dan penolong, berarti dia bisa memberi
syafaat di sisinya.
Allah menafikan empat kriteria ini, secara keseluruhan, lalu
menet apk an sy af.aat y angtidak diberikan kep ada o ran g musyrik, yaitu
sy af.aat y ang didap atkan den gan izin-Nya.
Syaikh Sulaiman bin'Abdillah bin al-Imam al-Mujaddid
Muhammad bin 'Abdil \Tahhab '#E berkata: " Ayat ini menerangkan kondisi para Malaikat, bahwasanya merekalah hamba yangpaling
kuat dan paling besar selain Allah. Jika seperti ini kondisi mereka di
hadapan Allah, beserta penghormatan dan rasa takut mereka kepadaNy., maka bagaimana seseorang dapat memohon kepada sembahan
selain Allah?
Apabila mereka (para Malaikat) itu tidak (pantas) dijadikan
sebagai tempat memohon-di samping memohon kepada Allah-baik
secara langsung maupun dengan menjadikannya perantara sebagai
pemberi syafaaqmaka makhluk selain mereka yangtidak berkuasa atas
sesuatu pun, berupa orang-orangyangtelah mati dan berhala-berhala,
pasti lebih patut untuk tidak diminta dan disembah. Maka dari itu, di
dalam ayatituterdapat bantahan terhadap sekalian orang musyrik yang
memohon-bersama Allah-kepada sesuatu yang tidak setara dan tidak
menyamai para Malaikat dalam salah satu sifat mereka."r,t Dalam hal
ini juga terdapat salah satu dalil mengenai tauhid uluhiyyah.
Syaikh Muhammad Shalih a1-'LJtsaimin-semoga Allah memberi
balasan pahala kepadanya-berkata: "Dalam ayat tersebut terdapat
beberapa faedah:
1. Bahwasanya para Malaikat takut kepada Allah, sebagaimana
firman Allah Wa:
"Mereka takut kepada Rabb mereka ydng di atas mereka... (QS.
An-Nahl: 50)
Menetapkan bahwa Malaikat memiliki hati, sesuai dengan firmanNya:sebinga apabila telab dihilangkan ketakutan dari bati mereka
...."(QS. Saba': 23)
Menetapkan bahwa para malaikat memiliki jasad, bukan hanya
roh yang talpatubuh. Perkara ini sudah diketahui secara Pasti ...
Maka pendapat yangmengatakan bahwa mereka terdiri dari roh
saja, berarti mengingkari realitas (keberadaan) mereka, sedangkan
yangdemikian adalah pendapat yang keliru. Akan teraPl, P^ta
malaikat adalah makhluk yangtidak makan dan tidak minum.
Makanan dan minuman mereka adalah tasbih, sePerti yang
dijelaskan oleh dalil dalam firman Allah \g di bawah ini:
,
"Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada benti-hentinya."
(QS. Al-Anbryaa': 20)
Dalam ayat ini terdapat dalil bahwa waktu malam dan
siang mereka dipenuhi dengan amal perbuatan tersebut. Oleh
karena itu, disebutkan: "Mereka selalu bertasbib malam...." dan
Allah tidak mengatakan "Mereka bertasbih pada waktu malam".
Artinya, tasbih mereka dilakukan secara terus menerus. Tasbiib
adalah menyucikan Allah dari hal-halyangtidak pantas bagiNyr.
4. para Malaikat memiliki akal; disamping memang hati adalah
tempat akal. Berbeda dengan pendapat yangmengatakan: "Sesunggrrhnya mereka tidak berakal karena mereka hanya bertasbih
kepada Altah serta berkeliling di Baitul Ma'murr02.r03
Ketakutan Malaikat kepada Allah ini terkadang diiringi dengan
tasbih, sebagaimana hal itu disebutkan dalam hadits 'Abdullah bin
'Abbas *;,, i^ berkata: 'seorang laki-laki Sahabat Nabi ffi dari
kelompok Anshar memberitahukan kepadaku. Suatu malam, tatkala
para Sahabat duduk-duduk bersama Rasulullah ffi, tiba-tiba sebuah
bintang dilemparkan lalu bercahaya. Nabi ffi prt bertanya kepada
mereka: 'Ap" yang kalian ucapkan pada zaman Jahiliyyah jika ada
lemparan seperti itu (bintang jatuh)? Mereka menjawab: 'Allah dan
Rasul-Nya lebih mengetahui. Dahulu, kami mengatakan (meyakini)
bahwa malam ini telah lahir orang besar dan telah meninggal seorang
yangbesar (berpengaruh) pula.'
Rasulullah bersabda: 'sesungguhnya bintang itu tidak dilemparkan
(dijatuhkan) karena meninggalnya seseorangt bukan pula lantaran
hidupnya (ahirnya) seseorang. Akan tetapi, Rabb kita, Yang Mahaberkah
dan Mahatinggi nama-Nya, apabila ingin memutuskan suatu perkara,
maka para Malaikat pembawa 'Arsy bertasbih, kemudian penghuni
langit yarg dekat dengan mereka benasbih pula, hingga tasbih itu
sampai kepada penghuni langit dunia. Para Malaikat yang dekat dengan
para pembawa'Arsy berkata kepada para pembawa'Arsy: 'Apa yar,g
dikatakan Rabb kalian?' Lalu mereka memberitahukan apa yang
Dia katakan. Sebagian penghuni langit pun memberitahukan kepada
Malaikat yanglainnya hingga berita itu sampai ke langit dunia. Pada
waktu itu, jin mencuri dengar dan kemudian menyampaikannya
kepada para wali (pengikut) mereka,lalu mereka dilempar (diajarkan)
dengan berita itu. Jika yang mereka (para jin) datangkan itu sesuai
dengan berita yangada,maka itu adalah suatu kebenaran; tetapi mereka
selalu menambah-nambahkannya. " r,a
Terkadang;pdta,Malaikat sujud dan pingsan lantaran takut kepada
Allah $j" .Halini sebagaimana hadits yangdiriwayatkan dari 'Abdullah
bin Mas'ud gg
,
ia berkata: "Apabila Allah berbicara dengan wahyu,
maka penghuni langit mendengar dering seperti dering lonceng besi
di atas batu licin yangbesar, lalu mereka kaget dan tersungkur sujud.
Mereka mengira bahwa itu adalah kejadian Kiamat. Pada saat terkejut
itu, mereka saling menyeru: 'Apayangdikatakan Rabb kalian?' Mereka
menjawab: 'Kebenaran. Sungguh, Dia Mahatinggi lagi Mahabesar.''r0s
Kondisi takut, khusyu'
orang-orang Mukmin dari
, dan sujud ini begitu mirip dengan
kalangan manusia, yakni ketika
kondisi
mereka
mendengarkan al-Qur-an dibacakan, sebagaimana diterangkan Allah
dalam firman-Nya:
{@(#i\i;6K "Ddn al Qur-an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-d.ngsur
agar kamu membacakannyd perlabanJaban kepada manusia dan Kami
menurunkdnnyd bagian demi bagian. Katakanlah: 'Berimanlab kamu
kepadanya atau tidak usab beriman (sama saja bagi Allab). Sesunggubnya
orang-ord.ng ya.ng diberi pengetahuan sebelumnya apabila al Qur'an
dibacakan kepada mereka, mereh,a menyungkur dtds muka mereka sambil
bersujud, dan mereka berkata: 'Mahasuci Rabb kami; sesunggubnya janji
Rabb kami pasti dipenuhi.'. Dan mereka menyungkur d.ta.s muka mereka
sambil mmangis dan mereka benambab khusyu'.'" (QS. Al-Israa': 106-109)
" sesungubny a ordng-ordng yang beriman dengan ayat-ayat Kami adalah
orang-ora.ng yang apabila diperingatkan dengan d.yd.t-dyd.t (Kami), mereka
menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Rabbnya, sedang mereka
tidak menyombongkan diri." (QS. As-Sajadah: 15
Kemiripan dalam dua kondisi ini disebabkan ilmu yang memenuhi
hati pemiliknya dengan rasa takut kepada Allah, rasa cinta, dan rasa
berharap kepada-Nya. Itulah yarTg membuat mereka mau berbuat
(beramal) di dunia sehingga bahagia dan selamat di akhirat kelak. Kita
memohon kepada Allah dengan asma' dan sifat-sifat-Nya agar Dia
menjadikan saya dan Anda termasuk ke dalam golongan mereka.
Setelah melalui uraian panjangini, dalam merenungkan keadaan
dan ibadah para Malaikat Mi,kita dapat menyimpulkan beberapa
poin, di antaranya:
1. Kesibukan p^ra Malaikat untuk beribadah kepada Allah dan
terbebasnya'dirimereka dari segala macam syahwat, seperti harta,
isteri, anak, makanan, dan nikmatlainnya.
2. KeikhlasanparaMalaikat dalam beribadah kepada Allah wj. .
3. Tetap (taat), rutin, dan berkesinambungan dalam beribadah tanpa
henti.
4. Tawadhu' kepada Allah meskipun telah melakukan ibadah y^ng
sangat agung. Tidak berbangga diri dengan perbuatan mereka
meskipun banyak dan besar.
5. Ibadah para Malaikat berbentuk ucapan, seperti tasbih, dztkir,
dan do'a. Ada pula yangberbentuk perbuatan, seperti ruku' dan
sujud. Ada juga yangberupa perbuatan hati, seperti cinta, takut,
dan khawatir.
6. Tugas para Malaikat tidak berhenti dengan berakhirnya dunia
karena mereka masih dibebani dengan tugas-tugas pada hari
Kiamat, berbeda dengan manusia dan jin.
Termasuk kategori iman kepada para Malaikat ialah mengetahui
hal-hal tersebut. Begitu pula mencintai mereka dan menyifati mereka
dengannya, mengenal besarnya kemampuan dan ibadah mereka, serta
mencontoh mereka dalam hal-hal yang sesuai dengan kesanggupan
manusia dan sesuai dengan tugas-tugas yang disyari'atkan kepada kita.
Wallaabu a'lam.
C. Tugas paraMalaikat
Allah menciptak an paraMalaikat dan menugaskan mereka dalam
urusan-urusan besar, baik di langit maupun di bumi. Sebenarnya, Allah
W tidak butuh kepada selain diri-Nya, hanya sqa yang demikian
itu dilakukan untuk menampakkan keagungan-Nya \H dan untuk
mengaitkan segala urusan dengan hukum alam (sunnatullah).
Para Malaikat melaksanakan tugas-tugas yang diembankan kepada
mereka semata-mata untuk beribadah kepada Allah \ffi. Dengan
demikian, perbuatan tersebut kedudukaflr:ya sama dengan perbuatan
kita terhadap apa yatgAllah perintahkan kepada kita, yang juga dalam
rangka beribadah kepada Allah tH.
Ibnul Qayyim '#J/,berkata: 'setiap pergerakarLyangada di langit
dan di bumi, seperti gerakan planet, bintang, matahari, bulan, angin,
awan, tumbuh-tumbuhan, dan hewan, semuanya berasal dari para
Malaikat yangditugaskan, baik di langit maupun di bumi, sebagaimana
firman Allah \99 :
' Dan (Malaihat -Malaikat) y ang tn engdt ur urus d.n (dunia).
Naazi'aat: 5)
'Dan (Malaikat-Malaikat) ydng membagi-bagi u.rusdn.' (QS. Adz'
Dzaariyaat:4)
Yaitu, paraMalaikat menurut orang-orang beriman dan pengikut
para Rasul. Adapun orang-orang yang mendustakan para Rasul dan
mengingkari Sang Pencipta, mereka menafsirkan ayat tersebut: "Ia
adalah bintang-bintang ..."
Ibnul Qayyim berkomentar: "Al-Qur-an dan as-Sunnah telah
menerangkan macam-macam Malaikat dan menegaskan bahwa para
Malaikat itu ditugaskan untuk kepentingan berbagai makhluk. Allah W
menugaskan Malaikat untuk gunung, Malaikat untuk awan dan huian,
serta menugaskan Malaikatlainnya kepada rahim untuk mengatur
nuthfab (air mani) hingga sempurna kejadiannya (menjadi seorang
makhluk). Allah pun menugaskan Malaikat lain untuk menjaga
manusia lalu menyuruh Malaikat yartg lain lagi untuk menjaga dan
mencatat perbuatannya. Allah juga mewakilkan Malaikat untuk urusan
kematian, Malaikat untuk bertanya di dalam kubur, dan Malaikat
untuk mengatur planet-planet. Dia mewakilkan pula Malaikat kepada
matahari dan bulan. Allah |uga yang menugaskan Malaikat tertentu
untuk menyalak an apiNeraka &n menyiksa penghu ninya, membangun
bangunannya dan menanam tanamannya, serta mengalirkan sungaisungai yangada di dalamnya.
Jadi, para Malaikat tersebut adalah tentara Allah yang paling
agung .... Di antaramereka terdapat Malaikat rahmat, Malaikat adzab,
para Malaikat yang ditugaskan untuk membawa'Arsy, serta MalaikatMalaikat yangditugaskan untuk memakmurkan langit dengan shalat,
tasbih, dan taqdi.s (menyucikan Allah). Masih terdapat kelompokkelompok Malaikat lainnya yangtidak dapat dihitung, kecuali oleh
Allah tW...."
Maksudnya, Allah menugaskan para Malaikat kepada alam,
baik alam yangtinggi (angit) maupun alamyangrendah (bumi). Para
Malaikatlah yang mengatur urusan alam ini dengan izin, kehendak, dan
perintah-Nya. Oleh karena itu, pengaturan ini terkadang disandarkan
kepada para Malaikat sebab memang merekalah yang langsung mengaturnya, seperti dinyatakan dalam firman-Nya:
{@r,Ai;;sty
"Ddn (Malaikat-Malaikat) ydng rnengatur urusdn (dunia)." (QS. AnNaazi'aat: 5)
Terkadang pula pengaturan itu disandarkan langsung kepada
Allah, sepefti dalam firman-Nya:
sesungguhnya Rabb kamu ialab Allah Yang menciptakan langit dan
bumi dalam enarn rndsA, kemudian Dia bersernayd.rn di atas 'Arsy
untuk rnengatur segala uru.san. Tiada seordng pun ydng ahan memberi
syafaat, kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat)yangdemikian itulah Allah,
Rabb kamu, maka beribadablab kepada Dia. Maka apakab kamu tidak
mengambil pelajaraai" (QS. Yunus: 3)
Dan firman-Nya:
"Katakanlah: 'siapakah yang memberi rizki kepadarnu dari langit
dan bumi, dtAtt. siapakah ydng kuasa (menciptakan) pendengaran dan
p englib atan, dan s i ap ak ab y an g mengeluark an y an g h i dup dari y ang mati
dan mmgeluark an yang mati dari yang bid,up dan siapakab yd.ng nxengatur
segala urusan?'Maka mereka akan menjauab: 'Allah.'Maka katakanlab:
'Mengapa kamu tidak bertakua (kepada-Nyd)?'' (QS. Yunus: 31)
Dengan demikian, Allahlah yang sebenarnya mengatur segala
urusan, baik dari segi perintah,izin,dan kehendak-(Nya), sedangkan
para Malaikat mengatvrnyasecara langsung sebagai wujud pelaksanaan
perintah Allah.D106
Tugas-tugas agung yangAllah bebankan kepada para Malaikat
untuk ditunaikan dan dilaksanakan secara langsung ini jumlahnya
banyak dan bermacam-macam. Akan tetapi, dari segi keterkaitannya,
tugas tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian. Pertamd, tugas yang
terkait dengan alam (selain manusirP"), yaitu mengurus langit dan bumi
beserta apa yang ada di dalamnya dan yang ada di antara keduanya.
Kedua, tugas yang berkaitan dengan manusia, yakni menyertai anak
manusia sejak diciptakannya manusia pertama, Nabi Adam 1H;, hingga
masuknya mereka (ummat manusia) ke dalam Surga ataupun Neraka.
Selanjutnya, kita akan membahas secara terperinci tentang kedua
bagian yangterkait dengan tugas Malaikat tersebut.
1. Tugas Malaikat di langit
a. Memikul'Arsy
Allah \H berfirman:
"(Malaikat-Malaikat) ydng memikul 'Arsy dan Malaikat yang berada di
sekelilingnya bertasbib memuji Rabb mereka dan mereka beriman kepadaNya serta memintakdn dnxpun bagi orang-ordng ydng beriman (seraya
ntenguca.pkan): "Ya Rabb kami, rabmat dan ilmu Engkau meliputi segala
sesudtu, maka berilab d,rnpund.n kepada ordng-orangyang bertaubat dan
mengikuti jalan Engkau dan pelibaralab mereka dari siksaan Nerakayang
menyala-nyalz. " (QS. Al-Mu'min: 7)
Dalam ayatiniAllah ffi menyebutkan (Malaikat) para pemikul
'Arsy, menyifati mereka dengan tasbih dalam memuji-Nya, serta
mendo'akan orang-orang yang ada di bumi. Dalam ayat ini Allah
\H menyebutkan pula jumlah mereka secara global tanpa diperinci.
Namun, dalam ayatlainnyaAllah menyebutkan jumlah mereka (secara
terperinci), yaitu dalam firman-Nya:
Dan Malaikat-Malaikat berada di pmj uru-penj uru langit. Dan pada hari
itu delapan orang Malaikat menjunjung'Arsy Rabbmu di atas (kepala)
mereka." (QS. Al-Haaqqah: 17)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyrh qrsZ,ketika memberikan tanggaPan
terhadap oran g-o ra rlg y angmen gingkari' Arsy, meni elaskan : " Tinj auan
keempat, yaitu mengenai firman Allah W: "(Malaikat-Malaikat) yang
rnernikul 'Arsy dan Malaikat yang berada di sekelilingnya"(QS. A1-
Mu' min: 7) danfirman-Ny a: " Dan Malaikat-Malaikat berada di pmj uru'
penjuru langit. Dan pada bari itu delapan ord.ng Malaikat menjunjung
'Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka." (QS.Al-Haaqqah: L7).
Dalil tersebut secara mutlak menunjukkan dengan jelas bahwa
Allah memiliki'Arsy y^ngdipikul (oleh Malaikat). Secara mutlak
pula menunjukkan bahwasanya'Arsy bukanlah Malaikat, sebagaimana
pendapat kaum Jahmiyyah. Karena Malaikat termasuk di antara
makhluk, maka ayat tersebut pun menunjukkan bahwa Allah
mempunyai Malaika t y angtermasuk makhluk-Nya dan Malaikat yarLg
memikul 'Arsy-Nya, sementara Malaikat lainnya berada di sekitarnya.
Dikabarkan jugabahwa pada hari Kiamat, 'Arsy akan dijunjung oleh
delapan Malaikat, baik bilangan itu berarti delapan Malaikat, delapan
kelompok, ata:u delapan shaf (Malaikat)."'oz
0 Jumlah pemikul'Arsy
Para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai jumlah Malaikat
pemikul'Arsy di dunia dan di akhirat. Demikian pula, apakah angka
delapan yarrg disebutkan dalam ayat tersebut maksudnya adalah
delapan Malaikat, delapan kelompok, atau delapan shaf.
Pendapat pertama: Pemikul 'Arsy saat ini berjumlah emPat
Malaikat, sedangkan kelak pada hari Kiamat akan ditambahkan emPat
Malaikat lagi sehingga dengan demikian, jumlah mereka menjadi
delapan; sebagaimanayangdisebutkan dalam ayat di atas.
Ibnu Katsi, +SZ dalam Tafsiir-nyaros cenderung memilih pendapat
ini. Di tempat lain, setelah menyebutkan sya'ir Umayyah bin Abu
ash-Shalt mengenai pemikul 'Arsy, Ibnu Katsir berkata: "FIal itu
menunjukkan bahwa pemikul'Arsy saat ini berjumlah emPat (MalaikaQ.
Namun, pendapat ini terbantahkan dengan hadits al'Au'aal, kecuali
jika dikatakan: 'sesungguhnya penetapan emPat Malaikat tersebut
berdasarkan sifat-sifat ini tidak menafikan (keikutsertaan Malaikat)
y ang lainnya, u.,allaabu d'la?7t." t,e
Di antara ulama y^ngberpendapat demikian adalah Ibnul Ja:uzi
di dalam Tafsiir-nya.rl, Mereka berargumentasi dengan menggunakan
hadits yang diriwayatkan oleh ath-Thabari dengan sanadnya, dari
'Abdurrahman bin Zaidbin Aslam, ia berkata bahwa Rasulullah ffi
bersabda: "Saat ini, 'Arsy dibawa oleh empat (It4alaikat) dan pada hari
Kiamat kelak akan dibawa oleh delapan (Malaikat)."r"
Demikian pula pendapat Ibnu Ishaq, ia berkata: "Telah sampai
kepada kami riwayaryangmengatakan bahwa Rasulullah ffi bersabda:
"Mereka (yakni pembawa 'Arsy) pada hari ini berjumlah empat
Malaikat, sedangkan pada hari Kiamat jumlah mereka akan ditambah
oleh Allah dengan empat Malaikat lainnya. Dengan demikian, jumlah
mereka menj adi delapan Malaikat, sebagaimana firman-Nya:
"... Danpada bari itu delapan orangMalaikat menjunjung'Arsy Rabbmu
di atas (kEilo) mereka." (QS. Al-Haaqqah: 17)"2
Mereka juga berargumentasi dengan hadits yang diriwayatkan
dari Ibnu 'Abbas 4r,, bahwasanya Rasulullah M membenarkan
Umayyah bin Abu ash-Shalt dalam sya'irnya, ia berkata:
Lakilaki dan sapi jantanberada di bawah kaki kanannya ...
Burung Nasar di sebelah kirinya dan singa mengawasinya ...
Mendengar gubahan sya'ir tersebut, Nabi ffi bersabdaz "Ia
benar."l13
Mereka pun berdalil dengan satu riwayar yang dengan jelas
menyebutkan jumlah Malaikat tersebut, yaitu dalam hadits asb-Sbuur.
Namun, telah dijelaskan sebelumnya mengenai kelemahan hadits ini.
Pendapat kedua: Pembawa 'Arsy, baik di dunia maupun
di akhirat, berjumlah delapan Malaikat. Sebagian mereka (yang
berpendapat demikian) menjelaskan: "Delapan Malaikat dalam
ciptaan yang mulia." Pendapat ini dinyatakan oleh Ibnu Jarir athThabari 'SE dan dia tidak menisbatkannya kepada siapa pun."o
Sepertinya, mereka (para ulama) berargumentasi dengan hadits al-
'Abbas bin'Abdul Muththalib, ia berkata: "Ketika kami sedang dudukduduk di padang pasir, Rasulullah M bersabda: "Tahukah kalian,
apakah ini?' Kami menjawab: 'Awan.'Beliau bersabda: 'Awan yang
mengandung air.' Kami mengulangi: 'Awan yang mengandung air.'
Beliau melanjutkafl: "InAn (enis awan).' Kami pun terdiam sejenak,
lalu beliau bersabda: 'Tahukah kalian, berapa jarak antara langit dan
bumi?'Kami menyahut: 'Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.'
Beliau bersabda: 'Jarak antara langit dan bumi itu sejauh perjalanan
lima ratus tahun. Demikian pula, jarak dari setiap langit ke langit
yanglainnya sejauh per'lalanan lima ratus tahun. Ketebalan setiap
langit pun adalah sejauh lima ratus tahun perjalanan Di atas langit
ketujuh terdapat sebuah laut yang antara bagian bawah dan bagian
atasnya seperti jarakantaralangit dan bumi. Kemudian, di atasnyaada
delapan Malaikat mulia yangantara lutut dan kuku kakinya seperti
jarak antaralangit dan bumi. Di atasnyalagiterdapat'Arsy yangiarak
antarabagian bawah dan bagian atasnya seperti jarakantaralangit dan
bumi. Sesungguhnya Allah [H berada di atasnya. Tidak tersembunyi
bagi-Nya sedikitpun semua y aflg diperbuat manusia. " I rs
Mereka juga berpegang pada hadits yang diriwayatkan dari
'Abdullah bin'Amr: "Pembawa'Arsy itu ada delapan. Antara khuf
(alas kaki) kalian sampai ke ujung matany^ adalah sejauh perjalanan
seratus tahun."l16
Boleh jadi mereka pun berdalil dengan hadits yangdiriwayatkan
dari ar-Rabi' bin Anas mengenai firman Allah \W: "Dan pada bari itu
delapan orang Malaikat mmjunjung Arsy Rabbmu di aas (kepala) mereka. "
(QS. Al-Haaqqah: 17). Iamenegaskan: "Delapan Malaik a1." 117 Mungkin
juga dengan hadits-hadits mursal dan munqati'lain yang sejenisnya.
Hal ini disebutkan oleh Ibnu Jarir ath-Thabari, Ibnu Katsir, dan asSuyuthi. Akan tetapi, hadits semacam itu tidak bisa dijadikan hujjah.
Pendapat ketiga: (Yang dimaksud dengan) delapan Malaikat
pembawa'Arsy Allah pada hari Kiamat adalah delapan shaf (barisan)
Malaikat. Tidak ada yang mengetahui jumlahnya, kecuali Allah.
Mereka berargumentasi dengan hadits yang diriwayatkan dari Ibnu
'Abbas #., mengenai firman Allah W: "Dan pada bari itu delapan
orangMalaikat menjunjung'Arsy Rabbmu di atas (kEolo) mereka." (QS.
Al-Haaqqah: 17).Ibnu'Abbas berkata: "Delapan shaf Malaikat. Tidak
ada yang mengetahui jumlahnya, kecuali Allah. D' 18
Hadits seperti itu juga diriwayatkan dari Sa'id bin Jubair, xs)r'-
Sya'bi, 'Ikrimah, adh-Dhahhak, dan Ibnu Juraij."e
Pendapat keempat: Yang dimaksud dengan "delapan" adalah
delapan bagian karena para Malaikat terdiri dari sembilan bagian,
sedangkan delapan bagian di antara mereka adalah al-Karuubi'1ryuun.
Namun, telah dijelaskan mengenai kelemahan dalil (argumentasi)
mereka.
Siapa sala yang memperhatikan dengan saksama mengenai dalildalil pegangan setiap kelompok, sebagaim ana yang telah disebutkan,
pasti akan mendapatkan bahwa semua dalil yang dijadikan oleh setiap
kelompok tersebut, sebagai dasar argumentasi, tidak layak dijadikan
hujjah (dalil) karena semuanya tidak lepas dari kritikan.
Pendapat yang paling selamat (aman) adalah menetapkan para
Malaikat pemikul'Arsy di dunia tarLpamembatasi jumlahnya. Adapun
pada hari Kiamat, para pemikul 'Arsy Allah berjumlah delapan
Malaikat, berdasarkan zhabir (lahiriah) ayat tersebut di atas. Bisa jadi
jumlah ini merupakan fitnah (ujian) seperti halnya Allah menguji
manusia dengan jumlah penjaga Neraka Jahannam, wallaahu a'lam.
2) Sifat pemikul'Arsy
Telah disebutkan pada pembahasan yang lalu hadits mengenai
jumlah Malaikat pemikul 'Arsy dan beragam kemungkinan tentang
jumlah mereka yangditetapkan dalam sebagian hadits yangmenyatakan
bahwa para Malaikat itu berada dalam sifat al-au'aal. Kata al-wa'lu
berarti kambing hutan yanghidup di pegunungan. Akan tetapi, hadits
tentang al-au'aal ini dinyatakan dha'if oleh banyak ulama. Memang
benar apa yang mereka katakan sehingga, sedikit pun (hadits-hadits
tersebut) tidak bisa dijadikan sandaran dalam menetapkan sifat Malaikat,
meskipun dalam beberapa ketetapannya mengenai 'Arsy Allah dan sifat
kemahatinggian-Nya terdapat dalil lain y^ngmenguatkannya.
Biasanya para ulam a hanya meriwayatkan hadits-hadits seperti
ini (mengenai suatu bab) sebagai dalil penguat atau untuk mengkompromikan semuariwayaty^ngada dalam bab tersebut saja. Mereka
tidak menjadikan hadits yangsepefti ini sebagai dalil y^ngindependen.
Contohnya, sya'ir y^ng diriwayatkan dari Umayyah bin Abi ashShalt, bahwasanya para pembawa 'Arsy ada empat: yang pertama
adalah seorang laki-laki, kedua adalah sapi jantan, ketiga burung nasar,
danyang keempat adalah singa. Pada penjelasan yaflg lalu, saya telah
menjelaskan kelemahan kisah (riwayat) tersebut.
Kelemahan yang sama juga terdapat dalam riwayat dari Ibnu
'Abbas ,#.,. Dalam riwayat tersebut dikatakan bahwa 'Arsy dibawa
oleh empat Malaikat: pertama dalam bentuk seorang laki-laki, kedua
dalam bentuk seekor sapi jantan, ketiga dalam bentuk seekor singa,
dan yang keempat dalam bentuk burung nasar.'r2,
Semua sifat mengenai para pembawa 'Arsy ini tidak otentik
lantaran tidak ditegaskan dalam hadits-hadits yang dapat diamalkan
dalam bab 'aqidah semacam ini. Banyak hadits shahih yang diriwayatkan
tentang sifat mereka, yaitu yar.g menunjukkan beberapa hal, di
antaranya:
a. Mereka benasbih. Hal ini dijelaskan dalam firman .Frllah *;i. :
"(Malaikat-Malaikat) yang memikul 'Arry dan Malaikdt yd.ng berada di
sekelilingnya bertasbih memuji Rabbnya...." (QS. Al-Mu'min: 7)
Telah dijelaskan pula hadits dari Ibnu 'Abbas mengenai tasbih
para Malaikat pemikul'Arsy.'2t
b. Tubuh mereka besar. Diriwayatkan dari Jabir bin 'Abdillah
clg;', taberkata bahwa Rasulullah ffi bersabda:
-
"Aku diizinkan untuk menceritakan salah satu Malaikat Allah yang
membawa'Arsy. Bahwasan ya altaradaun telinga sampai ke pundaknya
(berjarak) seiauh perjalanan tujuh ratus tahlrrl."tzz
Mahasuci Allah lagi Maha Terpuji ... Mahasuci Allah lagi Mahaagung ..., sungguh betapa besarnya Malaikat tersebut. Jika Malaikat
i"i ,alrn ,.lrhirt, pembawa'Arsy tersebut, maka bagaimana dengan
pembawa 'Arsy lainnya? Mereka telah dipersiapkan oleh Allah
.rntrk membawa makhluk-Nya yang paling agung dan paling besar.
Sesungguhnya alam bagian atas dan bawah, yaitu langit dan bumi,
ada p adakeduanya, seperti gunung, pepohonan, lautan
drr, ,,rrrgris"n[ai ibarat sebuah gelang yangdibuang di tengah padang
pasir yaigl.ras. Maka besarnya ap^yarrgdipikul tersebut ('Arsy) sesuai
dengan yangmemikul.
Meskipun para Malaikat itu memiliki kekuatan dan tubuh
yangb.rrr,-*.reka tetap beribadah kepada Allah dan tidak pernah
-.rdrrrhakai-Nya. Mereka ditimpa rasa takut dan malu iika mendengarkan perintah-Nya, sebagaimana dijelaskan pada tafsir firman
Allah
Ddn tiadalab berguna syafaat di sisi Allah melainkan bagi ord.ng
yangtelah diizinkan-Nya memperoleb syafaat itu,..." (QS. Saba': 23)'zt
Mengetahui hal-hal besar seperti ini dapat menambah kecintaan,
kekhawatiran, dan ketakutan dalam diri manusia kepada Allah \H.
serta akan memacu keimanannya.
Saya telah menyebutkan atsdr-dtsar yang maqtu'(terputus
sanadnya) pada pembahasan mengenai nama-nama mereka sehingga
riwayat-riwayat yang semacam itu tidak dapat dijadikan sebagai
dalil. Saya tidak menyebutkan lagi riwayat-riwayat tersebut (di sini)
karena tidak ada manf.aatnya.t2a Telah saya riwayatkan pula haditshadits maudhu'(palsu) mengenai bahasa yang mereka (Malaikat)
gunakan. Saya memilih untuk tidak menyebutkannya lantaran tidak
adafaedahnya.
b. Menjaga Surga
Ahlus Sunnah walJamaah sepakat bahwa Surga dan Nerakaadalah
makhluk (ciptaan Allah) dan keduanya sudah ada saat ini. Surga dan
Neraka itu kekal untuk selama-lamanyadanAllah menugaskan MalaikatMalaikat untuk menjaga keduanya. Allah menugaskan para Malaikat
dalam Surga agar mereka memakmurkan, menanami, dan merawat
sungai-sun gainya,serta menyiapkan bagi para penghuniny a apa sap yang
diperintahkan Allah kepada mereka. Para Malaikat itulah penjaganya.
Kata khazanah adalah bentuk jamak (plural) dari kata kbaazin,
seperti bafazbab yang merupakan bentuk jamak dari kata Haafizh.
Maknanya ialah pelaku (orang) yangdipercayauntuk menjaga sesuatu
y ang diamanatkan kep ada ny a."t
Allah menyatakan soal para penjaga itu dalam Kitab-Nya, yakni
dalam firman-Nya:
DAn orang-ordngyangbetakua kepad,a Rabbnya dibawa ke dalarn Surga
berombong-rombongan (pula). Sebinga apabila mereka sampai ke Surga
itu sedang pintu-pintunyd telab terbuka dan berkatalab kepada mereka
penj aga-penj aganya:'Kesej ahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbabagialab
kamu!Maka masukilab Surga ini, sedangkamu kekal di dalamnya.'"(Qs.
Az-Zumar:73)
Malaikat-Malaikat di Surga menyambut orang-orang Mukmin
dengan kalimat penghormatan yang pertama kali diucapkan kepada
leluhur mereka, Adam -rP;, yaitu ucaPan salam. Para penjaga itu
memasukkan kaum Mukminin ke dalam Surga dan mengucapkan
salam kepada mereka, sebagaimana firman Allah \99:
"(yaitu) Surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersamd-sArna
dengan ordng- orang y dng sbalib dari bap ak-bapak ny a, isteri-isterinya
dan anak cucunyd., sedang Malaikat-Malaikat masuk, he tempd.t-ternPdt
mereka dari sernua pintu; (sambil rnengucaPkan): 'salaamun 'alaikum
bima shabartum'. Maka alangh,ah baiknya ternPat kesudaban itu." (QS.
Ar-Ra'd: 23-24)
Manusia pertama yang akan dibukakan pintu Surga oleh para
penjaga tersebut adalah Nabi kita, Muhammad ffi , sebagaimana
disebutkan dalam hadits-hadits shahih. Di antaranya adalah hadits
Anas g' ,
ia berkata bahwa Rasulullah M bersabda: "Aku datang
ke pintu Surga pada hari Kiamat kelak, lalu meminta dibukakan
pintunya. P enjaganya bertanya:'Siapakah engkau?' Aku menj awab:
'Muhammad.'Penjaga itu mengatakan: "Demi dirimu aku diperintah
agar tidak membukakan kepada seorang pun sebelummu.'126
Ibnu Katsi, '$5 berkata: "ParaMalaikat masuk menemui penghuni Surga dari segala penjuru sambil mengucapkan selamatkarena
berhasil masuk Surga. Tatkala mereka (ahli Surga) memasuki Surga,
para Malaikat diutus kepada mereka dengan tunduk dan patuh seraya
mengucapkan selamat atas nikmat yang diperoleh dari Allah, yaitu
nikmat dekat dengan Allah dan berbagai nikmat lain, serta tinggal di
dalam negeri keselamatan, di sisi orang-orang y^ngjujur (benar), yakni
para Nabi dan Rasul yatgmulia.'r27
Kita memohon kepada Allah semoga kita termasuk dalam
golongan mereka.
c. Menjaga Neraka
Sebagaimana menugaskan sebagian Malaikat di Surga, Allah \H
juga menugaskan Malaikat di Neraka, faitu untuk menyalakan (api)
nya, memb angunny a, dan mengadzab pen ghun iny a.
Mereka (Malaikat penjaga Neraka) telah banyak disebutkan
dal am al-Qur-an be rkali-kali. D i ant ar any a adilah p er ny ataan men genai
jumlah mereka, yakni pada firman Allah
"Aku akan memasukkannya ke dalarn (Neraka) Saqar. Tabukab kamu apa
(NerakQ Saqar itu? Saqar itu tidak mminggalkan dan tid"dk membiarhan.
(Neraka Saqar)adalah pembahar leulit manusia. Di atasnya ada sembilan
belas (Malaikat penjaga)," (QS. Al-Muddatstsir: 26-30)
Mereka yangberjumlah sembilan belas Malaikat itu adalah penjaga NerakaJahannam. Bersama mereka terdapatpula banyak Malaikat
yangtidak seorang pun mengetahui jumlahnya selain Allah. Oleh
karena itu, ayat tadi dilanjutkan dengan firman-Nya:
"... DAn tidak ada yang mengetabui tentara Rabbmu melainkan Dia
sendiri.... " (QS. Al-Muddatstsir: 31)
(Malaikat) yangpaling besar dari para peniagaNeraka itu adalah
Malik 2pll.Telah disebutkan pada pembahas an yartg lalu tentang
nama-nama Malaikat yangmenunjukkan nama ini.
Allah Mj menerangkan sifat para Malaikat tersebut dengan
sifat-sifat agung yang dapat memenuhi jiwa dengan ketakutan dan
kekaguman, sebagaimana firman-NyaW :
" Hai orang-ordng yang beriman, pelibaralah dirimu dan keluargamu dari
api Nerakd. ydng baban bakarnya adalah manusia dan batu; penjagartya
Malaikat-Malaikat ydng kasar, ydng keras, ydng tidak mendurhakai
Allah terhadap d.pd. yang diperintabkan-Nya kepada mereka, dan selalu
mengerjakan dpd ydng diperintabkAn." (QS. At-Tahriim: 6)
Ibnu Katsir ffi berkata: "Yakni, tabiat Malaikat penjagaNeraka
tersebut kasar karena telah dicabut sifat kasih sayang dari hati mereka.
Kata syidaad berani susunan tubuh mereka sangat keras dan kekar,
serta perawakan mereka menakutkan sekali.
Sebagaimana para penjaga Surga menemui orang-orang beriman
dan menggembirakan mereka dengan Surga, begitu pula para penjaga
Neraka itu menyambut orang-orang kafir dan menggembirakan mereka
dengan Neraka serta mencela merekalantarantidak taat kepada Allah
dan Rasul-Nyr, sebagaimana dinyatakan dalam firman-Nya \W:
"Orang-orang kafi.r dibauta k e Nera ka labannam berombong-rombongan.
Sehinga apabik mereka sampai ke Nerakz itu dibuhakanlah pintu-pintunya
dan berkatalah kepada mereka penjaga-pmjaganya: 'Apakah belum pernab
datang hepadamu Rasul-Rasul di antararnu yd.ng membacakan kepadamu
ayat-dydt Rabbmu dan memperingatkan kepadamu akan perternudn
dengan hari ini?'Mereka menjawab: 'Benar (telab datang).'Akan tetapi,
telab pasti berlaku ketetapan adzab terbadap ordng-ord.ng yang kafir.
Dikatakan (kepada mereka): 'Masukilab pintu-pintu Neraka Jabannam
itu, sedang kamu kebal di dalamnya.'Maka Neraka Jabannam itulah
seburuk-buruk tempat bagi orang-ordng yang menyombongkan diri."
(QS. Az-Zumar: 71,-72)
Dan firman Allah tH:
Hampir-barnpir (Neraka) itu terpecab-pecah lantaran marah. Setiap
kali dilemp arkan ke dalamny a sekumpulan (orang- orang kafi.r). Penj aga'
penjaga (Neraka itu) bertanya kEada mereka: 'Apakab belum pernah
datang kepada kamu (di dunia) seordng pemberi peringatan?' Mereka
menjauab: 'Benar ada, sesunggubnya telab datang kEada kami seorang
pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakan:
Allab tidak menurunkan sesuatu Pun, kamu tidak lain banyalab di dalam
kesesatan ydng besar?' (QS. Al-Mulk: 8-9)
P ara penghuni Ner aka-wal'i aadzu bill aab-mer engek kepada
para penjasa Neraka supaya memberikan syafaat bagi mereka di sisi
Atlah agar dapatmeringankan siksaan yangmereka alami. Akan tetapi,
para Malaikat itu menjawabnyadengan celaan karena kelalaian mereka
hidup di dunia, sebagaimana firman Allah \99:
"Dan ord.ng-ord.ngydng berada dalam Neraka berkata kepada penjaga'
penjaga Neraka Jabannam: 'Mohonh,anlah kepada Rabbmu supaya
Dia meringankan adzab dari kami barang sebari.' Penjaga Jabannam
berkata: 'Dan apakab belum datangkepada kamu Rasul'Rasulmu dengan
membaua keterangan-keterangan?' Mereka menjauab:'Benar, sudah
datang.' Penjaga-penj aga Jahannarn berkata:' Berdo'alah kamu.' Dan do'a
orang-oranghafi.r itu hanyalah sia-sia belaka." (QS. Al-Mu'min: 49-50)
Mereka berseru: 'Hai Malik, biarlah Rabbmu membunuh kami saja.'Dia
mmjauab: 'Kamu akan tetap tingal (di Neraka ini).' Sesungubn'ya Kami
benar-benar telab membaan kebenaran kepada kamu, tetapi kebanyakan
di antara kamu benci pada kebenaran itu." (QS. Az-Zukhruf:77-78)
Para Malaikat itu memiliki kekuatan dan keagungan yangmembuat mereka dapat masuk dan keluar dari Neraka, serta menyiksa para
penghuninya; sedangkan mereka selamat dari siksaanyangbesar itu.
Bahkan, ditegaskan bahwa mereka dapat menariknya (Neraka) pada
hari Kiamat dengan 70.000 tali pengikat, yang pada setiap alinya
terdapat 70.000 Malaikat. Diriwayatkan dari'Abdullah bin Mas'ud, ia
berkata bahwa Rasulullah ffi bersabda: 'NerakaJahannam didatangkan
pada hari Kiamat; Ia memiliki 70.000 tali pengikat; yang pada setiap
talinya terdapat 70. 000 Malaikat y^ng menariknf a." ne
Dalam mimpi Rasulullah ffi, dikisahkan bahwa beliau melihat
Malaikat Malik, peryaga Neraka, dalam bentuk laki-laki yang sangat
buruk rupa: "seperti laki-laki paling jelek yangpernah kalian lihat. Di
sisinya ada api y ang dinyalakannya, lalu ia berj alan men gelilin ginya. " I 30
Dalam riwayat tersebut terdapat dalil bahwa para Malaikat memiliki
wajah yang kasar lagi keras sehingga menimbulkan rasa takut yang
sangat serta rasa putus asa dari rahmat Allah dalam hati penghuni
Neraka, ual'iaadzu billaah.
d. Mengurus pergerakan awan dan turunnya hujan
Firman Allah \9E:
{@6, {$6@wo.r36@tu e:vy
"Demi (rombongan) yang bersbaf-sbaf dengan sebenar-benarnyd, demi
(rombongan) yang melarang dengan sebenar-bendrnya (dari perbudtd,nperbuatan maksiat), dan demi (rombongan) yang membacakan pelajaran. "
(QS. Ash-Shaffaat: 1-3)
Dalam tafsir ayat yangmulia ini disebutkan bahwa sifat-sifat ini
termasuk sifat para Malaikat r)fly. Allah bersumpah dengan Malaikat
Malaikat y^ng berbaris-baris di hadapan-Nyr, dengan lvlalaikatMalaikat yatimenerbangkan awan lalu menggiringnya_ke tempat
y^tgdipeiintahkan oleh Allah, dan dengan Malaiklt-Malaikat yang
;"; memba*a al-Qur-an dan Kitab-Kitab dari sisi Allah \H. Hal
y^ngsama diriwayatlan dari 'Abdullah bin Mas'ud €5 , Qatadah,
as-Suddi, dan Sahabat lainnya."r3r
Dari Ibnu'Abbas u!{.,1re, berkata: "sekelompok orang Yahudi
datang menghadap Nabi ffilalu bertanya: ''Wahai Abul Qasim, beritahukanlah k.prd, kami tentang ar-Ra'd, aPayangdimaksud dengannya?' Beliau menjawab:'Ar-Ra'd adalah salah satu Malaikat yang
ditugaskan kepada awan; yangmembawa alat tiup terbuat dari api ya\g
digu"nakanrryr rrrrtrk menggiring awan ke tempat yan,Zdikehendaki
"1.h
AU.h.' Mereka menjawab: 'Suara aPa yarrg kita dengarkan ini?'
Beliau menjawab: 'Halauan awan, iika ia sudah sampai pada tempat
yangdiperintahkannya.' Maka mereka berkata:' Engkau benar. "' (A1-
Hadits)132
Redaksi dalam hadits tersebut menuniukkan tentang Penugasan
Malaikat oleh Allah untuk menerbangkan awan ke tempat yang
diperintahkan-Nya.
Masih dari Ibnu 'Abbas qey,, bahwasanya Nabi pernah bertanyakepada Jibril: "Apakah yangditugaskan kepada Mika-il?" Jibril
menjawab: "Dia (frnika-1l) ditugaskan kepada tumbuh-tumbuhan dan
hujan."r:: Mika-il 24p; ditugaskan untuk itu dan dibantu oleh MalaikatMalaikat lainnya y angp atuh melaksanakan ap a y angdiperintahkannya,
wallaabu a'lam.
Hal yangpaling menakjubkan mengenai hal itu adalah sebagaimana
dinyatakan drir* sebrrah hadits dari Abu Hurairah 45 , dari Nabi
ffi, beliau bersabda: "Ketika seorang laki-laki berada di sebuah gurun .rii^r^,tiba-tiba
ia mendengar suara di balik awan: 'siramilah kebun
Fulan.' Tidak lama kemudian, awan itu merunduk dan menuangkan
airnya di tanah yangtidak berpasir. Dalam sekejap mata, salah satur3a
saluran air tersebut sudah menampung semua air. Laki-laki itu pun
mengikuti air tersebut, hingga terlihat seorang laki-laki yangberdiri di
kebunnya sambil menghalangi air tersebut dengan cangkulnya. LakiIaki tadi bertanyakepadanya: ''Wahai hamba A1lah, siapa namamu?'Ia
menjawab: 'Fulan.' Ternyata ia menyebutkan sebuah nama yangtadi
didengarnya di awan. Kemudian, orang yang ditanyatadibalik benanya:
''$Vahai hamba Allah, mengapa engkau menanyakan namaku?' Laki-laki
itu menjawab: 'Sesungguhnya aku mendengar suara di balik awan yang
menurunkan hujan ini. Suara itu mengatakan: 'siramilah kebun Fulan'
sesuai dengan namamu. Apa yang sebenarnya Anda perbuat dengan
air ini? Ia menjawab: 'Jika ini yang Anda tanyakan, sesungguhnya aku
melihat (menghitung) hasilnya (kebun ini). Setelah itu, seperriganya
aku sedekahkan, sepertiga lainnya aku pergunakan untuk makanku
dan keluargaku, sedangkan sepertiga lagi aku kembalikan kepadanya
(kebun ini)."t:s
Hadits ini menetapkan adanya para Malaikat yang ditugaskan
kepada awan. Mereka menerbangkan (membawa), memerintahkan,
dan berbicara dengannya. Boleh jadi pembicaraanyangdidengar oleh
laki-laki tersebut adalah pembicaraan dari satu Malaikat ke Malaikat
lainnya untuk kemudian disampaikan oleh Malaikat yangditugaskan
kepada awan ini, wallaahu a'lam.
Dalam hadits tersebut juga terdapat dalil bahwasanya terkadang
manusia dapat mendengar pembicaraan Malaikat. Telah disebutkan
bahwa bangsa jin mencuri-curi dengar ketika para Malaikat menyampaikan pembi caraaf,Ldari yang satu kepada yang lainnya di langit. Kemudian,
mereka menyampaikan apayangdidengar tersebut kepada para dukun,
hingga ia mencampurinya dengan seratus kedustaan.
Hadits itu menerangkan pula bahwa para Malaikat menggiring awan. Terkadang, Malaikat menyirami satu negeri (tempat),
tetapi tidak menyirami negeri lainnya; atau menyirami saru ranah,
tetapi tidak menyirami tanah y^ng lainnya; atau menyiram kebun
tertentu, tetapi tidak menyiram kebun-kebun lain yang berdekatan
dengannya. Fenomena ini adalah sesuatu yang sering kali disaksikan
secara nyata.
Dalam hadits tersebut juga terdapat keutam^arL bersedekah
kepada orang-orang miskin y^ng membutuhkan. Allah akan menggantikan bagi orangyang bersedekah dan mengutus Malaikat-Nya
untuk menggiring awan dan menyiram tanamannya, sebagai balasan
atas sedekah dan kebaikannya terhadap kaum fakir dan terhadap
keluarganya.
e. Meniaga gunung
Pada pembahasan mengenai sifat-sifat Malaikat yang lalu, telah
disebutkan satu hadits yarLgmenyatakan bahwa Allah W mengutus
Malaikat al-Jibaal untuk menimpakan dua gunung atas penduduk
Makkah jika Nabi ffi memerintahkannya berbuat demikian.r36 Dalam
riwayat ini terdapat dalil adanya Malaikat yarTg ditugaskan untuk
menjaga gunung.
Dalam hadits tersebut juga terdapat dalil besarnya penciptaan
(bentuk tubuh) para Malaikat yang ditugaskan kepada gunung.
Sebab, satu Malaikat saja mampu menimpakan dua gunung atas
penduduk Makkah. Dengan kata lain, karena sangat besar dan kuatnya,
menimpakan dua buah gunung bagi malaikat itu merupakan satu hal
yang sederhana dan akan segera dia laksanakan jika Nabi ffi menyetujui
hal itu. Namun, diantarakeutamaan Allah atas ummat ini adalah Dia
mengutus Nabi kita, Muhammad M,,y^ngmemiliki sifat kasih sayang
dan kasihan, sebagaimana y ang diterangkan dalam firman-Nya:
sesunggubnya telab datang kepadamu seorang Rasul dari kaumrnu
sendiri, berat terasa olebnya penderitadnrnu, sd,ngd.t menginginkan
(keimanan dan keselamatan) bagimu, arndt belas kasihan lagi penyayang
terhadap ordng-orangMukmin " (QS. At-Taubah: 128)
Segala puji dan syukur bagi Allah atas nikmat yang besar ini.
Semoga Allah melimpahkan kesejahteraan dan keselamatan kepada
Nabi kita, Muhammad $5, serta memberi beliau balasan dengan yang
sebaik-baiknya.
Adapun mengenai hakikat tugas Malaikat gunung dan apa
yang ditugaskan kepadanya, saya belum mendapatkan dalil yang
menunjukkan hal itu. Cukuplah kita beriman secara global terhadapnya,
yaitu bahwasanya Allah [H menugaskan Malaikat-Malaikat gunung
y arLgbe rtugas melaks anakan ap a saja y ang di perint ahkan-Nya kep ada
mereka, uallaabu a'lam.
f. Meniup Sangkakala
Pernyataanhadits yang menerangkan hal itu telah disebutkan pada
pembahasan nama-nama Malatkat. Ash-Sbuur ('rP\ ) adalah tanduk
y^ng padanya ditiupkan beberapa kali tiupa n yang diperintahkan.
Sebagian ulama mengatakan jumlahnyl- tig kali tiupan. Namun,
sebagian yarLg lain berpendapat dua kali, yaitu satu tiupan kematian
dan satu tiupan kebangkitan. Apakahyang meniup itu Israfil atau
Malaikat yarLg lainnya? Jawabannya, pendapat yang masyhur adalah
Israfil, tetapi tidak ditemukan hadits shahih yangmenetapkan hal itu.
Yang pasti, ada Malaikar yang ditugaskan untuk meniup sangkakala
tersebut. Apakah yarLgditugaskan itu satu atau dua Malaikat? Dalam
hal ini pun terdapat dua pendapat dari para u1ama.137
Nabi ffi menyebutkan petugas sangkakala tanpa menyebutkan namanya. Beliau juga menyebutkan bahwa Malaikat itu telah
memasukkan sangkakala tersebut ke dalam mulutnya sambil menunggu
perintah, yaitu dalam hadits Abu Sa'id al-Khudri QB ,iaberkata bahwa
Rasulullah M bersabda: "Bagaimana mungkin aku bisa bersenangsenang sedang petugas sangkakala telah memasukkan sangkakala itu ke
dalam mulutnya; siap mendengarkan dan menundukkan keningnya;
menunggu kapan diperintahkan, lalu ia akan meniupnya! Mereka
berkata: '\flahai Rasulullah, apa yang harus kami katakan (baca)?'
Beliau menjawab: "Katakanlah: ut;Jilt .J' , EJt i;'^ittr.ij * (Cukuplah
Allah bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.Hanyakepada-Nyalah
kami bertawakkal)."t:s
Oleh karena itu, kita cukup mengatakan sebagaimana yang
diperintahkan Nabi ffi: "Cukuplah Allah bagi kami dan Dialah sebaikbaik pelindun g. Hany a kep ada-N y alah kami be rtawakkal. "
Hadits tersebut menetapkan sifat-sifat yang dimiliki para Malaikat,
yaitupendengaran dan dahi ftening). Bahwasanya peniupan sangkakala
telah ditugaskan kepada satu Malaikat yang siaga menanti kapan saja
diperintahkan, maka ftetika saat itu tiba) ia pun akan meniupnya.
Dari Abu Hurairah ,qF, ,iaberkata bahwa Rasulullah ffi bersabda:
"Malaikat peniup sangkakala tidak pernah sekalipun mengedipkan
matanyat3e sejak ditugaskan. Malaikat itu senantiasa siap dan memandang ke arah 'Arsy karena takut perintah itu datang sebelum ia
kembali membuka matanya. Kedua matanyalaksana dua bintangyang
bersinar."rao
Itulah hadits-hadits penting mengenai Malaikat y ang ditugaskan
meniup sangkakala. Kita wajib beriman terhadap semua yang ditetapkan
bagi para Malaikat tersebut, anllaabu a'lam.
g. Mengelilingi Makkah dan Madinah
Madinah dan Makkah adalah dua ibu kota ummat Islam. Keduanya
dimuliakan oleh Allah dengan sebab do'a Nabi ffi. Makkah adalah
Ummul Quraa dan tempat Baitullah yangdiagungkan dan dihormati
berada. Allah memuliakanrrya sejak penciptaan langit dan bumi.
Adapun Madinah adalah tempat hijrahnya Rasulullah M, tempat
pengokohan iman. Di sanalah beliau dimakamkan dan di sana pula
beliau akan dibangkitkan. Keutamaan kota tersebut banyak sekali
sebagaimana disebutkan dalam buku-buku yang membahas mengenai
Makkah dan Madinah ini. Di antara keutamaanyalgdimaksud ialah
para Malaikat mengelilingi dua kota itu dan keduanya terpelihara
dari fitnah Dajjal. Dalil mengenai hal itu banyak sekali, yaitu sebagai
berikut.
Anas gi;-, meriwayatkan sebuah hadits dari Nabi ffi, beliau
bersabda: "Tidak ada satu pun negeri melainkan akan disinggahi
Dafial,kecuali Makkah dan Madinah. Tidak ada satu pun dari dataran
keduanya melainkan terdapat dua baris Malaikat y^ng menjaganya.
Pada waktu itu, Madinah menggetarkan penduduknya sebanyak
tiga kali, lalu Allah mengeluarkan setiap orang kafir dan munafik
darinya."tal
Dalam hadits Tamim ad-Dari qF, , yakni hadits al-Jassaasah
yarLg sangat terkenal, ia berkata: "sesungguhnya akulah al-Masih
(Dajjal). Hampir tiba saatnya aku diizinkan untuk keluar, maka aku
pun akan keluar. Aku akan berjalan di muka bumi dan tidak ada satu
pun desa melainkan akan kusinggahi selama empat puluh malam di
dalamnya, kecuali Makkah dan Thaibah (Madinah), karena keduanya
diharamkan atasku. Setiap kali ingin memasuki salah satu dari kedua
kota itu, aku selalu dihadang oleh Malaikat yang memegang pedang
tajam yang digunakan untuk menghalangiku. Sungguh, di atas setiap
permukaa nny
^
terdapat Malaikat y ang menj aganya
Dari Abu Hurairah gb
,
ia berkata bahwa Rasulullah ffi bersabda: "Di atas permukaan-permukaan Madinah terdapat para Malaikat
(y^ngmenjaganya) sehingga kota ini tidak dapat didekati oleh wabah
penyakit maupun D ajjal." ta3
Dari Anas &b , dariNabi ffi , beliau bersabda: "Madinah didatangi
D ajjal, tetapi (sebelum memasukinya) ia mendap ati paraMalaikat y ang
menjaganya. Kota ini tidak akan didekati oleh Dajjaldan wabah, insya
Allah."'*
Dalam semua hadits di atas terdapat dalil bahwasanya Allah
menugaskan Malaikat kepada Makkah dan Madinah untuk menjaganya
dari Dajjal, serta menugaskan Malaikat kepada Madinah untuk
menjaganya dari tha'un (wabah).
Ibnu Hajar q\M berkata: 'Terdapat kerancuan mengenai tidak
masuknya tba'un ke Madinah, padahal meninggal terkena tba'un itu
adalah syabaadah (mati syahid). Bagaimana beliau mengaitkannya
dengan Daljal dan memuji Madinah dengan tidak masuknya kedua
hal tersebut?
Jawabannya, yang dimaksud dengan tba'un sebagai syabaadab
tidak seperti itu sifatnya, tetapi yang dimaksudkan adalah tba'un
yang dapat menyebabkannya mati syahid karena penyakit yang
dideritanya. Jadi, jika pernyataan tersebut dipahami dengan tha'un
(wabah) jin, maka pujian itu cocok ditujukan kepada kota Madinah
karena wabah itu memang tidak dapat memasukinya. Sebab, hadits
tersebut mengisyaratkan bahwa jin dan syaitan yang kafir tidak
dapat memasuki Madinah. Adapun bagi yang berhasil memasukinya,
niscaya ia tidak dapat menyakiti salah seorang dari mereka (penduduk
Madinah)." Beliau ffi membicarakan hal itu dengan panjang lebar.ra'
Telah disebutkan pula hadits yang menerangkan bahwa para
Malaikat melaknat orang yang mengadakan sesuatu hal yang baru
(bid'ah) di dalamnya ata:u terhadap siapa saja yang melindungi orang
yangmelakukan hal baru tersebut.
h. Meniaga Syam
Syam adalah negeri yang penuh berkah, sebagaimana firman
Allah \H:
"Mahasuci Allab, ydng telah memperjalankan hamba-Nya pada sud.tu
malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha ydng telah Kami berkabi
sekelilingnya d.gar Kami perlibatkan kepadanya sebagian dari tandatanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maba
Melibat." (QS. Al-Israa': 1)
Nabi ffi diisra'kan ke Masjidil Aqsha, lalu beliau berkumpul
dengan para Nabi tHi dan mengimami mereka. Dari sana, beliau
melakuka n mi'raj (naik) bersama Jibril ke langit. Kisah Isra' dan Mi'raj
sangat terkenal; tetapi yangdimaksudkan di sini adalah memberikan
perhatian terhadap keutamaan tempat tersebut. Di antara yang
menunjukkan keutamaannya adalah masjid yangterdapat di tempat
itu (Masjidil Aqsha), yarlgmerupakan salah satu dari tiga masjid yang
dianjurkan agar meneguhkan perjalanan untuk mengunjunginya,
sebagaimana dalam hadits Abu Sa'id al-Khudri qH ,ia berkata: "Aku
mendengar Rasulullah W, bersabda: 'Janganlah kalian meneguhkan
perjalanan, kecuali kepada tiga masjid: "Masjidil Haram, Masjidil
Aqsha, dan Masjidku ini (Masjid Nabawi)."ta'
Di antara yang menunjukkan keutamaan Syam pula adalah
para Malaikat menghamparkan sayap-sayap mereka di atasnya,
sebagaimana disebutkan dalam hadits Zaidbin Tsabit 4F, ,ia berkata
bahwa Rasulullah M bersabda: "Keberuntungan bagi negeri Syam,
sesungguh ny a Malaikat rahmat menghamparkan sayap padany a." ta,
Dalam hadits ini terdapat dalil mengenai keutamaan negeri Syam.
Mengenai keutamaan Syam lainnyadiriwayatkan dalam banyak
hadits, tetapi di sini bukan tempat yangsemestinya untuk menyebutkannya.ra8 Saya menyebutkan beberapa hadits di atas hanyalah untuk
menunjukkan bahwa sesungguhnya Allah menugaskan Malaikat
kepada Syam. Adapun tugas mereka secara terperinci tidak disebutkan.
Meskipun demikian, keberadaan mereka termasuk kebaikan dan
berkah. Oleh karena itu, Nabi ffi bersabda: "Keberuntungan bagi
negeri Syam." lf,/allaahu a'lam.
Itulah nash-nash terpenting yangmenetapkan sebagian dari
tugas-tugas yang diperintahkan Allah kepada para Malaikat di alam
ini, meskipun Allah \H telah menugask^nparaMalaikat-Nya dengan
tugas lain yang sangat banyak, sebagaimana yang telah diisyaratkan
pada awal bab ini.
2. Tugas paraMalaikat yang berkaitan dengan manusia
Pada pembahasanyanglalu telah saya sebutkan tugas-tugas para
Malaikat yangberkaitan dengan alam. Dalam bab ini, insyaAllab, akan
saya sebutkan tugas-tugas Malaikat yang berkaitan dengan manusia.
Tugas-tugas tersebut sangatlah banyak.
Ibnul Qayyim #E berkata: "Malaikat yang ditugaskan kepada
manusia sejak manusia masih menjadi nutbfdh (air mani) sampai akhir
kejadiannya,bagi mereka (para Malaikat) dan manusia mempunyai
unrsan yang lain. Mereka ditugaskan untuk membentuknya; memindahkannya dari satu tahap (penumbuhan) ke tahap lainnya; membentuk dan
menjaganya ketika berada dalam tiga kegelapan; mencatat rizki, amal
perbuatan, ajal, cel aka at au b ahag iany a, dan selalu menyertainya dalam
setiap kondisinya; mencatat ucapan dan perbuatannya, menjaganya
ketika hidup, mengambil ruhnya ketika meninggal, kemudian membawa
kembali dan memberikannya kepada Penciptanya.
Para Malaikat juga ditugaskan untuk menyiksa dan memberinya
nikmat di dalam kubur dan setelah hari kebangkitan. Mereka pula
ditugaskan untuk mengoperasikan alat-alat (perantara) nikmat dan
siksa. Mereka memberikan keteguhan kepada hamba yang beriman
dengan izin Allah dan mengajarkannya hal-hal yangbermanfaat.Para
Malaikat ikut berperang dan membela orang beriman karena merekalah
penolongnya di dunia dan di akhirat. Mereka jugayalgmemperlihatkan
kepada anak Adam di dalam mimpinya sesuatu yangmenakutkan lalu
ia menghindarinya, serta memperlihatkan apa yang ia sukai untuk
meneguhkan hatinya dan agar benambah rasa syukurnya. Merekalah
yang menjanjikan kebaikan kepadanya, mengajaknya untuk melakukan
sesuatu, menghalan ginyadari keburukan, dan memperingatkannya dari
keburukan itu.
Dengan kata lain, para Malaikat adalah penolong, penjaga,pengajar,
dan pemberi nasihat; |ugayang mendo'akan serta memohonkan
ampunan untuk manusia beriman. Mereka senantiasa bershalawat
kepadanya selama iataat kepada Rabbnya dan mengajarkan kebaikan
kepada sesama manusia. Mereka memberikan berita gembira dengan
karamab Allah dalam mimpinya, ketika meninggal dunia, dan pada
hari kebangkitan. Mereka juga membuatnya zuhud terhadap dunia
dan lebih mengutamakan akhirat. Mereka pula yang mengingatkan
manusia jika lupa, membuatnya giat saat malas, dan meneguhkannya
jika takut. Merekalah yangberusaha keras demi kemaslahatannya, baik
di dunia maupun di akhirat. Mereka adalah para utusan Allah dalam
penciptaan dan segala urusannya, sekaligus para duta yang menjadi
perantara antara Allah dan para hamba-Nya.Para Malaikat turun
dengan membawa perintah Allah di seluruh pelosok dunia, lalu naik
kembali untuk melaporkan urusan tersebut kepada-Nya
Perhatikanlah tugas yang banyak lagi agung, yang dilaksanakan
oleh para Malaikat tW ini, agar Anda mengetahui keutamaan Allah
yangdilimpahkan kepada Bani Adam (manusia). Allah memudahkan
para Malaikat agung itu untuk melaksanakan apa yang membawa
maslahat bagi manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Allah
mewajibkan manusia untuk bersyukur kepada-Nya W danmencintai
para Malaikat tersebut; serta mennrruh manusia untuk senantiasa memperhatikan perbuatan-perbuatan yang dapat mendekatkan Malaikat
kepadanya dan menjauhi perbuatan-perbuatan yangdapat menjauhkan
Malaikat darinya. Pengetahuan mengenai hal tersebut membuat hati
aman dan tenang, baik pada waktu lapang maupun sulit. Pengetahuan
ini, insya Allah, akan dijelaskan secara terperinci dalam pembahasan
buah (hasil) dari beriman kepada Malaikat.
Di antara tugas penting para Malaikat yang berkaitan dengan
manusia adalah sebagai berikut:
a. Sebagai duta (perantara) antara Allah dan manusia
Para Malaikat adalah utusan dan duta Allah [H kepada makhlukNyr, sebagaimana firman-Nya:
"Di tangan para penulis (Malaikat), ydng mulia lagi berba&r1. " (QS.
'Abasa: 15-16)
"segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan
Makikat sebagai utusan-utusan (untuk rnengurus berbagai trmcarn urusan)
y dng rnern? uny d.i say ap, masing-masing (ada y dng) dua, tiga, dan emp at.
Allab menambabkan pada ciptaan-Nyd. apd. ydng dikehendaki-Nya.
Sesunggubnya Allab Mahakuasa atas segala sesud,tu." (QS. Faathir: 1)Allab memilib utusan-utusan (Nya) dari Malaikat dan dari manusia;
sesungubnya Allab Maha Mmdengar lagi Maba Melibat. " (QS. fr'l-Hqj: 7 5)
Apa yang disampaikan oleh para duta tersebut kepada manusia
ada dua macam: (1) wahyu yang diturunkan kepada para Nabi dan
Rasul rffit serta Q) ^p^
yang mereka turunkan kepada selain Nabi,
seperti berita-berita gembira dan ujian (cobaan).
1) wahyu yangditurunkan kepada para Nabi dan Rasul 2@.
Allah \i& memilih beberapa orang di antaramanusia dan memuliakan mereka dengan kenabian dan risalah-Nyr. Allah mengutus kepada
manusia pilihan tersebut Malaikat dari sisi-Nya untuk menyampaikan
kepada mereka perintah-perintah Allah \W dan agama-Nya. Mereka
yang terpilih itu adalah para Nabi dan Rasul r&, sesuai dengan firman
Allah W:
"Sesunggubnya Kami telah memberikan ualryu kepadamu sebagaimana
Kami telah memberikan uabyu kepada Nub dan Nabi-Nabi yang
kemudia.nnya, dan Kamitelah memberikanualryu (pula) kepada lbrahim,
Isma'il, khak, Ya'qub dan anab cucunyd., 'Isa, A1ryub, Yunus, Harun danSulaiman. Dan Kami rnemberikan Zabur kepada Daud. Dan (Karni
telab mengutus) Rasul-Rasul yang sunggub telab Kami kisabkan tentang
mereka kepadamu dabulu, dan Rasul-Rasul yang tidak Kami bisabkan
tentangmereka kepadamu. Dan Allah telab berbicara kepada Musa dmgan
langsung. (Mereka Kami utu) selaku Rasul-Rasulpembaata berita gembira
dan pemberi peringatd.n dgdr supdyd tidak ada alasan bagi manusia
membantab Allab sesudab diutusnya Rasul-Rasul itu. Dan adalab Allab
Mabap erkasa lagi Mahabij aksana. (QS. An-Nisaa' : 163 -1,65)
Allah Vij telah menyebutkan cara-cara wahyu y angditurunkan
kepada para hamba-Nya dalam firman-Nya:
"Dd.n tidak ada bagi seordng