ng nubuatan ini (ay. 1): firman itu benar. Setiap
firman Tuhan memang demikian. Benar bahwa Daniel mendapat penglihatan
seperti itu, dan bahwa hal-hal yang begini dan begitu dikatakan. Hal ini
ditegaskannya dengan khidmat untuk membuktikan perkataannya sebagai
seorang nabi. Et hoc paratus est verificare – Ia siap untuk membuktikan
kebenarannya. Dan, jika itu yaitu firman yang diucapkan dari sorga, tidak
diragukan lagi bahwa firman itu teguh dan dapat diandalkan. namun waktu
yang ditetapkan masih lama (KJV), sampai akhir masa pemerintahan
Antiokhos, yaitu 300 tahun, waktu yang memang lama jika dilihat
sebagai yang akan datang. Bahkan, dan sebab sudah biasa bagi para nabi
untuk memandang sepintas pada hal-hal yang rohani dan kekal, maka dalam
nubuatan ini pun ada yang sesuatu yang, dalam perlambang, melihat jauh ke
depan kepada akhir dunia dan kebangkitan orang mati. Dan dengan demi-
kian pantaslah ia berkata, waktu yang ditetapkan masih lama. Walaupun
begitu, nubuatan itu dibuat jelas untuknya seolah-olah itu lebih merupakan
sejarah dibandingkan nubuatan. Dicamkannyalah firman itu (KJV: ia memahami
hal itu). Begitu jelasnya hal itu disampaikan kepadanya, dan diterima
olehnya, sehingga ia dapat berkata bahwa diperhatikannyalah penglihatan
itu (KJV: mendapat pemahaman tentang penglihatan itu). Penglihatan itu
tidak diterimanya dengan khayalannya, namun pemahamannya.
II. Penjelasan tentang mati raga yang dijalankan Daniel sebelum ia mendapat
penglihatan ini, bukan untuk mengharapkan datangnya penglihatan itu,
melainkan semata-mata murni untuk beribadah dan berbela rasa yang
disertai kesalehan terhadap umat Tuhan yang menderita. Hal ini tampak juga
saat ia memanjatkan doa yang khidmat itu (ps. 9), di mana ia tidak
bermaksud mengharapkan datangnya suatu penglihatan sebagai jawaban
terhadap doanya itu. Ia berkabung tiga minggu penuh (ay. 2), untuk dosa-
dosanya sendiri dan dosa-dosa bangsanya, dan untuk dukacita-dukacita
mereka. Sebagian orang berpikir bahwa penyebab khusus dari
perkabungannya yaitu kemalasan dan ketidakpedulian banyak orang
Yahudi, yang walaupun mendapat kebebasan untuk kembali ke tanah
mereka sendiri, masih saja terus tinggal di tanah pembuangan mereka, tidak
tahu bagaimana menghargai hak-hak istimewa yang ditawarkan kepada
mereka. Dan yang mungkin lebih menyusahkan hatinya lagi yaitu sebab
orang-orang yang terus tinggal di tanah perbudakan itu membenarkan diri
berbuat demikian sebab mengikuti contoh Daniel yang juga terus tinggal di
sana, padahal mereka tidak memiliki alasan untuk tetap tinggal di sana
seperti Daniel. namun , sebagian penafsir lain lagi berpendapat bahwa Daniel
berkabung sebab mendengar kabar tentang adanya halangan dalam
pembangunan Bait Suci yang dilancarkan oleh musuh-musuh orang Yahudi,
yang menyogok para penasihat untuk melawan orang-orang Yehuda itu dan
menggagalkan rancangan mereka (Ezr. 4:4-5), selama zaman Koresh, dan
bahwa mereka berhasil mencapai tujuan mereka melalui anaknya, Kambisus,
atau Artahsasta, yang memerintah sewaktu Koresh sedang dalam
peperangan dengan orang Skit. Perhatikanlah, orang-orang yang baik tidak
bisa tidak namun pasti berkabung melihat betapa lambannya pekerjaan
Tuhan berlangsung di dunia, dan perlawanan seperti apa yang dijumpainya,
betapa lemah kawan-kawannya dan betapa giat lawan-lawannya. Selama
hari-hari berkabungnya, Daniel tidak makan makanan yang sedap. Ia tidak
bisa hidup tanpa makanan, namun ia hanya makan sedikit, dan sangat
berhemat. Ia melakukan mati raga dalam hal mutu maupun jumlah dari apa
yang dimakannya, yang benar-benar dapat dianggap sebagai puasa, dan
menjadi suatu tanda dari perbuatan perendahan diri dan dukacita. Ia tidak
makan makanan sedap yang biasa dimakannya, namun makan makanan yang
kasar dan tidak enak, dan ia tidak akan tergoda untuk makan melebihi apa
yang diperlukan untuk menopang hidupnya. Perhiasan dan juga makanan
yang lezat sangatlah tidak sesuai untuk dipakai dan dimakan pada hari
saat orang merendahkan diri. Daging dan anggur tidak masuk ke dalam
mulut Daniel, dan ia tidak berurap, selama tiga minggu itu (ay. 3). Sekarang ia
sudah sangat tua, dan bisa beralasan bahwa kerapuhan tubuhnya menuntut
makanan yang bergizi. Ia juga yaitu seorang pembesar, dan bisa berseru
bahwa, sebab sudah terbiasa dengan makanan yang lezat-lezat, ia tidak bisa
makan tanpanya, dan akan merugikan kesehatannya jika ia makan tanpa se-
muanya itu. namun , meskipun begitu, demi untuk memberi
kesaksian atas ibadahnya dan untuk membantu dirinya beribadah, ia mau
menyangkal diri seperti itu. Hendaklah hal ini diperhatikan dengan rasa
malu oleh banyak orang muda dari kalangan umum, yang tidak dapat
membujuk diri mereka untuk menyangkal diri seperti itu.
III. Gambaran tentang sosok penuh kemuliaan yang dilihat Daniel dalam
penglihatan, yang, pada umumnya disepakati orang, tidak lain yaitu Kristus
sendiri, firman yang kekal. Daniel sedang berada di tepi sungai Tigris (ay. 4),
mungkin sedang berjalan-jalan di sana, bukan untuk bersenang-senang,
melainkan untuk beribadah dan merenungkan firman, seperti Ishak berjalan
di ladang, untuk bermenung. Dan, sebagai orang yang terhormat, ia diiringi
oleh hamba-hambanya dari kejauhan. Di sana ia mengangkat mukanya, dan
melihat seseorang, Kristus Yesus. Itu pasti Dia, sebab Ia menampakkan diri
dalam rupa yang sama seperti pada waktu Ia menampakkan diri kepada
Rasul Yohanes di pulau Patmos (Why. 1:13-15). Ia berpakaian seperti imam,
sebab Ia yaitu Imam Besar yang kita imani, berpakaian kain lenan, seperti
imam besar sendiri pada hari Pendamaian, hari yang agung itu. Ia berikat
pinggang (dalam penglihatan Rasul Yohanes, dadanya berlilitkan ikat
pinggang), ikat pinggang dari emas murni, dari ufas, sebab segala sesuatu
tentang Kristus yaitu yang terbaik dari jenisnya. Pinggang yang diikat ini
menandakan kesiapan dan ketekunan-Nya untuk melakukan pekerjaan-Nya,
sebagai hamba Bapa-Nya, dalam mengerjakan penebusan kita. Rupa tubuh-
Nya menyenangkan hati, tubuhnya seperti permata Tarsis, batu mulia
berwarna biru langit. Wajah-Nya dahsyat, dan cukup membuat orang yang
memandang-Nya merasa ngeri, sebab wajahnya seperti cahaya kilat, yang
menyilaukan mata, terang benderang dan juga mengancam. Mata-Nya
menyala terang dan berkilauan, seperti suluh yang menyala-nyala. Lengan
dan kakinya seperti kilau tembaga yang digilap (ay. 6). Suara ucapannya
nyaring, dan keras, dan sangat menusuk, seperti gaduh orang banyak. Vox Dei
– suara Tuhan dapat mengalahkan vox populi – suara rakyat. Demikian
mulianya Kristus menampakkan diri, dan itu harus menggugah kita,
1. Untuk memikirkan tentang Dia dengan rasa luhur dan penuh hormat.
Camkanlah betapa besarnya orang itu, dan dalam segala hal biarlah Dia
yang diunggulkan.
2. Untuk mengagumi perendahan diri yang dilakukan-Nya bagi kita dan
keselamatan kita. Ia menarik tudung untuk menutupi semua
kegemerlapan-Nya itu saat Ia mengambil rupa sebagai seorang hamba,
dan mengosongkan diri-Nya sendiri.
IV. Pengaruh menakjubkan yang ditimbulkan oleh penampakan ini kepada
Daniel dan orang-orang yang bersama-sama dengan dia, dan kengerian yang
dientakkannya kepada dia dan mereka.
1. Orang-orang yang bersama-sama dengan dia tidak melihat penglihatan
itu. Tidak pantas kalau mereka diberi kehormatan untuk melihatnya. Ada
wahyu ilahi yang berkenan diberikan kepada semua orang, yang dapat
diketahui semua orang tanpa mengecualikan siapa pun selain orang-
orang yang mengecualikan diri mereka sendiri. namun penglihatan
seperti yang satu ini harus diberikan khusus kepada Daniel, yang yaitu
orang kesayangan. Teman-teman seperjalanan Paulus mengetahui
adanya cahaya, namun tidak melihat seorang juga pun (Kis. 9:7; Kis. 22:9).
Perhatikanlah, suatu kehormatan bagi orang-orang yang dikasihi Tuhan
bahwa, apa yang disembunyikan dari orang lain, diberitahukan kepada
mereka. Kristus menyatakan diri-Nya kepada mereka, dan bukan kepada
dunia (Yoh. 14:22). namun , meskipun mereka tidak melihat peng-
lihatan itu, mereka diliputi perasaan gemetar yang tidak dapat
dijelaskan. Entah sebab suara yang mereka dengar, atau sebab suatu
goncangan atau getaran di udara yang aneh yang mereka rasakan,
demikianlah mereka ditimpa oleh ketakutan yang besar, sehingga mereka
lari bersembunyi, mungkin di antara pohon-pohon gandarusa yang
tumbuh di tepian sungai. Perhatikanlah, banyak orang memiliki roh
perbudakan yang membuat mereka menjadi takut, sebab mereka tidak
pernah menerima Roh yang menjadikan mereka anak Tuhan , sehingga
bagi mereka Kristus menjadi, dan akan menjadi, tiada yang lain selain
kengerian. Nah, ketakutan yang meliputi orang-orang yang bersama-
sama dengan Daniel merupakan peneguhan terhadap kebenaran
penglihatan itu. Penglihatan itu tidak mungkin merupakan khayalan
Daniel, atau buah dari angan-angannya yang membara, sebab peng-
lihatan itu memiliki dampak yang nyata, kuat, dan mengherankan
terhadap orang-orang di sekelilingnya.
2. Ia sendiri melihatnya, dan melihatnya sendirian, namun ia tidak tahan
melihatnya. Penglihatan itu tidak hanya menyilaukan matanya, namun
juga membuat rohnya kepayahan, sehingga hilanglah kekuatannya (ay.
8). Ia berkata, seperti Musa sendiri, aku sangat ketakutan dan sangat
gemetar. Segenap roh dan jiwanya tercurah dengan hebatnya, entah
untuk menduga-duga dengan keras apa sebenarnya kemuliaan dari
penglihatan ini atau untuk menguatkan hatinya terhadap kengerian dari
penglihatan itu, hingga tubuhnya pun terasa mati dan tanpa roh. Ia tidak
lagi bertenaga, dan hanya tinggal selangkah lagi menjadi mayat.
Mukanya pucat pasi, lenyap warnanya. Ia menjadi pucat sama sekali, dan
tidak ada lagi kekuatan padanya. Perhatikanlah, orang-orang yang
terbesar dan terbaik sekalipun tidak akan tahan dengan penyingkapan-
penyingkapan langsung dari kemuliaan ilahi. Tak seorang pun dapat
melihatnya dan hidup. Sama saja dengan mati kalau sampai melihatnya
walaupun sekilas saja, seperti Daniel di sini. namun orang-orang kudus
yang dimuliakan melihat Kristus sebagaimana adanya Dia dan tahan
melihatnya. namun , walapun Daniel menjadi takut seperti itu oleh
penglihatan akan Kristus, namun ia mendengar suara ucapan-Nya dan
tahu apa yang Dia katakan. Perhatikanlah, kita harus berjaga-jaga supaya
penghormatan kita terhadap kemuliaan Tuhan , yang olehnya kita harus
tergugah untuk mendengar suara-Nya baik dalam firman-Nya maupun
penyelenggaraan-Nya, jangan sampai merosot menjadi ketakutan yang
begitu rupa terhadap-Nya hingga membuat kita tidak mampu atau
enggan mendengar suara-Nya. Tampak bahwa saat penglihatan akan
Kristus membuat Daniel ketakutan, suara perkataan-Nya segera
menenangkan dan menenteramkan dia, membungkam rasa takutnya,
dan membuatnya tertidur dalam rasa aman yang kudus dan pikiran yang
tenang: saat aku mendengar suara ucapannya itu, jatuh pingsanlah aku
(KJV: aku tertidur lelap), tidur manis, tertelungkup dengan mukaku ke
tanah. saat ia melihat penglihatan itu, ia segera bersujud, mengambil
sikap tubuh yang memuja dan penuh kerendahan hati, dan tertidur
sesaat , bukan sebab tidak peduli dengan apa yang didengar dan
dilihatnya, melainkan sebab terpesona olehnya. Perhatikanlah, betapa
pun mengerikannya Kristus mungkin tampak bagi orang-orang yang
berada di bawah teguran-teguran dosa, dan yang merasa ngeri oleh
sebab nya, firman-Nya cukup untuk menenteramkan roh mereka dan
membuat mereka tenang, jika saja mereka mau memperhatikannya dan
menerapkannya.
Daniel Ketakutan dan Dihibur
(10:10-21)
10 namun ada suatu tangan menyentuh aku dan membuat aku bangun sambil bertumpu
pada lutut dan tanganku. 11 Katanya kepadaku: “Daniel, engkau orang yang dikasihi,
camkanlah firman yang kukatakan kepadamu, dan berdirilah pada kakimu, sebab
sekarang aku diutus kepadamu.” saat hal ini dikatakannya kepadaku, berdirilah aku
dengan gemetar. 12 Lalu katanya kepadaku: “Janganlah takut, Daniel, sebab telah
didengarkan perkataanmu sejak hari pertama engkau berniat untuk mendapat pengertian
dan untuk merendahkan dirimu di hadapan Tuhan mu, dan aku datang oleh sebab
perkataanmu itu. 13 Pemimpin kerajaan orang Persia berdiri dua puluh satu hari lamanya
menentang aku; namun kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin
terkemuka, datang menolong aku, dan aku meninggalkan dia di sana berhadapan dengan
raja-raja orang Persia. 14 Lalu aku datang untuk membuat engkau mengerti apa yang akan
terjadi pada bangsamu pada hari-hari yang terakhir; sebab penglihatan ini juga mengenai
hari-hari itu.” 15 saat dikatakannya hal ini kepadaku, kutundukkan mukaku ke tanah
dan aku terkelu. 16 namun sesuatu yang menyerupai manusia menyentuh bibirku; lalu
kubuka mulutku dan mulai berbicara, kataku kepada yang berdiri di depanku itu:
“Tuanku, oleh sebab penglihatan itu aku ditimpa kesakitan, dan tidak ada lagi kekuatan
padaku. 17 Masakan aku, hamba tuanku ini dapat berbicara dengan tuanku! Bukankah
tidak ada lagi kekuatan padaku dan tidak ada lagi nafas padaku?” 18 Lalu dia yang rupanya
seperti manusia itu menyentuh aku pula dan memberi aku kekuatan, 19 dan berkata:
“Hai engkau yang dikasihi, janganlah takut, sejahteralah engkau, jadilah kuat, ya, jadilah
kuat!” Sementara ia berbicara dengan aku, aku merasa kuat lagi dan berkata:
“Berbicaralah kiranya tuanku, sebab engkau telah memberi aku kekuatan.” 20 Lalu
katanya: “Tahukah engkau, mengapa aku datang kepadamu? Sebentar lagi aku kembali
untuk berperang dengan pemimpin orang Persia, dan sesudah aku selesai dengan dia,
maka pemimpin orang Yunani akan datang. 21 Namun demikian, aku akan
memberitahukan kepadamu apa yang tercantum dalam Kitab Kebenaran. Tidak ada satu
pun yang berdiri di pihakku dengan tetap hati melawan mereka, kecuali Mikhael,
pemimpinmu itu,
Banyak hal yang dilakukan di sini untuk membuat Daniel sanggup menanggung
apa yang hendak dikatakan Kristus kepadanya. Namun masih juga kita
mendapatinya dalam ketakutan, dengan susah payah dan sangat perlahan untuk
pulih kembali. namun ia masih diberi jawaban dan disokong dengan kata-kata
yang ramah dan yang menghiburkan. Mari kita lihat bagaimana Daniel secara
perlahan-lahan sadar kembali, dan mengingat sejumlah perkataan yang
bermakna sama.
I. Daniel sedang merasa sangat ketakutan dan sangat sulit untuk
menghilangkan ketakutan itu. Sebuah tangan yang menyentuhnya pertama-
tama membuatnya bangun sambil bertumpu pada lutut dan tangannya (ay.
10). Perhatikanlah, kekuatan dan penghiburan biasanya datang secara
perlahan-lahan kepada orang-orang yang sudah lama sedih dan gelisah.
Mereka pertama-tama dibantu sedikit, dan kemudian sedikit lagi. Ia akan
menghidupkan kita sesudah dua hari, dan kemudian pada hari yang ketiga Ia
akan membangkitkan kita. Dan kita tidak boleh memandang hina hari
peristiwa-peristiwa yang kecil, namun harus bersyukur atas sumber belas
kasihan. jsesudah itu ia dibantu berdiri, namun ia berdiri dengan gemetar (ay.
11), sebab takut jangan-jangan jatuh lagi. Perhatikanlah, sebelum Tuhan
mengaruniakan kekuasaan dan kekuatan kepada umat-Nya, Ia membuat
mereka menyadari kelemahan mereka sendiri. Aku gemetar di tempat aku
berdiri, namun dengan tenang akan kunantikan hari kesusahan (Hab. 3:16).
namun saat , sesudah itu, Daniel mendapatkan kembali kekuatan yang
begitu besar dalam raganya sehingga ia bisa berdiri tegak, ia memberi tahu
kita (ay. 15) bahwa ia menundukkan mukanya ke tanah dan ia terkelu. Ia
seperti orang yang terkejut, yang tidak tahu harus berkata apa, menjadi kelu
oleh rasa kagum dan takut, dan segan untuk bercakap-cakap dengan
seseorang yang begitu jauh di atasnya. Ia diam, bahkan, jauh dari hal yang
baik, sampai ia kembali sadar sedikit. namun , pada akhirnya ia pulih juga, dan
tidak hanya bisa menggunakan kakinya, namun juga bisa menggunakan
lidahnya. Dan, saat ia membuka mulutnya (ay. 16), apa yang harus ia
katakan yaitu memohon maaf sebab ia sudah diam begitu lama, sebab
sebenarnya ia tidak berani berbicara, ia tidak bisa berbicara: “Tuanku”
(demikianlah, dalam kerendahan hati yang besar, nabi ini memanggil
malaikat itu, meskipun para malaikat, dalam kerendahan hati yang besar,
menyebut diri mereka sendiri hamba, sama seperti para nabi, Why. 22:9),
“oleh sebab penglihatan itu aku ditimpa kesakitan. Kesakitan itu menimpaku
dengan hebat. Kesadaran akan keadaanku yang berdosa dan menyedihkan
menimpaku saat aku melihat kemurnian dan terangmu.” Perhatikanlah,
manusia, yang telah kehilangan kelurusan hatinya, memiliki alasan untuk
merah padam mukanya, dan merasa malu pada dirinya sendiri, saat ia
melihat atau merenungkan kemuliaan para malaikat yang terberkati yang
menjaga kelurusan hati mereka. “Aku ditimpa kesakitan, dan tidak ada lagi
kekuatan padaku untuk menahan rasa sakit itu atau mengangkat kepala
untuk melawan sakit itu.” Dan lagi (ay. 17), seperti orang yang setengah mati
sebab ketakutan, ia mengeluh, “Adapun aku, tidak ada lagi kekuatan padaku
untuk menerima penampakan-penampakan dari kemuliaan ilahi ini dan
penyingkapan-penyingkapan dari kehendak ilahi ini. Bahkan, tidak ada lagi
nafas padaku.” Pingsan yang dialaminya begitu rupa hingga ia tidak bisa
menarik napas secara teratur, namun terengah-engah dan lemah, dan seperti
tak bernapas saja. Lihatlah betapa baik bagi kita bahwa harta wahyu ilahi
dimasukkan ke dalam bejana tanah liat, bahwa Tuhan berbicara kepada kita
melalui manusia seperti kita sendiri, dan bukan melalui para malaikat. Apa
pun yang kita harapkan, saat kita tidak suka dan kesal dengan cara yang
dipakai Tuhan dalam berhadapan dengan kita, sudah pasti bahwa jika kita
diuji, kita pasti akan sehati dan sepikiran dengan Israel di gunung Sinai,
saat mereka berkata kepada Musa, “Engkaulah berbicara dengan kami,
maka kami akan mendengarkan; namun janganlah Tuhan berbicara dengan
kami, nanti kami mati,” (Kel. 20.19). Jika Daniel saja tidak tahan, bagaimana
kita bisa? Nah, hal ini ditegaskannya sebagai alasan mengapa ia berdiam diri
seperti bersikap tidak hormat, yang kalau tidak demikian alasannya, ia patut
disalahkan: Masakan aku, hamba tuanku ini dapat berbicara dengan tuanku?
(ay. 17). Perhatikanlah, setiap kali kita masuk ke dalam persekutuan dengan
Tuhan , sudah sepatutnya kita sadar akan jarak dan ketidakpadanan antara
kita dan para malaikat kudus, dan akan jarak tak terhingga, dan
ketidaklayakan kita untuk diperbandingkan antara kita dan Tuhan yang
kudus. Dan kita harus mengakui bahwa tak ada yang dapat kita paparkan
oleh sebab kegelapan (37:19). Bagaimana mungkin kita yang yaitu debu
dan abu, berbicara dengan Tuhan yang Mahamulia?
II. Malaikat yang terberkati yang dipekerjakan oleh Kristus untuk berbicara
dengan Daniel memberinya segala dorongan dan penghiburan yang bisa
diberikan. Dari apa yang tampak, itu bukan malaikat yang kemuliaannya
dilihat Daniel dalam penglihatan (ay. 5-6) yang di sini menyentuhnya, dan
berbicara dengan dia. Yang dia lihat sebelumnya yaitu Kristus, namun yang
ini tampaknya malaikat Gabriel, yang pernah sekali diperintahkan Kristus
untuk mengajar Daniel (8:16). Penampakan yang mulia itu, seperti penam-
pakan Tuhan yang Mahamulia kepada Abraham (Kis. 7:2), yaitu untuk
memberi wewenang dan untuk menarik perhatian pada apa yang harus
disampaikan sang malaikat. Kristus sendiri menghibur Yohanes saat
Yohanes dalam keadaan serupa tersungkur di depan kaki-Nya sama seperti
orang yang mati (Why. 1:17). namun di sini Ia melakukannya melalui
malaikat, yang dilihat Daniel dalam kemuliaan yang jauh lebih rendah
dibandingkan kemuliaan penglihatan dalam ayat-ayat sebelumnya. Sebab ia
menyerupai manusia (ay. 16, KJV: menyerupai anak-anak manusia), seseorang
yang rupanya seperti manusia (ay. 18). saat hanya dia yang menampakkan
diri, seperti yang dia lakukan sebelumnya (9:21), kita tidak mendapati Daniel
menjadi gelisah, seperti yang ia alami oleh penglihatan ini. Oleh sebab itu,
malaikat ini di sini dipekerjakan untuk kali ketiga untuk menemui
Daniel.
1. Malaikat itu mengulurkan tangannya untuk membantu Daniel,
menyentuhnya dan membuatnya bangun sambil bertumpu pada lutut dan
tangannya (ay. 10), sebab kalau tidak ia akan tetap terbaring dan
tersungkur. Malaikat itu juga menyentuh bibirnya (ay. 16), sebab kalau
tidak ia akan tetap kelu. Kembali ia menyentuhnya (ay. 18), dan
memberi kekuatan kepadanya, sebab kalau tidak ia akan tetap lemah
lunglai dan gemetar. Perhatikanlah, tangan kuasa Tuhan yang menyertai
firman anugerah-Nya sanggup untuk menghilangkan penyebab dari se-
mua kesusahan kita, dan untuk memperbaiki apa saja yang salah dalam
diri kita. Satu sentuhan dari sorga dapat membuat kita berlutut, berdiri
di atas kaki kita, membuka mulut kita, dan menguatkan kita. Sebab Tuhan -
lah yang bekerja atas diri kita, dan yang mengerjakan di dalam kita baik
kemauan maupun pekerjaan untuk melakukan apa yang baik.
2. Malaikat itu meyakinkan Daniel akan perkenanan besar Tuhan untuknya:
Engkau yaitu orang yang dikasihi (ay. 11), dan lagi (ay. 19), hai engkau
yang dikasihi! Perhatikanlah, tidak ada yang lebih mungkin, tidak ada
yang lebih mujarab, untuk menghidupkan kembali roh orang-orang
kudus yang terkulai selain dengan meyakinkan mereka akan kasih Tuhan
terhadap mereka. Sungguh sangat terkasih orang-orang yang dikasihi
Tuhan . Dan sudah cukup untuk menghibur hati orang bila hal itu
diketahuinya.
3. Malaikat itu membungkam ketakutan-ketakutan Daniel, dan mendorong
harapan-harapannya, dengan kata-kata yang baik dan menghibur. Sang
malaikat berkata kepadanya, janganlah takut, Daniel (ay. 12), dan lagi
(ay. 19), hai engkau yang dikasihi, janganlah takut. Sejahteralah engkau,
jadilah kuat, ya, jadilah kuat. Belum pernah seorang ibu yang lembut me-
nenangkan anaknya, saat ada yang membuat anaknya sedih atau takut,
dengan belas kasihan dan kasih sayang yang lebih besar dibandingkan yang
dilakukan malaikat ini di sini untuk menenangkan Daniel. Orang-orang
yang dikasihi Tuhan tidak memiliki alasan untuk takut terhadap
kejahatan apa saja. Damai sejahtara yaitu untuk mereka. Tuhan sendiri
menyampaikan damai sejahtera kepada mereka. Dan mereka harus,
berdasar jaminan itu, memperkatakan damai sejahtera kepada diri
mereka sendiri. Dan damai itu, sukacita sebab TUHAN itulah yang akan
menjadi perlindungan mereka. Sudikah Tuhan mengadakan perkara
dengan aku dalam kemahakuasaan-Nya? Akankah Ia mengambil
keuntungan dari kita sebab kita sudah dikuasai oleh kengerian-Nya?
Tidak, Ia akan menaruh perhatian kepada kita (Ayb. 23:6, KJV: Ia akan
memberi kekuatan kepada kita). Demikian pula yang dilakukan-Nya
kepada Daniel di sini, saat , oleh sebab kemilau dari penglihatan itu,
tidak ada kekuatan padanya. Dan ia mengakuinya (ay. 19): Sementara ia
berbicara dengan aku, aku merasa kuat lagi. Perhatikanlah, Tuhan melalui
firman-Nya memberi hidup, kekuatan, dan roh kepada umat-Nya. Se-
bab jika Ia berkata, jadilah kuat, maka kekuatan pun menyertai
perkataan itu. Dan, sebab sekarang Daniel sudah mengalami
kemanjuran dari firman dan anugerah Tuhan yang menguatkan, ia siap
untuk apa pun juga: “Berbicaralah kiranya tuanku, sekarang aku bisa
mendengarnya, aku tahan menanggungnya, dan aku siap untuk berbuat
seperti yang dikatakan, sebab engkau telah memberi aku kekuatan.”
Perhatikanlah, bagi orang-orang yang (seperti Daniel di sini) tidak mem-
punyai kekuatan, Tuhan menambah semangat (Yes. 40:29) kepada
mereka. Dan kita tidak bisa menjaga persekutuan kita dengan Tuhan
selain dengan kekuatan yang berasal dari Dia. namun , jika Ia
berkenan memberi kekuatan kepada kita, maka kita harus
memanfaatkannya dengan baik, dan berkata, berbicaralah, TUHAN, sebab
hamba-Mu ini mendengar. Biarlah Tuhan memampukan kita untuk
mematuhi kehendak-Nya, maka, apa pun itu, kita akan berdiri sepenuh-
nya dalam kehendak-Nya itu. Da quod jubes, et jube quod vis – Sampai-
kanlah apa yang Engkau perintahkan, lalu perintahkanlah apa yang
Engkau kehendaki.
4. Malaikat itu meyakinkan Daniel bahwa puasa dan doanya telah naik
sebagai peringatan di hadapan Tuhan , seperti yang dikatakan malaikat
kepada Kornelius (Kis. 10:4): Janganlah takut, Daniel (ay. 12). Wajar bagi
manusia yang jatuh untuk takut terhadap utusan yang luar biasa dari
sorga, sebab takut mendengar kabar-kabar buruk dari sana. namun
Daniel tidak perlu takut, sebab melalui perendahan diri dan permohon-
annya selama tiga minggu itu ia telah mengirimkan utusan-utusan yang
luar biasa ke sorga, yang diharapkannya akan kembali dengan dahan
pohon zaitun kedamaian: “Sejak hari pertama engkau berniat untuk
mendapat pengertian tentang firman Tuhan , yang akan menjadi pedoman
bagi doa-doamu, dan untuk merendahkan dirimu di hadapan Tuhan mu,
supaya engkau bisa menajamkan doa-doamu, maka perkataanmu di-
dengar,” seperti sebelumnya, saat engkau mulai menyampaikan
permohonan (9:23). Perhatikanlah, sama seperti masuknya firman Tuhan
memberi terang kepada orang-orang yang benar, demikian pula
masuknya doa-doa mereka menyenangkan hati Tuhan (Mzm. 119:130).
Sejak hari pertama kita mulai melihat kepada Tuhan di jalan kewajiban, Ia
siap menemui kita di jalan belas kasih. Demikianlah siapnya Tuhan untuk
mendengar doa. Aku akan mengaku, dan Engkau mengampuni.
5. Malaikat itu memberi tahu Daniel bahwa ia sengaja diutus kepadanya
untuk membawakan kepadanya nubuatan tentang keadaan jemaat di
masa depan, sebagai tanda bahwa Tuhan menerima doa-doanya bagi
jemaat: “Tahukah engkau, mengapa aku datang kepadamu? Seandainya
engkau tahu untuk tugas apa aku datang, engkau tidak akan dibuat
cemas seperti itu oleh kedatanganku.” Perhatikanlah, jika kita
memahami dengan benar makna dari tindakan-tindakan Tuhan dalam
menghadapi kita, dan cara-cara penyelenggaraan dan anugerah-Nya
menyangkut kita, maka kita pun akan merasa damai dengan semuanya
itu. “Aku datang oleh sebab perkataanmu itu (ay. 12), untuk
membawakan kepadamu jawaban yang penuh rahmat atas doa-doamu.”
Demikianlah, saat umat Tuhan yang berdoa memanggil Dia, Ia berkata,
ini Aku (Yes. 58:9). Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?
Lihatlah kuasa doa, betapa mulianya hal-hal yang, pada waktunya,
diperolehnya dari sorga, betapa mengherankan semua penyingkapan
yang didapat melalui doa itu! Untuk tugas apa malaikat ini datang
kepada Daniel? Ia memberi tahu dia (ay. 14): Aku datang untuk membuat
engkau mengerti apa yang akan terjadi pada bangsamu pada hari-hari
yang terakhir. Daniel yaitu orang yang selalu ingin tahu dan suka
bertanya, yang sepanjang hidupnya menyelidiki hal-hal yang rahasia,
sehingga pastilah hatinya sangat puas bila diberi tahu tentang hal-hal
yang akan datang. Daniel selalu merasa prihatin dengan jemaat.
Kepentingan-kepentingannya sangat melekat di hatinya, sehingga
hatinya pastilah sangat puas tak terkira bila mengetahui seperti apa
keadaannya nanti, dan ia akan mengetahui lebih baik apa yang harus
didoakan bagi jemaat selama ia hidup. Ia sedang meratapi kesulitan-
kesulitan yang tengah dijumpai bangsanya pada saat itu. namun , supaya
ia tidak tersandung oleh kesusahan-kesusahan jemaat itu, sang malaikat
harus memberi tahu dia kesulitan-kesulitan lebih besar apa lagi yang
masih ada di hadapan mereka. Dan, jika sekarang mereka dilelahkan
padahal mereka hanya berlari dengan orang berjalan kaki,
bagaimanakah mereka hendak berpacu melawan kuda? Perhatikanlah,
kebencian kita terhadap kesusahan-kesusahan pada saat ini akan
mereda jika kita merenungkan bahwa kita tidak tahu kesusahan-
kesusahan lebih besar apa lagi yang ada di hadapan kita, yang menjadi
kepentingan kita untuk bersiap-siap menghadapinya. Daniel harus
dibuat mengetahui apa yang akan menimpa bangsanya pada hari-hari
terakhir dari jemaat, jsesudah nubuatan berhenti, dan saat sudah dekat
waktunya bagi Mesias untuk muncul, sebab penglihatan ini juga
mengenai hari-hari itu (KJV: sebab penglihatan itu masih untuk berhari-
hari mendatang). Hal-hal utama yang berniat diberitahukan oleh
penglihatan ini kepada jemaat akan digenapi pada zaman Antiokhus,
hampir 300 tahun sesudah ini. Nah, apa yang dipercayakan kepada
malaikat untuk disampaikan kepada Daniel, dan Daniel didorong untuk
menantikan itu dari dia, bukanlah dugaan-dugaan yang tidak nyata,
ramalan-ramalan tentang kebaikan dan keburukan, bukan pula
pandangan-pandangan hasil pemikirannya sendiri, meskipun ia seorang
malaikat, melainkan apa yang telah diterimanya dari Tuhan. Wahyu Yesus
Kristuslah yang diberikan malaikat kepada Rasul Yohanes untuk
disampaikan kepada jemaat-jemaat (Why. 1:1). Demikian pula di sini (ay.
21): Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang tercantum dalam
Kitab Kebenaran, yaitu, apa yang ditetapkan menurut maksud dan
rencana Tuhan . Titah Tuhan yaitu hal yang tertulis, itu yaitu Kitab Suci
yang tetap ada dan tidak bisa diubah. Apa yang kutulis, tetap tertulis.
Sama seperti ada Kitab Suci untuk menyatakan kehendak Tuhan yang
dibukakan, surat paten, yang diberitakan kepada dunia, demikian pula
ada Kitab Suci untuk menyatakan kehendak Tuhan yang rahasia, gulungan
kitab yang tertutup, yang dimeteraikan di antara harta-Nya, kitab titah-
titah-Nya. Keduanya yaitu Kitab Kebenaran. Tak ada yang boleh
ditambahkan atau diambil dari keduanya. Hal-hal yang tersembunyi
bukan bagi kita, hanya sesekali saja beberapa alinea disalin dari kitab
putusan hikmat Tuhan , dan disampaikan kepada para nabi untuk dipakai
oleh jemaat, seperti di sini kepada Daniel. namun ada hal-hal yang
dinyatakan, yaitu segala perkataan hukum Taurat ini, yang
diperuntukkan bagi kita dan bagi anak-anak kita. Dan merupakan
kepentingan kita untuk mempelajari apa yang tertulis dalam Kitab Kebe-
naran ini, sebab itu yaitu hal-hal yang diperuntukkan bagi damai
sejahtera kita yang kekal.
6. Malaikat itu memberi kepada Daniel penjelasan umum tentang
musuh-musuh yang memusuhi kepentingan jemaat, yang pasti akan
mendatangkan kesusahan-kesusahan. Sang malaikat juga memberi
penjelasan tentang para pengayomnya, yang di bawah perlindungan
mereka keselamatan dan kemenangan jemaat terjamin pada akhirnya.
(1) Raja-raja dunia yaitu , dan akan menjadi, musuh-musuh jemaat.
Sebab mereka bersiap-siap melawan Tuhan, dan melawan yang
diurapi-Nya (Mzm. 2:2). Malaikat itu memberi tahu Daniel bahwa ia
datang kepadanya dengan jawaban yang penuh rahmat untuk doa-
doanya, namun bahwa pemimpin kerajaan orang Persia berdiri dua
puluh satu hari lamanya menentang dia, tepat tiga minggu saat
Daniel sedang berpuasa dan berdoa. Kambyses raja Persia sudah
sangat sibuk mempermalukan perkara-perkara orang Yahudi, dan
melakukan segala kejahatan yang dapat dilakukannya terhadap
mereka, dan sang malaikat selama waktu itu pula bekerja untuk
melawannya. Dengan begitu, ia terpaksa menunda kunjungannya
kepada Daniel sampai sekarang, sebab para malaikat hanya bisa
berada di satu tempat pada satu waktu. Atau, seperti yang dikatakan
Dr. Lightfoot, raja Persia yang baru ini, dengan menghalang-halangi
pembangunan Bait Suci, telah menghambat kabar-kabar baik yang
seharusnya sudah lama disampaikan malaikat itu kepadanya. Raja-
raja dan kerajaan-kerajaan dunia memang kadang-kadang
membantu jemaat, namun mereka lebih sering merugikannya.
“Sesudah aku selesai dengan raja-raja Persia, saat kerajaan mereka
digulingkan sebab kejahatan mereka terhadap orang-orang Yahudi,
maka pemimpin orang Yunani akan datang” (ay. 20). Kerajaan
Yunani, meskipun bersikap baik terhadap orang-orang Yahudi pada
awalnya, seperti halnya kerajaan Persia, namun akan menyusahkan
mereka di kemudian hari. Begitulah keadaan jemaat yang sedang
berjuang. jsesudah ia berhasil mengusir satu musuh, ada lagi musuh
lain yang harus dihadapi. Dan begitulah si ular tua itu, ia seperti ular
raksasa yang berkepala banyak. saat satu badai selesai menerjang,
tidak lama sesudahnya badai lain datang.
(2) Tuhan di sorga yaitu , dan akan menjadi, pelindung jemaat, dan, di
bawah Dia, para malaikat di sorga yaitu pengayom dan penjaganya.
[1] Di sini malaikat Gabriel sibuk melayani jemaat, melakukan
bagiannya dengan baik dalam membelanya selama dua puluh
satu hari, pemimpin kerajaan orang Persia berdiri menentang,
dan, meninggalkan dia di sana berhadapan dengan raja-raja
orang Persia (terjemahan bebas: melawan pemimpin orang
Persia, dan tetap di sana dengan raja-raja orang Persia), sebagai
konsulat, atau duta besar, untuk mengurus perkara-perkara
orang Yahudi di istana itu, dan untuk melayani mereka (ay. 13).
Dan, meskipun banyak hal yang dilakukan melawan mereka oleh
raja-raja Persia (sebab Tuhan mengizinkannya), ada kemungkinan
bahwa jauh lebih banyak kejahatan akan dilakukan terhadap
mereka, dan mereka akan dibinasakan (lihat saja rencana
Haman) seandainya Tuhan tidak mencegahnya melalui pelayanan
para malaikat. Gabriel menetapkan hati, sesudah melaksanakan
tugas ini kepada Daniel, bahwa ia akan kembali untuk berperang
dengan pemimpin orang Persia, akan terus menentangnya, dan
pada akhirnya akan merendahkan dan menggulingkan kerajaan
yang congkak itu (ay. 20), meskipun ia tahu bahwa kerajaan lain
yang sama jahatnya, yaitu kerajaan Yunani, akan bangkit
menggantikannya.
[2] Di sini ada Mikhael pemimpin kita, pelindung agung jemaat, dan
pengayom kepentingannya yang benar namun dijahati: Salah
seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka (ay. 13, KJV: yang
pertama dari pemimpin-pemimpin terkemuka). Sebagian orang
memahaminya sebagai malaikat ciptaan, namun penghulu
malaikat tingkat tertinggi (1Tes. 4:16; Yud. 9). Sebagian yang lain
berpendapat bahwa Mikhael penghulu malaikat itu tidak lain
yaitu Kristus sendiri, malaikat perjanjian, dan Tuhan para
malaikat, Dia yang dilihat Daniel dalam penglihatan (ay. 5). Ia
datang menolong aku (ay. 13). Dan tidak ada satu pun yang
berdiri di pihakku dengan tetap hati melawan mereka, kecuali
Mikhael (ay. 21). Kristus yaitu kepala jemaat, para malaikat
bukan (Ibr. 2:5). Ia punya wewenang dalam mengurus perkara-
perkara jemaat dan menyediakan segala keperluan bagi kebaik-
annya. Ia dikatakan berdiri di pihak para malaikat, sebab Dialah
yang membuat mereka berguna bagi para ahli waris
keselamatan. Dan, seandainya Ia tidak berada di pihak jemaat,
maka keadaannya akan buruk. namun , kata Daud, dan begitu
pula kata jemaat, TUHAN di pihakku, menolong aku (Mzm. 118:7,
KJV: TUHAN di pihakku bersama dengan mereka yang menolong
aku). Tuhanlah yang menopang aku (Mzm. 54:6, KJV: Tuhan
bersama dengan mereka yang menopang jiwaku).
PASAL 1 1
alaikat Gabriel, dalam pasal ini, menepati janji yang dibuatnya kepada
Daniel dalam pasal sebelumnya, bahwa ia akan “menunjukkan kepadanya
apa yang akan terjadi pada bangsanya pada hari-hari yang terakhir,” menurut
apa yang “tertulis dalam Kitab Kebenaran.” Dengan sangat terperinci ia di sini
menubuatkan tentang pergantian raja-raja Persia dan Yunani, dan berbagai
perkara dari kerajaan-kerajaan mereka, terutama kejahatan yang dilakukan
Antiokhos Epifanes pada masanya terhadap jemaat, yang dinubuatkan
sebelumnya (8:11-12). Di sini ada,
I. Nubuatan singkat tentang didirikannya kerajaan Yunani di atas
reruntuhan kerajaan Persia, yang pada saat itu baru saja dimulai (ay. 1-
4).
II. Nubuatan tentang perkara-perkara dari dua kerajaan, yaitu Mesir dan
Siria, dengan rujukan kepada satu sama lain (ay. 5-20).
III. Tentang kemunculan Antiokhos Epifanes, dan tindakan-tindakan serta
keberhasilan-keberhasilannya (ay. 21-29).
IV. Tentang kejahatan besar yang akan dilakukannya terhadap bangsa dan
agama Yahudi, dan penghinaannya terhadap segala agama (ay. 30-39).
V. Tentang kejatuhan dan kehancurannya pada akhirnya, saat ia sedang
gencar-gencarnya melakukan penyerbuan terhadap bangsa-bangsa lain
(ay. 40-45).
Kehancuran Kerajaan Persia
(11:1-4)
1 seperti dahulu aku juga mendampinginya untuk menguatkan dan menyokongnya, yakni
pada tahun pertama pemerintahan Darius, orang Media itu.” 2 “Oleh sebab itu, aku akan
memberitahukan kepadamu hal yang benar. Sesungguhnya, tiga raja lagi akan muncul di
negeri Persia, dan yang keempat akan mendapat kekayaan yang lebih besar dari mereka
semua, dan jika ia telah menjadi kuat sebab kekayaannya, ia akan berusaha sekuat-
kuatnya untuk melawan kerajaan Yunani. 3 Kemudian akan muncul seorang raja yang
gagah perkasa, yang akan memerintah dengan kekuasaan yang besar dan akan berbuat
sekehendaknya. 4 namun baru saja ia muncul, maka kerajaannya akan pecah dan terbagi-
bagi menurut keempat mata angin dari langit, jatuh bukan kepada keturunannya, dan
tanpa kekuasaan seperti yang dipunyainya; sebab kerajaannya akan runtuh dan menjadi
milik orang-orang yang lain dari pada orang-orang ini.
Di sini,
1. Malaikat Gabriel memberi tahu Daniel tentang pelayanan baik yang telah
dilakukannya untuk bangsa Yahudi (ay. 1): “Pada tahun pertama
pemerintahan Darius, orang Media, yang menghancurkan Babel dan
membebaskan orang-orang Yahudi dari rumah perbudakan itu, aku
mendampinginya untuk menguatkan dan menyokongnya. Yaitu, aku berperan
untuk melindunginya, dan memberinya keberhasilan dalam wilayahnya, dan,
jsesudah ia menaklukkan Babel, aku meneguhkan dia dalam ketetapan hatinya
untuk membebaskan orang-orang Yahudi,” yang ada kemungkinan menemui
banyak perlawanan. Demikianlah oleh sang malaikat, dan atas permintaan
sang penjaga, kepala dari emas itu hancur, dan kapak ditebaskan pada akar
pohon. Perhatikanlah, kita harus mengakui ada campur tangan Tuhan dalam
menguatkan orang-orang yang merupakan teman-teman jemaat saat
mereka sedang berbuat kebaikan kepadanya. Kita juga harus mengakui
campur tangan Tuhan dalam meneguhkan mereka dalam ketetapan-
ketetapan hati mereka yang baik untuk membantu jemaat. Dalam hal ini
Tuhan memakai pelayanan para malaikat lebih dibandingkan yang kita sadari. Dan
banyaknya contoh yang sudah kita ketahui tentang kepedulian Tuhan
terhadap jemaat-Nya di masa lalu akan mendorong kita untuk bergantung
pada-Nya dalam berbagai kesusahan dan kesulitan yang menjelang.
2. Ia menubuatkan pemerintahan empat raja Persia (ay. 2): Oleh sebab itu, aku
akan memberitahukan kepadamu hal yang benar, yaitu, arti sebenarnya dari
penglihatan-penglihatan tentang patung besar itu, dan tentang keempat
binatang itu, dan akan menguraikan secara jelas apa yang sebelumnya
digambarkan melalui perlambangan-perlambangan yang gelap.
(1) Akan berdiri tiga raja di negeri Persia, selain Darius, di mana masa
pemerintahannya nubuatan dipakai untuk memberi penanggalan pada
nubuatan ini (9:1). Menurut Tuan Broughton, ketiga raja ini yaitu
Koresh, Artahsasta, yang disebut orang Yunani dengan Kambises, dan
Ahasyweros yang menikahi Esther, yang disebut sebagai Darius anak
Histaspes. Kepada ketiga raja ini orang Persia memberi sebutan-
sebutan ini, Koresh yaitu seorang ayah, Kambises seorang tuan, dan
Darius seorang penimbun. Demikian menurut Herodotos.
(2) Akan ada raja keempat, jauh lebih kaya dari mereka semua, yaitu Xerxes,
yang kekayaannya dicatat oleh para penulis Yunani. Dengan kekuatannya
(tentaranya yang banyak, yang setidak-tidaknya terdiri atas 800.000
orang) dan kekayaannya, yang dengannya ia menanggung penghidupan
dan membayar tentara yang banyak itu, ia akan berusaha sekuat-kuatnya
untuk melawan kerajaan Yunani. Penyerbuan Xerxes terhadap Yunani
terkenal dalam sejarah, dan juga kekalahan yang memalukan yang
diterimanya. Orang yang saat pergi keluar menjadi kengerian bagi
Yunani, dalam kepulangannya menjadi cemoohan bagi Yunani. Daniel
tidak perlu diberi tahu kekecewaan apa yang akan ditemuinya, sebab
Xerxes yaitu orang yang menghalang-halangi pembangunan Bait Suci.
namun segera sesudah itu, sekitar tiga puluh tahun jsesudah kepulangan
yang pertama dari pembuangan, Darius, seorang raja muda,
menghidupkan kembali pembangunan Bait Suci, sambil mengakui
tangan Tuhan melawan para pendahulunya sebab sudah menghambat
pembangunannya (Ezr. 6:7).
3. Sang malaikat menubuatkan penaklukan-penaklukan Aleksander dan
terbagi-baginya kerajaannya (ay. 3). Dialah raja yang gagah perkasa itu, yang
akan muncul melawan raja-raja Persia, dan ia akan memerintah dengan
kekuasaan yang besar, atas banyak kerajaan, dan dengan kekuasaan yang
lalim. Sebab ia akan berbuat sekehendaknya, dan membatalkan apa yang
sudah diperbuatnya dengan sekehendak hati juga, yang, menurut hukum
orang Media dan Persia, tidak dapat dilakukan oleh raja-raja mereka. saat
Aleksander, jsesudah menaklukkan Asia, ingin disembah sebagai dewa, pada
saat itulah nubuatan ini digenapi, bahwa ia akan berbuat sekehendaknya.
Berbuat sekehendak hati yaitu hak istimewa Tuhan , namun ia berlagak
melakukannya juga. namun (ay. 4) kerajaannya akan segera pecah, dan
terbagi-bagi menjadi empat bagian, jatuh bukan kepada keturunannya, dan
tak seorang pun dari para penerusnya akan memiliki kekuasaan seperti
yang dipunyainya. Tak seorang pun dari mereka akan memiliki wilayah-
wilayah yang sedemikian luas atau kekuasaan yang sedemikian penuhnya
seperti dia. Kerajaannya akan runtuh dan menjadi milik orang-orang yang
lain dari pada orang-orang keluarganya sendiri. Arideus, saudaranya,
diangkat menjadi raja di Makedonia. Olimpias, ibu Aleksander, mem-
bunuhnya, dan meracuni kedua anak laki-laki Aleksander, yaitu Herkules
dan Aleksander. Demikianlah keluarganya dicabut dari akarnya oleh
tangannya sendiri. Lihatlah betapa kemegahan duniawi dan harta benda
yaitu hal-hal yang akan membusuk dan binasa, begitu pula dengan kekua-
saan-kekuasaan yang olehnya hal-hal duniawi itu didapat. Tidak pernah
kesia-siaan dunia dan kesia-siaan perkara-perkaranya yang terbesar
diperlihatkan dengan begitu jelas seperti dalam kisah Aleksander ini. Segala
sesuatu yaitu kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
Pemerintahan Antiokhos Magnus
(11:5-20)
5 Maka raja negeri Selatan akan menjadi kuat; namun salah seorang dari panglima-
panglimanya akan menjadi lebih kuat dari padanya dan orang ini memerintah, lalu
kekuasaannya akan menjadi kekuasaan yang besar. 6 Beberapa tahun kemudian keduanya
akan bersekutu: puteri raja negeri Selatan akan datang kepada raja negeri Utara untuk
mengadakan persetujuan. namun puteri itu tidak berhasil, juga keturunannya tidak dapat
bertahan: puteri itu akan diserahkan, demikian pula orang-orang yang mengantarnya,
anak yang dilahirkannya dan orang yang mengawininya. 7 Dan pada waktu itu akan
tumbuh suatu tunas yang seakar dengan puteri itu menggantikan orang itu, dan orang ini
akan bergerak maju melawan tentara raja negeri Utara dan memasuki kota bentengnya,
dan ia akan bertindak terhadap mereka dan ia akan berkuasa. 8 Bahkan dewa-dewa
mereka dan patung-patung tuangan mereka dan barang-barang mereka yang berharga
dari perak dan emas akan diangkutnya sebagai jarahan ke Mesir, lalu beberapa tahun
lamanya ia akan berhenti berperang melawan raja negeri Utara. 9 Kemudian raja ini akan
memasuki kerajaan raja negeri Selatan, namun kemudian pulang ke negerinya sendiri. 10
Kemudian anak-anaknya akan bersiap untuk berperang, dan akan mengerahkan sejumlah
tentara yang besar, lalu salah seorang dari mereka itu akan bergerak maju melawan dia,
menggenangi dan meliputi semuanya seperti air bah; dan pada serbuan yang kedua
kalinya ia akan sampai ke benteng musuhnya. 11 Maka menggeramlah raja negeri Selatan
itu, lalu maju berperang melawan raja negeri Utara, yang telah mengerahkan sejumlah
tentara besar, dan tentara besar itu akan jatuh ke tangan musuhnya. 12 jsesudah tentara
besar itu dihancurkannya, maka hatinya akan bermegah; walaupun ia telah menewaskan
berlaksa-laksa orang, ia tidak akan memiliki kekuatan. 13 Lalu untuk kedua kalinya raja
negeri Utara itu akan mengerahkan sejumlah tentara besar, lebih besar dari yang
pertama, dan beberapa tahun kemudian, ia akan bergerak maju melawan dia dengan
tentara yang besar dan dengan banyak perlengkapan perang. 14 Pada waktu itu banyak
orang akan bangkit melawan raja negeri Selatan; juga orang-orang yang lalim dari
bangsamu akan membesarkan diri, sehingga penglihatan itu menjadi kenyataan, namun
mereka akan tergelincir. 15 Maka raja negeri Utara itu akan datang, mendirikan kubu
pengepungan dan merebut kota yang berbenteng; dan tentara negeri Selatan tidak akan
dapat bertahan, juga pasukan-pasukan pilihannya sekalipun, ya, tidak ada kekuatan apa
pun yang dapat bertahan, 16 sehingga raja yang menyerangnya akan berbuat sekehendak
hati, dan tidak ada seorang pun yang dapat bertahan menghadapinya; ia akan menduduki
Tanah Permai dan seluruhnya akan ada dalam kekuasaannya. 17 Kemudian ia akan
berusaha untuk menguasai seluruh kerajaan orang yang lain itu: ia akan mengadakan
persetujuan dengan dia, dan seorang puterinya diberikannya kepadanya untuk
menghancurkan kerajaan itu, namun maksudnya itu tidak akan berhasil dan tidak akan
menguntungkannya.
18 Lalu ia akan memalingkan mukanya ke tanah-tanah pesisir dan banyak yang
direbutnya; namun seorang panglima akan menghentikan penghinaannya itu, bahkan akan
mengembalikan penghinaan itu kepadanya. 19 Sesudah itu ia akan memalingkan mukanya
ke kota-kota benteng di negerinya sendiri; namun ia akan tergelincir dan jatuh dan tidak
akan ditemukan lagi. 20 Menggantikan dia akan muncul seorang yang menyuruh seorang
pemungut pajak menjalani bagian yang terindah dari kerajaan itu, namun beberapa hari
kemudian ia akan dibinasakan, bukan oleh kemarahan atau oleh peperangan.
Di sini dinubuatkan,
I. Muncul dan berkuasanya dua kerajaan besar dari sisa-sisa penaklukan
Aleksander (ay. 5).
1. Kerajaan Mesir, yang dibuat besar oleh Ptolemaios Lagos, salah seorang
panglima Aleksander, yang para penerusnya, berdasar namanya,
disebut Lagides. Ia disebut raja selatan, yaitu Mesir, yang disebutkan di
sini (ay. 8, 42-43). Bangsa-bangsa yang pada awalnya dianggap milik
Ptolemaios yaitu Mesir, Fenisia, Arabia, Libia, Etiopia, dst. (Theocritus,
Idyll 17).
2. Kerajaan Siria, yang didirikan oleh Seleukos Nikanor, atau sang penakluk.
Ia yaitu salah seorang panglima Aleksander, dan menjadi lebih kuat
dibandingkan panglima yang lain, dan memiliki kekuasaan terbesar dari
semuanya. Ia yaitu yang paling kuat dari semua penerus Aleksander.
Dikatakan bahwa ia memiliki tidak kurang dari tujuh puluh dua kerajaan
di bawahnya. Dua kerajaan Mesir dan Siria ini sangat keras melawan
Yehuda (yang perkara-perkaranya diperhatikan secara khusus dalam
nubuatan ini). Ptolemaios, segera jsesudah ia merebut Mesir, menyerang
Yudea, dan menguasai Yerusalem pada hari Sabat, dengan berpura-pura
mengadakan kunjungan persahabatan. Seleukos juga mengusik Yudea.
II. Upaya yang sia-sia untuk menyatukan kedua kerajaan ini seperti besi dan
tanah liat dalam patung Nebukadnezar (ay. 6): “Beberapa tahun kemudian,
sekitar tujuh puluh tahun jsesudah kematian Aleksander, Lagides dan Seleukia
akan bersekutu, namun tidak dengan tulus. Ptolemaios Filadelfos, raja Mesir,
akan menikahkan putrinya Berenike dengan Antiokhos Teos, raja Siria,”
yang sudah memiliki istri bernama Laodike. “Berenike akan datang
kepada raja negeri Utara, untuk mengadakan kesepakatan, namun itu tidak
akan bertahan: Puteri itu tidak berhasil. Baik dia maupun keturunannya tidak
akan ditegakkan di kerajaan utara. Begitu pula Ptolemaios ayahnya, atau
Antiokhos suaminya (yang di antara keduanya akan ada persekutuan besar),
tidak dapat bertahan, dan begitu pula pasukan mereka. namun puteri itu akan
diserahkan, demikian pula orang-orang yang mengantarnya,” semua orang
yang merencanakan pernikahan yang tidak membahagiakan antara dia dan
Antiokhos, yang menimbulkan begitu banyak kejahatan, bukannya
menghasilkan persekutuan antara mahkota kerajaan utara dan selatan,
seperti yang diharapkan. Antiokhos menceraikan Berenike, mengambil
kembali mantan istrinya, Laodike, yang segera jsesudah itu meracuninya,
mengakibatkan Berenike dan anaknya dibunuh. Kemudian Berenike meng-
angkat anaknya sendiri dari Antiokhos sebagai raja, yang dipanggil Seleukos
Kalinikos.
III. Perang di antara kedua kerajaan (ay. 7-8). Tunas yang seakar dengan
Berenike akan tumbuh menggantikan orang itu. Ptolemaios Euergetes, putra
dan penerus Ptolemaios Filadelfus, akan datang dengan suatu pasukan untuk
melawan Seleukos Kalinikos, raja Siria, untuk membalaskan perselisihan
adik wanita nya, dan akan berhasil. Ia akan membawa pergi jarahan
yang berlimpah baik berupa orang maupun barang ke Mesir, dan beberapa
tahun lamanya akan berhenti berperang melawan raja negeri Utara (KJV:
akan terus berlanjut beberapa tahun lebih lama dibandingkan raja negeri Utara).
Ptolemaios ini memerintah selama empat puluh enam tahun. Dan Yustinus
berkata bahwa seandainya urusan-urusannya sendiri tidak memanggilnya
pulang, maka ia, dalam perang ini, akan menjadikan dirinya penguasa atas
seluruh kerajaan Siria. namun (ay. 9) ia terpaksa memasuki kerajaan raja
negeri Selatan dan kemudian pulang ke negerinya sendiri, untuk menjaga
perdamaian di sana, sehingga ia tidak bisa lagi melanjutkan peperangan di
negeri lain. Perhatikanlah, sudah sangat biasa jika perdamaian yang
dikhianati akan berakhir dalam peperangan yang berdarah.
IV. Pemerintahan yang lama dan sibuk dari Antiokhos yang Agung, raja Siria.
Seleukos Kalinikos, raja negeri Utara yang dikalahkan itu (ay. 7) dan yang
mati secara menyedihkan, meninggalkan dua anak laki-laki, Seleukos dan
Antiokhos. Mereka inilah anak-anaknya, anak-anak raja negeri Utara, yang
akan bersiap untuk berperang, dan akan mengerahkan sejumlah tentara yang
besar, untuk mengambil kembali apa yang telah hilang dari ayah mereka (ay.
10). namun Seleukos sang kakak, sebab lemah, dan tidak mampu
memerintah tentaranya, diracuni oleh teman-temannya, dan hanya
memerintah selama dua tahun. Dan adiknya Antiokhos menggantikannya,
dan memerintah selama tiga puluh tujuh tahun, dan dipanggil dengan yang
Agung. Itulah sebabnya sang malaikat, meskipun berbicara tentang anak-
anak pada awalnya, melanjutkan cerita tentang salah seorang saja, yang baru
berumur lima belas tahun saat ia mulai memerintah. Anak ini pasti akan
bergerak maju, menggenangi dan meliputi semuanya seperti air bah , dan pada
akhirnya akan mengembalikan apa yang hilang dari ayahnya.
1. Raja negeri Selatan, dalam perang ini, pertama-tama akan memperoleh
keberhasilan yang sangat besar. Ptolemaios Philopator, sebab didorong
oleh amarah terhadap penghinaan-penghinaan yang dilakukan oleh
Antiokhos yang Agung, akan maju berperang melawan dia, meskipun
sebenarnya ia yaitu seorang raja yang malas. Ia akan membawa tentara
yang besar ke medan pertempuran, yang terdiri atas 70.000 prajurit,
5.000 kuda, dan tujuh puluh tiga gajah. Dan tentara besar lain (tentara
Antiokhos, yang terdiri atas 62.000 prajurit, 6.000 kuda, dan 102 gajah)
akan jatuh ke tangannya. Polibius, yang tinggal bersama Skipio,
memberi penjelasan khusus tentang pertempuran di Rafia ini.
Ptolemaios Philopator, jsesudah memperoleh kemenangan ini, bertumbuh
menjadi sangat kurang ajar. Hatinya akan bermegah. Kemudian ia pergi
ke Bait Suci Tuhan di Yerusalem, dan, dengan menentang hukum Taurat,
memasuki tempat maha kudus. Itulah sebabnya Tuhan berseteru
dengannya, sehingga, meskipun ia akan menewaskan berlaksa-laksa
orang, namun ia tidak akan memiliki kekuatan dengan
keberhasilannya itu, yang dapat melindungi kepentingannya. Sebab,
2. Raja negeri Utara itu, Antiokhus yang Agung, akan kembali dengan
mengerahkan sejumlah tentara besar, lebih besar dari yang pertama. Dan,
pada akhir masa (yaitu beberapa tahun kemudian), ia akan bergerak
maju dengan tentara yang besar, dan dengan banyak perlengkapan
perang, melawan raja negeri Selatan, yaitu Ptolemaios Epifanes, yang
menggantikan Ptolemaios Philopator ayahnya, saat ia masih anak-
anak, yang menguntungkan Antiokhos yang Agung. Dalam serangan ini ia
memiliki beberapa sekutu yang kuat (ay. 14): Banyak orang akan
bangkit melawan raja negeri Selatan. Filipus dari Makedonia yaitu
sekutu Antiokhos melawan raja Mesir, beserta Skopas jenderalnya, yang
dikirimnya ke Siria. Antiokhos mengalahkannya habis-habisan,
menghancurkan sebagian besar tentaranya. Sebagai akibatnya, orang-
orang Yahudi yang dengan sukarela menyerah kepada Antiokhos,
bergabung dengannya, membantunya mengepung pasukan Ptolemaios.
Mereka, orang-orang yang lalim dari bangsamu, akan membesarkan diri,
sehingga penglihatan itu menjadi kenyataan, mereka akan membantu
penggenapan nubuatan ini. namun mereka akan tergelincir, dan tidak
mendapat apa-apa (ay. 14). Sebagai akibatnya (ay. 15) raja dari negeri
Utara, Antiokhos Magnus yang sama ini, akan meneruskan rancangannya
melawan raja negeri Selatan dengan cara lain.
(1) Antiokhos akan mengejutkan benteng-bentengnya. Semua yang telah
diperolehnya di Siria dan Samaria, dan pasukan-pasukan dari negeri
Selatan, semua kekuatan raja Mesir, tidak akan mampu
menentangnya. Lihatlah betapa arah neraca perang itu tidak pasti dan
berubah-ubah. Seperti jual beli, perang yaitu perkara menang dan
kalah. Kadang-kadang satu pihak diuntungkan dan adakalanya pihak
lain yang diuntungkan. Namun keduanya tidak terjadi secara
kebetulan. Itu bukan, seperti mereka menyebutnya, keberuntungan
perang, melainkan terjadi menurut kehendak dan putusan hikmat
Tuhan , yang merendahkan sebagian orang dan mengangkat sebagian
yang lain.
(2) Antiokhos akan menjadikan dirinya penguasa atas tanah Yudea (ay.
16): Raja yang menyerangnya (yaitu raja negeri Utara) akan
membawa pergi semua yang ada di hadapannya dan berbuat
sekehendak hatinya. Ia akan menduduki dan berpijak di Tanah
Permai. Seperti itulah tanah Israel, dan dengan tangannya tanah itu
diporak-porandakan dan dimusnahkan, sebab dengan jarahan dari
tanah yang baik itulah ia menyediakan makanan bagi tentaranya
yang besar. Tanah Yudea terletak di antara dua kerajaan Mesir dan
Siria yang kuat ini, sehingga dalam semua pertempuran yang terjadi
di antara mereka, Yudea pasti akan menderita, sebab mereka berdua
memiliki itikad buruk terhadapnya. Namun sebagian orang
membaca ini, dengan tangannya tanah itu akan disempurnakan.
Seolah-olah tersirat bahwa tanah Yudea, sebab berada di bawah
perlindungan Antiokhos ini, akan berkembang, dan keadaannya akan
lebih baik dibandingkan sebelumnya.
(3) Antiokhos akan tetap mendesakkan perangnya melawan raja Mesir,
dan akan berusaha untuk menguasai seluruh kerajaan orang yang
lain itu, mengambil keuntungan dari usia Ptolemaios Epifanes yang
masih kanak-kanak, dan orang-orang yang lurus (KJV), yaitu banyak
dari orang-orang Israel yang saleh, akan berpihak kepadanya (ay.
17). Dalam meneruskan rancangannya, ia akan memberi kepada
raja Mesir putrinya Kleopatra sebagai istri, dengan merancang,
seperti Saul dalam memberi putrinya Mikhal kepada Daud,
supaya ia menjadi jerat baginya dan berbuat jahat kepadanya. namun
maksudnya itu tidak akan berhasil (terjemahan bebas: namun ia tidak
akan berpihak kepada ayahnya), dan tidak akan menguntungkannya.
Sebaliknya, putrinya itu akan berpihak kepada suaminya, dan
dengan demikian rencana ayahnya itu gagal.
(4) Perangnya dengan orang Romawi dinubuatkan di sini (ay. 18): Ia
akan memalingkan mukanya ke tanah-tanah pesisir (ay. 18), bangsa-
bangsa daerah pesisir (Kej. 10:5), Yunani dan Italia. Ia merebut
banyak pulau di sekitar Hellespontos-Rodos, Samos, Delos, dst.
Melalui perang atau perjanjian ia menjadikan dirinya penguasa atas
pulau-pulau itu. namun seorang panglima, atau pemerintahan
(demikian menurut sebagian orang), yaitu majelis tinggi Roma, atau
seorang pemimpin, yaitu jenderal Roma, akan mengembalikan
penghinaannya itu, penghinaan yang ia perbuat dengan sewenang-
wenang terhadap orang Roma, kepada dirinya sendiri. Atau panglima
itu akan membuatnya dipermalukan, dan tanpa rasa malu dari
panglima itu sendiri, atau aibnya sendiri, ia akan mempermalukannya
lagi. Hal ini digenapi saat kedua orang dari keluarga Scipio dikirim
dengan suatu pasukan untuk melawan Antiokhos. Hannibal,
jenderalnya, ada bersamanya pada waktu itu, dan menyarankannya
untuk menyerang Italia dan memorak-porandakannya seperti yang
sudah dia lakukan. namun Antiokhos tidak mendengarkan sarannya.
Dan Scipio ikut bertempur melawannya, dan mengalahkan dia
dengan telak, meskipun ia memiliki 70.000 orang dan orang Romawi
hanya 30.000 orang. Demikianlah Scipio akan menghentikan
penghinaannya itu.
(5) Kejatuhannya. saat Antiokhos dikalahkan secara habis-habisan
oleh orang Romawi, dan dipaksa menyerahkan kepada mereka
segala sesuatu yang dimilikinya di Eropa, dan dituntut untuk
membayar upeti yang sangat besar, ia memalingkan mukanya ke
negerinya sendiri, dan, tanpa mengetahui cara untuk mengumpulkan
uang untuk membayar upetinya, ia menjarah kuil Zeus. Hal ini
membuat rakyatnya sendiri begitu marah terhadapnya hingga
mereka menyerangnya, dan membunuhnya. Demikianlah ia diguling-
kan, dan jatuh, dan tidak akan ditemukan lagi (ay. 19).
(6) Penerus berikutnya (ay. 20). Ada seseorang yang muncul
menggantikannya, seorang yang menyuruh seorang pemungut pajak,
atau pemeras. Tabiat ini dipenuhi secara luar biasa dalam diri
Seleukos Philopator, anak sulung dari Antiokhos Agung, yang
merupakan seorang penindas besar terhadap rakyatnya sendiri, dan
memeras uang yang berlimpah dari mereka. Dan, saat ia diberi
tahu bahwa dengan begitu ia akan kehilangan teman-temannya, ia
berkata bahwa ia tidak memiliki teman yang lebih baik dibandingkan
uang. Ia juga berusaha merampok Bait Suci di Yerusalem, yang
tampaknya terutama dirujuk di sini. namun beberapa hari kemudian
ia akan dibinasakan, bukan oleh kemarahan atau oleh peperangan,
namun sebab diracuni oleh Heliodorus, salah seorang hambanya
sendiri, saat ia baru memerintah selama dua belas tahun, dan tidak
melakukan apa-apa yang luar biasa.
V. Dari semuanya ini hendaklah kita belajar,
1. Bahwa Tuhan dalam penyelenggaraan-Nya mengangkat yang satu, dan
menjatuhkan yang lain, seperti yang dikehendaki-Nya, memajukan
sebagian orang dari kedudukannya yang rendah dan menurunkan
sebagian yang lain yang ada di tempat yang sangat tinggi. Sebagian orang
menyebut orang-orang besar sebagai bola keberuntungan. Atau lebih
tepatnya, mereka yaitu alat-alat Penyelenggaraan ilahi.
2. Dunia ini penuh dengan sengketa dan pertengkaran, yang timbul dari
hawa nafsu manusia, dan menjadikannya panggung dosa dan
kesengsaraan.
3. Semua perubahan dan gejolak pemerintahan dan kerajaan, dan setiap
peristiwa, bahkan yang paling kecil dan kebetulan sekalipun, secara jelas
dan sempurna telah diketahui sebelumnya oleh Tuhan di sorga, dan bagi-
Nya tidak ada hal yang baru.
4. Firman Tuhan tidak akan ada yang jatuh sia-sia ke tanah. namun apa yang
telah dirancangkan-Nya, apa yang telah dinyatakan-Nya, akan terlaksana
tanpa terelakkan. Bahkan dosa-dosa manusia akan dibuat melayani
tujuan-Nya, dan berperan dalam menggenapi putusan-putusan hikmat-
Nya pada waktunya. Dan sekalipun begitu, Tuhan bukanlah pencipta dosa.
5. Bahwa, untuk memahami dengan benar beberapa bagian Kitab Suci,
penting untuk mencari petunjuk dari penulis-penulis kafir, yang
menerangkan Kitab Suci, dan menunjukkan penggenapan dari apa yang
dinubuatkan di sana. Oleh sebab itu, beralasan bagi kita untuk bersyukur
kepada Tuhan atas pengetahuan manusia, yang dengannya banyak orang
telah melakukan pelayanan besar terhadap kebenaran-kebenaran ilahi.
Pemerintahan Antiokhos Epifanes
(11:21-45)
21 Menggantikan dia akan muncul seorang yang hina, yang tidak memperoleh martabat
raja; namun dengan tak disangka-sangka ia akan datang merebut kedudukan raja dengan
perbuatan-perbuatan licin. 22 Seluruh tentara yang datang melanda akan dihanyutkan di
hadapannya dan dihancurkan, bahkan juga seorang raja Perjanjian. 23 Dan dari saat
diadakan persekutuan dengan dia, ia akan berlaku curang, dan ia akan maju serta menjadi
berkuasa, meskipun sedikit orang-orangnya. 24 Dengan tak disangka-sangka ia akan me-
masuki daerah-daerah yang paling subur dari negeri itu, dan melakukan apa yang belum
pernah dilakukan oleh para bapa dan nenek moyangnya, yakni menghamburkan
rampasan dan jarahan dan harta di antara orang-orangnya; juga terhadap tempat-tempat
yang berbenteng ia membuat siasat, namun hanya untuk sementara waktu. 25 Kekuatan
dan keberaniannya akan ditujukannya melawan raja negeri Selatan dengan memakai
tentara yang besar; dan walaupun raja negeri Selatan itu akan bersiap untuk berperang
dengan tentara yang amat besar dan kuat, ia tidak akan dapat bertahan, sebab akan
diadakan siasat terhadap dia, 26 dan orang-orang yang makan dari santapannya akan
meruntuhkannya: tentaranya akan hanyut dan banyak orangnya yang tewas dibunuh. 27
Dan kedua raja itu bermaksud jahat, dan sedang mereka duduk bersama-sama pada satu
meja, mereka akan saling membohongi; namun hal itu tidak akan berhasil, sebab akhir
zaman itu belum mencapai waktu yang ditetapkan. 28 Kemudian ia akan pulang ke
negerinya dengan banyak harta, dan hatinya bermaksud menentang Perjanjian Kudus;
dan itu dilakukannya, lalu pulang ke negerinya. 29 Pada waktu yang ditetapkan ia akan
memasuki pula negeri Selatan, namun kali yang kedua ini tidak akan sama dengan yang
pertama, 30 sebab akan datang kapal-kapal orang Kitim melawan dia, sehingga hilanglah
keberaniannya. Lalu pulanglah ia dengan hati mendendam terhadap Perjanjian Kudus dan
ia akan bertindak: jsesudah pulang kembali, ia akan menujukan perhatiannya kepada
mereka yang meninggalkan Perjanjian Kudus. 31 Tentaranya akan muncul, mereka akan
menajiskan tempat kudus, benteng itu, menghapuskan korban sehari-hari dan
menegakkan kekejian yang membinasakan. 32 Dan orang-orang yang berlaku fasik
terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin; namun umat
yang mengenal Tuhan nya akan tetap kuat dan akan bertindak. 33 Dan orang-orang
bijaksana di antara umat itu akan membuat banyak orang mengerti, namun untuk
beberapa waktu lamanya mereka akan jatuh oleh sebab pedang dan api, oleh sebab
ditawan dan dirampas. 34 Sementara jatuh, mereka akan mendapat pertolongan sedikit,
dan banyak orang akan menggabungkan diri kepada mereka secara berpura-pura. 35
Sebagian dari orang-orang bijaksana itu akan jatuh, supaya dengan demikian diadakan
pengujian, penyaringan dan pemurnian di antara mereka, sampai pada akhir zaman;
sebab akhir zaman itu belum mencapai waktu yang telah ditetapkan. 36 Raja itu akan
berbuat sekehendak hati; ia akan meninggikan dan membesarkan dirinya terhadap setiap
Tuhan . Juga terhadap Tuhan yang mengatasi segala Tuhan ia akan mengucapkan kata-kata
yang tak senonoh sama sekali, dan ia akan beruntung sampai akhir murka itu; sebab apa
yang telah ditetapkan akan terjadi. 37 Juga para Tuhan nenek moyangnya tidak akan diin-
dahkannya; baik pujaan orang-orang wanita maupun Tuhan mana pun juga tidak akan
diindahkannya, sebab terhadap semuanya itu ia akan membesarkan diri. 38 namun sebagai
ganti semuanya itu ia akan menghormati dewa benteng-benteng: dewa yang tidak dikenal
oleh nenek moyangnya akan dihormatinya dengan membawa emas dan perak dan
permata dan barang-barang yang berharga. 39 Dan ia akan bertindak terhadap benteng-
benteng yang diperkuat dengan pertolongan dewa asing itu. Siapa yang mengakui dewa
ini akan dilimpahi kehormatan; ia akan membuat mereka menjadi berkuasa atas banyak
orang dan kepada mereka akan dibagikannya tanah sebagai upah.
40 namun pada akhir zaman raja negeri Selatan akan berperang dengan dia, dan raja negeri
Utara itu akan menyerbunya dengan kereta dan orang-orang berkuda dan dengan banyak
kapal; dan ia akan memasuki negeri-negeri, dan menggenangi dan meliputi semuanya
seperti air bah. 41 Juga Tanah Permai akan dimasukinya, dan banyak orang akan jatuh;
namun dari tangannya akan terluput tanah Edom, tanah Moab dan bagian yang penting
dari bani Amon. 42 Ia akan menjangkau negeri-negeri, dan negeri Mesir tidak akan
terluput.
43 Ia akan menguasai harta benda emas dan perak dan segala barang berharga negeri Mesir,
dan orang Libia serta orang Etiopia akan mengikuti dia. 44 namun kabar-kabar dari
sebelah timur dan dari sebelah utara akan mengejutkan hatinya, sehingga ia akan keluar
dengan kegeraman yang besar untuk memusnahkan dan membinasakan banyak orang. 45
Ia akan mendirikan kemah kebesarannya di antara laut dan gunung Permai yang kudus
itu, namun kemudian ia akan menemui ajalnya dan tidak ada seorang pun yang me-
nolongnya.”
Semuanya ini yaitu nubuatan tentang pemerintahan Antiokhos Epifanes,
tanduk kecil yang dibicarakan sebelumnya (8:9), musuh bebuyutan bagi agama
Yahudi, dan penganiaya yang sengit terhadap orang-orang yang memeluknya.
Kesusahan-kesusahan yang dijumpai oleh orang Yahudi dalam pemerintahan
raja-raja Persia tidak dinubuatkan dengan begitu terperinci kepada Daniel
seperti kesusahan-kesusahan ini. Sebab pada waktu itu mereka memiliki
nabi-nabi yang masih hidup bersama mereka, Hagai dan Zakharia, untuk
menyemangati mereka. namun kesusahan-kesusahan pada zaman Antiokhos ini
dinubuatkan, sebab , sebelum waktu itu, nubuatan akan berhenti, dan mereka
akan menyadari bahwa penting untuk mencari pertolongan dengan melihat
firman tertulis. Beberapa hal dalam nubuatan tentang Antiokhos ini disinggung
dalam nubuatan-nubuatan Perjanjian Baru tentang antikristus, terutama ayat 36
dan 37. Dan biasa bagi para nabi, saat menubuatkan kemakmuran jemaat
Yahudi, untuk memakai ungkapan-ungkapan yang begitu rupa hingga dapat
diterapkan kepada kerajaan Kristus, dan tanpa terasa bergerak terus untuk
mencakup nubuatan tentang kerajaan Kristus. Demikian pula halnya, saat
menubuatkan kesusahan-kesusahan jemaat, mereka memakai ungkapan-
ungkapan yang begitu rupa hingga merujuk lebih jauh kepada kerajaan
antikristus, kemunculan dan kehancurannya. Sekarang mengenai Antiokhos,
sang malaikat menubuatkan di sini,
I. Tabiatnya: Ia akan menjadi seorang yang hina. Ia menyebut dirinya Epifanes
– yang terkemuka, namun tabiatnya bertolak belakang dengan julukannya.
Para penulis kafir menggambarkannya sebagai orang yang berkelakuan
aneh, kasar dan ribut, hina dan kotor. Kadang-kadang ia menyelinap keluar
secara sembunyi-sembunyi dari istana ke kota, dan berkumpul dengan suatu
kumpulan yang hina incognito – dengan menyamar. Ia berteman dengan
orang dari kalangan biasa, dan dengan orang-orang asing rendahan yang
datang ke kota. Tingkah polanya sangat susah dipahami, sehingga sebagian
orang menganggapnya bodoh, dan sebagian yang lain menganggapnya gila.
Itulah sebabnya ia disebut Epimanes – orang gila. Ia disebut seorang yang
hina, sebab ia lama menjadi sandera di Roma sebab kesetiaan ayahnya
saat orang-orang Roma telah menaklukkannya. Dan disepakati bahwa,
saat para sandera lain ditukarkan, ia tetap harus menjadi tahanan penuh.
II. Terangkatnya ia ke mahkota kerajaan. Dengan tipu muslihat ia membuat
anak kakaknya, Demetrius, dikirim sebagai sandera ke Roma, untuk
menggantikan dia, bertentangan dengan persetujuan yang sudah tertulis.
Dan, sebab kakaknya dibuat pergi jauh oleh Heliodorus (ay. 20), ia
mengambil alih kerajaan itu. Pemerintahan Siria tidak memberi mahkota
kerajaan itu kepadanya (ay. 21), sebab mereka tahu bahwa mahkota itu
yaitu milik anak kakaknya, tidak pula ia mendapatkannya dengan pedang,
namun dengan tak disangka-sangka ia datang, berpura-pura memerintah
untuk anak kakaknya, Demetrius, yang pada waktu itu menjadi sandera di
Roma. namun dengan bantuan Eumenes dan Attalus, raja-raja dari negeri
tetangga, ia memenangkan hati rakyat, dan merebut kedudukan raja dengan
perbuatan-perbuatan licin, menegakkan dirinya dalam kerajaan itu, dan
menghancurkan Heliodorus, yang hendak maju melawannya dengan seluruh
tentara yang datang melanda. Orang-orang yang menentangnya dihanyutkan
dan dihancurkan di hadapannya, bahkan juga seorang raja Perjanjian,
keponakannya, ahli waris yang sah, yang dengannya ia berpura-pura
mengadakan kovenan, bahwa ia akan mengembalikan kerajaan itu
kepadanya bilamana ia kembali (ay. 22). namun (ay. 23) dari saat
diadakan persekutuan dengan dia, ia akan berlaku curang, seperti orang yang
memiliki pegangan bahwa raja tidak harus terikat oleh kata-katanya
kecuali kalau tidak menguntungkan kepentingannya. Dan meskipun sedikit
orang-orangnya, yang pertama-tama menggabungkan diri kepadanya, ia
akan menjadi berkuasa, dan (ay. 24) dengan tak disangka-sangka ia akan
memasuki daerah-daerah yang paling subur dari kerajaan Siria. Dan, sangat
berbeda dari para pendahulunya, ia akan menghamburkan di antara
rakyatnya rampasan dan jarahan, dan harta, untuk membuat dirinya disukai.
namun , pada saat yang sama, ia akan membuat siasat terhadap tempat-
tempat yang berbenteng, untuk menjadikan dirinya penguasa atas tempat-
tempat itu, sehingga kedermawanannya itu hanya akan berlangsung sesaat
saja. jsesudah ia menguasai benteng-benteng itu di tangannya, ia tidak akan
lagi menghamburkan jarahannya, namun memerintah dengan kekerasan,
seperti yang biasa dilakukan orang-orang yang datang dengan tipu muslihat.
Orang yang datang seperti rubah akan memerintah seperti singa. Sebagian
orang memahami ayat-ayat ini sebagai perjalanannya yang pertama ke
Mesir, saat ia datang bukan sebagai musuh, melainkan sebagai teman dan
penjaga bagi raja muda Ptolemaios Philometor, dan sebab itu membawa
serta bersamanya hanya sedikit pengikut. Namun orang-orang yang gagah
berani itu, dan yang setia kepada kepentingannya, ditempatkannya di