lalu mereka pun 

membuatnya sesuai dengan pemikiran mereka itu, Tuhan   menurut 

penilaian terbaik mereka. Atau menurut gambar dan rupa mereka 

sendiri, dalam bentuk seorang manusia. Dan, jika  mereka membuat 

berhala-berhala dalam bentuk manusia seperti mereka sendiri, maka se-

sungguhnya mereka menjadikan diri mereka sendiri kayu dan batu 

seperti berhala-berhala itu pada kenyataannya. Sebab seperti itulah 

jadinya orang-orang yang membuatnya, dan semua orang yang percaya 

kepadanya.  

4. Semuanya itu yaitu  buatan tukang-tukang. Patung-patung mereka tidak 

mengaku-ngaku, seperti patung dewi Artemis, turun dari langit (Kis. 

19:35). Tidak, mungkin tukang-tukang mengukir nama mereka di 

atasnya. Berhala seperti itu yaitu  buatan manusia (Lihat Hos. 8:6; Yes. 

44:9, dst.).  

5. Kendati buatan tangan mereka, namun berhala-berhala itu yaitu  kekasih 

jiwa mereka. Sebab mereka berkata tentang berhala-berhala itu, 

persembahkanlah korban kepadanya! Baiklah manusia mencium anak-

anak lembu! Entah para imam yang memanggil umat untuk memberi  

penghormatan seperti itu, atau umat, yang tidak diizinkan untuk datang 

terlalu dekat, memanggil orang-orang yang mempersembahkan korban, 

yakni para imam yang melayani mereka, untuk mencium anak-anak 

Kitab Hosea 13:1-4 

 

589 

lembu itu atas nama mereka, sebab  mereka tidak dapat mendekat untuk 

melakukannya. Betapa mereka sangat gembira memberi  

penghormatan tertinggi kepada sebuah patung berhala yang memang 

sudah diajarkan kepada mereka untuk mereka puja. Kendati berhala itu 

hanyalah patung anak lembu, namun jika dipandang sebagai Tuhan  , maka 

tidak heran jika para penyembahnya, oleh diri mereka sendiri atau 

melalui wakil-wakil mereka, memberi  penghormatan seperti itu 

kepadanya. Mereka mencium anak-anak lembu, sebagai tanda pemujaan 

terhadapnya, rasa cinta kepadanya, dan sumpah setia kepadanya, 

sebagai milik mereka sendiri. Demikian pula kita diperintahkan untuk 

mencium Sang Anak, untuk menjadikan Dia Tuhan dan Tuhan   kita.  

IV. Ancaman murka sebab  penyembahan berhala mereka. TUHAN, yang nama-

Nya Cemburuan, yaitu  Tuhan   yang cemburu, dan tidak akan memberi  

kemuliaan-Nya kepada yang lain. Oleh sebab itu, semua orang yang 

beribadah kepada patung akan mendapat malu, terutama jika Efraim 

melakukannya (Mzm. 97:7). sebab  mereka begitu senang mencium anak-

anak lembu mereka, maka Tuhan   akan membuat mereka sadar akan 

kebodohan mereka melalui hal-hal yang bisa dilihat dan dirasa oleh indra 

jasmani (ay. 3). Mereka meyakinkan diri bahwa mereka akan mendapat 

keamanan dan kepuasan yang besar dalam penyembahan berhala mereka, 

dan bahwa dengan demikian kesejahteraan mereka akan terjamin. namun  

Tuhan   memberi tahu mereka bahwa mereka akan menjadi kecewa, 

dan dirobohkan sebab  kejahatan mereka. Hal ini digambarkan melalui 

empat perumpamaan: Mereka akan menjadi,  

1.  Seperti kabut pagi, yang menjanjikan curahan hujan ke atas tanah yang 

kering.  

2.  Seperti embun pagi, yang tampak merupakan pertanda dari curahan 

hujan seperti itu. Namun keduanya hilang pagi-pagi benar, dan siang 

harinya ternyata masih kering dan panas seperti biasanya. Begitu pula 

pengakuan kesalehan mereka berlangsung sementara saja lalu hilang 

dalam sekejap (6:4), dan begitu pula mereka telah mengecewakan 

harapan Tuhan   atas mereka. Oleh sebab itu, sudah sepantasnya 

kemakmuran mereka cepat hilang, dan harapan-harapan mereka 

terhadap berhala mereka pun dikecewakan. Dan demikian pula yang 

akan dialami oleh semua anggota keluarga mereka yang memberhalakan 

dunia ini.  


 

590 

3.  Mereka seperti debu jerami, ringan dan tak berguna. Dan mereka akan 

diusir seperti debu jerami yang diterbangkan badai dari tempat 

pengirikan (Lihat Mzm. 1:4; 35:5; Ayb. 21:18). Bahkan,  

4.  Mereka seperti asap, yang mengganggu dan menjengkelkan (Lihat Yes. 

65:5), dan mereka akan diusir pergi seperti asap dari tingkap, yang cepat 

hilang dan lenyap (Mzm. 68:3, terjemahan bebas). Perhatikanlah, tidak 

ada penghiburan yang teguh dan abadi yang dapat diharapkan di mana 

pun selain di dalam Tuhan  .  

Israel yang Tidak Tahu Berterima Kasih 

(13:5-8) 

5 Akulah yang mengenal engkau di padang gurun, di tanah yang gersang.  

6 saat  mereka makan rumput, maka mereka kenyang; jsesudah  mereka kenyang, maka hati 

mereka meninggi; itulah sebabnya mereka melupakan Aku. 7 Maka Aku menjadi seperti singa 

bagi mereka, seperti macan tutul Aku mengintip-intip di pinggir jalan. 8 Aku mau mendatangi 

mereka seperti beruang yang kehilangan anak, Aku mau mengoyakkan dada mereka. Di sana 

Aku memakan mereka seperti singa; binatang liar di padang akan merobek mereka. 

Kita dapat mengamati di sini,  

1. Persediaan berlimpah yang telah dibuat Tuhan   bagi Israel dan perbekalan 

yang tepat pada waktunya yang telah Ia berikan untuk memberkati mereka 

(ay. 5): “Akulah yang mengenal engkau di padang gurun, memperhatikan 

keadaanmu dan membuat persediaan bagimu, bahkan di tanah yang 

gersang, saat  engkau dilanda kesusahan yang luar biasa, dan saat  tidak 

ada pertolongan yang bisa didapat dengan cara biasa.” Lihatlah gambaran 

tentang padang gurun ini (Ul. 8:15, Yer. 2:6), dan katakanlah bahwa Tuhan   

yang mengenal mereka, yang mengakui mereka, dan yang memberi mereka 

makan di sana, yaitu  Teman sejati, sebab Ia tetap menjadi Teman pada saat 

yang dibutuhkan, dan Teman yang maha mencukupi. Ia dapat menyediakan 

makanan bagi pasukan yang begitu besar saat  semua cara biasa untuk 

menyediakan makanan tidak dapat dilakukan, dan di mana, seandainya 

mujizat tidak menjadi makanan mereka sehari-hari, mereka semua pasti 

sudah binasa. Perhatikanlah, pertolongan di saat yang genting menuntut 

utang budi khusus yang harus dibayar dan tidak pernah boleh dilupakan.  

2. Tindakan mereka yang tak layak dan tak tahu berterima kasih sebab  

menyalahgunakan kebaikan Tuhan   kepada mereka. Tuhan   tidak hanya 

memelihara mereka di padang gurun, namun  juga membuat mereka 

menduduki Kanaan, sebuah tanah yang baik, padang rumput yang luas dan 

subur. Dan (ay. 6) saat  mereka makan rumput, maka mereka kenyang. Tuhan   

memberi mereka baik kelimpahan maupun kelezatan, dan mereka tidak 

Kitab Hosea 13:1-4 

 

591 

segan-segan menikmatinya. namun  , sebab  sudah begitu lama harus 

makan dengan manna saja, maka saat  mereka masuk ke Kanaan, mereka 

makan sampai kenyang. Dan ini bukanlah pertanda yang menjanjikan 

harapan. Akan terlihat lebih baik, dan akan lebih menjanjikan, seandainya 

mereka lebih bersahaja dan menahan diri dalam menikmati kelimpahan 

mereka, dan sudah bisa menyangkal diri. namun  apakah akibatnya? jsesudah  

mereka kenyang, maka hati mereka meninggi. Kemewahan dan nafsu ke-

dagingan mereka membuat mereka sombong, kurang ajar, dan merasa aman. 

Pernyataan terbaik tentang hal ini yaitu  dari Musa (Ul. 32:13-15). Lalu 

menjadi gemuklah Yesyurun, dan menendang ke belakang. saat  tubuh 

dikenyangkan dengan kelimpahan, maka jiwa membusung dengan 

kesombongan. Lalu mereka mulai menganggap masalah agama sebagai 

sesuatu yang rendah bagi mereka, dan mereka tidak bersedia membungkuk  

untuk menjalankan ibadah-ibadah agama. Orang fasik melalui 

kesombongannya tidak akan mencari Tuhan  . saat  mereka miskin dan 

timpang di padang gurun, mereka berpikir bahwa mereka perlu tetap 

berhubungan baik dengan Tuhan  . namun  saat  mereka menjadi makmur 

kembali dan mapan di Kanaan, mereka mulai menganggap bahwa mereka 

tidak memerlukan-Nya lagi: Hati mereka meninggi; itulah sebabnya mereka 

melupakan Aku. Perhatikanlah, kemakmuran duniawi, jika  itu menyom-

bongkan manusia, menjadikan mereka lupa akan Tuhan  . Sebab mereka meng-

ingat Dia hanya saat  mereka memerlukan-Nya. saat  Israel menjadi 

kenyang, apa lagi yang dapat dilakukan oleh Sang Mahakuasa bagi mereka? 

Oleh sebab  itu, mereka berkata kepada-Nya, pergilah dari pada kami! (Ayb. 

22:17). Sungguh menyedihkan bahwa kebaikan-kebaikan yang seharusnya 

membuat kita ingat akan Tuhan  , dan berusaha berbuat sesuatu untuk 

membalas-Nya, malah membuat kita lupa akan Dia, dan tidak peduli akan se-

suatu yang kita lakukan melawan Dia. Kita harus tahu bahwa kita hidup 

dengan bersandar kepada Tuhan   bahkan saat  kita hidup di bawah 

penyelenggaraan ilahi secara biasa, walaupun kita tidak, seperti Israel di 

padang gurun, hidup di bawah mujizat-mujizat.  

3. Kebencian Tuhan   yang sepantasnya atas sikap mereka yang tak tahu 

berterima kasih (ay. 7-8). Hukuman-hukuman yang diancamkan (ay. 3) 

menyiratkan hilangnya segala kebaikan dari mereka. Ancaman-ancaman di 

sini melangkah lebih jauh, dan menyiratkan masuknya segala kejahatan ke 

tengah-tengah mereka. Sebab Tuhan  , yang telah berteman begitu akrab 

dengan mereka, kini berubah menjadi musuh mereka dan berperang melawan 

mereka, yang diungkapkan di sini dengan sangat mengerikan: Maka Aku 

menjadi seperti singa bagi mereka, dan seperti macan tutul. Singa itu kuat, 


 

592 

dan tidak ada yang dapat melawannya. Macan tutul di sini diperlihatkan 

sebagai binatang yang licik dan waspada: Seperti macan tutul Aku mengintip-

intip di pinggir jalan. Sama seperti binatang pemangsa menanti di pinggir 

jalan untuk menerkam para pelancong, dan memakan habis mereka, 

demikian pula Tuhan   melalui hukuman-Nya berjaga-jaga untuk mencelakai 

mereka, sama seperti Ia sebelumnya berjaga-jaga untuk berbuat baik 

terhadap mereka (Yer. 44:27). Tidak akan dibiarkan lewat satu kesempatan 

pun yang dapat mempercepat atau memperberat kehancuran mereka (Yer. 

5:6): Seekor macan tutul akan mengawasi kota mereka. Binatang sejenis 

macan, atau binatang buas bertutul (dan seperti itulah macan tutul), terkenal 

sebab  ketajaman matanya melebihi binatang apa pun (lynx visu – mata seekor 

macan). Dan dengan demikian tersirat bahwa bukan hanya kuasa, melainkan 

juga hikmat Tuhan   dikerahkan melawan mereka yang bermusuhan dengan-

Nya. Sebagian penafsir membacanya sebagai berikut (dan bahasa aslinya 

juga mendukung pembacaan itu), Aku akan menjadi seperti seekor macan 

tutul di jalan Asyur. Penghakiman-penghakiman Tuhan   akan mengejutkan me-

reka tepat saat  mereka sedang pergi ke Asyur untuk mencari perlindungan 

dan pertolongan dari orang Asyur. Ditambahkan, Aku mau mendatangi mere-

ka seperti beruang yang kehilangan anak, dan dengan begitu sedang merasa 

geram dan menjadi lebih kejam (2Sam. 17:8, Ams. 28:15). Hal ini 

menyiratkan betapa Tuhan   sangat tersulut murka, dan Ia ingin membuat 

mereka merasakannya: Ia mau mengoyakkan dada mereka. Singa dikenal 

memangsa jantung binatang yang menjadi mangsanya, maka demikian pula 

Tuhan   akan memakan mereka seperti singa. Ia akan mengirim hukuman-

hukuman yang begitu rupa ke atas mereka, hingga akan memangsa roh 

mereka dan melahap organ-organ tubuh mereka yang penting. Hati mereka 

meninggi (ay. 6), namun  Tuhan   akan mengambil jalan yang jitu untuk 

merendahkannya: Binatang liar