reka semua menjadi kudus sama seperti Dia (Im.
19:2). Sepanjang ada Yang Kudus di tengah-tengah kita, kita aman
dan baik-baik saja. Namun celakalah kita jika Ia meninggalkan
kita! Perhatikanlah, orang-orang yang menyerahkan diri pada kuasa
Tuhan dapat menerima penghiburan dari kekudusan Tuhan .
II. Di sini ada kerinduan Tuhan yang menakjubkan untuk melakukan kebaikan
bagi Israel, yang tampak dalam hal ini, bahwa Ia akan melayakkan mereka
untuk menerima kebaikan yang dirancang-Nya bagi mereka (ay. 10-
11): Mereka akan mengikuti TUHAN. Hal ini merujuk pada kebaikan yang
sama seperti dalam pasal 3:5, orang Israel akan berbalik dan akan mencari
TUHAN, Tuhan mereka. Kata-kata itu diucapkan saat berbicara tentang
kesepuluh suku, dan digenapi secara sebagian saat separuh dari mereka
kembali bersama dengan orang-orang dari kedua suku pada zaman Ezra.
namun kata-kata itu digenapi secara lebih penuh dalam Israel rohani milik
Tuhan , jemaat Injili, yang disatu-padukan bersama-sama oleh Injil Kristus.
Orang-orang Yahudi pada zaman dahulu merujuk ayat itu pada zaman
Mesias. Cendekiawan Dr. Pocock memandangnya sebagai nubuatan tentang
kedatangan Kristus untuk memberitakan Injil kepada anak-anak Israel yang
tersebar, anak-anak Tuhan yang terserak ke tempat-tempat yang jauh. Dan
jika demikian cermatilah,
1. Bagaimana mereka akan dipanggil dan dipersatukan bersama-sama:
TUHAN akan mengaum seperti singa. Firman TUHAN (demikian menurut
kitab terjemahan bahasa Aram) akan menjadi seperti singa yang
mengaum. Kristus disebut sebagai singa dari suku Yehuda, dan Injil-Nya,
pada permulaannya, yaitu suara orang yang berseru-seru di padang
gurun. saat Kristus berseru dengan suara nyaring, suara-Nya itu sama
seperti singa yang mengaum (Why. 10:3). Suara Injil terdengar dari jauh,
seperti auman seekor singa, dan suara itu merupakan suara yang dahsyat
(Lihat Yl. 3:16).
2. Kesan yang akan ditimbulkan oleh panggilan ini atas diri mereka, kesan
yang begitu rupa seperti yang ditimbulkan oleh auman seekor singa atas
semua binatang di hutan: Sungguh, Ia akan mengaum, maka anak-anak
akan datang dengan gemetar. Lihat Amos 3:8, singa telah mengaum.
Tuhan Tuhan telah berfirman. Maka siapakah yang tidak takut? saat
orang yang hatinya dijamah Injil menjadi gemetar, tertegun, dan berseru,
apakah yang harus kami perbuat?, dan saat mereka oleh Injil dibuat
mengerjakan keselamatan mereka, dan menyembah Tuhan dengan takut
dan gemetar, pada saat itulah janji ini digenapi. Anak-anak akan datang
558
dengan gemetar dari barat. Orang-orang Yahudi yang tersebar diangkut
ke arah timur, ke Asyur dan Babel, dan mereka yang kembali datang dari
timur. Oleh sebab itu, hal ini sepertinya merujuk pada panggilan kepada
bangsa-bangsa bukan Yahudi yang berada di sebelah barat dari Kanaan,
sebab ke arah itulah terutama Injil tersebar. Mereka akan gemetar.
Mereka akan bergerak dan datang dengan gemetar, dengan penuh
perhatian dan bergegas, dari barat, dari bangsa-bangsa yang teletak di
sana, ke gunung TUHAN (Yes. 2:3), ke Yerusalem Injili, jsesudah
mendengar suara panggilan dari Injil. Rasul Paulus berbicara tentang
kuasa tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang diadakan melalui pemberi-
taan Injil dari Yerusalem sampai ke Ilirikum (Rm. 15:19). Pada saat itulah
anak-anak datang dengan gemetar dari barat. Dan, walaupun Israel
menurut daging tersebar di Mesir dan Asyur, dijanjikan bahwa mereka
akan dipanggil dan datang dari sana (ay. 11, KJV): Mereka akan gemetar.
Mereka akan datang dengan gemetar, dan dengan bergegas, seperti
burung dengan sayapnya, dari Mesir, dan seperti merpati dari tanah
Asyur. Burung merpati terkenal sebab bisa terbang cepat dan tetap,
terutama saat dia terbang ke pintu kandangnya. Dengan itulah
masuknya orang-orang Yahudi dan orang-orang bukan Yahudi ke dalam
jemaat secara berbondong-bondong dibandingkan di sini, seperti di
dalam Yesaya 60:8. Di mana pun orang-orang yang terpilih oleh
anugerah ilahi berada, di timur, barat, utara, atau selatan, mereka akan
mendengar suara sukacita, dan terpanggil olehnya. Orang-orang dari
Mesir dan Asyur akan datang bersama-sama. Orang-orang yang berada
paling jauh satu dari yang lain akan bertemu di dalam Kristus, dan
disatukan di dalam jemaat. Penyatuan Mesir dan Asyur telah
dinubuatkan dalam Yesaya 19:23.
3. Dampak apa yang akan ditimbulkan oleh kesan-kesan ini atas diri
mereka. sebab digerakkan oleh ketakutan, mereka akan melarikan diri
ke bahtera: Mereka akan mengikuti TUHAN, melayani TUHAN (demikian
dalam kitab terjemahan bahasa Aram). Mereka akan mengikuti Tuhan
Yesus Kristus sebagai pemimpin dan panglima mereka. Mereka akan
berhimpun di bawah Dia sebagai panglima keselamatan mereka, dan me-
nyerahkan diri kepada tuntunan Roh sebagai pembimbing mereka
melalui firman. Mereka akan meninggalkan segala sesuatu untuk
mengikut Kristus, seperti yang seharusnya dilakukan seorang murid.
Perhatikanlah, jika kita gemetar dengan penuh kekudusan terhadap
firman Kristus, maka kita akan terdorong untuk datang kepada-Nya, dan
bukan menjauh dari-Nya. saat Ia mengaum seperti singa, budak-budak
Kitab Hosea 11:1-7
559
gemetar dan lari dari-Nya, namun anak-anak gemetar dan lari kepada-
Nya.
4. Penghiburan apa yang akan mereka dapatkan saat kembali (ay. 11): Aku
akan menempatkan mereka lagi di rumah-rumah mereka (semua orang
yang datang memenuhi panggilan Injil akan mendapat tempat dan nama
di dalam jemaat Injili, di dalam jemaat-jemaat tertentu yang merupakan
rumah mereka, di mana mereka menjadi anggotanya. Mereka akan
tinggal di dalam Tuhan , dan menjadi betah di dalam Dia, akan merasa
tenang dan juga aman, seperti seseorang di dalam rumahnya sendiri.
Mereka akan memiliki tempat tinggal, sebab ada banyak tempat di
rumah Bapa kita), di dalam kemah-Nya di bumi dan di dalam bait-Nya di
sorga, di dalam kemah abadi, yang dapat disebut rumah mereka, sebab
rumah itu yaitu bagian yang akan mereka dapatkan pada kesudahan
zaman.
III. Di sini ada keluhan yang menyedihkan atas pengkhianatan Efraim dan Israel,
yang mungkin mengisyaratkan bahwa janji-janji yang disampaikan
sebelumnya itu bukanlah untuk Israel menurut daging, melainkan untuk
Israel rohani, sebab adapun Efraim ini, Israel ini, mereka mengepung Tuhan
dengan kebohongan dan tipu. Semua ibadah mereka kepada-Nya, saat
mereka berpura-pura mengelilingi mezbah-Nya, penuh dengan kepalsuan
dan kemunafikan. saat mereka mengelilingi Dia dengan doa-doa dan puji-
pujian mereka, dengan setiap orang memiliki suatu permohonan untuk
diajukan kepada-Nya, mereka memperdaya Dia dengan mulut mereka, dan
dengan lidahnya mereka membohongi Dia. Apa yang mereka perlihatkan
begitu bagus, namun maksud mereka begitu busuk, sehingga bila mungkin
mereka hendak memperdaya Tuhan sendiri. Segala pengakuan dan janji
mereka hanyalah tipuan, namun dengan semuanya ini mereka hendak
mengepung Tuhan , seolah-olah ingin mengurung Dia, supaya Dia tetap ada di
antara mereka, dan mencegah Dia meninggalkan mereka.
IV. Di sini ada pujian yang menggembirakan tentang kelurusan hati kedua suku,
yang mereka pegang teguh, dan hal ini disampaikan untuk memperberat
kedurhakaan kesepuluh suku, dan sebagai alasan mengapa Tuhan
menyediakan belas kasihan bagi Yehuda yang tidak disediakan-Nya bagi
Israel (1:6-7). Sebab Yehuda memerintah bersama Tuhan dan setia dengan
orang-orang kudus, atau dengan Yang Mahakudus (12:1, KJV).
1. Yehuda memerintah bersama Tuhan , yaitu, ia melayani Tuhan , dan
melayani Tuhan itu bukan hanya kebebasan dan kemerdekaan yang
560
sesungguhnya, melainkan juga martabat dan kekuasaan. Yehuda
memerintah, yaitu, para pemuka dan pemimpin Yehuda memerintah
bersama Tuhan . Mereka menggunakan kekuasaan mereka bagi Dia, bagi
kehormatan-Nya, dan untuk mendukung kepentingan-Nya. Orang-orang
yang memerintah bersama Tuhan yaitu mereka yang memerintah dengan
takut akan Tuhan (2Sam. 23:3). Sungguh merupakan kehormatan bagi
mereka untuk berbuat demikian, dan pujian bagi mereka akan datang
dari Tuhan , seperti pujian bagi Yehuda di sini. Yehuda yaitu Israel – raja
yang memerintah bersama Tuhan .
2. Yehuda setia dengan Tuhan yang kudus, tetap dekat dengan ibadah
kepada-Nya dan dengan orang-orang kudus-Nya, dengan Abraham, Ishak,
dan Yakub, yang jejak langkahnya mereka ikuti dengan setia.
Mereka menempuh jalan orang baik. Dan orang-orang yang berbuat
demikian memerintah bersama Tuhan , mereka mendapat bagian yang
amat besar di sorga. Yehuda masih belum memerintah bersama Tuhan ,
yang menyiratkan bahwa akan tiba waktunya saat Yehuda juga mem-
berontak dan merosot. Perhatikanlah, saat kita melihat betapa banyak
orang yang mengepung Tuhan dengan kebohongan dan tipu, dapat
menjadi penghiburan bagi kita untuk merenungkan bahwa Tuhan
memiliki sisa umat yang berpaut kepada-Nya dengan sepenuh hati, dan
yang setia kepada orang-orang kudus-Nya. Dan bagi mereka yang setia
sampai mati seperti itu disediakan mahkota kehidupan, sedangkan orang-
orang munafik dan semua pendusta akan mendapat bagian di alam
maut.
PASAL 12
Dalam pasal ini kita mendapati,
I. Dakwaan berat yang diajukan baik terhadap Israel maupun Yehuda
sebab dosa-dosa mereka, yang menjadi dasar perselisihan Tuhan
dengan mereka (ay. 2-3). Khususnya dosa kecurangan dan
ketidakadilan, yang didakwakan kepada Efraim (ay. 8), dan yang
dibenarkannya sendiri (ay. 9). Juga dosa penyembahan berhala (ay.
12), yang menyulut murka Tuhan untuk berseteru dengan mereka (ay.
15).
II. Sejumlah hal yang memperberat dosa-dosa yang didakwakan kepada
mereka, dengan menimbang kehormatan yang telah diberikan Tuhan
kepada Yakub, bapa leluhur mereka (ay. 4-6), diangkatnya mereka
menjadi sebuah bangsa dari asal mula mereka yang rendah dan hina
(ay. 13-14), serta pertolongan yang telah disediakan-Nya bagi jiwa
mereka melalui para nabi yang diutus-Nya kepada mereka (ay. 11).
III. Panggilan kepada orang-orang yang belum bertobat untuk berpaling
kepada Tuhan (ay. 7).
IV. Isyarat akan belas kasih yang disediakan Tuhan bagi mereka (ay. 10).
Kejahatan Israel dan Yehuda;
Perbantahan dengan Israel
(12:2-7)
2 Efraim menjaga angin, dan mengejar angin timur sehari suntuk, memperbanyak dusta
dan pemusnahan; mereka mengadakan perjanjian dengan Asyur, dan membawa minyak
kepada Mesir. 3 TUHAN memiliki perbantahan dengan Yehuda, Ia akan menghukum
Yakub sesuai dengan tingkah lakunya, dan akan memberi balasan kepadanya sesuai
dengan perbuatan-perbuatannya. 4 Di dalam kandungan ia menipu saudaranya, dan
Ada perbedaan pembagian perikop antara LAI dan KJV. Pasal 12:1 versi KJV dijumpai pada pasal
12:2 pada versi LAI.
564
dalam kegagahannya ia bergumul dengan Tuhan . 5 Ia bergumul dengan Malaikat dan
menang; ia menangis dan memohon belas kasihan kepada-Nya. Di Betel ia bertemu de-
ngan Dia, dan di sanalah Dia berfirman kepadanya: 6 – yakni TUHAN, Tuhan semesta alam,
TUHAN nama-Nya – 7 “Engkau ini harus berbalik kepada Tuhan mu, peliharalah kasih setia
dan hukum, dan nantikanlah Tuhan mu senantiasa.”
Dalam ayat-ayat ini,
I. Efraim dinyatakan bersalah atas kebodohan, sebab bersandar pada Mesir
dan Asyur saat sedang kesusahan (ay. 2): Efraim menjaga angin, artinya, ia
membuai diri dengan harapan-harapan kosong akan mendapat bantuan dari
manusia, saat ia sedang berselisih dengan Tuhan . Dan, saat menemui
kekecewaan, ia masih saja mengejar hal yang sama, dan dengan tamak
berusaha menggapai serta mengejar angin timur, yang tidak dapat
ditangkapnya dengan seutuhnya. Atau, kalaupun ia dapat menangkapnya,
angin itu tidak akan menyehatkan, bahkan akan membuat sakit. Tentang
angin timur kita berkata, ini tidak baik untuk manusia ataupun hewan. Telah
dikatakan (8:7) bahwa Efraim menabur angin. Dan apa yang dia tabur, itulah
yang dituainya (ia menuai puting beliung). Dan apa yang dia tuai, itulah yang
dimakannya. Ia memakan angin timur (ay. 2, KJV). Perhatikanlah, orang-orang
yang mengandalkan makhluk-makhluk lain membodohi diri mereka sendiri.
Mereka bersusah payah memperdaya jiwa mereka sendiri dan
mempersiapkan kesusahan bagi diri sendiri: Ia sehari suntuk memperbanyak
dusta. Artinya, ia melipatgandakan hubungan dan persekutuannya dengan
bangsa-bangsa tetangganya, yang semuanya terbukti memperdaya dirinya.
Bahkan, bangsa-bangsa itu akan terbukti mendatangkan kehancuran bagi-
nya. Bangsa-bangsa yang dijadikannya tempat berlindung justru akan
terbukti menjadi kebinasaannya. Orang-orang yang menggantungkan diri
pada dusta akan ingin terus memperbanyaknya, supaya mereka bisa
membangun pengharapan mereka dengan teguh di atasnya. Seakan-akan
banyak dusta yang dijalin bersama akan membentuk satu kebenaran, atau
banyak buluh yang patah dan lapuk dapat menopang satu buluh yang kuat,
suatu khayalan besar belaka, dan kelak akan terbukti menjadi kehancuran
yang besar bagi mereka. Sebab jika orang berpegang teguh pada berhala
kesia-siaan, semakin mereka memperbanyak dusta dan kesia-siaan itu,
semakin banyak pula kekecewaan yang mereka persiapkan bagi diri mereka
sendiri, dan semakin jauh pula mereka meninggalkan Dia, yang mengasihi
mereka dengan setia. Demikianlah yang diperbuat orang Efraim saat
mereka menyangka dapat membuat orang Asyur tetap berpihak pada kepen-
tingan mereka melalui perjanjian khidmat yang ditandatangani, dimeterai-
kan, dan dibuat dengan sumpah: Mereka mengadakan perjanjian dengan
Kitab Hosea 12:2-7
565
Asyur, namun mereka akan mendapati bahwa mereka tidak dapat berpegang
pada orang Asyur. Raja yang perkasa itu hanya akan setia pada
perkataannya tidak lebih lama dibandingkan yang dikehendakinya. Mereka
mencoba membuat orang Mesir tetap bersekutu dengan mereka melalui
pemberian melimpah berupa hasil negeri mereka, tidak saja untuk membeli
perkenanan orang Mesir, namun juga untuk memperlihatkan bahwa
persahabatan dengan orang Mesir itu layak diupayakan: Mereka membawa
minyak kepada Mesir. Namun orang Mesir, sesudah menerima suap itu,
menghentikan persekutuan ini , dan orang Efraim tidak pernah
diuntungkan oleh mereka. Oleum perdidit et operam – minyak maupun kerja
keras hilanglah sudah. Inilah yang dinamakan menjaga angin, inilah yang
disebut memperbanyak dusta dan pemusnahan.
II. Dengan Yehuda juga Tuhan berseteru, dan dengan Yakub, yang mencakup
baik Efraim maupun Yehuda (ay. 3): TUHAN memiliki perbantahan dengan
Yehuda. Sebab meskipun beberapa waktu sebelumnya Yehuda memerintah
bersama Tuhan , dan bersikap setia bersama orang-orang kudus, namun
sekarang ia mulai merosot akhlaknya. Atau, meskipun tetap dekat dengan
keluarga Daud dan keluarga Harun, dan di dalam diri keduanya mereka tetap
dekat dengan kovenan rajani dan imamat, namun mereka sama sekali tidak
berada di pihak yang benar. Dengan keluarga Daud mereka memerintah
bersama Tuhan , dan dengan keluarga Harun mereka setia bersama orang-
orang kudus. Namun, dalam perkara-perkara lain Tuhan memiliki
perbantahan dengan mereka, dan akan menghukum mereka. Perhatikanlah,
meskipun manusia benar dalam beberapa hal, dalam hal-hal utama, ini tidak
akan membebaskan mereka dari perbaikan, dan sebab itu tidak boleh
membebaskan mereka dari teguran, atas hal-hal yang di dalamnya mereka
berada di pihak yang salah. Ada sejumlah orang dari ketujuh jemaat Asia
yang diperkenan dan dipuji Kristus. Sekalipun begitu Ia menambahkan,
namun demikian Aku mencela engkau. Demikian pula halnya di sini.
Meskipun keturunan Yakub merupakan umat yang dekat dengan Tuhan ,
namun Ia akan menghukum mereka sesuai dengan jalan-jalan jahat yang di
dalamnya mereka didapati, dan perbuatan-perbuatan jahat yang atasnya
mereka didapati bersalah. Sebab Tuhan melihat dosa bahkan dalam diri umat-
Nya sendiri, dan akan mengadakan perhitungan dengan mereka sebab nya.
III. Sebagai keturunan Yakub, yang namanya mereka miliki (dan itu merupakan
kehormatan mereka), baik Efraim maupun Yehuda diingatkan kepada bapa
leluhur mereka itu tentang hal-hal luar biasa yang pernah dilakukannya dan
566
yang telah dilakukan Tuhan baginya, supaya mereka semakin malu terhadap
diri mereka sendiri sebab sudah merosot dari leluhur yang begitu
terkemuka, dan mencoreng keharuman nama yang begitu besar. Selain itu,
mereka diingatkan kepada Yakub supaya mereka tergugah dan terdorong
untuk kembali kepada Tuhan , Tuhan Yakub, bapa leluhur mereka, sambil
berharap akan memperoleh perkenanan-Nya demi Yakub. Tuhan menyebut
umat ini Yakub (ay. 3), dengan mengancam akan menghukum mereka.
namun masakan Aku membiarkan mereka? Masakan nama yang terkasih itu
dilupakan?
1. Tiga hal mulia menyangkut Yakub sebagai pribadi dan Yakub sebagai
umat diingatkan di sini, namun melalui beberapa penggalan kisah singkat
saja, sebab mereka dianggap sudah mengenal kisahnya:
(1) Pergumulannya dengan Esau dalam kandungan: Di situ ia menipu
saudaranya (ay. 4, KJV: ia memegang tumit saudaranya). Kita
mendapati kisah ini dalam kitab Kejadian 25:26. Ini merupakan
tindakan berani yang sudah terlihat sejak dini, dan upaya untuk
mendapatkan keutamaan, suatu hasrat yang saleh untuk
memperoleh hak kesulungan dalam kovenan. Maka dari itu, sudah
sepantasnya Esau dicap sebagai orang cemar sebab memandang
rendah hak itu. Namun demikian, keturunan Yakub yang merosot,
sebab bergaul dengan bangsa-bangsa lain dan bersekutu dengan
mereka, mencemarkan mahkota itu dan membuang kehormatan
ini ke dalam debu, kehormatan yang berusaha diraihnya
dengan mulia itu. Pada saat itulah kekuasaan diserahkan kepada
Yakub: Anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda.
Pada saat itulah ia diakui Tuhan sebagai kesayangan-Nya: Aku
mengasihi Yakub, namun membenci Esau. namun keturunan Yakub,
melalui dosa mereka, telah kehilangan baik kasih Tuhan maupun ke-
kuasaan atas bangsa-bangsa sekitar mereka.
(2) Pergumulan Yakub dengan malaikat. “Ingatlah bagaimana bapamu
Yakub dalam kegagahannya bergumul dengan Tuhan , kegagahan yang
dimilikinya oleh karunia Tuhan , yang tidak mengadakan perkara
dengannya dalam kemahakuasaan-Nya, namun menaruh perhatian
kepadanya,” (Ayb. 23:6). Malaikat yang dengannya Yakub bergumul
disebut Tuhan , dan oleh sebab itu dianggap sebagai Anak Tuhan , Ma-
laikat Perjanjian. “Tuhan bertindak sebagai petarung melawan Yakub
sekaligus penolongnya. Ia menunjukkan kekuatan yang lebih besar
sebagai penolongnya dibandingkan sebagai petarung melawannya. Ia
Kitab Hosea 12:2-7
567
seakan-akan bertarung melawan Yakub dengan tangan kiri, dan
bertarung baginya dengan tangan kanan, dan mengerahkan
kekuatan yang lebih besar pada tangan kanan-Nya.” Demikian
menurut Dr. Pocock. Penyelenggaraan Tuhan bertempur melawan dia
saat ia menghadapi bahaya demi bahaya dalam perjalanan pulang.
namun anugerah Tuhan memampukannya untuk meneruskan
perjalanannya dengan gembira. Dan, saat imannya yang bertindak
berdasar janji ilahi yang dibuat baginya itu berhasil mengatasi
segala ketakutannya yang timbul dari tindakan ilahi yang melawan
dia, pada saat itulah ia dalam kegagahannya bergumul dengan Tuhan .
namun , perkataan ini terutama merujuk kepada doanya memo-
hon kelepasan dari Esau, dan juga meminta berkat: Ia bergumul
dengan Malaikat dan menang, sebab ia menangis dan memohon belas
kasihan. Di sini terlihat perpaduan antara keberanian yang sangat
besar dan kelembutan yang luar biasa, sebab Yakub bergumul
seperti seorang kesatria namun menangis seperti anak kecil. Perhati-
kanlah, doa dan air mata merupakan senjata yang telah digunakan
orang-orang kudus untuk memperoleh kemenangan yang paling
gemilang. Demikianlah Yakub mulai dari saat itu menjadi Israel –
raja yang memerintah bersama Tuhan . Keturunannya disebut Israel,
namun mereka tidak pantas menyandang nama itu, sebab mereka
telah kehilangan persekutuan mereka dengan Tuhan , dan bagian
mereka di dalam Dia, dengan memberontak dari kewajiban mereka
terhadap-Nya.
(3) Perjumpaan Yakub dengan Tuhan di Betel: Di Betel ia bertemu dengan
Tuhan , dan di sanalah Dia berfirman kepadanya (KJV: di sanalah Dia
berfirman kepada kita). Tuhan pertama kali berjumpa dengannya di
Betel, saat ia dalam perjalanan menuju ke Padan-Aram (Kej.
28:10), dan kedua kalinya jsesudah ia kembali dari sana (Kej. 35:9
dst.). Ada kemungkinan bahwa kata ini merujuk baik kepada Yakub
maupun kepada Nabi Hosea, sebab dalam diri keduanya Tuhan
berbicara kepada Yakub, dan memperbarui kovenan dengannya. Dan
sang nabi pun boleh saja berkata, di sanalah Dia berfirman kepada
kita yang yaitu keturunan Yakub, sebab dalam dua kesempatan
Tuhan berbicara kepada Yakub di Betel, Ia juga berbicara dengannya
menyangkut keturunannya. Keturunanmu akan menjadi seperti debu
tanah banyaknya (Kej. 28:14), dan negeri ini akan Kuberikan kepada
keturunanmu (Kej. 35:12). Dengan demikian, Tuhan pada saat itu
mengadakan kovenan dengan Yakub dan juga dengan keturunannya
568
sesudahnya. Nah, sudah sepatutnya mereka ditegur dengan hal ini.
Sebab di tempat yang oleh Yakub, bapa leluhur mereka, dinamai
Betel – rumah Tuhan , untuk mengenang persekutuan yang dialaminya
di sana dengan Tuhan , di situ mereka justru mendirikan salah satu
patung anak lembu emas, dan menyembahnya. Demikianlah mereka
mengubah Betel itu menjadi Bet-Awen – rumah kedurjanaan. Di sana
Tuhan berfirman kepada mereka tentang janji-janji yang luar biasa
besar dan berharga, yang telah mereka pandang hina sehingga
mereka kehilangan manfaatnya.
2. Dari kisah-kisah tentang Yakub ini ditarik dua kesimpulan, untuk
dijadikan pedoman bagi keturunannya:
(1) Di sini ada pengetahuan yang diperoleh. Dari apa yang berlangsung
antara Tuhan dan Yakub, kita dapat mengetahui bahwa TUHAN, Tuhan
semesta alam, yaitu Tuhan Israel. Dialah Tuhan Yakub, dan ini
merupakan peringatan akan nama-Nya untuk seluruh keturunan
Yakub (ay. 6). Hal ini semakin mempermalukan orang-orang yang
melupakan peringatan dalam jemaat mereka, yang meninggalkan
Tuhan nenek moyang mereka, dan menukar TUHAN, Tuhan semesta
alam dengan para Baal. Perhatikanlah, yang dipandang sebagai umat
Tuhan hanyalah orang-orang yang memelihara peringatan akan Tuhan ,
peringatan akan diri-Nya yang telah ditetapkan-Nya sendiri, yang
melaluinya Ia menyatakan diri-Nya dan ingin agar kita mengingat-
Nya. Di sini ada dua peringatan akan Tuhan , yang melaluinya Ia
dibedakan dari semua yang lain, dan harus diakui dan dipuja oleh
kita.
[1] Kata awal dalam nama-Nya menandakan keberadaan diri-Nya.
Dialah Yehovah, banyak kesamaannya dengan AKU yaitu AKU,
sama dengan yang sudah ada dan yang ada dan yang akan
datang. Dia tidak terbatas, kekal, dan tidak berubah. Yehovah
yaitu nama-Nya, nama-Nya yang istimewa.
[2] Kata akhir dalam nama-Nya menandakan kekuasaan-Nya atas
segala sesuatu: Ia yaitu Tuhan semesta alam, dan seluruh bala
tentara sorga dan bumi siap menerima perintah-Nya. Ia memakai
mereka seperti yang dikehendaki-Nya. Yakub melihat Mahanaim
– dua bala tentara Tuhan , sekitar waktu saat ia bergulat dengan
malaikat (Kej. 32:1-2). Dengan demikian, ia pun mulai menyebut
Tuhan sebagai Tuhan semesta alam, dan meneruskannya kepada
kita sebagai peringatan akan nama-Nya. Semua nama, gelar, dan
Kitab Hosea 12:2-7
569
sifat Tuhan merupakan peringatan tentang diri-Nya. Tidak
diperlukan gambar atau patung untuk itu. Dan apa yang
merupakan penyingkapan Tuhan kepada satu orang menjadi
peringatan akan diri-Nya bagi banyak orang, bahkan bagi semua
angkatan.
(2) Di sini ada imbauan yang harus didengarkan (ay. 7). “Bukankah
benar bahwa Yakub bapa leluhurmu telah berjumpa dengan TUHAN,
Tuhan semesta alam, dan bukankah ini masih menjadi peringatan
akan Dia?” Kalau begitu,
[1] Biarlah orang-orang yang telah tersesat jauh dari Tuhan kembali
bertobat kepada-Nya: Engkau ini harus berbalik kepada Tuhan mu.
Dia yang merupakan Tuhan Yakub yaitu Tuhan Israel, Tuhan mu.
Terhadap Dialah engkau telah memberontak dengan jahat dan
tidak sepantasnya. Oleh sebab itu berbaliklah kepada-Nya melalui
pertobatan dan iman. Berpalinglah kepada Dia sebagai milikmu,
untuk mengasihi-Nya, menaati-Nya, dan bergantung kepada-Nya.
[2] Biarlah orang-orang yang berbalik kepada-Nya berjalan bersama
Dia dalam segala kesalehan dan perilaku yang kudus:
“Peliharalah kasih setia dan hukum, kasih setia dalam
meringankan beban orang-orang yang miskin dan menderita,
dan hukum dalam membalaskan kepada semua orang apa yang
pantas mereka dapatkan. Berbuat baiklah kepada semua orang,
dan jangan berbuat jahat kepada siapa pun. Peliharalah
kesalehan dan hukum” (demikian ayat itu bisa dibaca), “hiduplah
dengan adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini.
Bersikaplah saleh dan tulus. Janganlah melakukan semuanya ini
hanya sesekali, namun lakukanlah itu dengan penuh perhatian
dan terus-menerus, dan dengan penuh rasa tanggung jawab.”
[3] Biarlah orang-orang yang berjalan bersama Tuhan terdorong
untuk menjalani hidup dengan bergantung kepada-Nya:
Nantikanlah Tuhan mu senantiasa, sambil berharap dengan
percaya untuk menerima dari-Nya segala pertolongan dan
persediaan yang kaubutuhkan.” Orang-orang yang menjalani
hidup dengan mematuhi Tuhan , akan menjalani kehidupan yang
penuh keyakinan dan penghiburan dalam Dia, asal saja bukan
sebab kesalahan mereka sendiri. Biarlah mata kita tetap terarah
kepada TUHAN. Hendaklah kita menjaga rasa aman yang kudus
dan pikiran yang tenang di bawah perlindungan kuasa ilahi dan
570
naungan perkenanan ilahi, sambil memandang pada
ketidakpastian tanpa rasa khawatir, dan dengan iman memelihara
roh kita agar tetap sabar dan tenang. Inilah makna menantikan
Tuhan sebagai Tuhan kita dalam kovenan, dan hal ini harus kita
lakukan senantiasa.
Teguran bagi Dosa; Hukuman Diancamkan;
Peringatan akan Kasih Setia Ilahi
(12:8-15)
8 Sama seperti Kanaan, dengan neraca palsu di tangannya, dan suka memeras, 9
berkatalah Efraim: “Bukankah aku telah menjadi kaya, telah mendapat harta benda
bagiku! namun segala hasil jerih payahku tidak mendatangkan kesalahan yang merupakan
dosa bagiku.” 10 namun Aku yaitu TUHAN, Tuhan mu sejak di tanah Mesir; Aku masih mau
membuat engkau diam kembali di kemah-kemah seperti di hari-hari pertemuan raya. 11
Aku berbicara kepada para nabi dan banyak kali memberi penglihatan dan memberi per-
umpamaan dengan perantaraan para nabi. 12 Bila di Gilead ada kejahatan, maka mereka
menjadi kesia-siaan belaka; di Gilgal mereka mempersembahkan lembu-lembu jantan,
maka mezbah-mezbah mereka juga menjadi seperti timbunan batu di alur-alur ladang. 13
Yakub melarikan diri ke tanah Aram, dan Israel memperhambakan diri untuk mendapat
isteri, ya, untuk mendapat isteri ia menjadi gembala. 14 Israel dituntun oleh TUHAN keluar
dari Mesir dengan perantaraan seorang nabi, ya, ia dijaga oleh seorang nabi. 15 Efraim
telah menimbulkan sakit hati-Nya secara pahit, maka Tuhannya akan membiarkan hutang
darahnya menimpa dia, dan akan membalas celanya kepadanya.
Dalam ayat-ayat ini bercampur baur,
I. Teguran-teguran terhadap dosa. saat Tuhan tampil untuk beperkara
dengan suatu bangsa, supaya Ia dapat memperlihatkan kebenaran-Nya
sendiri, Ia juga akan memperlihatkan ketidakbenaran mereka. Efraim
dipanggil untuk kembali kepada Tuhan nya dan memelihara hukum (ay. 7).
Nah, untuk menunjukkan bahwa Efraim membutuhkan panggilan itu, ia
didakwa telah berpaling dari Tuhan nya melalui penyembahan berhala dan
telah melanggar hukum-hukum keadilan serta penghakiman.
1. Efraim di sini didakwa atas ketidakadilan yang bertentangan dengan
perintah-perintah pada loh batu kedua (ay. 8-9). Amatilah di sini,
(1) Dosa apa yang didakwakan kepadanya: Ia seorang saudagar (ay. 8,
KJV). Dalam terjemahan yang agak luas dikatakan, ia yaitu Kanaan,
atau seorang Kanaan, tidak layak digolongkan ke dalam Yakub dan
Israel, dan pantas dibuang dengan kutukan dari negeri yang baik ini,
seperti halnya orang Kanaan (Lihat Am. 9:7). namun , adakalanya
Kanaan berarti seorang saudagar, dan oleh sebab itu besar
kemungkinan itulah artinya di sini, saat Efraim didakwa berlaku
Kitab Hosea 12:2-7
571
curang dalam jual beli. Meskipun Tuhan telah memberi umat-Nya
sebuah negeri yang berlimpah susu dan madu, Ia tidak melarang
mereka untuk memperkaya diri dengan berdagang. Dan mereka
memang menggantikan orang Kanaan dalam berdagang seperti juga
dalam bertani. Mereka mengisap kelimpahan laut dan harta yang
terpendam di dalam pasir (Ul. 33:19). Dan, andai kata mereka yaitu
saudagar-saudagar yang jujur, itu sama sekali tidak akan menjadi
cela bagi mereka, melainkan kehormatan dan berkat. Namun, Efraim
yaitu saudagar seperti orang Kanaan, yang jujur hanya kalau
diawasi, namun kalau bisa, mereka akan menipu semua orang yang
berurusan dengan mereka. Itulah yang dilakukan Efraim. Ia menipu
dan dengan demikian menindas. Perhatikanlah, selain penindasan
melalui kecurangan, ada juga penindasan dengan paksa. Bukan
hanya para raja, penguasa, dan tuan tanah yang menindas rakyat,
penyewa, dan hamba-hamba mereka. Para saudagar dan pedagang
pun acapkali bersalah sebab menindas orang-orang yang berurusan
dengan mereka, saat mereka memperdaya orang-orang yang tidak
tahu-menahu itu, atau memanfaatkan kebutuhan mereka, dengan
memasang harga tinggi. Atau mereka bertindak keras dan kejam
dalam menagih utang dari orang-orang itu. Efraim menipu,
[1] Dengan sangat lihai dan licik: Neraca palsu ada di tangannya. Ia
menggunakan neraca dan menjual barang dagangannya menurut
berat dan ukurannya, seolah-olah ia hendak melakukannya
dengan sangat tepat. Namun, neraca itu palsu belaka, dengan
berat palsu dan ukuran palsu. Dan dengan demikian, dengan
berpura-pura bertindak benar, ia justru melakukan kesalahan
terbesar. Perhatikanlah, Tuhan mengawasi para saudagar dan
pedagang, saat mereka menimbang barang dagangan mereka
dan membayarkan uang mereka, apakah mereka berlaku jujur
atau curang. Ia mengamati neraca macam apa yang ada di tangan
mereka dan bagaimana mereka memegangnya. Dan, meskipun
orang-orang yang berjual beli dengan mereka mungkin tidak
menyadari ketangkasan tangan yang membuat neraca itu
menjadi neraca palsu, namun Tuhan melihatnya, dan
mengetahuinya. Oleh akal manusia, perdagangan dijadikan
sebagai sesuatu yang rahasia, namun sungguh disayangkan
bahwa oleh dosa manusia perdagangan dijadikan sebagai rahasia
kedurhakaan.
572
[2] Dengan perasaan yang sangat senang dan bangga: Ia suka
memeras. Memeras itu sendiri merupakan tindakan yang sudah
buruk, namun suka memeras yaitu tindakan yang jauh lebih
buruk lagi. Hati nuraninya tidak menahan atau menegurnya atas
tindakannya itu, seperti yang seharusnya. Seandainya hati
nuraninya betul-betul menegur dia, maka meskipun melakukan
dosa itu, ia tidak akan bisa menikmatinya. namun kebobrokannya
begitu kuat, dan sudah begitu menang atas nuraninya, hingga ia
tidak saja menyukai keuntungan yang diperolehnya lewat
pemerasan itu, namun juga suka memeras. Ia berbuat dosa demi
dosa itu sendiri, dan sangat senang kalau berhasil mengakali dan
memperdaya orang-orang yang tidak merasa curiga kepadanya.
(2) Bagaimana Efraim membenarkan dirinya sendiri dalam dosa ini (ay.
9). Orang-orang fasik selalu bisa membela diri saat diberi tahu
tentang kesalahan-kesalahan mereka, dengan mengalihkan
pembicaraan pada satu atau lain hal yang remeh-temeh untuk
mengelak dari firman yang menyatakan kesalahan mereka. Efraim
didakwa melakukan penipuan bersama. Sekarang lihatlah apa
pembelaannya terhadap dakwaan itu. Ia memang tidak menyangkal
dakwaan itu, tidak pula menyatakan diri tidak bersalah, namun ia
juga tidak mengakuinya dengan penuh penyesalan dan memohon
pengampunan. Sebaliknya, ia berkeras membenarkan dirinya
sendiri. Kalaupun benar bahwa ia menggunakan neraca palsu,
namun,
[1] Ia membela diri bahwa ia memperoleh harta benda yang banyak
dengannya. Biarkan saja sang nabi berbicara sesuka hati tentang
kecurangannya, tentang dosa dari kecurangan itu, dan tentang
kutuk Tuhan yang menyertainya. Ia tidak akan dapat diyakinkan
bahwa kelakuan itu yaitu sesuatu yang mencelakakan atau
membahayakan, sebab yang pasti ia menjadi makmur dengan
melakukannya: “Bukankah aku telah menjadi kaya, telah
mendapat harta benda bagiku. Apa pun yang engkau katakan
tentangnya, aku telah memperoleh penghasilan yang baik
darinya.” Perhatikanlah, hati yang bersifat kedagingan acapkali
bersikeras memandang baik cara-cara mereka yang jahat oleh
sebab kemakmuran dan keberhasilan duniawi yang mereka
peroleh dengan cara-cara itu. Namun, ini sangatlah keliru. Setiap
kata yang diucapkan Efraim di sini menyatakan kebodohannya.
Kitab Hosea 12:2-7
573
Pertama, sungguh bodoh menyebut kekayaan dunia ini
sebagai harta yang tetap, sebab kekayaan itu yaitu sesuatu yang
akan lenyap (Ams. 23:5).
Kedua, sungguh bodoh menganggap bahwa kita memiliki
kekayaan itu sebab diri kita sendiri, dan berkata (sebagaimana
sebagian penafsir membacanya), aku telah menjadikan diriku
kaya. Harta yang kumiliki ini semata-mata kuperoleh berkat
kecerdikan dan ketekunanku – aku telah mendapat harta benda,
kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku
memperoleh kekayaan ini.
Ketiga, sungguh bodoh menganggap bahwa apa yang kita
miliki yaitu untuk diri kita sendiri. Aku telah mendapat harta
benda bagiku, seolah-olah kita memperolehnya untuk kita
gunakan bagi keperluan dan keuntungan kita sendiri, padahal
harta itu dipercayakan kepada kita, hanya sebagai pengurus.
Keempat, sungguh bodoh menganggap bahwa kekayaan
yaitu hal untuk dimegahkan, dan berkata dengan penuh
kegirangan, aku telah menjadi kaya. Kekayaan bukanlah
kehormatan bagi jiwa, bukan sesuatu yang khas dimiliki orang-
orang terbaik, bukan pula sesuatu yang pasti bagi kita. Oleh sebab
itu, janganlah orang kaya bermegah sebab kekayaannya (Yak. 1:9-
10).
Kelima, sungguh bodoh menyangka bahwa menjadi kaya
dengan menempuh jalan dosa membuat kita tidak bersalah, atau
akan membuat kita aman, atau bisa membuat kita tenang, di
jalan dosa itu. Sebab orang bebal akan dibinasakan dan
diperdaya oleh kemakmurannya (Lihat Yes. 47:10 dan Ams. 1:32,
KJV).
[2] Efraim membela diri bahwa ia telah menjaga nama baiknya. Sudah
biasa bahwa orang-orang berdosa, saat ditegur dengan
sepantasnya oleh hamba-hamba Tuhan, mencari dukungan dari
sesama mereka. Dan sebab orang-orang itu tidak mengetahui
keburukan mereka, atau tidak mau mengatakan apa-apa, atau
menganggap baik hal buruk yang didakwakan kepada mereka
oleh para nabi, maka mereka akan menentang orang-orang yang
menegur mereka: Segala hasil jerih payahku tidak mendatangkan
kesalahan yang merupakan dosa bagiku, kata Efraim.
Perhatikanlah, hati yang bersifat kedagingan cenderung
memandang baik diri sendiri berdasar citra diri mereka yang
574
baik di antara sesama mereka. Efraim merasa sangat aman.
Sebab,
Pertama, semua tetangganya mengenal dia sebagai orang
yang rajin dalam pekerjaannya. Mereka memperhatikan segala
hasil jerih payahnya, dan memuji dia sebab nya. Orang
menyanjungnya, sebab ia berbuat baik terhadap dirinya sendiri .
Kedua, tidak seorang pun dari antara mereka yang
mengetahui bahwa Efraim berlaku curang dalam pekerjaannya.
Ia bertindak dengan begitu cerdik hingga tidak seorang pun
dapat mengatakan hal sebaliknya selain bahwa ia bertindak
jujur. sebab bisa jadi,
1. Efraim menutup-nutupi kecurangannya, sehingga tidak ada
yang mengetahuinya: “Kesalahan apa pun yang ada padanya,
tidak akan mereka temukan.” Seolah-olah tidak ada
kesalahan yang menyulut murka Tuhan , dan membinasakan
jiwa, selain kesalahan yang terbuka dan menjadi aib di mata
semua orang. Apa untungnya bagi kita bila manusia tidak
menemukan kejahatan dalam diri kita, namun Tuhan mene-
mukan banyak sekali kejahatan pada kita, dan akan
menghakimi setiap perbuatan rahasia, bahkan setiap
kecurangan yang dirahasiakan? Atau,
2. Efraim memaklumi kecurangan itu, supaya tidak seorang pun
menyalahkannya: “Mereka tidak akan menemukan kesalahan
apa pun yang merupakan dosa bagiku. Di sini tidak ada
sesuatu yang sangat buruk, tidak ada hal lain selain sesuatu
yang sangat bisa dimaklumi. Hanya ada beberapa dosa kecil,
dosa-dosa yang tidak penting untuk diperbincangkan.” Me-
reka menyangka bahwa Tuhan tidak akan mempermasalahkan
dosa-dosa itu sebab mereka tidak mempermasalahkannya. Ini
hanyalah kesalahan yang sudah lazim, sudah menjadi
kebiasaan, dan semua orang melakukannya. Kesalahan itu
menyenangkan, menguntungkan, dan mereka beranggapan
bahwa kesalahan ini bukanlah dosa. Tidak seorang pun akan
memandang buruk diri mereka sebab nya. namun yang dilihat
Tuhan bukanlah seperti yang dilihat manusia. Ia tidak
menghakimi seperti manusia menghakimi.
2. Efraim di sini didakwa atas penyembahan berhala, yang bertentangan
dengan perintah-perintah pada loh batu pertama. Ia didakwa atas
Kitab Hosea 12:2-7
575
kesalahan yang secara khusus merupakan kesia-siaan, yaitu mendirikan
dan menyembah patung-patung, yang merupakan kesia-siaan (ay. 12):
Mereka menjadi kesia-siaan belaka. Mereka tidak mendatangkan
keuntungan, namun menipu. Sekarang sang nabi menyebut dua tempat
yang sudah terkenal sebab penyembahan berhala:
(1) Gilead yang berada di seberang sungai Yordan, yang sebelumnya
telah dicap sebagai kota penjahat (6:8): Adakah kejahatan di Gilead?
(ay. 12, KJV). Hal ini patut dipertanyakan, dan patut diratapi dengan
sedih. Astaga! Kejahatan di Gilead? Penyembahan berhala di sana?
Gilead yaitu negeri yang subur dan menyenangkan, menyenangkan
sampai dijadikan pepatah (Yer. 22:6), lantas sejahat itukah ia
membalas Tuhan? Gilead merupakan daerah perbatasan, dan sangat
rentan diserang pihak musuh, oleh sebab itu sangat membutuhkan
perlindungan ilahi. Astaga! Dan sekalipun demikian ia melemparkan
diri keluar dari perlindungan itu? Adakah kejahatan di Gilead? Ada,
(2) Begitu pula di Gilgal. Di sana mereka mempersembahkan lembu-
lembu jantan (9:15), dan di sana mezbah-mezbah yang telah mereka
dirikan, entah bagi dewa-dewa asing atau sebagai perlawanan
terhadap mezbah yang telah ditentukan Tuhan sendiri, begitu banyak
seperti timbunan batu di alur-alur ladang yang akan ditanami benih
(8:11). Apakah hanya di Gilead ada kejahatan? Begitulah menurut se-
bagian penafsir. Apakah hanya di tempat-tempat terpencil di negeri
itu orang begitu percaya kepada takhayul, di mana mereka
berbatasan dengan negeri-negeri lain? Tidak. Penduduk Gilgal pun
sama buruknya. Di Gilead Tuhan melindungi Yakub bapa leluhur
mereka (yang sedang dibicarakan-Nya saat ini) dari kegeraman
Laban. Masakan di sana kamu mau melakukan kejahatan?
II. Di sini ada ancaman-ancaman murka sebab dosa. Ada sebagian penafsir
yang mengartikannya sebagai berikut (ay. 10), Aku akan membuat engkau
diam kembali di kemah-kemah seperti di hari-hari yang telah ditetapkan.
Artinya, Aku akan membawamu ke dalam keadaan seperti yang dialami
orang Israel saat mereka tinggal di kemah-kemah dan mengembara
selama empat puluh tahun. Itulah waktu yang telah ditetapkan di padang
gurun. Efraim lupa bahwa Tuhan membawanya keluar dari Mesir dan
mendidiknya sehingga menjadi seperti sekarang. Ia membanggakan kekaya-
annya, dan menggunakan cara-cara penuh dosa untuk memperbanyak
kekayaan itu. Oleh sebab itu, Tuhan mengancam akan membawanya ke dalam
keadaan berkemah lagi, keadaan yang serba miskin, hina, terlantar, dan
576
tidak menetap. Perhatikanlah, saat manusia dengan dosa-dosa mereka
telah mengubah kemah mereka menjadi rumah, adillah bagi Tuhan untuk
mengubah rumah mereka menjadi kemah kembali melalui penghakiman-
penghakiman-Nya. Apa pun itu, yang pasti ini merupakan ancaman (ay. 15),
Efraim telah menimbulkan sakit hati-Nya secara pahit. Lihatlah betapa
manusia tertipu dalam menilai diri sendiri, dan bagaimana mereka suatu
hari nanti akan disadarkan. Efraim menganggap bahwa tidak ada kesalahan
dalam dirinya yang pantas disebut dosa (ay. 9). Namun Tuhan berkata
kepadanya bahwa dalam dirinya ada dosa, dan akan didapati demikian
jika ia tidak bertobat dan mereformasi diri. Sebab,
1. Kesalahan itu luar biasa menyakitkan hati Tuhan nya: Efraim telah
menimbulkan sakit hati-Nya secara pahit dengan kesalahan-
kesalahannya, yang begitu tidak disukai Tuhan , dan baginya pun akan
menjadi kepahitan pada akhirnya. Ia begitu degil sebab sengaja berdosa
atas sepengetahuan dan kesadarannya sendiri, sehingga siapa pun dapat
melihat dan berkata bahwa ia memang berencana menimbulkan sakit
hati Tuhan dengan sejadi-jadinya.
2. Kesalahan itu pasti akan menghancurkan dirinya sendiri. Apa yang
menimbulkan sakit hati Tuhan , dan menyulut api murka-Nya, tidak bisa
tidak pasti akan menghancurkan dirinya sendiri. Oleh sebab itu,
(1) Tuhan akan mengambil hidupnya yang sudah terhilang itu: Tuhannya
akan membiarkan hutang darahnya menimpa dia. Artinya, Ia tidak
akan menganggap Efraim tidak bersalah, namun akan menjatuhkan ke
atasnya maut yang merupakan upah dosa. Dia akan menanggung
sendiri darahnya (2Sam. 1:16), sebab kesalahannya sendiri telah ber-
saksi melawan dia dan ia sendirilah yang akan menanggungnya.
Perhatikanlah, jika orang berdosa binasa, ia harus menanggung
sendiri darahnya.
(2) Tuhan akan mengambil kehormatannya yang sudah terhilang itu:
Tuhannya akan membalas celanya kepadanya. Tuhan yaitu
Tuhannya. Dengan penyembahan berhala dan dosa-dosa lain, ia telah
mencela Tuhan dan tidak memberi kehormatan kepada-Nya,
serta kepada nama dan keluarganya. Ia juga telah memberi peluang
kepada orang-orang lain untuk mencelanya. Sekarang Tuhan akan
membalas cela itu ke atasnya, sesuai firman yang telah disampaikan-
Nya, bahwa siapa yang menghina Dia, akan dipandang rendah.
Perhatikanlah, dosa-dosa yang memalukan akan mendapat hukuman
yang memalukan pula. Jika Efraim menghina Tuhan nya, ia akan begitu
Kitab Hosea 12:2-7
577
direndahkan hingga semua bangsa tetangganya akan memandang
hina dirinya.
III. Di sini ada peringatan akan belas kasih Tuhan pada masa lampau, yang
disampaikan untuk menyalahkan mereka atas sikap mereka yang hina dan
tidak tahu berterima kasih sebab memberontak terhadap-Nya. Biarlah
muka mereka menjadi merah padam saat mengingat,
1. Bahwa Tuhan telah mengangkat mereka dari kehinaan. saat Efraim
telah menjadi kaya, dan membanggakan hal itu, ia melupakan hal yang
telah diwajibkan Tuhan (supaya ia tidak melupakannya) untuk diakui
setiap tahun (Ul. 26:5), bapaku dahulu seorang Aram, seorang
pengembara. namun di sini Tuhan mengingatkan mereka akan hal itu (ay.
13). Biarlah mereka mengingat, bukan saja kehormatan Yakub, bapa
leluhur mereka, betapa ia seorang raja agung yang memerintah bersama
Tuhan (ay. 4), kehormatan yang tidak menjadi bagian mereka selama
mereka memberontak terhadap Tuhan , melainkan juga betapa ia seorang
hamba yang miskin bagi Laban. Hal ini cukup untuk merendahkan hati
orang-orang yang membusungkan dada sebab kekayaan yang telah
mereka tumpuk. Yakub melarikan diri ke tanah Aram untuk menghindari
saudaranya yang mendendam, dan di sana ia memperhambakan diri ke-
pada seorang paman yang tamak demi mendapat isteri, ya, untuk
mendapat isteri ia menjadi gembala, sebab ia tidak memiliki harta benda
untuk dijadikan mahar. Yakub pada waktu itu yaitu orang yang miskin,
rendah, dan seorang pelarian. Oleh sebab itu keturunannya tidak boleh
sombong. Ia seorang yang sederhana, tinggal di kemah, dan menggem-
balakan domba. Itulah sebabnya neraca palsu tidak pantas ada pada
mereka. Ia memperhambakan diri untuk mendapat isteri yang bukan
orang Kanaan, tidak seperti istri-istri Esau. Oleh sebab itu, sungguh
memalukan jika mereka merosot menjadi seperti orang Kanaan, dan
berbaur dengan bangsa-bangsa lain. Tuhan secara ajaib memelihara
Yakub dalam pelariannya dan juga dalam pengabdiannya, sehingga ia
beranak pinak sampai banyak sekali. Dan dari akar di tanah kering itulah
tumbuh sebuah bangsa yang termasyhur, yang menyandang namanya.
Hal ini mengagungkan kebaikan Tuhan , baik kepada Yakub maupun
kepada mereka, dan membuat mereka menanggung noda sebab telah
bersikap hina dan tidak tahu berterima kasih kepada Tuhan yang sudah
mendirikan bangsa mereka dan sangat berjasa bagi mereka.
2. Bahwa Tuhan telah menyelamatkan mereka dari kesengsaraan, telah
mengangkat mereka pada keadaan yang sekarang, bukan saja dari
578
kemiskinan, melainkan juga dari perhambaan (ay. 14). Hal ini membuat
mereka terikat kewajiban yang semakin kuat untuk melayani Dia, dan
terkena kesalahan yang bahkan lebih berat lagi sebab telah melayani
Tuhan -Tuhan lain.
(1) Tuhan menuntun Israel keluar dari Mesir dengan tujuan supaya
mereka dapat melayani Dia. Dan dengan menebus mereka dari
perhambaan, Ia mendapat hak khusus atas mereka dan pelayanan
mereka.
(2) Tuhan memelihara mereka, seperti domba dipelihara dengan penuh
perhatian oleh sang gembala. Ia memelihara mereka dari kegeraman
Firaun di laut, bahkan di Laut Teberau, melindungi mereka dari
segala bahaya di padang gurun, dan menyediakan semua kebutuhan
mereka.
(3) Tuhan melakukan hal ini dengan perantaraan seorang nabi, yakni
Musa, yang meskipun disebut raja di Yesyurun (Ul. 33:5), namun
bertindak bagi Israel sebagai seorang nabi, melalui bimbingan Tuhan
dan kuasa firman-Nya. Lambang wewenangnya bukanlah tongkat
kerajaan, melainkan tongkat Tuhan . Dengan tongkat itulah ia
mendatangkan baik tulah-tulah di Mesir maupun berkat-berkat bagi
Israel. Sebagai nabi, Musa melambangkan Kristus (Kis. 3:22). Dan
melalui Kristus sebagai nabilah kita dibawa keluar dari Mesir, yang
melambangkan dosa, dan dari Iblis oleh kuasa kebenaran-Nya. Nah,
hal ini menunjukkan betapa tidak berharga dan tidak berterima
kasihnya umat ini.
[1] Dalam menolak Tuhan mereka, yang telah membawa mereka keluar
dari Mesir. Dalam bagi sepuluh perintah Tuhan ,
pernyataan itu disebut secara khusus sebagai alasan untuk
perintah yang pertama, yaitu mengapa pada mereka tidak boleh
ada Tuhan lain di hadapan-Nya.
[2] Dalam memandang rendah dan menganiaya nabi-nabi-Nya, yang
seharusnya mereka kasihi dan hargai. Mereka juga seharusnya
berusaha memenuhi tujuan Tuhan dalam mengutus para nabi itu,
demi seorang nabi yang melaluinya Tuhan telah membawa
mereka keluar dari Mesir dan memelihara mereka di padang
gurun. Perhatikanlah, keuntungan yang telah kita dapatkan dari
firman Tuhan akan sangat memperparah dosa dan kebodohan kita
jika kita meremehkan firman Tuhan .
Kitab Hosea 12:2-7
579
3. Bahwa Tuhan telah memperhatikan pendidikan mereka selagi mereka
bertumbuh dewasa. Contoh kebaikan Tuhan ini kita dapati dalam ayat 11.
Sama seperti dengan perantaraan seorang nabi Ia membebaskan
mereka, demikian juga dengan perantaraan para nabi Ia masih terus
berbicara kepada mereka. Manusia yang dibentuk dari tanah, juga diberi
makan dari hasil tanah. Demikian pula bangsa itu, yang dibentuk melalui
nubuat, juga diberi makan dan diajar melalui nubuat. Mulai dari kitab-
kitab Musa dan kemudian segala kitab nabi-nabi dari masa ke masa
dalam sejarah jemaat itu, kita mendapati bahwa sepanjang masa itu
wahyu ilahi menjadi pembimbing mereka.
(1) Ada sejumlah orang yang dibangkitkan sebagai nabi-nabi di antara
mereka (Am. 2:11), secara silih berganti, dan hampir selalu ada Roh
nubuatan di antara mereka, mulai dari Musa sampai Maleakhi.
(2) Nabi-nabi ini yaitu para pelihat. Mereka mendapat penglihatan dan
mimpi, yang di dalamnya Tuhan menyingkapkan kehendak-Nya
kepada mereka secara langsung, dengan jaminan penuh bahwa
itulah kehendak-Nya (Bil. 12:6).
(3) Penglihatan-penglihatan ini banyak kali terjadi. Tuhan tidak saja
berbicara satu kali, bahkan dua kali, namun acapkali. Jika sebuah
penglihatan tidak dihiraukan, maka Ia memberi penglihatan lain.
Para nabi menerima berbagai penglihatan, dan kerap kali
pengulangan dari penglihatan-penglihatan yang sama.
(4) Tuhan berbicara kepada mereka dengan perantaraan para nabi. Apa
yang mereka terima dari Tuhan, mereka teruskan dengan jelas dan
tepat kepada umat. Umat Israel di gunung Sinai memohon agar Tuhan
berbicara kepada mereka melalui manusia seperti mereka, dan
demikianlah yang diperbuat-Nya.
(5) saat berbicara kepada mereka melalui para nabi, Tuhan memberi
perumpamaan, supaya pesan yang dikirimkan-Nya melalui para nabi
itu dapat dimengerti, lebih menyentuh, dan lebih besar
kemungkinannya untuk diingat. Penglihatan-penglihatan yang
mereka lihat acapkali berupa perumpamaan, dan ucapan-ucapan
mereka dihiasi dengan ibarat kata yang sangat mengena. Dan, sama
seperti melalui nabi-nabi-Nya, begitu pula melalui Anak-Nya Tuhan
memberi perumpamaan, sebab Ia membuka mulut-Nya mengatakan
perumpamaan. Perhatikanlah, Tuhan mencatat, entah kita mencatat
atau tidak, khotbah-khotbah apa saja yang kita dengar. Orang-orang
yang sudah lama menikmati sarana anugerah dalam kemurnian,
kelimpahan, dan kuasa, yang telah diberi tahu kehendak Tuhan
580
dengan sering, tepat, dan akrab, akan dimintai banyak
pertanggungjawaban suatu hari nanti jika mereka berkeras di
jalan kejahatan.
IV. Di sini ada isyarat mengenai kasih setia yang lebih lanjut, dan kasih setia ini
diingat juga di tengah dosa dan murka (sebagaimana sejumlah penafsir
memahami ayat 10): “Aku yaitu TUHAN, Tuhan mu sejak di tanah Mesir , yang
pada waktu itu dan di tempat itu menerimamu sebagai umat-Ku, dan yang
sejak saat itu telah membuktikan diri-Ku sebagai Tuhan mu, melalui
serangkaian penyelenggaraan ilahi yang penuh belas kasihan secara terus-
menerus. Aku masih menyimpan kebaikan bagimu, sekalipun engkau jahat.
Dan Aku mau membuat engkau diam kembali di kemah-kemah, bukan seperti
di padang gurun, melainkan seperti di hari-hari pertemuan raya,” yaitu hari
raya Pondok Daun, yang dirayakan dengan penuh sukacita (Im. 23:40).
1. Mereka akan dibuat menyadari, melalui anugerah Tuhan , bahwa
meskipun mereka kaya dan telah mengumpulkan banyak harta benda,
namun keadaan mereka sebenarnya masih seperti di dalam kemah. Dan
dalam kekayaan duniawi mereka, mereka tidak memiliki tempat
tinggal yang tetap.
2. Mereka masih memiliki alasan untuk bersukacita di dalam Tuhan , dan
beroleh kesempatan untuk melakukannya dalam ibadah-ibadah umum.
Hari raya Pondok Daun merupakan hari pertemuan raya pertama yang
diadakan orang Yahudi sesudah mereka kembali dari Babel (Ezr. 3:4).
3. Janji ini, seperti juga janji-janji lain, akan digenapi secara penuh dalam
anugerah Injil, yang menyediakan kemah-kemah bagi orang-orang percaya
dalam perjalanan mereka menuju sorga, dan yang akan melengkapi
mereka dengan sesuatu untuk bersukacita, sukacita yang kudus, sukacita
di dalam Tuhan , seperti yang dirasakan pada hari raya Pondok Daun (Za.
14:18-19).
PASAL 13
lunan-alunan nada yang sama seperti dalam pasal-pasal sebelumnya,
kendati pada umumnya tidak nyaman didengar, dimainkan juga dalam
pasal ini. Orang tidak mau peduli untuk diberi tahu tentang dosa mereka atau
bahaya yang mengancam mereka sebab dosa. Namun demi kebaikan mereka,
mereka perlu diberi tahu tentang keduanya. Dan mereka tidak akan dapat
mendegar tentang keduanya dengan lebih baik dibandingkan dari firman Tuhan
dan dari hamba-hamba Tuhan yang setia, selama dosa itu dapat ditinggalkan dan
bahayanya dapat dicegah. Dalam pasal ini,
I. Bangsa Israel ditegur dan diancam sebab penyembahan berhala
mereka (ay. 1-4).
II. Mereka ditegur dan diancam sebab keliaran, kesombongan, dan gaya
hidup mereka yang mewah, serta penyelewengan-penyelewengan lain
terhadap kekayaan dan kemakmuran mereka (ay. 5-8).
III. Kehancuran yang akan menimpa mereka sebab dosa-dosa ini dan
semua dosa mereka yang lain dinubuatkan sebagai kehancuran yang
sangat mengerikan (ay. 12-13, 15, dan 14:1).
IV. Sejumlah orang di antara mereka yang masih menghormati Tuhan
mereka di sini didorong untuk berharap bahwa Ia akan datang untuk
melegakan mereka, kendati para raja dan pemuka mereka, dan semua
dukungan serta pertolongan mereka yang lain, mengecewakan mereka
(ay. 9-11, 14).
Ada perbedaan pembagian perikop antara LAI dan KJV. Pasal 13:16 versi KJV dijumpai pada pasal
14:1 pada versi LAI.
A
586
Teguran dan Ancaman
(13:1-4)
1 jika Efraim berbicara, gemetarlah orang; ia diangkat-angkat di Israel, namun ia
bersalah dengan menyembah Baal, sehingga matilah ia. 2 Sekarang pun mereka terus
berdosa, dan membuat baginya patung tuangan dari perak dan berhala-berhala sesuai
dengan kecakapan mereka; semuanya itu buatan tukang-tukang. Persembahkanlah
korban kepadanya!, kata mereka. Baiklah manusia mencium anak-anak lembu! 3 Sebab itu
mereka akan seperti kabut pagi atau seperti embun yang hilang pagi-pagi benar, seperti
debu jerami yang diterbangkan badai dari tempat pengirikan atau seperti asap dari
tingkap. 4 namun Aku yaitu TUHAN, Tuhan mu sejak di tanah Mesir; engkau tidak
mengenal Tuhan kecuali Aku, dan tidak ada juruselamat selain dari Aku.
Penyembahan berhala yaitu dosa yang paling mudah merintangi bangsa
Yahudi hingga sesudah masa pembuangan. Sepuluh suku dari awal telah
bersalah atas dosa ini, namun terutama sesudah zaman Ahab. Dan inilah dosa
yang, dalam ayat-ayat ini, didakwakan kepada mereka. Amatilah,
I. Ketentuan yang dibuat Tuhan untuk mencegah mereka jatuh ke dalam
penyembahan berhala (ay. 4). Tuhan berbuat apa yang patut diperbuat untuk
menjaga mereka tetap dekat dengan-Nya. Semua yang perlu sudah
dilakukan, tidak ada yang kurang.
1. Ia menyatakan diri-Nya kepada mereka sebagai TUHAN Tuhan mereka, dan
menerima mereka sebagai umat-Nya secara istimewa. Baik melalui
firman maupun karya-karya-Nya sejak di tanah Mesir Ia menyatakan, Aku
yaitu TUHAN, Tuhan mu. Ia memberi tahu mereka demikian dari sorga di
gunung Sinai, bahwa Ia yaitu TUHAN dan Tuhan mereka, yang telah
membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Hal ini terus Dia nyatakan dan
buktikan kepada mereka melalui para nabi-Nya dan tindakan
penyelenggaraan-Nya.
2. Ia memberi mereka hukum yang melarang mereka untuk menyembah
Tuhan lain: “Engkau tidak mengenal Tuhan kecuali Aku. Engkau bukan
hanya tidak boleh mengakui dan menyembah Tuhan lain, namun juga tidak
boleh mengenal Tuhan lain, atau mengenal upacara ibadah dan kebiasaan
yang dilakukan oleh bangsa-bangsa lain.” Perhatikanlah, sungguh
bahagia jika kita tidak tahu-menahu tentang sesuatu yang urusannya
tidak boleh kita campuri. Kita mendapati bahwa orang-orang yang tidak
menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, mendapat pujian.
3. Ia memberi mereka alasan yang baik untuk tidak menyembah Tuhan lain:
Tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku. Apa pun yang kita terima
sebagai Tuhan kita, pasti kita harap akan menjadi Juruselamat kita, untuk
membuat kita bahagia di dunia ini dan di dunia yang akan datang.
Kitab Hosea 13:1-4
587
jika kita mendapat perlindungan, maka kita berutang budi kepada
yang memberi perlindungan itu. Demikian pula halnya, jika kita
mendapat keselamatan dan mengharapkannya, maka kita berutang
pemujaan kepada yang memberi keselamatan itu.
II. Kehormatan yang didapat Efraim saat ia menjaga dirinya bersih dari
penyembahan berhala (ay. 1): jika Efraim berbicara, gemetarlah orang.
Atau, selama Efraim berbicara dengan gemetar (yaitu, sebagaimana Dr.
Pocock memahaminya, saat dia berperilaku baik di hadapan Tuhan seperti
bapaknya Yakub, dengan menangis dan memohon, dan tidak berbicara
dengan sombong atau kurang ajar terhadap Tuhan dan para nabi-Nya, selama
dia tetap menjaga ketakutan yang kudus akan Tuhan , dan menyembah Dia
dengan gentar), maka ia diangkat-angkat di Israel, yaitu, dia sangat menonjol
di antara suku-suku dan memiliki pengaruh besar. Yerobeam, yang
berasal dari suku ini , mengangkat diri dan keluarganya. jika dia
berbicara, gemetarlah orang, maksudnya, semua yang ada di sekitar dia
merasa kagum dan gentar terhadapnya, demikian sebagian penafsir
memahaminya. Perhatikanlah, barangsiapa merendahkan diri, terutama yang
merendahkan diri di hadapan Tuhan , ia akan ditinggikan. jika orang ber-
bicara dengan bersahaja dan menahan diri, dengan tidak menilai tinggi diri
sendiri dan menaruh hormat pada orang lain, maka mereka mengangkat diri
sendiri dan mendapat nama baik. namun adapun Efraim, dia segera
kehilangan apa yang ada pada dirinya: saat ia bersalah dengan menyembah
Baal, matilah ia, yaitu ia kehilangan nama baiknya, kehormatannya segera
menyusut dan tenggelam, dan terhempas di dalam debu. Baal di sini disebut
untuk melambangkan semua penyembahan berhala. saat Efraim
meninggalkan Tuhan dan mulai menyembah patung-patung, ia menerima luka
yang mematikan dan menjadi tidak berguna sama sekali sesudahnya.
Perhatikanlah, meninggalkan Tuhan yaitu kematian bagi siapa saja.
III. Bertumbuhnya penyembahan berhala di antara mereka yang patut
disesalkan (ay. 2): Sekarang pun mereka terus berdosa. Begitu dia mulai
bersalah dengan menyembah Baal, terbukalah pintu untuk melakukan
berbagai macam kesalahan, dan makin lama makin menjadi buruklah dia. Ia
menginginkan lebih banyak berhala, semakin memuja-muja semua berhala
yang dimilikinya, dan makin bersikap konyol dalam menyembah berhala-
berhala itu. Perhatikanlah, jalan penyembahan berhala, sama seperti jalan
dosa-dosa yang lain, terjal ke bawah, sehingga orang tidak dapat berhenti
dengan mudah. Hal yang menyedihkan yang terjadi kepada semua orang
588
yang telah meninggalkan Tuhan yaitu bahwa semakin lama mereka semakin
terus berdosa. Mari kita telusuri jejak kemurtadan mereka.
1. Mereka membuat bagi mereka patung tuangan, bangga memiliki Tuhan -
Tuhan yang dapat mereka bentuk sesuka hati. Ada kemungkinan bahwa
Tuhan -Tuhan ini yaitu patung anak lembu dalam ukuran kecil, seperti
kuil-kuilan dewi Artemis dari perak. Bisa jadi para penyembah anak
lembu yang fanatik selalu membawa patung-patung dari berhala yang
mereka sembah, yang sengaja dibuat bagi diri mereka sendiri.
2. Mereka membuat patung-patung itu dari perak mereka, dan tidak merasa
ragu akan hak milik mereka atas patung-patung itu, sebab mereka
membelinya dengan uang mereka sendiri atau membuatnya dari
lempeng logam yang sengaja dicairkan untuk keperluan itu. Lihatlah
betapa mereka rela membayar mahal untuk beribadah kepada berhala-
berhala mereka, yang mereka hormati dengan hal terbaik yang mereka
miliki, sehingga mereka membuat patung-patung tuangannya dari perak
mereka.
3. Mereka membuat patung-patung tuangan itu sesuai dengan kecakapan
mereka, sesuai dengan khayalan mereka sendiri. Mereka memikirkan
sendiri apa bentuk dari patung yang ingin mereka buat, lalu mereka pun
membuatnya sesuai dengan pemikiran mereka itu, Tuhan menurut
penilaian terbaik mereka. Atau menurut gambar dan rupa mereka
sendiri, dalam bentuk seorang manusia. Dan, jika mereka membuat
berhala-berhala dalam bentuk manusia seperti mereka sendiri, maka se-
sungguhnya mereka menjadikan diri mereka sendiri kayu dan batu
seperti berhala-berhala itu pada kenyataannya. Sebab seperti itulah
jadinya orang-orang yang membuatnya, dan semua orang yang percaya
kepadanya.
4. Semuanya itu yaitu buatan tukang-tukang. Patung-patung mereka tidak
mengaku-ngaku, seperti patung dewi Artemis, turun dari langit (Kis.
19:35). Tidak, mungkin tukang-tukang mengukir nama mereka di
atasnya. Berhala seperti itu yaitu buatan manusia (Lihat Hos. 8:6; Yes.
44:9, dst.).
5. Kendati buatan tangan mereka, namun berhala-berhala itu yaitu kekasih
jiwa mereka. Sebab mereka berkata tentang berhala-berhala itu,
persembahkanlah korban kepadanya! Baiklah manusia mencium anak-
anak lembu! Entah para imam yang memanggil umat untuk memberi
penghormatan seperti itu, atau umat, yang tidak diizinkan untuk datang
terlalu dekat, memanggil orang-orang yang mempersembahkan korban,
yakni para imam yang melayani mereka, untuk mencium anak-anak
Kitab Hosea 13:1-4
589
lembu itu atas nama mereka, sebab mereka tidak dapat mendekat untuk
melakukannya. Betapa mereka sangat gembira memberi
penghormatan tertinggi kepada sebuah patung berhala yang memang
sudah diajarkan kepada mereka untuk mereka puja. Kendati berhala itu
hanyalah patung anak lembu, namun jika dipandang sebagai Tuhan , maka
tidak heran jika para penyembahnya, oleh diri mereka sendiri atau
melalui wakil-wakil mereka, memberi penghormatan seperti itu
kepadanya. Mereka mencium anak-anak lembu, sebagai tanda pemujaan
terhadapnya, rasa cinta kepadanya, dan sumpah setia kepadanya,
sebagai milik mereka sendiri. Demikian pula kita diperintahkan untuk
mencium Sang Anak, untuk menjadikan Dia Tuhan dan Tuhan kita.
IV. Ancaman murka sebab penyembahan berhala mereka. TUHAN, yang nama-
Nya Cemburuan, yaitu Tuhan yang cemburu, dan tidak akan memberi
kemuliaan-Nya kepada yang lain. Oleh sebab itu, semua orang yang
beribadah kepada patung akan mendapat malu, terutama jika Efraim
melakukannya (Mzm. 97:7). sebab mereka begitu senang mencium anak-
anak lembu mereka, maka Tuhan akan membuat mereka sadar akan
kebodohan mereka melalui hal-hal yang bisa dilihat dan dirasa oleh indra
jasmani (ay. 3). Mereka meyakinkan diri bahwa mereka akan mendapat
keamanan dan kepuasan yang besar dalam penyembahan berhala mereka,
dan bahwa dengan demikian kesejahteraan mereka akan terjamin. namun
Tuhan memberi tahu mereka bahwa mereka akan menjadi kecewa,
dan dirobohkan sebab kejahatan mereka. Hal ini digambarkan melalui
empat perumpamaan: Mereka akan menjadi,
1. Seperti kabut pagi, yang menjanjikan curahan hujan ke atas tanah yang
kering.
2. Seperti embun pagi, yang tampak merupakan pertanda dari curahan
hujan seperti itu. Namun keduanya hilang pagi-pagi benar, dan siang
harinya ternyata masih kering dan panas seperti biasanya. Begitu pula
pengakuan kesalehan mereka berlangsung sementara saja lalu hilang
dalam sekejap (6:4), dan begitu pula mereka telah mengecewakan
harapan Tuhan atas mereka. Oleh sebab itu, sudah sepantasnya
kemakmuran mereka cepat hilang, dan harapan-harapan mereka
terhadap berhala mereka pun dikecewakan. Dan demikian pula yang
akan dialami oleh semua anggota keluarga mereka yang memberhalakan
dunia ini.
590
3. Mereka seperti debu jerami, ringan dan tak berguna. Dan mereka akan
diusir seperti debu jerami yang diterbangkan badai dari tempat
pengirikan (Lihat Mzm. 1:4; 35:5; Ayb. 21:18). Bahkan,
4. Mereka seperti asap, yang mengganggu dan menjengkelkan (Lihat Yes.
65:5), dan mereka akan diusir pergi seperti asap dari tingkap, yang cepat
hilang dan lenyap (Mzm. 68:3, terjemahan bebas). Perhatikanlah, tidak
ada penghiburan yang teguh dan abadi yang dapat diharapkan di mana
pun selain di dalam Tuhan .
Israel yang Tidak Tahu Berterima Kasih
(13:5-8)
5 Akulah yang mengenal engkau di padang gurun, di tanah yang gersang.
6 saat mereka makan rumput, maka mereka kenyang; jsesudah mereka kenyang, maka hati
mereka meninggi; itulah sebabnya mereka melupakan Aku. 7 Maka Aku menjadi seperti singa
bagi mereka, seperti macan tutul Aku mengintip-intip di pinggir jalan. 8 Aku mau mendatangi
mereka seperti beruang yang kehilangan anak, Aku mau mengoyakkan dada mereka. Di sana
Aku memakan mereka seperti singa; binatang liar di padang akan merobek mereka.
Kita dapat mengamati di sini,
1. Persediaan berlimpah yang telah dibuat Tuhan bagi Israel dan perbekalan
yang tepat pada waktunya yang telah Ia berikan untuk memberkati mereka
(ay. 5): “Akulah yang mengenal engkau di padang gurun, memperhatikan
keadaanmu dan membuat persediaan bagimu, bahkan di tanah yang
gersang, saat engkau dilanda kesusahan yang luar biasa, dan saat tidak
ada pertolongan yang bisa didapat dengan cara biasa.” Lihatlah gambaran
tentang padang gurun ini (Ul. 8:15, Yer. 2:6), dan katakanlah bahwa Tuhan
yang mengenal mereka, yang mengakui mereka, dan yang memberi mereka
makan di sana, yaitu Teman sejati, sebab Ia tetap menjadi Teman pada saat
yang dibutuhkan, dan Teman yang maha mencukupi. Ia dapat menyediakan
makanan bagi pasukan yang begitu besar saat semua cara biasa untuk
menyediakan makanan tidak dapat dilakukan, dan di mana, seandainya
mujizat tidak menjadi makanan mereka sehari-hari, mereka semua pasti
sudah binasa. Perhatikanlah, pertolongan di saat yang genting menuntut
utang budi khusus yang harus dibayar dan tidak pernah boleh dilupakan.
2. Tindakan mereka yang tak layak dan tak tahu berterima kasih sebab
menyalahgunakan kebaikan Tuhan kepada mereka. Tuhan tidak hanya
memelihara mereka di padang gurun, namun juga membuat mereka
menduduki Kanaan, sebuah tanah yang baik, padang rumput yang luas dan
subur. Dan (ay. 6) saat mereka makan rumput, maka mereka kenyang. Tuhan
memberi mereka baik kelimpahan maupun kelezatan, dan mereka tidak
Kitab Hosea 13:1-4
591
segan-segan menikmatinya. namun , sebab sudah begitu lama harus
makan dengan manna saja, maka saat mereka masuk ke Kanaan, mereka
makan sampai kenyang. Dan ini bukanlah pertanda yang menjanjikan
harapan. Akan terlihat lebih baik, dan akan lebih menjanjikan, seandainya
mereka lebih bersahaja dan menahan diri dalam menikmati kelimpahan
mereka, dan sudah bisa menyangkal diri. namun apakah akibatnya? jsesudah
mereka kenyang, maka hati mereka meninggi. Kemewahan dan nafsu ke-
dagingan mereka membuat mereka sombong, kurang ajar, dan merasa aman.
Pernyataan terbaik tentang hal ini yaitu dari Musa (Ul. 32:13-15). Lalu
menjadi gemuklah Yesyurun, dan menendang ke belakang. saat tubuh
dikenyangkan dengan kelimpahan, maka jiwa membusung dengan
kesombongan. Lalu mereka mulai menganggap masalah agama sebagai
sesuatu yang rendah bagi mereka, dan mereka tidak bersedia membungkuk
untuk menjalankan ibadah-ibadah agama. Orang fasik melalui
kesombongannya tidak akan mencari Tuhan . saat mereka miskin dan
timpang di padang gurun, mereka berpikir bahwa mereka perlu tetap
berhubungan baik dengan Tuhan . namun saat mereka menjadi makmur
kembali dan mapan di Kanaan, mereka mulai menganggap bahwa mereka
tidak memerlukan-Nya lagi: Hati mereka meninggi; itulah sebabnya mereka
melupakan Aku. Perhatikanlah, kemakmuran duniawi, jika itu menyom-
bongkan manusia, menjadikan mereka lupa akan Tuhan . Sebab mereka meng-
ingat Dia hanya saat mereka memerlukan-Nya. saat Israel menjadi
kenyang, apa lagi yang dapat dilakukan oleh Sang Mahakuasa bagi mereka?
Oleh sebab itu, mereka berkata kepada-Nya, pergilah dari pada kami! (Ayb.
22:17). Sungguh menyedihkan bahwa kebaikan-kebaikan yang seharusnya
membuat kita ingat akan Tuhan , dan berusaha berbuat sesuatu untuk
membalas-Nya, malah membuat kita lupa akan Dia, dan tidak peduli akan se-
suatu yang kita lakukan melawan Dia. Kita harus tahu bahwa kita hidup
dengan bersandar kepada Tuhan bahkan saat kita hidup di bawah
penyelenggaraan ilahi secara biasa, walaupun kita tidak, seperti Israel di
padang gurun, hidup di bawah mujizat-mujizat.
3. Kebencian Tuhan yang sepantasnya atas sikap mereka yang tak tahu
berterima kasih (ay. 7-8). Hukuman-hukuman yang diancamkan (ay. 3)
menyiratkan hilangnya segala kebaikan dari mereka. Ancaman-ancaman di
sini melangkah lebih jauh, dan menyiratkan masuknya segala kejahatan ke
tengah-tengah mereka. Sebab Tuhan , yang telah berteman begitu akrab
dengan mereka, kini berubah menjadi musuh mereka dan berperang melawan
mereka, yang diungkapkan di sini dengan sangat mengerikan: Maka Aku
menjadi seperti singa bagi mereka, dan seperti macan tutul. Singa itu kuat,
592
dan tidak ada yang dapat melawannya. Macan tutul di sini diperlihatkan
sebagai binatang yang licik dan waspada: Seperti macan tutul Aku mengintip-
intip di pinggir jalan. Sama seperti binatang pemangsa menanti di pinggir
jalan untuk menerkam para pelancong, dan memakan habis mereka,
demikian pula Tuhan melalui hukuman-Nya berjaga-jaga untuk mencelakai
mereka, sama seperti Ia sebelumnya berjaga-jaga untuk berbuat baik
terhadap mereka (Yer. 44:27). Tidak akan dibiarkan lewat satu kesempatan
pun yang dapat mempercepat atau memperberat kehancuran mereka (Yer.
5:6): Seekor macan tutul akan mengawasi kota mereka. Binatang sejenis
macan, atau binatang buas bertutul (dan seperti itulah macan tutul), terkenal
sebab ketajaman matanya melebihi binatang apa pun (lynx visu – mata seekor
macan). Dan dengan demikian tersirat bahwa bukan hanya kuasa, melainkan
juga hikmat Tuhan dikerahkan melawan mereka yang bermusuhan dengan-
Nya. Sebagian penafsir membacanya sebagai berikut (dan bahasa aslinya
juga mendukung pembacaan itu), Aku akan menjadi seperti seekor macan
tutul di jalan Asyur. Penghakiman-penghakiman Tuhan akan mengejutkan me-
reka tepat saat mereka sedang pergi ke Asyur untuk mencari perlindungan
dan pertolongan dari orang Asyur. Ditambahkan, Aku mau mendatangi mere-
ka seperti beruang yang kehilangan anak, dan dengan begitu sedang merasa
geram dan menjadi lebih kejam (2Sam. 17:8, Ams. 28:15). Hal ini
menyiratkan betapa Tuhan sangat tersulut murka, dan Ia ingin membuat
mereka merasakannya: Ia mau mengoyakkan dada mereka. Singa dikenal
memangsa jantung binatang yang menjadi mangsanya, maka demikian pula
Tuhan akan memakan mereka seperti singa. Ia akan mengirim hukuman-
hukuman yang begitu rupa ke atas mereka, hingga akan memangsa roh
mereka dan melahap organ-organ tubuh mereka yang penting. Hati mereka
meninggi (ay. 6), namun Tuhan akan mengambil jalan yang jitu untuk
merendahkannya: Binatang liar