Ekslopedi aliran Mazhab 10

 


Ajaridah

yang menurut Asy-Syahrastani adalah kelompok besar. Kelompok ini pecah

menjadi kelompok-kelompok kecil yang berselisih dengan Al-Ajaridah

dalam sebagian masalah-masalah cabang. Dari sana kelompok-kelompok

kecil itu terpisah dari kelompok Al-Ajaridah yang utama dan masing-

masing membawa nama tokoh utamanya.883

Kami akan memaparkan kelompok-kelompok tersebut berdasarkan

urutan yang dipilih oleh Asy-Syahrastani.

Pertama: Al-Muhakkimah Al-UIa

Mereka adalah orang-orang yang menentang Ali bin Abi Thalib e,

berkaitan dengan urusan T ahkim dan berkumpul di Harura', Kufah. Mereka

dipin'rpin oleh Abdullah bin Al-Kawa', Attab bin Al-A'w-ar, Abdullah bin

Wahab Ar-Rasibi, Urwah bin I arir,Y azidbin Abi Ashim Al-Muharibi, dan

Harqush bin Zuhair.e

Mereka menyalahkan Ali karena ia menerimaTahkim. Sebab, Tahkim

itu hukum manusia, padahal hukum hanya milik Allah. Mereka memPer-

bolehkan jabatan khalifah dipegang oleh orang selain Quraisy. Tidak hanya

menyalahkary bahkan mereka mengkafirkan orang yang tidak mengikuti

pemikiran dan pendapat-pendapat mereka.sss

Dari dua prinsip ini lahirlah prinsip-prinsip mereka yang telah kami

sebutkan dalam masa kelahiran dan pembentukan madzhab Khawarij.

Orang yang dibaiat pertama kali untuk menjadi imam (khalifah) dari

Al-Muhakkimah adalah Abdullah bin Wahab Ar-Rasibi. Ia disifati sebagai

orang yang memiliki pendapat dan akhlak yang baik.ffi

Kedua: Al-Azariqah

Mereka adalah para pengikut Nafi' bin Al-Azraq Al-Hanafi yang

dipanggil dengan Abu Rasyid. Kelompok Khawarii merapat kepadanya dan

tbid.

rbid.,1./129-731..

tbid.,1./115.

tbid.,1./11.6.

tbid.,1./117.

882

883

884

885

886

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 401

menamakannya dengan sebutan Amirul Mukminin. Kelompok Khawarij

Oman dan Yamamah bergabung kepadanya sehingga jumlah pengikutnya

lebih daripada dua puluh ribu orang. Mereka menguasai Ahwaz dan

negeri-negeri di belakangnya Persia dan Kirman. Mereka menarik pajak

dan sejenisnya dari negeri-negeri tersebut.sT

Menurut Al-Baghdadi, tidak ada kelompok Khawarij yang paling

banyak jumlah anggotanya dan paling kuat daripada Al-Azariqah.888

Al-Azariqah adalah kaum Khawarij yang paling kuat dan paling banyak

jumlahnya. Mereka inilah yang mendapat pukulan-pukulan pertama

dari Abdullah bin Az-Zubair dan dari Bani Umayyah. Peperangan antara

mereka dan Al-Azariqah berlangsung selama sembilan belas tahun. Dalam

peperangan tersebut Nafi' bin Al-Azraq terbunuh. Kemudian kepemimpinan

Khawarij dipegang oleh Ubaidullah bin Al-Makmun At-Tamimi, kemudian

Qathri bin Al-Fuja'ah yang terbunuh pada tahun 79H/689lld.8'g

Al-Muhallab bin Abi Shafrah yang memimpin perang terhadap

Khawarij menggunakan cara melemparkan masalah-masalah khilafiyah

di kalangan Khawarij sehingga mereka terlibat dalam perdebatan sengit.

Dengan begitu Al-Muhallab mudah menimpakan kekalahan demi kekalahan

terhadap mereka akibat berpecah belah, yang sangat berpengaruh terhadap

887 Al-Baghdadi, Al-Earqu baina Al-Firaq, hlm. 85.

Abu Rasyid Nafi' bin Al-Azraq bin Qais bin Nahar, salah seorang Bani Ad-Daul bin

Hanifah. Kepadanyalah Ktrawarij Al-Azariqah dinisbatkan. Pemberontakan pertamanya di

Bashrah pada masa Abdullah btn Az-Zubai.Dan, pada tahun 65 H kekuatannya menjadi

besar. Maka Abdullah bin Al-Harits Muslim bin Isa bin Kuraiz bin Rabi'ah mengirim

pasukan kepadanya. Perang besar di antara keduanya tidak dapat dielakkan hingga ia

terbunuh pada penghujunglumadil Akhir. Lihat, Al-Ma'anf, karya Ibnu Qutaibah, trlm.

311., Al-Farqu baina Al-Eiraq, karya Al-BaghdadL trlm. 82, Al-lamharalt, hlm. 311.

Yamamah adalah sebuah kota yang berdampingan dengan Oman dari arah barat

dan utara. Nama aslinya adalah Jawwa'. Dinamakan Yamamah karena mengambil nama

perempuan Zarqa' Al-Yamamah. Lihat, Ar-Raudh Al-Mi'thar, karya Al-Himyari, hlm. 6L9.

888 lbid., hlm.82-83 danTarikh Al-Madzahib Al-Islamiyyah, karya Muhammad Abu Zahrah,

hlm.73.

889 lbid., dan Al-Farqu baina Al-Firaq, karya Al-Baghdadi, hlm. 86.

Qathri bin Al-Fuja'ah dari Bani Harqush bin Mazin bin Malik bin Amr bin Tamim.

Dia dipanggil dengan Abu Nu'amah. Dia pemimpin Khawarij. Dia berontak pada

zaman Mush'ab bin Umair bin Az-Zubair.Ia terus melakukan perang selama dua puluh

tahun demi merebut kekhalifahan. Al-Hajjaj mengirim pasukan kepadanya berulang

kali. Pasukan terakhir yang ia kirim adalah pasukan Sufyan bin Al-Abrad Al-Kalbi

yang berhasil membunuhnya di Thabaristan tahun 79 H. Lihat, Al-Ma'arif, karya Ibnu

Qutaibah, hlm. 411 dan Siyar A'lam An-Nubala',karya Adz-Dzahabi,4/151,-152.

402 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam

sikap mereka di medan perang. Ditambah lagi kaum muslimin benci

terhadap mereka karena sikap yang keras terhadap kaum muslimin yang

tidak sependapat dengan mereka.ss

Berikut ini paham-paham utama kelompok Khawarij Al-Azariqah:

L. Mereka mengkafirkan Ali, Utsman bin Affan, Thalhah, Aisyah,

Abdullah bin Abbas, Abu Musa Al-Asy'ari, Amr bin Al-Ash & , dan seluruh

kaum muslimin yang sepakat dengan mereka. Mereka mengatakan bahwa

orang-orang tersebut kekal di neraka.8el

2. Mereka mengatakan bahwa orang-orang yang tidak sepakat dengan

mereka dari umat ini adalah orang-orang musyrik, dan bahwa negara

mereka adalah kafir. Barangsiapa yang bertempat tinggal di sana dan

tidak mau berhijrah, maka dia kafir. Karena itulah, mereka menghalalkan

pembunuhan terhadap perempuan-perempuan dan anak-anak kecil yang

menjadi musuh mereka. Mereka menyangka bahwa anak-anak kecil musuh

mereka kekal di neraka.se2

3. Mereka mengatakan bahwa orang-oran I y angmengikuti pendapat

mereka, namun tidak ikut hijrah ke pangkalan pasukan kaum Khawarij

adalah orang-orErng kafir. Nafi'bin AI-Azraq adalah orang yang pertama

kali memunculkan sikap berlepas diri dari orang-orang yang tidak ikut

perang bersama mereka, meskipun sepakat dengan mereka.

4. Mereka menguji orang yang ingin datang kepada mereka tatkala

mengaku bahwa ia termasuk golongan mereka. Bentuk ujiannya adalah

mereka menyerahkantawanan dari orangyang tidak sepaham dengannya,

lalu memerintahkannya untuk membunuhnya. Jika ia membunuhnya,

maka jika membunuhnya mereka membenarkan pengakuannya bahwa

ia termasuk dari mereka. jika ia tidak membunuhnya, maka mereka

890 lbid.

Al-Muhallab bin Abi Shaftah AI-Ataki. Nama Abu Shafrah adalah Zhalim bin Suraq.

Al-Muhallab dipanggil dengan Abu Said. Ia sempat bertemu dengan Umar dan tidak

meriwayatkan sesuatu apapun darinya. Ia telah meriwayatkan hadits dari Samurah bin

Jundab dan lainnya. Ia menjadi penguasa Khurasan dan meninggal di Marwa Ar-Raudz

tahun 83 Hijriyah pada masa kekhalifahan Abdul Malik bin Marwan. Lihat, A th-Thabaqat,

karya Ibnu Sa'ad,7 /129-130.

891, Al-Milal wa An-Nihal, karya Asy-syahrastani, Nm. 120-12L, Maqalat Al-lslamiyyin, karya

Al-Asy'ari, hlm.87.

892 Maqatat Al-Islamiyyin, karya Al-Asy'ari, hlm. 89 dan AlFarqu baina Al-Firaq, karya Al-

Baghdadi, hlm. 83-84.

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 403

-l

menghukuminya sebagai orang munafik dan musyrik. Mereka lantas

membunuhnya.se3

5. Kelompok Al-Azariqah menggugurkan hukuman rajam bagi pelaku

zina dengan alasan hukuman rajam tidak ada dalam Al-Qur'an. Mereka

juga menggugurkan hukuman qadzaf (tuduhan zina) dari orang yang

menuduh zina kaum laki-laki tanpa bukti. Namun, mereka mewajibkan

diterapkannya hukuman qadzaf terhadap orang yang menuduh zina

perempuan-perempuan tanpa bukti.8e4

6. Mereka berlepas diri dari para pelaku Taqiyalt (dusta demi tujuan baik)

dan mengatakan bahwa Taqiyah tidak boletu baik dalam ucapan maupurl

perbuatan.ses

7. Kaum Al-Azariqah bersepakat bahwa orang yang melakukan

dosa besar adalah kafir, keluar dari Islam, dan kekal di neraka bersama

orang-orang kafir lainnya. Mereka berdalil dengan kekafiran Iblis. Mereka

mengatakan, "Iblis tidak kafir melainkan dengan dosa besar. Ia diperintahkan

bersujud kepada Adam, namun ia menolaknya. Jika tidak demikian, maka

sesungguhnya ia mengetahui keesaan Allah $g.8%

Meskipun demikian, mereka mengatakan bahwa para Nabi dapat

melakukan dosa-dosa besar dan dosa-dosa kecil. Dan jelas, ini merupakan

bagian dari kontradiksi-kontradiksi mereka, sebab mereka mengkafirkan

pelaku dosa besar dan mengatakan para Nabi dapat melakukan dosa besar.

Dengan demikian, Nabi dalam pandangan mereka mungkin saja berbuat

kafir, lalu bertaubat.seT Mereka melandaskan pendapat mereka ini dengan

firman Allatu

" Sungguh, Kami telah membeikan kepadamu kemutangan yang nyata. Agar

All ah memb eikan atnpunan kep adnmu (Muhammad) at as do s amu y an g lalu

dan yang akan datang." (Al-Fath: 1-2)

B. Kaum Al-Azariqah membolehkan diri mereka melanggar amanat

yang diperintahkan oleh Allah untuk ditunaikan. Mereka mengatakan,

"Sesungguhnya orang-orang yang berseberangan dengan kita adalah orang-

lbid.,hlm.83.

lbid., hlm. U dan Al-Milal wa An-Nihal, karya Asy-Syahrastani, hlm. 121.

Ibi d., hlm. 122 dan Maq alat Al-l sl amiyy in, karya Al-Asy'ari, hlm. 89.

Al-Milalwa An-Nihal, hlm. 122.

lbid., danTarikh Al-Madzahib Al-Islamiyvah,karya Muhammad Abu Zahra[ tim.74.

893

894

895

896

897

404 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam

orang musyrik. Maka kita tidak wajib menyampaikan amanat kepadanya."ss

Mereka juga memotong tangan pencuri, baik yang dicuri itu sedikit maupun

banyak. Mereka tidak menganggap adanya nishab (batasan) dalam hukum

potong tangan.ss

Ketiga: An-Naidat

Mereka adalah para pengikut Najdah bin Amir Al-Hanafi. Najdah

telahkeluar dari Yamamahbersama dengan pasukannya untuk menyusul

Al-Azariqah. Dalam perjalanannya ia bertemu dengan Abu Fudaik,

Athiyah bin Al-Aswad Al-Hanafi dan sejumlah orang Khawarij yang telah

keluar kepada Nafi'bin Al-Azraq karena Nafi' mengkafirkan orang-orang

yang tidak ikut berperang bersamanya, mengatakan bahwa Taqiyahtidak

diperbolehkary dan menghalalkan pembunuhan terhadap anak-anak dan

istri orang-orang yang tidak sependapat dengan mereka. Kumpulan orang

yang telah keluar kepada Naf ini memberikan baiat kepada Najdah bin

Amir dan menyebutnya sebagai Amirul Mukminin.

Munculnya An-Najdad menandai perpecahan terbesar dalam sejarah

kelompok Khawarij yang disatukan di bawah pemikiran pemimpinnya

Nafi' bin Al-Azraq dan dinisbatkan kepadanya karena di dalam sejarah

dikenal dengan Al-Azariqah, disamping membawa prinsip-prinsip

Khawarij sebagaimana telah kita lewati bersama.Beberapa sumber sejarah

kelompok-kelompok Islam mencatat peristiwa ini.

Sumber-sumber tersebut menyebutkan bahwa perpecahan ini terjadi

ketika Nafi' bin Al-Azraq menyatakan berlepas diri dari orang-orangyang

tidak berhijrah kepadanya dan menyamakan mereka dengan orang-orang

musyrik. Nafi' bin Al-Azraq mengatakan bahwa Taqiyah tidak boleh dan

menghalalkan pembunuhan terhadap anak-anak dan istri-istri orang-orang

yang tidak sependapat dengan mereka.m

898 Al-Farqu baina Al-Firaq, karya Al-Baghdadi, hlm. 84 dan Maqalat Al-lslamiyyin, karya

Al-Asy'ari, hlm.89.

Al-Baghdadi, Al-Farqu baina Al-Firaq, hlm. 84.

lbid.,tl;ln.87, Maqalat Al-lslamiyyin, karya Al-Asy'ari, him. 97 danAl-Milalwa An-Nihal,

karya Asy-Syahrastani, hlm. 123.

Najdahbin Amir atau Umaimirbin Abdillah binSalyar bin Al-Mathruhbin Rabi'ah

bin Al-Harits bin Adiy bin Hanifah Al-Haruri pemimpin kelompok Al-Najdat. Ia

menguasai wilayah Yamamah dan Bahrain tahun 66 H.. Ia dibunuh para pengikutnya

sendiri tahun 69 H.. Lihat, Al-Farqu baina Al-Firaq, karya Al-Baghdadi, hlm. 87 dan Al-

lamhrah, karya Ibnu Hazm, hlm.310.

899

900

L-

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam 405

f

Al-Mubarrad memiliki teks yang menyebutkan perkara-perkara yang

menyebabkan perpecahan tersebut. Al-Mubarrad menyebutkan bahwa

Nafi' menganggap orang-orang yang berselisih dengannya, termasuk

anak-anak kecil mereka adalah orang-orang kafir. Mereka semua masuk

neraka dan wajib dibunuh. Nafi' mengatakan bahwa negeri mereka adalah

negeri kafir kecuali orang yang menampakkan keimamanannya. Tidak halal

memakan sembelihan mereka, tidak boleh menikah dengan mereka, dan

tidak boleh waris-mewarisi dengan mereka. Barangsiapa yang datang dari

mereka, maka harus diuji. Mereka sama dengan orang-orang kafir Arab.

Mereka hanya mempunyai pilihan antara Islam atau pedang. Orang-orang

yang tidak ikut hijrah bersama mereka hukumnya kafir, dan b ahwa taqiyah

tidak diperbolehkan.ml

Surat-surat menyurat antara Nafi' bin Al-Azraq dan Najdah bin

Amir juga menarnpakkan banyak tanda-tanda perpecahan yang menimpa

kelompok Al-Azariqah dan menyebabkan muncuLrya kelompok An-Najdat

dan kelompok-kelompok Khawarij lainnya. Najdah bin Amir menulis surat

kepada Nafi' bin Al-Azraq sebagaimana dicatat oleh Al-Mubarrad. Di dalam

surat tersebut Najdah mengatakan kepada Nafi' , " Bismillahirrahmanirrahim.

Amma ba'du, sesungguhnya perjanjianku denganmu bagi anak yatim

adalah seperti ayah yang penyayan& dan bagi orang lemah seperti saudara

yang baik, kamu tidak takut mendapat celaan orang yang mencela dan

tidak menolong orang yang zhalim. Lalu setan memperdayamu dan

menyesatkanku hingga kamu sesat, kamu mengkafirkan orang-orangyang

dimaafkan Allah dalam Kitab-Nya berupa kaum muslimin yang tidak ikut

berangkat bersamamu dan mereka y{rg lemah. Allah d# berfirman, dan

firman-Nya benar dan janji-Nya jrga benar,

"Tidnk ada dosa (karena tidakpergiberperang) atas orangyanglemah, orang

yang sakit dan orang-orang yang tidak memperoleh apa yang akan mereka

infakkan, apabila mereka berlaku ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak

ada alasan apa pun untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik. Dan,

Allah Maha P engampun, Maha P eny ay ang." (At-Taubah: 91)

Kemudian kamu menghalalkan pembunuhan terhadap anak-anak

kecil, padahal Rasulullah S melarang pembunuhan terhadap mereka.

Apakah kamu tidak mendengar firman Allah ds,

901 Al-Mubarrad, Al-IGmil, 2/ 208-209.

406 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam

"Tidaklah sama antara orang beriman yang duduk (yang tidak turut

berperang) tanpa mempunyai uzur Qulangan) dengan orangyangberjihad di

jalan Allah denganharta dan jiwanya. Allahmelebihkan derajat orang-orang

yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk (tidak

ikut berperang tnnpa halangan) . Kepada masing-masing, Allah menianjikan

(pahala) y ang baik (surga) dan Allah melebihkan oranS-orang yang beriihad

atas orang yang duduk dengan pahala yangbesar." (At-Taubah: 95)

Allah tetap menganggap mereka sebagai orang-orang mukmin dan

mengutamakan orang-orang yang berjihad diantara mereka karena amal-

amalnya. Anda juga memandang tidak menyampaikan amanat kepada

pemiliknya dari orang yang menyelisihimu, padahal Allah memerintahkan

untuk menyampaikan amanat kepada pemiliknya. Bertakwalah kepada

Allah, berpikirlah tentang dirimu dan takutlah hari dimana orangtua tidak

dapat membela anak dan anak tidak dapat membela orangtua.s2

Masalah-masalah yang diperdebatkan antara An-Najdat dan Al-

Azariqah, yakni tidak ikut jihad, Taqiyah dan sikap terhadap anak-anak

kecil adalah masalah-masalah besar yang menjadi obyek perdebatan

antara kaum Kharvarij hingga menyebabkan perPecahan-perpecahan

nyata di dalam gerakan mereka. Pecahan-pecahan kelompok tersebut pun

memiliki pandangan yang berbeda tentang masalah-masalah tersebut.

Bahkan seringkali mereka berselisih tentang masalah-masalah yang tidak

pokok,lalu pecah menjadi kelompok-kelompok kecil dari kelompok utama

dimana mereka dinisbatkan kepadanya.{3 Sebagai contoh, para pengikut

Najdah yang berbeda pendapat dengan Najdah sendiri tentang sebagian

pemikiran-pemikirannya. Antara lain:

- Ia menerapkan hukuman hudud terhadap para pengikutnya dan

mengatakan, "Barangkali Allah menyiksa mereka dengan selain api neraka

jahanam kemudian memasukkan mereka ke dalam surga. Dengan ini ia

berseberangan dengan prinsip umum Khawarii, yakni mengk#irkan pelaku

dosa. seolah Najdah melihat bahwa jika pelaku dosa berasal dari Khawarij,

maka ia mendapat siksa yang khusus, kemudian Allah mengampuninya

dan memasukkannya ke dalam surga. Adapun jika pelaku dosa berasal

tbid.,2/210.

Muhammad Abu Zahrah, Taikh Al-Madzhahib Al-Islamiyyah, l'lJ^m. 75.

902

903

tr-.

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 401

\

dari selain Khawarij, maka Allah tidak akan mengampuninya dan tidak

ada siksa lain baginya kecuali siksa neraka.ry

- Ia memaafkan kesalahan yang muncul karena ketidaktahuan.

Manusia dimaafkan karena ketidaktahuan hingga hujjah tentang halal dan

haram ditegakkan kepadanya. Barangsiapa yang menghalalkan perkara

haram dan ia tidak tahu, maka ia dimaafkan karena ketidaktahuannya.ms

- Di antara pendapatnya yang mengusik ketenangan para pengikutnya,

ia mengatakan, "Barangsiapa yang memandang dengan suatu pandangan

atau berdusta, baik dalam skala kecil maupun skala besar, dan ia melakukan-

nya terus, maka bukan orang musyrik."ffi Karena itulah, kelompok An-

Najdad disebut dengan Al-Adzirah (kelompok yang memaafkan) karena

mereka memaafkan kesalahan-kesalahan yang disebabkan ketidaktahuan

dalam masalah-masalah cabang.mT

- Kelompok An-Najdat juga bersepakat bahwa tidak ada kewajiban

untuk mengangkat imam (khalifah). Kewajiban umat hanyalah saling

bersikap adil dan insyaf di antara mereka. ]ika umat melihat bahwa hal

itu tidak sempurna kecuali dengan adanya imam, maka mereka boleh

mengangkat imam.ffi

Pendapat-pendapat ini menyeret kelompok An-Najdat dan Najdah

bin Amir ke dalam perselisihan yang besar. Mereka mengatakan kepada

Najdah, "Keluarlah ke masjid dan bertaubatlah dari perkara-perkara

barumu." Najdah pun menuruti permintaan mereka.eoe Kelompok lain

yang masih dalam kelompok An-Najdah memiliki pendapat yang berbeda

tentang apa yang dilakukan Najdah ketika bertobat. Mereka mengatakan

kepada Najdah, "Anda adalah imam dan berhak untuk berijtihad. Kami

tidak berhak untuk memintamu bertaubat. Maka bertaubatlah dari

taubatmu dan perintahkanlah taubat kepada orang-orang yang memintamu

bertaubat. Jika Anda tidak melakukan seperti ini, maka kami akan

904 Al-Farqu baina Al-Firaq, karya Al-Baghdadi, hlm. 89 dan baca juga Tarikh Al-Madzahib

Al-lslamiyyah, karya Muhammad Abu Zahrah, hlm.75.

905 tbid.

906 tbid.

907 Asy-Syahrastani, Al-Mi lal wa An-N ihal, 1 / 124.

908 rbid.

909 Al-Farqu baina Al-Firaq, karya Al-Baghdadi, hlm. 89.

408 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam

membuang ikatan janji dengarmll." Najdah Pun menuruti permintaan

kelompok ini. Akibatnya, kelompoknya terpecah dan mayoritas mereka

tidak menyepakatinya.elo Setelah itu An-Najdat terbagi menjadi tiga

golongan; Al-Athawiyah, Al-Fudaikiyah, dan An-Najdiyah.e11

Al-Athawiyah adalah golongan yang diketuai oleh Athiyah Al-Aswad

Al-Hanafi yang pergi ke Sijistan. Mereka diikuti oleh orang-orang Khawarij

Sijistan. Sebab itulah, mereka ketika itu disebut dengan Al-Athawiyah.

Al-Fudaikiyah adalah golongan yang diketuai oleh Abu Fudaik.

Mereka memerangi Najdah hingga mereka dibunuh.

An-Najdiyah adalah golongan yang memaafkan Najdah tentang apa

yang dikatakannya dan tetap taat kepadanya.el2

Termasuk hal penting yang perlu kami sebutkan di sini adalah pengaruh

politik kelompok ini. Mereka berhasil menyebarkan pendapat-pendapatrya

dibanyak tempat dari negeri-negeri Arab sejak Najdah bin Amir menerima

baiat tahun 56H/685 M. Najdah menguasai Bahrain, Hadhramaut, Yaman,

Tharf, ditambah lagi Yamamah tempat asli ia berontak.el3

Keempat Al-Baihasiyah

Mereka adalah para pengikut Abu Baihas Al-Haisham bin jabir. Ia

termasuk orang yang dicari pada zarnan Al-Walid bin Abdil Malik 86-96

H / 705-715 M. Al-Hajjaj (w. 95 H / 713 H) mencarinya, lalu ia lari ke Madinah.

Ia ditangkap oleh penguasa Madinah, Utsman bin Hayan Al-Muzani. Ia

ditahan hingga sekretaris Al-Walid menyurati Utsman bin Hayan agar ia

910 rbid.

911, Ibid., danMaqalat Al-lslamiyyin, karya Al-Asy'ari, hlm. 92.

912 rbid.

AthiyahbinAl-Aswad Al-Hanafi dikirimolehNajdahkeSijistan. Lalu ia menampak-

kan madzhabnya di Marw, lalu para pengikutnya dikenal dengan Al-Athawiyah.

Demikian dikatakan oleh Al-Asy'ari. Adapun Athiyah bin Al-Aswad Al-Hanafi dan

teman-temannya yang disebut dengan Al-Athawiyah, sesungguhnya mereka tidak

memiliki pendapat baru selain mengingkari pendapat-pendapat baru Nafi" kemudian

mereka meninggalkannya. Lihat, Al-Farq, karya Al-Baghdadi, hlm. 88 dan Maqalat Al-

lslamiyyin, karya Al-Asy'ari, hlm. 92-93.

Abu Fudaik dan pengikutnya dinamakan dengan Al-Fudaikiyah' Mereka tidak

memiliki pendapat baru selain mengingkari Naff bin Al-Azraq dan Najdah bin Amir.

LlhatAlFarq, hlm.88.

913 Muhammad Abu Zahrah, Taikh Al-Madzahib Al-lslamiyyah, llJ;m. 75.

L

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 409

memotong kedua tangan dan kedua kakinya, kemudian membunuhnya.

Utsman bin Hayan pun melakukan perintah tersebut.ela

Baihas mengatakan bahwa seseorang tidak dikatakan sebagai muslim

hingga ia berikrar bahwa ia mengetahui Allatu mengetahui para Rasul,

mengetahui apa-apa yang disampaikan Nabi $, mencintai para wali Allatr,

dan berlepas diri dari musuh-musuh Allah.els

Kelompok Al-Baihasiyah pecah menjadi kelompok-kelompok kecil. Di

antara mereka yang disebut dengan Al-Auniyah. Mereka ada dua golongan.

Satu golongan mengatakan, "Barangsiapa yang kembali dari negeri hijrah

ke daerah asalnya sehingga duduk (tidak ikut bersama mereka), maka kami

berlepas diri darinya."

Golongan lain mengatakan, "Kita tetap mengganggap mereka sebagai

teman, karena mereka kembali kepada perkara yang halal." Namun, dua

golongan tersebut sepakat, jika imam ketika kafir, maka seluruh rakyat

menjadi kafir, baik yang hadir maupun yang tidak hadir.e16

Di antara kelompok-kelompok kecil dari Al-Baihasiyah adalah

kelompok yang disebutkan dengan Kelompok Tafsir (Ashab At-Tafsir).

Mereka menyangka, barangsiapa yang memberikan sebuah kesaksian,

maka ia wajib menafsirkannya dan menampakkan tata caranya hingga

kesaksiannya diterima.

Kelompok kecil yang lain dari Al-Baihasiyah adalah kelompok yang

disebut dengan Kelompok Pertanya an (Ashnb As-Su' al).Mereka mengatakan

bahwa seseorang dikatakan sebagai muslim tatkala mengucapkan dua

kalimat syahadat, berlepas diri dari (dari musuh Allah), mencintai (kekasih

Allah), mengimani ajaran-ajaran Allah secara umum, dan jika ia tidak

914 Asy-Syahrastarn, Al-Milal wa An-Nihal, hlm. 125.

Abu Baihas dari bani Sa'ad bin Dhabi'ah bin Qais. Namanya Haisham bin |abir.

Utsman bin Hayan penguasa Madinah mem otong kedua tangan dan kedua kakinya.

Lihat, Al-Ma' aif, kary a Ibnu Qutaibatu hlm. 622.

915 tbid.

91.6 Al-Farqu baina Al-Firaq, karya Al-Baghdadi, trlm. 126. Di antara perkataan aneh, perkataan

Al-Baihasiyah bahwa sesungguhnya mabuk jika dari minuman halal, maka ucapan

dan perbuatan pelaku tidak terkena hukum apa-apa. Begitu juga Al-Auniyah yang

mengatakan bahwa sesungguhnya mabuk (hilang akal) itu perbuatan kafir. Mereka

tidak bersaksi perbuatan tersebut kafir kecuali ditambah dengan perbuatan dosa yang

lain semisal meninggalkan shalat atau menuduh zina terhadap orang yang terjaga

kehormatanny a. Lrhat lbid.

41 0 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam

mengetahui, maka ia wajib bertanya tentang apa-aPa yang diwajibkan

kepadanya. Mereka menyepakati Al-Qadariyah tentang takdir- Mereka

mengatakan, " sesungguhnya Allah menyerahkan kepada hamba-hamba.

Allah tidak mempunyai kehendak apapun dalam perbuatan-perbuatan

para hamba. Karena itu, keseluruhan kelompok Al-Baihasiyah berlepas

diri dari mereka.elT

Kelima: Al-Aiaridah

Mereka adalah para pengikut Abdul Karim bin Ajrad. Al-Asy'ari

mengatakan tentang mereka bahwa sesungguhnya mereka dari kelompok

Al-Athawiyah pecahan An-Najdat.n8 Sementara itu Asy-Syahrastani melihat

bahwa mereka dari kelompok Abu Baihas, kemudian berbeda pendapat

dengannya dan menyendiri darinya dengan beberapa pendapat' Mereka

mengatakan, "V'laj7b berlepas diri dari anak kecil hingga ia diajak untuk

masuk Islam. Kewajiban mengajaknya masuk Islam ketika ia sudah baligh.

Anak-anak kecil kaum musyrikin di neraka bersama dengan ayah-ayah

mereka. Mereka tidak menganggaP harta sebagai fai (tampasan perang)

kecuali pemiliknya telah dibunuh. Mereka masih menemani orang-orang

yang tidak ikut hijrah ketika mereka diketahui sebagai orang-orangyang

beriman. Mereka memandang hijrah sebagai keutamaary bukan kewajiban.

Mereka mengkafirkan para pelaku dosa besar.

Diriwayatkan bahwa mereka mengingkari surat Yusuf sebagai

bagian dari Al-Qur'an. Mereka mengatakan bahwa surat Yusuf hanyalah

kisah belaka. Menurut mereka, kisah cinta dan kerinduan tidak mungkin

termasuk dalam Al-Qur'an.e1e

Karena seputar masalah-masalah ini dan lainnya Al-Ajaridah

sendiri terpecah menjadi kelompok-kelompok kecil yang masing-masing

membawa nama tokohnya. Kelompok-kelompok kecil tersebut antara lain

Ash-Shalthiyah para pengikut Utsman bin Abi Ash-Shalt, Al-Maimuniyah

para pengikut Maimun bin Khalid, Al-Hamziyah para pengikut Hamzah

bin Adrak, Al-Khalafiyah para pengikut Khalaf Al-Khariji, Al-Athrafiyah

para pengikut Ghalib bin Syadzak, Asy-Syu'aibiyah para pengikut Syu'aib

917 tbid.

918 Al-Asy'ari, Maqalat Al-lslamiyyin, hlm. 93.

919 Asy-Syahr astani, Al-Milal wa An-N ihal, 

-1. 

/ 128.

L-

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam 41 1

\

bin Muhammad, Al-Hazimiyah para pengikut Hazim bin Ali. semua

kelompok tersebut tergabung dalam kelompok Al-Ajaridah dalam hal

pokok, namun terpecah dari mereka dan membentuk kelompok-kelompok

kecil yang berdiri sendiri dengan pendapat-pendapatnya. Medan kerja

semua kelompok tersebut berpusat di kota-kota Islam di rimur, seperti

kota Balakh,Marw, Kirman, Makran dan kota-kota lainnya.e2o

Keenam: Ats-Tsa'alibah

Mereka adalah para pengikut Tsa'labah bin Misykan. Mereka

mengatakan Tsa'labah sebagai imam setelah berselisih dengan Abdul

Karim bin Ajrad tentang hukum anak-anak kecil. Tsa'labah mengatakary

"Sesungguhnya kita mengasihi mereka, kecil maupun besar, hingga kita

melihat pengingkaran terhadap perkara yang hak dan ridha terhadap

kezhaliman. Karena itu, Al-Ajaridah berlepas diri dari rsa'labah yang

kemudian menjadi imam bagi para pengikutnya.e2l

Ats-Tsa'alibah setelah itu pecah menjadi enam kelompok. Satu

kelompok mengakui kepemimpinan Tsa'lab dan tidak mengakui kepemim-

pinan seorang pun setelahnya. Adapun lima kelompok kecil lainnya adalah

Al-Ma'badiyah para pengikut Ma'bad bin Abdirrahman, Al-Akhnasiyah

para pengikut seeorang yang dikenal dengan Al-Akhnas, Asy-syaibaniyah

para pengikut Syaiban bin salamah, Ar-Rasyidiyah para pengikut seseorang

yang dikenal dengan nama Rasyid, Al-Makramiyah para pengikut Abdu

Makram. Mereka mengatakan bahwa orang yang meninggalkan shalat

adalah kafir. Kafimya bukan karena meninggalkan shalat, namun karena

tidak mengenal Allah. sebab, tidak mengenal Allah menurut mereka

adalah kahr.eD

Ketuiuh: Ash-Shufriyah

Mereka adalah para pengikut Ziyad bin Al-Ashfar. Mereka sepakat

dengan Al-Azariqah dalam banyak hal. Di antaranya, pendapat mereka

920 lbid., Maqalat Al-lslamiyyin, karya Al-Asy'ari, hlm. 89-92, Ar-Farqu baina Al-Firaq, hlm.

93-100.

syu'aib bin Muhammad bin Abdillah bin Amr bin Al-Ash bin wail bin Hasyim

bin said bin saham. Ia meriwayatkan dari kakeknya Amr. Anaknya Amr bin syu'aib

meriwayatkan darinya. Lihat Ath-Thabaqat, karya lbnu Sa, ad, 5 / 243.

921 Al-Baghd ad| Al-Farqu baina Al-Eiraq, hlm. 100-101.

922 lbid., hlm. 100-103.

412 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam

yang mengatakan bahwa para pelaku dosa adalah musyrik.ets Akan tetapi,

mereka berseberangan dengan Al-Azariqah, Al-Ibadhiyah, dan An-Najdat

dalam beberapa perkara. Di antara mereka tidak mengkafirkan orang-orang

yang tidak ikut berangkat perang ketika mereka memiliki akidah yang

sama. Mereka tidak menggugurkan hukuman rajarn, tidak membunuh

anak-anak kecil kaum musyrikin, tidak mengkafirkan dan tidak meyakini

mereka kekal di neraka. Mereka mengatakan bahwa taqiyah diperbolehkan

dalam ucapary tidak dalanl perbuatan.Mereka juga mengatakan bahwa

barangsiapayang melakukan dosa yang ada hukuman hududnya, tidak

boleh kita hukumi lebih dari nama dosanya, misalnya pezina, pencuri,

penuduh zina. Kita tidak boleh menyebutnya dengan kafir atau musyrik.e2a

Mereka juga mengatakan bahwa dosa-dosa besar yang tidak ada

hukuman h udud-ny akarena besamya perkara tersebut, seperti meninggal-

kan shalat dan lari dari medan perang, maka pelakunya meniadi kafir

dengan itu.e2s Sebuah riwayat menyebutkan bahwa Ziyad bin Al-Ashfar

mengatakan, "Kita orang-orang mukmin menurut kita sendiri dan kita tidak

tahu, mungkin saja kita telah keluar dari iman menurut Allah."

Ziyad mengatakan, "sesunggutrnya syirik ada dua; Syirik dengan

menaati setan dan syirik dengan menyembah pada berhala-berhala. Kafir

ada dua macam; Kafir karena mengingkari Allah sebagai Rabb dan kafir

karena mengingkari nikmat Tuhan. Berlepas diri ada dua macam; Berlepas

diri dari para pelaku dosa yang terkena hukuman hudud itu sunnah dan

berlepas diri dari para pengingkar Islam hukumnya waiib."

Di antara tokoh-tokoh Ash-Shufriyah yang masyhur adalah Abu Bilal

Mirdas Al-Khariji dan Imran bin Hathan As-Sadusi.e26 Tokoh pertama

melakukan pemberontakan pada masa Yazid bin Muawiyah di wilayah

Bashrah. Tokoh kedua seorang ahli ibadah, penyair dan ekstrem dalam

menganut Madzhab Ash-Shufriyah. Ia sangat membenci Ali bin Abi

Thalib w hingga ia melakukan rataPan dalam sebuah syair terhadap

Abdurrahman bin Muljam yang membunuh Khalifah Ali.e27

tbid.,90-91..

Asy-Syahrastani, Al-Milal wa An-N ihal, 7 / 138.

tbid.

Al-Baghdadi, Al-Farqu baina Al-Firaq, hlm. 91.

tbid.

923

924

925

926

927

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 413

Ia mengatakan dalam sebuah syair,

Pukulan dai orang yang kembali yang tidak menginginkan

Kecuali meraihkeidhaan dai Pemilik arsy

Sesungguhnya aku mengingatnya suatu hari, aku meny angkany a

Manusia yang paling berat timbangannya di sisi Allah.

Dari berita-berita tentang orang-orang yang memegang urusan

kelompok ini, kita mendapatkan kejelasan bahwa mereka cenderung

bersikap lunak terhadap orang-orang yang berselisih dengannya. Mereka

tidak menghalalkan penumpahan darah kaum muslimin yang berseberangan

dengan mereka, tidak memandang negeri lawan mereka sebagai negeri

peran& tidak membolehkan penawanan terhadap kaum perempuan dan

anak-anak kecil. Bahkan mereka tidak membolehkan berperang kecuali

terhadap pasukan penguasa.%

Meskipun para pengikut madzhab ini mendapat pukulan-pukulan

keras yang mengakhiri eksistensi mereka dalam banyak peristiwa di

Irak dan di negeri-negeri Islam wilayah Timur. Sesungguhnya madzhab

ini mencapai keberhasilan yang cukup besar sejak permulaan abad

kedua di wilayah Maghrib secara khusus. Para pengikutnya berhasil

menyebarkan prinsip-prinsipnya kepada masyarakat luas hingga mereka

dapat mendirikan negira dengan menganut Madzhab Ash-Shufri pada

tahun 140H/757 M-296H/908 M di wilayah Sijilmasa di bagian selatan

Maghrib Al-Aqsha. Negara ini dinisbatkankepada Bani Midrar paraimam

Sijilmasa yang menganut Madzhab Ash-Shufri.Mereka mendirikan negara

berdasarkan prinsip-prinsip madzhab ini. Negara mereka berdiri hingga

akhirnya diruntuhkan oleh kaum Syiah Fathimiyah tahun 296H/ 908M.e2e

Imran bin Hathan bin Abdillah Ar-Raqasyi dari Bani Sadus dari Bakar bin Wail.

Ayahnya termasuk pengikut Abu Musa Al-Asy'ari dan Ubadah bin Ash-Shamit. Ia

seorang ahli ibadah, penyaiar dan ekstrim dalam menganut Madzhab Ash-Shufriyah.

Ia memimpin Ash-Shufriyah setelah Mirdas terbunuh. Ia meninggal tahun 84 H.. Lihat

Al-Farqu baina Al-Firaq, karya Al-Baghdadi, hlm. 93, Al-lamhrah, karya Ibnu Hazm, hlm.

318 dan Mir'ah Al-linan,karya Al-yah'i,7/205.

928 Muhammad Abu Zaluah, Taikh Al-Madzahib Al-lslamiyyah,tim. T6-77 .

929 Al-Bayan Al-Mughnb fi ALhbar Al-Andalus wa Al-Maghib, karya Ibnu Adzari, hlm. 156,

Ad-Daulah Ar-Rustumiyyahbi Al-Maghnb Al-lslami, karya Muhammad Isa Al-Hariri, hlm.

206.

Sijilmasa adalah sebuah kota di bagian selatan Maghrib di ujung negeri Sudan di

gunung Daran. Kota ini didirikan oleh Midrar bin Abdillah tahun 140 H. LihatAl-Maghib

414 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam

Kedelapan: Al-Ibadhifh

Kita katakan dulu bahwa kelompok Al-Ibadhiyah tidak menganggaP

diri mereka sebagai kelompok Khawarij. Hal itu karena mereka berbeda

dengan Khawarij dalam banyak perkara prinsip. Meski demikian, kita

temukan para sejarawan lama memasukkan mereka ke dalam kelompok

Khawarij.

Madzhab ini dinisbatkan kepada Abdullah bin Ibadh Al-Murri

At-Tamimi yang dulunya termasuk salah satu tokoh besar Khawarij. Ia

melakukan pemberontakan pada zaman IGalifah Marwan bin Muhammad.

Diriwayatkan bahwa setelah perselisihan yang terjadi antara Abdullah bin

Az-Ztbair dan Khawarij di Makkah tahun 64 H/ 683 M, perselisihan di

kalangan para pemimpin Khawarij mulai terjadi. Mereka memperselisihkan

prinsip-prinsip madzhab Khawarij dan pentingnya dilakukan perubahan-

perubahan terhadapnya.

Secara garis besar Khawarijterbagi menjadi dua:

Kelompok pertama menyerukan adanya jihad. Kelompok ini Khawarij

ekstrem yang terus berada di bawah pukulan-pukulan para penguasa Bani

umayyah. sebagaimana telah kami sebutkan, mereka dipimpin oleh Nafi'

bin Al-Azraq dan lainnya dari tokoh-tokoh yang ekstrem.

Sementara kelompok kedua mengambil sikap yang moderat' Mereka

menjalani aktivitasnya dengan langkah-langkah yang perlahan.Kelompok

Khawarijyang moderat ini dalam perjalanannya terbagi menjadi dua:

Pertama, dipimpin oleh Abdullah bin Ibadh yang cenderung bersikap

toleran terhadap orang-orang yang berseberangan dengan mereka.

Kedua, dipimpin oleh Ziyad bin Al-Ashfar yang masih agak

memegang prinsip tidak bersikap mudah terhadap oranS-orang yan.g

berseberangan dengan mereka. Ibnu Ibadh mengatakan bahwa oranS-

orang yang berseberangan dengan mereka adalah orang-orang yang kafir

terhadap nikmat dan hukum, bukan kafir agama. Dengan kata lain, mereka

adalah orang-orang yang bebas dari syirik. Berdasarkan itu, Ibnu Ibadh

fi Dzikn Alchbar Ifn ryoh wa Al-Maghnb, karya Al-Bakri, hlm. 148, Maihul Al-lstibshar f

Ghara'ib Al-Amshar,hlm.2ndanAr-RauilhAl-Ml'tharf KhainN-Aqthar,karya Al-Himyari,

hlm.305.

L.

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 415

menetapkan bahwa darah mereka tidak boleh ditumpahkan dan bahwa

tanah kiblat adalah tanah tauhid. Dengan kata lairu bukan tanah musuh.

Tanah tersebut dianggap sebagai negeri bagi semua pihak; kaum Khawarij

maupun non Khawarij tanpa pembedaan. Berdasarkan ketentuan yang

dibuat oleh ulama Ibadhiyah ini, mereka menganggap pelaku dosa besar

dan orang-orarrg yang berbuat kesalahan dalam urusan agama sebagai ahli

tauhid, bukan orang mukmin. Pembedaan ini merupakan suatu perkara

baru yang penting dalam gerakan Khawarij. Hal itu sebagaimana telah

kita ketahui kelompok KhawarijAl-Azariqah menganggap syirik itu satu

dan mereka menerapkannya terhadap semua pihak yang berseberangan

dengan dengan sangat ekstrem.em

Gerakan Al-Ibadhiyah yang berpusat di Bashrah sejak permulaan

abad kedua Hijriyah mulai menyebarkan Madzhab Al-Ibadhiyah di

seluruh penjuru negeri di bawah kekuasaan Bani Umayyah. Madzhab ini

tersebar luas di wilayah yang sekarang dikenal dengan Oman di bagian

selatan Teluk Arab. Dari Oman, Madzhab Al-Ibadhiyah meluas sampai

ke Hadhramaut dan Yaman. Madzhab ini mampu memperkokoh pilar-

pilarnya di Oman hingga masih eksis sampai sekarang.

Sementara itu upaya-upaya penyebaran madzhab ini di negeri

Yaman dan Hadhramaut mengalami kegagalan. Hal ini setelah gerakan

Al-Mukhtar bin Abi Hamzah bin Auf Al-Azdi dan Abdullah bin Yahya

Thalibul Haq mengalami kegagalan, setelah yang terakhir ini menguasai

Yaman dan kekuasaannya meluas sampai Makkah dan Hijaz.e31

,30 At-Mlkl -" A*Nlt-Lkarya Asy-Syahrastani, 1,/Ba, Al-lttijahat Al-Madzhabiyyahfi Al-

Yaman Hatta Nihayati Al-Qarni Ats-Tsalits Al-Hijn, karya Dr. Muhammad Isa Al-Hariri,

hlm. 170, Alam Al-Kutub, Beirut, tahun 1997 M, Bilad Al-laza-ir Takwinuha Al-Arabi uta

Al-lslami, karya Dr. Ibrahim Al-Adawi, hlm. 1.64, danNasy'ah Al-Harakah Al-Ibadhiyyah,

karya Dr. Awadh Muhammad Khalifa! hlm.77-78, tahun L978. Abdullah bin Ibadh

Al-Murri At-Tamimi pemimpin kelompok Al-Ibadhiyah di Bashrah dan kota-kota

lain. Kepadanya Madzhab Al-Ibadhiyah dinisbatkan. Ia berselisih dengan kelompok

Al-Azariqah dan ia cenderung bersikap moderat. Lihat, Thabaqat Al-Masyayikh, karya

Ad-Darjini, 2/ 21,4, As-Siyar, 1 /72 dan Ad-Daulah Ar-Rustumiyyah, karya Dr. Al-Hariri,

hlm.78.

93L Dr. Al-Hariri, Al-lttij ahat Al-Madzhabiyyah, hlm. 77 -26.

Abu Hamzah Al-Mukhtar bin Auf bin Sulaiman bin Malik bin Fihr Al-Azdi salah

satu tokoh Al-lbadahiyah yang masyhur. Dia adalah teman Thalibul Haq dalam

pemberontakannya. Liha! Thabaqat Al-Mnsyayikh, karya Ad-Darjni,2/259-271., As-Siyar,

karya Asy-Syamakhi, 1/91-92, Al-Ittijahat Al-Madzhabiyyah, karya Al-Hariri, hlm. 18-30.

Abu Yahya Abdullah bin Yahya bin Umar bin Al-Aswad bin Abdillah bin Al-

41 6 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam

Jika gerakan kelompok Al-Ibadhiyah gagal menyebarkan madzhabnya

di Yaman dan Hadramaut, maka sesungguhnya mereka mendapatkan

keberhasilan yang besar dalam menyebarkannya di negeri Maghrib sejak

permulaan abad kedua Hijriyah. Mereka mencapai puncak perdamaian

dengan musuh-musuhnya dan madzhab mereka menjadi lebih dekat

dengan Ahlu Sunnah.

Al-Ibadhiyah sukses dalam mendirikan negara yang menganut

prinsip-prinsip Madzhab Al-Ibadhi dan melakukan gerakan dengannya.

Negara tersebut adalah Daulah Ar-Rustumiyah yang dinisbatkan kepada

pendirinya Abdurrahman bin Rustum (w. 17LH/787 M). Ia menyatakan

berdirinya Daulah Al-Ibadhiyah pada tahun l6AH/776M.e32

Kelompok Al-Ibadhiyah terpecah menjadi kelompok-kelompok

kecil yang berjumlah empat kelompok. Mereka adalah Al-Hafshiyah, Al-

Haritsiyah, Al-Yazidiyah, dan orang-orang taat yang tidak bertujuan karena

Allah.%3

Sebagian kelompok yang dinisbatkan kepada Khawarij memiliki

prinsip-prinsip yang sudah keluar dari Islam dan pemikiran mereka

bertentangan dengan apa yang ada dalam Kitabullah dan hadits-hadits

Rasulullah M y ang mutawatir. Kelompok tersebut antara lain:

- Al-Yazidiyah

Mereka adalah para pengikut Yazid bin Anisah Al-Khariji yang

mengatakan bahwa Allah akan mengufus seorang Rasul daribangsa'ajam

Harits bin Muawiyah bin Al-Kindi. Ia adalah seorang hakim Ibrahim bin |ablah

gubernur Al-Qawim yang berada di bawah wilayah Hadramaut pada zaman

Marwan bin Muhammad. Untuk mendapatkan informasi yang lebih tentang dia dan

pemberontakannya, lihat Thabaqat Al-Masyayikh, karya Ad-Darjirtl,2/258-260, As-Siyar,

karya Asy-Syamakhi, 1./91-92, Al-Ittijahat Al-Madzhabiyyah, karya Al-Hariri, hlm' 18-30.

932 Kitab As-Siyar, karya Asy-Syamakhi, hlm. 139 dan Ad-Daulah Ar-Rustumiyyah, karya

Dr. Al-Hariri, hlm.91.

Abdurrahman bin Rustum pendiri Daulah Ar-Rustumiyah Al-Ibadhiyah di

Maghrib Al-Ausath. Ia salah satu lima pencari ilmu yang dikirim oleh Salamah bin

Said ke timur untuk menerima ajaran-ajaran Madzhab Al-Ibadhi. Kemudian ia menjadi

bintang yang terkenal di Maghrib hingga mampu mendirikan negara yang berlangsung

dari tahun 160 H-296H.Ia meninggal tahun 171 H/TSTM.LihatThabaqat Al-Masyayikh,

karya Ad-Darjrni, 11/1940, As-Siyar, karya Asy-Syamakhi, 7/124-125 dan Ad-Daulah

Ar -Ru s tumiyy ah, kary a Dr. Al-Hariri, hlm. 73-108'

933 Al-Baghdadi, Al-Farqubaina Al-Firaq, hlm. 1O1.

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 417

(non Arab), ia mendapat kitab yang turun dari langit sec;ra keseluruhan,

meninggalkan syariat Nabi Muhammad ffi dan berada di atas agama

Shabi'ah yang tersebut dalam Al-Qur'an.es

- Al-Maimuniyah

Mereka adalah para pengikut Maimun bin Khalid. Mereka memboleh-

kan nikah anak perempuan dari anak perempuan, dan anak perempuan dari

anak laki-laki saudara, baik saudara laki-laki maupun saudara perempuan.

Mereka juga mengingkari surat Yusuf sebagai bagian dari Al-Qur'an.e3s

Prof. Dr. Muhammail Isa Al-Haii

934 Asy-Syahrastani, Al-Milal wa An-Nihal, 1 / 136.

935 rbid.,1./129.

418 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam

AR.RAWANDIYAH

KELOMPOK Ar-Rawandiyah merupakan pecahan dari Al-Hasyimiyah.

Mereka adalah para pengikut Abu Hasyim bin Muhammad bin Al-

Hanafiyah. Mereka mengatakan bahwa kepemimpinan berpindah

kepadanya setelah kematian ayahnya Muhammad bin A1-Hanafiyah.e36

Al-Hasyimiyah merupakan kepanjangan dari Al-Kaisaniyah yang

mempercayai kepemimpinan Muhammad bin Al-Hanafiyah. Tentang

hal ini Ibnu Khaldun mengatakan, "Adapun Al-Kaisaniyah mengalihkan

kepemimpinan setelah Muhammad bin Al-Hanafiyah kepada putranya

Abu Hasyim. Merekalah yang disebut dengan Al-Hasyimiyah.t"

Kelompok ini cenderung ekstrim dalam urusan Ali, putra Ali

Muhammad bin Al-Hanafiyah, dan cucunya Abu Hasyim. Mereka

mengatakan bahwa roh Allah menitis dalam diri orang-orang tersebut.s

Mereka juga mengatakan bahwa sesungguhnya setiap perkara

yang zhahir ada bathinnya, setiap orang ada rohnya, setiap wahyu yang

diturunkan ada takwilnya, setiap perumpamaan di dunia ini ada hakikat-

nya. Hikmah dan rahasia-rahasia yang tersebar di alam terkumpul dari

diri manusia. Itulah ilmu yang hanya dimiliki oleh Ali au'a, kemudian ia

sampaikan kepada putranya Muhammad bin Al-Hanafiyah, kemudian

Muhammad menyampaikannya kepada putranya Abu Hasyim. Setiap

orang yang di dalam dirinya terkurnpul ilmu tersebut, maka dialah imam

(pemimpin) yang sebenarnya.e3e

936 Lihat, Abu Al-Futuh Muhammad bin Abdil Karim Asy-Syahrastani, Al-Milal wa An-

N ihal, (548 H. / 1153 M.), hlm. 290-297.

937 Abdurrahman Muhammad bin Khaldun Al-Hadhrami, Al-Muqaddimah, (808H./1'405

M.), hlm. 1"40, cetakan Al-Adabiyatr, Beirut.

938 Lihat, Al-l'tisham, karya Asy-Syaffibi,3/67-68, Mathba'ah AI-Manar, Mesir.

939 Asy-Syahrastani, Al-Milal wa An-Niha, 1' / 200-201.

Ensiklopedi AJiran dan Madzhab di Dunia tslam 419

ffi- ,;. .. .s1 .),.

;j #e-',ri.', .* 'V i J .,

't.

t-

Dapat dikatakan bahwa mereka adalah para pendahulu kaum syiah

esktrim yang datang setelah mereka dan berlebih-lebihan dalam menganut

kencenderungan Gnostik ini, khususnya Al-Ismailiyah.

setelah Abdullah bin Muhammad bin Al-Hanafiyah ayah Abu Hasyim

meninggal (Abu Hasyim tidak mempunyai keturunan), maka kerompok Al-

Hasyimiyah terpecah menjadi lima kelompok.ru Masing-masing kelompok

yang mencabang dari Al-Hasyimiyah ini bekerja melalui figur Ibnu Al-

Hanafiyatr, putra Abu Hasyim dan imam setelah mereka berdua. yang

terpenting dari kelompok-kelompok ini adalah Ar-Rawandiyah. Dia adalah

kelompok ekstrem yang mengaku bahwa kepemimpinan setelah kematian

Abu Hasyim berpindah, sebagaimana yang dikatakan Ar-Baghdadi, kepada

Abu Muhammad bin Ali bin Abdillah bin Al-Abbas bin Abdil Muthalib

dengan wasiat Abu Hasyim kepadanya. Inilah pendapat Ar-Rawandiyah.eal

Asy-syahrastani mengukuhkan hal itu ketika mengatakan,,,sesungguh-

nya Abu Hasyim meninggal ketika keruar dari syam di negeri Asy-syurah.

Ia mewasiatkan kepada Muhammad bin Ali bin Abdillah bin Al-Abbas.

wasiatnya tertarik ke anak-anaknya hingga khilafah dipegang oleh Abu

Al-Abbas. Mereka mengatakan, "Mereka mempunyai hak daram khilafah

karena nasab yang bersambung. Hal ini disebabkan ketika Rasuruilah ffi

meninggal, maka paman beliau Al-Abbas adalah orang yang paring berhak

mendapat warisan."%2

Ar-Rawandiyah tersebar diHizaj, syam, dan Khurasan. Mereka

melakukan aktivitas-aktivitasnya di wilayah-wilayah tersebut dan

menyebarkan pemikiran-pemikiran ekstremnya. Ath-Thabari menyebutkan

contoh tentang itu. Ath-Thabari mengatakan, "seorang dari Ar-Rawandiyah

yang dipanggil dengan Al-Ablaq, ia berpenyakit kusta, berbicara dengan

sendau gurau dan mempropagandakan ajaran_ajaran Ar_Rawandiyah. Ia

mengatakan bahwa roh yang durunya menitis dalam diri Isa bin Maryam

940 Lihat, Al-Hur Ar-'Ain, karya Abu said Nasywan, hlm. 159, ditahqiq oreh Kamal

Mushthafa, Mathba'ah As-Sa,adah, Kairo 194g M..

94L A\-Farqu baina ArFiraq wa Bayan Ar-Firqah An-Najiyah Minhum, karya Abu Manshur

Abdul Qahir bin Thahir Al-Baghdadi, rim.27, aitinqiq oleh Muha"rnmad Zahid Al_

Kautsari, terbitan Izzat Al-Athar, Kairo, tahun 1217 H.-1iS+AM..

942 Abu Ja'far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Taikh Ar-Umam wa Al-Muruk,3/41g,

ditahqiq oleh Muhammad Abu Al-Fadhl, Dar Al_Ma,arif, Mesir.

420 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tstam

berpindah ke dalam Ali bin Abi Thalib eu;r, kemudian berpindah kepada

para imam satu per satu sampai kepada Ibrahim bin Muhammad cucu

Al-Abbas paman Nabi ffi. Al-Ablaq mengatakan bahwa imam-imam

tersebut adalah tuhan-tuhan. Mereka menghalalkan perkara-perkara yang

dihararnkan Islam."%3

Pendapat-pendapat ini dipergunakan dalam rangka dakwah

Abbasiyah melalui dakwah Ahlul Bait dan melalui wasiat yang memindah-

kan kepemimpinan dari Abu Hasyim kepada Muhammad bin Ali bin

Abdillah bin Abbas. Akan tetapi, pendapat-pendapat yang ekstrem tersebut

telah menyusup di dalamnya.

Tampaknya pendapat-pendapat tersebut berhubungan dengan

pendapat-pendapat Al-Kharamiyah yang masyhur di negeri han. Ath-Thabari

mengatakan tentang Khudasya salah satu juru dakurah Al-Kharamiyah yr.g

bekerja dalam rangka dakwah Abbasiyah, "Sebagian pemimpin mengikuti

Khudasya ketika ia terus terang mengajak kepada Madzhab Al-Kharamiyah

dalam waktu sebagian besar dari mereka memberontak terhadap madzhab

ini."e44

Hal ini mendorong pemilik dakwah Muhammad bin Ali menjalin

hubungan dengan para pemimpin dakwahnya, membantah pendapat-

pendapat Khudasy dan mengingkarinya dan pendapat-pendapat

tersebut. Ia mengirim tongkat yang sebagiannya dilapisi dengan besi

dan sebagiannya dilapisi dengan kuningan. Ia menyerahkannya bersama

dengan alat peniup api. Ia mengumpulkan para pemimpin dan orang-orang

Syiah serta masing-masing diserahi tongkatnya. Lalu mereka mengetahui

berseberangan dengan perilakunya maka mereka kembali dan bertaubat.qs

Setelah keberhasilan dakwah Al-Abbasiyah, Ar-Rawandiyah terpecah

menjadi beberapa kelompok, yang paling masyhur adalah Al-Abu

Muslimiyah, Ar-Razamiyah, dan Al-Muqann a' iy ah.ea6

Ar-Razamiyah adalah para pengikut Razam bin Ruzm. Mereka meng-

anggap kepemimpinan berpindah dari Ali kepada putranya Muhammad,

943 rbid.

9M tbid,3/194.

94s rbid.,2/194.

946 An-Naukhban, Firaq Asy-Syi'ah,hlm.67-68, ditahqiq oleh Muhammad Shadiq Alu A1-

Bahr Ulum, Al-Mathba'ah Al-Haidariyah, Nejef, tahun 1936 M..

L-

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 421

kemudian Abu Hasyim, kemudian Ali bin Abdillah bin Abbas berdasarkan

wasiat. Kemudian berpindah kepada Muhammad bin Ali, lalu Muhammad

mewasiatkannya kepada putranya Ibrahim. Dialah teman Abu Muslim.eaT

Kelompok ini meyakini Al-Hulul, sebagaimana diriwayatkan An-

Naukhbati dalam kitab Firaq-nya. Mereka menyangka roh Allah menitis

dalam diri Ibrahim dan Abu Muslim. Mereka berpendapat adanya

reinkarnasi roh. Al-Muqanna' yang mengaku dirinya sebagai tuhan

berdasarkan perkara-perkara luar biasa yang ditampakkannya awalnya

mengikuti madzhab ini.e4 Kelompok-kelompok tersebut pada dasarnya

sama dan ekstrem. Hanya saja berbeda-beda bentuk karena perbedaan

para pemimpin dan perbedaan tingkat keekstremitasnya.

Oleh karena itu, kelompok ini menurut sebagian orang disebut

dengan kelompok Abu Muslimiyah, sebagaimana yang lain menyebutnya

dengan kelompok Al-Muqanna'iyah yang bernisbat kepada Al-Muqanna'

yang telah menyatakan pembangkangan terhadap Daulah Abbasiyah

sebagaimana akan kita ketahui. Asy-Syathibi telah menyinggung

ekstremetas kelompok Ar-Rawandiyah Al-Abu Muslimiyah ini dengan

mengatakan, "Mereka mengatakan bahwa kepemimpinan berpindah

kepada Muhammad bin Al-Hanafiyah, kemudian putranya Abdullah,

kemudian Ali bin Abdullah bin Al-Abbas, kemudian putra-putranya hingga

Al-Manshur. Mereka mengatakan bahwa Tuhan menitis dalam diri Abu

Muslim dan ia tidak terbunuh. Mereka menghalalkan perkara-perkara

yang diharamkan sy atiat." e4e

Adapun Al-Muqanna' hidup di sebuah kota di Marwa. Ia bekerja

membersihkan wol dan mencucinya. Akan tetapi, kondisinya membaik

setelah berdirinya Daulah Abbasiyah ketika ayahnya ditunjuk sebagai

pegawai di Khurasan. Ayahnya lantas memberikan perhatian besar

terhadap pendidikannya. Al-Muqanna'berpindah dari Marwa ke Balakh

untuk mencari ilmu.

Di dalam wilayah Abu Muslim, Al-Muqanna' menjadi salah satu

pengikutnya dan salah satu komandan pasukan. Kemudian ia bergabung

lbid., hlm.298-299.

tbid.

Asy-Syathibi, Al-l' tisham, 3 / 68.

947

948

949

422 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam

dengan kelompok Ar-Razamiyah yang setia dengan Abu Muslim. Akan

tetapi, ketika ia dalam wilayah Abdul Jabbar Al-Azdi ia berpindah menjadi

pelayan penguasa baru ini dan bekeria untuknya.

Kemudian ia pergi ke Khurasan dan mengajak manusia untuk

mengikuti dirinya. Ia menggunakan kedok dan sihir.eso Ia tidak mau

menampakkan diri kepada manusia, menganut pemikiran Al-Hulul

(penitisan Tuhan dalam makhluk) dan At-Tanasukh (reinkarnasi roh)

dan mengaku bahwa roh Tuhan menitis dalam dirinya setelah kepergian

Abu Muslim. Ia mengajak manusia untuk berlepas diri dari kewajiban-

kewajiban seperti shalat, puasa, dan haji. Ia mengatakan kepada manusia,

"sesungguhnya agama hanyalah mengetahui imam," dan membolehkan

zina dengan peremPuan. Dan, paham-paham yang lain yang sesat dan

jauh dari Islam kecuali pendapat tentang imam dalam bingkai gnostik

yang ekstrem.esl

Setelah mendapatkan para pengikut yang banyak, Al-Muqanna'.

menyerang kota-kota Khurasan di sekitamya dan melakukan perampokan-

perampokan di jalan-jalan. Maka penguasa Abbasiyah Humaid Ath-Tha'i

terpaksa melakukan penangkapan terhadapnya. Akan tetapi, ia berhasil

melarikan diri ke negeri Transoxiana dan berlindung di benteng Sinam

di sana.Berkali-kali pasukan Islam yang dikirim untuk menumpasnya

mengalami kegagalan. Akhirnya said bin Al-Harsyi yang ditugasi Al-Mahdi

untuk menumpas Al-Muqanna' melakukan Pengepungan terhad apny a'esz

Setelah Said bin Al-Harsyi melakukan Pengepungan yang lama, para

pengikut Al-Muqanna' terpaksa menyerah. Akan tetapi, Al-Muqanna' tetap

menolak perdamaian atau turun dengan aman. Akhirnya dia dipaksa turun

dari benteng dan dibunuh. Dengan kematiannya, berhentilah gerakannya

tahun 163H/779 M dengan kegagalan.es3 Namury paham-paham ekstrem

yang disebarkan kelompok ini tetap hidup sampai waktu tertentu di

lingkungan yang banyak mengalami kekacauan itu.

950 Al-Atsar Al-Baqiyah, karya Al-Biruni, hlm. 211,, Al-IGmil, karya Ibnul Atsir,6/25 dan

wafayat Al-A'yan,karyasyamsuddin Ahmad bin Muhammad bin Khallikan,2/136-137,

Al-Mathba'ah Al-Maimaniyalu Kairo, tahun 1979 M..

951 Ibnul Atsir, Al-Kamil,6/38 dan5l-52.

952 Al-Baghd adi, Al-Earqu baina Al-Firaq, hlm.2M.

g53 Abu Bakar Muhammada bin fa'far Al-Farsakhi, Tarillt Bukhara, hlm. 25, Dar Al-Ma'arif,

Kairo.

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 423

Pemikiran dan Akidah Ar-Rawandiyah

Ar-Rawandiyah, sebagai kelompok ekstrem, memiliki pemikiran-

pemikiran dan akidah-akidah yang keluar dari Islam dan berlindung

di balik penampilan Islam dan mengambil Ahlul Bait sebagai poros

propaganda-propagandanya. Pemikiran-pemikiran tersebut antara lain:

1. Meyakini Al-Hulul dan At-Tanasukh.

Kedua paham ini serupa, namun berbeda. Abu Al-Ala' Al-Ma'arri

mengatakan, "Paham Al-Hulul mirip dengan At-Tanasukh."esa Karetra

itu, biasanya Al-Hulul berkaitan dengan makna At-Tanasukh. Begitu juga

sebaliknya. Adapun para pengikut paham At-Tanasukh di negeri Islam

juga mengikuti paham Al-Hulul. Semuanya menyangka bahwa roh-roh

mengalami reinkarnasi dalam diri para imam.ess

Asy-Syahrastani menguatkan hal itu dengan mengatakan, "Roh Tuhan

mengalami reinkarnasi hingga sampai kepadanya, menitis ke dalam dirinya

lalu ia mengaku Tuhan."es6

Istilah Al-Hulul umumnya digunakan untuk paham perpindahan roh

Tuhan kepada manusia, sedangkan istilah At-Tanasukh digunakan untuk

paham perpindahan roh-roh secara umum dari manusia kepada manusia

lain, kepada hewan atau dari hewan kepada manusia.

Paham Al-Hulul termasuk bagian dari pemikiran-pemikiran gnostik

kuno dengan arti penitisan Allah, roh-Nya, cahaya-Nya atau bagian dari-

Nya ke dalam manusia. Dulu Ibnu Dishan sudah mengatakan bahwa

sesungguhnya cahaya Allah telah menitis dalam dirinya. Mani' juga

mengikuti paham Al-Hulul sebelum Islam dan meyakininya sebagai

akidahnya. Paham Al-Hulul muncul dalam Islam dan kaum Syiah ekstrem

memaknainya sebagai penitisan Allah dalam imam-imam mereka.esT

Barangkali Abdullah bin Saba' adalah orang yang pertama kali memunculkan

paham ini untuk menyematkan sifat ketuhanan kepada Imam Ali dan imam-

Risalah Al-Ghufran, karya Abu Al-Ala AI-Mu'ri, }:.lm. 449, tahqiq: dan syarah: Dr. Bintu

Asy-Syathi', cetakan kedua.

Al-Baghdadi, Al-Farqu baina Al-Firaq, hlm. 162.

Asy-Syahrastam, Al-Milal wa An-Nihal, 1. / 202-203.

Al-Baghdadi, AlFarqu baina Al-Firaq, hlm. 138.

954

955

956

957

424 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam

imam setelahnya. Ia mengatakan, "Sesungguhnya bagian dari Tuhan telah

menitis dalam diri para imam."es

Al-Asy'ari menceritakan bahwa kaum ekstrem menganggap roh Tuhan

menitis dalam diri Nabi ffi, kemudian dalam diri Ahlul Bait setelahnya.

Kelompok ekstrem mengatakan, "Sesungguhnya Roh Al-Quds yaitu Allah

ada dalam diri Nabi, kemudian dalam diri Ali, Al-Hasan, Al-Husairu Ali

bin Al-Husairy Muhammad bin Ali...mereka adalah tuhan-tuhan."ese

Ibnu Khaldun mengatakan bahwa paham AI-Hulul ada dua madzhab.

Ibnu Khaldun mengatakan,"Paham tentang ketuhanan para imam,

adakalanya mereka memiliki sifat-sifat Tuhary atau Tuhan menitis dalam

dzat mereka."m Namury Ibnu Khaldun tidak menyebutkan contoh-contoh

yang menjelaskan pendapatnya.

Ar-Rawandiyah mendakwahkan paham Al-Hulul untuk memukul

sendi Islam yang paling penting yaitu tauhid. An-Naukhbati menyebutkan

hal ini dengan mengatakan, "Mereka sepakat menafikan ketuhanan dari

Allah yang Mahaagung, Maha Pencipta dan menetapkannya dalam tubuh

makhluk. Mereka mengatakan bahwa tubuh tempat tinggal Allah dan

bahwa Allah adalah cahaya dan roh yang berpindah-pindah dalam tubuh-

tubuh manusia."e61

Al-Isfarayini menegaskan hal itu dalam pemyataannya, " Al-Hululiyah

adalah kelompok-kelompok yang muncul di negeri Islam yang bertujuan

merusak tauhid kaum muslimin."%2

Disamping memerangi prinsip tauhid, mereka juga mencela Nabi,pNa

sahabat dan Ahlul Bait. Al-Bayaniyah menyangka bahwa roh Tuhan menitis

dalam diri para Nabi dan para imam sampai Abu Hasyim. Kemudian

berpindah kepada Bayan bin Sam'an, lalu ia mengaku sebagai Tuhan."%3

958 Ibnu Qutaibah, Al-Ma'anf, ll.lm. 267.

959 Al-Asy'ari, Maqalat Al-lslamiyyin,l/81, tahqiq: Muhammad Muhyiddin Abdul Hamid,

Mathba'ah As-Sa'adah, 1954 M.

960 Ibnu Khaldun, Al-Muqaddimah, t:.lm. 46.

961 An-Naukhbati, Firaq Asy-Syi'ah, hlm. 4446.

962 Al-Isfarayinr, At-Tabshir fi Ad-Din wa Tamyiz Al-Firqah An-Najiyah min Al-Firaq Al-Halikin,

hlm. 113, tahqiq: Muhammad Zahid Al-Kautsari, Maktabah Al-Khanaji di Mesir dan

Al-Matsna di Baghdad, tahun 1374 H./1955 M..

963 Ar-Rus'ani, Mukhtashar Al-Firaq, hlm. 1,l4.

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam 425

Ar-Rawandiy.ah menggunakan paham Al-Hulul untuk memindah

kepemimpinan dari cabang nasab Al-Husain dalam keluarga Ali kepada

cabang Al-H anah.w Dari situ pindah kepada keluarga AllAbbas, kemudian

Abu Muslim Al-Khurasani. Mereka mengatakan, "Sesungguhnya roh yang

ada dalam diri Isa bin Maryam berpindah kepada Ali bin Abi Thalib ry,

kemudian para imam satu persatu dan mereka adalah tuhan-tuhan."e65 

,

Ketika Ar-Rawandiyah mengetahui keteguhan Abu Ja'far AL-

Manshur untuk memerangi mereka, maka mere,ka memuhpkan untuk

menghabisinya. Mereka menempuh jalan yang berliku untuk sampai ke

sana. Mereka menyerukan ketuhanannya betdasarkan prinsip Al-Hulul,

bahwa roh Adam menitis dalam Utsman bin Nahik salah satu pemimpin

mereka, dan bahwa Tuhan mereka yang memberi minum dan makan

terhadap mereka adalah Al-Manshur. Mereka mengepungnya untuk

membunuhnya.% Akan tetapi, Al-Manshur menyingkap tipu daya mereka

dan berhasil menumpas mereka.

Kelompok Al-Abu Muslimiyah juga menggunakan paham Al-Hutut

untuk menyematkan sifat ketuhanan kepada Abu Muslim. Mereka mengaku

bahwa Abu Muslim menjadi Tuhan karena roh Tuhan menitis dalam

dirinya.e6T Untuk meyakinkan para pihak yang berusaha mengembalikan

kekuasaan Persia, Al-Abu Muslimiyah mengatakan, "sesungguhnya Abu

Muslim masih hidup dan roh Tuhan berpindah kepadanya. Mereka sedang

menantinya. Mereka mengatakan bahwa sesungguhnya yang dibunuh Abu

Ja'far adalah setan dengan rupa Abu Muslim.ffi

Ar-Rawandiyah rnengikuti mereka dengan mengatakan bahwa Al-

Muqanna' dan lainnya dari para pemimpin mereka adalah Tuhan, berdasar-

kan prinsip Al-Hulul dan At-Tanasukh.

Ar-Rawandiyah mengikuti paham At-Tanasukh, sebuah bagian dari

paham-paham kuno, sebagaimana dikatakan Al-Biruni. P ahan At-TanasuHt

telah terkenal di India secara khusus. Akan tetapi, paham ini berpengaruh

besar terhadap wilayah-wilayah sekitarnya. Al-Biruni mengatakan,

An-Naukhbati, Firaq Asy-Syi' ah, hlm. 67 -68.

Ath-Thabari, T aikh Ath-Thaban, 3 / 418.

Ibnul Atsir, Al-Kamil,5 /187 .

Al-Baghdadi, Al-Farqu baina Al-Firaq, hlm. 155.

Al-Asy'ari, Maqalat Al-lslamiyyin,'1. / 11.4.

9&

965

966

967

968

426 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam

"Sesungguhwtra At-Tanasuklt adalah paham agama Hindu. Barangsiapa

yang tidak meyakininya; maka ia tidak termasuk darir-rya dan tidak dihitung

sebagai bagian darinya.'{%r

Ar-Rawandiyah memiliki bermacam-macam persepsi tentang Af-

Tanasukh. Sebagian kelornpok membolehkan kembalinya roh dari semua

tubuh yang rtrsak, baik hewani maupun nabati. Kelompok yang lain

memhatasi hal itu dalam tubuh-tubuh hewani saia.

Dengan paham At-Tanasukhmereka menakwil pahala dan siksa dan

mengingkari surga dan neraka.eTo

Asy-Syahrastani mengomentari pendapat-pendapat ekstrim ini

dengan rnengatakan, "Mereka mengingkari Hari Kiamat karena mereka

meyakini reinkamasi di dunia dan bahwa pahala dan siksa ada dalam,tubuh

orang-orang.e71 Karena itu tidak ada maknanya hari kebangkitan, Kiamat,

surga dan neraka yang diajarkanolehsemua agama Samawi.

: Kaum Syiah ekstrem yang datang setelah itu mengingkari hari

kebangkitan manusia dari kubur dan Kiamat dengan konsep agama yang

s,rdah biasa dikenal. Mereka berpendapatkehidupan dunia itu kekal. Hal ini

sebagairnanq dikatakan Falhazun tentang rnereka, "Roh-roh melalui kernatian

berpindah dari satu tubuh ke tubuh yang lain. Di situlah teriadi kebangkitan

yang terus menerus dalam perjalantrn alami kehidupan dwtia."e72

2. Takwil

Takwil merupakan bagian dari prinsip-prinsip dasar yang diletakkan

oleti Ar-Rawandiyah dan diikuti oleh kelompok-kelompok ekstrem untuk

memerangi Islam. Menurut mereka, takwil berarti kembali kepada tujuan.

Dan, tujuanidari perkataan adalah makna yang tersimpan di balik kata.ere

Sumber pemikiran ini adalah keyakinan bahwa setiap perkara yang kasat

mata memiliki makna yang dipahami akal dan setiap segala yang zhahir

969 Al-Biruni, Al-Falsafah Al-Hindiyah, hlm. 52, ditahqiq oleh Abdul Halim Mahmud dan

Utsman Yusuf, Mathba'ah Ahmad Mukhaimar, Mesir.

970 Badsuri At-Turats Al-Yunani fi Al-Hadharah Al-lslarniwah, hlm. 23 dan setelah, Maktabah

An-Nahdhah, Kairo.

971 Asy-Syahrastaru, Al-Milal wa An-Nihal, 1. / 202-203.

972 Falhazt;ul,, Al=Khautaij wa Asy-Syi'ah, Nm. 243 (teriemahan).

973 Ibnu Hayun, Asas At-Ta'wil, hlrn 5, tahqiq: Arif Tamir, Dar Ats-Tsaqafah, Beirut, tahun

1960 M..

Ensikloppdi dliran dan Madzhab di Dunia tslam tZl

memiliki bathin. Zhahirnya adalah apa yang menjadi obyek panca indera

dan bathinnya adalah makna yang terkandung di dalamnya, dan diketahui

ilmu bahwa ia ada di dalamnya dan zhahir memuatnya. Dialah pasangan

zhahir.eTa

Kelompok-kelompok ekstrem menggunakan pemikiran ini dan

menerapkannya terhadap AlQur'an. Mereka mengatakary "Sesungguhnya

Al-Qur'an terdiri dari zhahir dan bathin, tanzil (wahyu yang diturunkan)

dan takwil.eTs

Untuk membenarkan pendapat-pendapatnya, mereka menggunakan

ayat-ayat Al-Qur'an sebagai dalil. Antara lain firman Allah d*,

"Dan menyempurnakan nikmat-Nya untukmu lahir dan batin." (Luqman:

201

'Padnhnl tidak adayang mengetahui talalilnyakecuali Allalt dnn orang-orang

yang ilmunya mendalam." (Ali Imran: 7)

"Dan tinggalkanlah dosa yang terlihat ataupun yang tersembunyi." (Al-

An'am:120)

"Tidakkah mereka hanya menanti-nanti bukti kebenaran (Al-Qur'an) itu.

Pada hari bukti kebenaran itu tiba, orang-orang yang sebelum itu meng-

abaikannya berkata, "Sungguh, rasul-rasul Tuhan kami telah datang

membawa kebenaran. " (Al-A'raf: 53)

Mereka menggunakan ayat-ayat tersebut untuk mendukung takwil

ekstrim yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa dan bertentangan

apayang sudah maklum secara dharuri dari agama.

Ketika takwil berarti mencari tujuan dan makna di balik perkataan,

maka Ar-Rawandiyah melakukan takwil terhadap ayat-ayat Al-Qur'an

sekira sesuai dengan tujuan-tujuan mereka. Mereka menggunakannya

untuk mengubah prinsip-prinsip Islam. Pendiri kelompok Al-Muqanna'iyah

Ar-Rawandiyah mengaku dirinya sebagai Tuhan./e75

Mereka juga menggunakan takwil untuk menggugurkan kewajiban-

kewajiban dan menghalalkan perkara-perkara haram. Kelompok Al-Abu

974 lbid., hlm.28.

975 Al-Qadhi Abdul Jabbar, Al-Mughni f Abtoab At-Tauhid wa Al-Adl , 76 / 363-364, Mathba'ah

Dar Al-Kutub Al-Mishriyyah, Kairo, tahun 1960 M..

976 Al-Baghdadi, Al-Farqu baina Al-Firaq, hlm. 155.

428 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam

Muslimiyah yang merupakan asal muasal Al.Muqanna'iyah menakwil

hukum-hukum'agama. Mereka menghalalkan segala yang hararn,

meninggalkan segala kewajiban dan menjadikan iman terbatas hanya

mengetahui Imam mereka.ez

, ,Mereka membebaskan perkara-perkara yang diharamkan agama,

menggugurkan kewajiban ibadah dan menakwil macam-macam ibadah

sebagai simbol orang-orang yang wajib ditaati. Mereka juga mengatakan

bahwa agama hanyalah mengetahui Imam.es

Pembagian Al-Qur'an menjadi zhahir dan bathin, menjadikan

zhahir sebagai mukjizat Rasul;tf dan bathin sebagai mukjizat para imam

dan bahwa pemahaman dan takwilnya hak otoritas mereka adalah

pembatasan yang tidak ada dasamya dari akal maupun agama. Hal itu

juga mempersempit kebebasan berpikir kaum muslimiry menjauhkan Al-

Qur'an dari fungsi diturunkannya, upaya penghancuran terhadap Islam,

dan membuat peradaban Islam stagnan.

Oleh karena itulah, Qadhi Abdul Jabbar mengomentari mereka,

"Mereka menjadikan hal itu sebagai jalan untuk mencela Islam, karena

Islam dibangun di atas Al-Qur'an dan As-Sunnah. Dengan demikian,

mereka mengosongkan ayat-ayat Al-Qur'an dari makna-makna yang

ditunjukkannya. Mereka menjadikan bathin sebagai rujukan, padahal

bathin tidak dapat diketahui kecuali dengan hujjah. Dan hal itu tidak

mungkin terjadi, karena mereka telah menutup pintu pengetahuan Islam

dan melakukan tikaman-tikaman terhadapnya."eTe

Maka tidak diragukan bahwa takwil versi mereka itu merupakan cara

yang paling berbahaya digunakan oleh kaum ekstrem untuk menyerang

Islam, merobohkan sendi-sendinya dari dalam dan menempatkan akidah-

akidah lain di tempatnya. Hal ini sebagaimana dikatakan Al-Baghdadi,

"Sesungguhnya tujuan kelompok Bathiniyah adalah mengajak kepada

agama Majusi dengan takwil-takwil (sesuai nafsu mereka) terhadap Al-

Qur'an dan As-Sunnah."e&

An-Naukhbati, Eiraq Asy-Syi' ah, hlm. 67.

Mukhtashar Al-Firaq, hlm. 747.

Qadhi Abdul Jabbar, Al-Mughni fi Ahoab At-Tauhid wa Al-AdI,1.6/363.

Al-Baghdadi, Al-Farqu baina Al-Firaq, hlm. L70.

977

978

979

980

Enslklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam 429

Akan tetapi, Allah menguasai urusan-Nya. Kegelapan-kegelapan ini

telah tersingkap berkat upaya jumhur umat Islam yang melawan mereka dan

ulama-ulamany a y al:tg getol dalam menumpas mereka dengan kebenaran.

Prof. Dr. Y ahy a Al-Abb asi

430 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam

AZ-ZAIDIYAH

Pengantar

KELOMPOK AZ-ZAIDIYAH memiliki keistimewaan-keistimewaan

daripada banyak kelompok-kelompok Islam yang lain. Dari satu sisi,

tokoh-tokohnya adalah mujahidin, tidak rela kezhalimary mengorbankan

jiwa dan segala yang berharga yang mereka miliki demi melawan para

penguasa yang mereka yakini zhalim. Sejarah mereka penuh dengan jihad

dan kesyahidan. Dari sisi lairU mereka adalah para ulama yang memberikan

kontribusi besar di berbagai bidang ilmu pengetahuan Islam.

Barangkali warisan ilmiah besar dari kelompok Az-Zaidiyah ini

disebabkan karena mereka mensyaratkan orang yang berhak menjadi imam

harus memenuhi syarat-syarat mujtahid.

Selain itu, Az-Zaidiyahmerupakan kelompok Syiah yang paling dekat

dengan Ahlu sunnah. secara umum mereka tidak terjerumus dalam sikap

ekstrem dan penyimpangan sebagaimana kelompok-kelompok Syiah yang

lain. Hal itu baik berkaitan dengan Imam Ali bin Abi Thalib @a maupun

para sahabat Nabi yang lain. Mereka tidak menganut pendapat Al-Bida"

Ar-Raj' ah, Al-lshmah dan pendapat-pendapat lainnya sebagaimana yang

dianut kaum Syiah secara umum.

Bahkan ula ma Az-Zaidiyah memiliki kecenderungan yang kuat untuk

mengamalkan AlQur'an dan As-Sunnah, baik pada zam:rn pen d,r.rny a Zaid

bin Ali maupun pada zaman-zamcln setelahnya semisal Ibnu Al-Wazir Al-

Yamani, Ash-Shan'ani, Asy-Syaukani, Ibnu Muqbil, dan lainnya.

Melakukan kajian secara ringkas terhadap rincian semua sisi mereka

adalah perkara yang sulit. Namun, paling tidak kita mengkaji sisi-sisi yang

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia lslam 431

1

I

.t

pdi.g penting saja. Karena kita membahas Az-Zaidiyah dalam beberapa

pembahasan berikut ini.

Pertama; Definisi Az-Zaidiyah yang meliputi kelahirannya, tokoh-

tokoh pentingnya dan negara-negara yang mereka tinggali.

Kedua; Dasar-dasar dan pendapat-pendapat yang merupakan

karakteristik umum kelompok-kelompok di bawah nama Az-Zaidiyah.

Ketiga; Kelompok-kelompok paling terkenal yang muncul dari Az-

Zaidiyah.

Keempat; Sikap Az-Zaidiyah antara Syiah dan Ahlu Sunnah.

Kelima;HubunganAz-7aidiyahdenganMu'tazilah,

Kelahiran Az-Zaidryah dan Negara-negara yang Mereka Tempati

Az-Zaidiyahadalah salah satu kelompok Syiah yang mengambil nama

dari pendirinya, yaitu ZaidbnAli bin Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib W.

Dia merupakan saingan kelompok Syiah Imamiyah, baikA/-ltsna Asyaiyah

maupun Ismailiyah.

Jika Syiah Ismailiyah sangat ekstrem, maka Az-Zaidiyah merupakan

kelompok Syiah yang paling moderat dan paling dekat dengan Ahlu

Sunnah wal Jamaah. Meskipun memandang Ali bin Abi Thalib sebagai

imam yang haq, mereka tidak berlepas diri dari Abu Bakar dan Utsman.

Tidak benar, apa yang dikatakan sebagian pembahas bahwa Az-Zai.diyah

adalah bagian dari kelompok Khawarij.esl Hal ini karena Khawarij

melakukan pemberontakan setelah peristiwa tahkim yang masyhur antara

Ali dan Muawiyah. Sementara Az-Zaidiyah muncul di tangan salah satu

cucurya, yakni ZaidbnAli. Lebih daripada itu, Az-Zaidiyah menganggap

kaum Khawarij sebagai kaum yang keluar dari agama karena mereka

memberontak terhadap Khalifah Ali. Adapun konsep khurujbagi kaum

Az-Zaidiyah adalah memberontak kepada penguasa yang zhalim dan

berusaha menegakkan imam yang benar. Inilah salah satu prinsip paling

utama Az-Zaidiyah. Karena itu, imam mereka ZaidbinAli memberontak

kepada Khalifah Umawiyah, Hisyam bin Abdil Malik.

981 Dr. Asy-Syami" Tailh Az-Zaidiyah,t'im. X37, ceta|.an Al-Adab, Nejef, tahun 7974 dar.

Mul&tashar Asy-Syi'ala karya Ahmad.drifuddin, hlm.5-9, cetakan Al-Irfan, Shida, tahun

t3D.H..

432 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam

, , Memberontak terhadap penguasa yang zhalim merupakan akidah

yang kokoh kalum Az-Taidiyah. Mereka memandanp diam atas kezhaliman

para penguasa membuat kezhaliman semakin bertambah, sebagaimana

yang terbukti dalarn realita. Selain itu, sikap diam membuat keluarga

Nabi dan keturunannya dalam kehinaan. Para penguasa zhalim tidak akan

merasa cukup dengankezhalimannya tatkala dibiarkan. Justru mereka akan

menambahinya dengan menimpakan kehinaan dan perbuatan-perbuatan

yang menyakitkan terhadap keturunan Nabi ffi sebagaimana terbukti dalam

peristiwa-peristiwa sejarah.e82

Kelgmpok Az-Zaidiyah dalam hal ini mengikuti langkah Imam Ali

bin Abi Thalib dan putranya Al-Husain. Karena itu, sejarah mereka penuh

dengan pemberontakan dan kesyahidan. Hal ini menunjukkan bahwa

penyebutan Khawarij untuk mereka tidak menunjukkan makna aPa-aPa

selain jihad terhadap para penguasa yang mereka anggaP sebagai orang-

orang zhalim.

Pendiri Kelompok Az'Zaidiyah

Kelompok ini didirikan oleh Imam Zaid bin Ali (79-L22 H)

ketika ia memberontak terhadap Khalifah Hisyam bin Abdil Malik'

Pemberontakannya ini diikuti oleh sekelompok kaum muslimin. Sebab itu

rnereka dinamakan dengan Az-Zaidiyah. Zaid bin Ali 64 terlibat dalam

banyak peperangan terhadap pasukan Khilafah Umawiyah dan ia selalu

memenangkann5za. Akan tetapi, ketika ia mempersiapkan sebuah Perang,

ia berpidato kdpada para pengikutnya agar mereka bersiap perang.Namury

sekelompok dari mereka berhenti dan menanyakan pendapabrya tentang

Abu Bakar dan Umar bin Al-Khathab B.

Ia menjaw.ab mereka dengan mengatakan, "Sesungguhnya aku

tidak mengatakan apa-aPa tentang keduanya kecuali kebaikan." Mereka

mengatakan, "Kenapa kita merrrerangi kaum (Bani Umayyah)?" Zaidbrn

Ali menjelapkan kepada mereka bahwa pemberontakannya ia lakukan

terhadap Bani Umayyah yang menzhalimi manusia, menzhalimi diri

mereka sendiri, dan menzhalimi keluarga Nabi, dan bahwasanya ia

muncul seraya mengajak manusia untuk mengamalkan Kitabullah dan

982 Al.Mital wa An:Nihal, karya Asy-syahrastani, l/139 dan Az-Zaidiyah, karya Ahmad

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 433

Sunnah Nabi ff, mematikan bid'ah-bid'ah dan menghilangkan kezhaliman

Bani Umayyah. Akan tetapi, penjelasannya ini tidak mereka terima, lalu

mereka memisahkan diri dari mereka. Zaid bin Ali berkata kepada mereka,

"Sesungguhnya kalian telah menolakku." Karena itulah mereka dinamakan

dengan kaum Ar-Rafidhah (kelompok penolak)."

Zaid bin Ali bersama dengan teman-temannya yang tersisa terjun

dalam beberapa peperangan. Mereka hampir mengalahkan musuh mereka

andaikata ia tidak terkena panah di dahinya. Ia pun meninggal dunia di

Kunasatr, Kufah pada bulan Muharram tahun 122H.e8

Kami di sini tidak membahas peristiwa-peristiwa yang dialami

anggota Az-Zaidiyah dan Ahlul Bait secara terperinci. Namun, kami

menyebutkan pemberontakan-pemberontakan Az-Zaidiyah yang terus

berlangsung dalam melawan khalifah-khalifah Bani Umayyah dan khalifah-

khalifah Bani Abbasiyah setelah mereka. Tokoh-tokoh Az-Zaidiyah yang

menjadi korbannya antara lain Yahya binZaid tahun 125H, Muhammad

bin Abdillah (An-Nafsu Az-Zakiyah) tahun 1,45H, kemudian saudaranya

Ibrahim bin Abdillah tahun 145 H.

Demikianlah pemberontakan mereka terjadi secara terus menerus.

Penyiksaan dan pembunuhan juga terus menimpa mereka. Pemberontankan

mereka yang paling penting dan paling berpengaruh dalam sejarah

kelompok Az -Zaidiyah adalah pemberontakan Al-Husain bin Ali melawan

khalifah Abbasiyah Al-Hadi tahun 1,69 H.Ia melakukan pemberontakan

demi menolak politik kekerasan dan penyiksaan yang diambil oleh Khalifah

Al-Hadi setelah ayahnya Al-Mahdi yang mengambil politik lunak terhadap

Al-Alawiyin demi menarik hati mereka.

Namun, tindakan Al-Hadi yang mengambil politik kekerasan dan

penyiksaan menyebabkan kaum Az-Zaidiyah memberontak dengan

dipimpin oleh Al-Husain bin Ali. Ia melakukan perang terhadap Abbasiyin

hingga ia terbunuh dalam Perang Fakh, setelah sembilan bulan delapan

belas hari melakukan pemberontakan.e&

983 Al-Milal wa An-Nihal, karya Asy-Syahrastani, 1./138, Az-Zaidiyah, karya Dr. Ahmad

Shubhi, hlm. 66 dan 82, Dirasah An Al-Eiraq wa Taikh Al-Muslimin, hlm. 245, cetakan

ketiga, Markaz Faishal li Al-Buhuts wa Ad-Dirasat Al-Islamiyyah, tahun 1408 H..

984 Untuk mengetahui peristiwa perang ini secara terperinci, lihatlah Ma'afsir Al-Abrarkarya

Muhammad bin Ali Ash-Sha'di, masih dalam bentuk manuskrip di perpustakaan Dar

434 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam

Setelah peristiwa ini mulailah negara-negara yang berhaluan Az-

Zaidiyah berdiri. Di antaranya negara Al-Adarisah di Maghrib yang

didirikan oleh Idris bin Abdillah yang lari ke Maghrib setelah kalah dalam

perang Fakh, kemudian mampu mendirikan negara Az-Zaidiyah di sana.

Begitu juga saudaranya Yahya bin Abdillah mampu melarikan diri ke negeri

Ad-Dailam, kemudian mendirikan negara Az-Zaidiyah di sana.

Di antara gerakan Az-Zaidiyahyang palingterkenal setelah itu adalah

gerakan Ibnu Thabathaba Muhammad bin Ibrahim di Kufah tahun L99

H, gerakan Muhammad bin Al-Qasim di Ath-Thaliqan tahun 219H, dan

Yahya bin Umar di Kufah tahun 250 H.

Gerakan yang terakhir tersebut berhasil mendirikan negara baru

Az-Zaidiyah di Tiberistan. salah satu Imam Az-zaidiyah, Al-Hasan bin

Ali, yang dijuluki Al-Athrusy mampu mendirikan negara Az-Zaidiyah di

negeri Dailam selatan Al-Khazar dan ia dibaiat menjadi Imam tahun 250 H.

Kemudian ia digantikan oleh saudaranya MuhammadbinZaidyang tetap

memimpin negara Az-Zaidiyah di wilayah tersebut hingga ia terbunuh

dalam perang melawan saingannya untuk menguasai Khurasan, Ismail

bin Ahmad As-Samani tahun 287 H.w

Di antara gerakan Az-Zaidiyah yang paling besar dan paling

berpengaruh dalam sejarah politik dan madzhab adalah gerakan Imam Al-

Hadi lla Al-Haq Yahya bin Al-Husain dari keturunan Al-Qasim Ar-Rassi

cucu Ibrahim bin Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib yang pergi ke Yaman

pada tahun 280 H. Di sana ia mendakwahkan madzhabnya kepada manusia.

Namun, pada awalnya ia tidak mendapat sambutanyang baik dari orang-

orang Yaman. Kemudian empat tahun setelah itu ia kembali ke Yaman

yang kedua kalinya, lalu menuju daerah Sha'dah dan mengumumkan

dakwahnya. Kali ini ia mendapatkan pertolongan dan menerima baiat

Al-KutubAl-Mishriyyah,nomorl030s,danlihatjuga AqidahAsy-Syi'ah,karyaDwight

M. Donaldsory hlm. 131, diterjemahkan dalam bahasa Arab oleh Al-Khanaii, tahun 1946

M., Al-Bidayahuta An-Nihayah, karya Ibnu Katsit,10/157, Matba'ah As-Sa'adah, Kairo

danAz-Zaidiyah,karya Dr. Ahmad Shubhi, hlm.82 dan 93.

985 Lihat, Muruj Adz-Dzahab,karya Al-Mas'udi, tahqiq: Muhammad Muhyiddin Abdul

Hamid, cetakan keempa! Mathba'ah As-Sa'adah, Kairo, tahun 19@M., Az'Zaidiyah,

karya Dr. Ahmad shubhi, hlm. 69-70 danTaiklt Az-Zaidiyah, karya Dr. Fadhilah Asy-

Syami, hlm. 218 dan setelahnya.

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 435

untuk menjadi imam. Ia berusaha untuk menegakkan hukum Islam yang

mengumpulkan sernua manusia di atas Kitabullah dan Sunnah Rasulullah

*,.

Ia berhasil dalam menegakkan keadilan, memperbaiki urusan

manusia, menegakkan syariat Allah, berjihad melawan kaum eararnithah

dan sering berperang melawan mereka selama kurang lebih lima tahun

hingga ia meninggal tahun 298H,Ia kemudian digantikan oleh putranya

Ahmad bin Yahya yang terus melakukan perang melawan earamithah Ar-

Ismailiyah lebih dari 27 tahun hingga ia meninggal di sha'dah tahun 325 FI.

Akhirnya, Syiah Ismailiyah berhasil:menguasai yaman dan

menumbangkan negara az-zardry ah. Akan tetapi, hilangnya pemerintahan

Az-Zaidiyah tidak berarti akhir dari Madzhab Az-zaidiyah di yaman-

Madzhab ini tetap hidup di kafangan orang-otrng y4m4n hrngga,kargn

Az-Zaidiyahsetelah seribq tahun berhasil merebut Yaman dan merrdirikan

negara mereka untuk yang kedua kalinya di Yaman, Imam yahya bin

Manshur bin Hamiduddin memimpin revolusi terhadap para penguasa

Turki pada tahun 132a H, dan dari situ mereka berhasil mendirikan negara

Az-Zaidiyah yang terus berlangsung hingga muncul revolusi yaman pada

bulan september 1962 M yang berhasil menumbangkan negara Az-zaidiyah.

Akan tetapi, meskipun revolusi menyudahi Az-Zaidiyah di yaman dari segi

politik, namun bukan berarti akhir dari Madzhab Az-zaidiyah di yaman.

Mayoritas masyarakat Yaman adalah para pengikut M adzhab Az-zaidiy ah,

khususnya penduduk wilayah-wilayah pegunungan.*6

Itulah sejarah singkat perkemb angan Az-Zaidiyah dan negara-negara

yang mereka dirikan di dunia Islam, Timur maupun Barat, Utara maupun

selatan. Kita telah mendapat kejelasan bahwa negara-negara tersebut telah

lenyap atau dilenyapkan. Akan tetapi, terryap.rya n"gu*-r,"gara tersebut

bukan berarti lenyapnya Madzhab Az-Z,ai.diyah atau hilangnya pemikiran

Az-Zaidiyah dari medan pemikiran Islanr. seiatinya pemikiian ini masih

tetap hidup dan bekerja secara aktif di sebagian negeri-negeri Islam.

986 Lihat, Ma'atsir Al-Abtar, karya Ash-S[n'di, htm. 38, maruukrip di Dar Al-Kutub Al-

Mishriyah,AI-MilalwaA,n-Nihal,h,arya Asy-syahrastani, L/13T danAl-lmam:Zaiil,llarya

Muhammad Abu Zahrah, hlm. 186, Dar Al-Fikr Al-Arabi.

436 Ensiklopedi Aliran'dan Madzhab di Dunia tslam

Aki d ah - aki dah Az-Zai diyah

Mayoritas Az-Zaidiy ah bersepakat atas prinsip-prinsip yang ringkas-

nya berikut ini:

L.Berkaitan dengan masalah imamah, Az-Zaidiyah meyakini bahwa

ketika Nabi ffi menentukan Imam, beliau tidak menyebutkan namanya,

beliau hanya menyebutkan kriterianya. Hal ini berbeda dengan pendapat

Syiah Imamiyah. Menurut mereka, meskipun sifat-sifat Imam hanya

terpenuhi oleh Ali bin Abi Thalib t&, nuunun Para sahabat tidak memilihnya

setelah Nabi wafat. Apa yang dilakukan para sahabat ini adalah kesalahan

dalam berijtihad yang tidak menyebabkan mereka jatuh dalam kefasikan

maupun kekafiran. Sebentar lagi kita akan mengetahui perkataan Imam

Zaid tentang masalah itu.

Dengan prinsip ilrtt Az-Zaidiyah berseberangan dengan kelompok-

kelompok Syiah lain yang mengatakan bahwa Nabi menyebutkan secara

tekstual, bahwa imam setelahnya adalah Ali bin Abi Thalib ry. Meskipun

merekaberseberangan denganSyiah Imamiyah tidak sepakat dengan Ahlu

Sunnah yang menolak pendapat bahwa Ali ditunjuk langsung oleh Nabi

ffi dengan nash (teks), bukan dengan nama atau sifat-sifat.

2. Az-Zaidiyah mensyaratkan imam harus dari Bani Hasyim, wira'i,

bertakwa, zuhud, pemberani, alim, dermawan dan dari keturunan Fathimah

setelah Ali 0Br. Barangsiapa yang memenuhi syarat-syarat ini dan ia

mengaku sebagai imam, maka umat wajib membelanya.esT

Imam At-Hadi Ila Al-Haq Yahya bin Al-Husain (245-298 H) telah

menjelaskan syarat-syarat dalam perkataannya, "Sesungguhnya imam

setelah Al-Hasan dan Al-Husain adalah keturunan mereka berdua, orang

yang menempuh perjalanan mereka, meniru langkahJangkah mereka,

bersungguh-sungguh dalam menjalankan perintah Allah, zuhud dari dunia

fana, memahami apa yang dibutuhkannya, mengetahui tafsir nash-nash,

pemberani dan penderma. Barangsiapa di antara keturunan Al-Hasan dan

Al-Husain yang memenuhi syarat-syarat tersebut, maka ia adalah imam

yang wajib ditaati dan wajib dibela dan ditolong umat Islam."es

987 Al-MilalwaAn-Nihal,karyaAsy-Syaluastani,hlm. 137danAz-Zaidiyah,karyaDr.Ahmad

Shubhi, hlm. 71 dan setelahnya.

988 Nash ini dinukil dari risalah-risalah Imam Yahya bin Al-Hasan sebagaimana

disebutkan oleh Dr. Ahmad Muhammad fali dalam kitabnya Dirasah An Al-Firaq,hlm.

Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam 437

Berdasarkan dugaan yang kuat, syarat 4angtbrakhfu,ini,.yaitu &nfln

dari keturunan Fathimah tidak terrnasuk syarat-syarat pemimpin yang

ditetapkan oleh Imam Zaid, sebagaimana disebutkan sebagian,riwayat

yang dinisbatkan kepadanya. Di antaranya apa yang disebutkan oleh

penulis krtab Syarh Risalah Al-Hur Al-'Aln. Ia menyebutkan bahwa Imam

Zaid mengatakan, "Kemudian kami keturunan Rasulullah $ dan tidak

ada keharusan pemimpin yang wajib clitaati dari kami."

HaI ini dikuatkan oleh sikap l,4td yangmengesahkan dan menerima

kepemirnpinan Abu Bakar, IJmar, dan Utsman sebagainrana ta:npak jglas

dari perkataannya dalam riwayat Asy-Syahrastani. Ia mengatakan, 1'Ali

adalah sahabat Nabi ffi yang paling utama. Akan tetapi, khilafah diserahkan

kepada Abu Bakar karena maslahat yang mereka pe,girnbangka4 dan

kaidah agama yang mereka jaga, yaFl me+jaga agar tidak muncul fitnah

dan membuat tenang hati manusia secara umum. Hal itu disebabkan

masa.perang-perang yang terjadi pada zaman Rasulullah masih dekat,

dan pedangAmirul MukmininAli bin AbiThalibbelumkering dari darah

kaum musyrikin Quraisy dan lainnya dan kemungkinan tuntutan balas

dendam masih sangat besar. Maka manusia tidak seluruhnya senang

kepadanya dan tidak sepenuhnya patuh kepadanya. Maka yang lebih

maslahat dalam memegang jabatan khalifah adalah orang yang mereka

kenal lembut, santury berumur lebih tua, termasuk pendahulu Islam dan

dekat dengan Rasulullah.se

Berdasarkan itu, pendapat yang kuat adalah pendapat yang mengata-

kan bahwa syarat keturunan Fathimah untuk menjadi imam acialah perkara

yang ditambahkan oleh para pengrkut Imam Zaid setelah ia tidak ada.

Bahkan menurut Syaikh Abu Zahrah, andaikata syarat ini hasil buatan

lmam Zaid sendiri itu, maka itu tidak lebih dari sekadar syarat keutamaan,

bukan syarat yang wajib terpenuhi.q

3. Az-Zaidiyah berpendapat boleh mengangkat pemimpin yang

;

keutamaannya kurang, padahal ada yang lebih utama. Kita telah

249 dan lihatX.4s4'i, Al-Adlwa At-Tauhid karya Imam yahya,yz II; dtrahqiq oleh Dr.

Muhammad lmarah, cetakan Dar Al-Hilal, tahun 1071 M, Al-Milalwa An-Nihal,karya

Asy€yahrastant, 1 / 727 dan Al-Imam Zaid, karya Muhammad Abu ZahratU hlm. 186.

989 Asy-Syahrastant, Al-Milal wa An-N ihal, 1 / 138.

9%) Al-Umam, karya Syaikh Abu Zahrah, hlm. 187. Bandingkar dengan Taflk Az-Z"aidiyyah,

karya Dr. Fadhilah Asy-Syami, hlm.282.

438 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab dl Dunia lslam

mengetahui perkataan Imam Zaid tentang hal itu, pembenarannya dan

penerimaaru:rya terhadap kekhalifahan Abu Bakar Ash-Shiddiq ffi beserta

ddanya Ali bin Abi Thalib aea. Meskipun perkataan Imam Zaid Ersebut

telah dinukil oleh Asy'syahrastani darr ia mengukuhkan penisbatannya

terhadap Imam Zaid, disamping dikuatkan oleh banyak para peneliti

tentang Imam ZaLd, seba$an pembahas yang tergolong baru meragukan

keabsahannya berdasarkan dasar-dasar yang lemah.

Di antaranya nukilan tersebut mengandung makna Imam Zaid

berpendapat keutar,raan Ati di atas.semua sahabat Nabi 4g. Hal ini dalam

pandangannya tidak sesr,rai dengan apa yang dikenal dad Imam Zaid,bempa

rnengatui keutamaan Khulafaurrasyidin yang mendahulUinya, Disamping

itu,rpendapat yang dinisbatkan kepada lmarn zald iil mengandung arti

bahwa loyalitas para sahabat terhadap kerabat rnereka yang kafir lebih besar

daripada loyalitaS mereka terhadap Islarn. Dengan kata lain, mereka bersikap

seperti itu terhadap Ali karena Ali membunuh kerabat mereka yang kafir' Lri

merupaka4 prasangka yang buruk terhadap para sahabat danZud sendiri

jauh dari sifat ini karena ia mengetahui para sahabat dipuji oleh Al-Qur)an

dan mereka adalah sebaik-baik umat.

Allah d6 berfirman,

't (Kama (umat lslam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia.'!

(Ali Imran:110)

Perjuangan-perjuangan mereka membuktikan bahwa mereka

mengorbankan kerabat-kerabat dan memerangi ketika mereka melawan

Islam dan menghadang dakwahnya,q '

Yang benar, pendapat tersebut adalah pendapat seba$an Az-Zaidiyah

setelah Imarn Zaid tidak ada. Hal ini dikuatkart oleh lmam lbnu Taimiyah

+B.yang inenyebutkan bahWa banyak dari tokoh-tokoh Az-T,aidiyah yang

mengatakan,bahwa sesungguhnya Ali lebih utama daripada Abu Bakar,

IJmar, dan Utsman. Akan tetapi, maSlahat agama menuntut kekhalifahan

mereka karena banyak dari kaum muslimin yang hatinya tidak suka dengan

Ali sebab kerabat-kerabat mereka yang terbunuh. Kaum muslimin tidak

sepakat untuk taat kepadanya. Maka diperbolehkan meng.rngkat khalifah

991 Ahmad Muhammad Jali,Dirasah An Al-Fimq, hlm. 252.

Ensiklopedi A.liran dan Madzhab di Dunia tslam 489

dari orang yang keutamaannya di bawahnya. Pendapat ini diucapkan

oleh banyak tokoh Syiah. Mereka meyakini bahwa Ali lebih utama dan

mereka juga meyakini bahwa kekhalifahan Abu Bakar dan Umar adalah

benar, tidak ada celanya. Mereka melakukan kompromisasi-kompromisasi.

Mereka berpendapat seperti ini karena ada atsar-atsar yangmereka dengar

dan perkara-perkara yang mereka duga mengutamakan Ali daripada

mereka.e2

Tampaknya sebagian Az-Zaidiyah, setelah Imam Zaid, menolak

untuk mengikuti prinsip bolehnya mengangkat pemimpin, padahal ada

orang yang lebih utama daripada dia. Mereka mengatakan bahwa wajib

mengangkat pemimpin yang paling utama. Kenyataannya, sebagaimana

dikatakan Dr. Ahmad Shubhi, tidak ada kelompok yang membolehkan

pengangkatan pemimpin yang utama, padahal ada yang lebih utama

secara mutlak kecuali Ahlu sunnah.q Karena perbedaan mereka tentang

prinsip ini, sikap-sikap mereka terhadap kekhalifahan Abu Bakar, [Jmar,

dan Utsman berbeda-beda. sebagian mereka mengakuinya dan sebagian

yang lain mengingkarinya.ry

4. Az-Zaidiyah memperbolehkan munculnya dua pemimpin dalam

waktu yang sama di wilayah yang berbeda. Mereka mengesahkan baiat

terhadap keduanya ketika masing-masing memenuhi syarat-syarat menjadi

imam atau pemimpin dan dipilih melald altlul hnlli wal aqdi. Prinsip ini telah

menimbulkan banyak perdebatan di kalangan peneliti modern. Mereka

bertanya-tanya tentang dasar prinsip ini dan sumbemya, apakah Imam Zaid

sendiri yang mengatakannya atau buatan para pengikutnya setelahnya?

Meskipun perselisihan ini tidak mengakibatkan banyak pengarutr,

maka berdasarkan perilaku Imam Zaid sendiri, apayangdikenal darinya

berupa keinginan yang besar atas kemaslahatan kaum muslimin dan upaya

menegakkan keadilan di antara mereka, maka pendapat ymgrajih (kuat)

adalah prinsip ini bukan dari prinsip-prinsipnya.

992 Minhaj As-sunnah, karya Ibnu Taimiyah, 3/319, Maktabah Ar-Riyadh Al-Haditsah,

Riyadh dan bandingkan dengan Ma qalat Al-Islamiyyin, kary a Al- Asy, ari, 7 / 29.

993 Dr. Ahmad Shubhi, Az-Zaidiyyah, hlm. 74.

994 Al-I&uthath, karya Al-Maqrizi, 2/351., cetakan Bulaq, Kairo dan bandingkan dengan

Al-Milalwa An-Nihal, karya Asy-Syahrastani, hlm. 140.

440 Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia tslam

Hal ini dikuatkan oleh perkataan Imam Zaid sendiri. Ia mengatakan,

"Demi Allah, aku ingin tanganku tergantung di bintang Soraya,lalu aku

jatuh ke bumi atau ke tempat manapun aku jatuh dan aku terpotong

menjadi berkeping-keping tanpa melakukan perbaikan di antara umat

Muhammad." Perbaikan sebagaimana pendapat Dr. An-Nasyar tidak

terjadi kecuali umat berkumpul dalam satu pemimpin.

Begitu juga Imam Zaid mengatakaru "Sesungguhnya aku mengajak

kepada Kitabullah, Sunnah N


Related Posts:

  • Ekslopedi aliran Mazhab 10 Ajaridahyang menurut Asy-Syahrastani adalah kelompok besar. Kelompok ini pecahmenjadi kelompok-kelompok kecil yang berselisih dengan Al-Ajaridahdalam sebagian masalah-masalah cabang. Dari sana kelompok-kelompokkecil itu… Read More