saat kita mengabarkan injil, Roh Kudus dapat membawa karunia
atau hukuman bagi mereka yang bendengar: mereka yang percaya dan
dibaptis akan diselamatkan karena karunia (Mrk. 16:16); mereka yang
tidak percaya akan dihukum karena dosa-dosa mereka (Yoh. 3:16-18;
2Tes. 1:7-9; Ibr. 6:4-8; 10:26-29). Kisah Para Rasul 5:1-11 memberikan
sebuah contoh kepada kita bagaimana Roh Kudus bekerja saat
melakukan penghukuman dosa. Karena itu kita harus memandang
pekerjaan Roh Kudus dengan bersungguh-sungguh.
6.8 Roh Kudus mengutus para pekerja
Roh Tuhan ada pada-Ku,
oleh sebab Ia telah mengurapi Aku,
untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin;
dan Ia telah mengutus Aku
untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan,
dan penglihatan bagi orang-orang buta,
untuk membebaskan orang-orang yang tertindas.
Lukas 4:18-19
Yesus ditugaskan untuk melakukan pelayanan-Nya di bumi oleh Roh
Kudus. saat tiba waktunya Ia terangkat ke surga, Ia mempercayakan
pekerjaan-Nya kepada murid-murid-Nya (Yoh. 20:21). Ia mengembusi
mereka untuk menandakan janji Roh Kudus (Yoh. 20:22), dan berkata,
“Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku
mengutus kamu…Terimalah Roh Kudus” (Yoh. 20:21-22). Lalu Ia
memerintahkan mereka untuk menunggu pencurahan Roh Kudus di
Yerusalem (Luk. 24:49), yang tepat terjadi pada hari Pentakosta (Kis.
2:1 dst.).
Kisah Para Rasul mungkin lebih tepat dinamakan “Kisah Roh
Kudus”. sesudah turunnya Roh Kudus, para rasul menjadi alat yang
penuh kuasa bagi Tuhan, dengan Roh Kudus yang menuntun mereka
145
secara khusus dalam pelayanan mereka (Kis. 16:6-8). Contoh pekerjaan
Roh Kudus antara lain:
• Memerintahkan Filipus untuk mengabarkan injil kepada
sida-sida Etiopia (Kis. 8:29-35).
• Memerintahkan Petrus untuk pergi ke Kaisarea untuk
mengabarkan injil kepada Kornelius sekeluarga (Kis. 10:19-
43).
• Mengkhususkan Barnabas dan Paulus untuk pekerjaan
Allah (Kis. 13:2-4).
Hari ini, pekerja-pekerja Allah tidak boleh membiarkan kehendak
dan nilai-nilai manusia mengendalikan pekerjaan dan arah gereja;
namun mereka harus dituntun dan diberi kuasa oleh Roh Kudus. Dan
seperti di masa gereja awal, Roh Kudus harus menuntun pengutusan
para pekerja.
Pekerjaan gereja bukan hanya tanggung jawab pekerja-pekerja
yang diurapi, seperti penatua, pendeta dan diaken. Seluruh anggota
yaitu bagian dari tubuh Kristus, dan karena itu pekerjaan gereja
haruslah menjadi tanggung jawab dan tugas setiap anggota. Roh Kudus
tidak hanya tinggal di dalam diri para pekerja. Namun Ia tinggal, dan
mengarahkan setiap pekerja yang dengan rela menyerahkan hidupnya
kepada Tuhan.
Alkitab menjelaskan janji tentang Roh Kudus secara luas melalui
pesan-pesan dari nabi-nabi Allah dalam Perjanjian Lama dan Baru, dan
melalui pengajaran Yesus Kristus sebelum dan sesudah penyaliban-
Nya.
7.2 Janji Roh Kudus dalam nubuat
Allah menjanjikan pencurahan Roh Kudus sejak zaman dahulu
melalui nabi-nabi-Nya dan menggenapi janji itu saat waktunya tiba.
Kadang-kadang kita harus bersabar untuk melihat nubuat Allah
digenapi: mungkin tidak terjadi sepanjang ribuan tahun. Namun kita
harus berpegang teguh pada rasa percaya bahwa seluruh nubuat Allah
akan digenapi.
Pada bagian ini kita akan melihat nubuat-nubuat yang diberitakan
oleh beberapa nabi di jaman-jaman berbeda dalam sejarah Alkitab.
7.2.1 Nubuat Musa
Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal
dan hujan akhir.
Ulangan 11:14
Allah menjanjikan hujan ke atas tanah orang-orang pilihan;
tanah yang terdiri dari bukit-bukit dan lembah, yang memerlukan
pemeliharan-Nya dalam bentuk hujan awal dan hujan akhir. Di sini,
hujan awal menunjukkan hukan musim gugur, sementara hujan akhir
yaitu hujan musim semi, yang datang tepat sebelum masa panen (Im.
149
26:4). Satu-satunya syarat untuk mendapatkan anugerah ini yaitu
apabila mereka memelihara hukum-hukum Allah (Ul. 11:10-11).
Dari rujukan tentang hujan awal dan akhir ini, kita mendapatkan
banyak pengajaran rohani. Kekerasan dan kekeringan tanah sebelum
hujan turun dapat diumpamakan seperti keadaan hati manusia.
Hanya dengan pencurahan Roh Kudus-lah tanah dapat dibasahi
dan digemburkan sehingga benih kebenaran dapat tumbuh dan
berkembang (Yeh. 36:26-27) dan menghasilkan buah roh (Gal. 5:22-
23). Hujan awal atau hujan musim gugur yang mendahului musim
menabur, melambangkan pencurahan Roh Kudus untuk mendirikan
gereja masa para rasul (Kis. 2:1-4, 41). Hujan akhir atau hujan musim
semi yang mendahului masa panen, melambangkan pencurahan Roh
Kudus untuk mendirikan gereja sejati di akhir zaman. Sekarang kita
ada pada masa akhir, dan Roh Kudus sedang memeteraikan umat Allah
untuk mempersiapkan kedatangan Yesus yang keduakalinya (Why. 7:2
dst.; Ef. 1:13; Mal. 4:5).
7.2.2 Nubuat Daud
Mereka mengenyangkan dirinya dengan lemak di rumah-Mu;
engkau memberi mereka minum dari sungai kesenangan-Mu.
Mazmur 36:8
Ayat ini menggambarkan sebuah perjamuan kebenaran di rumah
Tuhan. Alkitab memberitahukan kita bahwa mereka yang mencari
kebenaran tidak akan kelaparan (ref. Amo. 8:11; Yer. 15:16). Sungai
kesenangan Allah yaitu rujukan mengenai Roh Kudus. Ini yaitu
satu dari banyak contoh Alkitab yang menggunakan aliran air dan
sungai sebagai lambang untuk menjelaskan Roh Kudus. Contohnya,
Yesus memberitahukan kita bahwa Roh Kudus akan menjadi mata
air yang memancar sampai ke dalam kehidupan kekal, sehingga
mereka yang meminumnya tidak akan merasa haus lagi (Yoh. 4:13-
14). Ia menambahkan, dari hati orang-orang percaya, Roh Kudus akan
mengalir seperti mata air kehidupan yang memuaskan mereka (Yoh.
7:37-39).
Dalam Mazmur 36:8, “mereka” menandakan “anak-anak manusia”
yang disebutkan di ayat sebelumnya (36:7). Karena itu turunnya Roh
Kudus yaitu sesuatu yang mempengaruhi seluruh umat manusia. Ini
telah diteguhkan melalui pencurahan Roh kepada baik orang Yahudi
150
maupun bangsa-bangsa lain selama masa gereja awal, dan begitu juga,
pada hari ini (ref. Kis. 11:15-18; ref. Kis. 10:34-35; Rm. 3:20).
7.2.3 Nubuat Salomo
Berpalinglah kamu kepada teguranku!
Sesungguhnya, aku hendak mencurahkan isi hatiku kepadamu
dan memberitahukan perkataanku kepadamu.
Amsal 1:23
Walaupun Raja Salomo yaitu penulis Kitab Amsal, “aku” dalam
nubuat ini bukan Salomo, namun Yesus Kristus. Ada beberapa alasan
yang mendukung hal ini. Pertama, secara realistis Salomo tidak
mungkin membicarakan pencurahan rohnya sendiri kepada orang lain;
roh manusia tidak dapat diberikan kepada orang lain. Kedua, ayat 20
menjelaskan bahwa “aku” yaitu perwujudan hikmat. Ketiga, Amsal
8:12, 22 dan 23 juga menceritakan perwujudan hikmat sebagai Yesus
Kristus. Jadi Amsal 1:23 menggambarkan mereka yang mendengar
teguran Kristus, bertobat dan menerima Roh Kudus. Dalam Perjanjian
Baru, Kisah Para Rasul 5:32 menguatkan hal ini, dengan mengajarkan
kita bahwa mereka yang taat kepada Allah akan menerima Roh Kudus-
Nya.
7.2.4 Nubuat Yesaya
Dan orang yang tertinggal di Sion dan yang tersisa di Yerusalem akan
disebut kudus, yakni setiap orang di Yerusalem yang tercatat untuk
beroleh hidup, apabila TUHAN telah membersihkan kekotoran puteri
Sion dan menghapuskan segala noda darah Yerusalem dari tengah-
tengahnya dengan roh yang mengadili dan yang membakar.
Yesaya 4:3-4
Di ayat ini, “roh yang mengadili” dan “roh yang membakar” yaitu
sebutan Roh Kudus. “Kekotoran putri Sion” menunjukkan kecemaran-
kecemaran umat Allah, dan “setiap orang di Yerusalem yang tercatat”
yaitu umat Allah yang layak menerima kehidupan kekal.
Hari ini mungkin kita bertanya-tanya bagaimana gereja Allah
akan dapat menjadi kumpulan yang kudus dan disucikan sepenuhnya.
151
Namun saat saatnya tiba, pengudusan gereja dan keselamatan
bagi umat percaya akan digenapi. Ini hanya akan terjadi sesudah
Allah mencurahkan Roh Kudus (yaitu “roh penghakiman” dan “roh
pembakaran”) untuk menggenapi pekerjaan pengudusan-Nya (2Tes.
2:13; ref. Yes. 1:25).
(Untuk penjelasan lebih lanjut tentang ayat ini, silakan melihat
Bab 3 yang membahas perlambangan api)
Sampai dicurahkan kepada kita Roh dari atas:
Maka padang gurun akan menjadi kebun buah-buahan,
dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan.
Yesaya 32:15
Pada ayat di atas, baik “padang gurun” dan “kebun buah-buahan”
mewakili hati manusia. Padang gurun yaitu sebuah ladang tandus
yang tidak terpelihara, yang dapat disamakan seperti keadaan roh
manusia yang kering. Ini berbeda dengan kebun buah-buahan yang
menghasilkan dan merupakan lambang roh yang penuh kehidupan.
Kenyataan bahwa padang gurun dapat menjadi kebun buah, merupakan
kesaksian atas kuasa Roh Allah sebagai pemicu perubahan rohani kita.
Apabila Ia masuk ke dalam hati kita, Ia mengubah hidup yang dahulu
kering menjadi berkelimpahan.
Orang-orang sengsara dan orang-orang miskin sedang mencari air,
namun tidak ada,
lidah mereka kering kehausan;
namun Aku, TUHAN, akan menjawab mereka,
dan sebagai Allah orang Israel Aku tidak akan meninggalkan mereka.
Aku akan membuat sungai-sungai memancar di atas bukit-bukit yang
gundul,
dan membuat mata-mata air membual di tengah dataran;
Aku akan membuat padang gurun menjadi telaga
dan memancarkan air dari tanah kering.
Yesaya 41:17-18
Saat musim hujan di daerah Palestina, tanah menerima banyak
hujan. Namun bebatuan kapur yang menyerap air membuat air segera
terserap, sehingga tanah menjadi kering di masa-masa tertentu setiap
tahun. Ada beberapa bukti yang menunjukkan kadang-kadang air
menjadi langka, sehingga bangsa Israel harus membelinya dengan uang
152
(lihat Ratapan 5:4)1. Bagi mereka yang kehausan, air sama berharganya
dengan kehidupan.
Namun nubuat dalam ayat 17 memberitahukan kita bahwa orang
miskin dan sengsara tidak akan merasa haus selamanya, karena Allah
berbelas kasihan kepada mereka. Ini mengingatkan kita kepada kata-
kata Yesus, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka
kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu”
(Mat. 7:7). Bila kita merasakan kehausan rohani di hati kita, rasa haus
karena tidak mempunyai Allah, kita harus mencari-Nya dengan tulus.
Dengan begitu, Roh Kudus akan menjadi mata air kehidupan di dalam
diri kita untuk memuaskan rasa haus.
Dalam Yesaya 41:18, baik padang gurun” dan “tanah kering”
mewakili hati manusia. “Sungai”, “mata air” dan “telaga” mewakili Roh
Kudus. Hati manusia seringkali penuh dengan kegelisahan, kesusahan
dan keputusasaan. Namun Allah berjanji bahwa Roh Kudus yang Ia
curahkan akan mengubah itu semua menjadi harapan dan kehidupan.
Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah
tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat
jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. Binatang
hutan akan memuliakan Aku, serigala dan burung unta, sebab Aku telah
membuat air memancar di padang gurun dan sungai-sungai di padang
belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku.
Yesaya 43:19-20
Sungai biasanya tidak ditemukan di tengah-tengah gurun pasir,
namun Allah berjanji bahwa hal luar biasa ini akan terjadi. Bila kita
membaca ayat ini dengan seksama, sungai ini mengalirkan air secara
khusus kepada orang-orang pilihan Allah. Mereka yang bukan milik
Allah tidak mendapat bagian dalam karunia ini. Begitu juga, Yesus
memberitahukan murid-murid-Nya bahwa mereka akan menerima
Roh Kudus, yang tidak dapat diterima oleh dunia (Yoh. 14:16-17).
Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan
lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke
atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.
Yesaya 44:3
153
Ayat ini dapat dibagi menjadi dua bagian: Bagian pertama
membahas anugerah Roh Kudus dari Allah kepada mereka yang
merindukan-Nya; bagian kedua menjelaskan bagaimana Allah akan
mencurahkan Roh-Nya kepada kaum Yakub (Israel) sehingga mereka
mendapatkan berkat. Dari sini kita mengetahui, seperti halnya bangsa
Israel, selain merupakan milik Allah, kita juga harus merindukan Roh-
Nya dengan tulus.
Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai
orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa
uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!
Yesaya 55:1
Karunia Allah ini besar, dan yang lebih baik lagi, karunia-Nya
diberikan kepada semua orang dengan cuma-cuma. Bila kita sungguh-
sungguh haus, kita dapat datang dengan rendah hati ke hadapan
Tuhan, agar Ia dapat memuaskan dahaga kita dengan air kehidupan.
Dalam kitab Wahyu, kita membaca: “Roh dan pengantin perempuan itu
berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah
ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang,
dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan
dengan cuma-cuma!” (Why. 22:17).
7.2.5 Nubuat Yehezkiel
Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam
batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang
keras dan memberikan mereka hati yang taat, 20 supaya mereka hidup
menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan
setia.
Yehezkiel 11:19-20
Menurut nubuatan Yehezkiel, turunnya Roh Kudus menggenapi
dua hal. Pertama, Ia menyatukan umat Allah, yaitu gereja (Ef. 4:3).
Di mata Allah, kesatuan umat-Nya sangat penting (Yos. 7:1-26; Yoh.
10:16). Kedua, Roh menguatkan umat Allah dengan roh yang lembut
dan taat, sehingga mereka dapat menaati hukum dan peraturan Allah,
dan mendapatkan sukacita dan berkat-berkat-Nya.
154
Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam
batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan
Kuberikan kepadamu hati yang taat. 27 Roh-Ku akan Kuberikan diam
di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala
ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan
melakukannya.
Yehezkiel 36:26-27
Ayat ini serupa dengan ayat terakhir. Yehezkiel menyebutkan “roh
yang baru” dan “Roh-Ku’ untuk menunjukkan Roh Allah.
Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup
kembali.
Yehezkiel 37:14
Yehezkiel 37:1-4 menjelaskan bagaimana Yehezkiel melihat sebuah
penglihatan tulang-tulang kering di sebuah lembah. Bila kita membaca
dari ayat 11 dan seterusnya, kita mengetahui bahwa tulang-tulang ini
melambangkan bangsa Israel. Karena itu penglihatan Yehezkiel yaitu
sebuah nubuat yang menggambarkan keselamatan bangsa Israel,
sebuah kebenaran rohani yang kemudian juga dinyatakan kepada
Rasul Paulus (Rm. 11:25-27).
Sepanjang sejarah Israel, mereka seringkali mengeraskan hati
terhadap kehendak Allah. Di Perjanjian Baru, kekerasan hati ini
tampak dalam penolakan terhadap Yesus Kristus sebagai Juruselamat
sehingga Ia disalibkan (Kis. 2:22-24; 3:13-15). Mereka juga menolak
injil para rasul, sehingga injil itu diberikan kepada bangsa-bangsa lain
(Kis. 13:46; 28:16-29). Namun Allah setia dan tetap teguh, Ia tidak
melupakan janji-Nya kepada Abraham. sesudah “jumlah bangsa-bangsa
lain” genap, Ia akan menyelamatkan Israel, memulihkan mereka secara
rohani dan memberikan kehidupan yang baru kepada mereka (Rm.
11:25-27).
“Aku tidak lagi menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka, kalau Aku
mencurahkan Roh-Ku ke atas kaum Israel”, demikianlah firman Tuhan
ALLAH.
Yehezkiel 39:29
155
Dari pasal 39 ayat 28 dan seterusnya, Nubuat Yehezkiel
menceritakan pencurahan Roh Kudus yang harus dimengerti dalam
konteks janji pemulihan Allah atas bangsa Israel. Janji ini tampaknya
menunjukkan pencurahan Roh Kudus di masa hujan akhir (musim
semi), bukan hujan awal (musim gugur). Gereja sejati Allah, umat
pilihan-Nya, sudah berdiri oleh karena hujan akhir (musim semi).
Oleh karena itu, kita semua yang ada di gereja sejati hari ini harus
mempunyai rasa tanggungjawab untuk mengabarkan injil kepada
bangsa Israel. Penglihatan tulang-tulang kering dari Yehezkiel (Yeh.
37:1-4) dan nubuat Paulus tentang pemulihan bangsa Israel (Rm.
11:25-27) akan digenapi pada waktunya. Dan bila waktunya tiba, akan
ada pencurahan Roh Allah yang berkelimpahan.
7.2.6 Nubuat Hosea
Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal
TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti
hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.
Hosea 6:3
Sebelum fajar tiba, kegelapan malam meliputi bumi seperti
kain kafan. Saat sinar matahari akhirnya menembus kegelapan itu,
tampak seakan-akan terang membangunkan dunia. Mengingat terang
melambangkan Roh Kudus, apabila kita mencari Allah dengan sepenuh
hati, Roh-Nya akan masuk ke dalam diri kita untuk membangunkan
hati kita dan mengusir kegelapan.
Untuk menerima panen yang baik, ladang-ladang di daerah
Palestina membutuhkan pencurahan hujan musim semi yang berlimpah.
Di Alkitab, “curahan” dan “hujan musim semi” melambangkan Roh
Kudus dan menyebutkan pencurahan karunia-Nya. Hujam musim
semi melambangkan pencurahan Roh Kudus di masa akhir, saat Allah
akan mencurahkan Roh-Nya kepada umat-Nya, agar mereka dapat
menghasilkan buah rohani.
156
7.2.7 Nubuat Yoel
Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN,
Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim
dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal
dan hujan pada akhir musim seperti dahulu.
Yoel 2:23
“Bani Sion” dalam Yoel 2:23 menunjukkan umat pilihan Allah
dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Yoel mendorong umat
Allah untuk bertobat sehingga Allah dapat memberikan hujan kepada
mereka. Israel telah berbuat berdosa dan mengakibatkan kekeringan
di seluruh Palestina; namun Yoel menubuatkan bahwa Allah akan
mengirimkan hujan sekali lagi, sebagai bukti pengampunan-Nya.
Berbicara secara alkitabiah, kekeringan jasmani melambangkan
kekeringan rohani bangsa Israel, saat Roh Allah tidak lagi turun.
Kekeringan rohani berarti terputus dari karunia Allah, akibat dari
ketidaktaatan dan pemberontakan manusia. Sejarah menunjukkan
bahwa Roh Kudus meninggalkan gereja sesudah masa para rasul berlalu,
karena kebenaran injil dinodai oleh tradisi manusia, penyembahan
berhala, dan politik (ref. Mat. 13:33). Perginya Roh Kudus terlihat
dengan tidak adanya berbahasa roh di gereja, yang merupakan bukti
berdiamnya Roh Kudus (ref. Kis. 2:4; 10:45 dst.; 11:15; 15:8; 19:2, 6;
1Kor. 14:21 dst.).
Namun nubuat Yoel memberikan harapan kepada kita bahwa Allah
tidak akan murka untuk selamanya. Ia menunjukkan bahwa Roh Kudus
yang Ia janjikan, akan sekali lagi dicurahkan dengan berkelimpahan
kepada umat pilihan-Nya. Seperti kedatangan hujan menunjukkan
berlalunya murka Allah, begitu juga pencurahan Roh Allah, sesudah
masa kekeringan yang berkepanjangan, menunjukkan sebuah masa
penuh karunia dan sukacita.
Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan
Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan
perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat
mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga
ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan
Roh-Ku pada hari-hari itu.
Yoel 2:28-29
157
Bagian pada nubuat Yoel ini menjelaskan pencurahan Roh Kudus
yang dijanjikan. Nubuat inilah yang dimaksud Petrus dalam khotbahnya
pada hari Pentakosta, segera sesudah Roh Kudus dicurahkan ke atas
gereja Allah (Kis. 2:16-21; ref. Yoel. 2:28-32).
Ada dua hal penting yang perlu kita cermati. Pertama, Roh Allah
dicurahkan ke atas seluruh umat manusia. Allah tidak membatasi siapa
saja yang dapat menerima Roh Kudus, tidak memandang suku bangsa,
jenis kelamin, umur, atau strata sosial. Syarat satu-satunya yaitu
menerima kebenaran dan memohon Roh Kudus. Kedua, nubuat, mimpi
dan penglihatan yaitu beberapa cara Allah memperlihatkan diri-Nya
kepada manusia. Mereka yang menerima Roh Kudus dapat menerima
pernyataan-pernyataan yang indah ini.
7.2.8 Nubuat Zakharia
Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: ‘Bukan dengan
keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku’,
firman TUHAN semesta alam.
Zakharia 4:6
Zerubabel yaitu anak Sealtiel, bupati Yehuda (Hag. 1:1). Ia
hidup di masa pemerintahan Raja Koresh dari Persia tahun 536
sebelum Masehi. Menggenapi nubuat-nubuat pembangunan kembali
Bait Allah yang dahulu didirikan Raja Salomo (Yes. 44:28; Ez. 1:1-6),
Zerubabel mendapatkan ijin Raja Koresh untuk memimpin 50.000
orang kembali ke Yerusalem untuk membangun kembali Bait itu (Ez.
2:2, 64-65). Namun karena menghadapi penolakan dan tentangan dari
musuh-musuh bangsa Yehuda di masa pemerintahan Raja Ahasyweros
(Artahsasta I) dari Persia, sampai-sampai mereka mengirimkan surat
tuduhan kepada raja, pekerjaan pembangunan ini terhenti. Orang-
orang Yahudi menjadi tawar hati (Ez. 4:4-5, 7, 23), namun Nabi Zakharia
berbicara dengan penuh kuasa kepada mereka dan mengobarkan
kembali semangat mereka untuk melanjutkan pembangunan (Ez.
5:1-2).
Zakharia 4:6 mengajarkan kita untuk bersandar kepada kuasa
Roh Kudus. Umat Allah bersandar pada Roh Kudus untuk menghadapi
gangguan saat membangun kembali Bait Allah. Demikian juga pada hari
ini kita harus bersandar kepada-Nya untuk menghadapi hambatan apa
158
pun dalam hidup kita. Usaha manusia, talenta, dan kerja keras tidak
selalu membawa keberhasilan. Kita juga membutuhkan Roh Allah.
Bait Allah di masa Perjanjian Lama menggambarkan gereja di
masa Perjanjian baru. Kehancuran Bait Allah yang didirikan Salomo
menggambarkan gugurnya gereja masa awal yang telah didirikan oleh
Roh Kudus masa hujan awal (musim gugur). Pembangunan kembali
Bait Allah menggambarkan pembangunan kembali dan berkumpulnya
kembali umat Allah (gereja) di masa hujan akhir (musim semi). Seperti
yang telah disebutkan, masa hujan awal dan akhir menggambarkan
dua masa dalam sejarah, saat karunia dan Roh Allah akan dicurahkan
kepada umat-Nya dengan berkelimpahan.
Zerubabel bersandar pada kuasa Roh Kudus untuk menghadapi
penolakan dan tentangan dalam membangun kembali Bait Allah. Hari
ini, Roh Kudus mempunyai peran penting yang sama dalam menolong
gereja sejati untuk dapat menang menghadapi hambatan-hambatan
yang mungkin menghalangi mereka mewujudkan iman, kebenaran,
dan kuasa yang ada dalam gereja para rasul.
Melainkan Aku akan menabur damai sejahtera. Maka pohon anggur
akan memberi buahnya dan tanah akan memberi hasilnya dan langit
akan memberi air embunnya. Aku akan memberi semuanya itu kepada
sisa-sisa bangsa ini sebagai miliknya.
Zakharia 8:12
Embun yaitu simbol Alkitab yang melambangkan Roh Kudus.
Saat Roh turun ke atas padang gurun yang melambangkan hati manusia,
Ia akan mengubahnya menjadi ladang yang subur. Penggambaran ini
menjelaskan pembaruan kehidupan yang akan diperoleh umat percaya
di dalam Tuhan. Secara nubuat, “sisa dari umat ini” menjelaskan umat
Allah yang akan tersisa sesudah masa penganiayaan besar: mereka
yang akan mempunyai bagian dalam keselamatan-Nya di masa-masa
terakhir (Rm. 9:27, 29; 11:5, 25-27).
Zakharia 8:12 menubuatkan Roh Kudus masa hujan akhir, yaitu
saat gereja sejati yang didirikan oleh Roh Kudus, akan menyatakan
kebenaran Kristus kepada umat pilihan Allah, yaitu bangsa Israel.
Allah tidak akan melupakan mereka, dan mereka juga akan menikmati
berkat-berkat dari janji-Nya dalam Kristus.
159
Mintalah hujan dari pada TUHAN pada akhir musim semi! Tuhanlah
yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan
Diberikannya kepada mereka dan tumbuh-tumbuhan di padang kepada
setiap orang.
Zakharia 10:1
Hujan turun di musimnya, yang akan datang pada waktunya.
Zakharia berkata, saat hujan akhir tiba, ia akan datang dengan
kekuatan, dengan “awan-awan pembawa hujan deras” yang akan
mengakibatkan “hujan lebat”. Nubuat ini menunjukkan bahwa saat
hujan ini tiba, mereka yang meminta kepada Allah dengan tulus akan
menerima kepenuhan Roh Kudus.
Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas
keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan
memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi
dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan
pedih seperti orang menangisi anak sulung.
Zakharia 12:10
Di ayat ini, Zakharia menubuatkan tentang Roh Kudus dan Yesus
Kristus. Istilah “Roh pengasihan dan roh permohonan” menunjukkan
dua sifat Roh Kudus. Walaupun bangsa Israel terus-menerus
memberontak melawan Allah dan menolak Yesus sebagai Kristus, Allah
tetap menjanjikan turunnya Roh Kudus kepada mereka suatu hari
nanti. Dari nubuat Zakharia, kita mengetahui bahwa saat waktunya
tiba, bangsa Israel akan mengetahui bahwa mereka harus menaruh
harapan mereka kepada Juruselamat, yang telah mereka salibkan, dan
mereka akan meratapi dosa-dosa mereka.
7.2.9 Nubuat Malaekhi
Sesungguhnya Aku akan mengutus Nabi elia kepadamu menjelang
datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. Maka ia akan
membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-
anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi
sehingga musnah.
Maleakhi 4:5-6
160
Nubuat ini menunjukkan turunnya Roh Kudus di akhir zaman, di
masa hujan akhir, dan memberikan tiga pengajaran penting:
Pertama, kita membaca tentang “hari TUHAN yang besar dan
dahsyat”, yang merupakan akhir zaman. Di hari itu, Allah akan
menghancurkan dunia dengan api, karena murka-Nya dan penghakiman
atas dosa-dosa dunia (Ze. 1:18; 2Ptr. 3:10-12). Alkitab berulangkali
menyatakan bahwa akhir zaman akan menjadi hari yang besar dan
mengerikan (Yes. 13:6-16; Yoel. 2:31; Ze. 1:14-17; Why. 6:12-17). Yesus
berkata, akhir zaman akan terlihat seperti saat Lot melarikan diri
dari kota Sodom yang dibakar dengan api belerang. Akhir zaman akan
sampai pada kita dengan tiba-tiba dan dan tak terduga. Karena itu kita
tidak boleh terkecoh dengan rasa aman yang keliru, mengira dunia ini
tidak akan berakhir (Luk. 17:28-30).
Kedua, sebelum hari Tuhan yang besar dan mengerikan, Allah akan
mengutus Nabi Elia ke dunia untuk memenuhi tugas keselamatan-Nya.
Kedatangan Elia menggambarkan pekerjaan dua nabi di dua masa:
1) Masa pertama ditandai dengan pernyataan injil keselamatan.
Tuhan Yesus memulai pelayanan-Nya di bumi dengan
menyatakan, “Waktunya telah genap; kerajaan Allah sudah
dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!” (Mrk. 1:14-
15). Ia menyebutkan Yohanes Pembaptis sebagai “Elia yang
akan datang” (Mat. 11:14; 17:10-13). Munculnya Yohanes
Pembaptis memenuhi nubuat Yesaya, yang menyebutkan
bahwa seseorang akan datang untuk menyiapkan jalan
Tuhan (Yes. 40:3; Mat. 3:3). Tentu saja Yohanes Pembaptis
bukanlah Nabi Yesaya bereinkarnasi; dan begitu juga,
nubuat Maleakhi hanya berbicara secara kiasan. Yohanes
Pembaptis dijelaskan dengan cara ini karena ia mempunyai
roh dan kuasa Elia (Luk. 1:17). Pekerjaan Yohanes, seperti
Elia, yaitu untuk mengajak orang-orang kembali kepada
Allah. Yohanes menyatakan keselamatan Allah dan
mendesak orang-orang untuk bertobat, dan dengan begitu
memenuhi tugasnya sebagai pembuka jalan bagi Kristus
(Mat. 3:3).
2) Masa kedua menandai terpenuhinya rencana keselamatan
Allah. Bila kita mengingat kembali, Elia yaitu nabi yang
berdoa memohon hujan sesudah masa kekeringan sepanjang
tiga setengah tahun (Yak. 5:17-18). Perannya akan
dibutuhkan kembali pada pendirian gereja akhir zaman,
161
di tengah-tengah kekeringan rohani di seluruh dunia. Ini
yaitu masa hujan akhir, dan gereja sejati Allah mengemban
pekerjaan Nabi Elia, bertindak sebagai pembuka jalan bagi
Tuhan sebelum kedatangan-Nya kedua kali. Tugas gereja
sejati yaitu menuntun orang kembali kepada Allah dan
dengan demikian, menggenapi rencana keselamatan-Nya
(Why. 7:1-3;21:2).
Ketiga, nubuat Maleakhi membicarakan hubungan bapa-anak.
“bapa” melambangkan Allah (Ef. 4:6) dan “anak-anak” melambangkan
umat manusia. Kata-kata nubuatnya mempunyai penjelasan
terselubung mengenai kutukan yang menimpa bumi sebagai akibat
dosa Adam. Saat orangtua pertama kita, Adam dan Hawa, memberontak
melawan Allah, Allah mengutuk tanah dan mengusir mereka dari
Taman Eden (Kej. 3:17, 22-24). Sebagai akibatnya, kehidupan dan
Roh Allah meninggalkan umat manusia. Barulah sesudah Yesus Kristus
mati bagi kita, kita didamaikan kembali dengan Allah (Kol. 1:20-22; Ef.
2:20-22).
Dosa mengasingkan manusia dari Allah, dan gereja tidak
terkecuali. Maka patut diulangi, kemunduran gereja mula-mula
merusak hubungan harmonis antara Allah dengan umat-Nya, sehingga
terjadi kekeringan rohani. Tanpa kebenaran, Roh Kudus, yang yaitu
Roh kebenaran, tidak dapat tinggal.
Nabi Elia menandakan munculnya gereja sejati di akhir zaman.
Gereja sejati, yang memberi kesaksian kebenaran dalam roh dan
firman, dapat memulihkan dan menyembuhkan hubungan antara
Allah dan manusia, mencondongkan hati Bapa kepada anak-anak-Nya,
dan hati anak-anak kepada Bapa mereka. Gereja sejati mempunyai roh
dan kuasa Elia; mempunyai keberanian untuk berperang melawan
yang jahat, dan mempunyai kuasa untuk mengalahkan nabi-nabi palsu
(1Raj. 18:19-40; ref. Gal. 1:7-9; Yud 3). Melalui Roh Kudus, gereja Allah
dapat mengubah hati yang penuh dosa sehingga orang dapat sungguh-
sungguh memegang dan tunduk pada hukum dan ketentuan Allah
(Yeh. 36:26-27).
162
7.2.10 Nubuat Yohanes Pembaptis
Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, namun Ia
yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku
tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan
Roh Kudus dan dengan api.
Matius 3:11
Sepanjang pelayanan Yohanes Pembaptis, ada banyak orang
Yahudi menyangka ia yaitu Kristus. Namun ia selalu menyangkal
hal ini, menjelaskan bahwa ia diutus hanya untuk menyiapkan jalan
bagi Kristus (Yoh. 1:19-20; 3:28). Ia juga mengatakan, walaupun ia
membaptis orang-orang dengan baptisan pertobatan (Kis. 19:3-4),
namun Ia yang datang sesudah dirinya akan membaptis dengan
Roh Kudus (Mat. 3:11). Dari sini kita mengetahui bahwa rencana
Allah yaitu mengutus dahulu Yesus Kristus ke dunia, sebelum Ia
mencurahkan Roh Kudus-Nya.
Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun
dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan akupun tidak
mengenal-Nya, namun Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan
air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke
atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis
dengan Roh Kudus.”
Yohanes 1:32-33
Awalnya, Yohanes Pembaptis tidak mengetahui bahwa Yesus
yaitu Kristus. Namun Bapa surgawi menyatakan jati diri Yesus
kepadanya melalui penglihatan Roh Kudus turun kepada Yesus seperti
seekor burung merpati. Barulah kemudian Yohanes mengetahui
bahwa Yesus-lah yang akan membaptis umat Allah dengan Roh Kudus
(Mat. 3:16). Kejadian ini memenuhi nubuat-nubuat Yesaya mengenai
kedatangan Mesias; Yesus sungguh yaitu Yang Diurapi oleh Allah
(Yes. 11:1-2; 42:1; 61:1).
Yohanes Pembaptis yaitu nabi terakhir dalam Perjanjian Baru,
karena dengan kedatangan Yesus, dibuat perjanjian yang baru antara
Allah dan umat-Nya (Mat. 11:3, 13). Nubuat-nubuat Perjanjian Lama
mengenai Roh Kudus akan mempunyai arti penting yang baru melalui
pekerjaan dan pelayanan Tuhan Yesus Kristus.
163
7.3 Janji-janji dari Tuhan Yesus
Allah tidak hanya menyampaikan janji pencurahan Roh Kudus
melalui nabi-nabi di masa kuno saja, namun Ia juga datang ke dunia
sebagai Yesus Kristus (ref. Ibr. 1:1) untuk menyatakan injil keselamatan
dan secara langsung menjanjikan Roh Kudus. Ada banyak ayat di dalam
Alkitab yang mencatat janji Yesus mengenai Roh Kudus. Di bagian
ini, ayat-ayat dibagi menjadi dua kategori: janji yang disampaikan di
masa sebelum Ia disalibkan, dan janji yang disampaikan sesudah Ia
disalibkan.
7.3.1 Janji-janji yang disampaikan sebelum Yesus disalibkan
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada
anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh
Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.
Lukas 11:13
Untuk mendorong kita tetap tekun saat memohon Roh Kudus,
Yesus menyampaikan dua perumpamaan yang dicatat di dalam Kitab
Lukas (Luk. 11:5-12). Di perumpamaan pertama, seseorang meminta
roti dari temannya di tengah malam. Temannya sudah lama tertidur,
begitu juga anak-anaknya (ayat 5-8). Karena ketekunan orang itu
yang tak padam-padam, temannya mengalah dan memberikannya roti
sebanyak yang ia butuhkan. Perumpamaan kedua membandingkan
naluri bapa duniawi yang memberikan hal-hal yang baik kepada
anak-anaknya, dengan kerelaan Bapa surgawi yang lebih besar untuk
memberikan Roh Kudus (ayat 11-12). sesudah Yesus menyampaikan
dua perumpamaan ini, Ia menutupnya dengan menyampaikan bahwa
semua doa-doa yang tulus dan tekun untuk memohon Roh Kudus akan
dijawab pada waktunya, karena Allah telah menjanjikannya (ayat 13).
Jadi Allah tidak hanya sahabat terdekat kita (Ams. 18:24; Yoh. 15:15),
Ia juga yaitu Bapa surgawi kita, yang mencintai kita dengan sangat,
dan tidak akan menahan hal-hal yang baik dari kita (Ef. 4:6; 1Yoh. 4:8;
Mzm. 103:13).
Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada
pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir
bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu.
164
Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang
harus kamu katakan.
Lukas 12:11-12
Yesus menubuatkan bahwa murid-murid-Nya nanti akan dibawa
ke hadapan rumah-rumah ibadah dan penguasa-penguasa untuk
dihakimi, namun Ia menghibur mereka dengan mengatakan bahwa
mereka tidak perlu kuatir dengan apa yang mereka ucapkan, karena
Roh Kudus sendiri yang akan mengajarkan mereka. Dari kata-kata ini,
kita mengetahui bahwa Roh Kudus, yang yaitu Penolong yang setia,
akan menengahi bagi kita. Di tulisan Yunani Perjanjian Baru yang asli,
Roh Kudus yaitu parakletos, yaitu, seorang penasihat yang kuat dan
pembela umat percaya. Yesus menjanjikan bahwa Roh Kudus akan
menasihati dan membela kita.
Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah
dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya
engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu
air hidup."
Yohanes 4:10
Ayat ini mencatat sebuah percakapan antara Yesus dengan seorang
perempuan Samaria. Ia bercerita tentang “karunia Allah” kepadanya,
yaitu Roh Kudus (1Kor. 6:19; Kis. 10:44-45; 11:15-17). Ucapan Yesus
“Engkau telah meminta kepada-Nya [Yesus], dan Dia telah memberikan
kepadamu air hidup”, menunjukkan betapa pentingnya memohon
Roh Kudus dengan sungguh-sungguh. Yesus menyebutkan Roh Kudus
sebagai “air hidup” dan “mata air” untuk menjelaskan kemampuan-
Nya melegakan rasa haus rohani.
Banyak orang di masa pelayanan Yesus tidak mau mendekati-Nya
karena mereka tidak menyadari bahwa Ia yaitu Kristus, Juruselamat
umat-Nya. Bila perempuan Samaria menyadari siapakah Yesus,
tentu sejak awal ia bersikap jauh berbeda. Namun Yesus tahu persis
apa yang ia perlukan dan dengan senang hati membuka hatinya,
memperlihatkan rasa haus rohaninya dan menasihatinya di manakah ia
dapat memperoleh air hidup. Tindakan Yesus menunjukkan kasih-Nya
kepada umat manusia: Ia ingin melegakan hati kita dan mencurahkan
karunia-Nya di dalam hidup kita.
165
Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,
namun barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak
akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan
kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus
memancar sampai kepada hidup yang kekal."
Yohanes 4:13-14
Di sini Yesus berbicara tentang air hidup, yang mempunyai sifat
yang berbeda dengan air yang ditimba perempuan Samaria. Ia berkata
bahwa mereka yang minum dari sumur itu akan haus kembali, namun
mereka yang minum dari air hidup-Nya tidak akan merasa haus lagi.
Air yang Ia sediakan akan menjadi sebuah mata air, yang mengalir
menuju kehidupan kekal. Firman Yesus ini memberikan pengajaran
rohani yang penting: segala sesuatu di dunia ini, seperti kekayaan,
status, dan ketenaran, akan berlalu (1Ptr. 1:24), dan mereka hanya
dapat memuaskan diri kita sementara saja. Seperti minum dari mata
air buatan manusia, air hanya dapat memuaskan dahaga kita sebentar
saja. Berbeda dengan Roh Kudus pemberian Yesus yang tidak terbatas:
Ia dapat memuaskan dahaga rohani kita pada tingkatan yang lebih
dalam, yaitu menuju kehidupan kekal (Yes. 49:10; Yoh. 6:35; Why. 7:16;
ref. Yes. 58:11).
Pada awalnya pandangan perempuan Samaria ini terbatas oleh
pengertiannya yang bersifat fisik. Ia terheran-heran dengan air seperti
apa yang dapat memuaskan dahaganya seperti yang dijelaskan Yesus.
Namun Yesus membuatnya melihat bahwa apa yang Ia tawarkan
dapat memuaskan dahaga rohaninya; dan begitu ia mengerti hal ini, ia
meninggalkan buyung airnya dan mengikuti Yesus (Yoh. 4:28).
Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri
dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan
minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh
Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang
percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum
dimuliakan.
Yohanes 7:37-39
Pada ayat di atas dari Kitab Yohanes, “hari terakhir, yaitu puncak
perayaan itu”, kemungkinan besar menunjukkan hari sesudah hari ke-
tujuh Hari Raya Pondok Daun, yang merupakan upacara terakhir orang
Yahudi sebelum pulang kembali ke Yerusalem (Im. 23:33-39). Hari ke-
166
delapan ini yaitu hari Sabat yang kudus, hari pertemuan kudus, dan
tidak boleh ada pekerjaan yang dilakukan. saat Yesus “berdiri dan
berseru”, memperlihatkan usaha-Nya untuk meyadarkan: Ia didorong
oleh Roh untuk menyerukan kebenaran. Saat Ia menyatakan “Seperti
yang dikatakan kitab suci…”, Ia tidak mengutip ayat-ayat tertentu,
namun merujuk pada pesan keseluruhan dalam Perjanjian Lama (Yes.
12:3; 44:3; 55:1; Yeh. 47:9; Zak. 14:8; ref. Why. 7:17; 22:1, 7).
Setiap tahun hari raya Pondok Daun diadakan pada hari ke-
limabelas bulan ke-tujuh, dan merupakan hari raya yang diadakan
untuk mengenang kehidupan nenek moyang bangsa Israel di padang
gurun (Im. 23:41-43). Selama hari raya, pada siang hari para imam
akan membawa sebuah kandil dari emas yang berisi dua setengah liter
air ke Kolam Siloam, dengan diikuti orang-orang dan kelompok musik.
Sembari berjalan mereka bernyanyi: “Maka kamu akan menimba air
dengan kegirangan dari mata air keselamatan” (Yes. 12:3). Sembari
bernyanyi mereka akan mengambil air dan membawanya ke bait Allah
untuk dipercikkan ke sisi barat mezbah.
Mereka melakukan hal ini dengan menuangkan air dari kandil
emas ke dalam sebuah baskom perak yang penuh dengan lubang. Orang-
orang akan berkumpul, bersukacita dan bersyukur saat mengingat air
yang disediakan Allah kepada nenek moyang mereka di Rafidim, saat
air mengalir keluar dari sebuah batu (Kel. 17:1-6; Mzm. 78:15-16).
Saat mereka merenungkan kejadian ini, kita dapat membayangkan
bahwa mereka telah mendengar dalam hati mereka, seruan-seruan
sukacita nenek moyang mereka saat mereka menyaksikan penyediaan
air kehidupan yang sangat ajaib dari Allah.
Oleh wahyu dari Roh Kudus, Paulus menjelaskan bahwa batu
melambangkan Kristus; dan sumber air hidup, yang keluar dari batu,
menunjukkan Roh Kudus (1Kor. 10:4). Hari ini kita harus minum dari
Roh yang sama, karena kita yaitu satu tubuh dalam Kristus. Yesus
berseru-seru di hari terakhir pada hari raya itu untuk mengajarkan
kebenaran yang penting ini: bila kita haus, kita harus mendekat
kepada-Nya untuk mendapatkan air kehidupan. Air kehidupan ini
yaitu kehidupan dan berkat kita (Why. 22:1 dst.).
“Haus” dalam Yohanes 7:37-39 bukanlah haus secara jasmani,
namun haus rohani (Amos 8:11). Yesus menawarkan solusinya dengan
berkata, “Biarkan dia datang kepada-Ku dan minum”, karena Ia sendiri
yaitu mata air kehidupan bagi kita. Mereka yang haus rohani dapat
167
datang kepada-Nya, dan Ia akan memberikan Roh Kudus kepada
mereka, yang akan melegakan mereka dari rasa haus.
Kalimat yang mengandung syarat “Barangsiapa haus” menunjukkan
bahwa mungkin ada orang yang tidak merasa haus. Ini mengingatkan
kita pada Gereja Laodikia yang disebutkan dalam Kitab Wahyu, yang
merasa puas secara rohani (Why. 3:17). Semakin lama ada banyak
orang Kristen pada hari ini yang sebenarnya haus rohani, namun tidak
menyadarinya, atau tidak melakukan apa-apa untuk melegakannya.
“Haus”, “datang” dan “minum” yaitu tiga langkah yang disebutkan
dalam Yohanes 7:37-39 untuk menyegarkan kita dari rasa haus rohani.
Langkah-langkah ini membukakan jalan untuk menerima Roh Kudus.
Orang yang belum nenerima Roh Kudus harus: pertama, menyadari
rasa haus rohaninya; kedua, mendekat kepada Yesus melalui doa yang
tulus; dan ketiga, dipenuhi dengan Roh Kudus.
Yohanes 7:37-39 menjelaskan sebuah kebenaran penting
mengenai waktu turunnya Roh Kudus. Ayat-ayat ini menyatakan bahwa
Roh Kudus belum diturunkan karena “Yesus belum dimuliakan”. Di
sini kemuliaan Yesus yaitu kematian, kebangkitan dan kenaikan-Nya
(Yoh. 12:16, 23; 13:32; 17:1). Karena itu, hanya apabila semua hal ini
digenapi, barulah pencurahan Roh Kudus dimulai (Kis. 2:1-4, 33). Jadi
Yohanes 7:37-39 sungguh yaitu janji kedatangan Roh Kudus.
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu
seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-
lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab
dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. namun kamu mengenal
Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. Aku tidak
akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali
kepadamu.
Yohanes 14:16-18
Kata “Penolong” yaitu salah satu sebutan Roh Kudus (lihat
Yoh. 14-16) dan menggambarkan peran-Nya sebagai guru, penolong,
pemberi kekuatan, penghibur, dan pembela untuk kita (lihat Bab
2 untuk petunjuk lebih lanjut). Yesus mengatakan kepada murid-
murid-Nya, “Dia [Allah] akan memberikan kamu Penolong yang lain”,
yang menunjukkan bahwa Yesus sendiri yaitu seorang penolong. 1
Yohanes 2:1 menggunakan istilah yang sama saat menjelaskan Yesus
sebagai “Pembela”. Yesus yaitu seorang penolong di masa-Nya di
168
bumi, begitu juga Roh Kudus, yang akan melanjutkan pelayanan-Nya.
Yesus menghibur murid-murid-Nya dengan berkata kepada mereka
bahwa Roh Kudus akan menyertai mereka selama-lamanya. Walaupun
secara jasmani Ia harus meninggalkan mereka, Roh Kudus tidak akan
meninggalkan mereka.
“Roh kebenaran” yaitu sebutan lain dari Roh Kudus, menunjukkan
sebuah sifat penting Roh Allah (1Yoh. 5:7; Yoh. 1:14). Ia memberikan
kesaksian kebenaran (Yoh. 15:26; 14:6) dan membimbing kita untuk
mengerti kebenaran (Yoh. 16:13).
“Dunia” pada Yohanes 14:17 tidak menunjukkan semua orang di
dunia, namun hanya mewakili mereka yang tidak mau percaya. Orang
yang tidak percaya tidak dapat menerima Roh Kudus, karena mereka
tidak dapat menjadi anak Allah dan dilahirkan kembali dalam Roh
(Yoh. 1:12).
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Karena Dia [Roh
Kudus] tinggal bersama kamu, dan akan ada di dalam kamu” (Yoh.
14:17-18). Di sini, ada dua hal khusus yang penting: Pertama, kepada
murid-murid Ia berkata, “Aku datang kembali kepadamu”, tidak dapat
dicampuradukkan dengan kedatangan-Nya yang kedua (Mat. 28:20;
Yoh. 14:20-21, 23). Kedua, dari dua pernyataan-Nya kita mengetahui
bahwa Roh Kudus yaitu Roh Kristus. Yesus mengatakan hal-hal ini
saat Ia masih hidup dan berada di tengah-tengah murid-murid-Nya
secara jasmani; namun Ia menjelaskan kepada mereka, bahwa sesudah
kenaikan-Nya, Ia akan datang dan tinggal bersama mereka dalam
Roh. Apabila mereka mengerti firman-Nya sepenuhnya pada saat itu,
sudahlah pasti mereka akan sangat terhibur.
Jadi Yesus mengatakan terlebih dahulu kepada murid-murid-Nya,
bahwa untuk sementara waktu Ia akan meninggalkan mereka (Yoh.
13:31-33, 16:16 dst.). Ia menjelaskan bahwa Ia akan mempersiapkan
sebuah tempat bagi mereka, dan akan datang kembali untuk membawa
mereka ke tempat Ia akan pergi (Yoh. 14:1-3). Walau demikian,
murid-murid-Nya masih bersedih. Mungkin mereka merasa cemas
akan seperti apa hidup mereka tanpa Tuhan, karena Yesus telah
menghabiskan begitu banyak waktu bersama mereka bertahun-tahun.
Mungkin mereka kuatir, siapa yang akan mengajar kami? Siapa yang
akan menuntun kami? Siapa yang akan menguatkan kami saat kami
lemah? Yesus memahami rasa takut mereka dan berjanji tidak akan
meninggalkan mereka seperti anak yatim: Ia akan mengutus seorang
169
Penolong yang akan tinggal bersama dengan mereka, yang akan
melanjutkan pekerjaan-Nya.
namun Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam
nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu
dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan
kepadamu.
Yohanes 14:26
namun apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu
ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-
Nya sendiri, namun segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan
dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan
datang.
Yohanes 16:13
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya bahwa Roh Kudus akan
membuat mereka dapat mengingat ajaran-ajaran-Nya (Yoh. 14:26).
Dari kata-kata-Nya ini, kita mendapatkan beberapa pengetahuan:
• Walaupun Yesus mengajarkan banyak hal kepada murid-
murid-Nya semasa di bumi, mereka tidak mengingat
apa-apa. Namun Yesus berkata bahwa apabila Roh Kudus
telah datang, Ia akan memberi mereka kemampuan untuk
mengingat segala pengajaran-Nya sehingga mereka dapat
menggunakannya untuk bersaksi bagi Dia.
• Pengajaran-pengajaran Yesus mengandung banyak
pengertian rohani yang tidak selalu dapat dipahami
murid-murid-Nya pada saat mereka mendengarnya (Yoh.
16:12). Namun sesudah menerima Roh Kudus, mereka akan
mengingat pengajaran-pengajaran itu, dan begitu juga
makna rohaninya.
• Yesus kadang-kadang menubuatkan masa depan, yang
sekali lagi, tidak dapat selalu dipahami murid-murid-Nya.
Namun Roh Kudus akan mengingatkan kata-kata-Nya dan
artinya begitu nubuat-nubuat itu digenapi (Luk. 24:6-9);
Yoh. 2:19-22).
Sudahlah jelas, Roh Kudus yaitu pembimbing pribadi
orang percaya kepada kebenaran. Tuhan Yesus mengajarkan kita
bahwa firman-Nya yaitu roh dan hidup (Yoh. 6:63). Nabi Yesaya
170
menjelaskan Firman Tuhan sebagai kata-kata di dalam sebuah kitab
yang dimeteraikan (Yes. 29:11). Dan Penatua Yohanes berkata, “Sebab
di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima
dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain.
namun sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala
sesuatu—dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta—dan sebagaimana
Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap
tinggal di dalam Dia” (1Yoh. 2:27). Semua firman ini menunjukkan
bahwa pekerjaan Roh Kudus yaitu untuk mengajar dan membukakan
Firman Allah; tanpa Roh Kudus, tidak ada yang dapat memahami
hikmat Allah (1Kor. 2:10-11).
Roh Kudus menyatakan banyak kebenaran rohani. Contohnya,
dalam surat-surat para rasul, ada banyak catatan nubuat Yesus
mengenai hal-hal di masa depan, yaitu nubuat-nubuat yang menurut
catatan Alkitab, tidak pernah diungkapkan maksudnya kepada
murid-murid-Nya saat Ia masih bersama dengan mereka di bumi.
Jadi, bagaimana para murid dapat mengerti arti nubuat-nubuat ini?
Kita hanya dapat menyimpulkan bahwa mereka dapat melakukannya
karena Roh Allah mengajarkan dan menyatakan arti nubuat-nubuat itu
kepada mereka, sesudah mereka menerima baptisan Roh Kudus.
Contohnya, kepada para rasul Roh Kudus menyatakan bahwa:
• Bangsa-bangsa lain akan menjadi pewaris janji keselamatan
seperti mereka (Ef. 3:3-6; Rm. 9:24-26).
• saat kepenuhan bangsa-bangsa lain tercapai, yaitu saat
gereja dari orang-orang bukan Yahudi menjadi sempurna,
Israel akan diselamatkan (Rm. 11:25-27; Rm. 11:12; Ef.
4:13).
• Sebelum kedatangan Yesus yang keduakali, gereja akan
menghadapi pemberontakan dan penyesatan dari dalam
gereja sendiri. Orang-orang tidak tunduk hukum, anak-
anak durhaka akan muncul (2Tes. 2:3-4; 2Tim. 3:1-5).
Sebagian orang percaya akan meninggalkan iman mereka
dan mengikuti ajaran-ajaran sesat dan ajaran setan-setan,
seperti melarang pernikahan dan tidak makan makanan-
makanan yang diijinkan Allah (1Tim. 4:1-3; 2Ptr. 2:1).
• Saat Kristus datang kembali, sebagian orang percaya tidak
mengalami kematian jasmani; mereka dengan segera
diubah ke dalam bentuk rohani (1Kor. 15:51-55; 1Tes. 4:15-
17). Dan pada hari yang sama, langit dan bumi dan segala
isinya akan dihancurkan dengan api (2Ptr. 3:10).
171
Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh
Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
Yohanes 15:26
Yesus mengajarkan bahwa Roh Kudus akan memberikan kesaksian
bagi Dia melalui pekerjaan dan pesan para rasul. Contohnya, Roh akan
bersaksi bahwa:
• Yesus bangkit, naik ke surga, dan akan datang kembali (Yoh.
16:7; 14:3).
• Roh Kudus yaitu Roh Kristus, dan tidak ada perbedaan di
antara keduanya (Yoh. 14:8).
• Saat baptisan air, darah Tuhan Yesus yang berharga ada
di dalam air, untuk membasuh dosa-dosa kita, sebuah
kebenaran yang merupakan misteri rohani (1Yoh. 5:6-8;
Yoh. 19:34; Ef. 1:7; Kis. 22:16).
• Umat percaya yaitu anak-anak Allah (Rm. 8:16).
• Yesus yaitu Anak manusia dan juga Anak Allah (Rm.
1:3-4).
• Yesus yaitu Pemimpin kepada hidup yang dibangkitkan
Allah dari antara orang mati (Kis. 3:15).
• Yesus telah naik ke surga menjadi Raja, Juruselamat dan
Tuhan atas Penghakiman (Kis. 5:30-32; 10:42-43).
• Suatu hari nanti, Yesus akan dinyatakan dalam api yang
berkobar, bersama dengan segenap malaikat-Nya (2Tes.
1:7-10).
Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: yaitu lebih berguna bagi
kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak
akan datang kepadamu, namun jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus
Dia kepadamu.
Yohanes 16:7
Murid-murid merasa sedih saat Yesus berkata bahwa Ia akan
meninggalkan mereka (Yoh. 16:5-6). Namun Ia berkata bahwa itu
yaitu demi kebaikan mereka, karena:
• Bila Ia tidak naik ke surga, Roh Kudus tidak akan turun.
• Roh Kudus akan memberikan kekuatan yang hebat kepada
172
mereka dan menguatkan iman mereka dan juga pekerjaan
Allah (Luk. 24:49).
• Saat hidup di bumi sebagai manusia, pekerjaan yang dapat
Yesus lakukan terbatas. Namun apabila Roh Kudus telah
datang, Ia akan memberikan kuasa kepada murid-murid
untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih luar
biasa daripada-Nya (Yoh. 14:12).
• Berbicara secara jasmani, Yesus yaitu manusia dan cepat
atau lambat memang harus meninggalkan murid-murid.
Berbeda dengan Roh Kudus yang yaitu roh, Ia tidak akan
meninggalkan mereka.
• Saat di bumi, Yesus hanya dapat mengajar, menolong,
menguatkan, menghibur, menengahi dan membela murid-
murid-Nya secara “eksternal”. Apabila Roh Kudus sudah
datang, yaitu Roh Yesus sendiri, Ia akan melakukan
pekerjaan yang sama, namun kali ini dari dalam hati murid-
murid itu sendiri, dan memberikan pengaruh yang lebih
besar.
Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat
saja pula dan kamu akan melihat Aku.
Yohanes 16:16
Ayat ini dapat dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yaitu
nubuat Yesus mengenai kematian-Nya, saat murid-murid tidak lagi
melihat-Nya. Bagian kedua mengenai kebangkitan-Nya dan kemudian
turunnya Roh Kudus. Kita dapat memperoleh beberapa pengetahuan
penting dari bagian kedua:
• Yesus menyebutkan kematian-Nya sebagai perpisahan
yang sementara dengan murid-murid-Nya. Memang, pada
hari ketiga, sesudah kematian-Nya, Ia bangkit dan muncul
kembali di hadapan mereka (Yoh. 13:31-33; 16:17-22).
• Bila kita membaca Yohanes 16:16 dengan seksama, kita
mengetahui bahwa Roh Kudus yaitu Roh Yesus. Yesus
berjanji pada murid-murid-Nya bahwa mereka akan
melihat-Nya lagi, karena Ia pergi kepada Bapa (yaitu naik ke
surga). Murid-murid akan “melihat”-Nya lagi saat mereka
menerima Roh Kudus pada hari Pentakosta.
173
Membaca Yohanes 16:16 bersamaan dengan Yohanes 16:23 dapat
tampak membingungkan apabila kita tidak menyadari bahwa Roh
Kudus yaitu Roh Yesus. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
bahwa di hari itu (masa sesudah kenaikan Yesus), mereka tidak lagi
perlu bertanya kepada-Nya, karena Roh Kudus akan secara pribadi
mengajar mereka (Yoh. 16:23; ref. Yoh. 16:13; 1Yoh. 2:20, 27).
7.3.2 Janji-janji yang diucapkan Yesus sesudah kebangkitan-Nya
Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti
Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata:
"Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya
diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya
tetap ada."
Yohanes 20:21-23
Ayat-ayat ini memperlihatkan tiga hal kunci. Pertama, Yesus
mengingatkan murid-murid-Nya bahwa Ia diutus oleh Bapa untuk
menyatakan injil kerajaan Allah, untuk mendamaikan anak-anak
Allah dengan Bapa surgawi mereka. Demikian juga sekarang Yesus
mengutus murid-murid-Nya dalam kuasa dan kekuatan Roh Kudus
untuk mengabarkan injil kerajaan Allah.
Kedua, Yesus mengembusi murid-murid-Nya dan berkata,
“terimalah Roh Kudus”. Kata-kata Yesus tidak menunjukkan pencurahan
Roh Kudus saat itu, namun merupakan sebuah janji tentang apa yang
akan datang. Kita mengetahui hal ini demikian karena saat itu Yesus
belum dimuliakan sepenuhnya (yaitu ditinggikannya Yesus sesudah
naik ke surga; ref. Yoh. 7:39; Kis. 1:4, 6-9; 2:1 dst.; 5:31; Flp. 2:9-10).
Lebih lagi, sebelumnya Ia telah memberitahukan bahwa bila Ia tidak
pergi, Penolong tidak akan datang (Yoh. 16:7).
Ketiga, Yesus berjanji pada murid-murid-Nya, bahwa mereka akan
menerima kuasa untuk mengampuni dosa dan juga menahan dosa
melalui Roh Kudus. Manusia tidak dapat mengampuni dosa, karena
kuasa manusia terbatas di hadapan Allah. Kuasa untuk mengampuni
ataupun menahan dosa ada di dalam Roh Kudus. Namun Yesus
mempercayakan kuasa besar ini kepada gereja, tempat kediaman-
Nya.
174
Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. namun
kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan
kekuasaan dari tempat tinggi.
Lukas 24:49
Di ayat ini, penggunaan kata “sampai” mengajarkan kita bahwa
mereka yang berdoa dengan tekun dan tulus memohon Roh Kudus, pada
akhirnya akan menerima Roh Allah. Ungkapan “kekuasaan dari tempat
tinggi” menunjukkan bahwa Roh Kudus yaitu yang memberikan
kekuatan: Ia menguatkan kehidupan rohani orang dan juga memberi
kuasa dan kekuatan untuk melakukan pekerjaan Allah. saat Yesus
naik ke surga, “apa yang dijanjikan Bapa-Ku”, yang disampaikan oleh
para nabi dan Yesus sendiri, pada akhirnya digenapi.
Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman.
Matius 28:20
Di ayat ini, kata ganti orang pertama “Aku” yang pertama yaitu
Yesus Kristus, Firman yang menjadi manusia (Yoh. 1:14); “mereka”
yaitu gereja, yang akan dibangun di atas dasar doktrin para rasul (Ef.
2:20); sementara kata “Aku” yang kedua yaitu Roh Tuhan Yesus, Roh
Kudus, yang akan Ia utus sesudah kenaikan-Nya ke surga.
Pekerja-pekerja Allah harus mengabarkan injil dengan setia dan
seturut dengan Alkitab. Roh kebenaran akan menyertai gereja, yang
mengabarkan injil yang benar dan sepenuhnya, hingga akhir zaman,
seperti yang dijanjikan Yesus dalam Matius 28:20. Gereja mana pun
yang mengabarkan injil yang keliru akan menjadi seperti nabi-nabi
palsu, yang membawa orang-orang dengan buta kepada kematian
rohani mereka (Mat. 23:15-16). Alkitab dengan jelas mengutuk mereka
(Gal. 1:6-9).
Banyak gereja dan denominasi pada hari ini, termasuk yang
mempunyai sejarah dan tradisi yang panjang, telah mengabaikan injil
keselamatan yang sepenuhnya, seperti yang telah ditentukan dalam
Alkitab. Sangat disayangkan kebenaran kadang-kadang dikompromikan
karena alasan-alasan yang berbeda, termasuk hal-hal umum. Orang
Kristen tentu bertanggungjawab untuk memperlihatkan kash dan
menerima orang lain; namun tidak boleh sampai mengkompromikan
175
kebenaran. Kasih sejati tidak dapat bersukacita tanpa adanya
kebenaran (1Kor. 13:6)
Gereja yang tidak disertai dan dituntun oleh Roh Kudus, tidak akan
mempunyai kebenaran, dan tidak dapat menuntun orang lain kepada
keselamatan. Karena itu kita harus mengingat dorongan Yesus untuk
memegang teguh kebenaran: “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan
menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia
akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia
menyertai kamu selama-lamanya” (Yoh. 14:15-16).
Pada suatu hari saat Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia
melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka
tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang—demikian kata-Nya—“telah
kamu dengar dari pada-Ku. 5 Sebab Yohanes membaptis dengan air,
namun tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.”
Kisah Para Rasul 1:4-5
Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. namun
kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan
kekuasaan dari tempat tinggi.
Lukas 24:49
Lukas 24:49 dan Kisah Para Rasul 1:4-5 ditulis oleh Lukas untuk
mencatat janji Yesus mengenai Roh Kudus (ref. Luk. 1:3; Kis. 1:1).
Ia mencatat perkataan Yesus kepada murid-murid-Nya bahwa Roh
Kudus akan datang “tidak lama lagi”. Kata-kata Yesus mendorong
mereka untuk bersabar, dan mempercayai bahwa Bapa surgawi akan
memenuhi janji-Nya.
namun kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas
kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh
Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.
Kisah Para Rasul 1:8
Yesus menjelaskan Roh Kudus sebagai “kekuasaan dari tempat
tinggi” (Luk. 24:49). Karena itu, setiap orang yang menerima
pencurahan Roh Kudus dapat dipenuhi dengan kekuatan rohani. Roh
Kudus mempunyai peran kunci dalam perjalanan iman pribadi orang
Kristen, dan juga dalam pelayanan gereja. Roh Kudus mengemban
beberapa fungsi penting:
176
• Roh Kudus mengutus pekerja-pekerja untuk melakukan
pekerjaan penginjilan (Rm. 10:14 dst.).
• Ia membagikan talenta dan kuasa untuk pelayanan gereja.
Karena itulah Rasul Paulus bermegah dalam kuasa Roh,
bukan karena kemampuannya sendiri (Rm. 15:19; 1Kor. 2:4
dst.).
• Ia memberikan wewenang kepada gereja untuk
mengampuni dan menahan dosa (Yoh. 20:23). Para pekerja
tidak diperbolehkan menyalahgunakan wewenang ini, agar
tidak melangkahi wewenang dan kehendak Allah. Hanya
Allah-lah yang dapat mengampuni dosa, dan wewenang
manusia tanpa wewenang Allah tidak dapat melakukan
hal ini. Karena itu gereja hanya dapat mengampuni dosa
sepanjang gereja diberikan wewenang untuk melakukannya
oleh Roh Kudus, dan gereja harus melakukannya seturut
dengan prinsip-prinsip yang telah ditentukan di dalam
Alkitab.
• Roh Kudus memampukan gereja mengerti kebenaran dan
menjelaskannya dengan tepat kepada yang lain (1Kor. 2:11
dst.).
Begitu kita mengerti pentingnya Roh Kudus dalam kehidupan
iman dan pelayanan kita, kita akan menyadari mengapa Yesus
memerintahkan murid-murid-Nya untuk pertama-tama menerima
kuasa dari tempat tinggi, sebelum mereka pergi untuk bersaksi demi
Dia. Begitu juga, bila kita hendak mengabarkan injil ke pelosok-pelosok
bumi, pertama-tama kita harus diberikan kuasa oleh Roh Kudus. Ini
yaitu kebenaran yang harus kita turuti bila kita ingin berhasil untuk
Allah.
Alkitab memberitahukan kita bahwa Allah itu setia dan memelihara
perjanjian-Nya dengan umat-Nya (Ul. 7:9). Alkitab juga berkata bahwa
jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal
diri-Nya sendiri (2Tim. 2:13).
Allah telah berjanji melalui nabi-nabi Perjanjian Lama
untuk mencurahkan Roh Kudus-Nya kepada umat manusia dan
memberitahukan kapan Ia akan melakukannya. saat waktu
penggenapannya sudah dekat, Dia mengutus Anak-Nya, Yesus Kristus,
untuk meneguhkan firman-Nya.
8.2 Turunnya hujan awal
Yohanes Pembaptis memperkenalkan Yesus Kristus kepada
orang-orang sesudah Allah memperlihatkan siapakah Yesus kepadanya.
Ia menyatakan, bahwa walaupun ia membaptis mereka dengan air
untuk pertobatan (Mat. 3:11), Yesus akan membaptis mereka dengan
Roh Kudus (Yoh. 1:32-33). Melalui Yesus, nubuat-nubuat jaman dahulu
yang diucapkan oleh nabi-nabi Allah telah siap untuk digenapi.
8.2.1 Nubuat-nubuat mengenai hujan awal
Aku akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal
dan hujan akhir.
Ulangan 11:14
Baiklah kita takut akan TUHAN, Allah kita, yang memberi hujan pada
waktunya, hujan pada awal musim maupun hujan pada akhir musim.
Yeremia 5:24
179
Masa hujan awal dan akhir yaitu lambang-lambang turunnya
Roh Kudus. Alkitab New King James Version menyebutkan dua masa ini
sebagai hujan “awal” dan “akhir”, sementara New International Version
menyebutkan mereka sebagai hujan “musim gugur” dan “musim semi”
(Yer. 5:24; Yak. 5:7). Untuk menghapus kebingungan pada dua edisi
Alkitab ini, kita cukup mengetahui bahwa hujan “awal” turun saat
musim gugur, tepat sebelum waktunya menabur benih, sementara hujan
“akhir” turun saat musim semi, sebelum waktu panen tiba. Apabila kita
menaruh dua masa ini ke dalam konteksnya, kita menyadari bahwa
pencurahan Roh Kudus pada murid-murid Yesus yaitu hujan awal.
Pencurahan Pentakosta ini (lihat Kisah Para Rasul 2), seperti hujan
awal, tiba tepat sebelum gereja masa awal mulai menebarkan benih
injil ke seluruh pelosok dunia (Kis. 1:8).
Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan
lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke
atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.
Yesaya 44:3
Dalam Yesaya 44:3, yang dimaksud dengan “keturunanmu” yaitu
keturunan Yakub (Israel), seperti yang ditunjukkan dalam Yesaya 44:1,
saat Allah mengucapkan, “hai Yakub, hamba-Ku, dan hai Israel, yang
telah Kupilih!”
Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam
batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang
keras dan memberikan mereka hati yang taat, supaya mereka hidup
menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-K dengan setia;
maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah
mereka.
Yehezkiel 11:19-20
“Mereka” dalam Yehezkiel 11:19-20 menunjukkan bangsa Israel,
karena dalam Yehezkiel 11:15, Allah berkata, “Hai anak manusia,
penduduk-penduduk Yerusalem berkata tentang semua saudara-
saudaramu, tentang kaum kerabatmu dan segenap kaum Israel dalam
keseluruhannya.”
180
Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam
batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan
Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di
dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala
ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan
melakukannya.
Yehezkiel 36:26-27
“Kamu” pada Yehezkiel 36:26 sekali lagi menunjukkan bangsa
Israel, seperti yang ditunjukkan pada Yehezkiel 36:22: “Oleh karena
itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH:
Bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel.”
Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup
kembali.
Yehezkiel 37:14
“Kamu” di dalam Yehezkiel 37:14 menunjukkan bangsa Israel,
karena dalam Yehezkiel 37:11, Allah berkata, “Hai anak manusia,
tulang-tulang ini yaitu seluruh kaum Israel.”
Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, namun Ia
yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku
tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan
Roh Kudus dan dengan api.
Matius 3:11
Dalam Matius 3:11, “kamu” menunjukkan orang-orang Yahudi,
seperti ditunjukkan dalam Matius 3:5, yang mengatakan, “Maka
datanglah kepadanya [Yohanes Pembaptis] penduduk dari Yerusalem,
dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan.”
Nubuat-nubuat mengenai pencurahan Roh Kudus di atas ditujukan
pada bangsa Israel (orang Yahudi). Nubuat-nubuat ini menunjukkan
masa hujan awal yang dimulai saat hari Pentakosta, ketimbang masa
hujan akhir (ref. Yeh. 39:29; Zak. 12:10).
8.2.2 Catatan tentang turunnya hujan awal
saat tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu
181
tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin
keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan
tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran
dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka
dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-
bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk
mengatakannya.
Kisah Para Rasul 2:1-4
Kisah Para Rasul 2 menjelaskan pencurahan pertama Roh Kudus
dengan sebuah penglihatan lidah-lidah api, suara angin yang menderu-
deru dan suara orang-orang yang berkata-kata dalam bahasa roh.
Seluruh 120 murid mengalami angin rohani yang “bertiup ke mana ia
mau” (Yoh. 3:8). Angin ini tidak dapat dilihat, namun dapat dirasakan
dan didengar. Yohanes 3:8 memberitahukan bahwa baptisan Roh
Kudus yaitu sebuah pengalaman yang dapat diketahui, baik oleh yang
menerima baptisan Roh Kudus, maupun mereka yang ada di sekitarnya
(ref. Kis. 4:31; Why. 19:6).
Roh Kudus juga disebutkan sebagai “roh yang membakar” (Yes.
4:3-4). Ia mempunyai kuasa untuk mengobarkan kembali hati yang
dingin dan keras, membuat mereka bersinar seperti matahari pagi.
Seperti api, Roh Kudus menghasilkan panas dan cahaya dan bersifat
menyatukan. Ia memurnikan umat percaya dari dosa-dosa mereka dan
mengikat hati mereka menjadi satu.
Penglihatan pada hari Pentakosta mengajarkan beberapa
pengajaran rohani yang penting. “Lidah-lidah api” melambangkan
bahasa roh yang diucapkan murid-murid (Kis. 2:3-4). Hal ini merupakan
bukti seseorang telah dilahirkan dari Roh (Kis. 2:33) dan bertindak
sebagai tanda bagi orang-orang yang belum percaya (ref. 1Kor. 14:22
dst.). Dari sudut pandang lain, mereka yang telah dilahirkan dari Roh
Kudus mendapatkan kuasa untuk menyampaikan Firman Allah kepada
dunia yang belum percaya. Ini berarti Roh menjadikan kita saksi-saksi
yang cakap dan penuh kuasa untuk mengabarkan injil Kristus (ref. Kis.
1:8).
sesudah Tuhan Yesus naik ke surga, murid-murid menuruti
perintah-Nya untuk tetap tinggal di Yerusalem dan menunggu kuasa
dari atas (Luk. 24:49; Kis. 1:4-5, 12-15). Di hari Pentakosta, Allah
mendengar doa-doa mereka dan memenuhi mereka dengan Roh
Kudus-Nya, sehingga mereka berbicara dalam bahasa roh. Pada saat
itu ada banyak orang Yahudi dari berbagai pelosok berkumpul di
182
Yerusalem untuk menghadiri perayaan Pentakosta. Mereka takjub
dan heran, karena mereka mendengar murid-murid berbicara tentang
perbuatan Allah yang luar biasa dengan bahasa mereka sendiri. Allah
mengadakan mujizat dengan membuka telinga mereka sehingga dapat
mengerti misteri-misteri yang diucapkan dalam bahasa roh (Kis. 2:8-
12; ref. 1Kor. 14:2). Orang-orang Yahudi lain yang tidak terlalu peduli
(“orang lain” dalam Kisah Para Rasul 2:13) tidak dapat mengerti bahasa
roh itu dan mengatakan bahwa murid-murid Yesus sedang mabuk (Kis.
2:13).
Namun Rasul Petrus menjelaskan kebingungan itu dengan
mengutip ucapan Nabi Yoel, sehingga orang-orang menyadari
bahwa mereka baru saja menyaksikan pencurahan Roh Allah, yang
menggenapi nubuat-nubuat kuno (Kis. 2:16-21; Yoel. 2:28-32). Lebih
lanjut, Petrus mendesak mereka untuk bertobat dan dibaptis di dalam
nama Yesus untuk menghapus dosa mereka, dan meyakinkan mereka,
bahwa mereka juga akan menerima karunia Roh Kudus (Kis. 2:37-39).
Hasilnya, 3000 orang menjawab khotbah Petrus dengan menerima
baptisan air. Mereka kemudian dengan sepenuh hati mengikuti
pengajaran para rasul dengan terus-menerus berkumpul dan bersekutu
(Kis. 2:40-42). Kejadian-kejadian ini menandai kelahiran gereja awal.
Sejak saat itu Roh Kudus dicurahkan di mana pun para rasul menginjil
(Kis. 8:17; 10:44; 19:6).
8.3 Roh Kudus berhenti turun
Seperti disebutkan dahulu, dua musim hujan utama di Israel
yaitu : 1) hujan awal, yang turun sebelum masa menabur; 2) hujan
akhir, yang turun sebelum masa panen. Dua musim ini menandakan
dua masa Roh Kudus turun kepada umat manusia. Masa pertama
terjadi 2000 tahun yang lalu, pada hari Pentakosta, dan menandakan
berdirinya gereja para rasul. Masa kedua yaitu masa hujan akhir saat
sekarang: Roh Kudus telah memulihkan gereja Allah dan bersiap untuk
menuai.
Di daerah Palestina, ada masa musim dingin di antara masa
hujan awal dan akhir, yang ditandai dengan hujan dan salju. Iklim ini
melambangkan keadaan rohani gereja awal segera sesudah para rasul
wafat, Roh Kudus tidak lagi turun karena gereja telah meninggalkan
Allah dan kebenaran-Nya. Namun seperti hujan dan salju yang kadang-
kadang turun di musim dingin, Roh Kudus terus bekerja dengan cara-
183
cara lain (Yoh. 5:17). Contohnya, kita melihat Roh Kudus mengilhami
orang-orang untuk menerjemahkan Alkitab, memelihara teks-teks
injil, dan mengkanonisasi Alkitab.
8.3.1 Nubuat-nubuat mengenai berhentinya pencurahan Roh
Kudus
Aku akan mematahkan kekuasaanmu yang kaubanggakan dan akan
membuat langit di atasmu sebagai besi dan tanahmu sebagai tembaga.
Maka tenagamu akan habis dengan sia-sia, tanahmu tidak akan memberi
has