daniel obaja 26

 


arga dan yang hina di hari pembalasan. Kendati orang Israel yang 

jahat akan menjadi seperti orang Etiopia yang jahat, dan panggilan 

mereka sebagai orang Israel tidak ada gunanya, namun orang-orang 

Israel yang saleh tidak akan menjadi seperti orang yang jahat. Tidak, 

Sang Hakim segenap bumi akan menghakimi dengan adil, lebih adil 

ketimbang membunuh orang benar bersama dengan orang fasik (Kej. 

18:25). Ia sudah mengamat-amati kerajaan yang berdosa ini, untuk meli-

hat siapa yang tetap menjaga kelurusan hatinya dan berenang 

menentang arus, yang mendesah dan menangis sebab  kenajisan tanah 

mereka, dan mereka ini akan ditandai untuk diselamatkan, sehingga 

kehancuran tidak menimpa semua: Aku tidak akan memunahkan 

keturunan Yakub sama sekali, tidak menghancurkan mereka seluruhnya, 

yang baik bersama yang jahat, melainkan akan membuat pembedaan, 

sebagai seorang hakim yang adil. Keluarga Israel akan dikiraikan seperti 

mengirai ayak. Mereka akan ditampi, digoyang-goyang, dan digoncang-

Kitab Amos 9:1-10 

 

839 

goncang ke sana kemari, namun  masih tetap di dalam tangan Tuhan  , dalam 

kedua tangan-Nya, seperti orang mengiraikan atau menampi ayak (ay. 

9): Aku mengiraikan kaum Israel di antara segala bangsa. Ke mana pun 

mereka diayak dan diserakkan, Tuhan   akan tetap mengawasi mereka, dan 

akan menjaga untuk memisahkan antara gandum dan sekam, yang 

merupakan tujuan-Nya dalam mengirai mereka.  

(1) Orang-orang benar di antara mereka, yang seperti biji gandum, tak 

satu pun yang akan binasa. Mereka akan diselamatkan entah dari 

atau melalui berbagai bencana yang menimpa seluruh kerajaan 

Israel. Sebiji batu kecilpun tidak akan jatuh ke tanah, sehingga hilang 

dan dilupakan. Tidak sebiji batu kecilpun, sebab biji gandum yang 

baik berat seperti sebuah batu dibandingkan dengan yang kita se-

but sekam atau gabah. Perhatikanlah, Betapa pun hebatnya 

guncangan-guncangan yang terjadi di dunia, Tuhan   tetap akan 

menjaga sehingga tak satu pun orang yang sungguh-sungguh 

menjadi milik-Nya menderita sengsara. 

(2) Orang-orang fasik di antara mereka yang tegar di dalam dosa-dosa 

mereka akan dibinasakan semuanya (ay. 10). Lihatlah betapa 

tingginya puncak kejahatan mereka: Mereka berkata, malapetaka itu 

tidak akan menyusul dan tidak akan mencapai kami. Mereka 

menyangka bahwa mereka itu tidak bersalah, dan tidak pantas 

menerima hukuman, atau bahwa pengakuan iman yang mereka buat 

tentang hubungan mereka dengan Tuhan   akan mengecualikan dan 

mengamankan mereka dari hukuman. Atau bahwa mereka akan 

sanggup meluputkan diri dari hukuman Tuhan  , bahwa mereka dapat 

melarikan diri cepat-cepat sehingga hukuman tidak dapat mencapai 

mereka. Atau juga bahwa mereka mampu berjaga-jaga sehingga 

hukuman tidak akan mencegah atau mengejutkan mereka. 

Perhatikanlah, pengharapan akan pembebasan dari hukuman yaitu  

perlindungan yang menipu dari orang berdosa yang tidak bertobat. 

namun  lihatlah apa yang akhirnya menimpa: Semua orang ber-

dosa yang membuai diri seperti ini, dan menghina Tuhan  , akan mati 

oleh pedang, pedang peperangan, yang menimpa mereka sebagai 

pedang pembalasan TUHAN. Ya, kendati mereka yaitu  orang 

berdosa di antara umat-Ku, sebab  pengakuan iman mereka tidak 

akan menjadi perlindungan mereka. Perhatikanlah, kejahatan sering 

sangat dekat dengan mereka yang menaruhnya jauh-jauh dari 

mereka.  


 

840 

Janji Belas Kasihan 

(9:11-15) 

11 “Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan 

menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan 

membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala, 12 supaya mereka menguasai sisa-

sisa bangsa Edom dan segala bangsa yang Kusebut milik-Ku,” demikianlah firman TUHAN 

yang melakukan hal ini. 13 “Sesungguhnya, waktu akan datang,” demikianlah firman 

TUHAN, “bahwa pembajak akan tepat menyusul penuai dan pengirik buah anggur 

penabur benih; gunung-gunung akan meniriskan anggur baru dan segala bukit akan 

kebanjiran. 14 Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel: mereka akan membangun 

kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya; mereka akan menanami kebun-kebun 

anggur dan minum anggurnya; mereka akan membuat kebun-kebun buah-buahan dan 

makan buahnya. 15 Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak 

akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka,” firman TUHAN, 

Tuhan  mu. 

Tentang Dia, yaitu yang mengenai-Nya semua nabi memberi  kesaksian, 

tentang Dia-lah Nabi Amos ini di sini dalam penutupan kitabnya memberi  

kesaksiannya dan berbicara tentang hari itu hari-hari yang akan datang itu, di 

mana Tuhan   akan melakukan hal-hal besar bagi jemaat-Nya, dengan mendirikan 

kerajaan Mesias. Penolakan orang Yahudi terhadap kerajaan Mesias inilah yang 

dinubuatkan di dalam ayat-ayat sebelumnya. Janji di sini dikatakan sejalan 

dengan peristiwa penanaman jemaat Kristen, dan di dalam jemaat Kristen itulah 

janji ini  digenapi (Kis. 15:15-17). Dijanjikan,  

I. Bahwa dalam diri Mesias kerajaan Daud akan dipulihkan (ay. 11). Kerajaan 

Daud disebut di sini dengan pondok Daud, yaitu kaum keturunannya, yang 

kendati besar dan mapan, namun dibandingkan dengan kerajaan sorga, hina 

dan dapat bergoncang seperti sebuah kemah atau pondok. Jemaat militan, 

yang giat berperang, dalam keadaannya sekarang, yang tinggal seperti di 

dalam kemah gembala untuk memberi makan gembala, seperti di dalam 

kemah tentara untuk berperang, disebut pondok Daud. Pondok atau Kemah 

Tuhan   disebut pondok Daud sebab Daud rindu dan memilih 

untuk menumpang di dalam kemah Tuhan   untuk selama-lamanya (Mzm. 61:5). 

Nah,  

1. Kemah-kemah ini telah runtuh dan membusuk, keluarga kerajaan telah 

menjadi sangat miskin, kekuasaannya menyusut, kehormatannya 

ternodai, dan terbaring di dalam debu. Sebab banyak dari bangsa 

ini  telah merosot akhlaknya, dan dalam penawanan kehilangan 

martabat kerajaan. Banyak kebobrokan terjadi pada kerajaan berat 

hingga pada akhirnya tergeletak menjadi reruntuhan. Demikian pula 

dengan jemaat Yahudi. Di hari-hari terakhirnya kemuliaannya lenyap, 

Kitab Amos 9:1-10 

 

841 

seperti kemah yang roboh menjadi puing-puing, baik kemurnian mau-

pun kemakmurannya.  

2. Melalui Yesus Kristus kemah-kemah ini dibangkitkan dan dibangun 

kembali. Dalam Dia kovenan Tuhan   dengan Daud mendapat 

penggenapannya. Dan kemuliaan dari kaum keturunan Daud ini , 

yang tadinya bukan hanya ternodai, namun  juga tenggelam, dihidupkan 

kembali. Pecahan-pecahan dindingnya ditutup dan reruntuhannya 

didirikan kembali, seperti di zaman dahulu kala. Bahkan lebih dari itu, 

kemuliaan rohani dari kaum keluarga Kristus jauh melebihi puncak 

kemuliaan lahiriah kaum keturunan Daud sekalipun. Dalam Dia juga 

kovenan Tuhan   dengan bangsa Israel mendapat penggenapannya, dan di 

dalam jemaat Injili, kemah Tuhan   didirikan kembali di antara manusia, 

dan dibangkitkan dari reruntuhan jemaat Yahudi. Hal ini dikutip dalam 

pertemuan jemaat pertama di Yerusalem sebagai merujuk kepada 

panggilan bangsa-bangsa bukan Yahudi dan pemilihan oleh Tuhan   suatu 

umat dari antara mereka bagi nama-Nya. Perhatikanlah, selama dunia 

berdiri, Tuhan   akan memiliki suatu jemaat di dalamnya, dan, jika jemaat-

Nya diruntuhkan di suatu tempat di antara suatu bangsa, jemaat-Nya 

akan dibangkitkan kembali di tempat lain.  

II. Bahwa kerajaan Mesias ini  akan diperluas, dan wilayahnya akan 

diperlebar, dengan bergabungnya banyak negeri (ay. 12), sehingga kaum 

keturunan Daud dapat menguasai sisa-sisa bangsa Edom dan segala bangsa 

yang Kusebut milik-Ku, yaitu, sehingga Kristus memiliki semua orang yang 

telah diberikan kepada-Nya sebagai warisan-Nya, bahkan ujung bumi akan 

menjadi kepunyaan-Nya (Mzm. 2:8). Orang-orang yang dahulunya yaitu  

orang asing dan musuh akan bersedia menjadi warga yang setia kepada 

Anak Daud, akan ditambahkan kepada jemaat, atau ditambahkan di antara 

mereka yang Kusebut milik-Ku, demikianlah firman TUHAN, yaitu, yang 

termasuk orang-orang pilihan anugerah dan ditetapkan untuk hidup kekal 

(Kis. 13:48), sebab hal itu benar tentang orang-orang bukan Yahudi dan juga 

orang-orang Yahudi bahwa orang-orang yang terpilih telah 

memperolehnya dan orang-orang yang lain telah tegar hatinya (Rm. 11:7). 

Kristus mati untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Tuhan   

yang tercerai-berai di sini dikatakan sebagai orang-orang yang Kusebut milik-

Ku. Janji ini berlaku untuk semua orang yang masih jauh, bahkan sebanyak 

yang akan dipanggil oleh Tuhan Tuhan   kita (Kis. 2:39). Rasul Yakobus 

menjelaskan hal ini sebagai janji bahwa semua orang lain mencari Tuhan, 

bahkan segala bangsa yang tidak mengenal Tuhan  . namun , dapatkah janji ini 


 

842 

dipegang? Ya, Tuhan yang mengatakannya, yang melakukannya, yang dapat 

melakukannya, yang telah bertekad untuk melakukannya, dan kuasa 

anugerah-Nya dikerahkan untuk melakukannya. Pada Dia, perkataan dan 

perbuatan bukanlah dua hal yang berbeda, tidak seperti yang berlaku pada 

kita.  

III. Bahwa dalam kerajaan Mesias akan ada banyak kelimpahan segala sesuatu 

yang baik yang dihasilkan oleh negeri (ay. 13): Pembajak akan tepat 

menyusul penuai, yaitu, akan ada panen yang begitu berlimpah setiap tahun, 

dan begitu banyak gandum yang dikumpulkan hingga musim menuai 

berlangsung sepanjang musim panas, bahkan sampai musim gugur, saat  

seharusnya tiba waktunya untuk mulai membajak kembali. Dan begitu pula 

panen anggur akan berlanjut hingga musim menabur, dan akan ada kelim-

pahan anggur hingga bahkan gunung-gunung akan meniriskan anggur baru 

ke dalam bejana-bejana pengumpul anggur, dan bukit-bukit yang kering dan 

mandul akan menjadi lembab dan dibanjiri dengan tanah-tanah 

gemuk. Bandingkan hal ini dengan Yoel 2:24 dan 3:18. Hal ini harus 

dipahami sebagai kelimpahan berkat-berkat rohani di dalam hal-hal 

sorgawi, yang dikaruniakan kepada orang-orang sungguh-sungguh 

ditambahkan kepada Kristus dan jemaat-Nya. Mereka akan dihiasi dengan 

berlimpah dengan kebaikan dari rumah Tuhan  , dengan berbagai anugerah 

dan penghiburan dari Roh-Nya. Mereka akan mendapat roti, roti kehidupan, 

untuk menguatkan hati mereka, dan anggur penghiburan ilahi yang 

membuat mereka benar-benar makan dan benar-benar minum semua 

berkat yang sampai ke jiwa manusia dari firman dan Roh Tuhan  . Semua 

berkat ini selama ini hanya dinikmati di kebun anggur jemaat Yahudi saja. 

Penyataan ilahi dan kuasa yang menyertainya hanya ditemukan di dalam 

jemaat Yahudi saja. namun   di zaman Injili, gunung-gunung dan segala 

bukit dunia bangsa lain akan diperkaya dengan semua keistimewaan ini oleh 

Injil Kristus yang diberitakan, diakui, dan diterima. saat  jumlah besar 

orang berbalik kepada iman Kristus, dan bangsa-bangsa dilahirkan sesaat , 

saat  para pemberita Injil selalu dibawa di jalan kemenangan-Nya dalam 

pemberitaan Injil, maka pembajak menyusul penuai. Dan saat  jemaat 

bangsa-bangsa lain diperkaya dalam segala macam perkataan dan segala 

macam pengetahuan (1Kor. 1:5) dan berbagai pemberian roh, maka gunung-

gunung meniriskan anggur baru. 

IV. Bahwa kerajaan Mesias akan dipenuhi penduduk. Seperti negeri akan diisi 

kembali, demikian pula dengan kota-kotanya. Akan ada banyak mulut untuk 

Kitab Amos 9:1-10 

 

843 

segala makanan yang dihasilkan (ay. 14). Orang-orang yang tertawan akan 

dibawa kembali keluar dari penawanan. Musuh-musuh mereka tidak akan 

sanggup menahan mereka di negerinya dan mereka sendiri tidak ingin 

menetap di sana, melainkan sisanya akan kembali, dan akan membangun 

kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya, akan membentuk diri ke dalam 

jemaat Kristen dan menegakkan ajaran yang murni, ibadah dan ketaatan di 

antara mereka, menurut ketetapan Injil, yang dengannya semua kota Kristus 

dipersatukan. Dan mereka pun akan menikmati berkat dan penghiburan 

Injil. Mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan kebun-kebun buah-

buahan. Kendati gunung-gunung dan segala bukit meniriskan anggur, dan 

hak-hak istimewa diberikan kepada jemaat Injili ini, namun mereka tidak 

menutup diri, tidak menguasai semua hak istimewa ini untuk diri sendiri 

dan mengucilkan orang lain. Sebaliknya, mereka menggunakan dan 

memanfaatkan hak-hak istimewa ini dengan bersekutu dengan orang lain, 

dan mereka akan minum anggur, dan makan buahnya, dari kebun anggur dan 

buah mereka sendiri. Sebab orang-orang yang bersusah payah di dalam ber-

ibadah kepada Tuhan  , seperti halnya orang mengusahakan kebun anggur dan 

buahnya, akan mendapatkan kesenangan dan keuntungan darinya. 

Dibawanya kembali Israel milik Tuhan   dari penawanan, yang dijanjikan di sini, 

dapat merujuk kepada pembatalan hukum Taurat yang telah lama dirasakan 

Israel milik Tuhan   sebagai suatu kuk perhambaan. Janji ini  juga berarti 

kebebasan bagi mereka di mana Kristus datang untuk membebaskan jemaat-

Nya (Gal. 5:1). 

V. Bahwa kerajaan Mesias akan berakar dalam di dunia dan tidak akan dapat 

dicabut lagi (ay. 15): Aku akan menanam mereka di tanah mereka. Israel 

rohani milik Tuhan   akan ditanam oleh tangan kanan Tuhan   sendiri tanah yang 

ditetapkan bagi mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang 

telah Kuberikan kepada mereka, seperti yang dialami jemaat Yahudi yang 

lama. Tuhan   akan menjaga mereka, sehingga mereka tidak tercabut keluar 

dari tanah itu oleh sebab  kemurtadan. Tuhan   akan menjaga mereka sehingga 

kejahatan musuh-musuh mereka tidak dapat mencabut mereka keluar dari 

sana. Jemaat bisa saja menjadi bobrok, namun  tidak akan meninggalkan Tuhan   

sama sekali, bisa saja dianiaya, namun  tidak akan ditinggalkan Tuhan  , sehingga 

pintu-pintu gerbang neraka, entah dengan pencobaan atau dengan kenge-

rian, tidak akan dapat melawannya. Dua hal yang menjamin keabadian 

jemaat, yaitu  

1. Perkenan Tuhan   kepadanya: Itu yaitu  tanah yang telah Kuberikan 

kepada mereka. Dan Tuhan   akan meneguhkan dan memelihara 


 

844 

perkenanan-Nya. Bagian yang telah diberikan kepada umat-Nya yaitu  

bagian yang baik yang tidak akan pernah diambil dari mereka. Ia tidak 

akan menarik kembali pemberian-Nya dan segala kuasa di bumi dan 

neraka tidak akan membatalkannya.  

2. Kepentingannya di dalam Dia: Ia yaitu  TUHAN, Tuhan  mu, yang telah 

mengatakannya, dan akan menepatinya. Ia yaitu  Tuhan  mu, hai Israel! 

Yang akan memerintah untuk selama-lamanya sebagai Tuhan  mu turun-

temurun. Dan sebab Ia hidup, maka jemaat pun akan hidup pula. 

 

 

 


Kitab  

OBAJA 

   

 

OBAJA  


Kitab Obaja yaitu  yang terpendek di antara seluruh kitab Perjanjian Lama, juga 

yang paling sedikit isinya. Namun, kitab ini tidak boleh dilewatkan atau 

disepelekan, sebab  kitab ini ibarat sekeping uang sen, kecil namun  memiliki 

ukiran gambar dan tanda tangan Kaisar di atasnya. Kitab ini dicap dengan 

otoritas ilahi. Bisa saja ada banyak tentang Tuhan   yang muncul dalam khotbah 

yang pendek, dalam kitab yang singkat, dan manfaatnya bisa sangat besar. 

Multum in parvo – ada banyak di dalam yang sedikit. Tuan Norris berkata, “Kalau 

malaikat yang menulis kitab, pastilah hanya beberapa halaman saja.” Walaupun 

tidak panjang, suatu tulisan bisa sangat berharga. 

Kitab ini diberi judul, “Penglihatan Obaja.” Siapakah Obaja ini tidak 

diceritakan dalam kitab mana pun. Sebagian penafsir kuno membayangkan dia 

yaitu  Obaja kepala istana Ahab (1Raj. 18:3). Kalau benar demikian, maka 

sungguh, orang yang menyembunyikan dan memberi makan para nabi telah 

mendapat upah nabi, dengan diangkat menjadi nabi. Namun, dugaan ini  

tidak berdasar. Kemungkinan, Obaja penulis kitab ini berasal dari angkatan yang 

belakangan, sebagian memperkirakan bahwa ia sezaman dengan Hosea, Yoel, 

dan Amos. Sebagian lain menduga Obaja hidup pada sekitar masa penghancuran 

Yerusalem, saat  orang-orang Edom bersukaria dengan keji dalam kehancuran 

ini .  

Bagaimana pun, apa yang ditulisnya yaitu  apa yang dilihatnya, yaitu 

penglihatan Obaja. Barangkali ada banyak hal yang diilhamkan kepadanya untuk 

diucapkan, namun  hanya inilah yang diilhamkan untuk ditulis. Dan semua yang 

ditulisnya yaitu  mengenai Edom. Sejumlah orang Yahudi memiliki dugaan yang 

tidak masuk akal, yakni sebab  Obaja hanya bernubuat tentang Edom, berarti 

dia aslinya keturunan Edom, namun  kemudian masuk agama Yahudi. Nabi-nabi 

lain bernubuat menentang Edom, dan sebagian dari mereka tampaknya 

mengutip nubuatan Obaja tentang Edom (mis. Yer. 49:7 dst., Yeh. 25:12 dst.). 

Dari mulut dua atau tiga orang saksi ini, setiap perkataan diteguhkan. 

 

  

PASAL  1  

itab ini seluruhnya berbicara tentang Edom, bangsa yang terkait erat 

dengan Israel dan letaknya berdampingan, namun  menjadi musuh 

keturunan Yakub, sebab  mewarisi permusuhan leluhur mereka, Esau, terhadap 

Yakub. Dalam kitab ini, jsesudah  kalimat pembuka (ay. 1), kita mendapati, 

I. Ancaman terhadap Edom, bahwa 

1. Keangkuhan mereka akan direndahkan (ay. 2-4). 

2. Kekayaan mereka akan dijarah (ay. 5-7). 

3. Kebijaksanaan mereka akan dilenyapkan (ay. 8-9). 

4. Perilaku jahat mereka terhadap Israel milik Tuhan   akan dibalaskan 

(ay. 10-16). 

II. Janji-janji yang penuh anugerah terhadap Israel. Mereka akan 

dipulihkan dan diperbaharui, akan menang atas orang Edom, dan 

menjadi tuan atas tanah mereka serta tanah milik negeri-negeri 

tetangga (ay. 17-20). Juga bahwa kerajaan Mesias akan ditegakkan 

dengan datangnya keselamatan besar (ay. 21). 

Kebinasaan Edom 

(1:1-9) 

1 Penglihatan Obaja. Beginilah firman Tuhan Tuhan   tentang Edom – suatu kabar telah 

kami dengar dari TUHAN, seorang utusan telah disuruh ke tengah bangsa-bangsa: 

“Bangunlah, marilah kita bangkit memeranginya!” –  

2 Sesungguhnya, Aku membuat engkau kecil di antara bangsa-bangsa, engkau dihinakan 

sangat. 3 Keangkuhan hatimu telah memperdayakan engkau, ya engkau yang tinggal di 

liang-liang batu, di tempat kediamanmu yang tinggi; engkau yang berkata dalam hatimu: 

“Siapakah yang sanggup menurunkan aku ke bumi?” 4 Sekalipun engkau terbang tinggi 

seperti burung rajawali, bahkan, sekalipun sarangmu ditempatkan di antara bintang-

bintang, dari sana pun Aku akan menurunkan engkau, – demikianlah firman TUHAN. 5 Jika 

malam-malam pencuri atau perampok datang kepadamu – betapa engkau dibinasakannya 

– bukankah mereka akan mencuri seberapa yang diperlukannya? Jika pemetik buah 

anggur datang kepadamu, bukankah mereka akan meninggalkan sisa-sisa pemetikannya? 

6 Betapa kaum Esau digeledah, betapa harta bendanya yang tersembunyi dicari-cari! 7 

Sampai ke tapal batas engkau diusir oleh semua teman sekutumu; engkau diperdayakan, 

dikalahkan oleh sahabat-sahabatmu. Siapa yang makan sehidangan dengan engkau 

memasang jerat terhadap engkau. – Tidak ada pengertian padanya. 8 Bukankah pada 

waktu itu, demikianlah firman TUHAN, Aku akan melenyapkan orang-orang bijaksana 

dari Edom, dan pengertian dari pegunungan Esau?  

9 Juga para pahlawanmu, hai Téman, akan tertegun, supaya semua orang di pegunungan 

Esau lenyap terbunuh. 

Edom yaitu  bangsa yang menjadi sasaran nubuatan ini, dan menurut sejumlah 

penafsir, kata “Edom” mewakili semua musuh Israel yang kelak akan dijatuhkan, 

cepat atau lambat. Para rabi Yahudi menafsirkan Edom sebagai Romawi. Mereka 

memahaminya sebagai orang Romawi Kristen, kaum yang mereka musuhi 

sedemikian rupa. Sebaliknya, jika kita memahaminya sebagai orang Romawi 

anti-Kristen, maka ayat-ayat nubuatan ini cukup tepat. Di samping itu, meskipun 

Edom telah digempur pada zaman Makabe, seperti juga oleh Raja Yosafat 

sebelumnya, namun tampaknya kehancuran Edom, seperti halnya penolakan 

terhadap Esau bapak leluhur mereka, merupakan gambaran yang memiliki 

makna lebih jauh, yaitu pembinasaan musuh-musuh jemaat Injili. Sebab 

demikianlah yang akan terjadi pada semua musuh Tuhan  . Kita mendapati dalam 

Yesaya 34:5, bahwa pedang Tuhan yang di langit sudah mengamuk, lihat, ia turun 

menghakimi Edom. Ini menyatakan hari pembalasan besar-besaran terhadap 

semua yang memusuhi Sion (ay. 8). Beberapa penafsir telah mengamati dengan 

baik, betapa sedihnya umat Israel saat  mereka menyaksikan diri sendiri, yang 

yaitu  keturunan Yakub yang dikasihi Tuhan, mengalami kesesakan, sedangkan 

orang Edom bukan saja hidup makmur, bahkan beria-ria atas Israel yang tengah 

dilanda masalah. Oleh sebab  itu, Tuhan   memberi umat Israel pengharapan akan 

kehancuran Edom, kehancuran yang menyeluruh dan terakhir, serta juga 

harapan bahagia tentang pemulihan bangsa mereka sendiri. Nah, dalam ayat-

ayat di atas dapat kita amati, 

I. Pernyataan perang terhadap Edom (ay. 1): “Suatu kabar, atau tepatnya, 

suatu perintah, telah kami dengar dari TUHAN, Tuhan   semesta alam. Dia telah 

memberi komando. Itulah keputusan dan titah-Nya yang tidak dapat 

dibatalkan maupun ditolak, yakni bahwa semua orang yang melakukan 

kejahatan terhadap umat-Nya pasti menerima kejahatan juga. Kami telah 

mendengar bahwa Tuhan   sudah bangkit dari tempat kediaman-Nya yang 

kudus dan sedang menyiapkan takhta penghakiman-Nya. Dan seorang utus-

an telah disuruh ke tengah bangsa-bangsa,” yaitu seorang pembawa berita 

yang menyampaikan pesan dari Tuhan   Sang Penyelenggara untuk 

memperingatkan bangsa-bangsa, atau para nabi Tuhan yang menyampaikan 

kabar buruk kepada masing-masing bangsa. Mereka yang dipakai Tuhan   

berseru satu sama lain, “Bangunlah, gerakkan orang-orangmu, marilah kita 

bangkit memerangi Edom.” Begitulah tentara gabungan di bawah pimpinan 

Nebukadnezar menyemangati diri dan sekutunya untuk menggempur negeri 

itu: “Berkumpullah, pergilah menyerangnya” (demikian tertulis dalam ayat 

padanannya, Yer. 49:14). Perhatikanlah, saat  Tuhan   hendak mengadakan 

penumpahan darah di antara musuh-musuh umat-Nya, Ia pasti 

mendapatkan dan memperlengkapi tangan dan hati orang-orang untuk 

mengerjakannya. 

II. Nubuatan tentang keberhasilan pertempuran itu. Edom pasti ditaklukkan, 

dijarah, dan dilindas. Sebab, seluruh keyakinan mereka akan mengecewakan 

dan tidak memberi pijakan yang pasti. Dengan cara serupa, semua musuh 

jemaat Tuhan   akan dikecewakan oleh hal-hal yang mereka andalkan. 

1. Adakah mereka mengandalkan kemegahan, keluhuran, pengaruh, serta 

keuntungan mereka di antara bangsa-bangsa? Semua itu akan menyusut 

(ay. 2). “Sesungguhnya, Aku membuat engkau kecil di antara bangsa-

bangsa, sehingga tiada satupun negeri tetangga ingin bersahabat atau 

bersekutu denganmu. Engkau dihinakan sangat di antara mereka, 

dipandang dengan jijik sebagai bangsa yang bodoh dan khianat.” 

Demikianlah keangkuhan hatimu telah memperdayakan engkau (ay. 3). 

Perhatikanlah,  

(1) Orang yang memandang dirinya baik cenderung menganggap orang 

lain juga memandang dirinya demikian. Namun, saat  orang 

mengujinya, mereka akan mendapati diri keliru. Demikianlah 

keangkuhan memperdayakan dan membunuh mereka sendiri.  

(2) Tuhan   dengan mudah dapat merendahkan orang yang membesarkan 

dan meninggikan diri sendiri. Dia pasti mendapatkan cara untuk 

melakukannya, sebab Tuhan   menentang orang yang congkak. Kita pun 

sering melihat orang-orang yang mulanya besar, sangat dikasihi dan 

dikagumi, menjadi kecil dan sangat dihinakan. 

2. Adakah mereka mengandalkan benteng perlindungan negerinya, baik 

yang alami maupun buatan, serta memegahkan diri dalam keuntungan 

ini ? Semua itu juga akan memperdaya mereka. Edom tinggal di 

liang-liang batu, bagaikan rajawali di sarangnya, tempat kediamannya 

tinggi, lebih tinggi dibandingkan  tetangga-tetangganya, sehingga mereka 

menjadi sombong. Kediaman yang tinggi itu juga membentengi mereka 

dari musuh-musuh, sehingga mereka merasa aman. Mereka begitu tinggi 

hingga berada di luar jangkauan bahaya. Nah, amatilah, 

(1) Apa yang dikatakan Edom dalam keangkuhan hatinya: Siapakah yang 

sanggup menurunkan aku ke bumi? Ia berbicara dengan keyakinan 

akan kekuatannya sendiri, dan memandang rendah penghakiman 

Tuhan  , seolah kekuatan Yang Mahakuasa sendiri tidak sanggup 

mengalahkannya. Ia menganggap remeh semua lawannya, bahkan 

Tuhan   sendiri (Mzm. 10:5). Mereka semua ditantangnya. Leluhur 

Edom, yakni Esau, sudah menjual hak kesulungannya, namun  

keturunannya itu masih juga meninggikan diri, seolah-olah mereka 

masih yang terutama dalam keluhuran dan dalam kesanggupan. 

Banyak orang yang kehilangan keistimewaannya masih juga 

membangga-banggakan keistimewaan itu. sebab  Edom terangkat di 

tempat tinggi, ia merasa tiada satu pun yang dapat menurunkannya. 

Perhatikanlah, rasa aman yang duniawi yaitu  dosa yang paling mu-

dah menyerang manusia pada masa-masa kebesaran, kekuasaan, dan 

kemakmuran mereka. Sama seperti dosa lain, dosa ini pun membuat 

orang matang untuk dibinasakan dan memperparahnya saat  

kehancuran itu datang. 

(2) Apa yang dikatakan Tuhan   mengenai hal ini  (ay. 4). Bila manusia 

berani menantang yang Mahakuasa, tantangan mereka akan 

ditanggapi-Nya. “Siapakah yang sanggup menurunkan aku?” kata 

Edom. “Aku akan menurunkanmu,” jawab Tuhan  . “Sekalipun engkau 

terbang tinggi seperti burung rajawali yang membubung tinggi dan 

bersarang di tempat tinggi, bahkan sekalipun sarangmu ditempatkan 

di antara bintang-bintang, lebih tinggi dibandingkan  terbangnya rajawali, 

maka engkau hanya mengkhayal saja, dan dari sana pun Aku akan 

menurunkan engkau.” (lih. juga Yer. 49:15-16). Perhatikanlah, orang 

berdosa pasti akan dipermalukan oleh keangkuhan dan rasa aman 

mereka, saat  keangkuhan itu runtuh dan keyakinan akan rasa 

aman itu memupus harapan mereka. 

3. Adakah mereka mengandalkan kekayaan dan harta benda, yang 

kelimpahannya mereka pandang sebagai kekuatan perang? Apakah uang 

menjadi pertahanan mereka? Ataukah kota yang kuat? Semua itu hanya 

kepongahan mereka, sebab kekayaan justru membahayakan mereka, 

bukan melindungi. Kekayaan itu akan menjadi mangsa musuh, sehingga 

mereka pun mencari incaran musuh (ay. 5-6). Mengenai arti ini , 

kita bisa temukan banyak dalam Yeremia 49:9-10, sedangkan di sini 

hanya tertulis dalam ayat 5, “Betapa engkau dibinasakannya!” Engkau 

dan seluruh perbendaharaanmu. Obaja menubuatkannya, namun  juga 

meratapi, bahwa untaian kemakmuran mereka dibinasakan. Betapa 

engkau telah jatuh, dan betapa dalamnya kejatuhanmu! “Betapa engkau 

tertegun!”, demikian dalam terjemahan kitab bahasa Aram menulisnya. 

Betapa engkau tidak peka saat mengalami berbagai hukuman yang 

menghanguskan, seolah itu hanya tamparan biasa! namun  , Nabi 

Obaja menunjukkan bahwa hukuman yang akan datang itu akan 

menghancurkan mereka sama sekali, bukan musibah biasa. Sebab, 

(1) Jika orang kaya kecurian dan kehilangan sebagian kecil dari hartanya 

yang banyak, itu memang musibah biasa. Pencuri datang kepada 

mereka (sebab di mana ada bangkai, di situlah burung nasar 

berkumpul), perampok datang pada waktu malam, dan mencuri 

seberapa yang diperlukannya, sesuai kesempatan yang ada dan 

keinginan yang mereka miliki. Mereka mencuri sebanyak yang dirasa 

sanggup untuk dibawa, tidak lebih, dan dari perbendaharaan yang 

besar, jumlah curian itu nyaris tidak terlihat. Orang yang merampok 

kebun buah-buahan atau kebun anggur hanya membawa seberapa 

yang mereka rasa cukup, lalu meninggalkan sisa-sisa pemetikannya, 

sejumlah buah bagi sang pemilik, yang kemungkinan dapat me-

nanggung kerugiannya dan memulihkan kerugian ini  dalam 

waktu singkat. namun  , 

(2) Tidak demikian halnya dengan Edom. Seluruh kekayaannya akan 

diangkut dan tiada yang luput dari tangan pasukan pemusnah, 

bahkan yang paling mulia dan berharga sekalipun (ay. 6). Betapa 

kaum Esau digeledah. Barang-barang andalan hati mereka, sumber 

kebahagiaan mereka, barang-barang yang bagus, yang terbaik, yang 

ditimbun dan disembunyikan dengan hati-hati, kini digeledah oleh 

musuh dan dirampas! Betapa harta bendanya yang tersembunyi 

dicari-cari, harta karunnya yang tersembunyi dijarah dan dicuri! 

Timbunannya yang tersimpan dalam gelap selama bertahun-tahun 

kini menjadi rampasan musuh. Perhatikanlah, sekalipun dikunci 

dengan aman dan disembunyikan dengan cerdik, harta benda di 

bumi tidak akan dapat tersimpan dengan aman, pencuri akan 

membobol dan mengambilnya. Oleh sebab itu, yaitu  bijaksana bagi 

kita untuk mengumpulkan harta bagi kita di sorga. 

4. Adakah mereka mengandalkan persekutuannya dengan negara tetangga 

dan para penguasa di sekitarnya? Bangsa-bangsa itu juga akan 

mengecewakan mereka (ay. 7). “Semua teman sekutumu, semuanya, 

orang Amon dan Moab, juga sekutu dekatmu yang lain, sahabat-

sahabatmu, yang berperang bersama-sama dengan engkau, yang 

bersumpah untuk tidak menyerang engkau, bahkan berjanji memberi  

semua bantuan yang mereka bisa. Juga, mereka yang makan sehidangan 

dengan engkau, yang dijamu dan diperlakukan baik olehmu, yang 

hidupnya bergantung padamu, tentara mereka tinggal dengan bebas di 

negerimu dan menerima bayaran sebagai pembantumu. Juga, mereka 

mengantar engkau sampai ke tapal batas negerimu, sangat menghormati 

duta-duta utusanmu dan mengantarnya dalam perjalanan pulang, 

bahkan sampai ke batas terluar negeri mereka. Semua sekutumu 

tampaknya sedia menolong engkau dengan pasukan mereka saat  ada 

kesempatan, mereka menyertai engkau sampai ke tapal batas hingga 

engkau siap menghadapi serangan musuh.” Namun sekalipun demikian,  

(1) “Mereka memperdayakan engkau. Mereka melarikan diri pulang dan 

mundur saat  engkau dalam keadaan genting. Mereka terbukti 

menjadi tongkat yang patah bagi musafir yang kelelahan, menjadi 

sungai kering di musim panas bagi musafir yang haus. Mereka tidak 

menanggung bebanmu sedikitpun, tidak memberi kelegaan apa pun.” 

Malahan, 

(2) “Mereka mengalahkan engkau. Mereka memberi  syarat yang 

terlalu berat dalam perjanjiannya dengan engkau, dan dengan 

kecurangan, mereka menghancurkan engkau, menyeretmu ke dalam 

bahaya, dan meninggalkan engkau di sana sebagai mangsa empuk 

bagi musuhmu.” Perhatikanlah, barang siapa mengandalkan 

kekuatan manusia, mereka akan berbalik mencelakakannya. Namun, 

itu bukan yang terburuk. 

(3) “Mereka memasang jerat terhadap engkau. Yaitu, mereka 

memanfaatkan engkau sebagai tempat untuk mencari sokongan dan 

dukungan, fondasi untuk bersandar, bantal untuk beristirahat, yang 

akhirnya menjadi perangkap bagimu. Mereka bukan hanya bagaikan 

duri, namun  juga pedang.” Jika Tuhan   yang meletakkan lengan kuasa 

dan kasih-Nya sebagai sandaran kita, itu akan menjadi sandaran 

yang teguh dan nyaman bagi kita. Tuhan   kovenan kita tidak akan 

pernah menipu kita. namun  , bila kita menaruh percaya pada 

teman sekutu kita dan apa yang mereka berikan kepada kita, semua 

itu bisa saja ternyata menjadi jerat dan aib bagi kita. Lihatlah betapa 

tepatnya celaan terhadap Edom sebab  mempercayai pihak-pihak 

yang memperdayainya: “Tidak ada pengertian padanya. Kalau ada, 

tentunya ia tidak akan membiarkan dirinya dikhianati dengan 

bersikap terlalu yakin pada sekutu-sekutunya.” Perhatikanlah, 

barang siapa yang diajak mempercayai Sang Pencipta namun  malah 

mengelabui diri dengan bersandar pada ciptaan, ia membuktikan 

dirinya tidak berakal budi.  

5. Adakah mereka mengandalkan hikmat dan taktik para penasihatnya? 

Hal itu pun akan mengecewakan mereka (ay. 8). Edom terkenal dengan 

ahli-ahli kenegaraan yang hebat, orang-orang terpelajar dan 

berpengalaman yang duduk di pemerintahan, dan menguasai segala 

keahlian memimpin dan mengatur, untuk mengakali negeri-negeri 

tetangga dalam mengadakan perjanjian. Namun, kini para penasihat 

mereka telah menjadi dungu, yang bijaksana dijadikan bodoh oleh Tuhan  . 

Bukankah pada waktu itu Aku akan melenyapkan orang-orang bijaksana 

dari Edom? Mereka akan rebah oleh pedang sama seperti orang lain 

(Mzm. 49:11), dan hikmat mereka tidak akan menyelamatkan mereka. 

Sebagai orang-orang bijak, mereka akan tersesat dalam segala nasihat 

mereka. Semua rancangan terbaik mereka akan dikacaukan, usaha-usaha 

mereka dipatahkan, dan semua rencana yang mereka pikir dapat 

menegakkan diri sendiri dan kepentingan masyarakat justru menjadi 

celaka bagi mereka semua. Dengan begitu, sudah hilang kebijaksanaan di 

Teman (demikian tertulis dalam ayat padanannya, Yer. 49:7).  

(1) Itulah hukuman yang adil bagi kebodohan Edom, yaitu mempercayai 

lengan manusia. Tidak ada pengertian padanya (ay. 7). Mereka tidak 

merasa perlu mempercayai Tuhan  , Tuhan   segala kebenaran, namun  

justru menaruh keyakinan pada sesama manusia, makhluk yang 

rapuh, mudah verubah-ubah, dan curang. Oleh sebab  itu, Tuhan   akan 

melenyapkan pengertian mereka. Perhatikanlah, Tuhan   akan menga-

burkan pengertian atau akal budi orang-orang supaya jangan mereka 

memakainya untuk menjauhi bahaya, jika mereka tidak mau 

memakainya untuk menjauhi dosa. Barang siapa mau menjadi 

bodoh, biarlah ia tetap bodoh. 

(2) Itulah pendahuluan dari kehancuran mereka. Suatu bangsa sudah 

pasti akan menuju kehancuran saat  Tuhan   menyembunyikan hal-

hal damai sejahtera dari para penasihatnya. Quos Deus vult perdere, 

eos dementat – Tuhan   membodohkan orang-orang yang hendak 

dimusnahkan-Nya (Ayb. 12:17, terjemahan bebas). 

6. Adakah mereka mengandalkan kekuatan dan keberanian bala 

tentaranya? Orang-orang itu tidak hanya berbadan tangguh, namun  juga 

penuh semangat dan bernyali besar. Mereka sanggup menghadapi 

musuh dan bertahan. Namun, sekarang (ay. 9), para pahlawanmu, hai 

Teman, akan tertegun. Keberanian mereka akan mengecewakan, semua 

orang di pegunungan Esau lenyap terbunuh, tidak ada seorang pun yang 

lolos. Orang yang lemah, lambat, dan tidak bersenjata pasti jatuh ke ta-

ngan pembinasa saat  para pahlawan tertegun. Mereka tidak hanya 

kalah, namun  juga kehilangan nyawa, sebab semangat mereka telah patah. 

Merataplah, hai pohon sanobar, sebab sudah rebah pohon aras. 

Perhatikanlah, kematian atau perpecahan orang-orang kuat sering kali 

mengakibatkan kebinasaan dan kehancuran orang banyak. Jadi, sia-sia 

saja mengandalkan perlindungan para pahlawan jika Tuhan   Mahakuasa 

tidak berada di pihak kita, apalagi jika Dia menjadi lawan kita. 

Kesalahan Edom 

(1:10-16) 

10 sebab  kekerasan terhadap saudaramu Yakub, maka cela akan meliputi engkau, dan 

engkau akan dilenyapkan untuk selama-lamanya. 11 Pada waktu engkau berdiri di 

kejauhan, sedang orang-orang luar mengangkut kekayaan Yerusalem dan orang-orang 

asing memasuki pintu gerbangnya dan membuang undi atasnya, engkau pun seperti salah 

seorang dari mereka itu. 12 Janganlah memandang rendah saudaramu, pada hari 

kemalangannya, dan janganlah bersukacita atas keturunan Yehuda pada hari 

kebinasaannya; dan janganlah membual pada hari kesusahannya. 13 Janganlah masuk ke 

pintu gerbang umat-Ku pada hari sialnya, bahkan janganlah memandang ringan 

malapetaka yang menimpanya pada hari sialnya; dan janganlah merenggut kekayaannya 

pada hari sialnya. 14 Janganlah berdiri di persimpangan untuk melenyapkan orang-

orangnya yang luput, dan janganlah serahkan orang-orangnya yang terlepas pada hari 

kesusahan. 15 Sebab telah dekat hari TUHAN menimpa segala bangsa. Seperti yang engkau 

lakukan, demikianlah akan dilakukan kepadamu, perbuatanmu akan kembali menimpa 

kepalamu sendiri. 16 Sesungguhnya, seperti kamu telah minum di atas gunung-Ku yang 

kudus, segala bangsa pun akan minum dengan tidak henti-hentinya; bahkan, mereka akan 

minum dengan lahap, dan mereka akan menjadi seakan-akan mereka tidak pernah ada. 

jsesudah  membaca tentang malapetaka Edom, yaitu kemusnahan menyeluruhnya, 

wajarlah jika kita bertanya, “Mengapa? Kejahatan apa yang telah diperbuatnya? 

Apa yang menyebabkan Tuhan   memusuhi Edom?” Tidak diragukan, banyak hal 

yang tidak beres di dalam negeri Edom. Mereka bangsa yang berdosa, kaum yang 

sarat dengan kesalahan. Namun, satu kejahatan yang dituntut dan didakwakan 

kepada mereka, yang menggenapkan takaran kejahatan dan mendatangkan 

kemusnahan Edom yaitu  kejahatan yang mereka perbuat terhadap umat Tuhan   

(ay. 10). “sebab  kekerasan terhadap saudaramu Yakub, dendam turun-temurun 

yang engkau pelihara terhadap umat Israel, maka segala cela akan meliputi 

engkau, dan engkau akan dilenyapkan untuk selama-lamanya.” Perhatikanlah, 

mencelakakan manusia sama dengan menghina Tuhan  , Tuhan   yang adil, yang men

cintai kebenaran dan membenci kejahatan. Sebagai Hakim atas seluruh bumi, 

Dia pasti mengganti rugi kepada yang diperlakukan tidak adil dan membalas 

pihak yang melakukan ketidakadilan. Semua kekerasan, semua kefasikan, yaitu  

dosa. Namun, kejahatannya akan lebih parah jika dilakukan terhadap, 

1. Kaum kita sendiri. Kekerasan Edom yaitu  kekerasan terhadap saudaranya, 

kerabat dekatnya, kepada siapa mereka seharusnya menjadi goel, yaitu 

penebus, saudara yang seharusnya mereka bela jika pihak lain berbuat jahat 

terhadapnya. Jadi, betapa kejamnya bila engkau sendiri melukainya! Engkau 

mengata-ngatai saudaramu, memfitnah anak ibumu (Mzm. 50:20). Dengan 

begitu, dosa lebih nyata lagi keadaannya sebagai dosa. 

2. Umat Tuhan  . Ini lebih parah lagi. “Mereka yaitu  saudaramu, Yakub, yang 

terikat kovenan dengan Tuhan   dan menjadi kesayangan-Nya. Engkau 

membenci dia yang dikasihi Tuhan  , yang menjadi mempelai Tuhan   dan yang 

dicemburui-Nya, dan yang semua kepentingannya yaitu  kepentingan-Nya 

juga sehingga Ia menganggap kekerasan terhadapnya yaitu  juga kekerasan 

terhadap Diri-Nya sendiri. Siapa yang menjamah Yakub, berarti menjamah 

biji mata-Nya.” Jadi, itu yaitu  crimen læsæ majestatis – pengkhianatan besar, 

dan atas pengkhianatan besar itu, Edom patut mendapatkan hukuman yang 

memalukan. Cela akan meliputi engkau, cela yang membinasakan. Engkau akan 

dilenyapkan untuk selama-lamanya.  

Dalam ayat-ayat selanjutnya, diberitahukan secara khusus tentang, 

I. Kekerasan seperti apa yang dilakukan Edom terhadap Yakub, saudaranya, 

serta bukti atas tuduhan ini . Tidak tampak bahwa orang Edom sendiri 

menyerbu Israel, namun  itu sebab  kurangnya kekuatan, bukan sebab  tidak 

punya niat. Mereka memiliki niat jahat untuk melakukannya, namun  bukan 

tandingan Israel. Namun, yang menjadi dakwaan terhadap Edom yaitu  

perlakuan biadab mereka terhadap Yehuda dan Yerusalem saat  keduanya 

tengah mengalami kesesakan dan hampir dihancurkan, kemungkinan oleh 

bangsa Kasdim, atau pada waktu ada malapetaka lain yang menimpa orang 

Yahudi. Tampaknya, sikap orang Edom terhadap Israel selalu seperti itu. 

Lihatlah tuduhan terhadap Edom (Mzm. 137:7), bahwa pada hari 

pemusnahan Yerusalem, mereka mengatakan: “Runtuhkan, runtuhkan sampai 

ke dasarnya!” (lih. juga Yeh. 25:12). Kepada mereka dikatakan secara khusus 

apa yang telah mereka perbuat, dengan mengatakan kepada mereka apa 

yang semestinya tidak boleh mereka lakukan (ay. 12-14), “Janganlah 

memandang rendah, janganlah masuk, namun  engkau melakukannya.” 

Perhatikanlah, saat kita memeriksa diri sendiri, yaitu  baik untuk 

membandingkan apa yang telah kita lakukan dengan apa yang seharusnya 

kita lakukan, membandingkan perbuatan kita dengan peraturan, supaya kita 

dapat menyadari apa yang keliru, bilamana kita telah melakukan yang 

seharusnya jangan dilakukan. Barangkali kita telah berada di tempat yang 

salah, bergaul dengan orang yang salah, mengucapkan hal-hal yang salah, 

atau menikmati kebebasan yang salah. Dosa yang diselidiki dengan cara 

demikian, dalam cermin perintah Tuhan, akan tampak jelas betapa jahatnya. 

Mari kita lihat, 

1. Keadaan yang dialami Yehuda dan Yerusalem saat  bani Edom berlaku 

keji dan menghinakan mereka.  

(1) Waktu itu yaitu  masa kesesakan Yehuda (ay. 12). Tiga kali 

dikatakan “pada hari sialnya” (ay. 13). Bagi orang Edom, waktu itu 

yaitu  hari kemakmuran dan kedamaian, sementara Israel sedang 

mengalami hari kesusahan dan kesialan, sebab penghakiman 

biasanya dimulai pada rumah Tuhan   sendiri yang harus pertama-tama 

dihakimi. Anak sendiri dihajar, sementara orang lain dibiarkan.  

(2) Waktu itu yaitu  hari kebinasaannya (ay.12), saat  kota dan negeri 

mereka dibumihanguskan dan porak poranda. 

(3) Waktu itu, orang-orang asing memasuki pintu gerbangnya. jsesudah  

lama dikepung, kota Yerusalem berhasil diterobos dan para pejabat 

tinggi dari tentara Babel masuk lalu duduk di pintu gerbang sebagai 

hakim negeri itu. Mereka membuang undi atas hasil jarahan dari 

Yerusalem, seperti tentara Romawi membagi-bagi pakaian Kristus. 

Mereka membagi-bagi bagian mana yang didapat oleh setiap orang 

penakluk, siapa mendapat bagian negeri yang mana, siapa mendapat 

barang yang mana. Atau, barangkali mereka membuang undi untuk 

menentukan kapan dan di mana mereka harus menyerang.  

(4) Waktu itu, orang-orang luar mengangkut kekayaan Yerusalem (ay. 

11), menawan para prajuritnya sebagai tahanan perang, lalu 

menggiring mereka dalam kemiskinan dan aib ke negeri Babel, atau 

mengangkut orang banyak sebagai tawanan, sebanyak jumlah 

tentara mereka sendiri. 

(5) “Waktu itu, saudaramu sendiri, yang telah lama diam di rumahnya, 

tinggal tenang di negerinya, menjadi orang asing, orang buangan di 

negeri asing.” Nah, saat  orang Yahudi mengalami keadaan 

menyedihkan itu, bani Edom, yakni tetangga sekaligus saudara 

mereka, seharusnya mengasihani dan menolong Israel, turut 

berdukacita dan menghibur mereka. Seharusnya Edom juga gentar 

memikirkan bahwa mungkin giliran mereka datang selanjutnya, 

sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah 

yang akan terjadi dengan kayu kering? namun  , 

2. Lihatlah bagaimana sikap orang Edom terhadap Yehuda yang sedang 

mengalami kesesakan. Atas perilaku inilah Edom dihukum.  

(1) Edom memandang penderitaan umat Tuhan   dengan gembira. Mereka 

berdiri di kejauhan (ay. 11), padahal seharusnya datang untuk 

menghibur tetangga dekat mereka yang sedang kesusahan. Mereka 

memandang rendah saudaranya pada hari kemalangannya, 

memandang ringan malapetaka yang menimpanya (ay. 12-13, 

terjemahan bebas) dengan acuh tak acuh, tidak ambil pusing, seperti 

si imam dan orang Lewi memandang korban perampokan yang 

sekarat dan melewatinya dari seberang jalan. Barang siapa diam saja 

menonton kesukaran dan penderitaan sesamanya padahal ia mampu 

bertindak menjadi penolong, darinya akan dituntut 

pertanggungjawaban. Namun, bukan hanya itu. Edom memandang 

kesusahan Israel dengan sikap mencemooh, penuh rasa kemenangan 

dan kepuasan. Saat melihat Israel dilanda kemalangan, mereka 

memandang dan menertawakannya sambil berkata, “Ha! Rasakan 

itu.” Mereka memuaskan matanya dengan tontonan kehancuran 

Yerusalem yang menyedihkan dan memandang peristiwa itu seolah 

telah lama menantikan dan mengharapkannya. Ingatlah, kita harus 

memperhatikan bagaimana sikap hati kita saat melihat kesusahan 

saudara-saudara kita. Bila kita tidak mampu melihatnya dengan rasa 

belas kasihan, lebih baik jangan melihat sama sekali. Janganlah 

memandang rendah saudaramu, pada hari kemalangannya, seperti 

yang telah kauperbuat.  

(2) Edom bersorak-sorak atas Israel dan menghina mereka, mencemooh 

saudaranya atas penderitaan mereka, serta bersenang-senang 

bersama kawan-kawannya. Mereka bersukacita atas keturunan 

Yehuda pada hari kebinasaannya. Tanpa sembunyi-sembunyi Edom 

meluapkan kegirangannya atas kehancuran Yehuda, mereka 

menunjukkannya terang-terangan. Dengan kasar dan kurang ajar 

Edom menyatakannya kepada mereka, bersukacita atas keturunan 

Yehuda, berkoar-koar, menggertak, dan menginjak-injak mereka. 

Barang siapa bergembira atas orang yang sedang dilanda 

malapetaka, khususnya orang Israel, ia memiliki jiwa seperti orang 

Edom.  

(3) Edom membual terhadap Israel, berolok-olok atas penderitaan Israel, 

sebab  mereka saat itu aman dan makmur, seolah perbedaan 

keadaan ini  menunjukkan bahwa situasi telah berbalik: Esau 

kini dikasihi, menjadi kesayangan sorga, sedangkan Yakub dibenci 

dan ditolak. Perhatikanlah, barang siapa membesarkan diri dan 

pongah oleh sebab  orang lain direndahkan dan dipermalukan, ia 

sendiri juga akan direndahkan dan dipermalukan, entah dengan cara 

serupa ataupun berbeda.  

(4) Edom bertindak keterlaluan dengan masuk ke pintu gerbang umat 

Tuhan   pada hari kemalangan mereka, dan merenggut kekayaannya. 

Sekalipun tidak ikut menaklukkan Israel, mereka turut menjarahnya 

dan mengambil bagian dalam rampasan (ay. 13). Yerusalem sudah 

dijebol, lalu Edom pun masuk. Harta benda Israel terserak-serak, 

maka mereka mengambilnya untuk diri sendiri dengan dalih jika 

tidak diambil pun akan hilang juga, padahal tindakan itu sama 

dengan mengambil yang bukan miliknya. Babel meluluhlantakkan 

Yerusalem, namun  Edom, dengan ikut campur memungut jarahan, 

ikut menjadi particeps criminis – pelaku kejahatan, sehingga harus 

diperhitungkan sebagai kaki tangan ex post facto – jsesudah  kejadian. 

Perhatikanlah, barang siapa hendak memperkaya diri dengan 

memanfaatkan kehancuran umat Tuhan  , sesungguhnya ia memiskin-

kan diri sendiri. Dan barang siapa merasa dapat mengaku hak milik 

atas harta benda yang mereka ambil pada hari malapetaka umat 

Tuhan  , sesungguhnya mereka menipu diri sendiri.  

(5) Edom masih melakukan yang lebih jahat lagi. Bukan hanya 

merampok saudaranya sendiri, mereka juga membunuh orang Israel 

pada hari kemalangannya. Tidak hanya menjamah harta bendanya, 

namun  juga orang-orangnya (ay. 14). saat  pedang orang Kasdim 

berjaya dan membantai orang-orang Yahudi, banyak orang Yahudi 

berhasil lolos dan hampir selamat melarikan diri. Namun, orang Edom 

dengan biadabnya menghadang mereka, berdiri di persimpangan 

jalan-jalan yang dilewati oleh orang Israel yang dengan gemetar 

berusaha lari dari amukan para pengejarnya. Di situlah orang Edom 

menghentikan orang Israel: sebagian mereka bunuh dengan kejam 

dan dengan cara pengecut, yang lain mereka tawan dan serahkan 

kepada para pengejarnya dengan tujuan mengambil hati pihak 

lawan, sebab lawan mereka saat itu berkuasa. Edom seharusnya 

tidak berlaku sekejam itu terhadap orang yang bergantung pada 

belas kasihan mereka, dan seharusnya jangan pernah mencela-

kakannya. Semestinya Edom tidak mengkhianati orang yang dapat 

mereka lindungi saat ada kesempatan. namun  begitulah, belas 

kasihan orang fasik itu kejam. Saat membaca tulisan ini, tak dapat 

tidak kita pasti merasa sangat kasihan pada orang-orang yang 

diperlakukan dengan keji seperti itu, yang lari dari pedang musuh 

yang sedang mengejar dan merasa sudah lepas dari jangkauannya, 

namun  malah jatuh binasa oleh pedang negeri tetangga yang 

berkhianat, yang tidak mereka pikir akan mendatangkan bahaya bagi 

mereka. Kita juga pasti merasa sangat geram terhadap pihak yang 

sudah betul-betul kehilangan sifat manusiawinya hingga mampu 

berbuat sekejam itu terhadap orang-orang yang sepatutnya dikasi-

hani.  

(6) Dalam semuanya itu, Edom bergabung dengan pihak musuh dan 

pembantai Israel: engkau pun seperti salah seorang dari mereka itu, 

menjadi kaki tangan yang sama bersalahnya seperti pelaku utama. 

Barang siapa bergabung dengan pelaku kejahatan dengan membantu 

dan bersekongkol dalam perbuatan jahatnya, ia harus dan pasti di-

perhitungkan sebagai salah satu dari penjahat itu. 

II. Cela seperti apa yang akan menimpa Edom atas kekerasan mereka. 

1. Tidak lama lagi, Edom akan mendapati bahwa cawannya akan bergilir, 

yaitu cawan yang memusingkan. saat  mereka mengalami kondisi 

malapetaka yang sama seperti yang sedang dialami Israel milik Tuhan  , 

Edom akan malu mengingat bagaimana mereka dahulu mengejek Israel 

(ay. 15): Telah dekat hari Tuhan menimpa segala bangsa, hari di mana 

Tuhan   membalaskan siksaan terhadap penganiaya umat-Nya. Peng-

hakiman memang dimulai pertama-tama dari rumah Tuhan  , namun  tidak 

akan berakhir di situ. sebab  itu, kita tidak boleh bersorak-sorak atas 

orang yang sedang menderita, sebab kita tidak tahu kapan giliran kita 

mengalaminya. 

2. Permusuhan Edom terhadap umat Tuhan   dan percederaan yang mereka 

lakukan akan dibalaskan kepada diri mereka sendiri: Seperti yang 

engkau lakukan, demikianlah akan dilakukan kepadamu. Tuhan   yang adil 

pasti membalaskan setiap bangsa maupun tiap orang secara pribadi 

menurut perbuatannya. Hukumannya biasanya tepat sesuai dengan dosa 

mereka, maka barang siapa menganiaya sesama, mereka sendiri akan di-

aniaya dengan cara yang sama. Tuhan   yang adil dan cemburu akan 

mendapatkan waktu dan cara yang tepat untuk membalaskan 

ketidakadilan yang diperbuat terhadap umat-Nya oleh mereka yang 

mencelakakan mereka. Sesungguhnya, seperti kamu telah minum di atas 

gunung-Ku yang kudus (ay. 16), artinya, seperti umat Tuhan   sendiri, yang 

mendiami gunung kudus-Nya, telah minum dari cawan penderitaan 

(tinggal di gunung yang kudus tidak membuat mereka dikecualikan dari 

hukuman), demikian juga segala bangsa pun akan minum dari cawan 

pahit yang sama, pada giliran mereka kelak. Sebab, jika di kota yang 

nama-Ku telah diserukan di atasnya Aku akan mulai mendatangkan 

malapetaka, masakan bangsa yang tidak mengenal nama-Nya akan bebas 

dari hukuman? (lih. Yer. 25:29). Dan itulah bagian dari beban Edom (Yer. 

49:12), “Sedangkan orang-orang yang tidak selayaknya meminum isi 

piala itu (yang punya alasan untuk yakin akan dikecualikan darinya) 

telah terpaksa meminumnya, masakan Edom, angkatan yang dimurkai 

Tuhan  , akan bebas dari hukuman? Mereka tidak akan bebas dari hukuman, 

namun  mesti meminumnya! Piala dengan isinya yang memusingkan akan 

diambil dari tangan umat Tuhan  , dan Aku akan memberi nya ke tangan 

orang yang menindas engkau (Yes. 51:22-23). Edom bahkan akan 

mengalami yang lebih buruk lagi pada hari kemalangan mereka dibandingkan  

Israel pada hari kesesakannya, sebab ,  

(1) Penderitaan umat Tuhan   hanya sementara saja dan akan segera 

berakhir, namun  musuh-musuh mereka akan minum dari anggur 

murka Tuhan   terus-menerus (Why. 14:10). 

(2) Ampas pada cangkir itu disimpan untuk semua orang fasik di bumi 

(Mzm. 75:9), mereka akan meminum dan menelannya, atau 

menghirupnya, meminum sampai ke dasarnya.  

(3) Sekalipun umat Tuhan   terpaksa minum anggur yang memusingkan 

untuk sementara waktu (Mzm. 60:5), namun mereka akan pulih dan 

sadar kembali. namun  , bangsa-bangsa lain akan minum dan 

menjadi seolah tidak pernah ada. Tiada sisa yang tertinggal dari 

mereka, dan siapa pun tidak akan mengingat mereka, sebab  mereka 

akan dipunahkan dan dicabut seluruhnya. Demikianlah akan binasa 

segala musuh-Mu, ya TUHAN! Biarlah mereka binasa, jika mereka 

tidak berbalik. 

Janji kepada Israel dan Yehuda 

(1:17-21) 

17 namun  di gunung Sion akan ada orang-orang yang terluput, dan gunung itu akan 

menjadi tempat kudus; dan kaum keturunan Yakub akan memiliki pula tanah miliknya. 18 

Kaum keturunan Yakub akan menjadi api dan kaum keturunan Yusuf menjadi nyala api, 

dan kaum keturunan Esau menjadi tunggul gandum: mereka akan membakar dan 

memakan habis sekaliannya, dan dari kaum keturunan Esau tidak ada seorang pun yang 

terlepas, sebab TUHANlah yang berfirman demikian. 19 Maka orang-orang Tanah Negeb 

akan memiliki pegunungan Esau, dan orang-orang Daerah Bukit akan memiliki tanah 

orang Filistin. Mereka akan memiliki daerah Efraim dan daerah Samaria, dan suku 

Benyamin akan memiliki daerah Gilead. 20 Orang-orang Israel yang diangkut ke dalam 

pembuangan akan memiliki tanah orang Kanaan sampai ke Zarfat; dan orang-orang 

Yerusalem yang diangkut ke dalam pembuangan, yang ada di Sefarad, akan memiliki kota-

kota di Tanah Negeb. 21 Penyelamat-penyelamat akan naik ke atas gunung Sion untuk 

menghukumkan pegunungan Esau; maka TUHANlah yang akan empunya kerajaan itu. 

Pada bagian sebelumnya, telah disampaikan ancaman pemusnahan terhadap 

musuh-musuh umat Tuhan   yang kelak akan digenapi pada hari pembalasan, dan 

penghakiman yang untuknya Kristus telah datang dan akan datang kembali ke 

dunia ini. Sekarang, dalam ayat-ayat di atas, diberikan janji yang mulia tentang 

keselamatan umat Tuhan  , yang merupakan penutup dari nubuatan Obaja, seperti 

juga dalam Kitab Yoel dan Amos. Janji ini sudah digenapi sebagian dengan 

pulangnya orang Yahudi dari Babel, meski Edom sempat bersukaria selama 

Israel dibuang, seolah pembuangan itu akan berlangsung selamanya. Akan 

namun , tidak diragukan, penggenapannya yang mutlak baru terjadi dalam 

keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus Kristus, yang tentang-Nya semua nabi 

memberi kesaksian. Di sini dijanjikan bahwa, 

I. Akan ada keselamatan di gunung Sion, gunung yang kudus di mana Tuhan   

melantik raja yang diurapi-Nya (Mzm. 2:6). Di gunung Sion akan ada 

keselamatan (ay. 17, KJV), atau akan ada orang-orang yang terluput. Kaum 

Israel yang tersisa di atas gunung-Ku yang kudus akan diselamatkan (ay. 16). 

Kristus berkata, “Keselamatan datang dari bangsa Yahudi,” (Yoh. 4:22). Tuhan   

mengerjakan keselamatan bagi orang Yahudi sebagai gambaran untuk pene-

busan Kristus bagi kita. Gunung Sion yaitu  juga jemaat Injili, dari situlah 

keluar hukum Perjanjian Baru (Yes. 2:3). Di sanalah keselamatan akan 

diberitakan dan didoakan. Ke dalam jemaat Injili ditambahkan orang-orang 

yang diselamatkan. Bagi mereka yang datang ke gunung Sion dengan iman 

dan pengharapan, akan diberikan keselamatan dari murka dan kutuk, ke-

lepasan dari dosa, maut, dan neraka, sedangkan orang yang terus memisah-

kan diri jauh-jauh dari gunung Sion akan dibiarkan mati binasa. 

II. Di mana ada keselamatan, di situ ada pengudusan untuk memperolehnya: 

Gunung itu akan menjadi tempat kudus guna mempersiapkan dan 

melayakkan anak-anak Sion untuk mendapatkan keselamatan itu, sebab 

setiap kali Tuhan   merencanakan kemuliaan, Ia memberi  anugerah. Segala 

kelepasan jasmani dikerjakan bagi kita sebagai belas kasihan saat  bersama 

itu ada kekudusan pada kita, saat  dalam diri kita dikerjakan kecondongan 

hati untuk menerimanya dengan kasih dan rasa syukur kepada Tuhan  . 

jika  kita dikuduskan, semua itu pun dikuduskan bagi kita. Kekudusan itu 

sendiri merupakan kelepasan besar dan ja-minan dari keselamatan kekal 

yang kita nantikan. Di sana, di atas gunung Sion, di dalam jemaat Injili, akan 

ada kekudusan, sebab  itulah yang menjadi rumah Tuhan   selama-lamanya. 

Menanamkan dan memajukan kekudusan yaitu  rencana besar Injil 

sekaligus anugerahnya. Di sana akan ada Roh Kudus, ketetapan-ketetapan 

kudus, Yesus yang kudus, dan kaum sisa jiwa-jiwa kudus yang terpilih. Tuhan   

yang kudus akan tinggal di tengah-tengah mereka dan di dalam diri mereka 

dengan sukacita. Ingatlah, di mana ada kekudusan, di situ ada keselamatan. 

III. Keselamatan dan pengudusan itu akan tersebar, menang, dan berpijak kokoh 

di dunia. Kaum keturunan Yakub, yaitu gunung Sion, beserta keselamatan 

dan kekudusan yang dikerjakan di sana, akan memiliki pula tanah miliknya. 

Artinya, jemaat Injili akan ditegakkan di antara bangsa-bangsa dan 

memenuhi bumi. Rasul-rasul Kristus, dengan pemberitaan mereka, akan 

merebut hati manusia bagi Dia yang Injil-Nya mereka beritakan dan yang 

mereka layani. Dan saat  mereka memiliki hati orang-orang itu, mereka 

akan memiliki pula tanah miliknya, sebab  barang siapa telah menyerahkan 

diri kepada Tuhan pasti memberi  juga segala miliknya kepada Dia. saat  

hati Lidia terbuka bagi Kristus, rumahnya pun terbuka bagi para hamba-Nya. 

saat  bangsa-bangsa asing menjadi bangsa-bangsa yang diselamatkan, 

dimuridkan, berjalan dalam cahaya Tuhan, dan membawa kemuliaan serta 

kehormatan mereka ke dalam Yerusalem baru (Why. 21:24), saat itulah kaum 

keturunan Yakub akan memiliki pula tanah miliknya. Ini sebagian terpenuhi 

dengan penanaman iman Kekristenan di dunia, dan akan digenapi lebih lagi 

dengan berdirinya takhta Kristus di tempat kedudukan Iblis dan tegaknya 

piala kemenangan-Nya di atas reruntuhan kerajaan Iblis. Nah, dalam ayat-

ayat ini dinubuatkan, 

1. Bagaimana tanah milik itu akan diperoleh dan perlawanan terhadapnya 

dikalahkan (ay. 18): Kaum keturunan Yakub akan menjadi api dan kaum 

keturunan Yusuf menjadi nyala api, sebab Tuhan   mereka yaitu  dan akan 

menjadi api yang menghanguskan. Sementara itu, kaum keturunan Esau 

akan menjadi tunggul gandum, mudah dilalap dan dihanguskan oleh api 

ini. Janji ini terpenuhi dalam  

(1) Pertobatan orang banyak oleh anugerah Kristus. Injil yang 

diberitakan dalam kaum keturunan Yakub dan Yusuf, yang diterima

dan diakui di sana, akan menjadi seperti api dan nyala api yang 

meluluhkan dan melembutkan hati yang keras, membakar sanga 

(kotoran pada emas, perak, dan logam) dosa dan kecemaran, 

sehingga mereka disucikan dan dimurnikan dengan roh yang 

mengadili dan yang membakar. saat  Kristus datang, Dia akan 

menjadi seperti api tukang pemurni logam (Mal. 3:1-2).  

(2) Kekacauan semua musuh Injil Kristus yang tidak mau bertobat dan 

tegar tengkuk, yang menentang Injil dan melakukan segala yang 

mereka dapat untuk mencegah tegaknya kerajaan Mesias oleh Injil 

ini . Hari Injil yaitu  hari yang menyala seperti perapian, di 

mana semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik 

menjadi seperti jerami (Mal. 4:1). Yakub dan Yusuf akan seperti api 

dan nyala api, sebab  barang siapa merecoki dan mencederai mereka 

akan menanggung sendiri akibatnya. Yakub dan Yusuf akan menjadi 

seperti suluh berapi di tengah-tengah timbunan bulir gandum bagi 

musuh-musuhnya (Za. 12:6). Dikatakan bahwa firman Tuhan   dalam 

mulut hamba-hamba-Nya yaitu  ibarat api, dan orang-orang 

bagaikan kayu yang dihanguskan olehnya (Yer. 5:14). Si pendurhaka 

akan dimusnahkan oleh Tuhan Yesus, yang akan membunuhnya 

dengan nafas mulut-Nya (2Tes. 2:8). Siapa yang tidak dimurnikan 

seperti emas oleh api Injil, ia akan dihanguskan olehnya seperti 

sanga, sebab api Injil bagaikan bau kehidupan atau bau kematian. 

saat  berhala-berhala dan penyembahannya disingkirkan, dan 

kekayaan serta kekuatan bangsa-bangsa dipersembahkan untuk 

melayani Kristus dan Injil-Nya, dan hasil jarahan seorang yang kuat 

dan yang lengkap bersenjata dibagi-bagi oleh Dia yang lebih kuat 

darinya, maka saat itulah kaum keturunan Yakub dan Yusuf 

menghanguskan kaum keturunan Esau, sehingga tiada satu pun yang 

tersisa. Inilah yang Tuhan firmankan lewat nabi-nabi-Nya dan juga 

lewat para rasul-Nya. 

2. Sejauh mana tanah milik itu akan terbentang (ay. 19-20). Ini 

digambarkan dengan bahasa orang Yahudi, yakni berbicara tentang 

perluasan tanah Israel jsesudah  pulangnya mereka dari pembuangan di 

Babel. Orang-orang Israel yang diangkut ke dalam pembuangan, yaitu 

orang Israel yang telah begitu lama berada dalam pembuangan lalu 

sekarang sudah pulang, tetap disebut sebagai orang-orang pembuangan. 

Mereka ini tidak hanya akan mendapat kembali tanah mereka sendiri, 

namun  juga akan menduduki tanah negeri-negeri tetangga yang verdekat-

an dengan mereka. Sebagian dari orang asing itu akan masuk agama 

Yahudi dan bergabung dengan mereka, sebab dengan memiliki orang-

orang itu dalam persekutuan yang kudus, berarti orang Yahudi memiliki 

tanah mereka juga. Kita harus menganggap diri kita sangat diperkaya 

bila sesama kita vertobat dan takut akan Tuhan   dan beriman kepada 

Kristus, serta bergabung dengan kita untuk beribadah kepada Tuhan  . Per-

luasan komunitas Kristen seperti ini haruslah kita perhitungkan sebagai 

kekayaan dan kekuatan, dan bukannya pertambahan harta milik kita. 

Atau, penduduk Israel terdahulu yang diangkut ke pembuangan sudah 

terhilang dan tidak pernah kembali ke tanah mereka, lalu keturunan 

Israel kemudian menduduki tanah yang berbatasan dengan negeri 

mereka, sebab  jumlah mereka akan meningkat pesat sehingga tanah 

mereka sendiri terlalu sempit bagi penduduknya, dan tanah negeri 

tetangga diserahkan kepada keturunan Israel ob defectum sanguinis – 

sebab  ketiadaan ahli waris. Orang Israel akan memasuki negeri yang 

berdampingan dengan wilayah mereka. Negeri Esau akan dimiliki oleh 

orang-orang tanah Negeb, yaitu bagian selatan Kanaan, sebab  letaknya 

verdampingan. Orang-orang Daerah Bukit, yaitu bagian barat Kanaan 

yang berupa wilayah padang, akan memiliki tanah orang Filistin, 

tetangga mereka. Bani Yehuda, pemimpin dua suku yang pulang, akan 

memiliki daerah Efraim dan daerah Samaria yang sebelumnya yaitu  

milik sepuluh suku. Sedangkan Benyamin, suku yang satunya, akan 

memiliki Gilead di seberang sungai Yordan, yang sebelumnya yaitu  

milik dua setengah suku Israel (Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye 

– pen.). Kerajaan Israel akan bergabung dengan kerajaan Yehuda baik 

dalam hal-hal sipil maupun keagamaan, dan sebagai sahabat sekaligus 

saudara, mereka akan saling memiliki dan menikmati satu sama lain. 

Bersama-sama, keduanya akan memiliki tanah orang Kanaan sampai ke 

Zarfat, yang sebelumnya yaitu  kepunyaan orang Sidon. Yerusalem akan 

memiliki kota-kota di selatan, bahkan sampai ke Sefarad. Demikianlah 

orang Yahudi memperluas garis batas negeri mereka di semua sisi. Rabi 

Yahudi modern mengajarkan bahwa Zarfat dan Sefarad merujuk pada 

Prancis dan Spanyol, bersandar pada harapan bodoh dan tidak berdasar 

bahwa suatu hari nanti orang Yahudi akan menjadi tuan atas dua negara 

ini . Dan juga mereka menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan 

orang Edom yaitu  orang Kristen yang kelak akan tunduk pada orang 

Yahudi. Namun, tidak diragukan, janji ini memiliki arti rohani dan dige-

napi dengan berdirinya jemaat Kristen, Israel-Injili, di dunia, dan akan 

semakin tergenapi dengan perluasan dan pertambahan jemaatnya 

hingga tubuh rohani ini lengkap. saat  para pelayan Tuhan dan orang 

Kristen memenangkan sesama mereka untuk datang kepada Kristus dan 

menyerahkan diri kepada Tuhan, berarti mereka memiliki orang-orang 

itu. Orang-orang yang bertobat sebab  Abraham disebut jiwa-jiwa yang 

diperolehnya (Kej. 12:5, KJV). Tanah milik itu diperoleh bukan vi et armis 

– dengan perang dan senjata, sebab  senjata kita dalam perjuangan 

bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata rohani. Dengan 

pemberitaan Injil dan kuasa anugerah ilahi yang menyertainyalah kita 

memperoleh dan mempertahankan harta milik ini . 

IV. Kerajaan Sang Penebus akan ditegakkan dan dipertahankan demi 

penghiburan warga-Nya yang setia dan untuk kegemparan dan aib bagi 

semua musuh-Nya (ay. 21): TUHANlah yang akan empunya kerajaan itu, 

yaitu Kristus. Tuhan   akan memberi nya kepada Dia dengan meletakkan 

segala sesuatu ke dalam tangan-Nya, segala kuasa di sorga maupun di bumi. 

Manusia akan menyerahkannya kepada Dia dengan menundukkan diri 

kepada-Nya, menjadi umat-Nya dengan sukarela, dan mengangkat Dia 

menjadi kepala mereka. Nah, tugas raja biasa yaitu  melindungi rakyatnya 

dan menekan musuh-musuhnya, dan itulah yang akan dilakukan Kristus, Dia 

akan memberi upah sekaligus menghukum. 

1. Gunung Sion akan diselamatkan, penyelamat-penyelamat akan naik ke 

atasnya, yaitu para pemberita Injil. Mereka ini disebut penyelamat, 

sebab  pekerjaan mereka yaitu  menyelamatkan dirinya sendiri dan 

orang-orang yang mendengar mereka. Dalam tugas ini, mereka yaitu  

teman-teman sekerja Kristus, namun  kerja mereka tidak ada artinya jika 

bukan sebab  Dia yang bekerja bersama mereka dengan anugerah-Nya. 

2. Gunung Esau akan dihakimi, dan orang-orang yang sama yang datang 

sebagai penyelamat di gunung Sion akan menghukumkan pegunungan 

Esau. Sebab, firman Injil dalam mulut mereka, yang menyelamatkan 

orang-orang yang percaya, menghukum yang tidak percaya, menyatakan 

kejahatan mereka  dan menghukum mereka. Para pelayan Kristus yaitu  

penyelamat-penyelamat di atas gunung Sion saat  mereka 

memberitakan bahwa siapa yang percaya akan diselamatkan. namun  

mereka juga menghukum pegunungan Esau saat  memberitakan bahwa 

siapa yang tidak percaya akan dihukum. Untuk tugas itu mereka bukan 

hanya diutus, namun  diperintahkan untuk melakukannya (Mrk. 16:16). 

Dan dalam penyelenggaraan Tuhan  , firman-Nya digenapi. saat  Tuhan   

membangkitkan kawan-kawan bagi jemaat di tengah kesesakannya, 

sebagaimana Ia membangkitkan hakim-hakim untuk menyelamatkan 

Israel zaman dahulu (Hak. 2:16), maka saat itulah penyelamat-

penyelamat naik ke atas gunung Sion, untuk menyelamatkannya agar 

tidak tenggelam dan hancur. Dan saat  musuh-musuh jemaat Tuhan   

dikalahkan dan kekuatan mereka dipatahkan, maka saat itulah 

pegunungan Esau dihukum. Ini akan dilaksanakan pada setiap zaman 

dengan cara yang terbaik menurut Tuhan  . Atas dasar itulah kita dapat 

yakin bahwa pintu-pintu gerbang neraka tidak akan menang atas jemaat, 

sebaliknya jemaat yang akan menang atas mereka. Sebab, TUHANlah 

yang akan empunya kerajaan itu. Semua kerajaan dunia akan menjadi 

milik-Nya, dan Dia telah dan akan mengambil kuasa serta pemerintahan 

yang besar bagi diri-Nya.