daniel obaja 21


 apan harus 

berkata cukup, sebab Tuhan   akan menjadikan makanan mereka bergizi 

dan membuat mereka merasa puas olehnya. 

Itulah belas kasihan yang dijanjikan, dan dalam semuanya itu, 

TUHAN telah melakukan perkara yang besar (ay. 21), Dia memperlakukan 

umat-Nya dengan ajaib (ay. 26). Dalam semuanya ini Ia 

mempermuliakan kuasa-Nya dan menunjukkan bahwa Dia sanggup 

melegakan umat-Nya sekalipun kesesakan mereka begitu besar. Ia juga 

mempermuliakan kebaikan-Nya, yakni bahwa Dia mau melepaskan 

umat-Nya jika mereka bertobat, sekalipun pelanggaran mereka begitu 

hebat. Perhatikanlah, saat  Tuhan   bermurah hati kepada orang berdosa 

yang berbalik kepada-Nya, itu harus diakui sebagai perbuatan-Nya yang 

ajaib dan suatu perkara besar. Sejumlah penafsir memahami janji-janji 

ini sebagai kiasan yang mengacu pada anugerah Injil, yang digenapi 

dalam limpahan penghiburan yang tersedia bagi orang-orang percaya 

dalam ikatan kovenan anugerah dan kepuasan jiwa yang mereka 

dapatkan di dalamnya. saat  Tuhan   mengirimkan janji-janji-Nya kepada 

kita sebagai penghiburan bagi kita, dengan anugerah-Nya sebagai 

landasannya, dan Roh-Nya sebagai penggagasnya, maka dapatlah kita 

mengakui bahwa Ia telah mengirim kepada kita gandum, anggur, dan 

minyak, sesuai dengan janji-Nya (ay. 19), yang tak terkatakan baiknya, 

dan kita punya alasan untuk merasa puas sebab nya. 

III. Bagaimana mereka harus menyikapi kembalinya belas kasihan Tuhan   dan 

perubahan baik yang harus mereka lakukan. 

1. Tuhan   akan dipermuliakan oleh sebab  belas kasihan-Nya itu, sebab umat 

akan bersukacita sebab  TUHAN, Tuhan   mereka (ay. 23), dan apa yang 

membuat mereka bersukacita, itulah yang menjadi ucapan syukur 

mereka. Mereka akan memuji-muji nama TUHAN, Tuhan   mereka (ay. 26), 

bukan memuji-muji berhala mereka, tidak pula menyebut gandum dan 

anggur itu sebagai pemberian dari para kekasih mereka. Perhatikanlah, 

kelimpahan penghiburan jasmani sungguh merupakan belas kasih bagi 

kita jika berkat-berkat itu membuat hati kita semakin mengasihi Tuhan   

dan bersyukur kepada Dia, yang memberi  segala sesuatu dengan 

limpahnya untuk kita nikmati, walaupun pelayanan kita kepada-Nya 

sama sekali tidak sebanding. saat  Tuhan   memberkati kita dengan 

berlimpah jsesudah  kita merasakan kekurangan, rasanya seperti dua kali 

lebih indah, maka kita harus semakin bersyukur kepada Tuhan  . Sewaktu 

Israel keluar dari padang gurun dan masuk ke Kanaan, lalu makan 

sampai kenyang di sana, tentulah mereka memuji TUHAN dengan 

kegembiraan yang sangat, sebab  negeri yang baik yang diberikan-Nya 

kepadamu itu (Ul. 8:10). 

2. Orang Israel akan mendapatkan nama baik, penghiburan, dan berkat 

rohani dari belas kasihan Tuhan   ini . saat  Tuhan   kembali 

mengaruniakan kelimpahan dan mengizinkan mereka merasakan 

kepuasan darinya, maka, 

(1) Nama baik mereka akan dipulihkan. Israel dan Tuhan   mereka tidak 

akan lagi dicemooh orang bahwa kedua pihak sudah meninggalkan 

satu sama lain, jsesudah  Israel berbalik kepada-Nya dalam ibadah dan 

Dia kembali kepada mereka dalam belas kasihan: “Aku tidak akan 

menyerahkan kamu lagi menjadi cela di antara bangsa-bangsa yang 

bersorak atas malapetakamu dan menghina engkau” (ay. 19), dan 

lagi, “Umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya 

seperti keadaan mereka sebelumnya, malu akan negeri yang baik 

yang dahulu menjadi kebanggaan mereka. Sebaliknya, mereka akan 

kembali berbangga akan negeri itu.” Perhatikanlah, kehormatan 

Tuhan   bertambah-tambah saat  Ia menyelamatkan kehormatan 

umat-Nya, dan mereka yang sungguh-sungguh umat Tuhan  , meskipun 

menjadi cela di antara bangsa-bangsa untuk sementara waktu, tidak 

akan menjadi cela untuk seterusnya. Bila kita merasa malu sebab  

dosa-dosa kita terhadap Tuhan  , kita tidak akan pernah dipermalukan 

atas perbuatan kita dalam memuliakan Tuhan  . 

(2) Sukacita mereka akan dibangkitkan kembali (ay. 23): Bersorak-

soraklah dan bersukacitalah, hai negeri dan seluruh penduduknya. 

Masa-masa kelimpahan biasanya merupakan masa-masa sukacita, 

namun  perkenanan Tuhan   memberi  sukacita ke dalam hati lebih 

dibandingkan  kelimpahan gandum, anggur, dan minyak, terkhusus bani 

Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah sebab  TUHAN (ay. 23). 

Sebelumnya, mereka meratap di Sion (ay. 15), sebab  itu di sana 

pulalah mereka akan bersukacita, sebab barang siapa menabur 

dalam cucuran air mata pertobatan pasti akan menuai dalam 

sukacita ucapan syukur. Bani Sion yang mendahului seluruh bangsa 

dalam berpuasa akan mendahului mereka dalam bergembira. 

Namun, perhatikan, mereka bersukacita sebab  TUHAN, Tuhan   

mereka, terutama bukan sebab  berkat-berkat yang diberikan 

kepada mereka, melainkan sebab  tangan yang memberi nya dan 

sebab  kembalinya perkenanan-Nya kepada mereka, serta 

kembalinya mereka ke dalam ikatan kovenan. Berkat-berkat itu 

hanyalah bukti dan tanda dari pulihnya hubungan mereka dengan 

Tuhan  . Sukacita di waktu panen dan sukacita perjamuan haruslah 

berakhir pada Tuhan  , yang kasih-Nya kita rasakan lewat segala berkat 

karunia-Nya, sehingga kita menjadikan Dia sebagai puncak sukacita 

kita, sebab Dialah puncak kebaikan dan sumber segala yang baik bagi 

kita. 

(3) Iman mereka kepada Tuhan   akan diteguhkan dan diperbesar. saat  

oleh belas kasih Tuhan  , anugerah jasmani dijadikan sebagai 

keuntungan rohani bagi kita, dan kelimpahan jasmani menjadi 

sahabat yang memperkaya jiwa, dan bukannya menjadi musuh yang 

mencelakakan jiwa (seperti yang terjadi dalam kehidupan banyak 

orang), maka semua itu sungguh merupakan kemurahan yang sejati 

bagi kita. Hal ini telah dijanjikan di sini (ay. 27): Kamu akan menge-

tahui bahwa Aku ini ada di antara orang Israel. Juga, Yang Kudus di 

tengah-tengahmu (Hos. 11:9), dan bahwa Aku ini, TUHAN, yaitu  

Tuhan  mu dan tidak ada yang lain (ay. 27). Dia melukai, namun  Dia juga 

yang menyembuhkan, Dia menjadikan terang dan menciptakan gelap, 

yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang (Yes. 

45:7; Ul. 32:39). Itu semua membuktikan bahwa Tuhanlah Tuhan  , Dia-

lah Tuhan   Israel, Tuhan   yang terikat kovenan dengan umat-Nya 

sekaligus Bapa bagi mereka, dan sebagai Bapa, Dia mendisiplin 

mereka saat mereka melanggar dan menghibur mereka saat mereka 

bertobat. Itulah beban dalam ancaman pada nubuatan Yehezkiel, 

malapetaka ini dan itu akan Kudatangkan kepadamu, supaya kamu 

mengetahui bahwa Akulah TUHAN. Dan dalam nubuatan Yoel ini, hal 

senada menjadi mahkota janji-janji Tuhan  : Kamu akan makan dan 

menjadi kenyang serta bersukacita, sehingga kamu mengetahui 

bahwa Aku ini TUHAN. Perhatikanlah, kita harus berusaha untuk 

bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan   lewat segala bentuk 

penyelenggaraan-Nya, baik yang menyenangkan maupun yang 

memedihkan. saat  Tuhan   memberi  kelimpahan, damai, dan 

sukacita kepada umat-Nya sewaktu mereka bertobat, Ia hendak 

mengajarkan kepada mereka bahwa Ia berkenan dengan pertobatan 

mereka, bahwa Ia telah mengampuni dosa mereka dan Ia menjadi 

milik mereka seperti sediakala. Bahwa mereka dibawa kembali ke 

dalam ikatan kovenan yang semula dengan-Nya, sebab Dialah 

TUHAN, Tuhan   mereka, dan ke dalam persekutuan yang semula, sebab 

Dia ada di antara mereka, TUHAN dekat pada setiap orang yang ber-

seru kepada-Nya. Seperti matahari di pusat dunia, demikianlah Ia ada 

di tengah mereka untuk memancarkan kebaikan-Nya ke seluruh 

penjuru negeri-Nya. 

3. Bahkan makhluk-makhluk ciptaan yang lebih rendah pun akan 

mendapat bagian dan kenikmatan dari rahmat-Nya itu. Jangan takut, hai 

tanah (ay. 21), jangan takut, hai binatang-binatang di padang (ay. 22). 

Mereka telah menderita akibat dosa manusia, dan akibat permusuhan 

Tuhan   dengan mereka. Namun kini tanah dan binatang-binatang itu juga 

akan hidup lebih baik berkat pertobatan manusia dan berdamainya Tuhan   

dengan mereka. Sebelumnya bahkan dikatakan bahwa binatang-

binatang di padang menjerit sebab  rindu kepada-Mu (1:20), dan 

sekarang jeritan mereka telah dijawab. Kepada mereka dikatakan 

“Jangan takut,” sebab mereka akan mendapatkan apa yang mereka 

butuhkan dengan berlimpah-limpah. Saat melepaskan Niniwe dari 

hukuman, Tuhan   juga memperhatikan hewan-hewan ternak di dalamnya 

(Yun. 4:11), sebab mereka pun ikut berpuasa (3:8). Hal ini menyarankan 

kepada kita bahwa, akan ada pemulihan segala sesuatu, saat  seluruh 

makhluk yang sekarang ditaklukkan kepada kesia-siaan dan sama-sama 

mengeluh kelak akan dimerdekakan dan masuk ke dalam kemerdekaan 

kemuliaan anak-anak Tuhan   (Rm. 8:21). 

Janji Rahmat (2:28-32) 

28 “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas 

semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan wanita  akan bernubuat; orang-

orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-

penglihatan. 29 Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan wanita  akan Kucurahkan 

Roh-Ku pada hari-hari itu. 30 Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi: 

darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. 31 Matahari akan berubah menjadi gelap 

gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari TUHAN yang hebat dan dahsyat 

itu. 32 Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di 

gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang telah difirmankan 

TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang 

terlepas.” 

Janji akan kelimpahan gandum, anggur, dan minyak dalam perikop sebelumnya 

tentu sangat dinanti-nantikan oleh negeri yang sedang kekeringan. Namun, 

perikop terakhir di atas mengajarkan bahwa kita tidak boleh puas dengan 

berkat-berkat yang tadi saja. Tuhan   telah menyediakan sesuatu yang lebih baik 

lagi bagi kita, dan ayat-ayat ini  menunjukkan apa yang lebih baik itu, yakni 

kerajaan kasih karunia dan kerajaan kemuliaan, di mana orang percaya yang 

sejati akan berbahagia. Dalam perikop ini, diberitahukan kepada kita bahwa,  

I. Kerajaan kasih karunia akan dihadirkan lewat pencurahan Roh Kudus (ay. 

28-29). Kita sudah tahu pasti apa arti janji ini dan penggenapannya, sebab 

Rasul Petrus telah memberi  penjelasan serta penerapannya. Ia 

meyakinkan kita bahwa saat  Roh Kudus dicurahkan ke atas para rasul 

pada hari Pentakosta (Kis. 2:1), itulah yang difirmankan Tuhan   dengan 

perantaraan nabi Yoel (Kis. 2:16-17). Peristiwa Pentakosta itulah karunia 

Roh Kudus yang dinubuatkan akan datang, dan kita tidak perlu menantikan 

yang lainnya, demikian juga dengan penggenapan janji tentang datangnya 

Mesias. Nah, 

1. Berkat yang dijanjikan itu yaitu  pencurahan Roh Tuhan  , segala karunia, 

anugerah, dan penghiburan-Nya, yang diberikan oleh Roh Kudus itu. 

Dalam Perjanjian Lama kita sering membaca tentang turunnya Roh 

TUHAN secara terpisah di sana sini, misalnya kepada hakim-hakim atau 

para nabi yang dibangkitkan Tuhan   untuk pelayanan khusus. Namun, 

sekarang ini Roh Kudus akan dicurahkan berlimpah-limpah, seperti yang 

dijanjikan tentang zaman Injil (Yes. 44:3), “Aku akan mencurahkan Roh-

Ku ke atas keturunanmu.” 

2. Waktu yang ditetapkan untuk pencurahan ini  yaitu  kemudian 

dari pada itu, yakni jsesudah  penggenapan janji-janji yang sebelumnya. 

Rasul Petrus menjelaskannya sebagai hari-hari yang terakhir, zaman 

Mesias, yang oleh Dialah dunia ini memperoleh pewahyuan terakhir 

akan kehendak dan anugerah ilahi pada saat-saat terakhir jemaat 

Yahudi, yaitu tidak lama sebelum jemaat itu dilebur. 

3. Luasnya berkat ini, dalam arti siapa saja yang akan menerimanya. Roh 

Kudus akan dicurahkan ke atas semua manusia, bukan hanya kepada 

orang Yahudi saja, namun  juga kepada bangsa-bangsa lain, sebab dalam 

Kristus tiada pembedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani (Rm. 

10:11-12). Sampai saat itu, pewahyuan ilahi hanya diberikan kepada 

keturunan Abraham, hanya orang-orang Israel yang mendapatkan Roh 

nubuat. Namun, pada hari-hari terakhir, kemuliaan TUHAN akan 

dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama 

(Yes. 40:5) dan mereka akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-

Nya (Yes. 66:23). Orang Yahudi beranggapan bahwa yang dimaksud 

dengan “seluruh manusia” yaitu  semua orang di tanah Israel, dan 

Petrus sendiri belum sepenuhnya memahami bahwa yang dimaksud 

yaitu  bangsa-bangsa lain hingga ia melihat Kornelius dan kerabat-

kerabatnya, yang berasal dari bangsa-bangsa lain, kepenuhan Roh Kudus 

(Kis. 10:44-45), yang juga merupakan lanjutan dari karunia yang sama 

yang dianugerahkan pada hari Pentakosta. Roh Kudus akan dicurahkan 

ke atas semua manusia, yaitu semua orang yang hatinya taat, lunak dan 

lembut, sehingga siap menerima pengaruh dan pekerjaan Roh Kudus. Ke 

atas semua manusia artinya kepada yang terpilih dari antara segala jenis 

orang. Karunia Roh Kudus tidak lagi dibeda-bedakan atau dibatasi begitu 

rupa seperti sebelumnya, namun  akan lebih umum dan tersebar. 

(1) Roh Kudus akan dicurahkan kepada yang terpilih tanpa memandang 

jenis kelamin. Bukan hanya anakmu laki-laki, namun  juga anakmu 

wanita  akan bernubuat. Kita membaca tentang empat gadis 

bersaudara dari satu keluarga yang memiliki  karunia bernubuat 

(Kis. 21:9). Bukan hanya orangtua, namun  juga anak-anak, akan 

dipenuhi Roh Kudus. Hal ini menunjukkan bahwa karunia ini 

berlanjut dari generasi ke generasi dalam umat Tuhan  . 

(2) Roh Kudus akan dicurahkan kepada yang terpilih tanpa memandang 

usia. “Orang-orangmu yang tua, yang sudah merosot kekuatannya 

dan semangatnya mulai menurun, juga teruna-terunamu, yang baru 

sedikit sekali mengenal dan mengalami hal-hal rohani, semua akan 

mendapat mimpi dan penglihatan-penglihatan.” Tuhan   akan menyata-

kan diri-Nya lewat mimpi dan penglihatan, baik kepada yang muda 

maupun yang tua. 

(3) Roh Kudus akan dicurahkan tanpa memandang pangkat dan keadaan 

orang, bahkan ke atas hamba-hambamu laki-laki dan wanita . 

Para cendekiawan Yahudi berkata, “Nubuatan hanya ada pada orang 

yang bijaksana, kuat, dan kaya, bukan pada jiwa orang miskin atau 

yang malang.” Namun, dalam Kristus Yesus, tidak ada lagi hamba 

atau orang merdeka (Gal. 3:28). Banyak orang yang merupakan 

hamba pada waktu mereka dipanggil (1Kor. 7:21), namun  hal itu tidak 

menghalangi mereka untuk menerima Roh Kudus. 

(4) Dampak dari berkat ini : Mereka akan bernubuat. Mereka akan 

menerima hal-hal baru tentang perkara-perkara ilahi, dan 

manfaatnya bukan untuk diri mereka sendiri, namun  bagi umat Tuhan  . 

Mereka akan menafsirkan Kitab Suci serta berbicara tentang hal-hal 

yang tersembunyi, yang masih jauh, dan belum terjadi, yakni sesuatu 

yang tidak mungkin mereka lihat atau ketahui dengan kemampuan 

alamiah manusia, bahkan dengan akal budi yang paling cerdas 

sekalipun. Oleh karunia-karunia ajaib inilah umat Kristen mula-mula 

didirikan dan ditegakkan, Kitab Suci ditulis, dan pelayanan 

ditetapkan. Selanjutnya, dengan pengelolaan biasa (kemampuan 

alamiah manusia) serta pertolongan Roh Kudus, semuanya itu 

dipertahankan dan dipelihara. 

II. Kerajaan kemuliaan akan dihadirkan lewat perubahan di seluruh alam 

semesta (ay. 30-31). Pencurahan Roh Kudus sangat menenangkan bagi 

orang benar, namun  orang fasik akan mendengarnya dan gemetar. Hari 

TUHAN datang dengan hebat dan dahsyat, yang didahului oleh mujizat-

mujizat di langit dan di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap, 

matahari berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah. Menurut 

cendekiawan Dr. Pocock kedahsyatan itu akan digenapi sepenuhnya pada 

hari penghakiman, yaitu pada akhir zaman. Namun, sebagiannya sudah 

tergenapi pada waktu kematian Kristus, yang disebut penghakiman atas 

dunia, saat  bumi berguncang dan matahari menjadi gelap, hari yang hebat 

dan dahsyat. Dan semakin genap pada waktu Yerusalem dihancurkan, suatu 

peristiwa yang merupakan perlambang dan gambaran dari penghakiman 

atas seluruh dunia, di mana terjadi banyak keajaiban yang mendahului, salah 

satunya kekacauan negara-negara dan kerajaan yang dinubuatkan dengan 

kiasan berupa matahari berubah menjadi gelap dan bulan menjadi darah. 

Juga deru perang atau kabar-kabar tentang perang, bangsa-bangsa akan 

takut dan bingung. Oleh Juruselamat kita, semua itu disebut sebagai per-

mulaan penderitaan (Mat. 24:6-7). Namun, sebelum penghakiman terakhir, 

sungguh akan terjadi keajaiban di langit dan di bumi, semuanya dilebur, dan 

ini bukan kiasan. Berbagai penghukuman Tuhan   atas dunia yang berdosa dan 

kehancuran kerajaan-kerajaan fasik oleh api dan pedang merupakan 

pendahuluan dan pertanda akan datangnya penghakiman dunia pada hari 

terakhir. Orang-orang yang menerima curahan Roh Kudus akan melihat dan 

menubuatkan hari TUHAN yang hebat dan dahsyat itu, dan menjelaskan 

mujizat-mujizat di langit dan di bumi yang terjadi sebelumnya. Sebab, sama 

seperti mengenai kedatangan-Nya yang pertama, demikian pula mengenai 

kedatangan-Nya yang kedua, semua nabi-Nya yang menjadi saksinya (Why. 

10:7). 

III. Keselamatan dan kebahagiaan semua orang percaya sejati pada kedatangan 

Yesus Kristus yang pertama maupun yang kedua (ay. 32). Yang termasuk di 

dalamnya yaitu  pribadi demi pribadi secara khusus, sebab Perjanjian Baru 

lebih menekankan tentang mereka dibandingkan  Perjanjian Lama, sedangkan 

Perjanjian Lama lebih menekankan pada kerajaan-kerajaan dan bangsa-

bangsa. Nah, dalam ayat ini perhatikanlah, 

1. Ada keselamatan yang sedang dikerjakan. Walaupun hari TUHAN itu 

hebat dan dahsyat, namun  di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada 

keselamatan dari kengerian itu. Hari TUHAN itu, yakni hari 

penghakiman, itulah tahu memisahkan yang benar dari yang jahat. 

Dalam Injil yang kekal, yang datang dari Sion, dalam umat Tuhan   yang 

sulung yang diperlambangkan oleh gunung Sion, yaitu Yerusalem yang 

dari sorga, ada keselamatan. Di situlah ada jalan terbuka untuk lepas dari 

murka yang akan datang. Kristus sendiri bukan hanya Juruselamat, namun  

Dialah keselamatan itu. Dia menjadi keselamatan sampai ke ujung bumi. 

Keselamatan yang tersedia dalam kovenan anugerah ini merupakan 

penggenapan janji-janji kepada para bapa leluhur. Akan ada 

keselamatan, sesuai dengan firman TUHAN (Lihat Luk. 1:72). Perhatikan, 

inilah landasan penghiburan serta pengharapan bagi orang-orang 

berdosa, yaitu bahwa apa spun bahaya yang mereka hadapi, selalu ada 

keselamatan, kelepasan bagi mereka, jika mereka sendiri tidak 

menolaknya. Dan bila kita ingin mendapat bagian dalam keselamatan itu, 

kita harus menyerahkan diri kepada Injil, kepada Sion, Yerusalem milik 

Tuhan  . 

2. Ada sisa umat yang akan mendapatkan keselamatan ini, dan bagi mereka 

keselamatan ini dikerjakan. Dalam sisa umat (artinya di antara mereka) 

itulah keselamatan ada, atau dalam jiwa dan roh mereka. Ada jaminan 

dan bukti untuk keselamatan itu. Kristus ada di tengah-tengah kamu, 

Kristus yang yaitu  pengharapan akan kemuliaan. Mereka disebut suatu 

sisa atau orang-orang yang terlepas, sebab  jumlahnya hanya sedikit 

dibandingkan dengan sebagian besar yang binasa. Hanya sedikit yang 

tersisa, namun yang terpilih, suatu sisa menurut pilihan kasih karunia. 

Dan di sini kita diberitahukan siapakah mereka itu yang akan 

diselamatkan pada hari yang dahsyat itu. 

(1) Orang-orang yang berseru kepada Tuhan   dengan tulus hati: 

barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, 

baik orang Yahudi maupun bangsa lain, demikian penjelasan dari 

Rasul Paulus dalam Roma 10:13, saat  ia mengajarkan hal ini 

sebagai aturan utama Injil yang berdasar nya kita semua pasti 

akan dihakimi. Berseru kepada Tuhan   berarti harus ada pengenalan 

akan Dia, iman kepada Dia, kerinduan kepada-Nya, kebergantungan 

kepada-Nya, dan sebagai bukti ketulusan hati dari semua ini, harus 

ada ketaatan yang sungguh-sungguh kepada Dia. Sebab, tanpa 

ketaatan, berseru “TUHAN, TUHAN” saja tidak ada faedahnya. 

Perhatikanlah, kaum sisa yang pendoa, itulah yang akan 

diselamatkan. Dan kaum sisa ini akan semakin memperparah 

kehancuran orang-orang yang binasa, sebab  mereka juga 

seharusnya dapat diselamatkan dengan syarat-syarat yang ringan 

itu. 

(2) Orang-orang yang dipanggil untuk datang kepada Tuhan  . Keselamatan 

ini pasti bagi kaum sisa atau setiap orang-orang yang terlepas, yang 

dipanggil TUHAN, bukan hanya dengan panggilan Injil secara umum 

yang diberitakan kepada banyak orang termasuk yang tidak terpilih, 

namun  juga dengan panggilan khusus untuk masuk ke dalam per-

sekutuan dengan Yesus Kristus. Merekalah yang ditetapkan dari 

semula atau dipersiapkan oleh TUHAN, demikian menurut kitab 

terjemahan bahasa Aram. Rasul Petrus juga mengutip kalimat ini 

(Kis. 2:39). Perhatikanlah, yang akan diselamatkan pada hari yang 

dahsyat itu hanyalah mereka yang sekarang sudah dipanggil beralih 

dari dosa kepada Tuhan  , dari diri sendiri kepada Kristus, dari hal-hal 

yang duniawi kepada yang sorgawi. 

 

 

PASAL  3  

alam penutupan pasal sebelumnya kita membaca sebuah janji anugerah 

tentang keselamatan di gunung Sion dan Yerusalem. Sekarang seluruh 

pasal ini memberi penjelasan tentang janji ini , yang menunjukkan seperti 

apa keselamatan itu, bagaimana hal itu terjadi melalui kehancuran musuh-

musuh jemaah, dan bagaimana keselamatan itu disempurnakan dalam istirahat 

dan sukacita jemaat yang abadi. Janji ini sebagian digenapi dalam pembebasan 

Yerusalem dari upaya serbuan Sanherib di zaman Hizkia, dan sesudahnya di 

dalam kembalinya orang-orang Yahudi dari penawanan mereka di Babel, serta 

pembebasan-pembebasan lain yang dikerjakan bagi jemaat Yahudi di antara 

waktu itu dan kedatangan Kristus. Namun keselamatan itu lebih jauh 

dimaksudkan sebagai penebusan besar yang dikerjakan bagi kita oleh Yesus 

Kristus dan kehancuran musuh-musuh rohani kita dan semua kaki tangannya, 

dan akan digenapi sepenuhnya pada saat penghakiman di hari besar itu kelak. 

Nah, dalam pasal ini kita dapati nubuatan tentang,  

I. Pembalasan Tuhan   terhadap musuh-musuh umat-Nya atas semua celaka 

dan penghinaan yang telah mereka perbuat, dengan menimpakan 

kembali semua perbuatan itu  ke atas kepala mereka sendiri (ay. 1-8).  

II. Penghakiman Tuhan   atas segala bangsa saat  takaran pelanggaran 

mereka sudah penuh. Ia akan tampil di hadapan umum untuk 

membinasakan semua orang berdosa yang tidak bertobat dan 

mendatangkan penghiburan kekal bagi semua hamba-Nya yang setia 

(ay. 9-17).  

III. Pemeliharaan yang disediakan Tuhan   yang menyegarkan umat-Nya, 

memberi mereka keamanan dan keselamatan, sementara musuh-

musuh mereka dijadikan sunyi sepi (ay. 18-21). Janji-janji ini bukanlah 

tentang penafsiran pribadi semata, namun  juga ditulis untuk 

pembelajaran kita, “supaya kita teguh berpegang pada pengharapan 

oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.” 

Ancaman terhadap Musuh-musuh Israel 

(3:1-8) 

1 “Sebab sesungguhnya pada hari-hari itu dan pada waktu itu, jika  Aku memulihkan 

keadaan Yehuda dan Yerusalem, 2 Aku akan mengumpulkan segala bangsa dan akan 

membawa mereka turun ke lembah Yosafat; Aku akan beperkara dengan mereka di sana 

mengenai umat-Ku dan milik-Ku sendiri, Israel, oleh sebab  mereka mencerai-

beraikannya ke antara bangsa-bangsa dan membagi-bagi tanah-Ku, 3 oleh sebab  mereka 

membuang undi mengenai umat-Ku, menyerahkan seorang anak laki-laki sebab  seorang 

sundal, dan menjual seorang anak wanita  sebab  anggur untuk diminum. 4 Lagi 

apakah sangkut pautmu dengan Aku, hai Tirus dan Sidon dan seluruh wilayah Filistin? 

Apakah kamu ini hendak membalas perbuatan-Ku? jika  kamu melakukan sesuatu 

terhadap Aku, maka dengan cepat, dengan segera Aku akan membalikkan perbuatanmu 

itu kepadamu sendiri. 5 Oleh sebab  kamu telah mengambil perak-Ku dan emas-Ku dan 

telah membawa barang-barang-Ku yang berharga yang indah-indah ke tempat-tempat 

ibadahmu, 6 dan telah menjual orang-orang Yehuda dan orang-orang Yerusalem kepada 

orang Yunani dengan maksud menjauhkan mereka dari daerah mereka. 7 Sesungguhnya 

Aku akan menggerakkan mereka dari tempat ke mana kamu menjual mereka, dan Aku 

akan membalikkan perbuatanmu itu ke atas kepalamu sendiri. 8 Aku akan menjual anak-

anakmu laki-laki dan wanita  kepada orang-orang Yehuda dan mereka akan menjual 

anak-anakmu itu kepada orang-orang Syeba, kepada suatu bangsa yang jauh, sebab 

TUHAN telah mengatakannya.” 

Kita sering mendengar tentang tahun penebusan, dan tahun pengganjaran 

sebab  perkara Sion. Kini di sini kita membaca suatu penjelasan tentang 

pelaksanaan tahun ini , dan sebuah nubuatan tentang apa yang akan 

dilakukan saat  waktunya tiba, kapan pun itu, sebab penebusan itu sering 

terjadi, dan pada akhirnya akan datang sekali saja untuk selamanya.  

I. Akan menjadi tahun penebusan, sebab Tuhan   akan membawa kembali 

tawanan Yehuda dan Yerusalem (ay. 1). Kendati perbudakan umat Tuhan   

begitu menyedihkan dan berlangsung sangat lama, namun tidak akan 

selamanya. Perbudakan di Mesir berakhir pada akhirnya dalam pembebasan 

mereka ke dalam kebebasan mulia sebagai anak-anak Tuhan  . Biarkanlah 

anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku. Perbudakan di Babel juga 

akan berakhir dengan baik. Dan Tuhan Yesus akan menyediakan penebusan 

menyeluruh bagi jiwa-jiwa yang diperbudak di bawah kekuasaan dosa dan 

Iblis, dan akan memberitakan tahun rahmat TUHAN itu, tahun sabat, 

pembebasan utang dan budak, serta pembebasan kepada orang-orang 

tawanan. Ada suatu hari, ada suatu waktu, yang ditetapkan untuk membawa 

kembali tawanan, anak-anak Tuhan   yang tertawan, untuk menebus mereka 

dari cengkeraman dunia orang mati. Dan waktu itu akan menjadi hari 

terakhir serta akhir dari segala waktu.  

II. Hari itu akan menjadi tahun pengganjaran sebab  perkara Sion. Kendati 

Tuhan   membiarkan musuh-musuh umat-Nya untuk menang terhadap mereka 

untuk waktu yang lama, namun Ia akan meminta pertanggungjawaban 

mereka sebab nya, dan akan membawa tawanan-tawanan (Mzm. 68:19), 

akan membawa orang-orang tawanan yang menyebabkan umat-Nya 

tertawan (Why. 13:10). Amatilah, 

1. Siapa yang akan dimintai pertanggungjawaban itu, yaitu segala bangsa 

(ay. 2). Hal ini berarti,  

(1) Bahwa semua bangsa telah menjadikan diri mereka ada di bawah 

penghakiman Tuhan   sebab  mereka telah berbuat salah kepada umat-

Nya. Penganiayaan merupakan dosa yang berseru-seru dan 

menguasai dunia. Ia berbaring dalam kejahatan dan menentang 

kesalehan. Permusuhan yang ada  dalam diri si ular tua, Tuhan   

dunia ini, terhadap benih wanita , tampak di dalam anak-anak 

dunia ini. Janganlah heran jikalau dunia membenci kamu.  

(2) Bahwa, bangsa mana pun yang mencelakakan bangsa Tuhan  , mereka 

tidak akan dibiarkan pergi tanpa dihukum. Sebab, siapa menyentuh 

Israel kepunyaan Tuhan   akan dibuat tahu bahwa ia menjamah biji 

mata-Nya. Yerusalem akan menjadi batu untuk diangkat bagi segala 

bangsa (Za. 12:3). namun  bangsa-bangsa tetangga terutama akan di-

mintai pertanggungjawaban, yaitu Tirus dan Sidon dan seluruh wi-

layah Filistin, yang telah menjadi bangsa-bangsa yang telah 

menyusahkan Israel milik Tuhan   (ay. 4). Bangsa-bangsa yang letaknya 

lebih jauh dan lebih berkuasa yang telah menghancurkan Israel, 

dibalas oleh Tuhan   melalui kejahatan bangsa-bangsa kuat di dekat 

mereka. Bangsa-bangsa ini  dipakai-Nya untuk membantu 

menimbulkan kejahatan (Za. 1:15), dan mengulurkan tangannya 

(Yeh. 26:2), namun  mereka sendiri tidak akan dibiarkan-Nya. Per-

hatikanlah, para penganiaya kecil sama-sama akan dimintai 

pertanggungjawaban seperti halnya para penganiaya yang besar. 

Dan, kendati tidak melakukan banyak kejahatan, mereka akan 

diperhitungkan sesuai dengan kejahatan usaha mereka dan 

kejahatan yang telah mereka lakukan.  

 

2. Sidang pengadilan untuk penghakiman ini. Segala bangsa itu akan 

dikumpulkan (ay. 2), supaya mereka semua yang telah bergabung 

bersama melawan umat Tuhan  , dengan satu hati (Mzm. 83:6), dapat 

bersama-sama menerima nasib akhir mereka. Tuhan   akan membawa 

mereka turun ke lembah Yosafat, yang terletak dekat Yerusalem, dan di 

sana Tuhan   akan berperkara dengan mereka.  

(1) sebab  tepatlah bahwa penjahat harus diadili di negeri yang sama di 

mana mereka telah melakukan kejahatan.  

(2) Supaya mereka malu dan tersipu-sipu, saat  mereka melihat bahwa 

Yerusalem yang telah mereka usahakan dan harapkan 

kehancurannya, terlepas dari kemarahan mereka, sekarang 

dijadikan suatu pujian di bumi.  

(3) Untuk kelegaan dan kemuliaan Yerusalem milik Tuhan  , yang akan 

melihat Tuhan   membela perkara mereka.  

(4) Maka akan dilakukan kembali apa yang telah Tuhan   lakukan bagi 

Yosafat dahulu saat  Ia memberinya kemenangan atas bangsa-

bengsa yang menyerbunya, dan melengkapinya serta rakyatnya 

dengan sukacita dan puji-pujian di Lembah Pujian (Lihat 2Taw. 

20:26).  

(5) Di lembah Yosafat inilah (seperti yang diterangkan oleh Dr. 

Lightfoot), tentara Sanherib, atau sebagian darinya, berada saat  

dibinasakan oleh seorang malaikat. Mereka datang bersama untuk 

menghancurkan Yerusalem, namun  Tuhan   mengumpulkan mereka 

bersama untuk dihancurkan sekaligus, seperti berkas gandum ke 

tempat pengirikan (Mi. 4:12). 

3. Penggugat dipanggil, yang atas namanya tuntutan perkara ini 

disidangkan. Tuntutan yaitu  demi umat-Ku, dan milik-Ku, Israel. Demi 

merekalah Tuhan   sekarang akan beperkara dengan cemburu. 

Perhatikanlah, umat Tuhan   yaitu  milik-Nya,  kesayangan-Nya, bagian-

Nya, kekayaan-Nya, di atas segala bangsa (Kel. 19:5; Ul. 32:9). Mereka 

yaitu  milik kepunyaan-Nya, dan sebab nya Ia harus bertindak 

melawan orang-orang yang melawan mereka.  

4. Dakwaan yang dituntut terhadap mereka disebutkan satu per satu. 

Banyak hinaan yang mereka lontarkan kepada Tuhan   melalui 

penyembahan berhala mereka, namun  hal yang membuat Tuhan   

bertengkar dengan mereka yaitu  penghinaan mereka terhadap umat-

Nya dan terhadap segala perkakas tempat kudus-Nya.  

(1) Mereka telah melakukan segala macam kejahatan kepada bangsa 

Israel, telah mencerai-beraikannya ke antara bangsa-bangsa dan 

memaksa mereka untuk mencari tempat perlindungan di mana-

mana, atau membawa mereka sebagai tawanan ke negeri masing-

masing dan mencerai-beraikan mereka di sana supaya jangan 

sampai mereka bersatu kembali dan selamat. Mereka membagi-bagi 

tanah mereka, dan mengambil bagian setiap orang sebagai bagian 

mereka sendiri. Bahkan mereka membuang undi mengenai umat-Ku, 

dan menjual mereka. saat  mereka menawan umat-Ku itu,  

[1] Mereka mengolok-olok dan mencemooh umat-Ku itu seperti 

tidak ada nilainya. Mereka tidak mau membebaskan mereka, 

namun  juga menganggap mereka tidak layak untuk ditahan. 

Mereka memperlakukan mereka sebagai barang taruhan. Atau 

mereka membagi-bagi umat-Ku itu melalui undian, seperti yang 

dilakukan oleh para prajurit terhadap jubah Kristus.  

[2] Mereka mendapat untung dari umat-Ku. jsesudah  mendapat umat-

Ku itu, mereka menjual mereka, dengan penghinaan, sebab  

harta mereka tidak bertambah dengan penjualan itu, sebab  

mereka menjual umat itu hanya untuk kesenangan saja, bukan 

untuk keuntungan. Mereka menyerahkan seorang anak laki-laki 

yang diambil dalam peperangan untuk membayar seorang sun-

dal, dan menjual seorang anak wanita  untuk memperoleh 

botol-botol anggur yang banyak guna melayani mereka untuk 

sekali duduk minum. Itulah harga yang mereka berikan terhadap 

umat-Ku, kedudukan yang mereka anggap pantas bagi seorang 

anak laki-laki dan seorang anak wanita  Israel untuk menjadi 

seorang budak dan seorang pekerja rodi di sebuah kedai atau 

tempat bordil. Amatilah di sini, bagaimana apa yang didapat 

melalui dosa digunakan untuk hal lain. Rampasan yang 

dikumpulkan oleh musuh-musuh bangsa Yahudi melalui 

ketidakadilan dan kekerasan itu dihamburkan dan dibuang 

dengan minuman dan persundalan. Seperti itulah kelakuan dan 

perilaku musuh-musuh dan penganiaya umat Tuhan  . Orang-orang 

Tirus dan Filistin, saat  mereka menangkap siapa saja dari 

anak-anak Yehuda dan Yerusalem, entah melalui perang atau 

menculik mereka, mereka menjualnya kepada orang-orang 

Yunani (yang berdagang dengan orang-orang Tirus dengan cara 

menukarkan budak-budak, Yeh. 27:13), dengan maksud menjauh-

kan mereka dari daerah mereka (ay. 6). Ini sungguh suatu celaan 

hebat terhadap Israel, anak sulung Tuhan  , untuk diperjualbelikan 

seperti ini di antara bangsa-bangsa kafir. 

(2) Mereka secara tidak benar mengambil perak-Ku dan emas-Ku (ay. 5), 

yang dipahami sebagian penafsir sebagai harta kekayaan Israel. 

Perak dan emas yang dimiliki umat Tuhan   disebut-Nya sebagai milik-

Nya, sebab mereka menerimanya dari Dia dan diabdikan kepada-

Nya. Dan barang siapa merampoknya, maka Tuhan   menganggap telah 

merampok Dia, dan akan membuat pembalasan. Orang-orang yang 

mengambil semua milik orang benar akan dinyatakan bersalah se-

bagai penistaan. Mereka mengambil perak dan emas milik Tuhan  . 

namun  hal ini tampaknya lebih dimaksudkan sebagai perkakas dan 

segala barang perbendaharaan rumah Tuhan  , yang disebut oleh Tuhan   

di sini sebagai barang-barang-Ku yang berharga yang indah-indah, 

yang berharga dan menyenangkan bagi Dia dan bagi seluruh umat-

Nya. Semuanya ini mereka bawa ke tempat-tempat ibadah mereka 

sebagai piala kemenangan mereka atas Israel milik Tuhan  . Dengan 

berbuat begitu mereka bersorak kemenangan atas Israel Tuhan  , 

bahkan, bahwa berhala mereka menang atas Tuhan  . Demikianlah 

tabut perjanjian ditaruh di dalam kuil Dagon. Dengan demikian 

mereka berbuat yang tidak benar. “Apakah sangkut pautmu dengan 

Aku (ay. 4), dengan umat-Ku. Kesalahan apa yang mereka perbuat 

kepadamu? Kejahatan apa yang mereka lakukan terhadapmu? 

Engkau tidak ada sangkut pautnya dengan mereka, namun engkau 

melakukan semuanya ini terhadap mereka. Segala rencana dirancang 

untuk melawan ketenangan di dalam negeri Israel.  Mereka 

menyerang dan mencelakai yang tidak berdaya dan tidak tahu apa-

apa: Apakah kamu ini hendak membalas perbuatan-Ku?” Dapatkah 

mereka menuduh bahwa Tuhan   atau umat-Nya telah berbuat jahat 

kepada mereka, sehingga mereka berhak menuntut balas? Tidak, 

tidak ada alasan bagi mereka. Perhatikanlah, tidaklah aneh jika 

orang-orang yang berlaku baik dan bersahabat untuk dijahati oleh 

sesama mereka. Demikian juga dengan orang yang tidak berbuat 

jahat, sering kali justru menderita banyak hal. 

5. Hukuman yang dijatuhkan ke atas bangsa-bangsa itu. Secara umum (ay. 

4), “Jika membalas Aku, jika engkau ingin bertengkar dengan Aku, jika 

engkau menimbulkan kemarahanku, jika engkau menyentuh biji mata-

Ku, maka dengan cepat, dengan segera Aku akan membalikkan 

perbuatanmu itu kepadamu sendiri.” Orang-orang yang beperkara 

dengan Tuhan   akan mendapati diri tidak sanggup bertahan terhadap Dia. 

Ia akan membalas mereka dengan cepat, dengan tidak disangka-sangka, 

dan tidak punya waktu untuk mencegahnya. Jika Ia bertindak terhadap 

mereka, Ia akan segera menghancurkan mereka. Secara khusus, 

diancamkan,  

(1) Bahwa mereka tidak akan mencapai tujuan mereka dalam kejahatan 

yang mereka rancang terhadap umat Tuhan  . Mereka berpikir untuk 

menjauhkan mereka dari daerah mereka sehingga mereka tidak akan 

pernah kembali lagi (ay. 6). namun  Tuhan   berkata, “Sesungguhnya Aku 

akan menggerakkan mereka dari tempat ke mana kamu menjual 

mereka, dan mereka tidak akan, seperti yang kauinginkan, dikubur 

hidup-hidup di sana.” Walaupun orang menjual umat-Nya, Ia tidak 

akan kehilangan hak kepemilikan atas mereka. 

(2) Bahwa mereka akan dibayar kembali dengan uang yang mereka 

pakai sendiri, seperti Adoni-Bezek. Firman Tuhan  , (ay. 8): “Aku akan 

menjual anak-anakmu laki-laki dan wanita  kepada orang-orang 

Yehuda. Engkau akan bersujud memohon belas kasihan mereka 

seperti mereka dahulu di dalam tanganmu” (Yes. 60:14). 

Demikianlah orang-orang Yahudi mengalahkan pembenci-pembenci 

mereka (Est. 9:1). Dan kemudian dengan adil pula bangsa-bangsa 

kafir itu akan dijual kepada orang-orang Syeba, kepada suatu bangsa 

yang jauh. Hal ini (menurut beberapa penafsir) digenapi dalam 

kemenangan-kemenangan yang diperoleh orang-orang Makabe atas 

musuh-musuh orang Yahudi. Para penafsir lain berpendapat, hal 

ini  memandang jauh ke depan ke hari terakhir, saat  orang-

orang benar akan berkuasa (Mzm. 49:15, KJV) dan orang-orang kudus 

akan menghakimi dunia. Sudah pasti bahwa tidak ada orang yang 

mengeraskan hati melawan Tuhan   atau jemaah-Nya akan makmur 

lama. Tidak, bahkan termasuk Firaun sendiri, sebab  TUHAN telah 

mengatakannya, bagi penghiburan semua hamba-hamba-Nya yang 

menderita, bahwa pembalasan itu yaitu  hak-Nya. Dialah yang akan 

menuntut pembalasan. 

Ancaman terhadap Musuh-musuh Israel 

(3:9-17) 

9 Maklumkanlah hal ini di antara bangsa-bangsa: bersiaplah untuk peperangan, 

gerakkanlah para pahlawan; suruhlah semua prajurit tampil dan maju! 10 Tempalah mata 

bajakmu menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak; baiklah orang 

yang tidak berdaya berkata: “Aku ini pahlawan!” 11 Bergeraklah dan datanglah, hai segala 

bangsa dari segenap penjuru, dan berkumpullah ke sana! Bawalah turun, ya TUHAN, 

pahlawan-pahlawan-Mu! 12 Baiklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke lembah Yosafat, 

sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru. 13 

Ayunkanlah sabit, sebab sudah masak tuaian; marilah, iriklah, sebab sudah penuh tempat 

anggur; tempat-tempat pemerasan kelimpahan, sebab banyak kejahatan mereka. 14 

Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekat hari TUHAN di 

lembah penentuan!  

15 Matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya. 16 

TUHAN mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, dan langit 

dan bumi bergoncang. namun  TUHAN yaitu  tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan 

benteng bagi orang Israel. 17 “Maka kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yaitu  

Tuhan  mu, yang diam di Sion, gunung-Ku yang kudus. Dan Yerusalem akan menjadi kudus, 

dan orang-orang luar tidak akan melintasinya lagi. 

Apa yang telah lama diperintahkan oleh pemazmur untuk dikatakan di antara 

bangsa-bangsa (Mzm. 96:10), dengan cara yang sama di sini diperintahkan juga 

oleh sang nabi untuk diumumkan kepada segala bangsa, bahwa TUHAN 

memerintah, dan bahwa Ia akan datang, Ia datang untuk menghakimi bumi, 

sebab Ia telah lama menjadi hakim di bumi. Perhatian yang diberikan di sini 

tentang penghakiman Tuhan   atas bangsa-bangsa mungkin saja mengacu kepada 

kehancuran Sanherib, Nebukadnezar, Antiokhos, dan terutama anti-Kristus, 

serta semua musuh angkuh dari jemaat Kristen. namun  beberapa penafsir yang 

terbaik, dari masa kuno dan modern (terutama cendekiawan Dr. Polock), 

berpikir bahwa tujuan ayat-ayat ini yaitu  untuk memperkenalkan hari 

penghakiman akhir, dengan memakai peperangan Tuhan   dengan para musuh 

kerajaan-Nya sebagai suatu gambaran. Termasuk bagaimana Ia mengumpulkan 

tuaian di hari penuaian di bumi. Penggambaran seperti ini kita temukan juga di 

dalam Kitab Wahyu (Why. 19:11; 14:18). Dalam perikop di atas kita mendapati, 

I. Sebuah tantangan diberikan kepada semua musuh kerajaan Tuhan   untuk 

melakukan kejahatan mereka yang lebih hebat. Untuk menyatakan kepada 

mereka bahwa Tuhan   bersiap untuk berperang dengan mereka, jadi mereka 

dipanggil untuk bersiap berperang dengan-Nya (ay. 9-11). saat  saat 

penghakiman Tuhan   akan datang, cara-cara yang jitu akan dipakai untuk 

mengumpulkan segala bangsa guna peperangan pada hari besar, yaitu hari 

Tuhan   Yang Mahakuasa (Why. 16:14; 20:8). Hal itu tampaknya dibicarakan di 

sini secara ironis: “Maklumkanlah hal ini di antara bangsa-bangsa. Biarlah 

semua kekuatan bangsa-bangsa dipanggil untuk bergabung dalam 

persekutuan melawan Tuhan   dan umat-Nya.” Ini seperti dalam Yesaya 8:9,  

“Perhatikanlah, ya segala pelosok bumi dan berikatpingganglah, namun  

engkau akan dihancurkan.  Bersiaplah untuk peperangan. Kumpulkan semua 

kekuatanmu. Gerakkanlah para pahlawan. Panggillah mereka untuk me-

layanimu. Semangatilah mereka untuk waspada dan berketetapan hati. Suruh-

lah semua prajurit tampil dan maju. Suruh mereka maju dan ikut bertempur 

melawan Yang Mahakuasa jika mereka berani. Janganlah mereka mengeluh 

sebab  kekurangan senjata, namun  hendaklah mereka menempa mata bajak 

menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak. Hendaklah 

mereka bertekad, jika mereka mau, untuk tidak pernah kembali ke ladang 

mereka, melainkan untuk menang atau mati. Jangan ada orang yang merasa 

tidak pantas untuk mengangkat senjata, namun  baiklah orang yang tidak 

berdaya berkata “Aku ini pahlawan dan terjun ke dalam medan 

pertempuran.” Demikianlah Tuhan   Yang Mahakuasa mengajukan tantangan 

kepada segala kuasa dan penguasa kegelapan. Biarlah rusuh bangsa-

bangsa, dan raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat 

bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya. Biarlah mereka ber-

kumpul, dan datang, dan berkumpul bersama. namun  Ia yang duduk di sorga 

akan menertawakan mereka, dan, sementara Ia memanggil mereka, Ia mem-

buat mereka menjadi cemoohan (Mzm. 2:4-5). Bangsa-bangsa harus 

dibangunkan, harus dibangkitkan dari kematian, supaya mereka dapat 

datang ke lembah Yosafat, untuk menerima kebinasaan mereka (ay. 12), 

dapat muncul dari kuburan mereka, naik ke udara, untuk bertemu TUHAN di 

sana. Yosafat memiliki arti hukuman TUHAN. Biarlah mereka datang ke 

tempat penghakiman Tuhan  , yang mungkin yaitu  alasan utama untuk 

menggunakan nama ini di sini. Nama ini dipakai untuk menunjuk kepada 

tempat yang dinamakan demikian, sesuai apa yang terjadi pada awalnya 

dahulu. Hendaklah mereka datang ke sana di mana Tuhan   akan duduk untuk 

menghakimi segala bangsa dari segala penjuru, kepada takhta kemuliaan di 

hadapan mana akan dikumpulkan segala bangsa (Mat. 25:32), sebab di 

hadapan kursi penghakiman Kristus kita semua harus tampil. Tantangan (ay. 

9) ini diubah menjadi sebuah panggilan untuk berkumpul (ay. 12). Tidak 

hanya Datanglah jika berani, namun  Engkau akan datang entah mau atau 

tidak, sebab di sana tidak ada keluputan dari hukuman Tuhan  .  

II. Sebuah tugas diberikan kepada para pelayan keadilan Tuhan   untuk tampil 

dan bertindak melawan musuh-musuh kerajaan-Nya yang lancang di antara 

manusia ini: Oleh sebab  itu, Bawalah turun, ya TUHAN, pahlawan-pahlawan-

Mu! (ay. 11). saat  musuh-musuh itu membawa pasukan mereka ke medan 

pertempuran, biarlah Tuhan   membawa pasukan-Nya juga, biarlah sangkakala 

para malaikat membunyikan panggilan, untuk mengumpulkan para 

pahlawan-Nya, yaitu, para malaikat-Nya. Mungkin dengan merujuk kepada 

hal ini kedatangan Kristus dari sorga pada hari terakhir dikatakan bersama-

sama dengan malaikat-malaikat-Nya (2Tes. 1:7). Mereka yaitu  segala 

pasukan TUHAN, yang akan melaksanakan pertempuran-Nya saat  Ia 

hendak mengalahkan semua penguasa yang melawan, pemerintah, dan 

kekuasaan, saat  Ia hendak menghukum bangsa-bangsa (Mzm. 110:6). 

Menurut sebagian penafsir, kata-kata (ay. 9-10), Bersiaplah untuk 

peperangan, gerakkanlah para pahlawan, bukanlah sebuah tantangan 

kepada para musuh, melainkan sebuah panggilan kepada pasukan Tuhan  . 

Kiranya mereka tampil dan maju. saat  perkara Tuhan   harus ditegakkan, 

baik oleh hukum atau oleh pedang, Ia telah mempersiapkan orang-orang 

untuk melaksanakannya dengan berhasil, para saksi telah bersiap untuk 

tampil bagi-Nya di sidang pengadilan, para prajurit siap untuk tampil bagi-

Nya di medan pertempuran. Mereka akan menempa mata bajak menjadi 

pedang, jika diperlukan. Bagaimanapun, jelaslah bahwa bagi mereka tugas 

panggilan diberikan (ay. 13), Ayunkanlah sabit, sebab sudah masak tuaian. 

Yaitu, banyak kejahatan musuh-musuh itu, takarannya sudah penuh, dan me-

reka sudah masak bagi kehancuran. Juruselamat kita menjelaskan hal ini 

(Mat. 13:39): Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat. 

Dan mereka diperintahkan untuk mengayunkan sabit mereka, sabit mereka 

yang tajam, dan mengumpulkan tuaian (Why. 14:15, 18). Perhatikanlah, 

banyaknya kejahatan manusia membuat mereka matang untuk menerima 

hukuman Tuhan  .  

III. Luar biasa banyaknya orang akan tampak di hari yang besar itu (ay. 14): 

Banyak orang, orang di lembah penentuan, yaitu lembah Yosafat, atau lembah 

hukuman TUHAN, sebab hari TUHAN sudah dekat di lembah ini . 

Perhatikanlah,  

1. Hari pengadilan, hari TUHAN, yang telah lama dinantikan, dan 

dibicarakan, sebagai hampir dekat. Henokh berkata,  Lihat, itu TUHAN 

datang, seakan-akan Sang Hakim berdiri di depan pintu, sebab sudah 

pasti bahwa hari itu akan datang dan akan datang sesuai dengan 

ketetapan, dan seribu tahun di hadapan Tuhan sama seperti satu hari. 

Segala sesuatu sudah masak untuk hari itu. Kita harus selalu siap untuk 

hari itu, sebab penghakiman kita sudah dekat.  

2. Hari penghakiman akan menjadi hari penentuan, saat  keadaan kekal 

setiap orang akan ditentukan, dan perselisihan yang telah lama 

berlangsung antara kerajaan Kristus dan kerajaan Iblis akhirnya akan 

ditentukan, dan perselisihan itu pun diakhiri. Lembah pembagian 

hukuman (demikian kitab terjemahan bahasa Aram), saat  setiap orang 

akan menerima sesuai dengan yang dilakukan di dalam tubuh. Lembah 

penampian (demikian dalam terjemahan agak luas), meneruskan 

gambaran kiasan tentang tuaian (ay. 13). Musuh-musuh umat Tuhan   yang 

sombong akan diinjak-injak dan dihancurkan, dan dibuat seperti sekam 

di tempat pengirikan pada musim panas.  

3. Tak terbilang banyaknya orang akan dikumpulkan untuk menerima nasib 

akhir mereka di hari itu, seperti dalam kehancuran Gog yang kita baca 

tentang lembah Khalayak Ramai Gog, dan kota Hamona (Yeh. 39:15-16), 

yang keduanya menyatakan kerumunan musuh yang ditaklukkan. Kata 

yang sama juga digunakan di sini, Hamonim, Hamonim, diungkapkan de-

ngan cara kekaguman, “O, betapa keadilan ilahi akan dimuliakan di 

dalam kehancuran kerumunan besar orang berdosa pada hari itu! 

Himpunan orang-orang yang hidup (kata seorang rabi) dan himpunan 

orang yang mati, sebab Kristus akan datang untuk menghakimi orang 

yang hidup dan yang mati.  

IV. Perubahan menakjubkan yang akan terjadi di kerajaan alam semesta (ay. 

15): Matahari dan bulan menjadi gelap, seperti sebelumnya (2:31). 

Kemuliaan dan kilauan mereka akan menjadi redup oleh cahaya terang 

benderang yang jauh lebih besar yang terpancar dari kemuliaan Sang Hakim 

yang tampil saat itu. Bahkan, semua benda langit itu sendiri akan tersingkir 

bersama leburnya segala sesuatu. Sebab orang-orang berdosa yang terkutuk 

di neraka tidak diizinkan untuk mendapat terang, sebab TUHAN akan 

menjadi penerang abadi mereka (Yes. 60:19). Orang-orang yang jatuh di 

bawah murka Tuhan   di hari murka itu akan diputuskan dari semua 

penghiburan dan sukacita, yang ditandai dengan gelapnya tidak hanya 

matahari dan bulan, namun  juga bintang-bintang.  

V. Pengaruh berbeda yang diakibatkan hari itu terhadap anak-anak dunia ini 

dan anak-anak Tuhan  , sesuai dengan maksud hari itu bagi setiap orang.  

1. Bagi orang jahat hari itu akan menjadi suatu hari yang mengerikan. 

TUHAN akan berbicara dari Sion dan Yerusalem, dari takhta kemuliaan-

Nya, dari sorga, di mana Ia menyatakan diri dengan cara yang khusus, 

seperti yang kadang-kadang dilakukan-Nya di dalam takhta kemuliaan, 

tempat bait kudus-Nya, yang merupakan kemiripan sekilas dengan 

kemuliaan hari itu. Ia akan berbicara dari sorga, dari tengah-tengah para 

kudus dan para malaikat-Nya (demikian menurut sebagian penafsir), 

yaitu kumpulan orang-orang kudus yang dapat disebut Sion dan 

Yerusalem. Sebab, saat  kita datang di Yerusalem sorgawi, kita datang 

kepada himpunan malaikat yang tak terhingga (Lihat Ibr. 12:22, 25). 

Sementara hari itu bagi orang jahat akan menjadi seperti auman, 

mengerikan seperti auman seekor singa (demikianlah arti istilahnya). Ia 

telah lama diam, namun  kini Tuhan   kita akan datang, dan tidak akan 

berdiam diri (Mzm. 50:3, 21). Perhatikanlah, penghakiman hari besar itu 

akan memekakkan telinga orang-orang yang terus menjadi musuh be-

buyutan kerajaan Tuhan  . Suara Tuhan   akan mengguncang langit dan 

bumi (Yes. 2:21), dan sekali lagi (Hag. 2:6; Ibr. 12:26). Hal ini 

menunjukkan bahwa suara Tuhan   di hari besar itu akan kedengaran 

sangat mengerikan di telinga orang jahat hingga langit dan bumi pun 

terguncang ketakutan. saat  Tuhan   datang untuk meruntuhkan dan 

menghancurkan musuh-musuh-Nya, dan menjadikan mereka tumpuan 

kaki-Nya, maka sekalipun langit dan bumi berdiri membela mereka dan 

memberi  perlindungan, semua itu akan sia-sia. Malah langit dan 

bumi sekalipun akan ikut gemetar di hadapan-Nya dan menjadi 

perlindungan yang payah bagi mereka yang dimusuhi-Nya. 

Perhatikanlah, seperti segala berkat yang keluar dari Sion merupakan 

berkat yang termanis hingga sanggup membuat langit dan bumi 

bernyanyi, demikian pula kengerian yang keluar dari Sion yaitu  

kengerian yang terhebat hingga membuat langit dan bumi gemetar.  

2. Bagi orang benar hari itu akan menjadi suatu hari sukacita. saat  langit 

dan bumi gemetar, menjadi lebur dan dibakar, maka TUHAN akan 

menjadi pengharapan umat-Nya dan kekuatan anak-anak Israel (ay. 16), 

dan Yerusalem akan menjadi kudus (ay. 17). Orang-orang kudus yaitu  

Israel milik Tuhan  . Mereka yaitu  umat-Nya. Jemaat yaitu  Yerusalem 

milik-Nya. Mereka ada di dalam kovenan dan persekutuan dengan Dia. 

Nah, di hari besar itu,  

(1) Kerinduan mereka akan dipuaskan: TUHAN akan menjadi 

pengharapan umat-Nya. Seperti biasanya Ia selalu menjadi pendiri 

dan dasar pengharapan mereka, demikian pula di hari itu Ia akan 

menjadi mahkota pengharapan mereka. Ia akan menjadi pelabuhan 

bagi umat-Nya (demikian istilahnya), tempat perlindungan, 

persembunyian, dan rumah bagi mereka. Orang-orang kudus di hari 

besar itu akan sampai di sorga yang dirindukan, akan menepi di 

pantai jsesudah  mengarungi badai. Mereka akan pulang untuk selama-

nya ke rumah bersama dengan Tuhan  , ke rumah Bapa mereka, rumah 

yang tidak dibuat dengan tangan.  

(2) Kebahagiaan mereka akan diteguhkan. Tuhan   di hari besar itu akan 

menjadi kekuatan anak-anak Israel, memampukan mereka 

menyambut hari itu dan menanggung beban kemuliaan dan 

sukacitanya. Di dalam dunia ini, saat  hukuman Tuhan   berlangsung, 

dan orang-orang berdosa jatuh di bawahnya, Tuhan   yaitu  dan akan 

menjadi pengharapan dan kekuatan umat-Nya, kekuatan hati 

mereka, dan bagian mereka, saat  hati orang lain putus asa sebab  

takut.  

(3) Kekudusan mereka akan disempurnakan (ay. 17): Yerusalem akan 

menjadi kudus, benar-benar kota kudus. Seperti itulah keadaan 

Yerusalem sorgawi, seperti itulah jemaat yang mulia, tanpa cacat 

atau kerut atau yang serupa itu. Yerusalem akan menjadi kekudusan 

(demikian istilahnya). Yerusalem akan menjadi kudus sempurna. 

Tidak akan ada sisa dosa di dalamnya. Jemaat Injili yaitu  sebuah 

perhimpunan orang-orang yang kudus, bahkan di dalam keadaannya 

yang giat, namun  tidak akan pernah menjadi kudus sepenuhnya 

sampai ia mencapai kemenangan. Maka orang-orang luar tidak akan 

melintasinya lagi. Tidak akan masuk ke dalam Yerusalem Baru segala 

sesuatu yang cemar atau jahat. Tidak ada yang ke sana kecuali yang 

berhak untuk ke sana, tidak ada kecuali warganya sendiri. Sebab di 

sana tidak akan ada warga campuran.  

(4) Tuhan   di dalam semuanya ini akan dinyatakan dan diagungkan: Maka 

kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yaitu  Tuhan  mu. Dengan 

dikuduskan dan dimuliakannya jemaat, Tuhan   akan dikenal dalam 

kekudusan dan kemuliaan-Nya, sebagai Tuhan   yang berdiam di 

gunung-Nya yang kudus dan menjadikannya kudus dengan berdiam 

di dalamnya. Dan orang-orang yang dikuduskan dan dimuliakan 

menjadi demikian melalui pengenalan akan Dia yang telah 

memanggil mereka. Pengenalan akan Tuhan   yang dimiliki oleh orang-

orang percaya yang sejati yaitu ,  

[1] Sebuah pengetahuan yang tepat. Mereka tahu bahwa Ia yaitu  

TUHAN, Tuhan   mereka, namun bukan hanya milik mereka saja, 

namun  juga mereka bersama dengan seluruh jemaat, bahwa Ia 

yaitu  Tuhan   mereka, yang diam di Sion gunung-Nya yang 

kudus. Sebab, meskipun iman dapat, namun tidak menguasai 

sendiri semua hak-hak istimewa kovenan itu.  

[2] Itu yaitu  sebuah pengetahuan yang diperoleh melalui 

pengalaman. Mereka akan mendapati Dia sebagai pengharapan 

dan kekuatan mereka di masa-masa yang paling sulit, dan 

dengan begitu mereka akan tahu bahwa Ia yaitu  TUHAN, Tuhan   

mereka. Orang-orang yang sangat tahu kebaikan Tuhan   yaitu  

yang telah merasakan dan melihatnya, dan telah mendapati-Nya 

memang baik bagi mereka.  

Hukuman dan Belas Kasihan;  

Janji-janji kepada Jemaat 

(3:18-21) 

18 Pada waktu itu akan terjadi, bahwa gunung-gunung akan meniriskan anggur baru, 

bukit-bukit akan mengalirkan susu, dan segala sungai Yehuda akan mengalirkan air; mata 

air akan terbit dari rumah TUHAN dan akan membasahi lembah Sitim. 19 Mesir akan 

menjadi sunyi sepi, dan Edom akan menjadi padang gurun tandus, oleh sebab kekerasan 

terhadap keturunan Yehuda, oleh sebab  mereka telah menumpahkan darah orang yang 

tak bersalah di tanahnya. 20 namun  Yehuda tetap didiami untuk selama-lamanya dan 

Yerusalem turun-temurun. 21 Aku akan membalas darah mereka yang belum Kubalas; 

TUHAN tetap diam di Sion.” 

Janji-janji ini yang mengakhiri nubuatan ini memiliki penggenapannya sebagian 

di dalam kerajaan anugerah, dan penghiburan serta anugerah yang diterima oleh 

semua warganya yang setia. namun  janji-janji itu akan digenapi sepenuhnya di 

dalam kerajaan kemuliaan. Sebab, berkaitan dengan jemaat Yahudi, kita tidak 

tahu apakah ada kejadian yang merupakan penggenapan dari janji-janji itu. Juga 

tidak ada contoh mereka diberkati dengan kedamaian dan kemakmuran luar 

biasa seperti yang digambarkan dalam janji-janji itu. Gambaran dalam janji-janji 

itu hanyalah ungkapan hiperbola dari hal-hal yang lebih baik yang disimpan bagi 

kita, bahwa mereka dalam keadaan terbaik sekalipun tanpa kita tidak akan bisa 

sempurna.  

I. Dijanjikan bahwa musuh-musuh jemaat akan dikalahkan dan direndahkan 

(ay. 19). Mesir, musuh lama Israel, dan Edom, keturunan Esau, musuh 

bebuyutan Israel, semuanya akan menjadi sunyi sepi, padang gurun tandus, 

tidak lagi dihuni. Mereka telah menjadi bangsa yang dikutuk Tuhan  . 

Demikianlah Edom (Yes. 34:5). Tidak ada kekuatan atau kekayaan dari suatu 

bangsa yang dapat membentengi mereka terhadap hukuman Tuhan  . namun  

apa yang menjadi pertengkaran Tuhan   dengan kerajaan-kerajaan yang 

berkuasa ini? Yaitu sebab  kekerasan mereka terhadap keturunan 

Yehuda, dan kesulitan yang mereka timbulkan. Lihatlah Yehezkiel 25:3, 8, 12, 

15; 26:2. Mereka telah menumpahkan darah orang yang tak bersalah,  yaitu 

darah orang-orang Yahudi yang melarikan diri kepada mereka untuk 

mendapat perlindungan atau berusaha melarikan diri melalui negeri 

mereka. Perhatikanlah, darah yang tak bersalah dari umat Tuhan   begitu 

berharga bagi-Nya, dan bahkan setetes yang tertumpah pun akan 

diperhitungkan-Nya. Di hari terakhir bumi ini, yang telah dipenuhi dengan 

kekerasan terhadap umat Tuhan  , akan dijadikan sunyi sepi, saat  bumi dan 

segala yang ada di dalamnya akan dibakar habis. Dan, cepat atau lambat, 

para penindas dan penganiaya Israel milik Tuhan   akan direndahkan dan 

dihamparkan di dalam debu, bahkan, mereka akhirnya akan direndahkan 

dan diletakkan dalam kobaran api.  

II. Dijanjikan bahwa jemaat akan menjadi sangat bahagia. Dan sungguh 

berbahagia jemaat itu dengan menikmati segala hak istimewa rohani, 

bahkan selama masih bergiat dan bertempur, namun  jauh lebih berbahagia 

lagi saat  ia sampai kepada kemenangan. Tiga hal yang dijanjikan di sini: 

1. Kemurnian. Janji ini disebutkan terakhir di sini, sebagai alasan bagi 

selebihnya (ay. 21). namun  kita dapat mempertimbangkannya pertama-

tama, sebagai alasan dan dasar dari janji yang lainnya: Aku akan 

membalas darah mereka yang belum Kubalas, yaitu, darah dosa mereka 

yang keji, terutama yang telah menumpahkan darah orang-orang yang 

tak bersalah. Kesalahan dan noda yang mereka buat melalui dosa, yang 

membuat mereka tidak layak bagi persekutuan dengan Tuhan  , dan 

menjadikan mereka najis bagi kekudusan-Nya dan keji bagi keadilan-

Nya. Orang-orang ini akan dibersihan di dalam sumber yang terbuka (Za. 

13:1, KJV). Apa yang tidak dapat dibersihkan oleh korban dan pemurnian 

hukum Taurat yang penuh keupacaraan, akan dibersihkan oleh darah 

Kristus. Atau, jika kita menerapkannya kepada kebahagiaan yang akan 

datang, hal itu menyatakan penyucian orang-orang kudus dari semua 

pencemaran yang tidak dapat dibersihkan baik oleh berbagai ketetapan 

maupun tindakan penyelenggaraan di dalam dunia. Tidak akan ada sisa 

dosa sedikitpun yang tertinggal dalam diri mereka. Di dunia ini, kendati 

mereka dibersihkan setiap hari, tetap saja masih ada sesuatu yang belum 

bersih. namun  di sorga, semuanya akan dibersihkan. Dan alasannya 

yaitu  sebab  TUHAN tetap di Sion, berdiam dengan jemaat-Nya. 

Keadaannya jauh lebih mulia di sorga, dan kekudusan menjadi rumah-

Nya selamanya, sebab di mana Ia tinggal, di sana harus, pasti akan ada, 

kesempurnaan kekudusan. Perhatikanlah,  pemurnian dan mereformasi 

jemaat yaitu  pekerjaan yang berlangsung dengan lambat, dan masih 

saja ada sesuatu yang kita keluhkan yang belum dibersihkan, namun akan 

ada suatu hari kelak saat  segala sesuatu yang kurang akan diperbaiki, 

dan jemaat akan menjadi indah seluruhnya, tidak ada cacat, tidak ada 

noda di dalamnya. Dan kita harus menantikan hari itu. 

2. Kelimpahan (ay. 18). Janji ini disebut pertama, sebab  merupakan 

kebalikan dari hukuman yang diancamkan dalam pasal-pasal 

sebelumnya.  

(1) Aliran kelimpahan ini membanjiri tanah dan memperkayanya:  

gunung-gunung akan meniriskan anggur baru dan bukit-bukit akan 

mengalirkan susu, kelimpahan yang tidak terhingga yang akan 

mereka terima sebagai persediaan, bagi bayi-bayi dan bagi orang-

orang yang kuat. Ini janji kelimpahan kebun anggur dan semua yang 

berbuah. Dan kelimpahan ternak di padang rumput yang memenuhi 

mereka dengan susu. Dan, untuk membuat ladang gandum subur, 

segala sungai Yehuda akan mengalirkan air, sehingga negeri akan 

menjadi seperti Taman Eden, diairi dengan baik di mana-mana dan 

sangat diperkaya (Mzm. 65:10). namun  hal ini sepertinya 

dimaksudkan secara rohani. Anugerah dan penghiburan dari 

kovenan baru dibandingkan dengan anggur dan susu (Yes. 55:1), dan 

Roh dengan sungai-sungai air hidup (Yoh. 7:38). Dan semua karunia 

ini jauh lebih berlimpah di bawah Perjanjian Baru ketimbang yang 

diterima jemaat di bawah Perjanjian Lama. saat  orang-orang 

percaya menerima kasih karunia demi kasih karunia dari kepenuhan 

Kristus, saat  mereka diperkaya dengan penghiburan abadi, dan 

dipenuhi dengan sukacita dan damai saat  percaya, maka gunung-

gunung akan meniriskan anggur, dan bukit-bukit akan mengalirkan 

susu. Minumlah engkau, minumlah dengan berlimpah, O kekasih! 

saat  ada pencurahan berlimpah dari Roh anugerah, maka segala 

sungai Yehuda akan mengalirkan air, dan membuat gembira, tidak 

hanya kota Tuhan   kita (Mzm. 46:5), namun  juga seluruh negeri.  

(2) Sumber dari kelimpahan ini ada di dalam rumah Tuhan  , yang darinya 

semua aliran menerima air, seperti air keluar dari Bait Suci (Yeh. 

47:1) dari bawah ambang pintu, dan sungai kehidupan keluar dari 

takhta Tuhan   dan takhta Anak Domba (Why. 22:1). Sang pemazmur, 

yang sedang berbicara tentang Sion, berkata, Segala mata airku ada 

di dalammu (Mzm. 87:7). Orang-orang yang memahami berkat-

berkat lahiriah sebagai yang dimaksudkan dalam bagian pertama 

ayat sebelumnya, akan memahami sumber yang keluar dari rumah 

TUHAN sebagai anugerah Tuhan  . Mereka akan memahami bahwa, jika 

kita berlimpah di dalam berkat-berkat lahiriah, maka kita akan 

semakin lebih membutuhkan lagi sumber itu, supaya kita tidak me-

nyalahgunakan semua berkat lahiriah itu. Kristus sendiri yaitu  

sumber kelimpahan itu. Jasa dan anugerah-Nya membersihkan kita, 

menyegarkan kita, dan membuat kita berbuah. Jasa dan anugerah-

Nya dikatakan mengairi lembah Sitim, yang terletak sangat jauh dari 

bait suci di Yerusalem, di seberang sungai Yordan, dan merupakan 

sebuah lembah yang kering dan tandus. Ini menyiratkan bahwa 

anugerah Injil, yang mengalir dari Kristus, akan menjangkau jauh, 

bahkan ke dunia bangsa-bangsa lain di dunia, ke bagian-bagiannya 

yang terpencil, dan akan membuat mereka semua berkelimpahan 

dalam buah-buah kebenaran, jsesudah  mereka lama hidup seperti 

padang gurun yang tandus. Anugerah ini yaitu  sumber yang meluap 

dan terus mengalir, dan darinya kita dapat terus mengambil air, dan 

tidak perlu takut ia menjadi kering. Sumber air ini keluar dari rumah 

TUHAN di atas, dari Bait Suci-Nya di sorga, mengalirkan semua yang 

baik yang setiap hari kita rasakan di dunia sini melalui aliran-aliran 

airnya, namun  kita berharap segera, berharap meminum dari sumber 

utamanya untuk selama-lamanya.  

3. Keabadian. Janji ini memahkotai semua janji lainnya (ay. 20): Yehuda 

tetap didiami untuk selama-lamanya, saat  Mesir dan Edom dijadikan 

sunyi sepi, dan Yerusalem akan terus ada turun-temurun. Ini yaitu  

sebuah janji, suatu janji yang sungguh berharga,  

(1) Bahwa jemaat Kristus akan terus ada di dunia hingga kesudahan 

zaman. saat  satu generasi orang-orang Kristen yang percaya tiada, 

yang lain akan datang, yang di dalamnya takhta Kristus akan 

bertahan selamanya, dan pintu-pintu gerbang neraka tidak akan 

bertahan  melawannya. 

(2)  Bahwa semua anggota jemaat yang masih hidup (Yehuda dan 

Yerusalem digabungkan sebagai penduduk dari kota dan negeri 

ini , Mat. 3:5) akan ditegakkan dalam kebahagiaan mereka 

hingga kekekalan. Yerusalem baru ini akan ada turun-menurun, 

sebab itu yaitu  sebuah kota yang memiliki dasar, tidak terbuat dari 

tangan, melainkan kekal di sorga. 


Kitab  

AMOS 

   

 

TAFSIRAN KITAB AMOS  


Walaupun nabi ini muncul tidak lama sebelum Yesaya, namun  dia bukan, seperti 

sangkaan keliru beberapa penafsir, Amos, ayah Yesaya (Yes. 1:1). Sebab, dalam 

bahasa Ibrani, nama mereka sangat berbeda. Latar belakang keluarga mereka 

pun berbeda, Yesaya yaitu  seorang pegawai istana, sedangkan Amos seorang 

petani desa. Amos berarti beban. Menurut tradisi orang Yahudi, Amos seorang 

yang tidak petah lidah, seorang gagap. Namun mungkin lebih baik kita 

memahami namanya sebagai kiasan, bahwa bicaranya tegas dan kata-katanya 

menyatakan beban TUHAN. Dia (menurut kebanyakan orang) berasal dari 

Yehuda, namun  terutama bernubuat menentang Israel, dan di Betel (Am. 7:13). 

Menurut beberapa penafsir, gaya bahasa Amos mencerminkan asal usulnya 

sebagai seorang petani desa, yaitu berbicara terus terang apa adanya seperti 

orang desa, dibandingkan nabi-nabi lain. Saya tidak melihatnya demikian, namun  

terlihat jelas bahwa persoalan yang diangkatnya sesuai dengan nabi 

sezamannya, Hosea, supaya dengan keterangan dua atau tiga orang saksi suatu 

perkara sah. Dapat dilihat dari perbantahannya dengan Amazia, imam Betel, 

bahwa ia menghadapi perlawanan dalam pekerjaannya, namun  ia seorang yang 

memiliki tekad tidak tergoyahkan dalam pekerjaannya. Dia setia dan berani 

dalam menegur dosa dan menyatakan penghakiman Tuhan   atas dosa itu, serta 

terus-menerus menasihati orang untuk bertobat dan membaharui diri. Amos 

memulai dengan menyatakan ancaman terhadap bangsa-bangsa sekitar yang 

menjadi musuh Israel (ps. 1-2). jsesudah  itu ia berseru kepada Israel, dan 

menghakimi mereka atas penyembahan berhala mereka, perbuatan mereka 

yang tidak pantas meskipun telah mendapat banyak kebaikan Tuhan  , dan 

kedegilan mereka sekalipun sudah kena hukuman-Nya (ps. 3-4). Dia 

menyerukan agar mereka bertobat (ps. 5), menolak korban persembahan 

mereka yang munafik kecuali jika mereka bertobat. Ia menubuatkan kehancuran 

yang akan datang atas mereka walaupun mereka merasa tenteram (ps. 6), 


 

698 

beberapa hukuman khusus (ps. 7), terutama atas Amazia. Dan jsesudah  teguran 

dan ancaman lainnya (ps. 8-9), ia menutup dengan janji akan pendirian kerajaan 

Juruselamat dan kebahagiaan Israel rohani Tuhan   di dalamnya, sama seperti pe-

nutup nubuat Yoel. Nabi-nabi ini, jsesudah  membuka luka dengan teguran dan 

ancaman mereka, yang memperlihatkan semua kesalahan, kemudian dalam janji 

kasih karunia Injil, membuka obatnya, satu-satunya yang akan menjadikan 

segala sesuatu menjadi benar. 

 

  

 

 

 

 

 

 

 

PASAL  1  

Pasal ini berisi,  

I.  Pengantar umum nubuat ini (ay. 1), beserta lingkupnya secara umum (ay. 

2). 

II. Persengketaan Tuhan   dengan Siria (ay. 3-5), dengan Filistin (ay. 6-8), 

dengan Tirus (ay. 9-10), dengan Edom (ay. 11-12), dan dengan Amon 

(ay. 13-15), sebab  kekejaman mereka terhadap umat-Nya dan sebab  

begitu banyak kerusakan yang mereka lakukan terhadap umat-Nya itu. 

Hal ini menjelaskan seruan Tuhan   kepada bangsa-bangsa (Yl. 3:2). 

Ancaman Hukuman 

(1:1-2) 

1 Perkataan yang dinyatakan kepada Amos, salah seorang peternak domba dari Tekoa, 

tentang Israel pada zaman Uzia, raja Yehuda, dan dalam zaman Yerobeam, anak Yoas, raja 

Israel, dua tahun sebelum gempa bumi. 2 Berkatalah ia: “TUHAN mengaum dari Sion dan 

dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya; keringlah padang-padang 

penggembalaan dan layulah puncak gunung Karmel.” 

Di sini kita membaca, 

I.  Ciri umum nubuat ini. Nubuat ini berisi perkataan yang dilihat Amos. Apakah 

perkataan dapat dilihat? Ya, Firman Tuhan   dapat dilihat. Para rasul berbicara 

tentang Firman hidup, yang bukan saja telah mereka dengar, namun  juga yang 

telah mereka lihat dengan mata mereka, yang telah mereka saksikan, dan 

yang telah mereka raba dengan tangan mereka (1Yoh. 1:1). Betapa nyata 

firman Tuhan   itu. Amos melihat perkataan ini, artinya, 

1. Perkataan ini diungkapkan kepada Amos dalam sebuah penglihatan, 

seperti Yohanes berkata melihat suara yang berbicara kepadanya (Why. 

1:12). 


 

700 

2. Nubuatan yang dinyatakan kepada Amos begitu pasti seolah-olah ia telah 

melihatnya dengan mata kepalanya sendiri. Hal ini menggambarkan 

betapa kuat imannya yang menjadi bukti dari segala sesuatu yang tidak 

terlihat. 

II. Orang yang diutus untuk menyampaikan nubuat ini, yakni Amos, salah 

seorang peternak domba dari Tekoa. Menurut beberapa penafsir, Amos 

seorang pedagang ternak yang kaya. Kata yang sama digunakan untuk raja 

Moab (2Raj. 3:4, Ia yaitu  seorang peternak domba). Mungkin saja, Amos 

mendapatkan uang dari usahanya itu, namun  harus menghentikan usahanya 

itu untuk mengikuti Tuhan   sebagai nabi. Menurut beberapa penafsir lain, ia 

seorang penjaga ternak miskin, sebab kita membaca (7:14-15) bahwa ia juga 

pemungut buah ara hutan. Ini pekerjaan orang miskin, dan sebab  itu kita 

dapat memperkirakan bahwa penghasilan Amos hanya cukup untuk 

memperoleh makanan saja. Namun, Tuhan   kemudian mengambil dia, seperti 

Tuhan   mengambil Daud yang sedang menggembalakan ternak, dan Elisa yang 

sedang membajak. Ada banyak orang yang dilatih untuk melakukan peker-

jaan-pekerjaan besar di tempat usaha penggembalaan yang sunyi, sederhana, 

dan penuh perenungan. saat  Tuhan   hendak mengutus seorang nabi untuk 

menegur dan memperingatkan umat-Nya, Dia akan menggunakan seorang 

gembala, penjaga ternak, untuk melakukannya. Sebab, mereka telah 

membuat diri menjadi seperti kuda atau bagal yang tidak berpengertian . 

Bahkan, lebih buruk lagi, mereka membuat diri seperti lembu yang mengenal 

pemiliknya. Tuhan   adakalanya memilih yang bodoh bagi dunia untuk me-

malukan orang-orang yang berhikmat (1Kor. 1:27). Perhatikanlah, orang 

yang diberi Tuhan   kemampuan untuk melayani Dia janganlah direndahkan 

atau disisihkan sebab  kesederhanaan asal muasal atau keadaan awal 

mereka. Walaupun Amos sendiri tidak malu mengakui bahwa dia seorang 

penjaga ternak, namun orang lain janganlah mencelanya sebab  hal itu atau 

memikirkan yang buruk tentangnya sebab  hal itu. 

III. Orang-orang yang berkepentingan dalam nubuat kitab ini. Nubuat ini 

tentang Israel, tentang sepuluh suku itu, yang telah matang dalam dosa, dan 

segera matang untuk kehancuran. Tuhan   telah membangkitkan bagi mereka 

nabi-nabi dari antara mereka sendiri (2:11), namun  mereka tidak 

mengindahkan para nabi itu. sebab  itu, Tuhan   mengutus seorang nabi dari 

Tekoa, di tanah Yehuda, yang, sebab  datang dari negeri lain, mungkin lebih 

dihargai, dan mungkin ia lebih baik diutus keluar dari negerinya, sebab  di 

Kitab Amos 1:1-2 

 

701 

negerinya sendiri ia direndahkan sebab  pekerjaannya sebagai penjaga 

ternak (Mat. 13:55-57). 

IV. Waktu nubuat ini disampaikan.  

1. Kitab ini diberi tanggal, seperti hukum yang berlaku saat itu, 

berdasar  raja yang memerintah pada saat sang nabi bernubuat. 

Waktunya yaitu  dalam zaman Uzia raja Yehuda, saat pemerintahan 

kerajaan itu berjalan sangat baik, dan dalam zaman Yeroboam bin Yoas, 

raja Israel, saat pemerintahan kerajaan itu berjalan cukup baik. Namun, 

kedua raja itu harus diberi tahu saat itu tentang dosa yang menjadi 

kesalahan mereka maupun akan penghakiman yang akan menimpa 

mereka sebab  dosa itu. Tujuannya, supaya mereka jangan terbuai de-

ngan kilauan kemakmuran saat itu, bahwa mereka tidak bersalah atau 

merasa yakin bahwa mereka akan aman selamanya. 

2. Kitab ini diberi tanggal berdasar  peristiwa khusus yang dapat 

dijadikan acuan. Waktunya yaitu  dua tahun sebelum gempa bumi. 

Gempa bumi ini dikatakan terjadi pada zaman Uzia (Za. 14:5), membuat 

bangsa itu sangat ketakutan, sebab dikatakan bahwa mereka melarikan 

diri oleh sebab  gempa bumi itu. namun , bagaimana mereka dapat 

melarikan diri dari gempa bumi itu? Beberapa penafsir menduga gempa 

bumi ini terjadi di zaman penglihatan Yesaya, saat  alas ambang pintu 

bergoyang (Yes. 6:4). Menurut tradisi orang Yahudi, gempa bumi ini 

terjadi di saat yang sama saat  Uzia dengan lancang mengambil alih 

tugas imam dan membakar dupa (2Taw. 26:16). Sejarawan Yosefus 

menyebutkan gempa bumi ini (Antiq. 9.225) dan mengatakan, “sebab  

gempa itu, setengah gunung berpindah dan terbawa ke dataran yang 

jaraknya sekitar 800 meter. Gempa itu juga merusak kebun-kebun raja.” 

Tuhan  , melalui Nabi Amos ini, memberi peringatan dua tahun 

sebelumnya, bahwa Dia, melalui gempa bumi itu, akan merobohkan 

rumah-rumah mereka (3:15). 

V. Pengantar untuk nubuat ini, yang berisi lingkupnya sec