• coklatx.blogspot.com

    www.coklatx.blogspot.com

  • berasx.blogspot.com

    www.berasx.blogspot.com

  • kacangx.blogspot.com

    www.kacangx.blogspot.com

Tampilkan postingan dengan label daniel obaja 10. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label daniel obaja 10. Tampilkan semua postingan

daniel obaja 10


 berbagai benteng di Mesir, dan dengan demikian ia menjadikan dirinya 

penguasa atas benteng-benteng itu. 

III. Perangnya dengan Mesir, yang merupakan perjalanan keduanya ke sana. Hal 

ini digambarkan dalam ayat 25 dan 27. Antiokhos akan menujukan kekuatan 

dan keberaniannya melawan Ptolemaios Philometor, raja Mesir. Ptolemaios, 

sebab  itu, bersiap untuk berperang melawannya, akan datang melawannya 

dengan tentara yang amat besar dan kuat. namun  Ptolemaios, meskipun 

memiliki  tentara yang begitu besar, tidak akan mampu menghadapinya. 

Sebab tentara Antiokhos akan menggulingkan tentaranya, dan 

menaklukkannya, dan berjumlah-jumlah tentara Mesir akan tewas dibunuh. 

Dan itu tidak mengherankan, sebab raja Mesir akan dikhianati oleh 

penasihat-penasihatnya sendiri. Orang-orang yang makan dari santapannya,  

yang memakan rotinya dan hidup dari dirinya, sebab  disuap oleh 

Antiokhos, akan diadakan siasat terhadap dia, dan bahkan mereka akan 

meruntuhkannya. Dan pagar apa yang bisa melawan pengkhianatan seperti 

itu? jsesudah  pertempuran itu, perjanjian damai akan diberlakukan, dan 

kedua raja ini akan bertemu di suatu dewan penasihat, untuk menyesuaikan 

butir-butir perdamaian di antara mereka. namun  tak satu pun dari mereka 

akan tulus melakukannya, sebab mereka, dalam kepura-puraan dan janji-

janji mereka untuk berteman dan bersahabat, akan berbohong satu sama 

lain, sebab  hati mereka pada saat yang sama ingin melakukan segala 

kejahatan sebisa-bisanya satu terhadap yang lain. Maka tidak mengherankan 

kalau hal itu tidak akan berhasil. Perdamaian itu tidak akan bertahan. namun  

akhir darinya akan terjadi pada waktu yang ditetapkan dalam 

Penyelenggaraan ilahi, dan pada saat itu perang akan pecah lagi, seperti luka 

yang hanya terkelupas kulitnya. 

IV. Serangan lain melawan Mesir. Dari perjalanan sebelumnya Antiokhos pulang 

dengan banyak harta (ay. 28), dan sebab  itu ia mengambil peluang pertama 

untuk menyerang Mesir lagi, pada waktu yang ditetapkan oleh 

Penyelenggaraan ilahi, dua tahun sesudahnya, pada tahun kedelapan 

pemerintahannya (ay. 29). Ia akan memasuki pula negeri Selatan. namun  

upaya ini tidak akan berhasil, tidak seperti dua upaya sebelumnya, tidak pula 

ia akan mencapai tujuannya, seperti yang sudah dicapainya dua kali 

sebelumnya. Sebab (ay. 30) akan datang kapal-kapal orang Kitim melawan 

dia, yaitu, angkatan laut Roma, atau hanya duta-duta besar dari majelis 

tinggi Roma, yang datang dalam kapal-kapal. Ptolemaios Philometor, raja 

Mesir, sebab  pada saat itu sedang menjalin persekutuan yang ketat dengan 

orang Roma, mendambakan bantuan mereka untuk melawan Antiokhos, 

yang telah mengepung dia dan ibunya, Kleopatra, di kota Aleksandria. Itulah 

sebabnya majelis tinggi Roma mengirimkan seorang utusan kepada 

Antiokhos, untuk memerintahkan dia supaya menghentikan pengepungan 

itu. Dan, saat  Antiokhos meminta beberapa waktu untuk 

mempertimbangkannya dan merundingkannya dengan teman-temannya, 

Popilius, salah seorang duta besar itu, bersama jajarannya menggambar 

sebuah lingkaran di sekeliling Antiokhos, dan memberi tahu dia, sebagai 

orang yang berwenang, supaya ia memberi  jawaban setuju sebelum ia 

keluar dari lingkaran itu. jsesudah  itu, sebab  takut terhadap kekuasaan 

Romawi, ia terpaksa langsung memberi  perintah untuk menghentikan 

pengepungan itu dan supaya pasukannya mundur dari Mesir. Demikianlah 

Livius (sejarawan Romawi abad 1 M – pen.) dan yang lain menyampaikan 

cerita yang dirujuk oleh nubuatan ini. Hilanglah keberaniannya, lalu 

pulanglah ia. Sebab sangat geram hatinya dipaksa untuk tunduk seperti itu. 

V. Kegeraman Antiokhos dan perlakuan-perlakuannya yang kejam terhadap 

orang-orang Yahudi. Ini yaitu  bagian dari pemerintahannya, atau lebih 

tepatnya kelalimannya, yang diceritakan secara paling panjang lebar dalam 

nubuatan ini. Dalam kembalinya dia dari perjalanannya ke Mesir (yang 

dinubuatkan, ay. 28) ia bermaksud menentang orang-orang Yahudi, pada 

tahun keenam pemerintahannya. Pada saat itu ia menjarah kota dan Bait 

Suci. namun  badai yang paling mengerikan yaitu  pada saat ia kembali dari 

Mesir, dua tahun sesudahnya, yang dinubuatkan (ay. 30). Pada saat itu ia 

merebut Yudea dalam perjalanan pulangnya. Dan, sebab  ia tidak bisa 

mencapai tujuannya di Mesir sebab dihalang-halangi oleh Roma, ia 

melampiaskan dendamnya terhadap orang-orang Yahudi yang malang, yang 

tidak menyulut amarahnya sama sekali, namun  sangat menyulut murka Tuhan   

sehingga mengizinkan Antiokhos untuk melakukannya (8:23). 

1. Antiokhos memiliki  kebencian yang sangat dalam terhadap agama 

Yahudi: Hatinya bermaksud menentang Perjanjian Kudus (ay. 28). Dan 

(ay. 30) hatinya mendendam terhadap Perjanjian Kudus, kovenan 

kesayangan yang melaluinya orang-orang Yahudi dipersatukan sebagai 

umat yang berbeda dari semua bangsa lain, dan dimuliakan di atas 

mereka. Ia membenci hukum Musa dan penyembahan terhadap Tuhan   

yang benar, dan geram terhadap hak-hak istimewa bangsa Yahudi dan 

janji-janji yang dibuat kepada mereka. Perhatikanlah, apa yang 

merupakan harapan dan sukacita umat Tuhan   menimbulkan iri hati pada 

tetangga-tetangga mereka, dan itu yaitu  Perjanjian Kudus. Esau 

membenci Yakub sebab  Yakub mendapat berkat. Orang-orang yang 

asing dengan kovenan itu sering kali menjadi musuh-musuh terhadap 

kovenan itu. 

2. Antiokhos meneruskan rancangan-rancangan yang jahat terhadap 

orang-orang Yahudi dengan bantuan beberapa orang Yahudi yang 

berkhianat dan murtad. Ia menujukan perhatiannya kepada mereka yang 

meninggalkan Perjanjian Kudus (ay. 30), yaitu sebagian dari orang-orang 

Yahudi yang mendustai agama mereka, dan memperkenalkan kebiasaan-

kebiasaan bangsa kafir, yang dengannya mereka membuat kovenan. 

Lihatlah penggenapan dari hal ini (1 Makabe 1:11-15), yang di dalamnya 

dikatakan dengan jelas, mengenai orang-orang Yahudi yang membelot 

itu, bahwa mereka memulihkan kulup mereka pula dan murtadlah mereka 

dari  perjanjian kudus (terjemahan bebas: mereka menghilangkan bekas 

sunat mereka dan meninggalkan perjanjian dengan Tuhan  ). Kita membaca 

(2 Makabe 4:9) tentang Yason, saudara Onias imam besar, yang melalui 

ketetapan Antiokhos mendirikan sebuah gelanggang olahraga di 

Yerusalem, untuk serikat pemuda (terjemahan bebas: untuk tempat 

latihan bagi pemuda-pemuda). Dan tentang Menelaus, yang jatuh ke 

dalam kepentingan-kepentingan Antiokhos, dan merupakan orang yang 

membantunya ke Yerusalem, dalam kembalinya dia sekarang untuk 

terakhir kali dari Mesir (2 Makabe 4:23, dst.). Kita banyak membaca 

dalam Kitab Makabe tentang kejahatan yang dilakukan terhadap orang-

orang Yahudi oleh para pengkhianat dari bangsa mereka sendiri, Yason 

dan Menelaus, dan golongan mereka. Mereka ini dalam semua 

kesempatan dimanfaatkan Antiokhos. “Orang-orang yang berlaku fasik 

terhadap Perjanjian, orang-orang yang memuntahkan agama mereka, 

dan mengikuti bangsa kafir, akan dibujuknya sampai murtad dengan 

kata-kata licin, untuk mengeraskan mereka dalam kemurtadan mereka, 

dan memanfaatkan mereka sebagai umpan untuk menarik orang lain” 

(ay. 32). Perhatikanlah, tidak aneh jika orang-orang yang tidak hidup 

sesuai dengan agama mereka, dan dalam pergaulan mereka berlaku fasik 

terhadap Perjanjian, mudah dibujuk sampai murtad dengan kata-kata 

licin untuk meninggalkan agama mereka. Orang-orang yang membuat 

kandas hati nurani akan segera membuat kandas iman mereka.  

3. Antiokhos menajiskan Bait Suci. Tentaranya akan muncul (ay. 31), bukan 

hanya tentaranya sendiri yang sekarang dibawanya dari Mesir, 

melainkan juga sejumlah besar orang yang meninggalkan agama Yahudi 

yang bergabung dengan mereka. Dan mereka akan menajiskan tempat 

kudus, benteng itu, bukan hanya kota suci, melainkan juga Bait Suci. 

Cerita tentang ini kita dapati dalam 1 Makabe 1:21, dst. Ia memasuki Bait 

Suci dengan congkaknya, mengangkut mezbah emas, kandil, dst. Oleh 

sebab  itu, maka Israel di segenap tempat tinggalnya ditimpa dukacita 

besar. Mengeluhlah para pemimpin dan orang tua-tua (1 Makabe 1:25-

26), dst. Dan sang raja berani memasuki Bait Tuhan yang tersuci di 

seluruh dunia. Ia disertai Menelaus sebagai pengantar, yang telah menjadi 

pengkhianat hukum dan tanah air (2 Makabe 5:15, dst.). Antiokhos, 

jsesudah  menetapkan hati untuk membuat semua orang di sekelilingnya 

memeluk agamanya, menghapuskan korban sehari-hari (ay. 31). 

Sebagian orang mencermati bahwa kata Tammidh, yang artinya tidak 

lebih dari sehari-hari, hanya di sini, dan di tempat yang berpadanan, 

dipakai dengan arti korban sehari-hari. Seolah-olah dirancang suatu 

kebebasan untuk mengisinya dengan korban, yang ditindas oleh 

Antiokhos, atau dengan ibadah Injil, yang ditindas oleh Antikristus. Pada 

saat itu ia menegakkan kekejian yang membinasakan di atas mezbah (1 

Makabe 1:54), bahkan mezbah korban bakaran (1 Makabe 1:59, 

terjemahan bebas: mezbah untuk berhala), dan menyebut Bait Suci 

dengan kuil Zeus Olimpios (2 Makabe 6:2). 

4. Antiokhos menganiaya orang-orang yang mempertahankan kelurusan 

hati mereka. Meskipun ada banyak orang yang meninggalkan perjanjian 

dan berlaku fasik terhadap Perjanjian, namun ada sekelompok umat yang 

mengenal Tuhan  nya dan menjaga pengenalan akan Dia. Mereka ini akan 

tetap kuat dan akan bertindak (ay. 32). saat  orang lain tunduk kepada 

tuntutan-tuntutan si penguasa lalim, dan menyerahkan hati nurani 

mereka kepada paksaan-paksaannya, mereka tetap berdiri dengan 

berani, menolak godaan itu, dan membuat si penguasa lalim itu sendiri 

malu akan usahanya untuk menjahati mereka. Eleazar yang sudah tua 

dan baik hati, salah seorang ahli Taurat yang utama, saat  ia dipaksa 

makan daging babi yang dijejalkan ke dalam mulutnya, dengan berani 

memuntahkannya lagi, meskipun ia tahu bahwa ia harus disiksa sampai 

mati sebab  berbuat begitu, dan memang demikian yang terjadi (2 

Makabe 6:19). Seorang ibu dan ketujuh anak laki-lakinya dihukum mati 

sebab  menaati agama mereka (2 Makabe 7). Ini memang pantas disebut 

bertindak. Sebab memilih menderita dibandingkan  berdosa yaitu  suatu 

tindakan yang besar. Dan sebab  imanlah, sebab  kuat dalam imanlah 

sehingga mereka melakukan tindakan-tindakan itu, bahwa mereka 

membiarkan diri mereka disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, 

seperti yang dikatakan sang rasul, mungkin dengan merujuk pada cerita 

itu (Ibr. 11:35). Atau mungkin itu merujuk pada keberanian berperang 

dan pencapaian-pencapaian Yudas Makabeus dan yang lain dalam 

melawan Antiokhos. Perhatikanlah, pengetahuan yang benar tentang 

Tuhan   yaitu , dan, akan menjadi, kekuatan jiwa, dan dalam kekuatan itu, 

jiwa-jiwa yang beroleh anugerah bertindak. Orang yang mengenal nama-

Nya percaya kepada-Nya, dan oleh percaya itu mereka akan melakukan 

perkara-perkara besar. Sekarang, mengenai umat yang mengenal Tuhan   

mereka ini, kita diberi tahu di sini,  

(1) Bahwa mereka akan membuat banyak orang mengerti (ay. 33). 

Mereka akan mengambil sebagai pekerjaan mereka untuk 

menunjukkan kepada orang lain apa yang telah mereka pelajari 

sendiri tentang perbedaan antara kebenaran dan kepalsuan, 

kebaikan dan kejahatan. Perhatikanlah, orang-orang yang 

memiliki  pengetahuan akan Tuhan  , mereka sendiri harus 

menyampaikan pengetahuan mereka itu kepada orang-orang di 

sekeliling mereka, dan amal rohani ini harus meluas: mereka harus 

membuat banyak orang mengerti. Sebagian orang memahami ini 

sebagai masyarakat yang baru didirikan untuk menyebarluaskan pe-

ngetahuan ilahi, yang disebut Hasidim, orang-orang saleh, pietis 

(demikian arti dari nama itu), yang mengenal hukum Taurat dan juga 

bersemangat dalam menjalankannya. Mereka ini mengajar banyak 

orang. Perhatikanlah, pada masa-masa penganiayaan dan 

kemurtadan, yang merupakan masa-masa pencobaan, orang-orang 

yang memiliki pengetahuan akan Tuhan   harus memanfaatkan 

pengetahuan itu untuk menguatkan dan meneguhkan orang lain. 

Orang-orang yang paham dengan benar, mereka sendiri harus 

melakukan apa yang dapat mereka lakukan untuk membuat orang 

lain paham. Sebab pengetahuan yaitu  talenta yang harus 

ditukarkan. Atau, mereka akan mengajar banyak orang melalui 

ketekunan mereka dalam menjalankan kewajiban ibadah mereka 

dan melalui penderitaan mereka yang penuh kesabaran sebab nya. 

Teladan yang baik akan mengajar banyak orang, dan bagi banyak 

orang, teladan itu merupakan ajaran-ajaran itu yang punya kuasa 

dalam memengaruhi mereka.  

(2) Mereka akan jatuh oleh kekejaman Antiokhos, akan dibawa ke 

tempat penyiksaan, dan dihukum mati, oleh kegeramannya. 

Meskipun mereka sendiri begitu unggul dan cerdas, dan begitu 

berguna dan bermanfaat bagi orang lain, namun Antiokhos tidak 

akan menunjukkan belas kasihan kepada mereka, namun  mereka 

akan jatuh beberapa waktu lamanya. Jadi ayat itu bisa juga dibaca 

(Why. 2:10), kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari . Kita 

banyak membaca, dalam Kitab Makabe, tentang perlakuan Antiokhos 

yang biadab terhadap orang-orang Yahudi yang saleh, berapa banyak 

yang ia bunuh dalam peperangan dan berapa banyak yang ia bunuh 

dengan darah dingin. Kaum wanita  dihukum mati sebab  telah 

mempersunatkan kanak-kanaknya, dan bayi-bayinya digantung pada 

leher mereka (1 Makabe 1:60-61). namun  mengapa Tuhan   membiar-

kan ini? Bagaimana hal ini dapat dipandang sesuai dengan keadilan 

dan kebaikan Tuhan  ? Saya menjawab, baiklah, jika kita merenungkan 

apa yang menjadi tujuan Tuhan   dalam hal ini (ay. 35): Sebagian dari 

orang-orang bijaksana itu akan jatuh, namun  itu untuk kebaikan 

jemaat dan untuk keuntungan rohani mereka sendiri. Supaya dengan 

demikian diadakan pengujian, penyaringan dan pemurnian di antara  

mereka. Mereka sendiri memerlukan penderitaan-penderitaan ini. 

Orang-orang terbaik sekalipun memiliki  noda-noda mereka, yang 

harus dibasuh, memiliki  kotoran, yang harus dimurnikan. Dan 

kesusahan-kesusahan mereka, khususnya bagian mereka dalam 

kesusahan-kesusahan bersama, membantu melaksanakan hal ini. 

sebab  dikuduskan bagi mereka oleh anugerah Tuhan  , kesusahan-

kesusahan itu menjadi sarana untuk mematikan kebobrokan-

kebobrokan mereka, melepaskan ikatan mereka terhadap dunia, dan 

menggugah mereka untuk lebih bersungguh-sungguh dan tekun 

dalam ibadah agama. Kesusahan-kesusahan itu menguji mereka, 

seperti perak dalam tungku dimurnikan dari sanganya. Kesusahan-

kesusahan itu menyaring mereka, seperti gandum di dalam lumbung 

ditampi dari sekam. Dan kesusahan-kesusahan itu memurnikan 

mereka, seperti kain dibersihkan dengan pembersih dari noda-

nodanya (Lihat 1Ptr 1:7). Penderitaan-penderitaan mereka oleh se-

bab kebenaran akan menguji dan memurnikan bangsa Yahudi, akan 

meyakinkan mereka akan kebenaran, keunggulan, dan kuasa dari 

agama yang kudus yang membuat orang-orang bijaksana ini mati 

sebab  menaatinya. Darah para martir yaitu  benih jemaat. Itu 

yaitu  darah yang berharga, dan tidak setetes pun yang akan jatuh 

kecuali atas pertimbangan yang berharga seperti itu.  

(3) Kepentingan agama, meskipun diinjak-injak seperti itu, tidak akan 

digilas. Sementara jatuh, mereka tidak akan benar-benar tergeletak, 

namun  mereka akan mendapat pertolongan sedikit (ay. 34). Judas 

Makabe, dan saudara-saudaranya, dan beberapa orang bersama 

mereka, akan maju melawan si penguasa lalim itu, dan mendesakkan 

kepentingan agama mereka yang dijahati. Mereka merobohkan 

semua perkorbanan berhala, memaksa pula orang menyunatkan 

anak-anak yang belum bersunat, Taurat direbut dari tangan orang 

asing ... dan tidaklah mereka biarkan orang berdosa itu berkuasa  (1 

Makabe 2:46, dst.). Perhatikanlah, orang-orang yang membela 

kepentingan agama saat  kepentingan itu diancam dan dihantam, 

meskipun mereka mungkin tidak langsung dilepaskan dan dibuat 

menang, namun mereka akan mendapat pertolongan yang senantiasa 

hadir. Dan sedikit pertolongan tidak boleh diremehkan. namun , saat  

masa-masa sangat buruk, kita harus bersyukur atas sedikit banyak 

kelegaan. Begitu pula dinubuatkan bahwa banyak orang akan 

menggabungkan diri kepada mereka secara berpura-pura. saat  

mereka melihat Makabe bersaudara berhasil, sebagian orang Yahudi 

akan bergabung dengan mereka, namun mereka bukanlah teman 

sejati bagi agama. Orang-orang itu hanya akan berpura-pura 

berteman dengan niat untuk mengkhianati mereka atau dengan 

harapan akan naik bersama mereka. namun  api pengujian (ay. 35) 

akan memisahkan antara yang berharga dan yang hina, dan olehnya 

akan nyata nanti siapakah di antara mereka yang tahan uji dan siapa 

yang tidak.  

(4) Meskipun mungkin berlanjut untuk waktu yang lama, kesusahan-

kesusahan itu akan berakhir. Kesusahan-kesusahan itu untuk waktu 

yang ditetapkan, waktu yang terbatas, yang ditetapkan dalam 

putusan-putusan hikmat ilahi. Peperangan ini akan selesai. Sampai di 

sini saja kekuatan musuh akan datang, dan tidak lebih. Di sinilah ge-

lombang-gelombangnya yang congkak akan dihentikan. 

5. Antiokhos semakin menjadi sangat sombong, kurang ajar, dan durhaka, 

dan, sebab  dadanya membusung oleh penaklukan-penaklukannya, ia 

menentang sorga, dan menginjak-injak segala sesuatu yang sakral (ay. 

36, dst.). Dan di sinilah menurut sebagian orang dimulai nubuatan 

tentang antikristus. Jelas bahwa Rasul Paulus, dalam nubuatannya ten-

tang bangkit dan berkuasanya manusia durhaka, menyinggung hal ini 

(2Tes. 2:4), yang menunjukkan bahwa Antiokhos yaitu  perlambang dan 

bayangan dari musuh itu, seperti juga Babel. namun , sebab  nubuatan ini 

digabungkan dengan nubuatan-nubuatan sebelumnya dalam perkataan 

yang berkelanjutan tentang Antiokhos, maka bagi saya tampak ada 

kemungkinan bahwa nubuatan itu terutama merujuk kepada Antiokhos, 

dan di dalam dirinya nubuatan itu terutama digenapi, dan merujuk pada 

antikristus lain hanya melalui kemungkinan penerapan saja.  

(1) Dengan durhaka ia akan menghina Tuhan   Israel, satu-satunya Tuhan   

yang hidup dan benar, yang di sini disebut sebagai Tuhan   yang 

mengatasi segala Tuhan  . Ia, dengan menentang Tuhan   dan wewenang-

Nya, akan berbuat sekehendak hatinya terhadap umat-Nya dan 

agama-Nya yang kudus. Ia akan meninggikan diri di atas Tuhan  , 

seperti yang dilakukan Sanherib, dan akan mengucapkan kata-kata 

yang tak senonoh melawan-Nya dan melawan hukum-hukum dan 

ketetapan-ketetapan-Nya. Hal ini digenapi saat  Antiokhos 

melarang korban-korban yang akan dipersembahkan di dalam bait 

Tuhan  , dan memerintahkan supaya mencemarkan hari Sabat, menodai 

tempat suci (dan bangsa yang kudus dinodai) dst., ... sehingga mereka 

lupa akan hukum Taurat dan membatalkan segala peraturannya, dan 

ini dengan ancaman hukuman mati (1 Makabe 1:45-49).  

(2) Dengan sombongnya ia akan melontarkan penghinaan atas semua 

Tuhan   lain, akan membesarkan dirinya terhadap setiap Tuhan  , bahkan 

para Tuhan   bangsa-bangsa. Antiokhos menulis perintah kepada 

kerajaannya sendiri bahwa semua orang harus meninggalkan Tuhan  -

Tuhan   yang sudah mereka sembah, dan menyembah seperti yang 

diperintahkannya, bertentangan dengan kebiasaan semua penakluk 

yang mendahuluinya (1 Makabe 1:41-42). Dan semua bangsa kafir 

menuruti perintah raja. Sekalipun mereka sayang dengan Tuhan  -Tuhan   

mereka, mereka tidak menganggap bahwa mereka layak menderita 

untuk Tuhan  -Tuhan   itu, namun , sebab  Tuhan  -Tuhan   mereka yaitu  

berhala, bagi mereka menyembah Tuhan   mana pun sama saja. 

Antiokhos tidak mengindahkan Tuhan   mana pun juga, namun  membe-

sarkan diri terhadap semuanya itu (ay. 37). Ia begitu sombong 

sehingga menganggap dirinya berada di atas manusia yang fana, bah-

wa ia bisa memerintah gelombang-gelombang laut, dan dapat 

mencapai bintang-bintang di langit, begitulah kekurangajaran dan 

keangkuhannya diungkapkan (2 Makabe 9:8, 10). Demikianlah ia 

membawa pergi semua yang ada di hadapannya, dan ia akan 

beruntung sampai akhir murka itu (ay. 36), sampai ia selesai berlari, 

dan memenuhi takaran kejahatannya. Sebab apa yang telah 

ditetapkan akan terjadi, dan tidak lebih, tidak kurang.  

(3) Ia, bertentangan dengan cara bangsa kafir, akan mengabaikan Tuhan   

nenek moyangnya (ay. 37). Meskipun rasa kasih terhadap agama 

nenek moyang yaitu , di antara bangsa-bangsa kafir, hampir alami 

bagi mereka seperti pujaan orang-orang wanita  (sebab, jika kita 

menelusuri tanah pesisir orang Kitim, kita tidak akan menemukan 

satu pun contoh dari bangsa yang telah menukarkan Tuhan  nya, Yer. 

2:10-11). Namun Antiokhos tidak akan mengindahkan para Tuhan   

nenek moyangnya. Ia membuat undang-undang untuk 

menghapuskan agama bangsanya, dan membawa masuk berhala-

berhala Yunani. Dan meskipun para pendahulunya menghormati 

Tuhan   Israel, dan memberi  pemberian-pemberian yang besar 

kepada Bait Suci di Yerusalem (2 Makabe 3:2-3), namun ia 

mempersembahkan penghinaan-penghinaan terbesar kepada Tuhan   

dan Bait Suci-Nya. Tidak diindahkannya pujaan orang-orang perem-

puan (KJV: keinginan orang-orang wanita ) mungkin menandakan 

kekejamannya yang biadab (ia tidak akan menyayangkan orang dari 

usia atau jenis kelamin apa pun, sekalipun mereka orang-orang yang 

lembut). Atau itu menandakan hawa nafsunya yang tidak wajar, atau, 

secara umum, penghinaannya terhadap segala sesuatu yang menjadi 

kepedulian orang-orang terhormat. Atau mungkin itu digenapi dalam 

sesuatu yang tidak kita jumpai dalam sejarah. Tindakannya yang 

tidak mengindahkan keinginan orang-orang wanita , yang 

digabungkan dengan tindakannya yang tidak mengindahkan para 

Tuhan   nenek moyangnya, menyiratkan bahwa penyembahan-

penyembahan berhala di negerinya lebih berkenaan dengan 

pemuasan daging dibandingkan  penyembahan-penyembahan berhala di 

negeri-negeri lain. Lukianos pernah menulis tentang dewi-dewi 

Asyur. Dan sekalipun begitu, hal itu tidak akan berhasil membuatnya 

mengindahkan Tuhan   nenek moyangnya. 

(4) Ia akan menegakkan suatu Tuhan   yang tidak dikenal, Tuhan   baru (ay. 

38). Sebagai ganti semuanya itu, sebagai ganti Tuhan   nenek 

moyangnya (Apolo dan Diana, dewa-dewa kesenangan), ia akan 

menghormati dewa benteng-benteng, yang dianggap sebagai dewa 

kekuasaan, dewa yang tidak dikenal oleh nenek moyangnya, yang 

tidak pula mereka sembah. sebab  ia ingin dianggap melebihi nenek 

moyangnya dalam hikmat dan kekuatan, ia akan menghormati dewa 

ini dengan membawa emas dan perak dan permata, dengan berpikir 

bahwa tak ada yang terlalu bagus untuk dewa yang disenanginya. 

Dewa ini tampaknya yaitu  Zeus Olimpios, yang dikenal di antara 

orang Fenisia dengan nama Baal-Semen, penguasa sorga, namun  tidak 

pernah diperkenalkan di antara orang Siria sampai Antiokhos mem-

perkenalkannya. Demikianlah ia akan bertindak terhadap benteng-

benteng yang diperkuat itu, terhadap Bait Tuhan   di Yerusalem, yang 

disebut tempat kudus, benteng itu (ay. 31), dan di sini benteng-

benteng kekuatan. Di sana ia akan mendirikan patung dewa asing ini. 

Sebagian orang membacanya, ia akan mempersembahkan benteng-

benteng kekuatan, atau benteng Tuhan   yang Mahaperkasa (yaitu kota 

Yerusalem), kepada dewa asing. Ia menempatkannya di bawah 

perlindungan dan pemerintahan Zeus Olimpios. Dewa ini tidak 

hanya akan diakuinya, namun  juga akan dilimpahi kehormatan, 

dengan mendirikan patungnya bahkan di atas mezbah Tuhan  . Dan ia 

akan membuat mereka yang melayani berhala ini menjadi berkuasa 

atas banyak orang, akan menempatkan mereka di tempat-tempat ke-

kuasaan dan kepercayaan, dan mereka akan membagikan tanah 

sebagai upah, akan ditopang penghidupannya dengan berlimpah dari 

keuntungan-keuntungan negeri. Sebagian orang memahami 

Mahuzzim, atau dewa benteng-benteng, yang akan disembah 

Antiokhos, sebagai uang, yang dikatakan memungkinkan semuanya, 

dan yang merupakan berhala besar dari orang-orang duniawi. 

Nah, di sini ada sangat banyak yang dapat diterapkan kepada si 

manusia durhaka. Ia meninggikan diri di atas segala yang disebut 

atau yang disembah sebagai Tuhan  , membesarkan dirinya di atas 

semua. Para penyanjungnya menyebutnya tuhan Tuhan   kami.  

VI. Di sini tampak ada serangan lain ke Mesir, atau, setidak-tidaknya, 

pergumulan dengan Mesir. Orang-orang Roma telah mengikat dia sehingga 

tidak bisa menyerang Ptolemaios, namun  sebab  sekarang raja negeri Selatan 

akan berperang dengan dia (ay. 40), berusaha merebut sebagian wilayahnya, 

maka Antiokhos, raja negeri Utara itu, akan menyerbunya, dengan kecepatan 

dan kegeraman yang luar biasa, dengan kereta dan orang-orang berkuda dan 

dengan banyak kapal, suatu kekuatan yang hebat. Ia akan memasuki negeri-

negeri, dan menggenangi dan meliputi semuanya seperti air bah . Dalam 

serbuan yang cepat ini banyak orang akan jatuh olehnya. Dan ia akan 

memasuki Tanah Permai, tanah Israel. Itu yaitu  kata yang sama yang 

diterjemahkan dengan Tanah Permai (8:9). Ia akan melakukan pekerjaan 

yang mengerikan di antara bangsa-bangsa sekitar. Namun, sebagian orang 

akan luput dari amukannya, khususnya Edom dan Moab, dan bagian yang 

penting dari bani Amon (ay. 41). Ia tidak mewajibkan negeri-negeri ini untuk 

membayar pajak, sebab  mereka sudah bergabung dengannya melawan 

orang-orang Yahudi. namun  terutama tanah Mesir tidak akan terluput, 

sebaliknya, ia akan menjadikannya betul-betul miskin, akan melucutinya 

sampai habis. Serangan ini menurut perhitungan sebagian orang yaitu  

serangannya yang keempat dan terakhir melawan Mesir, pada tahun 

kesepuluh atau kesebelas dari pemerintahannya, dengan berpura-pura men-

dampingi adik Ptolemaios Philometor untuk melawannya. Kita tidak 

membaca tentang suatu pembantaian besar-besaran yang dibuat dalam 

serangan ini, namun  penjarahan besar-besaran. Sebab, dari apa yang tampak, 

itulah tujuan kedatangannya: Ia akan menguasai harta benda emas dan perak 

dan segala barang berharga negeri Mesir (ay. 43). Polibius, dalam Atenaios, 

menceritakan bahwa Antiokhos, jsesudah  mengumpulkan kekayaan yang 

berlimpah, dengan menjarah Philometor muda, dan memutuskan 

persekutuan dengannya, dan melalui sumbangan dari teman-temannya, 

membagi-bagikan banyak harta untuk satu kemenangan, dengan meniru 

Paullus Aemilius, dan menggambarkan pemborosan yang dilakukannya.

sini kita diberi tahu bagaimana ia memperoleh uang yang dibelanjakannya 

dengan begitu boros. Di sini juga diperhatikan tentang perlakuannya ter-

hadap orang-orang Libia dan Etiopia, yang berbatasan dengan Mesir. Mereka 

mengikuti dia. Mereka mengikuti jejaknya, siap sedia melayaninya, dan 

mereka membuat terobosan-terobosan ke Mesir untuk melayaninya. 

VII. Di sini ada nubuatan tentang kejatuhan dan kehancuran Antiokhos, seperti 

sebelumnya (8:25). saat  ia berada di puncak kehormatannya, memerah 

mukanya oleh kemenangan, dan dimuati dengan rampasan-rampasan, 

kabar-kabar dari sebelah timur dan dari sebelah utara (dari sebelah timur 

laut) akan menyusahkan hatinya (ay. 44). Atau, ia akan mendapat kabar, baik 

dari bagian timur maupun bagian utara, bahwa raja Partia sedang 

menyerang kerajaannya. Hal ini mengharuskannya menghentikan upaya-

upaya yang sedang dijalankannya, supaya bisa maju melawan orang-orang 

Persia dan Partia yang memberontak terhadapnya. Dan ini membuatnya 

geram, sebab pada saat itu ia bermaksud memusnahkan dan membasmi 

bangsa Yahudi dengan sehabis-habisnya, saat  serangan itu memanggilnya 

ke sana, di mana ia binasa. Hal ini dijelaskan dalam tulisan Tacitus, meskipun 

ia bukan orang saleh. Dalam tulisan itu ia memuji Antiokhos atas usahanya 

untuk menghapuskan takhayul orang Yahudi, dan memperkenalkan perilaku 

orang Yunani di antara mereka (ut teterrimam gentem in melius mutaret – 

untuk memperhalus bangsa yang menjijikkan). Tacitus menyesalkan bahwa 

Antiokhos dihalang-halangi untuk melakukan usaha ini oleh sebab  perang 

Partia itu. Sekarang inilah,  

1. Upaya terakhir dari kegeramannya terhadap orang-orang Yahudi. saat  

ia mendapati dirinya kebingungan dan dipermalukan dalam urusan-

urusannya, ia akan keluar dengan kegeraman yang besar untuk 

memusnahkan dan membinasakan banyak orang (ay. 44). Cerita tentang 

ini kita dapati dalam 1 Makabe 3:27, dst., betapa geramnya Antiokhos 

saat  mendengar tentang keberhasilan Yudas Makabe, dan perintah-

perintah yang diberikannya kepada Lisias untuk menghancurkan 

Yerusalem. Kemudian ia akan mendirikan kemah kebesarannya, atau 

kemah istananya, di antara laut, di antara Laut Besar dan Laut Mati. Ia 

mendirikan pondok kerajaannya di Emaus dekat Yerusalem, sebagai 

tanda bahwa, meskipun ia sendiri tidak bisa hadir, namun ia 

memberi  kuasa penuh kepada panglima-panglimanya untuk 

meneruskan perang melawan orang-orang Yahudi dengan sekuat tenaga. 

Ia menempatkan kemahnya di sana, seolah-olah ia telah menguasai 

gunung Permai yang kudus itu dan menyebutnya sebagai miliknya 

sendiri. Perhatikanlah, saat  kedurhakaan bertambah sangat kurang 

ajar, kita bisa melihat kehancurannya yang dekat. 

2. Kepergiannya: Ia akan menemui ajalnya dan tidak ada seorang pun yang 

menolongnya. Tuhan   akan melenyapkannya di tengah-tengah puncak 

hidupnya dan tak seorang pun akan mampu mencegah kejatuhannya. Ini 

sama dengan apa yang dinubuatkan dalam pasal 8:25 (tanpa perbuatan 

tangan manusia, ia akan dihancurkan), yang dari situ kita melihat 

kesudahannya yang menyedihkan. Perhatikanlah, saat  tiba waktu 

Tuhan   untuk membawa para penindas yang sombong pada kesudahan 

mereka, maka tak seorang pun akan mampu menolong mereka, dan 

tidak ada pula yang ingin menolong mereka. Sebab para penguasa yang 

ingin ditakuti oleh semua orang di kala mereka sedang berjaya, saat  

mereka jatuh ke dalam kesusahan, mereka akan mendapati bahwa tidak 

ada seorang pun yang menyayangi mereka. Bahkan tak seorang pun 

akan mengulurkan tangan atau memanjatkan doa untuk menolong 

mereka. Dan, jika Tuhan tidak menolong, siapa yang akan menolong? 

Tentang raja-raja yang datang jsesudah  Antiokhos, tidak ada yang 

dinubuatkan di sini, sebab Antiokhos yaitu  musuh jemaat yang paling 

keji dan jahat. Dia yaitu  perlambang dari manusia durhaka yang harus 

binasa, yang akan dibunuh Tuhan dengan napas mulut-Nya dan akan 

dimusnahkan-Nya kalau Ia datang kembali dengan cahaya kemilau, dan 

tak seorang pun akan menolongnya. 

PASAL  12  

etelah nubuatan tentang kesusahan-kesusahan bangsa Yahudi di bawah 

Antiokhos, yang melambangkan kesusahan-kesusahan jemaat Kristen di 

bawah kekuasaan anti-Kristen, kita mendapati di sini,  

I. Penghiburan-penghiburan, dan itu sangat berharga, yang ditetapkan 

untuk menyokong umat Tuhan   pada masa-masa susah itu. Dan 

penghiburan-penghiburan itu sedemikian rupa hingga dapat 

bermanfaat, baik untuk masa-masa susah dulu di bawah Antiokhos 

maupun masa-masa susah nanti yang diperlambangkan olehnya (ay. 1-

4).  

II. Pembicaraan antara Kristus dan seorang malaikat mengenai masa 

berlanjutnya peristiwa-peristiwa ini, yang dimaksudkan untuk 

memberi  kepuasan kepada Daniel (ay. 5-7).  

III. Pertanyaan Daniel untuk kepuasannya sendiri (ay. 8). Dan jawaban 

yang diterimanya untuk pertanyaan itu (ay. 9-12). 

Kemunculan Mikhael yang Dijanjikan; 

Nubuatan Dimeteraikan 

(12:1-4) 

1 “Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi 

anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang 

belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. namun  pada waktu 

itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam 

Kitab itu. 2 Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, 

akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami 

kehinaan dan kengerian yang kekal. 3 Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti 

cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti 

bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya. 4 namun  engkau, Daniel, sembunyikanlah 

segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang 

akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah.” 

Sudah biasa bagi para nabi, saat  mereka menubuatkan kesusahan-kesusahan 

jemaat, untuk melengkapinya pada saat yang sama dengan penangkal yang 

tepat, obat penawar untuk setiap penyakit. Dan tidak ada kelegaan yang begitu 

mujarab, yang didapat diterapkan pada keadaan apa saja, begitu mudah 

disesuaikan dengan setiap keadaan, dan yang begitu manjur, seperti kelegaan-

kelegaan yang diperoleh dari Kristus dan keadaan lega akan masa depan. Dari 

situlah penghiburan-penghiburan di sini diperoleh. 

I. Yesus Kristus akan muncul sebagai pengayom dan pelindung jemaat-Nya: 

Pada waktu itu, saat  penganiayaan sedang panas-panasnya, akan muncul 

Mikhael (ay. 1). Sang malaikat sudah memberi tahu Daniel betapa Mikhael 

yaitu  teman yang teguh bagi jemaat (10:21). Sampai saat itu ia sudah 

menunjukkan pertemanan ini di dunia atas. Para malaikat mengetahuinya. 

namun  sekarang akan muncul Mikhael menurut tindakan penyelenggaraan-

Nya, dan mengerjakan pembebasan bagi orang-orang Yahudi, jika  dilihat-

Nya, bahwa kekuatan mereka sudah lenyap (Ul. 32:36). Kristus yaitu  

pemimpin besar itu, sebab Dialah yang berkuasa atas raja-raja bumi ini (Why. 

1:5). Dan, jika Ia berdiri membela jemaat-Nya, siapakah yang dapat mela-

wannya? namun  ini belum semuanya: Pada waktu itu (yaitu, segera 

sesudahnya) Mikhael akan muncul untuk mengerjakan keselamatan kekal 

kita. Anak Tuhan   akan menjelma, akan menyatakan diri-Nya supaya Ia 

membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis. Kristus berdiri mendampingi 

anak-anak bangsa kita saat  Ia dijadikan dosa dan kutuk bagi mereka, 

berdiri menggantikan mereka sebagai korban, menanggung kutuk bagi 

mereka, dengan menanggungnya dari mereka. Ia berdiri sebagai perantara 

bagi mereka yang senantiasa dibuat-Nya di balik tabir, berdiri membela 

mereka, dan berdiri sebagai teman mereka. Dan jsesudah  kehancuran 

antikristus, yang diperlambangkan oleh Antiokhos, Kristus akan akhirnya 

akan bangkit di atas debu (Ayb. 19:25, KJV: berdiri pada akhir zaman di atas 

bumi), akan muncul untuk menyelesaikan penebusan semua orang 

kepunyaan-Nya. 

II. saat  Kristus muncul, Ia akan membalaskan kesusahan kepada orang-orang 

yang menyusahkan umat-Nya. Akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, 

yang mengancam semuanya, namun  hanya menghancurkan semua yang 

menjadi musuh bebuyutan kerajaan Tuhan   di antara manusia, kesesakan 

seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa. Hal ini dapat 

diterapkan,  

1. Pada kehancuran Yerusalem, yang disebut Kristus (mungkin dengan 

pandangan yang tertuju pada nubuatan ini) sebagai siksaan yang dahsyat 

seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang (Mat. 

24:21). Hal ini sudah banyak dibicarakan oleh sang malaikat (9:26-27). 

Dan saat  Kristus mendirikan kerajaan Injil di dunia, kira-kira pada 

waktu yang sama pula Mikhael pemimpin kita muncul. Atau,  

2. Merujuk pada penghakiman pada hari besar, hari yang akan menyala 

seperti perapian itu, dan yang akan memakan habis orang-orang 

sombong dan semua orang yang berlaku fasik. Akan ada waktu 

kesesakan seperti yang belum pernah terjadi pada semua orang yang 

ditentang oleh Mikhael sang pemimpin kita. 

III. Kristus akan mengerjakan keselamatan bagi umat-Nya: ”Pada waktu itu 

bangsamu akan terluput, terluput dari kejahatan dan kehancuran yang 

dirancang untuk mereka oleh Antiokhus, yaitu semua orang yang ditandai 

untuk diselamatkan, yang tercatat untuk beroleh hidup” (Yes. 4:3). saat  

Kristus datang ke dalam dunia, Ia akan menyelamatkan Israel rohani-Nya 

dari dosa dan neraka, dan, pada kedatangan-Nya yang kedua, Ia akan 

menuntaskan keselamatan mereka, yaitu keselamatan banyak orang se-

banyak yang telah diberikan kepada-Nya, sebanyak yang namanya tertulis di 

dalam kitab kehidupan (Why. 20:15). Nama mereka tertulis di sana sebelum 

dunia diciptakan, dan akan didapati tertulis di sana pada akhir dunia, saat  

kitab-kitab akan dibuka. 

IV. Akan ada kebangkitan istimewa orang-orang yang telah tidur di dalam debu 

tanah (ay. 2).  

1. saat  Tuhan   mengerjakan pembebasan bagi umat-Nya dari peng-

aniayaan, itu yaitu  semacam kebangkitan. Dengan cara demikian pula 

pembebasan orang-orang Yahudi dari Babel digambarkan dalam 

penglihatan (Yeh. 37), dan begitu pula dengan pembebasan orang-orang 

Yahudi dari Antiokhos, dan bentuk-bentuk pemulihan lain yang terjadi 

pada kesejahteraan lahiriah jemaat. Semuanya itu seperti hidup dari 

antara orang mati. Banyak dari antara orang-orang yang sudah lama 

tidur di dalam debu kegelapan dan malapetaka akan bangun pada waktu 

itu, sebagian akan bangun untuk mendapat hidup, kehormatan, dan 

penghiburan yang akan terus berlangsung, yang kekal. namun  untuk 

sebagian yang lain, yang, saat  mereka kembali pada kemakmuran 

mereka, kembali juga pada kejahatan mereka, itu akan menjadi 

kebangkitan untuk menerima kehinaan dan kengerian. Sebab 

kemakmuran orang bebal hanya akan membukakan mereka pada bahaya 

dan menghancurkan mereka.  

2. saat , dengan kemunculan Mikhael pemimpin kita, Injil-Nya 

diberitakan, banyak dari orang-orang yang telah tidur di dalam debu 

tanah, baik orang-orang Yahudi maupun bukan Yahudi, akan 

dibangunkan olehnya untuk memeluk agama Injili, dan akan bangkit dari 

kekafiran atau kepercayaan Yahudi mereka. namun , sebab  akan selalu 

ada percampuran antara orang-orang munafik dan orang-orang kudus 

sejati, maka hanya sebagian dari mereka yang akan bangkit untuk 

mendapat hidup, yang bagi mereka Injil yaitu  bau kehidupan yang 

menghidupkan. namun  sebagian yang lain akan dibangkitkan olehnya 

untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal, yang bagi mereka 

Injil Kristus akan menjadi bau kematian yang mematikan, dan Kristus 

sendiri ditetapkan untuk menjadi kejatuhan mereka. Jala Injil 

menangkap yang baik maupun yang buruk. namun  ,  

3. Yang pasti dimaksudkan yaitu  kebangkitan secara umum pada akhir 

zaman: Banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu 

tanah, akan bangun, yaitu, semua orang, yang akan berjumlah banyak 

sekali. Atau, dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu 

tanah, banyak yang akan bangkit untuk mendapat hidup dan banyak 

yang akan bangkit untuk mengalami kehinaan. Orang-orang Yahudi 

sendiri memahami hal ini sebagai kebangkitan orang mati pada akhir 

zaman. Dan Kristus tampak mengarahkan pandangan pada kebangkitan 

orang mati di akhir zaman saat  Ia berbicara tentang bangkit untuk 

hidup yang kekal dan bangkit untuk dihukum (Yoh. 5:29). Itulah sebabnya 

orang-orang Yahudi dikatakan Rasul Paulus menantikan kebangkitan 

semua orang mati, baik orang-orang yang benar maupun orang-orang 

yang tidak benar (Kis. 24:15). Dan tidak ada hal lain yang lebih pantas 

terjadi tepat pada waktunya di sini, sebab, di bawah penganiayaan 

Antiokhos, sebagian orang dengan hina mengkhianati agama mereka, 

dan sebagian yang lain dengan berani menaatinya. Nah, akan menjadi 

masalah bagi mereka jika, saat  badai telah usai, mereka tidak bisa 

memberi upah kepada yang satu atau menghukum yang lain. Oleh sebab 

itu, kebangkitan ini akan memberi  kepuasan bagi mereka, bahwa 

kedua-duanya akan mendapat balasan dalam kebangkitan sesuai dengan 

perbuatan mereka. Dan sang rasul, saat  berbicara tentang orang-orang 

Yahudi yang saleh yang mati syahid di bawah Antiokhos, memberi tahu 

kita bahwa meskipun mereka disiksa, namun mereka tidak mau 

menerima pembebasan, sebab  mereka berharap untuk beroleh kebang-

kitan yang lebih baik (Ibr. 11:35).  

V. Akan ada upah yang mulia yang diberikan kepada orang-orang yang pada 

waktu kesesakan dan kesusahan, sebab  mereka sendiri bijaksana, betul-

betul membuat banyak orang mengerti. Orang-orang seperti itu diberi 

perhatian khusus dalam nubuatan tentang penganiayaan ini (11:33), bahwa 

mereka akan melakukan pelayanan yang mulia, namun akan jatuh oleh 

sebab  pedang dan api. Nah, seandainya tidak ada kehidupan lain jsesudah  

kehidupan ini, maka mereka akan menjadi orang-orang yang paling malang 

dari segala manusia, dan oleh sebab itu di sini kita diyakinkan bahwa mereka 

akan menerima upah dalam kebangkitan orang-orang benar (ay. 3): Orang-

orang bijaksana (para pengajar, demikian sebagian orang membacanya, 

sebab para pengajar membutuhkan kebijaksanaan, dan orang-orang yang 

memiliki kebijaksanaan, mereka sendiri harus menyampaikannya kepada 

orang lain) akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, akan bersinar dalam 

kemuliaan, kemuliaan sorgawi, kemuliaan dunia atas. Dan orang-orang yang 

dengan kebijaksanaan yang mereka miliki, dan pengajaran-pengajaran yang 

mereka berikan, berperan untuk menuntun siapa saja, terutama menuntun 

banyak orang kepada kebenaran, mereka akan bersinar seperti bintang-

bintang, tetap untuk selama-lamanya. Perhatikanlah, 

1. Ada kemuliaan yang disediakan untuk semua orang kudus dalam 

kehidupan di masa depan, sebab semua orang yang bijaksana itu, 

bijaksana bagi jiwa dan kehidupan kekal mereka. Kebijaksanaan 

manusia pada saat ini menjadikan wajahnya bercahaya (Pkh. 8:1), namun  

jauh terlebih lagi wajahnya akan bercahaya dalam kehidupan itu, di 

mana kekuatannya akan disempurnakan dan pelayanan-pelayanannya 

diberi upah.  

2. Semakin banyak kebaikan yang dilakukan orang di dunia ini, terutama 

bagi jiwa-jiwa manusia, semakin besar kemuliaan dan upah mereka di 

dunia lain. Mereka yang menuntun banyak orang kepada kebenaran, yang 

membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat dan membantu 

menyelamatkan jiwa orang itu dari maut (Yak. 5:20), akan ikut berbagi 

dalam kemuliaan orang-orang yang telah mereka tolong sampai masuk 

sorga, yang akan banyak menambah kemuliaan mereka sendiri.  

3. Hamba-hamba Kristus, yang telah memperoleh belas kasihan-Nya untuk 

berlaku setia dan berhasil, dan dengan demikian dijadikan sebagai pelita 

yang menyala dan yang bercahaya di dunia ini, akan bersinar sangat 

terang di dunia lain, akan bersinar seperti bintang-bintang. Kristus

yaitu  sang surya, sumber dari segala terang, baik terang anugerah 

maupun terang kemuliaan. Hamba-hamba Tuhan, seperti bintang-bin-

tang, bersinar dalam anugerah dan kemuliaan dengan terang yang 

berasal dari-Nya, dengan terang yang kecil jika dibandingkan dengan 

terang-Nya. Namun bagi manusia yang merupakan bejana tanah liat, itu 

akan menjadi kemuliaan yang secara tak terhingga melampaui apa yang 

pantas mereka dapatkan. Mereka akan bersinar seperti bintang-bintang 

yang besarnya berbeda-beda, sebagian dengan kemilau yang lebih kecil, 

dan sebagian yang lain dengan kemilau yang lebih besar. namun , 

walaupun akan tiba hari saat  bintang-bintang jatuh dari langit seperti 

daun-daun di musim gugur, namun bintang-bintang ini akan bersinar 

untuk selama-lamanya, tidak akan pernah terbenam, tidak akan pernah 

pudar cahayanya. 

VI. Bahwa nubuatan tentang masa-masa itu, meskipun dimeteraikan untuk saat 

ini, akan sangat bermanfaat bagi orang-orang yang hidup pada masa itu (ay. 

4). Daniel sekarang harus menyembunyikan segala firman itu dan 

memeteraikan Kitab itu sebab  waktunya masih lama sebelum semuanya ini 

digenapi. Dan suatu penghiburan bahwa bangsa Yahudi, saat  baru saja 

kembali dari Babel, sewaktu masih sedikit saja jumlahnya dan lemah, meski-

pun menemui halangan-halangan dalam pekerjaan mereka, namun tidak 

dianiaya sebab  agama mereka sampai lama sesudah itu, saat  mereka 

sudah bertambah kuat dan matang. Daniel harus memeteraikan Kitab itu 

sebab  Kitab itu tidak akan dipahami, dan oleh sebab itu tidak akan 

diindahkan, sampai hal-hal yang termuat di dalamnya digenapi. namun  ia 

harus menjaganya dengan aman, seperti harta yang sangat berharga, 

menyimpannya untuk masa-masa yang akan datang, yang untuknya Kitab itu 

akan banyak bermanfaat. Sebab banyak orang akan menyelidikinya, dan 

pengetahuan akan bertambah. Pada saat itu harta yang tersembunyi ini akan 

dibuka, dan banyak orang akan menyelidikinya, dan menggali pengetahuan 

tentangnya, seperti menggali perak. Mereka akan menyelidikinya, untuk 

mencari tahu salinan-salinannya, akan membanding-bandingkannya, dan 

memastikan apakah salinan-salinan itu benar dan asli. Mereka akan mem-

bacanya berulang kali, akan merenungkannya, dan terus memikirkannya 

dalam benak mereka. Discurrent – mereka akan berbincang-bincang 

tentangnya, dan membicarakannya di antara mereka sendiri, dan 

membanding-bandingkan berbagai catatan tentang hal itu, kalau-kalau 

mereka dapat menyaring maknanya. Dan dengan demikian pengetahuan 

akan bertambah. Dengan mencari petunjuk dari nubuatan ini pada 

kesempatan ini, mereka akan dituntun untuk menyelidiki bagian-bagian lain 

dari Kitab Suci, yang akan sangat berperan dalam kemajuan mereka untuk 

memperoleh pengetahuan yang berguna. Sebab kita akan mengenal, jika kita 

berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN (Hos. 6:3). Orang-orang yang 

ingin meningkatkan pengetahuan mereka harus bersusah payah, tidak boleh 

duduk diam dalam kemalasan dan harapan-harapan hampa, namun  harus 

menyelidiki. Mereka harus menggunakan semua sarana pengetahuan dan 

memanfaatkan semua kesempatan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan 

mereka, mencari jawaban bagi keragu-raguan mereka, dan menambah 

pengenalan mereka akan perkara-perkara tentang Tuhan  , untuk mengetahui 

lebih banyak dan lebih baik tentang apa yang sudah mereka ketahui. Dan 

marilah kita lihat di sini alasan untuk berharap bahwa,  

1. Perkara-perkara tentang Tuhan   yang sekarang gelap dan kabur akan 

dibuat jelas dalam kehidupan nanti, dan mudah dipahami. Kebenaran 

yaitu  anak waktu. Nubuatan-nubuatan Kitab Suci akan dijelaskan 

melalui penggenapannya. Itulah sebabnya nubuatan-nubuatan itu 

diberikan, dan untuk penjelasan itulah nubuatan-nubuatan itu disimpan. 

Itulah sebabnya nubuatan-nubuatan itu diberitahukan kepada kita sebe-

lumnya, supaya, saat  nubuatan-nubuatan itu digenapi, kita bisa 

percaya.  

2. Perkara-perkara tentang Tuhan   yang dipandang rendah dan diabaikan, 

dan dibuang sebagai tidak berguna, akan mendapat nama baik, akan 

didapati sangat berguna, dan akan mendapat banyak permintaan. Sebab 

wahyu ilahi, betapapun ia diremehkan untuk sementara waktu, akan 

diagungkan dan dibuat terhormat, dan, di atas semuanya, dalam 

penghakiman pada hari besar, saat  kitab-kitab dibuka, dan Kitab Suci 

itu juga ada di antara semua kitab lain yang dibuka itu. 

Kecemasan Daniel untuk Mengetahui Masa 

Akhir dari Nubuatan, Daniel Dihibur  

(12:5-13)  

5 Kemudian aku, Daniel, melihat, maka tampaklah berdiri dua orang lain, seorang di tepi 

sungai sebelah sini dan yang lain di tepi sungai yang sebelah sana. 6 Dan yang seorang 

bertanya kepada yang berpakaian kain lenan, yang ada di sebelah atas air sungai itu: 

“Bilakah hal-hal yang ajaib ini akan berakhir?” 7 Lalu kudengar orang yang berpakaian 

kain lenan, yang ada di sebelah atas air sungai itu bersumpah demi Dia yang hidup kekal, 

sambil mengangkat tangan kanan dan tangan kirinya ke langit: “Satu masa dan dua masa 

dan setengah masa; dan jsesudah  berakhir kuasa perusak bangsa yang kudus itu, maka 

segala hal ini akan digenapi!” 8 Adapun aku, memang kudengar hal itu, namun  tidak 

memahaminya, lalu kutanya: “Tuanku, apakah akhir segala hal ini?” 9 namun  ia menjawab: 

“Pergilah, Daniel, sebab firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir 

zaman. 10 Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, namun  orang-orang 

fasik akan berlaku fasik; tidak seorang pun dari orang fasik itu akan memahaminya, namun  

orang-orang bijaksana akan memahaminya. 11 Sejak dihentikan korban sehari-hari dan 

ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan itu ada seribu dua ratus dan 

sembilan puluh hari. 12 Berbahagialah orang yang tetap menanti-nanti dan mencapai 

seribu tiga ratus tiga puluh lima hari. 13 namun  engkau, pergilah sampai tiba akhir zaman, 

dan engkau akan beristirahat, dan akan bangkit untuk mendapat bagianmu pada 

kesudahan zaman.” 

Daniel sudah diperlihatkan dengan berbagai pergolakan yang mencengangkan 

dari berbagai pemerintahan dan kerajaan, sejauh Israel Tuhan   berkepentingan di 

dalamnya. Di dalamnya ia melihat masa-masa kesusahan bagi jemaat, masa-

masa penderitaan dan ujian, yang penglihatan tentangnya membuat hatinya 

sangat terenyuh dan memenuhinya dengan kekhawatiran. Nah, ada dua 

pertanyaan yang pantas diajukan mengenai hal ini: Kapan akhir dari segala hal 

ini? Dan, apakah akhir dari segala hal ini? Kedua pertanyaan ini diajukan dan 

dijawab di sini, dalam penutup kitab ini. Dan meskipun orang akan berpikir 

bahwa penghiburan-penghiburan yang ditetapkan dalam ayat-ayat sebelumnya 

sudah cukup memuaskan, namun, untuk kepuasan yang lebih melimpah lagi, hal 

ini ditambahkan. 

I. Pertanyaan, kapan akhir dari segala hal ini? ditanyakan oleh sang malaikat 

(ay. 5-6). Mengenai hal ini kita dapat mengamati, 

1. Siapa yang mengajukan pertanyaan itu. Daniel sudah mendapat 

penglihatan tentang Kristus dalam kemuliaan-Nya, seorang yang 

berpakaian kain lenan (10:5). namun  percakapannya sejauh ini diadakan 

dengan malaikat Gabriel, dan sekarang ia melihat, dan tampaklah dua 

orang lain (ay. 5), dua malaikat yang tidak dilihatnya sebelumnya. 

Seorang di tepi sungai sebelah sini dan yang lain di tepi sungai yang 

sebelah sana, supaya, sebab  ada sungai di antara mereka, mereka tidak 

berbisik satu terhadap yang lain, namun  apa yang mereka katakan dapat 

didengar. Kristus berdiri di sebelah atas air sungai itu (ay. 6), dari tengah 

sungai Ulai (8:16). Oleh sebab itu pantaslah jika para malaikat, sebagai 

pengiring-Nya, berdiri di kedua tepi sungai, supaya mereka bisa siap 

untuk pergi, yang satu ke arah sini dan yang lain ke arah sana, sesuai 

yang diperintahkan-Nya kepada mereka. Para malaikat ini muncul,  

(1) Untuk menghiasi penglihatan ini, dan membuatnya lebih agung lagi, 

dan untuk menambah kemuliaan Anak Manusia (Ibr. 1:6). Daniel 

tidak pernah melihat mereka sebelumnya, meskipun ada 

kemungkinan bahwa mereka ada di sana. namun  sekarang, saat  

mereka mulai berbicara, ia menengadah, dan melihat mereka. 

Perhatikanlah, semakin jauh kita melihat ke dalam perkara-perkara 

tentang Tuhan  , dan semakin kita mengenalnya, semakin banyak yang 

akan kita lihat tentang perkara-perkara itu, dan masih ada penying-

kapan-penyingkapan baru yang akan diberikan kepada kita. Orang-

orang yang tahu banyak, jika mereka memanfaatkannya, akan 

mengetahui lebih banyak lagi.  

(2) Untuk meneguhkan penyingkapan itu, supaya atas keterangan dua 

atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Tiga malaikat 

menampakkan diri kepada Abraham.  

(3) Untuk memberi tahu diri mereka sendiri, untuk mendengar dan 

mengajukan pertanyaan. Sebab misteri-misteri Kerajaan Tuhan   

yaitu  hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat (1Ptr. 

1:12) dan misteri-misteri itu diberitahukan kepada jemaat (Ef. 3:10). 

Nah, salah satu dari kedua malaikat ini berkata, kapan akhir dari 

segala hal ini? Mungkin mereka berdua bertanya, pertama-tama yang 

satu dan kemudian yang lain, namun  Daniel hanya mendengar satu 

saja. 

2. Kepada siapa pertanyaan ini diajukan. Kepada seorang yang berpakaian 

kain lenan, yang tentangnya sudah kita baca sebelumnya (10:5). Kepada 

Kristus Imam Besar kita, yang ada di sebelah atas air sungai, dan yang 

selama ini malaikat Gabriel menjadi juru bicara-Nya, atau penafasir-Nya. 

Sungai ini yaitu  sungai Hidekel (10:4), sama saja dengan sungai Tigris, 

tempat di mana banyak peristiwa yang dinubuatkan akan terjadi. Oleh 

sebab di sanalah peristiwa itu dinubuatkan terjadi. Tigris disebut sebagai 

salah satu sungai yang mengairi taman Eden (Kej. 2:14). Oleh sebab itu, 

pantaslah jika Kristus berdiri di atas sungai itu, sebab oleh-Nya pohon-

pohon di firdaus Tuhan   disirami. Air menandakan orang banyak, dan 

dengan begitu, berdirinya Dia di atas air sungai menandakan kekuasaan-

Nya atas segala sesuatu. Ia bersemayam di atas air bah (Mzm. 29:10). Ia 

melangkah di atas gelombang-gelombang laut (Ayb. 9:8). Dan Kristus, 

untuk menunjukkan bahwa ini yaitu  Dia, pada waktu Ia mengambil 

rupa daging, berjalan di atas air (Mat. 14:25). Ia berada di atas air sungai 

itu (demikian sebagian orang membacanya). Ia menampakkan diri di 

udara di atas sungai. 

3. Apa pertanyaannya: Bilakah hal-hal yang ajaib ini akan berakhir? Daniel 

tidak mau menanyakan pertanyaan itu, sebab  ia tidak mau mengorek-

ngorek apa yang tersembunyi, dan juga tidak tampak ingin tahu 

mengenai masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-

Nya (Kis. 1:7). namun  , supaya ia mendapat kepuasan dengan diberi 

jawaban, sang malaikat mengajukan pertanyaan itu dengan cara yang 

dapat didengarnya. Yesus Tuhan kita kadang-kadang menjawab 

pertanyaan-pertanyaan yang tidak berani diajukan murid-murid-Nya 

sebab  takut atau malu (Yoh. 16:19). Sang malaikat bertanya seperti 

orang yang berkepentingan, berapa lama itu akan terjadi? Kapan waktu 

yang ditetapkan dalam putusan-putusan ilahi sebagai akhir dari 

keajaiban-keajaiban ini, masa-masa penderitaan dan pencobaan ini, yang 

harus dilewati umat Tuhan  ? Perhatikanlah,  

(1) Kesusahan-kesusahan jemaat yaitu  keajaiban para malaikat. 

Mereka tertegun bahwa Tuhan   akan membiarkan jemaat-Nya ditimpa 

penderitaan seperti itu, dan harap-harap cemas untuk mengetahui 

kebaikan apa yang akan dikerjakan-Nya bagi jemaat-Nya melalui 

penderitaan-penderitaannya.  

(2) Malaikat-malaikat yang baik tidak mengetahui hal-hal yang akan 

datang lebih dibandingkan  yang berkenan disingkapkan Tuhan   kepada 

mereka, apalagi malaikat-malaikat yang jahat.  

(3) Malaikat-malaikat yang kudus di sorga peduli terhadap jemaat di 

bumi, dan mereka menempatkan penderitaan-penderitaannya dekat 

di hati mereka. Jauh terlebih lagi kita seharusnya, yang lebih 

langsung berhubungan dengan jemaat itu, dan damai sejahtera kita 

begitu banyak bergantung dari damai sejahteranya. 

4. Apa jawaban yang diberikan untuk pertanyaan itu oleh Dia yang 

memang yaitu  penyingkap rahasia, dan mengetahui hal-hal yang akan 

datang. 

(1) Di sini ada penjelasan yang lebih umum tentang berlanjutnya 

kesusahan-kesusahan ini, yang diberikan kepada malaikat yang 

mengajukan pertanyaan itu (ay. 7). Bahwa kesusahan-kesusahan itu 

akan berlanjut selama satu masa dan dua masa dan setengah masa, 

yaitu, satu tahun, dua tahun, dan setengah tahun, seperti yang 

disiratkan sebelumnya (7:25), namun  setengah dari masa nubuatan. 

Sebagian orang memahaminya sebagai waktu yang tak terbatas, 

suatu masa untuk waktu yang tidak pasti. Itu akan terjadi selama 

satu masa (masa yang lama), selama dua masa (waktu yang lebih 

lama lagi, dua kali lipat dari apa yang semula dipikirkan), namun 

sesungguhnya itu hanya akan terjadi selama setengah masa, atau 

separuh masa. saat  sudah selesai, akan tampak bahwa itu tidak 

sampai setengah dari yang ditakutkan. namun  lebih tepatnya itu 

harus dipahami sebagai suatu waktu tertentu. Kita menjumpainya 

dalam Wahyu, dengan sebutan kadang-kadang tiga setengah hari, 

untuk tiga setengah tahun, kadang-kadang empat puluh dua bulan, 

kadang-kadang seribu dua ratus enam puluh hari. Nah, penentuan 

waktu ini di sini,  

[1] Diteguhkan oleh sumpah. Orang yang berpakaian kain lenan itu 

mengangkat kedua tangannya ke langit, dan bersumpah demi Dia 

yang hidup kekal, bahwa memang demikian halnya. Begitu pula 

malaikat yang kuat yang dilihat Rasul Yohanes digambarkan 

untuk pertama kali, dengan rujukan yang jelas pada penglihatan 

ini, yang berdiri dengan menginjakkan kaki kanannya di atas laut 

dan kaki kirinya di atas bumi, dan dengan tangannya yang 

terangkat ke sorga, sambil bersumpah bahwa tidak akan ada 

penundaan lagi (Why. 10:5-6). Yang Perkasa yang dilihat Daniel 

ini berdiri dengan kedua kaki di atas air, dan bersumpah dengan 

kedua tangan yang terangkat. Perhatikanlah, sumpah itu berguna 

untuk meneguhkan. Demi Tuhan   sajalah orang harus bersumpah, 

sebab Dia yaitu  Hakim yang tepat yang kepada-Nya kita harus 

membawa perkara kita. Dan tangan yang terangkat yaitu  tanda 

yang sangat tepat dan besar artinya untuk digunakan dalam 

sumpah yang khidmat.  

[2] Penentuan waktu itu digambarkan dengan sebuah alasan. Tuhan   

akan membiarkannya menang sampai jsesudah  berakhir kuasa 

perusak bangsa yang kudus itu. Tuhan   akan membiarkannya 

melakukan yang terburuk, dan bertindak sejauh-jauhnya, lalu 

pada saat itu segala hal ini akan digenapi. Perhatikanlah, waktu 

Tuhan   untuk menolong dan membebaskan umat-Nya yaitu  

saat  perkara-perkara mereka sudah luar biasa gawat. Di atas 

gunung TUHAN akan disediakan (Kej. 22:14), bahwa Ishak 

diselamatkan tepat saat  ia terbaring dan siap untuk 

dikorbankan. Sekarang peristiwa yang terjadi menggenapi 

nubuatannya. Yosefus mengatakan dengan jelas, dalam artikel nya 

Wars of the Jews (Peperangan Bangsa Yahudi – pen.), bahwa 

Antiokhos, yang bernama belakang Epifanes, mengejutkan 

Yerusalem dengan kekerasan, dan menguasainya selama tiga 

tahun enam bulan, dan kemudian diusir dari negeri itu oleh Hasmo-

nayim bersaudara atau Makabeus bersaudara. Pelayanan Kristus 

di depan umum berlanjut selama tiga setengah tahun, dan selama 

masa itu Ia tekun menanggung bantahan terhadap diri-Nya dari 

pihak orang-orang berdosa, dan hidup dalam kemiskinan dan ke-

hinaan. Dan kemudian, saat  kuasa-Nya tampak tercerai-berai 

pada saat kematian-Nya, dan musuh-musuh-Nya bersorak-sorak 

atas Dia, Ia pun memperoleh kemenangan yang paling mulia dan 

berkata, sudah selesai.  

(2) Di sini ada sesuatu yang ditambahkan secara lebih khusus tentang 

waktu berlanjutnya kesusahan-kesusahan itu, dalam apa yang 

dikatakan kepada Daniel (ay. 11-12), yang di dalamnya kita 

mendapati,  

[1] Peristiwa yang ditetapkan yang darinya waktu kesesakan itu 

terhitung, yaitu sejak dihentikannya korban sehari-hari oleh 

Antiokhos, dan ditegakkannya patung Zeus di atas mezbah, yang 

merupakan kekejian yang membinasakan. Mereka harus 

menghitung bahwa kesusahan-kesusahan mereka benar-benar 

dimulai saat  dari mereka dirampas keuntungan dari ke-

tetapan-ketetapan ibadah umum. Bagi mereka itu yaitu  per-

mulaan penderitaan. Peristiwa itu sungguh dalam menyentuh 

hati mereka.  

[2] Berlanjutnya kesusahan mereka. Kesusahan mereka akan 

berlangsung selama 1.290 hari, tiga tahun dan tujuh bulan, atau 

(seperti yang dihitung sebagian orang) tiga tahun, enam bulan, 

dan lima belas hari. Dan kemudian, ada kemungkinan, korban 

sehari-hari dipulihkan, dan kekejian yang membinasakan 

dihapuskan. Untuk mengenang itulah hari raya Pentahbisan 

dijalankan bahkan sampai pada zaman Juruselamat kita (Yoh. 

10:22). Meskipun tidak tampak dari sejarah bahwa hal itu terjadi 

tepat selama itu sampai pada hari-harinya, namun tampak 

bahwa permulaan penderitaan itu terjadi pada tahun ke-145 dari 

pemerintahan Seleukia, dan pada akhir pemerintahan itu pada 

tahun ke-148. Dan dipulihkannya korban sehari-hari, serta 

disingkirkannya patung Zeus, baru terjadi berhari-hari kemu-

dian, atau terjadi suatu peristiwa lain sebelumnya yang luar 

biasa, yang tidak dicatat. Ada banyak waktu tertentu yang 

ditetapkan dalam nubuatan-nubuatan Kitab Suci, yang tidak 

tampak dari sejarah apa saja, suci ataupun umum, bahwa 

peristiwa itu digenapi, namun tidak diragukan bahwa nubuatan 

itu digenapi tepat pada waktunya, seperti dalam Yesaya 16:14.  

[3] Dituntaskannya pembebasan mereka, atau setidak-tidaknya 

langkah lebih maju menuju pembebasan itu, yang di sini 

ditetapkan empat puluh lima hari jsesudah  pembebasan 

sebelumnya, dan, menurut sebagian orang, menunjuk pada 

kematian Antiokhus, yaitu 1.335 hari jsesudah  ia menajiskan Bait 

Suci. Berbahagialah orang yang tetap menanti-nanti dan 

mencapai waktu itu. Dikatakan bahwa Makabeus bersaudara, di 

bawah pimpinan ilahi, merebut Bait Suci dan kota (1 Makabe 

9:28; 10:1). Banyak penafsir yang baik memandang ini sebagai 

masa-masa nubuatan (yaitu, sekian banyak tahun), dan 

menghitungnya dari kehancuran Yerusalem oleh bangsa 

Romawi. namun  nubuatan-nubuatan itu jatuh pada peristiwa-

peristiwa apa, mereka tidak sepakat. Sebagian yang lain 

menghitungnya dari dirusaknya ibadah Injili oleh antikristus, 

yang pemerintahannya dibatasi dalam Kitab Wahyu sampai 

1.260 hari (yaitu tahun), yang pada akhir pemerintahan itu ia 

akan mulai jatuh. namun  tiga puluh tahun sesudah itu ia akan 

benar-benar jatuh, pada akhir 1.290 hari. Dan barang siapa yang 

hidup empat puluh tahun lebih lama, sampai 1.335 hari, ia akan 

melihat masa-masa yang benar-benar mulia. Apakah nubuatan 

itu melihat begitu jauh ke depan seperti itu atau tidak, saya tidak 

bisa katakan. namun  hal ini, bagaimanapun juga, dapat kita 

pelajari,  

Pertama, bahwa ada waktu yang ditetapkan sebagai akhir 

dari kesusahan-kesusahan jemaat, dan diwujudkannya 

pembebasannya, dan bahwa waktu ini akan digenapi secara 

tepat sampai pada hari-harinya.  

Kedua, bahwa waktu ini harus dinantikan dengan iman dan 

kesabaran.  

Ketiga, bahwa, saat  waktu itu tiba, penantian-penantian 

kita yang lama akan terbayar dengan berlimpah. Berbahagialah 

orang yang, jsesudah  menunggu lama, mencapai waktu itu pada 

akhirnya, sebab pada saat itu ia akan memiliki  alasan untuk 

berkata, inilah TUHAN yang kita nanti-nantikan. 

II. Pertanyaan, apakah akhir segala hal ini? diajukan oleh Daniel, dan sebuah 

jawaban diberikan untuk pertanyaan itu. Amatilah, 

1. Mengapa Daniel mengajukan pertanyaan ini. Alasannya, walaupun ia 

mendengar apa yang dikatakan kepada malaikat itu, namun ia tidak 

memahaminya (ay. 8). Daniel yaitu  seorang yang sangat cerdas, dan 

sudah terbiasa dengan penglihatan-penglihatan dan nubuatan-nubuatan, 

namun di sini ia merasa kebingungan. Ia tidak memahami arti satu masa, 

dua masa, dan setengah masa, setidak-tidaknya tidak memahami dengan 

begitu jelas dan begitu pasti seperti yang diharapkannya. Perhatikanlah, 

orang-orang yang terbaik sekalipun sering kali sangat kebingungan 

dalam mencari-cari jawaban atas perkara-perkara ilahi, dan menemui 

hal yang tidak mereka pahami. namun  semakin baik mereka, semakin 

sadar mereka akan kelemahan dan ketidaktahuan mereka sendiri, dan 

semakin siap untuk mengakuinya. 

2. Apa pertanyaannya: Tuanku, apakah akhir segala hal ini? Ia mengajukan 

pertanyaannya bukan kepada malaikat yang berbicara dengannya, 

melainkan langsung kepada Kristus, sebab kepada siapa lagi kita harus 

datang dengan pertanyaan-pertanyaan kita? “Apa yang akan menjadi 

akhir dari peristiwa-peristiwa ini? Ke mana menujunya peristiwa-

peristiwa ini? Apa yang akan menjadi kesudahannya?” Perhatikanlah, 

saat  kita memandang perkara-perkara dunia ini, dan perkara-perkara 

jemaat Tuhan   di dalamnya, kita tidak bisa tidak berpikir, apa yang akan 

menjadi akhir dari hal-hal ini? Kita melihat segala sesuatunya bergerak 

seolah-olah semuanya mengarah kepada kehancuran sepenuhnya dari 

kerajaan Tuhan   di antara manusia. saat  kita mengamati merajalelanya 

perbuatan tercela dan kedurhakaan, merosotnya agama, penderitaan-

penderitaan orang benar, dan kemenangan-kemenangan orang fasik atas 

mereka, pantaslah kita bertanya, Tuanku, apakah akhir segala hal ini? 

namun  ini mungkin dapat memuaskan kita secara umum, bahwa segala 

sesuatunya akan berakhir dengan baik pada akhirnya. Agunglah 

kebenaran, dan akan menang pada akhirnya. Semua kekuasaan, 

pemerintahan, dan penguasa yang menentang akan ditundukkan, 

kekudusan dan kasih akan menang, dan akan mendapat kehormatan, 

sampai pada kekekalan. Akhirnya, akhir ini, akan tiba. 

3. Jawaban apa yang diberikan untuk pertanyaan Daniel ini. Selain jawaban 

yang merujuk pada waktu (ay. 11-12), yang sudah dibicarakan 

sebelumnya, di sini ada beberapa petunjuk umum yang diberikan kepada 

Daniel, yang dengannya ia disuruh pergi dan tidak terus tinggal di situ. 

(1) Ia harus berpuas diri dengan penyingkapan-penyingkapan yang 

telah diberikan kepadanya, dan tidak bertanya-tanya lebih jauh: 

“Pergilah, Daniel. Cukuplah bagimu bahwa engkau sudah 

diperbolehkan sejauh ini untuk melihat hal-hal yang akan datang, 

namun  berhentilah di sini. Pergilah dan kerjakan urusan raja lagi 

(8:27). Pergilah, dan catatlah apa yang telah engkau lihat dan dengar, 

demi kebaikan anak cucu, dan janganlah ingin melihat dan 

mendengar lebih banyak lagi untuk saat ini.” Perhatikanlah, perseku-

tuan dengan Tuhan   bukanlah pesta kita yang akan terus berlangsung 

di dunia ini. Adakalanya kita dibawa untuk menjadi saksi dari 

kemuliaan Kristus, dan kita berkata, betapa bahagianya berada di 

tempat ini. namun  kita harus turun gunung, dan tidak tinggal di kota 

yang tetap ada di sana. Orang-orang yang tahu banyak sekalipun 

hanya tahu sebagian, dan masih melihat ada banyak hal yang ten-

tangnya mereka tetap dalam kegelapan, dan kemungkinan akan 

tetap demikian hingga tabir terbelah. Sampai di sini sajalah 

pengetahuan mereka, dan tidak lebih. “Pergilah Daniel, berpuas 

dirilah dengan apa yang sudah engkau dapatkan.” 

(2) Ia tidak boleh berharap bahwa apa yang sudah dikatakan kepadanya 

akan dipahami sepenuhnya sampai hal itu digenapi: Firman ini akan 

tinggal tersembunyi dan termeterai, terbungkus dalam kebingungan, 

dan kemungkinan akan tetap demikian, sampai akhir zaman, sampai 

akhir dari semua hal ini. Bahkan, sampai akhir dari segala sesuatu. 

Daniel diperintahkan untuk memeteraikan Kitab itu sampai pada 

akhir zaman (ay. 4). Orang-orang Yahudi biasa berkata, saat  Elia 

datang, ia akan memberi tahu kita segala sesuatu. “Firman itu 

tersembunyi dan termeterai, yaitu, penyingkapan yang dirancang 

untuk diberikan oleh firman itu pada saat ini sudah selesai dan 

lengkap sepenuhnya. Tidak ada yang harus ditambahkan kepadanya 

atau diambil darinya, sebab firman itu tersembunyi dan termeterai. 

Oleh sebab itu, janganlah bertanya-tanya lagi.” Nescire velle quæ 

magister maximus docere non vult erudita inscitia est – Orang yang 

banyak belajar yaitu  orang yang rela untuk tidak mengetahui hal-

hal yang sang guru agung memilih untuk tidak memberitahukannya. 

(3) Ia tidak boleh mengharapkan yang lain selain bahwa, selama dunia 

berdiri, di dalamnya akan tetap ada campuran seperti yang kita lihat 

sekarang antara yang baik dan yang buruk (ay. 10). Kita rindu untuk 

melihat semuanya gandum dan tidak ada lalang di ladang Tuhan  , 

semuanya jagung dan tidak ada sekam di tempat pengirikan Tuhan  . 

namun  tidak akan demikian sampai tiba waktu pengumpulan hasil 

panen, sampai tiba hari menampi. Keduanya harus tumbuh bersama 

sampai waktu menuai. Seperti yang sudah terjadi, demikian pula 

sekarang, dan nanti, orang-orang fasik akan berlaku fasik, namun  

orang-orang bijaksana akan memahaminya. Dalam hal ini, seperti 

dalam hal-hal lain, Wahyu Rasul Yohanes ditutup seperti Kitab 

Daniel. Barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barang-

siapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya (Why. 22:11).  

[1] Tidak ada obat penawar selain bahwa orang fasik akan berlaku 

fasik. Dan orang-orang seperti itu ada dan akan ada di dunia 

sampai akhir zaman. Seperti peribahasa orang tua-tua 

mengatakan: Dari orang fasik timbul kefasikan (1Sam. 24:14). 

Dan pengamatan orang-orang pada zaman sekarang pun sama. 

Orang-orang jahat akan melakukan hal-hal yang jahat. Dan pohon 

yang tidak baik tidak akan pernah menghasilkan buah yang baik. 

Apakah orang memetik buah anggur dari semak duri, atau 

mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaan hatinya 

yang jahat? Tidak. Perbuatan-perbuatan fasik yaitu  buah alami 

dari dasar-dasar pegangan dan kecenderungan-kecenderungan 

hati yang fasik. Jadi, janganlah heran akan perkara itu (Pkh. 5:7). 

Kita diberi tahu, sebelumnya, bahwa orang-orang fasik akan ber-

laku fasik. Kita tidak bisa mengharapkan yang lebih baik dari 

mereka. namun , yang lebih buruk, tidak seorang pun dari orang 

fasik itu akan memahami. Ini bisa berarti,  

Pertama, bagian dari dosa mereka. Mereka tidak mau 

memahami. Mereka menutup mata terhadap terang, dan tidak 

ada orang yang demikian buta seperti orang yang tidak mau 

melihat. Itulah mengapa mereka itu fasik, sebab  mereka tidak 

mau memahami. Kalau saja mereka betul-betul mengetahui 

dengan benar kebenaran-kebenaran Tuhan  , maka mereka akan 

dengan mudah mematuhi hukum-hukum Tuhan   (Mzm. 82:5, 8). 

Dosa yang disengaja yaitu  dampak dari ketidaktahuan yang di-

sengaja. Mereka tidak mau memahami sebab  mereka fasik. 

Mereka membenci terang, dan tidak datang kepada terang, sebab 

perbuatan-perbuatan mereka jahat (Yoh. 3:19). Atau,  

Kedua, itu yaitu  bagian dari hukuman mereka. Mereka akan 

berbuat fasik, dan sebab  itu Tuhan   telah menyerahkan mereka 

pada kebutaan pikiran, dan sudah berkata mengenai mereka, 

bahwa mereka tidak akan mengerti, tidak pula akan berbalik dan 

disembuhkan (Mat. 13:14-15). Tuhan   tidak akan memberi mereka 

mata untuk melihat, sebab  mereka akan berbuat fasik (Ul. 29:4).  

[2] Namun demikian, sekalipun dunia ini jahat, Tuhan   akan 

mengamankan bagi diri-Nya sisa-sisa orang baik di dalamnya. 

Masih akan ada sebagian orang, akan ada banyak orang, yang 

bagi mereka penyelenggaraan-penyelenggaraan dan ketetapan-

ketetapan Tuhan   akan menjadi bau kehidupan yang 

menghidupkan, sementara bagi yang lain menjadi bau kematian 

yang mematikan.  

Pertama, penyelenggaraan-penyelenggaraan Tuhan   akan 

melakukan kebaikan bagi mereka: Banyak orang akan disucikan 

dan dimurnikan dan diuji, oleh kesusahan-kesusahan mereka 

(bandingkan dengan pasal 11:35), oleh kesusahan-kesusahan yang 

sama yang justru akan membangkitkan kebobrokan-kebobrokan 

orang fasik dan membuat mereka berbuat lebih fasik. Perhatikan-

lah, penderitaan-penderitaan orang baik dirancang untuk 

menguji mereka. namun  oleh ujian-ujian ini mereka disucikan dan 

dimurnikan, kebobrokan-kebobrokan mereka dibersihkan, 

anugerah-anugerah mereka dibuat cemerlang, dan menjadi lebih 

kuat dan lebih menonjol, sehingga mereka memperoleh puji-

pujian dan kemuliaan dan kehormatan (1Ptr. 1:7). Kepada orang-

orang yang memang dikuduskan dan baik, setiap peristiwa diku-

duskan, dan bekerja untuk kebaikan, dan membantu membuat 

mereka lebih baik.  

Kedua, firman Tuhan   akan melakukan kebaikan bagi mereka. 

saat  orang-orang fasik tidak memahami, namun  tersandung 

sebab  firman itu, orang-orang bijaksana akan memahaminya. 

Orang-orang yang