Doktrin roh kudus 5

 


saat  kita mengabarkan injil, Roh Kudus dapat membawa karunia 

atau hukuman bagi mereka yang bendengar: mereka yang percaya dan 

dibaptis akan diselamatkan karena karunia (Mrk. 16:16); mereka yang 

tidak percaya akan dihukum karena dosa-dosa mereka (Yoh. 3:16-18; 

2Tes. 1:7-9; Ibr. 6:4-8; 10:26-29). Kisah Para Rasul 5:1-11 memberikan 

sebuah contoh kepada kita bagaimana Roh Kudus bekerja saat 

melakukan penghukuman dosa. Karena itu kita harus memandang 

pekerjaan Roh Kudus dengan bersungguh-sungguh.

6.8 Roh Kudus mengutus para pekerja

Roh Tuhan ada pada-Ku, 

oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, 

untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; 

dan Ia telah mengutus Aku

untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, 

dan penglihatan bagi orang-orang buta, 

untuk membebaskan orang-orang yang tertindas.

Lukas 4:18-19

Yesus ditugaskan untuk melakukan pelayanan-Nya di bumi oleh Roh 

Kudus. saat  tiba waktunya Ia terangkat ke surga, Ia mempercayakan 

pekerjaan-Nya kepada murid-murid-Nya (Yoh. 20:21). Ia mengembusi 

mereka untuk menandakan janji Roh Kudus (Yoh. 20:22), dan berkata, 

“Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku 

mengutus kamu…Terimalah Roh Kudus” (Yoh. 20:21-22). Lalu Ia 

memerintahkan mereka untuk menunggu pencurahan Roh Kudus di 

Yerusalem (Luk. 24:49), yang tepat terjadi pada hari Pentakosta (Kis. 

2:1 dst.).

Kisah Para Rasul mungkin lebih tepat dinamakan “Kisah Roh 

Kudus”. sesudah  turunnya Roh Kudus, para rasul menjadi alat yang 

penuh kuasa bagi Tuhan, dengan Roh Kudus yang menuntun mereka 


145

secara khusus dalam pelayanan mereka (Kis. 16:6-8). Contoh pekerjaan 

Roh Kudus antara lain:

Memerintahkan Filipus untuk mengabarkan injil kepada

sida-sida Etiopia (Kis. 8:29-35).

Memerintahkan Petrus untuk pergi ke Kaisarea untuk

mengabarkan injil kepada Kornelius sekeluarga (Kis. 10:19-

43).

Mengkhususkan Barnabas dan Paulus untuk pekerjaan

Allah (Kis. 13:2-4).

Hari ini, pekerja-pekerja Allah tidak boleh membiarkan kehendak 

dan nilai-nilai manusia mengendalikan pekerjaan dan arah gereja; 

namun mereka harus dituntun dan diberi kuasa oleh Roh Kudus. Dan 

seperti di masa gereja awal, Roh Kudus harus menuntun pengutusan 

para pekerja.

Pekerjaan gereja bukan hanya tanggung jawab pekerja-pekerja 

yang diurapi, seperti penatua, pendeta dan diaken. Seluruh anggota 

yaitu  bagian dari tubuh Kristus, dan karena itu pekerjaan gereja 

haruslah menjadi tanggung jawab dan tugas setiap anggota. Roh Kudus 

tidak hanya tinggal di dalam diri para pekerja. Namun Ia tinggal, dan 

mengarahkan setiap pekerja yang dengan rela menyerahkan hidupnya 

kepada Tuhan.



Alkitab menjelaskan janji tentang Roh Kudus secara luas melalui 

pesan-pesan dari nabi-nabi Allah dalam Perjanjian Lama dan Baru, dan 

melalui pengajaran Yesus Kristus sebelum dan sesudah penyaliban-

Nya.

7.2 Janji Roh Kudus dalam nubuat

Allah menjanjikan pencurahan Roh Kudus sejak zaman dahulu 

melalui nabi-nabi-Nya dan menggenapi janji itu saat waktunya tiba. 

Kadang-kadang kita harus bersabar untuk melihat nubuat Allah 

digenapi: mungkin tidak terjadi sepanjang ribuan tahun. Namun kita 

harus berpegang teguh pada rasa percaya bahwa seluruh nubuat Allah 

akan digenapi.

Pada bagian ini kita akan melihat nubuat-nubuat yang diberitakan 

oleh beberapa nabi di jaman-jaman berbeda dalam sejarah Alkitab.

7.2.1 Nubuat Musa

Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal 

dan hujan akhir.

Ulangan 11:14

Allah menjanjikan hujan ke atas tanah orang-orang pilihan; 

tanah yang terdiri dari bukit-bukit dan lembah, yang memerlukan 

pemeliharan-Nya dalam bentuk hujan awal dan hujan akhir. Di sini, 

hujan awal menunjukkan hukan musim gugur, sementara hujan akhir 

yaitu  hujan musim semi, yang datang tepat sebelum masa panen (Im. 


149

26:4). Satu-satunya syarat untuk mendapatkan anugerah ini yaitu  

apabila mereka memelihara hukum-hukum Allah (Ul. 11:10-11).

Dari rujukan tentang hujan awal dan akhir ini, kita mendapatkan 

banyak pengajaran rohani. Kekerasan dan kekeringan tanah sebelum 

hujan turun dapat diumpamakan seperti keadaan hati manusia. 

Hanya dengan pencurahan Roh Kudus-lah tanah dapat dibasahi 

dan digemburkan sehingga benih kebenaran dapat tumbuh dan 

berkembang (Yeh. 36:26-27) dan menghasilkan buah roh (Gal. 5:22-

23). Hujan awal atau hujan musim gugur yang mendahului musim 

menabur, melambangkan pencurahan Roh Kudus untuk mendirikan 

gereja masa para rasul (Kis. 2:1-4, 41). Hujan akhir atau hujan musim 

semi yang mendahului masa panen, melambangkan pencurahan Roh 

Kudus untuk mendirikan gereja sejati di akhir zaman. Sekarang kita 

ada pada masa akhir, dan Roh Kudus sedang memeteraikan umat Allah 

untuk mempersiapkan kedatangan Yesus yang keduakalinya (Why. 7:2 

dst.; Ef. 1:13; Mal. 4:5).

7.2.2 Nubuat Daud

Mereka mengenyangkan dirinya dengan lemak di rumah-Mu; 

engkau memberi mereka minum dari sungai kesenangan-Mu.

Mazmur 36:8

Ayat ini menggambarkan sebuah perjamuan kebenaran di rumah 

Tuhan. Alkitab memberitahukan kita bahwa mereka yang mencari 

kebenaran tidak akan kelaparan (ref. Amo. 8:11; Yer. 15:16). Sungai 

kesenangan Allah yaitu  rujukan mengenai Roh Kudus. Ini yaitu  

satu dari banyak contoh Alkitab yang menggunakan aliran air dan 

sungai sebagai lambang untuk menjelaskan Roh Kudus. Contohnya, 

Yesus memberitahukan kita bahwa Roh Kudus akan menjadi mata 

air yang memancar sampai ke dalam kehidupan kekal, sehingga 

mereka yang meminumnya tidak akan merasa haus lagi (Yoh. 4:13-

14). Ia menambahkan, dari hati orang-orang percaya, Roh Kudus akan 

mengalir seperti mata air kehidupan yang memuaskan mereka (Yoh. 

7:37-39).

Dalam Mazmur 36:8, “mereka” menandakan “anak-anak manusia” 

yang disebutkan di ayat sebelumnya (36:7). Karena itu turunnya Roh 

Kudus yaitu  sesuatu yang mempengaruhi seluruh umat manusia. Ini 

telah diteguhkan melalui pencurahan Roh kepada baik orang Yahudi 


150

maupun bangsa-bangsa lain selama masa gereja awal, dan begitu juga, 

pada hari ini (ref. Kis. 11:15-18; ref. Kis. 10:34-35; Rm. 3:20).

7.2.3 Nubuat Salomo

Berpalinglah kamu kepada teguranku! 

Sesungguhnya, aku hendak mencurahkan isi hatiku kepadamu 

dan memberitahukan perkataanku kepadamu.

Amsal 1:23

Walaupun Raja Salomo yaitu  penulis Kitab Amsal, “aku” dalam 

nubuat ini bukan Salomo, namun  Yesus Kristus. Ada beberapa alasan 

yang mendukung hal ini. Pertama, secara realistis Salomo tidak 

mungkin membicarakan pencurahan rohnya sendiri kepada orang lain; 

roh manusia tidak dapat diberikan kepada orang lain. Kedua, ayat 20 

menjelaskan bahwa “aku” yaitu  perwujudan hikmat. Ketiga, Amsal 

8:12, 22 dan 23 juga menceritakan perwujudan hikmat sebagai Yesus 

Kristus. Jadi Amsal 1:23 menggambarkan mereka yang mendengar 

teguran Kristus, bertobat dan menerima Roh Kudus. Dalam Perjanjian 

Baru, Kisah Para Rasul 5:32 menguatkan hal ini, dengan mengajarkan 

kita bahwa mereka yang taat kepada Allah akan menerima Roh Kudus-

Nya.

7.2.4 Nubuat Yesaya

Dan orang yang tertinggal di Sion dan yang tersisa di Yerusalem akan 

disebut kudus, yakni setiap orang di Yerusalem yang tercatat untuk 

beroleh hidup, apabila TUHAN telah membersihkan kekotoran puteri 

Sion dan menghapuskan segala noda darah Yerusalem dari tengah-

tengahnya dengan roh yang mengadili dan yang membakar.

Yesaya 4:3-4

Di ayat ini, “roh yang mengadili” dan “roh yang membakar” yaitu  

sebutan Roh Kudus. “Kekotoran putri Sion” menunjukkan kecemaran-

kecemaran umat Allah, dan “setiap orang di Yerusalem yang tercatat” 

yaitu  umat Allah yang layak menerima kehidupan kekal.

Hari ini mungkin kita bertanya-tanya bagaimana gereja Allah 

akan dapat menjadi kumpulan yang kudus dan disucikan sepenuhnya. 


151

Namun saat  saatnya tiba, pengudusan gereja dan keselamatan 

bagi umat percaya akan digenapi. Ini hanya akan terjadi sesudah  

Allah mencurahkan Roh Kudus (yaitu “roh penghakiman” dan “roh 

pembakaran”) untuk menggenapi pekerjaan pengudusan-Nya (2Tes. 

2:13; ref. Yes. 1:25).

(Untuk penjelasan lebih lanjut tentang ayat ini, silakan melihat 

Bab 3 yang membahas perlambangan api) 

Sampai dicurahkan kepada kita Roh dari atas: 

Maka padang gurun akan menjadi kebun buah-buahan, 

dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan.

Yesaya 32:15

Pada ayat di atas, baik “padang gurun” dan “kebun buah-buahan” 

mewakili hati manusia. Padang gurun yaitu  sebuah ladang tandus 

yang tidak terpelihara, yang dapat disamakan seperti keadaan roh 

manusia yang kering. Ini berbeda dengan kebun buah-buahan yang 

menghasilkan dan merupakan lambang roh yang penuh kehidupan. 

Kenyataan bahwa padang gurun dapat menjadi kebun buah, merupakan 

kesaksian atas kuasa Roh Allah sebagai pemicu perubahan rohani kita. 

Apabila Ia masuk ke dalam hati kita, Ia mengubah hidup yang dahulu 

kering menjadi berkelimpahan. 

Orang-orang sengsara dan orang-orang miskin sedang mencari air, 

namun  tidak ada, 

lidah mereka kering kehausan; 

namun  Aku, TUHAN, akan menjawab mereka, 

dan sebagai Allah orang Israel Aku tidak akan meninggalkan mereka. 

Aku akan membuat sungai-sungai memancar di atas bukit-bukit yang 

gundul, 

dan membuat mata-mata air membual di tengah dataran; 

Aku akan membuat padang gurun menjadi telaga 

dan memancarkan air dari tanah kering.

Yesaya 41:17-18

Saat musim hujan di daerah Palestina, tanah menerima banyak 

hujan. Namun bebatuan kapur yang menyerap air membuat air segera 

terserap, sehingga tanah menjadi kering di masa-masa tertentu setiap 

tahun. Ada beberapa bukti yang menunjukkan kadang-kadang air 

menjadi langka, sehingga bangsa Israel harus membelinya dengan uang 


152

(lihat Ratapan 5:4)1. Bagi mereka yang kehausan, air sama berharganya 

dengan kehidupan.

Namun nubuat dalam ayat 17 memberitahukan kita bahwa orang 

miskin dan sengsara tidak akan merasa haus selamanya, karena Allah 

berbelas kasihan kepada mereka. Ini mengingatkan kita kepada kata-

kata Yesus, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka 

kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” 

(Mat. 7:7). Bila kita merasakan kehausan rohani di hati kita, rasa haus 

karena tidak mempunyai Allah, kita harus mencari-Nya dengan tulus. 

Dengan begitu, Roh Kudus akan menjadi mata air kehidupan di dalam 

diri kita untuk memuaskan rasa haus.

Dalam Yesaya 41:18, baik padang gurun” dan “tanah kering” 

mewakili hati manusia. “Sungai”, “mata air” dan “telaga” mewakili Roh 

Kudus. Hati manusia seringkali penuh dengan kegelisahan, kesusahan 

dan keputusasaan. Namun Allah berjanji bahwa Roh Kudus yang Ia 

curahkan akan mengubah itu semua menjadi harapan dan kehidupan.

Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah 

tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat 

jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. Binatang 

hutan akan memuliakan Aku, serigala dan burung unta, sebab Aku telah 

membuat air memancar di padang gurun dan sungai-sungai di padang 

belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku.

Yesaya 43:19-20

Sungai biasanya tidak ditemukan di tengah-tengah gurun pasir, 

namun Allah berjanji bahwa hal luar biasa ini akan terjadi. Bila kita 

membaca ayat ini dengan seksama, sungai ini mengalirkan air secara 

khusus kepada orang-orang pilihan Allah. Mereka yang bukan milik 

Allah tidak mendapat bagian dalam karunia ini. Begitu juga, Yesus 

memberitahukan murid-murid-Nya bahwa mereka akan menerima 

Roh Kudus, yang tidak dapat diterima oleh dunia (Yoh. 14:16-17).

Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan 

lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke 

atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.

Yesaya 44:3


153

Ayat ini dapat dibagi menjadi dua bagian: Bagian pertama 

membahas anugerah Roh Kudus dari Allah kepada mereka yang 

merindukan-Nya; bagian kedua menjelaskan bagaimana Allah akan 

mencurahkan Roh-Nya kepada kaum Yakub (Israel) sehingga mereka 

mendapatkan berkat. Dari sini kita mengetahui, seperti halnya bangsa 

Israel, selain merupakan milik Allah, kita juga harus merindukan Roh-

Nya dengan tulus.

Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai 

orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa 

uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!

Yesaya 55:1

Karunia Allah ini besar, dan yang lebih baik lagi, karunia-Nya 

diberikan kepada semua orang dengan cuma-cuma. Bila kita sungguh-

sungguh haus, kita dapat datang dengan rendah hati ke hadapan 

Tuhan, agar Ia dapat memuaskan dahaga kita dengan air kehidupan. 

Dalam kitab Wahyu, kita membaca: “Roh dan pengantin perempuan itu 

berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah 

ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, 

dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan 

dengan cuma-cuma!” (Why. 22:17).

7.2.5 Nubuat Yehezkiel

Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam 

batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang 

keras dan memberikan mereka hati yang taat, 20  supaya mereka hidup 

menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan 

setia.

Yehezkiel 11:19-20

Menurut nubuatan Yehezkiel, turunnya Roh Kudus menggenapi 

dua hal. Pertama, Ia menyatukan umat Allah, yaitu gereja (Ef. 4:3). 

Di mata Allah, kesatuan umat-Nya sangat penting (Yos. 7:1-26; Yoh. 

10:16). Kedua, Roh menguatkan umat Allah dengan roh yang lembut 

dan taat, sehingga mereka dapat menaati hukum dan peraturan Allah, 

dan mendapatkan sukacita dan berkat-berkat-Nya.


154

Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam 

batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan 

Kuberikan kepadamu hati yang taat. 27  Roh-Ku akan Kuberikan diam 

di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala 

ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan 

melakukannya.

Yehezkiel 36:26-27

Ayat ini serupa dengan ayat terakhir. Yehezkiel menyebutkan “roh 

yang baru” dan “Roh-Ku’ untuk menunjukkan Roh Allah.

Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup 

kembali.

Yehezkiel 37:14

Yehezkiel 37:1-4 menjelaskan bagaimana Yehezkiel melihat sebuah 

penglihatan tulang-tulang kering di sebuah lembah. Bila kita membaca 

dari ayat 11 dan seterusnya, kita mengetahui bahwa tulang-tulang ini 

melambangkan bangsa Israel. Karena itu penglihatan Yehezkiel yaitu  

sebuah nubuat yang menggambarkan keselamatan bangsa Israel, 

sebuah kebenaran rohani yang kemudian juga dinyatakan kepada 

Rasul Paulus (Rm. 11:25-27).

Sepanjang sejarah Israel, mereka seringkali mengeraskan hati 

terhadap kehendak Allah. Di Perjanjian Baru, kekerasan hati ini 

tampak dalam penolakan terhadap Yesus Kristus sebagai Juruselamat 

sehingga Ia disalibkan (Kis. 2:22-24; 3:13-15). Mereka juga menolak 

injil para rasul, sehingga injil itu diberikan kepada bangsa-bangsa lain 

(Kis. 13:46; 28:16-29). Namun Allah setia dan tetap teguh, Ia tidak 

melupakan janji-Nya kepada Abraham. sesudah  “jumlah bangsa-bangsa 

lain” genap, Ia akan menyelamatkan Israel, memulihkan mereka secara 

rohani dan memberikan kehidupan yang baru kepada mereka (Rm. 

11:25-27).

“Aku tidak lagi menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka, kalau Aku 

mencurahkan Roh-Ku ke atas kaum Israel”, demikianlah firman Tuhan 

ALLAH.

Yehezkiel 39:29


155

Dari pasal 39 ayat 28 dan seterusnya, Nubuat Yehezkiel 

menceritakan pencurahan Roh Kudus yang harus dimengerti dalam 

konteks janji pemulihan Allah atas bangsa Israel. Janji ini tampaknya 

menunjukkan pencurahan Roh Kudus di masa hujan akhir (musim 

semi), bukan hujan awal (musim gugur). Gereja sejati Allah, umat 

pilihan-Nya, sudah berdiri oleh karena hujan akhir (musim semi). 

Oleh karena itu, kita semua yang ada di gereja sejati hari ini harus 

mempunyai rasa tanggungjawab untuk mengabarkan injil kepada 

bangsa Israel. Penglihatan tulang-tulang kering dari Yehezkiel (Yeh. 

37:1-4) dan nubuat Paulus tentang pemulihan bangsa Israel (Rm. 

11:25-27) akan digenapi pada waktunya. Dan bila waktunya tiba, akan 

ada pencurahan Roh Allah yang berkelimpahan.

7.2.6 Nubuat Hosea

Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal 

TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti 

hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.

Hosea 6:3

Sebelum fajar tiba, kegelapan malam meliputi bumi seperti 

kain kafan. Saat sinar matahari akhirnya menembus kegelapan itu, 

tampak seakan-akan terang membangunkan dunia. Mengingat terang 

melambangkan Roh Kudus, apabila kita mencari Allah dengan sepenuh 

hati, Roh-Nya akan masuk ke dalam diri kita untuk membangunkan 

hati kita dan mengusir kegelapan.

Untuk menerima panen yang baik, ladang-ladang di daerah 

Palestina membutuhkan pencurahan hujan musim semi yang berlimpah. 

Di Alkitab, “curahan” dan “hujan musim semi” melambangkan Roh 

Kudus dan menyebutkan pencurahan karunia-Nya. Hujam musim 

semi melambangkan pencurahan Roh Kudus di masa akhir, saat Allah 

akan mencurahkan Roh-Nya kepada umat-Nya, agar mereka dapat 

menghasilkan buah rohani.


156

7.2.7 Nubuat Yoel

Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, 

Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim 

dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal 

dan hujan pada akhir musim seperti dahulu.

Yoel 2:23

“Bani Sion” dalam Yoel 2:23 menunjukkan umat pilihan Allah 

dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Yoel mendorong umat 

Allah untuk bertobat sehingga Allah dapat memberikan hujan kepada 

mereka. Israel telah berbuat berdosa dan mengakibatkan kekeringan 

di seluruh Palestina; namun Yoel menubuatkan bahwa Allah akan 

mengirimkan hujan sekali lagi, sebagai bukti pengampunan-Nya.

Berbicara secara alkitabiah, kekeringan jasmani melambangkan 

kekeringan rohani bangsa Israel, saat Roh Allah tidak lagi turun. 

Kekeringan rohani berarti terputus dari karunia Allah, akibat dari 

ketidaktaatan dan pemberontakan manusia. Sejarah menunjukkan 

bahwa Roh Kudus meninggalkan gereja sesudah  masa para rasul berlalu, 

karena kebenaran injil dinodai oleh tradisi manusia, penyembahan 

berhala, dan politik (ref. Mat. 13:33). Perginya Roh Kudus terlihat 

dengan tidak adanya berbahasa roh di gereja, yang merupakan bukti 

berdiamnya Roh Kudus (ref. Kis. 2:4; 10:45 dst.; 11:15; 15:8; 19:2, 6; 

1Kor. 14:21 dst.).

Namun nubuat Yoel memberikan harapan kepada kita bahwa Allah 

tidak akan murka untuk selamanya. Ia menunjukkan bahwa Roh Kudus 

yang Ia janjikan, akan sekali lagi dicurahkan dengan berkelimpahan 

kepada umat pilihan-Nya. Seperti kedatangan hujan menunjukkan 

berlalunya murka Allah, begitu juga pencurahan Roh Allah, sesudah  

masa kekeringan yang berkepanjangan, menunjukkan sebuah masa 

penuh karunia dan sukacita.

Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan 

Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan 

perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat 

mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga 

ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan 

Roh-Ku pada hari-hari itu.

Yoel 2:28-29


157

Bagian pada nubuat Yoel ini menjelaskan pencurahan Roh Kudus 

yang dijanjikan. Nubuat inilah yang dimaksud Petrus dalam khotbahnya 

pada hari Pentakosta, segera sesudah  Roh Kudus dicurahkan ke atas 

gereja Allah (Kis. 2:16-21; ref. Yoel. 2:28-32).

Ada dua hal penting yang perlu kita cermati. Pertama, Roh Allah 

dicurahkan ke atas seluruh umat manusia. Allah tidak membatasi siapa 

saja yang dapat menerima Roh Kudus, tidak memandang suku bangsa, 

jenis kelamin, umur, atau strata sosial. Syarat satu-satunya yaitu  

menerima kebenaran dan memohon Roh Kudus. Kedua, nubuat, mimpi 

dan penglihatan yaitu  beberapa cara Allah memperlihatkan diri-Nya 

kepada manusia. Mereka yang menerima Roh Kudus dapat menerima 

pernyataan-pernyataan yang indah ini.

7.2.8 Nubuat Zakharia

Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: ‘Bukan dengan 

keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku’, 

firman TUHAN semesta alam.

Zakharia 4:6

Zerubabel yaitu  anak Sealtiel, bupati Yehuda (Hag. 1:1). Ia 

hidup di masa pemerintahan Raja Koresh dari Persia tahun 536 

sebelum Masehi. Menggenapi nubuat-nubuat pembangunan kembali 

Bait Allah yang dahulu didirikan Raja Salomo (Yes. 44:28; Ez. 1:1-6), 

Zerubabel mendapatkan ijin Raja Koresh untuk memimpin 50.000 

orang kembali ke Yerusalem untuk membangun kembali Bait itu (Ez. 

2:2, 64-65). Namun karena menghadapi penolakan dan tentangan dari 

musuh-musuh bangsa Yehuda di masa pemerintahan Raja Ahasyweros 

(Artahsasta I) dari Persia, sampai-sampai mereka mengirimkan surat 

tuduhan kepada raja, pekerjaan pembangunan ini terhenti. Orang-

orang Yahudi menjadi tawar hati (Ez. 4:4-5, 7, 23), namun Nabi Zakharia 

berbicara dengan penuh kuasa kepada mereka dan mengobarkan 

kembali semangat mereka untuk melanjutkan pembangunan (Ez. 

5:1-2).

Zakharia 4:6 mengajarkan kita untuk bersandar kepada kuasa 

Roh Kudus. Umat Allah bersandar pada Roh Kudus untuk menghadapi 

gangguan saat membangun kembali Bait Allah. Demikian juga pada hari 

ini kita harus bersandar kepada-Nya untuk menghadapi hambatan apa 


158

pun dalam hidup kita. Usaha manusia, talenta, dan kerja keras tidak 

selalu membawa keberhasilan. Kita juga membutuhkan Roh Allah.

Bait Allah di masa Perjanjian Lama menggambarkan gereja di 

masa Perjanjian baru. Kehancuran Bait Allah yang didirikan Salomo 

menggambarkan gugurnya gereja masa awal yang telah didirikan oleh 

Roh Kudus masa hujan awal (musim gugur). Pembangunan kembali 

Bait Allah menggambarkan pembangunan kembali dan berkumpulnya 

kembali umat Allah (gereja) di masa hujan akhir (musim semi). Seperti 

yang telah disebutkan, masa hujan awal dan akhir menggambarkan 

dua masa dalam sejarah, saat karunia dan Roh Allah akan dicurahkan 

kepada umat-Nya dengan berkelimpahan.

Zerubabel bersandar pada kuasa Roh Kudus untuk menghadapi 

penolakan dan tentangan dalam membangun kembali Bait Allah. Hari 

ini, Roh Kudus mempunyai peran penting yang sama dalam menolong 

gereja sejati untuk dapat menang menghadapi hambatan-hambatan 

yang mungkin menghalangi mereka mewujudkan iman, kebenaran, 

dan kuasa yang ada dalam gereja para rasul.

Melainkan Aku akan menabur damai sejahtera. Maka pohon anggur 

akan memberi buahnya dan tanah akan memberi hasilnya dan langit 

akan memberi air embunnya. Aku akan memberi semuanya itu kepada 

sisa-sisa bangsa ini sebagai miliknya.

Zakharia 8:12

Embun yaitu  simbol Alkitab yang melambangkan Roh Kudus. 

Saat Roh turun ke atas padang gurun yang melambangkan hati manusia, 

Ia akan mengubahnya menjadi ladang yang subur. Penggambaran ini 

menjelaskan pembaruan kehidupan yang akan diperoleh umat percaya 

di dalam Tuhan. Secara nubuat, “sisa dari umat ini” menjelaskan umat 

Allah yang akan tersisa sesudah  masa penganiayaan besar: mereka 

yang akan mempunyai bagian dalam keselamatan-Nya di masa-masa 

terakhir (Rm. 9:27, 29; 11:5, 25-27).

Zakharia 8:12 menubuatkan Roh Kudus masa hujan akhir, yaitu 

saat  gereja sejati yang didirikan oleh Roh Kudus, akan menyatakan 

kebenaran Kristus kepada umat pilihan Allah, yaitu bangsa Israel. 

Allah tidak akan melupakan mereka, dan mereka juga akan menikmati 

berkat-berkat dari janji-Nya dalam Kristus.


159

Mintalah hujan dari pada TUHAN pada akhir musim semi! Tuhanlah 

yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan 

Diberikannya kepada mereka dan tumbuh-tumbuhan di padang kepada 

setiap orang.

Zakharia 10:1

Hujan turun di musimnya, yang akan datang pada waktunya. 

Zakharia berkata, saat  hujan akhir tiba, ia akan datang dengan 

kekuatan, dengan “awan-awan pembawa hujan deras” yang akan 

mengakibatkan “hujan lebat”. Nubuat ini menunjukkan bahwa saat  

hujan ini tiba, mereka yang meminta kepada Allah dengan tulus akan 

menerima kepenuhan Roh Kudus.

Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas 

keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan 

memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi 

dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan 

pedih seperti orang menangisi anak sulung.

Zakharia 12:10

Di ayat ini, Zakharia menubuatkan tentang Roh Kudus dan Yesus 

Kristus. Istilah “Roh pengasihan dan roh permohonan” menunjukkan 

dua sifat Roh Kudus. Walaupun bangsa Israel terus-menerus 

memberontak melawan Allah dan menolak Yesus sebagai Kristus, Allah 

tetap menjanjikan turunnya Roh Kudus kepada mereka suatu hari 

nanti. Dari nubuat Zakharia, kita mengetahui bahwa saat  waktunya 

tiba, bangsa Israel akan mengetahui bahwa mereka harus menaruh 

harapan mereka kepada Juruselamat, yang telah mereka salibkan, dan 

mereka akan meratapi dosa-dosa mereka.

7.2.9 Nubuat Malaekhi

Sesungguhnya Aku akan mengutus Nabi elia kepadamu menjelang 

datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.  Maka ia akan 

membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-

anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi 

sehingga musnah.

Maleakhi 4:5-6


160

Nubuat ini menunjukkan turunnya Roh Kudus di akhir zaman, di 

masa hujan akhir, dan memberikan tiga pengajaran penting:

Pertama, kita membaca tentang “hari TUHAN yang besar dan 

dahsyat”, yang merupakan akhir zaman. Di hari itu, Allah akan 

menghancurkan dunia dengan api, karena murka-Nya dan penghakiman 

atas dosa-dosa dunia (Ze. 1:18; 2Ptr. 3:10-12). Alkitab berulangkali 

menyatakan bahwa akhir zaman akan menjadi hari yang besar dan 

mengerikan (Yes. 13:6-16; Yoel. 2:31; Ze. 1:14-17; Why. 6:12-17). Yesus 

berkata, akhir zaman akan terlihat seperti saat  Lot melarikan diri 

dari kota Sodom yang dibakar dengan api belerang. Akhir zaman akan 

sampai pada kita dengan tiba-tiba dan dan tak terduga. Karena itu kita 

tidak boleh terkecoh dengan rasa aman yang keliru, mengira dunia ini 

tidak akan berakhir (Luk. 17:28-30).

Kedua, sebelum hari Tuhan yang besar dan mengerikan, Allah akan 

mengutus Nabi Elia ke dunia untuk memenuhi tugas keselamatan-Nya. 

Kedatangan Elia menggambarkan pekerjaan dua nabi di dua masa:

1) Masa pertama ditandai dengan pernyataan injil keselamatan. 

Tuhan Yesus memulai pelayanan-Nya di bumi dengan 

menyatakan, “Waktunya telah genap; kerajaan Allah sudah 

dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!” (Mrk. 1:14-

15). Ia menyebutkan Yohanes Pembaptis sebagai “Elia yang 

akan datang” (Mat. 11:14; 17:10-13). Munculnya Yohanes 

Pembaptis memenuhi nubuat Yesaya, yang menyebutkan 

bahwa seseorang akan datang untuk menyiapkan jalan 

Tuhan (Yes. 40:3; Mat. 3:3). Tentu saja Yohanes Pembaptis 

bukanlah Nabi Yesaya bereinkarnasi; dan begitu juga, 

nubuat Maleakhi hanya berbicara secara kiasan. Yohanes 

Pembaptis dijelaskan dengan cara ini karena ia mempunyai 

roh dan kuasa Elia (Luk. 1:17). Pekerjaan Yohanes, seperti 

Elia, yaitu  untuk mengajak orang-orang kembali kepada 

Allah. Yohanes menyatakan keselamatan Allah dan 

mendesak orang-orang untuk bertobat, dan dengan begitu 

memenuhi tugasnya sebagai pembuka jalan bagi Kristus 

(Mat. 3:3).

2) Masa kedua menandai terpenuhinya rencana keselamatan 

Allah. Bila kita mengingat kembali, Elia yaitu  nabi yang 

berdoa memohon hujan sesudah  masa kekeringan sepanjang 

tiga setengah tahun (Yak. 5:17-18). Perannya akan 

dibutuhkan kembali pada pendirian gereja akhir zaman, 


161

di tengah-tengah kekeringan rohani di seluruh dunia. Ini 

yaitu  masa hujan akhir, dan gereja sejati Allah mengemban 

pekerjaan Nabi Elia, bertindak sebagai pembuka jalan bagi 

Tuhan sebelum kedatangan-Nya kedua kali. Tugas gereja 

sejati yaitu  menuntun orang kembali kepada Allah dan 

dengan demikian, menggenapi rencana keselamatan-Nya 

(Why. 7:1-3;21:2).

Ketiga, nubuat Maleakhi membicarakan hubungan bapa-anak. 

“bapa” melambangkan Allah (Ef. 4:6) dan “anak-anak” melambangkan 

umat manusia. Kata-kata nubuatnya mempunyai penjelasan 

terselubung mengenai kutukan yang menimpa bumi sebagai akibat 

dosa Adam. Saat orangtua pertama kita, Adam dan Hawa, memberontak 

melawan Allah, Allah mengutuk tanah dan mengusir mereka dari 

Taman Eden (Kej. 3:17, 22-24). Sebagai akibatnya, kehidupan dan 

Roh Allah meninggalkan umat manusia. Barulah sesudah  Yesus Kristus 

mati bagi kita, kita didamaikan kembali dengan Allah (Kol. 1:20-22; Ef. 

2:20-22).

Dosa mengasingkan manusia dari Allah, dan gereja tidak 

terkecuali. Maka patut diulangi, kemunduran gereja mula-mula 

merusak hubungan harmonis antara Allah dengan umat-Nya, sehingga 

terjadi kekeringan rohani. Tanpa kebenaran, Roh Kudus, yang yaitu  

Roh kebenaran, tidak dapat tinggal. 

Nabi Elia menandakan munculnya gereja sejati di akhir zaman. 

Gereja sejati, yang memberi kesaksian kebenaran dalam roh dan 

firman, dapat memulihkan dan menyembuhkan hubungan antara 

Allah dan manusia, mencondongkan hati Bapa kepada anak-anak-Nya, 

dan hati anak-anak kepada Bapa mereka. Gereja sejati mempunyai roh 

dan kuasa Elia; mempunyai keberanian untuk berperang melawan 

yang jahat, dan mempunyai kuasa untuk mengalahkan nabi-nabi palsu 

(1Raj. 18:19-40; ref. Gal. 1:7-9; Yud 3). Melalui Roh Kudus, gereja Allah 

dapat mengubah hati yang penuh dosa sehingga orang dapat sungguh-

sungguh memegang dan tunduk pada hukum dan ketentuan Allah 

(Yeh. 36:26-27).


162

7.2.10 Nubuat Yohanes Pembaptis

Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, namun  Ia 

yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku 

tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan 

Roh Kudus dan dengan api.

Matius 3:11

Sepanjang pelayanan Yohanes Pembaptis, ada banyak orang 

Yahudi menyangka ia yaitu  Kristus. Namun ia selalu menyangkal 

hal ini, menjelaskan bahwa ia diutus hanya untuk menyiapkan jalan 

bagi Kristus (Yoh. 1:19-20; 3:28). Ia juga mengatakan, walaupun ia 

membaptis orang-orang dengan baptisan pertobatan (Kis. 19:3-4), 

namun Ia yang datang sesudah  dirinya akan membaptis dengan 

Roh Kudus (Mat. 3:11). Dari sini kita mengetahui bahwa rencana 

Allah yaitu  mengutus dahulu Yesus Kristus ke dunia, sebelum Ia 

mencurahkan Roh Kudus-Nya.

Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun 

dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan akupun tidak 

mengenal-Nya, namun  Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan 

air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke 

atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis 

dengan Roh Kudus.”

Yohanes 1:32-33

Awalnya, Yohanes Pembaptis tidak mengetahui bahwa Yesus 

yaitu  Kristus. Namun Bapa surgawi menyatakan jati diri Yesus 

kepadanya melalui penglihatan Roh Kudus turun kepada Yesus seperti 

seekor burung merpati. Barulah kemudian Yohanes mengetahui 

bahwa Yesus-lah yang akan membaptis umat Allah dengan Roh Kudus 

(Mat. 3:16). Kejadian ini memenuhi nubuat-nubuat Yesaya mengenai 

kedatangan Mesias; Yesus sungguh yaitu  Yang Diurapi oleh Allah 

(Yes. 11:1-2; 42:1; 61:1).

Yohanes Pembaptis yaitu  nabi terakhir dalam Perjanjian Baru, 

karena dengan kedatangan Yesus, dibuat perjanjian yang baru antara 

Allah dan umat-Nya (Mat. 11:3, 13). Nubuat-nubuat Perjanjian Lama 

mengenai Roh Kudus akan mempunyai arti penting yang baru melalui 

pekerjaan dan pelayanan Tuhan Yesus Kristus. 


163

7.3 Janji-janji dari Tuhan Yesus

Allah tidak hanya menyampaikan janji pencurahan Roh Kudus 

melalui nabi-nabi di masa kuno saja, namun Ia juga datang ke dunia 

sebagai Yesus Kristus (ref. Ibr. 1:1) untuk menyatakan injil keselamatan 

dan secara langsung menjanjikan Roh Kudus. Ada banyak ayat di dalam 

Alkitab yang mencatat janji Yesus mengenai Roh Kudus. Di bagian 

ini, ayat-ayat dibagi menjadi dua kategori: janji yang disampaikan di 

masa sebelum Ia disalibkan, dan janji yang disampaikan sesudah  Ia 

disalibkan.

7.3.1 Janji-janji yang disampaikan sebelum Yesus disalibkan 

Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada 

anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh 

Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.

Lukas 11:13

Untuk mendorong kita tetap tekun saat memohon Roh Kudus, 

Yesus menyampaikan dua perumpamaan yang dicatat di dalam Kitab 

Lukas (Luk. 11:5-12). Di perumpamaan pertama, seseorang meminta 

roti dari temannya di tengah malam. Temannya sudah lama tertidur, 

begitu juga anak-anaknya (ayat 5-8). Karena ketekunan orang itu 

yang tak padam-padam, temannya mengalah dan memberikannya roti 

sebanyak yang ia butuhkan. Perumpamaan kedua membandingkan 

naluri bapa duniawi yang memberikan hal-hal yang baik kepada 

anak-anaknya, dengan kerelaan Bapa surgawi yang lebih besar untuk 

memberikan Roh Kudus (ayat 11-12). sesudah  Yesus menyampaikan 

dua perumpamaan ini, Ia menutupnya dengan menyampaikan bahwa 

semua doa-doa yang tulus dan tekun untuk memohon Roh Kudus akan 

dijawab pada waktunya, karena Allah telah menjanjikannya (ayat 13). 

Jadi Allah tidak hanya sahabat terdekat kita (Ams. 18:24; Yoh. 15:15), 

Ia juga yaitu  Bapa surgawi kita, yang mencintai kita dengan sangat, 

dan tidak akan menahan hal-hal yang baik dari kita (Ef. 4:6; 1Yoh. 4:8; 

Mzm. 103:13).

Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada 

pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir 

bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu. 


164

Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang 

harus kamu katakan.

Lukas 12:11-12

Yesus menubuatkan bahwa murid-murid-Nya nanti akan dibawa 

ke hadapan rumah-rumah ibadah dan penguasa-penguasa untuk 

dihakimi, namun Ia menghibur mereka dengan mengatakan bahwa 

mereka tidak perlu kuatir dengan apa yang mereka ucapkan, karena 

Roh Kudus sendiri yang akan mengajarkan mereka. Dari kata-kata ini, 

kita mengetahui bahwa Roh Kudus, yang yaitu  Penolong yang setia, 

akan menengahi bagi kita. Di tulisan Yunani Perjanjian Baru yang asli, 

Roh Kudus yaitu  parakletos, yaitu, seorang penasihat yang kuat dan 

pembela umat percaya. Yesus menjanjikan bahwa Roh Kudus akan 

menasihati dan membela kita.

Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah 

dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya 

engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu 

air hidup."

Yohanes 4:10

Ayat ini mencatat sebuah percakapan antara Yesus dengan seorang 

perempuan Samaria. Ia bercerita tentang “karunia Allah” kepadanya, 

yaitu Roh Kudus (1Kor. 6:19; Kis. 10:44-45; 11:15-17). Ucapan Yesus 

“Engkau telah meminta kepada-Nya [Yesus], dan Dia telah memberikan

kepadamu air hidup”, menunjukkan betapa pentingnya memohon 

Roh Kudus dengan sungguh-sungguh. Yesus menyebutkan Roh Kudus 

sebagai “air hidup” dan “mata air” untuk menjelaskan kemampuan-

Nya melegakan rasa haus rohani.

Banyak orang di masa pelayanan Yesus tidak mau mendekati-Nya 

karena mereka tidak menyadari bahwa Ia yaitu  Kristus, Juruselamat 

umat-Nya. Bila perempuan Samaria menyadari siapakah Yesus, 

tentu sejak awal ia bersikap jauh berbeda. Namun Yesus tahu persis 

apa yang ia perlukan dan dengan senang hati membuka hatinya, 

memperlihatkan rasa haus rohaninya dan menasihatinya di manakah ia 

dapat memperoleh air hidup. Tindakan Yesus menunjukkan kasih-Nya 

kepada umat manusia: Ia ingin melegakan hati kita dan mencurahkan 

karunia-Nya di dalam hidup kita.


165

Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, 

namun  barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak 

akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan 

kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus 

memancar sampai kepada hidup yang kekal."

Yohanes 4:13-14

Di sini Yesus berbicara tentang air hidup, yang mempunyai sifat 

yang berbeda dengan air yang ditimba perempuan Samaria. Ia berkata 

bahwa mereka yang minum dari sumur itu akan haus kembali, namun  

mereka yang minum dari air hidup-Nya tidak akan merasa haus lagi. 

Air yang Ia sediakan akan menjadi sebuah mata air, yang mengalir 

menuju kehidupan kekal. Firman Yesus ini memberikan pengajaran 

rohani yang penting: segala sesuatu di dunia ini, seperti kekayaan, 

status, dan ketenaran, akan berlalu (1Ptr. 1:24), dan mereka hanya 

dapat memuaskan diri kita sementara saja. Seperti minum dari mata 

air buatan manusia, air hanya dapat memuaskan dahaga kita sebentar 

saja. Berbeda dengan Roh Kudus pemberian Yesus yang tidak terbatas: 

Ia dapat memuaskan dahaga rohani kita pada tingkatan yang lebih 

dalam, yaitu menuju kehidupan kekal (Yes. 49:10; Yoh. 6:35; Why. 7:16; 

ref. Yes. 58:11).

Pada awalnya pandangan perempuan Samaria ini terbatas oleh 

pengertiannya yang bersifat fisik. Ia terheran-heran dengan air seperti 

apa yang dapat memuaskan dahaganya seperti yang dijelaskan Yesus. 

Namun Yesus membuatnya melihat bahwa apa yang Ia tawarkan 

dapat memuaskan dahaga rohaninya; dan begitu ia mengerti hal ini, ia 

meninggalkan buyung airnya dan mengikuti Yesus (Yoh. 4:28).

Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri 

dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan 

minum!  Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh 

Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." 

Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang 

percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum 

dimuliakan.

Yohanes 7:37-39

Pada ayat di atas dari Kitab Yohanes, “hari terakhir, yaitu puncak 

perayaan itu”, kemungkinan besar menunjukkan hari sesudah  hari ke-

tujuh Hari Raya Pondok Daun, yang merupakan upacara terakhir orang 

Yahudi sebelum pulang kembali ke Yerusalem (Im. 23:33-39). Hari ke-


166

delapan ini yaitu  hari Sabat yang kudus, hari pertemuan kudus, dan 

tidak boleh ada pekerjaan yang dilakukan. saat  Yesus “berdiri dan 

berseru”, memperlihatkan usaha-Nya untuk meyadarkan: Ia didorong 

oleh Roh untuk menyerukan kebenaran. Saat Ia menyatakan “Seperti 

yang dikatakan kitab suci…”, Ia tidak mengutip ayat-ayat tertentu, 

namun  merujuk pada pesan keseluruhan dalam Perjanjian Lama (Yes. 

12:3; 44:3; 55:1; Yeh. 47:9; Zak. 14:8; ref. Why. 7:17; 22:1, 7).

Setiap tahun hari raya Pondok Daun diadakan pada hari ke-

limabelas bulan ke-tujuh, dan merupakan hari raya yang diadakan 

untuk mengenang kehidupan nenek moyang bangsa Israel di padang 

gurun (Im. 23:41-43). Selama hari raya, pada siang hari para imam 

akan membawa sebuah kandil dari emas yang berisi dua setengah liter 

air ke Kolam Siloam, dengan diikuti orang-orang dan kelompok musik. 

Sembari berjalan mereka bernyanyi: “Maka kamu akan menimba air 

dengan kegirangan dari mata air keselamatan” (Yes. 12:3). Sembari 

bernyanyi mereka akan mengambil air dan membawanya ke bait Allah 

untuk dipercikkan ke sisi barat mezbah.

Mereka melakukan hal ini dengan menuangkan air dari kandil 

emas ke dalam sebuah baskom perak yang penuh dengan lubang. Orang-

orang akan berkumpul, bersukacita dan bersyukur saat mengingat air 

yang disediakan Allah kepada nenek moyang mereka di Rafidim, saat 

air mengalir keluar dari sebuah batu (Kel. 17:1-6; Mzm. 78:15-16). 

Saat mereka merenungkan kejadian ini, kita dapat membayangkan 

bahwa mereka telah mendengar dalam hati mereka, seruan-seruan 

sukacita nenek moyang mereka saat mereka menyaksikan penyediaan 

air kehidupan yang sangat ajaib dari Allah.

Oleh wahyu dari Roh Kudus, Paulus menjelaskan bahwa batu 

melambangkan Kristus; dan sumber air hidup, yang keluar dari batu, 

menunjukkan Roh Kudus (1Kor. 10:4). Hari ini kita harus minum dari 

Roh yang sama, karena kita yaitu  satu tubuh dalam Kristus. Yesus 

berseru-seru di hari terakhir pada hari raya itu untuk mengajarkan 

kebenaran yang penting ini: bila kita haus, kita harus mendekat 

kepada-Nya untuk mendapatkan air kehidupan. Air kehidupan ini 

yaitu  kehidupan dan berkat kita (Why. 22:1 dst.).

“Haus” dalam Yohanes 7:37-39 bukanlah haus secara jasmani, 

namun  haus rohani (Amos 8:11). Yesus menawarkan solusinya dengan 

berkata, “Biarkan dia datang kepada-Ku dan minum”, karena Ia sendiri 

yaitu  mata air kehidupan bagi kita. Mereka yang haus rohani dapat 


167

datang kepada-Nya, dan Ia akan memberikan Roh Kudus kepada 

mereka, yang akan melegakan mereka dari rasa haus.

Kalimat yang mengandung syarat “Barangsiapa haus” menunjukkan 

bahwa mungkin ada orang yang tidak merasa haus. Ini mengingatkan 

kita pada Gereja Laodikia yang disebutkan dalam Kitab Wahyu, yang 

merasa puas secara rohani (Why. 3:17). Semakin lama ada banyak 

orang Kristen pada hari ini yang sebenarnya haus rohani, namun  tidak 

menyadarinya, atau tidak melakukan apa-apa untuk melegakannya.

“Haus”, “datang” dan “minum” yaitu  tiga langkah yang disebutkan 

dalam Yohanes 7:37-39 untuk menyegarkan kita dari rasa haus rohani. 

Langkah-langkah ini membukakan jalan untuk menerima Roh Kudus. 

Orang yang belum nenerima Roh Kudus harus: pertama, menyadari 

rasa haus rohaninya; kedua, mendekat kepada Yesus melalui doa yang 

tulus; dan ketiga, dipenuhi dengan Roh Kudus.

Yohanes 7:37-39 menjelaskan sebuah kebenaran penting 

mengenai waktu turunnya Roh Kudus. Ayat-ayat ini menyatakan bahwa 

Roh Kudus belum diturunkan karena “Yesus belum dimuliakan”. Di 

sini kemuliaan Yesus yaitu  kematian, kebangkitan dan kenaikan-Nya 

(Yoh. 12:16, 23; 13:32; 17:1). Karena itu, hanya apabila semua hal ini 

digenapi, barulah pencurahan Roh Kudus dimulai (Kis. 2:1-4, 33). Jadi 

Yohanes 7:37-39 sungguh yaitu  janji kedatangan Roh Kudus.

Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu 

seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-

lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab 

dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. namun  kamu mengenal 

Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. Aku tidak 

akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali 

kepadamu.

Yohanes 14:16-18

Kata “Penolong” yaitu  salah satu sebutan Roh Kudus (lihat 

Yoh. 14-16) dan menggambarkan peran-Nya sebagai guru, penolong, 

pemberi kekuatan, penghibur, dan pembela untuk kita (lihat Bab 

2 untuk petunjuk lebih lanjut). Yesus mengatakan kepada murid-

murid-Nya, “Dia [Allah] akan memberikan kamu Penolong yang lain”,

yang menunjukkan bahwa Yesus sendiri yaitu  seorang penolong. 1 

Yohanes 2:1 menggunakan istilah yang sama saat menjelaskan Yesus 

sebagai “Pembela”. Yesus yaitu  seorang penolong di masa-Nya di 


168

bumi, begitu juga Roh Kudus, yang akan melanjutkan pelayanan-Nya. 

Yesus menghibur murid-murid-Nya dengan berkata kepada mereka 

bahwa Roh Kudus akan menyertai mereka selama-lamanya. Walaupun 

secara jasmani Ia harus meninggalkan mereka, Roh Kudus tidak akan 

meninggalkan mereka.

“Roh kebenaran” yaitu  sebutan lain dari Roh Kudus, menunjukkan 

sebuah sifat penting Roh Allah (1Yoh. 5:7; Yoh. 1:14). Ia memberikan 

kesaksian kebenaran (Yoh. 15:26; 14:6) dan membimbing kita untuk 

mengerti kebenaran (Yoh. 16:13).

“Dunia” pada Yohanes 14:17 tidak menunjukkan semua orang di 

dunia, namun  hanya mewakili mereka yang tidak mau percaya. Orang 

yang tidak percaya tidak dapat menerima Roh Kudus, karena mereka 

tidak dapat menjadi anak Allah dan dilahirkan kembali dalam Roh 

(Yoh. 1:12).

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Karena Dia [Roh

Kudus] tinggal bersama kamu, dan akan ada di dalam kamu” (Yoh.

14:17-18). Di sini, ada dua hal khusus yang penting: Pertama, kepada 

murid-murid Ia berkata, “Aku datang kembali kepadamu”, tidak dapat 

dicampuradukkan dengan kedatangan-Nya yang kedua (Mat. 28:20; 

Yoh. 14:20-21, 23). Kedua, dari dua pernyataan-Nya kita mengetahui 

bahwa Roh Kudus yaitu  Roh Kristus. Yesus mengatakan hal-hal ini 

saat Ia masih hidup dan berada di tengah-tengah murid-murid-Nya 

secara jasmani; namun Ia menjelaskan kepada mereka, bahwa sesudah  

kenaikan-Nya, Ia akan datang dan tinggal bersama mereka dalam 

Roh. Apabila mereka mengerti firman-Nya sepenuhnya pada saat itu, 

sudahlah pasti mereka akan sangat terhibur.

Jadi Yesus mengatakan terlebih dahulu kepada murid-murid-Nya, 

bahwa untuk sementara waktu Ia akan meninggalkan mereka (Yoh. 

13:31-33, 16:16 dst.). Ia menjelaskan bahwa Ia akan mempersiapkan 

sebuah tempat bagi mereka, dan akan datang kembali untuk membawa 

mereka ke tempat Ia akan pergi (Yoh. 14:1-3). Walau demikian, 

murid-murid-Nya masih bersedih. Mungkin mereka merasa cemas 

akan seperti apa hidup mereka tanpa Tuhan, karena Yesus telah 

menghabiskan begitu banyak waktu bersama mereka bertahun-tahun. 

Mungkin mereka kuatir, siapa yang akan mengajar kami? Siapa yang 

akan menuntun kami? Siapa yang akan menguatkan kami saat kami 

lemah? Yesus memahami rasa takut mereka dan berjanji tidak akan 

meninggalkan mereka seperti anak yatim: Ia akan mengutus seorang 


169

Penolong yang akan tinggal bersama dengan mereka, yang akan 

melanjutkan pekerjaan-Nya.

namun  Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam 

nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu 

dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan 

kepadamu.

Yohanes 14:26

namun  apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu 

ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-

Nya sendiri, namun  segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan 

dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan 

datang.

Yohanes 16:13

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya bahwa Roh Kudus akan 

membuat mereka dapat mengingat ajaran-ajaran-Nya (Yoh. 14:26). 

Dari kata-kata-Nya ini, kita mendapatkan beberapa pengetahuan:

Walaupun Yesus mengajarkan banyak hal kepada murid-

murid-Nya semasa di bumi, mereka tidak mengingat 

apa-apa. Namun Yesus berkata bahwa apabila Roh Kudus 

telah datang, Ia akan memberi mereka kemampuan untuk 

mengingat segala pengajaran-Nya sehingga mereka dapat 

menggunakannya untuk bersaksi bagi Dia.

Pengajaran-pengajaran Yesus mengandung banyak

pengertian rohani yang tidak selalu dapat dipahami 

murid-murid-Nya pada saat mereka mendengarnya (Yoh. 

16:12). Namun sesudah  menerima Roh Kudus, mereka akan 

mengingat pengajaran-pengajaran itu, dan begitu juga 

makna rohaninya.

Yesus kadang-kadang menubuatkan masa depan, yang

sekali lagi, tidak dapat selalu dipahami murid-murid-Nya. 

Namun Roh Kudus akan mengingatkan kata-kata-Nya dan 

artinya begitu nubuat-nubuat itu digenapi (Luk. 24:6-9); 

Yoh. 2:19-22).

Sudahlah jelas, Roh Kudus yaitu  pembimbing pribadi 

orang percaya kepada kebenaran. Tuhan Yesus mengajarkan kita 

bahwa firman-Nya yaitu  roh dan hidup (Yoh. 6:63). Nabi Yesaya 


170

menjelaskan Firman Tuhan sebagai kata-kata di dalam sebuah kitab 

yang dimeteraikan (Yes. 29:11). Dan Penatua Yohanes berkata, “Sebab 

di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima 

dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. 

namun  sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala 

sesuatu—dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta—dan sebagaimana 

Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap 

tinggal di dalam Dia” (1Yoh. 2:27). Semua firman ini menunjukkan 

bahwa pekerjaan Roh Kudus yaitu  untuk mengajar dan membukakan 

Firman Allah; tanpa Roh Kudus, tidak ada yang dapat memahami 

hikmat Allah (1Kor. 2:10-11).

Roh Kudus menyatakan banyak kebenaran rohani. Contohnya, 

dalam surat-surat para rasul, ada banyak catatan nubuat Yesus 

mengenai hal-hal di masa depan, yaitu nubuat-nubuat yang menurut 

catatan Alkitab, tidak pernah diungkapkan maksudnya kepada 

murid-murid-Nya saat Ia masih bersama dengan mereka di bumi. 

Jadi, bagaimana para murid dapat mengerti arti nubuat-nubuat ini? 

Kita hanya dapat menyimpulkan bahwa mereka dapat melakukannya 

karena Roh Allah mengajarkan dan menyatakan arti nubuat-nubuat itu 

kepada mereka, sesudah  mereka menerima baptisan Roh Kudus.

Contohnya, kepada para rasul Roh Kudus menyatakan bahwa:

Bangsa-bangsa lain akan menjadi pewaris janji keselamatan

seperti mereka (Ef. 3:3-6; Rm. 9:24-26).

saat kepenuhan bangsa-bangsa lain tercapai, yaitu saat

gereja dari orang-orang bukan Yahudi menjadi sempurna, 

Israel akan diselamatkan (Rm. 11:25-27; Rm. 11:12; Ef. 

4:13).

Sebelum kedatangan Yesus yang keduakali, gereja akan

menghadapi pemberontakan dan penyesatan dari dalam 

gereja sendiri. Orang-orang tidak tunduk hukum, anak-

anak durhaka akan muncul (2Tes. 2:3-4; 2Tim. 3:1-5). 

Sebagian orang percaya akan meninggalkan iman mereka 

dan mengikuti ajaran-ajaran sesat dan ajaran setan-setan, 

seperti melarang pernikahan dan tidak makan makanan-

makanan yang diijinkan Allah (1Tim. 4:1-3; 2Ptr. 2:1).

Saat Kristus datang kembali, sebagian orang percaya tidak

mengalami kematian jasmani; mereka dengan segera 

diubah ke dalam bentuk rohani (1Kor. 15:51-55; 1Tes. 4:15-

17). Dan pada hari yang sama, langit dan bumi dan segala 

isinya akan dihancurkan dengan api (2Ptr. 3:10).


171

Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh 

Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.

Yohanes 15:26

Yesus mengajarkan bahwa Roh Kudus akan memberikan kesaksian 

bagi Dia melalui pekerjaan dan pesan para rasul. Contohnya, Roh akan 

bersaksi bahwa:

Yesus bangkit, naik ke surga, dan akan datang kembali (Yoh.

16:7; 14:3).

Roh Kudus yaitu Roh Kristus, dan tidak ada perbedaan di

antara keduanya (Yoh. 14:8).

Saat baptisan air, darah Tuhan Yesus yang berharga ada

di dalam air, untuk membasuh dosa-dosa kita, sebuah 

kebenaran yang merupakan misteri rohani (1Yoh. 5:6-8; 

Yoh. 19:34; Ef. 1:7; Kis. 22:16).

Umat percaya yaitu anak-anak Allah (Rm. 8:16).

Yesus yaitu Anak manusia dan juga Anak Allah (Rm.

1:3-4).

Yesus yaitu Pemimpin kepada hidup yang dibangkitkan

Allah dari antara orang mati (Kis. 3:15).

Yesus telah naik ke surga menjadi Raja, Juruselamat dan

Tuhan atas Penghakiman (Kis. 5:30-32; 10:42-43).

Suatu hari nanti, Yesus akan dinyatakan dalam api yang

berkobar, bersama dengan segenap malaikat-Nya (2Tes. 

1:7-10).

Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: yaitu  lebih berguna bagi 

kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak 

akan datang kepadamu, namun  jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus 

Dia kepadamu.

Yohanes 16:7

Murid-murid merasa sedih saat Yesus berkata bahwa Ia akan 

meninggalkan mereka (Yoh. 16:5-6). Namun Ia berkata bahwa itu 

yaitu  demi kebaikan mereka, karena:

Bila Ia tidak naik ke surga, Roh Kudus tidak akan turun.

Roh Kudus akan memberikan kekuatan yang hebat kepada


172

mereka dan menguatkan iman mereka dan juga pekerjaan 

Allah (Luk. 24:49).

Saat hidup di bumi sebagai manusia, pekerjaan yang dapat

Yesus lakukan terbatas. Namun apabila Roh Kudus telah 

datang, Ia akan memberikan kuasa kepada murid-murid 

untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih luar 

biasa daripada-Nya (Yoh. 14:12).

Berbicara secara jasmani, Yesus yaitu manusia dan cepat

atau lambat memang harus meninggalkan murid-murid. 

Berbeda dengan Roh Kudus yang yaitu  roh, Ia tidak akan 

meninggalkan mereka.

Saat di bumi, Yesus hanya dapat mengajar, menolong,

menguatkan, menghibur, menengahi dan membela murid-

murid-Nya secara “eksternal”. Apabila Roh Kudus sudah 

datang, yaitu Roh Yesus sendiri, Ia akan melakukan 

pekerjaan yang sama, namun  kali ini dari dalam hati murid-

murid itu sendiri, dan memberikan pengaruh yang lebih 

besar.

Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat 

saja pula dan kamu akan melihat Aku.

Yohanes 16:16

Ayat ini dapat dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yaitu  

nubuat Yesus mengenai kematian-Nya, saat  murid-murid tidak lagi 

melihat-Nya. Bagian kedua mengenai kebangkitan-Nya dan kemudian 

turunnya Roh Kudus. Kita dapat memperoleh beberapa pengetahuan 

penting dari bagian kedua:

Yesus menyebutkan kematian-Nya sebagai perpisahan

yang sementara dengan murid-murid-Nya. Memang, pada 

hari ketiga, sesudah  kematian-Nya, Ia bangkit dan muncul 

kembali di hadapan mereka (Yoh. 13:31-33; 16:17-22).

Bila kita membaca Yohanes 16:16 dengan seksama, kita

mengetahui bahwa Roh Kudus yaitu  Roh Yesus. Yesus 

berjanji pada murid-murid-Nya bahwa mereka akan 

melihat-Nya lagi, karena Ia pergi kepada Bapa (yaitu naik ke 

surga). Murid-murid akan “melihat”-Nya lagi saat  mereka 

menerima Roh Kudus pada hari Pentakosta.


173

Membaca Yohanes 16:16 bersamaan dengan Yohanes 16:23 dapat 

tampak membingungkan apabila kita tidak menyadari bahwa Roh 

Kudus yaitu  Roh Yesus. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, 

bahwa di hari itu (masa sesudah  kenaikan Yesus), mereka tidak lagi 

perlu bertanya kepada-Nya, karena Roh Kudus akan secara pribadi 

mengajar mereka (Yoh. 16:23; ref. Yoh. 16:13; 1Yoh. 2:20, 27).

7.3.2 Janji-janji yang diucapkan Yesus sesudah  kebangkitan-Nya 

Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti 

Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." 

Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: 

"Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya 

diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya 

tetap ada."

Yohanes 20:21-23

Ayat-ayat ini memperlihatkan tiga hal kunci. Pertama, Yesus 

mengingatkan murid-murid-Nya bahwa Ia diutus oleh Bapa untuk 

menyatakan injil kerajaan Allah, untuk mendamaikan anak-anak 

Allah dengan Bapa surgawi mereka. Demikian juga sekarang Yesus 

mengutus murid-murid-Nya dalam kuasa dan kekuatan Roh Kudus 

untuk mengabarkan injil kerajaan Allah.

Kedua, Yesus mengembusi murid-murid-Nya dan berkata, 

“terimalah Roh Kudus”. Kata-kata Yesus tidak menunjukkan pencurahan 

Roh Kudus saat itu, namun merupakan sebuah janji tentang apa yang 

akan datang. Kita mengetahui hal ini demikian karena saat itu Yesus 

belum dimuliakan sepenuhnya (yaitu ditinggikannya Yesus sesudah  

naik ke surga; ref. Yoh. 7:39; Kis. 1:4, 6-9; 2:1 dst.; 5:31; Flp. 2:9-10). 

Lebih lagi, sebelumnya Ia telah memberitahukan bahwa bila Ia tidak 

pergi, Penolong tidak akan datang (Yoh. 16:7).

Ketiga, Yesus berjanji pada murid-murid-Nya, bahwa mereka akan 

menerima kuasa untuk mengampuni dosa dan juga menahan dosa 

melalui Roh Kudus. Manusia tidak dapat mengampuni dosa, karena 

kuasa manusia terbatas di hadapan Allah. Kuasa untuk mengampuni 

ataupun menahan dosa ada di dalam Roh Kudus. Namun Yesus 

mempercayakan kuasa besar ini kepada gereja, tempat kediaman-

Nya.


174

Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. namun  

kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan 

kekuasaan dari tempat tinggi.

Lukas 24:49

Di ayat ini, penggunaan kata “sampai” mengajarkan kita bahwa 

mereka yang berdoa dengan tekun dan tulus memohon Roh Kudus, pada 

akhirnya akan menerima Roh Allah. Ungkapan “kekuasaan dari tempat 

tinggi” menunjukkan bahwa Roh Kudus yaitu  yang memberikan 

kekuatan: Ia menguatkan kehidupan rohani orang dan juga memberi 

kuasa dan kekuatan untuk melakukan pekerjaan Allah. saat  Yesus 

naik ke surga, “apa yang dijanjikan Bapa-Ku”, yang disampaikan oleh 

para nabi dan Yesus sendiri, pada akhirnya digenapi.

Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan 

kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai 

kepada akhir zaman.

Matius 28:20

Di ayat ini, kata ganti orang pertama “Aku” yang pertama yaitu  

Yesus Kristus, Firman yang menjadi manusia (Yoh. 1:14); “mereka” 

yaitu  gereja, yang akan dibangun di atas dasar doktrin para rasul (Ef. 

2:20); sementara kata “Aku” yang kedua yaitu  Roh Tuhan Yesus, Roh 

Kudus, yang akan Ia utus sesudah  kenaikan-Nya ke surga.

Pekerja-pekerja Allah harus mengabarkan injil dengan setia dan 

seturut dengan Alkitab. Roh kebenaran akan menyertai gereja, yang 

mengabarkan injil yang benar dan sepenuhnya, hingga akhir zaman, 

seperti yang dijanjikan Yesus dalam Matius 28:20. Gereja mana pun 

yang mengabarkan injil yang keliru akan menjadi seperti nabi-nabi 

palsu, yang membawa orang-orang dengan buta kepada kematian 

rohani mereka (Mat. 23:15-16). Alkitab dengan jelas mengutuk mereka 

(Gal. 1:6-9). 

Banyak gereja dan denominasi pada hari ini, termasuk yang 

mempunyai sejarah dan tradisi yang panjang, telah mengabaikan injil 

keselamatan yang sepenuhnya, seperti yang telah ditentukan dalam 

Alkitab. Sangat disayangkan kebenaran kadang-kadang dikompromikan 

karena alasan-alasan yang berbeda, termasuk hal-hal umum. Orang 

Kristen tentu bertanggungjawab untuk memperlihatkan kash dan 

menerima orang lain; namun tidak boleh sampai mengkompromikan 


175

kebenaran. Kasih sejati tidak dapat bersukacita tanpa adanya 

kebenaran (1Kor. 13:6)

Gereja yang tidak disertai dan dituntun oleh Roh Kudus, tidak akan 

mempunyai kebenaran, dan tidak dapat menuntun orang lain kepada 

keselamatan. Karena itu kita harus mengingat dorongan Yesus untuk 

memegang teguh kebenaran: “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan 

menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia 

akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia 

menyertai kamu selama-lamanya” (Yoh. 14:15-16).

Pada suatu hari saat  Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia 

melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka 

tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang—demikian kata-Nya—“telah 

kamu dengar dari pada-Ku. 5  Sebab Yohanes membaptis dengan air, 

namun  tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.”

Kisah Para Rasul 1:4-5

Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. namun  

kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan 

kekuasaan dari tempat tinggi.

Lukas 24:49

Lukas 24:49 dan Kisah Para Rasul 1:4-5 ditulis oleh Lukas untuk 

mencatat janji Yesus mengenai Roh Kudus (ref. Luk. 1:3; Kis. 1:1). 

Ia mencatat perkataan Yesus kepada murid-murid-Nya bahwa Roh 

Kudus akan datang “tidak lama lagi”. Kata-kata Yesus mendorong 

mereka untuk bersabar, dan mempercayai bahwa Bapa surgawi akan 

memenuhi janji-Nya.

namun  kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas 

kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh 

Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.

Kisah Para Rasul 1:8

Yesus menjelaskan Roh Kudus sebagai “kekuasaan dari tempat 

tinggi” (Luk. 24:49). Karena itu, setiap orang yang menerima 

pencurahan Roh Kudus dapat dipenuhi dengan kekuatan rohani. Roh 

Kudus mempunyai peran kunci dalam perjalanan iman pribadi orang 

Kristen, dan juga dalam pelayanan gereja. Roh Kudus mengemban 

beberapa fungsi penting:


176

Roh Kudus mengutus pekerja-pekerja untuk melakukan

pekerjaan penginjilan (Rm. 10:14 dst.).

Ia membagikan talenta dan kuasa untuk pelayanan gereja.

Karena itulah Rasul Paulus bermegah dalam kuasa Roh, 

bukan karena kemampuannya sendiri (Rm. 15:19; 1Kor. 2:4 

dst.).

Ia memberikan wewenang kepada gereja untuk

mengampuni dan menahan dosa (Yoh. 20:23). Para pekerja 

tidak diperbolehkan menyalahgunakan wewenang ini, agar 

tidak melangkahi wewenang dan kehendak Allah. Hanya 

Allah-lah yang dapat mengampuni dosa, dan wewenang 

manusia tanpa wewenang Allah tidak dapat melakukan 

hal ini. Karena itu gereja hanya dapat mengampuni dosa 

sepanjang gereja diberikan wewenang untuk melakukannya 

oleh Roh Kudus, dan gereja harus melakukannya seturut 

dengan prinsip-prinsip yang telah ditentukan di dalam 

Alkitab.

Roh Kudus memampukan gereja mengerti kebenaran dan

menjelaskannya dengan tepat kepada yang lain (1Kor. 2:11 

dst.).

Begitu kita mengerti pentingnya Roh Kudus dalam kehidupan 

iman dan pelayanan kita, kita akan menyadari mengapa Yesus 

memerintahkan murid-murid-Nya untuk pertama-tama menerima 

kuasa dari tempat tinggi, sebelum mereka pergi untuk bersaksi demi 

Dia. Begitu juga, bila kita hendak mengabarkan injil ke pelosok-pelosok 

bumi, pertama-tama kita harus diberikan kuasa oleh Roh Kudus. Ini 

yaitu  kebenaran yang harus kita turuti bila kita ingin berhasil untuk 

Allah.



Alkitab memberitahukan kita bahwa Allah itu setia dan memelihara 

perjanjian-Nya dengan umat-Nya (Ul. 7:9). Alkitab juga berkata bahwa 

jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal 

diri-Nya sendiri (2Tim. 2:13).

Allah telah berjanji melalui nabi-nabi Perjanjian Lama 

untuk mencurahkan Roh Kudus-Nya kepada umat manusia dan 

memberitahukan kapan Ia akan melakukannya. saat  waktu 

penggenapannya sudah dekat, Dia mengutus Anak-Nya, Yesus Kristus, 

untuk meneguhkan firman-Nya.

8.2 Turunnya hujan awal

Yohanes Pembaptis memperkenalkan Yesus Kristus kepada 

orang-orang sesudah  Allah memperlihatkan siapakah Yesus kepadanya. 

Ia menyatakan, bahwa walaupun ia membaptis mereka dengan air 

untuk pertobatan (Mat. 3:11), Yesus akan membaptis mereka dengan 

Roh Kudus (Yoh. 1:32-33). Melalui Yesus, nubuat-nubuat jaman dahulu 

yang diucapkan oleh nabi-nabi Allah telah siap untuk digenapi.

8.2.1 Nubuat-nubuat mengenai hujan awal

Aku akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal 

dan hujan akhir.

Ulangan 11:14

Baiklah kita takut akan TUHAN, Allah kita, yang memberi hujan pada 

waktunya, hujan pada awal musim maupun hujan pada akhir musim.

Yeremia 5:24


179

Masa hujan awal dan akhir yaitu  lambang-lambang turunnya 

Roh Kudus. Alkitab New King James Version menyebutkan dua masa ini 

sebagai hujan “awal” dan “akhir”, sementara New International Version 

menyebutkan mereka sebagai hujan “musim gugur” dan “musim semi” 

(Yer. 5:24; Yak. 5:7). Untuk menghapus kebingungan pada dua edisi 

Alkitab ini, kita cukup mengetahui bahwa hujan “awal” turun saat 

musim gugur, tepat sebelum waktunya menabur benih, sementara hujan 

“akhir” turun saat musim semi, sebelum waktu panen tiba. Apabila kita 

menaruh dua masa ini ke dalam konteksnya, kita menyadari bahwa 

pencurahan Roh Kudus pada murid-murid Yesus yaitu  hujan awal. 

Pencurahan Pentakosta ini (lihat Kisah Para Rasul 2), seperti hujan 

awal, tiba tepat sebelum gereja masa awal mulai menebarkan benih 

injil ke seluruh pelosok dunia (Kis. 1:8).

Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan 

lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke 

atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.

Yesaya 44:3

Dalam Yesaya 44:3, yang dimaksud dengan “keturunanmu” yaitu  

keturunan Yakub (Israel), seperti yang ditunjukkan dalam Yesaya 44:1, 

saat  Allah mengucapkan, “hai Yakub, hamba-Ku, dan hai Israel, yang 

telah Kupilih!”

Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam 

batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang 

keras dan memberikan mereka hati yang taat, supaya mereka hidup 

menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-K dengan setia; 

maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah 

mereka.

Yehezkiel 11:19-20

 “Mereka” dalam Yehezkiel 11:19-20 menunjukkan bangsa Israel, 

karena dalam Yehezkiel 11:15, Allah berkata, “Hai anak manusia, 

penduduk-penduduk Yerusalem berkata tentang semua saudara-

saudaramu, tentang kaum kerabatmu dan segenap kaum Israel dalam 

keseluruhannya.”


180

Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam 

batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan 

Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di 

dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala 

ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan 

melakukannya.

Yehezkiel 36:26-27

“Kamu” pada Yehezkiel 36:26 sekali lagi menunjukkan bangsa 

Israel, seperti yang ditunjukkan pada Yehezkiel 36:22: “Oleh karena 

itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: 

Bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel.”

Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup 

kembali.

Yehezkiel 37:14

“Kamu” di dalam Yehezkiel 37:14 menunjukkan bangsa Israel, 

karena dalam Yehezkiel 37:11, Allah berkata, “Hai anak manusia, 

tulang-tulang ini yaitu  seluruh kaum Israel.”

Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, namun  Ia 

yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku 

tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan 

Roh Kudus dan dengan api.

Matius 3:11

Dalam Matius 3:11, “kamu” menunjukkan orang-orang Yahudi, 

seperti ditunjukkan dalam Matius 3:5, yang mengatakan, “Maka 

datanglah kepadanya [Yohanes Pembaptis] penduduk dari Yerusalem,

dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan.”

Nubuat-nubuat mengenai pencurahan Roh Kudus di atas ditujukan 

pada bangsa Israel (orang Yahudi). Nubuat-nubuat ini menunjukkan 

masa hujan awal yang dimulai saat hari Pentakosta, ketimbang masa 

hujan akhir (ref. Yeh. 39:29; Zak. 12:10).

8.2.2 Catatan tentang turunnya hujan awal

saat  tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu 


181

tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin 

keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan 

tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran 

dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka 

dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-

bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk 

mengatakannya.

Kisah Para Rasul 2:1-4

Kisah Para Rasul 2 menjelaskan pencurahan pertama Roh Kudus 

dengan sebuah penglihatan lidah-lidah api, suara angin yang menderu-

deru dan suara orang-orang yang berkata-kata dalam bahasa roh. 

Seluruh 120 murid mengalami angin rohani yang “bertiup ke mana ia 

mau” (Yoh. 3:8). Angin ini tidak dapat dilihat, namun  dapat dirasakan 

dan didengar. Yohanes 3:8 memberitahukan bahwa baptisan Roh 

Kudus yaitu  sebuah pengalaman yang dapat diketahui, baik oleh yang 

menerima baptisan Roh Kudus, maupun mereka yang ada di sekitarnya 

(ref. Kis. 4:31; Why. 19:6).

Roh Kudus juga disebutkan sebagai “roh yang membakar” (Yes. 

4:3-4). Ia mempunyai kuasa untuk mengobarkan kembali hati yang 

dingin dan keras, membuat mereka bersinar seperti matahari pagi. 

Seperti api, Roh Kudus menghasilkan panas dan cahaya dan bersifat 

menyatukan. Ia memurnikan umat percaya dari dosa-dosa mereka dan 

mengikat hati mereka menjadi satu.

Penglihatan pada hari Pentakosta mengajarkan beberapa 

pengajaran rohani yang penting. “Lidah-lidah api” melambangkan 

bahasa roh yang diucapkan murid-murid (Kis. 2:3-4). Hal ini merupakan 

bukti seseorang telah dilahirkan dari Roh (Kis. 2:33) dan bertindak 

sebagai tanda bagi orang-orang yang belum percaya (ref. 1Kor. 14:22 

dst.). Dari sudut pandang lain, mereka yang telah dilahirkan dari Roh 

Kudus mendapatkan kuasa untuk menyampaikan Firman Allah kepada 

dunia yang belum percaya. Ini berarti Roh menjadikan kita saksi-saksi 

yang cakap dan penuh kuasa untuk mengabarkan injil Kristus (ref. Kis. 

1:8).

sesudah  Tuhan Yesus naik ke surga, murid-murid menuruti 

perintah-Nya untuk tetap tinggal di Yerusalem dan menunggu kuasa 

dari atas (Luk. 24:49; Kis. 1:4-5, 12-15). Di hari Pentakosta, Allah 

mendengar doa-doa mereka dan memenuhi mereka dengan Roh 

Kudus-Nya, sehingga mereka berbicara dalam bahasa roh. Pada saat 

itu ada banyak orang Yahudi dari berbagai pelosok berkumpul di 


182

Yerusalem untuk menghadiri perayaan Pentakosta. Mereka takjub 

dan heran, karena mereka mendengar murid-murid berbicara tentang 

perbuatan Allah yang luar biasa dengan bahasa mereka sendiri. Allah 

mengadakan mujizat dengan membuka telinga mereka sehingga dapat 

mengerti misteri-misteri yang diucapkan dalam bahasa roh (Kis. 2:8-

12; ref. 1Kor. 14:2). Orang-orang Yahudi lain yang tidak terlalu peduli 

(“orang lain” dalam Kisah Para Rasul 2:13) tidak dapat mengerti bahasa 

roh itu dan mengatakan bahwa murid-murid Yesus sedang mabuk (Kis. 

2:13).

Namun Rasul Petrus menjelaskan kebingungan itu dengan 

mengutip ucapan Nabi Yoel, sehingga orang-orang menyadari 

bahwa mereka baru saja menyaksikan pencurahan Roh Allah, yang 

menggenapi nubuat-nubuat kuno (Kis. 2:16-21; Yoel. 2:28-32). Lebih 

lanjut, Petrus mendesak mereka untuk bertobat dan dibaptis di dalam 

nama Yesus untuk menghapus dosa mereka, dan meyakinkan mereka, 

bahwa mereka juga akan menerima karunia Roh Kudus (Kis. 2:37-39). 

Hasilnya, 3000 orang menjawab khotbah Petrus dengan menerima 

baptisan air. Mereka kemudian dengan sepenuh hati mengikuti 

pengajaran para rasul dengan terus-menerus berkumpul dan bersekutu 

(Kis. 2:40-42). Kejadian-kejadian ini menandai kelahiran gereja awal. 

Sejak saat itu Roh Kudus dicurahkan di mana pun para rasul menginjil 

(Kis. 8:17; 10:44; 19:6).

8.3 Roh Kudus berhenti turun

Seperti disebutkan dahulu, dua musim hujan utama di Israel 

yaitu : 1) hujan awal, yang turun sebelum masa menabur; 2) hujan 

akhir, yang turun sebelum masa panen. Dua musim ini menandakan 

dua masa Roh Kudus turun kepada umat manusia. Masa pertama 

terjadi 2000 tahun yang lalu, pada hari Pentakosta, dan menandakan 

berdirinya gereja para rasul. Masa kedua yaitu  masa hujan akhir saat 

sekarang: Roh Kudus telah memulihkan gereja Allah dan bersiap untuk 

menuai.

Di daerah Palestina, ada masa musim dingin di antara masa 

hujan awal dan akhir, yang ditandai dengan hujan dan salju. Iklim ini 

melambangkan keadaan rohani gereja awal segera sesudah  para rasul 

wafat, Roh Kudus tidak lagi turun karena gereja telah meninggalkan 

Allah dan kebenaran-Nya. Namun seperti hujan dan salju yang kadang-

kadang turun di musim dingin, Roh Kudus terus bekerja dengan cara-


183

cara lain (Yoh. 5:17). Contohnya, kita melihat Roh Kudus mengilhami 

orang-orang untuk menerjemahkan Alkitab, memelihara teks-teks 

injil, dan mengkanonisasi Alkitab.

8.3.1 Nubuat-nubuat mengenai berhentinya pencurahan Roh 

Kudus  

Aku akan mematahkan kekuasaanmu yang kaubanggakan dan akan 

membuat langit di atasmu sebagai besi dan tanahmu sebagai tembaga. 

Maka tenagamu akan habis dengan sia-sia, tanahmu tidak akan memberi 

has


Related Posts:

  • Doktrin roh kudus 5 saat  kita mengabarkan injil, Roh Kudus dapat membawa karunia atau hukuman bagi mereka yang bendengar: mereka yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan karena karunia (Mrk. 16:16); mereka yang tida… Read More