Malaikat. Terdapat beberapa nama lain bagi Jibra-il yang juga
diriwayatkan oleh mereka. Di antaranyaMalaaku hadhratih. Nama itu
disebutkan dalam kitab Safar Isy'iaa', bahwasanya penulisnya berkata:
"Malaaku hadbratib, (Allah) menciptakannya lantaran kecintaan dan
kasih sayangnya."ls
Di sini terdapat sebuah nash yang menyebutkan sebab permusuhan
Jibril terhadap mereka. Mungkin jug
, uallaabu A'lAm, Malaikat ini
turun membawa adzab kepada mereka, semoga Allah melindungi kita,
sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits pada awal pembahasan.
Setelah teks di atas disebutkan, yakni setelah Malaakur Rabb
berlemah lembut terhadap mereka, teks berikutnya berbunyi: "Akan
tetapi, mereka membangkang dan membuat sedih Ruhul Qudus (|ibril).
Akibatnya, dia berubah menjadi musuh bagi mereka dan memerangi
mereka."'6
D i dalamn y a |uga terdapat penamaan Mal aaku Hadratirrabb, y ang
dikatakan oleh sebagian ulama mereka bahwa dia adalah Jibra-il, di
samping terdapatpula penamaan Ruhul Qudus. Nama ini menimbulkan
kontroversi di antara Ahlul Kitab. 'Aqidah ummat Nasrani meyakini
bahwa dia adalah salah satu dari tiga unsur (trinitas) y^ng darinya
tersusun ilah (tuhan), sedangkan kaum Yahudi berkeyakinan bahwa
dia adalah salah satu Malaikat. Insya Allab, akan disebutkan secara
terperinci pendapat orang Nasrani dalam hal ini.
b. Mikha-il
Menurut kaum Yahudi, Mikha-il adalah salah satu ketuaMalaikat,
sebagaimana disebutkan dalam kitab Danial, dia berkata: "Namanya
Mikha-il, ia salah satu kepala orang-orang terdahulu yang datang untuk
menolongku."rT
Disebutkan di dalamnya: "Pada waktu itu, Mikha-il berdiri, yaitu
kepala yang agung berdiri. "'s
Telah disebutkan nama-nama lainnya, seperri Rifa'il, Ri-al, Shurial, Kamwa-il, Bufa-il dan Shidqa-il."te
5. Sifat-sifat Malaikat
Di antara sifat para malaikat menurur kaum Yahudi adalah
tubuh mereka menyerupai tubuh manusia. Akan tetapi, bentuk fisik
mereka menakutkan sekali.', Mereka pun memiliki sayap yang berbeda-beda jumlahnya. Mereka diberikan kekuaran yangsangat besar
pula. Disebutkan perkataan mereka dalam al-Mazaamilr: "sujudlah
kepada Rabb, wahai para Malaikat yang memiliki kemampuan untuk
melaksanakan perintah-Nya ketika mendengarkan suara kalamNya.""
Para malaikat senantiasa mentaati perintah Allah. Sesungguhnya
Allah memberikan kemampuan untuk bergerak dan berpindah cePat
kepada mereka.22 Mereka pun tidak makan.23
Namun, pada bagian lain, kaum Yahudi menyebutkan bahwa
ketika Nabi Ibrahim menyuguhkan makanan kepada para Malaikat,
mereka pun makan. Ini menunjukkan kebimbangan kitab-kitab mereka
yangtelah jelas penyelewengannya.
Pendapat paling keji yang Bani Isra-il sebutkan adalah cerita
kedatangan Malaikat kepada Nabi Ibrahim, yang berjumlah tiga
Malaikat, dan salah satunya adalah Allah dalam bentuk seorang laki
laki. Ketika melihat mereka, Nabi Ibrahim segera lari menyambutnya
lalu bersujud di atas tanah, kemudian menyiapkan makanan untuk
mereka hingga mereka pun makan.
Perhatikanlah kekafiran dan penyelewengan ini! Kaum Yahudi
mengklaim bahwa Allah menjelma-Mahamulia Allah dari apa yang
mereka sifatkan-dalam bentuk seorang Malaikat yangdatang berjalan
bersama dua Malaikat. Ketika itu, Ibrahim mengajaknyaberbicara, lalu
dia menyuguhkan makanan untuknya. Setelah makan (menurut versi
mereka), Allah dan kedua Malaikat yangditugaskan membawa adzab
kaum Luth pergi ke negeri Luth untuk menyiksa mereka.2a Adapun
Nabi Luth, diahanyamelihat dua Malaikat. Meskipun demikian, Luth
tetap bersujud di atas tanah, lalu dia menyuguhkan makanan untuk
kedua Malaikat tersebut dan keduanya pun makan.25 Alangkah keiinya
apayangmereka sebutkan mengenai Allah, para Nabi , danparaRasulNya (Malaikat) ini.'u Maka dari itu, kaum Yahudi berhak mendapatkan
murka Allah dan kutukan-Nya, wal'iyaadzu billaah.Di antara sifat Malaikat menurut Bani Isra-il ialah suci dan
alim.zT
6. Melihat Malaikat
Kitab-kitab orang Yahudi menunjukkan bahwa para Nabi dan
orang-orang shalih di kalangan mereka dapat melihat Malaikat dan
mengajaknya berbicara.Hal ini sesuai dengan riwayat sebelumnya
mengenai kisah tamu Nabi Ibrahim dan kisah mereka bersama Nabi
Luth. Di antara manusia y^tgpernah melihat Malaikat, sebagaimana
disebutkan kitab-kitab mereka, adalahHajar. Malaakur Rabb banyak
mengatakan kepadanya: "Aku akan memperbanyak keturunanmu.'
Benarlah bahwa keturunannya tidak dapat dihitung karena sangat
banyak. Malaakur Rabb juga berkata kepadanyai "sekarang kamu
hamil. Kamu akan melahirkan seorang putera yangkalian namakan
Isma'il karena ar-Rabb telah mendengarkan rintihanmu."2s Selain itu,
masih b anyak riw ay at lain y ang mereka kemukakan.
7. Tugas-TugasMalaikat
Para Malaikat adalah utusan Allah kepada Nabi-Nabi dan manusia.
Para Malaikat mendatangi mereka untuk melayani, yakni pada setiap
masa bangsa Allah."
Ini berarti para Malaikat ditundukkan-Nya untuk melayani
bangsa Allah-yaitu orang Yahudi sebagaimana mereka menamakan
diri dengantya-pada setiap masa dari masa mereka. Allah telah
mendustakan klaim bangsa Yahudi tersebut, yaitu bahwasanya Allah
memilih mereka dalam firman-Nya:Kaukankb : fika kamu (mmgangap bahua) karnpung akhirat (Surga) itu
kbusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk, oranglain, maka inginkanlah
kematian(mu), jika kamu merndng benar. Dan sekali-hali mereka tidak
akan menginginkan kernatian itu selama-lamd.nya, karena kesalaban'
kesalahan yang telab diperbuat oleb td.ngdn mereka (sendiri). Dan Allab
Maba Mmgeubui siapa ordng-ord.ngyang aniarya. - (QS. Al-Baqarah: 9 a"95)
Ayat-ayat y^ngsemakna dengan ini sangat banyak.
Di antara tugas para Malaikat ialah menjaga hamba-hamba Allah
yangshalih, sebabnya sebagai berikut:
"sesungguhnya Dia berwasiat kepada para Malaikat-Nya agar
menjagamu pada setiap jalan yang kamu lalui, serta membawamu
di atas tangan mereka agar kakimu tidak tersandung batu dan tidak
menginjak singa; terhindar dari ular atau anak singa. Selain itu, supaya
tidak tersengat ular. Karena dia bergantung kepadaku, maka aku
menyelamatkannya dan mengangkatnya. Karena dia mengenal namaku
dan menyeruku, maka aku mengabulkan permintaannya."3o
"Salah satu tugas Malaikat adalah menjaga rerumputan yang
tumbuh di bumi, yangberjumlah 21.000 rerumputan, bahwasanya
setiap satu Malaikat menjaga jenis nrmput yang ditugaskan baginya.
Sebagian mereka ada yang menyebarkan kecintaan dan perdamaian.
Sebagian mereka menjaga burung dan ikan serta hewan-hewan buas.
Sebagian mereka khusus bertugas mengobati, sedangkan sebagian yang
lain untuk mengawasi matahari, bulan, dan bintang-bintang. Para
Malaikat sibuk pada waktu malam untuk menyebarkan (daya kantuk)
tidur bagi manusia dan berdo'a untuknya pada siang hari. Oleh karena
itu, kita harus meminta kepadanya apayartgkita kehendaki."3t
Di antara kekejian yang terdapat dalam at-Talmuud tentang
Malaikat ialah perkataan mereka-semoga ditimpa murka Allah dan
laknat-Nya: "sesungguhnya tidak ada kesibukan bagi Allah pada
malam hari, kecuali mempelajart at-Talmuudbersama para Malaikat
dan Ismudaih raja syaitan di sebuah sekolah di langit.""
Demikian pula disebutkan dalam at-Talmuud: "sesungguhnya
Allah bersumpah dengan redaksi yang tidak resmi sehingga Dia
butuh orang yang dapat membebaskan-Nya dari sumpah itu. Salah
seorang yang pintar dari kalangan Bani Isra-il mendengar Allah
berkata: 'siapakah yang dapat membebaskan-Ku dari sumpah-Ku?'
Ketika mengetahui bahwa parapelayan tidak mampu membebaskanNya dari sumpah-Nya, mereka menganggapnya keledai karena tidak
dapat melepaskan Allah dari sumpah-Nya. Oleh karena itu, mereka
menugaskan Malaikat di antara langit dan bumi bernama Mai untuk
membebaskan Allah dari sumpah dan nadzar-Nya ketika telah di
"... Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka
meniru perkataan ordng-ord.ng kafir yang terdabulu. Dilaknati Allablah
mereka; bagaimana mereka sampai berpaling." (QS. At-Taubah: 30)
Dalam Taurat, mengenai sifat 'Arsy dan para pembawanya,
mereka berkata: "Tiba-tiba datang angin kencang dari sebelah utara
dengan awan besar dan api secara berturut-turut. Di sekitarnyaterdapat
empat hewan yaflg mirip manusia. Semuanya memiliki empat waph
dan empat sayap, kakinya sangat tinggi, telapak kakinya seperti empat
kaki yang ada di sampingnya, wajah dan sayapnyabagi keempat
sisinya, satu sayapnya bersambung dengan sayap lainnya, sayapnya
tidak berputar ketika berjalan, masing-masing sayap itu berjalan ke
arah walahnya. \Tajahnya (dari depan) menyerupai wajah manusia,
keempatny^ menyerupai wajah singa dari sebelah kanan dan dari
sebelah kiri keem patnya menyenrp ai w ajah kerbau dan waj ah burung
Nasar ... di atas kepala hewan-hewan itu terdapat sesuatu seperti
kubah yangmenyerupai pemandangan balwar yangsangat luas, yang
terhampar dari bagian atas kepalanyadandari bawah kubah, sayapny^
lurus salah satunya seperti yanglainnya. Tiap-tiap malaikat memiliki
dua sayap yangmenutupi bagian tubuhnya dari sini, dan memiliki dua
sayap lainnya yang menutupi bagian tubuhnya y ang lain.... "30
Terus dilanjutkan hingga akhir kisah ini. Uraian tersebut menunjukkan metode penuturan dan sifat-s lfat y angterdapat di dalamnya.
Adapun apa yang disebutkan setelahnya tidak bisa penulis sebutkan
lantaran kekejiannya. Semua itu menuniukkan bahwa riwayat-rtw^yat
itu diambil dari salah satu dongeng India atau Yunani. Pantas saja isinya
lancang terhadap A1lah M ,bahkan kaum Yahudi tidak membedakan
antara sifat Allah dan sifat makhluk-Ny..
Telah disebutkan pada pembahasan yangterkait tentang sifat para
Malaikat pembawa'Arsy pada bab pertama, yaitu keterangan status
dha'ifnya kisah TJmayyahbin as-shalth dalam menerangkan sifat para
pembawa'Arsy dengan ucapannya:
Seorang laki-laki dan banteng di bawah kaki kanannya,
dan burung Nasar di kaki kirinya, sedangkan singa
mengawasinya.
Pernyataan itu dibenarkan oleh Nabi ffi. Kisah ini mirip dengan
yangdiambil oleh kaum Muslimin dari pembahasan ini dari kitab-kita
Bani Israil.
8. Kematian Malaikat
Sepanjang pembahasan, penulis tidak menemukan dalam Taurat
sesuatu yangmenjelaskan kematian Malaikat. Hal itu hanyalah disebutkan dalam at-Talmuud yangpenulisnya membagi Malaikat berkaitan
dengan kematian ke dalam dua bagian:
0 Yang tidak mati, yaitu yangdiciptakan pada hari kedua.
2) Yang mengalami mati. Malaikat jenis ini terbagi dua:
Yang mati setelah hidup dalam masa yang sangat panjang,
sebagaimana telah ditentukan umur Malaikat itu sesuai dengan
qalnya, yaitu yangdiciptakan pada hari kelima.
Y*g mati pada hari dia diciptakan setelah membacaat-Talmuud
kepada Allah dan mengucapkan tasbih-tasbih. Malaikat itulah
yang diciptakan dari api, yang dengan merekalah Allah
menghancurkan satu pasukan besar dengan perarrtaraan
membakarnya dengan ujung j ari kelingking-Nya.
Setiap hari Allah menciptakan Malaikat yang baru pada seriap
kalimat yangDia ucapkan. Mereka, para Malaikat itu pun datang ke
alam nyata dengan cepat sepefti halnya mereka keluar darinya.3s
9. Bahasa Malaikat
Para Malaikat memahami semua bahasa, tetapi mereka membenci
bahasa Suryaniyyah dan bahasa al-Kaldaniryah. OIeh karena itu, yang
meminta sesuatu tidak boleh berbicara kepada mereka dengan salah
satu dari dua bahasa tersebut.
Sebagian mereka mengatakan: "Sesungguhnya Malaikat tidak
dapat memahami kedua bahasa ini dengan saru sebab urama, yaitu
dalam agamaYahudi terdapat shalat yangtidak ada bandingannya dan
mereka melaksanaknnya dengan bahasa al-Kaldaniryah.Para Malaikat
tidak mengetahui bahasa ini agar tidak iri terhadap orang Yahudi atas
shalat tersebut.36
Inilah 'aqidah-'aqidah rerpenting orang Yahudi tenrang Malaikat,
sebagaimana disebutkan dalam Kitab-Kitab suci mereka.
Ada salah satu kelompok Yahudi yang mengingkari keberadaan
Malaikat dan roh. Mereka adalah as-Shaduqiyun. Kelompok ini
kecil, namun terdiri dari orang-orang beradab dan umumnya adalah
orang-ora ng y^ng kay a dan memiliki kedudukan .tinggi. Keyakinan
mereka berlawanan dengan taklid para pendahulunya, yangmemang
merupakan kebiasaan orang-orang Persia, yakni mereka hany amengkaj i
nash kitab suci dan berkata: 'sesungguhnya satu huruf Namus yang
tertulis sendirinya adalah wajib.""
Di antara yang disebutkan dalam kitab-kitab mereka: "AsShaduqiyun berpendapat: 'sesungguhnya tidak ada hari Kiamat,
Malaikat, dan roh. Adapun orang-orang Persia mereka mengakui
semua itu."'38
Keyakinan-keyakinan itu ada yang benar, di antaranya adalah
peninggalan kitab-kitab suci yangmereka miliki; sedangkan yangsalah
adalah yangmereka masukkan berupa keyakinan-keyakinan paganisme
sebelum mereka. ladt, apay{Lgbenar kita terim a danyangbertentangan
dengan 'aqidah kita ditolak. Sementara yang tidak sesuai dan tidak
bertentangan kita diamkan, tidak diterima dan tidak ditolak. Meskipun
demikian, sebaiknya tetap dijelaskan untuk memberi perhatian bahwa
itu termasuk keyakinan Bani Isra-il, anllaabu a'lam.
B. 'Aqidah Nasrani mengenai Malaikat
Orang-orang Nasrani pada masa kita sekarang ini mengaku
pengikut Nabi 'Isa )UOi. Mereka juga menamakan dirinya dengan al'
Masih ilry iin y angdinisbatkan kep ada al-Masih -1p; . Penyebutan nama
ini atas orang yangberiman kepada al-Masih lH; ketika beliau diutus
adalah benar, sedangkan penyebutanr,ya atas orang yang mengaku
menisbatkan diri kepadanya setelah itu, tidaklah diterima. Sebab, telah
diketahui tentang penyelewengan kaum Nasrani secara sempurna dari
agama 'Isa S@i sehingga penisbatan diri mereka kepadanya adalah
kedustaan dan pemalsuan.
Nama Nasbara disebutkan berulang kali dalam al-Qur-an pada
beberapa tempat, yangmencakup sebagian dari keyakinan mereka. Di
antaranya adalah klaim ummat Kristen bahwa para Malaikat adalah
putera-putera Allah dan orang-orang yang dicintainya. Allah pun
mendustakan keyakinan mereka dalam firman-Nya:"Orang-orang Yabudi dan Nasrani mengatakan: 'Kami ini adalab
anak-anak A I lah dan kekasib - kekasib -Ny o.' Katakanlab :'Maka rnengap a
Allab menyiksa kamu karena dosa-dosamu.'(Kamu bukanlab anak-anak,
Allab dan kekasih-kekasib-Nyo), tetapi kamu adalah manusia (biasa) di
d.ntard ordng-orang yang diciptakan-Nyo. Dia mengampuni bagi siapa
yang dikebendaki-Nya dan menyiksa siapa ydng dikehendaki-Nya. Dan
kepunyaan Allablab kerajaan langit dan bumi sertd apd yang ada di
dntara keduanya. Dan kepada Allablab kembali (segala sesuatu)." (QS.
Al-Maa-idah: 18)
Di antaranya juga ialah penjelasan 'aqidah mereka terhadap 'Isa
24; dan pendustaan Allah atas mereka,yaitu dalam firman-Nya:
"Orang-orangYahudi berkata: 'Uzair itu putera Allah' dan orang-orang
Nasrani berkata: 'Al-Masih itu putera Allab.'Demikian itulah ucapdn
mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang
kafi.r terdabulu. Dilaknati Allablab mereha; bagaimana mereka sampai
berpaling." (QS. At-Taubah: 30)
Termasuk pula penjelasan mengenai kesungguhan kaum Nasrani
untuk menyesatkan kaum Muslimin dan perinBaran Allah kepada
Nabi-Nya, Muhamm ad M, beserta ummatny a daripengikut-pengikut
mereka."Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada h'amu
hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlab: 'sesunggubnya
petunjuk Allab itulab petunjuk (yong benar).' Dan sesunggubnya jika
kamu mengikuti kemauan mereka setelab pengetaban datangkepadarnu,
maka Allab tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." (QS.
Al-Baqarah: 120)
Di antaranya pula, ummat Kristen mengklaim bahwa Surga
itu khusus bagi mereka, bukan untuk selain mereka, namun Allah
mendustakan keyakinan tersebut dalam firmat-Nya:
"Ddn mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: 'sekali-kali tidak akan
masuk Surga kecuali orang-ordng(yongberagama) Yabudi dan Nasrani.'
Demikian itu ftanya) angan-angan mueka yang kosong belaka. Kaakankb :
'Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu adalah ord.ng-ord.ng yang
benar.' (Tid.oh demikian) babkan barang siapa ydng rnenyerahkan diri
kEada A llab, sedang ia berbuat k ebaj ikan, maka bagirry a p abala pada sisi
Rabbnya dan ti.dak ada kekhauatiran terbadap mereka dan tidah (pula)
mereka bersedib bati." (QS. Al-Baqarah: l1,L-1,12)Inilah' aqidah-' aqidah terpenting orang Nasrani, y angtelah dij elaskan Allah #j dalam ayat-ayat tersebut. Bahkan, Allah menyertakan
bersama kaum ini para pendahulu mereka, yaitu orang Yahudi, yang
telah menyesatkan dan merusak agamamereka. Kedua agamatersebut
rusak, tanpa ada keraguan, karena dibangun di atas taklid kepada para
pemuja berhala dalam 'aqidah mereka, sebagaimana disebutkan oleh
Allah t6j .Ironisnya, setiap kelompok itu saling menyesatkan, padahal
keduanya sama-sama sesat, tanpa diragukan lagi.
Firman Allah Ta'ala:
;
"Ddn orang-ordng Yahudi berkata: 'Orang-orang Nasrani itu tidak
rnernpunyai suatu pegangan,' dan orang-ordng Nasrani berkata: 'Orangord.ng Yahudi tidak mernpunyai sesuatu pegangdn,' padabal mereka
(sama-sama) membaca al-Kitab. Demikian pula orang-orangydng tidak
mengetabui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allab ahan
mengadili di antara mereka pada bari Kiamat, tentang apa-dpd yang
mereka berselisib padanya." (QS. Al-Baqarah: 113)
Yang sangat mengherankan ialah di antara orang-orangy^ngmembaca ay at ini, yangmenerangkan keadaan Ahlul Kitab dan kesesat al apa
sqa yangdisebutkan Allah, ada yangmenyangka bahwa Ahlul Kitab
tersebut adalah orang-orang yang bertauhid t fangtidak sama dengan
para pemuja berhala dan tidak adalarangan untuk dekat dengan mereka
dalam usaha melawan orang-orang komunis dan Atheis.
Dugaan ini bathil karena sesungguhnya Allah w;j. telahmenyebutkan kesesatan dan kekafiran kaum Nasrani pada beberapa tempat di
dalam kitab-Nya, sebagaimana yang telah disebutkan, juga seperti
firman-Nya:
Ses unggubny a telah kafi.rlab ordng' ordng y dng berkata:'sesunggubny a
Allah itu adalab al-Masih putera Maryam.'Katakanlab: 'Maka siapakab
(gerangan) ydng dapat mengbalang-halangi kebendak Allab, jika Dia
bendak membinasakan al-Masib putera Maryam itu beserta ibunya dan
selurub orang-ord.ngyang berada di bumi senrud.ltyd.' Kepunyaan Allab
kerajaan langit dan bumi dan apa ydng ada di d.ntara keduanya; Dia
mmcipakan d.pd.yangdikehmdaki-Nya. Dan Allab Mahakuasa atas segala
" sesunggubny a telab kafi.rlah ordng- ordng y dng berkata:'sesungubny a
Allab ialab al-Masib putera Maryam,'padahal al-Masib (sendiri) berkata:
'Hai Bani Israil, sembablah Allah, Rabbku dan Rabbmu.' Sesunggubnya
ord.ngyang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah
mengbaramkan kepadanya Surga, dan tempatnya ialab Neraka, tilaklab
ada bagi orang-orang zbalim itu seorang penolong pun. Sesunggubnyak afirlab ordng- orang y dng mengatakan :' Babanny a A llab salab satu dari
ya.ngtigd,'padahal sekali-hdli tidak ada ilab (yongberhak diibadahil sekin
Ilab YangEsa. Jika mereka tidah berhenti dari apaydngrnereka katakan
itu, pasti ordng-orangydng kafi.r di antara mereka akan ditimpa siksaan
yang pedib. " (QS. Al-Maa-id ah: 72-73)
Demikianlah'aqidah Nasrani dan demikian pula hukum Allah
ti$i mengenai mereka. Berdasa rkan ay at te rsebut j u ga diket ahui sumber
rujukan mereka, yaitu agama paganisme. Adapun sikap kita yang
sepantasnya terhadap mereka ialah sebagaimana firman Allah Ta'ala:
"Hai orang-ord.ng ydng beriman, janganlah kamu mengambil ordng-ordng
Yabudi dan Nasrani mmjadipemimpin-pemimpin (mu); sebagizn mereka
adalab pemimpin bagi sebagian yang lain. Barang siapa di antara kamu
mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu
termasuk golongan mereka. sesunggubnya Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orangydngzhalim. Maka kamu akan melihat orang-ord.ng
yang ada penyakit dalam batinya (orang-orang munafik) bersegera
mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: 'Kami takut
akan mendapat bencana.' Mudab-mudaban Allab akan mendatangkan
kemenangan (kepada Rasul-Nya), dtau sesuatu keputusan dari sisi-Nya.
Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terbadap d.pd, ydng mereka
rabasiakan dalam diri mereka." (QS. Al-Maa-idah:51-52)
Penjelasan ayat ini tidak menghalangi kita untuk mengajak
Ahlul Kitab kepada Islam dengan hikmah dan nasihatyaflgbaik, serta
berdebat dengan mereka dengan cara yang lebih baik, sebagaimana
yangdilakukan oleh Rasulullah
" Katakanlab :'Hai Ab lul Kitab, marilab Beryegang) k ep ada sudtu kalimat
(ketetapan) ydng tidak ada perselisiban dntard kami dan kamu, bahua
tidak kita sembab kecuali Allab dan tidak kita persekutukan Dia dengan
sesudtu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain
sebagai-ilah selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kePadd
*nikot'saksibanlab, bahzaa kami adalah ord.ng-ord.ng yang berserab diri
(kepada Allab).'" (QS. Ali 'Imran: 64)
Inilah pemisah antarakita dan Ahlul Kitab, bangsa Yahudi dan
kaum Nasrani, yaitu Islam dan mengikuti agama Nabi Muhammad
M y^ng mencakup pengesaan Allah dalam rububiyyab-Nya, al'
a.srntd' uas sifut (nama-nama dan sifat-sifaQ-Nyr, serta ulublryah-Nya.
Adapun selain itu, seperti seruan gerakan masonri (Freemasonry)
yarLgmengampanyekan pluralisme agama, atau mendekatkan alaran
agama-
^gama,
at au di alo g antar agama seb agaima rle- y aflgme reka klaim,
,.rrrrrrrryt adalah seruan yangbathil. Sesungguhnya tujuan kelompok
ini ialah merusak agama Islam dan meleburkan'aqidah al-uala'dan
al-bara' (oyalitas pada ketauhidan dan berlepas diri dari kekufuran).
Sebab, dari sanalah mereka akan menguasai kita, dengan pemikiranpemikiran yaflgmenghancurkan, sehingga kita menjadi sesat sePerti
mereka yangtelah tersesat.
Firman Allah Ta'ala:
{@...
*Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan send.ng kepada kamu
sehingSp kamu mengikuti d.gd.nld mereka..." (QS. Al-Baqarah: 120)Maka dari itu, setiap kaum Muslimin wajib berpegang teguh
kepada agama Islam dan menjauhi seruan-seruan kehancuran dan
kesesatan seperti ini.
1. Definisi Malaikat
Kitab-kitab orang Nasrani mendefinisikan Malaikat sebagai salah
satu makhluk yang berakal lebih tinggi tabiat dan kekuat annyadarrpada
manusia. Mereka memiliki hubungan yangberbeda-beda dalam sejarah
makhluk, perbuatan pertolongan ilahi, dan aturan pertahanan. Mereka
dinamakan roh dan Malaikat serra disifati dengan kekuatan yangsangar
besar dan deralat y^ng berbeda-beda.3e
Kata malaak dalam kitab-kitab mereka berarti urusan, namun
terkadang dipakai sebagai sebutan orang yangdiutus kepada orang lain
^t^lr yang diutus oleh Allah kepada manusia. Mereka berkata bahwa
Ia{azhini (Malaak) telah masyhur penggunaannyauntuk jenis khusus
bagi roh-roh di langit yang dimanfaatkan Allah guna melaksanakan
kehendak-Nyr. oleh karena itu, mereka memiliki kelebihan dengan
nama Malaikat Allah.oo
Disebutkan dalam Injil Matius: "Ketika anak manusia sampai
kep ada kemuliaan ny a dan semua Malaikat y angsuci bersam any a, p ada
saat itulah Dia akan duduk di atas kursi kemuliaan-Nya."+r
Malaikat dalam referensi orang Nasrani ada dua macam:
0 Malaikat yangsuci dan Malaikat pilihan.
2) Malaikat yang jahat. Mereka menyebutkan nama ini untuk
syaitan dan para pengikutnya. Artinya, mereka berpendapat
bahwa syaitan termasuk golongan Malaikat.
Rujukan mereka menjelaskan: "sesungguhnya para Malaikat
diletakkan di bawah Namus untuk diuji sehingga sekelompok dari
mereka jatuh. Akibatnya, mereka terbagi dua, yakni Malaikat yangbaik dan Malaikat yangiahar. Para Malaikat ya;ng baik bertugas
sebagai p elay an keagun gan Tuhan. Mereka melaksanakan tu gas-tugas
pertolongan, terlebih yang ada kaitannya dengan misi-misiazali dalam
memberikanpertahanan sejak awal mula keberadaan manusia di muka
bumi hingga akhir hidupnya di akhirat."o'
Adapun para Mala ikat yangiahat-syaitan dan para pengikutnyatidak menj aga kepemimpinan mereka yangPertama sehingga menjadi
pihak yarTgbersalah. Maka merekalah yangdijuluki dalam kitab suci
mereka dengan kelompok jahat dan roh-roh najis. Kelompoknya terdiri
dari para pemimpin dan penguasa dunia kegelapan zamarl ini beserta
pasukan-pasukan penjahat dalam bentuk roh di langit.
Kitab Injil tidak menjelaskan kapan Malaikat tersebut jatuh dari
Namus itu dan tidak menyebutkan bentuk maksiat yalgmenyebabkan
mereka jatuh. Meskipun demikian, para uskup berpendapat bahwa latar
belakang jatuhnya mereka adalah karena kesombongan, bersandar pada
nash yang berbunyi: "IJskup itu tidak boleh berasal dari orang y^ng
baru imannya
^gar
ia tidak sombong lalu jatuh pada kehinaan Iblis."o'
Tafsir ini, menurut jumhur kaum Nasrani, menegaskan kehinaan
yangditerima Iblis karena tercelanya kesombongan.4 Penafsiran itu
i.rrrri dengan keyakinan mereka bahwa Iblis termasuk Malaikat,
bahkan ia memiliki penolong-Penolong dari kalangan Malaikat.os
Keyakinan ini bathil, tanpa diragukan lagi, namun sebagian kaum
Muslimin mengikuti pendapat mereka, sebagaimana telah disebutkan
bantahannya pada pembahasan khusus mengenai hal itu padaiuz
pertama buku ini.
Mengenai akhir (perjalanan) syaitan menurut kaum Nasrani,
diterangkan bahwa syaitan akan ditangkap lalu diikat dengan rattai,
kemudian dilemparkan ke dalam kobaran api. Ruangan itu Pun dituruP
agar iatidak dapat lagi menyesatkan ummat-ummat setelahnya, hingga
pada akhirnya,syaitan itu akan dilemparkan ke dalam sebuah danau api
dan belerang, lalu disiksa di dalamnya siang dan malam tanpa batas.a6
Secara zhahir, keadaan ini akan dia (manusia) temui di dunia,
sebagaimana dalam mimpi Yohana al-Lahuti: "Aku melihat Malaikat
turun dari langit membawa kunci (Neraka) Hawiyah dan rantai
besar. Kemudian, Malaikat itu menangkap ular nagayangbesar, yang
tiada lain adalah Iblis dan syaitan. Setelah mengikatnya selama seribu
tahun, Malaikat pun melemparkannya ke dalam Neraka Hawiyah.
Selanjutnya, Malaikat menutup dan menguncinya agar ummat-ummat
setelahnya tidak sesat selama seribu tahun ke depan. Barulah sesudah
itu berlalu masa-mas
^
yangmudah."aT
2. Jumlah Malaikat
Nash-nash yang kaum Nasrani miliki menunjukkan bahwa
Malaikat adalah makhluk yangsangar banyak. Tidak ada seorang pun
yang mampu menghitungnya karena banyaknya. Nama-nama para
Malaikat y^ngterdapat dalam rujukan mereka, terdiri dari nama umum
dan nama khusus.
3. Nama-nama umum Malaikat
1) Al-Malaa-ikab.Namainidisebutkan berkali-kali dalamkitab-kitab
orang Nasrani. Disebutkan pula bahwa aftinya adalah urusan.
2) Al'Jundu as-samaa-l (pasukan langit). Nama ini sering disebutkan
dalam kitab-kitab orang Nasrani, seperri perkataan mereka: "Telah
tampak secara tiba-tiba bersama Malaikat Rabb sekelompok
pasukan langit sambil benasbih dan mengucapkan pujian bagi
Allah di tempat yangtinggi di atas bumi keselamatan dengan
membawa kegembiraan kepada manusia."a8
3) Malaakur Rabb.
4. Nama-nama Khusus Malaikat
1) Jibra-il. Nama ini disebutkan dalam Injil Lukas pada kisah
kehamilan Maryam'alaihassalaam, ketlka dta berkata: "Pada
bulan keenam, Jibra-il mengutus al-Malak dari Allah ke sebuah
kota di al-Khalil y ang bernama an-Nashir ah." on
2) Miikha-iL Nama ini disebutkan dalam beberapa temPat, di
afltarany^ dalam ar-Ru'yaa: "Harb di langit bercerita kepada
Miikha-il dan Malaikat-Malaikatnya memerangi at-Tinnain dan
Malaikat-M alaikatny a (syait an) . "'o
Para ulama Ahlul Kitab berbeda pendapat tentang siapakah
pemimpin Malaikat. Sebagian mereka mengatakan Jibra-il berdasarkan
kekhususaflnya,yakni Malaikat inilah yangberdiri di hadapan Allah,
sebagaimana di dalam Lukas, dia berkata: "Dia berkata kepadanya
bahwa akulah Jibra-il yalgberdiri di hadapan Allah."'r
D t antar a me reka ada y angmen gatakan Mika-il, seba gaimana hal
itu disebutkan dalam Yahuudzaa, dia berkata: "Adapun Mikha-il, dia
adalah ketua Malaikat."s'
Sebagian lainnya berpendapat bahwa semua Malaikat adalah
pemimpin.s3
Tentang yang lebih utama, apakah Malaikat atau manusia,
secara flyata dari referensi kaum Nasrani ditegaskan bahwa Malaikat
lebih mulia daripada manusia, kecuali 'Isa ]pi. Sebab, menurut
anggapan mereka'Isa adalah pencipta para Malaikat, kecuali Maryam
'alaibassalaam.Salah seorang penulis Nasrani berkata: "Parapemimpin Malaikat
lebih agung daripada Malaikat (biasa). Asy-Syaarwiim dan as-Sairaafiim
lebih utama daripada pemimpin para Malaikat. Empat hewan yang
tidak berjasad adalah lebih agung daripada as-Sairaafiim dan-asyl
Syarwiim. Mereka semua memikul'Arsy Allah, sedangkan yarLglama,
yangsarat dengan kemuliaan, yaitu Maryam yangsuci, adalah'Arsy
Allah.so Artinya, Maryam lebih utama daripada semua Malaikat dan
lebih utama daripada para Malaikat pembawa'Arsy.
Yang dimaksud dengan empar hewan, yaitu yang disebutkan
pada Stfrur ar-Ru'ya bahwa Yohanes al-Lahuti melihat 'Arsy Allah
dan di sekitarnya ada empat hewan yangpenuh mara jika dilihat dari
depan. Dari belakang, hewan peftama menyerupai singa, hewan kedua
menyerupai anak sapi, hewan ketiga memiliki wajah sepefti manusia,
dan hewan yangkeempat menyenrpai burung Nasar. Keempat hewan
itu memiliki enam sayap di sekitarnyadandari bagian dalamnyapenuh
mata; siang dan malam mereka senantiasa mengucapkan: "Qudduus,
qudduus, qudduus."
Sifat ini telah disebutkan oleh bangsa Yahudi, yakni bagi kelompok
khusus Malaikat, yaitu al-Karuubiyyuun. Adapun dalam Injil, krum
Nasrani menamakannyadengan empat hewan pembawa'Arsy.
5. Tugas-tugas Malaikat
Tugas-tugas para Malaikat menurut ummat Nasrani sama dengan
pendapat orang Yahudi, hanya saja mereka menambahkan:
- Mereka memberitahukan akan kelahiran Isa al-Masih dan merayakannya.
- Mereka melayani'Isa pada saat sehat dan sakitnya.
- Mereka memberi kabar tentang kebangkitan al-Masih dan memberitahukan dengan kenaikannya.
- Mereka tiada putusnya melayani
(kepada al-Masih).
- Mereka menjaga anak-anak
Mereka membawa jiwa orang-orang yangtelah meninggal dunia
ke pangkuan Nabi Ibrahim.
Mereka akan menemani al-Masih pada kedat anganny a yangkedua
dan membantu mengumpulkan ummatnya menuju kerajaannya.tt
Para Malaikat melakukan ini semua sebagai bentuk ibadah kepada
Allah dan untuk menyempurnakan kehendak-Ny, dengan segala
kecintaan, kekuatan semangat, dan kegembiraan.s6
6. Hukum beribadah kepada Malaikat
Salah satu kerancuan besar di dalam agamaNasrani adalah klaim
mereka bahwa Malaikat tidak boleh disembah-karena sePatutnya
demikian-namun di sisi lain mereka menuhankan Ruhul Qudus dan
menjadika nnyasebagai salah satu oknum trinitas, serta menyembahnya.
Begitu pula mereka menuhankan'Isa ),pi dan mengklaim bahwa
dirinya adalah anak Tuhan sekaligus salah satu oknum trinitas.
Telah disebutkan dengan tegas larangan menyembah Malaikat
dalam perkataan mereka: "Tidak merugikan bagi salah seorang di
antara kalian al-ji'aalab (sobekan kain) dikarenakan menginginkan
ketawadhu'an. Sungguh, menyembah Malaikat bertent angan dengan
apa yang tidak pernah dilihat sebelumnya dan bathil dari
jasadnya (ogika).""
Kaum Nasrani juga menyebutkan bahwa Yohanes al-Lahuti,
ketika melihat al-Malak, hendak tersungkur bersujud kepadanya.
Namun, dia dilarang melakukannya oleh al-Malak, yang kemudian
berkata kepadanya: "Janganlah engkau melakukannya. Aku pun
hamba sepertimu dan seperti saudara-saudaramu yang ada di sisi
mereka terdapat kesaksian Yesus. Aku sujud kepada Allah karena
sesungguhnya kesaksian Yesus dalam roh kenabianMeskipun demikian, orang-orang Nasrani tidak meninggalkan
ibadah kepada Malaikat. Bahkan, Konferensi Tingkat Dunia VII
yang dilangsungkan pada tahun787 M memutuskan mendahulukan
ibadah kepada mereka selain yangdipersembahkan kepada Allah yang
Mahaagung. Hal tersebut tetap berlangsung hingga diumumkan bahwa
hal ini menjadi 'aqidah yangtelah ditetapkan dalam Konferensi at-Tarid
Natenia; sedangkan sebagian orangNasrani lainnya berpendapat bahwa
menyembah Malaik at adalah sesat. 5e
7. Ruhul Qudus dalam keyakinan agama Nasrani
'Aqidah orang Nasrani adalah keyakinan yang tegak di atas
percampuran tiga oknum (trinitas),u0 namun mereka berkeyakinan
bahwa oknum-oknum tersebut adalah tuhan yang satu. Inilah yang
disebut, menurut mereka, dengan at-tastliits (trinitas). Maksudnya
Ayah, Anak, dan Ruhul Qudus adalah tuhan yarlg satu, jaubar yang
satu, serta sama dalam kekuatan dan kemuliaan.u'
Persoalan trinitas adalah 'aqidah yangpaling mendasar dalam
agama Nasrani. Meskipun demikian, mereka hanya mewajibk an para
pengikutnya untuk meyakininya, tanpa sedikit pun memperhatikan
pertentangan-pertentangan agama ini.
Ibnu Abil'lzz al-Hanafi ,r!i5 brrkata: "Orang-orang Nasrani
yangmeyakini trinitas tidak menetapkan bagi alam ini tiga tuhan yang
terpisah sebagiannya darisebagian yanglain. Dengan kata lain, mereka
sepakat bahwa pencipta alam ini hanyalah satu walaupun mereka
mengatakan: "Dengan nama Ayah, Anak, dan Ruhul Qudus, tuhan
yangsatu." Keyakinan kaum Nasrani pada trinitas bertentangan dengan
hati mereka, sedangkan pendapat mereka tentang al-hulul (penyatuan
makhluk dan Khalik) lebih rusak lagi.
Berdasarkan hal ini, terlihat jelas kebimbangan dalam memahaminya. Terlebih lagi, hampir tidak ada satupun di antara mereka
yangdapat mengungkapkannya dengan penjelasan yangmasuk akal.
Hampir tidak ada pula dua orang pendeta mereka yangsepakat terhadap
satu makna. Sebab, mereka mengatakan Dzat-Nyahanyasatu, namun
oknumnya ada tiga; sedangkan oknum-oknum tersebut terkadang
mereka tafsirkan dengan kekhususan dan terkadang dengan sifat-sifat
serta terkadang pula dengan beberapa sosok. Allah telah mensucikan
para hamba-Nya dari rusaknya keyakinan ini setelah kebathilannya
dipahami dengan sempurna."62
Para ulama Nasrani saat ini mengakui bahwa persoalan trinitas
tidak dapat dipahami dengan akal. Bahwasanya ia merupakan rahasia
yangsulit di pahami oleh diri sendiri, tetapi mereka tetaP mengajak
orang lain untuk beriman kepadany a tanP a pemaham an y arrg benar.63
Keyakinan trinitas ini sebenarnya mereka masukkan dari'aqidah para
pemuj a berhala (paganisme), sebagaimana kenyataan ini diberitahukan
oleh Allah Mj dalam firman-Nya:
" Orang- orang Yah udi berkata:' (J zair itu putera A llab' dan ord.ng- orang
Nasrani berkata: 'Al-Masib itu putera Allab.' Demikian itulab ucd.pdn
mereka dengan mulut mereka, rnereka meniru perkataan ordnS-orang
kafi.r terdabulu. Dilaknati Allahlab mereka; bagaimana mereha sampai
berpaling." (At-Taubah: 30)
Penulis kitab al-'Aqaa'id al-W'atsaniyyah fid Diyaanab anNasbraniyyah telah menyebutkan prinsip-prinsip trinitas ini dan
membuat istilah trimurti, yain1 berasal dari bahasa sansekerta, yaflg
bermakna oknum yangtiga, yaitu Brahma, Misynu (\7isnu) dan
Qaisya (Shiwa). Kemudian, penulis berkomentar paniane lebar dalam
menetapkan hal ituYang penting bagi kita dalam pembahasan ini adalah oknum
ketiga, yakni Ruhul Qudus. Kitab-kitab Nasrani mengenalkan Ruhul
Qudus sebagai roh Allah. Dinamai Roh Allah karena dialah yang
menciptakan kehidupan, sedangkan disebut Quds karena di antara
tugasnya adalah menyucikan hati orang beriman. Oknum ketiga ini
dikenal juga dengan sebutan roh Allah dan roh al-Masih.u'
Ruhul Qudus disebutkan berkali-kali dalam kitab Perjanjian Baru,
bahkan disifati dengan sifat agungyang membuat orang-orang sesar
meyakini rububfiryab-nya,serta bahwasanyadia sama dengan ayah dan
anak dalam al-Jauhar (inti pembentuk ketuhanan*d). Pemahaman ini
menunjukkan rusaknya akal mereka.
Terjadi perselisihan besar yang menyebabkan perpecahan di
kalangan kaum Nasrani mengenai hakikat Ruhul Qudus. Oleh
karena itu, diadakanlah Konferensi Tingkat Dunia pada tahun 381
M. Perselisihan bermula dari pendapar seorang uskup Konstantinopel
yangmenyatakan bahwa Ruhul Qudus adalah makhluk, bukan tuhan,
dan keyakinan kontroversial lainnya. Konferensi itu dihadiri sekitar
150 uskup. Mereka pun menetapkan ketuhanan Ruhul Qudus lalu
men gutuk dan men gusir o ran g-o ran g y ang menyelisi hiny a.66
Setelah itu, muncul perselisihan lain sepurar terpancarnya Ruhul
Qudus, lalu diadakan Konferensi Tingkat Dunia pada tahun 869 M,
dan akhirnyamenyebabkan perpecahan yang besar di kalangan ummat
Nasrani. Perselisihan tersebut terjadi antara gereja Kostantinopel dan
gereja Roma mengenai Ruhul Qudus, apakah dia terpancar dari sang
ayah saja ataukah dari ayah dan anak secara bersamaan? Gereja Roma
berpendapat bahwa Ruhul Qudus terpancar dariayahdan anak secara
bersamaan, sedangkan gereja Konstantinopel berpendapat bahwa
Ruhul Qudus terpancar dari ayah saja. Alhasil, pertemuan rersebut
menetapkan bahwasanya Ruhul Qudus terpancar dari ayahdan anak
secara bersamaan , faitu sesuai dengan pendapat gereja Roma.
Sejak saat itu, terjadilah perbedaan (silang pendapat) yangmengakibatkan kaum Nasrani terbagi dua:
t. Gereja barat yarTg disebut Katholik, dipimpin oleh Paulus di
Roma.
2. Gereja timur yarTgdisebut Ortodok, dipimpin oleh Patrik di
Konstantinopel.
Ketetapan pembagian ini diputuskan pada pertemuan (Kongres)
ketiga pada tahun 879 M.
Inilah keyakinan kaum Nasrani yang terPenting mengenai
Malaikat, sebagaimana yangAnda lihat, sesuai dengan aPa yang
diyakini kaum Muslimin dalam beberapa hal. Akan tetaPi, mereka
menghancurkan kebenaran dengan meyakini ketuhanan al-Masih 1p;
dan ketuhanan Ruhul Qudus; belum lagi ditambah dengan kesesatan
lainnya yangmereka miliki. Para ulama kaum Muslimin nLr.+*, telah
berusaha keras membantah dan menjelaskan kerusakan keyakinankeyakinan mereka.
.
Atas dasar ini, terdapat hal yang pantas diperingatkan dan diambil
pelajarannya mengacu pada musibah yangmenimpa ummat Nasrani,
yaitu sikap berlebihan terhadap 'Isa -),pJ dan Ruhul Qudus .),y4pi. Mereka
menjadikan keduanya memiliki sifat rububilryahdan menyembah keduanya
bersamaAllah Mj .Olehkarenairu, Allah ffij memperingatkanmereka
dari sifat ghuluut dalam firman-Nya:
IYabai Ahlul Kitab, janganlab kamu melampaui batas dalam dganxarnu,
dan janganlah kamu mengd,takan terhadap Allab kecuali ydng benar.
Sesungguhnya al-Masih, 'Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan
(yong diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada
Maryam, dan (dengan tiupan) rob dari-Nya. Maka berimanlah kamu
kepada Allab dan Rasul-Rasul-Nya dan janganlab kamu mengatakan:
'(Ilab itu) tiga,' berbentilab (dari ucapdn itu). (hu) lebib baik bagimu.
Sesungguhnya Allab llab YangMaha Esa, Mabasuci Alkh dari mempunyai
anak, segalayangdi langit dan di bumi ad,alah kepunyaan-Nyo. Cukuplab
Allab sebagai Pemelihara." (QS. An-Nisaa': 171)
Yang dimaksud dengan gbuluw adalah sikap melewati atau
melampaui batas dalam memuji atau mencela sesuatu.
Nabi ffi memperingatkan ummat nya dari sikap ghuluzo, (melampaui
batas) dalam memberikan pujian, sebagaimana sabdanya:
"Janganlah kalian memuji aku sebagaimana orang Nasrani memuji
'Isa putera Maryam. Aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah:
'Hamba Allah dan Rasul-Nya.'"ot
Dari Ibnu' Abbas,M,, diaberkata bahwa: "Rasulullah ffi bersabda:
' Hendaklah kalian menj auhi sikap gb ul uu S esun gguh ny a or ang-orang
sebelum kalian hancur (binasa) karena bersikap gbulu
Meskipun demikian, sangat disayangkan bahwa Anda masih
mendapati pada ummat ini orang yangbersikap gbuluw.t terhadap Nabi
8, sampaisampai dia mengangkatnya kepada derajat ketuhanan. Di
arLtarakaum Muslimin pun ada y^ngghuluu terhadap Ahlul Bait Nabi
ffi, seperti halnya telah disebutkan sebelumnya tentang perkataan kaum
Rafidhah mengenai para imam mereka. Terdapat pula yang berbuat
gbuluu terhadap orang-orang shalih, sebagaimana telah disebutkan
perny^taan orang Shufi mengenai para wali mereka.
Maka dari itu, setiap Muslim wajib berhati-hati agar tidak
menyerupai orang-orang sesat dari Ahli Kitab. Ia harus menetapkan Allah sesuai dengan ketetapan diri-Nya. Orang Muslim dilarang
berdo'a kepada selain Allah. Hendaklah ia mentaati Rasulullah ffi
dan menempatkan beliau pada kedudukan yang semestinya. Dengan
kata lain, kaum muslimin tidak boleh mengangkat beliau ffi dari
tempat (kedudukan) yang diberikan Allah, namun tidak boleh juga
merendahkannya. Ia harus mengatakan sesuai dengan apa yarLg
difirmankan Allah Mj kepada Rasulullah dan apa yang diucapkan
Nabi ffitentang dirinya, yaitu bahwasanya beliau adalah hamba Allah
dan Rasul-Nyr. Demikianlah yang wajib diketahui setiap Muslim.
Jika orang Muslim telah merenungkan perkataan orang Nasrani,
dia pasti melihat bagaimana gbuluu-nya mereka terhadap orangorang shalih, yang dapat mengantarkan manusia kepada kekafiran,
anl'i.yaadzu billab.,' Apabila seperti ini hukum yang berlaku untuk
Nabi 4W,, maka orang-orang shalih dan Ahlul Bait yang derajatnya
lebih rendah daripada beliau tentu lebih tidak pantas untuk disikapi
secara ghuluw,t, wallaabu a'lam.
Keyakinan Sebagian Ag arnna Paganisme
(PemuiaBerhala) Dan Para Filosof
Mengenai Malaikat
A. Keyakinan Orang-Orang Musyrik Arab mengenai Malaikat
Kebanyakan orang menduga bahwasanya kaum musyrikin Arab,
yar,g dari kalangan mereka Allah mengutus Nabi ffi, khususnya di
Makkah dan lazirah Arab secara umum, tidak memiliki peninggalan
dari agama para Nabi Mi; berbeda dengan Ahlul Kitab, yakni
kaum Yahudi dan Nasrani, yang masih memiliki (terlihat) sisa-sisa
peninggalan para Nabi tffi yang diutus kepada mereka ketika Nabi
ffihadir di tengah-tengah ummat ini.
Tentu saja dugaan tersebut salah, tanpa diragukan lagi, karena
o rang-oran g musyrik di jazir ah Arab sebenarnya memiliki peninggalan
dari agama Nabi Ibrahim dan Nabi Isma'il tEu. Allah W telah
mengutus para Nabi sebelum Nabi Muhammad M di jazirah Arab,
tetapi tidak ada kitab yang tertinggal di angan mereka ftaum musyrikin
tersebut). Mereka juga tidak memiliki perincian-perincian hukum
agama dan syari'at sebagaimana yang dimiliki kaum Yahudi dan
Nasrani. Beribadah kepada berhala telah merusak sisa-sisa yangmasih
teninggal dari agama (1rang diajarkan para nabi) mereka. Meskipun
demikian, yangterpenting ialah bukti bahwa mereka masih memiliki
peninggalan dari agamaNabi-Nabi yang diutus dijazirahArab, bahkan
boleh jadi mereka mengambil hak mereka dari Ahli Kitab yangsedang
berhijrah, yakni menjelang diutusnya Nabi Mk Jazirah Arab.
Nabi-Nab i y angpernah diutus di jazir ah Arab sebagai berikut:
l. Nabi Hud -'p;.
Kaumnya Nabi ini berkebangsaan Arab. Mereka tinggal di bukitbukit pasir sebelah selatan jazirahArab. Mereka adalah kaum'Ad yang
pertama, penduduk Hadramaut, dan Amman asy-Syahr.'
Firman Allah Ta'ala:
"DAn (Kami telab mengutus) kepada kaum 'Ad saudara mereka, Hud.
Ia berkata: 'Hai kaumku, sembahlah Allab, sekali-kali tidah ada ilab
bagimu selain-Nya. Maka rnengdpd kamu tidak bertakan kepada-Nya?"'
(QS. Al-A'raaf.: 65)
"Dd.n ingatlah (Hud) saudara kaum 'Ad, yaitu ketika dia memberi
peringatan kepada kaumnya di al-Ahqaaf dan sesungubnya tekb terdabulu
beberapa ordng pernberi p eringatan sebe lumny a dan sesudahny a (dengan
mengatakan): fanganlah kamu menyembab selain Allah, sesunggubnya
aku kbauatir kamu akan ditirnpa adzab bari yang besar.'" (QS. AlAhqaa{:21)
Ayatdi atas juga menunjukkan bahwa Allah \ffi mengutus kepada
negeri-negeri yang ada di sekitar mereka Rasul-Rasul lainnya.2
2. Nabi Shalih rWe.
Allah mengutus beliau kepada kaumnya, Tsamud. Mereka adalah
orang Arab yangmendiami gunung batu yang terdapat di antaraHiiaz
dan Tabuk. Kaum ini hidup setelah kaum'Ad.3
Firman Allah Ta'ala:
"Ddn kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shalih. Shalib berkata:
'Hai kaumku, sembahlab Allah, sekali-kali tidak ada bagimu ilab selain
Din ....'" (QS. Hud: 61)
Kaum Tsamudlah yang menyembelih unta dan mendustakan
Nabi Shalih. Oleh sebab itu, Allah mengadzab mereka dengan adzab
sangat pedih.
Firman Allah Ta'ala:
"(Kaum) Tsamud telab mendustakan (rasulnya) karena melampaui batas,
ketika banghit ordng ydng paling celaka di antara mereka, lalu Rasul
Allab (Sbdh\ berkata kEada mereka: '(Bizrhanlah) unta betina Allab dan
minumannya.' Lalu mereka mendustakannyd. dan menyembelih unta itu,
maka Rabb mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka,lalu
Allab rnenyd,rnaratakan mereka (dengan tanah), dan Allab tidak takut
terbadap ahibat tindakan-Nya itu." (QS. Asy-Syams: 11-15)
3. Nabi Syu'aib 2O:.
Allah mengutus Syu'aib A4; kepada kaumnya di Madyan.
Mereka adalah orang Arab yangmendiami sebelah uraraJazirah Arab
di antara Hijaz dan Syam.a
Firman Allah Ta'ala:
"Ddn (Kami telab mengutu) hepadapenduduk Madyan saudara mereka,
syu'aib. Ia berkata: 'Hai kaumku, sembablab Allab, sekali-kali tidak, ada
ilab bagimu selain-Nya...'" (QS. Al-A'raaf: 85)
4. Nabi Isma'il bin Ibrahim rp;.
Kisah Isma'il dan ibunya sangar masyhur dan terkenal. Intinya,
Allah Wi mengutus Isma'il 20; kepadapenduduk Makkah. Kepadanya
orang Arab pendatang menisbatkan diri, yakni orang-orang Arab
Hijaz; bahkan di antara ulama adayangmenisbatkan seluruh orang
Arab kepada beliau AO;.s
Para Rasul mengajak ummatnya untuk beribadah kepada Allah
lW dan memerintahJ<an kaumnya melaksanakan hal itu. Maka
terjadilah apa y^ngpasti terjadi bagi mereka, sebagaimana dikisahkan
Allah Mi kepada kita di dalam al-Qur-an.
Jika manusia mentadabburi ayat-ayatAllah yangmenuturkan ciriciri penduduk Makkah dan apayangmereka katakan kepada Nabi ffi,
juga mentadabburi kondisi dan ibadah-ibadah yangmereka lakukan,
maka dia pasti akan mengetahui bahwa ibadah-ibadah ini memiliki
dasar yang benar; hanya saja mereka memalingkannya kepada selain
Allah karena tersesar.
1. Ibadah kaum musyrik Arab
Di antar a ib adah-ib a dah y angdiyakini dan dikerj akan penduduk
Makkah sebelum diutusnya Nabi ffi adalah:
Mengakui rubublryah Allah dan mengimaninya meskipun mereka
masih syirik dalam beribadah.
Berdo'a dan bersikap ikhlas (pasrah) karena Allah pada waktu
paceklik, namun kembali berbuat syirik pada waktu lapang.
Bernadzar kepada Allah dan kepada berhala-berhala mereka.
Berhaji ke Baitullah al-Haram dan keluar menuju'Arafah; kecuali
orang Quraisy yangtidak mau keluar.
Mengucapkan talbiyah pada waktu haji. Setiap kabilah pada waktu
itu memiliki talbiyah masing-masing. Quraisy benalbiyah dengan
membaca: "Labbaika laa syariiha laka." Nabi ffi prt bersabda:
" Qod., qad," y ang aninyacukup bagi kalian (dengan mengucapkan
seperti itu). Akan tetapi, kaum musyrikin merusaknya dengan
menambahkan: "Illaa Syarikan Huuta Laka Tamlikuhuu a)arnd.A
Malaka (kecuali sekutu yarlgEngkau miliki dan Dia miliki)."0
Oleh karena itulah,Jabir bin'Abdullah bin Flaram qeE, menyifati
talbiyah Nabi ffi danberkata: "Rasulullah ffibenalbiyah dengan
kalimat tauhid, yait; Labbaik Allahumma labbaik. Labbaika laa
syariika laka labbal,€ (Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku
penuhi panggilan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu
bagi-Mu) Artinya, beliau ikhlas kepada Allah dalam beribadah.'
Ibadah yangdimaksud ialah haji. Kalimat itulah yangdinamakan
mengesakan Allah dengan tauhid dalam beribadah.
Mengagungkan al-Haram, yakni Baitullah al-Flaram.*d
Mengagungkan air zamzam.
Menerapkan sebagian syari'at mengenai pernikahan, talak, dan
wanita-wan ita yangharam dinikahi, serta hal-h allainnya yang dapat
diperoleh info rmasi ny a b agi siapa y ang meneliti ko ndisi mereka.
Nash-nash y angmenunjukk an apa-apa y angditerangkan sebelumnya sangat banyak, namun bukan di sini tempat untuk menyebutkannya.
Saya menerangkan hal itu karena dua hal berikut ini:
Pertama, menerangkan kesalahan beberapa orang yang berpendapat bahwa ablulfatrab (orangyang hidup pada masa transisi
wahyu) yang hidup sebelum Nabi kita, Muhammad ffi, dimaafkan
lantaran tidak diutusnya Nabi kepada mereka. Semuanya selamat
menurut anggapanmereka. Namun jika demikian, berarti orang-orang
tersebut mendustakan ayat-ayat dan hadits-hadits yang disebutkan,
seperti hadits kedua orang tua Nabi ffi dan sebagian lainnya yang
terdapat dalam Shahiih Muslim. Bahkan, orang itu mengingkari siapa
saja yangmengamalkan hadits ini karena meyakini kemunkarannya.
Ia pun menyisihkannya dengan segala kekejian, wal'iyaadzu billah,
karena menyangka bahwa agamaAllah tegak di atas ta'asbub (fanatik)
Jahiliyyah dan kedengkian yarTgtidak dibangun di atas dalil.s
Ahlul F atr ah-ut all a ab u a'l arn-terb agi menj adi ti ga bagian :
1. Satu bagian yang telah disebutkan dalil syari'at atas keselamatannya, maka kita menghukumi keselamatannya.
2. Satu bagianyangtelah disebutkan dalil syari'at atas kebinasaannya, maka kita menghukumi akan kebinasaannya.
3. Satu bagian lagi yangdidiamkan oleh syari'at, maka kita menghukumi sebagaimana kondisi mereka secara lahiriah. Akan tetapi,
kita tidak memastikan mereka sebagai penghuni Surga dan tidak
juga memastikan mereka sebagai penghuni Neraka karena kita
tidak memiliki ilmu dengan apa yangAllah putuskan bagi mereka.
Orang-orang kafir Makkah dihukum oleh Allah karena hujjah
telah tegak atas mereka, yaitu dengan apa yang masih tersisa berupa
ajaran agam yang dibawa Nabi Isma'il rpg, wallaabu a'lam.
Kedua, menerangkan bahwa kaum Quraisy mengenal Malaikat
r$t ini dari Nabi-Nabi yangdiutus. Sesungguhnya hal (ghaib) seperti
itu tidak bisa diketahui, kecuali dengan dalil syar'i. Pengetahuan
mereka tersebut tidak menghalangi rusakrrya i'tiqad (keyakinan)
mereka mengenai Malaikat. Penulis akan menyebutkan secara rinci hal
ini nanti, yakni tentang: "Keyakinan orang-orang musyrik mengenai
Malaikat".
2. Malaikat menurut keyakinan kaum musyrik Arab
Allah M menyebutkan bahwa orang-orang kafir Makkah
mengakui Malaikat, tetapi pengakuan mereka rusak dan tidak
memberikan manfaat, bahkan membuat mereka bertambah jauh
dari Allah. Sebab, mereka mengklairn bahwa Malaikat itu adalah
perempuan dan puteri-puteri Allah. Mahatinggi Allah dari apa yang
mereka katakan.
Firman Allah Ta'ala:
apakab patut Rabb memilibkan bagimu anak-anak laki-laki sedang
Dia sendiri mengambil anak-anak, perempuan di d.nta.rd. para Malaikat
sesungguhnya kamu benar-bendr rnengucapka.n kata-h,ata ydng besar
(dosanyQ." (QS. Al-Israa' : 40)
DAn mereka mmjadikan sebagian dari hamba-bamba-Nya sebagai bagian
dari-Nya. Sesunggubnya. m.d.nusia itu benar-benar pengingkar yd.ng nyd.td.
(terhadap rabmat Allab). Patutkah Dia mengambil anakperempuan dari
yangdiciptakan-Nya dan Dia mengkbususkan untuk kamu anaklaki-laki.
Padabal, apabila salab seord.ng di antara mereka diberi kabar gembira
dmgan apayangdijadikan sebagai misal bagiAllab YangMaba Pemurab;
jadilah mukanya hitam pekat sedang dia amat menahan sedib. Dan
apakab patut (menjadi anak Allah) orangyang dibesarkan dalam headaan
berperbiasan sedang dia tidak dapat memberi alasan ydng terang dalam
pertengkaran ? Dan mereka mehl adikan Malaikat-Malaikat y dng mereka
itu adalah bamba-bamba Allah Yang Maba Pemurah sebagai ordngordng perelnpudn, Apakah mereka menyaksikan penciptaan MalaikatMalaikat itu kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan
dimintai pertd.nggung-jawaban? Dan mereka berkata: 'Jikalau Allah
Yang Maba Pemurab mengbendaki tentulah kami tidak menyernbab
mereka (Malaikat).' Mereka tidak Tnernpunyd.i pengetabuan sedikit pun
tentdng itu, rnereha tidah lain hanyalah menduga-duga belaka." (QS.
Az-Zukhruf: 15-20)
Ayat-ayat di atas mencakup rincian 'aqidah kaum musyrikin
mengenai Malaikat ffi,yangberkisar pada lima perkara:
Pengakua n adany a Malaikat.
Mereka berkeyakinan bahwa Malaikat
Mereka berpendapat bahwa Malaikat
Allah.
Mereka menyembah Malaikat.
itu perempuan.
adalah anak perempuan
Mereka berhujjah dengan takdir atas kemusyrikan mereka.
Demikianlah 'aqidah kaum musyrikin mengenai Malaikat r&.
Oleh sebab itu, mereka mengukir sebagian berhala seperti perempuan,
sebagai simbol bagi Malaikat, lalu, menyembahnyaselain Allah.e Telah
disebutkan dalam sya'ir-sya'ir dan berita-berita orang Arab hal yang
menunjukkan sebagian keyakinan mereka tentang Malaikat.Di antara y ang diriwayatkan dari orang-orang Jahiliyy ah y ang
menunjukkan pengetahuan mereka tentang Malaikat adalah hadits yan1
diriwayatkan oleh ad-Dinawari dengan sanadnya, dari al-Hasan bin
Jamhur, bekas budak al-Manshur, dia berkata: "Aku keluar membawa
surat salah seorang putera Sulaiman bin'Ali bin'Abdullah bin'Abbas
bin 'Abdul Muththalib untuk'Abdul Muththalib bin Hasyim yang
ditulis dengan tulisan tangannya sendiri, seperti tulisan perempuan
y^ng berbunyi: 'Dengan namamu, ya Allah!' Ia menyebutkan hak
'Abdul Muththalib bin Hasyim dari penduduk Makkah atas Fulan bin
Fulan al-Himyari dari penduduk Shan'a', sebesar 1000 dirham emas
murni yangditimbang dengan besi. Kapan saja dia meminta harta itu,
maka akan dipenuhi serta disaksikan oleh Allah dan dua Malaikat."r'
Riwayat ini menunjukkan bahwa penduduk Makkah mengenal
Malaikat dan mengakui dua Malaikat pencat atyangsenantiasa menyertai
manusia. Di antara sya'ir mereka mengenai hal itu adalah perkataan
al-A'sya:
Janganlah engkau mengira aku kafir kepadamu karena nikmat
kedua lisanku." \fahai Malaikat'2 Al1ah, saksikanlah."
Orang-orang Jahiliyyah menamakan jin dengan Malaikat mungkin
didasarkan pada pemahaman sebagian ahli tafsir tentan g fi r man .Ptllah wj. :
"Dd.n mereka adakan (hubungan) nasab antaraAllab dan antara jin. Dan
sesungubnya jin mengetahui babua mereka benar-benar akan diseret (ke
Neraka)." (QS. Ash-Shaffaat: 158)
Pendapat ini diriwayatkan dari Mujahid dan Qatadah serta
as-Suddi, di samping kebohongan mereka bahwa Malaikat itu anak
perempuan Allah.'4
Ibnu Manzhur berkata: "Orang-orang Jahiliyyah menamakan
Malaikat >ffi dengan jin karena mereka tertutup dari pandangan mata,
di antaranya adalah perkataan al-A'sya dalam menyifati apayangada
di sisi Nabi Allah, Sulaiman ;UOi:
Ia menundukkan jin Malaikat sembilan
yang bekerja di hadapa nnya tanpa imbalan. ls
Orang-orang Jahiliyyah berkeyakinan bahwa para Malaikat
tinggal di langit, sebagaimana salah seorang mereka berkata ketika
memuji Malaikat:
Aku bukan manusia, tetapi aku adalah Malai
yangturun mengalir dari angkasa 1angit.16
Disebutkan dalam sya'ir Umayyah bin as-shalth banyak sifat
Malaikat. Satu hal yangsudah diketahui ialah semua pendapatnya itu
diambil dari Ahlul Kitab, sementara pendapat Ahlul KitabrT tentang
ini telah disebutkan sebelumnya. Yang ingin penulis tegaskan dalam
pembahasan ini adalah apa yang diyakini oleh penduduk Makkah