• coklatx.blogspot.com

    www.coklatx.blogspot.com

  • berasx.blogspot.com

    www.berasx.blogspot.com

  • kacangx.blogspot.com

    www.kacangx.blogspot.com

Tampilkan postingan dengan label syeh siti jenar 6. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label syeh siti jenar 6. Tampilkan semua postingan

syeh siti jenar 6

 


Syekh Siti Jenar yaitu  salah satu wali yang memiliki ajaran dan pemikiran 

kontroversial. Banyak ulama melihat ajaran Beliu dari sudut pandang tasawwuf 

dan menjadikan persoalan yang timbul menjadi lain, karena dianggap 

menyesatkan namun  justru menjadi suatu ajaran yang sudah mencapai derajat 

”fana”. 

 

Apa dan bagaimana ajaran dan pemikiran Syekh Siti Jenar yang telah 

menemukan ”sejati ning urip” hidup yang lahir. Apakah ajaran dan pemikiran 

Beliu dapat kita petik untuk bekal kehidupan atau malah menyesatkan .... 

Mari kita ungkap ajaran-ajaran Beliu serta membuka misteri yang selama ini 

masih menjadi teka-teki yang belum terpecahkan,sbb: 

 

 AJARAN DAN PEMIKIRAN SYEKH SITI JENAR :

 

   . .... tidak usah kebanyakan teori semu, karena se sebenarnya  ingsun 

(saya) inilah Allah. Nyata ingsun yang sejati, bergelar Prabu Satmata, yang 

tidak ada lain kesejatiannya yang disebut sebangsa Allah. 

 

   . Jika ada seseorang umat manusia  yang percaya kepada kesatuan lain selain 

Allah SWT, maka ia akan kecewa karena ia tidak akan memperoleh apa yang ia 

inginkan. 

 

   . Allah itu yaitu  keadaanku, lalu mengapa kawan-kawanku sama 

memakai penghalang? Dan se sebenarnya  aku ini yaitu  haq Allah pun tiada 

wujud dua; saya sekarang yaitu  Allah, nanti Allah, dzahir bathin tetap Allah, 

kenapa kawan-kawan masih memakai pelindung?. 

 

   . Sebenarnya keberadaan dzat yang nyata itu hanya berada pada 

mantapnya tekad kita, tandanya tidak ada apa-apa, namun  harus menjadi segala 

niat kita yang sungguh-sungguh. 

 

   . Tidak usah banyak bertingkah, saya ini yaitu  Allah . Ya, betul betul 

saya ini yaitu  Allah  yang sebenarnya, bergelar Prabu Satmata, ketahuilah 

bahwa tidak ada Allah  yang lain selain saya. 


 

   . Saya ini mengajarkan ilmu untuk betul-betul dapat merasakan adanya 

kemanunggalan. Sedangkan bangkai itu selamanya tidak ada. Adapun yang 

dibicarakan sekarang yaitu  ilmu yang sejati yang dapat membuka tabir 

kehidupan. Dan lagi semuanya sama. Tidak ada tanda secara samar-samar, 

bahwa benar-benar tidak ada perbedaan yang bagaimanapun, saya akan tetap 

mempertahankan tegaknya ilmu ini . 

 

   . Bahwa se sebenarnya , lafadz Allah yaitu kesaksian akan Allah, yang 

tanpa rupa dan tiada tampak akan membingungkan orang, karena diragukan 

kebenarannya. Dia tidak mengetahui akan diri pribadinya yang sejati, sehingga 

ia menjadi bingung. se sebenarnya  nama Allah itu untuk menyebut wakil-Nya, 

diucapkan untuk menyatakan yang dipuja dan menyatakan suatu janji. Nama itu 

ditumbuhkan menjadi kalimat yang diucapkan Muhammad Rasulullah. 

 

   . ..... padahal sifat kafir berwatak jisim, yang akan membusuk, hancur 

lebur bercampur tanah. Lain jika kita sejiwa dengan Dzat Yang Maha Luhur. Ia 

gagah berani, Maha Sakti dalam syarak, menjelajahi alam semesta. Dia itu 

pangeran saya, yang mengusai dan memerintah saya, yang bersifat 

wahdaniyah, artinya menyatukan diri denga ciptaan-Nya. Ia dapat abadi 

mengembara melebihi peluru atau anak sumpit, bukan budi bukan nyawa, 

bukan hidup tanpa asal dari manapun, bukan pula kehendak tanpa tujuan. Dia 

itu yang bersatu padu dengan wujud saya. Tiada susah payah, kodrat dan 

kehendak-Nya, tiada kenal rintangan, sehingga pikiran keras dari keinginan 

luluh tiada berdaya. Maka timbullah dari jiwa raga saya kearif-bijaksanaan saya 

menjumpai ia sudah ada di sana. 

 

   . Syehk Lemah Bang namaku, Rasulullah ya aku sendiri, Muhammad ya 

aku sendiri,Asma Allah itu sesungguhya dirilu, ya akulah yang menjadi Allah 

ta’ala. 

 

   . Jika Anda menanyakan di mana rumah Allah , maka jawabnya tidaklah 

sukar. Allah berada pada Dzat yang tempatnya tidak jauh, yaitu berada dalam 

tubuh umat manusia . Tapi hanya orang yang terpilih saja yang bisa melihatnya, yaitu 

orang-orang suni. 

 

   . Rahasia kesadaran kesejatian kehidupan, ya ingsun ini kesejahteraan 

kehidupan, engkau sejatinya Allah, ya ingsun sejatinya Allah; yakni wujud yang 

berbentuk itu sejati itu sejatinya Allah, sir (rahasia) itu Rasulullah, lisan 

(pengucap) itu Allah, jasad Allah badan putih tanpa darah, sir Allah, rasa Allah, 

rahasia rasa kesejatian Allah, ya ingsun (aku) ini sejatinya Allah.  

 

   . Adanya kehidupan itu karena pribadi, demikian pula keinginan hidup 

itupun ditetapkan oleh diri sendiri, tidak mengenal roh, yang melestarikan 

kehidupan, tiada turut merasakan sakit ataupun lelah. Suka dukapun musnah 

karena tidak diinginkan oleh hidup. Dengan demikian hidupnya kehidupan itu 

berdiri sendiri. 

 

   . Dzat wajibul maulana yaitu  yang menjadi pemimpin budi yang menuju 

ke semua kebaikan. Citra umat manusia  hanya ada dalam keinginan yang tunggal. 

Satu keinginan saja belum tentu dapat dilaksanankan dengan tepat, apalagi 

dua. Nah cobala untuk memisahkan Dzat wajibul maulana dengan budi, agar 

supaya umat manusia  dapat menerima keinginan yang lain. 

 

   . Hyang Widi, kalau dikatakan dalam bahasa di dunia ini yaitu  baka 

bersifat abadi, tanpa antara tiada erat dengan sakit apapun rasa tidak enak, ia 

berada baik disana, maupun di sini, bukan ini bukan itu. Oleh tingkah yang 

banyak dilakukan dan yang tidak wajar, menuruti raga, yaitu  sesuatu yang 

baru.  

 

   . Gagasan adanya badan halus itu mematikan kehendak umat manusia . Di 

manakah adanya Hyang Sukma, kecuali hanya diri pribadi. Kelilingilah 

cakrawala dunia, membubunglah ke langit yang tinggi, selamilah dalam bumi 

sampai lapisan ke tujuh, tiada ditemukan wujud yang mulia. 

 

   . Kemana saja sunyi senyap adanya; ke Utara, Selatan, Barat, Timur dang 

Tengah, yang ada di sana hanya adanya di sini. Yang ada di sini bukan wujud 

saya. Yang ada dalam diriku yaitu  hampa dan sunyi. Isi dalam daging tubuh 

yaitu  isi perut yang kotor. Maka bukan jantung bukan otak yang pisah dari 

tubuh, laju peasat bagaikan anak panah lepas dari busur, menjelajah Mekkah 

dan Madinah. 

 

   . Saya ini bukan budi, bukan angan-angan hati, bukan pikiran yang sadar, 

bukan niat, buka udara, bukan angin, bukan panas, dan bukan kekosongan 

atau kehapaan. Wujud saya ini jasad, yang akhirnya menjadi jenazah, busuk 

bercampur tanah dan debu. Napas saya  mengelilingi dunia, tanah, api, air, dan 

udara kembali ke tempat asalnya, sebab semuanya barang baru bukan asli. 

 

   . Maka saya ini Dzat sejiwa yang menyatu, menyukma dalam Hyang Widi. 

Pangeran saya bersifat Jalil dan Jamal, artinya Maha Mulia dan Maha Idah. Ia 

tidak mau sholat atas kehendak sendiri, tidak pula mau memerintah untuk 

shalat kepada siapapun. Adapun shalat itu budi yang menyuruh, budi yang 

laknat dan mencelakakan, tidak dapat dipercaya dan dituruti, karena 

perintahnya berubah-ubah. Perkataannya tidak dapat dipegang, tidak jujur, jika 

dituruti tidak jadi dan selalu mengajak mencuri. 

 

   . Syukur kalau saya sampai tiba di dalam kehidupan yang sejati. Dalam 

alam kematian ini saya kaya akan dosa. Siang malam saya berdekatan dengan 

api neraka. Sakit dan sehat saya temukan di dunia ini. Lain halnya apabila saya 

sudah lepas dari alam kematian. Saya akan hidup sempurna, langgeng tiada ini 

dan itu. 

 

   . Menduakan kerja bukan watak saya. Siapa yang mau mati dalam alam 

kematian orang kaya akan dosa. Balik jika saya hidup yang tak kekak ajal, akan 

langeng hidup saya, tida perlu ini dan itu. Akan namun  saya disuruh untuk 

memilih hidup ayau mati saya tidak sudi. Sekalipun saya hidup, biar saya 

sendiri yang menetukan. 


   . .......Betapa banyak nikmat hidup manfaatnya mati. Kenikmatan ini 

dijumpai dalam mati, mati yang sempurna teramat indah, umat manusia  sejati yaitu  

yang sudah meraih ilmu. Tiada dia mati, hidup selamanya, menyebutnya mati 

berarti syirik, lantaran tak tersentuh lahat, hanya beralih tempatlah dia 

memboyong kratonnya. 

 

   . Aku angkat saksi dihadapan Dzat-KU sendiri, se sebenarnya a tidak ada 

Allah  selain Aku. Dan Aku angkat saksi se sebenarnya  Muhammad itu utusan-

KU, se sebenarnya  yang disebut Allah yaitu  ingsun (aku) diri sendiri. Rasul itu 

rasul-KU, Muhammad itu cahaya-KU, aku Dzat yang hidup yang tak kena mati, 

Akulah Dzat yang kekal yang tidak pernah berubah dalam segala keadaan. 

Akulah Dzat yang bijaksana tidak ada yang samar sesuatupun, Akulah Dzat 

Yang Maha Menguasai, Yang Kuasa dan Yang Bijaksana, tidak kekurangan 

dalam pegertian, sempurna terang benderang, tidak terasa apa-apa, tidak 

kelihatan apa-apa, hanyalah aku yang meliputi sekalian alam dengan kodrat-

KU. 

 

   . Janganlah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau yaitu  

keberadaan Allah. Disebut Imannya Iman. 

 

   . Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau yaitu  

tempat manunggalnya Allah. Disebut Imannya Tauhid. 

 

   . Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau yaitu  

sifatnya Allah. Disebut Imannya Syahadat. 

 

   . Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau yaitu  

kewaspadaan Allah. Disebut Imannya Ma’rifat. 

 

   . Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau yaitu  

menghadap Allah. Disebut Imannya Shalat. 

 

   . Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau yaitu  

kehidupannya Allah. Disebut Imannya Kehidupan. 

 

   . Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau yaitu  

kepunyaan dan keagungan Allah. Disebut Imannya Takbir. 

 

   . Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, sebab engkau yaitu  

pertemuan Allah. Disebut Imannya Saderah. 

 

   . Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau yaitu  

kesucian Allah. Disebut Imannya Kematian. 

 

   . Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, sebab engkau yaitu  

wadahnya Allah. Disebut Imannya Junud. 

   . Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau yaitu  

bertambahnya nikmat dan anugrah Allah. Disebut Imannya Jinabat. 

 

   . Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau yaitu  

asma Nama Allah. Disebut Imannya Wudlu. 

 

   . Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau yaitu  

ucapan Allah. Disebut Imannya Kalam. 

 

   . Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau yaitu  juru 

bicara Allah. Disebut Imannya Akal. 

 

   . Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau yaitu  

wujud Allah, yaitu tempat berkumpulnya seluruh jagad makrokosmos, dunia 

akhirat, surga neraka,arsy kursi, loh kalam, bumi langit, umat manusia , jin, iblis 

laknat, malaikat, nabi, wali, orang mukmin, nyawa semua, itu berkumpul di 

pucuknya jantung, yang disebut alam khayal (ala al-khayal). Disebut Imannya 

Nur Cahaya.  

 

   . Yang disebut kodrat itu yang berkuasa, tiada yang mirip atau yang 

menyamai. Kekuasannya tanpa piranti, keadaan wujudnya tidak ada baik luar 

maupun dalam merupakan kesatuan, yang beraneka ragam. 

 

   . Iradat artinya kehendak yang tiada membicarakan, ilmu untuk 

mengetahui keadaan, yang lepas jah dari panca indra bagaikan anak gumpitan 

lepas tertiup. 

 

   . Inilah maksudnya syahadat: Asyhadu berarti jatuhnya rasa, Ilaha berarti 

kesetian rasa, Ilallah berarti bertemunya rasa, Muhammad berartihasil karya 

yang maujud dan Pangeran berarti kesejatian hidup. 

 

   . Mengertilah bahwa se sebenarnya  inisyahadat sakarat, jika tidak tahu 

maka sakaratnya masih mendapatkan halangan, hidupnya dan matinya hanya 

sperti hewan. 

 

   . Syahadat allah, allah badan lebur menjadi nyawa, nyawa lebur menjadi 

cahaya, cahaya lebur menjadi roh, roh lebur menjadi rasa, rasa lebur sirna 

kembali kepada yang sejati, tinggalah hanya Allah semata yang abadi dan 

terkematian. (Terjemahan dalam Bahasa Indonesia). 

 

   . Syahadat Ananing Ingsun, Asyhadu keberadaan-KU, La Ilaha bentuk 

wajahku, Ilallah Allah ku, se sebenarnya  tidak ada Allah  selain Aku, yaitu 

badan dan nyawa seluruhnya.  (Terjemahan dalam Bahasa Indonesia). 

 

   . Syahadat Panetep Panatagana yaitu, yang menjdai bertempatnya 

Allah, menghadap kepada Allah, bayanganku yaitu  roh Muhammad, yaitu 

sejatinya umat manusia , yaitu wujudnya yang sempurna. (

   . Kenikmatan mati tak dapat dihitung ....tersasar, tersesat, lagi terjerumus, 

menjadikan kecemasan, menyusahkan dalam patihnya, justru bagi ilmu orang 

remeh..... 

 

   . Segala sesuatu yang wujud, yang tersebar di dunia ini, bertentangan 

denga sifat seluruh yang diciptakan, sebab isi bumi itu angkasa yang hampa. 

 

   . Shalat limakali sehari yaitu  pujian dan dzikir yang merupakan 

kebijaksanaan dalam hati menurut kehendak pribadi. Benar atau salah pribadi 

sendiri yang akan menerima, dengan segala keberanian yang dimiliki. 

 

   . Pada permulaan saya shalat, budi saya mencuri, pada waktu saya dzikir, 

budi saya melepaskan hati, menaruh hati kepada seseorang, kadang-kadang 

menginginkan keduniaan yang banyak, lain dengan Dzat Maha yang bersama 

diriku, Nah, saya inilah Yang Maha Suci, Dzat Maulana yang nyata, yang tidak 

dapat dipikirkan dan tidak dapat dibayangkan. 

 

   . Syahadat, shalat, dan puasa itu yaitu  amalan yang tidak diinginkan, 

oleh karena itu tidak perlu dilakukan. Adapun zakat dan naik haji ke Makkah, 

keduanya yaitu  omong kosong. Itu semua yaitu  palsu dan penipuan 

terhadap sesama umat manusia . Menurut para auliya’ bila manuasia melakukannya 

maka dia akan dapat pahala itu yaitu  omong kosong, dan keduanya yaitu  

orang yang tidak tahu.  

 

   . Tiada pernah saya menuruti perintah budi, bersujud-sujud di masjid 

mengenakan jubah, pahalanya besok saja, bila dahi sudah menjadi tebal, 

kepala, berbelang. se sebenarnya  hal itu tidak masuk akal. Di dunia ini semua 

umat manusia  yaitu  sama. Mereaka semua mengalami suka duka, menderita sakit 

dan duka nestapa, tiada bedanya satu dengan yang lain. Oleh karena itu saya, 

Siti Jenar, hanya setia pada satu hal, saja, yaitu Gusti Dzat Maulana.  

 

   . ....Gusti Dzat Maulana. Dialah yang luhur dan sangat sakti, yang 

berkuasa Maha Besar, lagi pula memiliki dua puluh sifat, kuasa atas segala 

kehendak-Nya. Dialah Maha Kuasa pangkal mula segala ilmu, Maha Mulia, 

Maha Indah, Maha Sempurna, Maha Kuasa, Rupa warna-nya tanpa cacat, 

seperti hamba-Nya. Di dalam raga umat manusia  ia tiada tanpak. Ia sangat sakti 

menguasai segala yang terjadi, dan menjelajahi seluruh alam semesta, 

Ngindraloka. 

 

   . Hyang Widi, wjud yang tak tampak oleh mata, mirip dengan ia sendiri, 

sifat-sifatnya mempunyai wujud, sperti penampakan raga yang tiada tanpak. 

Warnanya melambangkan keselamatan, namun  tanpa cahaya atau teja, halus, 

lurus terus menerus, menggambarkan kenyataan tiada dusta, ibaratnya kekal 

tiada bermula, sifat dahulu yang meniadakan permulaan, karena asal diri 

pribadi. 

 

   . Mergertilah bahwa se sebenarnya  ini syahadat sakarat, jika tidak tahu 

maka sekaratnya masih mendapatkan halangan, hidupnya dan matinya hanya 

seperti hewan. 

 

   . Syekh Siti Jenar mengetahui benar di mana kemusnahan anta ya 

mulya, yaitu Dzat yang melanggengkan budi, berdasarkan dalil ramaitu, ialah 

dalil yang dapat memusnahkan beraneka ragam selubung, yaitu dapat lepas 

bagaikan anak panah, tiada dapat diketahui di mana busurnya. Syari’at, tarekat, 

hakekat, dan ma’rifat musnah tiada terpikirkan. Maka sampailah Syekh Siti 

Jenar di istana sifat yang sejati. 

 

   . Kematian ada dalam hidup, hidup ada dalam mati. Kematian yaitu  

hidup selamanya yang tidak mati, kembali ke tujuan dan hidup langgeng 

selamanya, dalam hidup ini yaitu  ada surga dan neraka yang tidak dapat 

ditolak oleh umat manusia . Jika umat manusia  masuk surga berarti ia senang, bila umat manusia  

bingung, kalut, risih, muak, dan menderita berarti ia masuk neraka. Maka 

kenikmatan mati tak dapat dihitung. 

 

   . Hidup itu bersifat baru dan dilengkapi dengan panca indera. Panca 

indera ini merupakan barang pinjaman, yang jika sudah diminta oleh yang 

mempunyai, akan menjadi tanah dan membusuk, hancur lebur bersifat najis. 

Oleh karena itu panca indera tidak dapat dipakai sebagai pedoman hidup. 

Demikian pula budi, pikiran, angan-angan dan kesadaran, berasal dari panca 

indera, tidak dapat dipakai sebagai pegangan hidup. Akal dapat menjadi gila, 

sedih, bingung, lupa, tidur dan sering kali tidak jujur. Akal itu pula yang siang 

malam mengajak kita berbuat dengki, bahkan merusak kebahagiaan orang lain. 

Dengki juga akan menimbulkan kejahatan, kesombongan yang pada akhirnya 

membawa umat manusia  ke dalam kenistaan dan menodai citranya. Kalau sudah 

sampai sedemikian parahnya umat manusia  biasanya baru menyesali perbuatannya. 

 

   . Apakah tidak tahu bahwa penampilan bentuk daging, urat, tulang, dan 

sumsum busa rusak dan bagaimana cara Anda memperbaikinya. Biarpun 

bersembahyang seribu kali setiap barinya akhirnya mati juga. Meskipun badan 

Anda, Anda tutupi akhirnya kena debu juga. namun  jika penampilan bentuknya 

seperti Allah , apakah para wali dapat membawa pulang dagingnya, saya rasa 

tidak dapat. Alam semesta ini yaitu  baru. Allah  tidak akan membentuk dunia 

ini dua kali dan juga tidak akan membuat dunia ini dua kali dan juga tidak akan 

membuat tatanan baru. 

 

   . Segala sesuatu yang terjadi di alam ini pada hakikatnya yaitu  

perbuatan Allah. Berbagai hal yang dinilai baik maupun buruk pada hakikatnya 

yaitu  dari Allah juga. Jadi sangat salah besar bila ada yang menganggap 

bahwa yang baik itu dari Allah dan yang buruk yaitu  dari selain Allah. Oleh 

karena itu Af’al allah harus dipahami dari dalam dan dari luar diri umat manusia . 

Misalnya saat umat manusia  menggoreskan pensil, di situlah terjadi perpaduan dua 

kemampuan kodrati yang dipancarkan oleh Allah kepada makhluk-Nya, yaitu 

kemampuan gerak pensil. Tanah yang terlempar dari tangan seseorang itu 

yaitu  berdasar kemampuan kodrati gerak tangan seseorang, ”maksudnya 

bukanlah engkau yang melempar, melainkan allah yang melempar ketika 

engkau melempar. 

 

   . Di dunia ini kita merupakan mayat-mayat yang cepat juga akan menjadi 

rusak dan bercampur tanah. Ketahuilah juga bahwa apa yang dinamakan 

kawulo-gusti tidak berkaitan dengan seorang umat manusia  biasa seperti yang lain-

lain. Kawulo dan Gusti itu sudah ada dalam diriku, siang dan malam tidak dapat 

memisahkan diriku dari mereka. namun  hanya untuk saat ini nama kawula-gusti 

itu belaku, yakni selama saya mati. Nanti kalau saya sudah hidup lagi, gusti dan 

kawulo lenyap, yang tinggal hanya hidupku sendiri, ketentraman langgeng 

dalam Anda sendiri. Bial kamu belum menyadari kata-kataku, maka dengan 

tepat dapat dikatakan bahwa kamu masih terbenam dalam masa kematian. Di 

sini memang terdapat banyak hihuran macam warna. Lebih banyak lagi hal-hal 

yang menimbulkan hawa nafsu. namun  kau tidak melihat, bahwa itu hanya 

akibat panca indera. Itu hanya impian yang sama sekali tidak mengandung 

kebenaran dan sebentar lagi akan cepat lenyap. Gilalah orng yang terikat 

padanya. Saya tidak merasa tertarik, tak sudi tersesat dalam kerajaan 

kematian, satu-satunya yang ku usahakan ualah kembali kepada kehidupan. 

 

   . Bukan kehendak, angan-angan, bukan ingatan, pikir atau niat, hawa 

nafsupun bukan, bukan juga kekosongan atau kehampaan, penampilanku 

bagai mayat baru, andai menjadi gusti jasadku dapat busuk bercampur debu, 

napsu terhembus ke segala penjuru dunia, tanah, api, air kembali sebagai 

asalnya, yaitu kembali menjadi baru. 

 

   . Bumi, langit dan sebagainya yaitu  kepunyaan seluruh umat manusia . 

umat manusia lah yang memberi nama. Buktinya sebelum saya lahir tidak ada. 

 

   . se sebenarnya  pada hakikatnya tidak ada perbedaan antara ajaran 

Islam dengan Syiwa Budha. Hanya nama, bahasa, serta tatanan yang berbeda. 

Misalnya dalam Syiwa Budha dikenal Yang Maha Baik dan Pangkal 

Keselamatan, sementara dalam Islam kita mengenal Allah al Jamal dan as 

Salam. Jika Syiwa dkenal sebagai pangkal penciptaan yang dikenal dengan 

Brahmana maka dalam Islam kita mengenal al Khaliq.         Syiwa sebagai 

penguasa makhluk disebut Prajapati, maka dalam Islam kita mengenal al 

Maliku al Mulki. Jika Syiwa Maha Pemurah dan Pengasih disebut Sankara, 

maka dalam Islam kita mengena ar-Rahman dan ar-Rahim. 

 

   .  Kehilangan yaitu  kepedihan. Berbahagialah engkau, wahai musafir 

papa, yang tidak memiliki apa-apa maka tidak akan pernah kehilangan apa-

apa. 

 

   . Jika engkau kagum kepada seseorang yang engkau anggap Wali Allah, 

jangan engkau terpancang pada kekaguman akan sosok dan perilaku yang 

diperbuatnya. Sebab saat seseorang berada pada tahap kewalian, maka 

keberadaab dirinya sebagi umat manusia  telah lenyap, tenggelam ke dalam          al 

Waly.  

 

   . Kewalian bersifat terus menerus, hanya saja saat tenggelam dalam al 

Waly. Berlangsungnya Cuma beberapa saat. Dan saat tenggelam ke dalam al 

Waly itulah sang wali benar-benar menjadi pengejawantahan al Waly. Lanaran 

itu sang wali memiliki kekeramatan yang tidak bisa diukur dengan akal pikiran 

umat manusia , dimana karamah itu sediri pada hakekatnya pengejawantahan al 

Waly. Dan lantaran itu pila yang dinamakan karamah yaitu  sesuatu diluar 

kehendak sang wali pribadi. Semua itu semata-mata kehendak-Nya mutlak. 

 

   . Kekasih Allah itu ibarat cahaya. Jika ia berada di kejahuan, kelihatan 

sekali terangnya. Namun jika cahaya itu didekatkan ke mata, mata kita akan 

silau dan tidak bisa melihatnya dengan jelas. Semakin dekat cahaya itu kemata 

maka kita akan semakin buta tidak bisa melihatnya.  

 

   . Engkau bisa melihat cahaya kewalian pada diri seseorang yang jauh 

darimu. Nemun engkau tidak bisa melihat cahaya kewalian yang memancar 

dari diri orang-orang yang terdekat denganmu. 

 

   . Saya hanya akan memberi sebuah petunjuk yang bisa digunakan untuk 

meniti jembatam (shiratal mustaqim) ajaib ke arahnya. Saya katakan ajaib 

karena jembatan itu bisa menjauhkan sekaligus mendekatkan jarak mereka 

yang meniti dengan tujuan yang hendak dicapai. 

 

   . Bagi kalangan awan, istighfar lazimnya dipahami ebagai upaya 

memohon ampun kepada Allah sehingga mereka memperoleh pengampunan. 

namun  bagi para salik, istighfar yaitu  upaya pembebasan dari belenggu 

kekakuan kepada Allah sehingga memperoleh ampun yang menyingkap tabir 

ghaib yang menyelubungi umat manusia . se sebenarnya  di dalam asma al Ghaffar 

terangkum makna Maha Pengampun dan juga Maha menutupi, Maha 

Menyembunyikan dan Maha Menyelubungi. 

 

   . Semua itu terika itu benar, hanya nama dan caranya saja yang berbeda. 

Justru ”cara” itu menjadi salah dan sesat ketika sang salik melihat menilai 

terlalu tinggi ”cara” yang diikutinya sehinga menafikan ”cara” yang lain. 

 

   . Semua rintangan umat manusia  itu berjumlah tujuh, karena kita yaitu  

makhluk yang hidup di atas permukaan bumi. Allah membentangkan tujuh lapis 

langit yang kokoh di atas kita, sebagaimana bumipun berlapis tujuh, dan 

samuderapun berlapis tujuh. Bahkan neraka berlapis tujuh. Tidakkah anda 

ketahui bahwa suragapun berjumlah tujuh. Tidakkah Anda ketahui bahwa 

dalam beribadaaah kepada Allah umat manusia  diberi piranti tujuh ayat yang diulang-

ulang dari Al-Quran untuk menghubungkang dengan-Nya? Tidakkah Anda 

sadari bahwa saat Anda sujud anggota badan Anda yang menjadi tumpuan? 

 

   . Di dunia umat manusia  mati. Siang malam umat manusia  berpikir dalam alam 

kematian, mengharap-harap akan permulaan hidupnya. Hal ini mengherankan 

sekali. namun  se sebenarnya  umat manusia  di dunia ini dalam alam kematian, sebab 

di dunia ini banyak neraka yang dialami. Kesengsaraan, panas, dingin, 

kebingungan, kekacauan, dan kehidupan umat manusia  dalam alam yang nyata. 

 

   . Dalam alam ini umat manusia  hidup mulia, mandiri diri pribadi, tiada diperlukan 

lantaran ayah dan ibu. Ia beberbuat menurut keingginan sendiri tiada berasal 

dari angin, air tanah, api, dan semua yang serba jasad. Ia tidak menginginkan  

atau mengaharap-harapkan kerusakan apapun. Maka apa yang disebut Allah 

ialah barang baru, direka-reka menurut pikiran dan perbuatan. 

 

   . Orang-orang muda dan bodoh banyak yang diikat oleh budi, cipta iblis 

laknat, kafir, syetan, dan angan-angan yang muluk-muluk, yang menuntun 

mereka ke yang bukan-bukan. Orang jatuh ke dalam neraka dunia karena 

ditarik oleh panca indera, menuruti nafsu catur warna : hitam, merah, kuning, 

serta putih, dalam jumlah yang besar sekali, yang masuk ke dalam jiwa 

raganya. 

 

   . Saya merindukan hidup saya dulu, tatkala saya masih suci tiada 

terbayangkang, tiada kenal arah, tiada kenal tempat, tiada tahu hitam, merah, 

putih, hijau, biru dan kuning. Kapankah saya kembali ke kehidupan saya yang 

dulu? Kelahiranku di dunia alam kematian itu demikian susah payahnya karena 

saya memiliki hati sebagai orang yang mengandung sifat baru. 

 

   . Kelahiranku di dunia kematian itu demikian susah payahnya karena saya 

memiliki hati sebagai orang yang mengandung sifat baru. 

 

   . Keinginan baru, kodrat, irodat, samak, basar dan ngaliman )’aliman). 

Betul-betul terasa amat berat di alam kematian ini. Panca pranawa kudus, yaitu 

lima penerangan suci, semua sifat saya, baik yang dalam maupun yang luar, 

tidak ada yang saya semuanya iti berwujud najis, kotor dan akan menjadi 

racun. Beraneka ragam terdapat ini  dalam alam kematian ini. Di dunia 

kematian, umat manusia  terikat oleh panca indera, menggunakan keinginan hidup, 

yang dua puluh sifatnya, sehingga saya hampir tergila-gila dalam dan kematian 

ini. 

 

   . Hidup itu bersifat baru dan dilengkapi dengan panca indera. Panca 

indera ini merupakan barang pinjaman, yang jika sudah diminta oleh yang 

mempunyai, akan menjadi tanah dan membusuk, hancur lebur bersifat najis, 

oleh karena itu panca indera tidak dapat dipakai sebagai pedoman hidup. 

Demikian pula budi, pikiran, angan-angan dan kesadaran, berasal dari panca 

indera, tidak dapat dipakai sebagai pandangan hidup. Akal dapat menjadi gila, 

sedih, bingung, lupa, tidur dan sering kali tidak jujur. Akal itu pula yang siang 

malam mengajak kita berbuat dengki, bahkan merusak kebahagian orang lain. 

Dengki juga akan menimbulkal kejahatan, kesombongan yang pada akhirnya 

membawa umat manusia  ke dalam kenistaan dan menodai citranya. Kalau sudah 

samapai sedemikian parahnya manuasia biasanya baru menyesali 

perbuatannya. 

 

   . Apakah tidak tahu bahwa penampilan bentuk daging, urat, sungsum, 

bisa merusak dan bagaimana cara anda memperbaikinya. Biarpun 

bersembahyang seribu kali tiap harinya akhirnya mati juga. Meskipun badan 

anda, anda tutupi akhirnya kena debu juga. namun  jika penampilan bentuknya 

seperti Allah , apakah para wali dapat membawa pulang dagingnya, saya rasa 

tidak dapat. Alam semesta ini yaitu  baru. Allah  tidak akan membentuk dunia 

ini dua kali dan juga tidak akan membuat tatanan baru. 

 

   . mayat-mayat berkeliaran kemana-mana, ke Utara dan ke Timur, mencari 

makan dan sandang yang bagus dan permata serta perhiasan yang berkilauan, 

tanpa mengetahui bahwa mereka yaitu  mayat-mayat belaka. Yang naik 

kereta, dokar atau bendi itu juga mayat, meskipun seringkali ia berwatak keji 

terhadap sesamanya. 

 

   . Orang yang dihadapi oleh hamba sahayanya, duduk di kursi, kaya raya, 

mempunyai tanah dan rumah yang mewah, mereka sangat senang dan 

bangga. Apakah ia tidak tahu, bahwa semua benda yang terdapat di dunia akan 

musnah menjadi tanah. Meskipun demikia ia bersifat sombong lagi congkak. 

Oh, berbelas kasihan saya kepadanya. Ia tidak tahu akan sifat-sifat dan citra 

dirinya sebagai mayat. Ia merasa dirinya yang paling cukup pandai. 

 

   . Di alam kematian ada surga dan neraka, dijumpai untung serta sial. 

Keadaan di dunia seperti ini menurut Syekh Siti Jenar, sesuai dengan dalil 

Samarakandi ”al mayit pikruhi fayajitu kabilahu” artinya se sebenarnya  orang 

yang mati, menemukan jiwa raga dan memperoleh pahala surga serta neraka. 

 

   . ”Keadaan itulah yang dialami umat manusia  sekarang” demikian pendapat 

Syekh Siti Jenar, yang pada akhirnya Siti Jenar siang malam berusaha untuk 

mensucikan budi serta menguasai ilmu luhur dengan kemuliaan jiwa. 

 

   . Di alam kematian terdapat surga dan neraka, yakni bertemu dengan 

kebahagian dan kecelakaan, dipenuhi oleh hamparan keduniawian. Ini cocok 

dengan dalil Samarakandi analmayit pikutri, wayajidu katibahu. 

se sebenarnya  orang mati itu akan mendapatkan raga bangkainya, terkena 

pahala surga serta neraka. 

 

   . Surga neraka tidaklah kekal dan dapat lebur, ataupun letaknya hanya 

dalam rasa hati masing-masing pribadi, senang puas itulah surga, adapun 

neraka ialah jengkel, kecewa dalam hati. Bahwa surga neraka terdapat dia 

akhirat. Itulah hal yang semata khayal tidak termakan akal. 

 

   . se sebenarnya , meurut ajaran Islam pun, surga dan neraka itu tidak 

kekal. Yang menganggap kekal surga neraka itu yaitu  kalangan awam. 

se sebenarnya  mereka berdua wajib rusak dan binasa. Hanya Allah Dzat yang 

wajib abadi, kekal, langgeng, dan azali. 

 

   . se sebenarnya , tempat kebahagian dan kemulian yang disebut swarga 

oleh orang-orang Hindu-Budha, di dalam Islam disebut dengan nama Jannah 

(taman), yang bermakna tempat sangat menyenangkan yang di dalamnya 

hanya terdapat kebahagian dan kegembiraan. Hampir mirip dengan swarga 

yang dikenal di dalam Syiwa-Budha, di dalam Islam dikenal ada tujuh surga 

besar yang disebut ’alailliyyin,al-Firdaus, al-Adn, an-Na’im, al-Khuld, al-

Mawa, dan Darussalam. Di surga-surga itulah amalan orang-orang yang baik 

ditempatkan sesuai amal ibadahnya selam hidup di dunia. 

 

   . Sementara itu, tidak berbeda dengan ajaran Syiwa-Budha yang meyakini 

adanya Alam Bawah, yaitu neraka yang bertingkat-tingkat dan jumlahnya 


sebanyak jenis siksaan, Islam pun mengajarkan demikian. Jika dalam ajaran 

Syiwa-Budha dikenal ada tujuh neraka besar yaitu, Sutala, Wtala, Talata, 

Mahatala, Satala, Atala, dan Patala. Maka dalam Islam juga dikenal tingkatan 

neraka yaitu, Jahannam, Huthama, Hawiyah, Saqar, Jahim, dal Wail. 

 

   . Sebetulnya yang disebut awal dan akhir itu berda dalam cipta kita 

pribadi, seumpama jasad di dalam kehidupan ini sebelum dilengkapi dengan 

perabot lengkap, seperti umur    tahun, disitu masih disebut sebagai awal, 

maka disebut masyriq (timur) yang maknanya mengangkat atau awal 

penetapan umat manusia , serta genapnya hidup. 

 

   . Yang saya sebut Maghrib (Barat) itu penghabisan, maksudnya saat 

penghabisan mendekati akhir, maksudnya sesudah  melali segala hidup di dunia. 

Maka, sejatinya awal itu memulai, akhir mengakhiri. Jika memang bukan 

adanya zaman alam dunia atau zaman akhirat, itu semua masih dalam 

keadaan hidup semua. 

 

 

   . Untuk keadaan kematian saya sebut akhirat, hanyalah bentuk dari 

bergantinya keadaan saja. Adapun se sebenarnya  mati itu juga kiamat. Kiamat 

itu perkumpulan, mati itu roh, jadi semua roh itu kalau sudah menjadi satu 

hanya tinggal kesempurnaannya saja. 

 

   . Moksanya roh saya sebut mati, karena dari roh itu terwujud keberadaan 

Dzat semua, letaknya kesempurnaan roh itu yaitu  musnahnya Dzat. Akan 

namun  bagi penerapan ma’rifat hanya yang waspada dan tepat yang bisa 

menerapkan aturannya. Disamping semua itu, se sebenarnya  semuanya juga 

hanya akan kembali kepada asalnya masing-masing. 

 

   . Ketahuilah, bahwa surga dan neraka itu dua wujud, terjadinya dari 

keadaan, wujud makhluk itu dari kejadian. Surga dan neraka sekarang sudah 

tampak, terbentuk oleh kejadian yang nyata. 

 

   . Saya berikan kiasan sebagai tanda bukti adanya surga, sekarang ini 

sama sekali berdasarkan wujud dan kejadian di dunia. Surga yang luhur itu 

terletak dalam perasaan hati yang senang. Tidak kurang orang duduk dalam 

kereta yang bagus merasa sedih bahkan menangis tersedu-sedu, sedang 

seorang pedagang keliling berjalan kaki sambil memikul barang dangangannya 

menyanyi sepanjang jalan. Ia menyanyikan berbagai macam lagu dengan suara 

yang terdengar mengalun merdu, sekalipun ia memikul, menggendong, 

menjinjing atau menyunggi barang dagangannya pergi ke Semarang. Ia itu 

menemukan surganya, karena merasa senang dan bahagia. Ia tidur di rumah 

penginapan umum, berbantal kayu sebagai kalang kepala, dikerumuni 

serangga penghisap darah, namun  ia dapat tidur nyenyak. 

 

   . Orang disurga segala macam barang serba ada, kalau ingin bepergian 

serba enak, karena kereta bendi tersedia untuk mondar-mandir kemana saja. 

namun  apabila nerakanya datang, menangislah ia bersama istri atau suaminya 

dan anak-anaknya. 


   . umat manusia  yang sejati itu ialah yang mempunyai hak dan kekuasaan 

Allah  yang Maha Kuasa, serta mandiri diri pribadi. Sebagai hamba ia menjadi 

sukma, sedang Hyang Sukma menjadi nyawa.  Hilangnya nyawa bersatu padu 

dengan hampa dan kehampaan ini meliputi alam semesta. 

 

   . Adanya Allah karena dzikir, sebab dengan berdzikir orang menjadi tidak 

tahu akan adanya Dzat dan sifat-sifatnya. Nama untuk menyebut Hyang 

Manon, yaitu Yang Maha Tahu, menyatukan diri hingga lenyap dan terasa 

dalam pribadi. Ya dia ya saya. Maka dalam hati timbul gagagasan, bahwa ia 

yang berdzikir menjadi Dzat yang mulia. Dalam alam kelanggengan yang masih 

di dunia ini, dimanapun sama saja, hanya umat manusia  yang ada. Allah yang 

dirasakan adanya waktu orang berdzikir, tidak ada, jadi gagasan yang palsu, 

sebab pada hakikatnya adanya Allah yang demikian itu hanya karena nama 

saja. 

 

   . umat manusia  yang melebihi sesamanya, memiliki dua puluh sifat, sehingga 

dalam hal ini antara agama Hindu-Budha Jawa dan Islam sudah campur. Di 

samping itu roh dan nama sudah bersatu. Jadi tiada kesukaran lagi mengerti 

akan hal ini dan semua sangat mudah dipahami. 

 

   . umat manusia  hidup dalam alam dunia ini hanya mengadapai dua masalah 

yang saling berpasangan, yaitu baik buruk berpasangan dengan kamu, hidup 

berjodoh dengan mati, Allah  berhadapan dengan hambanya. 

 

   . Orang hidup tiada mersakan ajal, orang berbuat baik tiada merasakan 

berbuat buruk dan jiwa luhur tiada bertempat tinggal. Demikianlah pengetahuan 

yang bijaksana, yang meliputi cakrawala kehidupan, yang tiada berusaha 

mencari kemuliaan kematian, hidup terserah kehendak masing-masing. 

 

   . Keadaan hidup itu berupa bumi, angkasa, samudra dan gunung seisinya, 

semua yang tumbuh di dunia, udara dan angin yang tersebar di mana-mana, 

matahari dan bulan menyusup di langit dan keberadaan umat manusia  sebagai yang 

terutama. 

 

   . Allah bukan johor manik, yaitu ratna mutu manikam, bukan jenazah dan 

rahasia yang gaib. Syahadat itu kepalsuan. 

 

   . akhirat di dunia ini tempatnya. Hidup dan matipun hanya didunia ini. 

 

   . Bayi itu berasal dari desakan. sesudah  menjadi tua menuruti kawan. 

Karena terbiasa waktu kanak-kanak berkumpul dengan anak, sesudah  tua 

berkumpul dengan orang tua. Berbincang-bincanglah mereka tentang nama 

sunyi hampa, saling bohong membohongi, meskipun sifat-sifat dan wujud 

mereka tidak diketahui.  

 

   . Takdir itu tiada kenal mundur, sebab semuanya itu ada dalam 

kekuasaan Yang Murba Wasesa yang menguasai segala kejadian. 

 

   . Orang mati tidak akan merasakan sakit, yang merasakan sakit itu hidup 

yang masih mandiri dalam raga. Apabila jiwa saya telah melakukan tugasnya, 

maka dia akan kembali ke alam aning anung, alam yang tentram bahagia, 

aman damai dan abadi. Oleh karena itu saya tidak takut akan bahaya apapun. 

 

   . Menurut pendapat saya. Yang disebut ilmu itu ialah segala sesuatu yang 

tidak kelihatan oleh mata. 

 

   . Mana ada Hyang Maha Suci? Baik di dunia maupun di akhirat sunyi. 

Yang ada saya pribadi. se sebenarnya  besok saya hidup seorang diri tanpa 

kawan yang menemani. Disitulah Dzatullah mesra bersatu menjadi saya. 

 

   . Karena saya di dunia ini  mati, luar dlam saya sekarang ini, yang di 

dalam hidupku besok, yang di luar kematianku sekarang. 

 

   . Orang yang ingin pulang ke alam kehidupan tidak sukar, lebih-lebih bagi 

murid Siti Jenar, sebab ia sudah paham dengan mengusai sebelumnya. Di sini 

dia tahu rasanya di sana, di sana dia tahu rasanya di sini. 

 

   . Tiada bimbang akan manunggalnya sukma, sukma dalam kehingan, 

tersimpan dati sanubari, terbukalah tirai, tak lain antara sadar dan tidur, ibarat 

kaluar dari mimpi, menyusupi rasa jati. 

 

   . umat manusia  tidak boleh memiliki daya atau keinginan yang buruk dan jelek. 

 

   . umat manusia  tidak boleh berbohong. 

 

   . umat manusia  tidak boleh mengeluarkan suara yang jorok, buruk, saru, tidak 

enak didengar, dan menyakiti orang lain. 

 

   . umat manusia  tidak boleh memakan daging (hewan darat, udara ataupun air). 

 

   . umat manusia  tidak boleh memakan nasi kecuali yang terbuat dari bahan 

jagung. 

 

   . umat manusia  tidak boleh mengkhianati terhadap sesama umat manusia . 

 

   . umat manusia  tidak boleh meminum air yang tidak mengalir. 

 

   . umat manusia  tidak boleh membuat dengki dan iri hari. 

 

   . umat manusia  tidak boleh membuat fitnah. 

 

   . umat manusia  tidak boleh membunuh seluruh isi jagad. 

 

   . umat manusia  tidak boleh memakan ikan atau daging dari hewan yang rusuh, 

tidak patut, tidak bersisik, atau tidak berbulu. 

 

   . Bila jiwa badan lenyap, orang menemukan kehidupan dalam sukma yang 

sungguh nyata dan tanpa bandingan. Ia dapat diumpamakan dengan isinya 

buah kamumu. Pramana menampilkannya manunggal dengan asalnya dan 

dilahirkan olehnya. 

 

   . namun  yang kau lihat, yang nampaknya sebagai sebuah boneka penuh 

mutiara bercahaya indah, yang memancarkan sinar-sinar bernyala-nyala, itu 

dinamakan pramana. Pramana itu kehidupan badan. Ia manunggal dengan 

badan, namun  tidak ambail bagian dalam suka dan dukanya. Ia berada di dalam 

badan. 

 

   . Tanpa turut tidur dan makan tanpa menderita kesakitan atau kelaparan. 

Bila ia terpisah dari badan, maka badan ikut tertinggal tanpa daya, lemah. 

Pramana itulah yang mampu mengemban rasa, karena ia dihidupi oleh sukma. 

Kepadanya diberi anugrah mengemban kehidupan yang dipandang sebagai 

rahasia rasa nya Dzat. 

 

   . Penggosokan terjadi karena digerakkan oleh agin. Dari kayu yang 

menjadi panas muncullah asap, kemudian api. Api maupun asap keluar dari 

kayu. Perhatikanlah saat permulaan segala sesuatu, segala yang dapat diraba 

dengan panca indera, keluar dari yang tidak kelihatan tersembunya..... 

 

   . Ada orang yang menyepi dipantai. Mereka melakukan konsentrasi di tepi 

laut. Buka dua hal yang mereka pikirkan. Hanya Pencipta semesta alam yang 

menjdai pusat perhatiannya. Karena kecewa belum dapat berjumpa dengan-

Nya, maka mereka lupa makan dan tidur. 

 

   . Badan jasmani disebut cermin lahir, karena merupakan cermin jauh dari 

apa yang dicari dalam mencerminkan wajah dia yan ber-paes. Cermin batin 

jauh lebih dekat. 

 

   . Siang malam terus menerus mereka lakukan shalat. Dengan tiada 

hentinya terdengarlah pujian dan dzikir mereka. Dan kadang mereka mencari 

tempat lain dan melakukan konsentrasi di kesunyian hutan. Luar biasalah 

usaha mereka, hanya Penciptalahyang menjadi pusat pandangannya. 

 

   . Badan cacat kita cela, keutamaan kerendahan hati kita puji, namun  

keadaan kita ialah digerakkan dan didorong olek sukma. namun  sukma  tidak 

tampak, yang nampak hanya adan. 

 

   . Cermin batin itu bukanlah cermin yang dipakai orang-orang biasa. 

Cermin ini sangat istemewa, karena mendekati kenyataan. Bila kau mengetahui 

badan yang sejati itulah yang dinamakan kematian terpilih. 

 

   . Bila engkau melihat badanmu, Aku turut dilihat ... Bila kau tidak 

memandang dirimu begitu, kau sungguh tersesat.  

 

   . Sukma tidak jauh dari pribadi. Ia tinggal di tempat itu jua. Ia jauh kalau 

dipandang jauh, namun  dekat kalau dianggap dekat. Ia tidak kelihatan, sebab  

antara Dia dan umat manusia  terdapat kekuadaan-Nya yang meresapi segala-

galanya. 

 

   . Hyang Sukma Purba menyembunyikan Diri terhadap peglihatan, 

sehingga ia lenyap sama sekali dan tak dapat dilihat. Kontemplasi terhadap Dia 

yang benar lenyap dan berhenti. Jalan untuk menemukan-Nya dilacak kembali 

dari puncak gunung. 

 

   . namun  Hyang Sukma sendiri tidak dapat dilihat. Cepat orang turun dari 

gunung dan dengan seksama orang melihat ke kiri ke kanan. Namun Dia tidak 

ditemukan, hati orang itu berlalu penuh duka cita dan kerinduan. 

 

   . Hendaklah waspada terhadap penghayatan roroning atunggil agar 

tiada ragu terhadap bersatunya sukma, pengahayatan ini terbuka di dalam 

penyepian, tersimpan di dalam kalbu. Adapun proses terungkapnya tabir 

penutup alam gaib, laksana terlintasnya dlam kantuk bagi orang yang sedang 

mengantuk. Penghayatan gaib itu datang laksana lintasan mimpi. 

se sebenarnya  orang yang telah menghayati semacam itu berarti telah 

menerima anugrah Allah . Kembali ke alam sunyi. Tiada menghiraukan 

kesenangan duniawi. Yang Maha Kuasa telah mencakup pada dirinya. Dia 

telah kembali ke asal mulanya..... 

 

   . Mati raga orang-orang ulama yang mengundurkan diri di dalam 

kesunyian hutan ialah hanya memperhatikan yang satu itu tanpa membiarkan 

pandangan mereka menyinpang. Mereka tidak menghiraukan kesukaran 

tempat tinggal mereka hanya Dialah yang melindungi badan hidup mereka yang 

diperlihatkan. Tak ada sesuatu yang lain yang mereka pandang, hanya Sang 

Penciptalah yang mereka perhatikan. 

 

   . Yang menciptakan mengemudi dunia yaitu  tanpa rupa atau suara. 

Kalbu umat manusia  yang dipandang sebagai wisma-Nya. Carilah Dia dengan 

sungguh-sungguh, jangan sampai pandanganmu terbelah menjadi dua. 

Peliharalah baik-baik iman kepercayaanmu dan tolaklah hawa nafsumu. 

 

   . Bila kau masih menyembah dan memuji Allah  dengan cara biasa, kau 

baru memiliki pengetahuan yang kurang sempurna. Jangan terseyum seolah-

olah kau sudah mengerti, bila kau belum mengetahui ilmu sejati. Itu semua 

hanya berupa tutur kata. Adapun kebenaran sejati ialah meninggalkan sembah 

dan pujian yang diungkapkan dengan kata-kata. 

 

   . Sembah dan puji sempurna ialah tidak memandang lagi adanya Allah , 

serta mengenai adanya sendiri tidak lagi dipandang. Papan tulis dan tulisan 

sudah lebur, kualitas tak ada lagi. Adamu tak dapat diubah. Lalu apa yang 

masih mau dipandang. Tiadak ada lagi sesuatu. Maklumilah.