ntuk
dibunuh berkata kepada murid-muridnya yang terdekat, "Kamot
sekalian akan meragukan rnalam ini.'ss
Syaikh al-Maraghi mengomentari nash tersebut dengan
mengatakan, "Injil-injil mereka mengatakan bahwa Isa a.s. mem,
beri tahu murid-muridnya dan orang yang paling mengenalnya
bahwa mereka akan meragukan tentang Isa a.s. pada waktu itu,
sedang beritanya pasti benar. Bila demikian adanya, maka tidak
mengherankan sekiranya orang lain menjadi ragu mengenai
kasusnya!"s';
Sanggahan Terhadap Pembunuhan lsa a.s. dan Pem-
buktian Tentang Kejadian Sebenarnya
Al-Qur'an menepis pengakuan orang-orang Yahudi bahwa
mereka telah membunuh Al-Masili a.s. di dalam firman Allah,
"...Padahal mereka tidak membunuhnla dan tidak pula menyalihnya,
tetapi (yng mereka bunuh ialah) lrang lang diserupakan dengan Isa
bagi mereka. Sesungquhnla lrang lrang ]ang berselisih paham tenlang
pembunuhan Isa benar-benar dalam keraguan tentang yng dibunuh itrt.
Mereka tidak mempunlai keyakinan tentang siapa yng dibunuh int
melainkan mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak yakin bahua
yang mereka bunuh itu adalah Isa. TAapi (1ang sebenarnl,a) Allah telah
mengangkat Isa kepada N14. " (an-Nisaa': 157-158)
Al-Qur'an menegaskan kejadian sebenarnya, yaitu mereka
sebenarnya tidak membunuh dan tidak menyalib Isa a.s', tetapi
orang yang diserupakan bagi mereka, dan sesungguhnya Allah
menyelamatkannya dari tipu daya mereka dengan mengangkat-
nya ke langit dalam keadaan hidup tanpa kematian, dalam ke-
aclaan lengkap dengan jiwa dan raganya, sebagaimana telah kami
jelaskan di atas.
Firman Nlah "Tetaii \ang sebenarnyd Allah telah meng'
angkat Isa kepada-Nya" jelas menepis berita pembunuhan Isa
a.s. dan menetapkan bahwa ia selamat dari ancaman musuh-
musuhnya dengan cara diangkat ke langit. Hal itu karena kata
bat (tetapi) menunjukkan adanya kebalikan antara kalimat
sebelumnya dengan kalimat sesudahnya. Jadi, Allah telah me-
nyelamatkannya dari tipu daya musuh-musuhnya dengan meng-
angkatnya ke langit dengan jiwa dan raganya.
Dr. Sa'icl Ramadhan al-Buti menjelaskan masalah ini ketika
ia menyanggah pendapat Syekh Mahmud Syaltut yang meng-
artikan pengangkatan dalam ayat tersebut dengan pengangkatan
kedudukan. Dia mengatakan, "Orang yang mengerti bahasa
fuab sesuai dengan tata bahasa pasti memahami firman Allah,
,Mereka tidak yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
8ab l: Penlelasan Al'0ur'an Tentang Pengangkatan lsa a's' - 63
Tetapi (yang sebenarnya) Allah telah menganghat Isa kepada-
Nya", bahwa Allah ta'ala menyembunyikan nabi-Nya (Isa as.)
dari mereka dan pengangkatannya ke langit, sehingga mereka
tidak mendapatkan sesuatu yang akan mereka bunuh atau me-
reka salib. Pemahaman ini ditunjukkan oleh lafazh dalam ayat
tersebut dan pengertiannya menurut bahasa serta adanya ke-
balikan antara kalimat sebelum "tetapi" dan kalimat sesudahnya.
Dengan demikian, Anda tidak dapat mengatakan, 'Saya tidak
lapar, tetapi saya berbaring.' Seharusnya. Anda mengata-
kan,"Saya tidak lapar tetapi saya kenyang."'
Anda juga tidak dapat mengatakan,."Sang Tuan tidak
dibunuh, tetapi dia punya kedudukan yang tinggi di sisi Allah,"
karena kedudukan yang tinggi di sisi Allah itu tidak mencegah
pembunuhan terhadap dirinya.
Katabal (tetapi) itu digunakan untuk menganulir keterangan
sebelumnya, dengan dalil yang dikatakan sesudahnya. Jadi arti
ayat itu adalah 'orang-orang Yahudi tidak membunuhnya, seperti
yang mereka duga, tetapi sesungguhnya Allah mengambilnya
dari tengah-tengah mereka dan mengangkatnya ke langit'.
Anda berhak bertanya kepada orang-orang seperti Syaltut-
yaitu orang-orang yang menafsirkan ayat tersebut seperti itu-
dengan pertanyaan, jika demikian, maka apa arti kata-ilaihi (ke-
pada-Nya) dalam ayat tersebut, kalau pengangkatan di sini ber-
arti pengangkatan kedudukan dan derajat? Apakah artinyaAllah
menjadikannya tuhan seperti diri-Nya? Hal itu karena ucapan,
"Allah mengangkat kedudukan si fulan kepada-Nya" tidak
memiliki arti selain Allah menjadikannya sederajat dengan-Nya.
Selain itu, apa artinya menghubungkan pengangkatan
derajat dengan kisah penyaliban atau pembunuhan? Bukankah
Isa a.s. sudah diangkat derajatnya sebelum peristiwa itu?sZ
s7 Al-Buti, Sa'id Ramaclhan,'Kubra al-yaqiniyat al-Kauniyah,hlm. 350-llll1
64 - tsa dan Al,Mahdi di Akhir Zaman
Sanggahan Terhadap Penyaliban lsa a.s.
Kepercayaan terhadap penyaliban Al-Masih merupakan
salah satu prinsip doktrin agama Nasrani. Seseorang tidak diang-
gap sebagai penganut agama itu, kecuali setelah percaya kepada
penyaliban Isa a.s. untuk menebus dosa manusia.
Al-Qur' an menepis terjadinya penyaliban terhadap Al-Masih
Isa bin Maryam a.s. dengan tegas, tetapi tidak mengingkari
terjadinya penyaliban. Sebaliknya, Al-Qur' an menjelaskan ke-
jadian yang sebenarnya dan menyatakan penyaliban itu terjadi
pada diri orang lain yang diserupakan dengan Isa a.s. di mata
mereka, sebagaimana firman Allah,
S 7:+Sli:;\ic:,6"\i3
"... P ad ahal me r e ka ti d a k me mhunuhny a d an tid a k pu I a me n1 a li hn1 a,
tetapi diserupakan bagi mereka.... " (an-Nisaa':157)
Pengarang al-Wadhih mengomentari ayat tersebut demikian,
"Maksudnya menurut dugaan dan pengakuan yang tersiar di
kalangan mereka. Tetapi, kejadian sebenarnya adalah Isa a.s.
diserupakan di mata mereka, sehingga mereka menduga bahwa
mereka telah menyalib Isa a.s., padahal sebenarnya mereka
menyalib orang lain. Bagaimana Isa a.s. terbunuh sedangkan
Allah melindungi para rasul Ulul 'Azmi semuanya? Allah telah
menyelamatkan Nabi Nuh dari tenggelam, Nabi Ibrahim dari
api, Nabi Musa dari Fir'aun, Nabi Isa dari kaum Yahudi, dan
Muhammad dari orang-orang musyrik."ss
Peristiwa itu termasuk peristiwa luar biasa yang terjadi
sebagai dukungan Allah kepada Nabi Isa bin Maryam di dalam
menghadapi tipu daya musuh-musuhnya, dengan mengangkat-
nya kepada-Nya dan menyerupakan orang lain dengannya.
Sehingga, tatkala mereka melihat orang yang mirip dengan Isa,
mereka menduga dia adalah isa, lalu mereka menangkap dan
menyalibnya. Akan tetapi, mereka ragu dan bimbang apakah
dia memang Isa sebenarnya atau bukan.
Oleh karena itu, Allah berfirman tentang mereka itu,
"...Sesungguhnla lrang-lrang lang berselisih paham tentang pem-
bunuhan Isa benar-benar dalam keraguan tentang ltang dibunuh itu.
trIereka tidak rnempurytai keykinan tentang siapayng dibunuh itu me-
lainkan mengikuti persangkoan belaka, mereka tidak ykin bahzaa yang
nrcreka bunuh itu adalah 1sa. " (an-Nisaa': 157)
Di samping itu, peristiwa ini menjadi ujian dari Allah bagi
hamba-hamba-Nya, karena peristiwa itu mengandung hikmah
yang sangat penting.
Kesaksian Gendekiawan Nasrani bahwa Al-Masih
Tidak Oisalib
Sesungguhnya apa yang ditetapkan Al-Qur'an bahwa tidak
terjadi penyaliban pada diri Al-Masih a.s. terdapat pula di dalam
keyakinan sekte-sekte Nasrani. Mereka menolak terjadinya
penyaliban pada diri Al-Masih secara total dan menganggap hal
itu sebagai penghinaan dan pelecehan terhadap kehormatan Al-
Masih. Setiap penghinaan dan pelecehan terhadapnya termasuk
penghinaan dan pelecehan kepada Tuhan.
Inilah kesaksian cendekiawan Nasrani bahwa tidak terjadi
penyaliban pada diri Al-Masih a.s. seperti yang ditetapkan A1-
Qur'an, sebagaimana dituturkan oleh pengarang al-Fariq bainal
Makhluq wal Khaliq (Perbedaan Antara Makhluk dan Khaliq).
66 - lsa dan Al-Mahdi di Akhir Zaman
Ia menyatakan, "Sesungguhnya orang yang disalib itu pasti
bukan Isa a.s., dan sesungguhnya tangan'tangan eksekutor tidak
dapat menjamahnya, sebaliknya dia diangkat ke langit." Untuk
memperkuat hal ini, penulis mengutip tiga kesaksian dari para
cendekiawan Nasrani, yaitu sebagai berikut.
Pertama, Monsieur Eduartious, salah seorang anggota
Institute de France di Paris yang terkenal dengan yang sikapnya
menentang umat Islam. Di dalam bukunya44idah al-Muslimin
fi Ba'dh al-Masaail an-Nashraniyah (ftkidah Umat Islam dalam
Beberapa Masalah Tentang Agama Nasrani hlm. 49) , ia mengata-
kan, "SesungguhnyaAl-Qur'an menepis berita pembunuhan dan
penyaliban Isa, dan mengatakan ada orang lain yang diserupa-
kan. sehingga orang-orang Yahudi keliru dan mereka menyang-
ka telah membunuh Isa. Apa yang dikatakan Al-Qur'an itu ter-
dapat dalam sekte-sekte Nasrani. Di antaranya adalah sekte
Basilidi yang mempunyai keyakinan yang sangat bodoh, bahwa
ketika Isa pergi ke tempat penyaliban tibatiba Simon Sirnai
diserupakan benar dengan Isa dan Isa diserupakan dengan
Simon. Kemudian ia bersembunyi untuk menertawakan musuh-
musuhnya, orang-orang Yahudi yang keliru."
"Sekte lainnya adalah Sirniti yang menyatakan bahwa salah
seorangFlawariyun disalib menggantikan Isa dan telah ditemu-
kan satu pasal dari kitab kaum Hawariyun yang ternyzrta isinya
sama dengan pernyataan kaum Basilidi. Injil Barnabas me-
nyebutkan nama orang yang disalib sebagai pengganti Isa, yaitu
Yehuda."
Kedua, Ponsen, berkebangsaan Jerman dalam bukunya Islam
Adalah Agama Nasrani yang Sebenarnya ft'lm.142) mengatakan,
"Sesungguhnya semua hal yang berkaitan dengan masalah pe-
nyaliban dan penebusan dosa adalah sebagian dari rekayasa
Paulus dan orang-orang sepertinya yang tidak pernah melihat
At-Masih, dan tidak berpijak pada prinsip-prinsip agama Nasrani."
Bab l: Penjelasan Al-Our'an Tentang Pengangkatan lsa a.s- - 67
Ketiga, Mulleman di dalam jilid I dari bukunya yang ber-
judul Tarikh ad-Diyanah an-Nashraniyah (Sejarah Agama
Nasrani) mengatakan, "Hukuman dilaksanakan saat menjelang
malam, waktu dunia ditutupi kegelapan, sehingga dapat disim-
pulkan kemungkinan penggantian Al-Masih dengan salah satu
penjahat yang ditahan di penjara Qudus (Yerusalem) yang me-
nunggu waktu pelaksanaan hukum mati, sebagaimana diyakini
oleh sebagian sekte dan dibenarkan Al-Qur'an."
Kemudian penulis buku Al-F a ri q B a i n a l- M akhlu q w al-Kh al iq
(Perbedaan Antara Makhluk dan Khaliq) berkomentar, "Pada
umumnya bangsa-bangsa Timur sebelum Islam tidak dapat
menerima masalah penyaliban dan pembunuhan, sehingga Basi-
lius Basilidi mengatakan, sesungguhnya peristiwa kebangkitan
Isa dari kubur itu juga dibuat-buat setelah penyaliban pada diri
al-Masih-sebagaimana yang diketahui orang-orang Nasrani
Syiria. Mereka tentu lebih tahu apa yang terjadi sebenarnya,
karena peristiwa itu terjadi di tengah mereka. Demikian pula
tetangga mereka seperti orang-orang Nasrani Mesir dan lain-
lainnya, karena jarak mereka yang dekat. Jadi, kesaksian mereka
lebih mendekati kebenaran daripada kesaksian orang lain."ss
Tidak diragukan lagi bahwa kesaksian cendekiawan Nasrani
mempunyai kedudukan tinggi bagi kaum Nasrani.
Menyanggah Penyaliban Al-Masih dengan Keyakinan
Mereka
Dengan mengembalikan kisah penyaliban kepada kitab-
kitab mereka, kita dapat menjelaskan kepada mereka bahwa
penyaliban tidak pernah terjadi pada diri Al-Masih a.s.. Se-
baliknya, penyaliban itu terjadi pada orang lain yang diserupakan
dengan Al-Masih. Karena ketika tentara mengetuk pintu, Al-
se Al-Fariq bain al-Makhluq nal-Khatiq,hlm
Masih menemui mereka dan bertanya,
"Siapa yang kalian cari?" Mereka menjawab, "yesus." l,alu
ia mengatakan, "Sayalah Yesus." Tiba-tiba mereka jatuh di tanah
dan pingsan semuanya. Dalam keadaan itulah, Allah menye-
lamatkan Al-Masih dari mereka, dengan mengangkatnya ke sisi-
Nya dan menyerupakan orang lain dengannya. Setelah siuman,
mereka melihat orang lain yang mirip dengan Al-Masih dan
mereka pun segera menangkapnya. Murid-murid lari semuanya,
tidak ada yang mengintainya dari jauh kecuali Petrus. Setelah
seorang budak perempuan mengetahuinya, ia segera mengata-
kan, "Kamu adalah sahabat Yesus." Ia tidak mengaku demi me-
nyelamatkan diri dari mereka. Ada seorang pemuda lain yang
juga memakai kain. Maka mereka mengejar pemuda itu hingga
ia melepaskan kainnya untuk mereka, dan terus lari dalam keada-
an telanjang. Keesokan harinya mereka segera menyalibnya, dan
tidak ada seorang murid pun yang menyaksikan penyaliban itu.tj0
Jadi, di dalam kitab-kitab mereka yang menceritakan kisah
penyaliban terdapat petunjuk bahwa penyaliban tidak terjadi
pada diri Al-Masih, tetapi justru pada orang lain. Dalam hal ini
penulis kitab Perbedaan antara Makhluq dan Khaliq mengutip
dalil-dalil dari kitab-kitab mereka yang menunjukkan bahwa
yang disalib bukan Al-Masih, sebagai berikut.
Pertama, keempat Injil menegaskan bahwa setelah Al-
Masih a.s. menangkap tekad orang-orang Yahudi untuk mem-
bunuhnya, ia berdoa dengan keringat mengucur bagaikan darah
saat ia menyrrngkur sujud di atas tanah memohon pertolongan
kepada Allah agar menyelamatkannya dari maut, seperti yang
dikatakan Saint Paulus dalam surah yang ditujukan kepada kaum
Ibrani (hlm.5 pasal T).lsi surah tersebut adalah, "Yang dalam
(i0 Lihat lnjil Matteus, pasal 26, Injil Marcos, pasal 14, Injil Lucas, pasal 22,
dan Injil Yohanes, pasal 18.281-282
beberapa hari mewujudkannya ketika datang dengan teriakan
yang keras dan air mata permintaan dan permohonan kepada
Yang Mahakuasa agar menyelamatkannya dari maut, dan Dia
mendengarkannya karena talavanya. "
Orang yang berakal pasti mengetahui bahwa Saint Paulus-
lah yang membuat alaran agama ini. Dia telah mengambil kata
putus dari perdebatan antara kita, dan Allah telah menjauhkan
peperangan dari orang-orang yang beriman.
Kedua, di dalam surah Paulus (pasal63, hlm. 26) dikisahkan
bahwa para kahin mengatakan, "Saya minta kamu bersumpah
demi Allah Yang Mahahidup agar kamu mengatakan kepada
kami, apakah kamu Al-Masih putra Allah? Yesus menjawab,
"Kamu sudah mengatakannya." Dia tidak mengatakan, "Saya
al-Masih." Lucas menuturkan kisah yang mirip dengan kisah
ini. Hal itu membuktikan bahwa yang ditanya bukan Al-Masih.
Kalau memang yang ditanya Al-Masih sendiri, ia pasti tidak
menutupnutupi dirinya saat menjawab, dan tidak menolak mem-
beri jawaban kepada kepala para ftahin.seharusnya dia memper-
kenalkan dirinya kepada para kahin supaya mereka percaya,
apalagi dia sudah bersumpah kepadanya atas nama Allah ta'ala
saat ditanya, "Apakah kamu Al-Masih?" Dengan demikian, ada-
lah mustahil dia tidak mau menjawab bila dia memang Al-Masih.
Tetapi, dia itu adalah orang yang diserupakan dengan Al-Masih.
Ketiga, pada permulaan (hlm. 17) dikisahkan dari Marcus
dan Lucas mengenai sebuah mimpi ftrlm. 9), yaitu kisah tentang
inkarnasi Tuhan. Yesus naik ke gunung untuk melakukan shalat
ditemani Petrus, Yohanes dan Yakub. Ketika dia sedang shalat,
tiba-tiba raut mukanya berubah dan pakaiannya berubah men-
jadi putih berkilau bagaikan kilat, dan mereka melihat Musa
bin Imran dan Elia. Keduanya tampak di depan mereka. Ialu
datang awan mendung mengayomi mereka. Sedang semua
murid yang bersamanya mengantuk lalu tertidur.
70 - tsa dan Al-Mahdi di Akhir Zaman
Ini merupakan bukti mengenai pengangkatan Isa pada saat
itu, dan penjagaan Allah terhadapnya dari musuh-musuhnya,
yaitu orang-orang Yahudi. Tidak ada alasan yang menentang
terjadinya hal itu pada hari di mana orang-orang yahudi mencari_
cari Isa untuk dibunuh, atau sehari atau dua hari sebelumnya.
Para perawi berbeda-beda dan berselisih pendapat di dalam
meriwayatkannya. Mereka juga berbeda-beda dan berselisih
pendapat saat meriwayatkan peristiwa-peristiwa lainnya.
Keempat, empat penginjil tersebut terlalu berlebihan di
dalam mengisahkan orang yang disalib itu, bahwa dia telah
berubah keadaannya dan menjadi jelek bentuknya, digiring
dalam keadaan hina, dikalungi untaian duri, berpakaian warna
ungu, dicaci, ditarik, didorong, ditempeleng, dipukul, dicabuti
jenggotnya, diludahi wajahnya, dipukuli punggungnya, dicam-
buki dihina, lalu dinaikkan bambu dan dibawa ke kayu salib.
Adakah orang yang tidak berubah bentuk dan remuk redam
setelah mengalami siksaan seperti itu? Akan tetapi, Lucas di
dalam kisah pertama dari Injilnya meriwayatkan bahwa Jibril
memberi kabar gembira kepada Maryam, ibu Al-Masih, bahwa
Allah mendudukkan putranya di atas kursi Dawud dan men-
jadikannya raja keluarga Ya'qub untuk selama-lamanya. Tidak
perlu diragukan bahwa kata-kata Jibril itu benar dan janji Allah
juga benar. Kalau kita katakan bahwa orang yang dihina dan
disalib itu adalah Al-Masih, pasti kabar gembira dan benar yang
disampaikan Jibril itu tidak benar. Hal ini tentu saja mustahil
dan tidak mungkin terjadi. Jadi, orang yang dihina dan disalib
itu pasti bukan Al-Masih a.s. yang sebenarnya.
Kelima, Yohanes mengisahkan dalam Injilnya Qrlm. 18) bah-
wa orang-orang menangkap Al-Masih saat ia menemui mereka-
setelah mereka mengetuk pintunya. Ia bertanya kepada
mereka,-"Siapa yang kalian cari?" Mereka menjawab, "Yesus."
Lalu dia berkata, "Aku adalah Yesus." Mereka mundur, jatuh ke
Bab l: Penjelasan Al-0ur'an Tentang Pengangkatan lsa a.s. - 71
tanah dan pingsan. Bukankah itu merupakan penghinaan kepada
musuh-musuh Allah dan perlindungan Allah bagi Al-Masih dari
kejahatan mereka? Ada kemungkinan ketika mereka jatuh
pingsan, dia diangkat ke langit secara terhormat, atau dia men-
jauhi mereka, kemudian diangkat ke langit, sebagaimana firman
Allah ta'ala, "Tetapi Allah menganghatnya kepada-Nya." (an-
Nisa': 158) Akhirnya mereka melakukan semua itu pada orang
yang diserupakan dengan Isa.
Keenam, keempat penginjil mengisahkan bahwa orang yang
disalib itu minta minum kepada orang-orang Yahudi dan mereka
memberinya cukak yang dicampur dengan rasa pahit. Setelah
mencicipinya, dia tidak mau meminumnya. Cerita selanjutnya
berbeda-beda satu dengan lainnya, tetapi pada pokok ceritanya
terdapat persamaan. Mereka mengatakan di dalam Injil-Injil itu
bahwa Al-Masih menderita lapar selama empat puluh hari empat
puluh malam, dan berkata kepada murid-muridnya, "Sesungguh-
nya saya mempunyai makanan yang tidak kalian ketahui."
Bagaimana mungkin dia menampakkan sikap butuh dan
kerendahan diri kepada musuh-musuhnya karena merasa haus
satu jam saja? Hal seperti itu tidak dilakukan oleh orang-orang
biasa, apalagi oleh seorang nabi. Bukankah ini bukti bahwa
orang yang disalib dan minta minum itu bukan al-Masih?
Ketujuh, mereka mengisahkan di dalam Injil ucapan orang
yang disalib itu, 'Tuhanku, Tuhanku, mengapa Engkau mem-
biarkanku?" Perkataan seperti itu menunjukkan ketidakrelaan
terhadap qadha (ketentuan Allah) dan ketidaksiapan menerima
perintah Allah, Pencipta bumi dan langit ini. Al-Masih bersih
dari hal seperti itu mengingat kedudukannya sebagai nabi. lalu,
bagaimana dengan pendapat mereka yang menganggapnya
sebagai tuhan dan dia juga tidak keberatan dirinya disalib?
Apakah hal ini tidak menunjukkan bahwa yang disalib itu adalah
orang yang diserupakan dengan Al-Masih? Apalagi mereka telah
72 - lsa dan Al-Mahdi di Akhir Zaman
mengisahkan bahwa Ibrahim, Ishaq, Ya'qub, Musa, dan Harun
a.s. tatkala menjelang kematian diberi kabar gembira akan ber-
temu dengan Tuhan mereka. Mereka gembira karena mendapat
janji untuk bertemu dengan Tuhan, tidak sedih sebab kematian,
tidak keberatan menerimanya dan tidak takut menjemputnya,
karena mereka adalah hamba-hamba-Nya. Sedangkan Al-Masih
adalah Tuhan mereka-menurut keyakinan kalian-sehingga
seharusnya dia bersikap sebaliknya. Tetapi, kenyataannya tidak
demikian, sehingga hal itu menunjukkan bahwa orang yang
disalib itu adalah orang lain, bukan Al-Masih Isa bin Maryam.
Karena itu, dia merasa sedih dan berteriak serta takut, karena
dia adalah orang biasa.
Kedelapan, Injil Barnabas adalah Injil yang dibukukan oleh
ulama Nasrani sejak 300 tahun sebelum Islam, sehinggaToland-
orang Inggris kenamaan-ketika melihat buku itu pada tahun
1718 M. di perpustakaan Albernis Ogendi mengatakan, "Saya
akan mengatakan salam perpisahan kepada agama Nasrani."
Dalam Injil ini disebutkan kisah tentang Al-Masih sebagai
berikut, "Sesungguhnya aku ini adalah manusia. Tetapi setelah
sebagian orang mengatakan diriku adalah Allah dan putraAllah,
Allah membenci ucapan ini. Dia berkehendak menetapkan agar
setan-setan tidak menerlawakanku dan memperolok-olokku pada
hari Kiamat. Maka, Allah menganggap lebih baik-sesuai dengan
kelembutan dan rahmat-Nya-sekiranya tertawaan dan perolok-
olok itu lantaran kematian Yehuda, dan semua orang menduga
aku sudah disalib. Penghinaan dan perolok-olok ini akan tetap
ada sampai Muhammad Rasul Allah datang. Bila telah datang
di dunia, dia akan memperingatkan semua orang mukmin akan
kesalahan ini dan kesamaran ini akan lenyap dari hati manusia."
Shell, cendekiawan Inggris ternama menggunakan ter-
jemahan ayat Injil ini untuk menafsirkan firman Nlah, "Dan
orang-orang kafir membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu
i
IL
Bab l: Penjelasan Al-0ur'an Tentang Pengangkatan lsa a.s. - 73
daya itu, dan AllahJah sebaik-baik pembalas tipu d,aya." (Ali
Imran: 54)
Cendekiawan Inggris Toland, di dalam bukunya yang ber-
judul Nazarinus menyatakan bahwa arus kemajuan agama
Nasrani terhenti sejak saat itu. Maksudnya sejak munculnya Injil
Barnabas dan akan terus mundur sedikit demi sedikit sampai
terhapus dari lembaran eksistensi.
Kesembilan, Injil-Injil itu menegaskan bahwa Al-Masih
berjanji akan tinggal di perut bumi selama tiga hari tiga malam
seperti Nabi Yunan berada dalam perut ikan, kemudian dia
bangkit dari antara orang-orang mati. Injil-injil itu juga me-
negaskan bahwa Al-Masih hanya berada dalam perut bumi
selama satu hari dan kurang dari dua malam. Apakah berita
penyaliban itu dapat disandarkan pada cerita-cerita yang jelas-
jelas kontradiktif dan penuh dengan kebohongan besar seperti
ini? Mana saja yang Anda benarkan pasti bertentangan dengan
yang lain.
Kesepuluh, di dalam keempat Injil ini tidak disebutkan ke-
saksian seorang pun tentang kebangkitan Al-Masih dari kubur,
baik dari kalangan orang-orang Yahudi, tentara, penjaga, Hawa-
riyun (gsengikut setia), para utusan, orang awam, maupun kaum
perempuan.
Sedangkan Maryam yang katanya melihat malaikat dan
orang-orang di kuburan, tidak mengatakan bahwa Isa a.s. bang-
kit di hadapannya dari kuburan. Bahkan, mereka tidak melihat
ada jasad yang hidup atau yang mati di kuburannya. Memang
disebutkan di dalam hikayat mereka bahwa mereka melihatnya
di jalan, dan muncul di depan murid-murid. Berita-berita ini
kontradiktif dan saling bertentangan satu dengan yang lain.
Kalaupun benar, berita itu tidak memberi kepastian tentang
penyaliban dan kebangkitannya. Bahkan memperkuat bahwa
dia beradajauh dari orang-orang yahudi ketika terjadi penyalib-
74 - tsa dan Al.Mahdi di Akhir Zaman
an. Ia berkata kepada orang-orang Yahudi, "Kalian pasti akan
mencariku dan kalian tidak akan menemukanku. Di manapun
aku berada, kalian tidak dapat mendatangiku."
Hal itu jelas menerangkan bahwa setelah Isa a.s. menyampai-
kan ucapan seperti itu, orang-orang Yahudi mencarinya untuk
ditangkap dan dibunuh, tetapi mereka tidak menemukannya lagi
dan tidak dapat menyentuhnya. Bila orang-orang Nasrani ber-
sikukuh bahwa orang-orang Yahudi mencarinya, menangkapnya
dan menyalibnya, maka dengan demikian mereka mendustakan
Isa a.s. Alangkah mustahil bila Isa a.s. itu yang berdusta. Kami
sendiri, orang-orang yang beriman percaya kepada Al-Masih Isa
a.s. dan mendustakan mitos-mitos yang tidak dapat dipercaya
seperti itu.
Kesebelas, di dalam Injil-Injil itu disebutkan bahwa Bilatus
membela Al-Masih tatkala diadili. Dan setelah istrinya menge-
tahui hal tersebut, ia berkata kepadanya, "Awas! Hati-hatilah
kamu terhadap orang baik itu. Karena aku sangat sakit hati hari
ini, dan mengharap keringanan untuknya." Hal ini jelas menun-
jukkan bahwaAl-Masih a.s. tidak disalib, karena tidak mustahil
bila dia diganti dengan orang lain dari penjara yang memang
telah dijatuhi hukuman mati. Sedangkan orang bijak Bilatus
sudah dikenal dengan sikapnya yang menentang pendapat-
pendapat Yahudi.
Kedua belas, Yohanes di awal Injilnya (hlm. 1) mengatakan
bahwa Isa adalah Allah. Tetapi, (hlm. 18) ia mengatakan Allah
tidak dapat dilihat oleh seorang pun. Dari kedua pernyataan itu
dapat dipahami dengan mudah bahwa orang yang disalib itu
bukan Isa a.s., karena ribuan manusia melihatnya disalib, sedang
Tuhan itu tidak dapat dilihat sama sekali.
Demikianlah. Penulis memaparkan semua ini secara dialek-
tis dan akhirnya meyakini Injil mereka itu adalah intuisi yang
mengandung banyak kebohongan.
Bab l: Penjelasan Al-0ur'an Tentang Pengangkatan lsa a.s. - 75
Syair Sanggahan Terhadap Umat Nasrani tentang Pe-
nyaliban Al-Masih
Syekh Syihabuddin al-Qurafi di dalam bukunya yang ber-
judul, Sanggahan Terhadap Kaum Nasrani, menggubah syair
yang berisi sanggahan terhadap pendapat kaum Nasrani dan
ketundukan mereka kepada orang-orang Yahudi, walaupun
mereka mengaku bahwa Isa itu putra Allah. Allah Mahatinggi
dari apa yang mereka katakan.
Betapa mengherankan Al-Masih di antara kaum Nasrani,
Mereka katakan dia putra Allah
Tetapi mereka menyerahkannya hepada kaum Yahudi,
Mereka berkata, "Setelah dibunuh, mereka menyalibnya."
Jika benar yang halian katakan
Dan memang demikian, maka di mana bapaknya
Di kala membiarkan putranya disandera musuh-musuhnya?
Menurut kalian, apakah itu membuatnya rela atau marah?
Bila ia rela terhadap penganiayaan yang mereka lakukan
Maka maklumilah, karena mereka telah disetujuinya.
Bila dia marah, biarkanlah,
Dan sembahlah mereka, karena mereka telah mengalahkan-
nya.61
Komentar tentang Penyaliban lsa a.s.
Umat Nasrani sepakat bahwa Al-Masih a.s. mati disalib,
tetapi Injil-Injil mereka saling bertentangan dalam banyak hal.
Dengan demikian, hal itu menunjukkan bahwa Injil-Injil itu tidak
dapat dijadikan dasar, terutama berkenaan dengan inti keyakin-
an mereka.
Misalnya, Injil Mattius mengatakan melalui Yehuda al-
6r Dikutip dari al-Bidayah wan-Nihayah,lbnu Katsir jld. 2, hlm
juga: Tafsir Mahasin at-Ta'wil,'Al-Qasimi,jld. 5, hlm. 578.'
76 - tsa dan Al-Mahdi di Akhir Zaman
Askharbuti, muridnya yang munafik, "Yang datang kepadanya
adalah benar-benar dia. Mereka menangkapnya, dan pada waktu
itu juga dia menghadapYesus dan berkata sambil menciumnya,
"Semoga keselamatan tercurah padamu, Tuanku." Pada saat itu-
lah mereka maju ke hadapan Yesus dan menangkapnya." (Injil
Matteus, pasal26, alenia 49-51).
Di dalam Injil Yohanes (pasal 18) disebutkan, "Maka, Yesus
keluar dan dia mengetahui semua yang akan terjadi padanya
dan bertanya kepada mereka, 'Siapa yang kalian cari?"' Mereka
menjawab, "Yesus an-Nashiri." Yesus berkata, "Aku Yesus." Pada
waktu itu, Yehuda-orang yang menyerahkannya, sedang berdiri
bersama mereka. Setelah Yesus mengatakan kepada mereka,
"Aku Yesus", mereka mundur ke belakang lalu roboh ke tanah."
Kisah Injil Mattius mengatakan, "Sesungguhnya muridnya
yang munafik bernama Yehuda, dialah yang menunjukkan Yesus
kepada mereka dan memberi tanda kepada mereka dengan
ciuman."
Sedangkan kisah Injil Yohanes mengatakan, "Sebenarnya
Al-Masih a.s. sendiri yang mengenalkan dirinya kepada mereka."
Jika ternyata Injil-lnjil mereka bertentangan, maka ia tidak
bisa diandalkan. Dengan demikian, pengakuan mereka yang
berkaitan dengan penyaliban Al-Masih adalah salah kaprah. Di
sana terdapat kisah dari salah seorang murid langsung Al-Masih,
yaitu kisah Injil Barnabas yang menegaskan bahwa Al-Masih
a.s. tidak disalib, tetapi dia diangkat ke langit, dan yang disalib
sebenarnya adalah muridnya yang munafik dan peng-khianat
yang diserupakan dengan al-Masih.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengutip riwayat
Barnabas secara lengkap mengenai kasus pengangkatan dan
penyaliban, bukan untuk diimani dan dijadikan sandaran dalam
masalah ini, karena masalah ini sudah diputuskan oleh Al-Qur'an
dengan jelas dan gamblang bagi orang yang berakal. Tetapi,
100. I-ihat
Bab l: Penlelasan Al-0ur'an Tentang Pengangkatan lsa a.s. - 77
-
penulis mengutipnya dengan maksud agar masyarakat tidak lagi
mengatakan bahwa orang-orang Yahudi yang kemudian diikuti
kaum Nasrani sepakat mengenai penyaliban ini, dan bahwa
rnereka tidak ragu-ragu lagi. Sementara Al-Qur'an menegaskan
keragu-raguan mereka sebagaimana firman Allah swt.,
"... Den sesungguhnya.lrang lrang lang berselisih paham tentang
pembunuhan Isa benar-benar dalam keragu-raguan tentanglang dibunuh
itu. Ilfereka tidak mempuryai keyakinan te ntang yng dibunuh ilu, kecuali
mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak pula ykin bahwa yang
mereka bunuh adalah Isa. ktapi sebenarnla Allah telah mengangkat
Isa kepada N1ta. " (an-Nisaa': 157-158)
Barnabas di dalam Injilnya (hlm. 28G297) mengatakan,
Pasal 213
(1) Setelah datang hari makan roti kurban, Nikodimus meng-
irimkan roti kurban diam-diam ke kebun untukYesus dan murid-
muridnya. (2) Sambil memberi tahu semua yang diperintahkan
oleh Herodus, penguasa (wali kota) dan kepala kahin. (3) Maka
gembiralah Yesus karenanya seraya berkata, "Mahasuci nama-
Mu yang suci, ya Tuhan karena Engkau tidak memilihku dari
beberapa pelayan-pelayan yang tertindas dan dibantai alam. (4)
Saya bersyukur kepada-Mu ya Tuhan karena Engkau telah
menyempurnakan kerja-Mu (5) Kemudian berpaling kepada
Yehuda dan berkata kepadanya, "Hai kawan, mengapa kamu
terlambat? (6) Waktuku sudah semakin dekat, maka pergilah
dan laksanakan apa yang seharusnya kau kerjakan." (7) Maka
murid-murid menduga Yesus mengutus Yehuda membeli
sesuatu untuk hari Paskah. (B) Tetapi Yesus tahu bahwa Yehuda
78 - lsa dan Al-Mahdi di Akhir Zaman
akan menyerahkannya. (9) Karena itu ia berkata demikian,
sebab ia harus pergi dari alam ini. (10) Yehuda menjawab, "Se-
bentar dulu, haiTuanku, saya makan dulu lalu pergi." (11) Yesus
berkata, "Marilah kita makan, karena saya ingin sekali makan
roti kurban sebelum saya meninggalkan kalian (maksudnya
akan mempersembahkan Yehuda sebagai kurban untuk Allah)."
(12) Kemudian ia berdiri dan mengambil handuk dan ikat ping-
gane. (13) Kemudian nlenuang air dalam basin lalu mencuci
kaki murid-murid. (14) Yesus mulai dengan Yehuda dan berakhir
dengan Petrus. (15) Petrus berkata,'Tuanku, mengapa engkau
mencuci kakiku?" (16) Yesus menjawab, "Sebenarnya yang ku-
lakukan tidak dapat kamu mengerti sekarang, tetapi akan kamu
ketahui nanti." (17) Petrus menjawab, "Engkau tidak akan men-
cuci kakiku sama sekali." (18) Saat itu juga Yesus bangkit dan
berkata, "Dan kamu tidak datang menemaniku pada hari
Kiamat." (19) Petrus menjawab,'Jangan engkau mencuci kakiku
saja, tetapi juga tangan dan kepalaku." (20) Setelah mencuci
murid-murid dan mereka duduk di sekitar hidangan untuk
makan, Yesus berkata, "Saya sudah mencucikalian, tetapi tidak
berarti kalian semuanya sudah menjadi suci. (21) Karena air
laut pun tidak dapat membersihkan orang yang tidak percaya
kepadaku." (22) Yesus mengatakannya karena dia mengetahui
orang yang akan menyerahkannya. (23) Maka murid-murid pun
sedih mendengar kata-kata itu. (24) Yesus juga mengatakan,
"Saya mengatakan kebenaran kepada kalian, sesungguhnya
salah seorang dari kalian akan menyerahkanku, sehingga saya
dijual seperti seekor domba. (25) Tetapi celaka baginya, karena
akan terjadi semua yang dikatakan oleh Dawud, bapak kami,
bahwa dia akan jatuh dalam lubang yang digalinya untuk orang
lain. (26) Murid-murid pun saling memandang antara satu
dengan yang lain sambil mengatakan dengan sedih, "Siapa yang
akan menjadi pengkhian at?" (27) Yehuda segera bertanya, "Apa-
I
Bab l: Penjelasan Al-Our'an Tentang Pengangkatan lsa a.s. ,* 79
kah orang itu saya, wahai sang guru?" (28) Yesus menjawab,
"Kamu telah mengatakan kepadaku siapayang akan menyerah-
kanku." (29) Adapun sebelas orang murid lainnya, mereka tidak
mendengarnya. (30) Seusai makan roti kurban, setan mulai me-
nunggangi punggungYehuda. Iakeluar dari rumah dan menga-
takan, "Cepat-cepatlah kamu melaksanakan pekerjaanmu."
Pasal2l4z
(1) Yesus keluar dari rumah, menuju kebun untuk sembah-
yang. Maka, ia duduk di atas kedualututnya seratus kali bersujud
(mukanya kena tanah) seperti biasanya ia melakukan sembah-
yane. Q) Setelah Yehuda mengetahui tempat Yesus berada ber-
sama murid-muridnya, ia segera pergi ke tempat kepala kahin.
(3) Ia berkata, "Kalau engkau memberiku seperti yang kamu
janjikan, saya akan menyerahkan kepadamu malam ini Yesus
yang kalian cari-cari. (4) Karena dia sedang sendirian bersama
sebelas orang teman. (5) Kepala kahin menjawab, "Berapa yang
kamu minta?" (6) Yehuda berkata, 'Tiga puluh keping emas."
(7) Saat itu juga kepala kahin segera menghitung uang untuknya.
(8) Dan mengutus seorang Pharisee (sekte Yahudi padazaman
Isa a.s. yang pura-pura berpegang teguh kepada agama dan tak-
wa) ke tempat penguasa (wali kota) dan Herodus agar mengirim
tentara. (9) Maka, dikirimnya satu pasukan tentara, karena
keduanya menghkawatirkan rakyat. (10) Mereka segera meng-
ambil senjata dan keluar dari Yerusalem dengan membawa obor
dan lampu di tongkat.
Pasal 215:
(1) Setelah tentara dan Yehuda dekat dari tempat Yesus
berada, ia mendengar suara sekelompok orang. (2) Oleh karena
itu, ia mundur ke rumah sambil ketakutan. (3) Dan sebelas orang
semuanya sedang tidur. (4) Setelah Allah melihat bahaya meng-
80 - tsa dan Al-Mahdi di Akhir Zaman
ancam hamba-Nya, Dia segera memerintahkan Jibril, Mikhail,
Rufail, dan Uril (Izrarl), utusan-utusan-Nya untuk mengambil
Yesus dari alam ini. (5) Maka malaikat-malaikat yang suci itu
pun datang mengambil Yesus dari jendela yang menghadap ke
selatan. Mereka membawanya dan menempatkannya di langit
kedua, ditemani malaikat-malaikat yang bertasbih menyucikan
Allah sepanjang masa.
Pasal 216:
Yehuda mendobrak masuk ke kamar tempatYesus diangkat.
(2) Dan murid-murid semuanya sedang tidur. (3) Maka Allah
Yang Mahaajaib membuat sesuatu yang ajaib. (4) Tibatiba Yehu-
da berubah suara dan wajahnya menjadi serupa dengan Yesus,
sehingga kami mengira dia adalah Yesus. (5) Adapun dia, setelah
kami bangun, sedang mencari di mana sang guru. (6) Oleh kare-
na itu kami sangat heran dan menjawabnya, "Engkau Tuan, ada-
lah guru kami." (7) Apakah tuan guru telah lupa kepada kami
sekarang?" (8) Dia berkata sambil tersenyum, "Apakah kalian
ini orang-orang yang bodoh, sehingga tidak kenal Yehuda al-
Iskharyuti?" (9) Sementara ia berkata seperti itu, tentara masuk
dan menangkap Yehuda, karena dia mirip benar dengan Yesus
dari segalanya. (10) Adapun kami, setelah mendengar kata-kata
Yehuda dan melihat banyak tentara, kami segera lari seperti
orang gila. (11) Dan Yohanes yang sedang berselimut katun
segera bangun dan lari. (12) Setelah tentara menangkapnya
dalam selimut katun itu, ia lepaskan selimut katun itu dan lari
telanjang. (13) Karena Allah mendengarkan doa Yesus maka
Dia selamatkan kesebelas orang tersebut dari kejahatan itu.
Pasal2l7z
(1) Tentara itu menangkapYehuda dan mengikatnya sambil
menghinanya. (2) Karena dia ingkar dan tidak percaya bahwa
Bab l: Penjelasan Al'0ur' an Tentang Pengangkatan lsa a.s. - 8 1
dia adalah Yesus. (3) Maka tenta:'a berkata sambil mengejeknya,
'Tuan, jangan takut, karena kami datang untuk mengangkat tuan
menjadiraja Israel. (4) Dan kami mengikatmu karena kami tahu
tuan tidak mau menjadirala." (5) Yehuda menjawab, "Mungkin
kalian sudah gila semuanya. (6) Kalian datang membawa senjata
dan lampu untuk menangkap Yesus an-Nashiri seolah-olah dia
pencuri, mengapa kalian mengikatku padahal aku adalah orang
yang menunjukkan kalian, untuk menjadikanku raja?" (7) Pada
saat itu tentara sudah tidak sabar lagi. Mereka mulai memukuli-
nya dan menendanginya, kemudian menggiringnya-dengan
diikat lehernya-ke Yerusalem (B) Yohanes dan Petrus mengikuti
tentara itu dari jauh. (9) Mereka berdua menegaskan kepada
penulis bahwa mereka menyaksikan semua penyelidikan yang
dilakukan terhadap Yehuda oleh kepala kahin dan majelis Phari-
see, untuk membunuh Yesus. Maka Yehuda berbicara panjang
lebar seperti orang gila. (10) Sehingga semua orang tertawa
terpingkal-pingkal karena mereka mengira dia adalah Yesus
yang berpura-pura gila karena takut mati. (11) Oleh karena itu,
para penulis menutup matanya. (12) Mereka berkata kepadanya
sambil mengolok-olok, "Hai Yesus, nabi orang-orang Nasiri
(mereka menyebut orang-orang yang beriman kepada Yesus
dengan kata Nasiri), katakanlah kepada kami siapa yang teiah
memukulmu?" (13) Mereka menempelenginya dan meludahi
wajahnya. (14) Keesokan harinya, majelis penulis dan pemimpin-
pemimpin masyarakat mengadakan sidang pleno. (15) Dan
kepala kahin bersama Pharisee mencari saksi palsu untuk me-
matahkan Yehuda karena mereka mengira dia adalah Yesus,
tetapi mereka tidak mendapatkannya. (16) Mengapa saya kata-
kan bahwa kepala-kepala kahin berkeyakinan bahwa Yehuda itu
Yesus? (17) Bahkan murid-muridnya semua dan orang yang me-
nulis juga berkeyakinan seperti itu. (18) Bahkan lebih dari itu,
ibu Yesus (Maryam) sendiri yang miskin dan kerabatnya pun
82 - lsa dan Al.Mahdi di Akhir Zaman
berkeyakinan seperti itu. (19) Sehingga kesedihan mereka
semua jauh di atas yang diperkirakan orang ftrampir tidak dapat
dipercaya). (20) Demi Allah, sesungguhnya penulis lupa semua
yang pernah dikatakan oleh Yesus bahwa dia akan diangkat dari
alam ini, dan ada orang lain yang akan disiksa atas namanya
ffesus), dan bahwa dia sendiri tidak akan mati kecuali menjelang
alam ini berakhir (Kiamat). (21) Karena itu, yang menulis ini
pergi bersama ibu Yesus dan Yohanes ke tempat kafu salib' (22)
Kepala kahin memerintahkan agar Yesus dihadapkan kepadanya
dalam keadaan terikat. (23) Iamenanyakan tentang murid-murid
dan ajarannya. (24) Yehuda tidak menjawab sepatah kata pun
seolah-olah dia sudah gila. (25) Pada saat itu, kepala kahin me-
ry.umpahnya demi Tuhan Israel yang hidup agar dia mengatakan
sebenarnya. (26) Yehuda menjawab, "Sudah saya katakan bahwa
saya adalah Yehuda Iskharyuti yang pernah berjanji kepada
kalian untuk menyerahkan Yesus an-Nashiri ke tangan kalian.
(27) Adapun kalian, saya tidak tahu dengan cara apa kalian telah
menjadi gila. (2S) Karena kalian berusaha dengan cara apapun
agar saya menjadi Yesus." (29) Kepala kahin menjawab, "Hai
orang yang sesat dan menyesatkan, kamu telah menyesatkan
Israel seluruhnya dengan ajaran dan ayat-ayatmu yang bohong,
mulai dari al-Jalil sampai Yerusalam di sini' (30) Apakah kami
akan membiarkanmu selamat sekarang dari hukumanyang pan-
tas kamu terima, dan memang kamu berhak mendapatkannya,
dengan betpura-pura gila? (31) Demi Allah, kamu tidak akan
selamat dari hukuman itu' (32) Setelah ia mengucapkan kata-
kata itu, ia memerintahkan pelayan-pelayannya agar memukuli
dan menendangnya untuk mengembalikan akalnya' (33) Ia
mendapatkan dari pelayan-pelayan kepala kahin itu penghinaan
yang ticlak dapat dipercaya. (34) Karena mereka dengan se-
mangat tinggi membuat cara<arabaru yang dapat mengundang
gelak tawa hadirin' (35) Mereka kenakan padanya pakaian
Bab l: Penjelasan Al'0ur'an Tentang Pengangkatan lsa a's' - 83
pengemis, dan mereka memukulinya dengan tangan dan kaki
mereka, sehingga kaum Kan'an sendiri jika melihat peman-
dangan seperti itu pasti mereka iba dan kasihan padanya. (36)
Tetapi hati kepala-kepala kahin, Pharisee dan sesepuh masya-
rakat telah membatu terhadap Yesus, hingga mereka malah
senang melihatnya mendapat perlakuan seperti itu, karena
mereka mengira Yehuda itu sebenarnya adalah Yesus. (37)
Kemudian, mereka giring dia ke tempat wali kota yang diam-
diam simpatik kepada Yesus. (38) Karena dia mengira Yehuda
itu adalah Yesus, ia menyuruhnya masuk ke kamarnya dan
bertanya kepadanya mengapa kepala-kepala kahin dan sesepuh
masyarakat menyerahkannya kepadanya. (39) Yehuda berkata,
"Kalau saya katakan kepadamu yang sebenarnya tentu kamu
tidak percaya karena kamu sudah tertipu sebagaimana halnya
kepala-kepala kahin dan Pharisee." (40) Wali kota berkata, kare-
na mengira dia mau berbicara tentang syariat, "Apakah kamu
tahu sebenarnya saya ini bukan orang Yahudi. (41) Tetapi para
kahin dan sesepuh masyarakat telah menyerahkanmu padaku.
(42) Maka katakanlah yang sebenarnya agar saya dapat berbuat
adil. (43) Karena saya mempunyai kekuasaan untuk membe-
baskanmu atau menyuruh membunuhmu." (44) Yehuda men-
jawab, "Percayalah padaku Tuan, sungguh, bila tuan me-
ngeluarkan perintah untuk membunuhku, tuan berbuat zhalim
yang besar, karena tuan membunuh orang tak berdosa. (45)
Karena saya adalah Yehuda al-lskharyuti bukan Yesus penyihir
yang telah mengubahku dengan sihirnya menjadi seperti ini.
(46) Setelah wali kota mendengar jawaban itu, ia sangat heran,
sehingga ia meminta supaya dia dibebaskan. (47) Karena itu
wali kota keluar dan berkata sambil tersenyum, "Dari satu segi
paling tidak, orang ini tidak berhakhukuman mati, tetapi berhak
dikasihani." (48) Wali kota menambahkan, "Orang ini mengata-
kan bahwa dia bukan Yesus tetapi Yehuda yang memimpin
84 * tsa dan Al.Mahdi di Akhir Zaman
tentara untuk menangkap Yesus." (49) Dan dia berkata pula,
"Sesungguhnya Yesus al-Jalili telah mengubahnya menjadi
demikian dengan sihirnya. (50) Kalau pengakuannya itu benar
maka pembunuhannya merupakan kezaliman yang besar karena
dia tidak berdosa. (51) Tetapi kalau dia Yesus dan mengingkari
bahwa dia Yesus, maka ia pasti sudah kehilangan akalnya' dan
termasuk zalim juga membunuh orang yang gila'" (52) Seketika
itu juga kepala-kepala kahin, sesepuh masyarakat, para penulis
dan para Pharisee teriak dengan gaduh mengatakan, "Sesung-
guhnya dia adalah Yesus an-Nashiri, karena kami mengenalnya'
(53) Karena jika dia bukan penjahat pasti kami tidak menye-
rahkannya kepadamu' (54) Dia juga bukan orang gila, tetapi
lebih tepat disebut orang licik (berakal busuk), karena dengan
tipu daya ini dia berusaha menyelamatkan diri dari tangan kita.
(55) Jika dia bebas maka fitnah yang akan ditimbulkannya lebih
buruk dari pada fitnah yang pertama." (56) Sedang Bilatus
sendiri (nama wali kota tersebut) untuk menolak dakwaan itu,
ia mengatakan bahwa dia adalah orang dari Jalil dan Herodus
adalah rajaJalil. (57) 'Jadi saya tidak berhak memutuskan kasus
ini. (58) Serahkanlah dia kepada Heroclus'" (59) Maka, mereka
pun membawanya ke Herodus yang sejak latna nlengharapkan
Yesus datang ke rumahnya. (60) Tetapi Yesus sama sekali tidak
mau datangke rumahnya' (61) Karena Herodus termasuk umat
dan penyembah tuhan-tuhan yang batil dan palsu dan hidup
dengan tradisi yang kotor dari berbagai bangsa. (62) Setelah
yehuda diikat dan dibawa ke sana, Herodus menanyakan ke-
patlanyaberbagaimasalahyangtidakdapatdijawabdenganbaik
oleh Yehuda, sambil mengingkari bahwa dia adalah Yesus. (63)
Seketika itu juga Herodus dan seluruh punggawanya meng-
hinanya dan ia memerintahkan kepadanya memakai pakaian
putih seperti yang dipakai orang-orang bodoh' (64) Dan ia me-
ngembalikannya kepada Bilatus sambil mengatakan"'Jangan
Bab l: Penielasan Al-0ur'an Tentang Pengangkatan lsa a s' - B5
lupa memberikan keadilan kepada Baitul-Maqdis." (65) Herodus
menulis surah ini karena kepala-kepala kahin, para penulis dan
para Pharisee telah memberinya banyak uang. (66) Setelah wali
kota mengetahui hal itu dari salah satu pelayan Herodus, ia
berpura-pura mau membebaskan Yehuda karena ingin mendapat
uang. (67) Maka ia memerintahkan kepada hamba-hambanya
yang diberi uang oleh para penulis untuk membunuh yehuda,
agar mereka mencambuknya dengan cemeti. Tetapi Allah me-
nakdirkan akibatnya. Allah membiarkan yehuda di atas kayu
salib agar merasakan kematian yang hebat yang akhirnya me-
nyerah kepadanya. (68) Dan tidak mengizinkannya meninggal
karena dicambuk, padahal tentara telah mencambukinya dengan
keras sampai darah mengalir membasahi tubuhnya. (69) Oleh
karena itu, diberinya pakaian usang berwarna ungu sebagai
penghinaan sambil mereka mengatakan, ,,1_ayaknya raja kita
yang baru ini mengenakan jubah dan mahkota.,, (70) Mereka
lalu mengumpulkan duri-duri dan dirangkai seperti rangkaian
emas dan batu permata yang dipakai rila-raladi kepala mereka.
(71) Mereka mengenakan rangkaian duri itu di kepala yehuda.
(72) Dan memasang di tangannya sepotong bambu layaknya
tongkat komando, dan mendudukkannya di tempat yang tinggi.
(73) Dan tentara pun lewat di depannya dengan menundukkan
kepala mereka untuk mengejeknya, seolah-olah memberi
hormat kepada raja Yahudi. (24) Mereka menengadahkan
tangan mereka untuk mendapatkan hadiah yang biasa diberikan
oleh raja baru. (75) Karena tidak mendapatkan hadiah itu, mere-
ka memukul Yehuda sambil berkata, 'Jadi, bagaimana engkau
bermahkota wahai Raja, kalau engkau tidak memberi hadiah
kepada tentara dan para pelayan?" (26) Setelah kepala-kepala
kahin, para penulis dan Pharisee melihat bahwa yehuda belum
mati dengan hukuman cambuk, dan setelah mereka khawatir
Bilatus akan melepaskannya, maka mereka memberi uang
86 - tsa dan Al.Mahdi di Akhir Zaman
kepada wali kota, dan ia menerimanya dan menyerahkan yehuda
kepada para penulis dan Pharisee, seperti penjahatyang berhak
hukuman mati. (77) Mereka juga melaksanakan hukuman salib
kepada dua orang pencuri bersamanya. (78) I-alu mereka mem-
bawanya ke Bukit Tengkorak tempat mereka biasa melak-
sanakan hukuman gantung kepada para penjahat. Di sana dia
disalib tanpa busana secuil pun di badannya untuk menunjukkan
penghinaan keras kepad anya. (79) Yehuda tidak mampu berbuat
apa-apa selain berteriak, "YaAllah, mengapa Kamu biarkan aku,
sedang penjahat selamat, tetapi saya malah mati teraniaya." (80)
Saya mengatakan sebenarnya, "Suara Yehuda, wajah dan pribadi-
nya mirip sekali dengan Yesus sehingga murid-muridnya dan
orang-orang yang beriman semuanya menduga dia adalah Yesus.
(81) Karena itu, ada sebagian yang keluar dari ajaran Yesus,
karena mereka menduga bahwa Yesus nabi palsu, dan tanda-
tanda kenabian yang dimunculkannya adalah sihir. (82) Karena
Yesus mengatakan bahwa dia tidak mati sampai menjelang alam
berakhir (83) Karena dia akan diambil pada saat itu dari alam
(84) Maka orang-orang yang berpegang teguh pada ajaran Yesus
menderita kesedihan, ketika melihat orang yang mati mirip
Yesus itu seperti hantu, sehingga mereka tidak ingat lagi apa
yang telah dikatakan Yesus (85) Demikianlah, mereka pergi
menemani ibu Yesus (Maryam) ke Bukit Tengkorak. (86) Me-
reka tidak hanya menghadiri kematian Yehuda dengan terus
menangis, tetapi dengan perantaraan Nikodimus dan Yusuf al-
Abar Yamatsiyai mereka mendapatkan jasad Yehuda dari wali
kota untuk dikubur. (87) Karena itu mereka menurunkannya
dari salib dengan ratap tangis yang hebat sekali. (88) Dan
mereka memakamkan jasadnya di kuburan baru milik Yusuf
setelah mereka guyur dengan seratus rotl minyak wangi.
Bab l: Penjelasan Al-0ur'an Tentang Pengangkatan lsa a.s. - 87
Pasal 218:
(1) Masing-masing pulang ke rumahnya. (2) penulis,
Yohanes, dan saudaranya Yakub, bersama ibu Yesus (Maryam)
kemudian pergi ke Nashirah. (3) Adapun murid-murid yang
tidak takut kepada Allah, mereka pergi pada malam hari dan
mencuri jasad Yehuda dan menyembunyikannya, lalu membuat
isu bahwa Yesus telah bangkit (dari kubur). (4) Sehingga menye-
babkan kekacauan. (5) Maka kepala kahin memerintahkan
supaya tidak ada seorang pun yang membicarakan tentang Yesus
an-Nashiri, dan yang melanggar akan mendapat hukuman ke-
jahatan. (6) Sehingga terjadi penindasan hebat, banyak orang
yang dihukum rajam (dilempar batu sampai mati), dipukul dan
dibuang ke tempat jauh, karena mereka tidak dapat diam dari
membicarakan kasus tersebut. (7) Berita kebangkitan yesus,
salah satu warga Nashirah yang meninggal disalib itu sampai
ke daerah Nashirah. (8) Maka penulis mengharap kepada ibu
Yesus agar rela dan berhenti menangis, karena putranya bang-
kit dari kubur. Mendengar berita itu ia mengatakan sambil terus
menangis, "Marilah kita pergi ke Ursalim (Yerusalem) untuk
mencari anakku. (9) Sehingga saya dapat melihatnya dengan
mata kepala."
Pasal 219:
(1) Ibu Yesus (Maryam) kembali ke Yerusalem bersama
penulis, Yakub dan Yohanes, pada hari kepala kahin mengeluar-
kan perintahnya. (2) Maryam yang takut kepada Allah itu ber-
pesan kepada orang-orang yang tinggal bersamanya agar
melupakan putranya, walaupun dia tahu bahwa perintah kepala
kahin itu perbuatan zalim. (3) Apa yang telah terjadi adalah
reaksi keras dari setiap orang. (a) Allah yang mengetahui hati
manusia, mengetahui bahwa kami hancur luluh di antara kese-
dihan atas kematian Yehuda-yang kami duga dia adalah yesus
88 - tsa dan Al.Mahdi di Akhir Zaman
guru kami-dan keinginan untuk melihatnya dia berdiri hidup
lagi. (5) Malaikat-malaikat penjaga Maryam naik ke langit ketiga
di mana Yesus ditemani para malaikat mengerjakan segala se-
suatu. (6) Karena itu Yesus memohon kepada Allah untuk dapat
melihat ibu dan murid-muridnya. (7) Kemudian Allah memerin-
tahkan kepada empat malaikat yang paling dekat, yaitu Jibril,
Mikhail, Rufafil, dan Uril agar membawa Yesus ke rumah ibunya.
(8) Dan menjaganya di sana selama tiga hari berturut-turut. (9)
Dan tidak memperbolehkan seorang pun mengetahui selain
orang-orang yang beriman kepada alaran-ajarannya. (10) Maka
Yesus pun datang diliputi dengan kejayaan ke kamar tempat
tinggal Maryam bersama kedua saudarinya, Marta dan Maryam
al-Majdaliyah,'Azir, penulis, Yohanes, Yakub, dan Petrus. (11)
Mereka semua jatuh karena sangat terkejut, seperti orang mati.
(12) Yesus segera membangunkan ibunya dan orang-orang lain
dari lantai sambil berkata, "Kalian jangan takut, karena saya
adalah Yesus. (13) Dan jangan menangis, karena saya orang
hidup, bukan mayit." (14) Mereka masih tetap tercengang lama,
seperti orang dungu, disebabkan kehadiranYesus. (15) Karena
mereka sudah yakin sepenuhnya bahwa Yesus sudah meninggal.
(16) Kemudian Maryam berkata, "Katakanlah wahai anakku,
mengapa Allah mengizinkan terjadinya aib pada kerabatmu,
orang-orang yang kamu cintai dan kepada ajaranmu dengan ke-
matianmu, padahal kamu telah diberi kekuatan untuk meng-
hidupkan orang-orang mati? (17) Karena semua orang yang
mencintaimu seperti orang mati."
Pasal22O:
(1) Yesus menjawab sambil memeluk ibunya, "Percayalah
ibu, karena saya mengatakan kepadamu yang sebenarnya, saya
benar-benar belum mati. (2) Karena Allah menjagaku sampai
menjelang alam ini habis." (3) Setelah berkata demikian, ia ingin
Bab l: Penjelasan Al'Our'an Tentang Pengangkatan lsa a.s. - 89
agar keempat malaikat itu menampakkan diri dan menyaksikan
apa yang telah terjadi. (4) Kemudian keempat malaikat itu tam-
pak seperti empat matahari berdekatan, sehingga semua yang
ada di situ jatuh pingsan lagi karena sangat terkejut, seperti
orang mati. (5) Yesus lalu memberi malaikat itu empat selimut
dari kain katun untuk menutupi diri mereka, agar ibu dan teman-
temannya dapat melihat mereka dan mendengarkan mereka
berbicara. (6) Setelah membangunkan mereka semua, ia menuju
mereka sambil berkata, "Sesungguhnya mereka itu adalah duta-
duta Allah. (7) Jibril yang mengumumkan rahasia Allah. (S)
Mikhail yang memerangi musuh-musuh Allah. (9) Rufail (Izra\\)
yang mencabut nyawa orang-orang mati. (10) Dan Uril yang
menyeru kepada pengadilan Allah pada hari Kiamat." (11)
Kemudian keempat malaikat itu menceritakan kepada Maryam
bagaimana Allah mengutus mereka kepada Yesus dan meng-
ubah bentuk Yehuda untuk menghadapi azab yang dilakukan
orang lain (12) Pada saat itu penulis bertanya, "Apakah saya
boleh bertanya kepadamu sekarang seperti ketika engkau ting-
gal bersama kami?" (13) Yesus menjawab, "Bertanyalah seperti
yang kamu inginkan, hai Barnabas, saya akan menjawabmu."
(14) Penulis lalu bertanya, "Wahai Tuan Guru, jika Allah itu
Maha Penyayang mengapa menyiksa kami seperti ini sehingga
kami mendugamu sudah meninggal? (15) Ibumu telah meratapi-
mu sehingga ia hampir-hampir saja meninggal. (16) Dan Allah
mengizinkan terjadi padamu pembunuhan tercela di antara
pencuri di Bukit Tengkorak padahal engkau orang suci di sisi
Allah." (17) Yesus menjawab, "Percayalah padaku, wahai Barna-
bas bahwa Allah itu akan menghukum setiap kesalahan walau
sekecil apapun dengan siksa yang besar, karena Allah murka
atas dosa itu. (18) Oleh karena itu, setelah ibuku dan murid-
muridku yang tepercaya yang dulu bersamaku mencintaiku
dengan cinta yang tinggi, Allah Yang Mahabaik ingin meng-
90 - tsa dan Al-Mahdi diAkhir Zaman
hukum atas cinta itu dengan kesusahan sekarang sehingga tidak
dihukum dengan api neraka. (19) Dan karena orang-orang
menye-butku dengan Allah dan Putra Allah, padahal saya tidak
bersalah di dunia ini, Allah bermaksud menghina manusia
denganku di dunia ini dengan kematian Yehuda karena mereka
menduga bahwa sayayang mati di atas kayu salib, supaya setan
tidak menghinaku pada hari pengadilan. (20) Hal ini akan
berlangsung sampai kedatangan Nabi Muhammad utusan Allah,
karena setelah ia datang tersingkaplah tipu daya inibagi orang-
orang yang beriman kepada syariat Allah. (21) Setelah Yesus
mengatakan hal itu, ia berkata, "sesungguhnya Engkau
Mahaadil wahai Tuhan, Tuhan kami, karena hanya bagi-Mulah
kemuliaan dan kejayaan yang tidak terbatas."
Pasal22lz
(1) Yesus berpaling kepada penulis dan berkata, "Hai
Barnabas, kamu harus menulis Injilku dan apa yang berkaitan
dengan masa aku berada di dunia (2) Dan tulis juga apa yang
terjadi pada Yehuda untuk menghilangkan terkecohnya orang-
orang yang beriman sehingga mereka percaya kepada yang
benar. (3) Saat itu penulis menjawab, "Saya berjanji melakukan-
nya, insya Allah, tuan guru. (4) Tetapi saya tidak tahu apa yang
terjadi pada Yehuda, karena saya tidak dapat melihat segala
sesuatu." (5) Yesus menjawab, "Di sini adaYohanes dan Petrus
yang telah menyaksikan segala sesuatu. Keduanya akan
memberi tahumu segala yang telah terjadi." (6) Kemudian Yesus
berpesan agar kami mengundang semua muridnya yang tulus
untuk melihatnya. (7) Maka Yakub dan Yohanes segera me-
ngumpulkan ketujuh murid: Nikodimus, Yusuf dan banyak lagi
yang lain dari tujuh puluh dua orang dan mereka semua makan
bersama Yesus. (8) Pada hari ketiga Yesus berkata, "Pergilah
kalian dengan ibuku ke Ilukit Zaitun. (9) Karena aku akan naik
Bab l: Penjelasan Al'0ur'an Tentang Pengangkalan lsa a's' - 91
dari sana juga ke langit. (10) Kalian akan melihat siapa yang
membawaku." (11) Maka mereka semua pergi kecuali dua puluh
lima orang murid dari tujuh puluh dua orang yang lari ke Damas-
kus karena takut. (12) Sementara semuanya berdiri untuk sem-
bahyang, Yesus datang pada waktu zhuhur bersama banyak
malaikat yang menyucikan Allah. (13) Maka mereka terbang
berkelompok-kelompok dengan bersinar wajahnya, lalu mereka
bersujud menundukkan wajah mereka ke bumi. (14) Tetapi
Yesus membangunkan mereka sambil berkata kepada mereka,
'Jangan takut, saya adalah guru kalian." (15) Dan ia mencela
banyak orang yang berkeyakinan bahwa dia sudah meninggal,
lalu berdiri dan berkata, "Apakah kalian mengira saya demikian,
demi Allah mereka itu bohong. (16) Karena Allah memberiku
hidup sampai menjelang dunia ini habis, seperti yang telah
kukatakan kepada kalian. (17) Saya berkata benar kepada kalian,
saya belum meninggal, tetapi yang meninggal adalah yehuda
pengkhianat itu. (18) Hati-hatilah terhadap setan, karena ia
berusaha keras untuk menipu kalian. (19) Tetapi jadilah kalian
saksi-saksi untukku di seluruh Israel dan seluruh dunia tentang
segala yang kalian lihat dan kalian dengar." (20) Setelah me-
nyampaikan kata-kata itu, dia sembahyang dan berdoa kepada
Allah untuk kebebasan orang-orang yang beriman dari meng-
ulangi dosa kesalahan. (21) Seusai sembahyang ia memeluk ibu-
nya sambil mengatakan, "Keselamatan untukmu, ibu. (22)
Bertawakallah kepada Ailah yang telah menciptakanmu dan
menciptakanku." (23) Setelah itu ia berpaling kepada murid-
muridnya sambil berkata, "Semoga nikmat dan rahmat Allah
selalu bersama kalian." (24) Kemudian keempat malaikat itu di
depan mata mereka membawanya ke langit.
92 - tsa dan Al-Mahdi di Akhir Zaman Bab l: Penjelasan Al'0ur'an Tentang Pengangkatan lsa a.s. * 93
Pasal222z
(1) Setelah Yesus pergi, murid-murid bertebaran ke segala
penjuru Israel dan ke berbagai tempat di dunia. (2) Adapun
kebenaran yang dibenci setan itu selalu tertindas oleh kebatilan.
(3) Karena sekelompok orang jahat yang mengaku sebagai
murid-murid Yesus mengatakan bahwaYesus sudah meninggal
dan belum bangkit lagi, dan kelompok lainnya mengatakan
bahwa Yesus sudah benar-benar mati kemudian bangkit lagi,
dan lainnya lagi mengatakan dan masih terus mengatakan
bahwa Yesus adalah putra Allah. Di antara orang yang tertipu
adalah Paulus. (6) Adapun kami, sesungguhnya kami hanya
menyebarkan apa yang telah saya tulis. Orang-orang yang takut
kepada Allah akan berbuat dengan ikhlas untuk pengadilan Allah
pada hari akhir (rari Kiamat). Amin." (Selesai)
Penulis perlu katakan, kita tidak wajib percaya kepada
semua yang tertera dalam nash ini, karena kebenarannya tidak
pasti. Jadi, kita tidak membenarkan atau menyalahkannya.
Tetapi, penulis hanya memberikan pandangan atau informasi
tentang masalah ini untuk memahami sebagian masalah yang
terdapat dalam Al-Qur'an al-Karim.
D. KESAKSIAN ISA A.S. TERHADAP KAUMNYA
Allah ta'ala mengutus Isa. a.s. sebagai rasul kepada bani
Israel. Isa a.s. telah menyampaikan risalah dan menunaikan ama-
nat tersebut. Di antara mereka ada yang beriman dan ada pula
yang kafir. Pada hari Kiamat nanti, ia akan menjadi saksi terha-
dap mereka, sebagaimana firman Allah swt.,
"Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman ke-
padanya (Isa) sebelum kematiannla. Dan di hari Kiamat nanti Isa akan
menjadi saksi terhadap mereka." (an-Nisaa': 159)
Allah ta'ala juga menegaskan kesaksian Isa a.s. atas apa yang
dilakukan kaumnya selama ia tinggal di tengah-tengah mereka,
ketika ia menjawab pertanyaan Allah ta'ala pada hari Kiamat,
"Dan ingatlah ketika Allah berfirman, 'Hai Isa putra Maryam,
apakah kamu mengatakan kepada maruuia,'-ladikanlah aku dan ibuku
dua orang tuhan selain Allah? Isa menjawab, 'Mahasuci Engkau, titlak-
lah patut bagiku mengatakan apayng bukan hakku (mengatakannla).
Jika aku pernah mengatakannla tentulah Engkau telah mengetahuinya.
Engkau mengetahui apayng ada pada diriku, dan aku tidak mengetahui
apayang ada pada diri-Mu. Sesungguhnla Engkau mengetahui perkara
yng gaib-gaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali
apayng Engkau perintahkan kepadakuyitu, Sembahlah Attah Tuhanku
dan Tuhan kalian, dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka serama
94 - tsa dan Al.Mahdi di Akhir Zaman
aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat)
aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha
Menlaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menliksa mere ka, maka
sesungguhnla mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau meng
ampuni mereka, maka sesungguhnla Engkaulah Yang Mahaperkasa lagi
Mahabijaksana.'Allah berfirman, 'Ini adalah suatu harilang berman-
faat bagi orang lrang )ang benar kebenaran mereka.... "' (al-Maa'idah:
116-119\
Ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa Isa a.s. akan ber-
saksi atas umatnya terhadap amal perbuatan yang mereka laku-
kan sebelum ia diangkat ke langit dan setelah turun kembali ke
bumi. lalu ia bersaksi atas berbagai sikap orang-orang Yahudi
terhadap dirinya, antara lain pendustaan mereka terhadap diri-
nya, tuduhan dusta terhadapnya dan terhadap ibunya, per-
rnusuhan dan pelecehan mereka terhadap kehormatannya. Dan
ia juga bersaksi atas sikap orang-orang Nasrani terhadap dirinya,
yang antara lain sikap berlebihan (dengan meyakininya sebagai
Tuhan dan putraAllah), dan bersaksi bagi orang-orang mukmin
(dari umatnya) tentang keimanan mereka kepadanya, karena
dia diutus kepada mereka. Karena tiaptiap nabi menjadi saksi
terhadap umatnya, sebagaimana firman Allah,
"Maka bagaimanakah (halnla orang kafir nanti) apabila Kami
mendatangkan seselrang saksi (rasul) dari tiap tiap umat, dan Kami
mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saltsi atos mere ka itu (sebagai
umatmu) ? " (an-Nisaa': 4L)
Bab l: Penielasan Al.0ur'an Tentang Pengangkatan lsa a.s. - 95
Kesaksian lsa a.s. atas Orang-Orang Yahudi
Isa a.s. bersaksi atas orang-orang Yahudi bahwa mereka
mendustakannya, mengingkari kenabiannya, menghina kerasul-
annya, dan bersikap sombong kepadanya. Mereka juga menu-
duh ibunya yang gadis suci itu berbuat zina dengan mengatakan
bahwa dia adalah wanita pelacur, dan mengatakan bahwa Isa
a.s. adalah anak haram (anak pelacur), sebagaimana dikisahkan
Al-Qur'an,
f
"Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa), dan tuduhan mereka
terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina)." (an-Nisaa': 155)
Dan Allah berfirman,
"Dan sesungguhnla Kami telah memberikan al-Kitab (Taurat)
kepada Musa, dan Kami telah menlusulinya (berturut-turut) sesudah itu
dengan rasul-rasul, dan telah Kami beri huktt hukti kebenaran (mukjizat)
kepada Isa putra Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul
Qudw. Apakah setiap kali datang kepadamu sezrang rasul membawa
sesuatu (pelajaran) yng tidak sesuai dengan keinginan kaliaru lalu kalian
bersikap angkuh; maka beberapa lrang (di antara mereka) kalian
dustakan, dan beberapa orang (1ang lain) kalian bunuh?" (al-Baqarah:
87)
96 - tsa dan Al.Mahdi di Akhir Zaman
Sesungguhnya sikap ingkar dan keras kepala itu merupakan
sebagian dari tabiat dan sifat orang-orang Yahudi. Mereka men-
dustakan setiap rasul Allah dengan sikap sombong. Para rasul
itu datang kepada mereka dengan membawa ajaran-ajaran yang
tidak mereka suka dan mereka takabur kepadanya. Bahkan Isa
a.s., utusan Allah kepada mereka yang diperkuat dengan bukti-
bukti (mukjizat) dan Ruhul Qudus, nasibnya tidak lebih baik
daripada rasul-rasul yang datang sebelumnya. Bahkan mereka
takabur kepadanya dan mengejek risalah yang disampaikannya,
sebagaimana diceritakan Al-Qur' an,
$ .
^iJy,'i7';i,;*'c$6ruygi5"Dan karena ucapan mereka,'Sesungguhnla kami telah membunuh
Isa putra Maryam rasul Allah.... "'(an-Nisaa'z157)
Isa a.s. juga bersaksi atas orang-orang Yahudi bahwa mereka
adalah musuh bebuyutannya, sehingga permusuhan itu sampai
pada makar untuk menghabisinya, dengan menugaskan
sekelompok orang untuk membunuhnya tanpa sepengetahuan-
nya, seperti dijelaskan Allah ta'ala,
"Mereka (orang-orang kafir) bubuat tipu da1a, danAllahmembalas
tipu day itu, dan Allah sebaik-baik pembalas tipu day. "(Ali Imran:
s4)
Pada hari Kiamat nanti, Isa a.s. akan bersaksi terhadap
orang-orang Yahudi atas berbagai sikap jahat mereka terhadap
dirinya, supaya mereka mendapat balasan atas perbuatan
mereka.
Kesaksian lsa a.s. Terhadap Kaum Nasrani
Pada hari Kiamat Isa a.s. juga akan menjadi saksi terhadap
orang-orang Nasrani atas sikap berlebihan mereka sehingga
mereka mengatakan bahwa Isa adalah putraAllah, sebagaimana
diceritakan Al-Qur' an,
"... Orang-orang Nasrani berkata, 'Al Masih itu putra Allah.' Demi-
kian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru
perkataan zrang-lrang kafir terdahulu. Dilaknati Allah lah mereka;
bagaimana mereka sampai berpaling?" (at-Thubah: 30)
Mereka mengatakan bahwa Al-Masih adalah Allah, dan juga
mengatakan bahwa Allah adalah salah satu dari tiga tuhan (tri-
nitas), seperti dikisahkan Al-Qur' an,
" S e sungguhnl a te lah kaf ir lah lrang- 0r ang ) ang ber kata,'S e sungquh-
nya Allah adalah Al.Ma^sih putra Maryam, 'padahal Al Masih sendiri
98 - tsa dan Al.Mahdi di Akhir Zaman
berkata, 'Hai bani Israel, sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhan kamu
s e k a li an. S e s ungguhnl a 0r ang J ang me mp e rs e kutu k an ( s e s uatu d e ng an )
Allah, maka Allah pasti mengharamkan kepadanla surga dan tempatnla
adalah neraka, tidaklah ada bagi urang-urang jang zalim itu seorang
penolong pun. Sesungguhnya kafirlah orang-orang )tang mengatakan,
"Bahwasanla Allah salah satu dari lang tiga", padahal sekali-kali
tidak ada Tuhan (1tang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika
mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-
zrang lang kafff di antara mereka akan ditimpa silaaan yng pedih."
(al-Maa'idah:72-73)
Ia juga bersaksi terhadap mereka bahwa mereka menjadikan
rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, sebagaimana
difirmankan Allah ta'ala,
"Mereka menjadikan zrang-lrang alim dan rahib-rahib mereka
sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertahankan) Al-
Masih putra Maryam; padahal mereka hanya dkunth menlembah Tuhan
Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (1ang berhak disembah) selain Dia.
Mahasuci Allah dari apalang mereka persekutukan. " (at-Thubah:31)
Itulah sikap mereka yang berlebihan mengenai Isa a.s. Me-
reka mengatakan bahwa Allah mengangkatnya menjadi putra-
Nya, atau menjadikannya tuhan, atau Tuhan itu tiga (trinitas).
Mereka juga menganggap rahib-rahib mereka sebagai tuhan
selain Allah. Di hari Kiamat nanti, Isa a.s. akan menjadi saksi
atas mereka, sehingga Isa a.s. perlu membantah dan menyatakan
dirinya tidak ada sangkut pautnya dengan dosa besar yang mere-
Bab l: Penjelasan Al-Our'an Tenlang Pengangkalan lsa a.s. - 99
ka lakukan, sebagai hinaan dan peringatan keras atas rekayasa
mereka di depan banyak orang. Bantahan itu tertuang di dalam
jawabannya terhadap pertanyaan Allah ta'ala,
"Dan ingatlah ketika Allah berfirman, 'Hai Isa putra Maryam,
apakah kamu mengatakan kepada mantuia, 'Jadikanlah aku dan ibuku
dua orang tuhan selainAllah?' Isa menjatuab, 'Mahasuci Engkau, tidak-
lah patut bagiku mengatakan apa lang bukan hakku (mengatakannla).
Jika aku pernah mengatakannlta tentulah Engkau telah mengetahuinla.
Engkau mengetahui apayng ada pada diriku, dan aku tidak mengetahui
apa yng ada pada diri-Mu. Sesungguhnla Engkau mengetahui perkara
yang gaib-gaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali
ap a yng Eng k au p e rint ahkan ke p ada ku 1 ailu,' S e mbahl ah A ll a h Tuhan
ku dan Tuhan kalian', dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka
selama aku berada di antara mereku Maka setelah Engkau utafatkan
(angkat) aku, Engkaulahyng mengawasi mereka. Dan Engkau adalah
Maha Merytaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka,
maka sesunguhnla mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau
100 - tsa dan Al.Mahdi di Akhir Zaman
#+e{r\ai;
mengampuni mereka, maka sesungguhnla Engkaulah Yang Mahaperka:a
lagi Mahabijaksana' Allah berfirman, 'Ini adalah suatu harilang ber-
manfaat bagi orang orang lang benar kebenaran mereka.... "' (al-
Maa'idah: 7L6-1L9\
Al-Maraghi berkata,62 "Di dalam ayat-ayat ini terdapat per-
tanyaanAllah di depan kaumnya, sebagai celaan dan peringatan
keras bagi mereka atas perbuatan mereka yang mengada-ada.
Dan terdapat pula jawaban Isa terhadap pertanyaan mengenai
masalah tersebut yang berhubungan dengan dosa besar yang
mereka perbuat setelah itu, yaitu doktrin trinitas."
"Dan ingatlah ketika Allah berfirman, 'Hai Isa putra Maryam,
apakah kamu mengatakan kepada manusia, 'Jadikanlah aku dan ibuku
dua orang tuhan selain Allah?"'
Maksudnya, Allah bertanya kepadanya, "Apakah mereka
mengatakan hal itu atas perintahmu ataukah mereka mengada-
ada dan merekayasa atas kehendak mereka sendiri."
"Mahasuci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yng
bukan hakku ( me ngat akannl a ). "
Didahului dengan tasbih kepada Allah, dia menyatakan
bahwa perkataan yang dinisbatkan kepadanya itu tak sedikit pun
benar, bukan urusannya, dan tidak mungkin diucapkan oleh
orang sepertinya. Dia menegaskan hal itu sekali lagi dengan
62 Talsir al-Maraghi, jld.7, hlm. 6G64
Bab l: Penjelasan Al-0ur' an Tentang Pengangkatan lsa a.s. - 1 0 1
bukti lain yang lebih tinggi daripada bukti yang berasal dari diri-
nya sendiri. Yaitu, meningkat dari 'ishmah (penjagaan) dari Allah
terhadap dirinya kepada bukti yang lebih tinggi yang berasal
dari Tuhan Yang Maha Mengetahui hal-hal yang gaib. Ia berkata,
"Jika aku pernah mengatakannla tentulah Engkau telah mengetahui-
nya. Engkau mengetahui apaltang ada pada diriku, dan aku tidak menge
tahui apa yng ada pada diri-Mu."
Setelah bertasbih menyucikan Tuhannya, menyatakan diri
bersih dari rekayasa, dan memberikan bukti-bu}:ti yang memper-
kuat jawabannya, ia menjelaskan ucapannya yang sebenarnya
kepada kaumnya, karena kesaksian atas mereka tidak sempurna
tanpa membuktikan apa yang seharusnya mereka lakukan, yaitu
berpegang pada tauhid dan meniadakan kebalikannya. Isa a.s.
berkata,
"Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yng
Engkau perintahkan kepadaku ltaitu,'Sembahlah Allah Tuhanku dan
Tuhan kalian."'
Maksudnya, saya tidak mengatakan kepada merekaberkait-
an dengan iman dan dasar agama selain apa yang Engkau perin-
tahkan kepadaku untuk selalu berpegang teguh pada akidah
dan menyeru mereka bahwa sesungguhnya Engkau adalah
Tuhanku danTuhan mereka Dan sesungguhnya aku adalah sa-
lah seorang dari hamba-hamba-Mu seperti mereka semua, tetapi
Engkau memberiku keistimewaan berupa kerasulan.
102 - tsa dan Al.Mahdi di Akhir Zaman
&#(,'*'W&s
Bab l: Penlelasan Al-Our'an Tentang Pengangkalan lsa a.s. - 1 03
"Dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka selama aku berada
di antara mereka."
Maksudnya bertanggung jawab atas mereka, mengawasi
mereka, dan bersaksi tentang ucapan mereka. Maka, aku meng-
akui kebenaran dan mengingkari kebatilan selama aku bersama
mereka.
"Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkaulah yng
mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala
sesuatu. "
Hal ini menunjukkan bahwa Allah bermaksud memberi tahu
kepadanya tentang perbuatan dan perkataan kaumnya setelah
dia diangkat ke hadirat Allah, dengan firman-Nya,
"Hai Isa pulra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada mantuia,
"Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan?"
Di dalam surah ini diterangkan bahwa Isa a.s. tidak pernah
menyampaikan perkataan seperti itu, yaitu dalam firman Allah,
" S e sungguhnl a te lah kafirlah zrang- zrang J ang ber kata,'S esungguh-
n1a Allah adalah Al-Masih putra Maryam', padahal Al-Masih sendiri
berkata, 'Hai bani Israel, sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhan kamu
s e k alian.' S e s unggu hn1 a 0r ang J ang me mp e r s e kutuk an ( s e s uatu de ng an )
Allah, maka Allah pasti mengharamkan kepadanla surgq dan tempatnya
adalah neraka, tidaklah ada bagi lrang-lrang lang zalim itu seorang
penolong pun " (al-Maa'idah:721
Dalam Injil Yohanes pasal (17) alenia (3) disebutkan, "Inilah
hidup abadi. Hendaknya mereka mengetahui-Mu bahwa Engkau
sajalah satu-satunyaTuhan yang sebenarnya dan Yesus Kristus
adalah Utusan-Nya."
Kesaksian lsa a.s. Bagi Orang-Orang yang Beriman
Kepadanya
Isa a.s. akan memberikan kesaksiannya pada hari Kiamat
bagi orang-orang yang beriman kepadanya bahwa mereka me-
ngatakan tentang dirinya, " S esu ngguhny a di a ( I s a ) a d al ah h amb a
Allah, utusan Allah, kalimat Allah yang diucapkan kepada Mar-
yam dan ruh dari Allah.'Mereka itu adalah orang yang paling
mencintai Islam dan para pemeluknya, dan mereka adalah orang-
orang yang rendah hati, pengasih, penyayang, rahbani (rahib
suci), dan sesungguhnya mereka di atas orang-orang yang kafir
sampai hari Kiamat.
Allah ta'ala berfirman,
"Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (bani Israel)
berkatalah dia, 'Siapa lang akan menjadi penolong-penolongku untuk
104 - tsa dan Al.Mahdi di Akhir Zaman
(menegakkan agama) Allah?' Para Hawarilin (sahabat-sahabat setia)
menjawab, 'Kamilah penolong-p