mengenai Malaikat, yangmasih tetap dipegang teguh dari agama Nabi
Isma'il B4;. Telah tetap pula pengetahuan mereka tentang Malaikat
di dalam al-Qur-an dan tergambar dari perkataan-perkataan yangada,
utallaabu A'lAn1.'
B. Keyakinan Orang Hindu mengenai Malaikat
1. Sekilas tentang agarn"aa Hindu
Al-Hindus*yob atau al-Hindukiyab (agama Hindu) adalah ag ma
paganisme (pemuja berhala) yangpaling masyhur di Negara India yang
tegak di atas pencampurarL antar keyakinan yang saling berlawanan
dan bertentangan. Para ahli sejarah menyebutkan bahwa agamaini
terbentuk dari pemikiran-pemikiran yangdikumpulkan dalam jangka
waktu 2000 tahun.te
Orang yang mendalami 'aqidah-'aqidah Hindu pasti mendapatkan
percampuran berbagai agama samawi, paganisme, dan berbagai pendapat yalgditambahkan ke dalamnya dari masa ke masa. Para penulis
agam Hindu kebanyakan berasal dari orang-orang Eropa yang
berimigrasi dari Iran dan Eropa menuju India pada abad 15 SM.
Dikarenakan pluralisme (pencampuran' aqid ah) y ang terdapat
dalam 'aqidah Hindu ini, maka para penganut tidak beriman kepada
'aqidah yangpaling pokok. Meskipun demikian, telah sangat masyhur
di kalangan mereka hal-hal yangtelah diimani seolah-olah merupakan
hal yang memang disepakati dalam'aqidah Hindu.2,
Hal-hal yangdimaksud sebagai berikut:
l. Mengakui bahwa alam ini memiliki pencipta yangsatu meskipun
terjadi perselisihan tajam mengenai nama pencipta ini dan cara
penciptaannya.
2. Hukum karma. Maksudnya, alam ini tegak di atas peraturan ilahi
yang adil sehingga setiap pelaku perbuatan akan mendapatkan
balasanny a pada kehidupan y ang lain setelah mati.
3. Tanasukb (penitisan ruhlreinkarnasi). Maksudnya, ketika berpisah
dengan jasad setelah mati, roh manusia berpindah ke jasad lain
sesuai dengan amal perbuatan pemiliknya. Jadi, roh tersebut akan
berpindah ke dalam jasad yanglebih baik jika amalnyabaik atau
ke dalam jasad yangburuk jika amalnya rusak.4.
5.
Keyakinan niruana. Maksudrya, roh yang baik senantiasa
berpindah dari satu periode ke periode lainnya hingga bersatu
dengan Brahma, sang Pencipta. Keyakinan ini sangat mirip
dengan keyakinan al-bulul dan al-ittihad serta uibdatul wujuud
(bersatunya antara makhluk dengan khaliq) menunrt kaum sufi
yang sesat.2r
Nizbam at-Thabaqaat (attran kasta). Maksudnya, mereka berkeyakinan bahwa itu adalah pembagian abadi yangtidak boleh
diselisihi. Tingkatan-tingkatan dalam agama Hindu tersebut
terbagi menjadi empat, yaitu:
Pertama,Brahma. Golongan ini mengklaim bahwa mereka lahir
dari mulut tuhan Brahma. Mereka adalah para hakim, guru, dan para
dukun di bumi.
Kedua,Ksatria. Mereka adalah yangsibuk dalam ketentaraan dan
peperangan. Golongan ini mengklaim bahwa mereka diciptakan dari
tangan tuhan Brahma.
Ketiga,'Sflaisya. Mereka adalah tingkatan para pebisnis dan petani.
Golongan ini mengklaim bahwa mereka diciptakan dari paha tuhan
Brahma.
Keempat, Syudra. Mereka adalah tingkatan orang-orang jalanan
y^ng bertugas sebagai pelayan dan melakukan pekerjaan rendahan.
Golongan ini mengklaim bahwa mereka diciptakan dari kaki tuhan
Brahma.
Tingkatan-tingkatan di atas memiliki undang-undang dan adabadab yang didasarkan pada faktor kesukuan, kecongkakan, dan
kesombongan. Yang sangat mengherankan adalah terdapatnya tingkatan
yang hina di kalangan mereka, padahal ummat Hindu mengklaim
bahwa mereka semuanya diciptakan oleh tuhan Brahma
Agama Hindu tegak di atas pencampuran agama-agama yang
banyak, ilmu-ilmu filsafat, berbagai pendapat, dan ijtihad-ijtihad.
Meskipun demikian, masih terdapat sisa-sisa peninggalan agama
samawi walaupun sarat (bercampur) dengan syirik dan khurafat.
Akan tetapi, orang yang memperhatikan secara saksama perkataanperkataan mereka tentang Malaikat akan dapat memastikan bahwa
mereka mewarisi keyakinan ny a dari agama-agama samawi kuno. Boleh
jadi sebagian pembaca heran dengan hal tersebut, namun sebenarnya
bukanlah hal yang aneh apabila orang-orang India memiliki sisa-sisa
agamasamawi. Sebab, pada prinsipnya setiap makhluk pasti diajarkan
tauhid, sedangkan syirik adalah sesuatu yangdatang dan baru, sePerti
halnya yangsudah maklum, sebagaimana firman Allah Ta'ala:
"Manusia dabulunya hanyalab sdtu untd.t, kemudian mereba berselisib.
Kalau tidaklab karena sud.ttt ketetapan ydng telah ada dari Rabbmu
dahulu, pastilab telab diberi keputusan di antara mereha, tenta.ng dPa
ydng mereka perselisihkan itu." (QS. Yunus: 19)
Ayat-ayat dan hadits-hadits yang semakna dengan ini sangat
banyak.
2. Malaikat menurut agama Hindu
Kata Malaikat disebutkan berulang kali dalam 'aqidah Hindu.
Mereka juga menamakannya ikb (dewa), tetapi bukan ungkapan untuk
Sang Pencipta. Orang-orang paganisme menggunakan nama ini (dewa)
dalam banyak hal. Mereka memberikan nama ini kepada segala sesuatu
yangmulia, seperti gunung, laut, dan yanglainnya, serta untuk tubuh
yangdapat diindera di langit. Demikianlah yang banyak dipahami oleh
orang 'ajam (non Arab).'
Berdasarkan hal itu, tuhan (dewa) dalam agama Hindu sangat
b anyak, y ang se muanya ke mb ali- ut al laah u a' lam-kep ada sifat-sifat
Malaikat. Di antara tuhan-tuhan mereka adalah sebagai berikut:
Aghna: Tuhan (dewa) api.
Fayu: Tuhan (dewa) angin.
Indra: Tuhan (dewa) guntur.
Aruna: Tuhan (dewa) langit.
Surya: Tuhan (dewa) matahari.
Autsa: Tuhan (dewa) waktu pagilShubuh.
Kiyan: Tuhan (dewa) ilmu.
Kam: Tuhan (dewa) syahwat.2a
Tuhan-tuhan-uallaahu a'lam-yang mereka maksudkan ini
adalah para makhluk yang ditugaskan untuknya dan mengaturnya.
Penyifatan ini cocok untuk Malaikat, tetapi, mereka tidak segan-segan
menamakan setiap yangmulia lainnya sebagai tuhan, sementara tidak
diragukan bahwa Malaikat itu mulia sebagaima na y arlgtelah dij elaskan.
Yang tersirat dalam kitab-kitab India, menurut apa yang disebutkan
oleh orang-orang yang menukil darinya, bahwasanyapara Malaikat
itu adalah roh-roh samawi yangmemiliki kekuatan untuk mengatur
alam ini.2s
Nama-nam
^
yangmereka sebutkan untuk Malaikat dan makhlukmakhluk lainnya sangat banyak, di antaranya ada yarrg bercampur
baur dan membingungkan. Al-Bairuni berkata: "IJmmat Hindu adalah
kaum yangkurang memperhatikan sistematika dan serampangan dalam
politheisme. Nama-nama yangdisebut mereka banyak sekali, tetapi
posisi tugas masing-masing yangtidak ada.
Jenis-jenis tubuh makhluk hidup menurur mereka ada tiga,
yatu:
1. Ar-Rubantryyin (kelompok rohani), berada di tempat yangtinggi.
2. Manusia, berada di tengah.
3. Hewan-hewan, berada di tempat paling bawah.26
Menurut Hindu, iman dan keutamaan termasuk ar-Ruhanfiryiin
dalam Dewa. Adapun para Malaikat dan yang menyerupainya dari
kalangan manusia akan beriman kepada Allah, memohon perlindungan
kepada-Nya, dan merindukan-Nya. Sementara itu, kekafiran dan
kehinaan terdapat pada syaitan bernama Asururakisy dan yang menyerupainya dari kalangan manusia. Mereka kafir kepada Allah,
tidak mengindahkan perintah-perintah-Nya dantidak memakmurkan
alam.
3. Jumlah Dewa (Malaikat)
IJmmat hindu berpendapat bahwa dewa (Malaikat) berjumlah
33 Karuti, IanB artinya sama dengan 3,3 miliar Malaikat. Mereka
menisbatkan untuk dewa-dewa itu makna makan, minum, berjima',
serta hidup dan mati, karena mereka adalah sekumpulan materi,
meskipun mereka ada yang sangat halus dan sederhana, juga karena
mereka meraih hal itu dengan amal bukan dengan ilmu.27
Adapun asal Malaikat Malaikat menurut Hindu ialah dari manusia. Akan
tetapi, manusia yangmencapai predikat ini bergantung pada perbuatan
Hindu ialah dari manusia. Akan
mereka ketika masih hidup. Kemudian, setelah manusia itu mati,
roh-roh mereka pun keluar daritubuh meninggalkannya di belakang
karena jasad itu adalah beban yangdapat menghilangkan kekuatan dan
menelan masa. Mereka yangmendapatkan kesenangan dan ketenangan
itu lalu mati dan membentuk dirinya (berubah) menjadi Dewa, yaitu:
"Malaikat tanpa materi." Demikianlah yang dijelaskan mereka dengan
keyakinan tanaasukh (penitisan ruh/reinkarnasi).
4. Tempat tinggal (Dewa) Malaikat
lJmmat Hindu sering menyebutkan kalimat as-sarnaa' dan assamaawii.lryiin atas roh. Hal itu merupakan dalil bahwa para malaikat
bertempat tinggal di langit, tetapi mereka juga memiliki tempat tinggal
di bumi. Tempat tinggal mereka di bumi adalah di Gunung Mirwa
yangterletak di seperdua bumi y^rlgkering.2e
Kisah-kisah riwayat mereka menyebutkan banyak nama bagi
Malaikat, yarrg di dalamnya terdapat banyak khurafat dan pemujaan
terhadap berhala, di antaranya: "Seorang laki-laki pernah bersedekah
dengan beberapa sapi yang tidak layak untuk diperah susunya, namun
dia berharap mendapatkan pahala karenanya. Purera laki-laki itu
pun memprotesnya, lalu ayah itu marah dan membawanya ke alam
maut. Maka Malaikat maut menyamburnya dan bergembira dengan
kedatangan anak yang cerdas ini dan berkata kepadanya: "Mintalah
apayangkamu inginkan." Maka anak itu menjawab: "sesungguhnya
manusia berbeda pendapat di bumi terhadap apayangakan menimpa
manusia setelah kematiannya." Sebagian mereka berpendapat bahwa
roh orang mati akan tinggal setelah mati, sedangkan sebagian yang
lain mengingkarinya." Bagaimana hakikat pembic araanini? Malaikat
maut menjawab: "\7ahai anak yang cerdas, sesungguhnya masalah ini
termasuk masalah yang sangat sulit dipahami dan diketahui, hingga
paraMalaikat yang dekat kepada Allah saja bingung dalam mengetahui
p erjalanan ro h-roh. " 30
Inti permasalahan dalam kisah ini adalah justifikasi mereka
terhadap Malaikat dan Malaikat maur. Y*g demikian itu, menunjukkan
kerusakan 'aqidah mereka mengenai penitisan roh, dan akal tidak dapat
menerima keyakinan tersebut selamanya.
Beberapa poin yang dapatkita simpulkan dari kepercayaan orangorang Hindu mengenai Malaikat adalah sebagai berikut:
t.
Pengakuan mereka terhadap Malaikat.
Para Malaikat adalah makhluk ruhani yang dititiskan dari
manusia.
Tempat tinggal Malaikat di langit dan di bumi.
Jumlah Malaikat sangat banyak.
Para Malaikat adalah ruh-ruh yang baik dan beriman kepada
Allah.
Mereka menyebutkan ungkap an ilab (dewa) atas Malaikat karena
diatermasuk roh yangmulia lagi agung. Oleh karena itu, terdapat
banyak dewa dalam agama Hindu.
Mereka membolehkan ungkapan-ungkaPan sePerti bersetubuh,
makan, dan minum bagi Malaikat.
Setiap manusia dapat menjadi Malaikat pada salah satu periodenya
jika dia melaksanakan amal yang baik pada setiaP periodenya
hingga sampai kepada martabat Nirvana.
Demikianlah hal-hal terpenting yangpenulis dapatkan dalam
7.
8.
'aqidah Hindu tentang Malaikat. Semoga orang y?ngmerujuk kitabkitab mereka, yang ditulis dengan bahasa mereka sendiri, akan
mendapatkan banyak pengetahuan y^ng baru.
C. Keyakinan Orang Budha mengenai Malaikat
l. Sekilas tentang agarna Budha
Budha adalah agama paganisme yang lahir dari agama Hindu.
Di negeri India dan China, agamaini sangat terkenal dan dinisbatkan
kep ada p endiriny a, y aiat Btdza. Btdza adalah Pute ra keluarga Hindu
y^ngkaya. Namun, dia meninggalkan keluarganya dan tinggal di
gunung lalu melahirkan khurafat y^ng disebut Budha ini. Budza
meninggalkan kehidupan duniawi dan bersikap sederhana serta
mengadakan pengembaraan. Llmmat Budha mengangg ap Btdza,sebagai
tuhan atau anak tuhan.Inti pemahaman Budha adalah paganisme, yang tegak di atas
peribadatan kepada berhala. Mereka berj alan mengelilin ginyadengan
keyakinan bahwa berhala itu adalah simbol bagi Budza. Mereka juga
memiliki ajaran-ajaran dan berbagai perayaan yangterkait dengan
berhala, namun hal tersebut tidak mungkin dipaparkan di sini.3r
2. Malaikat menurut agama Budha
Kitab-kitab agama Budha mengisyaratkan adany aMalaikat dalam
'aqidahnya. Bahkan, Malaikat dalam agamaBudha memiliki peranan
yang sangat penting, sebagaima la y ang dinukil dari mereka. Apakah
keyakinan ini masih ada di kalangan orang awam mereka? Keterangan
ini belum penulis dapatkan. Adanya penambahan dan pengurangan
dalam agama paganisme adalah dua hal yang sangat lumrah. Maka
dari itu, tidak perlu heran apabila ketika membaca suatu kitab rentang
salah satu agama paganisme, tetapi Anda tidak mendapatkannya dalam
realita. Hal itu dikarenakan sesuatu itu telah diganti dan diubah.
Yang terpenting bagi kita ialah kitab-kitab mereka yangsampai
kepada kita, menerangkan bahwa Malaikat memiliki peran yangsangar
penting dalam 'aqidah agama Budha. Sebab, Ruhul Quduslah yang
menjelma dalam rahim Mayaal:Adzra', ibu Budza. Ruhul Qudus itu
turun dalam wujud seekor gajahputih. Simbol ini menandakan hikmah
dan kekuatan bagi mereka.32 ucapan tersebut sangat mirip dengan apa
yangdiklaim kaum Nasrani rentang'Isa )pi. Hal itu mengindikasikan
bahwasanya asal mula agamaNasrani yangtelah diselewengkan adalah
kepercayaan-keperc ay aan bangsa India.
Budza dahuluny a adalah Malaikat, tet api kemudian ia menj elma
menjadi manusia. Pada kesempatan lainnya mereka berkata: "Sesungguhnya dia adalah tuhan y^ng menjelma." Pada kali lainnya mereka
berpendapat:'Dia adalahputera Allah.' Referensi agamaBudha banyak
menyebutkan Khurafat mengenai hubungan antaraMalaikat dengan
Btdza, di antaranya perkataan mereka:'ParaMalaikat hadir pada saatkelahiran Budza,lalu mereka meletakkannya di dalam jaringyang
benangnya terbuat dari emas.'"33
Para Malaikat meliputi al-'Adzra',Maya, dan Puteranya sambil
benasbih dan memberkahi, serta mengukir kemuliaan baginya. \7ahai
Malaikat Maya, bergembiralah dan bertahlillah karena anak yang
engkau lahirkan qudduus (suci). Malaikat langit yang empat berkata:
'sekarang Budza dilahirkan untuk memberikan kegembiraan dan
kesenangan." Tuhan langit berkumpul-yaitu Malaikat, sebagaimana
y angtelah diteran gkan sebelum ny a-dan telah dilahirkan Budza p ada
hari ini di atas bumi agar dia dapat memberikan kegembiraan dan
keselamatan bagi manusia dan menerangi temPat-temPat yanggelap,
serta memberikan penglihatan kepada orang buta.3a Para Malaikat pun
gembira dengan kelahirannya.3s
Para Malaikat senantiasa mengelilingi Budza dan meneguhkan hatinya.Pada hari pertamq para Malaikat menetapkan awal
kehidupannya dengan kezuhudan dan menjauhi kesenangan dunia
serta mengendari kudanya, bahkan mereka menutuP mulut hewan
itu hingga tidak bisa meringkik. Setelah itu, Budza memberikan
perhatian (pencerahan) kepada penghuni istana, sebagaimana dia
melarang kukunya menginjak bumi, lalu pintu istana pun terbuka.
Jalan sepanjang bangunan itu penuh dengan bunga-bunga, kemudian
Budza keluar pada waktu tengah malam untuk lari ke gunung karena
tidak ingin ada salah seorang dari keluarganyayartg mengetahui
kepergianrLya.'u
Syaitan berusaha menghalangi Budza dari kehendaknya dalam
mencari hikmah, namun Budza menghardik dan meneriakinyaz
"Menjauhlah dariku!" Pada saat itu, bunga-bunga Pun berjatuhan
dari langit, seperti hujan, lalu Malaikat turun melayani dan memberkahinya."
Tatkala Budza memutuskan untuk keluar dari'uzlab-nya menuju alam (bumi) dan bertemu dengan manusia, serta setelah dia
menyampaikan nasihat perramanya, maka para Malaikat bertebaran
mengumumkan bahwa manusia telah bebas sepenuhnya dan menjadi
tuan bagi dirinya sendiri.38
Demikianlah ummat Budha menyulam dongeng-dongeng tentang
kehidupanBudza bersama Malaikat dan bersama manusia. Kisah
tersebut membuat orang-orang mengagungkannya hingga mereka pun
mempertuhankan dan menyembahnya selain Allah. Kita memohon
'aft zt (<eselamatan) kepada Allah. Kaum Nasrani mengambil keyakinan
paganisme ini dari mereka lalu meyakininya pada diri'Isa )Si. Semua
yang kaum itu tulis adalah hasil terjemahan dongeng ini, hanya saja
mereka memberi rtama 'Isa sebagai ganti Budza serta namaMaryam
sebagai ganti dari Maya. Dengan demikian, semua yangdikatakan
orang-orang Budha mengenai Budza sebagai tuhan mereka, mirip
dengan y ang dikatakan orang-orang Nasrani tentang'Isa.3e
Ketika Budza atau sang tuhan telah wafat, menurur dugaan
mereka, para Malaikat pun turun dan berkumpul meratapi dan
menangisi kematiannya.a, Seperti itulah' aqidah agamaBudha mengenai
Malaikat. Secara zhahir, keyakinan mereka tidak banyak berbeda
dengan'aqidah
^gamaHindu.
D. Keyakinan Ahli Filsafat mengenai Malaikat
1. Sekilas tentang aliran filsafat
Fakafab adalah bahasa Yunani yang terdiri dari dua suku kata,
y aitu p h il o s t f ang berarti lebih men gutamakan, dan sh ofo s t f angberarti
al'hikmab (kebijaksanaan). oleh karena itu, seorang Filosof dijuluki
dengan nama ini, yaitu orang yangmementingkan hikmah.
Ada yang berpendapat bahwa sofi.a adalah bahasa Yunani yang
berarti hikmah, sedangkan pbilo artinya orang yangmencintai. Jadi,
failusuf adalah orang y
^ng
mencintai hikmab ft ebij aksa naan) .a2
Aliran filsafat masuk ke kalangan kaum Muslimin dengan Perantara terjemahan kitab-kitab Yunani dan yanglainnya dari kelompok
ahli debat dan ahli kalam. Rujukan ini pun diambil oleh sebagian
orang y^lgmenisbatkan diri kepada Islam karena kebodohan lalu dia
menyangka bahwa filsafat itu termasuk ilmu y^ngbermanfaat. Adapula
yang mengambilnya dari kelompok bathin iy rt y anghendak melakukan
tipu muslihat terhadap Islam dengan menyebarkan kekafiran-kekafiran
seperti ini.
Pemikiran filsafat dalam Islam diwakili oleh beberapa golongan,
di antaranya kelompok bathiniyah Isma'iliyyah, para pemilik risalah
Ikhwan as-Shafa, dan al-'Abidun, serta al-H akimiyy ah-ad-Du rtlzdi antaranya adalah Ibnu Sina. Sebab, semua keluarganya adalah
pengikut al-Hakimi Wah, bahkan ayah serta kakeknya termasuk yang
mendakwahkannya. Oleh sebab itu, dia masuk aliran filsafat karena
mereka bangga sebagai pengikut suatu aiaran dan mengklaim bahwa
agama itu memiliki batin, berbeda dengan lahiriahnya.o'
Sangat disayangkan, kebanyakan kaum Muslimin sekarang tertipu
dengan kalimat (pendapat) filsafat. Akibatnya, mereka mengagungkan
para ahli filsafat dan meninggikan derajat mereka, sampai-sampai
sebagian mereka dinisbatkan kepada Islam .Pernyataan ini menunjukkan
kebodohan mereka karena dua hal Penting. Pertama,hakikat dakwah
Nabi ffi. Kedua, hakikat aliran pemahaman zindik tersebut.
Para ahli filsafat terbagi meniadi dua macam: Thabaa-i'iyuun (ahli
filsafat alam) dan Ilahiyprun (ahli filsafat ketuhanan).
Kelompok Thaba-i'iyyuun tidak mengakui segala yar,g ada di
belakang planet dan apa saja yang meliputinya. Hakikat pendapat
mereka ialah alam im wajibul uujud binafsihi (wajib ada dengansendirinya), ddak ada y angmenciptakan dan membuatnya, sebagaimana
peniadaan yang pernah diyakini Fir'aun ketika mengingkari Rabb
semesta alam. Perkataan yangdicetuskan oleh Fir'aun ini sama dengan
perkataan kelompok Mu'aththilah dari golongan Thaba-i'iyy,un.
Adapun kelomp o k al-IlaahiyF,un ad-D ahriiyy'un berpendap at
bahwa alam semesta ini qadim (ama). Akan tetapi, pendapaiini tiJak
sejalan dengan pandangan Ibnu sina dan yanglainiya,yrk"i mereka
mengakui bahwa alam ini baru, maka dari itu, pendapat mereka
bertentangan dengan pendapat kelompok Mu'atlrthitah, meskipun
mereka tidak konsisten terhadap pendapatnya.M
Kepada kelompok itulah bergabung ahli filsafat yangmenisbatkan
diri kepada Islam, seperti al-Kindi, al-Farabi, dan Ibnu sina, serta yang
lainnya. Kelompok inilah yangpenting untuk kita perhatikan dalam
pembahasan ini. saya akan memaparkan sebagian diri komentar para
ulama mengenai pemahaman mereka.
Ibnu Abil 'Izz al-Hanafi ,t;$7" berkata dalam menjelaskan hakikat
pemahaman para ahli filsafat: "Prinsip-prinsip ini-yaitu rukun iman
yangenam-telah disepakati oleh para Nabi dan Rasul-sbalawaatullabi
'alaihim ua salaamuh-dantidaklah beriman kepadanya dengan iman
yarLg sebenarnya, melaink an parapengikut Rasul.
Mengenai musuh-musuh dan orang-orang yangmenempuh jejak
mereka dari kalangan ahli filsafat dan Ahlul Bid'ah, pembangkangan
dan pengingkaran mereka berbeda-beda.
Manusia yang paling besar pengingkarannya adalah para ahli
filsafat yang dinamai oleh para penBagumnya dengan orang-orang
bii ak. Sesungguh ny a o rang y angmengetahui hakikat perkataan me.eka
pasti mengetahui bahwa dia tidak beriman kepada Allah, Rasul-Rasul,
Kitab-Kitab, Malaikat-Malaikat, dan hari akhir.
Menurut pendapat ahli filsafat, Allah W itu ada, tetapi tidak
ada inti dan hakikatnya. Dengan kata lain, Dia tidak mengetahui
perincian segala sesuatu. Menurut mereka pula, Allah tidak berbuat
dengan kekuatan dan kehendak-Nya. Alam menurut mereka adalah
lazim bagiNya serta azali dan abadi. Kalaupun mereka menyatakan
bahwa alam sebagai objek yangterbuka, maka Pernyat^an itu hanyalah
sebatas pura-pura dan demi berdamai terhadap kaum Muslimin saja.
Mereka tidak beriman kepada Kitab-Kitab dan tidak menyifati Allah
dengan kalam. Al-Qur-an bersumber dari akal manusia yang jiwanya
suci dan bersih menurut mereka.
Mengenai hari akhir, secara nyata ahli filsaf at adalah manusia
yalgpaling keras pendustaan dan pengingkarannya. Mereka meyakini
bahwa alam tidak akan hancur dan langit tidak akan terbelah atau
retak, bintang-bintang tidak akan jatuh, manusia tidak akan bangkit
dari kuburr:ya,serta manusia tidak akan dibangkitkan ke dalam Surga
dan Neraka. Semua itu bagi mereka hanyalah Perumpamaan untuk
memahamkan orang awam, tetapi sebenarnya tidak memiliki hakikat
apa-apa.as
Demikianlah inti keyakinan-keyakinan orang-orang sesat itu.
Setelah mengetahui hal ini, setiap Muslim tidak diperbolehkan lagi
untuk mengagungkan ^Pa
yar,g mereka utarakan, bahkan yang
wajib adalah membenci mereka dan apayangmereka bawa tersebut,
lalu berpegang teguh dengan apa yang dianut oleh Salafush Shalih
rahimahumulkh karena merekal ah yangberada di atas kebenaran nyata
dan petunjuk yang terang.
2. Malaikat menurut aliran filsafat
'Aqidah para ahli filsafat mengenai Malaikat tidak lebih baik
daripada'aqidah mereka terhadap rukun-rukun iman lainnya. Mereka
mengklaim bahwa Malaikat langit adalah jiwa langit, para Malaikat
al- K arublry uun al - Mu qarr abiin hanyalah penafsiran akal sema ta, y aitu
permata-permata y angte gak dengan sendirinya, y angtidak berbentuk
dan tidak mampu berbuat apa-apa di dalam tubuh. Al'Karuubilryuun
lebih mulia daripada Malaikat langit karena dia bermanfaat,sebagaimana
pemberi manf aat lebih mulia daripada yang mengambil manfaat ....Kaum filsafat mengklaim bahwa berhubungan dengan jiwa-jiwa
tersebut (para Malaikat) dapat dilakukan, karena tidak adanya hijab
(penghalang) di sana. Akan tetapi, ketika kita dalam keadaan terjaga,
mereka akan disibukkan dengan apa saja yang dibisikkan oleh indra
dan syahwat kepada kita.a6
Demikianlah Nabi ffi mendapatkan al-Qur-an menunrr dugaan
mereka, yaitu tanpa ada wahyu dan tidak ada Malaikat yang rurun
kepadanya, tetapi semua itu hanyalah didasarkan penafsiran akal yarLg
memiliki tiga kelebihan:
L. Kekuatan pemahaman dan dugaan. Maksudnya, nabi memiliki
kekuatan suci sehingga bisa mendapatkan ilmu dengan mudah
yang tidak dapat dicapai oleh selain beliau, kecuali dengan
mengerahkan usaha yangsangar keras. Terkadang mereka mengungkapkan hal itu, yaitu bahwa seseorang dapat mengetahui
b atasan perten gah an tanp a membutuhkan ap a y ang dibutuhkan
orang yangtidak sama dengannya. nya, Rasulullah
Mi^ lebih cerdas daripadayarLglainnya dan ilmu baginya lebih
mudah didapat daripada oleh orang lain.
Beliau memiliki kekuatan jiwa sehingga dapat berbuat terhadap
alam,aT sebagaimana orang yangmemiliki kekuatan jiwa sehingga
dapat melihat sebuah benda. Mereka menduga bahwa kejadiankejadian luar biasa yangterladi pada para Nabi dan para wali
muncul dari perkembangan ini.
Kekuatan khayalan dan perasaan batin sehingga dapat tergambar
olehnya apa yang diketahui di dalam jiwa hingga ia melihat
dan mendengarkannya. Beliau dapat melihat di dalam jiwanya
gambaran nurani yangmenurut mereka adalah Malaikat Altah.
Beliau pun dapat mendengarkan suara yang menurut mereka
adalah kalamullah....Ahli filsafat berkata bahwa apa yar.g diberitahukan para Rasul,
berupa hal-hal ketuhanan dan hari akhir,as hanyalah khayalan dan
pe rump amaan-pe nrm p amaan y ang dibuat-buat, bukan be rita t ent an g
hakikat seperti kenyataannya. Bentuk dan jasad nurani yang dikhayalkan
seorang Nabi ini adalah Malaikat, menurut ar'ggaPan mereka. Sebab,
menurut mereka hal itu sebenarnya ialah kekuatan logika yartgtidak
berjasad, hanyasaja Nabi mengkhayalkannya sebagai jasad yangdapat
diindera. Jika tidak begitu, maka di luar tidak akan ada zat khusus
(makhluk ghaib) yang dapat naik dan turun, pergi dan datang, serta
dilihat dan diajak bicara oleh seorang Rasul. Hal-hal itu bersumber dari
pikiran yangtidak memiliki wujud dalam kenyataannya (abstrak)..'
Penjelasan ini pada hakikatnya mengindikasikan pengingkaran
terhadap para Malaikat, juga pendushan terhadap hak-hak mereka yang
disebutkan di dalam al-Qur-an dan as-Sunnah. Bukanlah keimanan
yangakan dijadikan ganjaran bagi pelakunya, melainkan kekafiran dan
pendustaan wal'i.yaadzu billab. Sungguh, pendapat kaum filsafat lebih
rusak daripada pendapat orang-orang kafir Makkah yang mengakui
akan keberadaanpara malaikat, tetapi tetap menganggap ParaMalaikat
itu sebagai anak perempuan Allah, tidak lain dikarenakan kekafiran
dan kerusakan pemahaman mereka.