Ekslopedi aliran Mazhab 11

 


abi-Nya, menghidupkan Sunnah-sunnah

dan mematikan bid'ah-bid'ah. Jika kalian mendengar, maka ini adalah

kebaikan bagi kalian dan jika kalian mengabaikan, maka aku bukanlah

penguasa kalian."es Barangsiapa yang dakwahnya seperti ini, maka sulit

masuk akal ia membolehkan baiat kepada dua pemimpin dalam waktu yang

sama karena hal ini akan mendorong perpecahan yang dilarang syariat.".

Ke I o m p o k- kel o mp o k Az-Zaidiy ah

Sebagaimana telah kita ketahui, Az-Zaidiyah bermacam-macam

kelompok. Al-Asy'ari menyebutkan dalam Kitab Maqalat Al-Islamiyyin

bahwa mereka ada enam kelompok, antara lain: Al-Jarudiyah, As-

Sulaimaniyah, Al-Batariyah, An-Nu'aimiyah, Al-Ya'qubiyah, dan satu

kelompok yang berlepas diri dari Abu Bakar dan Umar dan berpendapat

dengan Ar-Raj'al1.sse

Al-Isfarayini sepakat dengan Al-Asy'ari dalam tiga kelompok

pertama saja. Namun, ia menamakan yang ketiga dengan Al-Jaririyah

dan Al-Batariy ah.w Asy-Syahrastani juga menyepakati tiga kelompok ini,

namun ia menetapkan bahwa Ash-Shalihiyah dan Al-Batariyah sebagai

kelompok yang satu madzhab.es An-Naukhbati menyebutkan bahwa

mereka ada empat kelompok As-Sarjubiyah, Al-Ijliyah, Al-Batariyah, dan

Al-Husainiyah.*

Lihat Nasy'ah Al-Fikr Al-Ealsaf, karya Dr. An-Nasyar, 2/737, cetakan kedua, Dar Al-

Ma'arif, tahun L981 M., Az-Zaidiyyah,karyaDr. Ahmad Shubhi, hlm. 6566 danDirasah

An Al-Firaq, karya Dr. Ahmad Jali, hlm. 253.

Maqalat Al-Islamiyyin, hlm. 132 dan setelahnya.

At-Tabshir fi Ad-Din,hlm.32, ditahqiq oleh MuhammadZahid Al-Kautsari, Maktabah

Al-Khanaji, Mesir, tahun 1955 M..

Al-Milal wa An-Nihal, 1. / 1.40.

F iraq Asy -Syi' ah, hlm. 77 .

996

997

998

999

Ensiktopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 441

Meskipun berrnacarn-macam kelompok, Az-Zaidiyah sepakat bahwa

kepernimpinan harus dipegang keturunan Ali melalui Fathimah. Siapa saja

yang keluar dari mereka yang mengajak kepada Kitabullah dan As-Sunnatu

maka urnat Islam wajib berperang bersamanya. Begitu iuga rnereka tidak

betselisih tentang syarat-syaratyang wajib terpenuhi oleh pemimpin kaurn

muslimiry antara lainlaki-laki, merdeka, baligtu orangyang paling utama

pada zamannya, sehat indera dan anggota tubuhnya, tidak melakukan

pekerjaan yang hina ad7l, wira' i, dermawan, pandai mengatur urusary dari

keturunan Ali dan Fathimah, pemberani; dan mujtahid.

Mereka) sebagaimana telah kami sihggung membolehkan munculnya

dua peanimpin dalam dua wilayah y*g berbeda yang rn€rnenuhi syarat.

syarat tersebut. Masing.masing dari keduanya wajib ditaati.lm

Berikut ini kami paparkan secara ringkas ciri-ciri khusus masing-

masing kelompok-kelompok Az-Zaidry,ah. 

, ,,, :

A" Ash-Shalihiyah atau Al-Batariyah

Ash.Shalihiyah adalah para pengikut Al-Hasan bin Shalih binHay Al-

Hamadzani (100-168 H) yang{iulukidengan Abu Abdillah. Al-Batariyah

adalah para pengikut Katsir An-Nawa' yang dijuluki dengan Al-Abtar.

Ilasan bin Ash-Shalih seorang ahli ibadatu zuhud, pakar fikrh, pakar hadits,

salah satu perawi yang dipakai oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslirn

dalam bab Al-Adab dan ia dianggap tsiqah oleh mayoritas pakar hadits.1001

Dua kelompok ini secara urnum sepakat dengan prinstp-prinsip umurn

Az-Vaidiy ah. Mereka mer-rgesaLlkan kepemiryrpinan Al-Mafdhul (orang yang

keutanraarrnya masih kalah dengan yang lain) meskipun a da y mg Al.Afdhnl

(orang yang lebih utama). Mereka berpendapat bahwa Ali ry mmkipun

lebih utama rela meninggalkan haknya untuk menjad! pernirnpin. Iv{aka

kita (Az-Zaidiyah) rela dengan apa yang Imam Ali rela. Karena ih& mereka

mengakui legalitas hukum kekhalifahan Abu Bakar dan Umar ffi. Akan

tetapi, meieka tidak memutuskan hukum (tawaqqufl tentang kekhalifahan

Utsman bin Affan aua.

Al-Kltuthath, karya Al-Maqrizi,T /351,Muruj Adz-Dzalub, karya Al-Mas'ludi,3/22dan

Al-Mausu' ah Al-Arabiyyah, hlm. 138.

tbid.

1000

1001

ItA Ensiklopedl Aliran darl Madzhab di Dunia tslam

, Asy-Syahrastani menceritakan pendapat mereka.lm2 Ia rnengatakan;

"Pendapat mereka tentang kepern-impinan sepetti pendapat As'

sulaimaniya\. Akan tetapi, merek-a tautaqquf terrtang uruaan utsrnan bin

Alfan,apakah dia termasuk mukmin atau kafir? Mereka mengatakan, !']ika

kita mendengar.hadits-hadits yang berkaitan dengan haknya dan bahwa

ia termasuk sepUluh orang yang diberi kabar gerrlcira,masuk surga, rnaka

kita mengataka4, "Kita wajib menghukumi dengar-r,kebenaran Islaq dan

imannya dan bahwa ia termasuk atrli ,surga. Dan jika kita melihatperistiwa-

peristiwa yang dimunculkannya, maka kita waiib menghukuminya sebagai

orang kafir. Kami bingung tentang dirinya. Kami berhenti memutuskan

hukum tentangnya dan kami menyerat&an keputusannya dengan Dzat

yang phling benar hukumnya.",1ffi Meskipun demikian, dalam pandangan

Atrlu Sunnah, mereka dianggap sebagai kelompok Syiah yang paling baik

: Mereka berpendapat bahwa muncul dua pemimpin yang memenuhi

syarat-syarat, maka dipilih yang paling utama di antara keduanya dan

paling zuhud. ]ika keduanya sama, maka pilih pendapatnya yang paling

benar dan perintahnya paling kuat.

Pendapat yang membolehkan munculnya dua pemimpin dalam waktu

yang sama bukanlah buatan Imam zaid,berdasarkan pendapat yang lebih

,.ggrt. Hal ini karena pemahaman Imam Zaid, peilakunya, wara'-nya

dan keinginan kuatnya untuk mempersatukan umat menunjukkan bahwa

Imam Zaid jarthdari pendapat seperti ini. Dualismekepemimpinan akan

memurrculkan kebencian dan kedengkian di antara umat yang dipimpin

sehingga akibat-akibatnya tidak terpuji dan tidak diridhai syariat.

Yang ierakhir, Ash-Shalihiyah dan Al-Batariyah mengingkari prinsip

taqiyahyang terkenal di kalangan Syiah. Mereka mengangaP ulama yang

memberikan fatwii bathil dengan berlandaskan prinsip taqiyah tidak boleh

menjadi pemimpin. Hal itu karena pemimpin yang benar adalah yang

memberikan fatwa dengan apa yang diperintahkan Allah, tanpa takut dicela

manusia dalam membela Allah dan bukan orang yang memberikan fatwa

beidasarka n taqiyah. Prinsip tatqiyah akan menyebabkan manusia terseret

Asy-Syahrastaru, Al-Milal wa An-Nihal, 1' / 1'42, Az-Zaidiyyah, karya Dr' Ahmad Shubhi,

hlm. 98 dan Dirasah An Al-Firaq, karya Dr. Ahmad !ali, hlm. 261.

Al-Milal wa An-Nihal, Op.Clt.,1/ 143.

1002

1003

Ensikl@edi AJiran dan Ma&hab di Dur*a tgarn {18

dalam kesesatan dan kebingungan. sikap mereka ini termasuk sikap-sikap

yang mendekatkan mereka dengan Ahlu Sunnah.1ru

Banyak penulis tentang Al-Maqalat (pendapat-pendapat sekte-sekte

dalam Islam) menganggap mereka adalah kelompok Syiah Az-Zaidiyah

yang paling moderat. Sesungguhnya mereka mengesahkan pembaiatan

terhadap Abu Bakar dan Umar bin Al-Khathab @, tidak mengkafirkan

para sahabat Nabi ffi meskipun mereka tidak memutuskan hukum tentang

utsman. Tanpa diragukan lagi, yang terakhir ini adalah titik kelemahan

dalam madzhab mereka.

B. As-sulaimaniyah Atau Al-faririyah

Kelompok ini dinisbatkan kepada Sulaiman binJarir Ar-Ruqa. Mereka

berpendapat bahwa kepemimpinan berdasarkan musyawarah, dapat

dipegang dua orang yang paling baik di antara kaum muslimin dan dapat

dipegang orang y ang Al-Mafdhul. Akantetapi, kepemimpinan orang yang

Al-Afdhal lebih baik secara mutlak. Mereka mengakui kepemimpinan

Abu Bakar dan Umar @. Namun, mereka memandangpara sahabat

meninggalkan perkara yang lebih maslahat karena mereka meninggalkan

baiatkepad a Ali w karena dia yang paling berhak memegang kekhalifahan.

Ini adalah kesalahan para sahabat. Akan tetapi, ini sebatas kesalahan dalam

berijtihad yang tidak berdampak hukum kafir atau fasik.

Pemimpin kelompok ini Sulaiman bin Jarir berpendapat bahwa Utsman

bin Affan W. kahr karena perkara-perkara baru yang dimunculkannya,

menurut persangkaarurya. Sulaiman bin Jarir juga mengkafirkan Ummul

Mukminin Aisyah Radhiyallahu Anha, Thalhah dan Az-Zubair karena

mereka ini memerangt Ali W.

Tidak diragukan lagi bahwa hukum kafir yang dimunculkan Sulaiman

bin Jarir ini bertentangan dengan pendapat jumhur kaum muslimin dari

kalangan Ahlu sunnah. utsman bin Affan termasuk sepuluh sahabat Nabi

yang telah mendapat kabar gembira masuk surga, sementara Aisyah adalah

Ummul Mukminin binti Ash-shiddiq dan istri Nabi S yang beliau cintai.

Beliau meninggal dunia di pangkuan Aisyah w . Thalhah adalah salah satu

1004 Untuk mengetahui masalahAt-Taqiyahwara terperinci dan pembelaan Syiah modem

terhadapnya Iihat Rasa'il Al-lmam Al-Khumaini, hlm.77'1. dan setelahnya.

444 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam

sep.uluh sahabat Nabi yang mendapat kabar gembira surga, salah satu eruun

orang yang ditunjuk Umar sebagai dewan syura dan menemani Rasulullah

dengan setia hingga beliau wafat dalam keadaan ridha terhadapnya.

Demikian Ibnu Katsir menyebutkan ketika membahas biografinya.

Adapun Az-Zubair adalah orang yang pertama kali menghunus

pedangnya demi membela Islam dan salah satu dari sepuluh orang yang

mendapat kabar gembira masuk surga. Rasulullah S bersabda tentangnya,

" sesunigguhnya setiap Nabi memiliki muid khusus dan muid khususku adalah

Az-Zubair.'

Mereka semua para sahabat pilihan yang telah disanjung Al-Qur'an.

Allah memerintahkan kita agar bertakwa kepada Allah tentang urusan

mereka dan agar meniru mereka. Lebih dari itu, sesungguhnya pendiri

Ai-Zaidiy ah,, Z,aid bin Ali, menolak hukum-hukum (pengkafiran) seperti

tadi. Bahkan Imam Ali tidak menghukumi orang-orang tersebut kafir.

Apakahlmeteka yang mengaku Alawiyin (keturunan Ali) lebih benar

daripada Ali sendiri?

l

Kelompok Al-]aririyah meskipun sepakat dengan Ahlu Sunnah

,-i

dalam pendCpat bahwa pengangkatan khalifah berdasarkan pemilihan

dan musyawaratr, mereka jauh dari Ahlu Sunnah karena pendapat mereka

yang rnengkafirkan iebagian sahabat Nabi ffi. Mereka juga berbeda dengan

banyak kelompok Syiah karena mengingkari pendapat At-Bida- dan At-

taqtyan.

Asy-Syahrastani menceritakan hal itu dari Sulaiman bin Jarir,

bahwasanya Sulaiman bin Iark mencela kaum Rafidhah. Ia mengatakan,

"sesungguhnya para imam R#idhah telah menciptakan dua pendapat

untuk para pengikut mereka. Tidak ada seorang pun yang mengalahkan

mereka dalam hal itu.

, Pel,tamp; Pendapat Al-Bidn' .lika mere$ meryrypakkan suatu perkataan

bahwa mereka akan memiliki kekuatan, kemudian apa yang mereka katakan

itu tidak telwuiud, maka mereka mengatakan, "Hat itu telah tampak bagi

Allah."

' Kedua; At-Taqiyah. Setiap perkara yang mereka inginkan, mereka

ucapkan. }ika dikatakan kepada mereka bahwa ucapan mereka tidak

Ensiklqedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 445

benar dan kebathilannya tampak bagi mereka, maka mereka mengatakary

"Sesungguhnya kami mengatakan itu dalam rangka taqiyah (pura-pura)

dan melakukannya dalam rangka taqiyah juga"'uu

C. AJ-farudiyah

Jika Al-Batariyah adalah kelompok Az-Zaidiyahyang paling moderat

dan paling dekat dengan Ahlu Surmatr, sebaliknya Al-Jarudiyah merupakan

kelompok Az-Zaidiyahyang paling ekstrem dan sangat jauh dengan Ahlu

Sunnah sebagaimana akan kami jelaskan nanti.1ffi

Al-Jarudiyah adalah para pengikut Abu Al-Jarud Ziyad bin AbiZiyad

bin Al-Mundzir Al-Kufi (wafat antara tahun 150-160 H). Ia dijuluki Sarhub.

Abu Ja'far Muhammad bin Ali Al-Baqir menamakannya dengan itu. Abu

Ja'far menjelaskan bahwa makna kata tersebut adalah "setan buta yang

menempati laut".

Para ahlihadits menyifati Abu Al-Jarud sebagai pendusta, tidak dapat

dipercaya, penganut Rafidhah yang memalsukan hadits dalam mencela

para sahabat Rasulullah, meriwayatkan keutamaan-keutamaan Ahlul

Bait tanpa dasar. Ibnu Hajar menyifatinya sebagai penganut Rafidhah dan

dianggap pendusta oleh Yahya bin Ma'in.

Abu Al-Jarud awalrrya pengikut Muhammad Al-Baqir,lalu mengikuti

putranya, Ja'far bin Muhammad Al-Baqir, kemudian meninggalkan mereka

berdua dan pindah mengikuti Az-Zatdiyah. Meskipun but+ ia mengikuti

perang-perang yang dilakukan Imam Zaid. Begitu juga ia memiliki hubungan-

hubungan lama dengan Syiah Imamiyah yang pengaruhnya tampak dalam

sebagian pendapat-pendapatrya sebagaimana akan kita jelaskan.

Kenyataannya sesungguhnya menamakan Al-Jarudiyah sebagai satu

kelompok hanyalah majas (YjLasaurr) saja. Hal ini disebabkan Al-]arudiyah

penuh dengan pemikiran-pemikiran yang bertentangan dan akidah-akidah

yang berbeda-beda. Al-Jarudiyah sebagaimana dikatakan Asy-Syahrastani

berselisih pendapat tentang At-Tmoaqqufdan penggiringan kepemimpinan.

Sebagian mereka menggiring kepemimpinan dari Ali kepada Al-Hasan,

Al-Milalwa An-Nihal, karya Asy-Syahrastani,7/1,41, danbhatAz-Zaidiyyah, karya Dr.

Ahmad Shubhi, hlm. 1ffi-101.

Lihat, Al-Maqalat, karya Al-Asy'ari, 7/729 dan Al-Milal wa An-Nihal, karya Asy-

Syahrastani, 1/141.

1005

1005

446 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam

kemudian Al-Husairy Aii bin Al-Husain ZanalAbidin, kemudian kepada

putranya Zaidbin Ali sampai kepada Muhammad bin Abdillah bin Al-

Hasan bin Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib w.1m7

Mereka yang berpendapat demikian, meskipun sepakat atas

kepemimpinan Muhammad bin Abdillah bin Al-Hasan berselisih tentang

imam ini. Sebagian mereka mengatakan bahwa Muhammad bin Abdillah

tidak terbunuh, masih tetap hidup dan pada saatnya nanti akan keluar

dan memenuhi bumi dengan keadilan. Sebagian mereka mengatakan

bahwa Muhammad bin Abdillah meninggal dunia. Mereka menggiring

kepemimpinan kepada Muhammad bin Al-Qasim bin Ali bin Umar bin

Ali Al-Husain bin A1i.1008 Ketika Muhammad bin Al-Qasim ditahan pada

masa Al-Mu'tashim hingga meninggal dalam penjara, para pengikutnya

mengatakan bahwa ia tidak mati, masih hidup dan ia akan muncul dan

mengalahkan manusia.

Sementara itu, sebagian mereka menganggap Yahya bin Umar

penguasa Kufah yang terbunuh pada masa Khalifah Abbasiyah Al-Musta'in

sebagai khalifah. Demikianlah kita menemukan perselisihan besar di antara

pendapat-pendapat yang tergolong dalam kelompok Al-Jarudiyah. Hal ini

membuat Imam Al-Asy'ari menganggap mereka banyak kelompok dan

masing-masing memiliki pendapat yang berbeda dari yang Iain.1@

Meskipun berselisih, mereka atau mayoritas mereka sepakat atas

prinsip-prinsip berikut:

L. Nash yang menunjukkan kepemimpinan Ali tidak langsung

menyebut namanya, namun sifat-sifatnya.

2. Wajib keluar bersama pemimpin yang adil dari keturunan Fathimah

ep ketika ia muncul dengan mengajak manusia untuk taat kepadanya. Ini

merupakan prinsip yang disepakati seluruh kelompok Az-Zaidiyah.

3. Keturunan Al-Hasan dan Al-Husain memiliki ilmu sebagaimana

ilmu Nabi ffi dan bahwa ilmu ini mereka dapatkan secara alami tanpa

belajar. Tidak ada bedanya antara anak kecil dan orang tua dari mereka

Ibid.

Ibid., dan bandingkan dengan Maqalat Al-Islamiyyin, Y.arya N-Asy' ari, 7 / 192.

Maqalat Al-lslamiyryin,7/729 dan bandingkan dengan Firaq Asy-Syi'ah, karya An-

Naukhbati, hlm.74.

1,007

1008

1009

Ensiktopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam U7

yang mendapatkan ilmu tersebut. Mereka tidak butuh rnenerima ilmu dari

selain mereka. Pendapatini tidak dimiliki oleh kelompok manapun selain

kelompok Az-Zaidiy a}:..toto

Az-Zaidiyah dan Kelompok-kelo mp ok Lain

Secara umum Az-Zaidiyan berbeda dengan kelompok-kelompok

Syiah yang lain, dengan pendapat bahwa Ali ry,bukanlah pemimpin

yang berdasarkan nash Rasulullah ;ffi tecara langsung dengan menyebut

n4manya, akan tetapi dengan sifat-sifat saja. Iamenjadi pemimpin ketika

mengajak agar manusia taat kepadanya. Dengan ini, dakwahnya bersifat

moderat, tidak ekstrim dan meniadi kelompok yang paling dekat dengan

AhIu sunnah. Di antara fenomena sikap moderat mereka adalah sikap adil

dan penghormatan mereka terhadap para sahabat Nabi, terutama kaurn

mujahidin awal. Begitu juga bentuk keadilan mereka adalah, toleran,dan

bersih dalam berinteraksi dengan para musuh mereka.

Dr. Ahmad Shubhi mengatakan tentang hal itu, "Aku hampir tidak

menemukan madzhab yang lebih toleran dan lebih adil terhadap musuh

' Bahkan sesungguhnya manhai para'pemikir mereka dalam memapar-

kan (pendapat-pendapat) indah sekali. Berbagai macam pendapat dipapar-

kan secara obyektif dan apa adanya, kemudian pemikir melakakan tarjih

atas pendapat-pendapat itu tanpa curang atau zhalim. Mereka tidak

memqkai seragam tokoh agama dan tidak mudah mengeluarkan hukum

kafir terhadap orang-orang yang berseberangan dengap4ya. Sqlagian

besar penulis Az-Zardiyahberlepas {iri dari itu. Hal ini meskipun sebagian

mereka terkena penyakit fanatik, khususnya para pengik-ut Al-Jar_rrdiyah.

Mereka senantiasa meluruskan madzhab dan membenahinya."lor, , ,

, Dari situ terjadilah kedekatan antara mereka dan Ahly Su4nah.

Sikap Az-Zaidiyah tentang kepemimpinan dan pendapat mereka bahrrya

pemimpin diangkat berdasarkan pilihan d4n musyawarahbukanlah satu,

satunya sikap, yangmana mereka menyetujui atau mendekati Ahlusunnah.

1,070 FiraqAsy-Syi'ah,karyaAn-Naukhbati,hlm.75,Az-Zaidiyyaft,karyaDr.AhmadShubhi,

hlm. 105 danDirasah An Al-Firq, karya Dr. Ahmad lali, hl. 260. : i

1011 Az-Zaidiyah, htrr..577.

MB Ensiklopedl Aliran dan Madzhab di Dunia lslam

Pengingkaran mereka, terhadap banyak prinsipprinsip dan keyakinan-

keyakinan Syiah Irnamiyah adalah sebab lain adanya kedekatan tersebut.

Sebagaimana telah kita lihat sebelum int, Az-Zaidiyah menolak pendapat-

pendapat Syiah tentang Al-Biila-, At-Taqiyah dan Ar'Rai'ah, disamping

menolak konsep Imam Al-Mahdi versi Syiah ekstrem.

Konsep AI-Bida' menurut Syiah Imamiyah tidak sesuai dengan prinsip-

prinsip Al-B ida'yangdiletakkan oleh Imam Zaid untuk para pengikutnya.

|ika kaum Syiah Imamiyah mengaku para imam mereka mengetahui

perkara ghaib, ini yang mendorong mereka mengimani konsep Al-Bida',

maka Imam Zaid mengingkari hal itu secara semPurrul dan meyakini bahwa

perkara ghaib hanya Allah yang mengetahui.

Pendapat mereka tentang At-Taqiyahbertentangan dengan konsep

Az-Zaidiyah yang terang-terangan dalam berdakwah dan menganggap

melakukan perlavvanan terhadap para Penguasa zhalim sebagai kewajiban

yang paling wajib. Konsep Az-Zaidiyahiuga berbeda dengan konsep Syiah

Imamiyah yang berkaitan dengan akidah tentang Al-Mahdi dan Ar-Rai'ah

(reinkarnasi). Kaum Az-Zaidiyah meyakini bahwa setiap laki-laki bani

Hasyim dari ketururnn Fathimah yang muncuf lalu mengajak manusia taat

kepada dirinya, sementara ia memenuhi syarat-syarat menjadi pemimpin,

maka dialah pemimpin dan dialah Al-Mahdi. Syiah Az-Zaidiyah tidak

membatasi konsep Imam Al-Mahdi dalam figur tertentu sebagaimanayang

dilakukan Syiah ltsna Asyai! afu .rorz

Pengingka rdn Az-Zaidiyah terhadap prinsip-prinsip dan konsep-

konsep Syiah, menurut keyakinan penulis, karena mereka mengajak kembali

kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, bukan karena mereka terpengaruh

dengan kecenderungan rasional Mu'tazilah, sebagaimana pendapat Dr'

Ahmad Shubhi.tor3

Ketika para dai Mu'tazilah dalam setiap kesempatan mengukuhkan

hakikat tersebut, yakni ajakan kembali kepada Kitabullah dan Sunnah

Rasulullah, maka dengan ini mereka menampakkan pertemuan dan

kesesuaian dengan Ahlu Sunnah.

lbid.,hlm.76.

Ibid.,hlm.77.

101.2

1013

Ensiklopedl Alinan dan Madztrab di Dunia lslam 449

Pembahasan ini akan panjang jika kita mengikuti pernyataan-

pernyatan para imam Az-Zaidiyah y*g menunjukkan hal itu. Kita telah

membaca sebagian perkataan pendiri kelompok Az-Zaidiyah, Imam Zaid

bin Ali tentang hal itu. Di sini kita tambahkan perkataan Idris bin Abdillah

pendiri neg.ra Al-Adarisah Az-Zaidiyah di Maghrib. Dalam salah satu

khotbahnya, setelah membaca hamdalah dan shalawat kepada Nabi ffi ia

mengatakan, "AmmA ba'du, sesunggutmya aku mengajak kalian kepada

Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya, berbuat adil di antara rakyat, membagi

dengan bagian yang sama, menolak kezhaliman-kezhaliman, membela

orang-orang yang terzhalimi, menghidupkan As-Sunnah, mematikan

bid'atu menerapkan hukum Allah, baik kepada kerabat maupun non

kerabat."

Imam Al-Hadi Ila Al-Haq Yahya bin Al-Husain pendiri Daulah Az-

Zardiyah diYaman tahun 288 H mensyaratkan empat hal atas dirinya dalam

mengajak manusia untuk memberikan baiat kepadanya.

Pertama; Menghukumi dengan Kitabullah dan Sunanh Rasulullah.

Kedua; Amar makruf dan nahi mungkar.

Ketiga; Mengutamakan para pengikutnya daripada dirinya sendiri.

Keempat; Para pengikutnya wajib maju tatkala bertemu musuh.

Itu merupakan manhaj para dai Az-Zaidiyah di Tiberistan, Dailam,

Baghdad, dan lainnya.

Berdasarkan prinsip dakwah Az-Zaidiyah ini, dimana para dainya

selalu mempraktikkannya dalam segala bidang yang mereka capai, yakni

prinsip dakwah kepada Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya, Dr. An-Nasyar

salah satu peneliti yang jeli memberikan kesimpulan bahwa Imam Zaid

bukan termasuk Syiah secara mutlak. Gerakannya bukan untuk membela

Syiah. Gerakannya adalah gerakan Islam yang bertujuan melakukan

perlawanan terhadap penguasa yang zhalim. Pemimpin gerakan ini seorang

ulama yang berbeda dari ulama-ulama pada umumnya. Perbedaannya

terletak dalam masalah nasab, yakni ulama Az-Zaidiyah tersebut dari

keturunan Ali w.

Kesimpulan tersebut diperkuat dengan fakta bahwa dakwah Imam

Zaid adalah dakwah untuk mengamalkan Kitabullah dan Sunnah Nabi-

450 Ensiktopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam

Nya, menghidupkan As-Sunnah, mematikan bid'ah dan bahwa dakwah

tersebut bebas dari konsep-konsep Syiah seperti masalah nash, wasiat, dan

ketuhanan para imam.lo1a

Penjelasan seperti ini juga kita temukan dari Imam lbnu Taimiyah.

Ia menganggap keturunan Ali yang awal, termasuk Zaid bin Ali pendiri

Az-Zaidiyatr, sebagai golongan Ahlu Sunnah. Tidak seperti persangkaan

sebagian orang, tidak semua keturunan Fathimah dilindungi dari api

neraka. Sesungguhnya keturunan Fathimah yang dilindungi dari api neraka

adalah yang Ahlu Sunnah, loyal kepada Abu Bakar dan Umar ffi seperti

Zaid bin Ali bin Al-Husain dan keturunan Fathimah yang lain sepertinya.lus

Begitu juga Imam Al-Alusi berpendapat bahwa para Imam dari Ahlut Bait,

termasuk Imam Zaid, adalahAhlu Sunnah.1016

Di antara hal yang menambah kedekatan arrtan Az-Zaidiyah dan Ahlu

Sunnah adalah kesesuaian sebagian kelompok-kelompok mereka dalam

masalah kepemimpinan dengan Ahlu Sunnah. Ash-Shalihiyah dan Al-

Batariyah, sebagaimana dikatakan Imam Yahya bin Hamzah, berpendapat

bahwa kepemimpinan tidak sah berdasarkannash atau wasiat akantetapi

dengan pemilihan dan musyawarah. Hal ini sesuai dengan pendapat Ahlu

Sunnah tentang kepemimpinan.lolT

Sikap kelompok Az-Zaidiyah tentang masalah ijtihad merupakan sisi

lain yang mendekatkan mereka dengan Ahlu Sunnah. Bahkan menurut

hemat kami, mereka dalam hal ini lebih maju daripada Ahlu Sunnah. Ketika

Ahlu Sunnah selama berabad-abad terhenti dari berijtihad, sesungguhnya

Az-Zaidiyahtidak pernah kosong dari iitihad. Mereka memegang iitihad

dan menetapkannya karena menganggapnya sebagai kepentingan yang

terus menerus. Bahkan mereka menjadikannya sebagai syarat bagi orang

yang maju untuk memegang umsan kepemimpinan.lols

101,4 lbid., hlm. 82 109 dan 139. Bandingkan dengan Dirash An Al-Firaq, karya Dr. Ahmad

|ali, hlm.284.

1015 Ibnu Ta imiya\ Minluj As-sunnah, 4/ 64, tahqiq: Dr. Muhammad Rasyad salim, cetakan

pertama, Muassasah Qurthubalu tahun 1405 H..

1016 Mukhtashar At-Tuhfah Al-Itsna Asyaiyalt, hlm. 34, tahqiq: Muhibbuddin Al-Khathib,

Al-Mathba'ah As-Salafiyah, Kairo, tahun 1373 H..

1017 Imam Yahya bin Hamzah Al-Ma'alim Ad-Diniyyah fi Al-Aqa'id Al-lldrwdr, hlm. 131,

tahqiq: Sayed Mukhtar Hasyad, cetakan Pertama, Dar Al-Fikr Al-Mua'ashira, Beirut,

tahun 1988 M..

1018 Syaikh Muhammad Abu Zahrah Al-lmam Abu Zaid, hlm. 4&1, Dar Al-Fikr Al-Arabi,

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 451

Terakhir, kelompok Az-7.aif,iyv1, ftiemilifi sikap-sikap yang serupa

dengan Ahlu sunnah terhadap kelompok Isrnailiyah atau kerompokyang

di Yaman dikenal dengan Al-Bathiniyah Alearamithah. Baik AhIu sunnah

maupun Az-zaidtyah sering terlibat dalam perang-perang melawan Al-

Bathiniyah dan akidah-akidah mereka dalam dua medan, medan perang

fisik dan medan perang pemikiran. warisan ilmiah kelompok Az-Zaidiyah

penuh dengan karya-karya yang mengungkap kedok dan akidah-akidah

Al-Bathiniyah yang bertentangan dengan Islam. Karya-karya tersebut

membantah pemikiran-pemikiran mereka.

Di antaranya Kitab Ar-Radd Ala Ar-Rafdhah, karya Imam easim Ar-

Rassi (w. 246H), Majmu' Rasa'il, karya Imam Hamidan bin yahya (w.,656

H), Qawa'id Aqa'id Ali Muhammad, karya Imam Muhammad bin Al-Flasan

Ad-Dailami (w.711.H), Al-lfiumli Aqa'id Al-Bathiniyyilt karya Imam yahya

bin lfumzah (w - 7 49 H'1, Misylutr Al-Anwar, karyalmam yahya bin Flamzah,

dan karya-karya Ibnu Al-Wazfu Al-Yamani.lole

Az-zaidiyah di Yaman hingga sekarang ini memerangi akidah-

akidah Al-Bathiniyah, mengingatkan bahayanya dan menakut-nakuti

tentang mereka. syaikh Abdul Aziz Az-zaidi Al-yamani mengatakan

dalam kitabnya ldzhabu Fa-Antum Ar-Rafidhnh, "Di antara hal yang wajib

diperingatkan adalah apa yang dialami negeri yaman berupa serangan

sytah Rafidhah darj. Al-Itsna Asyaiyah, Al-Imamiyah, dan Al-Bathiniyah.

serangan syiah Rafidhah ini dipimpin oleh anak bangsa kita yang dibutakan

oleh hawa nafsu, ketamakan, dan fanatisme kelompok. serangarr ini

menjadi ancaman bagi madzhab-rnadzhab yang moderat di yaman. Kaum

Rafidhah berusaha menghabisi kaum Az-zaidiyah dan Al-Hadawiyah,

dan menggantinya dengan madzhab-madzhab At-Itsna A.syariyah, Ar-

Bathiniyah, dan pemikiran-pemikiran As-Saba'iyah."roao

Perlu kita sebutkan di sini bahwa kelompok Az-zaidiyah telah

melahirkan ulama-ulama besar dan para ahli tahqiq. Mereka mengikuti

Kairo.

Di antara karya-karyanya, kitab besarnya Al-Awashim wa At-emrashim, Tarjih Asalib

Al-Qur-an, llsar Al-Haqq Ala Al-Khalq, Al-Burhan fi ltsbat Aslt-shcni' wa Ghaiilu, dan

kitab.kitabnya yang lain.

Abdul Aziz Az-zubaii, ldzhabu fa-Antum Ar-Rafidtah,hlm. g, cetakan pertama, yaman,

tahun 1423 H..

4A2 Ensiklopedl Aliran dan Madzhab di Dunia tslam

jejak-jejak ulama salaf, membela sunnah Nabi dari musuh-musuhnya, dan

mengajak kepada persatuan umat Islam.

Di antara mereka, Ibnu Al-Wazir Al-Yamani Muhammad bin Ibrahim

(775-840 H) yang meninggalkan karya besarnya kepada kita, yakni Al-

Awashim wa Al-Qawashim fi Adz-D zabb An Sunnati Abi Al-Qasim Muhammad

bin Abdillah bin Abdil Muthallib bin Hasyim. Ia menulis kitab ini untuk

membantah gurunya Jamaluddin Ali bin Muhammad bin Abi Al-Qasim

yang mengeritik dan mencela Ahlu Sunnah, kelompok Al-Asy'ariyah

,dan para ahli hadits. Maka kitabnya Al-Awashim menepis dakwaan-

dakwaan gurunya dan menyingkap kesalahpahaman-kesalahpahamannya,

sebagaimana Ibnu Al-Wazir menyebutnya. Kitab Al-Awashim terdiri dari

empat jilid besar. Kemudian Ibnu Al-Wazir meringkasnya dalam kitab

Ar-Raudh Al-Basim fi Adz-Dzabb An Sunnati Abi Al-Qasim. Di dalamnya

ia memberikan bantahan-bantahan yang memuaskan terhadap macam-

macam kritik dan celaan terhadap Ahlu Sunnah dan tokoh-tokoh.yu.

Di antara karyanya yang dinilai penting untuk zaman kita sekarang

secara khusus adalah Itsar Al-Haqq ala Al-Khalq.Klta ini merupakan upaya

yang sangat bagus yang jarang bandingannya dalam melakukan tahqiq

madzhab Asy'ariyah dan Mu'tazilah tentang masalah-masalah ilmu kalam

dan menjelaskan perselisihan-perselisihan yang beredar di antara mereka.

Kitab ini sampai pada kesimpulan bahwa ada kesamaan pandangan di

antara mereka dalam banyak masalah.1o2'

Ulama lain yang berhaluan Az-Zaidiyah adalah Ash-Shan'ani,

Asy-Syaukani, Ibnu Al-Amir Muhammad bin Ismail dan masih banyak

lagi yang di sini tidak cukup untuk menjelaskan usaha-usaha mereka di

bidang ilmu-ilmu As-Sunnah, ushuluddin, fikih, ushul fikih, dan ilmu-ilmu

Islam yang lain. Mereka menggeluti ilmu-ilmu tersebut dengan jiwa yang

toleran danbebas dari fanatisme. Tidak diragukan lagi bahwa mereka telah

menulis di lembaran putih dan bercahaya dalam seiarah hubungan antara

Az-Zaidiyahdan Ahlu Sunnah. Hal ini mengukuhkan apa yang telah kami

katakan sebelum ini, bahwa Az-Zaidiyahsecara umum adalah kelompok

yang paling dekat dengan Ahlu Sunnah.

1021 Lihat lbnu Al-wazir Al-Yamani wa Manhajuhu Al-Kalami, karya penulis artikel ini,

terbitan Ad-Dar As-Saudiyya[ Jeddah.

Ensiktopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam 453

Hrrbungan,Az-Zaidiyah dengan Mu'tazilah 

.

Az-Zaidiyah memiliki hubungan:yang kuat dengan Mu,tazilah.

Mayoritas rnereka sepakat dengan Mu'tazilah dalam pokok-pokok akidah.

Bahkan mereka ddak berbedadengan Multazilah kecuali dalam satu pokok,

yaitu prsndapat tentang Al-lvlnnzilah Baina Manzilatain (tempat tinggal di

antara dr,ra tempat tinggal).' Mereka rnenggantinya dengan pokok mereka

tentang kepemimpinan yaitu amar makruf dan nahi mungkar. pelaku

dqsa besar menr.rrut.mereka hanya sebatas kafir nikmat dan bukan kafil

yang mengelqarkan dari Islam.,Hai ini tentunya berbeda dengan prinsip

Multazilahyang mengatalgrl bahwa pelaku dosa besar adalah kafirsecara

agama .,, . ., : :.:

, Daiarn hal ini Az-Zaidiyah bersandar kepada iawaban Ali bin Abi

Thalib e ketika ditanya tentang Muawiyah dan para pengikutnya: Ali

ncnjawab, "Tidak, d€sri Allah, mereka bukanlah or.rng-orang musyrik.

, Akan Ehpt bagaimana hubungan antara Az-Zaidtyahdan Murtazilah

dimuiai? Asy-syahrastani menjawab pertanyaan ini dengan .mengatakan

bahwa hub.ungan antara keduanya mulai bersamaan dengan rnulainya

Az{aidiyah itu sendiri dan pada zaman pendirinya Zaid,bin Ali. Asy-

syaluastani mengatakan, "sesunggulwy a zaidingin rnendapa.tkan ilmr:-

ibnu. pokok dan cabang hingga berhias diri dengan ulama, Ia pun berguru

kepada washil bin Atha', mengambil paham, Mtr' tazilah. darinya hingga

para penpkutrya menjadf lr{uitazit ah.u nn

S"iuk .Asy-Syahrastani, melontarkan pernyataan tadi, para peneliti

liama maupun baru saling nrenukilnya dan rnengucapkannya seara mutlak

seolah,hakikd yang tidak dapat diperdebarkan lagi, Bahkan sesungguhnya

Dr. Ahmad Shubhl dia termasuk peneliti ahli tahqiq, menyampaikan

pemyataan tersebut begltu saia yang nnenunjukkan ia menyetujuinya. Dr.

Ahmad Shubhi mengatakan, "16orn Zaid mengambil pokok-poko! ilmu

kalam dari washil bin Atha'." Kenrudian ia menukil apa yang diriwayatkan

Asy€yahrastani tentang kisah yang terjadi antara Al-Baqir dan saudaranya

Zaid. Dalam kisah tersebut Al-Baqir mencela saudaranya belajar ilmu dari

7022 Lthat, Dr. Ahrnad *lu;.},ht, Az-Zaidiyyah, hlm. 223.

1023 Asy-Syahrastari, Al-Milal wa An-Nihal, 1 / 138.

15{ Ensiklopedi Aliran.dan Madzhab di Dunia tslam

Washil bin Atha' yang mengatakan bahwa Ali bin Abi Thahb tw mungkin

saja salah dalam perang-perang yang dilakulannya.lo2a

Kisah yang terpenggal dan tidak ada sanadnya ini dalam pandangan

kanri mengundang banyak keraguan' Kisah ini rrrenguatkan aPa yang

telah disebutkan Asy-syahrastani mengenaiZaid yang belaiar ifnu dari

Washil, Seolah pembawa kisah tidak bertujuan kecuali selain itu. Jika tidak

demikian, maka bagaimarn ia diam atau tidak menyebutkan bantahan

Imam Zatd atas penentangan saudaranya, padahal ba,ntahan Imarn Zaid

atas penentangan saudaranya ini sangat penting. Adalah sulit masuk akal

Imam Zaid menghadapi penentangan seperti ini dan ia membiarkannya

begitu saja tanpa memberikan jawaban.

Adapun yang dikisahkan oleh Asy-syahrastani tentang hat itu

memberikan dua makna

Pertama; Sesungguhnya Imam Zaid murid Washil bin Atha:. l

Kedua;Para pengik ut Zaid.secara keseluruhan menjadi Mu'tazilah.

Kedua hal ini masih mengundang pemikiran. Karena itu, Syaikh

Abu Zahrah menolak pendapat ini dan berpendapat bahwa pertemuan

antara Imam Zaid danWashil bin Atha' adalah perterrruan dalam rangka

diskusi ilmiah, bukan pertemuan seorang murid dengan guru, karena

urnur keduanya trerdekatan dan Zaid sudah matang dalam bidang ilrnur19ts

Meskipun penulis meyakini kebenaran pendapat Syaikh Abu Zahrah

tadi, namun argumenyang dibangun untuk melandasi pendapatnya tidak

ktrat, Hal itu disebabkan tidak ada seorang pun yang mengatakan bahwa

umur yang lebih kecil daripada guru merupakan syarat seorang pencari

ilmu- Begitu juga tidak ada seorang pun yang mengatakan hahwa dua

ulama yangumumya sama atau berdekatan tidak mungkin salah satunya

terpengaruh dengan yang lain. Argumen yang digunakan Syaikh Abu

Zaluahberupa kedekatan umur antara Imam Zaid danWashil bin Atha'

tidak menguatkan pendapatnya tadi.

Memang, pendapatnya meniadi kuat dengan kisah-kisah yang ia

sampaikan, yang menyebutkan bahwa para ulama Ahlul Bait telah berbicara

L024 tbid.

1025 Lihat, Maqalat Al-lslamiyyin, karya Al-Asy'ari,1/65, tahqiq: Muhammad Muhyiddin

Abdul Hamid, An-Nahdhah Al-Mishriyyah, tahun 1950 M..

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslarn 455

tentang akidah-akidah dan bahwa washil bin Atha' menerima akidah

Mu'tazilah dari mereka, khususnya dari Muhammad bin Al-Hanafiyah

bin Ali W..1026

Pendapat ini dikuatkan oleh apa yang tertulis dalam Kitab A/-M uny ah

wa Al-Amal yang memposisikan Ahlul Bait sebagai tingkatan pertama kaum

Mu'tazilah. Begitu juga apa yang dikisahkan oleh Abu said Al-Himyari

dalam Al-Hur Al: Ain dari Al-Jahizh yang mengatakan, "sesungguhnya di

zama.n awal orang tidak disebut syiah kecuali orang yang mengutamakan

Ali daripada utsman. Karena itu, dulu ada ungkapan syi'i danLltsmani.

Washil bin Atha' dianggap Syiah pada zaman ltu.'1@7

Pendapat-pendapat ini dan sejenisnya benar-benar membalikkan

pendapat Asy-syahrastani dan mengunggulkan pendapat bahwa washil

adalah yang mengambil prinsip-prinsip madzhab Mu'tazilah dari

Ahlul Bait, bukan sebaliknya. Andaikata pendapat yang mengatakan

bahwa washil adalah yang mencetuskan pokok-pokok utama Madzhab

Mu'tazilah, sesungguhnya ia mengatakan demikian sebagai seorang syiah.

Bukti lain yang menguatkan pendapat tersebut adalah, andaikata kita

menerima bahwa Imam Zaid mentransfer paham Mu'tazilah kepada para

pengikut Az-zudiyahdari washil bin Atha', maka sesungguhnya kita tidak

dapat menjelaskan transfer paham tersebut kepada kelompok-kelompok

Syiah selain Az-Zaidiy ah.

sesuatu yang patut disebutkan di sini, sesungguhnya Ibnu Al-wazir

Al-Yamani, dia termasuk ahli tahqiq yangagun& telah berpendapat bahwa

sesungguhnya Imam Zaid tidak taklid kepada washil dalam madzhabnya.

Ia mengatakan, "Adapun apa yang dinukil oleh Asy-Syahrastani dalam

Al-Milal wa An-Nihal bahwa sesungguhnya Imam Zaid taklid kepada

washil bin Atha' dan mengambil madzhab Mu'tazilah darinya secara

taklid adalah sebuah kebathilan, tanpa diragukan lagi. Barangkali kisah

tersebut dari kedustaan-kedustaan kaum Rafidhah dan Asy-syahrastani

tidak menyebutkan sanad maupun bukti atas hal itu. Andaikata Asy-

1,026 Al-Awashim wa al-Qatoashim, karya Ibnu Al-wazir Al-yamani, 3/12, masihberbentuk

manuskrip yang difoto kopi di Ma'had Al-Makhthuthat Al-Arabiyyafu Kairo dan lihat

Dirasah An Al-Firaq,karya Dr. Ahmad Jali, hlm. 252 dan setelahnya yang memberikan

bukti-bukti lebih banyak tentang bathilnya pendapat Asy-syahrasiani tersebut.

Llhatlbid., hIm.255.

456 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tstam

Syahrastani orang yang sempuma pengetahuannya dan adil, maka ia akan

menyebutkan kisah yang lebih masyhur daripadanya dalam kitab-kitab

tentang tokoh-toko[ sejarah para ulama dan para imam,sunnah. Dalam

Kitab Al-lam{ Al-Kafi disebutkan riwayat yang lebih unggul di antara dua

riwayat berdasarkan prinsip tarjih yangberlaku."loz8

Apapun yang terjadi, sesungguhnya yang sah berdasarkan karya-

karya kaum Az-Zaidiyah dan kaum Mu'tazilah kesesuaian di antara

keduanya besar sekali. Risalah-risalah yang ditulis Al-Qasim bin Ibrahim

Ar-Rassi (1,69-246 H) sesuai dengan kitab-kitab Mu'tazilah, bahkan judul-

judulnya pun sama. Misalnya, ltdul Prinsip-pinsip Keadilan dan Tauhid,

Pokok-pokok yang Lima, Bantahan Terhadap Al-Mujbirah Tentang Tauhid,

dan seterusnya. Manhajnya juga sesuai dengan manhaj Mu'tazilah yang

dibangun di atas takwil, penisbatan perbuatan manusia terhadap dirinya

sendiri, menolak pahamAl-labr (manusia tidak mempunyai Peran aPa-aPa

dalam perbuatannya) dan pendapat-pendapat lainnya. Yang demikian

juga kita temukan dalamkitab-kitab Imam Al-Hadi ila Al-HaqqYahyabin

Al-Husain (245 -298 H). tozs

Meskipun demikian, Az-Zaidiyah berseberangan dengan Mu'tazilah

dalam salah satu lima prinsip mereka, yaitu hukum pelaku dosa besar

dan bahwa pelaku dosa besar di tempat antara dua tempat (Al-Manzilah

Baina Al-Manzilaain). Begitu juga Az-Zaidiyahtidak berlebih-lebihan dalam

memberikan alasan terhadap perbuatan-perbuatan Allah. Mereka juga tidak

menerima konsep Mu'tazilah tentang kewajiban Allah dan tidak mengikuti

mereka dalam terjun ke dalam pembahasan yang rumit seperti masalah

Al-Juz, Al-Kaun, Al-Mudakhalah, dan masalah-masalah alam lainnya.1030

1028 Lihat, A z-Zaidiyyah, karya Dr. Ahmad Shubhi, hlm. 223.

1029 Az-Zaidiyah di Yaman menyimpan banyak warisan ilmiah kaum Mu'tazilah yang

terbagi dalam perpustakaan-perpustakaan umum dan khusus. Bagian besar dari

warisan ilmiah tersebut masih tidak diketahui hingga Ma'had Al-Makhthuthat di

bawahJami'ah Ad-Duwal Al-Arabiyyah tahun1954 mengirim utusan ke Yamanuntuk

menyalin dan memfoto manuskrip-manuskrip kitaLkltab Az-Zaidiyah dan Mu'tazilah.

Dengan itu Ma'had memberikan pelayanan yang besar terhadap furats (warisan ilmiah)

dan para peneliti. Akan tetapi, di Yaman, secara khusus di perpustakaan-perpustakaan

khusus terdapat banyak manuskrip yang menanti orang yang mengeluarkannya

kepada manusia secara umum.

1.030 Dr. Ahmad Shubhi, Az-Zaidiyah, hIm.223.

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 457

Kesimpulannya, hubungan antara Az-Zaidiyah dan Mu'tazilah

sangat erat. Mereka sepakat dalam banyak masalah dan berselisih dalam

sebagiannya sebagaimana telah kita lihat. Hubungan kuat antara keduanya

terbangun dalam skala tokoh maupun sekala pemikiran. Begitu juga

antara keduanya saling mempengaruhi dan menerima pengaruh. Sebagian

Mu'tazilah, khususnya Mu'tazilah Baghdad, menjadi Syiah dan banyak

orang Az-Zaidiyah yang mengikuti paham Mu'tazilah. Az-Zaidiyah,

terutama Az-Zaidiyah Yaman, memiliki peran besar dalam menjaga

khazanah ilmiah Mu'tazilah dimana peneliti mengalami kesulitan untuk

mengetahui pendapat-pendapat mereka sebelum terungkapnya khazanah

ilmiah ini. Sebelum itu para peneliti tidak dapat mengetahui pendapat-

pendapat mereka kecuali melalui buku-buku musuh mereka.

Terakhir, sebetulnya kami ingin menambahkan pembahasan tentang Az-

Zaidiyah pada zaman sekarang. Akan tetapi, Kami khawatir pembahasannya

akan melebihi batas yang telah ditentukan untuk pembahasan ini. Maka

cukuplah kita katakan bahwa Az-Zaidiyah sekarang hampir terbatas di

Yaman, terlebih khusus di daerah-daerah dataran tinggi dan di daerah-

daerah bagian dalam. Mereka juga ada di Lebanory tetapi jumlahnya sedikit

sekali. Kelompok Az-Zaidiyah Yaman memiliki kecenderungan ke arah

kekuasaan yang berbeda dari kecenderungan tradisional mereka. Pengaruh-

pengaruhnya tampak antara satu waktu dan waktu yang lain. Akan tetapi,

pemikiran Az-Zaidiyah sekarang lebih toleran dan membuang sikap ekstrem

dan fanatik secura umum. Wallnmdulillalxi Rnbbil 'Alamin.

Prof. Dr. SayyedRazaq Al-Hajar

458 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam

AS.SABA'IYAH

AS-SABA'IYAH adalah kelompok ekstrem Syiah. Bahkan bisa jadi mereka

adalah kelompok ekstrim pertama kali yang muncul di kalangan Syiah.1031

Kelompok ini juga memiliki nama-rurma lain, diantaranya kelompok As-

Sibabiyah,1o32 karena mereka menampakkan cercaan terhadap para sahabat

Rasulullah ffi. Mereka juga dinamakan dengan kelompok Ath-Thayyaratr,

karena menyangka bahwa mereka tidak mati, namun kematian mereka

adalah terbangnya nyawa di akhir kegelapan malam.ro33

Hakikat Abdullah bin Saba', Pendiri Kelompok As-Saba'iyah

Pendiri kelompok As-Saba'iyah adalah Abdullah bin Saba'. Orang-

orang bersilang pendapat tentang kepribadiannya, wujudny a, dantempat

tinggalnya. Sebagian orang berpendapat bahwa dia adalah figur yang

nyata yang hidup pada zaman Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib

k9) . Sebagian yang lain mengingkari keberadaannya dan menganggapnya

sebagai tokoh fiktif. Sementara yang lain lagi berpendapat bahwa nilai

penting ketokohannya hanya dalam bidang politik, tidak dalam bidang

agama.

1031 AbuAl-HusainAl-Malthr,AlTanbihwaAr-RaddAlaAhlAl-Ahwa'waAl-Bida',h1m.25,

tahqiq: Muhammad Zahid Al-Kautsari, terbitan Ats-Tsaqafah Al-Islamiyyah, Kairo,

tahun 1268 H./1949M-

1032 Kitab-kitab Syiah mengkafirkan sahabat Nabi ffi dan tidak selamat dari pengkafiran itu

kecuali sedikit sekali yang jumlahnya tidak lebih dari tujuh orang. DalamKitab Al-Kafi

dan lainnya terdapat laknat atau umpatan-umpatan terhadap Abu Bakar dan Umar.

Lihat, Al-Watsiqah fi Naqd Asy-Syi'ah, karya Musa Jarullah, Maktabah Al-Khatami,

Kairo, hlm.21-22.

1033 Al-Muthahhar bin Thahir Al-Maqdasi, Al-Bad'u wa At-Tarikh,5/1.29, terjemahan

Kalman Hawar, Paris, tahun L916.

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 459

Mereka juga berselisih tentang tempat tinggalnya dan asalnya.

Dikatakan bahwa ia berasal dari Al-Hirah, Irak.loil Juga dikatakan bahwa

ia berasal dari Yaman,lo3s lebih khusus lagi dari Shan'a. Pendapat ini yang

paling dekat dengan kebenar.ul. Pendapat yang ketiga mengatakan bahwa

ia berasal dari Romawi.los Meskipun asal usulnya diperselisihkan, para

pihak yang menetapkan keberadaannya bersepakat bahwa dia berasal

dari Yahudi dan bahwa ibunya Sauda' (perempuan berkulit hitam) dari

Habasyah. Dengan demikian, dia berasal dari Yaman keturunan Yahudi

dari pihak ayah dan Afrika dari pihak ibu. Karena itu, dalam sebagian

literatur dia dikenal dengan nama Ibnu Saba', terkadang disebut dengan

Ibnu As-Sauda' atau Abdullah bin Saba'.

Banyak orang yang telah menetapkan keberadaan tokoh ini, baik

dari kalangan Ahlu Sunnah maupun Syiah. Orang yang paling lama

menyebutkannya adalah Al-Jahizh (w. 255 / 869 M). Al-Jahizh menyebutkan

bahwa namanya adalah Ibnu As-Sauda' dan ayahnya dipanggil dengan

Harb.1037 Dia adalah Ibnu As-Sauda' dan Ibnu Harb.

Riwayat Al-Jahizh merupakan riwayat yang paling tua yang

mengukuhkan keberadaan satu tokoh ini. Setelah Al-Jahizh,Ibnu Qutaibah

menyebutkannya dalam Kit ab Al-Ma' aifseraya mengatakan, "As-Saba'iyah

termasuk kelompok Ar-Rafidhalu dinisbatan kepada Abdullah bin Saba'.

Dialah orang pertama kafir dari kelompok Rafidhah. Dia mengatakan,

"Ali adalah tuhan semesta alam." Maka Ali membakarnya bersama para

pengikutnya.'t1038

Kemudian An-Naukhbati menyebutkannya setelah itu. An-Naukhbati

hidup pada abad ketiga Hijriyah (*. 301 H), ulama Syiah yang masyhur dan

penulis kitab tentang kelompok-kelompok Syiah. Kemudian Abu Ja'far Ath-

Thabari seorang pakar tafsir dan pakar sejarah yang masyhur menulisnya,

1034 Abdul Qahir Al-Baghdadi, Al-Farqu baina Al-Firaq, hlm. 206, tahqiq: Muhammad

Utsman Al-Khasyab, terbitan Maktabah Ibnu Sina, Kairo, tahun 1989.

1035 Ath-Thabari,TailchAr-RusulwaAl-Muluk,32/gS2,terbitanMaktabahKhayyattuBeirut.

1036 Ibnu Katsir, Al-Bidayahwa An-Nihayah,T/173, Mathba'ah As-Sa'adah, Mesir.

1037 Al-Jahizh, Al-Bayan wa At-Tabyin,3/81, tahqiq dan syarah: Abdussalanr Muhammad

Harun, Mathba'ah Lajnah At-Ta'lif wa At-Tarjamah wa An-Nasyr, tahrtnl36f,H./1949

M._

1038 Ibnu Qutaibah, Al-Ma'arif,hlm.922,tahqiqdan kata pengantar: Dr. Tsarwat Ukasyah,

Dar Al-Ma'arif, Mesir, tahun 1969.

460 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam

kemudian Ahmad bin Muhammad bin Abdi Rabbih Al-Andalusi (w.

328 H). Mereka itulah referensi utama tentang kisah-kisah Abdullah bin

Saba'. Adapun selain mereka seperti Abdul Qahir Al-Baghdadi (429 H),

Ibnu Hazm (w- 456 H), Abu Al-Muzhaffar Al-Isfarayini (w. 471'H), Asy-

Syahrastani (w.548 H), Al-Iii (w.756H),Ibnu Khaldun (w.808 H), Al-Jurjani

(w. 816 H), Al-Maqrizi (845 H) dan selain mereka telah membahas Ibnu

Saba' dan As-Saba'iyah. Akan tetapi, mereka tidak membawa sesuatu yang

baru atas apa yang telah ditulis para pendahulunya. Umumnya referensi

mereka adalah kitab-kitab para penulis terdahulu tersebut.1o3e

Meskipun banyak sejarawan dan penulis kitab tentang kelompok-

kelompok Islam mengukuhkan kemunculan Abdullah bin Saba' dan

pendapat-pendapatnya yang ekstrim pada masa-masa Imam Ali, akan

tetapi beberapa sejarawan dan penulis menganggap Abdullah bin Saba'

hanyalah tokoh fiktif belaka yar.g tidak ada wujudnya, dan bahwa

riwayat Saif bin Umar yang dijadikan sandaran Ath-Thabari lalu dinukil

banyak orang adalah riwayat yang lemah tanpa bukti yang menunjukkan

keshahihannya.'*o

Ada penulis kontemporer dari kalangan Syiah Dr. Ali Al-Wardi

yang menunjukkan analisis yang bagus tentang kisah Abdullah bin Saba'

yang akhirnya ia berkesimpulan bahwa tokoh Abdullah bin Saba' tidak

ada dalam alam nyata.Ia berusaha untuk membuktikan bahwa Abdullah

bin Saba' adalah Ammar bin Yasir, kemudian ia menuding kaum An-

Nawashiblul musuh Ahlul Bait Al-Alawi harus bertanggung jawab atas

penciptaan tokoh fiktif Abdullah bin Saba'. Tokoh ini terang-terangan

dengan akidah yang tersebar dalam kitab-kitab tentang akidah. Akidah

tersebut adalah menuhankan Ali ry, sebuah akidah yang dilaknat seluruh

Ahlu Sunnah wal Jamaah dan juga dilaknat Syiah Imamiyah.le2

Hal ini juga dikukuhkan oleh penulis yang sezaman dengannya Dr.

Kamil Mushtafa Asy-Syaibi yang menampakkan data-data baru yang

1039 ArtikelyangberjudulAbdullahbinSaba',karyaDr.fawadAli,dalammajalahAl-Majma'

AI-Ilmi Al-Iraqi, 6/68,tahun 1959 M..

1040 Murtadha Al-Askari, Abdullahbin Saba'wa Asathir Ukhra,l/35 dan43,Dar Az-Zahra'

li Ath-Thiba'ah wa An-Nasyr, Beirut, tahun 1403 H./1983 M..

1041 Kata ini bermakna'paman kaum mukminin'

1042 Dr. Ali Al-Wardi, Wu'azh As-Salathin,hlm.178-'1.80, Dar Kufan, Londory tahun 1995.

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam 461

menunjukkan kesesuaian yang sempurrra antara dua tokoh Abdullah bin

Saba' dan Ammar bin Yasir.1u3

Kemudian musuh-musuh Syiah dari kalangan Bani Umayyah yang

mengalamatkan pendapat-pendapat ekstrem tersebut kepada tokoh

Abdullah bin Saba' atau lebih tepatnya, sebagaimana dikatakan Dr. An-

Nasyar, tokoh Ammar bin Yasir, padahal pendapat-pendapat tersebut tidak

pernah diucapkannya, semua itu menunjukkan bahwa tokoh Abdullah

bin Saba' adalah tokoh yang palsu, tidak ada wujudnya di alam nyata.10a

Sebagian orientalis juga meragukan peran tokoh ini. Di antara mereka

Leony Tayani dalambukunyaHauliyyat Al-Islam. Pertama kali ia menyerang

riwayat Saif bin Umar yang tertera d alarnTaikh Ath-Thnbai. Ia mengatakary

"Sesungguhnya kepalsuannya jelas dari beberapa bukti. Pertama; Sumber-

sumber yang paling tua dan paling dipercaya tentang kekhalifahan Utsman

tidak menyebutkan kisah Abdullah bin Saba' dan tidak menyebutkan

kekacauan yang berdiri di atas unsur keagamaan. Madrasah Madinah dan

riwayat-riwayat dari Syam dan Mesir memandang peristiwa-peristiwa

yang terjadi pada masa kekhalifahan Utsman dari sudut pandang politik,

pemerintahan dan ekonomi saja dan tidak berbicara tentang perkara agama.

Kemudian kekacauan keagamaan seperti ini yang dinisbatkan kepada

Abdullah bin Saba' mustahil terjadi pada masa sejarah saat itu.10a5

Dr. Abdurrahman Badawi memberikan komentar atas hal itu, bahwa

Katiyani dalam semua itu berusaha keras untuk menetapkan bahwa

Abdullah bin Saba' tidak mungkin menyebarkan pendapat-pendapat yang

dinisbatkan kepadanya pada zaman Utsman bin Affan awa atau terlibat

dalam konspirasi yang berlatar agama untuk membunuh Utsman bin Affan

& dan mengangkat Ali bin Thalib da sebagai gantinya.lM

Begitu juga orientalis asal JermanJulius Falhazon tidak membicarakan

peran Abdullah bin Saba' dalam peristiwa-peristiwa kekacauan yang terjadi

1,043 Ash-ShillahbainaAt-TashattruufwaAt-Tasyayyu',hlm.40dan45,DarAl-Ma'arif,Mesir,

cetakan II, tahun 1969 M..

104l Nasy'ah Al-Fikr Al-Falsafi fi Al-Islam, Dr. Ali Sami An-Nasyar, 2/28, Dar Al-Ma'arif,

Mesir, cetakan II, tahun 1385 H./1965 M..

1.045 Hauliyyat Al-lslam, karya Leon Katiyani, 8/ 42, Milano. tahun 19L8, dinukil dari

Madzahib Al-Islamiyyin, karya Dr. Abdurrahman Badawi, 2/30-31, Dar Al-Ilmi li Al-

Malayin, cetakan XI, tahun 1973.

10il6 Dr. Abdurrahman Badawi, Madzahib Al-lslamiyyin, 2 / 33.

462 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam

pada zaman Utsman bin Affan ua. Hal ini mendorong Dr. Muhammad

Abdul Hadi Abu Ridah untuk mengeritik pendapat ini seraya mengatakary

"sesungguhnya Falhazon melakukan omong besar ketika sengaja tidak

menyebutkan peran Abdullah bin Saba' dalam memunculkan fitnah,

mengatur hubungan antara para pemberontak di berbagai kota Islam.

Apapun yang dikatakan tentang Abdullah bin Saba', sesungguhnya telah

tertulis dalam buku-buku sejarah dan tidak dapat dilabaikan begitu saja.1u7

Di antara penulis kontemporer dari kalangan Arab adalah Dr. Thaha

Husain yang tidak mengambil sikap tegas tentang masalah tersebut. Ia

berusaha untuk meremehkan Peran Abdullah bin Saba' di bidang akidah

dan membatasi perannya di bidang politik. Ia mengatakan, "Ada kisah

yang telah dibesar-besarkan para Perawi muta'akhirin (kontemporer)

dan berlebih-lebihan di dalamnya. Banyak dari orang-orang dahulu dan

orang-orang sekarang yang menjadikannya sebagai sumber perselisihan

terhadap Utsman bin Affan. Dia adalah kisah Abdullah bin Saba' yang

dikenal dengan Ibnu As-Sauda'. Dalam persepsi saya (ThahaHusain, edt),

orang-orang yang membesar-besarkan urusan Abdullah bin Saba' sampai

batas seperti ini amat berlebih-lebihan atas diri mereka sendiri dan atas

sejarah."lm Dr. Thaha Husain mengatakan bahwa tokoh ini dibuat oleh

musuh-musuh Syiah untuk melakukan tikaman-tikaman terhadap mereka.

Terkait pendapatnya, Thaha Husain berlandaskan pada argumen

bahwa berita Ibnu saba' tidak disebutkan Al-Baladzuri dalam Ansab

Al-Asyraf dan juga tidak disebutkan Ibnu Sa'ad dalam Ath-Thabaqat.

Kesimpulan yang diambil Thaha Husain ini berdasarkan kepada penilaian

pribadi tanpa analisis ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Di

antara bukti yang meruntuhkan pendapatnya, kaum Syiah sendiri telah

mencatat biografinya dan berbicara tentangnya sebagai tokoh sejarah yang

memperburuk citra syiah. Bagaimana mungkin mereka berperan dalam

menciptakan kisahnya bersama dengan musuh-musuh mereka? Adapun

Al-Baladzuri dan Ibnu sa'ad tidak menyebutkankisahnya bukanlah bukti

bahwa ia tidak ada dalam alam nyata. Di antara hal yang perlu diperhatikan,

1047 Dr. Muhammad Abdul Hadi Abu Ridah, Taikh Ad-Daulah Al-Arabiyyah min Zhuhur

Al-lslam ila Nihayah Al-Umawiyyah,, tahun 2005'

7048 Dr. Thaha Husain, Al-Fitnah Al-Kubra (Lltsman), hlm. 131-132, cetakan IX, Dar Al-

Ma'arif, Mesir.

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam 463

setiap orang yang meragrkur, keberadaan pribadi Ibnu Saba' berdasar

kepada sumber yang ditulis oleh Ath-Thabari. Dialah sumber utama bagi

banyak orang, dan dialah yang memaparkan kisah Abdullah bin Saba'

secara terperinci dalam kltab Taikh-nya pada peristiwa-peristiwa tahun

30 dan 35 H. Ath-Thabari menukilnya dari Saif bin Umar. Setiap orang

yang ingin mengingkari peran lbnu Saba' mengambil langkah meragukan

riwayat Saif bin Umar karena Imam Adz-Dzahabi menilainya tidak dapat

dipercaya dalam meriwayatkan hadits.lee

Akan tetapi, Dr. Badawi membantah mereka seraya mengatakan,

"Celaan di dalam riwayatSaif bin Umar, jika memang sah dalam hal yang

berkaitan dengan hadits, tidak berlaku terhadap berita-berita (sejarah)

yang diriwayatkannya." Kemudian Dr. Badawi bertanya-tanya, "selain itu,

adakah sumberlainyang sezaman dengannya atau lebihtua darinya yang

mengingkari apa yang dikatakan Ibnu Umar tentang Abdullah bin Saba'?"

Dr. Badawi memberikan jawaban bahwa ia tidak menemukan sumber lain

yang mengingkari riwayat ini. Dr. Badawi berkesimpulan bahwa riwayat

tersebut harus dijadikan pegangan sampai muncul sumber lain yang lebih

terpercaya darinya, yang menafikannya atau mengubah riwayat yu.rouo

Pendapat Dr. Badawi tersebut didukung oleh banyak penulis yang

sezaman dengannya, semisal Dr. Yahya Hasyim, yangberpendapatbahwa

meragukan nilai riwayat hadits Saif bin Umar tidak dapat berlaku dalam

riwayat-riwayat sejarahnya, karena standar hadits lebih tinggi daripada

standar sejarah.losl

Dr. Ahmad Amin menolak pendapat orang yang mengatakan bahwa

Abdullah bin Saba' hanyalah tokoh fiktif yang tidak ada wujudnya, karena

tidak ada dalil-dalil yang menetapkan pendapat mereka itu.10s2 Prof.

Sa'ad Muhammad Hasan mengatakan bahwa penelitian ilmiah akhirnya

Adz-Dzahabi, Mizan Al-I'tidal,2/255,Dar Al-Ma'arif li Ath-Thiba'ah wa An-Nasyr,

Beirut.

Madzahib Al-lslamiyyin, karya Dr. Abdurrahman Badawi, 2/36.Lihat jugaGrilat Asy-

Syi'ahwaTa-atstsuruhumbi Al-AdyanAl-MughnyirahliAl-lslam, karya Fathi Muhammad

Az-Zaghabi, hlm. 78, cetakan I, tahun 1409 H..

Dr. Yahya Hasyim Farghal, Awamilwa Ahdaf Nasy'ahllmi Al-Kalam,hhn.108, Majma'

Al-Buhuts Al-Islamiyyah, Mesir, tahun 1973 M.

Ahmad Amtn, Fajr Al-lslam,hlm.269, Maktabah An-Nahdhah Al-Mishriyya[ Kairo,

cetakan XII, tahun 1978.

1051

464 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam

7049

1050

membawa para ilmuwan untuk mengakui AMullah bin Saba' sebagai tokoh

yang mempunyai peran sejarah dan nyata.los3 Hal inilah yang mendorong

Dr. Ali Asy-Syabi untuk mengatakan bahwa orang yang mau meneliti

sumber-sumber sejarah, akan menemukan bahwa tokoh Abdullah bin

Saba'adalah tokoh nyata yang dikenal sejarah.los

Setelah kami paparkan pendapat-pendapat tentang Abdullah bin

Saba', baik pendapat yang menetapkan wujudnya atau mengingkari

wujudnya atau mengesampingkan Perannya di bidang akidah, kami

berpendapat bahwa Abdullah bin Saba' adalah tokoh sejarah yang nyata

dan memiliki peran yang besar dalam menyalakan fitnah besar, memiliki

peran di bidang politik dan akidah. Ot*g yang mengingkari wujudnya

dengan alasan adanya celaan terhadap riwayat Saif bin Umar dalam bidang

hadits, tidak tepat karena celaan tersebut tidak berlaku untuk riwayatnya

di bidang sejarah. Selain itu, beberapa ulama telah meriwayatkan berita-

berita Abdullah bin Saba', yaitu An-Naukhbati, Al-Qummi dan lainnya.

)adi, bukan Sai{ bin Umar saja yang meriwayatkan kisah tersebut.

Ditambah lagi upaya-upaya untuk meragukan keberadaan Abdullah

bin Saba' tidak berdiri di atas metode ilmiah, akan tetapi berdasarkan

prasangka, dan penelitian-penelitian Para ulama pada akhirnya membuat

mereka harus mengakui Abdullah bin Saba' sebagai tokoh yang nyata

dalam sejarah. Ini juga dikuatkan oleh banyak referensi dari kelompok

Syiah maupun Ahlu Sunnah.loss

Mengenai kapan keberadaan Ibnu Saba', baik yang menanyakan

pada zarnan Ali ey atau pada zam€rn Utsman bin Affan ry6, meskipun

ini masalah yang penting, namun yang lebih penting lagi adalah masalah

kebenaran pendapat-pendapat ekstrem yang dinisbatkan kepada Ibnu

Saba' atau tidak benarnya pendapat-pendapat tersebut, masalah waktu

kemunculannya dan perisiwa-peristiwa yang berperan dalam meletupnya

pendapat-pendapat tersebut. Hal ini mengalihkan kita untuk mengetahui

1053 Sa'ad Muhammad Hasan, Al-Mahdiyyah f Al-Islam, hlm. 92, Mathabi' Dar Al-Kitab

Al-Arabi, Mesir, tahun 1953 M..

1054 Dr. Ali Asy-Syabi, Atsar At-Turats Asy-Syarqi fi Al-Madzhab As-Sab'i, hlm. 240.

1055 Lihat, Ghulah Asy-Syi'ah, karya Fathi Muhammad Az-Zughbi, hlm. 82 dan Firaq

Mu'ashirahTunsabu lla Al-Islam, karya Ghalib Ali Awaj, hlm.147-1,48, Madinah, tahun

741.4H./7993M..

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 465

aktivitas-aktivitas yang dilakukan Ibnu saba' dalam peristiwa-peristiwa

fitnah besar (al-fitnah al-kubra)dan setelahnya.

Kehidupan dan Aktivitas Abdullah bin Saba'

Semua riwayat yang memfokuskan pembahasan tentang asal Ibnu Saba',

ayahnya, ibunya, tanah kelahirannya tidak menjelaskan keadaan dirinya

kecuali sedikit saja. Mayoritas riwayat menyebutkan, tanah kelahirannya di

shan a dan ia pengikut agama Yahudi. Riwayat-riwayat tidak menyebutkan

bagaimana ia mencapai Hijaz. Namun, riwayat-riwayat lain menyebutkan

bahwa ia masuk Islam pada tahun ketujuh dari pemerintahan Utsman bin

Affan @6. Ia berada di Syam pada tahun 30 H dan bertemu dengan Abu

Dzar Al4hifari serta membujuk Abu Dzar untuk menentang Muawiyah.

Ia mengatakan bahwa harta dalam kas Baitul Mal adalah harta

Allah. sikapnya ini menimbulkan kemarahan Muawiyah. Lalu Muawiyah

mengusimya dari Syam. Ia pergi ke Bashrah dan Kufah tahun 32-33 H. Ia

memprovokasi kaum muslimin untuk menentang pemerintahan utsman

bin Affan dan orang-orang sekitamya. Maka ia diusir dari Irak, lalu menuju

ke Mesir.

Di Mesir ia tinggal beberapa waktu. selama di sana ia memprovokasi

pemberontakan terhadap Utsman bin Affan dan menjadikan Mesir sebagai

pangkalan rahasia. Dari sana ia menjalin hubungan dengan para penentang

Khalifah utsman bin Affan dan para provokator di Bashrah dan Kufah. Ia

melakukan surat menyurat dengan mereka secara rahasia dan mengajak

mereka terlibat di Mesir untuk melakukan kampanye menentang Khalifah

Utsman dan menyerang rumahnya di Madinah.

Ibnu Saba' mendapatkan kesuksesan yang besar di Mesir. Ia dapat

menyebarkan pemikiran-pemikirannya, memprovokasi penduduk Mesir

untuk memberontak Khalifah, menyurati penduduk Bashrah dan Kufah

untuk ikut serta dalam pemberontakan terhadap Utsman dan para pejabat

yang diangkatnya. Ia menyalakan api fitnah, berhasil menghimpun orang di

tempat-tempat tersebut, kemudian berangkat ke Madinah dan mengepung

Khalifah Utsman bin Affan. Mereka tidak pulang kecuali setelah berhasil

membunuhnya dan menimbulkan fitnah besar yang sangat berpengaruh

dalam sejarah kaum muslimin.

466 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam

Fitnah besar ini berdampak kekacauan dan kondisi sosial-politik yang

labil dan menahan sebagian besar penduduk Madinah di rumah-rumah

mereka karena menjaga diri dan harta benda mereka. Orang-orang Arab

kampung dan kaum fakir memanfaatkan kesempatan in. Mereka ikut

bergabung dengan kaum pemberontak. Budak-budak lari dari rumah

tuan-tuan mereka. Gerakan penentangan terhadap Utsm.an bin Affan rU;

dikenal dengan As-Saba' iyah.10s6

Mereka semua bergabung dengan gerakan atau kelompok tersebut

sehingga menjadi sebuah kelompok yang sangat berbahaya pada masa-

masa itu. Sebagianbesar dari mereka adalahpara pemuda atau orang-orzu:lg

dewasa yang memberontak terhadap kondisi saat itu. Mereka mempercayai

berita-berita penggunaan harta kaum muslimin oleh para Penguasa secara

berlebihan.

Awalnya gerakan ini muncul sebagai kelompok politik yang saat itu

paling besar dan paling berpengaruh dalam hari-hari Utsman. Mereka

pandai mengatur kampanye dan kejahatan tujuan-tujuan mereka dan giat

dalam membentuk cabang-cabang rahasia. Mereka mamPu mengetahui

sebab-sebab kemarahan dan memanfaatkannya secara baik.

Pada awalnya mereka sembunyi-sembunyi dalam berdakwah,

kemudian terang-terangan ketika kekacuan sudah meluap. Tokoh-tokoh

penting dari mereka pun muncul, seperti Abdurrahman bin udais Al-

Balwa, Kinanah bin Bisyr Al-Laitsi, sudan bin Imran As-sukuti, Qatirah As-

sukuti, Al-Ghafiq bin Harb Al-Akki, dan Ibnu As-sauda' bin saba' sendiri.

Demikianlah Ibnu Saba' pertama kali muncul sebagai pemimpin

gerakan sosial-politik. Ia menyatakan kemarahannya terhadap kondisi

kerusakan di bidang politik, sosial dan ekonomi yang dialami negara

Islam pada zaman Utsman bin Affan, menurut pandangannya sendiri.

sebagaimana pandangan sebagian peneliti, As-saba' iyah adalah gerakan

sosial yang berserikat, ekstrem dan mengaiak pemberontakan terhadap

orang-orang kaya dan para konglomerat baru yang memiliki tanah-

tanah yang luas di wilayah-wilayah subur di Irak dan Mesir. Mereka

memusuhi Utsman bin Affan dya karena Utsman bersikap lunak terhadap

1056 Tarikh Ath-Thabari, 6/ 2942.

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam 467

kerabat, pejabat-pejabatnya, dan Bani Umayah secara umum. utsman

membiarkan mereka bermain-main dengan harta kaum muslimin. Mereka

mengambilnya tanpa hak. Mereka pun menjadi kaya, berkuasa, dan

mengatur urusan kaum kafir.1os7

Hal ini membangkitkan kemarahan umum fakir dan membuat

mereka bergabung dengan kelompok Ibnu saba' dan gerakannya karena

mengharapkan terwujudnya keadilan sosial yang mereka cita-citakan.

Keinginan kelompok itu untuk mengubah kondisi yang ada dan menguasai

harta orang-orang kaya semakin bertambah setelah kematian Khalifah

utsman bin Affan.1,s8 Akan tetapi, Khalifah Ali w segera memahami

keinginan-keinginan mereka yang tidak benar dan menghadang keinginan-

keinginan mereka itu.

Para pengikut As-saba'iyah sejak pertama kali bukanlah orang-orang

khusus Ali dan pengikutnya. Mereka adalah kelompok yang memiliki

pendapat dan pemikiran sosial yang khusus. sesungguhnya mereka

bergabung dengan Ali dan condong kepadanya karena posisi Ali dalam

sejaratr, derajatnya yang tinggi, dan sifat zuhudnya. Disamping itu Ali

berseberangan dengan orang-orang yang tamak harta benda, tana[ dan

kekayaan. Andaikata mereka menemukan tokoh rain yang posisinya

sederajat dengan Ali, maka mereka akan memilih yang lain itu. Akan tetapi,

mereka tidak menemukannya dan tidak menemukan imam bagi mereka

selain Ali bin Abi rhalib aBq. Mereka pun masuk ke dalam kelompoknya

dan membantunya dengan harapan Ali membantu mewujudkan cita-cita

yang mereka inginkan.

Kelompok As-saba'iyah bergabung dengan pasukan Ari daram perang

Jamal yang hampir berakhir dengan kesepakatan damai antara Ali dari

satu pihak dan antara Thalhah daurt Az-zubair dari pihak lain. Kesepakatan

damai di antara dua pihak tidak tercapai karena peran anggota As-saba'iyah

yang menyulut api perang di antara kedua belah pihak. Maka terjadilah

PerangJamal yang berakhir dengan kemenangan Ali. setelah menang, Ali

membagi-bagikan ghanim ah kepada orang-oran g y ang ikut perang. Akan

tetapi, pembagian ini tidak memuaskan kelompok As-saba'iyah. Mereka

Al-Baladzari, Ansab Al-Asyraf, 5/104, Maktabah Al-Mutanabbi, Baghdad.

Taikh Ath-Thaban, 6 / 2946.

-t057

1058

468 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lstam

mencela Ali dari belakang.lose Mereka memiliki pandangan yang khusus

tentang Baitul Mal dan pembelanjaan harta kaum muslimin. Mereka

berharap Ali N merampas harta benda pihak yang kalah dalam perang.

Demikianlah kita menemukan kelompok As-Saba'iyah ikut bersama

Ali secara zhahir. Akan tetapi, mereka tidak bergabung dengan Ali

kecuali mereka memiliki keyakinan dapat memanfaatkanposisi Ali dalam

mewujudkan cita-cita mereka.

Kelompok As-Saba'iyah adalah yang memusuhi Utsman bin Affan,

memeranginya dan membujuk budak-budak untuk melawan tuan-tuan

mereka, mengajak secara terang-terangan untuk memusuhi mereka dan

menguasai segala milik mereka secara paksa. Mereka tidak rela dengan

tindakan-tindakan Imam Ali e yang melepaskan tawanan-tawanan

dalam Perang Jamal. Karena itu, mereka tidak mendukung Ali kecuali

mempunyai harapan agar Ali memenuhi tuntutan mereka. Ketika mereka

mendapati Ali tidak mengakui pendapat-pendapat mereka, maka mereka

meninggalkan Ali dan tidak ikut serta dalam Perangnya melawan

Muawiyah dan penduduk Syam dan perang melawan Khawarij musuh

bersama Ali dan Muawiyah.

Sebagian orang berpendapat bahwa asal Khawarij itu dari kelompok

As-Saba'iyah dan bahwa keduanya merupakan oposisi politik pada zarnan

Utsmanbin Affan aea danbahwa para pemimpin Khawarijawal atau paling

tidak sebagian mereka menentang para pejabat yang diangkat Utsman

dan menentang Utsman itu sendiri. Mereka terlibat dalam pembunuhan

terhadap Utsman. Bahkan bangga terlibat di dalamnya.

Setelah Perang Jamal, mereka terbagi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama adalah Khawarij yang berubah memusuhi AIi dan

mengambil pusat kegiatannya di Harura. Kelompok kedua mengambil

sikap ekstrem dalam mendukung Ali. Istilah As-Saba'iyah dengan makna

yang jeli pada zaman sekarang dipergunakan untuk menyebut semua

kelompok Syiah. Kaum Khawarij menyifati musuh-musuh mereka dari

105g lulius Fallnazon, Al-I(hawaij wa Asy-syi'ah Ahzab Al-Mu'aradhah As-siyasiyyahfi shadr

Al-Islam, hlm. 38, terjemahan Dr. Abdurrahman Badawi, Wakkalah Al-Mathbu'at,

Kuwai! cetakan III, tahun 1978.

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 469

kalangan Syiah di Kufah dengan istilah As-Saba'iyah dengan maksud

meremehkan dan menghina mereka.lm

Cinta yang ditampakkan Ibnu Saba' terhadap Ali adalah cinta yang

palsu. Banyak orang yang menganggapnya menyusup dalam Islam dan

karakter Yahudi masih melekat dalam dirinya meskipun ia telah masuk

Islam. Sebagian orang curiga terhadapnya bahwa ia tidak sungguh-sungguh

dalam memeluk Islam. Ibnu Asakir menyebutkan bahwa ia pura-pura

menampakkan Islam. Al-Isfarayini memandang bahwa ia bersembunyi di

balik Islam untuk merahasiakan rencana-rencana menghancurkan Islam

yang telah ia akui. Ia ingin merusak agama kaum muslindn.l06l Orang-orang

yang hidup sezaman dengannya meragukan keislaman Ibnu Saba' dan

meyakini karakter Yahudinya masih melekat dalam dirinya. Abu Ad-Darda'

mengatakan kepadanya, "Siapakah kamu? Demi Allah, aku mendugamu

orang Yahudi./'1062 Ibnu Amir penguasa Bashrah mengusirnya ketika ia

mengabarinya bahwa seorang Ahli Kitab yang ingin masuk Islam.1ffi3 Hal

ini tidak menghalangnya untuk masuk Islam. Apa yang terjadi itu karena

dugaan sebagiankaum muslimin bahwa ia tidak sungguh-sungguh dalam

keislamannya. Ia menyebarkan pemikiran-pemikiran yang mengandung

racun pada masa Utsman bin Affan, kemudian pada masa Ali bin Abi

Thalib. Dari Ibnu Saba' inilah bercabanglah kelompok-kelompok ekstrem.

Kelompok-kelompok As-Saba'iyah

Kelompok-kelompok As-Saba'iyah sepakat dalam pendapat-

pendapat yang ekstrem tentang Ali a8r. Mereka menetapkan kesakralan

dan kemakshuman Ali. Mereka berpendapat Al-Washiyyah dan Ar-Raj'ah.

Mereka terbagi dalam beberapa kelompok yang menurut Al-Malthi terbagi

menjadi empat bagian.

Kelompok pertama mengatakan bahwa Ali bin Abi Thalib u,a adalah

Tuhan. Dalam hal ini mereka berdalil dengan firman Allah $e,

1060 Al-Isfarayini, At-Tabshir fi Ad-Din, hlm. 108, ditahqiq oleh Muhammad Zahid Al-

Kautsari, Maktabah Al-Khanaji, Mesir, Maktabah Al-Matsna, Baghdad, tahun 1374

H./19s5 M..

Tarikh Ath-Thabari, 4 / 283.

tbid.,4/326.

Al-Malthi, At-Tanbih, hlm. 25-26.

1061

1.062

1,063

470 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam

"sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya (di dadamu) dan

membacakannya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah

bacaanny a itu." (ltl-Qiyamah: 77'l8l

Mereka mengatakan bahwa Ali tidak meninggal. Dia tidak mungkin

meninggal. Dia hidup dan tidak akan meninggal.

Kelompok kedua mengatakan bahwa sesungguhnya Ali tidak

meninggal, dia berada di awan. Jika muncul awan putih yang jernih,

bercahaya, berkilat dan berguntur, mereka berdiri menghadapnya dan

merendahkan diri kepadanya. Mereka mengatakan, "Ali telah melewati

kita di awan."

Kelompok ketiga mengatakan bahwa sesungguhnya Ali telah

meninggal. Akan tetapi, ia akan dibangkitkan sebelum Hari Kiamat bersama

penghuni kubur. Ia dibangkitkan untuk memerangi Dajjal, menegakkan

keadilan di antara hamba manusia dan negara-negara di dunia. Mereka

tidak mengatakan bahwa Ali adalah Allah. Akan tetapi, mereka mengatakan

Ar-Raj'ah (Ali kembali lagi ke dunia).

Kelompok keempat mengatakan bahwa Muhammad bin Ali bin

Abi Thalib yang dikenal dengan Muhammad bin Al-Hanafiyah adalah

pemimpin. Mereka mengatakan bahwa Muhammad bin Al-Hanafiyah ada

di gunung Radhwa dalam keadaan hidup, tidak meninggal. Pintu guanya

diiaga oleh ular naga dan singa. Ialah pemilik zaman. Ia akan muncul, lalu

memerangi Dajjal, memberikan petunjuk kepada manusia dari kesesatan

dan memperbaiki kehidupan di bumi setelah rusak.

Meskipun kelompok As-Saba'iyah mengaku mencintai Ali dan

mendekat kepadanya, Ali tidak mengakui pendapat-pendapat mereka.

Ali menganggap pendapat-pendapat mereka telah keluar dari Islam

dan mencela sahabat Nabi S. Maka Ali membakar sebagian mereka dan

mengasingkan sebagian yang lain, di antaranya Ibnu Saba', ke Al-Mada'in.

Ia tetap di sana hingga Imam Ali meninggal tahun 40H./660ll4..

Kelompok ini dan pemimpinnya mendapat serangan seluruh

kelompok-kelompok Islam, baik dari kalangan AhIu Sunnah, Syiah maupun

Khawarij. Ahlu Sunnah mencela mereka dan menganggaP mereka sebagai

para penyusup ke dalam Islam. Al-Isfarayini mengatakan tentang mereka,

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam 471

"Sesungguhnya mereka termasuk ahli bid'ah yang dinisbatkan kepada

Islam, namun sebenarnya mereka bukan orang lslam dan tidak termasuk

dalam 72 kelompok.""to64

Salah seorang Syiah menyifati Abdullah bin Saba' seraya mengatakary

"Abdullah bin Saba' adalah orang yang ekstrim, terlaknat, dan terpedaya

setan. Setan mendatanginya dan menghembuskan kebatilan yang

diyakininya di dalam hatinya."lfts

Kaum Khawarij menolak dan mengeritik pendapat-pendapat

kelompok As-Saba'iyah. Meskipun Khawarij dan As-Saba'iyah berserikat

dalam menentang Utsman bin Affan, namun Khawarij bukanlah benih yang

disebarkan oleh Ibnu Saba'. Menurut mereka Khawarij adalah tanaman

Islam dan mereka sungguh-sungguh dalam masalah khitafah. Mereka

tidak datang dengan membawa perkara yang aneh.1ffi

Tampaknya pemikiran ekstrem yang dinisbatkan kepada Abdullah

bin Saba' merupakan kepanjangan dari akidah Yahudi yang disimpangkan,

yang mana ini adalah akidah aslinya. Ini adalah sesuatu yang logis, karena

sesungguhnya pendapat adalah ekspresi dari akidah lama dan baru

yang diyakini seorang manusia. Abdullah bin Saba' telah menampakkan

pendapat-pendapat yang sangat ekstrem yang mengeluarkannya dari Islam

yang benar. Inilah yang akan kita paparkan secara ringkas.

Akidah Kelompok As-Saba'iyah

Abdullah bin Saba' dan kelompoknya memiliki pendapat-pendapat

ekstrem tentang Ali bin Abi Thalib apg, mengaku Ali mendapat wasiat untuk

jadi Khalifah setelah Nabi ffi (Al-Washiyyah) danAli akan kembali lagi ke

muka bumi (Ar-Raj' al). Bahkan mereka menganggap Ali sedang melakukan

mikraj roh, mereka mencerca para sahabat dan pendapat-pendapat lain

yang dikecam oleh seluruh kelompok-kelompok Islam. Di antaranya:

l. Al-Washiyyah

1,064

1065

1,066

Abbas Al-Qummi, Safinah Al-Bhihar wa Madinah Al-Hikam wa Al-Atsar,6/68, cetakan

I, terbitan Dar Al-Uswah li Ath-Thiba'ah wa An-Nasyr, Teheran, tahun 1416 H..

Lihat, Al-Khautaij wa Asy-Syi'ah,karya Falhazory hlm. 36.

Abdullahbin Saba', karya Dr. Jawad Ali, hlm. 96 danAl-Bidayaltwa An-Nihayah,karya

Ibnu Katsir, 7 / 167 -168.

472 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam

Al-washiyyah merupakan bagian dari akidah syiah yang prinsip. Ali

awdalampandanganSyiahadalahwahyuRasulullahi!g.Muhammad

adalah pemungkas para Nabi dan Ali adalah pemungkas para penerima

wasiat. Abdultah bin Saba' mulai menyebarkan pemikiran ini ketika ia

di Mesir. Ia mengatakan secara terbuka, "sesungguhnya jumlah Nabi itu

seribu, setiap Nabi memiliki wahyu dan Ali adalah wahyu Muhammad."

Kemudian ia mengatakan, "Muhammad adatah pemungkas para Nabi dan

AIi adalah pemungkas para penerima wasiat'"167

Abdullah bin saba' menyebutkan bahwa ia menemukan di dalam

Kitab Taurat bahwa setiap Nabi memiliki wahyu dan Ali adalah wahyu

Muhammad." Ketika para pendudukung Ali mendengar ucapan ini, mereka

berkata kepada Ali, "sesungguhnya dia (Abdullah bin Saba') termasuk para

pecintamu." Ali pun mendekatinya dan mendudukkannya di mimbamya.

Kemudian Ali mundur darinya ketika mengetahui pendapat-pendapatnya

yang ekstrem setelah itu.

Konsep Al-Washiyyah berkaitan dengan Ar-Raj' ah. Jika Rasulullah

tidak meninggal, sebagaimana disangka Ibnu Saba', maka beliau ghaib dan

keghaibannya hanya sementara. Karena itu, harus imam atau wahyu yang

menggantikannya dan menempati posisinya. Dan, pengganti ini dalam

pandangan Ibnu saba' adalah Imam Ali. Dengan demikian, ia adalah orang

yang pertama kali memunculkan konsep Al-washiyyah dari Nabi *5 kepada

Imam Ali dan bahwa Ali menjadi penggantinya setelah beliau tidak ada.

An-Naukhbati dan Al-Qummi, keduanya adalah orang syiah, sepakat

bahwa Ali adalah orang yang pertama kali memasyhurkan pendapat

tentang kepemimpinan Ali. Memang keyakinan tentang kepemimpinan

Ali sudah ada sebelum Abdullah bin saba" namun dialah yang pertama

kali mengumumkarrnya dan memasyhurkannya. Hal ini tidak aneh dari

An-Naukhbati dan Al-Qummi, keduanya adalah penganut syiah yang

meyakini hal itu. Al-Maqrizi mengukuhkan bahwa Abdullah bin Saba'

adalah orang memunculkan konsep Al-Washiyyah untuk Ali berdasarkan

nashloo syara' dan meragukan legalitas kekhalifahan Abu Bakar, fJmar,

dan Utsman da.

1067 lbid.

1068 Al-Maqr izi, Al-I(huthnth, 3 / 303.

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 473

Konsep "Wasiyat" (Al-Washiyyah) melegalkan tindakan kaum ekstrem.

Mereka berlandaskan dengan konsep ini. Setiap juru dakwah mereka

mengatakan bahwa ini adalah wahyu imam yang didakwahkannya.

Dengan ini mereka menipu orang-orangyangmenjadi pengikut mereka.

Semua ini merupakan kedustaan atas Nabi ffi. Andaikata Nabi telah

mewasiatkan kepemimpinan kepada Ali bin Abi Thalib w, niscaya Ali

mengumumkannya dan Abu Bakar orang yang pertama kali menyampai-

kannya dan mengamalkannya.

2. Mencela para khalifah

Karena Ibnu Saba' berkeyakinan bahwa Imam Ali w adalah

pemimpin setelah Rasulullah ffi dan penerima wasiatnya, maka ia

memandang semua khalifah sebelum Ali orang-orang yang merampas

hak Ali. Pendapatnya tentang'wasiat' membuatnya mencela tiga khalifah

sebelum Ali dan para sahabat yang tidak menyetujui Ali, serta berlepas

diri dari mereka semua. Ibnu Saba' mencerca mereka. Ketika ia ditanya

tentang hal itu, ia mengatakary "Sesungguhnya Ali memerintahkannya."

Ali pun mendatangkannya dan menanyainya tentang ucapannya tadi. Ibnu

Saba' mengakuinya. Maka Ali memerintahkan pembunuhan terhadapnya.

Ali tidak rela dengan apa yang diakui Ibnu Saba'. Bahkan Ali menyatakan

terbebas dari tuduhan itu. Ali masuk ke dalam masjid,lalu naik mimbar,

memegang jenggotnya yang putih. Air matanya membasahi jenggotnya.

Ia melepaskan pandangannya hingga orang-orang berkumpul. Kemudian

ia berkhutbah, "Kenapa kau menyebut-nyebut dua saudara Rasulullah

M,, duawazirnya, dua temannya, dua tuan Quraisy dan dua bapak kaum

muslimin. Sesungguhnya aku berlepas dari apa yang mereka sebutkan.'/106e

Sesungguhnya Ali telah berlepas diri dari ucapan-ucapan mereka dan

Ali Zainal Abidin bin Al-Husain (cucu Ali) melaknat mereka. Ia mengatakan,

"Allah melaknat orang yang berdusta atas kami. Sesungguhnya aku

mengingat Abdullah bin Saba', lalu bulu kudukku berdiri. Sesungguhnya

ia telah mengaku perkara yang besar. Allah melaknatnya. Demi Allah, Ali

adalah hamba yang saleh, saudara Rasulullatu ia tidak meraih kemuliaan

dari Allah kecuali dengan taat kepada Rasulullah."

1069 Fathi Muhammad Az-Zlgh.bi, Ghulah Asy -Syi' ah, hlm. 84.

474 Ensiktopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam

Salah seorang dari Ahlul Bait yang lain juga menafikan kedustaan

ini. Ia mengatakan, "sesungguhnya kami Ahlul Bait oranS-orang yang

jujur. Ada saja orang yang berdusta atas kami Can keiujuran gugur karena

kedustaannya atas kami di hadapan manusia. Rasulullah adalah manusia

yang paling benar bahasanya dan paling jujur di antara semua manusia'

Amirul Mukminin Ali bin Abi thalib aua adalah orang yang paling jujur

setelah Rasulullah. Orang yang berdusta atasnya, bekerja untuk mendusta-

kan kejujurannya, dan berdusta atas Allah adalah Abdullah bin Saba'./1070

Abdullah bin Saba' mencela para khalifah dan para sahabat karena

menurutnya mereka tidak melaksanakan wasiat Nabi S untuk mengangkat

Ali menjadi pemimpin dan bahwa orang yang mengambilnya tanpa

hak wajib dicela dan dilaknat. Abdullah bin Saba' menganggap hal ini

sebagai bentuk amar makruf dan nahi mungkar. Mereka diperintahkan

untuk melaksanakan wasiat kepada Ali atas kekhalifahan dan dilarang

mengambilnya tanpa hak.

Oleh karena itu, ,Abdullah bin Saba' mengajak kelompoknya untuk

mencela para khalifah dan para sahabat hingga kelompok mereka dikenal

dengan nama As-Sibabiyyah (pencela). Hal ini menunjukkan banyaknya

celaan mereka terhadap para khalifah dan para sahabat yang mendukung

kepemimpinan mereka.Sebagian ahli sejarah mengatakan bahwa

sesungguhnya nama kelompok ini adalah As-sibabiyah karena kelompok

ini dikenal mencela Khulafaurrasyidin sebelum Ali {P#.

Imam Ali 4l mempunyai niat untuk membunuh Abdullah bin Saba'

karena ia berdusta atas dirinya. Akan tetapi, oranfi-orang berkumpul

kepada Imam Ali dan semuanya berkata, "Wahai Amirul Mukminin,

apakah Anda membunuh seorang yang mengajak cinta kepada kalian

Ahlul Bai! mengajak mendukung kepemimpinanmu dan berlepas diri dari

musuh-musuhmu?" Di antara yang mengusulkan seperti ini Abdullah bin

Abbas w . Maka Abdullah bin Abbas mengusulkan kepada Imam Ali agar

mengasingkannya ke Madain. Ali pun mengasingkannya ke sana hingga

ia (Ali) meninggal dunia.

3. Menganggap Ali bin Abi Thalib sebagai Tuhan

1070 Firaq Asy-Syi'ah, karya An-Naukhbati, hlm' 44, Istanbul, tahun 1931 M. dan ludzur

Al-Eitnah fi Al-Firaq Al-lslamiyyah, karya Hasan shadiq, hlm. 19, Maktabah Madbuli.

Ensiklopedi AJiran dan Madzhab di Dunia tslam 415

Kitab-kitab tentang kelompok-kelompok Islam telah menyebutkan

bahwa Abdullah bin Saba' orang yang pertama kali menyerukan bahwa

Ali bin Abi rhalib adalah Tuhan ketika Ali masih hidup dan bahwa dialah

yang berkata kepada Ali, "Kamu, kamu."10n Asy-Syahrastani menafsiri

perkataan ini bahwa maksud Ibnu Saba'adalah mengatakary "Kamulah

Tuhan.z1072 Penafsirkan ini dikuatkan oleh Fakhruddin Ar-Ra2i,1073 Al-

Malthi,1o74 dan Al-Jurjani.lo7s

Sumber-sumber sejarah menyebutkan bahwa Ali mendapati kaum

yang berlebih-lebihan dalam mencintainya hingga melewati batas karena

terkena tipu daya setan. Mereka kafir kepada Tuhan mereka, mengingkari

ajaran yang dibawa Nabi mereka, menganggap Ali sebagai Tuhan dan

mengatakan, "Kamu Pencipta kami dan kamu pemberi rezeki kepada

kami." Ali meminta mereka bertaubat dan mengancam mereka. Namun,

merekatetap kukuh denganpendapabrya dan ketika dilemparkanke dalam

api, mereka mengatakan, "Sekarang nyatalah kebenaran anggapan kami

bahwa sesungguhnya kamu adalah Allah, karena tidak ada yang menyiksa

dengan api kecuali Allah.z1o76

Ibnu Abi Al-Hadid mengatakary "sesungguhnya mereka berteriak

kepada Ali seraya mengatakan, "sekarang jelas bagi kami bahwa

sesungguhnya kamulah Tuhan, karena putra pamanmu (Muhammad)

yang kamu utus mengatakan, "Tidak menyiksa dengan api kecuali Tuhan

api."nn Dahm hal ini seorang penyair mengatakan,

P e i s tizo aa e i s tiw a melernp arkanku s ekehen d akny a

lika tidak melemparkanku dalam dua lubang.

1071 AlQummi, Safinah Al-Bihar, hlm. 68.

1072 Asy-SyahrastNti,A!-MilalwaAn-Nihal,1/173,tahqiq AbdulAzizAI-Wakil,Muassasah

Al-Halabi, Kairo, tahun 1968 M..

1073 Fakhruddin Ar-Razi, l'tiqadat Firaq Al-Muslimin wa Al-Musyikin, hlm. 5Z tahqiq: Dr.

Ali Sami An-Nasyar, Dar Al-Kutub Al-llmiyyah, Beirut, tahun 1402H./1982M..

1074 Al-Malthi , At-Tanbih wa Ar-Railil, hlm. 25.

1075 Al-Jurjani, At-Ta'rifat, hlm. 130, Dar Al-Kitab Al-Mishri, Kairo, Dar AI-Kitab Al-

Lubnani, Beirut, tahun 1991 M..

L076 Ibnu Hazm, Al-Fashl fi Al-Milal wa Al-Ahwa' wa An-Nihal, 4/ 187, Kairo, tahun 1321 H..

L077 lbnuAbiAl-Hadi4 SyarhNahj Al-Balaghah,5/T,ditahqiqolehAbuAl-Fadhllbrahim,

Dar Al-Kutub Al-Arabiyyah.

476 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lstam

Van Voltin mengukuhkan bahwa As-Saba'iyah adalah kelompok

dalam Islam yang pertama kali mengatakan bahwa Ali adalah Tuhan.

Perkataan mereka ini dibangun di atas pendapat kuno berupa penitisan

Tuhan dalam tubuh makhluk. Mereka meyakini bahwa bagian Tuhan'

menitis dalam tubuh Ali.1o78

Al-Malthi, Fakhruddin Ar-Razi, dan Asy-Syahrastani mengembalikan

pemikiran As-Saba' iyah ini kepada pengaruh-pengaruh Yahudi, Nasrani

dan madzhab-madzhab filsafat yang berpend apat Al-Hulzl (tuhan menitis

atau menyatu dalam diri makhluk) atau At-Tanasukh (reinkarnasi ruh).

Mereka meyakini bahwa ruh Tuhan menitis dalam ruh imam atau imam

menitis ke dalam ruh Tuhan. Dalam hal ini Al-Malthi mengatakan,

"Adapun ucapan mereka bahwa Ali adalah Tuhan lama, maka dengan ini

mereka menyerupai ucapan Nasrani."1o7e Ar-Razi mengukuhkan bahwa

para pengikut Abdullah bin Saba' menyangka bahwa Ali adalah Allah.

Sesungguhnya Ali telah membakar sekelompok mereka."1080

Itulah yang dilakukan Ali ketika membakar sekelompok dari mereka

yang ada di Kufah. Akan tetapi, ada kelompok lain yang mengikuti

Abdullah bin Saba' di Madain. Ali membiarkan mereka ketika Ibnu Abbas

mencegahnya dari membakar mereka. Ibnu Abbas mengatakan kepadanya,

"Jika kamu membunuhnya, maka teman-temarunu akan terpecah belah.

Padahal kamu berniat untuk kembali memerangi penduduk Syam dan

kamu butuh mengambil hati teman-temanmu." Ketika khawatir timbul

fitnah iika Ali membunuh Abdullah bin Saba', maka Ali mengasingkannya

sehingga orang-orang lemah terkena fitnahnya setelah Ali meninggal.'ot'

Sikap Ali Terhadap Abdullah bin Saba'

Banyak riwayat yang berbeda versi tentang sikap Ali terhadap

Abdullah bin Saba' ketika menganggap Ali sebagai Tuhan. Sebagian

riwayat menyebutkan bahwa Ali memerintahkan Ibnu Saba' bertobat

7079 As-Siyadah Al-Arabiyyahwa Asy-syi'ahwa Al-Israiliyyat, hlm. 80, alih bahasa: Dr. Hasan

Ibrahim Hasan dan Muhammad Zaki Ibrahim, Mathba'ah As-Sa'adah, Mesir, cetakan

pertama, tahun 1934 M..

1079 Al-Malthi, AtTanbih, hlm.26.

1080 Ar-Razi, l'tiqadat Eiraq, l:.lm. 57.

1081 Al-Baghdadi, Al-Farqu baina Al-Firaq, hlm. 205-

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam 477

dalam waktu tiga hari. Namun,Ibnu Saba' tidak mau bertobat. Maka Ali

membakarnya bersama tujuh puluh orang. Sebagian riwayat menyebutkan

bahwa sesungguhnya Ibnu Saba' tidak menampakkan pendapat tentang

ketuhanan Ali kecuali setelah Ali meninggal. Hal ini mendukung riwayat

yang menyebutkan bahwa Ali mengasingkannya ke Madain ketika ia

mengetahui sebagian pendapatnya yarrg melampaui batas.

Sebagian riwayat menyebutkan bahwa Ali mengetahui perkataan

Ibnu Saba' tentang anggapan bahwa dirinya adalah Tuhan. Akan tetapi,

ia cukup mengasingkannya karena khawatir timbul fitnah, perselisihan

teman-temannya/ dan kegembiraan penduduk Syam.

Sejatinya, riwayat yang menyebutkan bahwa Ali membiarkan Ibnu

Saba', tidak membakamya dan merasa cukup dengan mengasingkannya ke

Madain, meskipun pendapat Ibnu Saba' sangat berbahaya dan merupakan

perkara yang besar, dapat dikatakan bahwa Ali membiarkannya karena

ia belum yakin bahwa Ibnu Saba' memiliki pendapat-pendapat tersebut.

Hal ini karena Ibnu Saba' melemparkan pendapat-pendapat ekstremnya

dari balik layar atau karena anggapan ketuhanan Ali muncul setelah

Ali meninggal, sebagaimana riwayat lain menyebutkan. Di samping itu,

ketika Ali mengasingkannya ke Madairy pendapatnya tentang ketuhanan

Ali tidak sampai kepada A1i.1082 Anggapan bahwa Ali adalah Tuhan telah

menjerumuskan banyak orang untuk menganggap sebagian para imam

Ahlul Bait adalah Tuhan.

4. Ar-Raj'ar, (Ali akan kembali lagi ke muka bumi)

Maksud dari Ar-Raj'ah adalah kembalinya seseorang ke dalam

kehidupan dunia setelah mati atau setelah mengalami ghaib. Ar-Raj'ah

tidak sama dengan At-Tanasukh yang berarti kembalinya ruh ke dalam

jasad lain setelah kematian pemiliknya. Abdullah bin Saba' dan para

pengikutnya menolak bahwa Ali da meninggal ketika berita kematiannya

sampai kepadanya. Ia menganggap Ali tidak terbunuh, akan tetapi naik ke

langit. Ia berkata kepada pembawa kabar kematiannya, "Kamu berdusta!

Jika kamu datang kepada kami dengan membawa otaknya setimbang

tujuhpuluh kantong dankamu menunjukkan tujuhpuluh orang adil yang

1082 GhalibbiAliAwaji,FiraqMu'ashirahTantasibuilaAl-lslam,hlm.1,46-147.

478 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam

bersaksi atas kematiannya, maka kami tetap meyakini bahwa ia tidak mati

dan tidak terbunuh. Ia tidak terbunuh hingga menguasai dunia.1083

Pada hari itu juga kelompok As-Saba'iyah pergi hingga sampai pintu

rumah Ali. Mereka meminta izin kepada Ali dengan sikap orang yang yakin

kehidupan Ali dan berharap sampai kepadanya. Keluarga dan teman-teman

Ali yang ada di situ berkata kepada mereka, "subhanallah, apakah kalian

tidak mengetahui bahwa Amirul Mukminin telah mati syahid?" Mereka

mengatakary "sesungguhnya kami meyakinibahwa ia tidakterbunuh dan

tidak meninggal hingga ia menggiring orang Arab dengan pedang dan

cambuknya sebagaimana ia memimpin mereka denganhujjah danbuktinya.

Sesungguhnya ia mengetahui semua pembicaraan dan aPa yang ada di

dalam tanah. Ia bercahaya dalam kegelapan sebagaimana pedang terhunus

mengkilap. Mereka menambahkan bahwa sesungguhnya Ali adalah Tuhan

semesta alam dan bahwasanya ia bersembunyi dari makhluk karena marah

kepadanya dan ia akan tampak lagi kepada mereka.lM

Hal ini juga dikukuhkan oleh Al-Asy'ari dengan perkataannya/

,,Sesungguhnya mereka (As-Saba'iyah) menyangka bahwa Ali tidak mati

danbahwa ia akankembali ke dunia sebelumHariKiamat,lalu memenuhi

bumi dengan keadilan setelah sebelumnya penuh dengan kezhaliman./lo8s

Ibnu saba' mengingkari kematian Ali dan meyakini bahwa ia akan

kembali. Ia mengaku bahwa orang yang terbunuh bukan Ali. Manusia

hanya salah sangka, dan bahwa orang yang terbunuh adalah setan

yang berbentuk rupa Ali bin Abi Thalib aWa. Mereka mengatakan bahwa

sesungguhnya Ali naik ke langit. Guntur adalah suaranya dan kilat adalah

cambuknya. Jika mereka mendengar kilat, maka mereka mengatakan,

,, Assalamu alaikaya Amiral Mukminin." Daniika terbentuk awan putih bersih

dan bercahaya, mereka berhenti, lalu menghadapnya dan merendahkan

diri kepadanya. Mereka mengatakan, "Ali telah melewati kami di awan."

Inilah yang diungkapkan seorang penyair dalam ucapannya/

L083 Asy-Syahrsatani, Al-MilalwaAn-Nihal,l/174.A1-JahizhmengatakandalamAl-Bayan

wa A,t-Tabyin, 3/80, "Jika kalian datang kepada kami dengan membawa otaknya

setimbang seratus kantong, maka kami tetap yakin bahwa ia tidak meninggal."

1084 Sa'ad bin Abdillah Abu Khalaf Al-Asy'ari Al-Qummi, Al-Maqalat an Al-Firaq,3/80,

ditahqiq oleh Dr. Muhammad Jadad Masykur, Teheran, tahun 1963 M..

L085 Maqalat Al-lslamiyyin, karya Al-Asy'ari, 1./85 dan Al-Bidayah wa An-Nihayah, karya

lbnuKatsir,T /1.67.

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 479

\

Aku berlepas dii dai Khawaij, akubukan dai mereka

Bukan dai Al-Ghazal dan AinBab

Bukan dari kaum ketika menyebutkan Ali

Mengucapkan salam kepada ataan.

Ibnu Saba' mengaku bahwa Ali naik ke langit sebagaimana Isa bin

Maryam *;E\ naik ke langit. Ia mengatakan, "Sebagaimana orang-orang

Yahudi dan Nasrani berdusta dalam mengatakan bahwa Isa ,$t terbunuh,

kelompok Nawashib dan K


Related Posts:

  • Ekslopedi aliran Mazhab 11 abi-Nya, menghidupkan Sunnah-sunnahdan mematikan bid'ah-bid'ah. Jika kalian mendengar, maka ini adalahkebaikan bagi kalian dan jika kalian mengabaikan, maka aku bukanlahpenguasa kalian."es Barangsiapa yang dakwahnya sep… Read More