ngan sa]r'."6n
Imamah
Al-Jubba,iyah sependapat dengan aliran Mu'tazilah yang lain, bahwa
imamah adalah wajib secara agama. Imamah wajib dengan kategori
sifat-sifat yang telah ditentukan, bukan dengan penetapan dari nash
terhadap sosok tertentu, sebagaimana anggaPan aliran syiah.6T8Agama
telah menentukan sifat-sifat orang yang berhak untuk menjadi seorang
imam. orang yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan maka dia
berhak untuk menjadi imam. Pendapat ini bertentangan dengan pendapat
kelompok syiah yang berpandangan bahwa imamah telah ditentukan
dengan nash yaitu telah menjadi hak Ali bin Abi Thalib. Bukan orang lain'
Kemudian setelah itu, imamah harus diberikan kepada keturunannya, dari
putra-putra Fatimah, bukan dari keturunan yang lain'
Al-Jubba,iberpandanganbahwaimamahmerupakansuatu
kewajiban untuk menegakkan had dalam a}anrta, menutup kekurangan
dan melaksanakan sendi-send i agama6Te . Demikianlah, karena Al-Qur' an
telah memberikan perintah untuk menegakkan had dan melaksanakan
hukum. semua permasalahan ini harus dilaksanakan. Dan hal ini dapat
terlaksana clengan adanya seorang imam, untuk melaksanakan tugas ini.
Al-Mughni,15/281' .
Sy arh Al - Ll shul, hlm. 687 -693
Al-Qadhi Abdul Jabbar, Thab aq at Al- M u' t az il ah, hlm' 207 -209
Al - Mu ghni, 20 / 236 -240.
676
677
678
679
Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 321
sesuatu yang menjadi perantara terlaksananya suatu kewajiban maka
sesuatu tersebut juga wajib hukumnya. Untuk menguatkan pendapatnya,
Al-Jubba'i menggunakan dalil Al-Qur'an,
"Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencui, potonglnh tangan
keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka keriakan dan sebagai
siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Al-
Maidah:38)
Dan, firman Allah ds,
" Peranpuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap
seorang daikeduanya seratusknli dera, danianganlaltbelaskasihnnkepadakeduanya
mencegah kamu untuk (mutj alankan) agama Allah, j ika kamu beiman kepada Allah,
dan Hai Alchirat, dan hcndaklah (pelaksanann) hukuman mereka disaksikan oleh
sekumpulan orang-orang yangbeiman." (An-Nur: 2) dan ayat-ayat yang lain
yang berhubungan dengan hukum-hukum agama yang pelaksanaannya
harus melewati seorang imam, bukan yang lainnya. oleh karena itu, dilihat
dari hal ini, maka mengangkat seorang imam hukumnya wajib.ffi
Seorang imam, tidak disyaratkan harus makshum, baik dari dosa
kecil maupun besar. Berbeda dengan pendapat kelompok Syiah yang
berpandangan bahwa imam harus makshum. Al-Jubba'i menentang dan
menyalahkan pandangan kelompok Syiah tersebut yang mengatakan
bahwa seorang imam adalah laksana menempati posisi kenabian. Menurut
Syiah, seorang imam merupakan huiiah,jadi harus makshum.
Al-Jubba'i menjelaskan kesalahan pendapat ini dengan mengatakary
"sesungguhnya orang yang berpandangan bahwa imam merupak an qainah
an-nubuztntsah (layaknya posisi kenabian) mereka bertujuan untuk menohok
para sahabat terbaik dan menohok Islam secara keseluruhan."681
Kelompok Mu'tazilah memberikan syarat terhadap orang yang akan
menjadi imam sebagaimana syarat yang diberikan kepada orang mukallaf
secara umum. Namun mereka menambahkan beberapa syarat yang lain
yang harus dipenuhi oleh orang yang akan menjadi imam.682Mereka
mengatakan:
lbid.,hkn.347.
lbid,}:.lm.253.
tbid.,20/1't4.
580
681
682
322 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam
1.. Dia harus mampu melaksanakan tugas dan amanat yang diberikan
kepadanya; berupa keselamatan, kesehatan, kemampuan, ketegaran
hati, dan tidak adanya sesuatu yang menghalangi'
2. Mempunyai keilmuan tentang apa yang telah dibebankan dan
diamanatkan kepadanYa.
3. Dikenal di kalangan masyarakat sebagai orang yang utama, adil,
terpercaya, dan baik PerilakunYa.
4. Dia adalah orang yang merdeka dan cerdas.
sebagian dari mereka mensyaratkan bahwa seorang imam harus
berasal dari Quraisy. Namun menurut Al-Jubba'i, apabila tidak ada oranS
Quraisy, maka didahulukan selain Quraisy yang memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan.
Apabila ditemukan orang Quraisy, namun belum terpenuhi kriteria
yang telah ditentukan secara agama, maka didahulukan orang selain Quraisy
yang telah memenuhi persyaratan. Menurut Al-fubba'i dan alirannya,
syarat harus dari kabilah Quraisy, bukanlah suatu keharusan. Al-Jubba'i
juga berpendapat mengenai diangkahrya seoran gimam Al-Mnfdhul, apabila
lebih mampu untuk melaksanakan imamah, meskipun ada seseorang yang
dianggap Al-Fadhilffi.
Al-]ubba,i juga berpandangan bahwa imamah dapat dilakukan dengan
baiat bagi orang yang telah dikenal masyarakat sebagai orang yang baik,
utama, dan mampu. Dapat juga dilakukan dengan pengangkatan dan
perwakilan bagi orang yang memenuhi syarat secara agama dan harus
disetujui oleh masyarakat.e
Al-Qadhi Abdul Jabbar meriwayatkan dari dua syaikhnya; Abu Ali
Al-]ubba'i dan Abu Hasyim Al-Jubba'i, bahwa mereka berdua tidak mau
membanding-bandingkan para sahabat. Abdul ]abbar meriwayatkan dari
Abu Ali bahwa dia mengatakan, "Orang-orang (Mu'tazilah) tidak berbeda
pendapat bahwa sahabat paling mulia setelah Abu Bakar adalah Llmar,
sahabat paling mulia setelah empat Khulafaurrasyidin adalah sepuluh
Ibid., jilid kedua puluh.
rbid.,20/1.47.
683
6U
Ensiktopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam 323
sahabat yang mendapatkan kabar gembira berupa jaminan surga." Ini
merupakan kesepakatan mereka.68s
Al-Qadhi Abdul Jabbar juga meriwayatkan dari syaikhnya bahwa
keutamaan Khulafaurrasyidin sebagaimana urutan mereka ketika
menjadi khalifah. Al-Jubba'i juga memberikan argumen mengenai sahnya
pengangkatan empat Khulafaurrasyidin; baiat yang mereka tempuh adalah
sah. Berbeda dengan pendapat kelornpok Syiah mengenai imamah686.
Al-Jubba'i berpandangan bahwa baiat yang diambil oleh Muawiyah
dilaksanakan dengan pemaksaan dan tekanan. Bukan dengan ridha dari
para sahabaU bahkan disertai dengan perasaan khawatir akan dibunuh
apabila tidak mau memberikan baiat. Hal ini bisa dilihat dari sikap
penduduk Syam yang berusaha untuk memaksakan pembaiatan. Baiat
yang dilakukan dengan cara seperti ini, maka seperti tidak ada baiat.687
Iman
Menurut Al-]ubba'i, iman adalah tashdiq (pembenaran), perkataary dan
perbuatan. Untuk mewujudkan keimanan secara agama tidak cukup hanya
dengan tashdiq dengan hati, tanpa disertai dengan perbuatan. Hal ini sesuai
dengan sabda Rasulullah M,"lman terdii dari tujuhpuluhlebih cabang; yang
paling tinggi adalah La llaha Illah (nada Tuhan selain Allah) dan yang paling
rendah adalahmenyingkirkanpenghalang dari jalar.l." sebagaimana juga dengan
sabda Rasulullah yang lain, "Tidak dianggap beriman, orang yang tidak dapat
dipercaya; dan orang yang tidak melaksanaknn janji. " Rasul juga bersabda, " Orang
yangberzina tidak akanberzina, apabilaketikaberzina dia dalam keadaan beriman."
Al-Jubba'i menghubungkan antara pembenaran dengan hati dan
pelaksanaan dengan anggota tubuh, agar terwujud keimanan secara
agama. Dia mengatakan, "Sesungguhnya keimanan kepada Allah adalah
melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh-Nya dan menjauhi
apa yang dilarang oleh-Nya. Setiap sesuatu yang diwajibkan oleh Allah
terhadap orang yang berirnan merupakan bagian dari iman kepada Allah
d9688. Kefasikan dalam agama, meskipun menurut istilah ahli bahasa masih
Al-Qadhi Abdul Jabbaa Ath-Thabaqat, hlm. 159.
lbid., hlm.230-231..
Al-Mughni, "13/9.
Ibid.,13/11-20.
685
686
687
688
324 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslarn
dianggap sebagai mu'min,namun menurut pendapat ahli agama bukanlah
mukmin"
Dosa yang dapat mengeluarkan orang dari keimanan ada dua macam;
dosa kecil dan dosa besar. Dosa kecil masih dapat diampuni dengan
meninggalkan dosa besar. Dosa besar dapat menghapus amal dan iman.
Bermaksud melakukan dosa besar adalah dosa besar dan bermaksud
melakukan dosa kecil adalah dosa kecil. Dosa kecil apabila berkumpul dan
terus menerus dilakukan maka menjadi dosa besar.
Iman dapat bertambah dengan taat dan dapat berkurang dengan
kemaksiatan. Hidayah Allah kepada semua orang adalah penjelasan dan
petunjuk-Nya yang diberikan lewat mulut para Rasul dan wahyu yang
diberikan oleh Allah kepada mereka untuk menunjukkan manusia pada
ketaatan. Hidayah Allah kepada orang yang beriman adalah merupakan
tambahan karunia-karunia-Nya terhadapnya.
lstitha,ah (kemampuan), menurut mereka, telah ada sebelum
perbuatan; dan setelahnya dapat digunakan oleh manusia untuk taat dan
maksiat.Isfr tha' ah merupakan kesehatan dan kemamPuan untuk melakukan
dan sebaliknya68e.
Al - Luthf (Kelembutan Allah)
Aliran Mu'tazilah bersepakat -termasuk Al-Jubba'iyah- bahwa Al-
Luthf adalah sesuatu yang membantu dan mengajak untuk melakukan
ketaatan.6eo Al-Luthf merupakan macam pertolongan dari Allah kepada
hamba-Nya . Al-Lutttf terkadang dinamakan dengan ishrnah (penjagaan) dan
disebut juga sebagai penghitangan rintangan yang men8halangi terjadinya
perbuatan yang merupakan sesuatu yang positif bagi seorang hamb a.ladi Al-
Luthf merupakan cara tertentu yang dapat membantu terjadinya perbuatan.6el
Al-]ubba'i berpandangan bahwa setiap perbuatan yang dapat
mewujudnyatakan kemaslahatan manusia dalam urusan agama atau
membantu sesuatu yang di dalamnya terdapat kemaslahatan, maka berarti
di sana terdapat Al-Luthf. Di antara Al-Luthf bagi seorang hamba adalah
tbid.,43.
tbid.,70.
tbid.,13/74.
689
690
691,
Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 325
melaksanak anhad yangdengannya kondisi masyarakat rnenjadi tertib dan
keamanan terjamin.6e2
Dia juga berpandangan bahwa Al-Luthf merupakan sesuatu yang
berfungsi untuk kebaikan taklifimaka Allah harus memberikannya kepada
orang mukallaf. Andai Allah tidak melakukan hal tersebut kepada orang
mukallaf, maka berarti hal tersebut menunjukkan bahwa Allah tidak
menghendaki seorang hamba melakukan apa yang telah ditaklifkan
kepadanya. Dengan demikian, orang tersebut bukan muknllaf danAllah tidak
selayaknya untuk memposisikannya sebagai orang yang mukallaf (orung
yang mendapatkan tugas atau beban), karena AI-Luthf, menurut Al-Jubba'i,
merupakan upaya untuk memungkinkan adanya perbuatan.6e3
Putra Abu Ali, Abu Hasyim Al-Jubba'i juga berpandangan bahwa
sesungguhnya apabila Allah $5 tidak memberikan Al-Lutltfkepada orang-
orangmukallaf makattdak selayaknya Allah menyiksa mereka.6q Dua tokoh
Al-Jubba'i ini bersepakat dengan pendapat bahw a Al-Luthfterjadi sebelum
perbuatary minimal dalam satu waktu.
Orang kafir yang kondisinya diketahui bahwa apabila dia dikenai
beban taklif dan hal tersebut terus menerus dilakukan maka dia akan
menjadi beriman, maka dia harus di-taklif.6% Allah melakukan apa yang
terbaik untuk hamba-hamba-Nya dan memberikan pertolongan kepada
mereka agar mampu melakukan taklif yang telah dibebankan kepada
mereka. Apabila seseorang melakukan kemaksiatan setelah itu, maka
berarti dia telah melakukannya dari dirinya sendiri.
Ath-Thabi'iyat
Abu Ali Al-lubba'i mempunyai pandanganbahw a j auhar harry a satu,
sebagaimana aliran Mu'tazilah yang lain.
Dalam hal Ath-Thabi'iyat, Al-Jubba'i mempunyai pandangan yang
disetujui oleh para pengikutnya, di antaranya adalah:
L. Hukum sebab akibat dalam alam
tbid.,82.
tbid.,13/82-9s.
Maqalat lslamiyyin, karya Al-sy'ari, 2/ 307 .
Ibid., hlm.301.
692
693
694
695
326 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tstam
Al-|ubba'i berpandangan bahwa sebab tidak boleh disebut sebagai
hal yang mewajibkan atau menyebabkan sesuatu yang disebabkannya;
karena hal yang mewajibkan sesuatu adalah Dzatyang mewujudkannya
dan melakukannya6e6.
Pendapat Al-Jubba'i ini berdekatan dengan pendapat aliran Al-
Asya,irah, khususnya dengan pendapat Al-Ghazali yang mengatakan
bahwa sebab bukanlah sesuatu yang mewajibkan terhadap musabbab, dan
juga bukan sesuatu yang melak ukan musabbab; karena pelaku sesungguh-
nya adalah Dzat yang mewujudkan perbuatan. DanDzatini haruslah yang
Mahahidup, Maha Mengetahui, dan Maha Menghendaki terhadap apa yang
dilakukannya. Sebab terhadap alam tidaklah demikian'
2. Manusia
Al-Jubba'i berpendapat bahwa manusia adalah bentuk keseluruhan
yang berup a jisimdan tubuh. Bentuk manusia terukur berupa ketinggian,
lebar, panjang yang merupakan susunan dari iisim dan ditambah lagi
dengan pancaindera yang dengannya bentuk manusia menjadi semPurna,
sehingga menjadi pantas dan sesuai untuk mendapatkan taklif agama;
karena kesempurnaan bentuk yang berupa kemampuan atau istitha'ah
merupakan syarat taklif. Allah harus memberikan taklif kepada manusia
agar manusia dapat memperoleh pahala dan meningkatkan derajat.
Menurut Al-Jubba'i, roh adalah iisim. Rdn bukanlah kehidupan.
Kehidupan adalah ur dh; karenakehidupan berpisah dengan tubuh. Sedang-
kan roh tidak boleh ditempati atau dihinggapi oleh Al-A'radh6e7 '
Pendapat Mengenai Munculnya Perselisihan di Antara umat Islam
Al-Qadhi Abdul Jabbar meriwayatkan dari Surunya, Al-]ubba'i,
bahwa perselisihan pertama kali yang muncul di kalangan umat Islam
adalah mengenai Utsman di masa akhir kekhilafahannya. Sebagian sahabat
bermaksud untuk mencopot Utsman dan memeranginya, karena Utsman
menurut mereka- dianggap khalifah yang telah mengangkat beberapa
pemimpin menyimpang, seperti Al-Walid bin Uqbah, Muawiyah bin Abi
Sufyan, dan Abdullah bin Saad bin Abi As-Sarah. Sedangkan Utsman tidak
696 Lihat, Syarh Al-lJshul Al-Khamsah, hlm. 92 dan setelahnya'
697 Maqalat,2/320.
Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam 321
mengetahui hal tersebut, bahkan tidak mempercayainya, karena Utsman
berbaik sangka terhadap mereka semua.
Dalam hal ini terdapat orang yang memprotes orang-orang yang
dianggap zhalim ini, maka Utsman menyangka bahwa hal tersebut
merupakan sikap iri terhadap mereka dan ingin menyerang orang-orang
tersebut dengan tanpa hak. Abu Ali tidak menuturkan perselisihan yang
terjadi mengenai permasalahan orang-orang yang murtad di masa Abu
Bakar dan perang yang dilakukan oleh Abu Bakar terhadap mereka karena
kemurtadan mereka.6es
Kemudian terjadi perselisihan kelompok Penunggang Unta dengan
Ali bin Abi Thalib (Perang Jamal). Mereka melakukan kesalahan besar,
sehingga menyesali perbuatannya tersebut. Kemudian terjadi pula
perselisihan Muawiyah dan penduduk Syam mengenai terbunuhnya
Utsman bin Affan. Setelah itu muncul pendapat kaum Khawarij mengenai
peristiwa tahkim dan apa yang mereka katakan bahwa Ali dan sebagian
sahabat telah dianggap kafir. Ibnu Abbas menentang pendapat tersebut
dan membatalkannya; namun kelompok Khawarij ini berlarut dalam waktu
yang cukup lama, sehingga menimbulkan banyak kerusakan. Di masa
Ali bin Abi Thalib juga muncul pemikiran Ibnu Saba' dan kesesatannya
mengenai Imam Ali.
Muncul pula pemikiran jabbariyah yang kemudian didukung oleh
Muawiyah. Ketika masyarakat melihat bahwa orang-orang menjadi terlalu
pasrah terhadap urusan Muawiyah, maka muncullah argumen baru yang
berupa pemikiran Qadariyah. Pemikirian Jabbariyah muncul pada Bani
Umayah dan dinasti mereka serta pada masyarakat Syam dan tersebar
di masyarakat umum, maka fitnah menjadi sangat besar.6eSetelah Bani
Umayah muncul kaum yang berpikiran bahwa Allah telah memberikan
beban yang di luar batas kemampuan manusia.Tm
Al-Jubba'i mengatakan bahwa tasybih (penyerupaan) muncul dalam
umat ini ketika mereka hanya bisa bertaqlid. Orang awam hanya bisa
tbid.,2/322-334.
Al-Muhith bi At-T aklif, hlm. 301 dan setelahnya.
Maqalat,2/307.
698
699
700
328 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam
melihat gambaran tasybih y angdisebutkan dalam Al-Qur' an. Mereka tidak
dapat menakwilinya dengan kekuatan dalil akal.701
setelah itu muncul pemikiran Murji'ah. Hati mereka cenderung
terhadap hal yang sesuai dengan dirinya, karena untuk lari dari kePelcayaan
mengenai At-Wa'id (ancaman); karena terasa berat dalam diri dan seperti
telah berputus asa dari rahmat. Namun orang-orang Murji'ah kemudian
menjadi melewatibatas, ketika sebagian dari mereka mengatakao "Maksiat
tidak apa-apa apabila si pelaku adalah seorang yang beriman, sebagaimana
amal baik tidak bermanfaat apabila si pelaku adalah oranS kafir."
Kemudian setelah itu, muncul pemikiran yang mengingkari bahwa
Al-Qur'an adalah makhluk. Mereka berkeyakinan bahwa Penciptanya
mempunyai hati dan mulut seperti manusia. Kalam-Nya terdapat dalam
hati sebelum berbicara, maka kalam-Nya berarti Qadim.
setelah masa pertama, muncul pula penentangan Murji'ah terhadap
pemikiran A l- Manzitah b aina Al- Man zilatain. Hal ini terj adi karena kebodo-
han mereka terhadap hakekat iman dan kufur.
Terjadi pula pemikiran yang memperbolehkan permulaan masa
terhadap Allah. Mereka mengatakan bahwa ilmu adalah hadits (baru)' Hal
ini tidak sesuai dengan akal. Kemudian ada pula orang yang mengatakan
bahwa Allah Maha Mengetahui dan Mahakuasa dengan ilmu dan qudrah
yang bersif at azali. Al-Jubba'i mengatakan, "Hal ini tidak sesuai dengan
ajaran tauhid."
Asy-Syahrastani meriwayatkan hal-hal yang disepakati oleh dua tokoh
A1-Jubba'i; yaitu:
1,. Keduanya bersepakat bahwa di akhirat nanti manusia tidak dapat
melihat Tuhan dengan mata telanjang.
2. Perbuatan merupakan perbuatan manusia; kebaikan, keburukan, taat
clan maksiat semuanya dapat dilakukan oleh manusia.lstitha'ah adalah
sebelum perbuatan.
3. Pengetahuary mensyukuri Dzat yang memberikan nikmat, mengetahui
sesuatu yang baik dan buruk adalah merupakan kewajiban akal.
701. lbid., hlm.322-334.
Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 329
Secara hikmah, wajib hukumnya memberikan pahala kepada orang
yang taat dan memberikan siksa kepada orang yang berbuat maksiat.
4. Tuhan tidak menahan diri untuk memberikan apa yang baik bagi
hamba.Dia akan memberikan dan menganugerahinya dengan sesuatu
yang membantunya berupa Al-Luthf.
Abu Hasyim berbeda pendapat dengan Abu Ali Al-Jubba'i dalam
beberapa masalah yang kemudian menjadi ciri khas kelompok Al-
Bahsyamiyah yang di antaranya adalah:
Pendapat mengenai Al-Ahwal. Maksud dari Allah Maha Mengetahui
(Al-Alim) adalah bahwa Allah dalam kondisi (hal) yang berupa Maha
Mengetahui tersebut. Itulah yang disebut dengan Al-Ahwal. Al-Ahutal
merupakan sifat yang bukan maujud danjugabu.kan ma' dum; bukan majhul
dan juga bukan ma'lum.
Abu Hasyim mengatakan bahwa akal mampu mengetahui perbedaan
antara mengetahui sesuatu secara mutlak dengan mengetahui sesuatu
dalam sifat tertentu. Dengan cara seperti inilah, Abu Hasyim menafsiri
makna Kaunuhu Ta'ala Qadiran Hayyan. Namun pemikiran Abu Hasyim
ini ditentang oleh ayahnya, Abu Ali Al-|ubba'i.
Abu Hasyim juga berbeda pendapat dengan ayahnya mengenai derita
(alam). Menurut Abu Hasyim, derita dianggap baik dengan syarat adanya
ganti (pahala) dan pelajaran. Sedangkan menurut Abu Ali, derita dianggap
baik sejak semula karena akan mendapatkan pahala (ganti).
Ini adalah pendapat-pendapat aliran Al-|ubba'iyah Bashrah dan
perbedaan mereka dengan pemikiran Mu'tazilah secara umum, serta
perbedaan mereka dengan pemikiran kelompok Al-Bahsyamiyah -yang
semula merupakan satu kelompok, namun kemudian berpisah dan berdiri
sendiri - dari sisi lain.
Prof. Dr. Muhammad S ayyiil Al-l alinada
330 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam
AL.HARURIYAH
AL-KHAWAB|J AL-LILA(KELoMPoK KHAWARIJ PERTAMA)
SEBUTAN Al-Haruriyah atat Al-Khawarij Al-ula (kelompok Khawarij
pertama) diberikan kepada orang-orangyangmemisahkan diri dari Ali
bin Abu Thalib *ib pada tahun 40 H setelah menerima tahkim (arbitrase).
Orang-orang ini menganggap bahwa tahkim merupakan kesalahan yang
dapat membawa pada kekafiran. Maka setelah peristiwa tahkim ini, mereka
keluar dari kelompok Ali dan berkumpul di desa Harura' di wilayah Irak.
Bermula dari mendukung Ali, kemudian muncul pemikiran kelompok
Al-Haruriyah atau Al-Khawarij Al-Ula ini untuk keluar dan memisahlcan
diri; karena pikirmr At-Tasyayyu', (mendukung Ali) ini muncul lebih dahulu
dari pada pikiran Al-Khuruj(keluar). Meskipun istilah Al-Khawarij dan
Al-Haruriyahini telah muncul lebih dahulu sebelum istilahSyiah muncul.
sebagian ulama berpandangan bahwa pikiran At-Tasyayyu',telah muncul
pada muktamar Saqifah pada tahun 23 Hiiriyah. Sedangkan istilah Syiah
baru terkenal pada peristiwa Karbala (61 H).
Pikiran dan istilah Al-Khawarij muncul bersamaan pada peristir,r,a
Tahkim pada tahun 37 H; jadi antara pikiran dan istilah munculnya
bersamaan. sedangkan Tasyayyu'(mendukung Ali), pikiran ini telah muncul
terlebih dahulu sebelum dikenal istilahnya.
Perkembangan Al-Haruriyah; Al-Khawarii Al-Ula
Al-Khawarij Al-Ula disebut juga dengan Al-Haruriyah. Hal ini
karena pada waktu pertama kali muncul, mereka bermarkas di suatu
desa yang bernama Harura' yang berada di dekat Kufah dengan slogan
Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 331
"Menolak Tahkim". Mereka menggunakan semboyan "La Hukma Illa
Lillah". Oleh karena itu, mereka juga dinamakan dengan Al-Muhakkimah;
karena menggunakan semboyan ini. Orang yang pertama mengibarkan
semboyan La Hukma llla Lillah ini adalah Urwah bin Udayah Al-Hanzhali.
Dia mengumandangkan semboyan ini secara lantang kepada Al-Asy'ats
bin Qais ketika membacakan perihalTahkim kepada kelompok orang-orang
Yaman. Urwah kemudian menentangnya dengan mengatakan, "Kalian
menghukumi dalam urusan Allah terhadap manu sial La Hukma Illa Lillah."TM
Namun, orang yang mendalami perihal Khawarij dari masa Rasulullah
hingga munculnya kelompok ini sebagai suatu kelompok tersendiri dalam
Islam, akan melihat bahwa gerakan Khawarij bukanlah dilahirkan oleh
Perang Shiffin, ataupun oleh peristiwa Tahkim; melainkan jauh sebelum
masa itu. Peristiwa Tahkimharryalah momen yang sesuai yang dimanfaatkan
oleh para pemimpin mereka untuk memunculkan kelompok ini, yang secara
zhahir berbenfuk serucln terhadap kelompok agama reformis, namun pada
inti dan tujuannya, kelompok ini layaknya partai politik.
Benih Khawarij masa pertama telah ditemukan di masa Rasulullah
yang terwujud dalam kelompok Mutatharrif (kelompok yang melewati
batas atau ekstrim) yang menjadikan dirinya sebagai standar kebenaran
dan kebatilan, serta menjadikan akal mereka sebagai standar salah atau
benar. Benih ini tidak menemukan tempat yang subur untuk tumbuh di
masa Rasulullah ffi atau di masa Khalifah Abu Bakar &Br; namun benih
ini tidak mati, melainkan tetap hidup dan terus tumbuh meskipun lambat
dan tersamar dalam sisi gelap kehidupan hingga muncul di masa Utsman
bin Affan ry.
Di masa Umar ry, datang seorang laki-laki yang bernama Shabigh,
dia berkata kepada LJmar, "Beritahukan kepadaku mengenai, "Demi
(angin) yang menerbangkan debu dengan kuat."703 (Adz-Dzariyafi 1) maka
Umar berkata kepadanya, "Bukalah kepalamu." Maka Shabigh membuka
kepalanya; dan ternyata terdapat pelindung di kepalanya, sehingga
Umar mengerti bahwa dia bukanlah dari orang-orang Khawarij; karena
Al-Haritsi; Salim bin Muhammad binSulaimanbinHumaid Al-Haritsi Al-Ommani Al-
Ibadhi, Al-Uqud fi Ushul Madzhab Al-tbadhiyah, (Syria dan Lebanon: Dar Al-Yaqzhah),
hlm. 37 dan 38.
Isyarat terhadap firman Allah Subhanahu waTa'ala dalam surat Adz-Dzariyat:1..
332 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam
kalau botak, maka berarti dia dari Khawarij; karena di antara tanda-tanda
Khawarij adalah dicukur habis.Tu Kelompok Khawarij juga terdapat di
masa Utsman d,i. Mereka adalah orang-orang yang membunuh Utsman
atau turut serta dalam membunuhnya. Falhozen menyebutkan bahwa
orang-orang Khawarij merasa bangga karena telah membunuh Utsman.Tos
Penjelasan yang menunjukkan bahwa Khawarij Pertama (Al-
Haruriyah) turut serta dalam Perang Jamal (unta) adalah penjelasan yang
disampaikan oleh Ath-Thabari mengenai peristiwa Perang Jamal; sesung-
guhnya orang-orang Khawarij tidak rela terhadap sikap Ali yang melarang
mereka mengambil harta lawan mereka yang merupakan pendukung
Aisyah Radhiy allahu Anha.7o6
Para pemimpin Khawarij di masa Ali adalah orang yang sama yang
memberontak terhadap Utsmary sehingga dapat dikatakan bahu'a gerakan
Khawarij adalah perpanjangan gerakan pemberontakan terhadap khalifah
ketiga. Oleh karena itu, para pembunuh Utsman dan penyebab Perang
Jamal adalah orang-orang yang berafiliasi dan condong pada gerakan As-
Saba'iyah; mereka adalah para pendahulu kelompok Khau'arij.
Demikianlah, di antara tokoh terkemuka kelompok Khawarij adalah
Hurqush bin Zuhair As-Sa'di yang rumahnya menjadi tempat berkumpul
untuk bermusyawarah dan keluar dari barisan pendukung Ali.
Di antara tokoh Khawarij yang lain adalah Syuraih bin Aufa Al-Abasi,
Yazid bin Qays, Abdullah bin Al-Kawwa', dan khalifah pertama mereka
yang mereka angkat sebagai imam bagi mereka adalah Abduliah bin lvahab
Ar-Rasibi.7o7 Dia sangat mernbenci Ati dan menyebutnya dengan nama Al-
Iahid.Tos
Sesuatu yang sangat menarik diperhatikan adalah ternyata banyak
kesamaan antara Abdullah bin Wahab Ar-Rasibi dengan Ibnu Saba' Al-
704 Ibnu Duraid: Abu Bakar Muhammad bin AI-Hasan, Kitab Al-Isytiqag, ditahqiq oleh
Abdussalam Harury (Kairo: Al-Khaniii, 1958 M/1378 H), hlm.27.
705 Falhozen: Yulius Falhozen, Ad-Daulah Al-Arabiyah wa Suquthuha, diterjemahkan oleh
Dr. Abdurrahman Badawi, (An-Nahdhah Al-Mishriyah, 1968 M), hlm.54.
706 Ath-Thabari: AbuJa'farMuhammadJarirAth-Thabari,TaikltAth-Thabai,6/2227,ditahqiq
oleh Muhammad Abu Al-Fadtrl Ibrahim, (Mesir: Dar Al-Ma'arif, 1962 M) cet' 1.
707 Ibnu Katsir: Al-Hafizh Imaduddin Abu Al-Fadhl Ismail bin Umar AlQurasyi, Al-Bidayah
wa An-Nihayah fi At-Tarikh, 7 / 289, (Kairo: 1358 H)
708 T aikh Ath-Thabai, lbid, 6 / 2245.
Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 333
t"
I
I
I
Yahudi; keduanya hidup di masa yang sama, kondisi politik yzmg sama,
dan propaganda yang sama pula. Syiar Ibnu Saba' adalah amar ma'ruf
nahi munkaf@ dan para sahabat Ar-Rasibi ketika datang ke Harura' juga
menggunakan semboyan amar ma'ruf nahi munkar. Apabila pemimpin
Khawarij terkenal sebagai para qurra', maka penulis kitab Ath-Thabaqat Al-
Kubra juga mengisyaratkan bahwa Ibnu Saba' adalah salah seorang qurra'
yang bersama Ali.71o
Kesesuaian ini tidak hanya terdapat dalam hal ini saja, bahkan dalam
hal penamaan dan nasab. Ternyata nasab mereka berdua bertemu pada
kakek masing-masing dari mereka. Ibnu Saba' adalah Abdullah bin Wahab
Ar-Rasibi. Maka apakah Ar-Rasibi yang merupakan pemimpin Khawarij
adalah Ibnu Saba'Al-Yahudi ataukah hal ini hanya merupakan kesamaan
nama saja? Terlebih Ar-Rasibi terbunuh pada Perang Nahrawan. Sedangkan
Ibnu Saba'hidup setelah terbunuhnya Ali.711
Banyak bukti menunjukkan bahwa para tokoh kelompok Al-Khawarij
Al-Ula atau Al-Haruriyah pada mulanya mereka adalah para pemberontak
terhadap Utsman dan merupakan pendukung Ibnu Saba'. Hal ini membuat
para peneliti beranggapan atau berpandangan bahwa gerakan Khawarij
Pertama yang dikenal dengan nama Al-Haruriyah, telah muncul dan
tumbuh dalam naungan kelompok As-Saba'iyah, atau bahkan mereka
termasuk kelompok As-Saba'iyah yang berkembang dalam kegelapan
hingga kemudian muncul kesempatan yang sesuai untuk keluar dalam
aksi mereka setelah peristiwa Tahkim.
Sedangkan mengenai penjelasan Falhozen yang menyebutkan bahwa
kelompok Kha\ rarii menuduh lawan mereka yaitu kelompok Syiah sebagai
kelompok As-Saba'iyatr,712 hal ini terjadi setelah kedua kelompok ini benar-
benar terpisah, khususnya ketika kelompok pendukung Ali rela untuk
memerangi kelompok Khawarij di bawah bendera Dinasti Umayyah.713
709 tbid.,6/2349.
71.0 Aqidah Asy-Syi'ah, karya Arnoldsery hlm. 59.
711. AlMaqdis, MuthaharbinThahir, KitabAl-Bad'iutaAt-Tarikh1/137,(paris,191,6-1919M).
712 Yulius Falhozen, Al-Khawaij wa Asy-syi'ah,hlm.35, diterjemahkan oleh Abdurrahman
Badawi.
713 Tarikh Ath-Thabai, lbid., 7 / 43.
334 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam
Demikianlah, kelahiran Khawarij lebih disebabkan karena politik,
andai mereka sejak semula berterus terang untuk membentuk sebuah
partai politik. Sedangkan karakter keagamaan yang mereka gunakan untuk
propaganda mereka hanyalah sekadar syiar untuk menyembunyikan
niat sebenarnya para pemimpin Khawarij yang berusaha untuk mencari
kekuasaan; karena pada masa itu, suatu pergerakan tidak akan berhasil
menarik simpati masyarakat apabila tidak mengatasnamakan Islam dan
Al-Qur'an sebagai syiarnYa.
Meskipury dalam waktu yang sama, kita tidak mungkin menutup
mata terhadap banyakny apara qurra' yang bergabung ke dalam kelompok
Khawarij. Bergabungnya mereka karena motif agama murni, bukan politik
dunia. Namun yang membuat sedikitnya peran agama sebagai motif
munculnya gerakan ini adalah pandanganyang disampaikan oleh sebagian
penelitiTla, yang mengatakan, "Kami tidak menemukan satu sahabat pun
dari kaum Muhajirin dan Anshar yang turut bergabung bersama merekan5,
padahal mereka adalah orang yang paling utama dan paling layak untuk
melakukan perbaikan agama dan politik. Andai propaganda Khawarij tidak
menyimpang, maka tidak mungkin para sahabat Muhajirin dan Anshar
bersepakat untuk memerangi mereka.
Al-Qudha'i menyebutkan bahwa kelompok Khawarij muncul pada
waktu ahli Badar dan Hudaibiyah yang terdiri dari kaum Muhajirin dan
Anshar berada di Madinah, syam, dan Irak. orang-orang Khawarij ini
tidak turut serta untuk bertempur, namun malah membicarakan celaan
Rasulullah kepada mereka; sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Bukhari;
setelah Perang HunairU Dzul Khuwaishirah menghadap Rasulullah yang
sedang memberikan pemberian kepada orang-oran g. Dzul Khuwaishirah
berkata, "Wahai Muhammad, tahukah kamu aPa yang kamu lakukan hari
ini?" Rasulullah berkata " Ya, apapendapatmu?" Dzul Khuwaishirah berkata,
"Aku tidak melihatrnu berlaku adil." Rasulullah tarnpak murka dan berkata,
,,celaka kamu. Apabila aku tidak adil, kemudian siapa yang adil?" mendengar
hal tersebut, Umar bin Khathab berkata, "wahai Rasulullah, tidakkah kita
bunuh saja?" Rasulullah berkata, " langan. Biarkan dia. Sesungguhnya dia akan
Falhozen, Al-Khawaii wa AsY-SYi' ah.
Talbis lblis; Naqdu Al-llmi wa Al-lJlama" karya Ibnu Al-Jauzi, hlm.92, (Damaskus: Al-
Mathba'ah Al-Muniriyah; tanPa tahun).
714
715
Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 335
mempunyai pendukung yang sangat berorientasi dunia, selfurgga mereka keluar
dari kita sebagaimana anak panahkeluar dari busurnya."716
Karakter politik dan militer mendominasi pergerakan Khawarij
yang berbentuk layaknya sebuah partai; hingga pada akhirnya keluar
tokoh-tokoh ulama dan ahli fikih dari kelompok mereka yang meramu
teori politik mereka dengan kepercayaan agama di masa permulaan Bani
Umayyah. Tampaknya, setelah merasa gagal nrewujudkan ambisi politik
mereka dengan kekuatan senjata, mereka berganti menyibukkan diri
dengan berkonsentrasi pada pembelajaran aliran pemikiran dan keagamaan
mereka. Mereka berhasil mengeluarkan banyak buku fikill dan ilmu kalam
dan pada akhirnya mereka berubah menjadi sekumpulan kelompok agama
dengan pemikiran tersendiri, setelah mereka sebelumnya merupakan
kelompok gerakan militer yang keluar dari kesatuan.
Terlepas dari itu semua, orang yang memisahkan diri dari Ali bin Abu
Thalib aea setelah penerimaan Tahkim, mereka disebut dengan Al-Khawarij
atau Al-Haruriyah. Hal ini terjadi ketika mereka menganggap Tahkim
sebagai suatu kesalahan yang dapat membawa pada kekafiran dan mereka
telah menuduh Ali sebagai orang yang kafir, kemudian mereka keluar
dari kelompok Ali. Dari semula sebagai pendukung kemudian muncul
pemikiran untuk keluar, karena pemikiran A t-Tasyayyu' (mendukung Ali)
lebih dahutu dari pada pemikiranAl-I(huruj (keltar), meskipun istilahAl-
Khuruj lebrhdahulu muncul sebelum istilah Syiatr, sebagaimana disebutkan
di depan.
Istilah Khawarii
Orang-orang tersebut dijuluki dengan Khawarij karena mereka keluar
dari kelompok Ali w danorang-orang Khawarij pun menerima Penamaan
ini dengan lapang hati, namun mereka mengartikan Al-Khuruj (keluar)
dengan arti keluarnya mereka dari rumah untuk beriihad di jalan Allah
dan melaksanakan firman Allah J6,
"Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka
bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yangbanyak. Barangsiapakeluar
dari rumnhnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya,
71,6 Tarikh Ath-Thabari, lbid., 7 / 47.
336 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam
kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju),
maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan, adalah Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang." (An-Nisaa': 100)
Kaum Khawarij ini pun disebut juga dengan nama Asy-Syurrah;
barangkali saja mereka sendiri yang memberikan nama ini; karena mereka
beranggapan telah menjual dirinya untuk Allah sebagaimana dalam firman
Allatu
" D an di antara mnnusia adn ornn g yang mengorbankan diinya karuta mencai
keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya."
(Al-Baqarah: 207)
Mereka juga disebut dengan Al-Haruriyah -sebagaimana telah
disebutkan- karena domisili mereka pertama kali adalah ke suatu desa
yang bernama Harura' yangberada di dekat KuIah dengan paniiTahkim.
Demikianlah, terdapat pula isyarat tentag Khawarij dalam banyak hadits;
sebagaimana pula muncul beberapa individu di masa Rasulullah M yarg
mencerminkan kelompok ini -sebagaimana disebutkan di depan dalam hadits
Dzul Khuwaishirah- mereka dianggap sebagai para pendahulu Khawarij
muta' al<hiin Hal ini membuat sebagian peneliti menganggap bahw a Al-Khuruj
(Khawarij) mencakup semua orang yang keluar dari imam yang hak yang telah
disepakati oleh mayoritas masyarakat. Baik sikap keluar tersebut terjadi pada
masa sahabat atau pada masa setelah mereka yaitu para tabiin atau pun pada
tiap-tiap masa setelahnYa.
Banyak hadits menyebutkan perihal tentang Al-I(hurujdan mencela
serta memerintahkan untuk merneranginya. Hadits-hadits ini dianggap
shahih, sebagaimana disebutkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dan juga
telah diriwayatkan oleh Muslim dalam shahihnya, demikian pula Al-
Bukhari.nT
Asal Mula Khawarii:
Pada mulanya, Khawarij bukanlah suatu golongan atau kelompok
tertentu; melainkan tidak jelas bentuk dan ciri-cirinya, sebagaimana pula
mereka tidak berbentuk suatu partai politik yang mempunyai agenda
717 lbntAl-Atsir: lzzuddinAbu Al-Hasan Muhammad bin Muhammad bin Al-Atsir, AI-
Knmil fi At-Tarikh,2/215, (Beirut: Dar Shadir, 1385 H/1965 M)
Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 337
tertentu. Namury di antara mereka ada yang berada di barisan penduduk
Syam, dan ada pula yang merupakan penduduk Irak. Hal inilah yang
menyebabkan perbedaan pendapat sejarawan ketika menyebutkan asal
mula Khawarij dan tempat asal mereka serta golongan pendukungnya.
Pendapat yang paling sering terdengar dan barangkali inilah yang
paling kuat, bahwa pendahulu Khawarij berasal dari pedalaman Badui.
Maksudnya mereka adalah orang-orang yang berasal dari kabilah-kabilah
yang bertempat tinggal di pedalaman atau minimal, mereka bukanlah
orang-orang dari kabilah Quraisy, Tsaqf dan juga kaum Anshar; melainkan
dari kabilah yang kurang kuat bila dilihat dari sisi pengaruh politiknya.
Orang-orang ini bergabung dengan Islam, khususnya setelah Perang
Riddah (perang terhadap or.rng-orang yang murtad) dan tinggal di Kufah
dan Bashrah.
Namun Falhozen menganggap lemah pendapat ini. Ia berpendapat
bahwa hubungan Khawarij dengan suku-suku pedalaman Badui telah
hilang setelah mereka hijrah dan masuk ke dalam pasukan Islam.718
Menurutnya, hijrah telah menghilangkan sikap kebaduian. Orang-orang
Khawarij ini terdiri dari pasukan tempur yang mendapatkan gaji dari Baitul
Mal dan posisi mereka menjadi ti.gg dengan adanya hasil dari jihad ini.
Ketika mereka sudah tidak lagi berjihad dan tinggal di perkotaarl maka
perhatian mereka beralih ke dalam hal-hal umum dan urusan kekhalifahan.
Sedangkan masyarakat Badui yang masih murni -ini masih merupakan
pendapat Falhozen- yang masih berkarakter asli mereka, mereka berada
jauh dari pergerakan-pergerakan danhiruk pikuk sebuahpartai agama dan
politik Tle sebagaimana diisyaratkan oleh beberapa sumber kuno. Kondisi
mereka layaknya penduduk desa dan Islam menganggap mereka sebagai
orang-orang yangtidak sempuma imannya; bahkan dianggap sebagai para
pencuri onta. Oleh karena itu, kalimat Al-A'rab (orang Arab pedalaman)
merupakan kalimat penghinaan yang menunjukkan bahwa orang tersebut
tidak begitu memahami agama dan imannya tidak sempurna.72o
718 Yahya bin Adam Al-Qurasyi, Kitab Al-Kharaj,hlm.59, ditahqiq oleh Ahmad Muhammad
Syakir, (Kairo: As-Sal afiyah, 1347 H)
71.9 Al-Kamil li Al-Mubarrad, 2/ 546.
720 Al-Khawarij wa Asy-Syi'ah, Ibid., hlm. 17.
338 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam
Alasan yang membuat Falhozen tidak menerima pendapat yang
mengatakan bahwa Khawarij berasal dari orang Arab pedalaman adalah
dua hal:
Pertama: ketakwaan Khawarij -secara zhahir- yang bertentangan
dengan perilaku orang Arab pedalaman (A'rab), menurut pendapatnya.
Kedua: hubungan erat orang Arab pedalaman dengan sukunya dan
sikap fanatik mereka terhadap hubungan darah dan nasab. Padahal orang-
orang Khawarij sudah terlepas dari perilaku itu semua.
Meskipun alasan dan penjelasan yang hebat yang diberikan oleh
Falhozen, namun menurut kami, hal tersebut tidak bertentangan dengan
pendapat yang mengatakan bahwa orang-orang Khawarij berasal dari
orang Arab pedalaman. Banyak dari mereka masuk Islam setelah Perang
Ar-Riddah; mereka adalah orang-orang yang baru dalam Islam dan kurang
memahaminya secara mendalam. Mereka masih didominasi oleh watak
Badui dan kekerasaan orang A',rabi; yang terlalu tergesa-gesa dalam
mengambil keputusan dan tidak sabar. Perselisihan mereka dengan Ali
dan perselisihan mereka dengan sebagian mereka sendiri, merupakan dalil
yang kuat yang menunjukkan karakter mereka.
secara zhahir,ketakwaan rnereka memang diakui. Namun terkadang
banyak dilandasi oleh sandaran yang tidak tepat. Sikap mereka dalam
mengkafirkan para sahabat dan terhadap orang yang berseberangan
dengan mereka, merupakan bukti nyata yang menunjukkan sifat mereka.
Mereka adalah orang-orang Badui yang keluar dari suku mereka dengan
berhijrah, namun watak dan kebiasaan orang Badui masih melekat erat
dalam diri mereka.
Dalam hal ini, kita dapat menunjukkan asal mula sebagian dari
pemimpin mereka. Banyak dari mereka yang berasal dari Bani Tamim.
Sebagian orang-orang Khawani di Bashrah berasal dari Bani Tamim, seperti
samar bin Fadak, Hurqush bin Zuhair, Urwah bin Addiyah dan saudaranya
yang bemama Abu Hilal. Sedangkan di Kufah terdapat orang-orang seperti
syits bin Rub'i, dan Hilal bin Alqamah; keduanya berasal dari Tim Ar-Rabab
yang menyusul Bani Tamim. Kita juga menemukan dua orang lain yang
berasal dari suku yang lain, seperti Farwah bin Naufal Al-Asfa'i, syuraih
Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam 339
bin Abu Aufa Al-Abasi, Abdullah bin Syajarah As-Silmi.721 Sedangkan
yang merupakan pasukan tempur terdapat orang-orang dari kabilah Ath-
Tha'iyyr+ seperti ZaidbrnHusain, Muadz binJuwain, Tharfi bin Addy bin
Hatim. Yang berasal dari Yaman seperti Yazid bin Qays Al-Arji -dia juga
pada akhirnya meninggalkan kelompok Khawarij- Ibnu wahab Ar-Rasibi
merupakan khalifah pertama mereka. Sedangkan Ibnu Muljam Al-Muradi
merupakan pembunuh Ali bin Abi Thalib. Sedangkan dari Bani Rabi'ah, pada
mulanya tidak banyak yu g bergabung dengan Khawarij, di antara mereka
adalah Ibnu Kuwa' Al-Yasykuri. Pada akhirnya dia juga meninggalkan
Khawarij.
Pada mulanya tidak ditemukan orang-orang I(rawarij di Bashrah yang
berasal dari suku Azd, karena orang-orang Azd awalnya tidak pindah ke
Bashrah. Mereka pindah ke Bashrah di waktu berikutnya. Tiga pemimpin
pertama di Harura' merupakan para pembesar kabilah di Kufafu yaitu
yang berasal dari Tamirn, Bakar, dan Hamadan.Tz
Kecenderungan Khawarii
Orang-orang Khawarij cenderung memiliki karakter layaknya orang
pedalaman Badui. Selain itu, mereka juga dikenal sebagai kelompok para
penghafal Al-Qu1an dan ahli baca Qur'an. Bagi mereka, AlQur'an bukannya
untuk clipelajari secara teori, melainkan untuk diamalkan dan bertakwa.
Mereka menghafal Al-Qur'an atau beberapa juz darinya di luar kepala.
Mereka membacanya dengan penuh semanga! baik keras maupun pelary
siang dan malam. Mereka dijuluki dengan orang-orang yang mempunyai
"Dahi Berdebu" karena bekas yang tampak pada wajahnya yang merupakan
bekas sujud.
Orang-orang ini tidak merasa cukup hanya bertakwa dengan dirinya
sendiri, mereka juga berkomitmen untuk membuat orang lain bertakwa
dengan cara memberikan arahan dan mengadakan majelis-majelis. Oleh
karena itu, sebagian sejarawan melihat bahwa orang-orang ini mempunyai
pengaruh besar dalam pemberontakan yang terjadi pada masa Utsman
yang berakhir dengan terbunuhnya Khalifah Utsman bin Affan. Mereka
721 Ath-Thabari: Abu |a'far Muhammad bin larir, Dala'il Al-lmamah, 1/337, (Najef: Al-
Haidariyah, 1369 H/ "1949 M)
722 Al-Khawarij wa Asy-Syi'ah, lbid, hlm. 17.
340 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam
turut serta dalam perang dan memberikan khutbah kepada orang-orang
sebelum bertempur untuk memberikan semangat kepada mereka. Mereka
beranggapan bahwa sebaik-baik amal dalam iman adalah berjihad dengan
pedang untuk meninggikan kalimat Allah d6.7u
Dalam PerangYamamah, pasukan terdepan adalah para quna' yang hafal
Al-Qur'an di luar kepala dan mereka selalu membacanya. Kaum bertakwa
penduduk Madinah adalah para pendahulu kelompok qurra' yang datang
setelahnya. Mereka juga merupakan pasukan terdepan dalam peristiwa
Perang ]amal dan Shiffin, serta pada pePerangan-pePerangan setelahnya,
khususnya perang melawan Al-Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi. Meskipun
mereka bukan sebagai pemimpin maupun pendiri suatu pergerakan yang
besar, namun mereka sangat berpengaruh dalam memberikan semangat di
dalam masyaraka! bahkan biasanya, merekalah ujung tombaknya.
Kaum Khawarij merupakan kelompok oposisi. Oleh karena itu,
keberhasilan mereka di wilayah syam lebih kecil di banding dengan
keberhasilan mereka di wilayah Irak. Markas terbesar mereka berada
di Kufah dan Bashrah dan panji yang selalu mereka kibarkan dan
semboyankan adalah panji Allah, Al-Qur'ary dan Sunnah.
Mereka adalah golongan para qurra'yang merupakan lahan tempat
tumbuh aliran Khawarij. Sebagaimana disebutkan, bahwa mereka adalah
termasuk orang-orang yang sangat bertakwa. Hal ini tampak dalam
ciri khas mereka yang selalu membaca Al-Qur'an untuk beribadah dan
merenungkannya siang dan malam. Mereka adalah oranS-orang yang
sangat tekun beribadah. Dahi mereka diselimuti debu karena banyak
bersujud. Disamping itu, Falhozen menambah.kan, bahwa di antara
tanda yang menunjukkan orang yang ahli ibadah di masa tersebut adalah
menggunakan Baranis (baju yang bertudung kepala). Dalam kelompok
Khawarij kuno terdapat sekumpulan orang yanS menggunakan Baranis
di kepala mereka, seperti Abdullah bin Syajar As-Silmi.
Bagaimana bisa sebutan Al-Khawarii dinisbatkan kepada para
qurra,tersebut, padahal kita mengetahui bahwa banyak dari sikap dan
pemikiran Khawarij yang iauh dari pemahaman agama yang benar?
723 D ala' il Al-lmamah li Ath-Thabai, lbid., 2 / 85.
Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 341
Falhozen mengatakan, "Seharusnya terdapat jeda dan perbedaan
antara kelompok Al-Qurra' dan kelompok Khawarij, agar kita dapat
membagi masa naik dan masa turunnya dua kelompok yang berbeda
ini." Seolah-olah Falhozen bermaksud menisbatkan pemberian gambaran
menyimpang pada Khawarijkepada para sejarawan dan perawi.
Meskipun sulit untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan
ini, namun penisbatan Khawarij kepada kelompok Al-Qurra'merupakan
sesuatu yang diakui dan tidak ada yang dapat menolaknya. Dalam hal
ini hanya terdapat semacam perbedaan antara asal dan penerusnya, atalJ
antara Al-Qurra' generasi pertama dengan Al-Qurra' setelahnya. Hal ini
merupakan sesuatu yang wajar saja dan senada dengan pendapat Falhozen
bahwa di sana terdapat perbedaan antara dua kelompok ini, dengan tanpa
melihat apa yang menyebabkan hal tersebut.
Barangkali saja yang menguatkan pendapat bahwa Khawarij tumbuh
dari kalangan Al-Qurra'adalah adanya riwayat yang tidak hanya secara
global namun hingga menyebutkan nama secara jelas; disebutkan dalam
riwayat ini nama seperti Mus'ir bin Fadaki At-Tamimi, Zaid bin Husain
Ath-Tha'i dan para qurrt' yang lain yang menyuruh Ali untuk melakukan
perdamaian dengan penduduk Syam. Mereka memberikan peringatan
kepada Ali bahwa bisa jadi nasibnya akan seperti Utsman, apabila tidak
menyetujui untuk menggunakan Kitabullah untuk menyelesaikan masalah
ini. Namun kedua orang ini, justru pada akhimya malah menjadi orang
terdepan dan paling getol dalam kelompok Khawarij.T2a
Terdapat pendapatyang mengatakan bahwa bila dirunutke belakang,
Khar,varij mempunyai hubungan dengan kelompok As-sabaiyyafu dengan
bukti bahwa para pemimpin Khawarij pertama atau sebagian mereka
-minimal- merupakan para penentang wali-wali yang diangkat oleh
Utsman, bahkan juga merupakan penentang terhadap Utsman sendiri.
Mereka semua turut serta bertanggung jawab dalam peristiwa terbunuhnya
Utsman bin Affan; bahkan mereka merasa bangga dengan keikutsertaan
mereka. Mereka ini -Saif bin Umar- mengisyaratkan secara langsung
kepada Ibnu Muljam.
724 Al-Khawaij wa Asy-Syi' ah, lbid., hlm. 24.
342 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam
Namun yang melemahkan pendapat ini adalah penyebutan nama As-
sabaiyah hanya diberikan pada syiah saja. Bahkan penyebutan ini secara
lebih spesifik hanya diberikan pada kelompok syiah ghullat (ekstrem)
saja, bukan kepada semua golongan Syiah. Meskipun penyebutan ini,
dimaksudkan sebagai suatu perendahan terhadap semua golongan Syiah.T2s
Bahkan orang Khawarij sendiri menyebut lawan mereka, syiah di Kufah
dengan sebutan As-sabaiyah dengan tujuan untuk merendahkan dan
menghinakan mereka. 726
Orang yang memPunyai pendapat ini dapat saja beranggapan bahwa
As-Sabaiyah merupakan kelompok yang secara langsung bertanggung
jawab terhadap pembunuhan utsman. oleh karena itu, mereka merupakan
asal mula dan tempat tumbuh baik kelompok Syiah maupun Khawarij.
Setelah itu dia tinggal memikirkan, "Mengapa setelah itu, nama As-
Sabaiyah hanya disandang oleh kelompok Syiah ghullat sala?"
oleh karena itu, Khawarij bukanlah benih rusak yang ditebar oleh
orang Yahudi, Ibnu saba' secara rahasia; melainkan berasal dari dunia
Islam, namun mereka sangat antusias dalam urusan kekhalifahan. Mereka
juga bukan kelompok kecil yang takut berbicara, melainkan termasuk
kelompok yang berani memunculkan diri dalam skala yang luas. Pada
mulanya, mereka terdiri dari sekumpulanorangyang tidak dapat diketahui
secara detil. Kemudian terjadi Pasang surut. Jumlah mereka tidak diketahui
dengan pasti dan siapa pula yang turut serta bersama mereka. Mereka juga
tidak dikoordinir oleh suatu organisasi rahasia, nalnun mereka mentpunyai
slogan dan syiar yang mengumpulkan orang yang berpikiran sama.
Tidak ada orang yang berusaha untuk membuiuk agar bergabung dengan
kelompok mereka. Meski demikian, mereka memPunyai pendukung
dengan tanpa berusaha untuk menariknya. Pendukung mereka selalu ada
meskipun jumlahnya berbeda-beda dari waktu ke waktu.727
Dasar-dasar Pemikiran Khawarii Pertama
Meskipun kelompok Khawarii tidak mempunyai landasan umum
secara khusus untuk sandaran kelompok mereka -pada mulanya mereka
Ath-Thabari, Dala'il Al-lmamah, lbid.,2/ 43.
Al-Khawarij wa Asy-Syi'ah, lbid., hlm.26.
Dr. Ahmad Muhammad Ahmad lali, Al-Khawaij wa Asy-Syi'ah,hlm.26 cet.1', Markas
Al-Malik Faishal li Al-Buhuts wa Ad-Dirasat At-Islamiyah,14O6H/ 1986 M)'
725
726
727
Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 343
hanya mempunyai syiar yang digunakan sebagai sandaran dan berusaha
untuk diusungnya, seperti perkataan mereka, " La hukma illa lillah" ,
pengkafiran mereka terhadap orang yang berseberangan dengan mereka,
dan berhak untuk dibunuh dan diperangi- namun dalam perjalanannya
mereka seczra berangsur mempunyai pemikiran umum mengenai problem
yang dihadapinya atau diusungnya, seperti masalah imamah, hak taatyang
wajib dilakukan terhadap imam, masalah pelaku dosa besar, dan hukum
kafir terhadap mereka.
1. Pendapat Khawarii tentang Imamah
Kelompok Khawarij tidak mempunyai teori yang jelas mengenai
imamah, sebagaimana yang dipunyai oleh kelompok Syiah mengenai
imam mereka atau kaum muslimin secara umum; mengenai siapa yang
mengurusi urusan umat, dan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk
bisa menjadi seorang imam, dan hak taat yang wajib diberikan kepadanya.
Bahkan slogan Khawarij, "La hukma illa lillah" merupakan slogan untuk
melepaskan diri dari suatu ketentuan kepemimpinan ini. Oleh karena itu,
Imam Ali aua menjawab perkataan mereka dengan mengatakan, "Suatu
perkataan yang hak namun dimaksudkan untuk sesuatu yang salah."
Benar, " La hukma illa lillah", namun yang dimaksudkan oleh orang-orang
tersebut adalah "La imrata illa lillah (tidak ada pemimpin kecuali Allah).
Padahal manusia harus mempunyai seorang pemimpiry baik atau buruk,
yang mengurusi urusannya, dikumpulkan harta fai' , rnustth diperangi,
sarana dapat diamankan, memberikan hak kepada orang yang lemah dari
orang yang kuat, hingga kebaikan merata dan keburukan dihilangka..nt
Namun An-Najdat yang merupakan bagian dari Khawarij beranggapan
bahwa, imam tidak dibutuhkan apabila manusia dapat saling berlaku adil
di antara mereka. Apabila mereka melihat bahwa sikap saling berlaku
adil tersebut hanya dapat ditegakkan dengan adanya imam, maka boleh
mengangkat seorang imam. Jadi, mengangkat seorang imam menurut An-
Najdat- bukan suatu kewajiban agama, melainkan hanya sestatuymrgjaiz
atau diperbolehkan. Dan apabila diwajibkan, maka kewajibannya karena
disebabkan adanya kebutuhan dan kemaslahatan.
728 Abdul Hamid bin Abu Al-Hadid Al-Madaini, Syarhu Nahj Al-Balaghah,2/ 12, ditahqiq
oleh Muhammad Abu Al-Fadhl Ibrahim.
344 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam
Apabila kita kesampingkan pendapat yang diserukan oleh An-Najdat
ini, maka kita dapat melihat ketika kelompok Khawarij berangkat dan
berkumpul di Harura" mereka mengangkat seorang amir untuk shalat
dan amir untuk perang. Kemudian mereka memilih seorang amir umum
atau seorang imam, ketika salah satu pemimpin mereka berkata kepada
mereka, "Kalian harus mengangkat seseorang dari kalian; sesungguhnya
kalian harus mempunyai pegangan dan sandaran sebagai tempat kembali."
Mereka kemudian memilih Abdullah bin wahab Ar-Rasibi yang mereka
anggap sebagai imam yang sah dan khalifah terpilih.
Ibnu Abu Al-Hadid menyebutkan bahwa pada mulanya, kaum
Khawarij mengatakan, "La lmrata." mereka berkeyakinan bahwa tidak
dibutuhkan seorang imam. Namun kemudian mereka mengurungkan
pendapatnya tersebut ketika mengangkat Abdullah bin wahab Ar-Rasibi
sebagai seorang amir.TD
Meskipun Khawarij menyerukan persamaan antara Arab dan
,ajam (non Arab), namun kita dapat menemukan bahwa sebagian besar
pemimpinnya merupakan orang Arab. Dikatakaru ketika kelompok An-
Najdat memberikan baiat kepada Tsabit An-Nammar yang merupakan
orang non Arab, maka orang-orang mengatakan, "Tidak boleh memimpin
kami kecuali orang Arab." Mereka kemudian memilih seseorang dari
bangsa Arab sebagai pengganti Tsabit untuk menjadi amir, dan Tsabit pun
turut serta dalam pemilihan tersebut.Ro
Sebagaimana kaum Khawarij menolak landasan yang menetapkan
bahwa seorang khalifah harus dari kaum Quraisy, mereka juga menolak
dasar pembatasan kekhalifahan hanya pada Ahlul Bait atau khalifah yang
ditentukan dengan penunjukan terhadap orang tertentu atau dengan
wasiat, sebagaimana diyakini oleh kelompok Syiah. Satu-satunya syarat
yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk dapat menjadi khalifah, menurut
Khawarij adalah dia harus mampu mengemban amanat kekhalifahan.
Mereka mengatakan, "orang yang paling layak memimpin kaum
muslimin -apabila mereka sama keutamaannya- adalah orang yang
paling mampu untuk memimpin peperangan dan paling pandai dalam hal
tbid.,2/ 308.
T arikh Ath-Thab ari, lbi d., 5 / 17 5.
729
730
Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam 345
agama serta paling tangguh mengemban tugas." Demikianlatu pendapat
mereka sangat sederhana dan terkadang pendapat tersebut dilanggar dan
tidak dipenuhinya sendiri.
2. Mengkafirkan Pelalar Dosa Besa[ Serta PendapatMereka Mengenai
Atlawalli (Mengalui Kepemimpinan) dan Al-Barahh (Berlepas
Diri darinya)
Dasar pemikiran kaum Khawarij yang kedua, yang mereka yakini
adalah, menganggap pelaku dosa besar adalah kafir. Hal ini dilandaskan
pada pemikiran bahwa mengamalkan perintah agama dan menjauhi
larangannya adalah bagian dari iman; barangsiapa yang tidak melakukan
perintah dan melanggar larangan, maka orang tersebut dianggap tidak
berimary melainkan kafir. Menurut mereka, iman tidak terbagi-bagi.
Bukanhanya itu, kaum I(rawarijmenganggap bahwa kesalahan dalam
pendapat merupakan dosa. Mereka menggunakan pemikiran ini sebagai
landasan terhadap pemikiran At-Tawalli dan At-Tabnrri. Barangsiapa
yang melakukan kesalahan, maka mereka berlepas diri darinya dan
mereka menganggapnya sebagai kafir (At-Tabarri). Sedangkan orang yang
mengikuti pendapat mereka dan selamat dari dosa, menurut persangkaan
mereka, maka mereka akan mengakui kepemimpinannya (At-Tawnlli).
Oleh karena itu, mereka mengakui kepemimpinan Abu Bakar, IJmar,
Utsman pada masa-masa pertamanya, dan kepemimpinan Ali sebelum
peristiwa Tahkim. Mereka berlepas diri dari Utsman di masa enam tahun
kepemimpinannya yang terakhir, karena -menurut mereka - Utsman telah
mengganti dan mengubah serta tidak berlaku sebagaimana perilaku Abu
Bakar dan Umar. Mereka telah menganggap kafir Utsman dan berlepas diri
dari Ali ketika ia menerima Tahkim. Mereka juga telah berlepas diri dan
menganggap kafir kepada Thalhatu Zubair, Aisyah, Abu Musa Al-Asy'ari,
Amr bin Ash dan Muawiyafu serta seluruh pemimpin Bani Umayah.731
Pemikiran A t-Tawalli dan Al-Bara' ah initelah mendominasi pemikiran
Khawarij. Inilah letak perselisihan terbesar antara mereka dengan khalifah
Umar bin Abdul Aziz, ketika para amir kaum Khawarij melakukan
perbincangan dan mengakui keadilan Umar bin Abdul Azizdan dianggap
731 Al-Baghdadi: Abdul Qahir bin Thahir Al-Baghdadi, Al-Farqu baina Al-Firaq, ditahqiq
oleh Muhammad Muhyiddin Abdul Hamid, cet. Muhammad Ali Shabih.
346 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam
telah berbeda dengan para pendahulunya dalam menolak kezhaliman,
serta keadilan Umar bin Abdul Azizterhadap rakyat. Namun, kelompok
Khawarij rnenganggap salah Umar bin Abdul Aziz karena dia tidak
mengumumk an Al-Bara'ah (berlepas diri) dari keluarganya.T32 oleh karena
itu, kaum Khawarij tidak mau turut serta untuk menaatinya dan tidak mau
bergabung ke dalam barisan kaum muslimin pada umumnya.
3. Metode Kaum Khawarii Pertama dalam Memahami Agama
Pemahaman buruk terhadap Al-Qur'an yang dimiliki kaum Khawarij
membuat mereka mempunyai pendapat-pendapat menyimpang.
Sebenarnya mereka tidak bermaksud melakukan penentangan/ namun
mereka mempunyai pemahaman terhadap Al-Qur'an yang tidak
sebagaimana dimaksudkan. Mereka menganggap bahwa mengkafirkan
orang-orang yang berdosa adalah wajib hukumnya. Jadi menurut mereka,
orang yang beriman adalah orang yang baik dan bertakwa. Barangsiapa
yang tidak baik dan tidak bertakwa maka berarti kafir. Dia kekal di neraka.
Kemudian mereka mengatakan, "sesungguhnya Utsman dan Ali serta
orang-oran gyangmengikutinya adalah bukan orang-orang yang beriman;
karena mereka -menurut Khawarij- telah memberikan hukum dengan
selain hukum yang diturunkan oleh Allah."
oleh karena itu, menurut Ibnu Taimiyah, ada dua alasan yang melandasi
pemikiran bid'ah mereka;
P ertama:Sesungguhnya orang yang menyalahi Al-Qur'an baik berupa
perbuatan maupun pemikiran yang salah, maka dia kafir.
IQdua: Seswtgguhnya Utsman dan Ali serta orang-orang yang mengikuti
mereka termasuk orang-oran g y {tg disebutkan di depan.
Kedua premis ini salah. Dalam hal ini, kaum Khawarij menggunakan
dalil dari Al-Qur'an yang berbunyi, " Mengerjakan haji adalah kewajiban
manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan
keBaitullah. Barangsiapamengingkai (kaaaiibanhaji), maka sesungguhnya Allah
Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam." (Ali-Imran: 97)
732 Ibnul Jau zi, Sirah lfmar bin Abdul Aziz , hlm. 77 -78 , telah ditashhih oleh Muhibudin Al-
Khatib, Maktabah Al-Manar, 1923M.
Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 347
Mereka mengatakary "Sesungguhnya Allah mensifati orang yang
meninggalkan haji dengan kekufuran. Meninggalkan haji adalah dosa dan
setiap pelaku dosa adalah kafir."
Mereka juga menggunakan dalil dengan firman Allah *5, " Pada hni yang
di waktu itu ada muka yang putih bersei, dan ada pula muka yang hitam muram.
Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya kepada mereka dikatakan),
" Kenap a kamu kafir sesudah kamu beimanT Karena itu rasakanlah azab diseb abkan
kekafiranmu itu." (Ni Imran:106)
Mereka mengatakan bahwa orang fasik tidak termasuk orang yang
bermuka putih berseri; mereka termasuk orang yang hitam mukanya, maka
dari itu, mereka wajib disebut kafir.
Mereka juga menggunakan dalil dengan firman Allah $*,
" B anyak mukn padn hai itu bersen-sei, tertmoa dan bergembira rin, dan banyak
(pula) muka p ada hai itu tertutup debu, dan ditutup lagi oleh kegelop an. Mereka
itulah orang-orang kafir lagi durhakn " (Abasa: 38H2l
Orang fasik, mukanya tertutup oleh debu, maka wajib disebut kafir.
Dari sini, jelas sekali bahwa mereka memaknai ayat dari zhahimya saja
atau hurufnya saja atau menggunakan satu nash dengan mengesampingkan
nash yang lain, padahal Al-Qur'an saling menafsirkan antara satu dengan
lainnya. Mereka menafsirkan hanya padalafazh dan zhahirnya saja yang
bertentangan dengan balaghah Al-Qur'an, kemuliaannya dan i'jaz-nya.
Singkatnya, penafsiran mereka kurang tepat untuk memahami arti ayat
tersebut.
Di sana terdapat ayat-ayat lain yang menyebut pelaku dosa besar
sebagai seorang mukmin, sebagaimana juga banyak hadits dan beragam
sikap dari Rasulullah yang menegaskan bahwa pelaku dosa besar dikatakan
sebagai orang yang beriman.
Kaum Khawarij tidak menganggap bahwa ayat yang rnereka perguna-
kan ini berisi tentang kondisi orang yang beriman dan orang kafir di akhirat.
Wajah orang yang beriman tampak putih berseri sedangkan wajah orang
kafir tampak hitam berdebu.re3 Ayat tersebut tidak berbicara tentang orang
beriman yang melakukan maksiat, sebagaimana juga mengkufuri haji,
733 Al-' Uqud Al-Fadhiyah, lbid., hlrr.. 289.
348 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam
bukan berarti orang yang tidak haji, melainkan maksudnya adalah orang
yang mengingkari kewajiban ibadah haji-7e
Ali bin Abi Thalib memahami penyebab penyimpangan pemikiran
kaum Khawarij yaitu terletak pada cara mereka dalam memahami Al-
Qur'an dan tidak berpegang pada Sunnah yang menjelaskan nash-nash
Al-Qur'an tersebut. Oleh karena itu, Ali mendebat mereka -ketika mereka
mendebatnya- dan memberikan pesan kepada utusan-utusannya agar
mendebat mereka bukan hanya dengan Al-Qur'an saja melainkan juga
dengan perilaku dan sunnah Rasulullahffi. Ali menjelaskan kepada mereka
bahwa kesalahan dalam beramal tidak sampai membuat orang menjadi kafir;
hal ini dapat dilihat ketika Rasulullah merajam seorang pezina muhshan
(yang sudah menikah) kemudian menshalati dan keluarganya Pun masih
dapat mewarisi hartanya, seorang pembunuh dibunuh dan keluarganya
masih dapat mewarisi hartanya, seorang pencuri dipotong tangannya dan
seorang pezina ghairu muhshan dicambuk kemudian mereka berdua pun
masih mendapatkan bagian harta fai' .
Para pendahulu Khawarij, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hazrn,
adalah orang A'rab. Mereka membaca Al-Qur'an sebelum memahami
sunnah Rasulullah dan tidak ada ahli fikih di antara mereka. Sahabat-
sahabat Ibnu Mas'ud dan juga Umar tidak ada yang berada di samping
mereka. oleh karena itu, kita menemukan mereka saling mengkafirkan
antara satu dengan yang lainnya di masa pertama'73s
Kita tidak akan dapat memahami metode pemikiran Khawarij dan
hakekat sikap mereka kecuali dengan memahami cara mereka dalam
memahami dan menan ggapi suatu permasalahan.Mereka beranggapan
telah melakukan kesalahan. Setelah melakukan kesalahan, mereka sadar
dengan kesalahan mereka. Setelah sadar, mereka meniadi meyakini suatu
inti keimanan. Kebingungan yang Inereka alami merupakan dosa besar
yang harus dibersihkan. oleh karena itu, taubat merupakan inti dari
madzhab mereka dan metode mereka dalam masalah Tahkim dan lainnya.
734 Ibnu Katsir: Imaduddin Abu Al-Fida, Ismail bin Katsir,Tafsir Al'Qur'an Al-Azhim,l/39'
735 Ibnu Hazm, Al-Fashl fi Al-Milat wa Al-Ahwa' wa An-Nihal, 4/ 1,56, (Baghdad: Maktabah
Al-Mutsanna).
Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam 349
.q
Menurut mereka, taubat harus disertai dengan perilaku. Oleh karena
itu, mereka menuntut Ali dan masyarakat agar bertaubat dengan perbuatan,
bukan hanya dengan perkataan.R6
Sebagaimana landasanmereka tentang taubat, mereka juga berkeyaki-
nan mengenai kewajibanamar ma'ruf dannahi munkar. Takwa dalam Islam
mempunyai sisi umum. Allah menuntut orang yang beriman agar tidak
diam saja ketika melihat kemungkaran. Mereka tidak hanya membatasi
dirinya saja dalam melakukan kebaikan dan meninggalkan keburukan;
bahkan mereka harus berusaha agar semua orang di segala tempat juga
berlaku sama dengan mereka.
Amar ma'ruf dannahi munknr, menurut mereka adalah suatu kewajiban
yang harus dilaksanakan dan diwujudnyatakan di segala kondisi. Inilah
inti dari filsafat pemikiran mereka.re7
Dengan pemikiran sederhana seperti ini dan dengan metode yang
seperti ini pula, orang-orang Khawarij menghalalkan darah musuh-musuh
mereka dari kaum muslimin. Mereka menganggap bahwa kaum muslimin
ini adalah orang-orangkahr, bahkan lebih kafir dari pada orang Nasrani,
Yahudi, dan Majusi. Mereka beranggapan bahrva membunuh musuh
mereka ini merupakan kewajiban penting. Mereka tidak menyebut nama
Muslim kepada selain diri mereka. Memang benar, bahwa bagi kelompok
lairu mereka disebut dengan Khawarij. Namun bagi mereka sendiri, mereka
menyebut dirinya dengan Al-Muslimun atau Al-Mu'minun. Mereka
menyebut pemimpin mereka dengan sebutan Amirul Mukminin.
Sebagaimana Rasulullah meninggalkan orang-orang kafir penduduk
Makkah, orang-orang l(hawarij pun meninggalkan "jumhur masyarakat
sesat". Mereka berhijrah dari Darul Harbi atau Dar Al-Khathi 'ln menuju ke
D arul Hijrah atau Darussalam. l:iTahnama yang mereka berikan pada tempat
ti.ggul mereka.
Sesuai dengan filsafatnya, mereka tidak memperbolehkan bertempat
tinggal di antara kaum musyrikin. Mereka mewajibkan untuk berangkat
736 Menurut mereka, taubat adalah semacam penebusan bagi kaum Nasrani. Bila inti ajaran
Nasrani disandarkan pada akidah penebusary maka inti aliran Khawarij disandarkan
pada taubat.
737 Al-Khawaij wa Asy-Syi>ah, lbid.,hlm. 30.
350 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam
menuiu ke Darul Hijrah dan 'menjual' dirinya untuk Allah. Mereka
tidak mengakui prinsip taqiyah (menyembunyikan keimanan untuk
menyelamatkan diri).
Pendapat Khawan, dan pemikiran mereka mengenai imamah, berbeda
jauh dengan pendapat dan pemikiran Murji'ah mengenai hal tersebut. kaum
Murji,ah berpandangan bahwa orang yang mengikuti imam yang fasid
(rusak) bisa jadi merupakan orang Islam yang saleh. Mereka menyerahkan
hukumnya kepada Allah mengenai masalah siapa yang lebih berhak
menjadi khalifatu apakah Ali atau Utsman.
Terlepas dari itu semua, pendapat dan sikap kaum Khawarij sangat
dangkal, sangat fanatik, tidak mempunyai toleransi dengan orang yanS
tidak sependapat dengan mereka dan pemikiran mereka dalam memahami
Al-Qur'an dan Islam, telah banyak menyimpang.
Prof. Dr. Abilul Eatah Ahmail Al'Eawi
Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 351
AL.HURUFIYAH
AL-HURUFIYAH merupakan kelompok Syiah yang ekstrim. Kata Al-
Hurufiyah dinisbatkan d arikata Al-Huruf tanpamengikuti aturan yang baku,
seperti kata Akhlaqi, Suyufi, darr Syuruthi. Al-Harf (huruf) menurut bahasa
adalah tepi dan batas sesuatu.
Allah $6 berfirman,
" D an di an t ar a manusia ada y an g meny emb ah All ah hnny a di tepi. " (At-Haj j :
11)
Huruf juga bermakna suara hijaiyah seperti alif, ba' dan seterusnya.
Nabi ffi bersabda,"Barangsiapayang membaca satuhuruf dari Kitabullah, maka
ia mendapatkan satu kebajikan, satu kebajikan dilipatgandakan sepuluh kalinya.
Aku tidak mengatakan, alif lam mim satu huruf, namun alif satu huruf, larn satu
huruf dan mint satu huruf.""'
Dalarn membangun mad zhabny a, kelompok ini menggunakan warisan
pemikiran yang berkaitan dengan huruf. Khususnya, warisan pemikiran
yang tersebar di kalangan sebagian kelompok Syiah dan kalangan Sufi.
Hal itu karena kaum muslimin, sebagaimana sudah dimaklurni,
mencurahkan perhatian di bidang huruf dari berbagai segi; bahasa, nahwu,
sharaf, syart', matematika, kimia, sihir, tasawuf, dan kelompok atau
madzhab.T3e Barangkali di sini bukan tempatnya untuk menjelaskan secara
738 HR. At-Tirmidzi dari Ibnu Mas'ud te". At-Tirmidzi mengatakary "Hadits ini hasan-
shahih." Hadits ini juga diriwayatkan Al-Hakim dari Ibnu Mas'ud dalam hadits yang
panjang tentang AlQur'an. Namun, redaksinya sedikit berbeda. Di antaranya disebutkan,
"Bacalah dia (Al-Qur'an), karena sesungguhnya Allah mengganjar kalian sepuluh kebajikan untuk
tiapliap satu huruf. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya aku tidak mengatakan, "Alim, lam, mim
satu huruf, namun alif, lam, dan mim."
739 Hal itu dapat dilihat dalamKasysyaf lshtilalut Al-lllumwa Al-Funur, karya \zluhammad
bin Ali At-Tahanawi ,1/ 643-649 dan 651, terbitan Maktabah Lubnan, ditahqiq oleh Ali
352 Ensiklopedi Aliran dan Madzlrab di Dunia lslam
rinci macam-macam segi pembahasan huruf tersebut. Namun, huruf-huruf
terputus yang mengawali sebagian surat Al-Qur'an dan warisan umat-
umat terdahulu mendorong mereka dengan segala perbedaan perhatian
dan tujuan mereka untuk sungguh-sungguh dalam membahas huruf dan
rahasia-rahasianya. Sebabnya, tidak masuk akal, sebagaimana dikatakan
sebagian pengkaji masalah ini, bahwa seorang muslim mendengarkan huruf-
huruf ini dibacakan dengan cara tauqifi seperti ini tanpa muncul pertanyaan-
pertanyaan tentang makna huruf-huruf ini dalam benak hatinya.T4
Apa yang dilakukan kaum muslimin di bidang ini bukanlah sesuatu
yang baru, meskipun jangkauan pembahasan mereka lebih luas dan
dalam. Sesungguhnya perhatian tentang huruf dan penggunaannya di
bidang bilangan, ramalan masa depary dan pengaruh sihir sudah umum
di kalangan umat-umat yang lain.Tai
Karena sumber-sumber yang berpengaruh dalam kelompok Al-
Hurufiyah adalah sumber-sumber dari Syiah dan Sufisme, maka kita akan
membatasi pembahasan dalam dua bidang ini. Adapun Syiah, baik dari
lstna Asyariyah naupun Ismailiyah, ketika mereka banyak terpengaruh
oleh Al-]afr yang meramalkan peristiwa-peristiwa masa depan yanS mana
mereka menisbatkannya kepadaJa'fat Ash-Shadiq (w. 148 H), perhatian
mereka tentang huruf tidak hanya dalam masalah nilai-nilai bilangannya
dalam perhitunganAl-lummal, ataupengaruh huruf dalam mencapai obat
mujarab yang menjadi obyek kimia kuno hingga beberapa tokoh mereka
seperti |abir bin Hayyan (w. 160 H) menggeluti bidang ini;742 akan tetapi
mereka mempunyai keyakinan yang tebih, yaitu huruf-huruf memiliki
khasiat-khasiat sihir yang dapat berpengaruh terhadap jiwa dan sesuatu
secara umum, dapat digunakan unfuk meramal perkara-perkara ghaib.7a3
Mungkin Syiah Ismailiyah lebih banyak menggeluti bidang ini
daripada ltsna Asyariyah. Akan tetapi, sebagian peneliti yang sungguh-
sungguh mengukuhkan bahwa syiah ltsna Asyaiyah rnemlliki pemikiran
Dahruj, tahun 1.995 M., cetakan Pertama.
740 Dialah Dr. Muhammad Kamal |a'far dalam karyanya yang penting, Min At-Turats Ash-
Shufi, Sahl bin Abdillah At-Tustui,hlm.359-360, cetakan Pertama, Dar Al-Ma'arif, Kairo.
741 Lihat Mtrhammad Kamal Ja' tar, lbid.
742 lbid., hlm. 360-351.
743 At-Tahan awi, Kasysyaf lsthilahat Al-LIlum wa Al-Funun, 1' / 239-241'.
Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam 353
tentang bilangan, yaitu pemikiran gnostik yang diambil dari Al-Kaisaniyah.
Sedangkan Al-Kaisaniyah mengambilnya dari Kabbalah Yahudi.
Syiah ltsna Asyariyalr memiliki pemikiran tentang bilangan karena
mengikuti kisah Al-Qur'an tentang jumlah para pemimpin Bani Israil.
Kemudian paham gnostik segera mengubah pemikiran-pemikiran ini dengan
corak gnostik y*g tidak ada hubungannya sama sekali dengan Islam.Ta
Kemudian sebagian peneliti tersebut menjelaskan apa yang tersebar
di kalangan Syiah ltsna Asyariyah yang ekstrim tentang tiga huruf; 'ain,
sin, Mim.'Ain adalah simbol dari Ali yang duduk bersila di tengah-tengah
dalam keadaan diam. Dialah jasad yang terwariskan kepada jenis manusia
yang terpilih untuk menjadi imam. Dia muncul secara berkala laksana bulan
yang tampak secara periodik. Dialah yang mengatur kesatuan amal-amal
syariat berupa puasa, haji, dan seterusnya.
Mim merupakan contoh awal Nabi, khususnya Muhammad M. Dia
berubah, berbicara dan menyebarkan perkara-perkara ketuhanan. Dia yang
menentukan dan menyebutkan siapakah sosok' ain itu.
Sin berarti Salmad6. Dialah contoh awal sebab-sebab yang merupakan
tali-tali penghubung yang membedah antara langit dan bumi.7a6
Setelah menyebutkan Al-Kamiliyah dan Al-Alyaiyah dari kelompok-
kelompok ekstrim ltsna Asyariyah, peneliti mengatakan, "Dua kelompok
ini ada kaitannya dengan As-Saifiyah.Mereka adalah kelompok yang
menuhankan Salman.Mereka menyangka bahwa Salman senantiasa
menampakkan dirinya kepada setiap pemeluk agama. Abu Hatim Ar-
Razi mengatakan,"Sesungguhnya Salmaniyah adalah kelompok yang
menganggap Salman Al-Farisi sebagai Nabi. Sebagian mereka bersikap
ekstrim dan menyatakan bahwa Salman adalah Tu,han!"747
Adapun Al-Ismailiyah, karena menggunakan metode takwil
Bathiniyah, memiliki banyak warisan Al-Jafr dan lainnya di lingkungan
pemikiran khusus mereka dan apa-apa dari umat terdahulu, khususnya
Qabbala dari orang-orang Yahudi, menganggap huruf-huruf sebagai
Ali Sami An-Nasyar, Nasy-ah Al-Fikr Al-Falsaf fi Al-lslam,1/209, cetakan ke-8, Kairo.
Maksudnya Salman Al-Farisi, edt.
rbid.,1./239-241.
tbid.,1/242-248.
744
745
746
747
354 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam
simbol-simbol imam-imam mereka dan kunci peristiwa-peristiwa masa
depan. Salah seorang Peneliti mengatakan, "Syiah menggunakan cara
takwil Al-QabbaliTas dalam kaitannya dengan huruf-huruf dan rahasia-
rahasianya. Al-Ismailiyah juga berpikir seperti ini. Mereka menganggaP
huruf-huruf yang terputus-putus di awal sebagian surat Al-Qur'an seagai
simbol dari mata rantai imam-imam dan hujjah-huiiah."7ae
Dalam karyanya yang 1air9 peneliti tersebut mengatakan, "Sesungguh-
nya syiah dan Al-Ismailiyah menggunakan pemikiran Al-Qabbali tentang
huruf dan mereka menganggap bahwa huruf-huruf yang putus-putus di
awal surat-surat sesuai dengan sistem imam-imam mereka.
Begitu juga kelompok Sufiyah menggunakan pemikiran ini untuk
mempraktikkannya dalam suatu sistem yang ditakdirkan berkembang
luas dalam wakfu yan'tglarna."7n
Jika yang terakhir ini benar untuk sebagian kecil kelompok Sufi yang
terpengaruh dengan gnostik dan kecenderungan Bathiniyah, namun
mayoritas mereka meskipun memperhatikan rahasia-rahasia huruf, tidak
sibuk dengan nilai-nilai huruf, rahasia-rahasia atau kekuatan-kekuatan
sihirnya. Bahkan mereka memperingatkan sibuk dengan tujuan seperti ini,
karena mereka yakin bahwa keramat-keramat yang dianugerahkan Allah
kepada mereka lebih baik dan lebih kekal-
Dalam Rasa'il-nya Ibnu Arabi telah menjelaskan hal tersebut. Ia
mengatakan bahwa ia tidak sibuk mencari rahasia-rahasia huruf atau khasiat-
khasiat alamnya. Namun, ia memperhatikan sisi pemikiran, bukan sisi amal.
Meskipun demikian, hal itu tidak mencegah kelompok Sufi untuk
mencari al-ism al-a'zham (nama paling agung) dalam Al-Qur'an demi
mendapatkan kekuatan-kekuatan ruh berdasarkan prinsip-prinsip agama
yang diterima.Tsl
sebagian kelompok Sufi seperti sahl At-Tusturi (w. 283 H.) memberikan
makna metafisik terhadap huruf-huruf karena menganggap huruf sebagai
748 Takwil yang menggunakan metode Kabbalah Yahudi. Kabbalah adalah ilmu-ilmu
rahasia dan tradisi kuno Yahudi'
749 Dr.MuhammadKamalla'far,MinAt-TuratsAsh-Shufi,sahlbinAbdillahAt-Tustui,hlm.
359.
750 tbid.
751 Muhammad Kamal Ja'far, Min At-Turats Ash-Shufi, hlm' 361-362.
Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 355
potret informasi di lapangan ilmu ketuhanan sebelum menjelma di alam
kasat mata.7s2 Ibnu Masarrah Al-Andalusi juga mengikuti langkahnya.Ts3
Di antara mereka ada yang menggunakannya sebagai simbol dari
hakikat-hakikat rohani, terlebih yang berkaitan dengan hubungan hamba
dengan TuhannyaTil dan hal yang berkaitan dengan makna dalam yang
mengumpulkan petunjuk Al-Qur'an yang terwujud dalam insan kamil
atau manusia Al-Qur'an. Dialah wali Sufi yang menjaga asma-asma Allah
dan mengetahui rahasia-rahasia Al-Qur'an.
Berdasarkan prinsip warisan Hurufiyah ini, khususnya dari kalangan
sufi dan syiatr, baik yang Al-Ismailiyah maup un ltsna Asyaiyah, rnuncullah
Fadhlullah Al-Astarabadzi di akhir-akhir abad delapan Hijriyah (14 Masehi)
dengan mendirikan kelompok Al-Hurufiyah di tengah-tengah lingkungan
syiah ltsna Asyariyah. Meskipun demikiaru ia menggunakan dasar-dasar
Al-Ismailiyah yang ekstrim dan dalam waktu yang sama menggunakan
baju Sufi dan pemikiran-pemikiran gnostik.
Fadhlullah dilahirkan di Astabadz tahun 740 H (1340 M). Nama
aslinya Abdurrahman. Dia dilahirkan dari keluarga Ahlul Bait. Ayahnya
yang memiliki jabatan hakim meninggal dunia ketika ia masih kecil. sejak
kecil ia sudah memiliki kecenderungan kepada sufisme. Ia melakoni
sifat zuhud dan menjauhkan diri dari perkara-perkara haram hingga ia
dijuluki'Halal Khur'. Ia berlebih-lebihan dalam beribadah dan tirakat. Ia
sangat memperhatikan masalah mimpi dan suka menafsirkannya dengan
menggunakan nilai-nilai huruf dan membaca pemikiran-pemikiran.
Ia pergi haji lebih dari satu kali, menziarahi makam Imam Ar-Ridha
di Thus Masyhad. Dikatakan bahwa ia melihat mimpi yang menentukan
tugasnya. Ia bermimpi melihat bintang yang muncul di timur, cahayanya
menerobos ke matanya yang kanan hingga terbenam di dalamnya. Ia
terbangun, lalu mendengar burung-burung berkicau. Ia paham bahasa
burung. Ia dibukakan pengetahuan bahwa bintang ini tidak tampak kecuali
dalam beberapa abad.
lbid.,hlm.262.
Muhammad Kamal Ja'far, Min At-Turats Al-Falsafi li lbn Masarrah, hlm. 22.
Li}rat, Athf Al-Alif Al-Ma'luf Ala Al-Lam Al-Ma'thuf, karya Abu Al-Hasan Ali bin
Muhammad Ad-Dailami, hlm. 106, dalam bahasa Inggris, tahun 2@5.
752
753
754
356 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam
Fadhlullah memulai dakwahnya dalam ruang lingkup Sufi dan
ajaran-ajaran Qarmathiyah di Khaw atizm. Ia mendapat pengikut dari para
pengrajin. Kemudian ia melakukan perjalanan ke Khurasan, kemudian ke
Isfahan. Di antara mereka yang mengikutinya adalah Muinuddin Asy-
Syahrastani dan Nashrullah An-Nafaji yang menyusun Kitab l(]uwnb Namah
yang memuat sejarah hidup Fadhlullah dan sejarah syaikh-syaikh yang
lain. Para pengikutnya semakin bertambah karena ia memiliki bakat tafsir
mimpi, meramal masa depan, dan mencari penghidupan dengan bekerja.
Ia adalah pembuat baju-baju. Demikian juga para pengikutnya. Dari sini
manusia melihat bentuk yang lain dari tasawuf yang dapat mengubah
masyarakat.Ts5
Namun, ia cenderung mengaku Nabi setelah mengalami pengalaman
di Tabriz, Persia. Ketika itu ia mencapai umur empat puluh tahun. Ia
mengaku telah dibukakan pengetahuan tentang makna yang tersimpan
dari huruf dan makna kenabian. Ia mendengar suara bertanya, "Siapakah
pemuda ini?" Lalu terdengar jawaban, "Dialah pemilik zamarL, Penguasa
para Nabi, orang-orang yang akhir mendapatkan keimanan dan
pengetahuan dengan taklid, sedangkan dirinya mendapatkannya dengan
penyingkapan dan kesaksian mata."
Di sini tokoh Sufi Fadhlullah menjadi pendiri gerakan agama baru
yang mengimani sebelas imam, sedangkan dirinya adalah Al-Mahdi yang
ditunggu-tunggu. Dialah pemilik zaman. Namun, ia pendiri putaran
baru dalam mata rantai kenabian. Sebab dirinya adalah penguasa para
Nabi. Dalam hal ini ia lebih mirip dengan konsep Qaimul Qiyamah dalam
khazanah At-Ismailiyah daripada Al-Mahdi Al-Muntazhar dalam konsep
Itsna Asyaiyah.
Fadhlullah kembali dari Persia untuk melakukan semedi di sebuah gua
secara sendirian. Dalam waktu yang tidak lama setelah itu, ia keluar dari
gUa dan mengaku bersemayarnnya Tuhan dalam dirinya. Hal itu karena ia
mendengar seorang ahli pertapa yang mengatakan bahwa sesuai dengan
daur kenabian, sesungguhnya telah tiba saatnya kemunculan keagUngan
Ilahi. Berdasarkan pendapat yang kuat, hal ini te{adi pada tahun 788H / 1387
M atau satu tahun setelah itu. Dikatakan bahwa sesungguhnya di tahun
755 Lihat, Da-irah Al-Ma'aif Al-lslamiyah, entri kata Huruf, Hurufiyah dan Fadhlullah.
Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 357
tersebut ia menulis kitab utamanya lawidan Namah lGbir. Perkembangan
seperti ini kita temukan setelah itu dalam kelompok Al-Bahaiyah dan
Al-Qadianiyah. Akan tetapi, Al-Baha'i berjalan hingga akhir, sedangkan
Ghulam Ahmad berhenti di jalan pengakuan sebagai Nabi.
Tampaknya Al-Hurufiyah dalam pandangan pengikutnya tidak hanya
sekadar agama atau dakwahrohani. Akantetapi, Al-Hurufiyah adalah sistem
yang jelas yang berdiri di atas agama baru yang ingin mengubah dunia.
Maka mereka berusaha mendakwahi para penguasa zaman itu. Fadhlullah
mengajak Timur Lenk untuk masuk ke dalam agamanya. Lalu Timur Lenk
mengeluarkan perintah pembunuhan terhadapnya setelah ia bermusyawarah
dengan para ahli fikih di Samarkand. Fadhlullah lari ke Syarwan.
Fadhlullahbermimpi bahwa dirinya menikahi anak perempuan amir
kabilah Adz-Dzahabiyah. Ia meminta suaka kepada Miran Syah, putra Timur
Lenk. Akan tetapi, Miran Syah menangkapnya dan memenjarakannya.
Dalam penjara ia menulis Kitab Wasiat Namah. Kemudian ia dibawa ke
benteng Alanjaq dekat dengan Nakhjawan tempat di mana ia dihukum
mati tahun 796H/1394 M. Setelah peristiwa itu, Alanjaq dianggap sebagai
tempat yang sama dengan Makkah dimana para pengikut Al-Hurufiyah
melakukan haji di sana dan MiranSyah dalam pandangan mereka dianggap
sebagai Dajjal.
Sejarah memberitakan kepada kita bahwa perkaranya tidak berhenti
pada terbunuhnya tokoh. Bahkan pembunuhan terhadap seorang tokoh
dapat membangkitkan semangat baru. Dakwah untuk mengikuti agama
baru ini menyebar luas di Persia dan kawasan yang lain. Para pengikutnya
mengangkat khalifah baru dari muridnya yaihr Ali Al-A'la yang menyusun
banyak kitab, antara lain Mahram Namah. Dalam kitab ini ia menielaskan
prinsip-prinsip Al-Hurufiyah. Ia mendakwahi sebagian penguasa baru
untuk mengikuti prinsip-prinsip tersebut, namun tidak ada yang menerima
dakwahnya. Karena itu ia berhijrah ke Asia Kecil sekitar tahun 802 H/1400
M. Ia mampu menyebarkan prinsip-prinsip kelompoknya kepada kelompok
Al-Bektasyiyah dan lainnya dari tempat tinggalnya di Tanke Haji Baktasy,
Qahar Syahr. Ia mengatakan bahwa prinsip-prinsip tersebut sebenarnya
sama dengan prinsip-prinsip Baktasy. Dakwahnya sampai di Edirne ibu
kota Utsmaniyah saat itu dan Tharabaz.
358 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam
Salah satu pengikutnya berusaha mempengaruhi putra mahkota Amir
Muhammad yang nantinya menjadi sultan Muhammad Al-Fatih. Akan
tetapi, situasi di lingkungan Sunni ini berubah menjadi seperti aPa yang
berakhir di Syarwan. Sebagian juru dakwah mereka dibunuh, termasuk
Ali dengan tuduhan zindiq tahun 848H/1444M.
Akan tetapi, paham Al-Hurufiyah telah menyebar di tengah-tengah
Al-Bektasyiah. Sebagian sastrawan Turki dan sebagian kelompok Sufi Persia
terpengaruh olehnya. Hal ini sebagaimana dikatakan Da'irah Al-Ma'arif
Al-lslamiyah,756 meskipun tidak berumur panjang sebagai sebuah gerakan
yang berdiri sendiri. Hal itu dikarenakan banyaknya orang yang keluar,
di antaranya yang paling terkenal adalah Mahmud Al-Basikhani Al-Jailani
yang dikenal dengan Naqthawih. Dia termasuk murid Fadhlullah sebelum
dia dikeluarkan dari kelompok tersebut.
Al-Hurufiyah memiliki kitab-kitab yang mengungkapkan madzhab
mereka, antara lain:
1. Kitab-kitab karya Fadhlullah, utamanya Kitab lawidnnNamahyNrgia
tulis pada tahun 788 H/1387 M atau tahun berikutnya. separohnya memakai
bahasa Persia dan separuhnya lagi memakai bahasa Astarabadziyah.
Kemudian Ali Al-A'la mengeluarkannya dalam bentuk nazham tahun 802
H/1400 M..
2. Risalah-risalah yang ditulis Khalifah Ali Al-Ala. Di antarany aBisyarat
N amah y angia susun pada tahun 803 H / 1,4001, M di Anatolia, Tauhid N amah,
Kursi Namah yang ia susun tahun 814H/1,412 M, dan Qiyamat Namah'
Barangkali kitab yang terakhir ini danKitab MahramNamah adalah kitabnya
yang terpenting karena kedua kitab ini menjelaskan prinsip-prinsip ekstrim
yang diambil dari Al-Ismailiyah An-Nizariyah dalam menakwili Kiamat,
kekalnya alam ini, penghapusan kenabian Muhammad, dan penitisan Allah
dalam makhluk-Nya.
3. Di antara risalah-risalah yang mengungkapkan madzhab mereka
adalah Llaqiqat Namah, lstiwanamah, dan Hidayat Namah. Kitab-kitab ini
tertulis dalam bahasa Persia yang diselingi dengan bahasa Astarabadziyah
(bahasa daerah di Persia) dan bahasa Turki Utsmani. sebagiannya masih
dalam bentuk manuskriP.
756 tbid.
Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam 359
Kesimpulan prinsip-prinsip agama Al-Hurufiyah adalah, pokok-
pokok keyakinan yang diambil pendiri kelompok ini berasal dari warisan
Sufisme dan Syiah. Peneliti siapapun dapat mengembalikannya kepada
Syiah Al-Ismailiyah dan secara khusus An-Nizariyah (lihat entri kata Al-
Hasy asyun atau An-M zariy ah).
Prinsip-prinsip Al-Hurufiyah antara lain:
1. Allah dB merupakan rahasia yang tersembunyi dengan segala
kesempurnaan-Nya dan asma-asma-Nya yang indah. Namun, Allah
tampak dan terwujud dalam diri manusia yang diciptakan-Nya (khususnya,
manusia yang sempurna, yaitu Fadhlullah). Di wajah manusia tertulis lafal
Allah. Hidung berarti alif, dua sisi hidung merupakan lam, dan dua mata
adalah huruf ha'. Allah tidak menitis dalam makhluk selain manusia. |ika
tidak demikian, bagaimana kita memaknai sabda Nabi ffi,"Sesungnguhnya
kalian akan melihat Tuhankalian sebagaimanakalian melihatbulanpurnamaini."
Sebagian kelompok Al-Hurufiyah menegaskan bahwa sesungguhnya Allah
tidak lain adalah anak Adam.
2. Alam ini adalah azali dan abadi, tidak ada awalnya dan tidak ada
akhirnya karena pancaran cahaya terus menerus. Akan tetapi, ia melewati
fase-fase azaliyangterus bergantian tanpa ada akhirnya. Fase-fase tersebut
tidak sama, namun serupa. Dalam Kitab Mahram Namah disebutkan
bahwa alam adalah abadi yang terus bergerak. Gerakannya menyebabkan
perubahannya dalam bentuk fase-fase tersebut. Masing-masing fase diawali
dengan Adam dan diakhiri dengan Hari Kiamat. Sementara Allah tampak
dengan setiap sifat dan persepsi dalam bentuk kenabian, Al-Wilayah
(Imamah) dan ketuhanan dengan urutan ke atas. Dari sana, Al-Hurufiyah,
disamping akidah jumhur kaum muslimin, menjadikan dua akidah lain
sebagai akidah pokok, yaitu kenabian dan Hari Akhir.
2. Kenabian adalah tingkatan yang lebih rendah daripada Al-
Wilayah, dan Al-Wilayahlebih rendah daripada penampakan Tuhan dan
perwujudannya dalam diri manusia yang sakral. Muhammad ffi adalah
pemungkas para Nabi yang dengannya kenabian diakhiri dalam fase kita.
Kemudian setelahnya datang fase yang lebih tinggi daripada kenabian,
yaltu Al-Wilayah. Kemudian Al-Wilayah ditertskan oleh penampakan dan
perwujudan Tuhan dalam manusia. Para wali menurut mereka adalah
360 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam
Ali bin Abi Thalib N dan putra-putranya hingga Al-Hasan Al-Askari
(imam kesebelas menurut Syiah ltsna Asyariyah). Mereka berhenti di situ.
Mereka mengatakan bahwa Fadhlullah adalah akhir para wali tersebut dan
dalam waktu yang sama dia merupakan awal tingkatan kesucian, dialah
penjelmaan Allah dan pembuka fase yang baru. Adapun Kiamat atau
Hari Akhir, bukanlah akhir alam ini sebagaimana diyakini jumhur kaum
muslimin. Sesungguhnya Fadhlullah adalah pemegang urusan para wali di
akhir fase untuk memberikan balasan kepada wali-walinya, menghukum
musuh-musuhnya menampakkan hakikat agama, menggugurkan aturan-
aturan dan simbol-simbol dari perkara-perkara yang diwaiibkan dan
perkara-perkara yang diharamkan. lni rnerupakan takwil yang sebelumnya
telah diyakini oleh kelompok An-Nizariyah Al-Ismailiyah dalam negara
mereka yang masyhur di Timur.
4. Kelompok Al-Hurufiyah memiliki syiar-syiar amal yang berbeda
dengan kaum muslimin yang lain. Seolah dia adalah agama khusus. Syiar-
syiar tersebut telah ditetapkan oleh Ali Al-A'la dalam kitabnya lstiwa
Narnah, antara lain:
- Mereka mengubah lafazh adzan. Mereka mengucaPkan, "Aku
bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Fa Dal Ha- .' Ini merupakan kata
rahasia Fadhlullah. Mereka mengatakan, "Aku bersaksi bahwa Adam
khalifah Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah."
- Di bulan Dzulhijjah, kelompok Al-Hurufiyah melakukan haji ke Al-
Maqtal (tempat pembunuhan) di Alanjaq. Setelah mengelilingi Al-Maqtal
28 kali, mereka wajib menyebutkan empat puluh orangArif Billahyangada
di Timur maupun Barat. Kemudian mereka melaniutkan perjalanan hingga
ke aliran sungai, mengambil kerikil-kerikil tiga kali, setiap kali mengambil
dua puluh satu (total63 kerikil), dua puluh satu untuk tanah, dua puluh
satu untuk air, dan dua puluh satu untuk udara. Mereka melemparkannya
ke dalam api yang merupakan asal setan. Mereka menghadapkan wajah ke
arah benteng Maransyah (mereka menamakannya Miran Syah Raja Ular).
Letak benteng ini berhadapan dengan pintu benteng Alanjaq. Benteng
tersebut dinamakan dengan benteng Sanjar. Setelah itu mereka melepaskan
baju-baju haji.
Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam 361
I
- Prinsip ibadah menurut mereka adalah rasional. Mereka menafsirkan
bilangan rakaat shalat berdasarkan akal. Mereka menghubungkannya
dengan anggota tubuh manusia dan wajahnya. Ciri-ciri wajah yang
merupakan rupa Allah dan cermin bahasa Tuhan mengungkapkan
kemampuan menciptakan tampak dalam manusia.
- Pada akhirnya hal ini m