arga dan yang hina di hari pembalasan. Kendati orang Israel yang
jahat akan menjadi seperti orang Etiopia yang jahat, dan panggilan
mereka sebagai orang Israel tidak ada gunanya, namun orang-orang
Israel yang saleh tidak akan menjadi seperti orang yang jahat. Tidak,
Sang Hakim segenap bumi akan menghakimi dengan adil, lebih adil
ketimbang membunuh orang benar bersama dengan orang fasik (Kej.
18:25). Ia sudah mengamat-amati kerajaan yang berdosa ini, untuk meli-
hat siapa yang tetap menjaga kelurusan hatinya dan berenang
menentang arus, yang mendesah dan menangis sebab kenajisan tanah
mereka, dan mereka ini akan ditandai untuk diselamatkan, sehingga
kehancuran tidak menimpa semua: Aku tidak akan memunahkan
keturunan Yakub sama sekali, tidak menghancurkan mereka seluruhnya,
yang baik bersama yang jahat, melainkan akan membuat pembedaan,
sebagai seorang hakim yang adil. Keluarga Israel akan dikiraikan seperti
mengirai ayak. Mereka akan ditampi, digoyang-goyang, dan digoncang-
Kitab Amos 9:1-10
839
goncang ke sana kemari, namun masih tetap di dalam tangan Tuhan , dalam
kedua tangan-Nya, seperti orang mengiraikan atau menampi ayak (ay.
9): Aku mengiraikan kaum Israel di antara segala bangsa. Ke mana pun
mereka diayak dan diserakkan, Tuhan akan tetap mengawasi mereka, dan
akan menjaga untuk memisahkan antara gandum dan sekam, yang
merupakan tujuan-Nya dalam mengirai mereka.
(1) Orang-orang benar di antara mereka, yang seperti biji gandum, tak
satu pun yang akan binasa. Mereka akan diselamatkan entah dari
atau melalui berbagai bencana yang menimpa seluruh kerajaan
Israel. Sebiji batu kecilpun tidak akan jatuh ke tanah, sehingga hilang
dan dilupakan. Tidak sebiji batu kecilpun, sebab biji gandum yang
baik berat seperti sebuah batu dibandingkan dengan yang kita se-
but sekam atau gabah. Perhatikanlah, Betapa pun hebatnya
guncangan-guncangan yang terjadi di dunia, Tuhan tetap akan
menjaga sehingga tak satu pun orang yang sungguh-sungguh
menjadi milik-Nya menderita sengsara.
(2) Orang-orang fasik di antara mereka yang tegar di dalam dosa-dosa
mereka akan dibinasakan semuanya (ay. 10). Lihatlah betapa
tingginya puncak kejahatan mereka: Mereka berkata, malapetaka itu
tidak akan menyusul dan tidak akan mencapai kami. Mereka
menyangka bahwa mereka itu tidak bersalah, dan tidak pantas
menerima hukuman, atau bahwa pengakuan iman yang mereka buat
tentang hubungan mereka dengan Tuhan akan mengecualikan dan
mengamankan mereka dari hukuman. Atau bahwa mereka akan
sanggup meluputkan diri dari hukuman Tuhan , bahwa mereka dapat
melarikan diri cepat-cepat sehingga hukuman tidak dapat mencapai
mereka. Atau juga bahwa mereka mampu berjaga-jaga sehingga
hukuman tidak akan mencegah atau mengejutkan mereka.
Perhatikanlah, pengharapan akan pembebasan dari hukuman yaitu
perlindungan yang menipu dari orang berdosa yang tidak bertobat.
namun lihatlah apa yang akhirnya menimpa: Semua orang ber-
dosa yang membuai diri seperti ini, dan menghina Tuhan , akan mati
oleh pedang, pedang peperangan, yang menimpa mereka sebagai
pedang pembalasan TUHAN. Ya, kendati mereka yaitu orang
berdosa di antara umat-Ku, sebab pengakuan iman mereka tidak
akan menjadi perlindungan mereka. Perhatikanlah, kejahatan sering
sangat dekat dengan mereka yang menaruhnya jauh-jauh dari
mereka.
840
Janji Belas Kasihan
(9:11-15)
11 “Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan
menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan
membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala, 12 supaya mereka menguasai sisa-
sisa bangsa Edom dan segala bangsa yang Kusebut milik-Ku,” demikianlah firman TUHAN
yang melakukan hal ini. 13 “Sesungguhnya, waktu akan datang,” demikianlah firman
TUHAN, “bahwa pembajak akan tepat menyusul penuai dan pengirik buah anggur
penabur benih; gunung-gunung akan meniriskan anggur baru dan segala bukit akan
kebanjiran. 14 Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel: mereka akan membangun
kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya; mereka akan menanami kebun-kebun
anggur dan minum anggurnya; mereka akan membuat kebun-kebun buah-buahan dan
makan buahnya. 15 Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak
akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka,” firman TUHAN,
Tuhan mu.
Tentang Dia, yaitu yang mengenai-Nya semua nabi memberi kesaksian,
tentang Dia-lah Nabi Amos ini di sini dalam penutupan kitabnya memberi
kesaksiannya dan berbicara tentang hari itu hari-hari yang akan datang itu, di
mana Tuhan akan melakukan hal-hal besar bagi jemaat-Nya, dengan mendirikan
kerajaan Mesias. Penolakan orang Yahudi terhadap kerajaan Mesias inilah yang
dinubuatkan di dalam ayat-ayat sebelumnya. Janji di sini dikatakan sejalan
dengan peristiwa penanaman jemaat Kristen, dan di dalam jemaat Kristen itulah
janji ini digenapi (Kis. 15:15-17). Dijanjikan,
I. Bahwa dalam diri Mesias kerajaan Daud akan dipulihkan (ay. 11). Kerajaan
Daud disebut di sini dengan pondok Daud, yaitu kaum keturunannya, yang
kendati besar dan mapan, namun dibandingkan dengan kerajaan sorga, hina
dan dapat bergoncang seperti sebuah kemah atau pondok. Jemaat militan,
yang giat berperang, dalam keadaannya sekarang, yang tinggal seperti di
dalam kemah gembala untuk memberi makan gembala, seperti di dalam
kemah tentara untuk berperang, disebut pondok Daud. Pondok atau Kemah
Tuhan disebut pondok Daud sebab Daud rindu dan memilih
untuk menumpang di dalam kemah Tuhan untuk selama-lamanya (Mzm. 61:5).
Nah,
1. Kemah-kemah ini telah runtuh dan membusuk, keluarga kerajaan telah
menjadi sangat miskin, kekuasaannya menyusut, kehormatannya
ternodai, dan terbaring di dalam debu. Sebab banyak dari bangsa
ini telah merosot akhlaknya, dan dalam penawanan kehilangan
martabat kerajaan. Banyak kebobrokan terjadi pada kerajaan berat
hingga pada akhirnya tergeletak menjadi reruntuhan. Demikian pula
dengan jemaat Yahudi. Di hari-hari terakhirnya kemuliaannya lenyap,
Kitab Amos 9:1-10
841
seperti kemah yang roboh menjadi puing-puing, baik kemurnian mau-
pun kemakmurannya.
2. Melalui Yesus Kristus kemah-kemah ini dibangkitkan dan dibangun
kembali. Dalam Dia kovenan Tuhan dengan Daud mendapat
penggenapannya. Dan kemuliaan dari kaum keturunan Daud ini ,
yang tadinya bukan hanya ternodai, namun juga tenggelam, dihidupkan
kembali. Pecahan-pecahan dindingnya ditutup dan reruntuhannya
didirikan kembali, seperti di zaman dahulu kala. Bahkan lebih dari itu,
kemuliaan rohani dari kaum keluarga Kristus jauh melebihi puncak
kemuliaan lahiriah kaum keturunan Daud sekalipun. Dalam Dia juga
kovenan Tuhan dengan bangsa Israel mendapat penggenapannya, dan di
dalam jemaat Injili, kemah Tuhan didirikan kembali di antara manusia,
dan dibangkitkan dari reruntuhan jemaat Yahudi. Hal ini dikutip dalam
pertemuan jemaat pertama di Yerusalem sebagai merujuk kepada
panggilan bangsa-bangsa bukan Yahudi dan pemilihan oleh Tuhan suatu
umat dari antara mereka bagi nama-Nya. Perhatikanlah, selama dunia
berdiri, Tuhan akan memiliki suatu jemaat di dalamnya, dan, jika jemaat-
Nya diruntuhkan di suatu tempat di antara suatu bangsa, jemaat-Nya
akan dibangkitkan kembali di tempat lain.
II. Bahwa kerajaan Mesias ini akan diperluas, dan wilayahnya akan
diperlebar, dengan bergabungnya banyak negeri (ay. 12), sehingga kaum
keturunan Daud dapat menguasai sisa-sisa bangsa Edom dan segala bangsa
yang Kusebut milik-Ku, yaitu, sehingga Kristus memiliki semua orang yang
telah diberikan kepada-Nya sebagai warisan-Nya, bahkan ujung bumi akan
menjadi kepunyaan-Nya (Mzm. 2:8). Orang-orang yang dahulunya yaitu
orang asing dan musuh akan bersedia menjadi warga yang setia kepada
Anak Daud, akan ditambahkan kepada jemaat, atau ditambahkan di antara
mereka yang Kusebut milik-Ku, demikianlah firman TUHAN, yaitu, yang
termasuk orang-orang pilihan anugerah dan ditetapkan untuk hidup kekal
(Kis. 13:48), sebab hal itu benar tentang orang-orang bukan Yahudi dan juga
orang-orang Yahudi bahwa orang-orang yang terpilih telah
memperolehnya dan orang-orang yang lain telah tegar hatinya (Rm. 11:7).
Kristus mati untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Tuhan
yang tercerai-berai di sini dikatakan sebagai orang-orang yang Kusebut milik-
Ku. Janji ini berlaku untuk semua orang yang masih jauh, bahkan sebanyak
yang akan dipanggil oleh Tuhan Tuhan kita (Kis. 2:39). Rasul Yakobus
menjelaskan hal ini sebagai janji bahwa semua orang lain mencari Tuhan,
bahkan segala bangsa yang tidak mengenal Tuhan . namun , dapatkah janji ini
842
dipegang? Ya, Tuhan yang mengatakannya, yang melakukannya, yang dapat
melakukannya, yang telah bertekad untuk melakukannya, dan kuasa
anugerah-Nya dikerahkan untuk melakukannya. Pada Dia, perkataan dan
perbuatan bukanlah dua hal yang berbeda, tidak seperti yang berlaku pada
kita.
III. Bahwa dalam kerajaan Mesias akan ada banyak kelimpahan segala sesuatu
yang baik yang dihasilkan oleh negeri (ay. 13): Pembajak akan tepat
menyusul penuai, yaitu, akan ada panen yang begitu berlimpah setiap tahun,
dan begitu banyak gandum yang dikumpulkan hingga musim menuai
berlangsung sepanjang musim panas, bahkan sampai musim gugur, saat
seharusnya tiba waktunya untuk mulai membajak kembali. Dan begitu pula
panen anggur akan berlanjut hingga musim menabur, dan akan ada kelim-
pahan anggur hingga bahkan gunung-gunung akan meniriskan anggur baru
ke dalam bejana-bejana pengumpul anggur, dan bukit-bukit yang kering dan
mandul akan menjadi lembab dan dibanjiri dengan tanah-tanah
gemuk. Bandingkan hal ini dengan Yoel 2:24 dan 3:18. Hal ini harus
dipahami sebagai kelimpahan berkat-berkat rohani di dalam hal-hal
sorgawi, yang dikaruniakan kepada orang-orang sungguh-sungguh
ditambahkan kepada Kristus dan jemaat-Nya. Mereka akan dihiasi dengan
berlimpah dengan kebaikan dari rumah Tuhan , dengan berbagai anugerah
dan penghiburan dari Roh-Nya. Mereka akan mendapat roti, roti kehidupan,
untuk menguatkan hati mereka, dan anggur penghiburan ilahi yang
membuat mereka benar-benar makan dan benar-benar minum semua
berkat yang sampai ke jiwa manusia dari firman dan Roh Tuhan . Semua
berkat ini selama ini hanya dinikmati di kebun anggur jemaat Yahudi saja.
Penyataan ilahi dan kuasa yang menyertainya hanya ditemukan di dalam
jemaat Yahudi saja. namun di zaman Injili, gunung-gunung dan segala
bukit dunia bangsa lain akan diperkaya dengan semua keistimewaan ini oleh
Injil Kristus yang diberitakan, diakui, dan diterima. saat jumlah besar
orang berbalik kepada iman Kristus, dan bangsa-bangsa dilahirkan sesaat ,
saat para pemberita Injil selalu dibawa di jalan kemenangan-Nya dalam
pemberitaan Injil, maka pembajak menyusul penuai. Dan saat jemaat
bangsa-bangsa lain diperkaya dalam segala macam perkataan dan segala
macam pengetahuan (1Kor. 1:5) dan berbagai pemberian roh, maka gunung-
gunung meniriskan anggur baru.
IV. Bahwa kerajaan Mesias akan dipenuhi penduduk. Seperti negeri akan diisi
kembali, demikian pula dengan kota-kotanya. Akan ada banyak mulut untuk
Kitab Amos 9:1-10
843
segala makanan yang dihasilkan (ay. 14). Orang-orang yang tertawan akan
dibawa kembali keluar dari penawanan. Musuh-musuh mereka tidak akan
sanggup menahan mereka di negerinya dan mereka sendiri tidak ingin
menetap di sana, melainkan sisanya akan kembali, dan akan membangun
kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya, akan membentuk diri ke dalam
jemaat Kristen dan menegakkan ajaran yang murni, ibadah dan ketaatan di
antara mereka, menurut ketetapan Injil, yang dengannya semua kota Kristus
dipersatukan. Dan mereka pun akan menikmati berkat dan penghiburan
Injil. Mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan kebun-kebun buah-
buahan. Kendati gunung-gunung dan segala bukit meniriskan anggur, dan
hak-hak istimewa diberikan kepada jemaat Injili ini, namun mereka tidak
menutup diri, tidak menguasai semua hak istimewa ini untuk diri sendiri
dan mengucilkan orang lain. Sebaliknya, mereka menggunakan dan
memanfaatkan hak-hak istimewa ini dengan bersekutu dengan orang lain,
dan mereka akan minum anggur, dan makan buahnya, dari kebun anggur dan
buah mereka sendiri. Sebab orang-orang yang bersusah payah di dalam ber-
ibadah kepada Tuhan , seperti halnya orang mengusahakan kebun anggur dan
buahnya, akan mendapatkan kesenangan dan keuntungan darinya.
Dibawanya kembali Israel milik Tuhan dari penawanan, yang dijanjikan di sini,
dapat merujuk kepada pembatalan hukum Taurat yang telah lama dirasakan
Israel milik Tuhan sebagai suatu kuk perhambaan. Janji ini juga berarti
kebebasan bagi mereka di mana Kristus datang untuk membebaskan jemaat-
Nya (Gal. 5:1).
V. Bahwa kerajaan Mesias akan berakar dalam di dunia dan tidak akan dapat
dicabut lagi (ay. 15): Aku akan menanam mereka di tanah mereka. Israel
rohani milik Tuhan akan ditanam oleh tangan kanan Tuhan sendiri tanah yang
ditetapkan bagi mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang
telah Kuberikan kepada mereka, seperti yang dialami jemaat Yahudi yang
lama. Tuhan akan menjaga mereka, sehingga mereka tidak tercabut keluar
dari tanah itu oleh sebab kemurtadan. Tuhan akan menjaga mereka sehingga
kejahatan musuh-musuh mereka tidak dapat mencabut mereka keluar dari
sana. Jemaat bisa saja menjadi bobrok, namun tidak akan meninggalkan Tuhan
sama sekali, bisa saja dianiaya, namun tidak akan ditinggalkan Tuhan , sehingga
pintu-pintu gerbang neraka, entah dengan pencobaan atau dengan kenge-
rian, tidak akan dapat melawannya. Dua hal yang menjamin keabadian
jemaat, yaitu
1. Perkenan Tuhan kepadanya: Itu yaitu tanah yang telah Kuberikan
kepada mereka. Dan Tuhan akan meneguhkan dan memelihara
844
perkenanan-Nya. Bagian yang telah diberikan kepada umat-Nya yaitu
bagian yang baik yang tidak akan pernah diambil dari mereka. Ia tidak
akan menarik kembali pemberian-Nya dan segala kuasa di bumi dan
neraka tidak akan membatalkannya.
2. Kepentingannya di dalam Dia: Ia yaitu TUHAN, Tuhan mu, yang telah
mengatakannya, dan akan menepatinya. Ia yaitu Tuhan mu, hai Israel!
Yang akan memerintah untuk selama-lamanya sebagai Tuhan mu turun-
temurun. Dan sebab Ia hidup, maka jemaat pun akan hidup pula.
Kitab
OBAJA
OBAJA
Kitab Obaja yaitu yang terpendek di antara seluruh kitab Perjanjian Lama, juga
yang paling sedikit isinya. Namun, kitab ini tidak boleh dilewatkan atau
disepelekan, sebab kitab ini ibarat sekeping uang sen, kecil namun memiliki
ukiran gambar dan tanda tangan Kaisar di atasnya. Kitab ini dicap dengan
otoritas ilahi. Bisa saja ada banyak tentang Tuhan yang muncul dalam khotbah
yang pendek, dalam kitab yang singkat, dan manfaatnya bisa sangat besar.
Multum in parvo – ada banyak di dalam yang sedikit. Tuan Norris berkata, “Kalau
malaikat yang menulis kitab, pastilah hanya beberapa halaman saja.” Walaupun
tidak panjang, suatu tulisan bisa sangat berharga.
Kitab ini diberi judul, “Penglihatan Obaja.” Siapakah Obaja ini tidak
diceritakan dalam kitab mana pun. Sebagian penafsir kuno membayangkan dia
yaitu Obaja kepala istana Ahab (1Raj. 18:3). Kalau benar demikian, maka
sungguh, orang yang menyembunyikan dan memberi makan para nabi telah
mendapat upah nabi, dengan diangkat menjadi nabi. Namun, dugaan ini
tidak berdasar. Kemungkinan, Obaja penulis kitab ini berasal dari angkatan yang
belakangan, sebagian memperkirakan bahwa ia sezaman dengan Hosea, Yoel,
dan Amos. Sebagian lain menduga Obaja hidup pada sekitar masa penghancuran
Yerusalem, saat orang-orang Edom bersukaria dengan keji dalam kehancuran
ini .
Bagaimana pun, apa yang ditulisnya yaitu apa yang dilihatnya, yaitu
penglihatan Obaja. Barangkali ada banyak hal yang diilhamkan kepadanya untuk
diucapkan, namun hanya inilah yang diilhamkan untuk ditulis. Dan semua yang
ditulisnya yaitu mengenai Edom. Sejumlah orang Yahudi memiliki dugaan yang
tidak masuk akal, yakni sebab Obaja hanya bernubuat tentang Edom, berarti
dia aslinya keturunan Edom, namun kemudian masuk agama Yahudi. Nabi-nabi
lain bernubuat menentang Edom, dan sebagian dari mereka tampaknya
mengutip nubuatan Obaja tentang Edom (mis. Yer. 49:7 dst., Yeh. 25:12 dst.).
Dari mulut dua atau tiga orang saksi ini, setiap perkataan diteguhkan.
PASAL 1
itab ini seluruhnya berbicara tentang Edom, bangsa yang terkait erat
dengan Israel dan letaknya berdampingan, namun menjadi musuh
keturunan Yakub, sebab mewarisi permusuhan leluhur mereka, Esau, terhadap
Yakub. Dalam kitab ini, jsesudah kalimat pembuka (ay. 1), kita mendapati,
I. Ancaman terhadap Edom, bahwa
1. Keangkuhan mereka akan direndahkan (ay. 2-4).
2. Kekayaan mereka akan dijarah (ay. 5-7).
3. Kebijaksanaan mereka akan dilenyapkan (ay. 8-9).
4. Perilaku jahat mereka terhadap Israel milik Tuhan akan dibalaskan
(ay. 10-16).
II. Janji-janji yang penuh anugerah terhadap Israel. Mereka akan
dipulihkan dan diperbaharui, akan menang atas orang Edom, dan
menjadi tuan atas tanah mereka serta tanah milik negeri-negeri
tetangga (ay. 17-20). Juga bahwa kerajaan Mesias akan ditegakkan
dengan datangnya keselamatan besar (ay. 21).
Kebinasaan Edom
(1:1-9)
1 Penglihatan Obaja. Beginilah firman Tuhan Tuhan tentang Edom – suatu kabar telah
kami dengar dari TUHAN, seorang utusan telah disuruh ke tengah bangsa-bangsa:
“Bangunlah, marilah kita bangkit memeranginya!” –
2 Sesungguhnya, Aku membuat engkau kecil di antara bangsa-bangsa, engkau dihinakan
sangat. 3 Keangkuhan hatimu telah memperdayakan engkau, ya engkau yang tinggal di
liang-liang batu, di tempat kediamanmu yang tinggi; engkau yang berkata dalam hatimu:
“Siapakah yang sanggup menurunkan aku ke bumi?” 4 Sekalipun engkau terbang tinggi
seperti burung rajawali, bahkan, sekalipun sarangmu ditempatkan di antara bintang-
bintang, dari sana pun Aku akan menurunkan engkau, – demikianlah firman TUHAN. 5 Jika
malam-malam pencuri atau perampok datang kepadamu – betapa engkau dibinasakannya
– bukankah mereka akan mencuri seberapa yang diperlukannya? Jika pemetik buah
anggur datang kepadamu, bukankah mereka akan meninggalkan sisa-sisa pemetikannya?
6 Betapa kaum Esau digeledah, betapa harta bendanya yang tersembunyi dicari-cari! 7
Sampai ke tapal batas engkau diusir oleh semua teman sekutumu; engkau diperdayakan,
dikalahkan oleh sahabat-sahabatmu. Siapa yang makan sehidangan dengan engkau
memasang jerat terhadap engkau. – Tidak ada pengertian padanya. 8 Bukankah pada
waktu itu, demikianlah firman TUHAN, Aku akan melenyapkan orang-orang bijaksana
dari Edom, dan pengertian dari pegunungan Esau?
9 Juga para pahlawanmu, hai Téman, akan tertegun, supaya semua orang di pegunungan
Esau lenyap terbunuh.
Edom yaitu bangsa yang menjadi sasaran nubuatan ini, dan menurut sejumlah
penafsir, kata “Edom” mewakili semua musuh Israel yang kelak akan dijatuhkan,
cepat atau lambat. Para rabi Yahudi menafsirkan Edom sebagai Romawi. Mereka
memahaminya sebagai orang Romawi Kristen, kaum yang mereka musuhi
sedemikian rupa. Sebaliknya, jika kita memahaminya sebagai orang Romawi
anti-Kristen, maka ayat-ayat nubuatan ini cukup tepat. Di samping itu, meskipun
Edom telah digempur pada zaman Makabe, seperti juga oleh Raja Yosafat
sebelumnya, namun tampaknya kehancuran Edom, seperti halnya penolakan
terhadap Esau bapak leluhur mereka, merupakan gambaran yang memiliki
makna lebih jauh, yaitu pembinasaan musuh-musuh jemaat Injili. Sebab
demikianlah yang akan terjadi pada semua musuh Tuhan . Kita mendapati dalam
Yesaya 34:5, bahwa pedang Tuhan yang di langit sudah mengamuk, lihat, ia turun
menghakimi Edom. Ini menyatakan hari pembalasan besar-besaran terhadap
semua yang memusuhi Sion (ay. 8). Beberapa penafsir telah mengamati dengan
baik, betapa sedihnya umat Israel saat mereka menyaksikan diri sendiri, yang
yaitu keturunan Yakub yang dikasihi Tuhan, mengalami kesesakan, sedangkan
orang Edom bukan saja hidup makmur, bahkan beria-ria atas Israel yang tengah
dilanda masalah. Oleh sebab itu, Tuhan memberi umat Israel pengharapan akan
kehancuran Edom, kehancuran yang menyeluruh dan terakhir, serta juga
harapan bahagia tentang pemulihan bangsa mereka sendiri. Nah, dalam ayat-
ayat di atas dapat kita amati,
I. Pernyataan perang terhadap Edom (ay. 1): “Suatu kabar, atau tepatnya,
suatu perintah, telah kami dengar dari TUHAN, Tuhan semesta alam. Dia telah
memberi komando. Itulah keputusan dan titah-Nya yang tidak dapat
dibatalkan maupun ditolak, yakni bahwa semua orang yang melakukan
kejahatan terhadap umat-Nya pasti menerima kejahatan juga. Kami telah
mendengar bahwa Tuhan sudah bangkit dari tempat kediaman-Nya yang
kudus dan sedang menyiapkan takhta penghakiman-Nya. Dan seorang utus-
an telah disuruh ke tengah bangsa-bangsa,” yaitu seorang pembawa berita
yang menyampaikan pesan dari Tuhan Sang Penyelenggara untuk
memperingatkan bangsa-bangsa, atau para nabi Tuhan yang menyampaikan
kabar buruk kepada masing-masing bangsa. Mereka yang dipakai Tuhan
berseru satu sama lain, “Bangunlah, gerakkan orang-orangmu, marilah kita
bangkit memerangi Edom.” Begitulah tentara gabungan di bawah pimpinan
Nebukadnezar menyemangati diri dan sekutunya untuk menggempur negeri
itu: “Berkumpullah, pergilah menyerangnya” (demikian tertulis dalam ayat
padanannya, Yer. 49:14). Perhatikanlah, saat Tuhan hendak mengadakan
penumpahan darah di antara musuh-musuh umat-Nya, Ia pasti
mendapatkan dan memperlengkapi tangan dan hati orang-orang untuk
mengerjakannya.
II. Nubuatan tentang keberhasilan pertempuran itu. Edom pasti ditaklukkan,
dijarah, dan dilindas. Sebab, seluruh keyakinan mereka akan mengecewakan
dan tidak memberi pijakan yang pasti. Dengan cara serupa, semua musuh
jemaat Tuhan akan dikecewakan oleh hal-hal yang mereka andalkan.
1. Adakah mereka mengandalkan kemegahan, keluhuran, pengaruh, serta
keuntungan mereka di antara bangsa-bangsa? Semua itu akan menyusut
(ay. 2). “Sesungguhnya, Aku membuat engkau kecil di antara bangsa-
bangsa, sehingga tiada satupun negeri tetangga ingin bersahabat atau
bersekutu denganmu. Engkau dihinakan sangat di antara mereka,
dipandang dengan jijik sebagai bangsa yang bodoh dan khianat.”
Demikianlah keangkuhan hatimu telah memperdayakan engkau (ay. 3).
Perhatikanlah,
(1) Orang yang memandang dirinya baik cenderung menganggap orang
lain juga memandang dirinya demikian. Namun, saat orang
mengujinya, mereka akan mendapati diri keliru. Demikianlah
keangkuhan memperdayakan dan membunuh mereka sendiri.
(2) Tuhan dengan mudah dapat merendahkan orang yang membesarkan
dan meninggikan diri sendiri. Dia pasti mendapatkan cara untuk
melakukannya, sebab Tuhan menentang orang yang congkak. Kita pun
sering melihat orang-orang yang mulanya besar, sangat dikasihi dan
dikagumi, menjadi kecil dan sangat dihinakan.
2. Adakah mereka mengandalkan benteng perlindungan negerinya, baik
yang alami maupun buatan, serta memegahkan diri dalam keuntungan
ini ? Semua itu juga akan memperdaya mereka. Edom tinggal di
liang-liang batu, bagaikan rajawali di sarangnya, tempat kediamannya
tinggi, lebih tinggi dibandingkan tetangga-tetangganya, sehingga mereka
menjadi sombong. Kediaman yang tinggi itu juga membentengi mereka
dari musuh-musuh, sehingga mereka merasa aman. Mereka begitu tinggi
hingga berada di luar jangkauan bahaya. Nah, amatilah,
(1) Apa yang dikatakan Edom dalam keangkuhan hatinya: Siapakah yang
sanggup menurunkan aku ke bumi? Ia berbicara dengan keyakinan
akan kekuatannya sendiri, dan memandang rendah penghakiman
Tuhan , seolah kekuatan Yang Mahakuasa sendiri tidak sanggup
mengalahkannya. Ia menganggap remeh semua lawannya, bahkan
Tuhan sendiri (Mzm. 10:5). Mereka semua ditantangnya. Leluhur
Edom, yakni Esau, sudah menjual hak kesulungannya, namun
keturunannya itu masih juga meninggikan diri, seolah-olah mereka
masih yang terutama dalam keluhuran dan dalam kesanggupan.
Banyak orang yang kehilangan keistimewaannya masih juga
membangga-banggakan keistimewaan itu. sebab Edom terangkat di
tempat tinggi, ia merasa tiada satu pun yang dapat menurunkannya.
Perhatikanlah, rasa aman yang duniawi yaitu dosa yang paling mu-
dah menyerang manusia pada masa-masa kebesaran, kekuasaan, dan
kemakmuran mereka. Sama seperti dosa lain, dosa ini pun membuat
orang matang untuk dibinasakan dan memperparahnya saat
kehancuran itu datang.
(2) Apa yang dikatakan Tuhan mengenai hal ini (ay. 4). Bila manusia
berani menantang yang Mahakuasa, tantangan mereka akan
ditanggapi-Nya. “Siapakah yang sanggup menurunkan aku?” kata
Edom. “Aku akan menurunkanmu,” jawab Tuhan . “Sekalipun engkau
terbang tinggi seperti burung rajawali yang membubung tinggi dan
bersarang di tempat tinggi, bahkan sekalipun sarangmu ditempatkan
di antara bintang-bintang, lebih tinggi dibandingkan terbangnya rajawali,
maka engkau hanya mengkhayal saja, dan dari sana pun Aku akan
menurunkan engkau.” (lih. juga Yer. 49:15-16). Perhatikanlah, orang
berdosa pasti akan dipermalukan oleh keangkuhan dan rasa aman
mereka, saat keangkuhan itu runtuh dan keyakinan akan rasa
aman itu memupus harapan mereka.
3. Adakah mereka mengandalkan kekayaan dan harta benda, yang
kelimpahannya mereka pandang sebagai kekuatan perang? Apakah uang
menjadi pertahanan mereka? Ataukah kota yang kuat? Semua itu hanya
kepongahan mereka, sebab kekayaan justru membahayakan mereka,
bukan melindungi. Kekayaan itu akan menjadi mangsa musuh, sehingga
mereka pun mencari incaran musuh (ay. 5-6). Mengenai arti ini ,
kita bisa temukan banyak dalam Yeremia 49:9-10, sedangkan di sini
hanya tertulis dalam ayat 5, “Betapa engkau dibinasakannya!” Engkau
dan seluruh perbendaharaanmu. Obaja menubuatkannya, namun juga
meratapi, bahwa untaian kemakmuran mereka dibinasakan. Betapa
engkau telah jatuh, dan betapa dalamnya kejatuhanmu! “Betapa engkau
tertegun!”, demikian dalam terjemahan kitab bahasa Aram menulisnya.
Betapa engkau tidak peka saat mengalami berbagai hukuman yang
menghanguskan, seolah itu hanya tamparan biasa! namun , Nabi
Obaja menunjukkan bahwa hukuman yang akan datang itu akan
menghancurkan mereka sama sekali, bukan musibah biasa. Sebab,
(1) Jika orang kaya kecurian dan kehilangan sebagian kecil dari hartanya
yang banyak, itu memang musibah biasa. Pencuri datang kepada
mereka (sebab di mana ada bangkai, di situlah burung nasar
berkumpul), perampok datang pada waktu malam, dan mencuri
seberapa yang diperlukannya, sesuai kesempatan yang ada dan
keinginan yang mereka miliki. Mereka mencuri sebanyak yang dirasa
sanggup untuk dibawa, tidak lebih, dan dari perbendaharaan yang
besar, jumlah curian itu nyaris tidak terlihat. Orang yang merampok
kebun buah-buahan atau kebun anggur hanya membawa seberapa
yang mereka rasa cukup, lalu meninggalkan sisa-sisa pemetikannya,
sejumlah buah bagi sang pemilik, yang kemungkinan dapat me-
nanggung kerugiannya dan memulihkan kerugian ini dalam
waktu singkat. namun ,
(2) Tidak demikian halnya dengan Edom. Seluruh kekayaannya akan
diangkut dan tiada yang luput dari tangan pasukan pemusnah,
bahkan yang paling mulia dan berharga sekalipun (ay. 6). Betapa
kaum Esau digeledah. Barang-barang andalan hati mereka, sumber
kebahagiaan mereka, barang-barang yang bagus, yang terbaik, yang
ditimbun dan disembunyikan dengan hati-hati, kini digeledah oleh
musuh dan dirampas! Betapa harta bendanya yang tersembunyi
dicari-cari, harta karunnya yang tersembunyi dijarah dan dicuri!
Timbunannya yang tersimpan dalam gelap selama bertahun-tahun
kini menjadi rampasan musuh. Perhatikanlah, sekalipun dikunci
dengan aman dan disembunyikan dengan cerdik, harta benda di
bumi tidak akan dapat tersimpan dengan aman, pencuri akan
membobol dan mengambilnya. Oleh sebab itu, yaitu bijaksana bagi
kita untuk mengumpulkan harta bagi kita di sorga.
4. Adakah mereka mengandalkan persekutuannya dengan negara tetangga
dan para penguasa di sekitarnya? Bangsa-bangsa itu juga akan
mengecewakan mereka (ay. 7). “Semua teman sekutumu, semuanya,
orang Amon dan Moab, juga sekutu dekatmu yang lain, sahabat-
sahabatmu, yang berperang bersama-sama dengan engkau, yang
bersumpah untuk tidak menyerang engkau, bahkan berjanji memberi
semua bantuan yang mereka bisa. Juga, mereka yang makan sehidangan
dengan engkau, yang dijamu dan diperlakukan baik olehmu, yang
hidupnya bergantung padamu, tentara mereka tinggal dengan bebas di
negerimu dan menerima bayaran sebagai pembantumu. Juga, mereka
mengantar engkau sampai ke tapal batas negerimu, sangat menghormati
duta-duta utusanmu dan mengantarnya dalam perjalanan pulang,
bahkan sampai ke batas terluar negeri mereka. Semua sekutumu
tampaknya sedia menolong engkau dengan pasukan mereka saat ada
kesempatan, mereka menyertai engkau sampai ke tapal batas hingga
engkau siap menghadapi serangan musuh.” Namun sekalipun demikian,
(1) “Mereka memperdayakan engkau. Mereka melarikan diri pulang dan
mundur saat engkau dalam keadaan genting. Mereka terbukti
menjadi tongkat yang patah bagi musafir yang kelelahan, menjadi
sungai kering di musim panas bagi musafir yang haus. Mereka tidak
menanggung bebanmu sedikitpun, tidak memberi kelegaan apa pun.”
Malahan,
(2) “Mereka mengalahkan engkau. Mereka memberi syarat yang
terlalu berat dalam perjanjiannya dengan engkau, dan dengan
kecurangan, mereka menghancurkan engkau, menyeretmu ke dalam
bahaya, dan meninggalkan engkau di sana sebagai mangsa empuk
bagi musuhmu.” Perhatikanlah, barang siapa mengandalkan
kekuatan manusia, mereka akan berbalik mencelakakannya. Namun,
itu bukan yang terburuk.
(3) “Mereka memasang jerat terhadap engkau. Yaitu, mereka
memanfaatkan engkau sebagai tempat untuk mencari sokongan dan
dukungan, fondasi untuk bersandar, bantal untuk beristirahat, yang
akhirnya menjadi perangkap bagimu. Mereka bukan hanya bagaikan
duri, namun juga pedang.” Jika Tuhan yang meletakkan lengan kuasa
dan kasih-Nya sebagai sandaran kita, itu akan menjadi sandaran
yang teguh dan nyaman bagi kita. Tuhan kovenan kita tidak akan
pernah menipu kita. namun , bila kita menaruh percaya pada
teman sekutu kita dan apa yang mereka berikan kepada kita, semua
itu bisa saja ternyata menjadi jerat dan aib bagi kita. Lihatlah betapa
tepatnya celaan terhadap Edom sebab mempercayai pihak-pihak
yang memperdayainya: “Tidak ada pengertian padanya. Kalau ada,
tentunya ia tidak akan membiarkan dirinya dikhianati dengan
bersikap terlalu yakin pada sekutu-sekutunya.” Perhatikanlah,
barang siapa yang diajak mempercayai Sang Pencipta namun malah
mengelabui diri dengan bersandar pada ciptaan, ia membuktikan
dirinya tidak berakal budi.
5. Adakah mereka mengandalkan hikmat dan taktik para penasihatnya?
Hal itu pun akan mengecewakan mereka (ay. 8). Edom terkenal dengan
ahli-ahli kenegaraan yang hebat, orang-orang terpelajar dan
berpengalaman yang duduk di pemerintahan, dan menguasai segala
keahlian memimpin dan mengatur, untuk mengakali negeri-negeri
tetangga dalam mengadakan perjanjian. Namun, kini para penasihat
mereka telah menjadi dungu, yang bijaksana dijadikan bodoh oleh Tuhan .
Bukankah pada waktu itu Aku akan melenyapkan orang-orang bijaksana
dari Edom? Mereka akan rebah oleh pedang sama seperti orang lain
(Mzm. 49:11), dan hikmat mereka tidak akan menyelamatkan mereka.
Sebagai orang-orang bijak, mereka akan tersesat dalam segala nasihat
mereka. Semua rancangan terbaik mereka akan dikacaukan, usaha-usaha
mereka dipatahkan, dan semua rencana yang mereka pikir dapat
menegakkan diri sendiri dan kepentingan masyarakat justru menjadi
celaka bagi mereka semua. Dengan begitu, sudah hilang kebijaksanaan di
Teman (demikian tertulis dalam ayat padanannya, Yer. 49:7).
(1) Itulah hukuman yang adil bagi kebodohan Edom, yaitu mempercayai
lengan manusia. Tidak ada pengertian padanya (ay. 7). Mereka tidak
merasa perlu mempercayai Tuhan , Tuhan segala kebenaran, namun
justru menaruh keyakinan pada sesama manusia, makhluk yang
rapuh, mudah verubah-ubah, dan curang. Oleh sebab itu, Tuhan akan
melenyapkan pengertian mereka. Perhatikanlah, Tuhan akan menga-
burkan pengertian atau akal budi orang-orang supaya jangan mereka
memakainya untuk menjauhi bahaya, jika mereka tidak mau
memakainya untuk menjauhi dosa. Barang siapa mau menjadi
bodoh, biarlah ia tetap bodoh.
(2) Itulah pendahuluan dari kehancuran mereka. Suatu bangsa sudah
pasti akan menuju kehancuran saat Tuhan menyembunyikan hal-
hal damai sejahtera dari para penasihatnya. Quos Deus vult perdere,
eos dementat – Tuhan membodohkan orang-orang yang hendak
dimusnahkan-Nya (Ayb. 12:17, terjemahan bebas).
6. Adakah mereka mengandalkan kekuatan dan keberanian bala
tentaranya? Orang-orang itu tidak hanya berbadan tangguh, namun juga
penuh semangat dan bernyali besar. Mereka sanggup menghadapi
musuh dan bertahan. Namun, sekarang (ay. 9), para pahlawanmu, hai
Teman, akan tertegun. Keberanian mereka akan mengecewakan, semua
orang di pegunungan Esau lenyap terbunuh, tidak ada seorang pun yang
lolos. Orang yang lemah, lambat, dan tidak bersenjata pasti jatuh ke ta-
ngan pembinasa saat para pahlawan tertegun. Mereka tidak hanya
kalah, namun juga kehilangan nyawa, sebab semangat mereka telah patah.
Merataplah, hai pohon sanobar, sebab sudah rebah pohon aras.
Perhatikanlah, kematian atau perpecahan orang-orang kuat sering kali
mengakibatkan kebinasaan dan kehancuran orang banyak. Jadi, sia-sia
saja mengandalkan perlindungan para pahlawan jika Tuhan Mahakuasa
tidak berada di pihak kita, apalagi jika Dia menjadi lawan kita.
Kesalahan Edom
(1:10-16)
10 sebab kekerasan terhadap saudaramu Yakub, maka cela akan meliputi engkau, dan
engkau akan dilenyapkan untuk selama-lamanya. 11 Pada waktu engkau berdiri di
kejauhan, sedang orang-orang luar mengangkut kekayaan Yerusalem dan orang-orang
asing memasuki pintu gerbangnya dan membuang undi atasnya, engkau pun seperti salah
seorang dari mereka itu. 12 Janganlah memandang rendah saudaramu, pada hari
kemalangannya, dan janganlah bersukacita atas keturunan Yehuda pada hari
kebinasaannya; dan janganlah membual pada hari kesusahannya. 13 Janganlah masuk ke
pintu gerbang umat-Ku pada hari sialnya, bahkan janganlah memandang ringan
malapetaka yang menimpanya pada hari sialnya; dan janganlah merenggut kekayaannya
pada hari sialnya. 14 Janganlah berdiri di persimpangan untuk melenyapkan orang-
orangnya yang luput, dan janganlah serahkan orang-orangnya yang terlepas pada hari
kesusahan. 15 Sebab telah dekat hari TUHAN menimpa segala bangsa. Seperti yang engkau
lakukan, demikianlah akan dilakukan kepadamu, perbuatanmu akan kembali menimpa
kepalamu sendiri. 16 Sesungguhnya, seperti kamu telah minum di atas gunung-Ku yang
kudus, segala bangsa pun akan minum dengan tidak henti-hentinya; bahkan, mereka akan
minum dengan lahap, dan mereka akan menjadi seakan-akan mereka tidak pernah ada.
jsesudah membaca tentang malapetaka Edom, yaitu kemusnahan menyeluruhnya,
wajarlah jika kita bertanya, “Mengapa? Kejahatan apa yang telah diperbuatnya?
Apa yang menyebabkan Tuhan memusuhi Edom?” Tidak diragukan, banyak hal
yang tidak beres di dalam negeri Edom. Mereka bangsa yang berdosa, kaum yang
sarat dengan kesalahan. Namun, satu kejahatan yang dituntut dan didakwakan
kepada mereka, yang menggenapkan takaran kejahatan dan mendatangkan
kemusnahan Edom yaitu kejahatan yang mereka perbuat terhadap umat Tuhan
(ay. 10). “sebab kekerasan terhadap saudaramu Yakub, dendam turun-temurun
yang engkau pelihara terhadap umat Israel, maka segala cela akan meliputi
engkau, dan engkau akan dilenyapkan untuk selama-lamanya.” Perhatikanlah,
mencelakakan manusia sama dengan menghina Tuhan , Tuhan yang adil, yang men
cintai kebenaran dan membenci kejahatan. Sebagai Hakim atas seluruh bumi,
Dia pasti mengganti rugi kepada yang diperlakukan tidak adil dan membalas
pihak yang melakukan ketidakadilan. Semua kekerasan, semua kefasikan, yaitu
dosa. Namun, kejahatannya akan lebih parah jika dilakukan terhadap,
1. Kaum kita sendiri. Kekerasan Edom yaitu kekerasan terhadap saudaranya,
kerabat dekatnya, kepada siapa mereka seharusnya menjadi goel, yaitu
penebus, saudara yang seharusnya mereka bela jika pihak lain berbuat jahat
terhadapnya. Jadi, betapa kejamnya bila engkau sendiri melukainya! Engkau
mengata-ngatai saudaramu, memfitnah anak ibumu (Mzm. 50:20). Dengan
begitu, dosa lebih nyata lagi keadaannya sebagai dosa.
2. Umat Tuhan . Ini lebih parah lagi. “Mereka yaitu saudaramu, Yakub, yang
terikat kovenan dengan Tuhan dan menjadi kesayangan-Nya. Engkau
membenci dia yang dikasihi Tuhan , yang menjadi mempelai Tuhan dan yang
dicemburui-Nya, dan yang semua kepentingannya yaitu kepentingan-Nya
juga sehingga Ia menganggap kekerasan terhadapnya yaitu juga kekerasan
terhadap Diri-Nya sendiri. Siapa yang menjamah Yakub, berarti menjamah
biji mata-Nya.” Jadi, itu yaitu crimen læsæ majestatis – pengkhianatan besar,
dan atas pengkhianatan besar itu, Edom patut mendapatkan hukuman yang
memalukan. Cela akan meliputi engkau, cela yang membinasakan. Engkau akan
dilenyapkan untuk selama-lamanya.
Dalam ayat-ayat selanjutnya, diberitahukan secara khusus tentang,
I. Kekerasan seperti apa yang dilakukan Edom terhadap Yakub, saudaranya,
serta bukti atas tuduhan ini . Tidak tampak bahwa orang Edom sendiri
menyerbu Israel, namun itu sebab kurangnya kekuatan, bukan sebab tidak
punya niat. Mereka memiliki niat jahat untuk melakukannya, namun bukan
tandingan Israel. Namun, yang menjadi dakwaan terhadap Edom yaitu
perlakuan biadab mereka terhadap Yehuda dan Yerusalem saat keduanya
tengah mengalami kesesakan dan hampir dihancurkan, kemungkinan oleh
bangsa Kasdim, atau pada waktu ada malapetaka lain yang menimpa orang
Yahudi. Tampaknya, sikap orang Edom terhadap Israel selalu seperti itu.
Lihatlah tuduhan terhadap Edom (Mzm. 137:7), bahwa pada hari
pemusnahan Yerusalem, mereka mengatakan: “Runtuhkan, runtuhkan sampai
ke dasarnya!” (lih. juga Yeh. 25:12). Kepada mereka dikatakan secara khusus
apa yang telah mereka perbuat, dengan mengatakan kepada mereka apa
yang semestinya tidak boleh mereka lakukan (ay. 12-14), “Janganlah
memandang rendah, janganlah masuk, namun engkau melakukannya.”
Perhatikanlah, saat kita memeriksa diri sendiri, yaitu baik untuk
membandingkan apa yang telah kita lakukan dengan apa yang seharusnya
kita lakukan, membandingkan perbuatan kita dengan peraturan, supaya kita
dapat menyadari apa yang keliru, bilamana kita telah melakukan yang
seharusnya jangan dilakukan. Barangkali kita telah berada di tempat yang
salah, bergaul dengan orang yang salah, mengucapkan hal-hal yang salah,
atau menikmati kebebasan yang salah. Dosa yang diselidiki dengan cara
demikian, dalam cermin perintah Tuhan, akan tampak jelas betapa jahatnya.
Mari kita lihat,
1. Keadaan yang dialami Yehuda dan Yerusalem saat bani Edom berlaku
keji dan menghinakan mereka.
(1) Waktu itu yaitu masa kesesakan Yehuda (ay. 12). Tiga kali
dikatakan “pada hari sialnya” (ay. 13). Bagi orang Edom, waktu itu
yaitu hari kemakmuran dan kedamaian, sementara Israel sedang
mengalami hari kesusahan dan kesialan, sebab penghakiman
biasanya dimulai pada rumah Tuhan sendiri yang harus pertama-tama
dihakimi. Anak sendiri dihajar, sementara orang lain dibiarkan.
(2) Waktu itu yaitu hari kebinasaannya (ay.12), saat kota dan negeri
mereka dibumihanguskan dan porak poranda.
(3) Waktu itu, orang-orang asing memasuki pintu gerbangnya. jsesudah
lama dikepung, kota Yerusalem berhasil diterobos dan para pejabat
tinggi dari tentara Babel masuk lalu duduk di pintu gerbang sebagai
hakim negeri itu. Mereka membuang undi atas hasil jarahan dari
Yerusalem, seperti tentara Romawi membagi-bagi pakaian Kristus.
Mereka membagi-bagi bagian mana yang didapat oleh setiap orang
penakluk, siapa mendapat bagian negeri yang mana, siapa mendapat
barang yang mana. Atau, barangkali mereka membuang undi untuk
menentukan kapan dan di mana mereka harus menyerang.
(4) Waktu itu, orang-orang luar mengangkut kekayaan Yerusalem (ay.
11), menawan para prajuritnya sebagai tahanan perang, lalu
menggiring mereka dalam kemiskinan dan aib ke negeri Babel, atau
mengangkut orang banyak sebagai tawanan, sebanyak jumlah
tentara mereka sendiri.
(5) “Waktu itu, saudaramu sendiri, yang telah lama diam di rumahnya,
tinggal tenang di negerinya, menjadi orang asing, orang buangan di
negeri asing.” Nah, saat orang Yahudi mengalami keadaan
menyedihkan itu, bani Edom, yakni tetangga sekaligus saudara
mereka, seharusnya mengasihani dan menolong Israel, turut
berdukacita dan menghibur mereka. Seharusnya Edom juga gentar
memikirkan bahwa mungkin giliran mereka datang selanjutnya,
sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah
yang akan terjadi dengan kayu kering? namun ,
2. Lihatlah bagaimana sikap orang Edom terhadap Yehuda yang sedang
mengalami kesesakan. Atas perilaku inilah Edom dihukum.
(1) Edom memandang penderitaan umat Tuhan dengan gembira. Mereka
berdiri di kejauhan (ay. 11), padahal seharusnya datang untuk
menghibur tetangga dekat mereka yang sedang kesusahan. Mereka
memandang rendah saudaranya pada hari kemalangannya,
memandang ringan malapetaka yang menimpanya (ay. 12-13,
terjemahan bebas) dengan acuh tak acuh, tidak ambil pusing, seperti
si imam dan orang Lewi memandang korban perampokan yang
sekarat dan melewatinya dari seberang jalan. Barang siapa diam saja
menonton kesukaran dan penderitaan sesamanya padahal ia mampu
bertindak menjadi penolong, darinya akan dituntut
pertanggungjawaban. Namun, bukan hanya itu. Edom memandang
kesusahan Israel dengan sikap mencemooh, penuh rasa kemenangan
dan kepuasan. Saat melihat Israel dilanda kemalangan, mereka
memandang dan menertawakannya sambil berkata, “Ha! Rasakan
itu.” Mereka memuaskan matanya dengan tontonan kehancuran
Yerusalem yang menyedihkan dan memandang peristiwa itu seolah
telah lama menantikan dan mengharapkannya. Ingatlah, kita harus
memperhatikan bagaimana sikap hati kita saat melihat kesusahan
saudara-saudara kita. Bila kita tidak mampu melihatnya dengan rasa
belas kasihan, lebih baik jangan melihat sama sekali. Janganlah
memandang rendah saudaramu, pada hari kemalangannya, seperti
yang telah kauperbuat.
(2) Edom bersorak-sorak atas Israel dan menghina mereka, mencemooh
saudaranya atas penderitaan mereka, serta bersenang-senang
bersama kawan-kawannya. Mereka bersukacita atas keturunan
Yehuda pada hari kebinasaannya. Tanpa sembunyi-sembunyi Edom
meluapkan kegirangannya atas kehancuran Yehuda, mereka
menunjukkannya terang-terangan. Dengan kasar dan kurang ajar
Edom menyatakannya kepada mereka, bersukacita atas keturunan
Yehuda, berkoar-koar, menggertak, dan menginjak-injak mereka.
Barang siapa bergembira atas orang yang sedang dilanda
malapetaka, khususnya orang Israel, ia memiliki jiwa seperti orang
Edom.
(3) Edom membual terhadap Israel, berolok-olok atas penderitaan Israel,
sebab mereka saat itu aman dan makmur, seolah perbedaan
keadaan ini menunjukkan bahwa situasi telah berbalik: Esau
kini dikasihi, menjadi kesayangan sorga, sedangkan Yakub dibenci
dan ditolak. Perhatikanlah, barang siapa membesarkan diri dan
pongah oleh sebab orang lain direndahkan dan dipermalukan, ia
sendiri juga akan direndahkan dan dipermalukan, entah dengan cara
serupa ataupun berbeda.
(4) Edom bertindak keterlaluan dengan masuk ke pintu gerbang umat
Tuhan pada hari kemalangan mereka, dan merenggut kekayaannya.
Sekalipun tidak ikut menaklukkan Israel, mereka turut menjarahnya
dan mengambil bagian dalam rampasan (ay. 13). Yerusalem sudah
dijebol, lalu Edom pun masuk. Harta benda Israel terserak-serak,
maka mereka mengambilnya untuk diri sendiri dengan dalih jika
tidak diambil pun akan hilang juga, padahal tindakan itu sama
dengan mengambil yang bukan miliknya. Babel meluluhlantakkan
Yerusalem, namun Edom, dengan ikut campur memungut jarahan,
ikut menjadi particeps criminis – pelaku kejahatan, sehingga harus
diperhitungkan sebagai kaki tangan ex post facto – jsesudah kejadian.
Perhatikanlah, barang siapa hendak memperkaya diri dengan
memanfaatkan kehancuran umat Tuhan , sesungguhnya ia memiskin-
kan diri sendiri. Dan barang siapa merasa dapat mengaku hak milik
atas harta benda yang mereka ambil pada hari malapetaka umat
Tuhan , sesungguhnya mereka menipu diri sendiri.
(5) Edom masih melakukan yang lebih jahat lagi. Bukan hanya
merampok saudaranya sendiri, mereka juga membunuh orang Israel
pada hari kemalangannya. Tidak hanya menjamah harta bendanya,
namun juga orang-orangnya (ay. 14). saat pedang orang Kasdim
berjaya dan membantai orang-orang Yahudi, banyak orang Yahudi
berhasil lolos dan hampir selamat melarikan diri. Namun, orang Edom
dengan biadabnya menghadang mereka, berdiri di persimpangan
jalan-jalan yang dilewati oleh orang Israel yang dengan gemetar
berusaha lari dari amukan para pengejarnya. Di situlah orang Edom
menghentikan orang Israel: sebagian mereka bunuh dengan kejam
dan dengan cara pengecut, yang lain mereka tawan dan serahkan
kepada para pengejarnya dengan tujuan mengambil hati pihak
lawan, sebab lawan mereka saat itu berkuasa. Edom seharusnya
tidak berlaku sekejam itu terhadap orang yang bergantung pada
belas kasihan mereka, dan seharusnya jangan pernah mencela-
kakannya. Semestinya Edom tidak mengkhianati orang yang dapat
mereka lindungi saat ada kesempatan. namun begitulah, belas
kasihan orang fasik itu kejam. Saat membaca tulisan ini, tak dapat
tidak kita pasti merasa sangat kasihan pada orang-orang yang
diperlakukan dengan keji seperti itu, yang lari dari pedang musuh
yang sedang mengejar dan merasa sudah lepas dari jangkauannya,
namun malah jatuh binasa oleh pedang negeri tetangga yang
berkhianat, yang tidak mereka pikir akan mendatangkan bahaya bagi
mereka. Kita juga pasti merasa sangat geram terhadap pihak yang
sudah betul-betul kehilangan sifat manusiawinya hingga mampu
berbuat sekejam itu terhadap orang-orang yang sepatutnya dikasi-
hani.
(6) Dalam semuanya itu, Edom bergabung dengan pihak musuh dan
pembantai Israel: engkau pun seperti salah seorang dari mereka itu,
menjadi kaki tangan yang sama bersalahnya seperti pelaku utama.
Barang siapa bergabung dengan pelaku kejahatan dengan membantu
dan bersekongkol dalam perbuatan jahatnya, ia harus dan pasti di-
perhitungkan sebagai salah satu dari penjahat itu.
II. Cela seperti apa yang akan menimpa Edom atas kekerasan mereka.
1. Tidak lama lagi, Edom akan mendapati bahwa cawannya akan bergilir,
yaitu cawan yang memusingkan. saat mereka mengalami kondisi
malapetaka yang sama seperti yang sedang dialami Israel milik Tuhan ,
Edom akan malu mengingat bagaimana mereka dahulu mengejek Israel
(ay. 15): Telah dekat hari Tuhan menimpa segala bangsa, hari di mana
Tuhan membalaskan siksaan terhadap penganiaya umat-Nya. Peng-
hakiman memang dimulai pertama-tama dari rumah Tuhan , namun tidak
akan berakhir di situ. sebab itu, kita tidak boleh bersorak-sorak atas
orang yang sedang menderita, sebab kita tidak tahu kapan giliran kita
mengalaminya.
2. Permusuhan Edom terhadap umat Tuhan dan percederaan yang mereka
lakukan akan dibalaskan kepada diri mereka sendiri: Seperti yang
engkau lakukan, demikianlah akan dilakukan kepadamu. Tuhan yang adil
pasti membalaskan setiap bangsa maupun tiap orang secara pribadi
menurut perbuatannya. Hukumannya biasanya tepat sesuai dengan dosa
mereka, maka barang siapa menganiaya sesama, mereka sendiri akan di-
aniaya dengan cara yang sama. Tuhan yang adil dan cemburu akan
mendapatkan waktu dan cara yang tepat untuk membalaskan
ketidakadilan yang diperbuat terhadap umat-Nya oleh mereka yang
mencelakakan mereka. Sesungguhnya, seperti kamu telah minum di atas
gunung-Ku yang kudus (ay. 16), artinya, seperti umat Tuhan sendiri, yang
mendiami gunung kudus-Nya, telah minum dari cawan penderitaan
(tinggal di gunung yang kudus tidak membuat mereka dikecualikan dari
hukuman), demikian juga segala bangsa pun akan minum dari cawan
pahit yang sama, pada giliran mereka kelak. Sebab, jika di kota yang
nama-Ku telah diserukan di atasnya Aku akan mulai mendatangkan
malapetaka, masakan bangsa yang tidak mengenal nama-Nya akan bebas
dari hukuman? (lih. Yer. 25:29). Dan itulah bagian dari beban Edom (Yer.
49:12), “Sedangkan orang-orang yang tidak selayaknya meminum isi
piala itu (yang punya alasan untuk yakin akan dikecualikan darinya)
telah terpaksa meminumnya, masakan Edom, angkatan yang dimurkai
Tuhan , akan bebas dari hukuman? Mereka tidak akan bebas dari hukuman,
namun mesti meminumnya! Piala dengan isinya yang memusingkan akan
diambil dari tangan umat Tuhan , dan Aku akan memberi nya ke tangan
orang yang menindas engkau (Yes. 51:22-23). Edom bahkan akan
mengalami yang lebih buruk lagi pada hari kemalangan mereka dibandingkan
Israel pada hari kesesakannya, sebab ,
(1) Penderitaan umat Tuhan hanya sementara saja dan akan segera
berakhir, namun musuh-musuh mereka akan minum dari anggur
murka Tuhan terus-menerus (Why. 14:10).
(2) Ampas pada cangkir itu disimpan untuk semua orang fasik di bumi
(Mzm. 75:9), mereka akan meminum dan menelannya, atau
menghirupnya, meminum sampai ke dasarnya.
(3) Sekalipun umat Tuhan terpaksa minum anggur yang memusingkan
untuk sementara waktu (Mzm. 60:5), namun mereka akan pulih dan
sadar kembali. namun , bangsa-bangsa lain akan minum dan
menjadi seolah tidak pernah ada. Tiada sisa yang tertinggal dari
mereka, dan siapa pun tidak akan mengingat mereka, sebab mereka
akan dipunahkan dan dicabut seluruhnya. Demikianlah akan binasa
segala musuh-Mu, ya TUHAN! Biarlah mereka binasa, jika mereka
tidak berbalik.
Janji kepada Israel dan Yehuda
(1:17-21)
17 namun di gunung Sion akan ada orang-orang yang terluput, dan gunung itu akan
menjadi tempat kudus; dan kaum keturunan Yakub akan memiliki pula tanah miliknya. 18
Kaum keturunan Yakub akan menjadi api dan kaum keturunan Yusuf menjadi nyala api,
dan kaum keturunan Esau menjadi tunggul gandum: mereka akan membakar dan
memakan habis sekaliannya, dan dari kaum keturunan Esau tidak ada seorang pun yang
terlepas, sebab TUHANlah yang berfirman demikian. 19 Maka orang-orang Tanah Negeb
akan memiliki pegunungan Esau, dan orang-orang Daerah Bukit akan memiliki tanah
orang Filistin. Mereka akan memiliki daerah Efraim dan daerah Samaria, dan suku
Benyamin akan memiliki daerah Gilead. 20 Orang-orang Israel yang diangkut ke dalam
pembuangan akan memiliki tanah orang Kanaan sampai ke Zarfat; dan orang-orang
Yerusalem yang diangkut ke dalam pembuangan, yang ada di Sefarad, akan memiliki kota-
kota di Tanah Negeb. 21 Penyelamat-penyelamat akan naik ke atas gunung Sion untuk
menghukumkan pegunungan Esau; maka TUHANlah yang akan empunya kerajaan itu.
Pada bagian sebelumnya, telah disampaikan ancaman pemusnahan terhadap
musuh-musuh umat Tuhan yang kelak akan digenapi pada hari pembalasan, dan
penghakiman yang untuknya Kristus telah datang dan akan datang kembali ke
dunia ini. Sekarang, dalam ayat-ayat di atas, diberikan janji yang mulia tentang
keselamatan umat Tuhan , yang merupakan penutup dari nubuatan Obaja, seperti
juga dalam Kitab Yoel dan Amos. Janji ini sudah digenapi sebagian dengan
pulangnya orang Yahudi dari Babel, meski Edom sempat bersukaria selama
Israel dibuang, seolah pembuangan itu akan berlangsung selamanya. Akan
namun , tidak diragukan, penggenapannya yang mutlak baru terjadi dalam
keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus Kristus, yang tentang-Nya semua nabi
memberi kesaksian. Di sini dijanjikan bahwa,
I. Akan ada keselamatan di gunung Sion, gunung yang kudus di mana Tuhan
melantik raja yang diurapi-Nya (Mzm. 2:6). Di gunung Sion akan ada
keselamatan (ay. 17, KJV), atau akan ada orang-orang yang terluput. Kaum
Israel yang tersisa di atas gunung-Ku yang kudus akan diselamatkan (ay. 16).
Kristus berkata, “Keselamatan datang dari bangsa Yahudi,” (Yoh. 4:22). Tuhan
mengerjakan keselamatan bagi orang Yahudi sebagai gambaran untuk pene-
busan Kristus bagi kita. Gunung Sion yaitu juga jemaat Injili, dari situlah
keluar hukum Perjanjian Baru (Yes. 2:3). Di sanalah keselamatan akan
diberitakan dan didoakan. Ke dalam jemaat Injili ditambahkan orang-orang
yang diselamatkan. Bagi mereka yang datang ke gunung Sion dengan iman
dan pengharapan, akan diberikan keselamatan dari murka dan kutuk, ke-
lepasan dari dosa, maut, dan neraka, sedangkan orang yang terus memisah-
kan diri jauh-jauh dari gunung Sion akan dibiarkan mati binasa.
II. Di mana ada keselamatan, di situ ada pengudusan untuk memperolehnya:
Gunung itu akan menjadi tempat kudus guna mempersiapkan dan
melayakkan anak-anak Sion untuk mendapatkan keselamatan itu, sebab
setiap kali Tuhan merencanakan kemuliaan, Ia memberi anugerah. Segala
kelepasan jasmani dikerjakan bagi kita sebagai belas kasihan saat bersama
itu ada kekudusan pada kita, saat dalam diri kita dikerjakan kecondongan
hati untuk menerimanya dengan kasih dan rasa syukur kepada Tuhan .
jika kita dikuduskan, semua itu pun dikuduskan bagi kita. Kekudusan itu
sendiri merupakan kelepasan besar dan ja-minan dari keselamatan kekal
yang kita nantikan. Di sana, di atas gunung Sion, di dalam jemaat Injili, akan
ada kekudusan, sebab itulah yang menjadi rumah Tuhan selama-lamanya.
Menanamkan dan memajukan kekudusan yaitu rencana besar Injil
sekaligus anugerahnya. Di sana akan ada Roh Kudus, ketetapan-ketetapan
kudus, Yesus yang kudus, dan kaum sisa jiwa-jiwa kudus yang terpilih. Tuhan
yang kudus akan tinggal di tengah-tengah mereka dan di dalam diri mereka
dengan sukacita. Ingatlah, di mana ada kekudusan, di situ ada keselamatan.
III. Keselamatan dan pengudusan itu akan tersebar, menang, dan berpijak kokoh
di dunia. Kaum keturunan Yakub, yaitu gunung Sion, beserta keselamatan
dan kekudusan yang dikerjakan di sana, akan memiliki pula tanah miliknya.
Artinya, jemaat Injili akan ditegakkan di antara bangsa-bangsa dan
memenuhi bumi. Rasul-rasul Kristus, dengan pemberitaan mereka, akan
merebut hati manusia bagi Dia yang Injil-Nya mereka beritakan dan yang
mereka layani. Dan saat mereka memiliki hati orang-orang itu, mereka
akan memiliki pula tanah miliknya, sebab barang siapa telah menyerahkan
diri kepada Tuhan pasti memberi juga segala miliknya kepada Dia. saat
hati Lidia terbuka bagi Kristus, rumahnya pun terbuka bagi para hamba-Nya.
saat bangsa-bangsa asing menjadi bangsa-bangsa yang diselamatkan,
dimuridkan, berjalan dalam cahaya Tuhan, dan membawa kemuliaan serta
kehormatan mereka ke dalam Yerusalem baru (Why. 21:24), saat itulah kaum
keturunan Yakub akan memiliki pula tanah miliknya. Ini sebagian terpenuhi
dengan penanaman iman Kekristenan di dunia, dan akan digenapi lebih lagi
dengan berdirinya takhta Kristus di tempat kedudukan Iblis dan tegaknya
piala kemenangan-Nya di atas reruntuhan kerajaan Iblis. Nah, dalam ayat-
ayat ini dinubuatkan,
1. Bagaimana tanah milik itu akan diperoleh dan perlawanan terhadapnya
dikalahkan (ay. 18): Kaum keturunan Yakub akan menjadi api dan kaum
keturunan Yusuf menjadi nyala api, sebab Tuhan mereka yaitu dan akan
menjadi api yang menghanguskan. Sementara itu, kaum keturunan Esau
akan menjadi tunggul gandum, mudah dilalap dan dihanguskan oleh api
ini. Janji ini terpenuhi dalam
(1) Pertobatan orang banyak oleh anugerah Kristus. Injil yang
diberitakan dalam kaum keturunan Yakub dan Yusuf, yang diterima
dan diakui di sana, akan menjadi seperti api dan nyala api yang
meluluhkan dan melembutkan hati yang keras, membakar sanga
(kotoran pada emas, perak, dan logam) dosa dan kecemaran,
sehingga mereka disucikan dan dimurnikan dengan roh yang
mengadili dan yang membakar. saat Kristus datang, Dia akan
menjadi seperti api tukang pemurni logam (Mal. 3:1-2).
(2) Kekacauan semua musuh Injil Kristus yang tidak mau bertobat dan
tegar tengkuk, yang menentang Injil dan melakukan segala yang
mereka dapat untuk mencegah tegaknya kerajaan Mesias oleh Injil
ini . Hari Injil yaitu hari yang menyala seperti perapian, di
mana semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik
menjadi seperti jerami (Mal. 4:1). Yakub dan Yusuf akan seperti api
dan nyala api, sebab barang siapa merecoki dan mencederai mereka
akan menanggung sendiri akibatnya. Yakub dan Yusuf akan menjadi
seperti suluh berapi di tengah-tengah timbunan bulir gandum bagi
musuh-musuhnya (Za. 12:6). Dikatakan bahwa firman Tuhan dalam
mulut hamba-hamba-Nya yaitu ibarat api, dan orang-orang
bagaikan kayu yang dihanguskan olehnya (Yer. 5:14). Si pendurhaka
akan dimusnahkan oleh Tuhan Yesus, yang akan membunuhnya
dengan nafas mulut-Nya (2Tes. 2:8). Siapa yang tidak dimurnikan
seperti emas oleh api Injil, ia akan dihanguskan olehnya seperti
sanga, sebab api Injil bagaikan bau kehidupan atau bau kematian.
saat berhala-berhala dan penyembahannya disingkirkan, dan
kekayaan serta kekuatan bangsa-bangsa dipersembahkan untuk
melayani Kristus dan Injil-Nya, dan hasil jarahan seorang yang kuat
dan yang lengkap bersenjata dibagi-bagi oleh Dia yang lebih kuat
darinya, maka saat itulah kaum keturunan Yakub dan Yusuf
menghanguskan kaum keturunan Esau, sehingga tiada satu pun yang
tersisa. Inilah yang Tuhan firmankan lewat nabi-nabi-Nya dan juga
lewat para rasul-Nya.
2. Sejauh mana tanah milik itu akan terbentang (ay. 19-20). Ini
digambarkan dengan bahasa orang Yahudi, yakni berbicara tentang
perluasan tanah Israel jsesudah pulangnya mereka dari pembuangan di
Babel. Orang-orang Israel yang diangkut ke dalam pembuangan, yaitu
orang Israel yang telah begitu lama berada dalam pembuangan lalu
sekarang sudah pulang, tetap disebut sebagai orang-orang pembuangan.
Mereka ini tidak hanya akan mendapat kembali tanah mereka sendiri,
namun juga akan menduduki tanah negeri-negeri tetangga yang verdekat-
an dengan mereka. Sebagian dari orang asing itu akan masuk agama
Yahudi dan bergabung dengan mereka, sebab dengan memiliki orang-
orang itu dalam persekutuan yang kudus, berarti orang Yahudi memiliki
tanah mereka juga. Kita harus menganggap diri kita sangat diperkaya
bila sesama kita vertobat dan takut akan Tuhan dan beriman kepada
Kristus, serta bergabung dengan kita untuk beribadah kepada Tuhan . Per-
luasan komunitas Kristen seperti ini haruslah kita perhitungkan sebagai
kekayaan dan kekuatan, dan bukannya pertambahan harta milik kita.
Atau, penduduk Israel terdahulu yang diangkut ke pembuangan sudah
terhilang dan tidak pernah kembali ke tanah mereka, lalu keturunan
Israel kemudian menduduki tanah yang berbatasan dengan negeri
mereka, sebab jumlah mereka akan meningkat pesat sehingga tanah
mereka sendiri terlalu sempit bagi penduduknya, dan tanah negeri
tetangga diserahkan kepada keturunan Israel ob defectum sanguinis –
sebab ketiadaan ahli waris. Orang Israel akan memasuki negeri yang
berdampingan dengan wilayah mereka. Negeri Esau akan dimiliki oleh
orang-orang tanah Negeb, yaitu bagian selatan Kanaan, sebab letaknya
verdampingan. Orang-orang Daerah Bukit, yaitu bagian barat Kanaan
yang berupa wilayah padang, akan memiliki tanah orang Filistin,
tetangga mereka. Bani Yehuda, pemimpin dua suku yang pulang, akan
memiliki daerah Efraim dan daerah Samaria yang sebelumnya yaitu
milik sepuluh suku. Sedangkan Benyamin, suku yang satunya, akan
memiliki Gilead di seberang sungai Yordan, yang sebelumnya yaitu
milik dua setengah suku Israel (Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye
– pen.). Kerajaan Israel akan bergabung dengan kerajaan Yehuda baik
dalam hal-hal sipil maupun keagamaan, dan sebagai sahabat sekaligus
saudara, mereka akan saling memiliki dan menikmati satu sama lain.
Bersama-sama, keduanya akan memiliki tanah orang Kanaan sampai ke
Zarfat, yang sebelumnya yaitu kepunyaan orang Sidon. Yerusalem akan
memiliki kota-kota di selatan, bahkan sampai ke Sefarad. Demikianlah
orang Yahudi memperluas garis batas negeri mereka di semua sisi. Rabi
Yahudi modern mengajarkan bahwa Zarfat dan Sefarad merujuk pada
Prancis dan Spanyol, bersandar pada harapan bodoh dan tidak berdasar
bahwa suatu hari nanti orang Yahudi akan menjadi tuan atas dua negara
ini . Dan juga mereka menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan
orang Edom yaitu orang Kristen yang kelak akan tunduk pada orang
Yahudi. Namun, tidak diragukan, janji ini memiliki arti rohani dan dige-
napi dengan berdirinya jemaat Kristen, Israel-Injili, di dunia, dan akan
semakin tergenapi dengan perluasan dan pertambahan jemaatnya
hingga tubuh rohani ini lengkap. saat para pelayan Tuhan dan orang
Kristen memenangkan sesama mereka untuk datang kepada Kristus dan
menyerahkan diri kepada Tuhan, berarti mereka memiliki orang-orang
itu. Orang-orang yang bertobat sebab Abraham disebut jiwa-jiwa yang
diperolehnya (Kej. 12:5, KJV). Tanah milik itu diperoleh bukan vi et armis
– dengan perang dan senjata, sebab senjata kita dalam perjuangan
bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata rohani. Dengan
pemberitaan Injil dan kuasa anugerah ilahi yang menyertainyalah kita
memperoleh dan mempertahankan harta milik ini .
IV. Kerajaan Sang Penebus akan ditegakkan dan dipertahankan demi
penghiburan warga-Nya yang setia dan untuk kegemparan dan aib bagi
semua musuh-Nya (ay. 21): TUHANlah yang akan empunya kerajaan itu,
yaitu Kristus. Tuhan akan memberi nya kepada Dia dengan meletakkan
segala sesuatu ke dalam tangan-Nya, segala kuasa di sorga maupun di bumi.
Manusia akan menyerahkannya kepada Dia dengan menundukkan diri
kepada-Nya, menjadi umat-Nya dengan sukarela, dan mengangkat Dia
menjadi kepala mereka. Nah, tugas raja biasa yaitu melindungi rakyatnya
dan menekan musuh-musuhnya, dan itulah yang akan dilakukan Kristus, Dia
akan memberi upah sekaligus menghukum.
1. Gunung Sion akan diselamatkan, penyelamat-penyelamat akan naik ke
atasnya, yaitu para pemberita Injil. Mereka ini disebut penyelamat,
sebab pekerjaan mereka yaitu menyelamatkan dirinya sendiri dan
orang-orang yang mendengar mereka. Dalam tugas ini, mereka yaitu
teman-teman sekerja Kristus, namun kerja mereka tidak ada artinya jika
bukan sebab Dia yang bekerja bersama mereka dengan anugerah-Nya.
2. Gunung Esau akan dihakimi, dan orang-orang yang sama yang datang
sebagai penyelamat di gunung Sion akan menghukumkan pegunungan
Esau. Sebab, firman Injil dalam mulut mereka, yang menyelamatkan
orang-orang yang percaya, menghukum yang tidak percaya, menyatakan
kejahatan mereka dan menghukum mereka. Para pelayan Kristus yaitu
penyelamat-penyelamat di atas gunung Sion saat mereka
memberitakan bahwa siapa yang percaya akan diselamatkan. namun
mereka juga menghukum pegunungan Esau saat memberitakan bahwa
siapa yang tidak percaya akan dihukum. Untuk tugas itu mereka bukan
hanya diutus, namun diperintahkan untuk melakukannya (Mrk. 16:16).
Dan dalam penyelenggaraan Tuhan , firman-Nya digenapi. saat Tuhan
membangkitkan kawan-kawan bagi jemaat di tengah kesesakannya,
sebagaimana Ia membangkitkan hakim-hakim untuk menyelamatkan
Israel zaman dahulu (Hak. 2:16), maka saat itulah penyelamat-
penyelamat naik ke atas gunung Sion, untuk menyelamatkannya agar
tidak tenggelam dan hancur. Dan saat musuh-musuh jemaat Tuhan
dikalahkan dan kekuatan mereka dipatahkan, maka saat itulah
pegunungan Esau dihukum. Ini akan dilaksanakan pada setiap zaman
dengan cara yang terbaik menurut Tuhan . Atas dasar itulah kita dapat
yakin bahwa pintu-pintu gerbang neraka tidak akan menang atas jemaat,
sebaliknya jemaat yang akan menang atas mereka. Sebab, TUHANlah
yang akan empunya kerajaan itu. Semua kerajaan dunia akan menjadi
milik-Nya, dan Dia telah dan akan mengambil kuasa serta pemerintahan
yang besar bagi diri-Nya.