ibrani wahyu 5


  kedua hanya Imam Besar saja yang 

masuk sekali setahun, dan harus dengan darah yang ia persembahkan 

sebab  dirinya sendiri dan sebab  pelanggaran-pelanggaran, yang dibuat oleh 

umatnya dengan tidak sadar. 

Di sini, 

I. Rasul Paulus menjelaskan tentang Kemah Suci, tempat penyem-

bahan yang Tuhan  tetapkan untuk didirikan di atas bumi. Kemah 

Suci ini disebut tempat kudus buatan tangan manusia (KJV: tem-

pat kudus duniawi), sepenuhnya berasal dari dunia ini, berkaitan 

dengan bahan-bahan yang darinya kemah itu didirikan, dan 

merupakan suatu bangunan yang harus dibongkar. Disebut tem-

pat kudus buatan tangan manusia, sebab  itu yaitu  kediaman 

dan istana Raja Israel. Tuhan  yaitu  Raja mereka, dan, sama 

seperti raja-raja lain, Ia memiliki kediaman atau tempat tinggal, 

dan pelayan-pelayan, perkakas, dan segala perbekalan, yang se-

suai untuk itu. Kemah Suci ini (yang kita miliki gambarannya da-

lam Kel. 25-27) yaitu  sebuah bait suci yang berpindah-pindah, 

yang menggambarkan keadaan jemaat pejuang yang tidak mene-

tap, dan kemanusiaan Tuhan Yesus Kristus, yang di dalam-Nya 

seluruh kepenuhan ke-Tuhan an berdiam secara jasmani. Nah, me-

ngenai Kemah Suci ini dikatakan bahwa Kemah ini  dibagi 

menjadi dua bagian, yang disebut kemah pertama dan kemah ke-

dua, bagian sebelah dalam dan sebelah luar, yang menggambar-

kan dua keadaan jemaat yang berjuang dan menang, dan dua 

kodrat Kristus, yang manusiawi dan ilahi. Kita juga diberi tahu 

apa yang ditempatkan di dalam setiap bagian Kemah Suci terse-

but. 

1. Pada bagian sebelah luar: ada beberapa benda, yang darinya 

kita mendapatkan semacam daftar. 

(1) Kaki dian, yang sudah pasti bukan yang kosong dan tidak 

dinyalakan, melainkan dengan pelita yang selalu menyala. 

Dan ini diperlukan, sebab  tidak ada jendela di dalam tem-

pat kudus. Dan ini yaitu  untuk meyakinkan bangsa Ya-

hudi tentang kegelapan dan sifat rahasia pengaturan masa 

itu. Terang yang mereka miliki hanyalah cahaya pelita, di-

bandingkan kesempurnaan terang yang akan dibawa oleh 

Kristus, sang Surya Kebenaran, yang akan disampaikan-

Surat Ibrani 9:1-7 

 139 

Nya kepada umat-Nya. Seluruh terang yang kita miliki ber-

asal dari Dia Sang Sumber Terang. 

(2) Meja dan roti sajian yang diletakkan di atasnya. Meja ini di-

letakkan tepat di hadapan kaki dian, yang menunjukkan 

bahwa dengan terang dari Kristus kita harus memiliki per-

sekutuan dengan Dia dan dengan satu sama lain. Kita 

tidak boleh datang dalam gelap ke meja-Nya, melainkan 

dengan terang dari Kristus kita harus mengenal tubuh 

Tuhan. Di atas meja ini diletakkan dua belas ketul roti 

untuk dua belas suku Israel, satu ketul untuk satu suku, 

yang dibiarkan dari sabat ke sabat, dan pada hari sabat itu 

diganti dengan yang baru. Roti sajian ini dapat dipandang 

sebagai persediaan untuk istana (walaupun Raja Israel 

tidak membutuhkannya, namun, sama seperti istana-is-

tana para raja dunia, harus ada persediaan ini yang dile-

takkan setiap minggu), atau persediaan yang disediakan 

dalam Kristus untuk jiwa-jiwa umat-Nya, sesuai dengan 

kebutuhan-kebutuhan dan untuk melegakan jiwa-jiwa me-

reka. Dia yaitu  roti hidup. Di dalam rumah Bapa kita ada 

roti yang cukup dan ada lebih sebagai persediaan. Kita 

dapat memperoleh persediaan baru dari Kristus, terutama 

pada setiap hari Tuhan. Bagian sebelah luar ini disebut 

tempat yang kudus atau suci, sebab  didirikan untuk me-

nyembah Tuhan  yang kudus, untuk menggambarkan Yesus 

yang kudus, dan untuk menghibur umat yang kudus, su-

paya mereka lebih maju lagi dalam kekudusan. 

2. Kita memiliki penjelasan tentang apa yang ada di bagian sebe-

lah dalam tempat yang kudus, yang ada di belakang tirai yang 

kedua, dan disebut tempat yang mahakudus. Tirai yang kedua 

ini, yang memisahkan antara tempat yang kudus dengan tem-

pat yang mahakudus, yaitu  perlambang dari tubuh Kristus. 

Dengan terkoyaknya tirai ini terbukalah bukan hanya pan-

dangan, melainkan juga jalan, bagi kita untuk masuk ke da-

lam tempat Mahakudus, perlambang dari sorga itu sendiri. 

Nah, di dalam bagian ini ada , 

(1) Mezbah pembakaran ukupan dari emas, yang dipakai un-

tuk menaruh ukupan, atau altar emas yang didirikan un-

tuk membakar ukupan di atasnya. Keduanya yaitu  per-


 140

lambang dari Kristus, mengenai pengantaraan-Nya yang 

berhasil dan memberi kelegaan hati yang Dia adakan di 

sorga, yang didasarkan pada jasa-jasa dan pengorbanan 

diri-Nya sendiri yang diterima oleh Tuhan , dan inilah yang 

harus kita andalkan untuk mendapatkan perkenan dan 

berkat dari Tuhan . 

(2) Tabut perjanjian yang seluruhnya dilapisi dengan emas (ay. 

4). Ini memperlambangkan Kristus, ketaatan-Nya yang sem-

purna kepada hukum Taurat dan penggenapan seluruh ke-

benaran oleh-Nya bagi kita. Sekarang di sini kita diberitahu 

tentang apa yang ada di dalam tabut ini dan apa yang ada di 

atasnya. 

[1] Apa yang ada di dalamnya. Pertama, buli-buli emas ber-

isi manna, yang, saat  disimpan oleh bangsa Israel di 

rumah mereka sendiri, bertentangan dengan perintah 

Tuhan , segera menjadi busuk. namun  sekarang, sebab  

dengan persetujuan Tuhan  disimpan di sini di dalam ru-

mah ini, dihindarkan dari kebusukan, selalu murni dan 

manis. Dan ini mengajar kita bahwa hanya di dalam 

Kristus-lah diri kita, anugerah-anugerah yang kita per-

oleh, dan perbuatan-perbuatan kita dijaga tetap murni. 

Ini juga merupakan perlambang dari roti hidup yang 

kita miliki di dalam Kristus, ambrosia (makanan dewa-

dewi yang dianggap bisa membawa kekekalan – pen.) 

sejati yang memberi  kekekalan. Ini juga merupakan 

tanda kenangan bahwa Tuhan  sudah memberi makan 

umat-Nya secara ajaib di padang gurun, supaya mereka 

jangan pernah melupakan anugerah yang begitu luar 

biasa, ataupun tidak percaya kepada Tuhan  di masa 

yang akan datang. Kedua, tongkat Harun yang pernah 

bertunas, dan dengan demikian menunjukkan bahwa 

Tuhan  telah memilih dia dari suku Lewi untuk melayani 

di hadapan-Nya di antara semua suku Israel, dan 

dengan demikian mengakhiri sungut-sungut bangsa itu, 

dan usaha mereka untuk menyerang jabatan imam (Bil. 

17). Ini yaitu  tongkat Tuhan  yang dengannya Musa dan 

Harun mengerjakan mujizat-mujizat. Dan ini yaitu  

perlambang dari Kristus, yang disebut orang yang ber-

nama Tunas (Za. 6:12), yang melalui-Nya Tuhan  telah 

Surat Ibrani 9:1-7 

 141 

mengerjakan mujizat-mujizat untuk pembebasan, pem-

belaan, dan penyediaan rohani umat-Nya, dan untuk 

penghancuran musuh-musuh mereka. Ini yaitu  per-

lambang keadilan ilahi, yang olehnya Kristus Sang Batu 

Karang dipukul, dan darinya air hidup yang dingin me-

nyegarkan mengalir masuk ke dalam jiwa kita. Ketiga, 

loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian, yang padanya 

hukum moral ditulis. Ini menandakan perhatian Tuhan  

terhadap pemeliharaan hukum-Nya yang kudus, dan 

kepedulian yang kita semua harus miliki untuk memeli-

hara hukum Tuhan . Ini hanya dapat kita lakukan di 

dalam dan melalui Kristus, dengan kekuatan dari-Nya, 

dan ketaatan kita tidak dapat diterima kecuali melalui 

Dia. 

[2] Apa yang ada di atas tabut (ay. 5): Di atasnya kedua ke-

rub kemuliaan yang menaungi tutup pendamaian. Per-

tama, tutup pendamaian, yang merupakan penutup 

tabut. Ini disebut pendamaian, dan terbuat dari emas, 

sepanjang dan selebar tabut yang di dalamnya loh-loh 

hukum diletakkan. Ini yaitu  perlambang yang agung 

dari Kristus, dan kebenaran-Nya yang sempurna, yang 

selamanya cukup untuk ukuran-ukuran hukum Tuhan , 

dan menutupi seluruh pelanggaran-pelanggaran kita. 

Dia menempatkan diri di antara Shekinah, atau simbol 

kehadiran Tuhan , dan kegagalan-kegagalan kita yang 

penuh dosa, dan menutupi semua itu. Kedua, kedua 

kerub kemuliaan yang menaungi tutup pendamaian, 

menggambarkan malaikat-malaikat kudus Tuhan , yang 

senang mengamati karya agung penebusan kita oleh 

Kristus, dan siap mengerjakan setiap pekerjaan baik, di 

bawah perintah Sang Penebus, untuk orang-orang yang 

yaitu  ahli-ahli waris keselamatan. Malaikat-malaikat 

menyertai Kristus pada waktu kelahiran-Nya, pada wak-

tu Dia dicobai, pada saat Dia menderita sengsara, pada 

waktu kebangkitan-Nya, dan pada saat kenaikan-Nya 

ke sorga, dan akan menyertai-Nya pada waktu keda-

tangan-Nya yang kedua kali. Tuhan  menjadi manusia 

dengan disaksikan, diperhatikan, dikunjungi oleh ma-

laikat-malaikat. 


 142

II. Dari gambaran tentang tempat penyembahan dalam masa penye-

lenggaraan Perjanjian Lama, Rasul Paulus melanjutkan dengan 

berbicara tentang tugas-tugas dan ibadah-ibadah yang dilaksana-

kan di tempat-tempat itu (ay. 6). saat  beberapa bagian dan per-

kakas Kemah Suci sudah ditempatkan sedemikian rupa, lalu apa 

yang harus dilakukan di situ? 

1. Imam-imam biasa selalu masuk ke dalam kemah pertama, un-

tuk melakukan ibadah kepada Tuhan . Perhatikanlah, 

(1) Tidak ada seorang pun kecuali imam-imam yang masuk ke 

dalam bagian pertama Kemah Suci. Dan ini mengajar kita 

semua bahwa orang-orang yang tidak memenuhi syarat, 

yang tidak dipanggil oleh Tuhan , tidak boleh menyerobot 

masuk ke dalam jabatan dan pekerjaan pelayanan. 

(2) Imam-imam biasa hanya boleh masuk ke dalam bagian 

pertama Kemah Suci, sangatlah berbahaya jika mereka de-

ngan lancang masuk ke dalam tempat yang Mahakudus. 

Dan ini mengajar kita bahwa bahkan hamba-hamba Tuhan 

sendiri pun harus mengetahui dan tetap pada posisi 

mereka yang seharusnya. Dan mereka tidak boleh lancang 

melanggar hak istimewa Kristus, dengan mempersembah-

kan ukupan mereka sendiri, atau menambahkan rekaan 

mereka sendiri pada ketetapan-ketetapan Kristus, atau 

bersikap seolah-olah berkuasa atas hati nurani manusia. 

(3) Imam-imam biasa ini harus masuk ke dalam kemah per-

tama setiap saat. Artinya, mereka harus mengabdikan diri 

mereka dan seluruh waktu mereka untuk pekerjaan sesuai 

jabatan mereka itu, dan tidak menjauhkan diri mereka dari 

pekerjaan itu kapan pun. Mereka harus terbiasa siap me-

laksanakan tugas mereka, dan pada setiap waktu yang te-

lah diatur dan ditetapkan harus sungguh-sungguh menye-

lesaikan pekerjaan mereka. 

(4) Imam-imam biasa harus masuk ke dalam kemah pertama, 

supaya di sana mereka dapat menyelesaikan ibadah untuk 

Tuhan . Mereka tidak boleh melakukan pekerjaan untuk 

Tuhan  sebagian-sebagian atau setengah-setengah, melain-

kan harus benar-benar mengerjakan seluruh kehendak dan 

nasihat-Nya. Bukan hanya memulai dengan baik, melain-

kan juga melanjutkannya dengan baik, dan bertahan sam-

Surat Ibrani 9:1-7 

 143 

pai selesai, dengan memenuhi tugas pelayanan yang telah 

mereka terima. 

2. Imam Besar masuk sampai ke dalam kemah kedua, ke bagian 

sebelah dalam (ay. 7). Bagian ini yaitu  lambang sorga, dan 

kenaikan Kristus ke sana. Di sini perhatikanlah, 

(1) Tidak ada seorang pun kecuali Imam Besar yang boleh 

masuk ke dalam tempat yang Mahakudus. Demikian pula 

tidak ada seorang pun kecuali Kristus yang dapat masuk 

ke dalam sorga dalam nama-Nya sendiri, menurut hak-Nya 

sendiri, dan sebab  jasa-jasa-Nya sendiri. 

(2) Untuk masuk ke dalam tempat yang Mahakudus, Imam 

Besar harus masuk melalui tempat yang kudus bagian se-

belah luar terlebih dahulu, dan melalui tirai, yang menan-

dakan bahwa Kristus pergi ke sorga melalui suatu hidup 

yang kudus dan kematian yang keji. Tubuh-Nya sebagai 

tirai yang terkoyak habis. 

(3) Imam Besar masuk hanya sekali setahun ke dalam tempat 

yang Mahakudus. Dan dalam hal ini (seperti dalam segala 

hal lainnya) yang dilambangkan mengungguli lambang 

yang mendahuluinya, sebab  Dia telah masuk sekali untuk 

selamanya, selama seluruh penyelenggaraan Injil. 

(4) Imam Besar tidak boleh masuk tanpa darah. Ini menan-

dakan bahwa Kristus, yang telah menjalankan peran-Nya 

sebagai Imam Besar kita, tidak dapat diterima masuk ke 

dalam sorga tanpa menumpahkan darah-Nya untuk kita, 

dan bahwa tidak satu pun juga dari antara kita yang dapat 

masuk ke hadirat Tuhan  yang mulia di sini atau hadirat-Nya 

yang mulia nanti, kecuali dengan darah Kristus. 

(5) Imam Besar, di bawah hukum Taurat, masuk ke dalam 

tempat yang Mahakudus, mempersembahkan darah itu 

untuk dirinya sendiri dan kesalahan-kesalahannya sendiri 

terlebih dahulu, dan lalu untuk kesalahan-kesalahan umat 

(ay. 7). Ini mengajar kita bahwa Kristus yaitu  pribadi dan 

Imam Besar yang lebih unggul dibandingkan  imam-imam besar 

lainnya yang berada di bawah hukum Taurat, sebab  Dia 

tidak memiliki kesalahan-Nya sendiri yang harus dibayar 

dengan persembahan. Dan ini mengajar kita bahwa ham-

ba-hamba Tuhan, saat  dalam nama Kristus mereka men-


 144

jadi pengantara untuk orang lain, harus terlebih dahulu 

menerima darah Kristus pada diri mereka sendiri untuk 

mendapatkan pengampunan bagi diri mereka sendiri. 

(6) saat  Imam Besar menurut hukum Taurat itu sudah 

memberi  persembahan untuk dirinya sendiri, dia tidak 

boleh berhenti di situ, melainkan harus juga memberi per-

sembahan untuk kesalahan-kesalahan umat. Imam Besar 

kita, walaupun dia tidak perlu memberi persembahan un-

tuk diri-Nya sendiri, namun tidak lupa memberi persem-

bahan untuk umat-Nya. Dia menggunakan jasa kesengsa-

raan-Nya untuk membela kepentingan umat-Nya di dunia. 

Perhatikanlah, 

[1] Dosa yaitu  kesalahan, dan kesalahan yang besar, baik 

dalam pertimbangan maupun perbuatan. Kita sangat 

bersalah saat  kita berdosa terhadap Tuhan , dan siapa-

kah yang dapat memahami semua kesalahannya? 

[2] Kesalahan-kesalahan seperti itu meninggalkan rasa ber-

salah dalam hati nurani, yang tidak dapat dibersihkan 

kecuali dengan darah Kristus. Dan kesalahan-kesalah-

an penuh dosa para imam dan umat harus seluruhnya 

dihapuskan dengan cara yang sama, dengan pengor-

banan darah Kristus. Kita harus menggunakan darah 

ini sebagai pembelaan di bumi, sementara Dia meng-

gunakannya sebagai pembelaan di sorga untuk kita. 

Imamat Kristus 

(9:8-14) 

8 Dengan ini Roh Kudus menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang kudus itu 

belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada. 9 Itu yaitu  

kiasan masa sekarang. Sesuai dengan itu dipersembahkan korban dan per-

sembahan yang tidak dapat menyempurnakan mereka yang mempersembah-

kannya menurut hati nurani mereka, 10 sebab  semuanya itu, di samping 

makanan minuman dan pelbagai macam pembasuhan, hanyalah peraturan-

peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu 

pembaharuan. 11 namun  Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-

hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar 

dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, – artinya 

yang tidak termasuk ciptaan ini, – 12 dan Ia telah masuk satu kali untuk 

selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa 

darah domba jantan dan darah anak lembu, namun  dengan membawa darah-

Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal. 13 

Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu

Surat Ibrani 9:8-14 

 145 

lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan 

secara lahiriah, 14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal 

telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Tuhan  sebagai persembahan 

yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-

perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Tuhan  yang 

hidup. 

Di dalam ayat-ayat ini Rasul Paulus berusaha menyampaikan kepada 

kita pikiran dan maksud Roh Kudus dalam seluruh ketetapan-

ketetapan mengenai Kemah Suci dan sistem pengaturan menurut 

hukum Taurat, meliputi baik tempat maupun ibadah. Kitab suci 

Perjanjian Lama diberikan melalui pewahyuan dari Tuhan . Orang-

orang kudus zaman dahulu berbicara dan menulis sebab  Roh Kudus 

menyuruh mereka. Dan semua catatan Perjanjian Lama ini sangat 

bermanfaat dan penting, bukan hanya untuk orang-orang yang 

terlebih dahulu menerimanya, melainkan bahkan juga untuk orang-

orang Kristen. Orang Kristen seharusnya tidak memuaskan diri me-

reka dengan membaca ketetapan-ketetapan hukum Lewi, melainkan 

seharusnya mempelajari apa yang diisyaratkan dan dinasihatkan 

oleh Roh Kudus kepada mereka melalui semua itu. Nah, di sini ada 

beberapa hal yang disebutkan sebagai hal-hal yang diisyaratkan dan 

dinyatakan kepada umat-Nya dengan ini. 

I. Bahwa jalan masuk ke tempat yang Mahakudus belum dibuat nya-

ta, selama kemah yang pertama masih berdiri (ay. 8). Ini yaitu  

satu pelajaran yang Roh Kudus hendak ajarkan kepada kita melalui 

semua perlambangan ini. Dalam Perjanjian Lama jalan menuju 

sorga tidak begitu jelas dan terang, pun tidak begitu banyak dising-

gung, seperti di dalam Perjanjian Baru. yaitu  kemuliaan bagi 

Kristus dan Injil, dan kebahagiaan bagi orang-orang yang hidup di 

bawah masa Perjanjian Baru, bahwa sekarang hidup dan kekekalan 

menjadi jelas. Tidak ada jalan masuk bebas ke dalam hadirat Tuhan  

pada waktu itu seperti yang ada sekarang. Tuhan  sekarang mem-

buka pintu yang lebih lebar, dan ada tempat untuk lebih banyak 

orang, bahkan untuk sebanyak mungkin orang yang benar-benar 

mau kembali kepada-Nya melalui Kristus. 

II. Bahwa kemah pertama hanya merupakan kiasan untuk masa se-

karang (ay. 9). Itu yaitu  masa penyelenggaraan peraturan yang 

redup, namun  hanya berlangsung sesaat, hanya dimaksudkan un-

tuk waktu yang sebentar untuk melambangkan hal-hal besar me-


 146

ngenai Kristus dan Injil, yang pada waktunya akan bersinar kemi-

lau, dan dengan demikian menyebabkan semua bayang-bayang 

hilang dan lenyap, seperti bintang-bintang di hadapan matahari 

terbit. 

III. Bahwa tidak ada satu pun pemberian-pemberian dan pengorban-

an-pengorbanan yang dipersembahkan di dalam kemah yang per-

tama itu yang dapat membuat orang-orang yang mempersembah-

kannya menjadi sempurna, berkaitan dengan hati nurani mereka 

(ay. 9). Artinya, persembahan-persembahan itu tidak dapat meng-

hilangkan ganjaran, atau kecemaran, atau kekuasaan dosa. Per-

sembahan-persembahan itu tidak dapat membebaskan hati nu-

rani dari kengerian murka Tuhan . Semua itu juga tidak dapat me-

lepaskan utang dosa, atau menghilangkan keragu-raguan orang 

yang melakukan pelayanan ini . Seseorang dapat saja menja-

lankan semuanya menurut beberapa ketentuannya dan meng-

ulangnya berkali-kali, dan terus melakukannya sepanjang hidup-

nya, namun tidak mendapati hati nuraninya ditenangkan atau 

dimurnikan oleh hal-hal ini . Dengan cara itu dia bisa saja 

diselamatkan dari hukuman-hukuman jasmani dan duniawi yang 

mengancam orang-orang yang tidak menaatinya, namun  tidak 

dapat diselamatkan dari dosa atau neraka, seperti halnya semua 

orang yang percaya di dalam Kristus. 

IV. Roh Kudus dengan cara ini menunjukkan bahwa penetapan-pene-

tapan Perjanjian Lama dengan peraturan-peraturan jasmani lahi-

riahnya diberlakukan atas mereka sampai waktu pembaharuan 

(ay. 10). Ketidaksempurnaan peraturan-peraturan ini  terle-

tak pada tiga hal: 

1. Sifat peraturan-peraturan itu. Peraturan-peraturan itu hanya-

lah mengenai makanan dan minuman, dan pelbagai macam 

pembasuhan, yang bersifat jasmani dan lahiriah. Semua ini 

yaitu  kegiatan-kegiatan jasmani, yang bermanfaat sedikit. 

Kegiatan-kegiatan itu hanya dapat memuaskan tubuh, atau 

paling jauh untuk penyucian tubuh. 

2. Peraturan-peraturan itu tidak diberikan begitu saja tanpa me-

medulikan apakah diterapkan atau tidak, melainkan diber-

lakukan atas umat dengan hukuman-hukuman jasmani yang 

menyakitkan, dan ini diperintahkan dengan tujuan supaya 

Surat Ibrani 9:8-14 

 147 

mereka lebih mengharapkan Tunas yang dijanjikan, dan lebih 

menanti-nantikan Dia. 

3. Peraturan-peraturan ini tidak pernah dimaksudkan untuk 

selamanya, melainkan hanya untuk dilanjutkan sampai tiba 

waktu pembaharuan, sampai hal-hal yang lebih baik yang di-

sediakan untuk mereka benar-benar dilimpahkan kepada me-

reka. Zaman Injil yaitu  dan harus merupakan masa untuk 

pembaharuan, untuk terang yang lebih jelas mengenai segala 

hal yang penting untuk diketahui. Ini yaitu  masa untuk 

kasih yang lebih besar, yang mendorong kita untuk tidak me-

miliki niat buruk kepada siapa pun, melainkan niat baik ke-

pada semua orang, dan memiliki kepuasan dalam segala hal 

yang memiliki sifat seperti Tuhan . Ini juga masa untuk kemer-

dekaan dan kebebasan yang lebih besar baik bagi roh maupun 

untuk berbicara, dan untuk hidup yang lebih kudus menurut 

aturan Injil. Kita memiliki keuntungan-keuntungan yang jauh 

lebih besar di bawah Injil dibandingkan  yang pernah dimiliki orang-

orang yang di bawah hukum Taurat. Dan kita harus menjadi 

lebih baik atau kita akan menjadi lebih buruk. Perilaku yang 

sesuai dengan Injil yaitu  perilaku yang unggul. Injil tidak 

mengenal hal-hal yang hina, bodoh, sia-sia, atau rendah. 

V. Roh Kudus menunjukkan kepada kita dengan semuanya ini bah-

wa kita tidak akan pernah menggunakan semua perlambang yang 

ada di dalam Perjanjian Lama dengan benar kecuali saat  kita 

menerapkan semua perlambang itu pada apa dan siapa yang di-

perlambangkan melalui perlambangan itu. Dan saat kita melaku-

kannya, akan sangat jelas bahwa yang diperlambangkan (seperti 

yang sebagaimana mestinya) jauh lebih unggul dibandingkan  lambang-

nya, yang yaitu  makna dan maksud tersirat utama dari segala 

yang dikatakan. Dan, seperti halnya Rasul Paulus menulis kepada 

orang-orang yang percaya bahwa Kristus telah datang dan bahwa 

Yesus yaitu  Kristus, demikian pula dia dengan sangat tepat 

menyimpulkan bahwa Yesus lebih tinggi secara tak terbatas 

dibandingkan  semua imam besar menurut hukum Taurat (ay. 11-12). 

Dan Rasul Paulus menggambarkannya dengan sangat menyelu-

ruh. sebab , 

1. Kristus yaitu  Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan 

datang, yang dapat diartikan sebagai, 


 148

(1) Semua hal baik yang selama Perjanjian Lama masih akan 

datang, dan sekarang sudah datang di bawah Perjanjian 

Baru. Semua berkat rohani dan kekal yang diperoleh 

orang-orang kudus Perjanjian Lama pada masa mereka dan 

di bawah peraturan masa itu yaitu  berkat Mesias yang 

akan datang, yang mereka percaya. Perjanjian Lama me-

nyatakan secara samar-samar apa yang akan datang, se-

dangkan Perjanjian Baru yaitu  penggenapan Perjanjian 

Lama. 

(2) Semua hal baik yang masih akan datang dan akan dinik-

mati dalam masa Injil, saat  janji-janji dan nubuat-nubuat 

yang diberikan untuk gereja Injil pada zaman akhir akan 

digenapi. Semua ini tergantung kepada Kristus dan ima-

mat-Nya, dan akan dipenuhi. 

(3) Semua hal baik yang akan datang dalam kebesaran sorga-

wi, yang akan menyempurnakan kedua Perjanjian itu. Ka-

rena kebesaran kemuliaan akan menyempurnakan kebe-

saran anugerah, kebesaran ini akan menjadi penyempur-

naan Perjanjian Baru dalam arti yang lebih tinggi dibandingkan  

penyempurnaan oleh Perjanjian Baru terhadap Perjanjian 

Lama. Perhatikanlah, segala sesuatu pada masa lalu, masa 

kini, dan yang akan datang, didirikan di atas, dan mengalir 

dari, jabatan imamat Kristus.  

2. Kristus yaitu  Imam Besar kemah yang lebih besar dan yang 

lebih sempurna (ay. 11), kemah yang bukan dibuat oleh tangan 

manusia, – artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, melainkan 

tubuh-Nya sendiri, atau lebih tepatnya kodrat kemanusiaan-

Nya, yang dikandung oleh Roh Kudus yang menaungi perawan 

yang terberkati itu. Ini yaitu  suatu susunan baru, suatu 

jenis bangunan yang baru, yang tak terbatas jauh lebih unggul 

dibandingkan  semua bangunan duniawi, tidak terkecuali kemah 

Bait Suci itu sendiri. 

3. Kristus, Imam Besar kita, telah masuk ke dalam sorga, tidak 

seperti imam besar mereka yang masuk ke dalam tempat yang 

Mahakudus, dengan darah lembu jantan dan kambing, melain-

kan dengan darah-Nya sendiri, yang dilambangkan oleh darah 

hewan-hewan itu, dan sangat jauh lebih berharga. Dan ini, 

4. Bukan untuk satu tahun saja, yang menunjukkan ketidak-

sempurnaan imamat Perjanjian Lama ini , sehingga se-

Surat Ibrani 9:8-14 

 149 

cara perlambangan hanya menghasilkan penangguhan hu-

kuman atau pengampunan untuk satu tahun. namun  Imam 

Besar kita masuk ke dalam sorga satu kali untuk selama-lama-

nya, dan telah menghasilkan bukan suatu penundaan semen-

tara tahunan, melainkan penebusan kekal, dan sebab nya 

tidak perlu masuk setiap tahun. Dalam setiap lambang ada 

sesuatu yang menunjukkan bahwa itu yaitu  suatu lambang 

dan menyerupai yang dilambangkan. Dan sesuatu yang me-

nunjukkan bahwa itu hanya suatu lambang semata, lebih ren-

dah dibandingkan  yang dilambangkan, dan oleh sebab  itu sama 

sekali tidak boleh lebih ditinggikan dibandingkan  yang dilambang-

kannya. 

5. Roh Kudus lebih jauh mengartikan dan memperlihatkan apa 

yang merupakan keampuhan pengorbanan-pengorbanan da-

rah pada Perjanjian Lama, dan kemudian apa yang disimpul-

kan sebagai keampuhan darah Kristus yang jauh lebih besar. 

(1) Keampuhan darah pengorbanan-pengorbanan menurut hu-

kum Taurat memberi  penyucian lahiriah (ay. 13). Ini 

membebaskan manusia lahiriah dari kecemaran agamawi 

dan dari penghukuman sementara, dan membuat dia berhak 

dan layak untuk menerima beberapa hak istimewa lahiriah. 

(2) Dari situ Dia menyimpulkan dengan sangat tepat keam-

puhan darah Kristus yang jauh lebih besar (ay. 14): Betapa 

lebihnya darah Kristus, dan seterusnya. Perhatikanlah di 

sini, 

[1] Apa yang membuat darah Kristus sedemikian ampuh. 

Pertama, itu yaitu  persembahan diri-Nya sendiri ke-

pada Tuhan , kodrat manusiawi di atas mezbah kodrat 

ilahi-Nya, dengan Dia menjadi Imam, mezbah, dan kor-

ban, kodrat ilahi-Nya melayani sebagai Imam dan mez-

bah, dan kodrat manusia-Nya sebagai korban. Nah, 

Imam, mezbah, dan korban seperti itu sudah pasti di-

maksudkan untuk pendamaian. Kedua, itu yaitu  Kris-

tus yang mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada 

Tuhan  melalui Roh yang kekal, bukan hanya sebagai 

kodrat ilahi yang didukung dengan kodrat manusia, 

melainkan Roh Kudus, yang Dia miliki secara tidak ter-

batas, yang membantu-Nya dalam segala hal, dan da-

lam tindakan ketaatan yang sangat besar untuk me-


 150

ngorbankan diri-Nya sendiri itu. Ketiga, itu yaitu  per-

sembahan diri Kristus kepada Tuhan  yang tanpa cemar, 

tanpa noda dosa apa pun dalam kodrat-Nya atau pun 

hidup-Nya. Ini sesuai dengan hukum tentang korban-

korban persembahan, yang harus tanpa cacat. Seka-

rang perhatikanlah lebih jauh, 

[2] Bagaimana keampuhan darah Kristus. Keampuhannya 

sangat besar. sebab , pertama, darah-Nya cukup untuk 

membersihkan hati nurani dari perbuatan-perbuatan 

yang sia-sia. Darah-Nya menjangkau kedalaman jiwa 

dan hati nurani, jiwa yang cemar, tercemar oleh dosa, 

yang yaitu  perbuatan yang sia-sia, yang berasal dari 

kematian rohani dan mengarah kepada kematian kekal. 

Seperti halnya menyentuh mayat menghasilkan kenajis-

an menurut hukum Taurat, demikian pula melibatkan 

diri dengan dosa menghasilkan penajisan moral yang 

nyata, memancang pada kedalaman jiwa. Namun, darah 

Kristus dapat dengan ampuh membersihkannya. Kedua, 

darah Kristus cukup untuk memampukan kita mela-

yani Tuhan  yang hidup, bukan hanya dengan member-

sihkan kesalahan yang memisahkan Tuhan  dan orang-

orang berdosa, melainkan juga dengan menguduskan 

dan memperbarui jiwa melalui pengaruh Roh Kudus 

yang penuh rahmat. Ini dibeli oleh Kristus untuk tujuan 

supaya kita dapat dimampukan untuk melayani Tuhan  

yang hidup dengan giat.  

Imamat Kristus 

(9:15-22) 

15 sebab  itu Ia yaitu  Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya 

mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, 

sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah 

dilakukan selama perjanjian yang pertama. 16 Sebab di mana ada wasiat, di 

situ harus diberitahukan tentang kematian pembuat wasiat itu. 17 sebab  

suatu wasiat barulah sah, kalau pembuat wasiat itu telah mati, sebab ia 

tidak berlaku, selama pembuat wasiat itu masih hidup. 18 Itulah sebabnya, 

maka perjanjian yang pertama tidak disahkan tanpa darah. 19 Sebab sesudah 

Musa memberitahukan semua perintah hukum Taurat kepada seluruh umat, 

ia mengambil darah anak lembu dan darah domba jantan serta air, dan bulu 

merah dan hisop, lalu memerciki kitab itu sendiri dan seluruh umat, 20 

sambil berkata: “Inilah darah perjanjian yang ditetapkan Tuhan  bagi kamu.” 21

Surat Ibrani 9:15-22 

 151 

Dan juga kemah dan semua alat untuk ibadah dipercikinya secara demikian 

dengan darah. 22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Tau-

rat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan. 

Dalam ayat-ayat ini Rasul Paulus mempertimbangkan Injil sebagai 

suatu wasiat atau perjanjian, yaitu wasiat atau perjanjian yang baru 

atau terakhir dari Kristus. Dan dia menunjukkan perlunya dan 

ampuhnya darah Kristus untuk membuat perjanjian ini sah dan 

berlaku. 

I. Injil di sini dianggap sebagai sebuah wasiat, yaitu keinginan dan 

wasiat yang baru dan terakhir dari Tuhan dan Juruselamat kita 

Yesus Kristus. Tampak bahwa kesepakatan khidmat yang berlaku 

antara Tuhan  dan manusia kadang kala disebut sebagai suatu 

kovenan, di sini disebut sebagai wasiat atau perjanjian. Sebuah 

kovenan atau perjanjian yaitu  suatu kesepakatan antara dua 

pihak atau lebih tentang hal-hal yang ada dalam kuasa mereka 

sendiri, atau dapat saja demikian, dan kesepakatan ini dengan 

atau tanpa seorang pengantara. Kesepakatan ini berlaku pada 

waktu dan dengan cara seperti yang dinyatakan di dalamnya. 

Sebuah wasiat atau perjanjian yaitu  suatu tindakan dan per-

buatan sukarela seorang pribadi, yang dilaksanakan dan disaksi-

kan sebagaimana mestinya, dengan memberi  warisan-warisan 

kepada ahli-ahli waris seperti yang dilukiskan dan dicirikan oleh 

sang pemberi wasiat, dan yang hanya dapat berlaku sesudah  ke-

matiannya. Sekarang perhatikanlah, Kristus yaitu  Sang Peng-

antara Perjanjian Baru (ay. 15), dan Dia menjadi Pengantara un-

tuk beberapa maksud dan tujuan yang disebutkan di sini. 

1. Untuk menebus orang-orang dari pelanggaran-pelanggaran 

yang mereka lakukan terhadap hukum Taurat atau perjanjian 

pertama, yang menjadikan setiap pelanggaran suatu penghi-

langan kebebasan, dan menjadikan manusia orang-orang ber-

utang, dan budak atau tawanan, yang perlu ditebus. 

2. Untuk melayakkan semua orang yang sepenuhnya dipanggil 

untuk menerima janji dari suatu warisan kekal. Ini yaitu  

warisan yang telah Kristus wariskan melalui wasiat dan per-

janjian-Nya yang terakhir kepada ahli-ahli waris yang benar-

benar memiliki ciri-ciri yang tepat sebagai ahli-ahli waris. 


 152

II. Untuk membuat Perjanjian Baru ini berlaku, maka penting bahwa 

Kristus mati. Warisan-warisan dapat diberikan dengan adanya 

kematian. Hal ini Rasul Paulus buktikan dengan dua alasan : 

1. Dari sifat umum setiap pengaturan wasiat atau perjanjian (ay. 

16). Di mana ada wasiat atau perjanjian, di mana perjanjian 

itu berlaku dan bekerja, di situ harus ada kematian si pem-

buat wasiat. Sebelum kematian itu terjadi, maka hak milik 

masih ada di tangan si pembuat wasiat, dan dia memiliki 

kuasa untuk mencabut, membatalkan, atau mengubah surat 

wasiatnya sekehendak hatinya. Dengan demikian tidak ada 

milik, tidak ada hak, yang berpindah tangan sebab  surat 

wasiat, sampai kematian pembuat wasiat menjadikan surat 

wasiat itu tidak dapat diubah lagi dan berlaku. 

2. Dari cara khusus yang dipakai Musa dalam mengesahkan 

perjanjian pertama, yang tidak dilaksanakan tanpa darah (ay. 

18-19, dst.). Semua manusia sebab  dosa telah menjadi ber-

salah di hadapan Tuhan , telah kehilangan warisan mereka, 

kebebasan mereka, dan hidup mereka, dan semuanya telah 

kembali ke dalam tangan keadilan ilahi. namun  Tuhan , sebab  

kesediaan-Nya untuk menunjukkan kebesaran rahmat-Nya, 

menyatakan suatu kovenan atau perjanjian anugerah, dan  

memerintahkan supaya itu diatur melalui perlambangan di 

bawah Perjanjian Lama, namun tidak tanpa darah dan hidup 

makhluk. Dan Tuhan  menerima darah lembu dan domba jan-

tan, sebagai perlambang dari darah Kristus. Dan dengan cara 

ini kovenan anugerah disahkan di bawah pengaturan sebelum-

nya. Cara yang dipakai oleh Musa, yang mengikuti perintah 

yang telah dia terima dari Tuhan , di sini dibahas secara khusus. 

(1) Musa menyampaikan setiap perintah kepada seluruh umat, 

sesuai dengan hukum Taurat (ay. 19). Dia mengumumkan 

kepada mereka tujuan kovenan, kewajiban-kewajiban yang 

diharuskan, imbalan-imbalan yang dijanjikan kepada orang-

orang yang melakukan kewajiban mereka, dan hukuman 

yang diancamkan terhadap orang-orang yang melanggarnya. 

Dan dia menuntut persetujuan mereka atas syarat-syarat 

kovenan, dan ini diungkapkan dengan cara yang jelas. 

(2) Lalu dia mengambil darah anak lembu dan domba jantan, 

dengan air, dan bulu merah, dan hisop, dan membubuh-

Surat Ibrani 9:23-28 

 153 

kan darah ini dengan memercikkannya. Darah dan air ini 

melambangkan darah dan air yang keluar dari lambung 

Juruselamat kita yang tertusuk, untuk pembenaran dan 

pengudusan. Ini juga merupakan bayangan tentang dua 

sakramen Perjanjian Baru, yaitu baptisan dan perjamuan 

Tuhan, dengan bulu merah, yang melambangkan kebenar-

an Kristus yang harus kita kenakan, hisop yang melam-

bangkan iman yang dengannya kita harus menerapkan 

semuanya itu. Nah, dengan semua ini Musa memerciki, 

[1] Kitab hukum Taurat dan kovenan, untuk menunjukkan 

bahwa kovenan anugerah diteguhkan oleh darah Kris-

tus dan diberlakukan untuk kebaikan kita. 

[2] Umat, yang menandakan bahwa penumpahan darah 

Kristus tidak akan menguntungkan kita jika tidak dite-

rapkan pada kita. Dan pemercikan baik kitab maupun 

umat menandakan persetujuan bersama kedua belah 

pihak, Tuhan  dan manusia, dan keterlibatan bersama 

mereka satu sama lain dalam kovenan ini melalui Kris-

tus. Musa pada saat yang sama menggunakan kata-

kata ini, “Inilah darah perjanjian yang ditetapkan Tuhan  

bagi kamu.” Darah ini, yang melambangkan darah Kris-

tus, yaitu  pengesahan kovenan anugerah untuk se-

mua orang percaya sejati. 

[3] Dia memerciki Kemah Suci dan semua perkakasnya, 

menandakan bahwa semua korban yang dipersembah-

kan dan ibadah-ibadah yang dilaksanakan di situ diteri-

ma hanya melalui darah Kristus, yang mendatangkan 

pengampunan untuk kesalahan yang melekat pada hal-

hal kudus kita, yang tidak dapat diampuni kecuali de-

ngan darah pendamaian itu. 

Imamat Kristus; Kedatangan Kristus yang Kedua Kali 

(9:23-28) 

23 Jadi segala sesuatu yang melambangkan apa yang ada di sorga haruslah 

ditahirkan secara demikian, namun  benda-benda sorgawi sendiri oleh persem-

bahan-persembahan yang lebih baik dari pada itu. 24 Sebab Kristus bukan 

masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupa-

kan gambaran saja dari yang sebenarnya, namun  ke dalam sorga sendiri 

untuk menghadap hadirat Tuhan  guna kepentingan kita. 25 Dan Ia bukan ma-


 154

suk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana 

Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang 

bukan darahnya sendiri. 26 Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang 

menderita sejak dunia ini dijadikan. namun  sekarang Ia hanya satu kali saja 

menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh 

korban-Nya. 27 Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu 

kali saja, dan sesudah itu dihakimi, 28 demikian pula Kristus hanya satu kali 

saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesu-

dah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa un-

tuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia. 

Pada bagian terakhir pasal ini, Rasul Paulus melanjutkan dengan 

memberi tahu kita apa yang Roh Kudus isyaratkan kepada kita 

melalui penahiran menurut hukum Taurat atas benda-benda yang 

melambangkan hal-hal yang ada di sorga. Dari hal ini  dia 

menyimpulkan perlunya korban persembahan yang lebih baik untuk 

menahbiskan benda-benda sorgawi itu sendiri. 

I. Perlunya penahiran benda-benda yang melambangkan hal-hal 

yang ada di sorga (ay. 23). Perlunya hal ini timbul dari penetapan 

ilahi, yang harus selalu dipatuhi, dan dari alasan penetapan itu, 

yang yaitu  untuk memelihara keserupaan yang tepat antara hal-

hal yang melambangkan dan hal-hal yang dilambangkan. Dapat 

dilihat di sini bahwa tempat kudus Tuhan  di bumi yaitu  lambang 

sorga, dan persekutuan dengan Tuhan  dalam tempat kudus-Nya 

bagi umat-Nya yaitu  sorga di atas bumi. 

II. Perlunya benda-benda sorgawi itu sendiri ditahirkan dengan 

persembahan-persembahan yang lebih baik dibandingkan  lembu dan 

domba jantan. Benda-benda itu sendiri lebih baik dibandingkan  

lambang-lambangnya, dan oleh sebab  itu harus ditahbiskan 

dengan persembahan-persembahan yang lebih baik. Benda-benda 

sorgawi ini yaitu  hak istimewa yang ada dalam masa Injil, 

dimulai di dalam anugerah, dan disempurnakan dalam kemulia-

an. Benda-benda ini harus disahkan dengan suatu persetujuan 

atau pengudusan, dan ini yaitu  dengan darah Kristus. Sekarang 

sangat jelas bahwa pengorbanan Kristus tak terlukiskan lebih 

baik dibandingkan  pengorbanan-pengorbanan menurut hukum Taurat 

itu. 

1. Dari tempat-tempat dipersembahkannya korban-korban per-

sembahan menurut hukum Taurat, dan yang menurut Injil. 

Tempat-tempat persembahan menurut hukum Taurat itu ada-

Surat Ibrani 9:23-28 

 155 

lah tempat-tempat kudus yang dibuat oleh tangan-tangan ma-

nusia, yang hanyalah gambaran tempat kudus yang sesung-

guhnya (ay. 24). Pengorbanan Kristus, walaupun dipersembah-

kan di atas bumi, dibawa naik ke dalam sorga oleh-Nya sen-

diri, dan di sana dipersembahkan melalui tindakan kepengan-

taraan setiap hari, sebab  Dia ada di hadirat Tuhan  untuk kita. 

Dia telah pergi ke sorga, bukan hanya untuk menikmati isti-

rahat dan menerima kehormatan yang diperuntukkan bagi 

Dia, melainkan untuk tampil di hadirat Tuhan  untuk kita, 

untuk mempersembahkan diri kita dan perbuatan-perbuatan 

kita, menjawab dan menghardik para penentang dan penuduh 

kita, mengamankan kepentingan kita, menyempurnakan se-

gala urusan kita, dan menyiapkan tempat bagi kita. 

2. Dari korban-korban persembahan itu sendiri (ay. 26). Korban-

korban menurut hukum Taurat itu yaitu  hidup dan darah 

makhluk-makhluk hidup lain yang memiliki kodrat yang 

berbeda dari si pemberi persembahan. Itu yaitu  darah bina-

tang, sesuatu yang memiliki nilai rendah, dan yang tidak akan 

ada sama sekali dalam hal ini jika tidak memiliki kaitan 

sebagai perlambang bagi darah Kristus. namun  korban persem-

bahan Kristus yaitu  pengorbanan diri-Nya sendiri. Dia mem-

persembahkan darah-Nya sendiri, yang sebab  kesatuan hipo-

statis (kesatuan sifat-sifat ilahi dan manusiawi dalam diri 

Kristus – pen.) dengan tepat disebut sebagai darah Tuhan , dan 

oleh sebab  itu memiliki nilai yang tidak terbatas. 

3. Dari pengulangan berkali-kali korban-korban persembahan 

sesuai hukum Taurat. Ini menunjukkan ketidaksempurnaan 

hukum itu. namun  merupakan kemuliaan dan kesempurnaan 

pengorbanan Kristus bahwa sekali dipersembahkan, pengor-

banan-Nya itu sudah cukup untuk seluruh tujuannya. Dan 

memang sungguh tidak masuk akal, kalau pengorbanan-Nya 

itu harus dilakukan berulang kali, sebab  itu berarti Dia tetap 

harus mati dan bangkit lagi, dan naik ke sorga dan lalu turun 

lagi dan mati, dan pekerjaan agung itu selalu in fieri – selalu 

sedang dilakukan, dan selalu harus dilakukan, dan tidak 

pernah selesai. Ini bertentangan dengan alasan pengorbanan-

Nya, dan juga bertentangan dengan wahyu, dan dengan kemu-

liaan pribadi-Nya. namun  sekarang Ia hanya satu kali saja me-

nyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan 


 156

dosa oleh korban-Nya. Injil yaitu  pengaturan terakhir anuge-

rah Tuhan  bagi manusia. 

4. Dari ketidak-ampuhan korban-korban persembahan menurut 

hukum Taurat, dan keampuhan pengorbanan Kristus. Korban 

persembahan menurut hukum Taurat itu sendiri tidak dapat 

menyingkirkan dosa, juga tidak dapat mendatangkan pengam-

punan untuk dosa ataupun kuasa untuk melawannya. Dosa 

akan tetap ada pada kita, dan menguasai kita. namun  Yesus 

dengan satu pengorbanan telah mengakhiri dosa, Dia telah 

menghancurkan pekerjaan Iblis. 

III. Rasul Paulus menjelaskan alasan ini  dari ketetapan Tuhan  

mengenai manusia (ay. 27-28), dan memperhatikan sesuatu yang 

serupa pada ketetapan Tuhan  mengenai Kristus. 

1. Ketetapan Tuhan  mengenai manusia mengandung dua hal di 

dalamnya: 

(1) Bahwa mereka harus mati satu kali, atau setidaknya, meng-

alami perubahan yang setara dengan kematian. Mati itu hal 

yang mengerikan, simpul hidup dilepaskan atau dipotong 

sampai benar-benar putus, segala hubungan terhenti di sini 

sekaligus, masa percobaan dan persiapan kita diakhiri, dan 

masuk ke dalam suatu dunia yang lain. Ini yaitu  suatu 

pekerjaan yang besar, dan pekerjaan yang hanya dapat di-

lakukan satu kali saja, dan oleh sebab  itu harus dikerja-

kan dengan baik. Inilah hal yang menghibur orang-orang 

saleh, bahwa mereka akan mati dalam keadaan baik dan 

hanya sekali. namun  ini mengerikan bagi orang-orang jahat, 

yang mati dalam dosa mereka, bahwa mereka tidak dapat 

kembali lagi untuk melakukan pekerjaan besar itu dengan 

lebih baik. 

(2) Sudah ditentukan bagi manusia bahwa sesudah  kematian 

mereka akan menghadapi penghakiman, suatu penghakim-

an khusus langsung sesudah  mati. sebab , jiwa kembali ke-

pada Tuhan  sebagai Hakimnya, untuk ditetapkan status 

kekekalannya. Dan manusia akan dibawa kepada pengha-

kiman umum, pada akhir zaman. Ini yaitu  keputusan 

Tuhan  yang tidak dapat diubah mengenai manusia, bahwa 

mereka harus mati, dan mereka harus dihakimi. Hal ini 

Surat Ibrani 9:23-28 

 157 

ditetapkan atas mereka, dan harus dipercaya dan dipertim-

bangkan dengan sungguh-sungguh oleh mereka. 

2. Ketetapan Tuhan  mengenai Kristus, mengandung beberapa 

persamaan dengan ketetapan mengenai manusia. 

(1) Dia harus dipersembahkan satu kali, untuk menanggung 

dosa banyak orang, semua orang yang Bapa berikan ke-

pada-Nya, semua yang percaya dalam nama-Nya. Dia tidak 

dipersembahkan untuk dosa-Nya sendiri. Dia terluka oleh 

sebab  pelanggaran-pelanggaran kita. Tuhan  menimpakan 

kejahatan seluruh umat-Nya kepada-Nya, dan ini yaitu  

umat yang besar, walaupun tidak sebanyak umat manusia 

lainnya. namun , saat  mereka semua dikumpulkan dengan 

Dia, Dia akan menjadi yang sulung dari banyak saudara. 

(2) Sudah ditetapkan bahwa Kristus akan menyatakan diri un-

tuk kedua kalinya tanpa menanggung dosa, untuk kesela-

matan orang-orang yang menantikan Dia. 

[1] Pada waktu itu Dia akan menyatakan diri tanpa me-

nanggung dosa. Pada penyataan diri-Nya yang pertama, 

walaupun Dia tidak memiliki dosa sendiri, Dia diam 

saja saat dituntut sebab  dosa banyak orang. Dia ada-

lah Anak Domba Tuhan  yang menanggung dosa dunia 

ini, dan pada saat itu Dia menyatakan diri dalam rupa 

daging yang penuh dosa. namun  penyataan diri-Nya 

yang kedua akan tanpa tuntutan seperti itu atas diri-

Nya, sebab  Dia telah sepenuhnya melaksanakan tun-

tutan itu sebelumnya, dan pada saat itu wajah-Nya 

tidak akan tampak buruk, melainkan akan begitu pe-

nuh kemuliaan. 

[2] Penyataan diri-Nya ini untuk keselamatan semua orang 

yang menanti-nantikan Dia. Pada waktu itu Dia akan 

menyempurnakan kekudusan mereka, kebahagiaan me-

reka. Jumlah mereka pada waktu itu akan genap, dan 

keselamatan mereka penuh. Perhatikanlah, sifat yang 

membedakan orang-orang percaya sejati yaitu  bahwa 

mereka menanti-nantikan Kristus. Mereka mengharap-

kan Dia dengan iman. Mereka menanti-nantikan Dia de-

ngan pengharapan dan keinginan-keinginan yang ku-

dus. Mereka menantikan Dia dalam setiap kewajiban, 


 158

dalam setiap ketetapan, dalam setiap pemeliharaan 

pada saat ini, dan mereka mengharapkan kedatangan-

Nya yang kedua kali, dan bersiap-siap untuk itu. Dan 

walaupun kedatangan-Nya itu akan menjadi kehancur-

an tiba-tiba bagi orang-orang lain di seluruh dunia, 

yang mencemooh kabar mengenai hal itu, namun itu 

akan menjadi keselamatan kekal bagi orang-orang yang 

menantikannya. 

PASAL 10  

asul Paulus mengetahui dengan sangat baik bahwa orang-orang 

Ibrani, yang kepada mereka ia menulis suratnya, luar biasa 

senang dengan imamat Lewi, dan sebab  itu ia banyak mengungkap-

kan alasan-alasan untuk mengikis kesenangan mereka terhadapnya. 

Untuk itu, dalam pasal ini ia melanjutkan  

I. Dengan mengecilkan imamat dan korban Lewi secara keselu-

ruhan (ay. 1-6).  

II. Ia mengangkat dan meninggikan imamat Kristus dengan sa-

ngat tinggi, supaya bisa berhasil menyarankan Kristus dan 

Injil-Nya kepada mereka (ay. 7-18).  

III. Ia menunjukkan kepada orang-orang percaya apa saja kehor-

matan dan martabat kedudukan mereka, dan berseru kepada 

mereka untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban yang se-

suai (ay. 19, sampai selesai). 

Imamat Kristus 

(10:1-6) 

1 Di dalam hukum Taurat hanya ada  bayangan saja dari keselamatan 

yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. sebab  

itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersem-

bahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang da-

tang mengambil bagian di dalamnya. 2 Sebab jika hal itu mungkin, pasti 

orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan 

ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa sesudah  disucikan sekali untuk selama-

lamanya. 3 namun  justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperi-

ngatkan akan adanya dosa. 4 Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau 

darah domba jantan menghapuskan dosa. 5 sebab  itu saat  Ia masuk ke 

dunia, Ia berkata: “Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki – 

namun  Engkau telah menyediakan tubuh bagiku –. 6 Kepada korban bakaran 

dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan. 


 160

Di sini Rasul Paulus, dengan bimbingan Roh Tuhan , menetapkan hati 

untuk mengecilkan imamat Lewi. Sebab walaupun imamat Lewi 

merupakan ketetapan ilahi, dan sangat unggul serta bermanfaat pada 

zamannya dan tempatnya, namun jika  diperbandingkan dengan 

Kristus, yang kepada-Nya imamat Lewi dirancang untuk memimpin 

orang, maka sangat tepat dan penting untuk menunjukkan kelemah-

an dan ketidaksempurnaan imamat Lewi itu. Hal ini berhasil dilaku-

kan Rasul Paulus, berdasar  beberapa  alasan seperti, 

I.  Bahwa di dalam hukum Taurat ada  bayangan, dan hanya 

bayangan, dari hal-hal baik yang akan datang. Dan siapa yang 

mau dengan bayangan, meskipun itu bayangan dari hal-hal yang 

baik, terutama jika  yang menjadi hakikat sudah datang? Per-

hatikanlah,  

1.  Hal-hal tentang Kristus dan Injil yaitu  hal-hal yang baik, hal-

hal terbaik. Hal-hal itu sudah merupakan yang terbaik dalam 

dirinya sendiri, dan terbaik untuk kita. Hal-hal itu yaitu  

kenyataan yang unggul sifatnya.  

2.  Hal-hal yang baik ini, di bawah Perjanjian Lama, yaitu  hal-

hal baik yang akan datang, yang tidak dinyatakan secara jelas, 

tidak pula sepenuhnya dinikmati.  

3. Bahwa orang-orang Yahudi pada waktu itu hanya memiliki 

bayangan dari hal-hal baik tentang Kristus, beberapa  bayang-

an tentang hal-hal baik itu. Sebaliknya, kita di bawah Injil 

memiliki hakikatnya.  

II. Bahwa hukum Taurat bukanlah hakikat dari hal-hal baik yang 

akan datang. Gambaran yaitu  penggambaran yang tepat dari 

apa yang diwakilkan itu. Hukum Taurat tidak sampai ke situ, 

namun  hanyalah bayangan, seperti gambar orang di cermin meru-

pakan penggambaran yang jauh lebih sempurna dibandingkan  bayang-

annya di dinding. Hukum Taurat yaitu  penggambaran yang 

sangat kasar dari rancangan agung anugerah ilahi, dan sebab  itu 

tidak boleh terlalu disanjung-sanjung. 

III. Korban-korban persembahan menurut hukum Taurat, sebab  di-

persembahkan dari tahun ke tahun, tidak akan pernah dapat 

menyempurnakan orang-orang yang datang untuk ikut ambil ba-

gian di dalamnya. Sebab seandainya demikian maka persembah-

Surat Ibrani 10:1-6 

 161 

an-persembahan itu akan berhenti (ay. 1-2). Dapatkah persem-

bahan-persembahan itu memenuhi tuntutan-tuntutan keadilan, 

dan membuat pendamaian bagi pelanggaran? Dapatkah persem-

bahan-persembahan itu memurnikan dan menenangkan hati 

nurani? Kalau memang dapat, maka persembahan-persembahan 

itu pasti sudah berhenti, sebab  tidak lagi diperlukan, sebab para 

pemberi persembahan tidak akan lagi memiliki  dosa yang 

mencengkeram hati nurani mereka. namun  tidak demikian kenya-

taannya. sesudah  satu hari pendamaian berakhir, orang yang 

berdosa akan jatuh lagi ke dalam satu atau lain kesalahan, se-

hingga akan diperlukan lagi hari pendamaian yang lain, dan satu 

hari pendamaian setiap tahun, selain pendamaian sehari-hari. 

Sebaliknya sekarang, di bawah Injil, pendamaian itu sempurna, 

dan tidak untuk diulang-ulang. Orang berdosa, sekali diampuni, 

tetap dalam keadaan diampuni, dan hanya perlu memperbaharui 

pertobatan dan imannya, supaya ia merasakan penghiburan dari 

pengampunan yang terus senantiasa diberikan. 

IV. Seperti halnya korban-korban persembahan menurut hukum 

Taurat tidak dengan sendirinya menghapus dosa, demikian pula 

tidak mungkin korban-korban itu akan menghapus dosa (ay. 4). 

ada  cacat yang hakiki dalam korban-korban itu.  

1.  Korban-korban itu tidak memiliki  kodrat yang sama seperti 

kita yang berdosa.  

2.  Korban-korban itu tidak bernilai memadai untuk membayar 

penghinaan-penghinaan yang sudah dilakukan terhadap ke-

adilan dan pemerintahan Tuhan . Korban-korban itu tidak mem-

punyai kodrat yang sama seperti yang melanggar, jadi pasti 

tidak cocok. Apalagi korban-korban itu tidak memiliki  

kodrat yang sama seperti yang ada pada pihak yang dilanggar. 

Jika korban itu lebih rendah, maka ia tidak dapat menjadi 

bayaran penuh atas pelanggaran yang dilakukan.  

3.  Hewan-hewan yang dipersembahkan di bawah hukum Taurat 

tidak dapat memberi  persetujuan untuk ditempatkan seba-

gai ganti orang berdosa. Korban penebusan haruslah korban 

yang mampu memberi  persetujuan, dan harus secara 

sukarela menggantikan orang berdosa dengan dirinya sendiri. 

Inilah yang diperbuat Kristus. 


 162

V. Ada saat yang sudah ditetapkan dan dinubuatkan Tuhan  yang 

Mahabesar, dan saat itu sudah tiba sekarang, saat  korban-kor-

ban hukum Taurat tidak lagi diterima oleh-Nya maupun berman-

faat bagi manusia. Tuhan  tidak pernah menginginkan korban itu 

demi dirinya sendiri, dan kini Ia membatalkannya. Oleh sebab itu, 

terikat terus dengan korban-korban persembahan menurut hu-

kum Taurat sekarang berarti melawan Tuhan  dan menolak-Nya. 

Saat pencabutan hukum-hukum Lewi ini telah dinubuatkan oleh 

Daud (Mzm. 40:7-8), dan dikutip di sini sebagai hal yang sudah 

tiba. Demikianlah dengan gigih Rasul Paulus mengecilkan masa 

pelaksanaan hukum Musa.  

Imamat Kristus 

(10:7-18) 

7 Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis 

tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Tuhan -Ku.” 8 Di atas Ia 

berkata: “Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus 

dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya” – 

meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat –. 9 Dan kemudian kata-

Nya: “Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.” Yang pertama 

Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua. 10 Dan sebab  kehendak-Nya 

inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persem-

bahan tubuh Yesus Kristus. 11 Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap 

hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang 

sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. 12 namun  Ia, sesudah  

mempersembahkan hanya satu korban saja sebab  dosa, Ia duduk untuk 

selama-lamanya di sebelah kanan Tuhan , 13 dan sekarang Ia hanya menanti-

kan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya. 

14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-

lamanya mereka yang Ia kuduskan. 15 Dan tentang hal itu Roh Kudus juga 

memberi kesaksian kepada kita, 16 sebab sesudah  Ia berfirman: “Inilah perjan-

jian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu,” Ia berfirman 

pula: “Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskan-

nya dalam akal budi mereka, 17 dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan 

kesalahan mereka.” 18 Jadi jika  untuk semuanya itu ada pengampunan, 

tidak perlu lagi dipersembahkan korban sebab  dosa. 

Dalam perikop ini Rasul Paulus mengangkat dan meninggikan Tuhan 

Yesus Kristus, setinggi-tingginya seperti ia juga sudah mengecilkan 

imamat Lewi. Ia membuktikan Kristus kepada orang-orang Ibrani se-

bagai Imam Besar yang sesungguhnya, korban penebusan yang se-

sungguhnya, yang diperlambangkan selama ini. Dan hal ini digam-

barkan Rasul Paulus, 

Surat Ibrani 10:7-18 

 163 

I.  berdasar  tujuan dan janji Tuhan  tentang Kristus, yang banyak 

tercatat dalam gulungan kitab Tuhan  (ay. 7). Tuhan  tidak hanya 

menetapkan, namun  juga menyatakan melalui Musa dan para nabi, 

bahwa Kristus akan datang dan menjadi Imam Besar untuk 

jemaat, dan akan mempersembahkan korban yang sempurna dan 

yang menyempurnakan. Ada tertulis tentang Kristus, dalam per-

mulaan kitab Tuhan , bahwa keturunan si wanita  akan mere-

mukkan kepala ular. Dan Perjanjian Lama banyak memuat nu-

buatan tentang Kristus. Nah, sebab  Kristus yaitu  pribadi yang 

begitu sering dijanjikan, begitu banyak dibicarakan, dan begitu 

lama dinanti-nantikan oleh umat Tuhan , maka Ia harus diterima 

dengan penuh hormat dan syukur. 

II. berdasar  apa yang telah dilakukan Tuhan  dalam mempersiap-

kan raga bagi Kristus (yaitu kodrat manusia), supaya Ia meme-

nuhi syarat untuk menjadi Penebus dan Pembela kita. Dengan 

bersatunya dua kodrat dalam diri-Nya, Ia menjadi Pengantara 

yang pantas untuk menengahi Tuhan  dan manusia. Ia bisa menjadi 

manusia sehari-hari yang merentangkan tangan-Nya pada Tuhan  

dan manusia, Sang Pembawa damai untuk mendamaikan mereka, 

dan ikatan kekal antara Tuhan  dan makhluk ciptaan. “Engkau 

telah membuka telinga-Ku. Engkau telah mengajar-Ku sepenuh-

nya, memperlengkapi dan melayakkan Aku untuk melakukan 

pekerjaan itu, dan menugaskan Aku untuk melaksanakannya” 

(Mzm. 40:7). Nah, Juruselamat yang disediakan dan dipersiapkan 

Tuhan  sendiri dengan cara yang begitu luar biasa haruslah diteri-

ma dengan penuh kasih sayang dan kegembiraan. 

III. berdasar  kesiapan dan kesediaan yang dinyatakan Kristus 

untuk melaksanakan pekerjaan ini, saat  tidak ada korban lain 

yang akan diterima (ay. 7-9). saat  korban lain tidak dapat 

memuaskan keadilan Tuhan  secara memadai selain korban Kristus 

sendiri, maka Kristus dengan sukarela mengambil pekerjaan itu: 

“Sungguh, Aku datang! Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya 

Tuhan ! Hendaklah kutuk-Mu menimpa Aku, namun  biarkan mereka 

ini pergi. Bapa, Aku suka memenuhi maksud-maksud-Mu, dan 

menggenapi perjanjian-Ku dengan-Mu bagi mereka. Aku suka 

menepati janji-janji-Mu, menggenapi semua nubuatan.” Hal ini 

haruslah menimbulkan perasaan cinta dalam diri kita kepada 


 164

Kristus dan Alkitab, bahwa di dalam Kristus kita mendapati peng-

genapan Kitab Suci. 

IV. berdasar  tugas dan rancangan yang untuknya Kristus datang, 

yaitu melakukan kehendak Tuhan , bukan hanya sebagai Nabi 

untuk mewahyukan kehendak Tuhan , dan bukan hanya sebagai 

Raja untuk memaklumatkan hukum-hukum ilahi, melainkan juga 

sebagai Imam untuk memenuhi tuntutan-tuntutan keadilan, dan 

menggenapkan seluruh kebenaran. Kristus datang untuk melaku-

kan kehendak Tuhan  dalam dua hal.  

1. Untuk menghapus imamat pertama, yang tidak berkenan 

kepada Tuhan . Ia tidak hanya menghapus kutukan dari perjan-

jian yang mengutamakan perbuatan, dan membatalkan hu-

kuman yang dijatuhkan atas kita sebagai orang-orang berdosa, 

namun  juga menghapus imamat yang berfungsi sebagai perlam-

bang dan yang tidak memadai itu, menghilangkan ketetapan-

ketetapan upacara ibadah yang sudah tertulis, dan memaku-

kannya di kayu salib-Nya.  

2. Untuk menetapkan imamat kedua, yaitu imamat-Nya sendiri 

dan Injil kekal, tatanan paling murni dan sempurna untuk 

menyelenggarakan perjanjian anugerah. Ini merupakan ran-

cangan agung yang sudah terpatri di hati Tuhan  sejak dari 

segala kekekalan. Kehendak Tuhan  berpusat dan berakhir di 

dalam rancangan itu. Imamat Kristus ini berkenan pada ke-

hendak Tuhan , namun  lebih dibandingkan  itu imamat Kristus ber-

manfaat bagi jiwa-jiwa manusia. Sebab oleh kehendak inilah 

kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh 

persembahan tubuh Yesus Kristus (ay. 10). Cermatilah,  

(1) Apa sumber dari segala hal yang telah dilakukan Kristus 

bagi umat-Nya, yaitu  kehendak dan anugerah Tuhan  yang 

berdaulat.  

(2) Bagaimana kita dapat ambil bagian dalam apa yang sudah 

dilakukan Kristus bagi kita, yaitu dengan cara dikuduskan, 

dipertobatkan, dan dipanggil untuk ikut serta. Dalam se-

muanya kita dipersatukan dengan Kristus, dan dengan 

demikian ambil bagian dalam buah-buah penebusan-Nya. 

Penyucian ini terjadi berkat persembahan Kristus sendiri 

kepada Tuhan . 

Surat Ibrani 10:7-18 

 165 

V. berdasar  keberhasilan yang sempurna dari imamat Kristus 

(ay. 14): Oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk 

selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan. Ia telah membebaskan 

dan dengan sempurna akan membebaskan mereka yang dibawa 

kepada-Nya dari semua kesalahan, kuasa, dan hukuman dosa. Ia 

akan membuat mereka memiliki dengan pasti kekudusan dan ke-

bahagiaan yang sempurna. Ini hal yang tidak akan pernah dapat 

dilakukan oleh imamat Lewi. Jika kita memang ingin mencapai 

kesempurnaan, kita harus menerima Tuhan Yesus sebagai satu-

satunya Imam Besar yang dapat membawa kita kepada kesempur-

naan. 

VI. berdasar  tempat di mana Tuhan Yesus kita sekarang ditinggi-

kan, kehormatan yang didapat-Nya di sana, dan kehormatan se-

lanjutnya yang akan diperoleh-Nya: namun  Ia, sesudah  mempersem-

bahkan hanya satu korban saja sebab  dosa, Ia duduk untuk 

selama-lamanya di sebelah kanan Tuhan , dan sekarang Ia hanya 

menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan 

tumpuan kaki-Nya (ay. 12-13). Di sini amatilah,  

1.  Untuk kehormatan apa Kristus, sebagai manusia dan Sang 

Pengantara, ditinggikan, yaitu Ia ditempatkan di sebelah ka-

nan Tuhan , pusat kekuasaan, kepentingan, dan tindakan. Atau 

Ia dijadikan sebagai tangan kanan Tuhan : tangan yang mem-

beri: semua perkenanan yang diberikan Tuhan  kepada umat-

Nya diserahkan melalui Kristus: tangan yang menerima; se-

mua kewajiban yang diterima Tuhan  dari manusia dipersem-

bahkan melalui Kristus: tangan yang bekerja; semua hal yang 

berhubungan dengan kerajaan pemeliharaan dan anugerah 

dijalankan oleh Kristus. Oleh sebab nya ini merupakan tempat 

kehormatan tertinggi.  

2. Bagaimana Kristus mendapatkan kehormatan ini, bukan ha-

nya oleh maksud atau pertolongan Bapa, melainkan juga oleh 

jasa dan tindakan penebusan-Nya sendiri, sebagai upah bagi 

penderitaan-penderitaan-Nya. Sama seperti Ia tidak akan per-

nah bisa kehilangan kehormatan yang memang pantas dida-

pat-Nya, demikian pula Ia tidak akan pernah meninggalkan-

nya, atau berhenti menggunakannya demi kebaikan umat-Nya.  

3. Bagaimana Kristus menikmati kehormatan ini, yaitu dengan 

perasaan yang teramat puas dan tenang. Ia duduk di sana 


 166

selama-lamanya. Bapa berkenan dan puas dengan-Nya. Ia pun 

puas dengan kehendak dan hadirat Bapa-Nya. Inilah tempat 

perhentian-Nya untuk selama-lamanya. Di sinilah Ia akan te-

rus berdiam, sebab Ia sudah menginginkannya dan juga layak 

mendapatkannya.  

4. Kristus memiliki harapan-harapan lebih jauh, yang tidak akan 

dikecewakan. Sebab harapan-harapan itu didasarkan pada 

janji Bapa, yang telah berkata kepada-Nya, “Duduklah di sebe-

lah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tum-

puan kaki-Mu” (Mzm. 110:1). Orang akan berpikir bahwa ma-

nusia seperti Kristus tidak akan memiliki  musuh kecuali di 

neraka. namun  merupakan hal yang pasti bahwa Ia memiliki  

musuh-musuh di bumi, sangat banyak, dan yang sudah ber-

urat akar. Maka dari itu, janganlah orang-orang Kristen terhe-

ran-heran jika mereka memiliki  musuh, meskipun mereka 

ingin hidup damai dengan semua orang. namun  musuh-musuh 

Kristus akan dijadikan tumpuan kaki-Nya. Sebagian melalui 

pertobatan, sebagian yang lain melalui kekacauan. Dan mana 

saja yang terjadi, Kristus akan dihormati. Akan hal ini Kristus 

yakin, hal ini sedang Ia nantikan, dan umat-Nya harus ber-

sukacita dalam menantikannya. Sebab, saat  musuh-musuh-

Nya ditaklukkan, musuh-musuh mereka, yang memusuhi 

mereka sebab  Dia, akan ditaklukkan juga.  

VII. Rasul Paulus menyarankan Kristus kepada orang Ibrani ber-

dasarkan saksi yang telah diberikan Roh Kudus dalam Kitab 

Suci mengenai Dia. Ini terutama berkaitan dengan apa yang 

akan menjadi hasil dan akibat yang membahagiakan dari peng-

hinaan dan penderitaan-Nya. Secara umum, hasil itu yaitu  

perjanjian yang baru dan penuh anugerah yang didirikan ber-

dasarkan korban penebusan-Nya itu, dan dimeteraikan oleh 

darah-Nya (ay. 15): Dan tentang hal itu Roh Kudus juga memberi 

kesaksian. Bacaan ini dikutip dari Yeremia 31:31, dan dalam 

perjanjian baru itu Tuhan  berjanji,  

1. Bahwa Ia akan mencurahkan Roh-Nya ke atas umat-Nya, 

dengan sedemikian rupa sehingga memberi mereka hikmat, 

kehendak, dan kuasa untuk mematuhi firman-Nya. Ia akan 

menaruh hukum-hukum-Nya dalam hati mereka, dan menu-

liskannya dalam akal budi mereka (ay. 16). Hal ini akan

Surat Ibrani 10:19-39 

 167 

 membuat kewajiban mereka menjadi jelas, mudah, dan me-

nyenangkan.  

2.  Dosa dan pelanggaran mereka tidak akan Ia ingat lagi (ay. 

17). Hal ini saja menunjukkan kekayaan anugerah ilahi dan 

memadainya korban penebusan Kristus, sehingga korban itu 

tidak perlu diulangi lagi (ay. 18). Sebab tidak akan diingat 

lagi dosa orang yang betul-betul percaya, entah untuk mem-

permalukan mereka sekarang atau untuk menghukum mere-

ka nanti. Ini jauh melebihi apa yang dapat dihasilkan oleh 

imamat dan korban-korban Lewi. 

Sekarang kita telah menelusuri bagian surat yang membahas ma-

salah ajaran, yang di dalamnya kita menjumpai banyak hal yang ge-

lap dan sulit dimengerti. Namun untuk hal ini, kita harus menyalah-

kan pikiran kita sendiri yang lemah dan tumpul. Rasul Paulus seka-

rang melanjutkan dengan menerapkan ajaran agung ini, untuk 

menggugah perasaan mereka, dan membimbing perbuatan mereka, 

dengan membentangkan di hadapan mereka martabat dan kewajib-

an-kewajiban zaman Injil. 

Jalan yang Disucikan; Peringatan terhadap  

Kemurtadan; Ketekunan Ditanamkan 

(10:19-39) 

19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian 

dapat masuk ke dalam tempat kudus, 20 sebab  Ia telah membuka jalan yang 

baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, 21 dan kita 

memiliki  seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Tuhan . 22 sebab  itu 

marilah kita menghadap Tuhan  dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan 

iman yang teguh, oleh sebab  hati kita telah dibersihkan dari hati nurani 

yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. 23 Marilah 

kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, 

yang menjanjikannya, setia. 24 Dan marilah kita saling memperhatikan 

supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. 25 

Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, 

seperti dibiasakan oleh beberapa orang, namun  marilah kita saling menasihati, 

dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. 26 

Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan 

tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. 

27 namun  yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan 

api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka. 28 Jika 

ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan 

atas keterangan dua atau tiga orang saksi. 29 Betapa lebih beratnya hukuman 

yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Tuhan , yang 

menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang 

menghina Roh kasih karunia? 30 Sebab kita mengenal Dia yang berkata: 


 168

“Pembalasan yaitu  hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan.” Dan 

lagi: “Tuhan akan menghakimi umat-Nya.” 31 Ngeri benar, kalau jatuh ke 

dalam tangan Tuhan  yang hidup. 32 Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah 

kamu menerima terang, kamu banyak menderita oleh sebab  kamu bertahan 

dalam perjuangan yang berat, 33 baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh 

cercaan dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam 

penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian. 34 Memang kamu telah 

turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman dan saat  

harta kamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu 

tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih menetap 

sifatnya. 35 Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, sebab  

besar upah yang menantinya. 36 Sebab kamu memerlukan ketekunan, 

supaya sesudah kamu melakukan kehendak Tuhan , kamu memperoleh apa 

yang dijanjikan itu. 37 “Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan 

Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-

Nya. 38 namun  orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan jika  ia 

mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya.” 39 namun  kita 

bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, namun  orang-

orang yang percaya dan yang beroleh hidup. 

I.   Di sini Rasul Paulus mengemukakan martabat-martabat yang ada 

di zaman Injil. Sudah sepatutnya orang-orang percaya mengetahui 

kehormatan dan hak istimewa yang telah diperoleh Kristus bagi 

mereka, supaya selagi mereka mendapat penghiburan, mereka 

juga dapat memberi-Nya kemuliaan atas segala sesuatu. Hak-hak 

istimewa itu yaitu ,  

1.  Keberanian untuk masuk ke dalam tempat Mahakudus. Mere-

ka mendapat jalan masuk kepada Tuhan , terang untuk memim-

pin mereka, kebebasan roh dan kebebasan berkata-kata untuk 

mematuhi pimpinan itu. Mereka berhak atas hak istimewa dan 

kesiapan untuk masuk ke dalam tempat Mahakudus, perto-

longan untuk menggunakan dan memanfaatkannya, dan 

jaminan bahwa mereka akan diterima dan dapat mengambil 

manfaat darinya. Mereka dapat masuk ke dalam hadirat Tuhan  

yang penuh rahmat dalam sabda-Nya, ketetapan-Nya, peme-

liharaan-Nya, dan perjanjian-Nya yang kudus, dan dengan 

demikian masuk ke dalam persekutuan dengan Tuhan . Dalam 

persekutuan itu mereka menerima hal-hal yang disampaikan-

Nya, hingga mereka siap untuk masuk ke dalam hadirat-Nya 

yang penuh kemuliaan di sorga.  

2. Imam Besar atas rumah Tuhan , yaitu Yesus yang terberkati ini, 

yang memimpin atas jemaat yang giat bergerak, dan setiap 

anggotanya di bumi, dan atas jemaat yang berkemenangan di 

sorga. Tuhan  mau berdiam bersama-sama manusia di bumi, 

Surat Ibrani 10:19-39 

 169 

dan mau supaya mereka berdiam bersama-Nya di sorga. namun  

manusia yang jatuh tidak dapat berdiam bersama Tuhan  tanpa 

Imam Besar, yang merupakan Pengantara yang mendamaikan 

di dunia ini dan Pengantara yang akan memberi  upah di 

dunia nanti.  

II.  Rasul Paulus memberi tahu kita cara dan sarana yang dengannya 

orang-orang Kristen menikmati hak-hak istimewa itu. Secara 

umum, ia menyatakan bahwa hal itu terjadi oleh darah Yesus, 

berkat darah yang dipersembahkan Yesus kepada Tuhan  sebagai 

korban penebusan. Kristus telah membeli dengan darah-Nya bagi 

semua orang yang percaya kepada-Nya jalan masuk yang cuma-

cuma kepada Tuhan  berupa ketetapan-ketetapan anugerah-Nya di 

dunia sini dan di dalam kerajaan kemuliaan-Nya. Darah ini, yang 

dipercikkan pada hati nurani, menghalau ketakutan yang mem-

perbudak, dan memberi  keyakinan kepada orang percaya 

akan keamanannya maupun diterimanya ia dalam hadirat ilahi. 

Sekarang Rasul Paulus, sesudah  memberi  gambaran umum 

tentang cara yang dengannya kita mendapat jalan masuk kepada 

Tuhan  ini, masuk lebih jauh ke dalam hal-hal yang khusus tentang 

itu (ay. 20). Seperti, 

1.  Ini yaitu  satu-satunya jalan. Tidak ada jalan lain yang tersisa 

selain jalan ini. Jalan pertama menuju pohon kehidupan 

sekarang, dan sudah lama, ditutup.  

2.  Ini yaitu  jalan baru, baru dalam arti berlawanan dengan per-

janjian yang mengutamakan perbuatan maupun baru bagi 

masa pelaksanaan Perjanjian Lama. Jalan ini yaitu  via 

novissima – jalan terakhir yang akan pernah dibuka bagi 

manusia. Siapa yang tidak mau masuk melalui jalan ini berarti 

mengeluarkan diri mereka sendiri untuk selama-lamanya. Ini 

yaitu  jalan yang akan selalu bisa dimasuki.  

3.  Ini yaitu  jalan yang hidup. Kita akan mati jika berusaha da-

tang kepada Tuhan  melalui jalan perjanjian yang mengutama-

kan perbuatan. namun  melalui jalan ini kita bisa datang 

kepada Tuhan , dan tetap hidup. Jalan itu melalui Juruselamat 

yang hidup, yang meskipun sudah mati, sekarang hidup. 

Jalan itu memberi  kehidupan dan harapan yang hidup 

kepada mereka yang masuk ke dalamnya.  


 170

4.  Jalan ini sudah disucikan Kristus bagi kita melalui tabir, yaitu 

tubuh jasmani-Nya. Tabir dalam Kemah Suci dan Bait Tuhan  

melambangkan tubuh Kristus. saat  Ia mati, tabir Bait Suci 

terbelah menjadi dua. Ini terjadi pada waktu korban petang, 

dan membuat orang dapat melihat secara mengejutkan ke 

dalam tempat Mahakudus, yang tidak pernah mereka lihat 

sebelumnya. Jalan kita ke sorga yaitu  melalui Juruselamat 

yang disalibkan. Kematian-Nya bagi kita yaitu  jalan kehidup-

an. Bagi mereka yang mempercayai hal ini, Ia sungguh ber-

harga. 

III. Rasul Paulus melanjutkan dengan menunjukkan kepada orang-

orang Ibrani kewajiban-kewajiban yang mengikat mereka oleh 

sebab  hak-hak istimewa ini, yang diberikan kepada mereka 

dengan cara luar biasa seperti itu (ay. 22-23, dst.). 

1.  Mereka harus mendekat kepada Tuhan , dan itu harus dengan 

cara yang benar. Mereka harus mendekat kepada Tuhan . Kare-

na jalan yang benar untuk masuk dan kembali kepada Tuhan  

sudah terbuka, maka sungguh tidak tahu berterima kasih dan 

menghina Tuhan  dan Kristus jika mereka tetap menjaga jarak 

dari Dia. Mereka harus mendekat melalui pertobatan, dan 

dengan berpegang pada perjanjian-Nya. Mereka harus mende-

kat dalam segala perilaku yang kudus, seperti Henokh yang hi-

dup bergaul dengan Tuhan . Mereka harus mendekat dalam pe-

mujaan dan kerendahan hati, dengan menyembah di tumpuan 

kaki-Nya. Mereka harus mendekat dalam kebergantungan 

yang kudus, dan dengan ketat mengikuti pimpinan ilahi. 

Mereka harus mendekat dalam kepatuhan terhadap Tuhan , dan 

persekutuan dengan Dia, hidup dalam kuasa-Nya yang penuh 

b