apan harus
berkata cukup, sebab Tuhan akan menjadikan makanan mereka bergizi
dan membuat mereka merasa puas olehnya.
Itulah belas kasihan yang dijanjikan, dan dalam semuanya itu,
TUHAN telah melakukan perkara yang besar (ay. 21), Dia memperlakukan
umat-Nya dengan ajaib (ay. 26). Dalam semuanya ini Ia
mempermuliakan kuasa-Nya dan menunjukkan bahwa Dia sanggup
melegakan umat-Nya sekalipun kesesakan mereka begitu besar. Ia juga
mempermuliakan kebaikan-Nya, yakni bahwa Dia mau melepaskan
umat-Nya jika mereka bertobat, sekalipun pelanggaran mereka begitu
hebat. Perhatikanlah, saat Tuhan bermurah hati kepada orang berdosa
yang berbalik kepada-Nya, itu harus diakui sebagai perbuatan-Nya yang
ajaib dan suatu perkara besar. Sejumlah penafsir memahami janji-janji
ini sebagai kiasan yang mengacu pada anugerah Injil, yang digenapi
dalam limpahan penghiburan yang tersedia bagi orang-orang percaya
dalam ikatan kovenan anugerah dan kepuasan jiwa yang mereka
dapatkan di dalamnya. saat Tuhan mengirimkan janji-janji-Nya kepada
kita sebagai penghiburan bagi kita, dengan anugerah-Nya sebagai
landasannya, dan Roh-Nya sebagai penggagasnya, maka dapatlah kita
mengakui bahwa Ia telah mengirim kepada kita gandum, anggur, dan
minyak, sesuai dengan janji-Nya (ay. 19), yang tak terkatakan baiknya,
dan kita punya alasan untuk merasa puas sebab nya.
III. Bagaimana mereka harus menyikapi kembalinya belas kasihan Tuhan dan
perubahan baik yang harus mereka lakukan.
1. Tuhan akan dipermuliakan oleh sebab belas kasihan-Nya itu, sebab umat
akan bersukacita sebab TUHAN, Tuhan mereka (ay. 23), dan apa yang
membuat mereka bersukacita, itulah yang menjadi ucapan syukur
mereka. Mereka akan memuji-muji nama TUHAN, Tuhan mereka (ay. 26),
bukan memuji-muji berhala mereka, tidak pula menyebut gandum dan
anggur itu sebagai pemberian dari para kekasih mereka. Perhatikanlah,
kelimpahan penghiburan jasmani sungguh merupakan belas kasih bagi
kita jika berkat-berkat itu membuat hati kita semakin mengasihi Tuhan
dan bersyukur kepada Dia, yang memberi segala sesuatu dengan
limpahnya untuk kita nikmati, walaupun pelayanan kita kepada-Nya
sama sekali tidak sebanding. saat Tuhan memberkati kita dengan
berlimpah jsesudah kita merasakan kekurangan, rasanya seperti dua kali
lebih indah, maka kita harus semakin bersyukur kepada Tuhan . Sewaktu
Israel keluar dari padang gurun dan masuk ke Kanaan, lalu makan
sampai kenyang di sana, tentulah mereka memuji TUHAN dengan
kegembiraan yang sangat, sebab negeri yang baik yang diberikan-Nya
kepadamu itu (Ul. 8:10).
2. Orang Israel akan mendapatkan nama baik, penghiburan, dan berkat
rohani dari belas kasihan Tuhan ini . saat Tuhan kembali
mengaruniakan kelimpahan dan mengizinkan mereka merasakan
kepuasan darinya, maka,
(1) Nama baik mereka akan dipulihkan. Israel dan Tuhan mereka tidak
akan lagi dicemooh orang bahwa kedua pihak sudah meninggalkan
satu sama lain, jsesudah Israel berbalik kepada-Nya dalam ibadah dan
Dia kembali kepada mereka dalam belas kasihan: “Aku tidak akan
menyerahkan kamu lagi menjadi cela di antara bangsa-bangsa yang
bersorak atas malapetakamu dan menghina engkau” (ay. 19), dan
lagi, “Umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya
seperti keadaan mereka sebelumnya, malu akan negeri yang baik
yang dahulu menjadi kebanggaan mereka. Sebaliknya, mereka akan
kembali berbangga akan negeri itu.” Perhatikanlah, kehormatan
Tuhan bertambah-tambah saat Ia menyelamatkan kehormatan
umat-Nya, dan mereka yang sungguh-sungguh umat Tuhan , meskipun
menjadi cela di antara bangsa-bangsa untuk sementara waktu, tidak
akan menjadi cela untuk seterusnya. Bila kita merasa malu sebab
dosa-dosa kita terhadap Tuhan , kita tidak akan pernah dipermalukan
atas perbuatan kita dalam memuliakan Tuhan .
(2) Sukacita mereka akan dibangkitkan kembali (ay. 23): Bersorak-
soraklah dan bersukacitalah, hai negeri dan seluruh penduduknya.
Masa-masa kelimpahan biasanya merupakan masa-masa sukacita,
namun perkenanan Tuhan memberi sukacita ke dalam hati lebih
dibandingkan kelimpahan gandum, anggur, dan minyak, terkhusus bani
Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah sebab TUHAN (ay. 23).
Sebelumnya, mereka meratap di Sion (ay. 15), sebab itu di sana
pulalah mereka akan bersukacita, sebab barang siapa menabur
dalam cucuran air mata pertobatan pasti akan menuai dalam
sukacita ucapan syukur. Bani Sion yang mendahului seluruh bangsa
dalam berpuasa akan mendahului mereka dalam bergembira.
Namun, perhatikan, mereka bersukacita sebab TUHAN, Tuhan
mereka, terutama bukan sebab berkat-berkat yang diberikan
kepada mereka, melainkan sebab tangan yang memberi nya dan
sebab kembalinya perkenanan-Nya kepada mereka, serta
kembalinya mereka ke dalam ikatan kovenan. Berkat-berkat itu
hanyalah bukti dan tanda dari pulihnya hubungan mereka dengan
Tuhan . Sukacita di waktu panen dan sukacita perjamuan haruslah
berakhir pada Tuhan , yang kasih-Nya kita rasakan lewat segala berkat
karunia-Nya, sehingga kita menjadikan Dia sebagai puncak sukacita
kita, sebab Dialah puncak kebaikan dan sumber segala yang baik bagi
kita.
(3) Iman mereka kepada Tuhan akan diteguhkan dan diperbesar. saat
oleh belas kasih Tuhan , anugerah jasmani dijadikan sebagai
keuntungan rohani bagi kita, dan kelimpahan jasmani menjadi
sahabat yang memperkaya jiwa, dan bukannya menjadi musuh yang
mencelakakan jiwa (seperti yang terjadi dalam kehidupan banyak
orang), maka semua itu sungguh merupakan kemurahan yang sejati
bagi kita. Hal ini telah dijanjikan di sini (ay. 27): Kamu akan menge-
tahui bahwa Aku ini ada di antara orang Israel. Juga, Yang Kudus di
tengah-tengahmu (Hos. 11:9), dan bahwa Aku ini, TUHAN, yaitu
Tuhan mu dan tidak ada yang lain (ay. 27). Dia melukai, namun Dia juga
yang menyembuhkan, Dia menjadikan terang dan menciptakan gelap,
yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang (Yes.
45:7; Ul. 32:39). Itu semua membuktikan bahwa Tuhanlah Tuhan , Dia-
lah Tuhan Israel, Tuhan yang terikat kovenan dengan umat-Nya
sekaligus Bapa bagi mereka, dan sebagai Bapa, Dia mendisiplin
mereka saat mereka melanggar dan menghibur mereka saat mereka
bertobat. Itulah beban dalam ancaman pada nubuatan Yehezkiel,
malapetaka ini dan itu akan Kudatangkan kepadamu, supaya kamu
mengetahui bahwa Akulah TUHAN. Dan dalam nubuatan Yoel ini, hal
senada menjadi mahkota janji-janji Tuhan : Kamu akan makan dan
menjadi kenyang serta bersukacita, sehingga kamu mengetahui
bahwa Aku ini TUHAN. Perhatikanlah, kita harus berusaha untuk
bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan lewat segala bentuk
penyelenggaraan-Nya, baik yang menyenangkan maupun yang
memedihkan. saat Tuhan memberi kelimpahan, damai, dan
sukacita kepada umat-Nya sewaktu mereka bertobat, Ia hendak
mengajarkan kepada mereka bahwa Ia berkenan dengan pertobatan
mereka, bahwa Ia telah mengampuni dosa mereka dan Ia menjadi
milik mereka seperti sediakala. Bahwa mereka dibawa kembali ke
dalam ikatan kovenan yang semula dengan-Nya, sebab Dialah
TUHAN, Tuhan mereka, dan ke dalam persekutuan yang semula, sebab
Dia ada di antara mereka, TUHAN dekat pada setiap orang yang ber-
seru kepada-Nya. Seperti matahari di pusat dunia, demikianlah Ia ada
di tengah mereka untuk memancarkan kebaikan-Nya ke seluruh
penjuru negeri-Nya.
3. Bahkan makhluk-makhluk ciptaan yang lebih rendah pun akan
mendapat bagian dan kenikmatan dari rahmat-Nya itu. Jangan takut, hai
tanah (ay. 21), jangan takut, hai binatang-binatang di padang (ay. 22).
Mereka telah menderita akibat dosa manusia, dan akibat permusuhan
Tuhan dengan mereka. Namun kini tanah dan binatang-binatang itu juga
akan hidup lebih baik berkat pertobatan manusia dan berdamainya Tuhan
dengan mereka. Sebelumnya bahkan dikatakan bahwa binatang-
binatang di padang menjerit sebab rindu kepada-Mu (1:20), dan
sekarang jeritan mereka telah dijawab. Kepada mereka dikatakan
“Jangan takut,” sebab mereka akan mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dengan berlimpah-limpah. Saat melepaskan Niniwe dari
hukuman, Tuhan juga memperhatikan hewan-hewan ternak di dalamnya
(Yun. 4:11), sebab mereka pun ikut berpuasa (3:8). Hal ini menyarankan
kepada kita bahwa, akan ada pemulihan segala sesuatu, saat seluruh
makhluk yang sekarang ditaklukkan kepada kesia-siaan dan sama-sama
mengeluh kelak akan dimerdekakan dan masuk ke dalam kemerdekaan
kemuliaan anak-anak Tuhan (Rm. 8:21).
Janji Rahmat (2:28-32)
28 “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas
semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan wanita akan bernubuat; orang-
orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-
penglihatan. 29 Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan wanita akan Kucurahkan
Roh-Ku pada hari-hari itu. 30 Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi:
darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. 31 Matahari akan berubah menjadi gelap
gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari TUHAN yang hebat dan dahsyat
itu. 32 Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di
gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang telah difirmankan
TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang
terlepas.”
Janji akan kelimpahan gandum, anggur, dan minyak dalam perikop sebelumnya
tentu sangat dinanti-nantikan oleh negeri yang sedang kekeringan. Namun,
perikop terakhir di atas mengajarkan bahwa kita tidak boleh puas dengan
berkat-berkat yang tadi saja. Tuhan telah menyediakan sesuatu yang lebih baik
lagi bagi kita, dan ayat-ayat ini menunjukkan apa yang lebih baik itu, yakni
kerajaan kasih karunia dan kerajaan kemuliaan, di mana orang percaya yang
sejati akan berbahagia. Dalam perikop ini, diberitahukan kepada kita bahwa,
I. Kerajaan kasih karunia akan dihadirkan lewat pencurahan Roh Kudus (ay.
28-29). Kita sudah tahu pasti apa arti janji ini dan penggenapannya, sebab
Rasul Petrus telah memberi penjelasan serta penerapannya. Ia
meyakinkan kita bahwa saat Roh Kudus dicurahkan ke atas para rasul
pada hari Pentakosta (Kis. 2:1), itulah yang difirmankan Tuhan dengan
perantaraan nabi Yoel (Kis. 2:16-17). Peristiwa Pentakosta itulah karunia
Roh Kudus yang dinubuatkan akan datang, dan kita tidak perlu menantikan
yang lainnya, demikian juga dengan penggenapan janji tentang datangnya
Mesias. Nah,
1. Berkat yang dijanjikan itu yaitu pencurahan Roh Tuhan , segala karunia,
anugerah, dan penghiburan-Nya, yang diberikan oleh Roh Kudus itu.
Dalam Perjanjian Lama kita sering membaca tentang turunnya Roh
TUHAN secara terpisah di sana sini, misalnya kepada hakim-hakim atau
para nabi yang dibangkitkan Tuhan untuk pelayanan khusus. Namun,
sekarang ini Roh Kudus akan dicurahkan berlimpah-limpah, seperti yang
dijanjikan tentang zaman Injil (Yes. 44:3), “Aku akan mencurahkan Roh-
Ku ke atas keturunanmu.”
2. Waktu yang ditetapkan untuk pencurahan ini yaitu kemudian
dari pada itu, yakni jsesudah penggenapan janji-janji yang sebelumnya.
Rasul Petrus menjelaskannya sebagai hari-hari yang terakhir, zaman
Mesias, yang oleh Dialah dunia ini memperoleh pewahyuan terakhir
akan kehendak dan anugerah ilahi pada saat-saat terakhir jemaat
Yahudi, yaitu tidak lama sebelum jemaat itu dilebur.
3. Luasnya berkat ini, dalam arti siapa saja yang akan menerimanya. Roh
Kudus akan dicurahkan ke atas semua manusia, bukan hanya kepada
orang Yahudi saja, namun juga kepada bangsa-bangsa lain, sebab dalam
Kristus tiada pembedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani (Rm.
10:11-12). Sampai saat itu, pewahyuan ilahi hanya diberikan kepada
keturunan Abraham, hanya orang-orang Israel yang mendapatkan Roh
nubuat. Namun, pada hari-hari terakhir, kemuliaan TUHAN akan
dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama
(Yes. 40:5) dan mereka akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-
Nya (Yes. 66:23). Orang Yahudi beranggapan bahwa yang dimaksud
dengan “seluruh manusia” yaitu semua orang di tanah Israel, dan
Petrus sendiri belum sepenuhnya memahami bahwa yang dimaksud
yaitu bangsa-bangsa lain hingga ia melihat Kornelius dan kerabat-
kerabatnya, yang berasal dari bangsa-bangsa lain, kepenuhan Roh Kudus
(Kis. 10:44-45), yang juga merupakan lanjutan dari karunia yang sama
yang dianugerahkan pada hari Pentakosta. Roh Kudus akan dicurahkan
ke atas semua manusia, yaitu semua orang yang hatinya taat, lunak dan
lembut, sehingga siap menerima pengaruh dan pekerjaan Roh Kudus. Ke
atas semua manusia artinya kepada yang terpilih dari antara segala jenis
orang. Karunia Roh Kudus tidak lagi dibeda-bedakan atau dibatasi begitu
rupa seperti sebelumnya, namun akan lebih umum dan tersebar.
(1) Roh Kudus akan dicurahkan kepada yang terpilih tanpa memandang
jenis kelamin. Bukan hanya anakmu laki-laki, namun juga anakmu
wanita akan bernubuat. Kita membaca tentang empat gadis
bersaudara dari satu keluarga yang memiliki karunia bernubuat
(Kis. 21:9). Bukan hanya orangtua, namun juga anak-anak, akan
dipenuhi Roh Kudus. Hal ini menunjukkan bahwa karunia ini
berlanjut dari generasi ke generasi dalam umat Tuhan .
(2) Roh Kudus akan dicurahkan kepada yang terpilih tanpa memandang
usia. “Orang-orangmu yang tua, yang sudah merosot kekuatannya
dan semangatnya mulai menurun, juga teruna-terunamu, yang baru
sedikit sekali mengenal dan mengalami hal-hal rohani, semua akan
mendapat mimpi dan penglihatan-penglihatan.” Tuhan akan menyata-
kan diri-Nya lewat mimpi dan penglihatan, baik kepada yang muda
maupun yang tua.
(3) Roh Kudus akan dicurahkan tanpa memandang pangkat dan keadaan
orang, bahkan ke atas hamba-hambamu laki-laki dan wanita .
Para cendekiawan Yahudi berkata, “Nubuatan hanya ada pada orang
yang bijaksana, kuat, dan kaya, bukan pada jiwa orang miskin atau
yang malang.” Namun, dalam Kristus Yesus, tidak ada lagi hamba
atau orang merdeka (Gal. 3:28). Banyak orang yang merupakan
hamba pada waktu mereka dipanggil (1Kor. 7:21), namun hal itu tidak
menghalangi mereka untuk menerima Roh Kudus.
(4) Dampak dari berkat ini : Mereka akan bernubuat. Mereka akan
menerima hal-hal baru tentang perkara-perkara ilahi, dan
manfaatnya bukan untuk diri mereka sendiri, namun bagi umat Tuhan .
Mereka akan menafsirkan Kitab Suci serta berbicara tentang hal-hal
yang tersembunyi, yang masih jauh, dan belum terjadi, yakni sesuatu
yang tidak mungkin mereka lihat atau ketahui dengan kemampuan
alamiah manusia, bahkan dengan akal budi yang paling cerdas
sekalipun. Oleh karunia-karunia ajaib inilah umat Kristen mula-mula
didirikan dan ditegakkan, Kitab Suci ditulis, dan pelayanan
ditetapkan. Selanjutnya, dengan pengelolaan biasa (kemampuan
alamiah manusia) serta pertolongan Roh Kudus, semuanya itu
dipertahankan dan dipelihara.
II. Kerajaan kemuliaan akan dihadirkan lewat perubahan di seluruh alam
semesta (ay. 30-31). Pencurahan Roh Kudus sangat menenangkan bagi
orang benar, namun orang fasik akan mendengarnya dan gemetar. Hari
TUHAN datang dengan hebat dan dahsyat, yang didahului oleh mujizat-
mujizat di langit dan di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap,
matahari berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah. Menurut
cendekiawan Dr. Pocock kedahsyatan itu akan digenapi sepenuhnya pada
hari penghakiman, yaitu pada akhir zaman. Namun, sebagiannya sudah
tergenapi pada waktu kematian Kristus, yang disebut penghakiman atas
dunia, saat bumi berguncang dan matahari menjadi gelap, hari yang hebat
dan dahsyat. Dan semakin genap pada waktu Yerusalem dihancurkan, suatu
peristiwa yang merupakan perlambang dan gambaran dari penghakiman
atas seluruh dunia, di mana terjadi banyak keajaiban yang mendahului, salah
satunya kekacauan negara-negara dan kerajaan yang dinubuatkan dengan
kiasan berupa matahari berubah menjadi gelap dan bulan menjadi darah.
Juga deru perang atau kabar-kabar tentang perang, bangsa-bangsa akan
takut dan bingung. Oleh Juruselamat kita, semua itu disebut sebagai per-
mulaan penderitaan (Mat. 24:6-7). Namun, sebelum penghakiman terakhir,
sungguh akan terjadi keajaiban di langit dan di bumi, semuanya dilebur, dan
ini bukan kiasan. Berbagai penghukuman Tuhan atas dunia yang berdosa dan
kehancuran kerajaan-kerajaan fasik oleh api dan pedang merupakan
pendahuluan dan pertanda akan datangnya penghakiman dunia pada hari
terakhir. Orang-orang yang menerima curahan Roh Kudus akan melihat dan
menubuatkan hari TUHAN yang hebat dan dahsyat itu, dan menjelaskan
mujizat-mujizat di langit dan di bumi yang terjadi sebelumnya. Sebab, sama
seperti mengenai kedatangan-Nya yang pertama, demikian pula mengenai
kedatangan-Nya yang kedua, semua nabi-Nya yang menjadi saksinya (Why.
10:7).
III. Keselamatan dan kebahagiaan semua orang percaya sejati pada kedatangan
Yesus Kristus yang pertama maupun yang kedua (ay. 32). Yang termasuk di
dalamnya yaitu pribadi demi pribadi secara khusus, sebab Perjanjian Baru
lebih menekankan tentang mereka dibandingkan Perjanjian Lama, sedangkan
Perjanjian Lama lebih menekankan pada kerajaan-kerajaan dan bangsa-
bangsa. Nah, dalam ayat ini perhatikanlah,
1. Ada keselamatan yang sedang dikerjakan. Walaupun hari TUHAN itu
hebat dan dahsyat, namun di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada
keselamatan dari kengerian itu. Hari TUHAN itu, yakni hari
penghakiman, itulah tahu memisahkan yang benar dari yang jahat.
Dalam Injil yang kekal, yang datang dari Sion, dalam umat Tuhan yang
sulung yang diperlambangkan oleh gunung Sion, yaitu Yerusalem yang
dari sorga, ada keselamatan. Di situlah ada jalan terbuka untuk lepas dari
murka yang akan datang. Kristus sendiri bukan hanya Juruselamat, namun
Dialah keselamatan itu. Dia menjadi keselamatan sampai ke ujung bumi.
Keselamatan yang tersedia dalam kovenan anugerah ini merupakan
penggenapan janji-janji kepada para bapa leluhur. Akan ada
keselamatan, sesuai dengan firman TUHAN (Lihat Luk. 1:72). Perhatikan,
inilah landasan penghiburan serta pengharapan bagi orang-orang
berdosa, yaitu bahwa apa spun bahaya yang mereka hadapi, selalu ada
keselamatan, kelepasan bagi mereka, jika mereka sendiri tidak
menolaknya. Dan bila kita ingin mendapat bagian dalam keselamatan itu,
kita harus menyerahkan diri kepada Injil, kepada Sion, Yerusalem milik
Tuhan .
2. Ada sisa umat yang akan mendapatkan keselamatan ini, dan bagi mereka
keselamatan ini dikerjakan. Dalam sisa umat (artinya di antara mereka)
itulah keselamatan ada, atau dalam jiwa dan roh mereka. Ada jaminan
dan bukti untuk keselamatan itu. Kristus ada di tengah-tengah kamu,
Kristus yang yaitu pengharapan akan kemuliaan. Mereka disebut suatu
sisa atau orang-orang yang terlepas, sebab jumlahnya hanya sedikit
dibandingkan dengan sebagian besar yang binasa. Hanya sedikit yang
tersisa, namun yang terpilih, suatu sisa menurut pilihan kasih karunia.
Dan di sini kita diberitahukan siapakah mereka itu yang akan
diselamatkan pada hari yang dahsyat itu.
(1) Orang-orang yang berseru kepada Tuhan dengan tulus hati:
barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan,
baik orang Yahudi maupun bangsa lain, demikian penjelasan dari
Rasul Paulus dalam Roma 10:13, saat ia mengajarkan hal ini
sebagai aturan utama Injil yang berdasar nya kita semua pasti
akan dihakimi. Berseru kepada Tuhan berarti harus ada pengenalan
akan Dia, iman kepada Dia, kerinduan kepada-Nya, kebergantungan
kepada-Nya, dan sebagai bukti ketulusan hati dari semua ini, harus
ada ketaatan yang sungguh-sungguh kepada Dia. Sebab, tanpa
ketaatan, berseru “TUHAN, TUHAN” saja tidak ada faedahnya.
Perhatikanlah, kaum sisa yang pendoa, itulah yang akan
diselamatkan. Dan kaum sisa ini akan semakin memperparah
kehancuran orang-orang yang binasa, sebab mereka juga
seharusnya dapat diselamatkan dengan syarat-syarat yang ringan
itu.
(2) Orang-orang yang dipanggil untuk datang kepada Tuhan . Keselamatan
ini pasti bagi kaum sisa atau setiap orang-orang yang terlepas, yang
dipanggil TUHAN, bukan hanya dengan panggilan Injil secara umum
yang diberitakan kepada banyak orang termasuk yang tidak terpilih,
namun juga dengan panggilan khusus untuk masuk ke dalam per-
sekutuan dengan Yesus Kristus. Merekalah yang ditetapkan dari
semula atau dipersiapkan oleh TUHAN, demikian menurut kitab
terjemahan bahasa Aram. Rasul Petrus juga mengutip kalimat ini
(Kis. 2:39). Perhatikanlah, yang akan diselamatkan pada hari yang
dahsyat itu hanyalah mereka yang sekarang sudah dipanggil beralih
dari dosa kepada Tuhan , dari diri sendiri kepada Kristus, dari hal-hal
yang duniawi kepada yang sorgawi.
PASAL 3
alam penutupan pasal sebelumnya kita membaca sebuah janji anugerah
tentang keselamatan di gunung Sion dan Yerusalem. Sekarang seluruh
pasal ini memberi penjelasan tentang janji ini , yang menunjukkan seperti
apa keselamatan itu, bagaimana hal itu terjadi melalui kehancuran musuh-
musuh jemaah, dan bagaimana keselamatan itu disempurnakan dalam istirahat
dan sukacita jemaat yang abadi. Janji ini sebagian digenapi dalam pembebasan
Yerusalem dari upaya serbuan Sanherib di zaman Hizkia, dan sesudahnya di
dalam kembalinya orang-orang Yahudi dari penawanan mereka di Babel, serta
pembebasan-pembebasan lain yang dikerjakan bagi jemaat Yahudi di antara
waktu itu dan kedatangan Kristus. Namun keselamatan itu lebih jauh
dimaksudkan sebagai penebusan besar yang dikerjakan bagi kita oleh Yesus
Kristus dan kehancuran musuh-musuh rohani kita dan semua kaki tangannya,
dan akan digenapi sepenuhnya pada saat penghakiman di hari besar itu kelak.
Nah, dalam pasal ini kita dapati nubuatan tentang,
I. Pembalasan Tuhan terhadap musuh-musuh umat-Nya atas semua celaka
dan penghinaan yang telah mereka perbuat, dengan menimpakan
kembali semua perbuatan itu ke atas kepala mereka sendiri (ay. 1-8).
II. Penghakiman Tuhan atas segala bangsa saat takaran pelanggaran
mereka sudah penuh. Ia akan tampil di hadapan umum untuk
membinasakan semua orang berdosa yang tidak bertobat dan
mendatangkan penghiburan kekal bagi semua hamba-Nya yang setia
(ay. 9-17).
III. Pemeliharaan yang disediakan Tuhan yang menyegarkan umat-Nya,
memberi mereka keamanan dan keselamatan, sementara musuh-
musuh mereka dijadikan sunyi sepi (ay. 18-21). Janji-janji ini bukanlah
tentang penafsiran pribadi semata, namun juga ditulis untuk
pembelajaran kita, “supaya kita teguh berpegang pada pengharapan
oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.”
Ancaman terhadap Musuh-musuh Israel
(3:1-8)
1 “Sebab sesungguhnya pada hari-hari itu dan pada waktu itu, jika Aku memulihkan
keadaan Yehuda dan Yerusalem, 2 Aku akan mengumpulkan segala bangsa dan akan
membawa mereka turun ke lembah Yosafat; Aku akan beperkara dengan mereka di sana
mengenai umat-Ku dan milik-Ku sendiri, Israel, oleh sebab mereka mencerai-
beraikannya ke antara bangsa-bangsa dan membagi-bagi tanah-Ku, 3 oleh sebab mereka
membuang undi mengenai umat-Ku, menyerahkan seorang anak laki-laki sebab seorang
sundal, dan menjual seorang anak wanita sebab anggur untuk diminum. 4 Lagi
apakah sangkut pautmu dengan Aku, hai Tirus dan Sidon dan seluruh wilayah Filistin?
Apakah kamu ini hendak membalas perbuatan-Ku? jika kamu melakukan sesuatu
terhadap Aku, maka dengan cepat, dengan segera Aku akan membalikkan perbuatanmu
itu kepadamu sendiri. 5 Oleh sebab kamu telah mengambil perak-Ku dan emas-Ku dan
telah membawa barang-barang-Ku yang berharga yang indah-indah ke tempat-tempat
ibadahmu, 6 dan telah menjual orang-orang Yehuda dan orang-orang Yerusalem kepada
orang Yunani dengan maksud menjauhkan mereka dari daerah mereka. 7 Sesungguhnya
Aku akan menggerakkan mereka dari tempat ke mana kamu menjual mereka, dan Aku
akan membalikkan perbuatanmu itu ke atas kepalamu sendiri. 8 Aku akan menjual anak-
anakmu laki-laki dan wanita kepada orang-orang Yehuda dan mereka akan menjual
anak-anakmu itu kepada orang-orang Syeba, kepada suatu bangsa yang jauh, sebab
TUHAN telah mengatakannya.”
Kita sering mendengar tentang tahun penebusan, dan tahun pengganjaran
sebab perkara Sion. Kini di sini kita membaca suatu penjelasan tentang
pelaksanaan tahun ini , dan sebuah nubuatan tentang apa yang akan
dilakukan saat waktunya tiba, kapan pun itu, sebab penebusan itu sering
terjadi, dan pada akhirnya akan datang sekali saja untuk selamanya.
I. Akan menjadi tahun penebusan, sebab Tuhan akan membawa kembali
tawanan Yehuda dan Yerusalem (ay. 1). Kendati perbudakan umat Tuhan
begitu menyedihkan dan berlangsung sangat lama, namun tidak akan
selamanya. Perbudakan di Mesir berakhir pada akhirnya dalam pembebasan
mereka ke dalam kebebasan mulia sebagai anak-anak Tuhan . Biarkanlah
anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku. Perbudakan di Babel juga
akan berakhir dengan baik. Dan Tuhan Yesus akan menyediakan penebusan
menyeluruh bagi jiwa-jiwa yang diperbudak di bawah kekuasaan dosa dan
Iblis, dan akan memberitakan tahun rahmat TUHAN itu, tahun sabat,
pembebasan utang dan budak, serta pembebasan kepada orang-orang
tawanan. Ada suatu hari, ada suatu waktu, yang ditetapkan untuk membawa
kembali tawanan, anak-anak Tuhan yang tertawan, untuk menebus mereka
dari cengkeraman dunia orang mati. Dan waktu itu akan menjadi hari
terakhir serta akhir dari segala waktu.
II. Hari itu akan menjadi tahun pengganjaran sebab perkara Sion. Kendati
Tuhan membiarkan musuh-musuh umat-Nya untuk menang terhadap mereka
untuk waktu yang lama, namun Ia akan meminta pertanggungjawaban
mereka sebab nya, dan akan membawa tawanan-tawanan (Mzm. 68:19),
akan membawa orang-orang tawanan yang menyebabkan umat-Nya
tertawan (Why. 13:10). Amatilah,
1. Siapa yang akan dimintai pertanggungjawaban itu, yaitu segala bangsa
(ay. 2). Hal ini berarti,
(1) Bahwa semua bangsa telah menjadikan diri mereka ada di bawah
penghakiman Tuhan sebab mereka telah berbuat salah kepada umat-
Nya. Penganiayaan merupakan dosa yang berseru-seru dan
menguasai dunia. Ia berbaring dalam kejahatan dan menentang
kesalehan. Permusuhan yang ada dalam diri si ular tua, Tuhan
dunia ini, terhadap benih wanita , tampak di dalam anak-anak
dunia ini. Janganlah heran jikalau dunia membenci kamu.
(2) Bahwa, bangsa mana pun yang mencelakakan bangsa Tuhan , mereka
tidak akan dibiarkan pergi tanpa dihukum. Sebab, siapa menyentuh
Israel kepunyaan Tuhan akan dibuat tahu bahwa ia menjamah biji
mata-Nya. Yerusalem akan menjadi batu untuk diangkat bagi segala
bangsa (Za. 12:3). namun bangsa-bangsa tetangga terutama akan di-
mintai pertanggungjawaban, yaitu Tirus dan Sidon dan seluruh wi-
layah Filistin, yang telah menjadi bangsa-bangsa yang telah
menyusahkan Israel milik Tuhan (ay. 4). Bangsa-bangsa yang letaknya
lebih jauh dan lebih berkuasa yang telah menghancurkan Israel,
dibalas oleh Tuhan melalui kejahatan bangsa-bangsa kuat di dekat
mereka. Bangsa-bangsa ini dipakai-Nya untuk membantu
menimbulkan kejahatan (Za. 1:15), dan mengulurkan tangannya
(Yeh. 26:2), namun mereka sendiri tidak akan dibiarkan-Nya. Per-
hatikanlah, para penganiaya kecil sama-sama akan dimintai
pertanggungjawaban seperti halnya para penganiaya yang besar.
Dan, kendati tidak melakukan banyak kejahatan, mereka akan
diperhitungkan sesuai dengan kejahatan usaha mereka dan
kejahatan yang telah mereka lakukan.
2. Sidang pengadilan untuk penghakiman ini. Segala bangsa itu akan
dikumpulkan (ay. 2), supaya mereka semua yang telah bergabung
bersama melawan umat Tuhan , dengan satu hati (Mzm. 83:6), dapat
bersama-sama menerima nasib akhir mereka. Tuhan akan membawa
mereka turun ke lembah Yosafat, yang terletak dekat Yerusalem, dan di
sana Tuhan akan berperkara dengan mereka.
(1) sebab tepatlah bahwa penjahat harus diadili di negeri yang sama di
mana mereka telah melakukan kejahatan.
(2) Supaya mereka malu dan tersipu-sipu, saat mereka melihat bahwa
Yerusalem yang telah mereka usahakan dan harapkan
kehancurannya, terlepas dari kemarahan mereka, sekarang
dijadikan suatu pujian di bumi.
(3) Untuk kelegaan dan kemuliaan Yerusalem milik Tuhan , yang akan
melihat Tuhan membela perkara mereka.
(4) Maka akan dilakukan kembali apa yang telah Tuhan lakukan bagi
Yosafat dahulu saat Ia memberinya kemenangan atas bangsa-
bengsa yang menyerbunya, dan melengkapinya serta rakyatnya
dengan sukacita dan puji-pujian di Lembah Pujian (Lihat 2Taw.
20:26).
(5) Di lembah Yosafat inilah (seperti yang diterangkan oleh Dr.
Lightfoot), tentara Sanherib, atau sebagian darinya, berada saat
dibinasakan oleh seorang malaikat. Mereka datang bersama untuk
menghancurkan Yerusalem, namun Tuhan mengumpulkan mereka
bersama untuk dihancurkan sekaligus, seperti berkas gandum ke
tempat pengirikan (Mi. 4:12).
3. Penggugat dipanggil, yang atas namanya tuntutan perkara ini
disidangkan. Tuntutan yaitu demi umat-Ku, dan milik-Ku, Israel. Demi
merekalah Tuhan sekarang akan beperkara dengan cemburu.
Perhatikanlah, umat Tuhan yaitu milik-Nya, kesayangan-Nya, bagian-
Nya, kekayaan-Nya, di atas segala bangsa (Kel. 19:5; Ul. 32:9). Mereka
yaitu milik kepunyaan-Nya, dan sebab nya Ia harus bertindak
melawan orang-orang yang melawan mereka.
4. Dakwaan yang dituntut terhadap mereka disebutkan satu per satu.
Banyak hinaan yang mereka lontarkan kepada Tuhan melalui
penyembahan berhala mereka, namun hal yang membuat Tuhan
bertengkar dengan mereka yaitu penghinaan mereka terhadap umat-
Nya dan terhadap segala perkakas tempat kudus-Nya.
(1) Mereka telah melakukan segala macam kejahatan kepada bangsa
Israel, telah mencerai-beraikannya ke antara bangsa-bangsa dan
memaksa mereka untuk mencari tempat perlindungan di mana-
mana, atau membawa mereka sebagai tawanan ke negeri masing-
masing dan mencerai-beraikan mereka di sana supaya jangan
sampai mereka bersatu kembali dan selamat. Mereka membagi-bagi
tanah mereka, dan mengambil bagian setiap orang sebagai bagian
mereka sendiri. Bahkan mereka membuang undi mengenai umat-Ku,
dan menjual mereka. saat mereka menawan umat-Ku itu,
[1] Mereka mengolok-olok dan mencemooh umat-Ku itu seperti
tidak ada nilainya. Mereka tidak mau membebaskan mereka,
namun juga menganggap mereka tidak layak untuk ditahan.
Mereka memperlakukan mereka sebagai barang taruhan. Atau
mereka membagi-bagi umat-Ku itu melalui undian, seperti yang
dilakukan oleh para prajurit terhadap jubah Kristus.
[2] Mereka mendapat untung dari umat-Ku. jsesudah mendapat umat-
Ku itu, mereka menjual mereka, dengan penghinaan, sebab
harta mereka tidak bertambah dengan penjualan itu, sebab
mereka menjual umat itu hanya untuk kesenangan saja, bukan
untuk keuntungan. Mereka menyerahkan seorang anak laki-laki
yang diambil dalam peperangan untuk membayar seorang sun-
dal, dan menjual seorang anak wanita untuk memperoleh
botol-botol anggur yang banyak guna melayani mereka untuk
sekali duduk minum. Itulah harga yang mereka berikan terhadap
umat-Ku, kedudukan yang mereka anggap pantas bagi seorang
anak laki-laki dan seorang anak wanita Israel untuk menjadi
seorang budak dan seorang pekerja rodi di sebuah kedai atau
tempat bordil. Amatilah di sini, bagaimana apa yang didapat
melalui dosa digunakan untuk hal lain. Rampasan yang
dikumpulkan oleh musuh-musuh bangsa Yahudi melalui
ketidakadilan dan kekerasan itu dihamburkan dan dibuang
dengan minuman dan persundalan. Seperti itulah kelakuan dan
perilaku musuh-musuh dan penganiaya umat Tuhan . Orang-orang
Tirus dan Filistin, saat mereka menangkap siapa saja dari
anak-anak Yehuda dan Yerusalem, entah melalui perang atau
menculik mereka, mereka menjualnya kepada orang-orang
Yunani (yang berdagang dengan orang-orang Tirus dengan cara
menukarkan budak-budak, Yeh. 27:13), dengan maksud menjauh-
kan mereka dari daerah mereka (ay. 6). Ini sungguh suatu celaan
hebat terhadap Israel, anak sulung Tuhan , untuk diperjualbelikan
seperti ini di antara bangsa-bangsa kafir.
(2) Mereka secara tidak benar mengambil perak-Ku dan emas-Ku (ay. 5),
yang dipahami sebagian penafsir sebagai harta kekayaan Israel.
Perak dan emas yang dimiliki umat Tuhan disebut-Nya sebagai milik-
Nya, sebab mereka menerimanya dari Dia dan diabdikan kepada-
Nya. Dan barang siapa merampoknya, maka Tuhan menganggap telah
merampok Dia, dan akan membuat pembalasan. Orang-orang yang
mengambil semua milik orang benar akan dinyatakan bersalah se-
bagai penistaan. Mereka mengambil perak dan emas milik Tuhan .
namun hal ini tampaknya lebih dimaksudkan sebagai perkakas dan
segala barang perbendaharaan rumah Tuhan , yang disebut oleh Tuhan
di sini sebagai barang-barang-Ku yang berharga yang indah-indah,
yang berharga dan menyenangkan bagi Dia dan bagi seluruh umat-
Nya. Semuanya ini mereka bawa ke tempat-tempat ibadah mereka
sebagai piala kemenangan mereka atas Israel milik Tuhan . Dengan
berbuat begitu mereka bersorak kemenangan atas Israel Tuhan ,
bahkan, bahwa berhala mereka menang atas Tuhan . Demikianlah
tabut perjanjian ditaruh di dalam kuil Dagon. Dengan demikian
mereka berbuat yang tidak benar. “Apakah sangkut pautmu dengan
Aku (ay. 4), dengan umat-Ku. Kesalahan apa yang mereka perbuat
kepadamu? Kejahatan apa yang mereka lakukan terhadapmu?
Engkau tidak ada sangkut pautnya dengan mereka, namun engkau
melakukan semuanya ini terhadap mereka. Segala rencana dirancang
untuk melawan ketenangan di dalam negeri Israel. Mereka
menyerang dan mencelakai yang tidak berdaya dan tidak tahu apa-
apa: Apakah kamu ini hendak membalas perbuatan-Ku?” Dapatkah
mereka menuduh bahwa Tuhan atau umat-Nya telah berbuat jahat
kepada mereka, sehingga mereka berhak menuntut balas? Tidak,
tidak ada alasan bagi mereka. Perhatikanlah, tidaklah aneh jika
orang-orang yang berlaku baik dan bersahabat untuk dijahati oleh
sesama mereka. Demikian juga dengan orang yang tidak berbuat
jahat, sering kali justru menderita banyak hal.
5. Hukuman yang dijatuhkan ke atas bangsa-bangsa itu. Secara umum (ay.
4), “Jika membalas Aku, jika engkau ingin bertengkar dengan Aku, jika
engkau menimbulkan kemarahanku, jika engkau menyentuh biji mata-
Ku, maka dengan cepat, dengan segera Aku akan membalikkan
perbuatanmu itu kepadamu sendiri.” Orang-orang yang beperkara
dengan Tuhan akan mendapati diri tidak sanggup bertahan terhadap Dia.
Ia akan membalas mereka dengan cepat, dengan tidak disangka-sangka,
dan tidak punya waktu untuk mencegahnya. Jika Ia bertindak terhadap
mereka, Ia akan segera menghancurkan mereka. Secara khusus,
diancamkan,
(1) Bahwa mereka tidak akan mencapai tujuan mereka dalam kejahatan
yang mereka rancang terhadap umat Tuhan . Mereka berpikir untuk
menjauhkan mereka dari daerah mereka sehingga mereka tidak akan
pernah kembali lagi (ay. 6). namun Tuhan berkata, “Sesungguhnya Aku
akan menggerakkan mereka dari tempat ke mana kamu menjual
mereka, dan mereka tidak akan, seperti yang kauinginkan, dikubur
hidup-hidup di sana.” Walaupun orang menjual umat-Nya, Ia tidak
akan kehilangan hak kepemilikan atas mereka.
(2) Bahwa mereka akan dibayar kembali dengan uang yang mereka
pakai sendiri, seperti Adoni-Bezek. Firman Tuhan , (ay. 8): “Aku akan
menjual anak-anakmu laki-laki dan wanita kepada orang-orang
Yehuda. Engkau akan bersujud memohon belas kasihan mereka
seperti mereka dahulu di dalam tanganmu” (Yes. 60:14).
Demikianlah orang-orang Yahudi mengalahkan pembenci-pembenci
mereka (Est. 9:1). Dan kemudian dengan adil pula bangsa-bangsa
kafir itu akan dijual kepada orang-orang Syeba, kepada suatu bangsa
yang jauh. Hal ini (menurut beberapa penafsir) digenapi dalam
kemenangan-kemenangan yang diperoleh orang-orang Makabe atas
musuh-musuh orang Yahudi. Para penafsir lain berpendapat, hal
ini memandang jauh ke depan ke hari terakhir, saat orang-
orang benar akan berkuasa (Mzm. 49:15, KJV) dan orang-orang kudus
akan menghakimi dunia. Sudah pasti bahwa tidak ada orang yang
mengeraskan hati melawan Tuhan atau jemaah-Nya akan makmur
lama. Tidak, bahkan termasuk Firaun sendiri, sebab TUHAN telah
mengatakannya, bagi penghiburan semua hamba-hamba-Nya yang
menderita, bahwa pembalasan itu yaitu hak-Nya. Dialah yang akan
menuntut pembalasan.
Ancaman terhadap Musuh-musuh Israel
(3:9-17)
9 Maklumkanlah hal ini di antara bangsa-bangsa: bersiaplah untuk peperangan,
gerakkanlah para pahlawan; suruhlah semua prajurit tampil dan maju! 10 Tempalah mata
bajakmu menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak; baiklah orang
yang tidak berdaya berkata: “Aku ini pahlawan!” 11 Bergeraklah dan datanglah, hai segala
bangsa dari segenap penjuru, dan berkumpullah ke sana! Bawalah turun, ya TUHAN,
pahlawan-pahlawan-Mu! 12 Baiklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke lembah Yosafat,
sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru. 13
Ayunkanlah sabit, sebab sudah masak tuaian; marilah, iriklah, sebab sudah penuh tempat
anggur; tempat-tempat pemerasan kelimpahan, sebab banyak kejahatan mereka. 14
Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekat hari TUHAN di
lembah penentuan!
15 Matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya. 16
TUHAN mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, dan langit
dan bumi bergoncang. namun TUHAN yaitu tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan
benteng bagi orang Israel. 17 “Maka kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yaitu
Tuhan mu, yang diam di Sion, gunung-Ku yang kudus. Dan Yerusalem akan menjadi kudus,
dan orang-orang luar tidak akan melintasinya lagi.
Apa yang telah lama diperintahkan oleh pemazmur untuk dikatakan di antara
bangsa-bangsa (Mzm. 96:10), dengan cara yang sama di sini diperintahkan juga
oleh sang nabi untuk diumumkan kepada segala bangsa, bahwa TUHAN
memerintah, dan bahwa Ia akan datang, Ia datang untuk menghakimi bumi,
sebab Ia telah lama menjadi hakim di bumi. Perhatian yang diberikan di sini
tentang penghakiman Tuhan atas bangsa-bangsa mungkin saja mengacu kepada
kehancuran Sanherib, Nebukadnezar, Antiokhos, dan terutama anti-Kristus,
serta semua musuh angkuh dari jemaat Kristen. namun beberapa penafsir yang
terbaik, dari masa kuno dan modern (terutama cendekiawan Dr. Polock),
berpikir bahwa tujuan ayat-ayat ini yaitu untuk memperkenalkan hari
penghakiman akhir, dengan memakai peperangan Tuhan dengan para musuh
kerajaan-Nya sebagai suatu gambaran. Termasuk bagaimana Ia mengumpulkan
tuaian di hari penuaian di bumi. Penggambaran seperti ini kita temukan juga di
dalam Kitab Wahyu (Why. 19:11; 14:18). Dalam perikop di atas kita mendapati,
I. Sebuah tantangan diberikan kepada semua musuh kerajaan Tuhan untuk
melakukan kejahatan mereka yang lebih hebat. Untuk menyatakan kepada
mereka bahwa Tuhan bersiap untuk berperang dengan mereka, jadi mereka
dipanggil untuk bersiap berperang dengan-Nya (ay. 9-11). saat saat
penghakiman Tuhan akan datang, cara-cara yang jitu akan dipakai untuk
mengumpulkan segala bangsa guna peperangan pada hari besar, yaitu hari
Tuhan Yang Mahakuasa (Why. 16:14; 20:8). Hal itu tampaknya dibicarakan di
sini secara ironis: “Maklumkanlah hal ini di antara bangsa-bangsa. Biarlah
semua kekuatan bangsa-bangsa dipanggil untuk bergabung dalam
persekutuan melawan Tuhan dan umat-Nya.” Ini seperti dalam Yesaya 8:9,
“Perhatikanlah, ya segala pelosok bumi dan berikatpingganglah, namun
engkau akan dihancurkan. Bersiaplah untuk peperangan. Kumpulkan semua
kekuatanmu. Gerakkanlah para pahlawan. Panggillah mereka untuk me-
layanimu. Semangatilah mereka untuk waspada dan berketetapan hati. Suruh-
lah semua prajurit tampil dan maju. Suruh mereka maju dan ikut bertempur
melawan Yang Mahakuasa jika mereka berani. Janganlah mereka mengeluh
sebab kekurangan senjata, namun hendaklah mereka menempa mata bajak
menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak. Hendaklah
mereka bertekad, jika mereka mau, untuk tidak pernah kembali ke ladang
mereka, melainkan untuk menang atau mati. Jangan ada orang yang merasa
tidak pantas untuk mengangkat senjata, namun baiklah orang yang tidak
berdaya berkata “Aku ini pahlawan dan terjun ke dalam medan
pertempuran.” Demikianlah Tuhan Yang Mahakuasa mengajukan tantangan
kepada segala kuasa dan penguasa kegelapan. Biarlah rusuh bangsa-
bangsa, dan raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat
bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya. Biarlah mereka ber-
kumpul, dan datang, dan berkumpul bersama. namun Ia yang duduk di sorga
akan menertawakan mereka, dan, sementara Ia memanggil mereka, Ia mem-
buat mereka menjadi cemoohan (Mzm. 2:4-5). Bangsa-bangsa harus
dibangunkan, harus dibangkitkan dari kematian, supaya mereka dapat
datang ke lembah Yosafat, untuk menerima kebinasaan mereka (ay. 12),
dapat muncul dari kuburan mereka, naik ke udara, untuk bertemu TUHAN di
sana. Yosafat memiliki arti hukuman TUHAN. Biarlah mereka datang ke
tempat penghakiman Tuhan , yang mungkin yaitu alasan utama untuk
menggunakan nama ini di sini. Nama ini dipakai untuk menunjuk kepada
tempat yang dinamakan demikian, sesuai apa yang terjadi pada awalnya
dahulu. Hendaklah mereka datang ke sana di mana Tuhan akan duduk untuk
menghakimi segala bangsa dari segala penjuru, kepada takhta kemuliaan di
hadapan mana akan dikumpulkan segala bangsa (Mat. 25:32), sebab di
hadapan kursi penghakiman Kristus kita semua harus tampil. Tantangan (ay.
9) ini diubah menjadi sebuah panggilan untuk berkumpul (ay. 12). Tidak
hanya Datanglah jika berani, namun Engkau akan datang entah mau atau
tidak, sebab di sana tidak ada keluputan dari hukuman Tuhan .
II. Sebuah tugas diberikan kepada para pelayan keadilan Tuhan untuk tampil
dan bertindak melawan musuh-musuh kerajaan-Nya yang lancang di antara
manusia ini: Oleh sebab itu, Bawalah turun, ya TUHAN, pahlawan-pahlawan-
Mu! (ay. 11). saat musuh-musuh itu membawa pasukan mereka ke medan
pertempuran, biarlah Tuhan membawa pasukan-Nya juga, biarlah sangkakala
para malaikat membunyikan panggilan, untuk mengumpulkan para
pahlawan-Nya, yaitu, para malaikat-Nya. Mungkin dengan merujuk kepada
hal ini kedatangan Kristus dari sorga pada hari terakhir dikatakan bersama-
sama dengan malaikat-malaikat-Nya (2Tes. 1:7). Mereka yaitu segala
pasukan TUHAN, yang akan melaksanakan pertempuran-Nya saat Ia
hendak mengalahkan semua penguasa yang melawan, pemerintah, dan
kekuasaan, saat Ia hendak menghukum bangsa-bangsa (Mzm. 110:6).
Menurut sebagian penafsir, kata-kata (ay. 9-10), Bersiaplah untuk
peperangan, gerakkanlah para pahlawan, bukanlah sebuah tantangan
kepada para musuh, melainkan sebuah panggilan kepada pasukan Tuhan .
Kiranya mereka tampil dan maju. saat perkara Tuhan harus ditegakkan,
baik oleh hukum atau oleh pedang, Ia telah mempersiapkan orang-orang
untuk melaksanakannya dengan berhasil, para saksi telah bersiap untuk
tampil bagi-Nya di sidang pengadilan, para prajurit siap untuk tampil bagi-
Nya di medan pertempuran. Mereka akan menempa mata bajak menjadi
pedang, jika diperlukan. Bagaimanapun, jelaslah bahwa bagi mereka tugas
panggilan diberikan (ay. 13), Ayunkanlah sabit, sebab sudah masak tuaian.
Yaitu, banyak kejahatan musuh-musuh itu, takarannya sudah penuh, dan me-
reka sudah masak bagi kehancuran. Juruselamat kita menjelaskan hal ini
(Mat. 13:39): Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat.
Dan mereka diperintahkan untuk mengayunkan sabit mereka, sabit mereka
yang tajam, dan mengumpulkan tuaian (Why. 14:15, 18). Perhatikanlah,
banyaknya kejahatan manusia membuat mereka matang untuk menerima
hukuman Tuhan .
III. Luar biasa banyaknya orang akan tampak di hari yang besar itu (ay. 14):
Banyak orang, orang di lembah penentuan, yaitu lembah Yosafat, atau lembah
hukuman TUHAN, sebab hari TUHAN sudah dekat di lembah ini .
Perhatikanlah,
1. Hari pengadilan, hari TUHAN, yang telah lama dinantikan, dan
dibicarakan, sebagai hampir dekat. Henokh berkata, Lihat, itu TUHAN
datang, seakan-akan Sang Hakim berdiri di depan pintu, sebab sudah
pasti bahwa hari itu akan datang dan akan datang sesuai dengan
ketetapan, dan seribu tahun di hadapan Tuhan sama seperti satu hari.
Segala sesuatu sudah masak untuk hari itu. Kita harus selalu siap untuk
hari itu, sebab penghakiman kita sudah dekat.
2. Hari penghakiman akan menjadi hari penentuan, saat keadaan kekal
setiap orang akan ditentukan, dan perselisihan yang telah lama
berlangsung antara kerajaan Kristus dan kerajaan Iblis akhirnya akan
ditentukan, dan perselisihan itu pun diakhiri. Lembah pembagian
hukuman (demikian kitab terjemahan bahasa Aram), saat setiap orang
akan menerima sesuai dengan yang dilakukan di dalam tubuh. Lembah
penampian (demikian dalam terjemahan agak luas), meneruskan
gambaran kiasan tentang tuaian (ay. 13). Musuh-musuh umat Tuhan yang
sombong akan diinjak-injak dan dihancurkan, dan dibuat seperti sekam
di tempat pengirikan pada musim panas.
3. Tak terbilang banyaknya orang akan dikumpulkan untuk menerima nasib
akhir mereka di hari itu, seperti dalam kehancuran Gog yang kita baca
tentang lembah Khalayak Ramai Gog, dan kota Hamona (Yeh. 39:15-16),
yang keduanya menyatakan kerumunan musuh yang ditaklukkan. Kata
yang sama juga digunakan di sini, Hamonim, Hamonim, diungkapkan de-
ngan cara kekaguman, “O, betapa keadilan ilahi akan dimuliakan di
dalam kehancuran kerumunan besar orang berdosa pada hari itu!
Himpunan orang-orang yang hidup (kata seorang rabi) dan himpunan
orang yang mati, sebab Kristus akan datang untuk menghakimi orang
yang hidup dan yang mati.
IV. Perubahan menakjubkan yang akan terjadi di kerajaan alam semesta (ay.
15): Matahari dan bulan menjadi gelap, seperti sebelumnya (2:31).
Kemuliaan dan kilauan mereka akan menjadi redup oleh cahaya terang
benderang yang jauh lebih besar yang terpancar dari kemuliaan Sang Hakim
yang tampil saat itu. Bahkan, semua benda langit itu sendiri akan tersingkir
bersama leburnya segala sesuatu. Sebab orang-orang berdosa yang terkutuk
di neraka tidak diizinkan untuk mendapat terang, sebab TUHAN akan
menjadi penerang abadi mereka (Yes. 60:19). Orang-orang yang jatuh di
bawah murka Tuhan di hari murka itu akan diputuskan dari semua
penghiburan dan sukacita, yang ditandai dengan gelapnya tidak hanya
matahari dan bulan, namun juga bintang-bintang.
V. Pengaruh berbeda yang diakibatkan hari itu terhadap anak-anak dunia ini
dan anak-anak Tuhan , sesuai dengan maksud hari itu bagi setiap orang.
1. Bagi orang jahat hari itu akan menjadi suatu hari yang mengerikan.
TUHAN akan berbicara dari Sion dan Yerusalem, dari takhta kemuliaan-
Nya, dari sorga, di mana Ia menyatakan diri dengan cara yang khusus,
seperti yang kadang-kadang dilakukan-Nya di dalam takhta kemuliaan,
tempat bait kudus-Nya, yang merupakan kemiripan sekilas dengan
kemuliaan hari itu. Ia akan berbicara dari sorga, dari tengah-tengah para
kudus dan para malaikat-Nya (demikian menurut sebagian penafsir),
yaitu kumpulan orang-orang kudus yang dapat disebut Sion dan
Yerusalem. Sebab, saat kita datang di Yerusalem sorgawi, kita datang
kepada himpunan malaikat yang tak terhingga (Lihat Ibr. 12:22, 25).
Sementara hari itu bagi orang jahat akan menjadi seperti auman,
mengerikan seperti auman seekor singa (demikianlah arti istilahnya). Ia
telah lama diam, namun kini Tuhan kita akan datang, dan tidak akan
berdiam diri (Mzm. 50:3, 21). Perhatikanlah, penghakiman hari besar itu
akan memekakkan telinga orang-orang yang terus menjadi musuh be-
buyutan kerajaan Tuhan . Suara Tuhan akan mengguncang langit dan
bumi (Yes. 2:21), dan sekali lagi (Hag. 2:6; Ibr. 12:26). Hal ini
menunjukkan bahwa suara Tuhan di hari besar itu akan kedengaran
sangat mengerikan di telinga orang jahat hingga langit dan bumi pun
terguncang ketakutan. saat Tuhan datang untuk meruntuhkan dan
menghancurkan musuh-musuh-Nya, dan menjadikan mereka tumpuan
kaki-Nya, maka sekalipun langit dan bumi berdiri membela mereka dan
memberi perlindungan, semua itu akan sia-sia. Malah langit dan
bumi sekalipun akan ikut gemetar di hadapan-Nya dan menjadi
perlindungan yang payah bagi mereka yang dimusuhi-Nya.
Perhatikanlah, seperti segala berkat yang keluar dari Sion merupakan
berkat yang termanis hingga sanggup membuat langit dan bumi
bernyanyi, demikian pula kengerian yang keluar dari Sion yaitu
kengerian yang terhebat hingga membuat langit dan bumi gemetar.
2. Bagi orang benar hari itu akan menjadi suatu hari sukacita. saat langit
dan bumi gemetar, menjadi lebur dan dibakar, maka TUHAN akan
menjadi pengharapan umat-Nya dan kekuatan anak-anak Israel (ay. 16),
dan Yerusalem akan menjadi kudus (ay. 17). Orang-orang kudus yaitu
Israel milik Tuhan . Mereka yaitu umat-Nya. Jemaat yaitu Yerusalem
milik-Nya. Mereka ada di dalam kovenan dan persekutuan dengan Dia.
Nah, di hari besar itu,
(1) Kerinduan mereka akan dipuaskan: TUHAN akan menjadi
pengharapan umat-Nya. Seperti biasanya Ia selalu menjadi pendiri
dan dasar pengharapan mereka, demikian pula di hari itu Ia akan
menjadi mahkota pengharapan mereka. Ia akan menjadi pelabuhan
bagi umat-Nya (demikian istilahnya), tempat perlindungan,
persembunyian, dan rumah bagi mereka. Orang-orang kudus di hari
besar itu akan sampai di sorga yang dirindukan, akan menepi di
pantai jsesudah mengarungi badai. Mereka akan pulang untuk selama-
nya ke rumah bersama dengan Tuhan , ke rumah Bapa mereka, rumah
yang tidak dibuat dengan tangan.
(2) Kebahagiaan mereka akan diteguhkan. Tuhan di hari besar itu akan
menjadi kekuatan anak-anak Israel, memampukan mereka
menyambut hari itu dan menanggung beban kemuliaan dan
sukacitanya. Di dalam dunia ini, saat hukuman Tuhan berlangsung,
dan orang-orang berdosa jatuh di bawahnya, Tuhan yaitu dan akan
menjadi pengharapan dan kekuatan umat-Nya, kekuatan hati
mereka, dan bagian mereka, saat hati orang lain putus asa sebab
takut.
(3) Kekudusan mereka akan disempurnakan (ay. 17): Yerusalem akan
menjadi kudus, benar-benar kota kudus. Seperti itulah keadaan
Yerusalem sorgawi, seperti itulah jemaat yang mulia, tanpa cacat
atau kerut atau yang serupa itu. Yerusalem akan menjadi kekudusan
(demikian istilahnya). Yerusalem akan menjadi kudus sempurna.
Tidak akan ada sisa dosa di dalamnya. Jemaat Injili yaitu sebuah
perhimpunan orang-orang yang kudus, bahkan di dalam keadaannya
yang giat, namun tidak akan pernah menjadi kudus sepenuhnya
sampai ia mencapai kemenangan. Maka orang-orang luar tidak akan
melintasinya lagi. Tidak akan masuk ke dalam Yerusalem Baru segala
sesuatu yang cemar atau jahat. Tidak ada yang ke sana kecuali yang
berhak untuk ke sana, tidak ada kecuali warganya sendiri. Sebab di
sana tidak akan ada warga campuran.
(4) Tuhan di dalam semuanya ini akan dinyatakan dan diagungkan: Maka
kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yaitu Tuhan mu. Dengan
dikuduskan dan dimuliakannya jemaat, Tuhan akan dikenal dalam
kekudusan dan kemuliaan-Nya, sebagai Tuhan yang berdiam di
gunung-Nya yang kudus dan menjadikannya kudus dengan berdiam
di dalamnya. Dan orang-orang yang dikuduskan dan dimuliakan
menjadi demikian melalui pengenalan akan Dia yang telah
memanggil mereka. Pengenalan akan Tuhan yang dimiliki oleh orang-
orang percaya yang sejati yaitu ,
[1] Sebuah pengetahuan yang tepat. Mereka tahu bahwa Ia yaitu
TUHAN, Tuhan mereka, namun bukan hanya milik mereka saja,
namun juga mereka bersama dengan seluruh jemaat, bahwa Ia
yaitu Tuhan mereka, yang diam di Sion gunung-Nya yang
kudus. Sebab, meskipun iman dapat, namun tidak menguasai
sendiri semua hak-hak istimewa kovenan itu.
[2] Itu yaitu sebuah pengetahuan yang diperoleh melalui
pengalaman. Mereka akan mendapati Dia sebagai pengharapan
dan kekuatan mereka di masa-masa yang paling sulit, dan
dengan begitu mereka akan tahu bahwa Ia yaitu TUHAN, Tuhan
mereka. Orang-orang yang sangat tahu kebaikan Tuhan yaitu
yang telah merasakan dan melihatnya, dan telah mendapati-Nya
memang baik bagi mereka.
Hukuman dan Belas Kasihan;
Janji-janji kepada Jemaat
(3:18-21)
18 Pada waktu itu akan terjadi, bahwa gunung-gunung akan meniriskan anggur baru,
bukit-bukit akan mengalirkan susu, dan segala sungai Yehuda akan mengalirkan air; mata
air akan terbit dari rumah TUHAN dan akan membasahi lembah Sitim. 19 Mesir akan
menjadi sunyi sepi, dan Edom akan menjadi padang gurun tandus, oleh sebab kekerasan
terhadap keturunan Yehuda, oleh sebab mereka telah menumpahkan darah orang yang
tak bersalah di tanahnya. 20 namun Yehuda tetap didiami untuk selama-lamanya dan
Yerusalem turun-temurun. 21 Aku akan membalas darah mereka yang belum Kubalas;
TUHAN tetap diam di Sion.”
Janji-janji ini yang mengakhiri nubuatan ini memiliki penggenapannya sebagian
di dalam kerajaan anugerah, dan penghiburan serta anugerah yang diterima oleh
semua warganya yang setia. namun janji-janji itu akan digenapi sepenuhnya di
dalam kerajaan kemuliaan. Sebab, berkaitan dengan jemaat Yahudi, kita tidak
tahu apakah ada kejadian yang merupakan penggenapan dari janji-janji itu. Juga
tidak ada contoh mereka diberkati dengan kedamaian dan kemakmuran luar
biasa seperti yang digambarkan dalam janji-janji itu. Gambaran dalam janji-janji
itu hanyalah ungkapan hiperbola dari hal-hal yang lebih baik yang disimpan bagi
kita, bahwa mereka dalam keadaan terbaik sekalipun tanpa kita tidak akan bisa
sempurna.
I. Dijanjikan bahwa musuh-musuh jemaat akan dikalahkan dan direndahkan
(ay. 19). Mesir, musuh lama Israel, dan Edom, keturunan Esau, musuh
bebuyutan Israel, semuanya akan menjadi sunyi sepi, padang gurun tandus,
tidak lagi dihuni. Mereka telah menjadi bangsa yang dikutuk Tuhan .
Demikianlah Edom (Yes. 34:5). Tidak ada kekuatan atau kekayaan dari suatu
bangsa yang dapat membentengi mereka terhadap hukuman Tuhan . namun
apa yang menjadi pertengkaran Tuhan dengan kerajaan-kerajaan yang
berkuasa ini? Yaitu sebab kekerasan mereka terhadap keturunan
Yehuda, dan kesulitan yang mereka timbulkan. Lihatlah Yehezkiel 25:3, 8, 12,
15; 26:2. Mereka telah menumpahkan darah orang yang tak bersalah, yaitu
darah orang-orang Yahudi yang melarikan diri kepada mereka untuk
mendapat perlindungan atau berusaha melarikan diri melalui negeri
mereka. Perhatikanlah, darah yang tak bersalah dari umat Tuhan begitu
berharga bagi-Nya, dan bahkan setetes yang tertumpah pun akan
diperhitungkan-Nya. Di hari terakhir bumi ini, yang telah dipenuhi dengan
kekerasan terhadap umat Tuhan , akan dijadikan sunyi sepi, saat bumi dan
segala yang ada di dalamnya akan dibakar habis. Dan, cepat atau lambat,
para penindas dan penganiaya Israel milik Tuhan akan direndahkan dan
dihamparkan di dalam debu, bahkan, mereka akhirnya akan direndahkan
dan diletakkan dalam kobaran api.
II. Dijanjikan bahwa jemaat akan menjadi sangat bahagia. Dan sungguh
berbahagia jemaat itu dengan menikmati segala hak istimewa rohani,
bahkan selama masih bergiat dan bertempur, namun jauh lebih berbahagia
lagi saat ia sampai kepada kemenangan. Tiga hal yang dijanjikan di sini:
1. Kemurnian. Janji ini disebutkan terakhir di sini, sebagai alasan bagi
selebihnya (ay. 21). namun kita dapat mempertimbangkannya pertama-
tama, sebagai alasan dan dasar dari janji yang lainnya: Aku akan
membalas darah mereka yang belum Kubalas, yaitu, darah dosa mereka
yang keji, terutama yang telah menumpahkan darah orang-orang yang
tak bersalah. Kesalahan dan noda yang mereka buat melalui dosa, yang
membuat mereka tidak layak bagi persekutuan dengan Tuhan , dan
menjadikan mereka najis bagi kekudusan-Nya dan keji bagi keadilan-
Nya. Orang-orang ini akan dibersihan di dalam sumber yang terbuka (Za.
13:1, KJV). Apa yang tidak dapat dibersihkan oleh korban dan pemurnian
hukum Taurat yang penuh keupacaraan, akan dibersihkan oleh darah
Kristus. Atau, jika kita menerapkannya kepada kebahagiaan yang akan
datang, hal itu menyatakan penyucian orang-orang kudus dari semua
pencemaran yang tidak dapat dibersihkan baik oleh berbagai ketetapan
maupun tindakan penyelenggaraan di dalam dunia. Tidak akan ada sisa
dosa sedikitpun yang tertinggal dalam diri mereka. Di dunia ini, kendati
mereka dibersihkan setiap hari, tetap saja masih ada sesuatu yang belum
bersih. namun di sorga, semuanya akan dibersihkan. Dan alasannya
yaitu sebab TUHAN tetap di Sion, berdiam dengan jemaat-Nya.
Keadaannya jauh lebih mulia di sorga, dan kekudusan menjadi rumah-
Nya selamanya, sebab di mana Ia tinggal, di sana harus, pasti akan ada,
kesempurnaan kekudusan. Perhatikanlah, pemurnian dan mereformasi
jemaat yaitu pekerjaan yang berlangsung dengan lambat, dan masih
saja ada sesuatu yang kita keluhkan yang belum dibersihkan, namun akan
ada suatu hari kelak saat segala sesuatu yang kurang akan diperbaiki,
dan jemaat akan menjadi indah seluruhnya, tidak ada cacat, tidak ada
noda di dalamnya. Dan kita harus menantikan hari itu.
2. Kelimpahan (ay. 18). Janji ini disebut pertama, sebab merupakan
kebalikan dari hukuman yang diancamkan dalam pasal-pasal
sebelumnya.
(1) Aliran kelimpahan ini membanjiri tanah dan memperkayanya:
gunung-gunung akan meniriskan anggur baru dan bukit-bukit akan
mengalirkan susu, kelimpahan yang tidak terhingga yang akan
mereka terima sebagai persediaan, bagi bayi-bayi dan bagi orang-
orang yang kuat. Ini janji kelimpahan kebun anggur dan semua yang
berbuah. Dan kelimpahan ternak di padang rumput yang memenuhi
mereka dengan susu. Dan, untuk membuat ladang gandum subur,
segala sungai Yehuda akan mengalirkan air, sehingga negeri akan
menjadi seperti Taman Eden, diairi dengan baik di mana-mana dan
sangat diperkaya (Mzm. 65:10). namun hal ini sepertinya
dimaksudkan secara rohani. Anugerah dan penghiburan dari
kovenan baru dibandingkan dengan anggur dan susu (Yes. 55:1), dan
Roh dengan sungai-sungai air hidup (Yoh. 7:38). Dan semua karunia
ini jauh lebih berlimpah di bawah Perjanjian Baru ketimbang yang
diterima jemaat di bawah Perjanjian Lama. saat orang-orang
percaya menerima kasih karunia demi kasih karunia dari kepenuhan
Kristus, saat mereka diperkaya dengan penghiburan abadi, dan
dipenuhi dengan sukacita dan damai saat percaya, maka gunung-
gunung akan meniriskan anggur, dan bukit-bukit akan mengalirkan
susu. Minumlah engkau, minumlah dengan berlimpah, O kekasih!
saat ada pencurahan berlimpah dari Roh anugerah, maka segala
sungai Yehuda akan mengalirkan air, dan membuat gembira, tidak
hanya kota Tuhan kita (Mzm. 46:5), namun juga seluruh negeri.
(2) Sumber dari kelimpahan ini ada di dalam rumah Tuhan , yang darinya
semua aliran menerima air, seperti air keluar dari Bait Suci (Yeh.
47:1) dari bawah ambang pintu, dan sungai kehidupan keluar dari
takhta Tuhan dan takhta Anak Domba (Why. 22:1). Sang pemazmur,
yang sedang berbicara tentang Sion, berkata, Segala mata airku ada
di dalammu (Mzm. 87:7). Orang-orang yang memahami berkat-
berkat lahiriah sebagai yang dimaksudkan dalam bagian pertama
ayat sebelumnya, akan memahami sumber yang keluar dari rumah
TUHAN sebagai anugerah Tuhan . Mereka akan memahami bahwa, jika
kita berlimpah di dalam berkat-berkat lahiriah, maka kita akan
semakin lebih membutuhkan lagi sumber itu, supaya kita tidak me-
nyalahgunakan semua berkat lahiriah itu. Kristus sendiri yaitu
sumber kelimpahan itu. Jasa dan anugerah-Nya membersihkan kita,
menyegarkan kita, dan membuat kita berbuah. Jasa dan anugerah-
Nya dikatakan mengairi lembah Sitim, yang terletak sangat jauh dari
bait suci di Yerusalem, di seberang sungai Yordan, dan merupakan
sebuah lembah yang kering dan tandus. Ini menyiratkan bahwa
anugerah Injil, yang mengalir dari Kristus, akan menjangkau jauh,
bahkan ke dunia bangsa-bangsa lain di dunia, ke bagian-bagiannya
yang terpencil, dan akan membuat mereka semua berkelimpahan
dalam buah-buah kebenaran, jsesudah mereka lama hidup seperti
padang gurun yang tandus. Anugerah ini yaitu sumber yang meluap
dan terus mengalir, dan darinya kita dapat terus mengambil air, dan
tidak perlu takut ia menjadi kering. Sumber air ini keluar dari rumah
TUHAN di atas, dari Bait Suci-Nya di sorga, mengalirkan semua yang
baik yang setiap hari kita rasakan di dunia sini melalui aliran-aliran
airnya, namun kita berharap segera, berharap meminum dari sumber
utamanya untuk selama-lamanya.
3. Keabadian. Janji ini memahkotai semua janji lainnya (ay. 20): Yehuda
tetap didiami untuk selama-lamanya, saat Mesir dan Edom dijadikan
sunyi sepi, dan Yerusalem akan terus ada turun-temurun. Ini yaitu
sebuah janji, suatu janji yang sungguh berharga,
(1) Bahwa jemaat Kristus akan terus ada di dunia hingga kesudahan
zaman. saat satu generasi orang-orang Kristen yang percaya tiada,
yang lain akan datang, yang di dalamnya takhta Kristus akan
bertahan selamanya, dan pintu-pintu gerbang neraka tidak akan
bertahan melawannya.
(2) Bahwa semua anggota jemaat yang masih hidup (Yehuda dan
Yerusalem digabungkan sebagai penduduk dari kota dan negeri
ini , Mat. 3:5) akan ditegakkan dalam kebahagiaan mereka
hingga kekekalan. Yerusalem baru ini akan ada turun-menurun,
sebab itu yaitu sebuah kota yang memiliki dasar, tidak terbuat dari
tangan, melainkan kekal di sorga.
Kitab
AMOS
TAFSIRAN KITAB AMOS
Walaupun nabi ini muncul tidak lama sebelum Yesaya, namun dia bukan, seperti
sangkaan keliru beberapa penafsir, Amos, ayah Yesaya (Yes. 1:1). Sebab, dalam
bahasa Ibrani, nama mereka sangat berbeda. Latar belakang keluarga mereka
pun berbeda, Yesaya yaitu seorang pegawai istana, sedangkan Amos seorang
petani desa. Amos berarti beban. Menurut tradisi orang Yahudi, Amos seorang
yang tidak petah lidah, seorang gagap. Namun mungkin lebih baik kita
memahami namanya sebagai kiasan, bahwa bicaranya tegas dan kata-katanya
menyatakan beban TUHAN. Dia (menurut kebanyakan orang) berasal dari
Yehuda, namun terutama bernubuat menentang Israel, dan di Betel (Am. 7:13).
Menurut beberapa penafsir, gaya bahasa Amos mencerminkan asal usulnya
sebagai seorang petani desa, yaitu berbicara terus terang apa adanya seperti
orang desa, dibandingkan nabi-nabi lain. Saya tidak melihatnya demikian, namun
terlihat jelas bahwa persoalan yang diangkatnya sesuai dengan nabi
sezamannya, Hosea, supaya dengan keterangan dua atau tiga orang saksi suatu
perkara sah. Dapat dilihat dari perbantahannya dengan Amazia, imam Betel,
bahwa ia menghadapi perlawanan dalam pekerjaannya, namun ia seorang yang
memiliki tekad tidak tergoyahkan dalam pekerjaannya. Dia setia dan berani
dalam menegur dosa dan menyatakan penghakiman Tuhan atas dosa itu, serta
terus-menerus menasihati orang untuk bertobat dan membaharui diri. Amos
memulai dengan menyatakan ancaman terhadap bangsa-bangsa sekitar yang
menjadi musuh Israel (ps. 1-2). jsesudah itu ia berseru kepada Israel, dan
menghakimi mereka atas penyembahan berhala mereka, perbuatan mereka
yang tidak pantas meskipun telah mendapat banyak kebaikan Tuhan , dan
kedegilan mereka sekalipun sudah kena hukuman-Nya (ps. 3-4). Dia
menyerukan agar mereka bertobat (ps. 5), menolak korban persembahan
mereka yang munafik kecuali jika mereka bertobat. Ia menubuatkan kehancuran
yang akan datang atas mereka walaupun mereka merasa tenteram (ps. 6),
698
beberapa hukuman khusus (ps. 7), terutama atas Amazia. Dan jsesudah teguran
dan ancaman lainnya (ps. 8-9), ia menutup dengan janji akan pendirian kerajaan
Juruselamat dan kebahagiaan Israel rohani Tuhan di dalamnya, sama seperti pe-
nutup nubuat Yoel. Nabi-nabi ini, jsesudah membuka luka dengan teguran dan
ancaman mereka, yang memperlihatkan semua kesalahan, kemudian dalam janji
kasih karunia Injil, membuka obatnya, satu-satunya yang akan menjadikan
segala sesuatu menjadi benar.
PASAL 1
Pasal ini berisi,
I. Pengantar umum nubuat ini (ay. 1), beserta lingkupnya secara umum (ay.
2).
II. Persengketaan Tuhan dengan Siria (ay. 3-5), dengan Filistin (ay. 6-8),
dengan Tirus (ay. 9-10), dengan Edom (ay. 11-12), dan dengan Amon
(ay. 13-15), sebab kekejaman mereka terhadap umat-Nya dan sebab
begitu banyak kerusakan yang mereka lakukan terhadap umat-Nya itu.
Hal ini menjelaskan seruan Tuhan kepada bangsa-bangsa (Yl. 3:2).
Ancaman Hukuman
(1:1-2)
1 Perkataan yang dinyatakan kepada Amos, salah seorang peternak domba dari Tekoa,
tentang Israel pada zaman Uzia, raja Yehuda, dan dalam zaman Yerobeam, anak Yoas, raja
Israel, dua tahun sebelum gempa bumi. 2 Berkatalah ia: “TUHAN mengaum dari Sion dan
dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya; keringlah padang-padang
penggembalaan dan layulah puncak gunung Karmel.”
Di sini kita membaca,
I. Ciri umum nubuat ini. Nubuat ini berisi perkataan yang dilihat Amos. Apakah
perkataan dapat dilihat? Ya, Firman Tuhan dapat dilihat. Para rasul berbicara
tentang Firman hidup, yang bukan saja telah mereka dengar, namun juga yang
telah mereka lihat dengan mata mereka, yang telah mereka saksikan, dan
yang telah mereka raba dengan tangan mereka (1Yoh. 1:1). Betapa nyata
firman Tuhan itu. Amos melihat perkataan ini, artinya,
1. Perkataan ini diungkapkan kepada Amos dalam sebuah penglihatan,
seperti Yohanes berkata melihat suara yang berbicara kepadanya (Why.
1:12).
700
2. Nubuatan yang dinyatakan kepada Amos begitu pasti seolah-olah ia telah
melihatnya dengan mata kepalanya sendiri. Hal ini menggambarkan
betapa kuat imannya yang menjadi bukti dari segala sesuatu yang tidak
terlihat.
II. Orang yang diutus untuk menyampaikan nubuat ini, yakni Amos, salah
seorang peternak domba dari Tekoa. Menurut beberapa penafsir, Amos
seorang pedagang ternak yang kaya. Kata yang sama digunakan untuk raja
Moab (2Raj. 3:4, Ia yaitu seorang peternak domba). Mungkin saja, Amos
mendapatkan uang dari usahanya itu, namun harus menghentikan usahanya
itu untuk mengikuti Tuhan sebagai nabi. Menurut beberapa penafsir lain, ia
seorang penjaga ternak miskin, sebab kita membaca (7:14-15) bahwa ia juga
pemungut buah ara hutan. Ini pekerjaan orang miskin, dan sebab itu kita
dapat memperkirakan bahwa penghasilan Amos hanya cukup untuk
memperoleh makanan saja. Namun, Tuhan kemudian mengambil dia, seperti
Tuhan mengambil Daud yang sedang menggembalakan ternak, dan Elisa yang
sedang membajak. Ada banyak orang yang dilatih untuk melakukan peker-
jaan-pekerjaan besar di tempat usaha penggembalaan yang sunyi, sederhana,
dan penuh perenungan. saat Tuhan hendak mengutus seorang nabi untuk
menegur dan memperingatkan umat-Nya, Dia akan menggunakan seorang
gembala, penjaga ternak, untuk melakukannya. Sebab, mereka telah
membuat diri menjadi seperti kuda atau bagal yang tidak berpengertian .
Bahkan, lebih buruk lagi, mereka membuat diri seperti lembu yang mengenal
pemiliknya. Tuhan adakalanya memilih yang bodoh bagi dunia untuk me-
malukan orang-orang yang berhikmat (1Kor. 1:27). Perhatikanlah, orang
yang diberi Tuhan kemampuan untuk melayani Dia janganlah direndahkan
atau disisihkan sebab kesederhanaan asal muasal atau keadaan awal
mereka. Walaupun Amos sendiri tidak malu mengakui bahwa dia seorang
penjaga ternak, namun orang lain janganlah mencelanya sebab hal itu atau
memikirkan yang buruk tentangnya sebab hal itu.
III. Orang-orang yang berkepentingan dalam nubuat kitab ini. Nubuat ini
tentang Israel, tentang sepuluh suku itu, yang telah matang dalam dosa, dan
segera matang untuk kehancuran. Tuhan telah membangkitkan bagi mereka
nabi-nabi dari antara mereka sendiri (2:11), namun mereka tidak
mengindahkan para nabi itu. sebab itu, Tuhan mengutus seorang nabi dari
Tekoa, di tanah Yehuda, yang, sebab datang dari negeri lain, mungkin lebih
dihargai, dan mungkin ia lebih baik diutus keluar dari negerinya, sebab di
Kitab Amos 1:1-2
701
negerinya sendiri ia direndahkan sebab pekerjaannya sebagai penjaga
ternak (Mat. 13:55-57).
IV. Waktu nubuat ini disampaikan.
1. Kitab ini diberi tanggal, seperti hukum yang berlaku saat itu,
berdasar raja yang memerintah pada saat sang nabi bernubuat.
Waktunya yaitu dalam zaman Uzia raja Yehuda, saat pemerintahan
kerajaan itu berjalan sangat baik, dan dalam zaman Yeroboam bin Yoas,
raja Israel, saat pemerintahan kerajaan itu berjalan cukup baik. Namun,
kedua raja itu harus diberi tahu saat itu tentang dosa yang menjadi
kesalahan mereka maupun akan penghakiman yang akan menimpa
mereka sebab dosa itu. Tujuannya, supaya mereka jangan terbuai de-
ngan kilauan kemakmuran saat itu, bahwa mereka tidak bersalah atau
merasa yakin bahwa mereka akan aman selamanya.
2. Kitab ini diberi tanggal berdasar peristiwa khusus yang dapat
dijadikan acuan. Waktunya yaitu dua tahun sebelum gempa bumi.
Gempa bumi ini dikatakan terjadi pada zaman Uzia (Za. 14:5), membuat
bangsa itu sangat ketakutan, sebab dikatakan bahwa mereka melarikan
diri oleh sebab gempa bumi itu. namun , bagaimana mereka dapat
melarikan diri dari gempa bumi itu? Beberapa penafsir menduga gempa
bumi ini terjadi di zaman penglihatan Yesaya, saat alas ambang pintu
bergoyang (Yes. 6:4). Menurut tradisi orang Yahudi, gempa bumi ini
terjadi di saat yang sama saat Uzia dengan lancang mengambil alih
tugas imam dan membakar dupa (2Taw. 26:16). Sejarawan Yosefus
menyebutkan gempa bumi ini (Antiq. 9.225) dan mengatakan, “sebab
gempa itu, setengah gunung berpindah dan terbawa ke dataran yang
jaraknya sekitar 800 meter. Gempa itu juga merusak kebun-kebun raja.”
Tuhan , melalui Nabi Amos ini, memberi peringatan dua tahun
sebelumnya, bahwa Dia, melalui gempa bumi itu, akan merobohkan
rumah-rumah mereka (3:15).
V. Pengantar untuk nubuat ini, yang berisi lingkupnya sec