ibrani wahyu 22

 


 

Kartago itu bisa memahami Rasul Yohanes seperti itu. 

Orang yang memahaminya demikian harus percaya juga 

bahwa Bapa, Anak, dan Roh Kudus dikatakan sebagai 

Surat 1 Yohanes 5:6-9 

 723 

tiga saksi di bumi. Ketiga, Facundus mengakui bahwa 

Siprianus berkata tentang ketiganya, ada tertulis, Et hi 

tres unum sunt – Dan ketiganya yaitu  satu. Nah, ini 

bukan kata-kata dalam ayat 8, melainkan ayat 7 (dalam 

ay. 8 versi KJV dikatakan ketiganya sepakat dalam satu 

– pen.). Kata-kata itu tidak digunakan menyangkut tiga 

yang di bumi, yaitu Roh, air, dan darah, melainkan tiga 

yang di sorga, yaitu Bapa, Firman, dan Roh Kudus. Jadi 

kita diberi tahu bahwa penulis artikel  De baptismo 

hæreticorum, yang dianggap hidup sezaman dengan 

Siprianus, mengutip kata-kata Yohanes, yang selaras 

dengan naskah-naskah Yunani dan versi-versi kuno, 

sebagai berikut: Ait enim Johannes de Domino nostro in 

epistolâ nos docens, Hic es qui venit per aquam et 

sanguinem, Jesus Christus, non in aquâ tantùm, sed in 

aquâ et sanguine; et Spiritus est qui testimonium 

perhibet, quia Spiritus est veritas; quia tres testimonium 

perhibent, Spiritus et aqua et sanguis, et isti tres in unum 

sunt – Sebab Yohanes, dalam suratnya, berkata tentang 

Tuhan kita, Inilah Dia yang telah datang dengan air dan 

darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, namun  

dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi 

kesaksian, sebab  Roh yaitu  kebenaran. Sebab ada 

tiga yang memberi kesaksian: Roh dan air dan darah 

dan ketiganya yaitu  satu. Jika semua naskah Yunani 

dan versi kuno berkata tentang Roh, air, dan darah, 

bahwa in unum sunt – ketiganya yaitu  satu, maka bu-

kan tentang mereka Siprianus berkata, apa pun kera-

gaman yang mungkin ada dalam naskah-naskah pada 

zamannya, saat  ia berkata, ada tertulis unum sunt – 

mereka yaitu  satu. Oleh sebab itu, kata-kata Sipria-

nus tampak masih menjadi kesaksian yang teguh untuk 

ayat 7, dan juga sebuah isyarat bahwa pemalsu teks 

tidak akan sampai sedemikian tepat menggunakan 

nama seorang rasul untuk menyatakan bahwa ada 

saksi kedua di sorga, yaitu Firman. Maka, 

[3] sebab  hanya rasul ini yang mencatat peristiwa tentang 

air dan darah yang mengalir keluar dari lambung Sang 

Juruselamat, maka hanya dia, atau terutama dia, yang 


 724

menunjukkan kepada kita janji dan nubuatan Sang 

Juruselamat tentang Roh Kudus yang datang untuk 

memuliakan Dia, untuk bersaksi tentang Dia, dan un-

tuk meyakinkan dunia akan ketidakpercayaannya sen-

diri dan akan kebenaran-Nya, seperti dalam Injil-Nya 

(Yoh. 14:16-17, 26; 15:26; 16:7-15). Paling cocok dengan 

pemilihan kata dan Injil dari rasul ini untuk menyebut 

Roh Kudus sebagai saksi bagi Yesus Kristus. Lalu, 

(5) Jauh lebih mudah bagi seorang penyalin naskah, entah 

sebab  ia sedang teralihkan pandangannya, atau sebab  

tidak jelasnya salinan naskah, sebab bagian atas atau ba-

wah halamannya terhapus atau rusak, atau bahan-bahan 

yang dulu dipakai orang untuk menulis menjadi aus, un-

tuk kehilangan dan kelewatan suatu bagian dibandingkan  bagi 

seorang pemalsu untuk mengarang-ngarang dan memasuk-

kannya. Pasti sangat berani dan lancang orang yang ber-

harap dapat lolos dari penyelidikan dan celaan. Dan ia juga 

sungguh tidak sopan, sebab  berani menambahkan sesua-

tu ke dalam apa yang dipandang sebagai Kitab Suci. Dan, 

(6)  Kita tidak bisa menerima dugaan itu, sementara Rasul Yo-

hanes sedang menggambarkan iman Kristen dalam menga-

lahkan dunia, dasar yang diandalkannya dalam berpegang 

pada Yesus Kristus, dan berbagai kesaksian yang menyer-

tai Dia. Terutama jika kita menimbang bahwa Rasul Yoha-

nes bermaksud menyimpulkan, seperti yang disimpulkan-

nya dalam ayat 9, kita menerima kesaksian manusia, namun  

kesaksian Tuhan  lebih kuat. Sebab demikianlah (yang sudah 

disampaikannya sebelumnya) kesaksian yang diberikan 

Tuhan  tentang Anak-Nya. Nah, dalam ketiga saksi di bumi 

ini, tidak semuanya yaitu  saksi Tuhan , atau tidak ada 

saksi yang benar-benar dan secara langsung yaitu  Tuhan . 

Mereka yang menentang bahwa teks itu berbicara tentang 

Tritunggal akan menyanggah bahwa entah Roh, atau air, 

atau darah yaitu  Tuhan  sendiri. namun  , dalam pem-

bacaan kita sekarang, di sini disebutkan secara luhur se-

jumlah saksi dan kesaksian yang mendukung kebenaran 

Tuhan Yesus dan keilahian ketetapan-Nya. Di sini ada ring-

kasan atau rangkuman yang sangat bagus tentang alasan-

alasan untuk beriman kepada Kristus, tentang surat mandat 

Surat 1 Yohanes 5:6-9 

 725 

yang dibawa Sang Juruselamat bersama-Nya, dan tentang 

bukti-bukti dari Kekristenan kita, yang dapat ditemukan, 

menurut saya, dalam kitab Tuhan , yang atas satu alasan itu, 

sekalipun dengan mengesampingkan ajaran Tritunggal ilahi, 

teks itu patut diterima sepenuhnya.  

2.  sesudah  memiliki alasan-alasan yang masuk akal ini di pihak 

kita, kita akan melanjutkan ke hal-hal berikutnya. Rasul 

Yohanes, sesudah  memberi tahu kita bahwa Roh yang memberi 

kesaksian kepada Kristus yaitu  kebenaran, menunjukkan 

kepada kita bahwa Roh itu kebenaran, dengan meyakinkan 

kita bahwa Dia ada di sorga, dan bahwa ada juga yang lain 

yang tidak bisa tidak pasti benar, atau kebenaran itu sendiri, 

yang dalam kesaksian sepakat dengan-Nya. Sebab ada tiga 

yang memberi kesaksian di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh 

Kudus; dan ketiganya yaitu  satu (ay. 7). 

(1) Di sini ada Tritunggal Saksi sorgawi, Saksi-saksi yang su-

dah bersaksi dan memastikan kepada dunia akan kebenar-

an dan kewenangan Tuhan Yesus dalam jabatan dan peng-

akuan-pengakuan-Nya, di mana 

[1] Yang pertama muncul dalam urutan yaitu  Bapa. Ia 

memberi  meterai-Nya pada mandat Kristus Tuhan 

selama Dia berada di bumi sini. Secara lebih khusus, 

pertama, dalam menyatakan Dia kepada dunia pada 

saat baptisan-Nya (Mat. 3:17). Kedua, dalam meneguh-

kan siapa Dia saat  Dia berubah rupa (Mat. 17:5). 

Ketiga, dalam menyertai Dia dengan kuasa dan pekerja-

an-pekerjaan ajaib: Jikalau Aku tidak melakukan peker-

jaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku, 

namun  jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau 

percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerja-

an itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, 

bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa (Yoh. 

10:37-38). Keempat, dalam memberi  penegasan 

pada saat kematian-Nya (Mat. 27:54). Kelima, dalam 

membangkitkan Dia dari antara orang mati, dan mene-

rima Dia ke dalam kemuliaan-Nya: Ia akan menginsaf-

kan dunia akan kebenaran, sebab  Aku pergi kepada 


 726

Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi (Yoh. 16:10 dan 

Rm. 1:4).  

[2] Saksi kedua yaitu  Firman, sebuah nama yang penuh 

misteri, yang menyatakan kodrat tertinggi yang dimiliki 

Juruselamat Yesus Kristus, di mana di dalamnya me-

ngandung arti bahwa Ia telah ada sebelum dunia ada, 

bahwa Ia menjadikan dunia, dan bahwa Ia betul-betul 

Tuhan  yang telah ada bersama-sama dengan Bapa sejak 

dahulu itu. Firman harus bersaksi untuk kodrat 

manusia, atau untuk manusia Kristus Yesus, yang di 

dalam dan oleh-Nya Ia menebus dan menyelamatkan 

kita. Dan Dia bersaksi, pertama, melalui pekerjaan-

pekerjaan besar yang dikerjakan-Nya (Yoh. 5:17), Bapa-

Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja 

juga. Kedua, dalam memberi  kemuliaan kepada-Nya 

saat  Dia berubah rupa. Dan kita telah melihat kemulia-

an-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya 

sebagai Anak Tunggal Bapa (Yoh. 1:14). Ketiga, dalam 

membangkitkan Dia dari antara orang mati (Yoh. 2:19), 

rombak Bait Tuhan  ini, dan dalam tiga hari Aku akan 

mendirikannya kembali.  

[3] Saksi ketiga yaitu  Roh Kudus, sebuah nama yang 

agung dan terhormat, Sang Pemilik, Yang Empunya, 

dan Pencipta kekudusan. Pasti benar dan setia Dia yang 

kepada-Nya Roh kekudusan memberi  meterai-Nya 

dan kesaksian-Nya yang khidmat. Demikianlah yang 

dilakukan-Nya kepada Tuhan Yesus, Sang Kepala umat 

Kristen. Dan itu dalam contoh-contoh sebagai berikut: 

Pertama, dalam dikandungnya kodrat manusia-Nya 

secara ajaib tanpa dosa dalam rahim sang perawan. Roh 

Kudus akan turun atasmu (Luk. 1:35, dst.). Kedua, 

dalam turunnya Roh Kudus secara kasat mata ke atas 

Kristus pada saat pembaptisan-Nya. Turunlah Roh Ku-

dus dalam rupa (Luk. 3:22, dst.). Ketiga, dalam penak-

lukan yang penuh kemenangan atas roh-roh neraka 

dan kegelapan. Jika Aku mengusir setan dengan kuasa 

Roh Tuhan , maka sesungguhnya Kerajaan Tuhan  sudah 

datang kepadamu (Mat. 12:28). Keempat, dalam turun-

nya Dia secara kasat mata dan penuh kuasa atas para 

Surat 1 Yohanes 5:6-9 

 727 

rasul, untuk melengkapi mereka dengan karunia dan 

kuasa untuk memberitakan Kristus dan Injil-Nya ke 

seluruh dunia sesudah  Dia sendiri naik ke sorga (Kis. 

1:4-5; 2:2-4, dst.). Kelima, dalam menyokong nama, 

Injil, dan kepentingan Kristus, dengan karunia-karunia 

dan pekerjaan-pekerjaan ajaib melalui dan atas para 

murid, dan di dalam jemaat-jemaat, selama dua ratus 

tahun (1Kor. 12:7). Berkenaan dengan hal ini, lihat 

pembahasan Dr. Whitby yang sangat bagus dalam kata 

pengantar untuk jilid kedua dari artikel nya Commentary 

on the New Testament (Tafsiran Perjanjian Baru). Mereka 

ini yaitu  Saksi-saksi di sorga. Mereka memberi  

kesaksian dari sorga. Dan Mereka yaitu  satu, tampak-

nya bukan hanya dalam kesaksian (sebab hal itu tersirat 

dalam kenyataan bahwa Mereka yaitu  tiga saksi untuk 

satu hal yang sama), melainkan juga untuk alasan yang 

lebih tinggi, sebab Mereka ada di sorga. Mereka yaitu  

satu dalam keberadaan dan hakikat sorgawi. Dan, jika 

satu dengan Bapa, Mereka pasti satu Tuhan . 

(2) Dengan Mereka ini dipertentangkan, meskipun bersama 

mereka juga digabungkan, tritunggal dari saksi-saksi di 

bumi, sebagai berikut: Dan ada tiga yang memberi kesaksi-

an di bumi: Roh dan air dan darah dan ketiganya yaitu  

satu (ay. 8).  

[1] Dari saksi-saksi ini yang pertama yaitu  roh. Roh ini 

harus dibedakan dari Pribadi Roh Kudus, yang ada di 

sorga. Jadi kita harus berkata, bersama Sang Juruse-

lamat (menurut apa yang dilaporkan oleh rasul ini), 

bahwa apa yang dilahirkan dari Roh, yaitu  roh (Yoh. 

3:6). Murid-murid Juruselamat, dan juga orang lain, 

lahir dari daging. Mereka datang ke dunia dengan me-

miliki kecenderungan yang bobrok dan bersifat keda-

gingan, yang merupakan permusuhan terhadap Tuhan . 

Kecenderungan ini harus dimatikan dan dihilangkan. 

Sebuah kodrat yang baru harus diberikan. Hawa nafsu 

dan kebobrokan yang lama harus dilenyapkan, dan 

murid yang sejati menjadi ciptaan baru. Pembaharuan 

atau perombakan jiwa merupakan sebuah kesaksian 


 728

bagi Sang Juruselamat. Itu merupakan keselamatan 

jiwa yang nyata, meskipun baru permulaan. Itu meru-

pakan kesaksian di bumi, sebab  dilanjutkan oleh 

jemaat di sini, dan tidak dijalankan dengan cara yang 

mencolok dan menakjubkan, yang dengannya tanda-

tanda dari sorga diberikan. Roh ini tidak hanya menger-

jakan pembaharuan dan pertobatan jemaat, namun  juga 

pengudusannya yang berkelanjutan, kemenangannya 

atas dunia, kedamaian, kasih, dan sukacitanya, dan se-

mua anugerah yang olehnya dia menjadi layak menda-

pat warisan yang diperoleh orang-orang kudus di dalam 

terang.  

[2] Yang kedua yaitu  air. Air sebelumnya dianggap sebagai 

sarana keselamatan, dan sekarang sebagai kesaksian 

bagi Sang Juruselamat sendiri, dan menyiratkan kemur-

nian-Nya dan kuasa-Nya yang memurnikan. Dengan 

demikian, air tampak mencakup, pertama, kemurnian 

sifat dan perilaku-Nya sendiri di dunia. Ia saleh, tanpa 

salah, tanpa noda. Kedua, kesaksian dari baptisan 

Yohanes, yang bersaksi bagi-Nya, mempersiapkan se-

buah umat bagi Dia, dan merujuk mereka kepada-Nya 

(Mrk. 1:4, 7-8). Ketiga, kemurnian ajaran-Nya, yang 

olehnya jiwa-jiwa dimurnikan dan dibasuh. Kamu 

memang sudah bersih sebab  firman yang telah Kukata-

kan kepadamu (Yoh. 15:3). Keempat, kemurnian dan 

kekudusan yang nyata dan bekerja pada murid-murid-

Nya. Tubuh-Nya yaitu  jemaat yang kudus dan am. 

sebab  kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan 

kepada kebenaran (1Ptr. 1:22). Dan air ditandai dan 

dimeteraikan oleh, kelima, baptisan yang telah ditetap-

kan-Nya sebagai tindakan diterimanya atau pengantar 

bagi murid-murid-Nya, yang di dalamnya Dia secara 

perlambang (atau melalui lambang itu) berkata, jikalau 

Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat 

bagian dalam Aku. Bukan untuk membersihkan kenajis-

an jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani 

yang baik kepada Tuhan  (1Ptr. 3:21).  

[3] Saksi ketiga yaitu  darah. Darah ini ditumpahkan-Nya, 

dan ini yaitu  tebusan bagi kita. Darah ini bersaksi 

Surat 1 Yohanes 5:6-9 

 729 

bagi Yesus Kristus, pertama, dalam arti bahwa darah itu 

memeteraikan dan menuntaskan korban-korban Perjan-

jian Lama, anak domba Paskah kita juga telah disem-

belih, yaitu Kristus. Kedua, dalam arti bahwa darah itu 

meneguhkan nubuatan-nubuatan-Nya sendiri, dan 

kebenaran dari semua pelayanan dan ajaran-Nya (Yoh. 

18:37). Ketiga, dalam arti bahwa darah itu menunjuk-

kan kasih yang tak tertandingi terhadap Tuhan , sebab Ia 

bersedia mati sebagai korban bagi kehormatan dan 

kemuliaan Tuhan , dalam mengadakan pendamaian bagi 

dosa-dosa dunia (Yoh. 14:30-31). Keempat, dalam arti 

bahwa darah itu menunjukkan kasih yang tak terutara-

kan terhadap kita. Tidak ada orang yang mau menipu 

orang-orang yang mereka kasihi sepenuhnya (Yoh. 

14:13-15). Kelima, dalam arti bahwa darah itu menun-

jukkan ketidakpedulian Tuhan Yesus terhadap kepen-

tingan atau keuntungan duniawi apa pun. Tak ada 

penipu dan pendusta yang mau menyerahkan dirinya 

sendiri untuk dihina dan dibunuh dengan sadis dan 

kejam (Yoh. 18:36). Keenam, dalam arti bahwa darah itu 

membebankan kewajiban pada murid-Nya untuk men-

derita dan mati bagi Dia. Tak ada penipu yang akan 

mengundang para penganutnya untuk mengikuti diri-

nya dan menjalankan kepentingannya hingga mengor-

bankan diri sedemikian rupa seperti yang dilakukan 

Tuhan Yesus. Kamu akan dibenci semua orang oleh 

sebab  nama-Ku. Kamu akan dikucilkan, bahkan akan 

datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh 

kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi 

Tuhan  (Yoh. 16:2). Ia sering kali memanggil hamba-ham-

ba-Nya untuk mengikuti Dia dalam penderitaan: sebab  

itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan 

dan menanggung kehinaan-Nya (Ibr. 13:13). Hal ini me-

nunjukkan bahwa baik Dia maupun kerajaan-Nya bu-

kanlah dari dunia ini. Ketujuh, keuntungan-keuntungan 

yang diperoleh dan didapat dengan darah-Nya (yang 

dipahami dengan baik) pasti secara langsung menun-

jukkan bahwa Dia memang Juruselamat dunia. Lalu, 

kedelapan, darah ini diperlambangkan dan dimeterai-


 730

kan oleh penetapan Perjamuan kudus-Nya: Sebab inilah 

darah-Ku, darah perjanjian (yang mengesahkan Perjanji-

an Baru), yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk 

pengampunan dosa (Mat. 26:28). Seperti itulah saksi-

saksi di bumi. Seperti itulah berbagai macam kesaksian 

yang diberikan untuk Pendiri agama kita. Tidak heran 

jika orang yang menolak semua bukti ini dihakimi-Nya 

sebagai penghujat Roh Tuhan , dan dibiarkan binasa 

dalam dosa-dosanya tanpa penolong. Ketiga saksi ini 

(sebab  lebih berbeda dibandingkan  tiga Saksi sebelumnya) 

tidak dapat dikatakan secara begitu tepat sebagai satu, 

melainkan terlebih menjadi satu, untuk satu tujuan dan 

kepentingan yang sama, atau sepakat dalam satu hal, 

dalam hal yang satu dan sama di antara mereka sendiri, 

dan dalam kesaksian yang sama dengan Mereka yang 

memberi  kesaksian dari sorga. 

III. Rasul Yohanes dengan benar menyimpulkan, kita menerima ke-

saksian manusia, namun  kesaksian Tuhan  lebih kuat. Sebab demi-

kianlah kesaksian yang diberikan Tuhan  tentang Anak-Nya (ay. 9). 

Di sini kita mendapati,  

1. Sebuah anggapan yang dibentuk dengan baik berdasar  

pernyataan-pernyataan yang ada. Demikianlah kesaksian yang 

diberikan Tuhan , kesaksian yang dengannya Tuhan  sudah ber-

saksi tentang Anak-Nya, yang pasti menyatakan suatu kesak-

sian yang langsung dan tak terbantahkan, dan itu yaitu  

kesaksian Bapa tentang Anak-Nya. Ia sendiri telah mengeluar-

kan pernyataan dan meneguhkan Anak-Nya kepada dunia.  

2. Kewenangan dan keberterimaan kesaksian-Nya. Di sini diberi-

kan pernyataan dari yang lebih lemah ke yang lebih kuat: Kita 

menerima kesaksian manusia (kesaksian seperti itu diakui, 

dan pasti diakui, dalam semua hukum peradilan dan di semua 

bangsa), namun  kesaksian Tuhan  lebih kuat. Kesaksian Tuhan  

yaitu  kebenaran itu sendiri, memiliki kewenangan tertinggi 

dan kebenaran yang tak dapat keliru dan tak dapat diperta-

nyakan lagi. Lalu ada, 

Surat 1 Yohanes 5:10-13 

 731 

3. Penerapan prinsip itu pada perkara sekarang: Sebab demikian-

lah kesaksian, dan inilah kesaksian dari Tuhan , yaitu Bapa, dan 

juga Firman dan Roh, yang diberikan-Nya tentang Anak-Nya, 

dan yang di dalamnya Tuhan  telah meneguhkan Dia. Tuhan , 

yang tidak berdusta, sudah memberi  kepastian yang me-

madai kepada dunia bahwa Yesus Kristus yaitu  Anak-Nya, 

Anak dari kasih-Nya, dan Anak dalam hal jabatan, untuk 

mendamaikan dan memulihkan dunia pada diri-Nya sendiri. 

Oleh sebab itu, Ia bersaksi tentang kebenaran dan asal usul 

ilahi dari agama Kristen, dan bahwa agama Kristen yaitu  

cara dan sarana yang pasti dan sudah ditetapkan untuk 

membawa kita kepada Tuhan . 

Hak Istimewa Orang Percaya 

(5:10-13) 

10 Barangsiapa percaya kepada Anak Tuhan , ia memiliki  kesaksian itu di 

dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Tuhan , ia membuat Dia 

menjadi pendusta, sebab  ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan 

Tuhan  tentang Anak-Nya. 11 Dan inilah kesaksian itu: Tuhan  telah mengarunia-

kan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. 12 

Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki 

Anak, ia tidak memiliki hidup. 13 Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, 

supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Tuhan , tahu, bahwa kamu 

memiliki hidup yang kekal. 

Dalam kata-kata di atas kita dapat mengamati, 

I.  Hak istimewa dan keteguhan orang Kristen yang sungguh-sung-

guh: Barangsiapa percaya kepada Anak Tuhan , yaitu yang dengan 

tulus hati telah dimenangkan hatinya untuk melekat kepada-Nya 

untuk mendapat keselamatan, ia memiliki  kesaksian itu di 

dalam dirinya (ay. 10). Ia tidak hanya memiliki  bukti lahiriah 

yang dimiliki orang lain, namun  juga memiliki di dalam hatinya 

kesaksian bagi Yesus Kristus. Ia dapat memberi  pernyataan 

tentang apa yang telah dilakukan Kristus dan kebenaran Kristus 

bagi jiwanya, dan apa yang telah dilihat dan didapatinya di dalam 

Dia. Seperti,  

1.  Ia secara mendalam telah melihat dosanya, kebersalahannya, 

kesengsaraannya, dan kebutuhannya yang berlimpah akan 

Juruselamat seperti Kristus.  


 732

2.  Ia telah melihat keunggulan, keindahan, dan pekerjaan Anak 

Tuhan , dan telah menyaksisakan sendiri betapa seorang Juru-

selamat seperti Dia itu benar-benar sanggup memenuhi semua 

kebutuhan rohaninya dan keadaannya yang penuh derita.  

3.  Ia melihat dan mengagumi hikmat dan kasih Tuhan  dalam 

mempersiapkan dan mengutus seorang Juruselamat seperti 

itu untuk membebaskan dia dari dosa dan neraka, dan untuk 

mengangkat dia hingga memperoleh pengampunan, kedamai-

an, dan persekutuan dengan Tuhan .  

4.  Ia telah menemukan dan merasakan kuasa firman dan ajaran 

Kristus, yang melukai, merendahkan, menyembuhkan, meng-

hidupkan, dan menghibur jiwanya.  

5. Ia mendapati bahwa, sama seperti pewahyuan Kristus me-

nyingkapkan dan menunjukkan kasih Tuhan  yang terbesar, 

demikian pula pewahyuan itu merupakan sarana yang paling 

tepat dan berkuasa untuk menyalakan, menggerakkan, dan 

mengobarkan kasih terhadap Tuhan  yang kudus dan terpuji.  

6.  Ia lahir dari Tuhan  melalui kebenaran Kristus, seperti dalam 

ayat 1. Ia memiliki hati dan kodrat yang baru, kasih, kecende-

rungan, dan kesenangan yang baru, dan bukan orang yang 

sama seperti sebelumnya.  

7. Namun ia menemukan perseteruan dengan dirinya sendiri, 

dengan dosa, dengan kedagingan, dengan dunia, dan dengan 

kekuatan-kekuatan jahat yang tak terlihat, yang sedemikian 

rupa seperti yang digambarkan dan diberikan dalam ajaran 

Kristus.  

8.  Ia mendapati pengharapan-pengharapan dan kekuatan yang 

diberikan kepadanya oleh iman kepada Kristus dengan sede-

mikian rupa sehingga Ia bisa memandang rendah dan menga-

lahkan dunia, dan terus berjalan menuju dunia yang lebih 

baik.  

9.  Ia mendapati betapa Sang Pengantara memiliki kepentingan 

yang besar di sorga, sebab  semua doa yang dikirim ke sorga 

harus dalam nama-Nya supaya didengar dan dikabulkan, dan 

harus sesuai dengan kehendak-Nya, dan melalui kepengan-

taraan-Nya.  

10. Ia dilahirkan kembali ke dalam suatu pengharapan yang pe-

nuh kehidupan, ke dalam suatu keyakinan yang kudus ter-

hadap Tuhan , ke dalam kehendak baik dan kasih-Nya, ke dalam 

Surat 1 Yohanes 5:10-13 

 733 

kemenangan yang berbahagia atas tuduhan-tuduhan hati 

nurani, ketakutan terhadap maut dan neraka, ke dalam peng-

harapan yang menghibur akan hidup dan keabadian, sebab ia 

diperkaya dengan jaminan Roh dan dimeteraikan untuk hari 

penebusan. Jaminan seperti itu dimiliki oleh orang yang per-

caya pada Injil. Ia memiliki  kesaksian dalam dirinya. Kris-

tus terbentuk dalam dirinya, dan ia bertumbuh ke arah kepe-

nuhan dan kesempurnaan, atau hingga mencapai gambar 

Kristus yang sempurna, di sorga. 

II. Dosa orang yang tidak percaya atau dosa ketidakpercayaan men-

jadi lebih diperberat: Barangsiapa tidak percaya kepada Tuhan , ia 

membuat Dia menjadi pendusta. Ia, pada dasarnya, membuat 

Tuhan  berdusta, sebab  ia tidak percaya akan kesaksian yang di-

berikan Tuhan  tentang Anak-Nya (ay. 10). Pastilah ia percaya 

bahwa Tuhan  tidak mengutus Anak-Nya ke dunia, padahal Tuhan  

sudah memberi kita bukti yang begitu berlipat ganda bahwa Ia 

mengutus-Nya. Pastilah ia percaya bahwa Yesus Kristus bukanlah 

Anak Tuhan , padahal semua bukti menjurus kepada Dia dan sung-

guh menunjukkan Dia. Pastilah ia percaya bahwa Tuhan  mengutus 

Anak-Nya untuk menipu dunia dan membawanya pada kesalahan 

dan kesengsaraan, atau bahwa Ia membiarkan manusia meran-

cang sebuah agama yang, padahal sesungguhnya dalam semua 

bagiannya, merupakan ketetapan yang murni, kudus, sorgawi, 

dan tak bercela, dan begitu layak diterima akal budi manusia, 

namun itu hanyalah khayalan dan kebohongan, lalu memberi 

mereka Roh dan kuasa-Nya untuk menyokong dan mendesakkan 

kebohongan itu pada dunia. Ini berarti membuat Tuhan  sebagai 

Bapa dusta, pencipta dan kaki tangan dusta. 

III. Pokok masalah, inti, atau isi dari semua kesaksian ilahi tentang 

Yesus Kristus ini: Dan inilah kesaksian itu: Tuhan  telah mengaru-

niakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam 

Anak-Nya (ay. 11). Inilah ringkasan dari Injil. Inilah rangkuman 

dan intisari dari seluruh kesaksian yang diberikan kepada kita 

oleh keenam saksi yang sudah disebutkan sebelumnya.  

1. Bahwa Tuhan  telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada 

kita. Ia telah merancangkan hal itu bagi kita dalam tujuan ke-

kal-Nya. Ia telah mempersiapkan semua sarana yang diperlu-


 734

kan untuk membawa kita kepada hidup yang kekal itu. Ia 

telah menyerahkannya kepada kita melalui perjanjian dan 

janji-Nya. Dan Ia betul-betul menganugerahkan hak untuk itu 

kepada semua orang yang percaya dan benar-benar memeluk 

Anak Tuhan . Lalu,  

2.  Hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Anak yaitu  hidup, hidup 

yang kekal dalam hakikat dan pribadi-Nya (Yoh. 1:4; 1Yoh. 

1:2). Ia yaitu  hidup yang kekal bagi kita, sumber dari hidup 

kita yang bersifat rohani dan mulia (Kol. 3:4). Dari Dia hidup 

diberikan kepada kita, baik di sini maupun di sorga. Maka dari 

itu sudah pasti,  

(1) Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup (ay. 12). Ba-

rangsiapa bersatu dengan Anak, ia bersatu dengan hidup. 

Barangsiapa berhak mendapat Anak, ia berhak mendapat 

hidup, mendapat hidup kekal. Kehormatan seperti itulah 

yang telah diberikan Bapa kepada Anak: dan kehormatan 

seperti itulah yang harus kita berikan kepada Dia juga. Kita 

harus datang dan mencium Sang Anak, maka kita akan 

memiliki hidup.  

(2) Barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup 

(ay. 12). Ia tetap ada di bawah kutuk hukum Taurat (Yoh. 

3:36). Ia menolak Anak, yang yaitu  hidup itu sendiri, yang 

memperoleh hidup, dan jalan kepada hidup. Orang demi-

kian membangkitkan murka Tuhan  untuk menyerahkan 

dirinya sendiri kepada maut yang tak berakhir sebab  su-

dah menjadikan Dia pendusta, sebab ia tidak mempercayai 

kesaksian yang telah diberikan Tuhan  tentang Anak-Nya ini. 

IV. Tujuan dan alasan Rasul Yohanes memberitakan hal ini kepada 

orang-orang percaya.  

1. Untuk kepuasan dan penghiburan mereka: Semuanya itu kutu-

liskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama 

Anak Tuhan , tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal (ay. 

13). Dengan semua bukti ini, dan saksi-saksi ini, maka sudah 

layak dan sepantasnya ada orang yang percaya pada nama 

Anak Tuhan . Tuhan  akan memperbanyak jumlah mereka! Betapa 

besar kesaksian dari sorga yang harus ditanggapi oleh dunia! 

Dan kepada tiga Saksi di sorga dunia harus bertanggung

Surat 1 Yohanes 5:14-17 

 735 

 jawab. Orang-orang percaya ini memiliki hidup yang kekal. Me-

reka memilikinya di dalam perjanjian Injil, dalam permulaan 

dan buah-buah pertama dari Injil dalam diri mereka, dan 

dalam Tuhan dan Kepala mereka di sorga. Biarlah orang-orang 

percaya ini tahu bahwa mereka memiliki hidup yang kekal, dan 

akan dihidupkan, didorong, dan dihibur dalam pengharapan 

akan hal itu. Mereka harus menghargai Kitab Suci, yang ditulis 

sedemikian rupa bagi penghiburan dan keselamatan mereka.  

2.  Untuk meneguhkan dan menumbuhkan mereka dalam iman 

mereka yang kudus: Supaya kamu yang percaya kepada nama 

Anak Tuhan  (ay. 13), dapat terus percaya. Orang-orang percaya 

harus bertekun atau tidak berbuat apa-apa sama sekali. Un-

dur diri dan tidak lagi mempercayai nama Anak Tuhan  berarti 

melepaskan hidup kekal, dan kembali pada kebinasaan. Oleh 

sebab itu, bukti-bukti agama dan keuntungan iman harus di-

sampaikan kepada orang-orang percaya, untuk membesarkan 

dan mendorong mereka supaya bertekun sampai pada akhirnya. 

Dosa yang Mendatangkan Maut 

(5:14-17) 

14 Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia menga-

bulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehen-

dak-Nya. 15 Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita 

minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu 

yang telah kita minta kepada-Nya. 16 Kalau ada seorang melihat saudaranya 

berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia ber-

doa kepada Tuhan  dan Dia akan memberi  hidup kepadanya, yaitu mereka, 

yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang menda-

tangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa. 17 Se-

mua kejahatan yaitu  dosa, namun  ada dosa yang tidak mendatangkan maut.  

Di sini kita mendapati, 

I.   Sebuah hak istimewa dalam beriman kepada Kristus, yaitu bahwa 

doa kita akan dikabulkan: Dan inilah keberanian percaya kita 

kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita 

meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya (ay. 14). 

Kristus Tuhan membuat kita berani datang kepada Tuhan  dalam 

semua keadaan, dengan segala permohonan dan permintaan kita. 

Melalui Dia permohonan-permohonan kita diakui dan diterima 

Tuhan . Pokok doa kita harus sesuai dengan kehendak Tuhan  yang 


 736

sudah dinyatakan. Tidak pantas kita meminta apa yang berten-

tangan entah dengan keagungan dan kemuliaan-Nya atau dengan 

kebaikan kita sendiri, sebab kita yaitu  milik-Nya dan bergan-

tung padanya. Sesudah itu, barulah kita bisa yakin bahwa apa 

yang didoakan dengan iman akan didengar di sorga. 

II.  Keuntungan yang kita peroleh dengan hak istimewa seperti itu: 

Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita 

minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala 

sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya (ay. 15). Sungguh besar 

segala pembebasan, belas kasihan, dan berkat yang dibutuhkan 

oleh si pemohon yang kudus. Mengetahui bahwa permohonan-

permohonannya didengar atau diterima sama baiknya dengan 

mengetahui bahwa permohonan-permohonan itu dikabulkan. 

Oleh sebab itu ia juga yakin pasti dikasihani, diampuni, atau 

dinasihati, dikuduskan, dibantu, dan diselamatkan (atau akan 

diperlakukan demikian) sepasti ia diperbolehkan untuk meminta 

dari Tuhan . 

III. Petunjuk untuk berdoa dalam kaitannya dengan dosa-dosa orang 

lain: Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu 

dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada 

Tuhan  dan Dia akan memberi  hidup kepadanya, yaitu mereka, 

yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang 

mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus 

berdoa (ay. 16). Di sini kita dapat mencermati bahwa,  

1. Kita harus berdoa bagi orang lain seperti juga bagi diri kita 

sendiri. Bagi saudara-saudara kita sesama manusia, supaya 

mereka dicerahkan, dipertobatkan, dan diselamatkan. Bagi 

saudara-saudara kita yang mengakui iman Kristen, supaya 

mereka tulus, supaya dosa-dosa mereka diampuni, dan 

supaya mereka dibebaskan dari yang jahat dan dari hukuman-

hukuman Tuhan , dan dipelihara di dalam Kristus Yesus.  

2. Ada pembedaan yang besar dalam hal kekejian dan kebersa-

lahan dosa: Ada dosa yang mendatangkan maut (ay. 16), ada 

dosa yang tidak mendatangkan maut (ay. 17).  

(1) Ada dosa yang mendatangkan maut. Semua dosa, berkena-

an dengan kelayakan dan hukumannya, mendatangkan 

Surat 1 Yohanes 5:14-17 

 737 

maut. Upah dosa ialah maut, dan terkutuklah orang yang 

tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam 

kitab hukum Taurat (Gal. 3:10). namun  ada dosa yang men-

datangkan maut sebagai lawan dari dosa yang dikatakan di 

sini tidak mendatangkan maut. Oleh sebab itu,  

(2) Ada dosa yang tidak mendatangkan maut. Ini pasti menca-

kup semua dosa yang oleh ketetapan ilahi atau manusiawi 

dapat berdampingan dengan hidup. Dalam ketetapan ma-

nusiawi, dosa itu dapat berdampingan dengan hidup du-

niawi atau jasmani, sementara dalam ketetapan ilahi, dosa 

itu dapat berdampingan dengan hidup jasmani atau hidup 

rohani secara Injil.  

[1] Ada dosa-dosa yang, oleh ketetapan manusia yang be-

nar, tidak mendatangkan maut, misalnya seperti ber-

bagai macam bentuk ketidakadilan, yang dapat dihu-

kum tanpa kematian si penjahat. Sebagai lawannya, 

ada dosa-dosa yang, oleh ketetapan yang benar, menda-

tangkan maut, atau dapat mencabut hidup secara sah, 

seperti yang kita sebut dengan kejahatan yang diancam 

dengan hukuman mati.  

[2] Lalu ada dosa-dosa yang, oleh ketetapan ilahi, menda-

tangkan maut, entah maut jasmani atau rohani dan 

Injil. Pertama, dosa-dosa yang mendatangkan atau da-

pat mendatangkan maut jasmani. Dosa-dosa seperti itu 

mungkin dilakukan entah oleh orang yang jelas-jelas 

munafik, seperti Ananias dan Safira, atau, seperti yang 

kita tahu, oleh saudara-saudara yang betul-betul Kris-

ten, seperti saat  Rasul Paulus berkata tentang ang-

gota-anggota jemaat Korintus yang bersalah, sebab itu 

banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak 

sedikit yang meninggal (1Kor. 11:30). Bisa jadi ada dosa 

yang mendatangkan maut jasmani di antara orang-

orang yang mungkin tidak dihukum bersama dengan 

dunia. Dosa seperti itu, saya katakan, yaitu , atau bisa 

jadi, mendatangkan maut jasmani. Ketetapan hukum 

ilahi di dalam Injil tidak secara pasti atau khusus meng-

ancam maut untuk dosa-dosa yang lebih kasat mata, 

yang diperbuat oleh anggota-anggota Kristus, namun  dosa-

dosa itu hanya diancam dengan suatu hukuman Injil. 


 738

sebab  Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia 

menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak (Ibr. 

12:6). Ada ruang yang tersisa untuk hikmat atau ke-

baikan ilahi, atau bahkan kerasnya Injil, untuk menen-

tukan seberapa jauh hukuman atau cambuk dapat 

berlanjut. Kita tidak bisa mengatakan ini, namun  ada-

kalanya hukuman itu dapat (in terrorem – sebagai peri-

ngatan bagi orang lain) berlanjut bahkan sampai pada 

kematian. Kemudian, kedua, ada dosa-dosa yang, oleh 

ketetapan ilahi, mendatangkan maut rohani dan Injil, 

yaitu yang tidak sesuai dengan hidup rohani dan Injil, 

dengan hidup rohani di dalam jiwa dan dengan hak Injil 

untuk mendapat hidup yang di atas. Seperti itulah dosa 

orang yang pada saat ini tidak mau bertobat dan per-

caya. Tidak mau bertobat dan percaya yang terus ber-

lanjut sampai akhir sudah pasti akan berujung pada 

kematian kekal, seperti juga menghujat Roh Tuhan , 

dengan menyangsikan kesaksian yang telah diberikan-

Nya mengenai Kristus dan Injil-Nya. Ini juga termasuk 

kemurtadan sepenuhnya dari terang dan bukti yang 

meyakinkan dari kebenaran agama Kristen. Inilah dosa-

dosa yang menimbulkan kesalahan yang pantas digan-

jar dengan kematian kekal. Lalu sampailah kita pada, 

IV. Penerapan petunjuk doa ini menurut jenis-jenis dosa yang sudah 

dibedakan seperti itu. Doa seharusnya meminta hidup: Hendaklah 

ia berdoa kepada Tuhan  dan Dia akan memberi  hidup kepada-

nya. Hidup harus diminta dari Tuhan . Dia yaitu  Tuhan  atas hidup. 

Dia memberi  hidup kapan dan kepada siapa seperti yang 

dikehendaki-Nya, dan mengambilnya entah dengan ketetapan 

atau pemeliharaan-Nya, atau kedua-duanya, sebagaimana yang 

dipandang-Nya pantas. Dalam hal dosa saudara seiman, yang 

tidak (dengan cara yang sudah disebutkan) mendatangkan maut, 

kita dalam iman dan pengharapan boleh berdoa bagi dia, dan 

khususnya bagi kehidupan jiwa dan tubuhnya. namun  , 

dalam hal dosa yang mendatangkan maut dengan cara-cara yang 

sudah disebutkan, kita tidak diperbolehkan untuk berdoa. Mung-

kin maksud dari ucapan Rasul Yohanes, tentang itu tidak kukata-

kan, bahwa ia harus berdoa, tidak lebih dari, “Aku tidak bisa 

Surat 1 Yohanes 5:14-17 

 739 

menjanjikan kamu apa-apa dalam hal itu. Tidak ada dasar untuk 

berdoa dengan iman.”  

1. Hukum-hukum keadilan harus dijalankan, demi keamanan 

bersama dan kepentingan umat manusia: dan bahkan saudara 

seiman yang bersalah dalam perkara seperti itu harus diserah-

kan pada keadilan umum (yang dasarnya bersifat ilahi), dan 

pada saat yang sama juga diserahkan pada belas kasihan Tuhan .  

2.  Penghapusan hukuman-hukuman Injil (sebagaimana itu bisa 

disebut), atau pencegahan kematian (yang tampaknya memang 

sudah menjadi akibat, atau yang ditimpakan sebab , suatu 

dosa tertentu), dapat didoakan hanya dengan syarat tertentu, 

yaitu asalkan hal itu sejalan dengan hikmat, kehendak, dan 

kemuliaan Tuhan  bahwa hukuman-hukuman itu harus diha-

pus, dan khususnya kematian seperti itu dicegah.  

3. Kita tidak dapat berdoa supaya dosa-dosa orang yang tidak 

mau bertobat dan tidak percaya harus diampuni, selama me-

reka masih begitu, atau supaya belas kasihan terhadap hidup 

atau jiwa, yang mengandaikan pengampunan dosa, dapat di-

berikan kepada mereka, selama mereka terus seperti itu. 

namun  kita bisa berdoa supaya mereka bertobat (dengan meng-

anggap bahwa mereka tidak termasuk dalam dunia yang tidak 

mau bertobat), supaya mereka diperkaya dengan iman kepada 

Kristus, dan dari situ berdoa meminta semua belas kasihan 

lain yang menyelamatkan.  

4. Kalau ada orang yang tampak melakukan penghujatan terha-

dap Roh Kudus yang tak dapat diampuni, dan telah murtad 

sepenuhnya dari kuasa-kuasa yang menerangi dan meyakin-

kan dari agama Kristen, tampaknya mereka tidak perlu didoa-

kan sama sekali. Sebab yang ada ialah kematian yang mengeri-

kan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan 

menghanguskan semua orang durhaka (Ibr. 10:27). Yang ter-

akhir inilah tampaknya yang terutama dimaksudkan Rasul 

Yohanes dengan sebutan dosa yang mendatangkan maut. Lalu,  

5.  Rasul Yohanes tampak berpendapat bahwa ada dosa yang 

tidak mendatangkan maut. Jadi, semua kejahatan yaitu  dosa 

(ay. 17). namun  , seandainya semua kejahatan mendatang-

kan maut (sebab  kita semua pernah sedikit banyak berbuat 

jahat terhadap Tuhan  atau manusia, atau kedua-duanya, de-

ngan menghilangkan dan mengabaikan sesuatu yang sudah 


 740

semestinya mereka dapatkan), maka mutlak kita semua harus 

diserahkan kepada maut. namun  sebab  tidak demikian halnya 

(sebab saudara-saudara seiman, kalau kita berbicara secara 

umum, memiliki hak untuk hidup), maka pasti ada dosa yang 

tidak mendatangkan maut. Meskipun tidak ada dosa ringan 

(sebagaimana yang diterima biasanya ), namun  ada dosa 

yang diampuni, dosa yang tidak menuntut kewajiban penuh 

untuk diganjar dengan kematian kekal. Seandainya tidak 

demikian, tidak mungkin orang bisa dibenarkan dan dapat 

terus berada dalam keadaan yang dibenarkan. Ketetapan atau 

perjanjian Injil akan memperpendek, mempersingkat, atau 

membatalkan kesalahan dosa. 

Hak-hak Istimewa Orang Percaya 

(5:18-21) 

18 Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Tuhan , tidak berbuat dosa; 

namun  Dia yang lahir dari Tuhan  melindunginya, dan si jahat tidak dapat 

menjamahnya. 19 Kita tahu, bahwa kita berasal dari Tuhan  dan seluruh dunia 

berada di bawah kuasa si jahat. 20 namun   kita tahu, bahwa Anak Tuhan  

telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita 

mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya 

Yesus Kristus. Dia yaitu  Tuhan  yang benar dan hidup yang kekal. 21 Anak-

anakku, waspyaitu  terhadap segala berhala.  

Di sini kita mendapati, 

I.   Sebuah intisari tentang hak-hak istimewa dan keuntungan orang 

Kristen yang sungguh-sungguh percaya.  

1. Mereka dilindungi dari dosa, dari kepenuhan kuasanya atau 

kepenuhan kesalahannya: Kita tahu, bahwa setiap orang yang 

lahir dari Tuhan  (dan orang yang percaya pada Kristus berarti 

lahir dari Tuhan  [ay. 1]), tidak berbuat dosa (ay. 18). Ia tidak 

berbuat dosa dengan kepenuhan hati dan roh seperti yang 

dilakukan orang-orang yang tidak diperbaharui (seperti yang 

dikatakan dalam pasal 3:6, 9), dan sebab  itu tidak dengan 

kepenuhan kesalahan yang menyertai dosa-dosa orang lain. 

Jadi ia dilindungi dari dosa yang secara tak terelakkan akan 

mendatangkan maut, atau yang sudah pasti mengikat si pen-

dosa akan upah berupa kematian kekal. Kodrat yang baru,

Surat 1 Yohanes 5:18-21 

 741 

 dan berdiamnya Roh ilahi sebagai dampak darinya, meng-

halang-halangi masuknya dosa yang tak terampuni itu.  

2.  Mereka dibentengi dari godaan-godaan Iblis yang merusak: Dia 

yang lahir dari Tuhan  melindunginya, maksudnya dimampukan 

untuk melindungi dirinya sendiri, dan si jahat tidak dapat 

menjamahnya (ay. 18), maksudnya si jahat tidak dapat menja-

mahnya, yakni hingga mengalami kematian. Tampaknya itu 

sama sekali bukan gambaran tentang kewajiban atau tindakan 

orang yang diperbaharui, melainkan suatu petunjuk tentang 

kuasa yang mereka miliki sebab  mereka sudah diperbaharui. 

Dengan begitu, mereka dipersiapkan dan dibekali dengan prin-

sip untuk melawan jamahan-jamahan yang mematikan, mela-

wan sengatan-sengatan, dari si jahat. Ia tidak dapat menjamah 

jiwa mereka, untuk menanamkan racunnya di sana seperti 

yang dia lakukan terhadap orang lain, atau untuk mengeluar-

kan prinsip pembaharuan diri yang merupakan penangkal ra-

cunnya, atau untuk memengaruhi mereka melakukan dosa 

yang oleh ketetapan Injil wajib diganjar dengan kematian ke-

kal. Si Iblis bisa saja menang terlalu jauh atas mereka, dengan 

mendorong mereka untuk melakukan perbuatan-perbuatan 

dosa. namun  tampaknya Rasul Yohanes bermaksud menegas-

kan bahwa pembaharuan diri mereka akan melindungi mereka 

dari serangan-serangan si Iblis yang akan membawa mereka 

pada keadaan yang sama dan hukuman yang nyata bersama 

dia.  

3.  Mereka berada di pihak dan kepentingan Tuhan , dalam mela-

wan keadaan dunia: Kita tahu, bahwa kita berasal dari Tuhan  

dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat (ay. 19). 

Umat manusia dibagi menjadi dua golongan besar kekuasaan, 

yaitu golongan yang menjadi milik Tuhan  dan golongan yang 

menjadi milik kejahatan atau si jahat. Orang-orang Kristen 

yang percaya yaitu  milik Tuhan . Mereka berasal dari Tuhan , 

datang dari Dia, kepada Dia, dan bagi Dia. Mereka yaitu  pe-

nerus yang mendapat hak dan tempat bangsa Israel milik 

Tuhan  di zaman dulu, yang tentang mereka dikatakan, bagian 

TUHAN ialah umat-Nya, harta milik-Nya di dunia ini. Yakub 

ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya, bagian keuntungan yang 

jatuh ke tangan-Nya oleh ketetapan-Nya sendiri (Ul. 32:9). 

Sebaliknya, seluruh dunia, semua yang lain, yang sejauh ini 


 742

merupakan bagian besar, berada di bawah kuasa si jahat, di 

dalam himpitan dan rangkulan si jahat. Memang, jika kita 

menimbang pribadi-pribadi tertentu, ada banyak yang jahat, 

banyak roh jahat, di udara atau di alam gaib. namun  mereka 

bersatu di dalam kodrat, cara, dan prinsip yang jahat, dan me-

reka juga bersatu di dalam satu kepala. Ada penghulu setan 

dan ada juga raja dari kerajaan setan. Ada kepala kejahatan 

dan kepala dari dunia yang jahat. Dan ia sedemikian berkuasa 

di sini sehingga disebut sebagai ilah zaman ini. Aneh bahwa 

roh yang berpengetahuan seperti itu sampai sedemikian geram 

terhadap Yang Mahakuasa, tanpa dapat berubah lagi, dan 

terhadap semua kepentingan-Nya, padahal tidak bisa tidak ia 

pasti tahu bahwa itu hanya akan berakhir dengan kekalahan 

dan hukuman kekalnya sendiri! Betapa dahsyatnya pengha-

kiman Tuhan  atas si jahat itu! Semoga Tuhan  umat Kristen terus 

menghancurkan kuasanya di dunia ini, dan membawa jiwa-

jiwa ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih!  

4.  Mereka diterangi oleh pengenalan akan Tuhan  yang benar dan 

kekal: “namun   kita tahu, bahwa Anak Tuhan  telah datang 

dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita 

mengenal Yang Benar (ay. 20). Anak Tuhan  telah datang ke 

dalam dunia kita, dan kita telah melihat-Nya, dan mengenal-

Nya melalui semua bukti yang sudah ditegaskan. Ia telah 

menyingkapkan kepada kita Tuhan  yang benar (seperti dalam 

Yohanes 1:18), dan Ia juga telah membuka pikiran kita untuk 

memahami penyingkapan itu, memberi kita terang batiniah 

dalam pengertian kita, yang dengannya kita dapat mengenal 

kemuliaan-kemuliaan Tuhan  yang benar. Dan kita yakin bahwa 

Tuhan  yang benarlah yang telah disingkapkan-Nya kepada kita. 

Ia unggul secara tak terhingga dalam kemurnian, kuasa, dan 

kesempurnaan dibandingkan semua ilah bangsa lain. Ia memi-

liki segala keluhuran, keindahan, dan kekayaan dari Tuhan  

yang hidup dan benar. Dia yaitu  Tuhan  yang sama yang, me-

nurut penjelasan Musa, menjadikan langit dan bumi, Tuhan  

yang sama yang telah mengikat perjanjian khusus dengan 

bapa leluhur kita, Tuhan  yang sama yang telah membawa 

nenek moyang kita keluar dari Mesir, yang telah memberi kita 

hukum yang berapi di atas gunung Sinai, yang telah memberi 

kita sabda-sabda-Nya yang kudus, yang telah menjanjikan 

Surat 1 Yohanes 5:18-21 

 743 

panggilan dan pertobatan terhadap bangsa-bangsa bukan-Ya-

hudi. Melalui nasihat-nasihat dan pekerjaan-Nya, melalui kasih 

dan anugerah-Nya, melalui kengerian-kengerian dan pengha-

kiman-Nya, kita tahu bahwa Dia, dan hanya Dia, dalam kepe-

nuhan keberadaan-Nya, yaitu  Tuhan  yang hidup dan benar.” 

Sungguh suatu kebahagiaan besar untuk mengenal Tuhan  yang 

benar, untuk mengenal Dia di dalam Kristus. Itulah hidup 

yang kekal (Yoh. 17:3). Merupakan kemuliaan dari wahyu Kris-

ten bahwa wahyu itu memberi  penjelasan terbaik tentang 

Tuhan  yang benar, dan mengoleskan obat mata terbaik supaya 

mata hati kita dapat mengenal Tuhan  yang hidup dan benar.  

5.  Mereka bersatu dalam kebahagiaan dengan Tuhan  dan Anak-

Nya: “Dan kita ada di dalam Yang Benar, (bahkan, atau dan) di 

dalam Anak-Nya Yesus Kristus (ay. 20). Anak menuntun kita 

kepada Bapa, dan kita berada di dalam Keduanya, di dalam 

kasih dan perkenanan Keduanya, dalam perjanjian dan perse-

kutuan dengan Keduanya, dalam hubungan rohani dengan 

Keduanya baik melalui berdiam maupun bekerjanya Roh Bapa 

dan Anak: Dan, supaya kamu tahu betapa ini merupakan 

martabat dan kebahagiaan yang besar, kamu harus ingat 

bahwa Dia yang benar ini yaitu  Tuhan  yang benar dan hidup 

yang kekal.” Atau lebih tepatnya (sebab  ini tampak merupa-

kan bentuk kalimat yang lebih wajar), “Anak Tuhan  yang sama 

ini juga dengan sendirinya yaitu  Tuhan  yang benar dan hidup 

yang kekal” (Yoh. 1:1, dan dalam kitab ini, pasal 1:2), “sehing-

ga dalam persatuan dengan salah satunya, apalagi dengan 

Keduanya, kita dipersatukan dengan Tuhan  yang benar dan 

hidup yang kekal.” Lalu kita mendapati, 

II. Peringatan penutup dari Rasul Yohanes: “Anak-anakku” (anak-

anakku yang terkasih, seperti yang sudah ditafsirkan), “waspada-

lah terhadap segala berhala (ay. 21). sebab  kamu sudah menge-

nal Tuhan  yang benar, dan berada di dalam Dia, hendaklah terang 

dan kasihmu melindungi kamu terhadap segala sesuatu yang 

diajukan melawan Dia, atau bersaing dengan-Nya. Jauhilah ilah-

ilah palsu dari bangsa kafir. Mereka tidak sebanding dengan Tuhan  

yang memiliki kamu dan yang kamu layani. Janganlah memuja 

Tuhan mu dengan patung-patung dan gambar-gambar, yang ikut 

berbagi dalam penyembahan terhadap-Nya. Tuhan mu yaitu  Roh 


 744

yang tak terpahami, dan Ia dipermalukan dengan gambaran-gam-

baran yang menjijikkan seperti itu. Janganlah bersekutu dengan 

tetangga-tetangga kafirmu dalam penyembahan berhala mereka. 

Tuhan mu cemburu, dan ingin supaya kamu keluar, dan terpisah 

dari mereka. Matikanlah kedagingan, dan salibkanlah dirimu ter-

hadap dunia, supaya kedagingan dan dunia tidak merebut takhta 

kekuasaan di hatimu, yang hanya layak diberikan kepada Tuhan . 

Tuhan  yang telah engkau kenal yaitu  Dia yang telah mencipta-

kanmu, yang menebusmu dengan Anak-Nya, yang telah mengi-

rimkan Injil-Nya kepadamu, yang telah mengampuni dosa-dosa-

mu, yang melahirkanmu bagi diri-Nya sendiri melalui Roh-Nya, 

dan yang memberimu hidup kekal. Melekatlah kepada-Nya senan-

tiasa dalam iman, kasih, dan ketaatan, dengan menentang segala 

sesuatu yang akan menjauhkan pikiran dan hatimu dari-Nya. 

Bagi Tuhan  yang hidup dan benar inilah kemuliaan dan kuasa 

sampai selama-lamanya. Amin.” 

 

 

 


Surat  

2 Yohanes 

   

 

  

 

 

 

 

 

 

Tafsiran  

SURAT 2 Yohanes  


i sini kita mendapati surat rasuli yang termasuk dalam kanon 

Kitab Suci, yang terutama ditulis, tidak saja untuk satu orang, te-

tapi untuk satu kaum dari jenis kelamin yang lebih lemah. namun  meng-

apa tidak menulis untuk seorang dari kaum ini? Dalam penebusan, hak 

istimewa, dan martabat Injil, tidak ada laki-laki atau wanita . Kedua-

nya yaitu  satu di dalam Kristus Yesus. Tuhan kita sendiri mengabaikan 

makanan-Nya, untuk bercakap-cakap dengan wanita  Samaria, un-

tuk menunjukkan kepadanya sumber air hidup. Dan, menjelang wafat di 

kayu salib, dengan bibir-Nya yang sudah sekarat Ia berkenan menyerah-

kan ibu-Nya yang terberkati untuk dirawat oleh murid yang dikasihi-

Nya, dan dengan demikian mengajar murid itu untuk menghormati 

murid-murid wanita  di masa mendatang. Kepada seseorang dari 

kaum yang sama pula Tuhan kita memilih untuk menampakkan diri 

pertama kali sesudah  Ia kembali dari alam kubur, dan mengutus dia su-

paya memberitakan kebangkitan-Nya kepada rasul ini dan juga rasul-

rasul lain. sesudah  itu kita juga menemukan Priskila yang bersemangat, 

yang menjalankan perlombaan kristianinya dengan begitu benar, khu-

susnya dalam suatu pelayanan yang berbahaya bagi Rasul Paulus, se-

hingga ia tidak saja sering disebut terlebih dulu sebelum suaminya, 

namun  kepada dia dan juga kepada suaminya, bukan hanya Rasul Paulus 

sendiri, melainkan juga semua jemaat bukan Yahudi berterima kasih 

kepada mereka dan siap membalas baik budi mereka. Maka tidak meng-

herankan jika pahlawan wanita  dalam agama Kristen, yang dihor-

mati oleh pemeliharaan ilahi, dan diistimewakan oleh anugerah ilahi, 

harus dijunjung juga martabatnya oleh sebuah surat rasuli. 

  

 

 

 

 

 

 

PASAL  1  

i sini Rasul Yohanes memberi  salam kepada seorang ibu 

yang terhormat dan anak-anaknya (ay. 1-3). Ia menganjurkan 

kepada mereka iman dan kasih (ay. 5-6). Memperingatkan mereka 

akan para penyesat (ay. 7), dan supaya mereka sendiri waspada (ay. 

8). Mengajarkan bagaimana memperlakukan orang-orang yang tidak 

membawa ajaran Kristus (ay. 10-11). Dan, sesudah  membicarakan 

beberapa hal yang bersifat pribadi, ia menutup surat ini (ay. 12-13). 

Salam Pembuka 

(1:1-4) 

1 Dari penatua kepada Ibu yang terpilih dan anak-anaknya yang benar-benar 

aku kasihi. Bukan aku saja yang mengasihi kamu, namun  juga semua orang 

yang telah mengenal kebenaran, 2 oleh sebab  kebenaran yang tetap di dalam 

kita dan yang akan menyertai kita sampai selama-lamanya. 3 Kasih karunia, 

rahmat dan damai sejahtera dari Tuhan  Bapa, dan dari Yesus Kristus, Anak 

Bapa, akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih. 4 Aku sangat 

bersukacita, bahwa aku mendapati, bahwa separuh dari anak-anakmu hidup 

dalam kebenaran sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Bapa. 

Surat-surat zaman dulu dimulai, seperti di sini, dengan salam dan 

harapan-harapan baik. Agama menyucikan, sejauh mungkin, cara-

cara lama, dan mengubah pujian-pujian menjadi ungkapan-ungkap-

an yang nyata yang mengandung hidup dan kasih. Di sini, seperti 

biasanya, kita mendapati, 

I. Sang pemberi salam, yang tidak diungkapkan dengan nama, me-

lainkan dengan jati diri yang pantas dan terbaik: Penatua. Ung-

kapan, gaya, dan kasihnya menunjukkan bahwa penulis ini sama 

dengan penulis surat sebelumnya. Ia sekarang seorang penatua, 

yang dinyatakan dengan tegas dan berwibawa. Ia mungkin rasul 


 750

tertua yang masih hidup pada waktu itu, penatua utama dalam 

jemaat Tuhan . Seorang penatua dalam umat Israel pada zaman 

dulu yaitu  orang yang dihormati, atau harus dihormati, apalagi 

dengan penatua dalam umat Israel Tuhan  dalam masa Injil. Murid 

yang sudah tua yaitu  orang yang terhormat, apalagi rasul dan 

pemimpin para murid yang sudah tua. Sekarang ia sudah tua 

dalam pelayanan dan pengalaman yang kudus, telah banyak 

melihat dan mengecap sorga, dan jauh lebih dekat dengannya 

dibandingkan dulu saat  ia pertama kali percaya. 

II. Yang diberi salam, yaitu seorang ibu bangsawan Kristen, dan 

anak-anaknya: Kepada Ibu yang terpilih dan anak-anaknya. Se-

orang nyonya, seorang yang terpandang sebab  keturunan, pen-

didikan, dan kekayaan. Sungguh baik bahwa Injil diterima di ka-

langan seperti itu. Sangat disayangkan jika tuan-tuan dan nyo-

nya-nyonya yang terhormat tidak mengenal Kristus Tuhan dan 

agama-Nya. Mereka lebih berutang kepada-Nya dibandingkan  orang 

lain, meskipun biasanya tidak banyak orang yang terpandang 

yang dipanggil. Di sini ada teladan untuk orang-orang terpandang 

dari kaum yang sama, yaitu kaum wanita . Ibu yang terpilih, 

tidak hanya pilihan, namun  juga dipilih oleh Tuhan . Sungguh indah 

dan menyenangkan melihat kaum wanita , melalui hidup suci, 

memperlihatkan keterpilihan mereka oleh Tuhan . Dan anak-anak-

nya. Mungkin Ibu itu seorang janda. Jadi dia dan anak-anaknya 

yaitu  bagian utama dari keluarga itu, dan dengan demikian 

surat ini bisa dikatakan sebagai surat rasuli yang hemat. Anggota 

keluarga dapat disurati dan diberikan dorongan, dan diarahkan 

lebih jauh lagi dalam kasih, tata tertib, dan kewajiban-kewajiban 

rumah tangga mereka. Kita melihat bahwa anak-anak pun bisa 

diberi perhatian dalam surat-surat kristiani, dan mereka harus 

mengetahui surat itu juga. Surat itu dapat bermanfaat untuk 

mendorong dan memperingatkan mereka. Orang yang mengasihi 

dan memuji mereka akan condong untuk bertanya-tanya tentang 

mereka. Ibu ini dan anak-anaknya lebih jauh diperhatikan melalui 

penghormatan yang diberikan kepada mereka, dan penghormatan 

itu diberikan,  

1.  Oleh Rasul Yohanes sendiri: Yang aku kasihi dalam kebenaran, 

atau yang benar-benar aku kasihi, yang aku kasihi dengan 

tulus dan sepenuh hati. Dia yang yaitu  murid yang dikasihi

Surat 2 Yohanes 1:1-4 

 751 

 telah belajar seni mengasihi atau menerapkan kasih. Dan ia 

terutama mengasihi orang-orang yang mengasihinya, dan Tu-

han yang mengasihinya itu.  

2.  Oleh semua orang Kristen yang mengenalnya, semua orang 

beriman yang mengenalnya: Bukan aku saja yang mengasihi 

kamu, namun  juga semua orang yang telah mengenal kebenaran. 

Kebajikan dan kebaikan pada tingkat tinggi bersinar terang. 

Kebenaran menuntut pengakuan, dan siapa yang melihat buk-

ti-bukti dari agama yang murni harus mengakui dan memberi 

kesaksian mengenainya. Mencintai dan menghargai agama 

dalam diri orang lain yaitu  suatu pertanda yang baik dan ke-

wajiban besar. Dengan demikian, dasar dari kasih dan peng-

hormatan yang diberikan kepada ibu ini dan anak-anaknya 

yaitu  perhatian mereka terhadap kebenaran: Oleh sebab  

kebenaran (atau sebab  agama yang benar) yang tetap di da-

lam kita dan yang akan menyertai kita sampai selama-lama-

nya. Kasih kristiani didasarkan atas terlihatnya agama yang 

hidup dalam diri seseorang. Keserupaan akan melahirkan 

kasih sayang. Orang yang mencintai kebenaran dan kesalehan 

dalam diri mereka sendiri pasti mencintainya juga dalam diri 

orang lain, atau mencintai orang lain atas pertimbangan itu. 

Rasul Yohanes dan orang-orang Kristen lain mengasihi ibu ini, 

bukan sebab  kehormatannya melainkan terlebih sebab  ke-

kudusannya. Bukan sebab  kemurahan hatinya melainkan 

terlebih sebab  kesungguhan iman Kristennya. Kita tidak bo-

leh beragama hanya sesekali waktu saja, dalam suasana-sua-

sana hati tertentu. Sebaliknya, agama harus tetap tinggal 

dalam diri kita, dalam pikiran dan hati kita, dalam iman dan 

kasih kita. Diharapkan bahwa sekali agama berdiam dalam 

diri kita, maka itu akan tinggal untuk selama-lamanya. Roh 

Kekristenan, dapat kita yakini, tidak akan pernah padam sepe-

nuhnya: Yang akan menyertai kita sampai selama-lamanya.  

III. Salam itu sendiri, yang sesungguhnya merupakan berkat rasuli: 

Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Tuhan  Bapa, dan 

dari Yesus Kristus, Anak Bapa, akan menyertai kita dalam kebe-

naran dan kasih (ay. 3). Kasih yang suci mencurahkan berkat-ber-

kat ke atas keluarga Kristen yang terhormat ini. Siapa yang mem-

punyai, kepadanya akan diberi lagi. Cermatilah,  


 752

1. Dari siapa berkat-berkat ini didambakan,  

(1) Dari Tuhan  Bapa, Tuhan  segala kasih karunia. Dialah sumber 

dari keterberkatan, dan dari semua berkat yang pasti akan 

membawa kita ke sumbernya. 

(2) Dari Yesus Kristus. Ia juga pencipta dan pemberi berkat-

berkat sorgawi ini, dan Ia dibedakan dengan jati diri yang 

jelas ini, yaitu Anak Bapa. Satu-satunya Anak yang tiada 

duanya. Satu-satunya Anak yang merupakan cahaya ke-

muliaan Tuhan  dan gambar wujud Tuhan , yang bersama-sama 

dengan Bapa, yaitu  juga hidup kekal (1Yoh. 1:2).  

2.  Apa yang didambakan oleh Rasul Yohanes dari pribadi-pribadi 

ilahi ini.  

(1) Kasih karunia, yaitu perkenanan dan kehendak baik ilahi, 

sumber dari segala yang baik. Sungguh suatu kasih karu-

nia bahwa berkat rohani apa saja dapat diberikan kepada 

manusia-manusia fana yang berdosa.  

(2) Rahmat, yaitu pemberian maaf dan pengampunan yang 

cuma-cuma. Orang yang sudah kaya dalam kasih karunia 

pun masih memerlukan pengampunan yang terus-menerus.  

(3) Damai sejahtera, yaitu ketenangan jiwa dan ketenteraman 

hati nurani, yakin sepenuhnya telah diperdamaikan de-

ngan Tuhan , beserta semua kesejahteraan lahiriah yang 

aman dan dikuduskan. Semuanya ini diinginkan dalam 

kebenaran dan kasih, entah dengan perasaan yang tulus 

dan menggebu dalam diri si pemberi salam (dalam iman 

dan kasih ia meminta hal-hal itu dari Tuhan  Bapa, dan 

Tuhan Yesus Kristus), atau untuk menghasilkan kebenaran 

dan kasih yang terus berlanjut dalam diri orang yang diberi 

salam. Berkat-berkat ini akan terus menjaga iman dan 

kasih sejati dalam diri Ibu yang terpilih dan anak-anaknya 

itu. Dan semoga saja demikian! 

IV. Ucapan selamat atas perilaku yang patut diteladani dalam diri 

anak-anak lain dari sang Ibu yang luhur ini. Sungguh orangtua 

yang berbahagia, yang dikaruniai dengan keturunan saleh yang 

sedemikian banyak! Aku sangat bersukacita, bahwa aku men-

dapati, bahwa separuh dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran 

sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Bapa (ay. 4). 

Surat 2 Yohanes 1:1-4 

 753 

Ada kemungkinan anak-anak Ibu ini bepergian ke luar negeri, 

entah untuk mengejar cita-cita dan mengenal dunia, atau untuk 

keperluan dagang, atau untuk mengurus masalah-masalah ke-

luarga. Dan dalam perjalanan, mereka mungkin tiba di Efesus, di 

mana Rasul Yohanes tampaknya sedang tinggal di sana pada 

waktu itu. Dan mungkin mereka memiliki  percakapan yang 

menyenangkan dengannya di sana. Lihatlah betapa baiknya jika 

sejak dini orang terdidik dalam agama! Meskipun agama tidak 

harus didirikan di atas pendidikan, namun pendidikan bisa dan 

memang sering kali diberkati, dan merupakan cara untuk melin-

dungi kaum muda dari serangan kekafiran. Oleh sebab  itu juga, 

hendaklah orang-orang muda yang bepergian berusaha membawa 

serta agama mereka, dan tidak meninggalkannya di rumah atau 

mempelajari kebiasaan-kebiasaan buruk dari negeri-negeri di 

mana mereka tinggal. Dapat diamati juga, bahwa kadang-kadang 

pemilihan ilahi menurun secara langsung. Di sini kita mendapati 

Ibu yang terpilih, dan anak-anaknya yang terpilih. Anak-anak bisa 

dikasihi demi orangtua mereka, namun  kedua-duanya dikasihi ber-

dasarkan anugerah yang cuma-cuma. Dari sukacita Rasul 

Yohanes di sini kita dapat mengamati bahwa sungguh menye-

nangkan melihat anak-anak mengikuti jejak orangtua yang baik. 

Dan mereka yang melihat ini dapat memberi selamat kepada 

orangtua dari anak-anak itu sebab nya. Ini dilakukan baik untuk 

menggugah rasa syukur para orangtua kepada Tuhan  atas berkat 

yang sedemikian besar maupun untuk menambah penghiburan 

mereka di dalam berkat itu. Betapa berbahagianya ibu ini, yang 

telah melahirkan begitu banyak anak bagi sorga dan bagi Tuhan ! 

Pasti merupakan sukacita yang besar bagi dia sebagai seorang ibu 

saat mendengar laporan yang begitu baik tentang anak-anaknya 

dari seorang hakim yang begitu baik! Demikian pula, kita dapat 

melihat bahwa sungguh merupakan suatu sukacita bagi hamba-

hamba Tuhan yang baik dan sudah tua yang sebentar lagi akan 

mati dan tiada, dan dengan demikian juga bagi murid-murid lain 

yang baik dan sudah tua, saat melihat munculnya angkatan baru 

yang penuh harapan, yang mau melayani Tuhan  dan menyokong 

agama di dunia ini. Kita melihat juga di sini pedoman hidup yang 

benar: perintah dari Bapa. Hidup kita baru benar, dan perilaku 

kita baru lurus, jika  diatur oleh firman Tuhan . 


 754

Kasih Kristiani 

(1:5-6) 

5 Dan sekarang aku minta kepadamu, Ibu – bukan seolah-olah aku menulis-

kan perintah baru bagimu, namun  menurut perintah yang sudah ada pada 

kita dari mulanya – supaya kita saling mengasihi. 6 Dan inilah kasih itu, 

yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, 

yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu 

dengar dari mulanya. 

Sekarang kita masuk lebih dalam ke rancangan dan inti dari surat 

ini. Dan di sini kita mendapati, 

I. Permintaan Rasul Yohanes: Sekarang aku minta kepadamu, Ibu. 

Mengingat apa yang dimintanya, sungguh luar biasa cara dia 

meminta. Itu dilakukan bukan demi mendapat untung atau upah 

sendiri, melainkan sebagai kewajiban bersama dan untuk menja-

lankan perintah ilahi. Di sini ia bisa saja memerintah atau me-

nyuruh. namun  cara-cara yang kasar bukan saja tidak perlu namun  

juga lebih buruk jika cara-cara yang halus bisa berhasil. Dan jiwa 

kerasulan itu, dari semua hal lain, paling lembut dan penuh kasih 

sayang. Entah sebab  rasa hormat terhadap kedudukannya seba-

gai seorang ibu, atau sebab  kelemah-lembutan seorang rasul, 

atau sebab  kedua-duanya, ia berkenan merendah dan meminta: 

Dan sekarang aku minta kepadamu, Ibu. Tampaknya ia berbicara 

seperti seorang rasul lain yang menyampaikan permintaan kepada 

seorang tuan yang disuratinya: sebab  itu, sekalipun di dalam 

Kristus aku memiliki  kebebasan penuh (dan sesuai kuasa yang 

telah dipercayakan Kristus kepadaku) untuk memerintahkan ke-

padamu apa yang harus engkau lakukan, namun  mengingat kasih-

mu itu, lebih baik aku memintanya dari padamu, sebagai yang 

sudah menjadi tua. Kasih akan berhasil saat  wewenang tidak. 

Dan sering kali kita bisa melihat bahwa semakin kekuasaan dite-

kankan, semakin ia diremehkan. Hamba Tuhan yang rasuli akan 

mengasihi dan meminta teman-temannya supaya menjalankan 

kewajiban mereka. 

II. Hal yang diminta dari sang Ibu dan anak-anaknya, yaitu kasih 

kristiani yang suci: Supaya kita saling mengasihi (ay. 5). Orang 

yang unggul dalam kebajikan kristiani apa saja masih memiliki 

ruang untuk bertumbuh di dalamnya. namun , tentang kasih per-

saudaraan tidak perlu dituliskan kepadamu, sebab  kamu sendiri

Surat 2 Yohanes 1:5-6 

 755 

 telah belajar kasih mengasihi dari Tuhan . namun  kami menasihati 

kamu, saudara-saudara (dan saudari-saudari), supaya kamu lebih 

bersungguh-sungguh lagi melakukannya (1Tes. 4:9-10).  

1. Kasih ini dianjurkan,  

(1) berdasar  adanya kewajiban untuk itu, yaitu perintah. 

Perintah ilahi haruslah memengaruhi pikiran dan hati kita.  

(2) berdasar  tuanya usia kewajiban itu: Bukan seolah-olah 

aku menuliskan perintah baru bagimu, namun  menurut 

perintah yang sudah ada pada kita dari mulanya (ay. 5). 

Perintah kristiani untuk saling mengasihi ini dapat dikata-

kan sebagai perintah baru dalam hal bahwa perintah terse-

but ditegakkan dan ditegaskan kembali oleh Kristus Tuhan. 

namun  , berdasar  isinya (saling mengasihi secara 

kudus), perintah ini sudah setua agama alamiah, agama 

Yahudi, atau agama Kristen. Perintah ini harus menyertai 

Kekristenan di mana saja, agar para penganutnya menga-

sihi satu sama lain.  

2. Lalu kasih ini digambarkan melalui sifatnya yang menghasil-

kan buah: Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup 

menurut perintah-Nya (ay. 6). Inilah ujian terhadap kasih kita 

kepada Tuhan , yaitu kepatuhan kita kepada Dia. Inilah kasih 

terhadap diri kita sendiri, terhadap jiwa kita sendiri, bahwa 

kita hidup dengan mematuhi perintah-perintah ilahi. Orang 

yang berpegang padanya mendapat upah yang besar. Inilah 

kasih terhadap satu sama lain, yaitu mengajak satu dengan 

yang lain untuk hidup dalam kekudusan. Dan inilah bukti dari 

kasih kita yang tulus, timbal balik, dan kristiani, yaitu bahwa 

kita (dalam hal-hal lain) hidup dengan menuruti perintah-

perintah Tuhan . Bisa saja ada kasih satu sama lain yang tidak 

saleh dan tidak kristiani. Namun kita tahu bahwa kasih kita 

itu saleh dan kristiani melalui kepatuhan kita terhadap semua 

perintah Tuhan  yang lain selain perintah untuk saling menga-

sihi. Kepatuhan dalam segala hal merupakan bukti kebaikan 

dan ketulusan dari kebajikan-kebajikan kristiani. Dan semua 

orang yang bertujuan untuk mematuhi semua perintah kris-

tiani pasti akan menjalankan juga kasih kristiani. Inilah 

kewajiban dasar dalam aturan dasar Injil: Inilah perintah itu, 

yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana 


 756

telah kamu dengar dari mulanya (ay. 6). sebab  sudah menge-

tahui terlebih dulu bahwa kasih ini akan merosot, dan bahwa 

akan terjadi kemurtadan-kemurtadan lain, Rasul Yohanes 

mungkin terdorong untuk mengajarkan kewajiban ini, dan 

perintah yang sudah ada sejak awal mula ini, secara lebih 

sering, lebih sungguh-sungguh.  

Para Penyesat Dikecam 

(1:7-9) 

7 Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak 

mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu yaitu  si 

penyesat dan antikristus. 8 Waspyaitu , supaya kamu jangan kehilangan apa 

yang telah kami kerjakan itu, namun  supaya kamu mendapat upahmu sepenuh-

nya. 9 Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, namun  yang 

melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Tuhan . Barangsiapa tinggal di dalam 

ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak. 

Dalam bagian utama dari surat ini kita mendapati, 

I.   Kabar buruk yang disampaikan kepada sang Ibu, bahwa para 

penyesat ada di luar sana: Sebab banyak penyesat telah muncul 

dan pergi ke seluruh dunia. Kabar ini didahului oleh sebuah kata 

yang menjelaskan alasan dari kabar ini . “Engkau perlu men-

jaga kasihmu, sebab yang ingin menghancurkannya ada di dunia. 

Orang yang menumbangkan iman berarti menghancurkan kasih. 

Iman bersama yaitu  dasar dari kasih bersama.” Atau, “Engkau 

harus melindungi hidupmu dengan menuruti perintah-perintah 

Tuhan . Ini akan membuatmu aman. Kemantapanmu hatimu mung-

kin akan diuji, sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke 

seluruh dunia.” Berita yang sedih dan menyedihkan boleh saja 

disampaikan kepada teman-teman Kristen kita. Bukan berarti 

bahwa kita senang membuat mereka sedih, namun  bahwa mem-

peringatkan mereka yaitu  cara untuk mempersenjatai mereka 

melawan ujian-ujian yang akan menimpa mereka. Sekarang di 

sini ada,  

1. Gambaran tentang si penyesat dan penyesatannya. Ia tidak 

mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia 

(ay. 7). Ia membawa satu atau lain kesalahan berkaitan de-

ngan pribadi Tuhan Yesus. Entah ia tidak mengakui bahwa 

Yesus Kristus yaitu  pribadi yang sama, atau bahwa Yesus

Surat 2 Yohanes 1:7-9 

 757 

 dari Nazaret yaitu  Kristus, yang diurapi Tuhan , Mesias yang 

dijanjikan sejak dulu untuk menebus Israel, atau bahwa Me-

sias dan Penebus yang dijanjikan sudah datang dalam daging, 

atau mewujud dalam daging, ke dalam dunia kita dan ke da-

lam kodrat kemanusiaan kita. Orang seperti itu mengaku-

ngaku bahwa Mesias masih harus dinantikan. Sungguh aneh 

bahwa sesudah  melihat bukti yang memadai pun masih saja 

ada orang yang menyangkal bahwa Tuhan Yesus yaitu  Anak 

Tuhan  dan Juruselamat dunia!  

2.  Parahnya masalah itu. Orang seperti itu yaitu  si penyesat 

dan antikristus (ay. 7). Ia memperdaya jiwa-jiwa dan merusak 

kemuliaan dan kerajaan Kristus Tuhan. Ia pasti seorang peni-

pu, sengaja ingin menipu, sesudah  semua terang yang didapat, 

dan semua bukti yang diberikan Kristus mengenai diri-Nya 

sendiri, dan penegasan yang diberikan Tuhan  mengenai Anak-

Nya. Ia dengan sengaja menentang pribadi, kehormatan, dan 

kepentingan Kristus Tuhan, dan sebab  itu orang seperti itu 

akan dituntut pertanggungjawabannya saat  Kristus Tuhan 

datang kembali. Janganlah kita menganggap aneh jika seka-

rang ada para penyesat dan penentang nama dan martabat 

Kristus Tuhan, sebab dari dulu juga orang-orang seperti itu 

sudah ada, bahkan di zaman Rasul Yohanes. 

II.  Sehubungan dengan itu, nasihat diberikan kepada keluarga ter-

pilih ini. Sekarang diperlukan perhatian dan kewaspadaan: Was-

pyaitu  (ay. 8). Semakin banyak para penyesat dan penyesatan, 

semakin harus waspada para murid Kristus. Tipu daya bisa saja 

berhasil dengan sedemikian rupa sehingga bahkan orang-orang 

pilihan sekalipun terancam bahaya sebab nya. Dua hal yang ha-

rus mereka waspadai:  

1. Supaya mereka jangan kehilangan apa yang telah mereka ker-

jakan (ay. 8), apa yang telah mereka lakukan atau yang telah 

mereka peroleh. Sangat disayangkan jika sampai ada pekerja-

an saleh apa saja yang menjadi sia-sia. Sebagian orang 

memulai dengan baik, namun  pada akhirnya kehilangan semua 

jerih payah mereka. Si tuan muda yang penuh harapan itu, 

yang sudah menjalankan perintah-perintah loh batu kedua 

dari masa mudanya, kehilangan segalanya sebab  dia lebih 

mengasihi dunia dan kurang mengasihi Kristus. Orang-orang 


 758

percaya harus berhati-hati supaya tidak kehilangan apa yang 

telah mereka peroleh. Banyak orang yang bukan saja sudah 

mendapat nama baik dalam hal agama, namun  juga memper-

oleh banyak terang di dalamnya, keyakinan yang teguh akan 

jahatnya dosa, kesia-siaan dunia, keluhuran agama, dan kua-

sa firman Tuhan . Mereka bahkan telah mengecap karunia-karu-

nia dunia yang akan datang, dan karunia-karunia Roh Kudus. 

Namun pada akhirnya mereka kehilangan segalanya. Dahulu 

kamu berlomba dengan baik. Siapakah yang menghalang-

halangi kamu, sehingga kamu tidak menuruti (atau tidak terus 

menuruti) kebenaran lagi? Sungguh menyedihkan bahwa pen-

capaian-pencapaian yang indah dan gilang-gemilang di seko-

lah Kristus pada akhirnya hilang semua.  

2. Supaya mereka tidak kehilangan upah mereka, tak satu pun 

darinya, tidak kehilangan bagian apa pun dari kehormatan, 

atau pujian, atau kemuliaan yang untuknya mereka pernah 

berdiri teguh. Supaya kamu (KJV: kita) mendapat upahmu sepe-

nuhnya. “Kumpulkanlah dan amankan bagimu upah sepenuh 

mungkin yang akan diberikan kepada siapa saja dalam jemaat 

Tuhan . Jika ada derajat-derajat kemuliaan, jangan kehilangan 

satu pun dari anugerah itu (yaitu terang, kasih, atau damai 

sejahtera itu) yang bertujuan untuk mempersiapkan kamu 

bagi pengangkatan yang lebih tinggi dalam kemuliaan. Pegang-

lah apa yang ada padamu (dalam iman, harapan, dan hati nu-

rani yang baik), supaya tidak seorang pun mengambil mah-

kotamu, supaya kamu tidak kehilangan mahkota itu atau per-

mata apa saja darinya” (Why. 3:11). Cara untuk memperoleh 

upah yang penuh yaitu  dengan tinggal setia di dalam Kristus, 

dan senantiasa menjalankan agama sampai pada akhirnya. 

III. Alasan dari nasihat Rasul Yohanes, dan mengapa mereka harus 

berhati-hati dan waspada. Ada dua alasan:  

1.  Bahaya dan jahatnya meninggalkan terang dan wahyu Injil. 

Pada akhirnya hal itu sama saja dengan meninggalkan Tuhan  

sendiri: Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, 

namun  yang melangkah keluar dari situ (yang melanggar dengan 

suram seperti itu), tidak memiliki Tuhan . Ajaran Kristuslah yang 

ditetapkan untuk membimbing kita kepada Tuhan . Dengan 

ajaran Kristuslah Tuhan  menarik jiwa-jiwa pada keselamatan dan

Surat 2 Yohanes 1:10-11 

 759 

pada diri-Nya sendiri. Siapa yang memberontak darinya, dengan 

berbuat demikian berarti memberontak terhadap Tuhan .  

2.  Keuntungan dan kebahagiaan dari berpegang teguh pada ke-

benaran kristiani. Hal itu mempersatukan kita dengan Kristus 

(yang merupakan pokok dari kebenaran itu), dan dengan demi-

kian dengan Bapa juga, sebab keduanya yaitu  satu. Barang-

siapa tinggal (berakar dan mendasar) di dalam ajaran itu, ia 

memiliki Bapa maupun Anak